No. Kode : 18.07.RDHP.0470 (APBN/C)
LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 ” PENGEMBANGAN MEDIA ELEKTRONIK
”
Oleh : RUDI AKSONO,dkk
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2009
1
LAPORAN AKHIR TAHUN 2008 ” PENGEMBANGAN MEDIA ELEKTRONIK
”
Oleh : RUDI AKSONO,dkk
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH 2009
2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2008
1. Judul Kegiatan 2. Unit Kerja 3. Alamat unit kerja 4. Penanggung jawab a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Jabatan c1. Struktural c2. Fungsional 5. 6. 7. 8.
Lokasi Kegiatan Status kegiatan Tahun dimulai Tahun Ke
: Pengembangan Media Elektronik : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi tengah : Jl. Lasoso No. 62 Biromaru : Rudi Aksono,SP : Penata Muda Tk. I/IIIb : Kasubag Tata Usaha : : Biromaru : Lanjutan : 2005 : I. 2005 II. 2006 III. 2007 IV. 2008
9. Biaya kegiatan TA 2008
: Rp. 59.524.000 ( Lima Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Dua Puluh Empat Ribu Rupiah )
10. Sumber Dana
: Satker Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, TA. 2008
Mengetahui, Kepala Balai,
Penanggung Jawab Kegiatan
Dr.Ir. Amran Muis,MS NIP. 080 079 474
Rudi Aksono,SP NIP. 080 073 894
3
ABSTRAK Penyebaran Informasi pertanian hasil-hasil litkaji kepada petani-nelayan, pihak swasta dan pengguna lain perlu dilakukan melalui media yang tepat dan terus-menerus. Dalam mendukung program penyebaran informasi teknologi ini dibutuhkan berbagai sarana penunjang yang berdaya guna dalam menyebarluaskan informasi teknologi pertanian yang cepat,tepat,efisien sesuai kebutuhan dan kondisi serta potensi wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Salah satu sarana yang dianggap cukup efektif dan efisien dalam menyebarluaskan program tersebut adalah media Radio, karena dianggap dapat menjangkau wilayah yang cukup luas dan dalam waktu yang bersamaan. Media Radio juga diyakini sebagai salah satu media komunikasi massa yang efektif untuk membangun wacana tentang realitas sosial dalam masyarakat, jika programnya dikemas sesuai selera stakeholder dan kebutuhan pendengar. Pada tahun 2008, Radio Siaran Citra Pertanian telah melaksanakan kegiatan melalui siaran radio selama 5400 jam selama satu tahun,atau mengudara selama 15 jam sehari. Materi yang disiarkan adalah informasi hasil-hasil penelitian dan pengkajian serta informasi pembangunan pertanian di Sulawesi Tengah serta wilayah Indonesia lainnya, selain informasi pertanian juga materi siaran lainnya adalah informasi umum baik kesehatan,sosial, budaya dan ekonomi. Alokasi program siaran Radio Citra Pertanian adalah 50 % Program Pertanian,40 % program hiburan ,ekonomi, budaya dan umum serta 10 % program layanan masyarakat lainnya. Salah satu program unggulan Radio Citra Pertanian adalah Fokus RCP, selama tahun 2008 telah dilaksanakan 48 kali program talks show Fokus RCP dengan menghadirkan nara sumber dari berbagai pejabat, tokoh masyarakat , pengusaha agribisnis serta masyarakat lainnya khususnya dari kalangan pertanian. Data yang diperoleh pada kegiatan ini bersumber dari data primer dan sekunder , yaitu para pendengar dari berbagai latar belakang pekerjaan khususnya pendengar petani,penyuluh dan masyarakat pertanian lainnya yang dipilih sebagai sampel. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan berdasarkan kondisi geografis dan demografis dilokasi pengkajian. Sasaran Informasi adalah penyuluh/petani, pelaku agribisnis dan masyarakat pertanian serta masyarakat umum lainnya. Teknologi yang disampaikan adalah teknologi hasil-hasil penelitian dan pengkajian serta informasi pembangunan pertanian. Hasil kajian menunjukkan bahwa 67,5 % Pendengar radio Citra Pertanian pada umumnya berdomisili diwilayah luar kota Palu atau masyarakat pedesaan, yang umumnya bekerja disektor pertanian, sedangkan 27,5 % berdomisili di wilayah kota Palu 70 % Pendengar Radio Citra Pertanian mendengarkan informasi teknologi pertanian melalui siaran RCP pada saat istirahat atau sedang rileks atau santai dan yang mendengarkan sambil bekerja hanya 30 %, umumnya mereka adalah pegawai Swasta,pedagang,ibu-ibu rumah tangga dan petani. Sebagian besar memiliki alasan dengan mendengarkan radio mereka dapat bekerja lebih semangat dan bergairah.
