LAPORAN AKHIR KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015
“Pemberdayaan Proses Keperawatan Dalam Peningkatan Status Gizi Masyarakat”
KETUA TIM PENGUSUL dr. Vivien Novarina A. Kasim, M.Kes NIP. 198305192008122002 ANGGOTA TIM PENGUSUL Vik Salamanja, S.Kep, Ns, M.Kes dr. Edwina R. Monayo, M. Biomed
Biaya Melalui Dana PNBP UNG, T4 2015
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015
1
Halaman Pengesahan KKS Pengabdian 1.
JudulKegiatan KKS Pengabdian
2.
Lokasi (Kec/Kab/Kota/Prov.)
3.
Ketua Tim Pelaksana a. Nama b. NIP c. Jabatan/Golongan d. ProgranStudi/Jurusan e. BidangKeahlian f. Alamat Kantor/Telp./Fax/E-mail g.
4.
Anggota Tim Pelaksana a. JumlahAnggota b. NamaAnggota I/BidangKeahlian c. NamaAnggota II/BidangKeahlian d.
5.
AlamatRumah/Telp./Fax/E-mail
Mahasiswa yang terlibat
Lembaga/InstitusiMitra a. NamaLembaga/Mitra b. PenanggungJawab c. Alamat/Telp./Fax/Surel
d. Jarak PT keLokasimitra (km) e. BidangKerja/Usaha 6. JangkaWaktuPelaksanaan 7. Sumberdana 8. Biaya Total Sumber lain (sebutkan)
:“Pemberdayaan Proses Keperawatan dalam peningkatan Status Gizi Masyarakat” :DesaAlataKarya/ Kec. Kwandang /kab.Gorontalo Utara/Prov. Gorontalo : dr. Vivien Novarina A. Kasim, M.Kes : 198305192008122002 :AsistenAhli/3B : Program StudiIlmuKeperawatan :Gizi : Jl. Prof. Dr. JhonArioKatili No. 44 Kota Gorontalo (Kampus 3 UNG) : Jl. Manado Blok B No. 98 Komp. BTN Pulubala,Gorontalo/(0435)823828/
[email protected] : Dosen 2 orang :dr. Edwina R. Monayo, M.Biomed :VikSalamanja, S.Kep, Ns, M.Kes /KeperawatanMaternitas : 30Mahasiswasemester 8 (thn ajar 2014/2015) PSIK UNG :DesaAlataKarya :Sofyan B. Mahmud :DesaAlataKarya, No.HP085298488125 : ± 62 Km :Kesehatan :Februari – April 2015 : PNBP UNG Tahun 2015 : Rp.25.000.000,: Gorontalo, Mei 2015
Mengetahui Dekan
Ketua Tim,
Dr. LintjeBoekoesoe, Dra., M. Kes NIP. 19590110 198603 2 003
dr. Vivien Novarina A. Kasim, M.Kes NIP. 198305192008122002
Mengetahui/Mengesahkan Ketua LPM UNG
Prof. Dr. Fenty U. Puluhulawa, SH, M.Hum NIP. 19680409 199303 2001
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR RINGKASAN BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 1.1 1.2
Mitra Program Pengabdian Masyarakat.............................................................. 5 Kelompok Sasaran.............................................................................................. 5
BAB II TARGET DAN LUARAN........................................................................................6 BAB III METODE PELAKSANAAN.................................................................................. 9 3.1
Persiapan dan Pembekalan.................................................................................. 9
3.2
Pelaksanaan......................................................................................................... 11
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI............................................................... 18 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 20 5.1
Gambaran Umum Lokasi KKS.......................................................................... 20
5.2
Hasil.................................................................................................................... 22
5.3
Pembahasan........................................................................................................ 26
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................... 29 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
3
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar JKEM.......................................................................................................... 13 Tabel 5.1 Jumlah Bayi dan Balita di Desa Alata Karya........................................................ 22 Tabel 5.2 Pelaksanaan Penyuluhan Status Gizi di Desa Alata Karya................................... 23 Tabel 5.3 Pelaksanaan pemberian makanan Tambahan ASI di Desa Alata Karya............... 24 Table 5.4 Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gizi di Desa Alata Karya............................... 24 Table 5.5 Pelatihan Kader di Desa Alata Karya.................................................................... 25
4
RINGKASAN Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik atau bahkan buruk. Masalah status gizi ini menjadi masalah kesehatan masyarakat, utamanya di Gorontalo dan merupakan indicator yang mencerminkan status kesehatan masyarakat. Upaya peningkatan status gizi masyarakat perlu dilakukan guna menekan angka kematian balita akibat status gizi yang buruk. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat berbasis pada pelayanan dan pendampingan mahasiswa, ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan perbaikan status gizi pada khususnya. Oleh karena itu, sebagai wujud partisipasi lembaga pendidikan dan dinas kesehatan maka akan dilaksanakan KKS Pengabdian dengan tema : Pemberdayaan Asuhan Keperawatan Dalam peningkatan Status Gizi Masyarakat”, yang berlokasi di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara selama 45 hari dari bulan Februari – april 2015. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini adalah sebagai berikut : Melakukan penilaian status gizi masyarakat melalui metode pendampingan mahasiswa pada kader dan petugas kesehatan Posyandu, Melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang peningkatan status gizi masyarakat melalui pendekatan keperawatan komunitas, Melakukan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ASI melalui pendekatan komunitas serta bekerjasama dengan kader-kader posyandu, Melakukan pelayanan kesehatan khususnya untuk masalah gizi melalui pendekatan komunitas serta bekerjasama dengan kader-kader posyandu, Melakukan pelatihan kader posyandu guna mengoptimalkan operasional pelayanan kesehatan terutama pengoptimalan fungsi posyandu, dimana pelatihan ini diharapakan dapat dilakukan secara berkesinambungan oleh lembaga dan pihak terkait demi tercapainya peningkatan status gizi masyarakat. KKS pengabdian ini dilaksanakan oleh 3 dosen dan 30 mahasiswa PSIK UNG. Dalam mencapai tujuan kegiatan digunakan metode pendampingan dan aplikasi mandiri bekerjasama dengan kader posyandu yang akan dilaksanakan selama 45 hari. Alokasi waktu yang ditargetkan sesuai dengan jam kerja efektif mahasiswa yaitu 300 jkem setiap masing-masing mahasiswa. Hasil kegiatan KKS Pengabdian adalah sebagai berikut : Selama periode 25 Februari-25 April 2015, ada sebanyak 31 orang bayi/balita di desa Alata Karya dengan status gizi baik dan ada 2 orang yang berstatus gizi kurang. Sedangkan anak usia sekolah ada sebanyak 26 orang dengan status gizi baik, Penyuluhan status gizi dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan adalah sebanyak 50 orang,Pemberian makanan tambahan ASI dilaksanakan untuk empat Dusun yakni Dusun Alata I, Dusun Alata II, Dusun Bulalo I dan Dusun Bulalo II yang dipusatkan di Kantor Desa Alata Karya dengan total bayi/balita sebanyak 33 orang, Pelaksanaan pelayanan kesehatan gizi dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 dengan jumlah 50 orang, dan pelatihan kader posyandu dilakukan sekaligus dengan penyluhan status gizi dengan jumlah kader 10 orang. Adapun jenis pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan manajemen laktasi, dan pelatihan monitoring posyandu. Demikian ringkasan Laporan Akhir kegiatan KKS Pengabdian untuk masyarakat di Desa Alata Karya kecamatan kwandang kabupaten gorontalo utara. Diharapkan seluruh program yang direncanakan dapat meningkatkan status kesehatan gizi masyarakat. Program ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat sehingga petugas kesehatan dan kader posyandu bisa lebih aktif memperhatikan status gizi masyarakat.
