LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL
PENDIDIKAN DAN LATIHAN BERKELANJUTAN IMPLEMENTASI PENDIDIIKAN KARAKTER BERBASIS LESSON STUDY BAGI GURU-GURU SEKOLAH LABORATORIUM OLEH PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. NIP. 195901011984031003 DR. I WAYAN MUDANA, M.Si. NIP. 196012311987031015 DR. NI MADE PUJANI, M.Si. NIP. 196311041988032001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No: 07/UN48.16/PM/2016 Tanggal 1 Maret 2016
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016 i
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur patut kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Hyang Widhi Wasa) karena berkat rahmatNyalah laporan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pendidikan dan Latihan Berkelanjutan Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Lesson Study bagi Guru-Guru Sekolah Laboratorium” dapat diselesaikan pada waktunya. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan keprofesian guru melalui lesson study yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di sekolah laboratorium
Universitas
Pendidikan
Ganesha
dalam
merancang
dan
mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran berbasis lesson study. Berkat dukungan dan kerja sama yang baik dari pimpinan Undiksha, LPPM Undiksha dan segenap civitas sekolah laboratorium kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebeasar-besarnya kepada: 1. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, atas dukungan dananya. 2. Ketua LPPM Undiksha atas segala fasilitasnya. 3. Kepala SD, SMP, dan SMA lab atas kerja samanya. 4. Para guru SD, SMP, dan SMA yang terlibat dalam kegiatan ini atas komitmen dan dedikasinya yang besar dan tulus dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat member manfaat yang sebesarbesarnya dan berkelanjutan.
Singaraja, 24 Nopember 2016
Ketua Pelaksana
iii
DAFTAR ISI
hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDHULUAN 1.1 Analisis Situasi
1
1.2 Identifikasi dan Perumausan Masalah
4
1.3 Tujuan Kegiatan
5
1.4 Manfaat Kegiatan
6
BAB II METODE PELASKANAAN 3.1 Metode Diklat
8
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan dan Teknik Analisis Data
10
3.3 Evaluasi Keguatan Pendampingan
10
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Kegiatan
11
3.2 Kualitas Lesson Study Siklus I
19
3.3 Kegiatan LS Siklus II
22
3.4 Kualitas Lesson Studi Siklus II
25
3.5 Jumlah guru yang terlatih
28
3.6 Perangkat Pembelajaran
31
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan
32
4.2 Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
34
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peserta FGD Pertama 22 s.d 23 April 2016
11
Table 3.2 Materi Pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam
11
Tabel 3.3 Pelaksanaan Lesson Study Tahap I
15
Tabel 3.4 Skor tiap aspek perencanaan (plan) group LS
19
Table 3.5 Skor Kegiatan Pelaksanaan (Do) Siklus I
20
Tabel 3.6 Skor aspek-aspek Refleksi untuk tiap Group LS pada siklus I di Sekolah Laboratorium Undiksha
21
Tabel 3.7 Pelaksanaan Lesson Study tahap II
22
Tabel 3.8 Skor kegiatan Perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha
25
Tabel 3.9 Skor kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha
26
Tabel 3.10 Skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksaha
27
Tabel 3.11. Guru Mata Pelajaran yang terlatih
28
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kegiatan FGD I Lesson Study
12
Gambar 3.2 Berikut adalah foto-foto kegiatan pelaksanaan lesson study (d0) di SMP dan SMA
16
Gambar 3.3 berikut adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study di di SMA untuk mata pelajaranfisika
17
Gambar 3.4 adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study mata pelajaran kimia di SMA
18
Gambar 3.5 Kegiatan plan LS oleh guru matematika dan IPA SMP
24
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium Widyasthana oleh Yayasan FKg-FIP Unud tanggal 4 Juli 1970. Pada 13 Januari 1971 berubah menjadi SD Laboratorium. Dengan keluarnya SK Rektor UNUD No 25/SK/PD/UNUD/1976, dan pada tanggal 6 November 1976 Sekolah ini resmi dijadikan “Service Departement “UNUD. Pada tahun 1977 berdirilah SMP Laboratorium UNUD Singaraja , tahun 1980 dibangun SMA Laboratorium UNUD Singaraja, Sehingga sejak tahun 1980 Sekolah Laboratorium memiliki jenjang sekolah mulai dari Tk, SD, SMP dan SMA. Seiring dengan berlalu hari dan waktu Fkg-FIP berubah menjadi FKIP UNUD pada tahun 1983 dan selanjutnya memisahkan diri menjadi STKIP Negeri Singaraja pada tahun 1993 dengan akta No 93 tanggal 14 Juli 1955, maka Sekolah Laboratorium UNUD Singaraja berubah nama menjadi sekolah Laboratorium STKIP Negeri Singaraja, kemudian pada tahun 2001 STKIP Negeri Singaraja berubah nama menjadi IKIP Negeri Singaraja dan Sekolah Laboratorium pun berubah nama mejadi Sekolah Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Pada tahun 2006 IKIP Negeri Singaraja berubah status menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) maka sekolah Laboratorium pun ikut berubah nama dari sekolah Laboratorium IKIP Negeri Singaraja menjadi Sekolah Laboratorium UNDIKSHA Singaraja. Dilihat dari sarana prasarana, sekolah ini boleh dibilang terbaik di antara sekolah swasta di Singaraja. Sekolah ini memiliki sumber daya yang memadai. Gedung belajar sekolah ini sangat memenuhi kelayakan dan memiliki daya tampung yang besar, dan memiliki halaman yang luas dan tertata. Demikian pula dukungan sarana lainnya seperti komputer, perpustakaan, dan jaringan internet. Namun demikian, pemanfaatan sarana ini belum optimal dan belum bisa menarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah lab khususnya untuk tingkat SMP dan SMA. Sekolah ini belum mampu meraih kembali kejayaannnya seperti yang dialaminya pada tahun tahun 1990an dimana sekolah ini mampu bersaing dengan sekolah negeri di Bali. Semua guru-guru sudah berkwalifikasi S1. Guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha sebagian adalah guru-guru negeri dan sebagian guru-guru yang diangkat oleh yayasan. Kulaitas guru-guru di sekolah laboratorium tidak jauh berbeda dengan guru-guru di sekolah lain di kabupaten Buleleng. Sekolah ini didukung oleh total 125 orang guru yang terdiri dari 12 orang Guru TK, 28 orang guru SD dan TK, 32 orang guru SMP dan 53 Guru SMA.
1
Persoalan yang ada berkaitan dengan guru di sekolah laboratorium adalah bahwa mereka belum mampu melakukan pengembangan diri/keprofesian secara mandiri dan berkelanjutan (wawancara dengan Direktur Sekolah Lab, 15 Oktober 2015). Sebagai sekolah swasta, pembinaan dan pengembangan keprofesian guru tidak seperti di sekolah negeri. Jika terdapat guru yang memperoleh kesempatan untuk meningkatkan keprofesiannya, mereka tidak dapat menularkan pengetahuannya kepada guru lainnya secara intesif dan berkala. Hal ini disebabkan oleh karena sekolah ini tidak memiliki model pengembangan keprofesian secara mandiri dan berkelanjutan. Para guru jarang sekali mendapat kesempatan untuk saling belajar dengan teman sejawat melalui sharing pengetahuan dan keterampilan. Fakta ini mengisyaratkan perlunya dikembangkan suatu model pengembangan keprofesian guru-guru sekolah lab yang mampu memfasilitasi guru-guru untuk melakukan pengembangan diri secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah pengembangan keprofesian ini model pengembangan keprofesian guru berbasis lesson study merupakan cara yang tepat. Berkaitan dengan pendidikan karakter, wawancara dengan kepala SD, SMP, dan SMA menunjukkan bahwa para guru belum masih mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran. Mereka tidak memahami bagaimana menyelipkan
nilai-nilai
karakter
pada
materi
pelajaran
dengan
konteks
yang
tepat,
mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada strategi pembelajaran, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada kegiatan asesmen, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada pengelolaan kelas (Suma, 2013). Kesulitan ini tampak mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ada beberapa penyebab guru mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan nilainilai karakter pada pembelajaran mata pelajaran antara lain: guru-guru kurang mamahami secara utuh karakteristik mata pelajaran baik dasar ontologism, epistemologis, dan aksiologisnya, sehingga mereka kesulitan melihat nilai-nilai karakter apa yang terkadnug baik secara eksplisit dan implisit oleh materi pelaran itu. Banyak nilai-nilai karakter seperti: bertanggungjawab, bergaya hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, ingin tahu, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, demokratis, dan lain-lain dapat dikembangkan melalui strategi/metode pembelajaran inovatif. Namun demikian, pemahaman dan kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelaaran inovatif belum memadai. Jika dilihat dari kualitas input, sebenarnya sekolah ini khususnya TK dan SD mendapatkan input siswa yang tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah negeri. Kepercayaan masyarakt terhadap TK dan SD sangat baik. TK dan SD laboratorium mampu bersaing dengan sekolahsekolah lainnya baik negeri maupun swasta vavorit di Singaraja. Sebagian besar anak lulusan TK lab undiksha melanjutkan pelajarannya ke SD lab Undiksha. SD ini juga diminati oleh tamatantamatan TK lainnya. Dilihat dari kemampuan ekonomi orang tua siswa di SD lab Undiksha pada 2
umumnya adalah menengah ke atas, sehingga seharusnya relative mudah diminta partisipasinya dalam memajukan pendidikan putra-putrinya. Namun kenyataannya partisipasi orang tua dalam untuk mendukung kemauan sekolah berupa pendanaan pendidikan tidak sebaik di sekolah negeri. Potensi kualitas input yang baik ini seharusnya dikelola secara efektif. Potensi siswa perlun dikembangkan secara optimal baik potensi kognitifnya maupun afektifnya dalam hal ini adalah karakternya. Sambutan masyarakat yang bai di jenang TK dan SD, ternyata tidak terjadi di jenjang SMP dan SMA. Lulusan SD lab tidak lagi menadikan SMP Lab sebagai pilihan melajutkan sekolahnya, mereka justru lebih memilih sekolah negeri. Demikian pula yang terjadi di SMA, lulusan SMP lab tidak lagi menadikan SMA lab sebagai pilihan pertama mereka melanjutkan sekolah ke jejang SMA. Kondisi ini menyebabkan refutasi SMP dan SMA masih berada di bawah SMP dan SMA Negeri. SMP dan SMP akahirnya menjadi plihan alternative setelah mereka tidak diterima di sekolah negeri. Namun, diantara sekolah swasta SMP dan SMA lab masih merupakan pilihan sekolah swasta pertama bagi mereka yang tidak diterima di sekolah negeri (wawancara dengan Ketua Yayasan dan Direktur sekolah lab 15 oktober 2015). Dilihat dari sarana-prasarana sekolah ini sudah cukup memadai, maka salah satu cara menarik minat masyarakat ke sekolah ini adalah dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan keprofesian guru. Sekolah ini harus mampu meyakinkan masayarakat bahwa kualitas gurunya tidak kalah dengn guru-guru di sekolah negeri vavorit. Guru-guru di sekolah ini harus mampu mengoptimalkan potensi-potensi anak didik dan mempromosikannnya kepada dunia luar sebagai coring kualitas. Untuk ini pembinaan dan pendampingan peningkatan keprofesian guru perlu dilakukan secara berkala dan kontinu. Salah satu kelebihan Sekolah Laboratorium dibandingkan dengan sekolah lainnya adalah bahwa sekolah ini menjadi laboratorium pendidikan Undiksha. Dengan demikian, kesempatan untuk mengembangkan pendidikan secara lebih inovatif sangat terbuka lebar, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Undiksha. Namun, kenyataannya sekolah ini belum mampu menjadi sarana bagi dosen untuk berinovasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran, maupun sarana belajar bagi mahasiswa. Riset-riset pengembangan di bidang pendidikan dan pengajaran seharusnya banyak dilakukan di sekolah ini, demikian pula praktik-praktik model pembelajaran, pengembangan media, dan model-model asesmen. Permasalahannya adalah bagaimana mengoptimalkan fungsi sekolah lab ini sebagai seklah laboratorium pendidikan. Dalam kaitan dengan kebijakan pengembangan pendidikan karakter, Sekolah Laboratorium Undiksha berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan itu. Sekolah aboratorium Undiksha telah berusaha mewujudkan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. Para guru sudah berusaha untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai-nilai karakter. Namun 3
demikian, tampak bahwa dalam RPP yang disusun guru-guru hanya dicantumkan nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan, bagaimana mengembangkan nilai-nilai karakter itu dalam praktek di kelas belum terencana secara jelas. Demikan pula, dalam pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi, belum tampak upaya yang secara sengaja dilakukan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter tertentu dan juga upaya mengevaluasi hasilnya. Akibatnya sangat sulit menilai apakah pendidikan karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran mampu mengembangkan karakter peserta didik secara optimal. Kondisi ini, telah mendorong dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan pengembangan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran di sekolah Laboratorium Undiksha secara bertahap. Pengembangan pendidikan karakter ini diyakini dapat terlaksana dengan baik, karena didukung oleh (1) adanya komitmen dan dukungan yang tinggi dari yayasan Undiksha, (2) adanya komitmen dan dukungan dari segenap tenaga pendidik dan kependidikan, (3) sarana-prasarana cukup memadai, (4) adanya kebijakan rencana rektor Undiksha untuk mengembangkan Sekolah Laboratorium
Undiksha
sebagai
laboratorium
pendidikan
Undiksha
sebagai
tempat
mengimplementasikan model-model penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
1.2 Identifikasi dan Perumausan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah dan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-permnasalahan sebagai berikut. 1) Sekolah Laboratorium Undiksha memiliki sumber daya yang cukup memadai namun belum termanfaatkan secara optimal. 2) Perlunya dirancang dan diimplemetasikan sebuah model pengembangan dan peningkatan keprofesian guru secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan , dimana guru-guru dapat melakukan sharing pengetahuan dan keterampilan dengan teman sejawat, pengawas, dan pakar pendidikan. 3) Pemahaman guru-guru terhadap konsep, prinsip, dan teori pendidikan karakter masih perlu ditingkatkan. Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran baik pada tataran perencanaan maupun pelaksanaan di kelas, tampak bahwa para guru masih memerlukan pendampingan. Sementara itu, kemampuan para pengawas sekolah belum mampu memberikan pendampingan secara optimal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan model-model pendidikan karakter terintegrasi dengan pengaaran mata pelajaran. 4) Sebagai sekolah yang bernaung di bawah Universitas Pendidikan Ganesha, semestinya sekolah ini seharusnya memperoleh banyak bantuan pendampingan dalam pelaksanaan 4
pendidikan yang inovatif, kreatif dan bermutu tinggi. Namun, pada kenyataannya dukungan yang tampak optimal baru sebatas fisik sekolah, sementara itu dukungan pengembangan keprofesian guru masih perlu ditingkatkan. 5) Kualitas input siswa khususnya untuk SD adalah siswa-siswa terbaik dari jenjang sekolah sebelumnya. Ini memerlukan pengelolaan yang lebih professional. Namun, hal ini tidak terjadi pada SMP dan SMA. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang optimal untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat. 6) Masih banyak diantara para guru yang berpandangan bahwa nilai-nilai karakter siswa akan berkembang sebagai dampak pengiring pembelajaran, sehingga tidak tampak upaya untuk mewujudkan pengajaran nilai-nilai karakter itu secara sengaja dan terencana. 7) Sebagai laboratorium pendidikan Undiksha, sekolah laboratorium seharusnya dapat dikembangkan sebagai pusat pengembangan pendidikan sekolah seperti pengembangan model-model pembelajaran, model-model evaluasi, media pendidikan, dan menunjukkan praktik-praktik baik (good practices) di bidang pendidikan, sehingga ia bukan hanya sebagai tempat berpraktik mahasiswa Undiksha tetapi uga menjadi pusat belajar bagi sekolah-sekolah lain.
