LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)
KELOMPOK MASSAGE TRADISIONAL TAHUN 2015 DARI RENCANA 1 TAHUN (MONO TAHUN) TIM PELAKSANA I WAYAN SUWENDRA,SE.,M.SI NIDN.0014057003 (KETUA) I WAYAN MULIARTA,S.PD.,M.Or. NIDN 0016078401 (ANGGOTA) MADE DHARMA SUSENA SUYASA,SS.,M.Hum NIDN. 0014077603 (ANGGOTA)
DIBIAYAI OLEH : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor : 114/UN48.15/LPM/2015 tanggal 5 Maret 2015
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2015
ii
DAFTAR ISI
HALAM JUDUL ....................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................
iii
RINGKASAN .........................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................
1
BAB II TARGET DAN LUARAN.........................................................................
6
BAB III METODE PELAKSANAAN ...................................................................
7
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI …………………………….. ..
8
BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN .........................................
9
BAB V PENUTUP ................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
RINGKASAN
Mitra dalam kegiatan P2M ini adalah 2 anggota kelompok massage tradisional “Wiyapaka Samudra Geger”. Berdasarkan observasi dan interview kepada mitra untuk menggali permasalahan yang dihadapi diperoleh tujuan yang ingin dicapai adalah membentuk/mengembangkan anggota dan kelompok Wiyapaka Samudra Geger yang mandiri secara ekonomi. Membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan anggota dan kelompok. Meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan anggota dan kelompok. Adapun target yang ingin dicapai dalam P2M ini yaitu terbuatnya 2 buah buku panduan massage bergambar dan keterangan mulai dari langkah awal yang di massage sampai dengan paling akhir di massage demikian juga bagian-bagian mana yang boleh dimassage. Terbuatnya 1 bendel brosur sebagai ajang promosi tentang mitra sebagai ahli massage serta adanya fasilitas massage di pantai Geger, yang memuat tentang manfaat massage, jam operasional, harga perjamnya dan contacperson yang bisa dihubungi. Terbuatnya 2 buah buku panduan bahasa Inggris terutama mengenai percakapan yang ada hubungannya dengan massage. Terbuatnya 1 buah buku cara-cara meracik minyak atau 1 botol produk/ minyak aroma terapi, yang dipergunakan untuk massage. Terbuatnya 1 buah buku anggota, buku aturan tentang anggota dan buku keuangan anggota Berdasarkan tujuan dan target yang ingin dicapai adapun metode yang digunakan berupa pelatihan dan penyusunan buku kepada mitra tentang cara memijat/massage yang benar, dan sesuai dengan teorinya. Membuatkan brosur/bander dan memberikan pelatihan tentang strategi promosi, atau untuk menarik minat wisatawan agar mau menggunakan pelayanan jasanya. Menyusun buku dan memberikan pelatihan agar mampu menggunakan bahasa Inggris yang ada hubungannya dengan manfaat massage bagi kesehatan tubuh. Menyusun DIKTAT dan memberikan pelatihan tentang pencatatan anggota, keuangan, dan pembagian tugas. Menyusun buku dan memberikan pelatihan kepada mitra tentang cara membuat minyak terafis/ minyak massage. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diberikan oleh pengguna atau konsumen yang berasal dari konsumen Manca Negara menunjukan nilai 71,42% diatas Ratarata. Nilai tersebut menunjukan kemampuan terapis memberikan pelayanan excellent. Namun demikian 23,80% masih dibawah rata-rata. Rendahnya penilaian terjadi pada penilaian” Apakah si terapis berkonsultasi dengan saya tentang jenis massage atau traetmen yang saya inginkan dan bagian tubuh yang saya inginkan dan terapis menanyakan saya, tentang tingkat tekanan pijat dan menyesesuaikan jika diminta”. Redahnya penilaian dua pertanyaan tersebut mengindikasikan bahwa tidak atau rendahnya komunikasi antara terapis dengan konsumen. Kata Kunci: Manajemen, Message, Tradisional
iv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Kegiatan yang Bertaraf Internasional seperti yang akhir-akhir ini Asean Summit, Apec Summit Meeting, Bali Democracy Forum, Word Culture Forum dan berbagai event baik tingkat nasional maupun internasional pada tahun 2013
pelaksanaannya di kawasan Nusa
Dua. Begitu menyebutkan nama Nusa Dua hampir seluruh masyarakat dunia mengenalnya, tetapi begitu sebut Kelurahan Benoa banyak masyarakat tidak mengetahuinya, begitulah dampak perkembangan pariwisata di kawasan Bali selatan. Sama halnya dengan Bali jauh dikenal oleh masyarakat Manca Negara di bandingkan Indonesia itu sendiri, begitu juga halnya dengan Kelurahan Benoa, padahal Nusa Dua secara administrasi masuk Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Berdasarkan data profil kelurahan (2013), Kelurahan Benoa merupakan salah Kelurahan/Desa yang ada di Kecamatan Kuta selatan Kabupaten Badung, terletak di sebelah timur wilayah Kecamatan Kuta selatan dengan ketinggian 50 – 500 meter diatas permukaan air laut dan luas wilayahnya mencapai 2.828 Ha. Secara administratif Kelurahana Benoa terdiri dari 16 lingkungan dan 3 Desa Adat yaitu lingkungan Terora, Celuk, Peken, Penyarikan, Peminge, Sawangan, Pande, Balekembar, Bualu, Ancak, Menesa, Mumbul, Puri Nusa Dua, Bualu Indah, Permata Nusa Dua dan Wisma Nusa Permai, sedangkan Desa Adatnya terdiri Desa Adat Bualu, Peminge dan Kampial. Berdasarkan data demografi jumlah penduduk kelurahan Benoa sebanyak 21.340 Jiwa dari berbagai etnis yang cendrung hitrogen dan hitrogenitas tersebut pula agama yang dianut berbeda-beda yaitu agama Hindu, Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik dan Budha,
Semua pemeluk agama hidup
berdampingan dengan baik, terbukti dengan adanya tempat persembahyangan semua agama yang berlokasi di satu kawasan yang bernama Puja Mandala. Seirama dengan perkembangan Bali sebagai destinasi pariwisata bermunculan kawasan-kawasan pariwisata, Kelurahan Benoa yang terkenal dengan Nusa Duanya juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, di mulai dengan adanya suatu Badan Usaha yaitu PT. Pengembangan Pariwisata Bali (persero) atau lebih dikenal dengan Bali Tourism Development Corporation (BTDC), ( http://btdc.co.id/profil-bali), sejak saat itu fasilitasv
fasilitas pariwisata mulai bermunculan antara lain akomodasi (hotel dengan berbagai class), water sport, objek pariwisata pantai mulai dari pantai Samuh, Bengiat, Geger, Sawangan, dan yang muncul belakangan dikenal dengan pantai Pandawa Perkembangan daerah tersebut menimbulkan berbagai dampak kehidupan masyarakat terutama berkaitan dengan mata pencahariannya yang ada hubungan dengan kegiatan di pantai, yang sebelum mereka kebanyakan menjadi petani lahan kering, nelayan, petani rumput laut dan lain sebaginya, sekarang bergesar menjadi, karyawan hotel, pedagang acung (istilah dagang saovenirs bagi wisatawan), dan massage tradisonal, pemandu wisata, jasa wisata bahari, art shop, dan lain sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut mereka membentuk kelompok-kelompok diantaranya, kelompok pedagang saovenir, kelompok pemandu wisata, kelompok wisata bahari dan kelompok massage tradisional. 1.2 Analisis Situasi Anggota kelompok massage Tradisional di Pantai Geger secara informal keberadaannya sejak tahun 2000-an, mereka mendapatkan inspirasi dari kebiasaan dari para wisatawan terutama manca Negara atau para ekpatriat yang suka berjemur di pantai Geger disamping itu pula mereka juga meniru model yang ada di Pantai Kuta kelompok yang sama juga ada. Hidup dan bekerja di lingkungan hitrogen tentunya melahirkan berbagai bentuk persaingan, mulai dari pilihan profesi sampai mempertahankan status sosial. Apalagi dalam menjual jasa massage di pantai Geger. Pemijat secara tidak langsung dituntut memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menjual jasa massage seperti, pelayanan prima untuk melahirkan empati wisatawan, berbahasa asing dan memijat itu sendiri. Aktivitas angota kelompok massage tradisional menawarkan jasa massage ini secara konfensional yaitu mereka menyediakan kursi panjang (longcher) yang di gelar sepanjang pantai, begitu tamu datang mereka menawarkan longcher tersebut untuk berjemur selajutnya ditawarkan pula massage dengan harga sekali massage untuk seluruh badan sebesar Rp 150.000 dan itupun harganya belum pasti karena masih bisa ditawar. Mekanisme kerja kelompok adalah setiap anggota bergantian menawarkan dan melayani tamua-tamu untuk membeli jasa massage. Setiap anggota kelompok juga telah memiliki beberapa pelanggan tetap sejak tahun 2000 yang bila berkunjung ke pantai Geger pastilah meminta tukang pijat yang disukai. Hal tersebut menjadi tantangan dan kendala tersendiri yang harus dihadapi oleh setiap anggota kelompok yang kurang memiliki keahlian atau keterampilan.
vi
Pendidikan anggota kelompok massage tradisional rata-rata hanya sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Seperti ibu Ni Made Darti atau man Dewi dan Ni Nyoman Astini yang dalam hal ini sebagai mitra hanyalah berlatarbelakang pendidikan SMP. Tentunya beliau berdua memiliki kesulitan yang kompleks dalam meningkatkan kemampuan diri dalam bersaing di dunia kerja jasa massage melihat dari latarbelakang pendidikan mereka. Mereka mengakui masih sering kesulitan dalam berbahasa asing terutama bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggrisnya diproleh secara ortodok melalui lingkungan dan tuntutan profesi. Hal yang sama juga pada penguasaan keterampilan dan pengetahuan massage. Mereka mengakui keterampilan massage diperoleh dari temen dan keluarga yang bisa memijat dan tidak pernah kursus ataupun mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya. Saat pemijatan berlangsung tidak jarang wisatawan menanyakan nama-nama teknik massage. Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini hanya bisa menjelaskan dalam bahasa Indonesia seperti; mengusap, menekan, menarik, memutar-mutar, mencincang. Apalagi bila berkaitan dengan anatomi dan fisiologi tubuh tentunya hal tersebut sulit dijelaskan oleh Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini . Pertanyaanpertanyaan yang sering terlontar dari wisatawan saat dipijat tentunya berharap memproleh jawaban yang memuaskan. Apalagi bila pertanyaan itu tentang wawasan umum dunia pariwisata. Pelicin atau minyak yang dipakai dalam proses memijat diproleh dengan membeli di warung-warung atau toko yang menjualnya. Minyak yang sering dipakai adalah minyak Jaitun. Padahal wisatawan sering kali meminta minyak dengan aroma tertentu saat mau dipijat. Ni Made Darti atau Men Dewi dan Pesi sering kali ditolak saat menawarkan massage karena pariasi pelicin atau minyak yang dimiliki terbatas. Belum adanya upaya meningkatkan dan memasarkan jasa massage tradisional ini tentunya mempengaruhi minat dan daya jual massage tradisional semakin berkurang. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang dipijat. Mitra merasa semakin kesulitan bersaing dengan kawan-kawannya yang lebih pasih berbahasa Inggris maupun lebih terampil dalam memijat. 1.3 Permasalahan Mitra Mitra dalam kegiatan P2M ini adalah Ibu Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Astini dari kelompok massage tradisional “Wiyapaka Samudra Geger, yang terletak di Lingkungan Peminge, Kelurahan Benoa dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang. vii
Berdasarkan
observasi dan interview sebagai langkah awal P2M ini bahwa mitra ini menghadapi permasalahan yang dapat dirinci dan permasalahan tersebut merupakan prioritas yang akan dipecahkan, yaitu: 1.
Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Pesi belum memahami secara mendalam tentang cara memijat/massage yang benar, dan sesuai dengan teorinya.
2.
Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Pesi tidak tahu dan pernah melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang dipijat di pantai Geger dan menggunakan jasa mereka, hal ini disebabkan belum dimilikinya brosur yang komprehensif
3.
Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Pesi belum mampu menggunakan bahasa Inggris secara pasih terlebih lagi hubungannya dengan manfaat massage bagi kesehatan tubuh.
4.
Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Pesi belum menguasai ilmu manajemen untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang dipijat.
5.
Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Pesi belum mampu membuat minyak terafis/ minyak massage yang memenuhi unsur kesehatan. Kurangnya kemampuan tersebut di atas merupakan berbagai kendala dalam
meningkatkan jumlah konsumen/ wisatawan yang menggunakan jasa mereka. Berdasarkan informasi yang dikemukanan oleh ketua kelompoknya rata-rata kedatangan wisatawan perhari yang menggunakan jasa massage mereka sebanyak 5 orang itupun kalau pada hari Sabtu dan Minggu. 1.4 Tujuan Kegiatan Tujuan program pengabdian IbM adalah: a. Membentuk/mengembangkan kelompok dan anggota Wiyapaka Samudra Geger yang mandiri secara ekonomi. b. Membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. c. Meningkatkan keterampilan mitra dalam berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan.