5
BAB I PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik atau bahkan buruk.Kondisi gizi anak-anak Indonesia rata-rata lebih buruk dibanding gizi anak-anak dunia dan bahkan juga dari anak-anak Afrika (Anonim, 2006).Tercatat satu dari tiga anak di dunia meninggal setiap tahun akibat buruknya kualitas nutrisi. Sebuah riset juga menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena kekurangan gizi serta buruknya kualitas makanan (Anonim, 2008). Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54 persen kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk.Sementara masalah gizi di Indonesia mengakibatkan lebih dari 80 persen kematian anak (WHO, 2011). Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang sangat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. Balita hidup penderita gizi buruk dapat mengalami penurunan kecerdasan (IQ) hingga 10 persen. Keadaan ini memberikan petunjuk bahwa pada hakikatnya gizi yang buruk atau kurang akan berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. Selain itu, penyakit rawan yang dapat diderita balita gizi buruk adalah diabetes (kencing manis) dan penyakit jantung koroner. Dampak paling buruk yang diterima adalah kematian pada umur yang sangat dini (Samsul, 2011). Prevalensi balita gizi buruk merupakan indikator Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai disuatu daerah (kabupaten/kota) pada tahun 2015, yaitu terjadinya penurunan prevalensi balita gizi buruk menjadi 3,6 persen atau kekurangangizi
6
pada anak balita menjadi 15,5 persen (Bappenas, 2010). Pencapaian target MDGs belum maksimal dan belum merata di setiap provinsi. Besarnya prevalensi balita gizi buruk di Indonesia antar provinsi cukup beragam. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010, secara nasional prevalensi balita gizi buruk sebesar 4,9 persen dan kekurangan gizi 17,9 persen. Data Riskesdas tahun 2010 capaian Provinsi Gorontalo adalah 11,2% balita dengan Gizi buruk. Rentang prevalensi BBLR (per 100) di Indonesia adalah 1,4 sampai 11,2, dimana yang terendah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan tertinggi di Provinsi Gorontalo. Masalah status gizi ini menjadi masalah kesehatan masyarakat utamanya di Gorontalo dan merupakan indicator yang mencerminkan status kesehatan masyarakat.Upaya peningkatan status gizi masyarakat perlu dilakukan guna menekan angka kematian balita akibat status gizi yang buruk.Melalui kegiatan pengabdian masyarakat berbasis pada pelayanan dan pendampingan mahasiswa, ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan perbaikan status gizi pada khususnya. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itupendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Indikator status gizi masyarakat antara lain tergambar pada jumlah kunjungan neonatus (KN-2),jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), Balita dengan Gizi buruk, jumlahkunjungan bayi ke sarana pelayanan kesehatan dan indikator Kecamatan bebas rawangizi. Cakupan kunjungan neonatus menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2010 mencapai 60 %. Jika dibandingkan dengan target nasional yang ditentukan (90 %) terdapat kesenjangan 30 %, hal ini berarti bahwa ibu bersalin (keluarga bayi neonatus) tidak memeriksakan bayinya ke sarana pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan kurang pro aktif mengujungi bayi neonatus. Persentase kunjungan neonatus Provinsi Gorontalo tahun
7
2010 mencapai 79%.Tertinggi di laporkan oleh Kabupaten Gorontalo sebanyak 100% dan terendah KabupatenGorontalo Utara yang hanya mencapai 25%. Untuk pengabdian periode ini akan dilaksanakan di Desa Alata Karya Kecamatan Kwndang Kabupaten Gorontalo Utara dengan luas wilayah sekitar 2107 Ha. Dengan batasbatas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: berdasarkan dengan laut sulawesi
Sebelah Timur
: berbatasan dengan Desa bulalo
Sebelah Selatan
: berbatasan dengan desa bualemo
Sebelah barat
: berbatasan dengan sungai leboto
Desa Alata Karya terdiri dari empat dusun yakni sebagai berikut : Dusun Alata I Dusun Alata II Dusun Bulalo Kiki I Dusun Bulalo Kiki II Sebagian besar wilayah Desa Alata Karya merupakan areal pertanian dengan penduduk mayoritas petani beras dan jagung. Di samping itu ada juga wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), sopir, dan Ibu Rumah Tangga. Dilihat dari kondisi fisiknya, Desa Alata Karya merupakan desa penghasil beras dan jagung karena sepanjang desa ini terdapat aliran sungai. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kajian tahun 2012 cakupan gizi keluarga menunjukkan jenis makanan pokok ynag paling sering dikonsumsi adalah beras (96,2%), jenis lauk pauk yang sering dikonsumsi adalah ikan (97,9%), jenis sayur yang paling banyak dikonsumsi adalah kangkung (83,3%), jenis buah yang sering dikonsumsi adalah pisang (63%), frekuensi makan dalam sehari sebanyak 1 – 2 kali perhari (48,5%). Di sisi lain, kami juga memperoleh data sekitar 99 % masyarakat Desa Alata Karya mengkonsumsi garam beryodium. Maka dilihat secara
8
keseluruhan sebagian besar rimah tangga masuk dalam keteraturan pola konsumsi makanan walaupun menunya masih monoton. Dalam kegiatanKuliah Kerja Sibermas Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat dimana merupakan salah satu tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana setiap dosen diwajibkan untuk melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang diintegrasikan dengan mahasiswa yang diharuskan melaksanakan program KKS yang merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh mahasiswa jenjang pendidikan S1 dan merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan praktik profesi dan wadah pengabdian pada masyarakat secara langsung di masyarakat untuk menyelesaikan masa pendidikannya. Program Studi Ilmu Keperawatan adalah program studi pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat professional. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat bertujuan selain sebagai pengabdian tenaga pengajar dosen juga untuk mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar secara komperehensif yang memberi kesempatan kepada mahasiswa menjadi terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara teori pada pembelajaran perkuliahan (Tahap Akademik) untuk diterapkan menjadi tindakan psikomotor pada keadaan nyata dilapangan yang akan mengarahkan mahasiswa melalui tahapan proses asuhan keperawatan baik dari masalah sederhana sampai masalah yang kompleks melalui upaya promotif, preventif dengan tidak mengabaikan aspek-aspek kuratif dan rehabilitative sesuai dengan batas kewenangan, tanggungjawab, dan kemampuan perawat berlandaskan pada etika profesi keperawatan. Kuliah
Kerja
Nyata
Pembelajaran
Pemberdayaan
Masyarakat
(KKN-PPM)
merupakan pengalaman iptek yang sudah dipelajari, menuntut dosen maupun mahasiswa kepada pola kerja interdisiplin dan terpadu yang dilandasi upaya penanggulangan masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan yang ada dimasyarakat yang selanjutnya di
9
fokuskan pada status gizi, menggerakkan dan memberdayakan masyarakat desa untuk hidup sehat dan memanfaatkan fasilitas dan kebijakan pemerintah yang ada untuk meningkatkan kualitas hidup sehat mereka. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dipandang perlu dilakukannya pengabdian masyarakat berbasis pelayanan dan pendampingan mahasiswa sebagai upaya peningkatan status gizi untuk dapat membantu terwujudnya kesehatan masyarakat secara umum dan perbaikan status gizi secara khususnya. 1.1. Mitra Program Pengabdian Masyarakat Mitra pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyrakat (PPM) adalah Posyandu yang berada dalam wilayah kerja Desa Alata Karya di Kabupaten Gorontalo Utara. 1.2. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh masyarakat,terkhusus kepadabayi dan Balita di desa Alata Karya Kabupaten Gorontalo Utara.
10
BAB II TARGET DAN LUARAN
Target ataupun tujuan dari pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian status gizi masyarakat melalui metode aplikasimandiri bekerjasama dengan kader dan petugas kesehatan Posyandu 2. Melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang peningkatan status gizi masyarakat melalui pendekatan keperawatan komunitas. 3. Melakukan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ASI melalui pendekatan komunitas serta bekerjasama dengan kader-kader posyandu. 4. Melakukan pelayanan kesehatan khususnya untuk masalah gizi melalui pendekatan komunitas serta bekerjasama dengan kader-kader posyandu. 5. Melakukan pelatihan kader posyandu guna mengoptimalkan operasional pelayanan kesehatan terutama pengoptimalan fungsi posyandu, dimana pelatihan ini diharapakan dapat dilakukan secara berkesinambungan oleh lembaga dan pihak terkait demi tercapainya peningkatan status gizi masyarakat. Kemudian luaran atau hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah : Produk kegiatan KKN-PPM : No 1
Judul Program Utama Penilaian status gizi masyarakat
Indikator yg ingin dicapai Perbaikan status gizi masyarakat
Satuan persen
Penerapan penkes mahasiswa untuk Penyuluhan tentang peningkatan 2
peningkatan pengetahuan masyarakat
kali
status gizi masyarakat mengenai status gizi Pemberian Makanan Tambahan 3
Peningkatan status gizi bayi dan balita
kali
(PMT) ASI
11
Penyelesaian secara umum akan 4
Pelayanan Kesehatan Gizi
masalah-masalah para ibu ttg gizi bayi
persen
dan balita Pengoptimalan fungsi kader dalam 5
Pelatihan Kader Posyandu
kali posyandu
Hasil yang bisa dicapai lembaga dalam kegiatan ini, akan terdapatnya program-program khusus dalam pemantauan status gizi masyarakat terutama untuk keberhasilan perbaikan status gizi yakni dengan menindaklanjuti pelatihan kader posyandu dengan program kunjungan neonatus, kunjungan bayi dan balita baik secara individu maupun berkelompok. Adapun kompetensi yang diharapakan khusus untuk mahasiswa peserta KKS adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan praktik yang professional dan berlandaskan pada etik keperawatan sesuai dengan kode etik PPNI (2000) a) Berkomunikasi secara professional dengan masyarakat khususnya para ibu dan tenaga kesehatan b) Melindungi masyarakat khususnya ibu hamil, bayi, dan balita dari status gizi yang buruk c) Memiliki komitmen terhadap tujuan KKS yang ditujukan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat khususnya untuk perbaikan status gizi masyarakat d) Mengaplikasikan program pemerintah di masyarakat (posyandu) 2. Menunjukkan kemampuan untuk berfikir kritis dan analisis a) Mengembangkan diri secara professional terus menerus b) Melakukan praktik keperawatan yang didasarkan fakta c) Menggunakan standar praktik dalam penerapan asuhan keperawatan komunitas
12
3. Memberikan asuhan keperawatan sesuai standar a) Menyusun instrument pengkajian sesuai masalah yang ditemukan b) Merencanakan
asuhan
keperawatan
yang
merefleksikan
prioritas,
kesinambungan, dan alternative tindakan untuk mencapai status gizi yang optimal. c) Memberikan asuhan keperawatan yang mencakup tindakan keperawaan atau terapi modalitas, pendidikan kesehatan dan kolaborasi untuk memfasilitasi masyarakat khususnya untukperbaikan status gizi d) Mengimplementasikan dan mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan menggunakan indicator yang telah dilakukan. e) Mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan dan evaluasi yang dilakukan. f) Pelaksanaan prosedur asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar procedural asuhan keperawatan komunitas.