1.3 Tujuan Kegiatan Kegiatan pendidikan dan latihan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis lesson study bertujuan untuk membantu sekolah dalam mewujudkan pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran secara efektif dan berkualitas, dan juga mengembangkan kperofesian guru secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanutan. Tujuan khusus dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah 1) Membantu guru-guru dalam pengembangan keprofesiannya/pengembangan diri yang berkarakter secara kolaboratif melalui lesson study. 2) Membantu meningkatkan pemahaman guru-guru di Sekolah Laboratorium terhadap pemahaman konsep pendidikan karakter. 3) Meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap pengetahuan konten (content knowledge), pengetahuan pedagogi (pedagogical knowledge), dan pengetahuan konten pedagogi (pedagogical content knowledge) yang terintegasi dengan pendidikan karakter. 4) Memberikan pendidikan dan latihan kepada guru-guru dalam mengembangkan merencanakan (plan), melaksanakan (do), merefleksi (see) secara koaborasi melalui Lesson Study. 5) Membantu guru-guru mengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran, seperti silabus, RPP bermuatan karakter, modul5
modul pembelajaran mata pelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter, model LKS mata pelajaran yang mengintegrasikan niloai-nilai karakter dan perangkat evaluasi yang berbasis karakter. 6) Memberikan pendampingan kepada guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis pada lesson study. 7) Memberikan pendampingan kepada guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dalam merancang perangkat asesmen dan melakukan asesmen terhadap hasil pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. 8)
Mengidentifikasi praktek-praktek baik dan kendala-kendala pengembangan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran di Sekolah Laboratorium Undiksha.
9) Mendokumentasikan praktik-praktik baik (good practices)
dalam pembelajaran
pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis lesson study dalam bentuk cetak, digial, dan elektronik. 10) Mengoptimalkan peran sekolah labh sebagai laboratorium pendidikan Undiksha.
1.4 Manfaat Kegiatan Kegiatan pendampingan pengembangan pendidikan karakter di Sekolah Laboratorium Undiksha sangat bermanfaat seperti berikut. 1) Diklat implemetasi pendidikan karakter terintegrasi dengan pengajaran mata pelajaran berbasis lesson study, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan diri guru-guru tentang pendidikan karakter serta member kesempatan untuk bekerja secara kolaboratif, reflektif dan inovatif. 2) Bertambahnya pemahaman guru-guru tentang konsep pendidikan karakter akan memudahkan para kepala sekolah dan pengawas dalam mendorong guru-guru untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan karakter oleh para guru. 3) Sekolah laboratorium akan memiliki contoh-contoh perangkat pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran untuk berbagai mata pelajaran yang dapat dikembangkan lebih jauh dan juga ditularkan ke sekolah lain. 4) Sekolah laboratorium akan memiliki koleksi praktik-praktik pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran baik dalam bentuk CD, Video, dan video. 5) Memberi pengalaman yang berharga dalam merencanakan, menyusun perangkat pembelajaran berbasis karakter dan mengimplementasikan pendidikan karakter di kelas dibawah bimbingan pendamping.
6
6) Memberi pengalaman yang berharga kepada guru-guru dalam menyusun perangkat asesmen pendidikan karakter dan menggunakan instrument itu dalam penilaian pendidikan karakter. 7) Memberi pengalaman kepada guru-guru dalam mengidentifikasi praktek-praktek baik pengembangan pendidikan karakter dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.
7
BAB II MEODE PELAKSANAAN
2.1 Metode Diklat Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah FGD, Kuliah/Diskusi, Workshop, dan Lesson Study. FGD dilakukan untuk mengindentifikasi nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar (kurikulum 2013), materi pelajaran, dan strategi pembelajarannya. FGD diikuti oleh guru-guru SD K kelas IV, guru-guru IPA, IPS, dan Matematika SMP, guru-guru Matematika, Fisika, Kimia, dan Bilogi. Metode kuliah ditempuh untuk memberikan peningkatan pemahaman guru-guru terhadap pengetrahuan konten (materi pelajaran yang diajarkan), pengetahuan pedagogical knowled, pengetahun konten pedagogi (pedagogical content knowledge),. Melalui metode kuliah juga diberikan pemahaman guru-guru terhdap lesson study. Workshop dilakukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. Perangkat yang diekmbangkan adalah a. Silabus pendidik dan RPP. b. Modul-modul pendidikan karakter tergintegrasi
seperti dengan mata pelajaran,
instrument asesmennya dan metode asesmennya. c. Media pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. d. Peer teaching untuk mempraktikan mata pelajaran yang sudah direncanakan. e. Menganalisis video pembelajaran karakter terintegrasi dengan pengajaran mata pelajar, baik video tentang pembelajaran yang bagus maupun tentang pembelajaran yang kurang bagus. Lesson Study adalah metode pengembangan keprofesian guru secara kolaboratif dengan teman sebaya, kepala desa, tokoh pendidikan, dan
pengawas. Lesson study dilakukan untuk
mengimplementasikan kurikulum fisika SMA khususnya pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. Lesson Study terdiri atas perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refeksi (see). Adapaun tahapan-tahapan lesson study adalah sebagai berikut.
1) Membentuk group lesson study Ada empat kegiatan yang perlu dilakukan dalam membentuk group lesson study yaitu: (1) merekrut anggota kelompok yang bias terdiri atas guru satu bidang studi, satu tingkat kelas, pengawas, pemerhati pendidikan, dosen. (2) menyusun komitmen waktu khusus untuk pertemuan rutin, merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksi lesson study, (3) menyusun jadwal pertemuan, dan (4) menyetujui aturan kelompok. 8
2) Menentukan fokus kajian Pada tahapan ini ada tiga kegiatan yang dilakukan yaitu (1) menyepakati tema, focus, dan tujuan utama penelitian; (2) memilih mata pelajaran; dan memilih topic pelajaran (unit lesson). Dalam pemilihan tema penelitian suatu lesson study ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: kualitas actual para siswa saat sekarang, kualitas ideal para siswa yang diinginkan di masa dating, dan adakah kesenjangan (gap) antara kualitas ideal dan kualitas actual para siswa yang menjadi sasaran lesson study. Kesenjangan inilah yang perlu diangkat menjadi bahan tema penelitian. Pemilihan mata pelajaran yang digunakan dalam lesson study ditentukan oleh anggota kelompok, dengan dasar pertimbangan: a) mata pelajaran apa yang dirasakan paling sulit oleh siswa; b) mata pelajaran mana yang paling sulit diajarkan oleh guru; c) dan mata pelajaran baru mana yang ingin dipahami secar lebih mendalam.
3) Merencanakan research lesson Dalam rangka merencanakan research lesson disamping mengkaji aktivitas pembelajarn yang sedang berlangsung, perlu dikembangkan suatu rencana untuk memandu proses pembelajaran. Rencana tersebut disiapkan untuk memandu pembelajaran, pengamatan, dan diskusi berkaitan dengan research lesson serta mengungkap temuan yang muncul selama lesson study berlangsung.
4) Pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran Research lesson yang sudah direncanakan siap untuk dimplementasikan dan diobservasi. Guru anggota kelompok yang sudah ditunjuk dan disepakati untuk melaksanakan tugas mengajar lesson yang sudah disiapkan segera dapat melakukan tugasnya, sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati lesson tersebut. Pengamat akan mengumpulkan data yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung. Untuk mengumpulkan data dan mendokumentasikan research lesson dapat digunakan audiotape, videotape, handycam, kamera, karya siswa, dan catatan observasi naratif.
5) Mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi Research lesson yang sudah diimplementasikan perlu didiskusikan dan dianalisis. Hasil diskusi dan analisis tersebut dapat dijadikan sebagi bahan masukan untuk perbaikan atau revisi research lesson, sehingga research lesson menjadi lebih sempurna. Diskusi dan analisis tentang research lesson hendaknya memuat tentang: (1) refleksi instruktur, (2) latar belakang anggota kelompok, (3) presentasi tentang data research lesson, (4) diskusi umum, dan (5) komentar dari pihak luar.
9
6) Refleksi dan Penyempurnaan Dalam merefleksikan lesson study, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) Mengkaji apaapa yang sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana dan apa-apa yang masih perlu diperbaiki karena tida sesuai dengan rencana; (2 Apa yang harus dikerjakan selanjutnya oleh kelompok lesson study?; (3) Apakah anggota kelompok lesson study yang lain ingin mengujicobakan pelajaran ini pada kelas mereka sendiri?; (4) Apakah lesson study dapat membantu mengembangkan pengetahuan anggota kelompok tentang mata pelajaran serta pengetahuan tentang belajar dan perkembangan siswa?; (5) Apakah semua anggota kelompok merasa terlibat dan berguna dalam aktivita lesson study?; (6) Apakah pihak luar (di luar anggota kelompok) merasa memperoleh informasi dan tergugah untuk terlibat?
2.2 Metode dan Teknik Pengumpulan dan Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif beupa pandangan-pandangan dan komentar peserta lesson study terhafap pelaksanaan lesson study dan lesson learn yang mereka dapatkan dalam lesson study. Data kuantitatif adalah data tentang kualitas pelaksanaan lesson study yang mencakup perencanaan (plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (see). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Observasi dan Wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kulaitatif dan kuantitatif.
2.3 Evaluasi Keguatan Pendampingan Evaluasi kegiatan pendampingan akan dilakukan terhadap proses dan hasil. Evaluasi proses dilakukan dari proses pengembangan perangkat pembelajaran, implementasi di kelas dan evaluasi. Evaluasi terhadap hasil dilakukan dengan teknik tes, yakni tes pengukuran kinerja dosen dalam merancang, melaksanakan dan mengevakuasi kegiatan. Indikator keberhasilan adalah 1. Dihasilkannya contoh-contoh perangkat pembelajaran karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. 2. Kemampuan guru dalam mengidentifikasi nilai-nilai karakter dari Kompetensi Dasar dalam kategori baik. 3. Kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pengembangan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran dalam kategori baik. 4. Kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendidikan karajter terintegrasi mata pelajaran dalam kategori baik.
10
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan 3.1.1 FGD Pembelajaran dan Lesson Study Kegiatan P2M ini terdiri atas 2 kegiatan pokok yaitu FGD Pemebelajaran dan Pelaksanaan Lesson Study. Kegiatan FGD dilaksanakan dalam 4 hari kegiatan yang tujuannya untuk meningkatkan wawasan kepada guru-guru tentang Pendidikan Karakter dan penintegrasian pendidikan karakter ke dalam pembelajaran mata pelajaran, serta meningkatkan pemahaman guru terhadap lesson study. Kegiatan FGD pertama dilakukan pada tanggal 22 April 2016 dan 23 April 2016. Pada FGD pertama materi yang diawali dengan paparan pendidikan karakter dan pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran. Diklat pertama ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 22 dan 23 April 2016. FGD ini diikuti oleh 20 orang guru dan kepala sekolah Daftar Peserta dapat dilihat pada table 3.1. Tabel 3.1 Peserta FGD Pertama 22 s.d 23 April 2016 No
Nama
Tugas
1
I Made Suantara, S.Pd.
Kep SMP lab
2
I Made Arsana
Kep SD Lab
3
Drs. I Wayan Sukarta, M.Pd.
Kep SMA Lab
4
I Wayan Suparta, S.Pd
Guru Kls IV SD Lab
5
I Wayan Aryanta, S.Pd.
Guru Kls IV SD Lab
6
NI Made Lidyastuti, S.Pd.
Guru IPA SMP
7
Putu Anna Masriyani Giri, SPd.
Guru IPA SMP
8
Drs. I Made Resika.
Guru IPA SMP
9
Drs. I Wayan Padayasa
Guru Kimia SMA
10
Dra. Ni Nengah Masni, MPd.
Guru Kimia SMA
11
Drs Gede Suanda
Guru Fisika SMA
12
Wayan Manik Hermawati, SPd, MPd
Guru Bilogi SMA
13
Dra. Ni Ketut Dani
Guru Biologi SMA
14
Nengah Sujana
Guru Matematika SMA
15
Ketut Widiartha, SPd
Guru Matematika SMA
16
Luh Made Karmini, S.Pd.
Guru Matematika SMA
11
17
Luh Putu Ari Wiratini, S.Pd.
Guru Matematika SMA
18
Si Luh Komang Purniati, S.Pd
Guru Matematika SMP
19
I Made Sukardi, S.Pd
Guru Matematika SMP
20
Dra. Ni Ketut Sukerti
Guru Matematika SMP
Materi ini diberikan oleh nara sumber Dr. I Nyoman Suardana, M.Si dan Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Materi yang dibahas pada FGD hari pertama adalah: Konsep Pendidikan Karakter yang terdiri atas submateri; Pentingnya pendidikan karakter; Hakikat pemndidkkan karakter; Fungsi dan peran pendidikan karakter; Metode Pendidikan Karakter; Pendidikan Karakter terintgreasi dengan mata pelajaran. Selain itu, pada hari pertama para peserta juga diajak untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi aspek-aspek karakter yang dituntut dalam kurikulum 2013 dan yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran mata pelajaran SD kelas IV, IPA dan Matematika SMP, Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika SMA. Materi yang dibahas pada hari kedua adalah: Kurikulum 2013; Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013; Identifikasi karakter dalam kurikulum 2013; Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam mata pelajaran. Materi Lesson study diiberikan pada tanggal 23 April 2016. Materi yang dibahas adalah Lesson Study, Pengerian Lesson Study, Sejarah Lesson Study, Lesson Study sebagai model pembinaan keprofesian guru, Implementasi lesson study. FGD menyusun RPP (plan) untuk implementasi LS pada periode dan pertemuan I. Gambar 4.1 menunjukkan kegiatan FGD Lesson Study.
