No. Kode:
LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PERTANIAN DI DAERAH P4MI Oleh: Abdi Negara
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2008
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2008 1. Judul Kegiatan
: Pengembangan Media Informasi Pertanian di Daerah P4MI
2. Unit Kerja
: BPTP Sulawesi Tengah
3. Alama Unit Kerja : Jalan Lasoso. No.62. Biromaru 4. Penanggungjawab Kegiatan : a. b. c. -
Nama Jenis Kelamin Pangkat/Golongan Struktural Fungsional
5. Lokasi Diseminasi
: Ir. Abdi Negara, MP : Pria :Penata/IIId : : Paneliti Muda
: Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah
6. Status Kegiatan (Baru/Lanjutan) : Lanjutan 7. Tahun di Mulai : -
8. Biaya
9. Sumber Dana
10. Status
: Rp. 200.323.000,- (Dua Ratus Juta Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Rupiah) :LOAN Satker Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah. Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian , T.A.2008 : a. Baru b. Lanjutan
Mengetahui : Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah,
Dr. Ir. Amaran Muis , MS NIP. 080 079 474
Penanggung Jawab Kegiatan,
Ir. Abdi Negara, MP NIP. 080 115 902
i
Kata Pengantar Salah satu kegiatan Diseminasi BPTP Sulawesi Tengah adalah Pengembangan Media Informasi, salah satu kegiatan transfer teknologi melalui Folder, Buku Petunjuk Teknis, Poster dan Vidio. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah banyak menghasilkan teknologi pertanian namun belum sampai ke lahan petani, sehingga dengan adanya diseminasi dalam pengembangan media sangat bermanfaat bagi
petani sebagai
pengguna teknologi. Keberhasilan penyebaran informasi tidak lepas dari upaya Program kegiatan diseminasi BPTP Sulawesi Tengah agar teknologi yang telah dikaji lebih memasyarakat dan dikenal dikalangan petani. Laporan kegiatan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2008.
ii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..
iv
RINGKASAN……………………………………………………………………………
v
PENDAHULUAN………………………………………………………………………
1
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………
2
METODOLOGI………………………………………………………………………..
3
HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………
6
KESIMPULAN…………………………………………………………………………
11
KINERJA HASIL DISEMNINASI…………………………………………………
12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
12
iii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel.1 Daftar Bentuk, judul dan Sasaran Bahan Informasi………………
7
iv
Ringkasan Teknologi hasil penelitian dan pengkajian yang dihasilkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian belum diterapkan secara sempurna oleh daerah poor farmers Kabupaten Donggala.
petani di
Berdasarkan hasil PRA pada
beberapa daerah poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun penyuluh di lapangan dan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Donggala, maka di tahun 2008 telah dibuat bahan cetakan berbentuk folder 6 judul (Integrasi Padi dan Sapi, Pedoman Pencegahan Penyakit Darah Pada Pisang, Pedoman Pelaksanaan Sambung Samping Kakao, Pemanfaatan Kotoran Ternak Untuk Biogas, Teknologi Pengolahan Minyak Kelapa Bermutu, Penangkaran Benih Jagung). Petunjuk teknis dua judul (PTT Pada Tanaman Kedelai, Teknik Budidaya Sayuran Dataran Rendah). Poster dua judul (Manfaatkanlah Kotoran Ternak Anda Sebagai Biogas dan Penyakit Darah Pada Pisang). Vidio (Profil BPTP Sulawesi Tengah, Integtasi Padi dan Sapi, Pembuatan Minyak Kelapa Bermutu dan Pemanfaatan Pekarangan).
v
1.
Pendahuluan Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan pendapatan petani
maka semakin meningkat pula tuntutan petani atas kebutuhan informasi mengenai teknologi untuk peningkatan usahataninya (Saleh, 2006).
Oleh
karena itu diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada petani. Sebagai tindak lanjut dari obyek hasil penelitian di suatu wilayah, maka perlu dilengkapi dengan alat bantu berupa publikasi. Publikasi dalam penyampaian informasi dapat berbentuk visual seperti tulisan-tulisan dan gambar-gambar dan berbentuk audio visual seperti video dan pameran. Salah satu keunggulan penyampaian informasi berbentuk visual adalah mudah dalam penyebaran dan biaya relatif rendah. Sedang keunggulan penyampaian informasi berbentuk audio visual adalah memberikan gambaran yang lebih nyata dari unsur gambar dan gerak (Sumardi, 2005). Informasi teknologi yang disampaikan selain harus jelas dan mudah dipahami juga harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil PRA di desa poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun penyuluh di lapangan, kebutuhan pemerintah Donggala, dan hasil tes bahan informasi 2005, maka diperoleh materi teknologi yang diinginkan pengguna untuk diinformasikan. 2.