13
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Persiapan dan Pembekalan Mekanisme pelaksanaan KKS pengabdian ini, pada umumnya hampir sama dengan mekanisme pelaksanaan KKS regular, akan tetapi yang sedikit berbeda, karena kegiatan ini sebenarnya adalah pengabdian masyarakat oleh dosen, jadi pengusulan topik, judul serta materi dan teknik pelaksanaannya sepenuhnya adalah tanggung jawab dosen pengusul. Dosen yang mengusul pengabdian ini, akan terlibat langsung dalam rangkaian kegiatan KKS, berlaku sebagai pembimbingatau pendamping lapangan dalam hal teknis pelaksanaannya. Adapun mahasiswa sendiri sebagai peserta KKS pengabdian, sebagai pelaku dilapangan selayaknya harus selalu bekerjasama dan berkoordinasi terus dengan dosen pembimbingnya dalam hal ini dosen pengusul. Persyaratan mahasiswa yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat sebagai berikut : 1. Calon
peserta
telah
menyelesaikan
115
SKS,
baik
kependidikan
maupun
nonkependidikan (sesuai pedoman akademik UNG) 2. Calon peserta harus memprogram KKS melalui KRS pada tahun berjalan. 3. Mekanisme pendaftaran peserta KKS pengabdian dengan alur sebagai berikut : a. Mahasiswa wajib memprogramkan dan mengimput mata kuliah KKS secara online. b. Mahasiswa wajib mengisi biodata online melalui http:/lpm.ung.ac.id c. Biodata mahasiswa diprint-out, kemudian dimasukkan ke LPM (dengan melengkapi berkas pada poin 5 dibawah ini) untuk di validasi. d. Setelah dinyatakan valid, mahasiswa diberi pengantar untuk membayar biaya pendaftaran KKS pengabdian di Bank. e. Bukti (slip) asli pembayaran pendaftaran KKS dimasukkan ke LPM.
14
4. Pada saat pendaftaran calon peserta melengkapi berkas sebagai berikut : a. Transkrip nilai dari Jurusan/Program Studi Diketahui Pembantu Dekan I b. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter c. Memasukkan pas photo warna 3x4 cm (1 lembar) dan 2x3 cm (1 lembar) 5. Membayar biaya pendaftaran Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) ke rekening rector UNG melalui bank yang ditunjuk panitia atas nama Rektor Universitas Negeri Gorontalo.
Pelaksanaan KKS pengabdian dosen merupakan aplikasi teori yang telah didapatkan mahasiswa dari dosen selama proses pembelajaran pada tahap akademik. Materi yang terkait seperti Ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan dasar, pengantar kesehatan masyarakat, komunikasi keperawatan, manajemen keperawatan, dan pada khusunya mengarah ke topic asuhan keperawatan yang berfokus pada status gizi masyarakat. Bentuk aplikasi yang dilakukan selama KKS Pengabdian adalah melaksanakan asuhan keperawatan kelompok yang memiliki karakteristik yang sama yaitu pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, anak sekolah, remaja dan masyarakat umum lainnya yang berpartisipasi terhadap kesehatan secara umum seperti kader dan petugas kesehatan. Luasnya area KKS Pengabdian di masyarakat sesuai dengan tahap perkembangan atau strata dimasyarakat membutuhkan kemampuan dari dosen sebagai pembimbing dan setiap mahasiswa terhadap ilmu manajemen dan keperawatan umumnya yang menyentuh berbagai tingkat elemen masyarakat khususnya keperawatan anak dan maternitas.Maka keterampilan yang sudah dimiliki oleh mahasiswa diharapkan dapat diterapkan pada program KKS dengan modifikasi alat dan bahan sesuai kondisi yang ada di masyarakat.
15
3.2. PELAKSANAAN Proses kegiatan KKS Pengabdian melalui tahapan : pra interaksi, introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses, dan terminasi akhir yang didalamnya terkait proses keperawatan pada ibu dan anak (pengkajian, diagnose, perencanan, implementasi, dan evaluasi) masalah yang ditemukan dalam kelompok ibu dan anak. Mahasiswa akan dibagi dalam kelompok dan membina klien kelolaan dengan kasus-kasus kesehatan yang berbeda. Dalam pembinaan kelompok masyarakat guna peningkatan status gizi, mahasiswa akan melakukan penilaian status gizi masyarakat, penyuluhan kesehatan tentang peningkatan status gizi, pemberian makanan tambahan ASI, memberikan pelayanan kesehatan khususnya untuk masalah gizi bekerjasama dengan kader dan pelatihan kader posyandu guna mengoptimalkan operasional pelayanan kesehatan terutama pengoptimalan fungsi posyandu.
Bimbingan dan monitoring Agar pelaksanaan KKS Pengabdian berjalan dengan baik dan optimal, selama bertugas di lapangan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) membimbing dan memonitoring tahap-tahap program kerja Tim mahasiswa.Oleh karena itu DPL yang merupakan tenaga lebih berpengalaman memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa untuk keberhasilan KKS Profesi Keperawatan. Bimbingan dan pendampingan yang perlu diberikan oleh DPL antara lain pada tahap-tahap kegiatan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga kesehatan terkait melalui kegiatan advokasi dan sosialisasi continue. Termasuk mencari dukungan dari instansi pemerintah setempat yang terkait. 2. Penyelenggaraan lokakarya mini untuk membahas program kerja yang disusun oleh tim KKS
Pengabdian
bersama
kelompok
masyarakat
(bidang
kesehatan/unit 16
kesehatan/lembaga kesehatan). DPL membantu mengarahkan tekhnis agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Kegiatan pembimbingan yang diberikan dosen yang melakukan pengabdian dalam kegiatan KKS ini Menyiapkan/memberi informasi tentang wilayah yang akan di bina, Mengevaluasi pemahaman mahasiswa tentang peningkatan status gizi yang diimplikasikan dalam pelayanan proses keperawatan, Mengobservasi kegiatan mahasiswa dan memberikan umpan balik, Membimbing dan memvalidasi kegiatan mahasiswa serta hasil kegiatan nantinya, mengevaluasi hasil kegiatan mahasiswa secara keseluruhan dan mengidentifikasi kegiatan dan kerja sama dengan masyarakat selama melakukan kegiatan KKS. Adapun untuk teknis pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. Proses Kegiatan Mahasiswa a) 30 orang mahasiswa ditempatkan di posyandu dalam wilayah kerja desa secara berkelompok b) Mahasiswa ditargetkan melakukan kegiatan ini selama 45hari dari bulan februari maret, dengan JKEM yg telah ditentukan. Setiap mahasiswa melakukan pekerjaan sebanyak minimal 288 JKEM selama 2 bulan. c) Mahasiswa pada minggu pertama melakukan orientasi wilayah KKS Pengabdian dengan melakukan identifikasi melalui struktur yang ada di masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lingkungan. Selanjutnya mahasiswa melakukan persiapan pertemuan dengan masyarakat kemudian mempersiapkan penyusunan instrument. d) Minggu kedua mahasiswa melakukan orientasi program pelayanan kesehatan terutama masalah gizi yang ada di puskesmas atau posyandu. Program tersebut merupakan program prioritas dan dilanjutkan dengan presentasi mengenai hasil telaah program tersebut. 17
e) Setelah instrument siap, maka mahasiswa bersama masyarakat kelompok menyusun rencana berdasarkan tujuan pelaksanaan KKS pengabdian disesuaikan dengan data yang diperoleh dilapangan pada observasi awal. Rencana ini akan disusun dalam POA (Plan Of Action). f) Minggu selanjutnya mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan POA yang telah ditetapkan bersama. g) Setiap kegiatan yang dilakukan di nilai. Setiap mahasiswa memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan dalam kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap anggota mahasiswa di kelompok harus mengambil kesempatan untuk setiap kegiatan dengan tugas yang berbeda agar mendapatkan hasil yang optimal. h) Setiap kegiatan didahului dengan konsultasi laporan pendahuluan (format terlampir). Konsultasi minimal 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan, oleh karena itu perencanaan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya sehingga tidak terjadi pembatalan kegiatan karena rencana yang dibuat mendadak atau belum dikonsultasikan. i) Mahasiswa akan disupervisi disetiap kegiatan. Supervise ini dinilai sebagai bentuk kinerja professional individu (format terlapir). Supervisi terdiri dari kinerja interpersonal, knowledge, skill, dan etika dan legal.