1.5 . Manfaat Kegiatan Mengacu dari semangat masyarakat atau kelompok swadaya masyarakat, yang ingin merubah kehidupan mereka dalam wadah Jasa Massage, kegiatan Program pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat sebagai berikut; 1.5.1 Bagi Mitra
viii
1). Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Astini memahami secara mendalam tentang cara memijat/massage yang benar, dan sesuai dengan teorinya. 2). Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Astini tahu dan mampu melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang dipijat di pantai Geger dan menggunakan jasa mereka, 3). Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Astini mampu menggunakan bahasa Inggris secara pasih terlebih lagi hubungannya dengan manfaat massage bagi kesehatan tubuh. 4). Ni Made Dewi dan Ni Nyoman Astini belum mampu membuat minyak terafis/ minyak massage yang memenuhi unsur kesehatan. 1.5.2 Bagi Lembaga Terlaksananya Tridarma Perguruan tinggi dan bertambahnya kelompok binaan dalam pengabdian pada masyarakat.
ix
BAB II TARGET DAN LUARAN
2.1 Target Luaran yang Dihasilkan dalam Kegiatan P2M Adapun target luaran yang dihasilkan dalam kegiatan P2M ini adalah sebagai berkut. 1. Terbuatnya 2 buah buku panduan massage dalam bentuk gambar dan keterangan gambar mulai dari langkah awal yang di massage sampai dengan paling akhir di massage demikian juga bagian-bagian mana yang boleh dimassage. 2. Terbuatnya 1 bendel Brosur sebagai ajang promosi tentang Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini sebagai ahli massage serta adanya fasilitas massage dipantai Geger, memuat tentang manfaat massage, jam operasional, harga perjamnya dan contacperson yang bisa dihubungi 3. Terbuatnya 2 buah buku panduan bahasa Inggris terutama mengenai percakapan yang ada hubungannya dengan massage 4. Terbuatnya 1 buah buku cara-cara meracik minyak atau 1 botol produk/ minyak aroma terapi, yang dipergunakan untuk massage 5. Terbuatnya 1 buah buku anggota, buku aturan tentang anggota dan buku keuangan anggota
x
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Solusi yang Ditawarkan Menyadari adanya permasalahan yang muncul maka dalam program P2M ini, tim pengusul akan melakukan beberapa hal untuk membantu Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini sebagai anggota kelompok Massage Tradisional “Wiyapaka Samudra Geger” dalam mengatasi permasalahannya melalui; 1. Menyusun buku dan memberikan pelatihan kepada Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini tentang cara memijat/massage yang benar, dan sesuai dengan teorinya. 2. Membuatkan brosur/bander dan memberikan pelatihan kepada Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini tentang promosi, atau menarik wisatawan agar mau menggunakan pelayanan jasanya. 3. Menyusun buku dan memberikan pelatihan kepada Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini agar mampu menggunakan bahasa Inggris yang ada hubungannya dengan manfaat massage bagi kesehatan tubuh. 4. Menyusun DIKTAT dan memberikan pelatihan kepada Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini tentang pencatatan anggota, keuangan, dan pembagian tugas. 5. Menyusun buku dan memberikan pelatihan kepada Ni Made Darti atau Men Dewi dan Ni Nyoman Astini cara membuat minyak terafis/ minyak massage.
xi
BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan P2M Pelatihan Massage Tradisional pada kelompok massage pantai Geger, Lingkungan Peminge, Kelurahan Benoa dilaksanakan, dengan beberapa kali pertemuan. Kegiatan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Mei 2015, kegiatan ini berupa penyampaian materi tentang massage tradisonal dengan berbagai tahapan. Narasumber pada kegiatan ini adalah Ibu Veny Sengkey, secara umum beberapa hal yang disampaikan oleh beliau adalah a. Pengertian massage Massage tubuh dengan cara manual adalah salah satu cara perawatan tubuh dengan menggunakan
kedua
tangan
pada
bagian
telapak
tangan
maupun
jari-jari
tangan. Massage yang berate penekanan secara pelan. Dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah pijat. Yang pada awalnya massage bertujuan sebagai theurapetic tubuh yang akhirnya berkembang untuk lebih mencapai kecantikan tubuh. b. Manfaat massage Yang paling utama dari manfaat massage adalah memperlancar peredaran darah dan getah bening. Dimana massage akan membantu memperlancar metabolism dalam tubuh. Treatment massage akan mempengaruhi kontraksi dinding kapiler sehingga terjadi keadaan vasodilatasi atau melebarnya pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening. Aliran oksigen dalam darah meningkat, pembuangan sisa-sisa metabolic semakin lancar sehingga memacu hormone endorphin yang berfungsi memberikan rasa nyaman. Selain hal tersebut banyak sekali manfaat massage bagi peningkatan fungsifungsi fisiologis tubuh Efek kesembuhan secara holistikpun bisa didapatkan dari massage yaitu menimbulkan relaksasi pada pikiran, menghilangkan depresi dan perasaan panic dengan meluangkan sedikit waktu untuk melakukan kontak khusus yang ditimbulkan dari sentuhan massage
c. Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya
Mengusap (Efflurage/strocking) Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun xii
kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.
Meremas (Petrisage) Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jarijari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal.
Friction Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.
Menggetar (vibration) Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
Memukul (tapotement/ tapotage)Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri. Variasi gerakan tapotement, yaitu : Memukul (beating), Mencincang (hacking) dan Menepuk (clapping)
d. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam massage Untuk mencapai hasil massage yang semaksimal mungkin sesuai tujuaan dan manfaatnya, serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatan klien maka perlu memperhatikan hal-hal berikut : 1. Cek kontra indikasi seperti Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar), dolor (suhu panas tubuh), fraktur ,varises, awal kehamilan, penyakit kulit, jantung , diabetes, epilepsy (memerlukan nasehat dokter) 2. Persyaratan therapist ; tidak boleh memelihara kuku jari panjang, tidak mengenakan perhiasan, kondisi sehat dan melaksanakan sanitasi, menjaga konsentrasi dan fleksibilitas tangan harus dikuasai selain pengetahuan-pengetahuan dasar yang berkaitan dengan massage. Sikap ramah dan penuh perhatian sebagai pelayan pada klien. xiii
e.
Gerak ( movement ) dan Irama (rythme)
Gerak (movement) teknik massage Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan massage maka harus dipahami dengan benar bagaimana seseorang melakukan gerakan gerakan dari tiap teknik gerakan sesuai dengan tujuan dan area tubuh yang dimassage.
Irama (rythme) Adalah interval antara gerakan ke gerakan dimana hal tersebut akan sangat mempengaruhi rangsangan pada bagian bagian tubuh yang dimassage maupun kenyamanan bagi klien itu sendiri. Massage yang baik adalah bila irama gerakan teratur, stabil serta tidak terlalu cepat ataupun lambat.
Disamping hal-hal di atas yang disampaikan oleh ibu Venny, juga ditambahkan pengetahuan umum yang masih ada kaitannya dengan massage tentang, kebersihan, kerapian keramah tamahan dan lain sebagainya. Hal ini ditekankan karena massage itu merupakan produk jasa dan konsumen sebagian
besar adalah tamu manca Negara.
Selanjutnya luaran dari
penyampaian materi ini berupa modul atau panduan Pertemuan kedua, pelaksanaanya hari sabtu, 6 Juni 2015 Pelatihan tentang massage tradisional Bali dan Jimbaran Massage latihan ini disampaikan oleh narasumber Ibu Venny Sengkey , dengan model yang dipakai adalah I Wayan Suwendra dan I Wayan Muliarta. Pada pelatihan ini peserta pelatihan melakukan praktek massage tersetruktur dengan langkahlangkah sebagai berikut : Alat yang dibutuhkan atau dipersiapkan : Minyak Massage (massage oil 30-40 ml ), Hand towel, Bath towel, blanket, dan Bed sheet (longchair). Selanjutnya dalam praktek ini ada dua metode atau praktek massage yang akan diberikan yaitu Jimbaran Massage dan Balinese Massage,
xiv
a. Mengucapkan salam kepada tamu yang akan dimassage seperti tampak pada gambar 1
Gambar : 1 Selanjutnya mulai melakukan refleksi, yang terlebih dahulu dilumuri dengan massage oil, dan melakukan peregangan-peregangan. Seperti dijelaskan diatas bahwa metode massage yang dipraktekkan yang pertama adalah model Jimbaran Massage. Model ini si pasien di massage oleh dua orang yaitu satu orang mulai memijat dari kepala sampai ke pinggul atau perut sedangkan satu orang lagi memijat dari kaki sampai ke pinggul atau perut. Kegiatan tersebut Nampak seperti pada gambar 2
Gambar : 2
Model Balinese Massage. Massage ini dilakukan oleh dua orang namun cara massagenya menyamping atau tangan kiri, badan kiri dan kaki kiri satu orang dan satu orang lagi bagian sebelahnya atau bagian kanan. Kegiatan tersebut nampak pada gambar 3
xv
Gambar : 3 Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2015 berupa pelatihan tentang tata cara meracik minyak massage (massage oil), dan bahan lulur , narasumber pada kegiatan ini adalah Ibu Ni Made Suriani,SE. Kegiatan diawali dengan menyampaikan bahan-bahan untuk membuat minyak massage dan bahan-bahan untuk membuat masker atau lulur. Belajar bagaimana caranya membuat minyak dari bunga-bungaan atau rempah-rempah lain ternyata tidak sulit. Minyak yang dihasilkan sebagai minyak massage Nampak pada gambar 5 yang ditunjukkan oleh narasumber
Gambar : 4
xvi
Demikian juga dengan cara membuat lulur atau masker seperti yang ditunjukkan oleh narasumber
Gambar. 5 4.2 Hasil Kegiatan Hasil kegiatan yang dilaporkan mencakup hasil pelatihan yang penilaiannya dilakukan oleh konsumen langsung yang menggunakan jasa massage tradisional dan tanggapan peserta terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan. Adapun pertanyaan yang disampaikan adalah sebagai berikut. 1). Apakah terapis bersahabat dan professional, 2).
Apakah si terapis
memulai dan mengakhiri pemijatan sesuai dengan waktu, 3). Apakah si terapis berkonsultasi dengan saya tentang jenis massage atau tritmen yang saya inginkan dan bagian tubuh yang saya inginkan, 4). terapis menanyakan saya tingkat tekanan pijatan dan menyesesuiakn jika diminta. 5). Kerasnya pijatan cukup terasa mengalir dan sesuai dengan kebutuhan tubuh saya. Jawab terhadap pertanyaan tersebut setelah dikonversi ke skala liked yaitu excellent (4) , Very Good (3) , Good (2) Averrage (1 ) dan Poor (0) hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.1
xvii
Tabel 4.1 Nilai Ketrampilan Peserta Pelatihan Massage Tradisional Pantai Geger No
Nama
Skor
1
Ni Putu Sulandri
15
2
Ni Nyoman Astini
20
3
Ni Made Deni
20
4
Ni Nyoman Dani
20
5
Ni Wayan parti
20
6
Ni Ketut Rangkus
20
7
Ni Ketut Cegler
15
8
Ni ketut Budiani
16
9
Ni Made Oni
20
10
Ni Nyoman Latri
20
11
Ni wayan Wesel
19
12
Ni Wayan Loka
20
13
Ni Made Namun
20
14
Ni Nyoman Sumarni
20
15
Ni Ketut Lupen
20
16
NI Nyoman Mentok
15
17
Ni Nyoman Molog
16
18
Ni Made Darti
20
19
Ni Nyoman Remen
20
20
Ni Made Supleg
20
21
Atmi
20
Dari 21 Peserta pelatihan, skor nilai yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut, Ratarata Skor adalah sebesar 18,85 % atau 19 %, selanjutnya dapat dijelaskan bahwa 71,42 % atau 15 orang peserta pelatihan diatas rata-rata, sedangkan 23,80% atau 5 orang peserta pelatihan di bawah rata-rata dan 1 orang peserta pelatihan sama dengan rata-rata .
xviii
4.3 Pembahasan Aktivitas anggota kelompok massage tradisional menawarkan jasa massage ini secara konvensional yaitu mereka menyediakan kursi panjang (longcher) yang di gelar sepanjang pantai, begitu tamu datang mereka menawarkan longcher tersebut untuk berjemur selajutnya ditawarkan pula massage dengan harga sekali massage untuk seluruh badan sebesar Rp 150.000 dan itupun harganya belum pasti karena masih bisa ditawar. Mekanisme kerja kelompok adalah setiap anggota bergantian menawarkan dan melayani tamua-tamu untuk membeli jasa massage. Cara Massage yang baik sangat dibutuhkan, untuk itu dibutuhkan pengetahuan kemampuan atau keahlian. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diberikan oleh pengguna atau konsumen yang berasal dari konsumen Manca Negara menunjukkan nilai 71,42 % di atas rata-rata. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kemampuan terapis memberikan pelayanan excellent. Namun demikian 23,80% masih dibawah rata-rata. Rendahnya penilaian terjadi pada penilaian pertanyaan mengenai
Apakah si terapis berkonsultasi dengan saya tentang
jenis massage atau tritmen yang saya inginkan dan bagian tubuh yang saya inginkan dan terapis
menanyakan saya tingkat tekanan pijatan
dan menyesesuiakn jika diminta.
