Kode/ Nama Rumpun Ilmu*: 743/ Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK (METODE 5M) DALAM KURIKULUM 2013 TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
TIM PENGUSUL KETUA
: ELZA L. L. SARAGIH, S.S., M.Hum. (197503212005012002)
ANGGOTA : BESLINA AFRIANI SIAGIAN, S. Pd., M.Si. (0123048802)
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN NOVEMBER 2014
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN PEMULA Judul Penelitian
: Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan Kode/Nama Rumpun Ilmu : 743/ Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S., M.Hum. b. NIP : 197503212005012002 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia e. Nomor HP : 081362223619 f. Alamat surel (e-mail) :
[email protected] Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Beslina Afriani Siagian, S. Pd., M.Si. b. NIDN : 0123048802 c. Perguruan Tinggi : Universitas HKBP Nommensen
Biaya Penelitian
: - diusulkan ke DIKTI Rp. 13.000.000 - dana internal PT Rp. 2.000.000 - dana institusi lain Rp. - inkind sebutkan Medan, November 2014
Mengetahui, Dekan/ Ketua
Ketua Peneliti,
Drs. Juliper Nainggolan, M.Si.
Elza Leyli Saragih, S. S., M.Hum. NIP. 197503212005012002
Menyetujui, Ketua lembaga penelitian,
Prof. Dr. Ir. Monang Sitorus, M. Si. NIK. 1121001
DAFTAR ISI
Nomor BAB
BAB
Halaman I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Identifikasi Masalah..................................................................
3
C. Batasan Masalah .......................................................................
3
D. Rumusan Masalah ....................................................................
3
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
4
F. Manfaat Penelitian…………………………………………….
4
II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KERANGKA TEORETIS ........................................................
5
1. PENDEKATAN SAINTIFIK...............................................
5
a. Hakikat Pendekatan Saintifik ..........................................
5
b. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik ...........................
5
2. KETERAMPILAN MENULIS ............................................
9
B. KERANGKA KONSEPTUAL ................................................. 12 C. HIPOTESIS PENELITIAN ...................................................... 13
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ..................................................................... 14 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 14 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 15 D. Desain Penelitian ...................................................................... 15 E. Instrumen Penelitian ................................................................. 16 F. Peta Jalan Penelitian .................................................................. 17 G. Teknik Analisis Data ................................................................ 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN.............................. 25 A.Hasil Penelitian .......................................................................... 25
B. Pembahasan Penelitian ............................................................. 27
BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 28
BAB VI BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ........................................ 29 A. Biaya Penelitian ................................................................................... 29 B. Jadwal Penelitian.................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 30
ABSTRAK Elza Leyli Lisnora Saragih. Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan. Penelitian Dosen Pemula. Dikti. Penelitian ini merupakan kajian tentang pendekatan saintifik (dengan metode 5M) yang merupakan bagian dari implementasi kurikulum 2013 yang akan diterapkan dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Sehubungan dengan itu, maka tujuan penelitian adalah untuk melihat peningkatan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan menulis karya ilmiah dengan menerapkan pendekatan saintifik (metode 5M). Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, yakni eksperimen semu dengan desain one group pretest-postest. Desain tersebut hanya melihat hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan dengan pendekatan saintifik (metode 5M). Sampel yang akan dikenai perlakuan berjumlah 30 orang dari seluruh populasi yang ada. Hal itu diperoleh dari 30% dari 103 mahasiswa stambuk 2012 yang memperoleh mata kuliah Keterampilan Menulis. Sedangkan tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa adalah tes kemampuan menulis. Tes tersebut dibuat dalam bentuk uraian. Hasil belajar diuji dengan menggunakan uji normalitas Liliefors, menguji homogenitas data dengan uji homogenitas F, dan menguji hipotesis dengan uji-T. Berdasarkan perhitungan data normalitas dan homogenitas yang dilakukan, maka diperoleh thitung = 10,5 pada taraf signifikan = 5% dari daftar distribusi t dk (n-1) = (30-1) = 29 maka diperoleh ttabel =2,46. Jadi thitung > ttabel = 10,5> 2,46 berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik (metode 5M).