4
PENDAHULUAN
Sektor Pertanian sampai saat ini masih memberikan konstribusi yang cukup besar dalam memerangi kemiskinan serta memegang peranan strategis dalam membangun perekonomian nasional. Dalam Era Globalisasi ini, jarak tempat dan waktu bukan lagi menjadi kendala bagi pemberi pesan dalam menyampaikan informasinya kepada penerima pesan. Kemajuan teknologi khususnya di bidang komunikasi harus dimanfaatkan dengan baik. Hal ini mengingat pembangunan disektor pertanian kedepan adalah pertanian yang
modern/tangguh/efisien/berdaya
saing
tinggi
serta
berwawasan
agribisnis dengan misi pemberdayaan petani nelayan menuju suatu masyarakat pertanian yang mendiri/maju/sejahtera dan berkeadilan. Seiring dengan misi tersebut tujuan pembangunan pertanian pada era globalisasi difokuskan
pada
upaya
meningkatkan
pendapatan
dan
taraf
hidup
petani,peternak dan nelayan,meningkatkan ketahanan pangan lokal dan nasional,menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan luar negeri. Dalam mendukung program ini dibutuhkan berbagai sarana komunikasi penunjang yang berdaya guna dalam menyebarluaskan informasi teknologi pertanian yang cepat/tepat/efisien sesuai kebutuhan ,kondisi serta potensi wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari pengirim (Komunikator) kepada penerima (Komunikan). Pengiriman dan penerima dalam hal ini dapat selaku pribadi/perseorangan dan dapat berupa berita, ide, pesan, gagasan, kesan atau maksud lainnya. Komunikasi yang umum kita kenal paling sedikit ada empat yaitu : komunikator atau pengirim, pesan atau informasi yang disampaikan, alat atau media, komunikan atau penerima. Komunikasi dapat dikatakan berhasil bila 5
komunikator dapat merumuskan pesan yang disampaikan secara tepat, dengan bantuan alat atau media tertentu pesan tersebut dapat ditransfer kepada komunikan, dan komunikan diharapkan memahami pesan itu persis sama dengan maksud komunikator. Salah satu sarana komunikasi atau media massa yang dianggap efektif dalam menyebarluaskan program tersebut adalah media Siaran Radio, karena dibanding media komunikasi lainnya,radio memiliki karekteristik khusus,yakni lebih mudah dijangkau dan dapat didengarkan dimana saja dan kapan saja. Hal ini sangat mendukung dalam upaya dan tujuan penyebaran informasi hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian yang dihasilkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah kepada petani dan pengguna lainnya yang selama ini mengalami kendala dalam hal percepatan pengiriman bahan informasi baik dalam bentuk terekam maupun tercetak karena pada umumnya kondisi geografis di Sulawesi Tengah yang berpegunungan. Sehingga diharapkan dengan keberadaan Stasion Pemancar Radio yang khusus menyebarkan program pertanian menjadi jawaban yang sangat realistis dalam pemecahan masalah yang menjadi penghambat tercapainya penyebaran informasi selama ini.