Rendahnya penilaian Dua pertanyaan tersebut mengindikasikan bahwa tidak atau kurangnya komunikasi antara terapis dengan konsumen.
xix
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan yang disampaikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) 1.
Tercapai target luaran berupa buku panduan atau modul tentang tentang Teknik Massage Tradisional Bali, Modul Teknik Meracik Minyak dan Lulur, Brosur promosi massage tradisional Pantai Geger dan Modul Bahasa Inggris untuk Massage
2. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diberikan oleh pengguna atau konsumen yang berasal dari konsumen Manca Negara menunjukkan nilai 71,42 % di atas rata-rata. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kemampuan terapis memberikan pelayanan excellent. 5.2 Saran Selanjutnya dari hasil simpulan tersebut dapat disarankan bahwa 1.
Untuk dapat meningkatkan jangkauan pemasaran yang lebih luas dan tak terbats maka perlu dibuatkan website
2. Perlu dibuatkan wadah koperasi untuk mengakomodir kepentingan – kepentingan kelompok
xx
DAFTAR PUSTAKA
Mithayani.wordpress.com/2012/05/31/massage-sebagai-perawatan-tubuh/ Kelurahan Benoa, 2013, Profil Kelurahan Benoa, Profil kelurahan benoa PT. BTDC, 2012, Sejarah singkat PT.BTDC, ( http://btdc.co.id/profil-bali) Rahim A S. 1987. Masase Olahraga : Teori, Metode,Teknik. Jakarta : PT Pustaka Merdeka Soenarjo Basoeki. 1994. Massage. Surakarta: UNS Press Sipeng Ni Made. Teknik Masase dan Spa. Denpasar: CV. Kawas Spa
xxi
Lampiran BuKu Anggota I. Pendahuluan Om Swastiastu Dengan Memanjatkan Puji Syukur Kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan Rahmat-Nyalah Kelompok Massage “Geger Samudra Indah” dapat berdiri Sejak Tahun 2013. Yang tujuan berdirinya adalah untuk menjawab tantangan kehidupan yang berkembang di daerah kelurahan Benoa khusunya di Desa Adat Peminge. Berkembangnya Daerah Pariwisata di Kawasan Nusa Dua ini, menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat khusunya di kawasan kelurahan Benoa, Desa Adat peminge. Menyikapi perkembangan tersebut dengan berbagai konsekwensi yang akan dihadapi, salah satunya adalah berubahnya mata pencaharian dari sektor pertanian dan Budidaya Rumput Laut ke sektor Jasa Pariwisata. Tantangan ini harus mampu dijawab dengan berbagai aktivitas yang dilakukan antara lain membentuk kelompok pelayanan Jasa pariwisata salah satunya yaitu “Kelompok Massage Tradisonal Geger Samudra Indah” yang terletak di Pantai Geger Desa Adat peminge Kelurahan Benoa. II. Tujuan Pendirian kelompok ini 1. Untuk memberikan pelayanan Massage kepada parawisatawan yang berwisata ke pantai Geger 2. Untuk menambahan pendapatan dari kelompok (mata pencaharian ) II. Manfaat Dari Adanya Kelompok A. Manfaat Secara Umum 1. Ikut Melestarikan Pantai Geger 2. Ikut Menjaga Kebersihana Pantai Geger 3. Ikut Mempromosikan Objek Pariwisata Baru di Kawasan Nusa Dua B. Manfaat Secara Khusus 1. Sebagai proses penambahan Pengetahuan terutama penggunaan Bahasa Inggris 2. Dapat Menambah Pendapatan keluarga III. Organisasi kelompok Kelompok Massage Geger Samudra Indah memiliki Anggota sebanyak 21 Orang terdiri dari para ibu-ibu yang berasal dari Banjar peminge dan Banjar sawangan. Secara struktur organisasi kelompok ini terdiri dari satu orang Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini
xxii
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK MASSAGE GEGER SAMUDERA INDAH
KETUA
NI NYOMAN ASTINI SEKRETARIS NI NYOMAN DANI BENDAHARA
NI PUTU SULANDRI
1 2 3 4
Ni Wayan Parti Ni Kt. Budiani Ni Wyn. Wesel Ni Nym. Sumarni
7 8 9 10
Ni Kt. Rangkus Ni Md. Oni Ni Wyn Loka Ni Kt. Lupen
5
Ni Nym Molog
11 Ni Made Darti
6
Ni Made Supleg
12 Atmi
13 14 15 16
Ni Kt. Cegeler Ni Nym Latri Ni Md. Namun Ni Nym Mentok 17 Ni Nym Remen
IV. Aktivitas Kelompok 1. Aktivitas Kelompok ini memberikan pelayanan Massage atau Terapis kepada wisatawan atau konsumen yang menginginkan rileksasi . 2. Kegiatan Terapis Kelopmpok dilakukan di pantai Geger dengan menggunakan Longcher 3. Pelayanan Terapis di mulai pukul 10.00 Wita s.d 16.00 wita 4. Menggunakan system tarif dengan ketentuan : a. Jimbaran Massage dan Bali Massage Rp. 200.000/jam b. Single Massage Rp. 100.000/setengah Jam V.
Tata Tertib Anggota 1. Menggunakan Pakaian yang sopan dan kostum yang sudah dimiliki 2. Menjaga Kesehatan Badan Terutama Kuku
xxiii
3. Menggunakan Name Tag 4. Berkomunikasi seperlunya dengan konsumen 5. Penanganan Terapis dilakukan secara bergiliran
NO
HARI/TANGGAL
DEBET
KREDIT
xxiv
SALDO
Massage Tradisonal Teknik Massage Tradisional BALI
Modul “Iptek bagi Masyarakat Massage Tradisional Kelompok Massage Tradisinal Geger”
Oleh :
Venny Sengke
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NUSA DUA – BALI 2015
xxv
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii BAB I MASSAGE AGIAN TUBUH BELAKANG DAN DEPAN ......................................... 1 BABA II MASSAGE DALAM POSISI TELE ................................................................... 17 KEPUSTAKAAN ........................................................................................................... 34
xxvi
BAB I MASSAGE BAGIAN TUBUH BELAKANG DAN DEPAN
1. POSISI MEMIJAT A. MEMIJAT DALAM POSISI TELUNGKUP Daerah yang dipijat dan manipulasi yang digunakan : 1. Daerah Tungkai Atas (paha) Bagian Belakang dan Samping Manipulasi: 1) Menggosok
3) Menggoncang
2) Peras-tekan .
4) Menggosok . (Penutup)
2. Daerah Tungkai Bawah Bagian Belakang (betis) Manipulasi : 1) Menggosok
3) Menggoncang
2) Peras-tekan
4) Menggosok . (Penutup)
3. Daerah Tumit dan Telapak Kaki Manipulasi:1) Menggosok 3) Menggosok (Penutup) 2) Peras-tekan 4. Daerah Pantat Manipulasi :1) Menggosok.
4) Memukul Beating
2) Menggerus
5) Menggosok (penutup)
3) Walken
5. Daerah Pinggang dan Punggung Manipulasi : 1) Menggosok 2) Menggerus
4) Memukul 5) Menggosok..+Variasi (Penutup)
3) Walken xxvii
6. Daerah Tengkuk dan Bahu Manipulasi : 1) Menggosok . 2) Peras-tekan
4) Menggoncang 5) Menggosok . (Penutup)
Gambar 5 : Sikap Pasien dan Pemijat Dalam Memijat Posisi Telungkup
1. Memijat Pada Daerah Tungkai Atas Belakang dan Samping.
xxviii
Gambar 6 : Menggosok I Pada Tungkai Atas Bagian Belakang
Gambar 7. Menggosok II Pada Tungkai Atas Belakang
Gambar 8. Menggosok Pada Tungkai Atas Belakang
Gambar 9. Sikap Tapak Tangan dan Jari-jari Serta Gerakan yang di lakukan Peras-tekan Pada Tungkai Atas Belakang
xxix
Gambar 10. Peras-tekan I Pada Tungkai Atas Belakang A. Dilihatdarisamping. B. Dilihatdariatas.
Gambar 11. Peras-tekan II Pada Tungkai Atas Belakang. A. Dilihatdarisamping B. Dilihatdariatas
Gambar 12. Menggoncang Pada Tungkai Atas Belakang
2. Memijat Pada Daerah Tungkai Bawah Bagian Belakang xxx
Gambar 13. Memijat Pada Tungkai Bawah Belakang A.Sikap tangan dilihat dari samping. B. Sikap tangan dilihat dari atas.
Gambar 14. Menggosok II Pada Tungkai Bawah Belakang A. Sikap tangan dilihat dari samping. B. Sikap tangan dilihat dari atas.
xxxi
Gambar 15. Peras-tekanPada Tungkai Bawah Belakang A. Sikap tangan dilihat dari samping. B. Sikap tangan dilihat dari atas.
Gambar 16. MenggoncangPada Tungkai Bawah Belakang . 3. Memijat Pada Daerah Tumit dan Tapak Kaki.
Gambar 17. Menggosok I Pada Tumit dan Tapak Kaki
xxxii
Gambar 18. Menggosok II Pada Tumit dan Tapak Kaki.
Gambar 19. Peras-tekan Pada Daerah Tumit dan Tapak Kaki
4. Memijat Pada Daerah Pinggang dan Punggung Manipulasi yang digunakan : 4.1. Menggosok I
: menggunakan ujung-ujung ketiga jari tangan.
4.2. Menggosok II
: menggunakan bagian belakang ruas kedua dari jari-jari.
4.3. Menggerus I
: gesuran pada sisi punggung yang jauh dari masseur , menggunakan ujung tiga jari tengah yang diperkuat oleh
jari tangan yang lain. xxxiii
4.4. Menggerus II
: gerusan pada sisi punggung yang dekat dengan masseur , menggunakan ibu jari yang diperkuat dengan tekanan dari tangan yang lain.
4.5. Walken
: suatu fariasi dari effleurage , menggunakan seluruh permukaan tapak tangan.
4.6. Memukul I
: dengan tehnik Beating .
4.7. Memukul II
: dengan tehnik Clapping.
4.8. Memukul III
: dengan tehnik Hacking.
4.9. Menggosok
: penutup (I , II, dan III).
4.10. Variasi
: variasi menggosok untuk seluruh daerah pinggang dan punggung.
Gambar 20. Menggosok I Pada Pinggang dan Punggung Di lihat dari samping
xxxiv
Gambar 21. Menggosok I Pada Pinggang dan Punggung (Di lihat dari atas)
Gambar 22. Menggosok II Pada Pinggang dan Punggung A. Posisidilihatdarisamping B. Posisidilihatdariatas. xxxv
Gambar 23. Sikap tangan untuk melakukan Gerusan I
Gambar 24. Bentuk Spiral Dari Gerakan Gerusan I dan II
xxxvi
Gambar 25. Menggerus I Pada Pinggang dan Punggung
Gambar 26. Menggerus II Pada Pinggang dan Punggung
xxxvii
Gambar 27. Manipulasi Walken Pada Pinggang dan Punggung.
Gambar 28. Variasi Menggosok Pada Pinggang dan Punggung
xxxviii
Gambar 29. Sikap tangan untuk melakukan manipulasi Memukul A. Manipulasi Memukul dengan teknik Beating. B. Memukuldenganteknik Clapping. C. Memukuldenganteknik Hacking.
Gambar 30. Lokasi Pinggang dan Punggung Pemberian manipulasi Memukul
Gambar 31. Memukul I (Beating) Pada Pinggang dan Punggung
xxxix
Gambar 32. Memukul II (Clapping) Pada Pinggang dan Punggung
Gambar 33. Memukul III (Hacking) Pada Pinggan dan Punggung 5. Memijat Pada Pantat
xl
Gambar 34.Menggosok Pada Daerah Pantat A. Gerak pertama (persiapan) effleurage pada pantat. B.Gerakan akhir effleurage pada pantat.
Gambar 35. Menggerus Pada Daerah Pantat. A. Gerusan dengan menggunakan ujung tiga jari tengah, gerakan spiral menuju ke arah ibu jari. Gerusan yang cukup ringan ini terutama dilakukan terhadap pasien yang relatif kurus, hingga tidak akan menyakiti. Atau apabila otot yang akan digerus atau serabut syaraf yang akan dirangsang adalah yang terletak agak dipermukaan. Gerusan dilakukan terhadap pantat bagian kiri dan kanan secara bergantian. B. Gerusan dengan menggunakan ujung siku (olecranon) merupakan gerusan yang sangat kuat, hingga dapat menyakiti pasien, oleh karenanya harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Gerusan ini terutama dilakukan terhadap pasiem yang berotot pantat tebal. Atau apabila otot yang akan dirangsang terletak jauh dari permukaan.
Gambar 36. Walken Pada Daerah Pantat
xli
Gerakan Walken dilakukan dengan dua tangan bergerak maju mundur secara bergantian, tangan mendorong otot waktu bergerak maju menarik otot waktu bergerak mundur, sehingga otot-otot pantat seolah-olah dikumpulkan ditengah untuk ditekan dan diperas secara bersama-sama.