Gambar 3.1 Kegiatan FGD I Lesson Study
Secara singkta materi yang diberikan pada FD hari I dan II dapat dilihat pada table 3.2.
12
No
Table 3.2 Materi Pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam Pembelajaran Mata Pelajaran. Materi Diklat Jumlah Kegiatan Waktu Nara Sumber jam
1
Konsep Pendidikan Karakter -
-
4 jam
Pelaksanaan Ceramah
Jumat
Pentingnya
22
April
pendidikan karakter
2016
Hakikat pemndidkkan
08.00- 13.00
karakter -
Fungsi
dan
peran
1. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S 2. Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. 3. Dr. I Wayan Mudana, M.Si. 4. Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
pendidikan karakter -
Metode
Pendidikan
Karakter -
Pendidikan Karakter terintgreasi
dengan
mata pelajaran. Kurikulum 2013 -
4 jam
Pendidikan dalam
karakter
Ceramah
Jumat
FGD
April 2016
kurikulum
13.30- 17.00
2013. -
Identifikasi dalam
karakter kurikulum
2013. -
Implementasi Pendidikan Karakter ke
dalam
mata
pelajaran. -
Praktik mengintegrasikan pendidikan nilai-nilai karakter RPP
ke
dan
dalam Metode
Pembelajran masingmasing
22
mata
pelajaran.
13
1. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S 2. Dr. I Wayan Mudana, M.Si. 3. 4. Dr. Ni Made Pujani, M.Si
2
Lesson Study -
4 jam
Pengerian
Lesson
Ceramah
Sabtu
Diskusi
April 2016
Study
08.00- 16.00
-
Sejarah Lesson Study
-
Lesson Study sebagai model
pembinaan
keprofesian guru -
-
23
4 jam
Diskusi
Sabtu
23
Implementasi lesson
April 2016
study.
08.00- 16.00
menyusun RPP (plan) untuk
1. Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si. 2. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. 3. Dr. Ni Made Pujani, M.Si. 4. Dr. I Wayan Mudana, M.Si. sda
FGD
implementasi
LS pada periode dan pertemuan I
Pelaksanaan plan didahului dengan pembukaan oleh ketua tim pelaksana P2M, yang menekankan bahwa kegiatan plan ini merupakan kegiatan perencanaan bersama, untuk dilaksnakan bersama dan dipantau bersama. Guru-guru peserta plan dminta untuk terlebih dahulu mencermati RPP yang telah mereka miliki, kemudian mengidentifikasi kelemahan-kelaemahan terutama menyangkut rumusan indicator, pengintegrasian pendidikan karakter, kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Setelah itu, mereka berdiskusi untuk menyusun RPP secara koaboratif dan mensimulasikannya. Hasil FGD dalam rangka lan adalah RPP yang mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran untuk mata pelajaran kelas IV SD, Mata Pelajaran IPA SMP, IPS SMP,Matematika SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Bilogi SMA dan Matematika SMA. Selengkapnya RPP daat dolohat bpada lampiran)
3.1.2. Pelaksanaan integrasi pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran berbasis Lesson Study Lesson study siklus I dilaksanakan mulai tanggal 26 April sampai dengan 30 April 2016. Mata pelajaran yang di LS kan adalah mata pelajaran SD Kelas IV, IPA SMP, dan Matematika SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Bilogi SMA dan Matematika SMA. Semua guru yang terlibat dalam (lesson study) hadir. Adapaun jumlah guru yang terlibat adalah 2 orang guru SD kelas IV, 3 orang guru IPA SMP, 2 orang guru IPS SMP, dan 3 orang guru matemtaika SMP, 2 orang guru fisika SMA, 2 orang guru Kimia SMA, 2 orang guru Biologi SMA, dan 4 orang guru matematika SMA. Di samping dihadiri oleh guru-guru yang ikut Lesson Study, kegiatan plan juga dihadiri oleh Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMA. Hadir pula 4 orang pengamat dari mahasiswa program S2 14
IPA yang kebetulan menjadi payung penelitian. Kegiatan LS dibimbing oleh tiga orang dosen yang merupakan pelaksana dari kegiatan P2M ini. Mereka adalah Prof. Dr. Ketut Suma, M.S.; Dr. Ni Made Pujani, M.Si, dan Dr. I Wayan Mudana, Mudana, M.Si. Pengimplementasian pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis lesson study di kelas dilakukan mulai mulai tanggal 26 April Masing-masing kelompok telah menyepakati guru model dan observer. Untuk mata pelajaran kelas IV SD guru model pada tahap pertama ini adalah Made Suteja, dan observernya adalah Made Arsana, S.Pd I Wayan Aryanta, S.Pd. Untuk pelajaran IPA SMP guru modelnya adalah Ni Putu Anna Masriyani, S.Pd, guru observernya adalah Drs. I Made Resika dan Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd; Untuk mata pelajaran Matematika SMP guru modelnya adalah Drs. I Made Sukardi, dan guru observernya adalah Si Lih Komang Purniatai dan I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP ). Untuk mata pelajaran IPS SMP guru modelnya adalah Ni Ketut Sukerti, S.Pd. dan guru observernya adalah Wayan Gunada, S.Pd., Dr. Ni Made Pujani, S.Pd, I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP) dan Dr. I Wayan Mudana, M.Si. Untuk mata pelajaran fisika SMA, guru modelnya adalah Drs.Gede Suanda, dan guru observernya Drs. I Wayan Darta,. Guru model untuk mata pelajaran kimia adalah Drs.Wayan Padayasa dan guru observernya adalah Dra. Ni Nyoman Masni , MPd. Guru model untuk mata pelajaran matematika SMA adalah Ni Luh Made Karmini sedangkan guru observernya adalah Drs. Ketut Widiartha, Drs. Nengah Sujana, dan Ni Putu Ari Wiratini. Guru model untuk mata pelajara Biologi adalah Ni Wayan Manik Hermawati, S.Pd, M.Pd, sedangkan guru obeservernya adalah Dra.Ni Ketut Dani. Di samping guru-guru, bertindak sebagai observer juga kepala sekolah, mahasiswa proram S2 IPA, dan dosen pelaksana P2M. Secara singkat daftar guru model dan guru observer adalah seperti pada table 3.3 Tabel 3.3 Pelaksanaan Lesson Study Tahap I No
Guru Model
Tgl Pelaksanaan
Observer
1
Mata Pelajaran Kls IV SD
I Wayan Suparta, S.Pd
26 April 2016
2
IPA SMP
Putu Anna S.Pd.
Made Arsana, S.Pd I Wayan Aryanta, S.Pd Ni Putu Lidyastuti, S.Pd Drs. I Made Rseika. Drs Ni Putu Lidyastuti, S.Pd I Made Resika Siluh Komang Purniati. I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP Wayan Gunada, S.Pd. Dr. Ni Made Pujani,
3
Matematika SMP
4
IPS SMP
Masriyani, 26 April 2016
Putu Anna Masriyani, S.Pd Drs. I Made Sukardi 27 April 2016
Ni Ketut Sukerti, S.Pd.
29 April 2016
15
5
Fisika SMA
Drs. Gede Suanda
6
Kimia SMA
Dra. Ni Nengah Masni, 27 April 2016 M.Pd
7
Biologi SMA
Ni Wayan Hermawati, Ni Wayan Hermawati,
8
Matematika SMA
28 April 2016
Manik 29 April 2016 Manik
Ni Lih Made Karmini, 29 April 2016 S.Pd,
S.Pd I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP). Dr. I Wayan Mudana, M.Si. Drs. I Wayan Darta. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Dr. Ni Made Pujani, M.Si. Drs Wayan Padayasa. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Dr. Ni Made Pujani, M.Pd. Dra. Ni Ketut Dani Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Dr. Ni Made Pujani, M.Pd. Drs.Nengah Sujana Ketut Widiartha, S.Pd. Ni Putu Ari Wiratini, S.Pd. M.Pd
Gambar 3.2 Berikut adalah foto-foto kegiatan pelaksanaan lesson study (d0) di SMP dan SMA.
Gambar 3.2 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMP dengan guru model adalah Putu Anna Masriyani, S.Pd dan guru observernya adalah Ni Putu Lidyastuti, S.Pd, Drs. I Made Rseika.
16
Gambar 3.2 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMP untuk Mata Pelajaran IPS dengan guru model adalah Ni Ketut Sukerti, S.Pd, dan observernya adalah Wayan Gunada, S.Pd., Dr. Ni Made Pujani, S.Pd, I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP)., dan Dr. I Wayan Mudana, M.Si. Gambar 3.3 berikut adalah
kegiatan pelaksanaan (do) lesson study di di SMA untuk mata
pelajaranfisika
Gambar 3.3 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Fisika dengan guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
17
Gambar 3.3 b, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Fisika dengan guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
Gambar 3.4 adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study mata pelajaran kimia di SMA.
Gambar 3.43a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Kimia dengan guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
18
Segera setelah guru model melaksanakan pembelajaran di kelas, dilanjutkan dengan tahap refleksi (see). Pada tahap I refleksi dilakukan oleh masing-maisng kelompok guru mata pelajaran. Karena jumlah guru terbatas pada mata pelejaran tertentu, tahap refleksi dimoderatori oleh mahasiswa S2 yang ikut sebagai observer. Refleksi (see ) diawali oleh pengenalan peserta refleksi, penyampaian tujuan refleksi, penyamapian aturan refleksi, penyampaian kesan-kesan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru model, penyampaian hasil pengamatan oleh masing-masing observer, dan terakhir tanggapan oleh guru model. Gambar 3.3b adalah foto kegiatan refleksi yanh dilakukan oleh guru kimia. Mengingat jumlah guru kimia hanya dua orang, maka moderator refleksi diambil dari mahasiswa pascasarjana yang ikut sebagai observer.
Gambar 3.3b Kegiatan Refleksi (see) Lesson Study Guru Mapel Kimia SMA.
3.2 Kualitas Lesson Study Siklus I Kualitas Kegiatan Plan pada Siklus I Tabel 4.4 adalah skor tiap aspek perencanaan (plan) lesson study unuk delapan tim LS dengan guru model seperti table 3.4 Tabel 3.4 Skor tiap aspek perencanaan (plan) group LS N0
Kegiatan
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
Rerata
1
Mendiskusikann tujuan pembelajaran
50
48
49
49
48
48
50
50
49,00
2
Til LS memahami fokus kajian
48
48
50
50
48
50
50
50
49.25
19
3
50
48
48
49
50
48
50
50
49.12
4
Penentuan guru secara musyawarah Penyusunan RPP secara kolaboratif oleh Tim Lesson Study
46
49
46
48
48
46
46
48
47.12
5
Diskusi komponen RPP yang dibuat.
50
49
48
49
50
46
49
49
48.75
6
Kesesuaian RPP dengan ketentuan.
48
48
46
48
48
50
47
50
48.12
7
Partisipasi anggota Tim dalam diskusi. Pendiskusian perangkat pembelajaran dengan baik. Kegiatan simulasi yang dilakukan dalam pembelajaran. Pembicaraan agenda pembelajaran berikutnya.
50
50
48
49
50
48
50
48
49.12
46
48
49
49
48
48
48
50
48.25
48
48
49
49
48
48
50
47
48.37
48
48
50
49
48
48
36
48
46.87
8 9 10
Dari table 3.4 tampak bahwa skor tiap aspek perencanaan group LS berada dalam rentang 46,87 s.d 49,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum rata-rata skor sekolah laboratorium undiksha dapat melaksanakan kegiatan plan dengan kategori sangat baik.
Kualitas Kegiatan Pelaksanaan (Do) LS pada Siklus I Tabel 3.5 adalah skor aspek-aspek pelaksanaan (do) lesson study pada siklus I untuk masing-masing group dari delapan group LS di sekolah laboratorium Undiksha. Table 4.5 Skor Kegiatan Pelaksanaan (Do) Siklus I N0
1 2
Kegiatan Tim Lesson Study dan observer membawa RPP. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP.
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
Rerata
Kualifikasi
80
80
80
80
80
80
80
80
80.00
Baik
78
77
78
80
78
77
78
80
78.25
Sangat Baik
3
Semua materi sudah mengarah pada indikator pembelajaran.
80
78
77
77
78
78
77
80
78.13
Sangat Baik
4
Guru mampu mengarahkan PBM untuk mencapai indikator.
64
64
64
65
64
65
65
66
64.63
Baik
5
Guru memahami materi dengan baik.
80
80
78
78
78
80
78
78
78.75
Sangat Baik
60
58
60
60
60
60
60
58
59.50
Baik
58
58
58
48
48
48
56
50
53.00
Sedang
60
60
50
58
48
47
56
50
53.63
Sedang
62
68
50
50
48
47
62
48
54.38
Sedang
48
68
44
45
46
46
60
48
50.63
Sedang
60
70
60
58
60
60
60
50
59.75
Sedang
6
7 8 9 10 11
PBM sudah menghubungkan teks, konteks, dan realitas. PBM sudah mengungkapkan fakta, prinsip, konsep dan atau prosedur yang terkandung dalam materi yang diajarkan. Terjadi interaksi multiarah. Semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pembelajarannya inspriratif. Suasana pembelajaran menyenangkan.
20
12 13 14 15 16
Tugas-tugas atau pertanyaan yang diberikan menantang. Guru model dapat memotivasi siswa belajar. Guru model menguasai materi yang dibelajarkan. Media pembelajaran digunakan secara efektif. Tujuan pembelajaran dapat dicapai.
50
69
60
58
48
48
50
50
54.13
Sedang
50
68
50
50
48
50
50
50
52.00
Sedang
72
80
70
70
68
70
72
68
71.25
Baik
50
80
60
48
48
50
70
48
56.75
Baik
58
70
60
58
58
60
60
58
60.25
Baik
Dari tabel 3.5 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Do lesson study untuk masingmasing kelompok berada antara 53 s.d 80 atau dari kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 62,81 yang berada dalam kategori baik. Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan DO Lesson Study dengan kategori Baik.