Kata kunci: Pendekatan Saintifik; Kemampuan Menulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani seseorang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Daya dan upaya yang termaktub dalam konsep tersebut harus diselaraskan dalam sebuah rancangan strategis yang kini disebut sebagai kurikulum. Berkaitan dengan hal itu, saat ini, pemerintah sedang mencanangkan kurikulum baru yang dikenal sebagai kurikulum 2013 dengan landasan filosofis yang bersifat untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Adapun pencanangan tersebut terkait dengan banyaknya masalah dalam pendidikan memasuki abad 21 ini. Salah satu masalah yang cukup urgen adalah meningkatnya gelombang globalisasi di negara kita. Kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia yang terbuka sehingga seharusnya membenahi diri untuk dapat menghadapi “ancaman” dari dunia luar. Itu sebabnya kurikulum 2013 lebih menekankan penilaian pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam hal ini, sikap adalah penilaian paling utama sebelum menilai kedua hal setelah itu. Pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti yang sudah dikatakan di atas, dilaksanakan melalui Pendekatan Saintifik (Scientific). Pada pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan pada lima aspek penting yang juga dikenal dengan istilah “5M”, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan komunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Langkah pertama adalah mengamati. Proses mengamati ini sangatlah penting, di mana siswa menghadirkan angan menjadi nyata. Siswa tidak lagi mengkhayal dalam setiap pembelajaran, siswa sudah melihat langsung proses
percobaan yang dituntun guru sebelum mencoba. Langkah kedua adalah bertanya. Hal ini dilakukan guru dengan membuka pembelajaran dengan menimbulkan masalah. Langkah selanjutnya adalah mencoba. Mencoba akan membuat siswa sadar bahwa materi ajar sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, maka motivasi mereka seharusnya bukan lagi mengejar nilai. Siswa yang mencoba akan paham bahwa materi yang diajarkan guru berguna untuk mereka. Langkah berikutnya adalah menalar. Proses penalaran inilah yang kemudian membuat siswa mencerna dengan baik, memilah baik-buruk, lalu mendapatkan kesimpulan. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan. Siswa dituntut untuk mampu mengkomunikasikan permasalahan sehingga mampu memahami dan menjalankan materi ajar dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Kelima langkah tersebut harus terlihat dengan benar dalam penerapan kurikulum 2013. Berkaitan dengan hal itu, maka melihat urgensinya aplikasi kurikulum 2013 dan hubungannya dengan peningkatan kualitas pendidikan untuk menekan “ancaman” dari luar, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib, maka dalam konteks ini, penelitian ini diarahkan pada penerapan pendekatan saintifik tersebut dalam materi menulis. Keterampilan menulis merupakan urutan yang terakhir dalam belajar berbahasa. Keterampilan ini merupakan “muara” dari tiga keterampilan lainnya. Keterampilan ini juga cenderung menjadi “pangeran” dibanding tiga keterampilan lainnya karena alur berpikir seseorang akan terlihat dari tulisan yang diciptakannya. Padahal dalam realita di lapangan, menulis ini sering dianggap kegiatan yang tidak menyenangkan. Hal yang menjadi masalah adalah kesulitan dalam memunculkan ide-ide. Mereka cenderung sulit memerikan akar masalah yang dijadikan sebagai topik tulisan1. Akar-akar masalah yang menjadi ide dalam tulisan seharusnya didapat dari pengalaman berdasarkan pengamatan, proses bertanya, dan bernalar dan dikemas dengan menguji coba referensi dan mengkomunikasikannya melalui tulisan. Untuk itu, guru perlu menggunakan pendekatan yang dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas. Hal itu akan sejalan dengan konsep “5M” dalam
Kurikulum
2013
yakni
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
dan
mengkomunikasikannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan diadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Konsep Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen Tahun Ajaran 2013/ 2014”.
B. Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Siswa sulit menuangkan ide dan aspirasinya ke dalam bentuk tulisan. 2. Siswa sulit memerikan akar masalah menjadi topik dalam tulisan. 3. Siswa menganggap kegiatan menulis sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan. 4. Siswa memiliki nilai yang rendah dalam kegiatan menulis.
C. Batasan Masalah Penelitian ini tidak akan membahas semua bagian dalam identifikasi masalah mengingat keterbatasan peneliti sebagai pelaku penelitian. Oleh karena itu, masalah ini hanya akan dibatasi pada kesulitan siswa dalam memerikan akar masalah menjadi topik dalam tulisan. Dengan demikian penelitian ini akan diarahkan pada penerapan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam konsep kurikulum 2013 terhadap peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014.
D. Rumusan Masalah Sejalan dengan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sebelum menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013?
2. Bagaimanakah hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013? 3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013?
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sebelum menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013. 2. Untuk mengetahui hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013?. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh pihak dan kalangan, khususnya dalam dunia pendidikan. Maka dalam hal ini, ada dua hal yang akan diharapkan menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Secara Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan khasanah ilmu pendidikan di perguruan tinggi, khususnya dalam mata kuliah keterampilan menulis. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menyokong usaha pemerintah dalam mencanangkan implementasi kurikulum 2013.
2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Selain itu, juga sebagai gambaran aplikasi umum kurikulum 2013, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. LANDASAN TEORETIS 1. Pendekatan Saintifik (Metode 5M) a. Hakikat Pendekatan Saintifik Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik2. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. b. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah
(scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini. 1) Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini. a) Menentukan objek apa yang akan diobservasi. b) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi. c) Menentukan
secara jelas
data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder. d) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi. e) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. f) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. 2) Menanya Pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Fungsi bertanya dapat dipaparkan dalam bagian-bagian berikut ini. a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik
tentang suatu tema atau topik pembelajaran. b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. 3) Menalar Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini. a) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. b) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi). d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. e) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
f) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman. g) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. h) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan. 4) Mencoba Aplikasi
metode
eksperimen
atau
mencoba
dimaksudkan
untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;(6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. 5) Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Pada pembelajaran kolaboratif, kewenangan guru dan fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
2. Keterampilan Menulis a. Pengertian Menulis Kemampuan menulis merupakan perwujudan bentuk komunikasi secara tidak langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Memang pada kenyataannya menulis merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan berbicara. Dalam proses menulis, dituntut agar memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik. Mohamad melalui Darmadi (1996, 11) menyatakan bahwa menulis atau mengarang itu diibaratkan seperti naik sepeda yang harus menjaga keseimbangan. Menurut Marwoto (1987:12) menulis merupakan suatu kemampuan seseorang
untuk
mengungkapkan
ide,
pikiran,
pengetahuan,
ilmu
dan
pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan bisa dipahami oleh orang lain. Menurut Gie (1992:17) menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui bahasa tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud penulis. b. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Hartig dalam Tarigan (2008:25-26), menyebutkan tujuan penulisan, yaitu penugasan, altruistik, persuasif, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan pemecahan masalah. Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan mengorganisasikan dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi (Haiston melalui Darmadi, 1996:3).