Media Radio juga diyakini
sebagai salah satu media komunikasi massa yang efektif untuk membangun wacana tentang realitas sosial dalam masyarakat, jika programnya dikemas sesuai selera stakeholder dan kebutuhan pendengar. Radio Citra Pertanian (RCP) sebagai satu-satunya Radio Siaran yang khusus menyiarkan programprogram pertanian serta informasi pertanian di daerah ini bahkan diwilayah Indonesia bagian timur, sangat berperan dalam menunjang program penyuluhan pertanian dalam rangka alih teknologi sampai kedaerah pedesaan yang sulit dijangkau media massa lainnya. Radio Siaran Citra Pertanian merupakan radio siaran yang pertama sebagai satu-satunya Radio Siaran yang khusus menyiarkan program-program pertanian serta informasi pertanian di wilayah Sulawesi Tengah. Radio Siaran Citra Pertanian memiliki kemampuan menjangkau seluruh lapisan masyarakat sampai ke daerah pedesaan yang sulit dijangkau media massa lainnya. Dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, kami yakin, sangatlah
6
tepat jika masyarakat mempercayakan Radio Citra Pertanian sebagai mitra dalam menjalankan dan memajukan kegiatan usahatani. 1.
Tujuan Tujuan kegiatan Pengembangan Media elektronik dalam hal ini kegiatan penyebaran informasi Pertanian melalui media siaran radio ini adalah : Menyebarluaskan
informasi
hasil
penelitian
dan
pengkajian
teknologi
pertanian serta informasi dari dunia pertanian termasuk penyelenggaraan pembangunan
pertanian
kepada
masyarakat
khususnya
petani,
nelayan,peternak serta akademisi pertanian dan para pelaku Agribisnis dan Agrobisnis. Sehingga terjadi proses percepatan adopsi teknologi pertanian oleh para pengguna khususnya petani dan nelayan di Sulawesi Tengah. 2.
Maksud 2.1.
Mendukung program Pemerintah, khususnya dalam penyampaian informasi Teknologi pertanian kepada masyarakat.
2.2.
Sebagai media penunjang dalam upaya penyebaran informasi teknologi pertanian yang siap diaplikasikan.
3.
Keluaran 3.1.
Memberikan informasi teknologi pertanian yang aktual dan tepat guna
sesuai
kebutuhan
bagi
petani,nelayan,peternak,para
peneliti,penyuluh mahasiswa pertanian ,pelaku Agribisnis dan Agrobisnis serta masyarakat pertanian lainnya. 3.2.
Mengetahui informasi tentang keefektifan media radio sebagai komunikator terdepan dalam mendiseminasikan hasil peneltian dan pengkajian teknologi pertanian.
7
TINJAUAN PUSTAKA Setiap orang mempunyai jenjang kebutuhan yang berbeda. Demikian halnya dengan penyuluh dan petani. Salah satu upaya guna memenuhi kebutuhannya akan informasi, penyuluh dan petani menggunakan media yang diproduksi oleh BPTP setempat,diantaranya adalah siaran pedesaan. Pengaruh media terhadap setiap individu berbeda, hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda dilatarbelakangi oleh motif dalam mengkomsumsi media sehingga kepuasan yang diperoleh juga berbeda. Motif mengkomsumsi
media adalah perilaku yang mendorong
seseorang untuk mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu khalayak mendengarkan radio ataupun media lainnya. Sedangkan kepuasan
yang
diperoleh
adalah
kepuasan
yang
diperoleh
setelah
mengkomsumsi media, misalnya pengetahuan meningkat, merasa terhibur, dan sebagainya (Pasaribu S,dkk,1999). Kebutuhan Informasi hasil penelitian dan pengkajian serta informasi pertanian lainnya
melalui publikasi sangat diperlukan karena publikasi
mampu menjangkau sasaran lebih luas. Bentuk publikasi dan penyampaian informasi melalui audio visual, radio TV mempunyai beberapa keunggulan antara lain dapat menyampaikan pesan secara lisan yang berguna bagi pendengar yang minat bacanya rendah, dan dapat didengar sambil bekerja serta biaya relatif rendah (Onong,1990). Selanjutnya keuntungan radio siaran bagi komunikan adalah sifatnya yang santai. Orang biasa menikmati acara siaran radio sambil makan,tiduran ,bekerja bahkan sambil mengendarai mobil. Tentu hal ini tidak demikian dengan media massa lainnya ( Theo Stokkinnk,1997). Selain itu pesawat radio penerima (recirver) saat ini tersedia dalam berbagai bentuk dengan harga yang dapat terjangkau sehingga sangat mudah dibawa kemana-mana, kemudahan ini membuat radio dekat dihati pendengarnya dan membuat hampir sebagian besar penduduk memiliki pesawat radio penerima ( Robert C,1981 ). Menurut Manfred Oepen (1998), materi hiburan dalam media siaran radio adalah bagian yang tidak
8
terpisahkan dari materi penyuluhan sebagai penyelaras dan untuk menarik pendengar untuk tetap terus pada posisi stasiun radio. Menurut Nursahbani (1997), Radio siaran dipergunakan sebagai sarana yang penting, disebabkan keampuhannya sebagai media massa elektronik yang mampu menyebarkan pesan pembangunan kepada masyarakat secara cepat dan serentak.