Tabel Daftar JKEM NO
PROGRAM
LOKASI
VOLUME
KETERANGAN
(JKEM) 1
Penilaian Status
Posyandu
Gizi Masyarakat
Desa
12
Pengukuran dilakukan selama
18
2 jam/hari sebanyak 1 kali dlm seminggu selama 6 minggu di Pyd : 2x1x6 = 12 JKEM 2
Penyuluhan Status
Dusun
24
Gizi
Kegiatan dilakukan selama 2 jam/hari sebanyak 3 di 4 Dusun : 2x3x4 = 24 JKEM
3
Pemberian
Posyandu
Makanan
dan Desa
48
Kegiatan dilakukan selama
Tambahan ASI
±6 jam/hari sebanyak 2 kali di 4 dusun : 6x2x4 = 48 JKEM
4
Pelayanan Kesehatan Gizi
Desa
192
Pelayanan dilakukan selama ±4 jam/hari sebanyak 12 kali di 4 dusun : 4x12x4 = 192
19
JKEM 4
Pelatihan Kader
Posyandu
24
Pelatihan
Posyandu
dilakukan selama 3 jam/hari sebanyak 2 kali di 4 posyandu : 3x2x4 = 24 JKEM
Jumlah rata-rata 300 JKEM (y) JKEM Jumlah mahasiswa Total volume
30 orang (n) (n) x (y) 300 x 30 = 9000
kegiatan
2. Tekhnik evaluasi Evaluasi dilaksanakan melalui : 1) Evaluasi struktur a. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan pada pelaksanaan kegiatan KKS pengabdian (tercapainya kompetensi yang ditetapkan) b. Alat-alat yang mendukung pelaksanaan kegiatan KKS tersedia/dipersipkan. 2) Evaluasi proses a. Kehadiran mahasiswa pada saat kegiatan KKS 100% b. Telah mengumpulkan semua laporan asuhan keperawatan pada ibu dan anak (laporan
pendahuluan,
pre-post
conference,
keterampilan
prosedur 20
keperawatan, penyuluhan, kegiatan berkaitan dengan peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, laporan asuhan keperawatan, dan laporan manajerial kelompok) c. CI dari institusi dan lahan kegiatan KKS dapat memberikan bimbingan secara efektif terhadap mahasiswa dan tetap berkoordiansi dengan DPL. d. Setiap mahasiswa dapat bekerjasama dengan CI dan tim kesehatan dalam pelaksanaan praktik. 3) Evaluasi hasil a. Kinerja professional individu b. Pengkajian, diagnose, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses keperawatan c. Mahasiswa
mempresentasikan
hasil
kegiatannya
(Persiapan
dan
pengorganisasian, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi) d. Batasan kelulusan : -
A : >85
-
B : 70-84
-
C : 65- 69
-
D : 60-64 (tidak lulus/mengulang)
-
E : < 59 (tidak lulus/mengulang)
3. Rencana Keberlanjutan Program Tindak lanjut dari kegiatan ini, lebih kepada perencanaan yang berupa kerjasama antara pihak kampus dalam hal ini Program Studi Ilmu Keperawatan UNGdengan instansi kesehatan setempat dalam hal ini Dinas Kesehatan danPuskesmas, Program pembinaan kader dan pemantauan secara berkala melalui
21
kader dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat di Desa Alata Karya Kecamatana Kwandang Kabupaten Gorontalo.
22
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Pada tahun 2012 LPM Universitas Negeri Gorontalo mendapatkan dana hibah untuk 1 (satu) seri program KKN-PPM dalam tema
Pengembangan Usaha Kerajinan Anyaman
Berbasis Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Untuk Peningkatan Pendapatan Keluarga. Adapun hasil yang telah dicapai oleh satu seri program KKN-PPM pada tahun 2012 tersebut antara lain telah meningkatnya masyarakat untuk berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dengan memanfaatkan tumbuhan eceng gondok yang selama ini menjadi penyebab dominan dalam kerusakan di danau Limboto, diperolehnya respons yang positif dari pihak lain yang terkait terutama pemerintah daerah dan pihak swasta untuk lebih aktif dalam penyelamatan keberadaan danau LImboto serta adanya kenaikan yang signifikan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir danau Limboto yang memanfaatkan seceng gondok sebagai bahan kerajinan dan usaha kesil. Selain itu beberapa program lainnya yang telah diperoleh dalam bidang pengabdian pada masyarakat yang dikelola oleh LPM Universitas Negeri Gorontalo antara lain; pengabdian masyarakat bagi dosen muda sumber dana PNBP sejumlah 50 judul, pengabdian masyarakat bagi dosen sumber dana BOPTN sejumlah 10 judul, pengabdian masyarakat bagi dosen sumber dana DIKTI; Program IbM bagi dosen sejumlah 1 judul, Program KKN-PPM bagi dosen dan mahasiswa sejumlah 2 judul, Program PM-PMP bagi dosen sejumlah 3 judul; Pengabdian masyarakat berupa kegiatan kemah bakti oleh dosen dan mahasiswa di desa binaan Iluta Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, Program kerjasama pengabdian masyarakat dengan instansi terkait antara lain; Program Inkubator Bisnis, kegiatan pembinaan 30 UKM Tenant selama 8 bulan kerjasama dengan Dinas Koperindag Prov. Gorontalo dan LPM UNG dengan pembiayaan dari kementerian. 23
Koperasi dan UMKM RI, Program BUMN Membangun Desa yakni kegiatan pembinaan bagi cluster pengrajin gula aren di desa binaan Mongiilo kerjasama BRI dengan LPM UNG, Program Pemuda Sarjana penggerak pembangunan di perdesaan yakni kegiatan pendampingan terhadap pemuda sarjana yang ditempatkan di desa kerjasama antara dinas DIKPORA
Prov. Gorontalo dan LPM UNG dibiayai oleh
kemenpora RI, Program
peningkatan ketrampilan tenaga Instruktur dan Pendamping di LPM UNG berupa kegiatan TOT Kewirausahaan bagi calon instruktur LPM UN
24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
Gambaran Umum Lokasi KKS a) Sejarah Desa Desa Alata Karya adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Desa Alata Karya mempunyai luas wilayah sekitar 2.107 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: berbatasan dengan Laut Sulawesi
Sebelah Timur
: berbatasan dengan Desa Bulalo
Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Desa Bualemo
Sebelah Barat
: berbatasan dengan sungai Bone
Desa Alata Karya terdiri dari empat dusun yakni sebagai berikut : -
Dusun Alata I
-
Dusun Alata II
-
Dusun Bulalo Kiki I
-
Dusun Bulalo Kiki II
Sebagian besar wilayah Desa Alata Karya merupakan areal pertanian dengan penduduk mayoritas petani beras dan jagung. Di samping itu, ada juga wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), sopir, dan Ibu Rumah Tangga. Dilihat dari kondisi fisiknya, Desa Alata Karya merupakan Desa penghasil beras dan jagung, karena sepanjang Desa ini terdapat aliran sungai. Dengan memiliki jumlah penduduk
1.027 jiwa yaitu laki-laki berjumlah 494 jiwa,
perempuan berjumlah 533 jiwa. Jumlah kepala keluarga 258 KK.
25
b) Profil Desa Desa Alata Karya memiliki Tenaga Kepegawaian sebagai berikut :
Aparat Desa
Kepala Desa
: Sofyan Mahmud
Sekertaris Desa
: Kartin Nakoda
Bendahara Desa
: Ratna Minggu
KAUR Pemerintahan
: Yulistina Pomanto
KAUR Pembangunan
: Indra Mustapa
KAUR Umum
: Sadam Balu
Kepala Dusun Alata 1
: Djawardi Pomanto
Kepala Dusun Alata 2
: Moh. Fadli Pomanto
Kepala Dusun Bulalo Kiki 1
: Rusman Paulu
Kepala Dusun Bulalo Kiki 2
: Sune Balu
BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
Ketua
: Dahlan Imran
Wakil Ketua
: Sudarman B. Mahmud
Sekertaris
: Sudirman Karim
Anggota
: - Sukriyadi Mbuinga - Iman Hako
LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
Ketua
: Ibrahim D. Kulupani
Wakil Ketua
: Yusuf Pomanto
Sekertaris
: Alfitri Paputungan
Bendahara
: Surianty Paty
Seksi Pendidikan : Hartin N. Boki Seksi Kesehatan Kependudukan Keluarga Berencana : Nurhayati Pomanto
26
5.2.