c. Ciri Tulisan yang Baik Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat berkomunikasi secara baik dengan pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sementara itu, menurut Alton C. Morris melalui Tarigan (2008:7) tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif. Semua komunikasi tulis adalah efektif dan tepat guna. Menurut Akhdiat (1993:2) tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, yaitu signifikan, jelas, mempunyai kesatuan dan organisasi yang baik, ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang diterima, mempunyai kekuatan memadai, menggunakan bahasa yang diterima. Berdasarkan penjelasan tersebut, Tarigan (2008:7) menyimpulkan bahwa terdapat empat ciri tulisan yang baik sebagai berikut: 1) Jelas Pembaca dapat membaca teks dengan cara tetap dan pembaca tidak boleh bingung dan harus mampu menangkap maknanya tanpa harus membaca ulang dari awal untuk menemukan makna yang dikatakan oleh penulis. 2) Kesatuan dan Organisasi Pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena bagian-bagiannya saling berhubungan dan runtut. 3) Ekonomis Penulis tidak akan menggunakan kata atau bahasa yang berlebihan sehingga waktu yang digunakan pembaca tidak terbuang percuma dan, pemakaian bahasa dapat diterima penulis menggunakan bahasa yang baik dan benar karena bahasa yang dipakai masyarakat kebanyakan terutama berpendidikan lebih mengutamakan bahasa formal sehingga mudah diterima.
d. Tujuan Menulis Dalam menulis ada banyak tujuan yang ingin dicapai. Biasanya antara penulis satu dengan yang lain memiliki tujuan yang berbeda. Sehubungan dengan itu, Tarigan (2008:24) mengkategorikan tujuan menulis, yaitu memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaaan yang berapi-api.
e. Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan. Ada tiga tahap proses menulis, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi atau penyempurnaan. Tahap-tahap tersebut mutlak harus dilalui oleh seorang penulis agar tulisannya berkualitas baik. Selain itu, penulis harus banyak ide, gagasan, dan obsesi tentang suatu hal yang akan ditulis. Oleh karena itu menulis tergolong sebuah proses kreatif. Sebagai proses kreatif, penulisan karya ilnmiah meuat empat tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap inkubasi, (3) tahap iluminasi, dan (4) tahap verifikasi/ evaluasi. Tahap persiapan merupakan kegiatan penulis untuk merencanakan, mengumpulkan bahan/informasi, merumuskan masalah, dan meredaksikan judul sesuai masalah. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca, mengamati, dan mendiskusikan. Tahap inkubasi merupakan kegiatan menemukan pemecahan masalah dan jalan keluar dari permasalahan yang ada. Kegiatan ini berada pada bawah sadar yang melibatkan proses perluasan pikiran. Tahap iluminasi merupakan tahap datangnya gagasan yang tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran penulis. Datangnya gagasan pemecahan masalah itu tidak melihat tempat dan waktu, bisa di mana saja dan kapan saja. Untuk itu, seorang penulis yang baik akan selalu siap mencatat gagasan yang tidak terduga datangnya tersebut pada bukju catatannya.
Tahap verifikasi/ evaluasi merupakan kegiatan memeriksa dan menyeleksi kembali gagasan-gagasan yang muncul pada tahap iluminasi kemudian menyusunnya kembali dengan fokus yang dikehendaki.
Gambar Fishbone Penelitian
Kurikulum 2013
Sikap
Keterampilan menulis
memunculkan ide
Pengetahuan
menguji coba
Keterampilan
Prinsip penalaran Observasi Eksperimen
Pendekatan Saintifik
memerikan akar masalah berpikir analitis mengkomunikasikan
bukti menanya obyek
mengamati
mengkomunikasi
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis
menalar
mencoba
Metode 5M
B. KERANGKA KONSEPTUAL Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan berbicara. Sebab dalam proses menulis, terdapat tuntutan untuk memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik.
Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi. Mengingat banyaknya “penyakit” pendidikan di era 21 ini, maka pemerintah menerapkan kurikulum 2013 yang berorientasi pada pendekatan saintifik. Pendekatan tersebut diarahkan pada lima langkah yang dikenal dengan istilah
5M,
yakni
mengamati,
menanya,
bernalar,
mencoba,
dan
mengkomunikasikan. Melalui metode-metode tersebut, guru akan mengarahkan siswa untuk menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga pemberi informasi. Selain itu, pendekatan ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas
pengoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
C. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan kerangka teoritis, kerangka konseptual, dan pendapat ahli yang sudah dikemukakan diatas maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 efektif diterapkan dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan.
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan dan tujuan masalah pada pendahuluan yaitu: 1. Menginovasi model pencapaian konsep agar menjadi model pembelajaran matematika
yang
inovatif
yang
dapat
meningkatan
kemampuan
pemahaman matematis mahasiswa 2. Menginovasi model pencapaian konsep agar menjadi model pembelajaran matematika yang inovatif yang dapat meningkatan kemampuan kreativitas matematika mahasiswa? 3. Melihat interaksi antara model
pencapaian konsep dengan tingkat
kemampuan matematika terhadap peningkatan pemahaman dan kreativitas matematika mahasiswa maka yang menjadi tujuan dan manfaat penelitian ini adalah: 1.
Membuat suatu desain model pencapaian konsep yang diinovasi agar menjadi model pembelajaran matematika yang inovatif, sehingga model pembelajaran yang diinovasi tersebut bermanfaat untuk meningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa
2.
Membuat suatu desain model pencapaian konsep yang diinovasi agar menjadi suatu model pembelajaran matematika yang inovatif, sehingga model
pembelajaran
yang
diinovasi
tersebut
bermanfaat
untuk
meningkatan kemampuan kreativitas matematis mahasiswa 3.