METODOLOGI 1. Pendekatan Kegiatan pengembangan media elektronik ini menggunakan metode pendekatan penyuluhan melalui siaran radio, dimana penyuluh dan petani serta masyarakat pertanian lainnya sebagai obyek pendengar aktif, artinya komunikan tidak hanya mendengar akan tetapi dapat berinteraktif baik langsung maupun tidak lansung terhadap informasi teknologi pertanian yang disampaikan. Sehingga sangat diharapkan akan terjadi komunikasi dua arah (
two way traffic comunication ) . 2. Ruang Lingkup Kegiatan Pengembangan media elektronik ini adalah suatu pendekatan yang memanfaatkan siaran radio sebagai sarana dalam menyampaikan pesan atau informasi penelitian dan pengkajian teknologi pertanian. Pendekatan yang dilakukan adalah memperhatikan kebutuhan akan informasi teknologi sesuai dengan kondisi sosial ekonomi pendengar khususnya penyuluh,petani dan nelayan. Adapun ruang lingkup kegiatan adalah : 2.1. Penentuan sampel Sampel yang dihimpun pada kegiatan ini adalah petani dan pendengar di wilayah penyiaran radio Citra Pertanian. Sampel petani diambil melalui dua cara, yaitu secara sengaja (purposif) dan acak sederhana (simple random
sampling). Petani sampel di masing-masing lokasi mencakup petani pinggiran kota dan petani pedesaan, masing-masing sebanyak 30 petani responden. 9
Data dan informasi yang dikumpulkan ditabelkan dalam master tabel dan kemudian diperiksa untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi. Tabel-tabel
analisis
dirancang
sedemikian
rupa
untuk
diinterpretasikan/dianalisis secara deskriptif. Kemungkinan penggunaan alat uji statistik akan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap informasi yang sudah disampaikan. 2.2 . Model Kegiatan Efektifitas siaran radio akan dikaji melalui masing-masing faktor yang mempengaruhi antara lain : (a) pesan inovasi pertanian yang disampaikan meliputi: i) kesesuaiannya antara inovasi yang disiarkan dan yang dibutuhkan petani, ii) kesesuaian antara bentuk penyajian inovasi yang disiarkan dan yang diinginkan petani, iii) kesesuaian antara waktu penyiaran inovasi dan waktu yang diinginkan petani; (b) saluran komunikasi yang digunakan meliputi: i) frekuensi siaran radio, ii) preferensi terhadap media massa lain, yaitu siaran televisi dan surat kabar serta media komunikasi interpersonal; (c) penerima, yang dalam hal ini adalah karakteristik penerima yang meliputi umur, pendidikan (formal maupun non
formal) keikutsertaan
dalam
kelompok, dan pemilikan media massa; (d) efektifitas siaran radio sebagai media
komunikasi
inovasi
pertanian
yang
diukur
dari
tingkat
pengetahuan/pemahaman petani terhadap inovasi pertanian yang sudah disiarkan media radio BPTP Jawa Timur dan BPTP Sulawesi Tengah (dalam hal ini inovasi pertanian yang sudah disiarkan dalam satu bulan terakhir sebelum wawancara penelitian dilaksanakan dan berkaitan dengan usahatani petani responden yang dipilih sesuai dengan yang telah didengar saja). 2.3. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data yang berkaitan dengan peubah bebas dan terikat. Data tersebut diperoleh dari para petani dan fasilitator pembangunan pertanian yang sudah ditetapkan sebagai sampel (tokoh-tokoh formal dan informal di Desa sampel) staf Dinas-Dinas lingkup pertanian
10
tingkat Provinsi di dua lokasi penkajian. Data sekunder yang akan dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan keadaan geografis dan demografis lokasi penelitian, serta penggunaan siaran radio sebagai medium komunikasi inovasi pertanian. Data sekunder berupa data yang diperoleh dan institusi yang berkaitan dengan pengkajian ini 2.4. Instrumen Instrumen
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan
data
dalam
penelitian ini berupa kuesioner terstruktur yang berisi daftar pertanyaan yang relevan dengan tujuan pegkajian. Data primer yang meliputi karakteristik petani, penggunaan saluran komunikasi, kesesuaian inovasi pertanian dengan yang dibutuhkan penerima, dan tingkat pengetahuan petani dalam kaitannya dengan proses komunikasi inovasi pertanian melalui siaran radio BPTP, Radio RRI,
Radio swasta, dan Televisi. Kuesioner yang telah selesai disusun