Hasil
5.2.1. Penilaian Status Gizi Masyarakat Penilaian status gizi masyarakat bertempat di Desa Alata Karya yang dilaksanakan sesuai dengan perhitungan waktu JKEM yakni 2 jam/hari sebanyak 1 kali dalam seminggu selama 6 minggu. Pelaksanaannya dilakukan dari pukul 10.00 – 12.00 dengan cara Door To Door ke setiap rumah di masing-masing dusun di desa alata karya. Adapun penilaian status gizi yang dilaksanakan yakni berupa pegukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) pada semua golongan masyarakat, baik bayi balita, anak usia sekolah, remaja dan lansia untuk mengetahui status gizinya. Mahasiswa KKS pengabdian juga melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah khusus untuk ibu hamil, yang bertujuan untuk memantau status gizi ibu hamil, juga untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.
Tabel 5.1. Jumlah Bayi/Balita dan Ibu Hamil di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Bulan Februari-April 2015 Tanggal
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Pelaksanaan
Bayi/Balita
Anak Usia
yang > 18
Sekolah
tahun
16 Maret – 28 33 orang
50 orang
135 orang
Maret 2015
Keterangan
Status
Gizi
Terlampir
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa selama periode 16 Maret – 28 Maret 2015, ada sebanyak 31 orang bayi/balita di desa Alata Karya dengan status gizi baik dan ada 2 orang yang berstatus gizi kurang. Sedangkan anak usia sekolah ada sebanyak 50 orang dan usia > 18 tahun ada sebanyak 135 orang.
27
5.2.2. Penyuluhan Status Gizi Pelaksanaan program penyuluhan Status Gizi dilakukan di empat Dusun di Desa Alata Karya. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di kantor Desa Alata Karya sesuai dengan jumlah JKEM.
Tabel 5.2 Pelaksanaan Penyuluhan Status Gizi di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Bulan Februari-April 2015 NO
PROGRAM
WAKTU
JUMLAH PESERTA
1
Melakukan
penyuluhan
Status
23 Maret 2015
50 orang
Gizi untuk warga masyarakat Desa Alata Karya
Penyuluhan status gizi dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan adalah sebanyak 50 orang.
5.2.3. Pemberian Makanan Tambahan ASI Pelaksanaan pemberian makanan tambahan ASI dilaksanakan untuk empat Dusun yakni Dusun Alata I, Dusun Alata II, Dusun Bulalo I dan Dusun Bulalo II yang dipusatkan di Kantor Desa Alata Karya. Kegiatan ini dikhususkan bagi seluruh bayi maupun balita serta anak-anak di desa Alata Karya.
28
Tabel 5.3 Pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan ASI di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Bulan FebruariApril 2015 No
Tanggal Pelaksanaan
Jumlah Bayi/Balita yang mendapat Makanan Tambahan ASI
1
30 Maret 2015
83 orang
5.2.4. Pelayanan Kesehatan Gizi Pelaksanaan Pelayanan kesehatan gizi ini dilaksanakan di empat Dusun Desa Alata Karya. Pelayanan kesehatan gizi yang dilakukan meliputi konsultasi gizi bayi maupun balita, konsultasi kesulitan menyusui, konsultasi masalah kesehatan sampai dengan pemberian obat-obatan secara gratis yang dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama dengan puskesmas di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan. Tabel 5.4 Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gizi di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Bulan FebruariApril 2015 Tanggal
Jenis Konseling
Pelaksanaan 6 April 2015
Jumlah
Total
Pengunjung Konseling Gizi
15 orang
Konseling Menyusui
5 orang
Konseling Kesehatan
30 orang
50 orang
Pelaksanaan pelayanan kesehatan gizi dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 dengan jumlah 50 orang yang terdiri dari 15 orang mendapat konseling gizi sekaligus
29
mendapat makanan tambahan ASI bagi bayi/balita, 5 orang konseling menyusui, dan 30 orang konseling kesehatan sekaligus mendapatkan terapi berupa obat-obatan gratis sesuai dengan masalah kesehatan yang dikeluhkan masyarakat pada saat itu. 5.2.5. Pelatihan Kader Posyandu Pelatihan kader posyandu dilakukan bersamaan dengan program Penyuluhan Status Gizi yaitu pada tanggal 23 Maret 2015. Adapun jenis pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan manajemen laktasi, dan pelatihan monitoring posyandu. Tabel 5.5 Pelaksanaan pelatihan Kader Posyandu di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Bulan FebruariApril 2015 NO
Program
Waktu
Jumlah Kunjungan
1
Pelatihan Manajemen Laktasi
23 Maret 2015
10 orang
2
Pelatihan Monitoring Posyandu 23 Maret 2015
10 orang
Sasaran dari pelatihan kader ini adalah seluruh kader di Desa Alata Karya yang berjumlah 10 orang. Tujuannya adalah agar seluruh kader dapat mengaktifkan seluruh kegiatan posyandu di Desa Alata Karya. Slain program utama di atas, ada beberapa program tambahan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa seperti : 1.
Melaksanakan program pengobatan gratis di setiap dusun di Desa Alata Karya Kec. Kwandang Kab. Gorontalo
2.
Melakukan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar di SD 2 Kwandang dan SLB Kwandang
3.
Melakukan Penyuluhan tentang cara menggosok gigi di SD 2 Kwandang dan SLB Kwandang
30
5.3.
Pembahasan Peningkatan status gizi masyarakat terutama bayi dan balita merupakan hal yang sangat penting danperlu mendapat perhatian serius karena hal inilah yang mampu menekan angka kematian bayi dan balita. Adapun penilaian status gizi yang dilaksanakan yakni meliputi pegukuran tinggi badan dan berat badan bayi maupun balita serta anak, untuk mengetahui status gizinya. Status gizi ini perlu diketahui dan dipantau agar jika ditemukan adanya status gizi kurang maupun gizi buruk dapat segera ditindaklanjuti. Selain itu, Mahasiswa KKS pengabdian juga melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah khusus untuk ibu hamil, yang bertujuan untuk memantau status gizi ibu hamil, juga untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin. Penilaian status gizi ini dilakukan dengan cara Door to Door di masing-masing dusun yakni Dusun Alata I, Dusun Alata II, Dusun Bulalo I, dan Dusun Bulalo II. Dari penilaian status gizi yang dilaksanakan tersebut didapatkan hasil yaitu selama periode 16 Maret – 28 Maret 2015, ada sebanyak 31 orang bayi/balita di desa Alata Karya dengan status gizi baik dan ada 2 orang yang berstatus gizi kurang. Sedangkan anak usia sekolah ada sebanyak 50 orang dan usia > 18 tahun ada sebanyak 135 orang. Selanjutnya program yang dilaksanakan adalah program penyuluhan Status Gizi dilakukan di empat Dusun di Desa Alata Karya. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di kantor Desa Alata Karya sesuai dengan jumlah JKEM. Penyuluhan status gizi dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan adalah sebanyak 50 orang. Adapun tujuan dari penyuluhan status gizi ini adalah agar seluruh masyarakat di Desa Alata Karya memahami petingnya peningkatan status gizi pada bayi/balita maupun anak usia sekolah. Khusunya pada seluruh ibu yang mempunyai baya/balita
31
di rumah, agar dapat mengetahui makanan yang baik yang harus diberikan pada bayi/balita, dan cara mengolahnya serta tekhnik pemberiannya. Pelaksanaan pemberian makanan tambahan ASI dilaksanakan untuk empat Dusun yakni Dusun Alata I, Dusun Alata II, Dusun Bulalo I dan Dusun Bulalo II yang dipusatkan di Kantor Desa Alata Karya. Kegiatan ini dikhususkan bagi seluruh bayi maupun balita serta anak-anak di desa Alata Karya. Pemberian makanan tambahan ASI ini bertujun untuk meningkatkan status gizi bayi/balita mengingat dari penilaian status gizi yang telah dilaksanakan sebelumnya ditemukan ada 2 balita dengan status gizi kurang. Selanjutnya, Pelaksanaan pelayanan kesehatan gizi yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 Pelaksanaan pelayanan kesehatan gizi dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 dengan jumlah 50 orang yang terdiri dari 15 orang mendapat konseling gizi sekaligus mendapat makanan tambahan ASI bagi bayi/balita, 5 orang konseling menyusui, dan 30 orang konseling kesehatan sekaligus mendapatkan terapi berupa obat-obatan gratis sesuai dengan masalah kesehatan yang dikeluhkan masyarakat pada saat itu. Pelayanan kesehatan gizi ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya pada seluruh masyarakat di Desa Alata Karya bukan hanya mengenai Gizi, namun juga meliputi berbagai aspek meliputi pemberian konseling Gzi, konseling Menyusui, dan konseling kesehatan secara umum sampai dengan pemberian obat-obatan gratis yang telah disediakan bekerjasama dengan puskesmas di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan. Pelatihan kader posyandu dilakukan bersamaan dengan program Penyuluhan Status Gizi. Adapun jenis pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan manajemen laktasi, dan pelatihan monitoring posyandu. Sasaran dari pelatihan kader ini adalah
32
seluruh kader di Desa Alata Karya yang berjumlah 10 orang. Tujuannya adalah agar seluruh kader dapat mengaktifkan seluruh kegiatan posyandu di Desa Alata Karya. Hambatan/Permasalahan Dalam Pelaksanaan Program Kerja : Adapun hambatan dalam pelaksanaan program kerja ini, antara lain : 4.
Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya peningkatan status gizi
5.
Minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengikuti penyuluhan kesehatan.
6.
Jarak rumah masyarakat yang berjauhan dengan tempat pelaksanaan kegiatan sehingga menyebabkan sedikitnya masyarakat yang dapat ikut berpasrtisipasi dalam kegiatan.
Solusi Penyelesaian Masalah 1.
Perlu penegasan dari pihak aparat desa kepada masyarakat untuk hadir pada setiap posyandu
2.
Dibutuhkan pendekatan secara personal dari pihak puskesmas maupun kader desa ataupun kader posyandu kepada masyarakat yang minim sekali tingkat kepeduliannya terhadap posyandu, maupun penyuluhan kesehatan yang dilakukan setiap desa.
3.
Melaksanakan kunjungan rumah pada bayi/balita maupun anak yang tidak sempat hadir di posyandu, yakni untuk mengetahui status gizi bayi/balita maupun anak.
33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan 1.
Selama periode 25 Februari-25 April 2015, ada sebanyak 31 orang bayi/balita di desa Alata Karya dengan status gizi baik dan ada 2 orang yang berstatus gizi kurang. Sedangkan anak usia sekolah ada sebanyak 26 orang dengan status gizi baik.
2.
Penyuluhan status gizi dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan adalah sebanyak 50 orang.
3.
Pemberian makanan tambahan ASI dilaksanakan untuk empat Dusun yakni Dusun Alata I, Dusun Alata II, Dusun Bulalo I dan Dusun Bulalo II yang dipusatkan di Kantor Desa Alata Karya dengan total bayi/balita sebanyak 33 orang.
4.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan gizi dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 dengan jumlah 50 orang
5.
Pelatihan kader posyandu dilakukan sekaligus dengan penyluhan status gizi dengan jumlah kader 10 orang. Adapun jenis pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan manajemen laktasi, dan pelatihan monitoring posyandu.
B.
Saran 1.
Diharapakan seluruh program kegiatan KKS Pengabdian untuk seluruh masyarakat di Desa Alata Karya dapat dijadikan progam khusus rutin dari posyandu agar dapat meningkatkan status gizi bayi/balita dan anak usia sekolah di Desa Alata Krya Kecmatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.
34
2.
Program ini juga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat sehingga petugas kesehatan dan kader posyandu bisa lebih aktif memperhatikan status gizi masyarakat khususnya bayi/balita dan anak usia sekolah.
35
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M, 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Beck,C.T. 1998. “Checklist to Identity Women at Risk for Developing Postpartum Depresion”.Journal Obstetric, Gynekologic, and Neonatal Nursing.
Bobak, I. dan S. Largequist. 1998. Maternal Newborn Core Aassesment Scale. Clinic in Developmental Medicine.
Cadwell K, Turner C. 2011. Buku Saku: Manajemen Laktasi.
Depkes RI. 2005. Pedoman Gerakan Sayang Ibu. Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan RI
Depkes RI, 2002. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.Depkes. RI
Depkes RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta : Depkes RI
Doenges, M.E. 1999. Rencana Asuhan Keoperawatan. Edisi ke-3. Jakarta: EGC.
Doenges, M.E. 1999. Rencana Perawatan Maternal/Bayi.Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
Doenges, M.E. 1996. Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedomen untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawat Ibu. Edisi ke-2. Jakarta: EGC
Farrer, Hellen. 1999. Perawatan Maternitas. Edisi ke-2. Jakarta: EGC Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip – Prinsip Dasar). Jakarta : Rineka Cipta. Pusat Promosi Kesehatan, Depkes RI
36
DOKUMENTASI PROGRAM KKS PENGABDIAN DESA ALATA KARYA KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA PERIODE FEBRUARI-APRIL 2015
Gambar 1.1 Coaching Mahasiswa KKS
Gambar 1.2 Pembekalan
37
Gambar 1.3 penerimaan mahasiswa KKS
Gambar 1.4 penerimaan Mahasiswa KKS
38
Gambar 1.5 penilaian Status Gizi Masyarakat
Gambar 1.6 penyuluhan tentang Status Gizi Masyarakat 39
Gambar 1.7 penyuluhan Tentang Status Gizi Masyarakat
Gambar 1.8 pemberian Makanan tambahan ASI 40
Gambar 1.9 pelayanan Kesehatan Gizi
Gambar 1.10 Konsultasi Gizi
41
Gambar 1.12 Konsultasi Gizi
Gambar 1.12 Pelatihan Kader Posyandu 42
1.13 Pengobatan Gratis
43
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN “GIZI”
Topik
: Gizi
Hari/Tanggal
:
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Desa Alata Karya
Sasaran
: Masyarakat
Metode
: Diskusi dan Tanya Jawab
Media
: Lefleat
Materi
: Terlampir
A. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang Gizi
B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan masyarakat diharapkan mampu : a. Menjelaskan Pengertian Gizi b. Menjelaskan Manfaat Pemenuhan Gizi c. Menjelaskan Akibat Tidak Terpenuhinya Gizi Seimbang d. Menjelaskan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) e. Menjelaskan Permasalahan Gizi Masyarakat
44
C. Stategi Pelaksanaan Kegiatan Belajar : No 1.
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Pendahuluan - Memberi salam
2
Menit
- Menjelaskan tujuan - Kontrak waktu 2.
Penyajian
-
Menjelaskan Pengertian Gizi
-
Menjelaskan
18 Menit
Manfaat
Pemenuhan Gizi -
Menjelaskan
Akibat
Tidak
Terpenuhinya Gizi Seimbang -
Menjelaskan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
-
Menjelaskan
Permasalahan
Gizi Masyarakat. 3.
Penutup
- Memberikan
kesempatan
10 Menit
masyarakat untuk bertanya - Menjelaskan
tentang
hal-hal
yang kurang dimengerti oleh masyarakat - Salam (Penutup)
D. Setting
Keterangan = Masyarakat = Pemateri = Moderator/Observasi
45
E. Evaluasi 1.
2.
3.
Menjelaskan Pengertian Gizi
Baik : Dapat menyebutkan apa yang dimaksud dengan gizi secara lengkap.
Cukup : Dapat menyebutkan sebagian pengertian gizi
Kurang : Tidak dapat menyebutkan pengertian gizi
Menjelaskan Manfaat Pemenuhan Gizi
Baik : Dapat menjelaskan manfaat pemenuhan gizi secara lengkap.
Cukup : Dapat menjelaskan sebagian manfaat pemenuhan gizi
Kurang : Tidak dapat menjelaskan manfaat pemenuhan gizi
Menjelaskan Akibat Tidak Terpenuhinya Gizi Seimbang
Baik : Dapat menjelaskan akibat tidak terpenuhinya gizi seimbang secara lengkap.
4.
Cukup : Dapat menjelaskan sebagian akibat tidak terpenuhinya gizi seimbang
Kurang : Tidak dapat menjelaskan akibat tidak terpenuhinya Gizi Seimbang
Menjelaskan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
Baik : Dapat menjelaskan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) secara lengkap.
Cukup : Dapat menjelaskan sebagian Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
Kurang : Tidak dapat menjelaskan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
5. Menjelaskan Permasalahan Gizi Masyarakat
Baik : Dapat menjelaskan permasalahan gizi masyarakat secara lengkap.
Cukup : Dapat menjelaskan sebagian permasalahan gizi masyarakat
Kurang : Tidak dapat menjelaskan permasalahan gizi masyarakat.
46
Materi Penyuluhan
Pengertian Gizi Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang berkualitas. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Kekurangan gizi ditandai dengan: -
Lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak)
-
Daya tahan tubuh rendah
-
Kurangnya tingkat inteligensia (pemikiran)
-
Produktivitas yang rendah
Kelebihan gizi ditandai dengan: -
Kelebihan berat badan
-
Besarnya risiko kemunculan berbagai penyakit kronis degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat. Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Makanan tersebut antara lain:
47
1.
Karbohidrat dan Lemak Karbohidrat adalah sumber energi bagi sebagian besar mahluk hidupLemak adalah sumber energi yang besar di dalam tubuh, dan menghasilkan 9 kkal pada setiap gramnya. Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah makanan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari, contohnya berkerja dan berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh kita bisa didapatkan dari padi-padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energi/tenaga untuk kegiatan hidup manusia. Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain : beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
2.
Vitamin dan Mineral Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Mineral adalah suatu zat gizi yang diperlukan manusia dalam mendukung proses tumbuh dan berkembang dalam jumlah yang kecil atau sedikit. Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan yang berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan fungsinya secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dan lain-lain.
3.
Protein Protein adalah rsalh saru zat yang sangat penting dan harus dimiliki oleh tubuh manusia. Protein merupakan salah satu zat makromolekul organik kompleks kandungannya meliputi oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, karbon dan beberapa sistem dari asam amino. Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lainlain. Zat pembangun sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.