Kualitas Reffleksi (see) lesson study siklus I Tabel 3.6 adalah skor aspek-aspek Refleksi (see) lesson study pada siklus I untuk masing-masing group dari delapan group LS di sekolah laboratorium Undiksha
Tabel 3.6 Skor aspek-aspek Refleksi untuk tiap Group LS pada siklus I di Sekolah Laboratorium Undiksha N0
1
2
3
4
5 6 7 8
Kegiatan
Moderator memperkenalkan Tim Lesson Study. Moderator menyampaikan agenda acara refleksi. Moderator menyampiakan tata tertib refleksi. Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru model menyampaikan refleksi diri. Komentar observer semua berdasarkan fakta pembelajaran. Semua observer diberi kesempatan berbicara. Komentar observer lebih banyak positif. Komentar disertai solusi alternatif.
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
Rerata
Kualifi kasi
70
70
70
70
70
70
70
70
70.00
Sangat baik
68
64
50
48
48
50
50
48
53.25
baik
70
70
70
60
60
70
70
70
67.50
Sagat baik
70
70
70
70
70
70
70
70
70.00
Sangat baik
42
46
46
48
42
44
46
48
45.25
Sedang
60
68
64
62
58
63
60
60
61.88
Sangat baik
60
48
48
50
48
48
60
60
52.75
baik
54
50
56
55
60
54
63
62
56.75
baik
21
9
10 11
12
13 14
Kegiatan refleksi tidak didominasi oleh satu atau beberapa orang. Komentar observer berfokus pada aktivitas belajar siswa. Refleksi berjalan secara efektif. Guru model diberi kesempatan untuk menanggapi komentar observer. Komentar dicatat oleh seorang notulis. Kesimpulan hasil refleksi dibacakan. JUMLAH RERATA
63
60
65
60
60
60
60
60
61.00
Sangat baik
56
60
54
50
68
60
60
60
58.50
baik
70
68
68
70
65
70
70
68
68.63
Sangat baik
70
70
70
70
70
70
70
70
70.00
Sangat baik
70
70
65
70
65
70
68
68
68.25
70
70
68
68
70
70
70
68
69.25
893
884
864
851
854
869
887
882
873.0
63.8
63.1
62
60.8
61
62.1
63.4
63
62.4
Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Dari tabel 3.6 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Refleksi (see) lesson study untuk masing-masing kelompok berada antara 45,25 s.d 70,00 dari kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 62,4 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan See Lesson Study dengan kategori Sangat Baik.
3.3 Kegiatan LS Siklus II Kegiatan pelaksaaan Lesson Study siklus II dimulai pada pertengahan bulan Juli 2016 sampai akhir Agustus 2016. Kegaiatan diawali dengan kegiatan plan secara bersama pada tanggal 27 Juli 2016. Tahap-tahap plan sama dengan tahap plan pada siklus Kegiatan Do do berjalan mulai tanggal 3 Agustus 2016 s.d tanggal 18 Agustus 2016. Adapun pada pelaksanaan Lesson Study Tahap II , guru model dan guru observer pada tahap II adalah seperti pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Pelaksanaan Lesson Study tahap II No
Mata Pelajaran
Guru Model
Tanggal
Observer
pelaksanaan 1
2
Kls IV SD
IPA SMP
I
Wayan
Aryanta, 18 Agustus 2016
Made Arsana, S.Pd
S.Pd
I Made Suteja, S.Pd
Putu Anna Masriyani, 18 Agustus 2016
Ni Putu Lidyastuti,
S.Pd.
S.Pd Drs. I Made Rseika. Putu Anna Masriyani,
Ni Putu Lidyastuti, 22
S.Pd
S.Pd 3
Matematika SMP
Drs. I Made Resika
Siluh
Komang 18 Agustus 2016
Purniatai
Drs. I Made Sukardi I
Made
Suantara,
S.Pd ( Kasek SMP 4
IPS SMP
Ni
Ketut
Sukerti, 10 Agustus 2016
S.Pd.
Wayan Gunada, S.Pd. Dr. Ni Made Pujani, S.Pd I
Made
Suantara,
S.Pd ( Kasek SMP) 5
Fisika SMA
Drs. Gede Suanda
11 Agustus 2016
Drs. I Wayan Darta. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Dr. Ni Made Pujani, M.Si
6
Kimia SMA
Dra.
Ni
Nengah 10 Agustus 2016
Masni, M.Pd
Drs Wayan Pada yasa Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Dr. Ni Made Pujani, M.Pd.
7
Biologi SMA
Dra. Ni Ketut Dani,
3 Agustus 2016
Ni
Wayan
Manik
Hermawati, Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Dr. Ni Made Pujani, M.Pd. 8
Matematika SMA
Ni Putu Ari Wiratini, 3 Agustus 2016
Ni
Lih
Made
S.Pd. M.Pd.
Karmini, S.Pd, Drs.Nengah Sujana Ketut S.Pd.
23
Widiartha,
Gambar 3.5 adalah kegiatan plan yang dilakukan oleh guru IPA, guru matematika, dan guru IPS SMP.
Gambar 3.5a Kegiatan plan LS oleh guru matematika dan IPA SMP
Setelah kegiatan plan bersama-sama, masin-masing kelompok lesson study kemudaian menerepkan RPP yang telah mereksa susn di kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh guru model dan observer. Gambar 5.6 adalah contoh foto-foto kegaiatan pelaksanaan (do) lesson study pada siklus II.
Gambar 3.5b Kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study di SMP untuk Mapel IPA.
24
Gambar 3.5c Kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study di SMP untuk Mapel IPA
3.4 Kualitas Lesson Studi Siklus II Kualitas Perencanaan (plan) LS Tabel 3.8 menunjukkan skor kegiatan perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study. Tabel 3.8 Skor kegiatan Perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Mendiskusikann tujuan pembelajaran Til LS memahami fokus kajian Penentuan guru secara musyawarah Penyusunan RPP secara kolaboratif oleh Tim Lesson Study Diskusi komponen RPP yang dibuat. Kesesuaian RPP dengan ketentuan. Partisipasi anggota Tim dalam diskusi. Pendiskusian perangkat pembelajaran dengan baik. Kegiatan simulasi yang dilakukan dalam pembelajaran. Pembicaraan agenda pembelajaran berikutnya. JUMLAH RERATA
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
Ratarata
50
50
49
49
48
50
50
50
49.50
48
48
50
50
48
50
50
50
49.25
50
48
50
49
50
48
50
50
49.37
50
50
48
48
48
46
46
48
48.00
50
49
48
49
50
46
49
49
48.75
50
49
46
48
48
50
48
50
48.62
50
50
48
49
50
48
50
48
49.12
50
48
49
49
48
48
48
50
48.75
50
48
49
49
48
48
50
47
48.62
Sangat Baik
50
48
50
49
48
48
36
48
47.12
Sangat Baik
498
488
487
489
486
482
477
498
488.13
49.8
48.8
48.7
48.9
48.6
48.2
47.7
49.8
48.81
25
Kualifikasi Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sangat Baik
Dari tabel 3.8 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Perencanaan (Plan)) lesson study pada siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 47,12 s.d 49,50 dari skor maksimum 50,00, semuanya dalam kategori sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 48,81 dari skor maksimum 50,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Perencanaan Lesson Study dengan kategori Sangat Baik.
Kualitas Kegiatan Pelaksanaan (Do) LS Siklus II Tabel 3.9 menunjukkan skor kegiatan Pelaksanaa (Do) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.
Tabel 3.9 Skor kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha N0
1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan
Tim Lesson Study dan observer membawa RPP. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP. Semua materi sudah mengarah pada indikator pembelajaran. Guru mampu mengarahkan PBM untuk mencapai indikator. Guru memahami materi dengan baik. PBM sudah menghubungkan teks, konteks, dan realitas. PBM sudah mengungkapkan fakta, prinsip, konsep dan atau prosedur yang terkandung dalam materi yang diajarkan. Terjadi interaksi multiarah.
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS kualifik asi
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
Ratarata
80
80
80
80
80
80
80
80
80.00
Sangat baik
80
78
78
80
78
77
78
80
78.63
Sangat baik
80
78
80
79
78
78
80
80
79.13
Sangat baik
70
70
62
60
64
65
66
68
65.63
Sangat baik
80
80
78
78
78
80
78
78
78.75
Sangat baik
60
58
60
60
60
60
60
58
59.50
60
60
58
50
60
80
58
50
59.50
Baik
62
60
60
58
48
47
56
58
56.13
Baik
26
Baik
9
10 11
12
Semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pembelajarannya inspriratif. Suasana pembelajaran menyenangkan. Tugas-tugas atau pertanyaan yang diberikan menantang.
68
68
60
58
50
49
62
50
58.13
Baik
48
68
44
45
46
46
60
48
50.63
Sedang
60
70
60
58
60
60
60
50
59.75
Baik
60
69
60
68
67
48
56
60
61.00
Baik
13
Guru model dapat memotivasi siswa belajar.
60
68
60
67
50
50
68
60
60.38
Baik
14
Guru model menguasai materi yang dibelajarkan.
80
80
80
70
68
70
80
68
74.50
Sangat baik
60
80
70
48
48
50
70
50
59.50
baik
70
70
60
70
68
65
70
65
67.25
Baik
Jumlah
1078
1137
1050
1029
1003
1005
1082
1003
1048.38
Rerata
67.37
71.06
65.62
64.31
62.68
62.8
67.62
62.68
65.52
15 16
Media pembelajaran digunakan secara efektif. Tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Baik
Dari tabel 3.9 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study pada siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 50,00 s.d 80,00 dari skor maksimum 80,00, dalam kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 65,52 dari skor maksimum 80,00 yang berada dalam kategori baik. Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Pelaksaanaan (Do) Lesson Study dengan kategori Baik.
Kualitas Kegiatan Refleksi (See) LS Siklus II Tabel 3.10 menunjukkan skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study. Tabel 3.10 Skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II di Sekolah laboratorium Undiksaha N0
1
2
Kegiatan
Moderator memperkenalkan Tim Lesson Study. Moderator menyampaikan agenda acara refleksi.
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
Rerata
Kualifikasi
70
70
70
70
70
70
70
70
70.00
Sangat baik
70
70
68
68
68
50
70
70
66.75
Sangat baik
27
3
4
5
Moderator menyampiakan tata tertib refleksi. Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru model menyampaikan refleksi diri. Komentar observer semua berdasarkan fakta pembelajaran.
70
70
70
60
60
70
70
70
67.50
Sangat baik
70
70
70
70
70
70
70
70
70.00
Sangat baik
50
50
56
57
59
55
60
60
55.88
baik
6
Semua observer diberi kesempatan berbicara.
70
70
68
65
70
63
70
70
68.25
Sangat baik
7
Komentar observer lebih banyak positif.
68
50
48
56
68
55
60
70
59.38
baik
54
50
56
55
60
54
63
62
56.75
baik
70
65
65
66
60
60
60
65
63.88
Sangat baik
70
68
64
65
69
60
60
68
65.50
Sangat baik
70
68
70
70
68
70
70
70
69.50
Sagat baik
70
70
70
70
70
70
70
70
70.00
Sangat baik
70
70
65
70
65
70
69
70
68.63
70
70
68
70
70
70
70
68
69.50
942
911
908
912
927
887
932
953
921.50
67.28
65.07
64.85
65.14
66.21
63.3
66.57
68.07
65.82
8 9
10 11
12
13 14
Komentar disertai solusi alternatif. Kegiatan refleksi tidak didominasi oleh satu atau beberapa orang. Komentar observer berfokus pada aktivitas belajar siswa. Refleksi berjalan secara efektif. Guru model diberi kesempatan untuk menanggapi komentar observer. Komentar dicatat oleh seorang notulis. Kesimpulan hasil refleksi dibacakan. JUMLAH RERATA
Dari tabel 3.9 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Reflekasi (see) lesson study pada siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 55,88 s.d 70,00 dari skor maksimum 70,00, dalam kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 65,82 dari skor maksimum 70,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Refleksi (See) Lesson Study dengan kategori sangat Baik.
3.5 Jumlah guru yang terlatih Jumlah guru yang berhasil dilatih dalam kegiatan ini adalah 18 orang yang terdiri atas: 2 orang guru kelas IV SD, 3 orang guru IPA SMP, 3 orang guru matemtaika SMP, 1 orang guru IPS SMP, 2 orang guru fisika SMA, 2 orang guru kimia SMA, 2 orang guru 28
Sangat baik Sangat baik Sangat baik
biologi SMA dan 4 orang guru matematika SMA. Selengkapnya nama mata pelajaran dan gurunya dapat dilihat pada table 3.11. Tabel 3.11. Guru Mata Pelajaran yang terlatih No
Mata Pelajaran
Nama Guru
1
Kls IV SD
Made Suteja, S.Pd. I Wayan Aryanta, S.Pd
2
IPA SMP
Putu Anna Masriyani, S.Pd. Ni Putu Lidyastuti, S.Pd Drs. I Made Rseika
3
Matematika SMP
Drs. I Made Sukardi Siluh Komang Purniati.S.Pd. I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP
4
IPS SMP
Ni Ketut Sukerti, S.Pd.
5
Fisika SMA
Drs. Gede Suanda Drs. I Wayan Darta.
6
Kimia SMA
Dra. Ni Nengah Masni, M.Pd Drs Wayan Padayasa
7
Biologi SMA
Ni Wayan Manik Hermawati, Dra. Ni Ketut Dani
8
Matematika SMA
Ni Lih Made Karmini, S.Pd, Drs.Nengah Sujana Ketut Widiartha, S.Pd. Ni Putu Ari Wiratini, S.Pd. M.Pd
Jika dibandingkan dengan kualitas lesson studi yang dicapai ooeh masing-masing Group Lesson Study ini, dapat dinterpretasikan bahwa guru-guru yang terlatih ini mampu melaksanakan kegiatan lesson study dengan kategori baik sampai dengan sangat baik. Ini dapat menjadi indikasi bahwa model pendidikan dan layihan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis lesson study ini layak untuk dijadikan model pengembangan keprofesian guru-guru di sekolah laboratorium secara mandiri dan berkelanjutan.