selanjutnya diujicobakan pada 10 orang petani yang memiliki ciri-ciri relatif sama dengan sampel penelitian. Jumlah sampel sebanyak 10 orang untuk taraf uji coba yang sudah cukup memadai, sehingga hasil pengukurannya dapat mendekati distribusi kebenaran. Hasil uji coba ini kemudian digunakan untuk mengetahui sejauhmana kuesioner yang telah disusun memiliki validitas dan reliabilitas. 2.5. Pengumpulan Data Kegiatan ini dilakukan dengan
wawancara. Data yang diperlukan
dalam kegiatan ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: a.
Wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
b. Wawancara dengan beberapa tokoh formal dan non formal dari desa terpilih untuk melengkapi data yang diperoleh dari petani terutama yang belum terungkap dalam kuesioner. c.
Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi kegiatan.
11
d. Studi kepustakaan yaitu untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan keadaan geografis, monografis dan penggunaan siaran radio sebagai media komunikasi inovasi pertanian. Bahan dan Alat Alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah quesioner untuk bahan enumerator, alat tulis, komputer suplies.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penyelenggaran Siaran Pengembangan Media Elektronik telah melaksanakan kegiatan melalui siaran radio selama 5400 jam selama satu tahun ( tahun 2008 ),atau mengudara selama 15 jam sehari. Materi yang disiarkan adalah informasi hasil-hasil penelitian dan pengkajian serta informasi pembangunan pertanian di Sulawesi Tengan serta wilayah Indonesia lainnya, selain informasi pertanian
juga
materi
siaran
lainnya
adalah
informasi
umum
baik
kesehatan,sosial, budaya dan ekonomi. Radio Citra Pertanian selama tahun 2008 juga telah melakukan kerjasama siaran dengan berbagai pihak diluar luar instansi pertanian, yaitu dari pihak Dinas Pegadaian,Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, serta kerjasama siaran dengan pihak Radio Suara Amerika atau Voice Of America (VOA). 2. Materi Yang Yang Telah Disiarkan Materi informasi pertanian yang telah disiarkan melalui radio pada tahun anggaran 2008 adalah : •
Naskah Siaran Pertanian 142 judul
•
Informasi Harga Pasar 60 Kali
•
Wawancara Inter aktif ( Talk Show ) 33 kali
12
•
Reportase Lapangan 30 kali
3. Karakteristik Pendengar A. Jumlah Pendengar Hasil survey yang dilakukan, 67,5 % Pendengar radio Citra Pertanian pada umumnya berdomisili diwilayah luar kota Palu atau masyarakat pedesaan, yang umumnya bekerja disektor pertanian, sedangkan 27,5 % berdomisili di wilayah kota Palu, dengan beragam pekerjaan ( pegawai Negeri Sipil,pegawai swasta,pedagang,mahasiswa dan pelajar ). Hal ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Pendengar Radio Citra Pertanian di Kota Palu dan Luar Kota Palu
No 1 2
Wilayah Pendengar Kota Palu Luar Kota Palu
Jumlah Responden
Mendengar Siaran RCP
Mendengar Siaran Radio Lain
TidakPernah dengar Siaran radio
40 40
11 27
21 8
8 5
Jumlah Pendengar RCP (%) 27,5 67,5
Dari tabel 1 pendengar Radio Citra Pertanian adalah masyarakat yang berdomisili diluar Kota Palu. Kondisi ini sesuai dengan sasaran radio citra pertanian yang mengharapkan segmen pendengar dipedesaan. Namun beberapa responden di luar Kota Palu tersebut mendengarkan radio hanya karena menginginkan materi hiburannya saja. Menurut
Manfred Oepen
(1998), materi hiburan dalam media siaran radio adalah bagian yang tidak terpisahkan dari materi penyuluhan sebagai penyelaras dan untuk menarik pendengar untuk tetap terus pada posisi stasiun radio. Untuk pendengar di Kota Palu lebih bervariatif dalam memilih stasiun radio, disamping radio-radio di Palu memiliki program acara yang sesuai dengan selera masyarakat Kota, juga jumlah stasiun radio cukup banyak sebagai pilihan mereka. Sehingga sangat realistis apabila pendengar Radio Citra Pertanian hanya mencapai 27,5 % atau hanya 11 orang dari 40 orang responden yang diambil sebagai sampel. Sementara pendengar yang tidak pernah mendengarkan radio, baik
13
yang di Kota Palu maupun ada diluar Kota Palu memiliki beberapa alasan, antara lain karena alasan kesibukan atau tidak punya waktu luang untuk mendengar radio, tidak suka mendengar radio, dan alasan tidak memiliki radio monitor. B.