Tujuan 2.1 Menyusun dan menyebarkan informasi teknologi usahatani lahan kering sebagai alat bantu penyuluhan dalam bentuk tercetak sebanyak 10 judul (enam judul berbentuk folder, dua judul berbentuk petunjuk teknis dan dua judul berbentuk poster) serta empat judul berbentuk video.
1
3.
Keluaran 3.1 Tersebarnya paket teknologi tercetak sebanyak 10 judul dan empat judul video.
4.
Tinjauan Pustaka Penyerapan informasi yang bersifat audible atau informasi yang dapat
didengar langsung maupun tidak langsung (melalui radio atau telephone) adalah 20%. Penyerapan informasi yang bersifat audio visual atau informasi yang dapat didengar dan dilihat (melalui televisi atau video) adalah 60%. Sedang penyerapan informasi yang bersifat visual atau informasi yang dapat dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah 75% (Sumardi, 2005). Metode penyampaian informasi secara tercetak adalah mudah dalam penyebaran dan biaya relatif rendah. Penyebaran informasi melalui media cetak dapat menjangkau pengguna yang tersebar, jauh, dan lebih banyak dibanding komunikasi tatap muka. Media cetak juga dapat dibaca ulang sehingga lebih memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang dikandungnya.
Walaupun demikian, sering media cetak yang
disediakan tidak mencapai sasaran karena penyajiannya tidak sesuai dengan kemampuan pengguna yang dituju, misalnya informasi untuk petani disajikan menggunakan bahasa ilmiah. Media cetak tidak bermanfaat jika topik yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan pembaca (Badan Litbang Pertanian, 2001). Melalui media cetak, video dan pameran pemahaman masyarakat tani tentang teknologi pertanian
dapat meningkat.
Selain itu informasi
mengenai hasil-hasil litkaji dapat disosialisasikan dan dipromosikan. Dengan pemahahaman ini diharapkan dukungan instansi terkait, pemerintah daerah dan masyarakat umum terhadap unit kerja litkaji dapat meningkat (Badan Litbang Pertanian, 2001).
2
Sumber Teknologi yang utama bagi penyuluh dan petani adalah BPTP sebagai lembaga pengkajian teknologi dari Balai Penelitian Komoditas Nasiona, sedangkan sumber lain yaitu swasta, dinas, perguruan tinggi serta media massa lain relatif kecil (Fauziah, 2000). 5.
METODOLOGI 5.1 Lokasi dan Materi Kegiatan 5.1.1 Media Informasi Pelaksanaan dipusatkan di BPTP sedang pengumpulan bahan dan pengambilan
gambar dilakukan di sentra
produksi sesuai materi pengembangan media. Materi informasi Tahun Anggaran 2008 adalah : a. Folder a.1. Integrasi Padi dan Sapi a.2 . Penyakit Darah Pada pisang a.3. Sambung Samping Kakao a.4. Pemanfaatan Kotoran Ternak Untuk Biogas a.5 . Pengolahan Minyak Kelapa Murni a.6 . Penangkaran Benih Jagung b. Juknis b.1.PTT Kedelai b.2. Beberapa Komoditas Sayuran Dataran Rendah c. Poster c.1. Pemanfaatan Kotoran Ternak Untuk Biogas c.2 . Penyakit Darah Pada Pisang d. Vidio d. 1. d. 2. d. 3. d. 4.