Dari hasil pengamatan dan wawancara ,para guru yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Pengamatan menujukkan baik pada saat workshop maupun tahap plan pada guru mengikutinya dengan tekun dan partisipatif. Mereka menyatakan bahwa pengetahuan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran, baru pertama kali mereka dapatkan. Mereka merasakan melalui workshop ini 29
mereka dapat bertukar pikiran dengan nara sumber dan rekan sejawat tentang pengetahuan konten pedagogic yang tidak didapatkan dalam bangku kuliah. Melalui kegiatan plan (menyusun RPP) secara kolaboratif mereka terbuka untuk melakukan kegiatan self evaluative terhadap RPP yang telah mereka susun. Selama ini mereka menyatakan bahwa penyusunan RPP dilakukan sendiri-sendiri, sehingga mereka tidak mengetahui kelemahan mereka masing-maisng. Melaui kegiatan plan mereka merasa mendapat kesempatan untuk sharing penegtahuan dan pemahaman. Mereka secara bersama-sama mengevaluasi RPP yang mereka telah buat sebelumnya dan melakukan perbaikan-perbaikan. Semua guru yang terlibat dalam plan menyatakan bahwa melalui kegiatan plan guru dapat sharing pengetahuan dan pemahaman tanpa merasa malu dengan temannya. Guru-guru dapat berbagi pengalaman dan merasa menggurui atau digurui, dimana hal ini tidak pernah terjadi tanpa lesson study. Rasa percaya diri guru juga dapat ditumbuhkan dengan lesson study. Hal ini tampak dari kesediaan mereka untuk menjadi guru model, tanpa saling tunjuk. Mereka bergantian menjadi guru model dari siklus I dn II. Hal ini dapat terjadi karena ketika kegiatan plan. Mereka sudah merencanakan dan mendiskusikan bagaimana melaksanakan pembelajaran di kelas. Kemajuan yang signifaikan dalam pembuatan RPP adalah meningkatnya kemampuan merumuskan indikator baik yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal menonjol dalah pembuatan LKS yang semula lebih banyak meminta siswa untuk menulis kembali materi buku teks, menjadi LKS yang menuntut siswa bekerja. Sebagai contoh, guru mengembangkan LKS dengan maksud agar siswa bekerja secara koopretaif. Namun ketika diterapkan di lapangan, terhadi kerja kooperatif tidak terjadi. Hal ini disebabkan oleh LKS yang dikembangkan hanya meminta bsiswa untuk menuliskan kembali materi buku ke LKS, sehingga siswa merasa tidak perlu bekerja kooeratif. Mereka bekerja bersama, tetapi tidak bekerja sama. Setelah LKS yang mereka kembangkan dimodifikasi ternyata mampu membuat siswa bekerjasama. Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran (do),pada umumnya guru model dapat melaksanakan pembelajaran 90% sesuai dengan RPP. Hal ini dapat terjadi karena, pada waktu penyusunan RPP, mereka sudah memperhitungkan waktu, kedalam materi, serta kegiatan dengan cermat. Kinerja pembelajaran guru model, tidak terpengaruh oleh kehadiran guru observer, observer dosen, maupun mahasiswa S2. Hal ini terjadi karena sejak plan sangat ditekankan bahwa kehadiran observer ke dalam kelas tidak untuk 30
menilai/mencari keslahan gur model dan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran kita. Konsep ini tampaknya sudah dipahami baik oleh guru model maupun guru observer. Rata-rata guru model dapat tampil dengan percaya diri. Guru-guru observer juga dapat memerankan dirinya sesuai dengan ahkikat lesson study. Dalam melakukan pengamatan guru observer benar-benar mengamati fakta-fakta peembelajaran yaitu aktivtas siswa. Mereka mencatat dengan detail prilaku siswa saat pembelajaran baik secara kelompok maupun secara individu. Namun karena jumlah guru observer masing-maisng mata pelajaran terbatas mereka melakukan sampling terhadap siswa yang diamti. Dalam kegiatan ini juga disertakan observer dosen 3 orang, mahasiswa 4 orang. Dengan demikian fakta-fakta peembelajaran yang tidak teranati oleh guru observer, dapat diamati oleh observer luar. Ketika ditanyakan, hal positif apa yang bapak/ibu peroleh ketika menjadi observer? Jawaban yang diberikan bahwa mereka dapat mengamati fakta-fakta pembelajaran siswa yang selama ini tidak pernah mereka lakukan. Menurut mereka pengamatan terhadap fatafakta pembelajaran itu penting, terutama yang menyangkut apakah selama pembelajaran berlangsung siswa belajar atau tidak. Hal ini jarang menjadi perhatian guru. Sebelumnnya guru merasa ketika pembelajaran berlangsung siswa sudah pasti belajar. Mereka juga, dapat memetik contoh-contoh baik dari guru model yang juga selama ini tidak mereka dapatkan, karena masing-masing guru bekerja sesuai dengan konsep, kemampuan, pengetahuan dan ritmenya sendiri. 3.6 Perangkat Pembelajaran Hasil kegiatan yang kedua adalah berupa perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran yakni berupa Rencana Pelaksanaan Proses Pembelajaran (RPP) dan LKS untuk mata pelajaran kls IV SD, IPA SMP, IPS SMP, Matematika SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Biologi SMA dan Matematika SMA masing-masing 2 RPP dan 2 LKS. Selengkapnya RPP dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah beberapa contoh RPP yang mengintegrasikan pendidikan karakter yang dirancang bersama-sama pada kegiatan plan. Berikut adalah beberapa contoh RPP yang disusun dalam tahap plan lesso study. Selengkapnya perangkat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 01.
31
BAB IV KESIMPILAN DAN SARAN
SIMPULAN Kegiatan PkM pendidikan dan latihan berkelanjutan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran berbasis lesson study telah berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan menerapkan pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran. Guru-guru yang terlatih telah mampu melakukan pembinaan keprofesiannya secara mandiri melalui lesson study. Kualitas pelaksanaan lesson study di sekolah laboratorium Undiksha pada tahap perencanaan terkategori sangat baik, pada tahap pelaksanaan (do) terkategori baik, dan tahap refleksi (See) terkategori sangat baik. Guru-guru yang teribat dalam pelatihan telah mampu melaksanakan tiap langkah lesson sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Guru memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemammpuan merancang dan melaksanakan pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran. Guru-guru yang terlibat dalam kegiatan ini juga menunjukkan kemampuan melakukan refleksi terhadap pembelajaran, kemampuan tukar menukar pengalaman dan terbuka terhadap kritik dan saran koleganya baik yang berasal dari mata pelajaran yang sama maupun dari guru mata pelajaran lain.
SARAN Untuk menjaga sustanabilitas pembinaan keprofesian guru-guru di sekolah laboratorium Undiksha melalui lesson study disarankan beberapa hal: 1. Ketua
yayasan
dan
direktur
sekolah
laboratorium
disarankan
untuk
memprogramkan kegiatan Lesson Study sebagai sebuah kegiatan pengembangan keprofesian guru-guru sekolah laboratorium Undiksha. Kegiatan ini dilakukan minimal 3 kali dalam satu semester secara bergantian. 2. Kepada dinas pendidikan diharapkan dapat memberikan penghargaan kredit point bagi kegiatan lesson study yang dilaksnakan oleh sekolah secara mandiri untuk kepentingan kenaikan pangkat guru. Kegiatan lesson study disarankan dapat digunakan sebagai salah satu best practice sebagai alternative pengganti Penelitian Tindakan Kelas.
32
3. Kepada
LP2M
Undiksha
disarankan
untuk
merancang program-program
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk collabotaive teaching yang melibatkan dosen, guru-guru, dan mahasiswa PPL dalam bentuk lesson study. Dengan demikian pihak kampus, mahasiswa, dan sekolah dapat saling membelajarkan diri dan sharing kepakaran dan pengalaman.
33
DAFTAR PUSTAKA Airasian, P.W. (2000). Assessment in the Classroom. A Concise Approach. Boston: Mc Graw Hill. Aynur Pala. (2011). The Need for Character Education. International journal of Social Sciences and Humanity Studies. Vol. 3, 2011 ISSN:1309-8063 (online). Berkowitz, Martin W. (tanpa tahun). The Science of Character Education. Tersedia dalam http://media.hoover.org/sites/default/files/documents/0817929622_43.pdfeducation . diakses tanggal 6 Maret 2012. Barkowitz, M.W dan Melinda C. Bier. (2005). What Work In Character Education: A research-driven guide for educators. Character Education Partnership. John Templete Fondation. Barkowitz, M.W dan Melinda C. Bier. (2005). What Work In Character Education: A research-driven guide for educators. Character Education Partnership. John Templete Fondation. Benninga, J.S. dan Marvin W Berkowitz, Phyllis Kuehn, Karen Smith. (2003). The Relationship of Character Education Impementation and Academic Acheivement in Elementary Schools. Journal of Research in Character Education, 1(1) pp 19-32. Chao-Shun, Cheng and Lee Ro-Yu. (2007). Caharacter Education and Character Trai Development: An Enrichment for College Students. Paper Presented at the 2007 seminar of Kao Yunan University for General Education, May 25, 2007 at KaoYuan University. Kaohsiung County, ROC. Cole, C. (2004). Caharacter Developments as an Outcome of the Ohio Northern University Educational Experience. Journal of College and Character. Vol 5, Isuue 1. Kumar, M.K. Character Education, Teaching Effective Lessons to Build the Classroom Community K-six. Thesis Project. Tersedia dalam http://csusdspace.calstate.edu/xmlui/bitstream/handle/10211.9/1115/ Graduation%20thesis%20%28formatted%29%20new%20copy.pdf?sequence=1. Diakses tanggal 12 Maret 201. Lickona, T. (1996). Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of Moral Education. Mardapi. (tanpa tahun). Penilaian Pendidikan Karakter. tersedia dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Penilaian_karakter.pdf. Diakses 12 Maret 2012. Menon, Prateep. (2011) Educare Everywhere : Exploring Character Education. A Project Submited to the Faculty of Education in Partial Fulfillment of the requirements fo the degree of Master of Education. Mulyasa. H.E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara Person. A. E., Emily Moiduddin, Megan Hague-Angus, Lizabeth M. Malone. 2009. Survey of Outcome Measurement in Research on Character Education Programs. US Department of Education. National Education Evaluation and regional Assistance. Institut of Education Sciences. Reynold, C.R., Livingston, R.B., dan Wilson, V. ( 2010). Measurement and Assessment in Education. Second Edition. New Jersey: Pearson Educational International.
34
LAMPIRAN 01
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VII/ I (satu)
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Pokok Bahasan
: Asam, Basa dan Garam
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)
I.
Standar Kompetensi
II. Kompetensi Dasar
:
2. Memahami Klasifikasi Zat
:
2.1. Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
III. Indikator 1. Menyebutkan sifat asam, basa, dan garam. 2. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai. 3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam. 4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan. 5. Menunjukkan prilaku berkarakter ,meliputi : bekerja sama,jujur dan disiplin..
35
IV. Tujuan Pembelajaran : Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan : 1. melalui kegiatan diskusi siswa mampu secara jujur menyebutkan sifat asam, basa, dan garam berdasarkan hasil pengamatan.
2. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara bekerjasama mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai. 3. melalui kegiatan pengamatan siswa mampu secara bekerjasama mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam 4. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara disiplin menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan .
V. Materi Pembelajaran 1. Identifikasi Sifat Asam ,Basa dan Garam Pada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator, indikator universal. Sifat-sifat zat yang bersifat asam, basa, dan garam A. Asam : Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang di dalam larutannya (air) mampu menghasilkan ion hidronium (H+). Beberapa contoh asam dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Beberapa Contoh Asam Nama Asam Asam klorida
Rumus Kimia
Sumber/Kegunaan
HCl
Getah lambung, disebut juga asam lambung, untuk membantu pencernaan makanan.
Asam sulfat
Asam asetat (asam
H2SO4
Dipergunakan sebagai air aki
CH3COOH
Cuka dapur
cuka) Asam metanoat
HCOOH
Alat komunikasi dan pemertahanan diri bagi 36
(asam semut)
semut
Asam sianida (asam
HCN
Ketela pohon (racun pada singkong)
H2S
Penyebab bau busuk pada telur.
biru) Asam sulfida Asam karbonat Asam laktat
H2CO3
Minuman bersoda
C2H4OHCOOH
Susu masam, yoghurt
(i) (i). Anggur mengandung asam tartrat
(ii)
(ii) Jeruk mengandung asam sitrat Sifat-sifat Larutan Asam Senyawa asam ada berwujud padat, cair, dan gas. Senyawa tersebut ada yang bermanfaat, ada pula merugikan bagi tubuh. Karena itu, kita harus mengetahui sifat-sifat umum asam. a. Asam mempunyai rasa masam. Bahan yang berasa masam dipastikan mengandung asam, namun tidak semua asam memiliki rasa masam, terutama asam-asam kuat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Berkaitan dengan sifat tersebut, kalian tidak diperbolehkan mencicipi bahan-bahan kimia secara sembarangan untuk mengetahui sifat zat tersebut, tetapi disarankan menggunakan indikator. b. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan terjadinya korosi (perkaratan) pada logam, misalnya besi; dan kerusakan batuan atau marmer. c. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan garam.
Hidrogen mudah
terbakar disertai letupan untuk menghasilkan uap air. d. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbondioksida dan garam. e. Dapat mengubah warna zat-zat lain, seperti mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah., sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.
37
B. Basa : Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air. Beberapa contoh basa dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Beberapa Contoh Basa dan Kegunaannya Nama Asam
Rumus Kimia
Natrium hidroksida (soda
NaOH
api) Kalium hidroksida
Kegunaan Bahan baku pembuatan sabun cuci.
KOH
Bahan baku pembuatan sabun mandi.
Magnesium sulfat Amonium hidroksida
Mg(OH)2 NH4OH
(larutan amoniak) Kalsium hidroksida (air
Obat maag. Bahan baku pembuatan pupuk urea.
Ca(OH)2
Pemutih tembok.
Al(OH)3
Obat maag.
kapur) Aluminium hidroksida
Sifat-sifat Basa Senyawa basa umumnya ada dalam bentuk padat. bermanfaat bagi kehidupan, tetapi banyak pula berbahaya.
Beberapa basa sangat Karena itu, kalian perlu
mengenal sifat-sifat basa. (a) Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit atau bahan-bahan lain. (b) Mempunyai rasa pahit atau getir. (c) Bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk lapisan sabun dan terasa licin di tangan. Sifat ini dimanfaatkan pada abu gosok untuk mencuci piring. (d) Dapat mengubah warna zat lain, seperti kertas lakmus merah menjadi biru, sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Perubahan warna yang diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang diakibatkan oleh senyawa asam. (e) Menetralkan sifat asam. 38
Beberapa contoh basa ada dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya natrium hidroksida, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan kalsium hidroksida. Natrium
hidroksida digunakan untuk membuka
saluran
bak cuci atau toilet yang mampat, karena
dapat
melarutkan endapan lemak. Selain itu
NaOH
juga digunakan sebagai pembersih oven,
bahan
pembuatan sabun, kertas, dan rayon. Aluminium hidroksida dan magnesium
hidroksida biasanya digunakan sebagai obat maag.