Waktu Mendengar
Mendengar radio dapat dilakukan dimana dan kapan saja, dengan kondisi apapun, Menurut Robert C (1981),selain itu tersedia dalam berbagai bentuk dengan harga yang dapat terjangkau sehingga sangat mudah dibawa kemana-mana, kemudahan ini membuat radio dekat dihati pendengarnya dan membuat hampir sebagian besar penduduk memiliki pesawat radio penerima. 70 % Pendengar Radio Citra Pertanian mendengarkan siaran RCP pada saat istirahat atau sedang rileks atau santai, Hal ini dilakukan oleh mereka karena alasan pada saat istirahat atau santai mereka bisa lebih konsentrasi menikmati acara demi acara yang disajikan oleh stasiun radio, selain itu mereka dapat lebih santai menelpon atau menghubungi penyiar apabila ada acara live. Sedang yang mendengarkan sambil bekerja hanya 30 %, dan umumnya mereka adalah pegawai Swasta,pedagang,ibu-ibu rumah tangga dan petani. Sebagian besar memiliki alasan dengan mendengarkan radio mereka dapat bekerja lebih semangat dan bergairah. 4. Kegiatan Talks Show ( Wawancara Interaktiv ) Fokus RCP merupakan Program Talk Show atau interaktiv, dikemas dalam bentuk wawancara yang disiarkan langsung dengan diipandu oleh seorang atau dua orang penyiar dan menjadi program unggulan. Program ini dilaksanakan sekali dalam seminggu dengan nara sumber dari berbagai kalangan
yang
memiliki
latar
belakang
pertanian
(
Pegawai
Pertanian,Petani,Petrnak,nelayan, Pengusaha Agrobisnis dan Agribisnis serta dari kalangan perguruan tinggi baik dosen maupun mahasiswa.). Selama tahun 2008 Radio citra pertanian telah melakukan kegiatan Wawancara
14
sebanyak 33 kali dari 40 kali jadwal yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan karena faktor teknis dan ketepatan waktu baik dari pihak nara sumber maupun dari radio citra pertanian, adapun rincian asal nara sumber adalah seperti pada table 2 berikut ini : Tabel 1. Jumlah Nara Sumber Program Fokus RCP di Radio Citra Pertanian di Tahun 2008. No.
Jumlah
Asal Instansi
( Orang )
1. Penelti dan Penyuluh BPTP Sulawesi Tengah
4
2. Penyuluh BIPP Kab. Donggala
4
3. Distanbunak Prop. Sulawesi Tengah
1
4. Petani Perkebunan
3
5. Petani
Tanaman
pangan
dan
Hortikultura
4
6. Peternak
1
7. Pengusaha Agribisnis
2
8. Formulator Pestisida
4
9. Formulator Benih Hortikultura
6
10. Balai Das Palu – Poso
1
11. Peternak Lebah
2
12. Universitas Tadulako
1 Jumlah
Keterangan
33
5. Kerjasama Siaran Dalam rangka menjaring pendengar yang lebih luas khususnya masyarakat petani dan nelayan maka RCP telah menjalin berbagai kerjasama siaran dengan beberapa pihak , antara lain : •
Lembaga Siaran Voice Of America (VOA) yang berpusat di Washington DC sejak tahun 2001 berupa program : News yakni Program Dinamika Dunia
15
Kini (live),Bahasa Inggris,Sains dan teknologi,dunia kita, musik ,dll (dalam bentuk rekaman Kaset). •
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Propinsi Sulawesi Tengah.