Melihat interaksi antara model
pencapaian konsep dengan tingkat
kemampuan matematika yang bermanfaat untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan kreativitas matematika mahasiswa yang terjadi apakah dipengaruhi oleh model pembelajaran yangtelah diinovasi atau justru kemampuan awal mahasiswa itu yang cenderung mempengaruhi peningkatan pemahaman dan kreativitas matematika mahasiswa tersebut? Ketiga tujuan dan mamfaat penelitian tersebut dapat dilihat dari hasil analisis dan pembahasan. Jika ketiga tujuan dan mamfaat penelitian tersebut telah diperoleh maka dilakukanlah penarikan kesimpulan penelitian. Hasil keseluruhan dari
penelitian ini baik ataupun buruk hasilnya perlu dikaji ulang dan tindak lanjuti untuk penelitian lebih lanjut pada cakupan sampel, materi, dan wilayah penelitian.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dipergunakan karena peneliti ingin mengetahui hasil peningkatan pembelajaran kemampuan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mata kuliah keterampilan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik (Metode 5M) dalam konsep kurikulum 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas perkuliahan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen, khususnya ruang pembelajaran program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pembelajaran 2013/ 2014.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Arikunto (1998:115) menyatakan, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester empat yang memperoleh mata kuliah keterampilan menulis pada tahun 2013/ 2014 yang dirincikan dalam tabel di bawah ini. TABEL I RINCIAN POPULASI PENELITIAN Grup
Jumlah
A
40
B
40
C
21
Jumlah
101
2. Sampel Penelitian Sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto (2005:136) mengemukakan, “Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih”. Berdasarkan pendapat di atas, maka untuk memudahkan penjaringan data maka sampel yang akan diambil adalah 30% dari jumlah populasi yang ada yakni 30% dari 103 adalah 30,3. Jumlah tersebut akan digenapkan untuk dijadikan sampel penelitian, yakni 30. Oleh karena itu, sampel penelitian ini adalah 30 orang mewakili mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester empat pada tahun pembelajaran 2013/ 2014.
D. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada penjelasan sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan model one group pretest-postest. Model one group pretest-postest adalah metode eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja, yaitu kelompok kelompok eksperimen. Pada tahap awal, kelompok eksperimen akan dikenai pretest sebelum perlakuan pendekatan saintifik (metode 5M). Tahap selanjutnya, kelompok yang sama akan dikenai perlakuan pendekatan saintifik (metode 5M). Pada tahap akhir, kelompok tersebut dikenai postest setelah dikenai perlakuan pendekatan saintifik (metode 5M). TABEL II DESAIN PENELITIAN Kelas
Pretest
Perlakuan
Postest
Eksperimen
O1
pendekatan
O2
saintifik
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk menjaring data adalah tes kemampuan menulis model ESL menurut Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307-308). Adapun yang menjadi kriteria penilaian dalam keterampilan menulis dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL III ASPEK-ASPEK PENILAIAN No.
2.
Aspek
Kriteria
Skor
Isi
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informasi* substansif* pengembangan tesis tuntas* relevan dengan permasalahan dan tuntas CUKUP-BAIK: informasi cukup* substansi cukup* pengembangan tesis terbatas* relevan dengan masalah tetapi tak lengkap SEDANG-CUKUP: informasi terbatas* substansi kurang* pengembangan tesis tak cukup* permasalahan tak cukup SANGAT KURANG: tak berisi* tak ada substansi* tak ada pengembangan tesis* tak ada permasalahan SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar* gagasan diungkapkan dengan jelas* padat* tertata dengan baik* urutan logis* kohesif CUKUP-BAIK: kurang lancar* kurang terorganisis tetapi ide utama terlihat* bahan pendukung terbatas* urutan logis tetapi tak lengkap SEDANG-CUKUP: tak lancar* gagasan kacau* terpotong-potong* urutan dan pengembangan tak logis SANGAT KURANG: tak komunikatif* tak terorganisir* tak layak nilai
27-30
Organisasi
22-26
17-21
13-16
18-20
14-17
10-13
7-9
3.
4.
Kosakata
Penggunaaan Bahasa
5.
Mekanik
Jumlah
SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih* pilihan kata dan ungkapan tepat* menguasai pembentukan kata CUKUP-BAIK: pemanfaatan potensi kata agak canggih* pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu SEDANG-CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas* sering terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat merusak makna SANGAT KURANG: pemanfaatan potensi kata asalasalan* pengetahuan tentang kosa kata rendah* tak layak nilai SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif* hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan CUKUP-BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif* kesalahan kecil pada konstruksi kompleks* terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur SEDANG-CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat* makna membingungkan atau kabur SANGAT KURANG: tak mengetahui aturan sintaktis* terdapat banyak kesalahan* tak komunikatif* tak layak nilai SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan* hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak mengaburkan makna SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan* makna membingungkan atau kabur SANGAT KURANG: tak menguasai aturan penulisan* terdapat banyak kesalahan ejaan*tulisan tak terbaca* tak layak nilai
18-20
14-17
10-13
7-9
22-25
18-21
11-17
5-10
5
4
3
2
100
F. Peta Jalan (Road Map) Penelitian Di bawah ini akan disajikan peta jalan penelitian (road map) yang akan dilakukan pada penelitian ini, yakni sebagai berikut. Metode 5M
Menulis Karya Ilmiah
Mengamati
Tahap persiapan
Menanya
Tahap Inkubasi
Menalar
Tahap Iluminasi
Mencoba
Tahap Verifikasi/ Evaluasi
Mengkomunikasikan
G. Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis adalah sebagai berikut. 1. Menghitung nilai rata-rata hasil belajar membuat proposal penelitian ilmiah sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus
X =
F X F i
i
(Sudjana, 2002:67)
i
2. Menghitung simpangan perlakuan dengan rumus
baku S1 dan S2 dari varians sebelum dan sesudah
N Fi X i Fi X i
2
2
S 2
(Sudjana, 2002:95)
N N 1
3. Pemeriksaan dengan uji normalitas data dengan menggunakan uji
Liliefors,
langkah-langkah yang ditempuh adalah: a. Pengamatan X1, X2, ….,Xn
dijadikan bilangan baku Z1,
Z2, ….Zn
dengan menggunakan rumus: Zi =
Xi X S
(Sudjana, 2002:466)
b. Menghitung peluang F(zi) = F(z zi) dengan menggunakan daftar distribusi normal baku. c. Menghitung Z1 , Z2, ….,Zn yang dinyataka dengan S(Zi). d. Menghitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya. e. Menentukan harga terbesar di antara harga-harga mutlak Harga terbesar ini disebut
selisih tersebut
Lo. Untuk menerima dan menolak distribusi
normal data penelitian dapat dibandingkan nilai Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar tabel uji Liliefors dengan taraf 0,05 dengan kriteria pengujian jika Lo < L maka sampel berdistribusi normal. 4. Untuk menentukan data
homogen atau tidak, digunakan uji homogenitas
varians dengan menggunakan uji F sebagai berikut. F=
var ians terbesar var ians terkecil
(Sudjana, 2002:250)
Kriteri pengujian: Jika
Fhitung < Ftabel
maka
sampel sebelum dan sesudah perlakuan
mempunyai varians yang sama. 5. Pengujian hipotesis, digunakan rumus uji-t dari Arikunto yaitu
t
D D D 2 N N ( N 1)
2
(Arikunto, 2005:396)
Rumus di atas dapat diuji pada taraf signifikan 5% atau = 0,05 dari daftar distribusi t dk = (n-1) dengan ketentuan terima Ha jika thitung > ttabel dan ditolak Ho jika thitung < ttabel.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel ditemui bahwa sebahagian besar mahasiswa telah memahami organisasi penyusunan tulisan dengan baik, namun belum mampu menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk kosakata pada tulisannya masing-masing. Selain itu, mahasiswa juga telah mampu mencantumkan data faktual berupa informasi pada substansi tulisan, meski beberapa di antaranya belum mampu menggunakan mekanisme ejaan dan tanda baca dengan baik.