Gambar 37. Memukul Pada Daerah Pantat Gerakan pukulan pada daerah pantat menggunakan teknik Beating, yaitu dengan tangan menggenggam dan perkenaan pukulan pada bagian yang tebal dari tapak tangan. Pukulan harus luwes mengeper dan dengan kekuatan yang cukup besar, terutama untuk memukul otot-otot pantat yang tebal. Antara pukulan tangan kanan dan kiri harus seimbang kekuatannya, berirama dan dengan frekuensi yang tinggi. Jarak pukulan waktu mengankat tangan antara 5 sampai 25 cm. Kemudian diberikan manipulasi terakhir yaitu effleurage penutup.
xlii
6. Memijat Pada Daerah Tengkuk dan Bahu
Gambar 38. Menggosok I Pada Daerah Tengkuk dan Bahu
Gambar 39. Menggosok II Pada Daerah Tengkuk dan Bahu
Posisi pasien tetap sama seperti di atas.
xliii
Gambar 40. Peras-tekan Pada Daerah Tengkuk dan Bahu. Posisi pasien tetap sama.
xliv
Gambar 41. Shaking pada Daerah Tengkuk dan Bahu
Ditutup dengan mengulang kegiatan menggosok 1 dan 2.
xlv
BAB II MEMIJAT DALAM POSISI TELENTANG
Daerah yang dimassage dan manipulasi yang digunakan : 1. Daerah Tungkai Atas (paha) bagian depan dan samping Manipulasi : 1) Menggosok
3) Menggoncang
2) Peras-tekan
4) Menggosok (penutup)
2. Daerah Tungkai Bawah bagian depan Manipulasi : 1) Menggosok 2) Peras-tekan
3) Menggoncang 4) Menggosok (penutup)
3. Daerah Punggung Tapak kaki dan Tapak kaki Manipulasi :1) Menggosok
3) Menggoncang xlvi
2) Peras-tekan
4) Menggosok (penutup)
4. Daerah Lengan Atas dan Lengan Bawah Manipuilasi : 1) Menggosok 2) Peras-tekan
3) Menggoncang 4) Menggosok (penutup)
5. Daerah Punggung Tapak tangan dan Tapak tangan Manipulasi : 1) Menggosok 2) Walken
3) Menggoncang 4) Menggosok (penutup)
6. Daerah Dada dan Perut Manipulasi : 1) Menggosok 2) Walken
3) Menggoncang 4) Menggosok (penutup)
7. Daerah Wajah dan Kepala Manipulasi : 1) Menggosok 2) Peras tekan 3) Menggosok (penutup)
Gambar 42. Sikap Pasien dan Pemijat Dalam Memijat Pada posisi Telentang
1. Memijat Pada Daerah Tungkai Atas Depan dan Samping xlvii
Gambar 43. Menggosok I Pada Tungkai Atas Bagian Depan A. Sikap tangan dan tungkai dilihat dari samping B. Sikap tangan dan tungkai dilihat dari atas.
xlviii
Gambar 44. Menggosok II Pada Tungkai Atas Depan Gosokan dimulai dari samping lutut lewat paha samping menuju ke SIAS. Tekanan terutama dilakukan dengan pangkal tapak tangan terhadap otot samping paha.
Gambar 45. Menggosok III Pada Tugkai Atas Depan Gosokan dimulai dari samping lutut bagian dalam, lewat bagian dalam (medial) paha menuju ke SIAS. Tekanan gosokan terutama dengan menggunakan tepi tapak tangan (lingir). Untuk memudahkan mencapai atau menggarap paha bagian dalam maka perlu dilakukan gerakan Exo-rotation (EXR) atau memutar keluar seluruh tungkai dilakukan oleh tangan yang lain. Sesudah sampai di SIAS, gosokan diulang, tangan kembali ke posisi semula dengan bergeser tetap melekat pada tungkai.
xlix
Gambar 46. Peras-tekan I Pada Tungkai Atas Depan Dua tangan mengisap atau mengangkat kelompok otot secara bersama-sama dan memerasnya, kemudia menekannya ke bawah dengan kekuatan cukup besar. Gerakan pijatan dimulai dari atas lutut bergeser keatas hingga di atas lipatan paha, kemudian kembali ke bawah dengan gerakan pijatan yang sama dan seterusnya.
Gambar 47 Peras-tekan II Pada Tungkai Atas Depan
l
Gambar 48 Menggoncang Pada Tungaki Atas Depan A. Sikap tangan dan kaki dilihat dari atas B. Sikap tangan dan kaki dilihat dari samping . Ditutup dengan menggosok 1, 2, dan 3
2. Memijat Pada Daerah Tungkai Bawah Depan dan Samping
Gambar 49 Menggosok Pada Tungkai Bawah Depan A. Posisi tangan dan kaki dilihat dari samping B. Posisi tangan dan kaki dilihat dari atas
li
Gambar 50. Menggosok II Pada Tungkai Bawah Depan A. Sikap tangan dan kaki dilihat dari samping B. Sikap tangan dan kaki dilihat dari atas
Gambar 51. Peras-tekan Pada Tungkai Bawah Depan
lii
Gambar 52. Menggoncang Pada Tungkai Bawah Depan Ditutup dengan manipulasi menggosok1 & 2.
3. Memijat Pada Daerah Punggung Kaki dan Tapak Kaki
Gambar 53 Menggosok Pada Punggung Tapak Kaki A. Sikap tangan dan kaki dilihat dari samping B. Sikap tangan dan kaki dilihat dari atas
liii
Gambar 54. MenggosokPada Tapak Kaki
Gambar 55. Peras-tekan Pada Punggung Kaki dan Tapak Kaki
Gambar 56. Peras-tekan Pada Daerah Tapak Kaki.
liv
Gambar 57. Menggoncang Pada Punggung Kaki dan Tapak Kaki Ditutup dengan manipulasi menggosok 1 & 2.
4. Memijat Pada Daerah Lengan Atas dan Lengan Bawah
lv
Gambar 58. Menggosok I Pada Lengan Atas dan Lengan Bawah A. Sikap tangan messeur dan tangan pasien dilihat dari samping. B. Sikap tangan meddeur dan tangan pasien dilihat dari atas.
Gambar 59. Menggosok II Pada Lengan Atas dan Bawah A. Sikap tangan dan gerakan dilihat dari samping B. Sikap tangan dan gerakan dilihat dari atas.
lvi
Gambar 60. Peras-Tekan I Pada Lengan Atas
A. Sikaptangandilihatdarisamping B. Sikap tangan dilihat dari atas.
lvii
Gambar 61.
Peras-tekan II Pada Daerah Lengan Atas
Gambar 62.
Peras-tekan Pada Daerah Lengan bawah
Gambar 63.
Menggoncang I Pada Daerah Lengan Atas
lviii
Gambar 64.
Menggoncang II Pada Daerah Lengan Atas
Gambar 65.
Menggoncang Pada Bagian Lengan Bawah A. Sikap tangan dan posisi masseur menghadap pada pasien. B. Sikap tangan dan posisi masseir dengan membelakangi pasien. Sesudah manipulasi shaking ini selesai kemudian diberikan manipulasi menggosok sebagai penutup untuk seluruh lengan atas dan bawah.
5.MemijatPada Daerah Punggung Tangan dan Tapak Tangan.
lix
Gambar 66.
MenggosokPada Bagian Muka Tapak Tangan
Gambar 67.
Menggosok Pada Bagian Punggung Tapal Tangan
Gambar 68.
MenggosokPada Jari-jari Tangan
Gambar 69.
Peras-tekanPada Punggung Tangan dan Tapak Tangan
lx
Gambar 70.
Peras-tekanPadaSeluruhJari-jari.
Gambar 71.
MenggoncangPada Punggung Tangan dan TapakTangan
Ditutup dengan manipulasi menggosok 1 & 2.
6. MemijatPada Daerah Dada
lxi
Gambar 72.
Effleurage padadaerah Dada A. Sikap tangan dilihat dari atas. B. Sikap dan posisi masseur pada manipulasi effleurage di dada yang terletak lebih jauh.
Gambar 73. Walkenpadadaerah Dada
lxii
Gambar 74.
MenggoncangPada Daerah Dada
Ditutup dengan manipulasi menggosok 7. MemijatPadaDaerah Perut
Gambar 75.
MenggosokPadaDaerah Perut A. Gosokan dimulai dari sebelah atas Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS), menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari. Gosokan melalui sepanjang lengkung diapragma hingga ke sisi pinggang yang lain dan berhenti di sana. (Sisi pinggang kiri). B. Dari sisi pinggang kiri gosokan menggunakan ujung-ujungjari, gosokan kebawah menyusur sepanjang pinggang kiri dan terus melewati lengkungan batas bawah perut kembali keposisi semula untuk memperlancar gerakan serta mengatur kekuatan tekanan gosokan, makayang lain memegang punggung tapak tangan penggosok,
sehingga
gerakan
keduatangan.
lxiii
tersebut
merupakan
kerjasama
antara
Gambar 76.
Manipulasi Walken pada daerah Perut
Gambar 77.
Manipulasi Shaking pada daerah Perut Goncangan dilakukan dengan satu tangan melekat di atas umbilicus (pusat), sedang tangan yang lain membantu mengatur gerakan dengan jalan memegang di bagian mengatur gerakan dengan jalan memegang di bagian punggung tapak tangannya. Gerakan goncangan merupakan gerakan vertikal, yaitu gerak naik turun secara teratur. Lagi gerakan goncangan pada perut merupakan genle exercises yang harus dilakukan dengan sangat berhati-hati.
Gambar 78.
Variasi MenggosokPada Daerah Perut A. Sikap dengan posisi d lxiv
B. Lengan dilihat dari atas C. Sikap dan posisi dilihat dari samping Gerakan gosokan dilakukan dengan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri yang berupa gerakan gosokan yang singkat dan cepat di kiri kanan umbilicus gerakan kucing ini selesai dilakukan dengan beberapa kali cakaran, maka massage di daerah perut ditutup dengan efflourage penutup.
8. Memijat Pada Daerah Dahi dan Hidung
Gambar 79.
Menggosok Pada Daerah Dahi Gosokan pada daerah dahi dengan menggunakan dua ibu jari tangan kanan dan kiri, dilakukan secara bersama-sama dan dalam posisi selalu berdekatan. Jari-jari yang lain memegang di sisi kanan dan kiri kepala, supaya gosokan dapat dilakukan dengan kuat dan gampang. Gosokan dimulai dari sebelah atas alis mata keatas hingga kepangkal rambut, hingga seluruh permukaan dahi dapat digosok secara merata.
lxv
Gambar 80.
Manipulasi MenggerusPada Daerah Dahi Gerusan dilakukan dengan ujung jari telunjuk atau jari tengah, sedang dua jari tangan yang lain melebarkan atau menegangkan daerah kulit yang digerus dengan jalan menarik ke arah kiri dan kanan. (lihat gambar bawah). Gerusan terutama ditunjukan untuk menghilangkan kerut-kerut kepala dahi, karenanya gerakan gerusan yang berupa gerak-gerak spiral dilakukan tepat di atas kerut-kerut tersebut, yang sebelumnya telah diperlebar atau dipertegang oleh kedua jari tangan yang lain. Gerusan dilakukan dengan sambil bergeser atau mengerus satu tempat dan kemudian pindah ke tempat yang lain, hingga seluruh dahi dapat digeser dengan merata. Sesudah manipulasi gerusan diberikan effleurage sebagai penutup.
Gambar 81.
ManipulasiMenggosokPadaHidung Gosokan dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk atau jari tengah dan ibu jari. Gosokan dimulai dari dekat kuping hidung ke atas hingga di dekat mata, dilakukan dengan halus dan sangat berhati-hati.
lxvi
Lampiran BuKu Anggota VI. Pendahuluan Om Swastiastu Dengan Memanjatkan Puji Syukur Kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan Rahmat-Nyalah Kelompok Massage “Geger Samudra Indah” dapat berdiri Sejak Tahun 2013. Yang tujuan berdirinya adalah untuk menjawab tantangan kehidupan yang berkembang di daerah kelurahan Benoa khusunya di Desa Adat Peminge. Berkembangnya Daerah Pariwisata di Kawasan Nusa Dua ini, menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat khusunya di kawasan kelurahan Benoa, Desa Adat peminge. Menyikapi perkembangan tersebut dengan berbagai konsekwensi yang akan dihadapi, salah satunya adalah berubahnya mata pencaharian dari sektor pertanian dan Budidaya Rumput Laut ke sektor Jasa Pariwisata. Tantangan ini harus mampu dijawab dengan berbagai aktivitas yang dilakukan antara lain membentuk kelompok pelayanan Jasa pariwisata salah satunya yaitu “Kelompok Massage Tradisonal Geger Samudra Indah” yang terletak di Pantai Geger Desa Adat peminge Kelurahan Benoa. II. Tujuan Pendirian kelompok ini 3. Untuk memberikan pelayanan Massage kepada parawisatawan yang berwisata ke pantai Geger 4. Untuk menambahan pendapatan dari kelompok (mata pencaharian ) VII.