Profil BPTP Sulawesi Tengah Integrasi Padi dan Sapi Pembuatan Minyak Bermutu Pemanfaatan Pekarangan
3
5.2 Prosedur Kegiatan 5.2.1 Media Informasi Prosedur kegiatan media informasi berbentuk folder, juknis dan poster adalah : a. Kegiatan ini dimulai dengan identifikasi masalah agar pesan yang disampaikan tepat sasaran, tepat waktu dan sesuai kebutuhan pengguna. b. Menentukan pokok-pokok materi berdasarkan hasil PRA dari beberapa desa poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun oleh penyuluh di lapangan, kebutuhan pemerintah Kabupaten Donggala dan hasil tes bahan informasi tahun 2008. c. Pengumpulan bahan hasil pengkajian dan penelitian yang sesuai pokok materi. d. Penulisan konsep materi yang dilakukan oleh penyuluh dan peneliti BPTP yang berpedoman kepada penulisan media informasi yang ada. e. Penyempurnaan konsep, dimana konsep akan diperiksa oleh tim evaluator f. Tes bahan informasi, konsep disebarkan pada penyuluh di Kabupaten Donggala untuk mengetahui apakah isi dari folder, petunjuk teknis, dan poster tersebut dapat dimengerti. g. Pencetakan dan perbanyakan folder, juknis dan poster. h. Penyebaran bahan informasi melalui BPP, Desa Poor Farmers, dan Dinas/Instansi terkait sedang pengepakan dan pengiriman dilakukan oleh petugas perpustakaan.
4
i. Evaluasi
dan
pelaporan
hasil-hasil
kegiatan
tahun
anggaran 2008. Prosedur kegiatan media informasi berbentuk video adalah : a. Penentuan Topik, berdasarkan hasil PRA dari beberapa desa poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun oleh penyuluh di lapangan, kebutuhan pemerintah Kabupaten Donggala dan hasil tes bahan informasi tahun 2007. b. Penulisan konsep naskah yang dilakukan oleh penyuluh dan peneliti BPTP yang berpedoman kepada penulisan media informasi yang ada. c. Penyempurnaan naskah sebelum pengambilan gambar ke lapangan. d. Pencarian lokasi (hunting lokasi), dilaksanakan demi untuk kelancaran pengambilan gambar e. Pengambilan gambar dilakukan oleh staf audio visual didampingi oleh penanggung jawab materi. f. Proses Editing g. Pengisian suara. h. Perbanyakan dan Pemutaran i. Evaluasi
dan
pelaporan
hasil-hasil
kegiatan
tahun
anggaran 2008.
5
6.
Hasil dan Pembahasan 6.1 Media Informasi Menurut Kartasapoetra (2004) suatu informasi akan dapat diterima, dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh pengguna jika sesuai dengan kebutuhan, mudah dipahami, dan bersifat praktis, dan sebaiknya agar bahan informasi tercetak dapat dikirim secara rutin karena bahan informasi tercetak ini sangat mereka butuhkan. Sesuai dengan pernyataan Saleh (2006) bahwa semakin meningkat pengetahuan dan pendapatan petani maka semakin meningkat pula tuntutan petani atas kebutuhan informasi mengenai teknologi untuk peningkatan usahataninya. Namun terlambatnya terkirim bahan informasi disebabkan oleh kendala teknis seperti editing dan percetakan yang masih dicetak di Jawa. Tahun Anggaran 2008 telah dicetak 14 bahan informasi, 6 judul berbentuk folder, dua judul berbentuk poster dan dua judul berbentuk petunjuk teknis serta 4 judul Vidio
6
Tabel 1. Daftar
Bentuk,
Judul,
dan
Sasaran
Bahan
Informasi Bentuk Folder
Judul/Materi 1. Integrasi Padi dan Sapi 2. Pedoman Penyakit
Jumlah
Sasaran
1000 eksamplar
Penyuluh, Petugas KID, FAD,FD, Ketua Kelompok tani
Pencegahan 1000 eksamplar Darah
Pada
Pisang 3. Pedoman
Pelaksanaan 1000 eksamplar
Sambung
Samping
Kakao 4. Pemanfaatan
Kotoran 1000 eksamplar
Ternak Untuk Biogas 5. Teknologi
Pengolahan 1000 eksamplar
Minyak Kelapa Bermutu 6. Penangkaran