Kalsium hidroksida biasanya
digunakan dalam pertanian untuk menanggulangi tanah yang bersifat terlalu asam, dan pemutih tembok. Beberapa cairan pembersih biasanya mengandung amonium hidroksida.
C. Garam Pencampuran larutan asam dan larutan basa menyebabkan terjadi reaksi antara ion H+ dari asam dengan ion OH- dari basa membentuk air (H2O). Reaksi tersebut menyebabkan larutan menjadi bersifat netral, sehingga disebut reaksi netralisasi. Apabila diuji dengan kertas lakmus, maka warna kertas lakmus tidak akan berubah. Selain menghasilkan air, reaksi tersebut juga akan menghasilkan garam. Secara sederhana, reaksi netralisasi dapat digambarkan sebagai berikut. Asam + Basa Garam + Air Beberapa contoh garam dapat dilihat pada Tabel 1.3. D. Tabel 1.3. Beberapa Contoh Garam dan Kegunaannya Nama Asam Natrium klorida Magnesium sulfat (garam Inggris) Kalsium karbonat
Rumus Kimia
Sumber/Kegunaan
NaCl MgSO4 CaCO3
Penyedap masakan Obat pencuci perut (pencahar) Pembentuk batu kapur, pualam, dan marmer Ada dalam tawas, untuk menjernihkan air minum. Digunakan untuk mengembangkan roti.
Aluminium sulfat
Al2(SO4)3
Natrium bikarbonat (soda kue)
NaHCO3 39
2. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan pH-meter Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH-meter. pH-meter adalah alat ukur pH yang sering digunakan di laboratorium karena tingkat ketelitiannya yang tinggi. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Terdapat dua jenis pHmeter yaitu pH-meter analog dan pH-meter digital.
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 -14. a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam. b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral. c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Indikator Universal Indikator universal juga disebut Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka 7 yang terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih dari angka 7 zat tersebut bersifat basa.
40
VI. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran 2.
Metode Pembelajaran
: Kooperatif Learning Tipe STAD : Informasi, Diskusi dan Eksperimen
VII. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pokok A. Pendahuluan
Tahap (Fase) Fase I Pembukaan
Kegiatan Belajar Guru Siswa a) Memusatkan perhatian a) Perhatian siswa siswa melalui kegiatan: terpusat dengan: a. Mengucapkan salam a. Membalas pembuka salam pembuka (menghaturkan dari guru panganjali umat). (menghaturkan panganjali b. Mengabsen kehadiran siswa untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.
umat). b. Siswa memperhatikan dengan seksama
b) Menyampaikan pada siswa materi yang hendak mereka pelajari. c) Menyampaikan 41
saat diabsen.
b) Siswa mendengarkan dan menyimak pokok bahasan yang
Alokasi Waktu 5 menit
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai selama kegiatan pembelajaran. d) Menyajikan gambar jeruk,anggur,elemen volta dengan menggunakan jeruk, obat mag dan meminta siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan dipelajari.
disampaikan. c) Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama.
d) Siswa membuat pertanyaan berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari secara logis.
B. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Fase II Pengembangan
a) Guru mengembangkan materi pembelajaran tentang sifat asam ,basa dan garam (karateristik dan pH)
b) Guru mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaanpertanyaan. c) Guru memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah. d) Guru beralih pada 42
a) Siswa menyimak, mendengarkan dan mencatat materi pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. b) Siswa menjawab semua pertanyaan guru dengan pengetahuan yang dimilikinya. c) Siswa mendengarkan dan menyimak jawaban permasalahan yang disampaikan. d) Siswa dengan penuh antusiasme
15 menit
konsep yang lain yaitu tentang fungsi dan penggunaan pHmeter jika siswa telah memahami pokok masalahnya.
e) Guru memupuk rasa kerjasama siswa dengan cara mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang bersifat heterogen dan masing-masing anggota kelompok terdiri atas 4 -5 orang siswa. 2. Elaborasi
Fase III Latihan Terbimbing
a) Guru menyuruh semua siswa dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam LKS sampai tuntas untuk cakupan materi asam, basa, dan garam dengan cara kerjasama dan disiplin
43
mampu memahami pokok permasalahan.
e) Siswa membentuk kelompok secara heterogen .
a) Masing – masing siswa dalam setiap kelompok menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam LKS untuk cakupan materi asam, basa, dan garam. dengan cara kerjasama dan disiplin
35 menit
Fase IV Kegiatan Kelompok
3. Konfirmasi
Fase V Quis
a)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi dan saling bertukar pendapat untuk memformulasikan jawaban secara jujur. b) Guru meminta seluruh siswa untuk menulis jawaban LKS yang telah disepakati bersama.
a) Masing-masing siswa berdiskusi dan saling bertukar pendapat untuk memformulasikan jawaban secara jujur. b) Semua siswa menulis jawaban LKS yang telah disepakati bersama.
c)
c) Siswa mendengarkan dan memberikan tanggapannya.
Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban LKS.
d) Guru mengumpulkan laporan masingmasing kelompok.
d) Siswa mengumpulkan laporan kelompok yang telah dibuat kepada guru
a) Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah mereka pahami selama proses pembelajaran b) guru memberikan quis untuk menambah pemahaman siswa tentang asam, basa, dan garam dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan
a) Secara disiplin 20 menit siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. b) Siswa menjawab quis yang diberikan guru dengan jujur tentang asam, basa, dan garam.
44
Fase VI Skor Kemajuan Individu
Fase VII Penghargaan Kelompok
C. Penutup
disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok. a) Guru memberikan a) Siswa penghargaan secara mendapatkan individu dengan penghargaan memberikan nilai atas berupa nilai atas hasil kerja yang telah hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. telah dilakukan. Nilai atau skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu. a) Guru memberikan a) Siswa penghargaan secara mendapatkan kelompok dengan penghargaan memberikan nilai atas berupa nilai atas hasil kerja yang telah hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. telah dilakukan secara berkelompok. a) Guru menyampaikan a) Siswa materi yang akan mendengarkan dibahas pada dengan seksama pertemuan selanjutnya. terkait dengan materi yang akan dibahas selanjutnya. b) Siswa b) Guru menyampaikan mengucapkan salam penutup untuk salam penutup mengakhiri proses kepada guru. pembelajaran
45
5 menit
VIII. Sumber dan Alat/Bahan Pembelajaran 1. Sumber : a) Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso, Zajuri, M., Supliyadi, & Suyanto, S. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional b) Sugiyarto, T., & Ismawati, E. 2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional c) Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga d) LKS WAJAR untuk IPA Kelas VII semester I (ganjil) 2. Alat dan bahan pembelajaran: Alat : a) Laptop b) LCD c) Powerpoint Asam,Basa dan Garam d) pHmeter e) Gelas f) Pipet Bahan : a) b) c) d) e)
Air minum Ale ale Obat mag Lakmus Merah Lakmus Biru.
IX. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi 2. Aspek yang Dinilai : a) Penilaian Kognitif (Pemahaman Konsep) : Quis, Tugas Kelompok, dan Tugas Individu b) Penilaian Afektif : Penilaian karakter meliputi kerjasama,jujur,disiplin c) Penilaian Psikomotor : Kinerja Ilmiah Siswa 3. Bentuk Instrumen : Tes Uraian, Lembar Observasi, LKS (Terlampir) 4. Instrumen : Lembar Observasi, Tes Hasil Belajar (Terlampir)
46
Mengetahui,
Singaraja, 1 Agustus 2016
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran IPA
I Made Suantara S.Pd
Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd
NIP. 19680910 199003 1 010
NIP. 19650117 198601 2 001
Lampiran TES HASIL BELAJAR Indikator 1.
Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.
2.
Menyebutkan sifat asam,basa dan garam
3.
Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam.
4.
Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.
TES URAIAN (QUIS) : 1. 2. 3. 4.
Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam! Sebutkan 2 sifat larutan asam,basa dan garam Berilah 3 contoh bahan-bahan di lingkungan sekitar yang termasuk asam, basa dan garam! Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu zat?
No.
KUNCI JAWABAN
1
Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indicator alami , larutan indicator buatan, indikator universal, dan pH-meter .
2
Sifat asam :
SKOR
25
25 47
Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. Sifat basa : Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Sifat garam :Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru
3
Pengelompokkan Bahan-Bahan di Lingkungan Sekitar Berdasarkan Sifat Asam, Basa dan Garam
4
Asam
Basa
Garam
Air Jeruk, Air
Air Kapur, Larutan Pasta
Air Garam
Cuka
Gigi, Air Sabun
25
pH meter dengan skala 0 -14. a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam. b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
25
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Total Skor
100
RUBRIK PENILAIAN TES URAIAN ( QUIS ) No
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Tidak dapat menyelesaiakan soal sama sekali.
0
2
Mencoba memberikan suatu penyelesaian tetapi salah
10
total 3
Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur
15
benarnya,tetapi tidak memadai 4
Memberikan suatu penyelesaian yang benar
48
25
PENUGASAN TERSTRUKTUR Lembar Kerja Siswa (LKS-1.1)
I.
Judul
: Asam, Basa, Garam.
II. Standar Kompetensi
: 2. Memahami Klasifikasi Zat
III. Kompetensi Dasar
: 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
IV. Pendahuluan
:
Pada kegiatan berikut anda akan mengidentifikasi bahan- bahan yang bersifat asam,basa,dan garam serta mengukur secara kuantitatif tingkat keasaman, kebasaan atau kegaraman larutan dengan pH meter.
V. Tujuan Kegiatan :
Mengidentifikasi bahan-bahan ke dalam sifat larutan asam, basa dan garam.
VI. Materi : Penentuan Sifat Larutan Asam-Basa dan Garam. Sifat larutan dapat ditentukan dengan kertas lakmus.
Dalam larutan asam kertas
lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Dalam larutan netral kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru. VII.Alat dan Bahan : 1. Air minum
5. Kertas Lakmus Merah
2.
6. Kertas Lakmus Biru
Ale ale.
3. Obat Mag (Promag)
7. pHmeter
4. Gelas VIII. 1.
Prosedur Kerja
Amati beberapa larutan yang ada dihadapanmu dengan menggunakan panca indra yang kamu miliki ( mencium,mencicipi,merasakan dengan kulit).
2.
Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.
3.
Kemudian, celupkan kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan. Amati warna kertas lakmus tersebut, apakah mengalami perubahan? Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel Pengamatan.
4.
Ulangi langkah nomor 3 dengan menggunakan kertas lakmus biru 49
5.
Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.
6.
Ukurlah derajad keasaman larutan tersebut dengan menggunakan Ph meter.
7.
Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini
IX. Data Pengamatan Indra Larutan
Bau
Rasa Sentuhan
Perubahan Warna Lakmus
Lakmus
Merah
Biru
Ph meter
Sifat Larutan
1.Air Aqua 2.Ale ale 3.Jamu pahit
X. Pertanyaan : 1.Buatlah pertanyaan investigatif sebanyak mungkin dari hasil pengamatan yang telah kamu lakukan. Jawab :............................................................................................................................... .............................................................................................................................. 2.Manakah larutan diatas yang termasuk asam,basa dan garam. ? 1. Larutan asam
: ............................................................................................
2. Larutan basa
: .............................................................................................
3. Larutan netral
: ................................................................................................
Simpulan : 1. Sifat larutan (asam, basa, dan netral) dapat ditentukan dengan menggunakan ................................Jika ke dalam larutan asam dicelupkan kertas lakmus merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupkan kertas lakmus biru maka warnanya ............................... Sebaliknya, jika ke dalam larutan basa dicelupkan kertas lakmus merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupi kertas lakmus biru maka warnanya .................................. Untuk larutan netral, kertas lakmus merah ........................................, sebaliknya kertas lakmus biru ................................
50
2. Alat untuk mengukur derajad keasaman suatu larutan adalah..............,jika larutan bersifat asam memiliki pH....,bersifat basa memiliki pH.........bersifat netral memiliki ph ........................... RUBRIK PENILAIAN LKS Skor
Kriteria
5
Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar
4
Memberikan suatu penyelesaian benar, sedikit cacat tetapi memuaskan
3
Memberikan suatu penyelesaian benar, banyaknya cacat, tetapi hampir memuaskan
2
Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi tidak memadai
1
Memcoba memberi suatu penyelesaian, tetapi salah total
0
Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali
Nilai LKS = Skor yang diperoleh x 5 RUBRIK PENILAIAN a) PPK (Penilaian Pemahaman Konsep)
Mata pelajaran : IPA Kelas : VII Semester :1 Kelompok
No.
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PPK SISWA Pertemuan ke :…………………… Hari/tanggal :…………………… Pokok bahasan :…………………… Nilai Nama Siswa QUIS LKS
Nilai Pemahaman Konsep =
Nilai Quis Nilai LKS 2
51
b) Sikap Siswa (Karakter Siswa) LEMBAR OBSERVASI SIKAP SISWA Mata pelajaran Kelas Semester No.
: IPA : VII :1
Nama Siswa
Pertemuan ke :……………. Hari/tanggal :……………. Pokok bahasan:…………… Item Penilaian *) Skor Nilai (1) (2) (3)
skor yang diperoleh x100 skor maksimal Nilai =
Keterangan *) Item Penilaian: (1) Kerjasama siswa dalam kelompok Skor
Kriteria
4
Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.
3
Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.
2
Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.
1
Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.
(2) Sikap Disiplin Skor
Kriteria
4
Semua tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
3
Sebagian tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
2
Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit bermain main
1
Tidak dapat mengerjakan tugas dan banyak bermain main
52
(3) Sikap Jujur Skor
Kriteria
4
Semua tugas dapat dikerjakan dengan jujur
3
Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan jujur
2
Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit tidak jujur
1
Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur
Kinerja ilmiah Siswa
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SISWA Mata pelajaran Kelas Semester No.
: IPA : VII :1
Nama Siswa
Pertemuan ke :……………. Hari/tanggal :……………. Pokok bahasan:…………… Item Penilaian *) Skor Nilai (1) (2) (3)
(1) Cara meggunakan alat dan bahan percobaan Skor
Kriteria
4
Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan benar dan lengkap.
3
Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan lengkap, namun sedikit unsur benarnya.
2
Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum kurang lengkap.
1
Kurang dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum.
53
(2) Kemampuan menganalisa data Skor
Kriteria
4
Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap dan ilmiah.
3
Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap, namun sedikit ilmiah.
2
Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, namun kurang lengkap.
1
Siswa kurang mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar.
(3) Presentasi Hasil Diskusi Kelompok Skor
Kriteria
4
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, terbuka dan memuaskan.
3
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, namun kurang terbuka.
2
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, namun kurang ilmiah.