Manfaat Dari Adanya Kelompok C. Manfaat Secara Umum 4. Ikut Melestarikan Pantai Geger 5. Ikut Menjaga Kebersihana Pantai Geger 6. Ikut Mempromosikan Objek Pariwisata Baru di Kawasan Nusa Dua D. Manfaat Secara Khusus 3. Sebagai proses penambahan Pengetahuan terutama penggunaan Bahasa Inggris 4. Dapat Menambah Pendapatan keluarga
VIII. Organisasi kelompok Kelompok Massage Geger Samudra Indah memiliki Anggota sebanyak 21 Orang terdiri dari para ibu-ibu yang berasal dari Banjar peminge dan Banjar sawangan. Secara struktur organisasi kelompok ini terdiri dari satu orang Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini
lxvii
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK MASSAGE GEGER SAMUDERA INDAH
KETUA
NI NYOMAN ASTINI SEKRETARIS NI NYOMAN DANI BENDAHARA
NI PUTU SULANDRI
1 2 3 4
Ni Wayan Parti Ni Kt. Budiani Ni Wyn. Wesel Ni Nym. Sumarni
7 8 9 10
Ni Kt. Rangkus Ni Md. Oni Ni Wyn Loka Ni Kt. Lupen
5
Ni Nym Molog
11 Ni Made Darti
6
Ni Made Supleg
12 Atmi
13 14 15 16
Ni Kt. Cegeler Ni Nym Latri Ni Md. Namun Ni Nym Mentok 17 Ni Nym Remen
IX. Aktivitas Kelompok 5. Aktivitas Kelompok ini memberikan pelayanan Massage atau Terapis kepada wisatawan atau konsumen yang menginginkan rileksasi . 6. Kegiatan Terapis Kelopmpok dilakukan di pantai Geger dengan menggunakan Longcher 7. Pelayanan Terapis di mulai pukul 10.00 Wita s.d 16.00 wita 8. Menggunakan system tarif dengan ketentuan : c. Jimbaran Massage dan Bali Massage Rp. 200.000/jam d. Single Massage Rp. 100.000/setengah Jam X.
Tata Tertib Anggota 6. Menggunakan Pakaian yang sopan dan kostum yang sudah dimiliki 7. Menjaga Kesehatan Badan Terutama Kuku 8. Menggunakan Name Tag 9. Berkomunikasi seperlunya dengan konsumen 10. Penanganan Terapis dilakukan secara bergiliran
lxviii
NO
HARI/TANGGAL
DEBET
KREDIT
lxix
SALDO
P2M I.bM. DIKTI
English for Traditional Massage Kelompok Massage Pantai Geger
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA lxx
2015 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
i
1.
Pendahuluan ...........................................................................................................
1
2.
Tata Bahasa Dasar Bahasa Inggris ...................................................................... 2.1 Struktur Kalimat ........................................................................................... 2.2 Kata Ganti Subjek ........................................................................................ 2.3 Predikat ........................................................................................................ 2.4 Kata Ganti Objek .......................................................................................... 2.5 Kata Ganti Empunya .................................................................................... 2.6 Bilangan ....................................................................................................... 2.7 Kalimat Pertanyaan ...................................................................................... 2.8 Konsep Waktu ..............................................................................................
3 3 3 3 3 4 4 5 5
3.
Ungkapan Spesifik ................................................................................................. 3.1 Salam Penyambutan .................................................................................... 3.2 Ungkapan Tambahan .................................................................................. 3.3 Salam Perpisahan ........................................................................................ 3.4 Mempersilahkan Tamu ................................................................................ 3.5 Saat di Lokasi ..............................................................................................
8 8 8 8 9 9
4.
Percakapan ............................................................................................................ 4.1 Percakapan Seputar Layanan ...................................................................... 4.2 Percakapan Seputar Tarif ............................................................................ 4.3 Percakapan Seputar Waktu ......................................................................... 4.4 Percakapan Selama Pemijatan ..................................................................... 4.5 Percakapan Umum ......................................................................................
13 13 15 16 17 18
Lampiran ...............................................................................................................
21
lxxi
lxxii
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh terapis pijat adalah kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini mencakup banyak hal, diantaranya adalah kemampuan untuk mengatur intonasi (tinggi rendahnya suara), mengatur cepat lambatnya bicara, artikulasi yang baik (pengucapan yang jelas, tidak seperti orang berguman), dan isi pembicaraan yang tidak bersifat personal. Hal ini tentu saja tidak menjadi masalah yang serius, jika seorang terapis pijat menggunakan bahasa ibunya atau bahasa keduanya. Namun, hal ini tentu saja menjadi masalah yang cukup signifikan ketika seorang terapis pijat harus menggunakan bahasa yang merupakan bahasa asing baginya. Sehubungan dengan itu, di salah satu pantai di Bali, tepatnya di pantai geger, ada sebuah kelompok yang menaungi banyak terapis pijat. Umumnya, pelanggan terapis pijat tersebut merupakan wisatawan dari berbagai negara di dunia. Dalam hal ini, kebanyakan tamu tersebut umumnya menggunakan berbahasa Inggris. Oleh karena itu, terapis pijat tersebut sudah sepatutnya menguasai Bahasa Inggris untuk menawarkan jasa yang disediakannya dan juga berkomunikasi dengan tamu tersebut dalam rangka menjamin terwujudnya komunikasi verbal yang efektif dengan para tamu pijat asing, sehingga pelayanan seutuhnya bisa disuguhkan sebaik-baiknya, setiap terapis pijat perlu mengenali dan atau mampu menggunakan berbagai istilah-istilah bahasa Inggris di bidang-bidang yang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan profesi pijat. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis menyajikan materi Bahasa Inggris dasar yang dapat digunakan oleh kelompok tersebut untuk berkomunikasi dengan tamu dan pelanggan yang memanfaatkan jasanya. Agar setiap terapis pijat di pantai geger nusa dua berkemampuan mempergunakan ungkapan-ungkapan spesifik maupun percakapan sederhana dalam bahasa Inggris yang diperlukan dalam rangka menjalankan profesinya, mereka sebaiknya memahami konsep dasar Bahasa Inggris terlebih dahulu. Karena itu, penyajian materi Bahasa Inggris ini dibagi menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah materi tata bahasa dasar Bahasa Inggris. Yang kedua adalah materi ungkapan-ungkapan yang kerap terjadi dalam percakapan Bahasa Inggris seputar dunia pijat memijat. Materi yang ketiga adalah contoh percakapan dalam beberapa situasi yang umum terjadi seputar dunia pijat memijat. Selain itu, dalam buku ini, cara baca yang disesuaikan dengan kondisi lapangan juga disajikan. Penyajian cara membacanya disajikan di dalam kurung. Untuk mendukung kedua materi tersebut, penulis juga menyertakan materi kosa kata dan ungkapan lainnya yang dapat dilihat pada bagian lampiran buku ini.
BAB II TATA BAHASA DASAR BAHASA INGGRIS
lxxiii
2.1 Struktur kalimat Susunan kalimat bahasa Inggris, yang dalam bentuknya yang paling sederhana terdiri atas pokok kalimat, predikat dan obyek, kebanyakan berpolakan kalimat aktif, yakni si pelaku ditempatkan sebagai pokok kalimat dan kata kerja bentuk aktif sebagai predikatnya. Contoh sebuah kalimat aktif: I am your massage therapist. My name is Linda.
2.2 Kata ganti subjek Kata ganti orang yang berperan sebagai subyek pelaku dalam bahasa Inggris meliputi: "I" (ai) saya. "you" (yu) Anda, kamu. "he" (hi) diadipria. "she" (syi) dia wanita. "it" (it) dia benda. "we" (wi) kami. "you" (yu) Anda sekalian. "they" (dei) mereka.
2.3 Predikat Predikat dalam kalimat Bahasa Inggris umumnya berupa kata kerja. Jika tidak ada kata kerja, predikatnya dapat berupa kata kerja bantu, yang dikenal dengan sebutan "to be" , berikut ini beberapa contoh kata kerja bantu: "to be" (tu bi) adalah kata kerja bantu, dan umumnya dapat berbentuk "am" (em) atau "are" (ar) atau "is" (is) menurut jenis kata ganti orangnya: "I am", "you are", "he is", "she is", "it is", we are", "you are", "they are". Contoh: "I am your massage therapis" (ai em yor masas terapis) saya adalah terapis pijat anda.
2.4 Kata ganti objek Dalam bahasa Inggris, kata ganti yang dijadikan obyek perlakuan ada yang berubah bentuk ada yang tetap sebagaimana aslinya: "I" berubah menjadi "me" (mi) "you" tetap "you" "he" berubah jadi "him" (him) "she" berubah jadi "her" (her) "it" tetap "it" "we" berubah jadi "us" (as) "you" tetap "you"
lxxiv
"they" berubah jadi "them" (dǝm) Contoh: Customer Therapist
: Who is Linda? My massage therapist. : That is me.
2.5 Kata ganti empunya Dalam bahasa Inggris, kata ganti yang mencerminkan kepemilikan berubah bentuknya dari yang asli: "I" menjadi "my" (mai) "you" menjadi "your" (yor) "he" menjadi "his" (his) "she" menjadi "her" (her) "it" menjadi "its" (its) "we" menjadi "our" (awer) "you" menjadi "your" (yor) "they" menjadi "their" (deir) Contoh: Customer : Therapist :
She is my wife (syi is mai waif) Nice to meet you (nais tu mit yu). Would you like to have a massage too madam (wud ju laik tu hev ǝ masas tuu madam)?
2.6 Bilangan Bilangan satuan dalam bahasa Inggris meliputi: "one" (wan) satu. "two" (tuu) dua. "three" (thrii) tiga. "four" (for) empat. "five" (faiv) lima. "six" (siks) enam. "seven" (saeven) tujuh. ""eight" (eeit) delapan. "nine" (nain) sembilan. "ten" (ten) sepuluh. Kecuali bilangnan 11 dan 12, dari 13 sampai19 dibubuhi imbuhan akhiriran "teen" (tiin) pada bilangan satuannya. "eleven" (ileven) sebelas. "twelve" (twelv) duabelas. "thirteen" (thertiin) tigabelas. "fourteen" (fortiin) empatibaelas. "fifteen" (fiftiin) limabelas. "sixteen" (sikstiin) enambelas. "seventeen" (saeventiin) tujuhbelas. lxxv
"eighteen" (eeitiin) delapanbelas. "nineteen" (naintiin) sembilanbelas. Untuk bilangan puluhan mengalami imbuhan "ty" dibelakangnya. "twenty" (twenti) duapuluh. "thirty"( therti) tigapuluh. "fourty" (forti) empatpuluh. "fifty" (fifti) limapuluh. "sixty" (siksti) enampuluh. "seventy" (saeventi) tujuhpuluh. "eighty" (eeiti) delapanpuluh. "ninety" (naainty) sembilanpuluh. Untuk bilangan ratusan, dibubuhi bilangan satuan didepan "hundred" (handrǝd) sbb: "one hundred", "two hundred", "three hundred" dst. Demikian pula untuk bilangan ribuan, dibubuhi bilangan satuan di depan "thousand" (thausǝn) sbb: "fourthousand", "five thousand", "six thousand" dst. Perhatikan: Untuk bilangan-bilangan lain, dibentuk melalui penggabungan seperti dalam bahasa Indonesia dengan catatan disisipkan kata "and" (en) diantara ratusan dan puluhan sebagai penghubung. Contoh: "twenty three" (twenti thrii) 23, "seventy nine" (sevǝnti nain) 79, "one hundred and fifty" (wan handrǝd en fifti) 150, "six hundred and ninety eighty" 698.
2.7 Bentuk kalimat pertanyaan Untuk pembentukan kalimat pertanyaan dalam bahasa Inggris, ketentuannya adalah sbb: a. Dalam hal kalimat-kalimat dengan predikat kata kerja "to be" atau yang mengandung kata bantu: "can" (ken) bisa. "could" (kud) dapat. "will" (wil) mau, hendak. "would" (wud) sudi, hendak. "may" (meei) boleh, mungkin. "shall" (syel) akan. "should" (syud) hendaknya, seyogyanya. "must" (mast) harus. Kalimat pertanyaanya dibentuk dengan menukar posisi predikat atau kata bantunya. Contoh: "you are John” (yu ar John) akan menjadi “are you John?” (ar yu John) b. Dalam hal kalimat-kalimat dengan jenis predikat kata kerja lain, kalimat pertanyaannya dibentuk dengan membubuhkan imbuhan kata "do" (du) atau does" (das) di depan kalimat aslinya. lxxvi
Contoh: "they work" menjadi "do they work?" Apakah mereka bekerja? "she walks" menjadi "does she walk?" Apakah dia berjalan? Di depan kalimat-kalimat pertanyaan yang dibentuk menurut ketentuan (a) atau (b) diatas, bisa ditambahkan lagi salah satu kata bantu berikut ini sesuai kebutuhannya. Misalnya: "what" (wat) apa. "why" (wai) mengapa. "when" (wen) kapan. "where" (wer) dimana. "who" (hu) bagaimana. Contoh: "what is your name?" (wat is yor neim) siapa nama Anda? "why does he work?" (wai das hi wok) mengapa dia bekerja? "Why do they kneel?" (wai du thei nil) mengapa mereka berlutut? "When can I buy?" (wen ken ai bai) kapan saya bisa membeli? "Where may we sleep?" (wer mei wi sliip) dimana kami boleh tidur? "How must she write?" (hau mast syii rait) bagaimana dia harus menulis?