48
Manfaat Pemenuhan Gizi Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari pemenuhan gizi seimbang pada setiap periode kehidupan manusia : -
Masa Kehamilan: Pemenuhan gizi dalam masa kehamilan sangat mempengaruhi kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang bisa menciptakan janin yang sehat, tidak cacat dan tidak mudah sakit.
-
Usia Bayi: Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat dan pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal. Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan kemudian makanan pendamping ASI sejak 6 bulan sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dari makanan yang alami.
-
Usia 1 - 3 Tahun: Pada usia ini anak mulai dikenalkan dengan makanan oleh keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan otak pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia selanjutnya, sehingga kebutuhan gizi yang optimal sangat diperlukan pada usia ini.
-
Usia Prasekolah dan Sekolah: kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk konsentrasi belajar, beraktivitas, bersosialisasi, dan untuk kesempurnaan fisik.
-
Usia Remaja: Dibutuhkan pemenuhan gizi yang optimal agar dapat mencapai kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.
-
Usia Dewasa: Gizi optimal dan seimbang pada usia dewasa diperlukan agar tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spriritual, dan sosial.
Akibat Tidak Terpenuhinya Gizi Seimbang No.
Zat Gizi
1
Karbohidrat
Kelebihan
Kekurangan
Gula darah meningkat,
Malnutrisi, Kurus, Lemah, Tidak ada
Diabetes, Obesistas,
energi, Gangguan metabolisme otak,
Jantung, Gangguan pada
Busung lapar
pembuluh darah (Cardiovaskuler), Hipertensi 2
Protein
Gangguan ginjal beban
Mudah sakit, Gangguan metabolisme
kerja hati
tubuh
49
3
Lemak
Obesitas, Kolesterol
Busung lapar, Kekurangan vitamin
tinggi, Penyempitan
yang larut dalm lemak (A, D, E, K),
pembuluh darah.
Penurunaan daya tahan tubuh, Kurang tenaga, Gangguan tumbuh kembang
4
Mineral
Penumpukan zat besi
Kurang zat besi berakibat penurunan
berakibat pada gangguan
konsentrasi dan IQ, Mudah sakit dan
kerja organ, diare, muntah- Tidak nafsu makan muntah, talasemia, dan Gangguan metabolisme tubuh. 5
Vitamin A
Kurang yodium berakibat penyakit gondok
Sakit kepala dan gangguan Gangguan pembentukan hormon pada
sendi,
dan
pada seks yang terkait dengan produksi
tingkat yang sangat berat sperma menjadi edikit, Mata dapat
6
Vitamin B
menyebabkan meradang, Mudah lemah, Kulit
gangguan jiwa
kusam
Dapat mengakibatkan
Gangguan aktivitas enzim dan
kerusakan otak dan dapat
metabolisme, Gangguan produksi
menyebabkan mual (bila
testosterone (hormone seks yang
diminum dengan dosis
membangkitkan libido)
berlebihan) 7
Vitamin C
Membuat kontraksi usus
Nyeri
pada
lebih terangsang dan
pembuluh
menyebabkan diare
metabolisme
otot,
darah, protein
Kerusakan dan dan
Proses lemak
terhambat, nafsu makan berkurang, nyeri otot, kulit kusam 8
9
Vitamin D
Vitamin E
Dapat merusak ginjal dan Dapat menyebabkan penyakit tulang hati
yaitu rakitis dan osteomalasia
Dapat meningkatkan
Gangguan pembentukan hormon
tekanan darah
seks yang membuat berkurangnya gairah seksual
10
Vitamin K
Dapat menyebabkan mual
Menghambat proses pembekuan
50
darah, Perdarahan, dan Menghambat penyembuhan luka,
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pedoman umum gizi seimbang (PUGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang memerhatikan empat prinsip, yakni variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal. Gizi seimbang memerhatikan empat prinsip, yakni variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal. Untuk menanggulangi masalah status gizi kita juga perlu pedoman tentunya. Berikut ini pedoman gizinya : 1)
Agar badan tetap sehat, makanlah aneka ragam makanan.
2)
Makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak untuk memenuhi kecukupan energi (tenaga).
3)
Makanlah 3 - 4 piring nasi sehari, dengan lauk pauk, sayur dan buah atau bahan makanan penukarnya untuk memenuhi ½ dari kebutuhan energi.
4)
Batasi konsumsi lemak dan minyak secara berlebihan.
5)
Gunakan garam beryodium dalam semua menu makan sehari.
6)
Makanlah sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan karena mengandung zat besi agar badan tetap sehat dan bebas dari anemia (kurang darah).
7)
Minumlah tablet tambah darah/sirup FE, agar penyerapan besi dalam tubuh dapat maksimal.
8)
Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 6 bulan agar bayi sehat dan kebal penyakit.
9)
Biasakan makan pagi agar badan tetap sehat dan bugar.
10) Minumlah air matang sekurang-kurangnya 8 gelas sehari. 11) Lakukanlah olahraga secara teratur agar dapat mencagah kegemukan dan menguatkan jantung. 12) Hindari minum minuman keras ber-alkohol agar tidak terkena penyakit berbahaya. 13) Telitilah makanan yang dikemas (kaleng utuh & baik, tanggal kadaluarsa) dan bacalah label makanan agar kesehatan dapat dijamin dan terhindar dari bahaya.
51
Permasalahan Gizi Masyarakat
Penyebab Langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.
Penyebab Tidak Langsung Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu : a.
Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
b.
Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.
c.
Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
52
53
54
DAFTAR HADIRPESERTA PENYULUHAN STATUS GIZI MASYARAKAT DI DESA ALATA KARYA KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA
NO
NAMA
EVALUASI HASIL PENYULUHAN TAHU
1.
Djahara S. Koli
2.
Guge Huludji
3.
Jein Lakuju
4.
Djura A. Rone
5.
Aziz Kiayi
6.
Mastin
7.
Hadija
8.
Sarce Rompas
9.
Ibrahim Kulupani
10
Sam Pomanto
11.
Maryam Pomanto
12.
Yusuf Pomanto
13.
Mohamad Pomanto
14.
Asna Pomanto
15.
Aswati Pou
16.
Silfana Abas
17.
Martha Totoiya
18.
Aludjaba Tani
TIDAK TAHU
55
19.
Muryati Baso
20.
Mula Baso
21.
Salma Batuta
22.
Nurdaya Ali
23.
Asni Soge
24.
Khusna Gusasi
25.
Yulin Suwarni
26.
Rani
27.
Silfana Abas
28.
Aswati Pou
29.
Asna Pomanto
30.
Mohamad Pomanto
31.
Yusuf Pomanto
32.
Maryam Pomanto
33.
Sam Pomanto
34.
Ibrahim Kulupani
35.
Putra Rosoid
36.
Sarce Rompas
37.
Hadija
38.
Mastin
39.
Aziz Kai
40.
Djura A. Bone
41.
Keysya
42.
Jein Lakuju
56
43.
Guge Hatoji
44.
Djahara S. Kai
45.
Sarce Rompas
46.
Aswati Poli
47.
Moh. Fadli
48.
Djahara S. Koli
49.
Martha Totoiya
50.
Aswin Yusuf
57
EVALUASI HASIL PELAYANAN KESEHATAN STATUS GIZI MASYARAKAT (KONSULTASI KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT)
NO
NAMA
JENIS KONSULTASI
1.
Hartin Balu
Kesehatan umum
2.
Kadir Pomanto
Kesehatan umum
3.
Rohani Arbi
Kesehatan umum
4.
Emiliana Sibu
Kesehatan umum
5.
Mesriwati Lakuju
Kesehatan umum
6.
Aniya Abjuhu
Kesehatan umum
7.
Asni Abdullah
Kesehatan umum
8.
Teti Panturusang
Kesehatan umum
9.
Mohamad Fadli
Gizi
10
Asni Soge
11.
Nurdaya
12.
Salma Babuta
13.
Galang Saputra Rauf
14.
Mula Baso
15.
Muryati Baso
16.
Febrian
Kesehatan umum
17.
Aludjaba Tani
Kesehatan umum
18.
Martha Totoiya
Kesehatan umum
19.
Wirda Ano
20.
Hasan Dunggio
Menyusui Kesehatan umum Menyusui Gizi Menyusui Gizi
Menyusui Kesehatan umum
58
21.
Hartati Pomanto
Menyusui
22.
Fatma Abas
Gizi
23.
Kalsum Kemtu
Gizi
24.
Teti Pantalusung
Gizi
25.
Asni Abdullah
Gizi
26.
Aniya Abjuhu
Gizi
27.
Mesrawati Lakuju
Gizi
28.
Emiliana Sibu
Gizi
29.
Rohani Arbi
Gizi
30.
Hastin Balu
Gizi
31.
Rani
Gizi
32.
Yulin Suwani
Gizi
33.
Khusna Gusasi
Gizi
34.
Kalsum Kemta
Gizi
35.
Fatma Abas
Gizi
36.
Hartati Pomanto
Kesehatan umum
37.