1
Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
skor yang diperoleh x100 skor maksimal Nilai =
54
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester
: VII/ 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi Dasar
: 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.
Indikator
:
Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem.
Alokasi waktu
: 2 Jam Pelajaran
Tujuan Pembelajaran
:
Setelah memenyaksikan gambar ekosistem sawah dan video ekosistem laut, siswa mampu: 1. Menggambarkan dalam bentuk diagram/ skema, minimal 2 buah model rantai makanan. 2. Menggambarkan dalam bentuk diagram minimal 2 buah model jaring-jaring makanan. 3. Mencari persamaan dan perbedaan antara ekosistem sawah dengan ekosistem laut.
Karakter Yang Dinilai
: peduli lingkungan, bersahabat/ komunikatif, dan tanggung
jawab
Materi Pembelajaran
: Ekosistem
1. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana didalamnya ada hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem.
55
2. Rantai makanan : Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu Ekosistemdengan uruta
Jaring-jaring makanan : Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungandalam suatu ekosistem.
Piramida makanan : Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumenI, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin kepuncak biomassanya semakin kecil.
56
Strategi/ Metode Pembelajaran: Model
: Cycle Learning (EEK)
Strategi
: Cooperative Learning
Metode
: Penayangan video dan gambar ekosistem, diskusi, tanya jawab
Langkah-langkah Kegiatan: a.
Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) Motivasi/ apersepsi :
Guru menayangkan gambar ekosistem sawah, lalu bertanya ; “Gambar apakah ini ?” Organisme apa sajakah yang ada disana ?
Siswa menjawab pertanyaan guru.
Guru menayangkan organisme-organisme yang ada di sawah sambil bertanya: “Apakah semua organisme ini saling berhubungan atau tidak ?”.
Siswa menjawab pertanyaan guru.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian yang akan dilakukan hari ini.
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru.
Prasyarat: Siswa mengenal minimal nama jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di sawah. b.
Kegiatan Inti (30 menit) Fase Eksplorasi
Guru menayangkan video ekosistem laut.
Siswa menyaksikan video dengan seksama.
Guru membagikan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lalu menjelaskan petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Siswa menerima alat dan bahan yang dibagikan oleh guru lalu mendengarkan petunjuk guru.
Fase Elaborasi.
Siswa bersama kelompoknya menggunting gambar lalu membuat rantai makanan dan jaring makanan dari gambar tersebut sesuai petunjuk guru. 57
Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan di LKS dan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan.
Guru melakukan penilaian karakter bersahabat/ komunikatif pada tiap kelompok.
Fase Konfirmasi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru memberikan penilaian peduli lingkungan atas presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Guru meluruskan konsep yang perlu dibenahi dan menambahkan jawaban siswa yang belum lengkap
c.
Kegiatan Penutup (10 menit) Guru dan siswa berdiskusi membuat rangkuman / kesimpulan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Sumber Belajar:
Video ekosistem laut
Gambar organisme-organisme yang ada pada ekosistem sawah dan laut.
Buku pegangan siswa BSE SMP karangan Wasis dkk,Teguh dkk,Anni Winarsih dkk.
Buku referensi yang relevan
LKS
Lembar Observasi
Penilaian a. Teknik Penilaian Observasi (Penilaian Karakter) Skor LKS (Penilaian Kognitif) b. Bentuk Instrumen Lembar Obsevasi c. Contoh Instrumen Penilaian 1. Penilaian Karakter
58
Karakter Yang Dinilai KLP Anggota
Peduli
Bersahabat/
Tanggung
Lingkungan
Komunikatif
Jawab
Jumlah Rataskor
rata
Nilai Ket
Keterangan: a. Karakter Peduli Lingkungan -
Mampu menjelaskan akibat yang timbul dari musnahnya salah satu organisme dalam ekosistem (skor 90)
-
Tidak mampu menjelaskan akibat yang timbul dari musnahnya salah satu organisme dalam ekosistem(skor 75)
b. Karakter Bersahabat/ Komunikatif -
Bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)
-
Tidak bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)
c. Karakter Tanggung Jawab -
Mengerjakan LKSsecara utuh (skor 90)
-
Tidak mengerjakan LKS secara utuh(skor 75)
2. Penilaian LKS (Kognitif). Skor penilaian LKS ada pada masing-masing soal (LKS terlampir).
Mengetahui,
Singaraja, 25 April 2016
Kepala SMP Lab Undiksha
Guru Mata Pelajaran
I Made Suantara, S.Pd.
Putu Anna Masriyani Giri, S.Pd.
59
INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER
Mata Pelajaran
: IPA
Materi Pokok
: “Ekosistem”
Kelas/ Semester
: VII/ 2
Waktu
: 27 April 2016 Karakter Yang Diuji
No.
Nama
Peduli Lingkunga n
Bersahaba t/
Tanggun
Komunika
g Jawab
Jumlah
Ratarata
Ket.
tif
1
ADHYAKSA
KLP. 1:
2
ADITYA
1,2,3,4
3
AGNES
4
AGUS W.
KLP 2:
5
ALIT
5,6,7,8
6
AUDY
7
CHIQUITA
KLP 3:
8
DANDY
9,10,11,12
9
DEO
10
DENDY
KLP 4:
11
DITHA
13,14,15,16
12
DWI P.
13
EDO
KLP 5:
14
EKA P.
17,18,19,20
15
ERNA
16
FEBRINA
KLP 6:
17
FEBRY S.
21,22,23,24
18
FERNANDA
19
GRACE
KLP 7:
20
HADI
25,26,27,28
60
21
HOKI
22
KEVIN
KLP 8:
23
KHOIRUNNI
29,30,31,32,3
SA
3
24
MARIANI
25
PERMATA
26
PUTRI C.
27
PUTRI D.
Karakter Yang Diuji
No.
Nama
Peduli Lingkunga n
28
RAMA
29
RENDRA
30
RIVALDO
31
SAKA
32
SURYA ARI
33
YUNI
Bersahaba t/
Tanggun
Komunika
g Jawab
Jumlah
Ratarata
Ket.
tif
Keterangan: a. Karakter Peduli Lingkungan -
Berinisiatif membuang sampah yang ditemukan selama melakukan pengamatan (skor 90)
-
Tidak berinisiatif membuang sampah yang ditemukan selama melakukan pengamatan (skor 75)
b. Karakter Bersahabat/ Komunikatif -
Butir 1 1. Kuadran tersusun rapi (skor 90) 2. Kuadran tidak tersusun rapi (skor 75)
-
Butir 2 61
1. Bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90) 2. Tidak bekerjasama mengerjakan LKS (skor 75) c. Karakter Tanggung Jawab -
Mengumpulkan LKS tepat waktu (skor 90)
-
Tidak mengumpulkan LKS tepat waktu (skor 75)
NamaKelompok : :
Kelas :
SubBahasan AlokasiWaktu Kelas Semester
: Ekosistem : 80menit : VII :2
1. ........................................................................................................ ..... 2. ........................................................................................................ . .... 3. ........................................................................................................ .... 4. ........................................................................................................ .... 5.5......................................................................................................... .................................
A. Standar Kompetensi 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem.
B. Kompetensi Dasar 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponenekosistem. C. Indikator Pembelajaran Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem. D. Tujuan Pembelajaran Setelahmemenyaksikangambarekosistemsawahdan video ekosistemlaut, siswamampu:
62
4. Menggambarkan dalam bentuk diagram/ skema, minimal 2 buah model rantai makanan. 5. Menggambarkan dalam bentuk diagram minimal 2 buah model jaring-jaring makanan.
Karakter Yang Dinilai
: pedulilingkungan, bersahabat/ komunikatif, dantanggungjawab
E.AlatdanBahan
Kertastempel
Gambarorganisme-orgaismedalamekosistemsawahdanlaut.
Lemkertas
Gunting
Spidol
LembarKerjaSiswa (LKS)
Video ekosistemlaut
F. Langkah Kerja I. Persiapan (lakukansecaramandiri). 1. Bergabunglahbersamakelompok
kalian
masing-
masingdanduduklahberkelompok. 2. MintalahalatdanbahansertaLembarKerjaSiswa
(LKS)
yang
diperlukandalamkegiatanpembelajaranhariinipada guru kalian. 3. BacalahLembarKerjaSiswa
(LKS)
denganseksamalaluamatikeseluruhangambarpadahalamanterakhir. 4. Saksikanlah video ekosistemlaut yang ditayangkanoleh guru. II. Diskusikelompok 1. Guntinglahseluruhgambarpadahalamanterakhir LKS kalian. 2. Buatlahmasing-masing minimal 2 (dua) buahrantaimakananpadaekosistemsawahdanlautdengancaramenempelkang ambarpadakertas temple. 3. Buatlahsebuahjaring-jaringmakanandenganmenggabungkanrantairantaimakananpadatahapnomor 2 di atas. 4. Jawablahpertanyaan-pertanyaandiskusiberikut: 63
G. DISKUSI! 1. Berdasarkanjaring-jaringmakanan yang telah kalian buat, organismeapakah yang
berperansebagaiprodusen,
konsumen,
danpenguraipadaekosistemsawah? ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ 2. Berdasarkanjaring-jaringmakanan yang telah kalian buat, organismeapakah yang berperansebagaiprodusen, konsumen, danpenguraipadaekosistemlaut? ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ 3. Apakahyang terjadiapabilaseluruhpopulasipadidimusnahkan ?Jelaskan! ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
4. Apakahkesimpulankegiatanpembelajaranhariini? ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ (setiapsoalmemilikiskor 25) Singaraja, ……………………….. NILAI
64
PARAF
PADI
BELALANG
KEPITING
FITOPLANKTON
TIKUS
IKAN BESAR
JAMUR
ZOOPLANKTON
ELANG
ULAR
IKAN KECIL
BAKTERI
65
BURUNG PIPIT
HIU
66
AYAM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VII/ I (satu)
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Pokok Bahasan
: Asam, Basa dan Garam
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)
V. Standar Kompetensi
:
2. Memahami Klasifikasi Zat
VI. Kompetensi Dasar
:
2.2. Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
VII.Indikator 1. Menyebutkan sifat asam, basa, dan garam. 2. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai. 3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam. 4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan. 5. Menunjukkan prilaku berkarakter ,meliputi : bekerja sama,jujur dan disiplin.. VIII. Tujuan Pembelajaran : Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan : 1. melalui kegiatan diskusi siswa mampu secara jujur menyebutkan sifat asam, basa, dan garam berdasarkan hasil pengamatan. 2. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara bekerjasama mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai. 3. melalui kegiatan pengamatan siswa mampu secara bekerjasama mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam 67
4. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara disiplin menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan .
V. Materi Pembelajaran 1. Identifikasi Sifat Asam ,Basa dan Garam Pada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator, indikator universal. Sifat-sifat zat yang bersifat asam, basa, dan garam E. Asam : Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang di dalam larutannya (air) mampu menghasilkan ion hidronium (H+). Beberapa contoh asam dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Beberapa Contoh Asam Nama Asam Asam klorida
Rumus Kimia HCl
Sumber/Kegunaan Getah lambung, disebut juga asam lambung, untuk membantu pencernaan makanan.
Asam sulfat
H2SO4
Asam asetat
CH3COOH
Dipergunakan sebagai air aki
Cuka dapur
(asam cuka) Asam metanoat
HCOOH
Alat komunikasi dan pemertahanan
(asam semut) Asam sianida
diri bagi semut HCN
Ketela pohon (racun pada singkong)
H2S
Penyebab bau busuk pada telur.
(asam biru) Asam sulfida
68
Asam karbonat Asam laktat
H2CO3
Minuman bersoda
C2H4OHCOOH Susu masam, yoghurt
(i) (i). Anggur mengandung asam tartrat
(ii)
(ii) Jeruk mengandung asam sitrat
Sifat-sifat Larutan Asam Senyawa asam ada berwujud padat, cair, dan gas. Senyawa tersebut ada yang bermanfaat, ada pula merugikan bagi tubuh. Karena itu, kita harus mengetahui sifat-sifat umum asam. f. Asam mempunyai rasa masam. Bahan yang berasa masam dipastikan mengandung asam, namun tidak semua asam memiliki rasa masam, terutama asam-asam kuat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Berkaitan dengan sifat tersebut, kalian tidak diperbolehkan mencicipi bahan-bahan kimia secara sembarangan untuk mengetahui sifat zat tersebut, tetapi disarankan menggunakan indikator. g.Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan terjadinya korosi (perkaratan) pada logam, misalnya besi; dan kerusakan batuan atau marmer. h.Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan garam.
Hidrogen
mudah terbakar disertai letupan untuk menghasilkan uap air. i. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbondioksida dan garam. j. Dapat mengubah warna zat-zat lain, seperti mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah., sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.
F. Basa : 69
Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH -) ketika dilarutkan dalam air. Beberapa contoh basa dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Beberapa Contoh Basa dan Kegunaannya Nama Asam
Rumus Kimia
Natrium hidroksida (soda
NaOH
api) Kalium hidroksida
Kegunaan Bahan baku pembuatan sabun cuci.
KOH
Bahan baku pembuatan sabun mandi.
Magnesium sulfat Amonium hidroksida
Mg(OH)2 NH4OH
(larutan amoniak)
Kalsium hidroksida (air
Obat maag. Bahan baku pembuatan pupuk urea.
Ca(OH)2
Pemutih tembok.
Al(OH)3
Obat maag.
kapur) Aluminium hidroksida
Sifat-sifat Basa Senyawa basa umumnya ada dalam bentuk padat.