2.8 Konsep waktu Dalam kalimat bahasa Inggris, predikat kata kerjanya berubah bentuk atau mendapatkan imbuhan "ed" apabila kalimat mengungkapkan suatu hal dimasa lampau. Berikut ini beberapa contoh kata kerja tidak beraturan yang memperoleh imbuhan "ed" termasuk: Kata kerja bentuk infinitif "to be" berubah menjadi "was" (wos) atau "were" (wǝr) menurut kata ganti yang diikutinya: "I am" menjadi "I was", "you are" menjadi "you were", "he is" menjadi "he was", "she is" menjadi "she was", "it is" menjadi "it was", "we are" menjadi "we were", "you are" menjadi "you were", "they are" menjadi "they were".
Kata kerja "to have" menjadi "had" (hed) Untuk semua jenis kata ganti: "I have" menjadi "I had" "you have" menjadi "you had" "he has" menjadi "he had" "she has" menjadi "she had" "it has" menjadi "it had" "we have" menjadi "we had" "you have" menjadi "you had" "they have" menjadi "they had" Perhatian: Bentuk masa lampau jenis-jenis kata kerja tidak beraturan ini adalah sama untuk semua kata ganti tunggal maupun jamak dan perubahan bentuknya harus dihafalkan. Contoh lain: "to do", bentuk masa lampaunya "did" (did) melakukan. lxxvii
"I did", "you did", "he did", "she did", "it did", "we did", "you did", "they did" Beberapa kata kerja tidak beraturan: "to awake" (ǝweik) -- "awoke" (ǝwok) bangun. "to bekome" (bikom) -- "became" (bikeim) menjadi. "to bind" (bain) -- "bound" (baun) mengikat. "to catch" (kech) -- "caught" (koot) menangkap. "to dig" (dig) -- "dug" (dag) menggali. "to eat" (iit) -- "ate" (eit) makan. "to fly" (flai) -- "flew" (flu) terbang. "to pay" (pei) -- "paid" (peid) membayar. "to see" (sii) -- "saw" (sou) melihat. "to tell" (tel) -- "told" (tolt) mengatakan.
Bentuk infinitif kata kerja beraturan "to work" (wǝk) bentuk masa lampaunya diberi imbuhan "ed" sehingga menjadi "worked" (wǝkt) bekerja. "I worked", "you worked", "he worked", "she worked", "it worked", "we worked", "you worked", "they worked". Semua jenis kata kerja yang tidak termasuk dalam katagori kata kerja tidak beraturan, merupakan jenis kata kerja beraturan dan bentuk masa lampaunya diperoleh dengan imbuhan akhiran "ed".
BAB III UNGKAPAN SPESIFIK
3.1 Salam penyambutan. Pada saat kedatangan tamu, seorang terapis pijat sepatutnya menyambut dengan ramah, sopan sesuai dengan waktunya: "Good morning" (gud moning) Selamat pagi. "Good afternoon" (gud aftǝnun) Selamat siang. "Good evening" (gud ivening) Selamat petang/selamat malam. "Good nighati" (gud nait) Selamat malam untuk salam perpisahan. Tidak boleh digunakan sebagai salam penyambutan. lxxviii
Dalam hal tamu mendahului kita memberikan salam tersebut, kita hendaknya menyalami balik dengan salam yang sama.
3.2 Ungkapan tambahan. Ungkapan-ungkapan tersebut pada butir 1 diatas boleh diikuti dengan ungkapan "How are you?" (hau aa yu) yang berarti “bagaimana kabar anda”. Contoh: "Good morning sir, how are you?" Selamat pagi pak, bagaimana kabarnya? "Good afternoon Mrs, how are you?" Selamat siang nyonya, bagaimana kabarnya? "Good evening Madam, how are you?" Selamat petang Bu, bagaimana kabarnya? Apabila Pasien mengucapkan "How are you?" maka kita harus menjawab dengan salah satu dari ungkapan-ungkapan sebagai berikut: "I’m fine (aem fain)." Saya dalam keadaan baik-baik saja. "Very well" (veri wel) Sehat-sehat saja.
3.3 Salam perpisahan. Ungkapan-ungkapan perpisahan yang dapat kita ucapkan pada saat tamu pijat akan meninggalkan lokasi pijat, yakni: "Good bye" (gud bai) atau "bye-bye" (bai-bai) Selamat jalan, selamat tinggal. "see you" (sii yu) Sampai berjumpa lagi.
3.4 Mempersilakan tamu pijat Setiap kali kita mempersilakan tamu untuk sesuatu keperluan apapun, hendaknya kita gunakan ungkapan awal yang halus penuh sopan-santun seperti "Would you", (wud yuu) Sudihkah Anda atau silakan Anda dan bisa juga ditambah dengan ungkapan "please" (pliiz). Ungkapan ini mengawali apapun saja yang hendak kita persilakan. A. Pada saat-saat awal Sejanak sesudah tamu pijat tiba di lokasi kita sambut dengan salam, selanjutnya bisa kita gunakan ungkapan-ungkapan pokok untuk mempersilakan sang tamu sesuai dengan kebutuhannya, seperti: "Would you come in, please" (wud yu kam in pliiz): Silakan masuk "Would you sit down, please" (wud yu sit daun pliiz): Silakan duduk "Would you like to wait for a minute" (wud yu laik tu weit for e minit): Silakan tunggu sebentar. Catatan: - Kata "a minute" dapat disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan contoh: "ten minutes". - Ungkapan please juga dapat diubah posisinya, misalnya "would you please come in, sir? " lxxix
Latihan pengucapan: "Would you please come in, sir?" "Would you please sit down, Mrs?" "Would you please take a seat, Mr Jojon?" "Would you please have a seat, Miss Pipit?" "Would you please wait for anda moment, Madam?" "Would you please wait a minute, Sir?" "Would you please take room number five, Sir?"
3.5 Pada saat di lokasi pijat. Pada saat berada di lokasi pijat, tamu kita persilakan dengan ungkapan sbb: "Would you please take off your shirt, sir?" (wud ju pliiz teik of yor syert, ser): mohon lepaskan kemeja Anda, pak. Catatan: Sesuai dengan jenis barangnya, "shirt" bisa diganti dengan "trousers" (trausers): celana panjang. "shorts" (syorts): celana pendek luar. "undarwear" (andewaer): pakaian dalam. "blouse" (blus): baju wanita. "skirt" (skert): rok bawah wanita. "bra" (bra): bh wanita. "wrist watch" (rist woc): arloji tangan. "bracelet" (breselet): gelang. "neklace" (nekles): kalung. "glasses" (glasiz): kacamata. "socks" (soks): kaus kaki. "stocking" (stoking): kaus kaki nylon wanita. "shoes" (syuz): sepatu. "t-shirt" (tisyert): kaus oblong. "belt" (belt): ikat pinggang. "tie" (tai): dasi.
Latihan pengucapan: "Would you please take off your shirt, Mr Brown" "would you please take off your trousers, Mr Smith?" "Would you please take off your glasses, Miss Feny?" "Would you please take off your wrist watch, sir?" "Would you please take off your shoes, Mam" "Would you please take off your stocking, Miss Agnes?"
"Lie down on the couch, please." (lai daun on the keuc, pliiz): Berbaring di atas dipan pijat. "Lie face down, please." (lai feeis daun, pliiz): Berbaring tengkurep. "Lie on your stomach." (lai on yor stamek): Berbaring tengkurep. lxxx
"Would you please lie face up?" (wud ju pliiz lai feis ap): silakan berbaring terlentang. "Lie on your back, please." (lai on yoor baek, pliiz) silakan berbaring terlentang. "Lie sideways, please" (lai said weis, pliiz): silakan berbaring miring. "lie on your leftside, please" (lai on yor left said, pliiz): silakan berbaring miring ke kiri. "lie on your righatiside" (lai on yor rait said): berbaring miring ke kanan "turn your body round" (tern yor bodi raun): balikan badan Anda "turn over" (tern over): balikan badan "roll over" (rool over): balikan badan "sit up" (sit ap): duduk tegak "move up a bit" (muv ap e bit): bergeser ke atas sedikit "move down a little" (muv daun e litel): bergeser ke bawah sedikit "move sideway" (muv said wei): bergeser ke samping "straighten your hand" (streiten yor haend): luruskan tangan Anda. Catatan: > Sesuai kebutuhan, "hand" bisa diganti dengan istilah-istilah angota tubuh yang lain (lihat lampiran). > Dalam hal ini, ungkapan "excuse me" (ekskiusme) dapat digunakan, misalnya "excuse me, sir. Turn your body round" "bend your fingers" (bend yor finggers): tekukan jari-jari Anda "relax this muscle" (rilaeks this masel): kendorakan otot ini "pay to the casier, please." (pei tu the kasyier): silakan bayar di kasir.
Latihan pengucapan: "would you please lie on the couch" "would you please lie face down" "would you please lie on your stomach" "would you please lie face up" "would you please lie on your back" "would you please lie sideway" "would you please lie on your left side" "would you please lie on your right side" "would your please turn your body around" "would you please turn over" "would you please roll over" "would you please move up a bit" "would you please move down a little" "would you please move sideways" "would you please straighten your hand" "would you please bend your fingers" "would you please relax this muscle" "would you please pay to the cashier"
lxxxi
Memastikan kesukaan-kesukaan tamu pijat Setiap kali kita menanyai sang tamu apa yang menjadi kesukaan atau pilihannya mengenai berbagai hal, hendaknya kita utarakan dengan ramah penuh sopan santun. Untuk itu, setiap pertanyaan yang kita ajukan hendaknya selalu diawali dengan ungkapan sebagai berikut: "would you like ...?" (wud ju laik ...): apa yang Anda suka ...? Tidak seperti yang sebelumnya, ungkapan ini berfungsi untuk menanyakan sesuatu dengan sopan (bukan menyuruh dengan sopan). Ungkapan awal ini kemudian diikuti ungkapan-ungkapan lain sesuai dangan maksud yang hendak kita tanyakan, seperti contoh berikut:
A. Pada saat-saat awal Pada saat awal ketika tamu baru saja tiba di lokasi, pertanyaan-pertanyaan pokok berikut ini mungkin kita perlukan sesuai situasinya: "to smoke a cigarette" (tu smok e sigaret): Merokok sebatang rokok "to drink something" (tu dring samting): Minum sesuatu. Perhatikan: Sesuai jenis minuman "something" bisa diganti: "soft drink" (sof dring), "black coffee" (blek koffi), "white coffee" (wait koffi), "tea" (tii), "with or without sugar" (wit or widaut), dan/atau "fruit juice" (fruut juus). Latihan pengucapan: "would you like to smoke a cigarette" "would you like to drink coffee" "would you like to drink cold soft drink" "would you like to go the toilet first"
B. Pada saat memijat Pada saat memijat, pertanyaan-pertanyaan pokok di bawah ini mungkin diperlukan sesuai situasinya: "Would you like to have an oil massage or cream massage?" (wud ju laik tu hav an oil masas or krim masas). Apakah Anda ingin pijat yang menggunakan minyak atau krim? "Would you like a strong or weak massage?" (wud ju laik e strong or wiik masas) Apakah Anda ingin pijatan yang keras atau yang lembut? "I would like a moderate massage" (ai wud laik e moderet masas) saya ingin pijatannya dilakukan sedang-sedang saja "Would you like a massage on your head?" (wud ju laik a masas on yor hed) Apakah kepalanya mau dipijat? Catatan: Sesuai kebutuhan, "head" bisa diganti dengan istilah-istilah bagian tubuh yang lain (lihat lampiran).
lxxxii
" I would like to rub your body with hot towel" (ai wud like to rab yor bodi with hot tawel) Saya akan melap badan Anda dengan handuk panas Latihan pengucapan dan hapalan: "would you like an oil massage?" "would you like a strong massage?" "would you like a week massage?" "would you like a massage on your head?" "would you like your body rubbed with a hot towel?" "would you like to have a hot shower?" "would you like a cold bath?"
BAB IV PERCAKAPAN
Pada saat memijat tamu, sebuah percakapan akan sering terjadi di antara tamu pijat dengan terapis pijat mengenai berbagai hal baik langsung berkenaan dengan pelayanan pijat itu sendiri maupun yang tidak langsung sebagai upaya melewatkan waktu dan menghangatkan suasana selama pemijatan berlangsung. Dalam buku ini, percakapan disusun dalam bentuk tanya jawab seputar masalah-masalah pokok tersebut dibawah ini. 4.1 percakapan seputar pelayanan Selama proses pemijatan Untuk mencari tahu apa yang disukai sang tamu, kita harus berani bertanya sebelum memulai atau sembari mencoba memijat. Jenis-jenis pertanyaan dan kemungkinan-kemungkinan jawaban sang tamu bisa berupa sbb: Terapis
:"how do you feel, sir" (hau du yu fiil ser) apa tuan rasakan?
Jawaban tamu bisa bermacam-macam, misalnya: > "I feel unwell" (aai fiil anwael) saya kurang enak badan. > "I have a sprained knee" (ai hev e spreeina nii) lutut saya terkilir. > "my back aches" (mai bek eiks) punggung saya nyeri. lxxxiii
> "my neck is stiff" (mai nek is stiff) leher saya kaku. > "I am tired" (ai em taied) saya lelah. > "I’ve got pain in my chest" (aiv got pein in mai cest) dada saya nyeri. Terapis
: "are you tired, madam?" (aa yu taied, madam) apakah nyonya lelah?