Tabel 4. Deskripsi Kemampuan Menulis No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23 24 25 26 27
Nama Hastuti Barimbing Jonathan Sihombing Ana Mardiana Tetti Beta Maruli Tua Manalu Lora Elisa Sitanggang Hendri Saragih Roito Martha Adelina Sihombing Desi Astriana Siburian Dina Mariana Lumban Siantar Tantri Simangunsong Marlinda Sagala Frida Margaretha T. Rina Wulandari Nova Lestari Silitonga Yani H. Pasaribu Devi Srywani P. Yuni Sari Gultom Mery Lusiana Br. Sitepu Mitra Sidabutar Dora Panjaitan Reni Christin Sidabutar Mariana A. Sitanggang Nelly Wati Silaban Desiyanti Pangaribuan Ayu Lestari Siregar Minar Siregar Sannaria Sitanggang
Pretest 60 65 75 60 65 60 75 65 65 70 75 65 65 65 67 75 60 60 69 71 76 60 69 81 76 67 77
Postest 65 70 89 65 70 75 80 80 70 85 85 75 80 80 75 85 65 65 76 80 85 75 80 89 87 75 85
28 29 30
Julisman R. B. Bakara Ertina Indah Sari Sitepu Gembira Silalahi Mean Standar Deviasi
63 67 82 68,3 6,58
65 70 90 77,2 8,02
Berikut uji normalitas yang diperoleh pada penelitian ini. Uji ini diperlukan untuk menunjukkan bahwa sebaran populasi berdistribusi normal. Tabel 5. Uji Normalitas Pretest
Perlakuan
Postest
0,1604
Pendekatan Saintifik
0,1152
Normal
0,187 (0,01; n=30); 0,161 (0,05; n=30)
Normal
Berdasarkan tabel di atas, harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih pada pretest adalah (Lhitung)= 0,1604 dan postest (Lhitung)= 0,1152. Kemudian nilai Lhitung ini diproyeksikan dengan nilai kritis Ltabel 0,161 dengan taraf nyata α = 0,05 (5%) dan 0,187 dengan taraf nyata α = 0,01 (1%). Dalam hal ini, untuk data pretest Lo < Lt tampak pada 0,187 < 0,1604 > 0,161 (pada taraf α = 0,01) dan untuk data postest juga Lo < Lt yang terlihat pada 0,187 < 0,1152 > 0,161 (pada taraf α = 0,01 dan α = 0,05). Dengan demikian, data pretest dan postest berdistribusi normal. Selain itu, langkah selanjutnya yakni dengan menguji homogenitas. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah varian data yang diperoleh tersebut homogen atau tidak. Berikut hasil yang diperoleh. Tabel 6. Uji Homogenitas
Mean Variance Observations df F P(F<=f) one-tail F Critical one-tail
F-Test Two-Sample for Variances Variable 1 68,33333 43,33333 30 29 0,673166 0,146149 0,5374
Variable 2 77,2 64,37241 30 29
Pengujian homogenitas pada penelitian ini memperoleh Fhitung sebesar 0,67 yang dikonversikan pada harga Ftabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk 1 adalah 1,84 dan 99% adalah 2,38. Oleh karena itu,
Fhitung < Ftabel yaitu
0,67<1,84<2,38. Hal ini membuktikan bahwa varians berasal dari populasi yang bersifat homogen. Berdasarkan perhitungan data normalitas dan homogenitas tersebut, maka diperoleh thitung = 10,5 pada taraf signifikan = 5% dari daftar distribusi t dk (n1) = (30-1) = 29 maka diperoleh ttabel =2,46. Jadi thitung > ttabel = 10,5> 2,46 berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik (metode 5M).