Benih 1000 eksamplar
Jagung Juknis
1. PTT
Pada
Tanaman 1000 eksamplar
Kedelai 2. Teknik Budidaya Sayuran 1000 eksemplar Dataran Rendah Poster
1. Penyakit
Darah
Pada 1000 eksemplar
Pisang 2. Manfaatkanlah Ternak
Anda
Kotoran 1000 eksemplar Untuk
Penyuluh, Petugas KID, FAD,FD, Ketua Kelompoktani Penyuluh, Petugas KID, FAD, FD, Ketua Kelompoktani
Biogas
7
Bentuk Vidio
Judul/Materi 1. Profil
BPTP
Jumlah
Sulawesi 1 Judul Master
Tengah. 2. Integras Padi Dan Sapi 3. Pembuatan
1 Judul Master
Minyak 1 Judul Master
Sasaran Penyuluh, Petugas KID, FAD, FD, Ketua Kelompoktani
Kelapa Bermutu 4. Pemanfaatan Pekarangan 1 Judul Master Folder integrasi padi dan sapi dibuat karena pada umunya petani setelah panen jerami padi belum dimanfaatkan untuk pakan ternak sehingga perlu teknologi pemanfaatan limbah jerami, yang bahan bakunya banyak di pedesaan serta cara pembuatannya. Dibuat dalam versi petani agar mudah dipahami ditingkat pedesaan. Folder penyakit darah pada pisang dibuat berdasarkan hasil PRA bahwa pada umumnya pisang belum merupakan usaha komersil atau menjadi usaha utama dan dianggap usaha sampingan atau sebagai tanaman sela yang tidak dipelihara dengan baik. Akibat penananaman pisang yang tidak dipelihara dapat menyebabakan penyebaran penyakit darah yang sudah terjangkit pada lahan tersebut. Terbitnya folder penyakit darah pada pisang dapat memberikan pengetahuan pada petani agar mereka mengetahui penyakit, gejala serangan, dan cara pengendaliannya. Folder sambung samping kakao menerangkan permasalahan petani dalam budidaya tanaman kakao, khususnya sambung samping masih banyak petani belum mnegetahui teknologi sambung samping. Dengan melihat hamparan perkebunan kakao pada umunya sudah lebih dari 10 tahun keatas, pada umur tersebut teknologi sambung samping sangat cocok untuk direkomendasikan agar pertanaman petani bisa
8
lebih lama untuk berproduksi jika diabanding dengan tanaman tua tanpa sambung sampan. Folder Pemanfaatan Kotoran Ternak Untuk Biogas dibuat
karena
pada
umumnya
petani
peternak
mengembalakan
ternaknya tanpa pengandangan atau istilah ikat pindah sehingga limbah kotoran ternak sapi yang berserakan dapat menimbulkan pencemaran, melihat potensi jumlah populasi ternak Sulawesi Tengah dan pada umumnya petani masih kurang mengenal pengandangan maka sangat penting membuat folder tentang pemanfaatan kotoran ternak untuk biogas. Teknologi pengolahan minyak kelapa bermutu dibuat dengan bentuk folder bertujuan karena pada umumnya petani pedesaan hasil kebun kelapanya hanya diperuntukkan dijadikan kopra, sehingga jika dibandingkan teknologi pembuatan minyak kelapa murni dengan penjualan kopra lebih menguntungkan pembuatan minyak kelapa murni, disamping itu dengan teknologi ini dapat pula terbentuknya kelompok ibu-ibu tani untuk membuat minyak kelapa murni dandijadikan home industry. Diasamping itu folder ini dibuat dalam bentuk komik bergambar berbahasa daerah agar lebih mudah dimengerti ditingkat petani. Folder penangkaran benih jagung dibuat melihat penanaman jagung pada umumnya belum menggunakan benih bermutu dalam mengelolah usahataninya, sehingga hasil panennya tidak maksimal sesuai yang diharapkan. Dengan adanya folder ini menambah wawasan petani untuk berusaha tani jagung khususnya persiapan pengelolaan penangkaran benih jagung bisa dilakukan ditingkat petani, untuk memenuhi kebutuhan benih jagung dikelompoknya masing-masing secara penangkaran komunal dipedesaan, sehingga kebutuhan benih tersedia setiap saat kapan saja mereka butuhkan.