•
Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Donggala
(Pengumpulan
Harga Pasar). •
Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Tengah.
•
Balai Sertifikasi Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Sulawesi Tengah.
•
Balai Informasi Pertanian dan Penyuluhan Kabupaten Donggala.
•
Instansi-instansi, badan, lingkup pertanian lainnya serta intansi-instansi non pertanian seperti Kepolisian,BRI Unit Biromaru,dan distributor pestisida.
6. Kegiatan Of Air Kegiatan off air adalah kegiatan Radio yang dilakukan diluar dari program siaran namun tetap melibatkan pendengar. Beberapa kegiatan off air yang dilaksanakan pada tahun 2008 adalah : •
Pertemuan/Penyuluhan yang dilakukan ditempat Kelompok-kelompok tani.
•
Kegiatan Lomba Seni dan Budaya antar pendengar.
•
Membentuk kelompok-kelompok pendengar.
•
Menyelenggarakan turnamen Olah Raga
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan •
Sasaran Informasi adalah penyuluh ,petani, pelaku agribisnis dan masyarakat pertanian serta masyarakat umum lainnya. Teknologi yang disampaikan adalah teknologi
hasil-hasil penelitian dan pengkajian
serta informasi pembangunan pertanian. •
67,5 % Pendengar radio Citra Pertanian pada umumnya berdomisili diwilayah luar kota Palu atau masyarakat pedesaan, yang umumnya
16
bekerja disektor pertanian, sedangkan 27,5 % berdomisili di wilayah kota Palu •
70 % Pendengar Radio Citra Pertanian mendengarkan siaran RCP pada saat istirahat atau sedang rileks atau santai dan yang mendengarkan sambil bekerja hanya 30 %, umumnya mereka adalah pegawai Swasta,pedagang,ibu-ibu rumah tangga dan petani. Sebagian besar memiliki alasan dengan mendengarkan radio mereka dapat bekerja lebih semangat dan bergairah.
•
Program Fokus RCP merupakan program acara talk show yang dilaksanakan sebanyak 33 kali merupakan program yang paling diminati pendengar.
Saran •
Membentuk kelompok petani pendengar di sentra-sentra diwilayah jangkauan siaran radio citra pertanian agar informasi-informasi teknologi
yang
disampaikan
dapat
ditindaklanjuti
pada
tingkat
kelompoktani. •
Menyesuaikan program acara informasi pertanian pada waktu yang sesuai,yaitu saat dimana petani memiliki waktu istirahat.
•
Menyusun program siaran pertanian dengan porsi atau persentase yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
17
Anonim, 2005. Sulawesi Tengah dalam Angka tahun 2004. Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Tengah. Anonim, 1999. Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengkajian dan Diseminasi Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Efendy, OnongUchjana, 1990. Radio Siaran Teori dan Praktek.CV. Mandar maju,Bandung. Hyde, Stuart W., Television Company,Boston,
and
Radio
Communication,
Houghton
Miffin
Nursahbani,1997. Opini Publik, Edisi Kedua, Liberty, yogyakarta. Robert Cohen, 1981. The Essential Guide to Management. Englewood ,Utah Pasaribu Sahat., dkk. 1999. Analisis kefektifan Media Penyampaian hasil-hasil penelitian dan pengkajian linkup BPTP/LPTP, Laporan Hasil Penelitian. Badan Litbang Pertanian. Stokkink,Theo,1997. The Professional Radio Presenter .Penyiar Radio Profesional. Kanisius.Yogyakarta. Sulaiman Fauziah, dkk, 2000. Mekanisme Penyebaran Inovasi Pertanian Suatu Kajian Proseeding Lokakarya Nasional Pusat Perpustakaan Pertanian Bogor.
18