Jawaban tamu bisa: > "yes, I am" (yes, ai em) ya, saya lelah. > "no, not quite" (no, not kuait) tidak, tidak begitu. > "very much so" (veri mac so) memang begitulah. > "just a little" (jast e littel) sedikit lelah. Terapis
: "any complain" (eni komplein) apa ada keluhan?
Tamu Terapis
: "yes, I’ve got back aches" : "is it on the leftside" (is it on de leftsaid) apakah itu terasa pada sebelah kiri?
jawaban tamu bisa: > "yes, it is" (yes, it is) ya betul. > "definitely" (definetli) memang benar. > "no, it is on the rightside" (no, it is on de raitsaid) tidak, terasanya pada sisi kanan. Terapis
: "okay, does it hurt" (okei, das it hert) terasa sakitkah?
Jawaban tamu bisa: > "yes, it does" (yes, it das) ya. > "not quite there, anda bit up" (not kwait der, e bit ap) tidak persis disitu, sedikit ke atas. > "a litle bit" (e litel bit) sedikit. > "a little downward" (e litel daunwed) sedikit ke bawah. Terapis
: "do you have any particular ailment" (du yu hev eni patikiular eilmen) apakah Anda mengidap penyakit tertentu?
Jawabannya bisa: > "not at all" (not et ol) tidak sama sekali. > "yes, I do have high blood presseure" (yes, ai du hev hai blad presyue) ya, saya mengidap tekanan darah tinggi. Catatan: Untuk istilah-istilah penyakit lain, lihat lampiran. Terapis
: "is this too strong for you?" (is dis tuu strong for yu) apakah pijatan ini terlalu kuat bagi Anda?
Jawaban tamu bisa: > "that’s just right" (dets jas rait) begitulah, itu sudah pas. > "Ouw... definitely too strong" (Ouw.. definetli tuu strong) itu terlalu keras. > "a bit softer, please" (e bit softer, pliiz) mohon sedikit dikurangi. Terapis
: "is this OK?" (is dis oo kei) apakah pijatan ini sudah pas?
lxxxiv
Jawaban tamu bisa: > "that’s OK." (dets oo keei) itu sudah pas. > "definitely so" (definetli sou) ya betul begitulah. > "a bit stronger, please" (e bit strongger, pliiz) tolong, sedikit lebih kuat. Terapis
: "wich elbow sprains, madam?" (wic elbow spreins, madam) siku yang mana yang terkilir, nyonya?
Jawaban tamu bisa: > "the left one" (the left wan) yang kiri. > "the right one" (the rait wan) yang kanan. > "both" (both) kedua-duanya. Terapis
: "it is a bit hot and somewhat swollen, is it painful?" (it is e bit hot en sam wat swolen, is it peinful) teraba agak panas dan sedikit bengkak, apa trasa nyeri?
Jawaban tamu bisa: > "sure" (syue) ya. > "definitely so" (definetli sou) ya. > "yes, but don’t touch it" (yes, bat dont tach it) > "no" (no) tidak. Terapis
: "that’s all for now, madam, thank you?" (dets ol for nau, madam, teng kiu) cukup untuk kali ini, terimakasih nyonya.
Jika tamu tertidur selama pemijatan, dan proses pemijatan telah selesai Terapis : "Excuse me, madam. I’ve finished the massage. " (ekskiusmi, madam. aiv finist de masas) permisi nyonya, saya sudah selesai memijat. Tamu
: "thank you" (theng kyu) terimakasih.
Terapis
: "it’s a pleasure" (its e plezue) terimakasih kembali. atau "you are welcome" (yu aa welkom) terimakasih.
* * Terapis
: "how do you like the massage?" (hau du yu laik de masas) bagaimana pijatannya?
Jawaban tamu bisa: > "it’s fine" (its fain) cukup baik. > "it’s excellent" (its ekselen) bagus sekali. Terapis
: "come back again, please" (kam baek egain, pliiz) Silakan datang kembali.
Jawaban tamu bisa: > "I will" atau "sure" atau "certainly"
4.2 Percakapan seputar tarif massage Tamu pijat yang baru biasanya menanyakan berapa tarif yang harus dibayar sehingga tentu akan lxxxv
terjadi percakapan seperti yang berikut ini.
Tamu
: "how much is it?" (hau mach is it) berapa tarifnya?
Terapis
: "it’s five dollars for one hour" (its faiv dalers for wan haue) lima dolar sejam.
Catatan: Untuk angka-angka lain lihat bagian di bawah judul bilangan sebelumnya. Tamu
: "shall I pay it to you?" (syell ai pei it tu yu) apa harus saya bayarkan itu kepada Anda?
Terapis
: "sure" (syue) ya. Atau "pay it to the cashir, please" (pai it tu de kashie pliiz) mohon dibayarkan kepada kasir.
Jika terapis dapat menerima pembayaran, atau menjawab dengan jawaban yang pertama, tamu dapat menjawab: > "here you are" (hie yu aa) ini bayarannya. > "here it is" (hie it is) ini bayarannya. Terapis
: "thank you".
Jika tamu tersebut memberikan tips atau tambahan, terapis dapat menjawab: > "Thank you, it’s very kind of you" (theng kyu, its veri kain of yu) terimakasih Anda baik sekali. Atau sesuai situasinya, misalnya tamu memberikan uang lebih dan kita belum mengetahui apakah ia akan memberikan tips, terapis bisa menggunakan ungkapan seperti dibawah ini. Terapis
: "a moment please, I’ll get the change for you" (e momen pliiz, ail get the ceinds for yu) mohon tunggu sebentar, saya mencari uang kembaliannya.
Tamu
: "never mind, you keep it" (never maind, yu kiip it) tidak apa Anda boleh ambil kembaliannya.
Terapis
: "thank you" atau "thank you, it is very kind of you".
Jika tamu merasa puas, terkadang ia akan menanyakan jasa untuk pemanggilan ke hotelnya. Oleh karena itu, tamu dapat saja menanyakannya. Tamu
: "do you provide home-call service" (du yu prevaid heum kool servis) apakah Anda melayani panggilan ke rumah?"
Sesuai situasinya, jawaban terapis bisa: > "sorry, not for the time-being yet" (sori, not for de taim biying yet) maaf, belum untuk sekarang ini. > "yes, we do provide such service" (yes, wi du prevaid sach serfis) ya kami melayani jasa panggilan. Tamu
: "how much is it for such a service?" (hau mach is it for sach e servis) berapakah bayarannya untuk pelayanan panggilan sedemikian itu?
Sesuai aturan yang berlaku, jawaban terapis bisa:
lxxxvi
> "ten dollars plus taxi’s fare" (ten dalers plas teksi feǝ) sepuluh dolar ditambah ongkos taxi.
4.3 percakapan seputar masalah waktu Sebelum beranjak pada percakapannya itu sendiri, ada baiknya kalau disinggung cara-cara mengungkapkan waktu dalam bahasa Inggris. A. Untuk mengungkapkan jam, cara membedakan antara sebelum dan sesudah tengah hari digunakan masing-masing "am." (ei-em) dan "pm." (pi-em) atau dengan cara hitungan mulai dari waktu tengah malam ditambah akhiriran kata "o’clock" (ǝ’klok) Contoh: "10 am." (ten ei-em) Pk. 10 pagi.. "3 pm." (thri pi-em) Pk. 3 siang. "10 o’clock" (ten ǝ’klok) Pk. 10 pagi "15 o’clock" (fiftiin ǝ’klok) Pk. 15 atau Pk. 3 siang. B. Untuk mengungkapkan menitnya: kalau menjelang digunakan "to" (tu) dan kalau sudah lewat digunakan kata "past" (past) atau langsung dirangkai di belakang jamnya. Contoh: "13 to 8 am." (thertiin tu eit ei-em) Pk. 8 pagi kurang 13 menit. "a quarter to 9 am." (ǝ kuote tu nain ei-em) Pk. 9 pagi kurang seperempat. "20 past 4 pm." (twenti past for pi-em) Pk. 4 sore lewat 20. "a quarter past 10 pm." (ǝ kuote past ten pi-em) Pk. 10 lewat seperempat malam. "16.20" (sikstiin twaenti) Pk. 16 lewat 20. "5.10" (faiv ten) Pk. 5 pagi lewat 10 menit. 4.4 Percakapan dengan tamu pijat selama berlangsungnya pemijatan kemungkinan bisa berkembang menyentuh hal-hal yang terkait dengan persoalan waktu. Misalnya: "what time is it?" (wat taim is it) Pk. berapa sekarang? Catatan: Ada beberapa ungkapan alternatif untuk menanyakan waktu: - "what’s the time?" (wats the taim) Pk. berapa sekarang? - "have you got the time?" (hav yu got de taim) tahukah Anda Pk. berapa sekarang? - "can you tell me the time?" (ken yu tel mi de taim) bisa Anda memberi tahu saya Pk. berapa sekarang? Kalau kita yang ditanya dan kebetulan kita mengetahui waktu yang tepat, jawaban kita seperti dicontohkan diatas. Misalnya "it’s 24 past 11" (its twenti for past ileven) sekarang Pk. 11 lewat 24. Kalau kebetulan tidak tahu, jawaban bias dijawab : "I.m sorry, I don’t know" (ai em sori, ai don nou) maaf, saya tidak tahu. "sorry, I haven’t got a watch" (sori, ai hefn got ǝ woch) maaf, saya tidak punya arloji. Konteks lain yang berhubungan dengan waktu Tamu
: "would you be in tomorrow?" (wud yu bi in tumoro) apakah Anda masuk kerja besok?
lxxxvii
Jawaban terapis bisa: > "I would get a day off tomorrow" (ai wud get ǝ dei of tumoro) besok saya libur. > "it’s my day off tomorrow" (its mai dei of tumoro) esok adalah hari libur saya. > "I would certainly be" (ai wud sertǝnli bi) saya pasti masuk. Tamu
: "what time?" (wat taim) Pk. berapa?
jawaban Terapis bisa: > "nine o’clock" (nain ǝ’klok ) Pk. 9. > "around half past nine" (eraun haf past nain) sekitar setengah sepuluh. > "I am normally here about nine" (ai em normǝli hie ebaut nain) saya biasanya datang sekitar Pk. 9.
Tamu : "and when do you stop working?" (en wen du yu stop woking) dan Pk. berapa Anda pulang atau selesai memijat?
Terapis
: "usually around 5 p.m." (yusuǝli araun faiv pi-em) biasanya sekitar jam 5 sore.
Tamu
: "is it possible to get the service at specific time?" (is it posibel tu get de servis et spesifik taim) apakah mungkin mendapat layanan pada jam tertentu?
Terapis
: "it’s quite possible" (its kwait posibel) sangat mungkin. "you had better call my number fisrt to make an apointment (yu hed beter kool mai namber fǝ:st tu meik ǝn ǝpoinmen) Anda sebaiknya menelfon saya terlebih dahulu untuk membuat janji.
Tamu
: "can I make an appointment with you at eight a.m. tomorrow?" (ken ai meik ǝn ǝpoinmen wid yu et eit ei-em tumoro) bisakah saya membuat janji dengan Anda Pk. 8 pagi esok?
Terapis
: "sure, I’ll see you then" (syue, ail sii yu den) tentu, sampai ketemu esok.
Jika terapis tidak bisa besok Terapis
: "sorry, I have already had an appointment with another client tomorrow" (sori, ai hev olredi hed ǝn ǝpoinmen with ǝnader klaien tumoro) maaf, besok saya sudah ada janji dengan pelanggan lain. "would nine thirty be ok?" (wud nain therti bi ookei) apakah Pk. setengah sepuluh oke?
Tamu
: "by the way, what’s your phone number?" (bai dǝ wei , wats yor fon namber) ngomong-ngomong berapa nomor telpon Anda?
Terapis
: "0817398934" (oh eit wan seven thrii nain eit nain thri for) kosong delapan satu tujuh tiga sembilan delapan sembilan tiga empat.
Tamu
: "can I ring you up at any time?" (ken ai ring yu ap et eni taim) bisakah Anda lxxxviii
saya tilpon setiap saat? Terapis
:"sure, but during working hours please" (syue, bat diuring weking auwes pliiz) tentu, tapi mohon pada waktu jam kerja.
4.5 Percakapan seputar hal-hal umum
Untuk memecahkan kesunyian selama berlangsungnya pemijatan, sekaligus menarik simpati tamu pijat, sebagai juru pijat sedapat mungkin memprakarsai bincang-bincang ringan diseputar hal umum yang sekiranya menarik baginya, seperti masalah iklim dan cuaca, negeri asal, seni dan budaya, olahraga dan semacamnya. Berikut ini contoh dialog yang bisa dikembangkan.
Terapis
: "where do you come from, sir?" (wer du yu kam from, ser) dari negeri mana tuan berasal?
Tamu
:"I’m from Europe" (aem from yurǝp) saya dari Eropa.
Terapis
: "which country?" (wich kantri) negara mana?