9
Juknis PTT kedelai dibuat bertujuan agar memudahkan proses diseminasi transfer teknologi bagi pengguna, juknis ini dibuat dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti bagi petani, juknis ini dibuat secara paripurna mulai dari pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, hingga pasca panen. Juknis teknis budidaya sayuran dataran rendah dibuat dengan tujuan melihat potensinya sangat besar khususnya dilembah palu. Sayuran yang ditanam petani masih kurang menggunakan teknologi yang
seharusnya
dilakukan,
dengan
adanya
juknis
ini
maka
memudahkan petani memahami teknologi yang sudah dikaji agar mereka mengaplikasi pada lahan usaha taninya, juknis ini dibuat berdasarkan hasil PRA sebelumnya. Poster penyakit darah pada pisang dibuat berdasarkan hasil survey PRA pada umunya tanman pisang petani kebanyakan terserang penyakit darah dan dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan ditingkat petani. Maka poster ini dibuat lembaran besar dalam bentuk gambar photo dan narasi yang sangat mudah dipahami petani. Poster judul Manfaatkanlah Kotoran Ternak Anda Untuk Biogas dibuat dalam bentuk gambar dan bagan teknik cara pemanfaatan kotoran ternak untuk biogas yang sangat berguna dan berpotensi di kalangan
peternak
yang
belum
memanfaatkan
limbah
kotoran
ternaknya. Dengana dibuatnya posteri ini diseminasi teknologi ini lebih mudah dimengerti pemanfaatan limbah kotoran ternak yang belum termanfaatkan. Vidio dibuat empat judul yakni Profil BPTP Sulawesi Tengah integrasi
Padi
Dan
Sapi,
Pembuatan
Minyak
Kelapa
Bermutu
Pemanfaatan Pekarangan. Semua judul dibuat dalam durasi 2 jam agar bisa ditonton petani sabagai bahan pengajar bagi penyuluh untuk
10
petani. Tugas para penyuluh pertanian selain melengkapi diiri dengan ilmu dan teknologi yang terbaru dari hasil penelitian dan pengkajian, harus pula dapat menerapkan apa yang dipesankan oleh para peneliti dalam memperbaharui hasil-hasil teknologi pertanian disamping proses mengajar penyuluh pertanian juga membimbing praktek lapang Penyaluran
bahan
informasi
terbesar
dilakukan
melalui
penyuluh di BPP. Hal ini disesuaikan dengan tugas penyuluh sebagai transfer teknologi atau menyampaikan inovasi dan mempengaruhi sasaran agar dapat mengadopsi inovasi/informasi teknologi yang disampaikan serta sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat sasarannya (Nuryanto, 2000). 7.
Kesimpulan Tahun Anggaran 2008 telah dibuat 14 bahan informasi, enam judul berbentuk folder, dua judul berbentuk poster dan dua judul berbentuk petunjuk teknis serta empat judul video yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi penyuluh dan petugas di desa P4MI Sulawesi Tengah
11
8. Kinerja Hasil Pengkajian Tersebarnya bahan informasi sebanyak 14 judul, enam judul berbentuk folder, dua judul berbentuk poster dan dua judul berbentuk petunjuk teknis serta empat judul video yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi penyuluh dan petugas di desa P4MI Sulawesi Tengah. Sehingga terjadi percepatan penyebaran dan adopsi inovasi teknologi, sehingga dapat menambah pengetahuan petani dalam mengelola usahataninya DAFTAR PUSTAKA BPTP Sulawesi Tengah, 2007. Laporan Hasil Kegiatan dan Pengkajian Teknologi Pertanian. BPTP Sulteng Badan Litbang Pertanian, 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Fauziah, Sulaiman, 2000. Mekanisme Penyebaran Inovasi Pertanian Suatu Kajian Prosiding Lokakarya Nasional Pusat Perpustakaan Pertanian Bogor. Kartasapoetra, A. G., 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. Khairani, Caya., 2005. Laporan Hasil Ekspose Pengembangan Teknologi Komoditi Unggulan, Balai Pengkajian Teknoligi Pertanian Sulawesi Tengah. Lestari, Sri Budhi., Susi Mindarti, Made Ratnada, Jon Husdi, Dasmin Sidu, Khadija El Ramija, L. M. Gufroni, 2001. Manajemen dan Komunikasi Penyuluhan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Maskar dan Sumarni, 2004. Beberapa Varietas Unggul Tomat di Dataran Rendah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah. Nuryanto, Bambang. 2000. dalam Ekstensia Volume 12 Tahun VII Sepetember 2000. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.
12
Rodiah, 2006. Perakitan Materi Penyuluhan Pertanian. Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Bogor. Saleh, Aminuddin, 2006. Tingkat Penggunaan Media Massa dan Peran Komunikasi Anggota Kelompok Peternak dalam Jaringan Komunikasi Penyuluh. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sumardi, 2005. Media Penyuluhan. Bahan Pengajaran pada Pelatihan Dasar Fungsional Bagi Penyuluh Pertanian. Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Bogor.
13