Beberapa basa sangat
bermanfaat bagi kehidupan, tetapi banyak pula berbahaya. Karena itu, kalian perlu mengenal sifat-sifat basa. (f) Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit atau bahan-bahan lain. (g) Mempunyai rasa pahit atau getir. (h) Bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk lapisan sabun dan terasa licin di tangan. Sifat ini dimanfaatkan pada abu gosok untuk mencuci piring. (i) Dapat mengubah warna zat lain, seperti kertas lakmus merah menjadi biru, sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Perubahan warna yang diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang diakibatkan oleh senyawa asam. (j) Menetralkan sifat asam. 70
Beberapa contoh basa ada dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya natrium hidroksida, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan kalsium hidroksida. Natrium hidroksida digunakan untuk membuka saluran bak cuci atau toilet
yang
mampat,
karena
dapat
melarutkan endapan lemak. Selain itu NaOH juga digunakan sebagai pembersih oven, bahan pembuatan sabun, kertas, dan rayon. Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida biasanya digunakan sebagai obat maag. Kalsium hidroksida biasanya digunakan dalam pertanian untuk menanggulangi tanah yang bersifat terlalu asam, dan pemutih tembok. Beberapa cairan pembersih biasanya mengandung amonium hidroksida. G. Garam Pencampuran larutan asam dan larutan basa menyebabkan terjadi reaksi antara ion H+ dari asam dengan ion OH- dari basa membentuk air (H2O). Reaksi tersebut menyebabkan larutan menjadi bersifat netral, sehingga disebut reaksi netralisasi. Apabila diuji dengan kertas lakmus, maka warna kertas lakmus tidak akan berubah. Selain menghasilkan air, reaksi tersebut juga akan menghasilkan garam. Secara sederhana, reaksi netralisasi dapat digambarkan sebagai berikut. Asam + Basa Garam + Air
Beberapa contoh garam dapat dilihat pada Tabel 1.3. H. Tabel 1.3. Beberapa Contoh Garam dan Kegunaannya Nama Asam Natrium klorida Magnesium sulfat (garam
Rumus Kimia NaCl
Sumber/Kegunaan Penyedap masakan
MgSO4
Obat pencuci perut (pencahar)
CaCO3
Pembentuk batu kapur, pualam,
Inggris) Kalsium karbonat
71
dan marmer Aluminium sulfat
Al2(SO4)3
Ada dalam tawas, untuk menjernihkan air minum.
Natrium bikarbonat
NaHCO3
(soda kue)
Digunakan
untuk
mengembangkan roti.
2. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan pH-meter Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH-meter. pH-meter adalah alat ukur pH yang sering digunakan di laboratorium karena tingkat ketelitiannya yang tinggi. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Terdapat dua jenis pH-meter yaitu pH-meter analog dan pH-meter digital.
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 -14. a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam. b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral. c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Indikator Universal Indikator universal juga disebut Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka 7 yang terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk
72
zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih dari angka 7 zat tersebut bersifat basa.
VI. Model dan Metode Pembelajaran 3. Model Pembelajaran 4.
Metode Pembelajaran
: Kooperatif Learning Tipe STAD : Informasi, Diskusi dan Eksperimen
VII. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pokok D. Pendahuluan
Tahap (Fase) Fase I Pembukaan
Kegiatan Belajar Guru e) Memusatkan perhatian siswa melalui kegiatan: a. Mengucapkan salam pembuka (menghaturkan panganjali umat).
Siswa e) Perhatian siswa terpusat dengan: a. Membalas salam pembuka dari guru (menghaturkan panganjali
b. Mengabsen kehadiran siswa untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.
umat). b. Siswa memperhatikan dengan seksama
f) Menyampaikan pada siswa materi yang hendak mereka pelajari. 73
saat diabsen.
f) Siswa mendengarkan dan
Alokasi Waktu 6 menit
g) Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai selama kegiatan pembelajaran. h) Menyajikan gambar jeruk,anggur,elemen volta dengan menggunakan jeruk, obat mag dan meminta siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan dipelajari.
menyimak pokok bahasan yang disampaikan. g) Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama.
h) Siswa membuat pertanyaan berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari secara logis.
E. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Fase II Pengembangan
f) Guru mengembangkan materi pembelajaran tentang sifat asam ,basa dan garam (karateristik dan pH)
g) Guru mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaanpertanyaan. h) Guru memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah. 74
f) Siswa menyimak, mendengarkan dan mencatat materi pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. g) Siswa menjawab semua pertanyaan guru dengan pengetahuan yang dimilikinya. h) Siswa mendengarkan dan menyimak jawaban permasalahan yang disampaikan.
15 menit
i) Guru beralih pada konsep yang lain yaitu tentang fungsi dan penggunaan pHmeter jika siswa telah memahami pokok masalahnya.
j) Guru memupuk rasa kerjasama siswa dengan cara mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang bersifat heterogen dan masing-masing anggota kelompok terdiri atas 4 -5 orang siswa. 2. Elaborasi
Fase III Latihan Terbimbing
b) Guru menyuruh semua siswa dalam setiap kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam LKS sampai tuntas untuk cakupan materi asam, basa, dan garam dengan cara kerjasama dan disiplin
75
i) Siswa dengan penuh antusiasme mampu memahami pokok permasalahan.
j) Siswa membentuk kelompok secara heterogen .
b) Masing – masing siswa dalam setiap kelompok menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam LKS untuk cakupan materi asam, basa, dan garam. dengan cara kerjasama dan disiplin
35 menit
Fase IV Kegiatan Kelompok
e)
f)
3. Konfirmasi
Fase V Quis
Guru memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi dan saling bertukar pendapat untuk memformulasikan jawaban secara jujur. Guru meminta seluruh siswa untuk menulis jawaban LKS yang telah disepakati bersama.
e) Masing-masing siswa berdiskusi dan saling bertukar pendapat untuk memformulasikan jawaban secara jujur. f) Semua siswa menulis jawaban LKS yang telah disepakati bersama.
g) Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban LKS.
g) Siswa mendengarkan dan memberikan tanggapannya.
h) Guru mengumpulkan laporan masingmasing kelompok.
h) Siswa mengumpulkan laporan kelompok yang telah dibuat kepada guru
c) Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah mereka pahami selama proses pembelajaran d) guru memberikan quis untuk menambah pemahaman siswa tentang asam, basa, dan garam dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan
c) Secara disiplin 20 menit siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. d) Siswa menjawab quis yang diberikan guru dengan jujur tentang asam, basa, dan garam.
76
Fase VI Skor Kemajuan Individu
Fase VII Penghargaan Kelompok
F. Penutup
disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok. b) Guru memberikan b) Siswa penghargaan secara mendapatkan individu dengan penghargaan memberikan nilai atas berupa nilai atas hasil kerja yang telah hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. telah dilakukan. Nilai atau skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu. b) Guru memberikan b) Siswa penghargaan secara mendapatkan kelompok dengan penghargaan memberikan nilai atas berupa nilai atas hasil kerja yang telah hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. telah dilakukan secara berkelompok. c) Guru menyampaikan c) Siswa materi yang akan mendengarkan dibahas pada dengan seksama pertemuan selanjutnya. terkait dengan materi yang akan dibahas selanjutnya. d) Siswa d) Guru menyampaikan mengucapkan salam penutup untuk salam penutup mengakhiri proses kepada guru. pembelajaran
77
5 menit
VIII. Sumber dan Alat/Bahan Pembelajaran 1. Sumber : e) Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso, Zajuri, M., Supliyadi, & Suyanto, S. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional f) Sugiyarto, T., & Ismawati, E. 2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional g) Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga h) LKS WAJAR untuk IPA Kelas VII semester I (ganjil) 3. Alat dan bahan pembelajaran: Alat : g) h) i) j) k) l)
Laptop LCD Powerpoint Asam,Basa dan Garam pHmeter Gelas Pipet
Bahan : f) g) h) i) j)
Air minum Ale ale Obat mag Lakmus Merah Lakmus Biru.
IX. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi 2. Aspek yang Dinilai : d) Penilaian Kognitif (Pemahaman Konsep) : Quis, Tugas Kelompok, dan Tugas Individu e) Penilaian Afektif : Penilaian karakter meliputi kerjasama,jujur,disiplin f) Penilaian Psikomotor : Kinerja Ilmiah Siswa 3. Bentuk Instrumen : Tes Uraian, Lembar Observasi, LKS (Terlampir) 4. Instrumen : Lembar Observasi, Tes Hasil Belajar (Terlampir) 78
Mengetahui,
Singaraja, 1 Agustus 2016
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran IPA
I Made Suantara S.Pd
Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd
NIP. 19680910 199003 1 010
NIP. 19650117 198601 2 001
Lampiran TES HASIL BELAJAR Indikator 5.
Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.
6.
Menyebutkan sifat asam,basa dan garam
7.
Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam.
8.
Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.
TES URAIAN (QUIS) : 5. 6. 7. 8.
Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam! Sebutkan 2 sifat larutan asam,basa dan garam Berilah 3 contoh bahan-bahan di lingkungan sekitar yang termasuk asam, basa dan garam! Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu zat?
No.
KUNCI JAWABAN
1
Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indicator alami , larutan indicator buatan, indikator universal, dan pH-meter . 79
SKOR
25
2
Sifat asam : Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. Sifat basa : Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
25
Sifat garam :Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru
3
Pengelompokkan Bahan-Bahan di Lingkungan Sekitar Berdasarkan Sifat Asam, Basa dan Garam
4
Asam
Basa
Garam
Air Jeruk, Air
Air Kapur, Larutan Pasta
Air Garam
Cuka
Gigi, Air Sabun
25
pH meter dengan skala 0 -14. a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam. b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
25
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Total Skor
100
RUBRIK PENILAIAN TES URAIAN ( QUIS ) No
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Tidak dapat menyelesaiakan soal sama sekali.
0
2
Mencoba memberikan suatu penyelesaian tetapi salah
10
total 3
Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur
15
benarnya,tetapi tidak memadai 4
Memberikan suatu penyelesaian yang benar 80
25
PENUGASAN TERSTRUKTUR Lembar Kerja Siswa (LKS-1.1)
Judul
: Asam, Basa, Garam.
Standar Kompetensi
: 2. Memahami Klasifikasi Zat
Kompetensi Dasar
: 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
Pendahuluan
:Pada kegiatan berikut anda akan mengidentifikasi bahanbahan yang bersifat asam,basa,dan garam serta mengukur secara kuantitatif tingkat keasaman, kebasaan atau kegaraman larutan dengan pH meter.
Tujuan Kegiatan : Mengidentifikasi bahan-bahan ke dalam sifat larutan basa dan garam.
Materi : Penentuan Sifat Larutan Asam-Basa dan Garam. Sifat larutan dapat ditentukan dengan kertas lakmus.
Dalam larutan asam kertas
lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Dalam larutan netral kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru. Alat dan Bahan : 5. Air minum
5. Kertas Lakmus Merah
6.
6. Kertas Lakmus Biru
Ale ale.
7. Obat Mag (Promag)
7. pHmeter
8. Gelas Prosedur Kerja 1. Amati beberapa larutan yang ada dihadapanmu dengan menggunakan panca indra yang kamu miliki ( mencium,mencicipi,merasakan dengan kulit). 2. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini. 3. Kemudian, celupkan kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan. Amati warna kertas lakmus tersebut, apakah mengalami perubahan? Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel Pengamatan. 4. Ulangi langkah nomor 3 dengan menggunakan kertas lakmus biru 5. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini. 81
6. Ukurlah derajad keasaman larutan tersebut dengan menggunakan Ph meter. 7. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini Data Pengamatan Indra Larutan
Bau
Perubahan Warna
Rasa Sentuhan
Lakmus
Lakmus
Merah
Biru
Ph meter
Sifat Larutan
1.Air Aqua 2.Ale ale 3.Jamu pahit
Pertanyaan : 1.Buatlah pertanyaan investigatif sebanyak mungkin dari hasil pengamatan yang telah kamu lakukan. Jawab :............................................................................................................................... .............................................................................................................................. 2.Manakah larutan diatas yang termasuk asam,basa dan garam. ? 1. Larutan asam
: ............................................................................................
2. Larutan basa
: .............................................................................................
3. Larutan netral
: ................................................................................................
Simpulan : 1. Sifat larutan (asam, basa, dan netral) dapat ditentukan dengan menggunakan ................................Jika ke dalam larutan asam dicelupkan kertas lakmus merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupkan kertas lakmus biru maka warnanya ............................... Sebaliknya, jika ke dalam larutan basa dicelupkan kertas lakmus merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupi kertas lakmus biru maka warnanya
..................................
Untuk
larutan
netral,
kertas
lakmus
........................................, sebaliknya kertas lakmus biru ................................
82
merah
e) Alat untuk mengukur derajad keasaman suatu larutan adalah..............,jika larutan bersifat asam memiliki pH....,bersifat basa memiliki pH.........bersifat netral memiliki ph ...........................
RUBRIK PENILAIAN LKS Skor
Kriteria
5
Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar
4
Memberikan suatu penyelesaian benar, sedikit cacat tetapi memuaskan
3
Memberikan suatu penyelesaian benar, banyaknya cacat, tetapi hampir memuaskan
2
Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi tidak memadai
1
Memcoba memberi suatu penyelesaian, tetapi salah total
0
Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali
Nilai LKS = Skor yang diperoleh x 5 RUBRIK PENILAIAN PPK (Penilaian Pemahaman Konsep)
Mata pelajaran : IPA Kelas : VII Semester :1 Kelompok
No.
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PPK SISWA Pertemuan ke :…………………… Hari/tanggal :…………………… Pokok bahasan :…………………… Nilai Nama Siswa QUIS LKS
Nilai Pemahaman Konsep =
Nilai Quis Nilai LKS 2 83
c) Sikap Siswa (Karakter Siswa) LEMBAR OBSERVASI SIKAP SISWA Mata pelajaran Kelas Semester No.
: IPA : VII :1
Nama Siswa
Pertemuan ke :……………. Hari/tanggal :……………. Pokok bahasan:…………… Item Penilaian *) Skor Nilai (1) (2) (3)
skor yang diperoleh x100 skor maksimal Nilai =
Keterangan *) Item Penilaian: (1) Kerjasama siswa dalam kelompok Skor Kriteria 4 3 2 1
Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya. Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekelompoknya. Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekolompoknya. Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.
(2) Sikap Disiplin Skor Kriteria 4
Semua tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
3
Sebagian tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
2
Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit bermain main
84
1
Tidak dapat mengerjakan tugas dan banyak bermain main
(3) Sikap Jujur Skor Kriteria 4
Semua tugas dapat dikerjakan dengan jujur
3
Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan jujur
2
Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit tidak jujur
1
Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur
Kinerja ilmiah Siswa LEMBAR OBSERVASI SIKAP SISWA Mata pelajaran Kelas Semester No.
: IPA : VII :1
Nama Siswa
Pertemuan ke :……………. Hari/tanggal :……………. Pokok bahasan:…………… Item Penilaian *) Skor Nilai (1) (2) (3)
(1) Cara meggunakan alat dan bahan percobaan Skor 4
3
2
Kriteria Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan benar dan lengkap. Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan lengkap, namun sedikit unsur benarnya. Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum kurang lengkap.
85
Kurang dapat menggunakan 1 alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum.
(2) Kemampuan menganalisa data Skor 4
3
2 1
Kriteria Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap dan ilmiah. Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap, namun sedikit ilmiah. Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, namun kurang lengkap. Siswa kurang mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar.
(3) Presentasi Hasil Diskusi Kelompok Skor 4
3
2 1
Kriteria Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, terbuka dan memuaskan. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, namun kurang terbuka. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, namun kurang ilmiah. Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
skor yang diperoleh x100 skor maksimal Nilai =
86