B. Pembahasan Penelitian Hasil penelitian di atas telah menjelaskan bahwa perolehan nilai rata-rata siswa meningkat setelah adanya perlakuan pendekatan saintifik. Nilai rata-rata pretest yang awalnya 68,3 meningkat menjadi 77,2. Peningkatan nilai tersebut dipengaruhi oleh adanya kontribusi pendekatan saintifik dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa berpikir saintifik. Selain itu, lima metode yang dikonsep dalam pendekatan tersebut mengarahkan mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan secara inkuiri sehingga lebih bertahan lama. Adanya proses mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan membuat siswa memahami pembelajaran menulis secara terperinci dan memerolehnya dengan langkah-langkah yang sistematis. Pemahaman tersebut tampak pada substansi tulisan yang berorientasi pada data faktual, organisasi tulisan dengan konsep apa, mengapa, dan bagaimana, serta mekanisme penggunaan ejaan dan tanda baca. Berdasarkan pemaparan tersebut, di antara lima aspek penelitian, yakni isi, organisasi, bahasa, kosakata, serta mekanisme, hanya aspek penuangan ide dalam aspek isi yang belum dapat dipahami oleh mahasiswa. Dalam hal ini, dibutuhkan latihan yang intens untuk menuangkan ide dengan baik dalam bentuk tulisan.
BAB VI RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Dari hasil pembahasan telah diperoleh bahwa: 1. Perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman matematis lebih besar dari rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran konvensional, dimana nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran MPK adalah 0,6330 dan nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas konvensional sebesar 0,3115, sehingga kalau dihitung selisih perbedaannya adalah 0,3215. Disisi lain diperoleh hasil perhitungan nilai t untuk pemahaman matematis untuk MPK adalah 30,260 dan Konvensional adalah 13,835. 2. Perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman matematis lebih besar dari rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran konvensional, dimana nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran MPK adalah 0,6197 dan nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas konvensional sebesar 0,3209, sehingga kalau dihitung selisih perbedaannya adalah 0,2988. Disisi lain diperoleh hasil perhitungan nilai t untuk Kreativitas matematis untuk MPK adalah 32,553 dan Konvensional adalah 10,570. 3. Tidak terdapat peningkatan secara bersamaan yang disumbangkan oleh pembelajaran dan KAM dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemahaman dan kreativitas matematis mahasiswa. Tidak adanya interaksi ini lebih cenderung mengarah pada suatu pengambilan kesimpulan yang menyatakan bahwa peningkatan pemahaman dan kreativitas matematis mahasiswa dipengaruhi sepenuhnya oleh model pembelajaran pencapaian konsep yang telah diinovasi. 4. Gambaran tentang kinerja mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pemahaman dan kreativitas matematis yang dilihat melalui jumlah (prosentase) mahasiswa yang memperoleh batas skor 65% atau lebih pada postes. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang mencapai skor 65% atau lebih untuk kemampuan pemahaman matematis pada
pembelajaran model pencapaian konsep sebesar 84% lebih besar dibandingkan pembelajaran konvensional sebesar 54%. Sedangkan mahasiswa yang mencapai skor 65% atau lebih untuk kemampuan kreativitas matematis juga diperoleh hasil bahwa pada pembelajaran model pencapaian konsep sebesar 84% lebih besar dibandingkan pembelajaran konvensional sebesar 54%. Hasil di atas menunjukkan bahwa inovasi model pencapaian konsep yang telah dilakukan sangat baik digunakan dalam meningkatan kemampuan pemahaman dan kreativitas matematika khusus di FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan. Oleh karena itu perlu dilakukan tindak lanjut pada penelitian hasil penelitian ini dengan mengujicobakan inovasi model ini pada populasi dan sampel yang lebih luas dan kompleks dengan sasaran penelitian berikutnya adalah Hibah bersaing dan hibah kompetitif dengan rancangan model yang lebih sempurna lagi.
BAB VII KESIMPULAN
Berdasarkan paparan hasil penelitian, simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Kemampuan menulis sebelum menerapkan pendekatan saintifik memiliki rata-rata 68,3. b) Kemampuan menulis sesudah menerapkan pendekatan saintifik memiliki rata-rata 77,2. c) Data kemampuan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik berada pada distribusi normal, yaitu pada taraf = 5%, = 1%, dan N = 30 diperoleh Lhitung < Ltabel (0,1604 < 0,161
(0,05)
< 0,187
(0,01))
sebelum perlakuan dan Lhitung < Ltabel (0,1152 < 0,1568 (0,05) < 0,1824 (0,01)) sesudah perlakuan. Artinya, kedua data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. d) Penelitian ini menunjukkan bahwa varians berasal dari populasi yang bersifat homogen dengan Fhitung < Ftabel yaitu 0,67<1,84<2,38. e) Kesulitan mahasiswa dalam mencantumkan data faktual pada substansi tulisan, menyusun organisasi tulisan, serta menggunakan mekanisme ejaan dan tanda baca dapat diatasi dengan penerapan pendekatan saintifik. f) Kesulitan mahasiswa dalam menuangkan ide harus diarahkan oleh dosen dengan waktu yang cukup lama dan latihan intensif untuk dapat memproduksi kosakata dan penalaran yang baik dalam tulisan. g) Dari hasil penelitian dan data yang diperoleh, pendekatan saintifik cukup baik diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memproduksi tulisan.