Tamu
: "Netherland" (nederland) Belanda.
Terapis
: "the weather is cold there, isn’t it?" (dǝ weder is kold der, isen it) Cuaca dingin disana bukan?
Tamu
: "sure " (syue) iya.
Terapis
: "do you like the weather here?" (du yu laik dǝ weder hiǝ) Apakah anda senang cuaca di sini?
Tamu
: "I like it" (ai laik it) saya suka cuaca di sini.
Terapis : "how long have you been here, sir?" (hau long hev yu biin hie sǝ) sudah berapa lama tuan disini? Tamu
: "I’ve been here for 2 days" (aiv biin hie for tu deis) saya berada disini sudah 2 hari.
Catatan: Sesuai jangka waktunya, "day" bisa diganti dengan "month" (manth) bulan "week" (wiik) minggu. Terapis
: "what do you think of Bali?" (wat du yu thing of Bali) Menurut Anda bagaimana Bali?
Tamu
: "wonderful" (wonderful) menyenangkan.
Terapis
: "have you watched Kecak Dance?" (hev yu watch kecak dans) apakah Anda lxxxix
sudah pernah menonton tari kecak? Tamu
: "not yet, unfortunately" (not yet, anforcǝnǝtli) sayangnya, belum pernah. "would you suggest me to watch it? " (wud yu sajest mi tu watch it) apakah anda menyarankan saya untuk menontonnya?
Terapis
: "yes, off course" (yes, ǝf kors) ya tentu saja?
Tamu
: "where should I go?" (wer syud ai gou) Dimana saya bisa menontonnya?.
Terapis
: "you can go to uluwatu". (yu ken gou tu uluwatu) Anda dapat pergi ke uluwatu.
Tamu
: "what do you think of it?" (wat du yu thing of it) bagaimana pendapat Anda tentang tarian itu?
Terapis
: "it’s marvelous" (its marvels) menakjubkan sekali. "the dance is unique" (de dans is yunik) tarian itu tidak ada duanya.
Tamu
: "can you imitate it?" (ken yu imiteit it) apakah Anda bisa menirukannya?
Terapis
: "sory, I cannot" (sori, ai kenot) maaf, saya tidak bisa menirukannya. "by the way, I’ve finished, sir" (bai dǝ wei, aiv finisd, sǝ) ngomong-ngomong, saya sudah selesai memijat tuan.
Tamu
: "thank you" (theng kyu) terimakasih.
Terapis
: "you are welcome" (yu aa welkom) terimakasih.
xc
LAMPIRAN 1. BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA "brain" (brein) otak. "nerve" (nerv) urat syaraf. "spinal chord" (spainǝl kord) urat syaraf tulang belakang. "marrow" (maerroo) sumsum. "bone" (bǝun) tulang. "skull" (skal) tengkorak. "back-bone" (bek-bǝun) tulang belakang. "lung" (lang) paru-paru. "heart" (haat) jantung. "liver" (liver) hati. "kidney" (kidni) ginjal. "intestine" (intestin) usus. "bowel" (bauǝl) lambung. "bloodvessel" (bladvesel) pembuluh darah. "artery" (aatǝri) pembuluh arteri. "vein" (vein) pembuluh balik. "blood" (blad) darah. "lymph" (limf) getah bening. "tissue" (tisuu) jaringan. "muscle" (masel) otot. "spine" (spain) tulang belakang. "bland" (blend) kelenjar. "saliva" (sǝlaivǝ) air liur. "sweat" (swet) keringat. "urine" (yurin) air kencing. "skin" (skin) kulit. "tooth" (tuuth) gigi. "tongue" (tang) lidah. "tonsil" (tonsǝl) amandel. "appendix" (ǝpendiks) usus buntu. "scalp" (scalp) kulit kepala. "ear" (ie) telinga. "eye" (ai) mata. "nose" (nǝus) hidug. "nostril" (nostrǝl) lubang hidug. "mouth" (mauth) mulut. "cheek" (ciik) pipi. "lip" (lip) bibir. xci
LAMPIRAN 2. TANGGAL
British English In British English the day is usually put before the month. If you wish, you can add the ending of the ordinal number. The preposition of before the month is usually dropped. You can put a comma before the year, but this is not common anymore in British English. Example: 5(th) (of) October(,) 2004 American English In American English the month is usually put before the day. If you wish, you can put the definite article before the day. It is common to write a comma before the year. Example: October (the) 5(th), 2004 Using digits You can also write the date by using numbers only. The most common forms are: Example: 5/10/04 or 5-10-04 Note, however, that 5/10/04 usually means 5 October 2004 in British English and May 10, 2004 in American English. To avoid any possible confusion, you should spell out the month or use the abbreviation.
Month Note that the months and days of the week are always capitalised. If you don't want to write the whole words, you can use the abbreviations. In British English, abbreviations are usually written without full stops (Apr), full stops are normal, however, in American English (Apr.). Months are abbreviated as follows: Month January
Month July xcii
February March April May June
August September October November December
Days of the week are abbreviated as follows: Day Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sunday
Abbreviation Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun
Date in Spoken
If you put the day before the month, use the definite article before the day and the preposition of before the month. 5 October 2004 - the fifth of October, two thousand and four If you put the month before the day, use the definite article before the day in British English. In American English, the definite article can be dropped. October 5, 2004 - October (the) fifth, two thousand and four Years
From 2000 onwards, years are pronounced like ordinary cardinal numbers. 2000 - two thousand 2003 - two thousand and three Earlier years are pronounced differently: the first two figures are a number and the last two figures are a number. They can be joined by hundred and, which is only necessary, however, if the last two figures are 00 through 09. 1999 - nineteen (hundred and) ninety-nine 1806 - eighteen hundred and six / eighteen oh six If you want to give the year without an exact date, use the preposition in: I was born in 1972. xciii
To distinguish between dates before and after the birth of Christ, use BC und AD: BC = 'Before Christ' AD = 'Anno Domini' (in the year of the Lord)
LAMPIRAN 3. NOMOR TELEFON Phone Number
Each figure is said separately. 24 - two four The figure 'O' is called oh. 105 - one oh five Pause after groups of 3 or 4 figures (last group). 376 4705 - three seven six, four seven oh five If two successive figures are the same, in British English you would usually use the word double (in American English you would just say the figure twice) 376 4775 - BE: three seven six, four double seven five 376 4775 - AE: three seven six, four seven seven five
xciv
LAMPIRAN 4. MENANYAKAN MEMBERIKAN ARAH How do I get to …? What's the best way to …? Where is …? Go straight on (until you come to …). Turn back./Go back. Turn left/right (into …-street). Go along … Cross … Take the first/second road on the left/right It's on the left/right. straight [streɪt] on opposite ['ɒpəzɪt] near [nɪə] next to between [bɪ'twiːn] at the end (of) on/at the corner behind [bɪ'hʌɪnd] in front of (just) around the corner traffic lights crossroads, junction [ʤʌŋ(k)ʃ(ə)n] signpost ['sʌɪnpəʊst]
xcv
LAMPIRAN 5. TABLE OF CARDINAL NUMBERS Cardinal numbers from 1 through 1,000,000 1 one 11 eleven 21 twenty-one 31 thirty-one 2 two 12 twelve 22 twenty-two 40 forty 3 three 13 thirteen 23 twenty-three 50 fifty 4 four 14 fourteen 24 twenty-four 60 sixty 5 five 15 fifteen 25 twenty-five 70 seventy 6 six 16 sixteen 26 twenty-six 80 eighty 7 seven 17 seventeen 27 twenty-seven 90 ninety 8 eight 18 eighteen 28 twenty-eight 100 a/one hundred 9 nine 19 nineteen 29 twenty-nine 1,000 a/one thousand 10 ten 20 twenty 30 thirty 1,000,000 a/one million Separation between hundreds and tens Hundreds and tens are usually separated by 'and' (in American English 'and' is not necessary). 110 - one hundred and ten 1,250 - one thousand, two hundred and fifty 2,001 - two thousand and one Hundreds Use 100 always with 'a' or 'one'. 100 - a hundred / one hundred 'a' can only stand at the beginning of a number. 100 - a hundred / one hundred 2,100 - two thousand, one hundred Thousands and Millions Use 1,000 and 1,000,000 always with 'a' or 'one'. 1,000 - a thousand / one thousand 201,000 - two hundred and one thousand Use commas as a separator. xcvi
57,458,302 The Number 1,000,000,000 In English this number is a billion. This is very tricky for nations where 'a billion' has 12 zeros. 1,000,000,000,000 in English, however, is a trillion. But don't worry, these numbers are even a bit problematic for native speakers: for a long time the British 'billion' had 12 zeros (a number with 9 zeros was called 'a thousand million'). Now, however, also in British English 'a billion' has 9 zeros. But from time to time this number still causes confusion (just like this paragraph, I'm afraid). ;o) Singular or Plural? Numbers are usually written in singular. two hundred Euros several thousand light years The plural is only used with dozen, hundred, thousand, million, billion, if they are not modified by another number or expression (e.g. a few / several). hundreds of Euros thousands of light years
xcvii
LAMPIRAN 6. TABLE OF ORDINAL NUMBERS Ordinal Numbers from 1 through 1,000,000 1 st first 11 th eleventh 21 st twenty-first 31 st thirty-first 2 nd second 12 th twelfth 22 nd twenty-second 40 th fortieth 3 rd third 13 th thirteenth 23 rd twenty-third 50 th fiftieth 4 th fourth 14 th fourteenth 24 th twenty-fourth 60 th sixtieth 5 th fifth 15 th fifteenth 25 th twenty-fifth 70 th seventieth 6 th sixth 16 th sixteenth 26 th twenty-sixth 80 th eightieth 7 th seventh 17 th seventeenth 27 th twenty-seventh 90 th ninetieth 8 th eighth 18 th eighteenth 28 th twenty-eighth 100 th one hundredth 9 th ninth 19 th nineteenth 29 th twenty-ninth 1,000 th one thousandth 10 th tenth 20 th twentieth 30 th thirtieth 1,000,000 th one millionth Spelling of Ordinal Numbers Just add th to the cardinal number:
four - fourth eleven - eleventh
Exceptions:
one - first two - second three - third five - fifth eight - eighth nine - ninth twelve - twelfth
In compound ordinal numbers, note that only the last figure is written as an ordinal number:
421st = four hundred and twenty-first 5,111th = five thousand, one hundred and eleventh
Figures When expressed as figures, the last two letters of the written word are added to the ordinal number:
first = 1st second = 2nd third = 3rd fourth = 4th xcviii
twenty-sixth = 26th hundred and first = 101st
LAMPIRAN 7. MISCELLANEOUS Shop assistant Can I help you? What can I do for you? Are you being served [səːvd]? Sorry, we don't sell stamps. Anything else? [ˈɛnɪθɪŋ ɛls] It's on offer. Buy two for the price [prʌɪs] of one. How much / many would you like? What size do you take? Sorry, we are out of bread [brɛd]. Would another colour [ˈkʌlə] do? Would you like to try it on? The fitting room is over there. The dress suits [suːts, sjuːts] you very well. Pay at the cash desk / till, please. I'll take this to the cash desk / till for you. Here you are. / Here you go. You're welcome. That's 20 euros/euro altogether [ɔːltəˈgɛðə]. You don't happen to have any change [ʧeɪn(d)ʒ], do you? Here's your change. Customer I need ... I'd like a bottle [ˈbɒt(ə)l] of milk, please. Have you got souvenirs [suːvəˈnɪə]? Do you sell stamps? Where can I buy post cards? Where can I get a film for my camera? Where can I find newspapers? Are these bottles returnable [rɪˈtəːnɪb(ə)l]? It doesn't fit me. It doesn't suit [suːt, sjuːt] me. I don't like it. It's too small / big / wide / tight [tʌɪt] / expensive [ɪkˈspɛnsɪv]. I'm size ... Have you got this in another [əˈnʌðə] size / colour? May I try this on, please? Where can I try this on, please? How much is it? That's all. Where is the cash desk / till? Could I get a receipt [rɪsiːt], please? Could I get a (plastic) bag, please? (I'm afraid/ Sorry) I don't have any change [ʧeɪn(d)ʒ]. Do you accept [əkˈsɛpt] credit cards? xcix
BROSUR
c
KEPUSTAKAAN Althaus, R.A. (1997) Health. Illinois: Scott and Foresman Company Arnheimdan Prentice.(1997). Modern Principles of Athletic Training.United State of America: Times Mirror/Mosby College Publishing. Bruknerdan Khan.(1993). Clinical Sports Medicine.Australia: Mc.Graw-Hill Book Company. Bloomfield J, Ackland TR, Ellott BC.(1995). Applied Anatomy and Biomechanics in Sport.Blackwell Scientific Publications. Castella R and Clews W. (1995).Smart Sport.Australian Institute of Sport.RWM Publishing. Clews W. (1990).Sport Massage and Stretching.Bantam Sports. Ilyas EI. (1993). Anatomi dan Fisiologi Alat Gerak. Bahan kuliah kursus ketrampilan paramedis dalam bidang ortotik prostetik. Priyonoadi, Bambang. (2008). Sports Massage (Masase Olahraga). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.
ci
cii
ciii
civ
cv
cvi
cvii
cviii
cix
cx
cxi
cxii