BAB VIII BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN A. ANGGARAN BIAYA Adapun ringkasan anggaran biaya dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel berikut, sedangkan justifikasi anggaran biaya terlampir di lampiran 1. Tabel 7. Anggaran Biaya Penelitian No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan (Rp)
1
Gaji dan upah
3.500.000
2
Bahan habis pakai dan peralatan
1.500.000
3
Peralatan Penunjang
2.500.000
4
Perjalanan
3.000.000
5
Lain-lain (seminar, Publikasi,laporan)
2.500.000
Total
13.000.000
B. JADWAL PENELITIAN Berdasarkan metodologi penelitian yang telah dipaparkan pada bab III, maka jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 8. Jadwal Penelitian No 1 2 3 4
Jenis kegiatan Persiapan pengumpulan data Pembuatan instrumen (pretest & postest) Pendistribusian dan pengumpulan pretest
5
Pelaksanaan mengajar Pendistribusian dan pengumpulan posttest
6
Penilaian instrumen
7
Analisis Data Pembuatan dan pempublikasian laporan
8
Tahun 1 1 2 3 4 5
6
7 8
9 10
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aryandi, S. D. 2012. Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Online), (http://sisildiaz.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-dalam-penulisankarya_10.html, diakses tanggal 08 Desember 2013). Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2013. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mariani, S. 2008. Evaluasi Keterampilan Menulis (Online), http://scmarianiunnes.blogspot.com/2008/11/evaluasi-keterampilan-menulis.html, diakses tanggal 08 Desember 2013. Nurgiantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. 2009. Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Universitas HKBP Nommensen. Rahayu, A., dkk. 2011. Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi pada Siswa Kelas V SD Negeri 34/ I Teratai Muara Bulian. Jambi: FKIP Universitas Jambi. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sulistiyaningsih, E. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: FKIP Sebelas Maret. Yopi Pazzo. 2012. Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Online), http://yopipazzo.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-dalampenulisan-karya.html, diakses tanggal 08 Desember 2013.
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Pengambilan data tahap awal
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran I. GAJI DAN UPAH NO
PELAKSANA
Alokasi
Jumlah
Honor/jam
Jumlah
waktu
Minggu
(Rp)
(Rp)
Jam / minggu 1.
Ketua
12
18
9.250
2.000.000
2
Anggota
10
18
8.400
1.500.000
Total (Rp)
3.500.000
II. BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN No. Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan Biaya per Tahun
1.
Kertas HVS
1 rim
50.000,-
50.000,-
2.
Alat tulis
1 paket
25.000,-
25.000,-
3.
Tinta print warna
1 paket
350.000,-
350.000,-
4.
Materai
2 lbr
6.000,-
12.000,-
5.
Penjepit kertas
2 unit
20.000,-
40.000,-
6.
Spidol besar warna
3 paket
35.000,-
105.000,-
7.
Penjepitkertas besar
2 unit
35.000,-
105.000,-
8.
Spidol warna kecil
1 paket
25.000,-
25.000,-
9.
Kertas karton (Cover)
1 paket
15.000,-
15.000,-
10.
Kertas folio
4 paket
25.000,-
100.000,-
11.
Kertas foto
2 paket
45.000,-
70.000,-
12.
Solasi kecil
3 paket
15.000,-
45.000,-
13.
Solasi besar
2 paket
10.000,-
20.000,-
14.
Amplop besar
3 unit
5.000,-
15.000,-
15.
Amplop kecil
2 unit
2.500,-
5.000,-
16.
Staples sedang
1 unit
10.000,-
10.000,-
17.
Kertas kuato
2 rim
55.000,-
110.000,-
18.
Dokumen keeper
4 unit
75.000,-
300.000,-
19.
Map Plastik
5 unit
15.000,-
75.000,-
20.
Map kertas
23 unit
1.000,-
23.000,-
Total
Rp. 1.500.000
III. PERALATAN PENUNJANG No. Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
Biaya per Tahun
1
Validasi instrumen
2
250.000
500.000
2
Internet
10
50.000
500.000
3
Pembuatan laporan
5
300.000
1.500.000
Total
2.500.000
IV. PERJALANAN No
Uraian
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah (Rp)
1
Transport untuk pembelian
4
100.000
400.000
600.000
bahan 2
Transport ke lokasi
3
200.000
3
Transportasi seminar
2
1.000.000
Total
2.000.000 3.000.000
V. PENGELUARAN LAIN-LAIN (PUBLIKASI) No
Kegiatan
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah
(Rp) 1
Biaya ke jurnal nasional
1 terbitan
1.500.000
1.500.000
2
Pendaftaran seminar
1
1.000.000
1.000.000
Total
2.500.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti/ Pelaksana dan Pembagian Tugas
No.
1.
Nama/ NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
Elza Leyli Lisnora
Universitas
Pendidikan
Saragih,S.S.,
HKBP
Bahasa
M.Hum.
Nommensen Indonesia
Alokasi Uraian tugas Waktu (jam/ minggu) 1. Menambah 12 informasi dan referensi 2. Menyusun kerangka pembelajaran pendekatan Saintifik 3. Mempersiapkan format observasi 4. Mengkoordinasi instrumen penelitian 5. Menyediakan waktu diskusi untuk aplikasi pendekatan saintifik 6. Mengkoordinasi pengumpulan data, analisis data, penyusunan interpretasi data, dan penyusunan laporan penelitian. 7. Mengkoordinasi penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding 8. Bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian
2.
Beslina Afriani
Universitas
Pendidikan
Siagian, S. Pd.
HKBP
Bahasa
Nommensen Indonesia
10
1. Melaporkan hasil observasi pembelajaran pendekatan saintifik 2. Mencari referensi untuk aplikasi pendekatan saintifik 3. Menyediakan waktu diskusi untuk aplikasi pendekatan saintifik 4. Membantu ketua dalam proses pengambilan data, pengumpulan data, analisis data, penyusunan interpretasi data, dan penyusunan laporan penelitian. 5. Membantu ketua dalam penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding 6. Turut bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian
Lampiran 4. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri 1.
Nama Lengkap
Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S., M.Hum.
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Jabatan Fungsional
Tenaga pengajar
4.
NIP
197503212005012002
5.
NIDN
-
6.
Tempat dan Tanggal Lahir
Parapat, 21 Maret 1975
7.
E-mail
[email protected]
8.
Nomor HP
081362223619
9.
Alamat Kantor
Jalan Sutomo Ujung No. 4A Medan
10.
Nomor Telepon
(061) 4522922
11.
Lulusan yang Telah
100 orang
Dihasilkan 12.
Mata Kuliah yang Diampu
1. Keterampilan Menyimak 2. Keterampilan Menulis 3. Bahasa Bantu 4. Teori Belajar Bahasa Kedua
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Bidang Ilmu
Sastra Indonesia
Linguistik
Tahun masuk – lulus
1993 – 1998
2000 -2002
Judul Skripsi
Analisis Referensi dalam
Analisis Kesalahan Bahasa
Wacana Eksposisi
Indonesia Tulis oleh Siswa SMP Methodist 3 Medan (Studi Kasus Siswa dengan B1 bahasa Hokkien)
Nama Pembimbing
Drs. Mulyadi, M. Hum.
Prof. Mangasa Silitonga, Ph.D.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber
Jumlah (Rp)
1.
2012
Efektivitas Penggunaan Pendekatan Pragmatik Dalam berpidato Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nimmensen
Lembaga Penelitian 4.000.000,00 Universitas HKBP Nommensen Medan, Tahun 2012
2
2012
Peningkatan Kemampuan Menganalisis Wacana Mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achivment Division (STAD)
Lembaga Penelitian 4.000.000,00 Universitas HKBP Nommensen Medan, Tahun 2012
3
2013
Studi Implementasi pengajaran mata Kuliah Menulis Karangan Berbasis Ekolinguistik Terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Jurusan bahasa Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan
Lembaga Penelitian 4.000.000,00 Universitas HKBP Nommensen,Medan, tahun 2013
4
2013
Analisis Interjeksi Ba(h) dalaam bahasa Batak Toba Dengan menggunakan Sistem PRAAT
Lembaga Penelitian 4.000.000,00 Universitas HKBP Nommensen,Medan, tahun 2013
5
2013
Interferensi Leksikal bahasa Batak Toba dalam Komunikasi berbahasa Lisan Formal antarmahasiswa di Lingkungan FKIP UHN Medan
Lembaga Penelitian 4.000.000,00 Universitas HKBP Nommensen,Medan, tahun 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah penelitian dosen pemula. Medan, 12 Desember 2013 Pengusul,
Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S.,M.Hum NIP.197503212005012002
Lampiran 4. Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri 1.
Nama Lengkap
Beslina Afriani Siagian, S. Pd.
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Jabatan Fungsional
Tenaga Pengajar
4.
NIP
-
5.
NIDN
0123048802
6.
Tempat dan Tanggal Lahir
Tebing Tinggi, 23 April 1988
7.
E-mail
[email protected]
8.
Nomor HP
081263828050
9.
Alamat Kantor
Jalan Sutomo Ujung No. 4A Medan
10.
Nomor Telepon
(061) 4522922
11.
Lulusan yang Telah
-
Dihasilkan 12.
Mata Kuliah yang Diampu
1. Sintaksis Bahasa Indonesia 2. Seminar Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Etika Komunikasi 4. Bahasa Indonesia Umum
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Negeri Medan
Universitas Sumatera Utara
Bidang Ilmu
Pendidikan Bahasa Indonesia
Linguistik
Tahun masuk – lulus
2006-2010
2012- sedang proses
Judul Skripsi
Efektivitas Strategi Formasi
Konstruksi Kausatif Bahasa
Regu Tembak Terhadap
Batak Toba: Ancangan
Kemampuan Apresiasi Naskah
Tipologi
Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sei Bamban T. P. 2009/ 2010
Nama Pembimbing
Dra. Mursini, M. Pd.
Dr. Mulyadi, M. Hum.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
1.
2009
2.
2012
3.
2013
4.
2013
Judul Penelitian Pengembangan Pupuk Kompos Organik untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Penduduk di Desa Selemak, Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Penerapan Teknik CTS (Catatan: Tulis-Susun) terhadap Kemampuan Apresiasi Prosa Fiksi Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen tahun 2012 Penerapan Teknik Rangsang Gambar dan Sumbang Kata terhadap Kemampuan Menulis Puisi pada Mahasiswa Stambuk 2011 Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2012/ 2013 Sikap Bahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Beretnis Batak dalam Konteks Kedwibahasaan: Tinjauan Sosiolinguistik
Pendanaan Sumber Jumlah DIKTI Rp. 6.000.000,00
Lembaga Rp. 4.000.000,00 Penelitian Universitas HKBP Nommensen Lembaga Rp. 4.000.000,00 Penelitian Universitas HKBP Nommensen Lembaga Rp. 4.000.000,00 Penelitian Universitas HKBP Nommensen
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah/
Judul artikel Ilmiah
Seminar 1.
Waktu dan Tempat
Oral Tradition Seminar
Definition Revitalization of Local
2013, Gedung
“The Role of Oral
Wisdom in Character Education
Pascasarjana
Tradition in the
through Curriculum
Linguistik
Development of Character
Implementation in 2013
Universitas
Education” Collaboration
Sumatera Utara,
Work Between
Medan
Universitas Sumatera Utara and Fatoni University)
2.
Internation Seminar on
The Grammatical Relation of
2013, Gedung
“Educating Culture and
Batak Toba
Fakultas Ilmu
Language Through an
Budaya
Integrated Science”
Universitas
conducted jointly by
Sumatera Utara,
Faculty of Cultural
Medan
Sciences USU Medan and The National University of Malasya (UKM)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah penelitian dosen pemula. Medan, 12 Desember 2013 Pengusul,
Beslina Afriani Siagian, S. Pd.
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S., M.Hum.
NIP
: 197503212005012002
Pangkat/ Golongan
: Penata Muda Tk I/ IIIC
Jabatan Fungsional
: Lektor
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan yang diusulkan dalam skema penelitian dosen pemula untuk tahun anggaran 2014/ 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/ sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya. Medan, 12 Desember 2013 Mengetahui,
Yang menyatakan,
Ketua Lembaga Penelitian,
Prof. Dr. Ir. Monang Sitorus, M.Si. NIK.1121001
Elza Leyli L. Saragih, S.S.,M.Hum. NIP.197503212005012002