Hasan Dunggio
Kesehatan umum
38.
Wirda Ano
Kesehatan umum
39.
Salma Babuta
Kesehatan umum
40.
Mula Baso
Kesehatan umum
41.
Febrian
Kesehatan umum
42.
Martha Totoiya
Kesehatan umum
43.
Wirda Ano
Kesehatan umum
44.
Rumiyati Yasin
Kesehatan umum
59
45
Febri Kou
Kesehatan umum
46
Ajra Ballu
Kesehatan umum
47
Patria Bidani
Kesehatan umum
48
Hasnah Rahman
Kesehatan umum
49
Suwarni Harun
Kesehatan umum
50
Bobi Eko
Kesehatan umum
60
EVALUASI PELATIHAN KADER POSYANDU NO
NAMA
EVALUASI HASIL PELATIHAN TAHU
1
Nurhayati Pomanto
2
Djawardi Pomanto
3
Moh. Fadli Pomanto
4
Yulistina Pomanto
5
Ratna Minggu
6
Alfitri Paputungan
7
Surianty Paty
8
Hartin N. Boki
9
Sukriyadi Mbuinga
10
Sudirman Karim
TIDAK TAHU
61
EVALUASI HASIL PENILAIAN STATUS GIZI BAYI DAN BALITA DI DESA ALATA KARYA KECAMATAN KWNDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA PERIODE FEBRUARI-APRIL 2015
NO
Nama
JK
Umur
BB
TB
LILA
(L/P)
(bln)
(Kg)
(cm)
(cm)
Status GIZI (nilai Z-Score) BB/U
TB/U
BB/TB
1.
Ulfani Wahab
P
36
11
83
19
Gizi kurang
Sangat pendek
Normal
2.
Akbar
L
41
11
92
13
Gizi kurang
Normal
Kurus
3.
Indra
L
17
9,5
80
16
Gizi baik
Normal
Normal
4.
Naura Soge
P
7
7,2
65
15
Gizi baik
Normal
Normal
5.
Moh. Riski Lalu
L
48
16
95
17
Gizi baik
Normal
Normal
6.
Rehan Hatuji
L
17
10
76
17,5
Gizi baik
Normal
Normal
7.
Adelin Kansil
P
24
11
82
16
Gizi baik
Normal
Normal
Tabel 1.1 Data Status Gizi Bayi dan Balita Dusun Alata I
62
TB NO
Nama
JK
Status GIZI (nilai Z-Score)
Umur
BB
atau
LILA
(bln)
(Kg)
PB
(cm)
BB/U
TB/U
BB/TB
(cm) 1
Rahmawaty M.
P
19
8
80
15
G. Baik
Normal
Normal
2
Nurain Muhamad
P
33
11
100
15
G. Baik
Normal
Normal
3
Ainun Husai
P
9
8,3
68
18
G. Baik
Normal
Normal
4
Keyla Alexa Putri
P
33
12
103
19
G. Baik
Tinggi
Kurus
5
Febrian Tulexa
L
25
10
86
15
G. Baik
Normal
Normal
6
Irana R. Napu
P
33
15
102
18
G. Baik
Normal
Normal
7
Ahmad Pateda
L
30
9
80
11
G. Kurang
Pendek
Normal
8
Aura Rauf
P
41
12
80
15
G. Baik
Pendek
Normal
9
Nurain Rasya
P
30
10
79
15
G.Baik
Pendek
Normal
10
Usman
L
37
24
114
22
G. Lebih
Tinggi
Normal
11
Fadlan Dunggio
L
60
27
115
16
G. Lebih
Normal
Gemuk
12
Alif K. Hunowu
L
60
27,5
98
20
G. Lebih
Pendek
Gemuk
Setiawan Sinubu
Tabel 1.2 data status Gizi bayi dan Balita Dusun Alata II 63
TB NO
Nama
JK
Status GIZI (nilai Z-Score)
Umur
BB
atau
LILA
(bln)
(Kg)
PB
(cm)
BB/U
TB/U
BB/TB
(cm) 1
Farel Walangadi
L
48bln
14kg 94cm
14cm
Gizi Baik
Normal
Normal
2
Rafa Dwi Saputra
L
15bln
8kg
72cm
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
3
Atriani Wulandari
P
36bln
10kg 90cm
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
4
Priolim Saputra
L
28bln
10kg 90cm
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
L
48bln
14kg 90cm
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
L
10bln
7,5k
16cm
Gizi Baik
Normal
Normal
Gizi Baik
Normal
Normal
Gizi Baik
Normal
Normal
Suda’i 5 Alfajrin Suda’i 6 Arya Putra Harun
g L
7
16bln
Andika Kaharu 8
60cm
80cm 10kg
L
15bln
73cm
14cm
64
Moh. Zulkifli 9
Polumulo
11kg P
60bln
83cm
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
Gizi Baik
Normal
Normal
14kg 10
Sri Husa
L
14bln
68cm 9,1k
11
Zulkifli Hasan
P
51bln
g
97cm
15cm
Gizi Buruk
Normal
Buruk
12
Natasya Pakaya
L
36bln
11kg 90cm
14cm
Gizi Baik
Normal
Normal
13
Ical Mohammad
P
7bln
11kg 65cm
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
L
16bln
7,5k
15cm
Gizi Baik
Normal
Normal
Nusi `14
Syahrini Abdul
74cm
g
Tabel 1.3 Data Status Gizi Bayi dan Balita Dusun Bulalo Kiki I dan Bulalo Kiki II
65
EVALUASI HASIL PENILAIAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI DESA ALATA KARYA KECAMATAN KWNDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA PERIODE FEBRUARI-APRIL 2015 Jenis NO
Nama
kelamin (L/P)
Usia
TB
BB
(thn)
(cm)
(kg)
IMT
IMT/U
Status Gizi BB/U
1.
Rivandi Uno
L
8
122
20
13,5
1,68
Normal
2.
Putri Regina
P
16
150
55
24,5
1,53
Normal
3.
Rahayu Hilamalo
P
16
157
51
20,82
1.30
Normal
4.
Muhamad A. Nunu
L
7
110
23
19
2,71
Gemuk
5.
Maya Winami
P
18
150
56
24,88
1,38
Normal
6.
Firman Hasaria
L
18
163
45
16,98
0,94
Normal
8.
Masita Djapar
P
7
109
20
16,94
2,42
Normal
9.
Asri Dunggio
P
13
132
45
20,11
1,54
Normal
10.
Sarman Dunggio
L
15
149
39
17,56
1,17
Normal
11.
David Rahman
L
10
131
35
20,46
2,04
Normal
Tabel 2.1 Data Status Gizi Anak Usia Sekolah Dusun Alata I
66
No
Nama
Usia
TB/BB
IMT
LILA
Status Gizi (IMT/U)
1
Sutrisno Paneo
11
138/22
11,57
20
Kurus
2
Fadel Husain
14
152/51
22,07
31
Normal
3
Saskia Dwi Putri
6
114/18
13,95
17
Normal
4
Rahmat Rais
18
152/51
22,07
30
Normal
5
Aldin Dunggio
17
167/45
16,18
26
Normal
6
Diyawati Dunggio
14
153/52
22,22
31
Normal
7
Risna Pomanto
18
154/49
20,67
24
Normal
8
Novita Pangandaeng
7
121/17
11,64
16
Kurus
9
Suci Rahma Jamadi
6
118/20
14,38
17
Normal
10
Irma
17
147/45
20,83
23
Normal
11
Silvana Ano
8
119/16
11,34
18
Kurus
12
Abdul Azis Ano
14
125/25
16,02
19
Normal
13
Muzdalifah Dunggio
9
123/20
13,24
15
Normal
14
Tifatul Rauf
6
90/19
23,45
17
Obesitas
15
Dali Datau
10
110/17
14,04
16
Normal
16
Aliya Datau
7
107/15
13,15
15
Normal
17
Nurain Hasan
6
102/15
14,42
15
Normal 67
18
Riski A. Kaluku
13
127/23
14,28
17
Normal
19
Riska A. Kaluku
10
115/18
13,63
16
Normal
20
Silvana U. Ano
10
135/16
8,79
17
Kurus
21
Gita Imbran
14
150/38
16,88
20
Normal
22
Akriyanto Basu
13
143/36
17,64
19
Normal
23
Siti Rahmatia
10
128/31
19,01
21
Normal
24
Ardiansyah
7
110/15
12,39
16
Kurus
Tabel 2.2 Data Status Gizi Anak Usia Sekolah Dusun Alata II
68
TB/PB NO
Umur
BB
Status GIZI
Nama atauB TB
IMT
IMT / U
1.
Nurfitri Harun
121cm
8thn 2 Bulan
21kg
14,3
Normal
2.
Asraf yunus
118 cm
8 tahun 3 Bulan
21kg
15
Normal
3.
Moh. Andre Harun
118cm
9thn 1 Bulan
22kg
15,7
Gemuk
4.
Indra suda’i
118cm
8thn 5 Bulan
19kg
13,5
Normal
5.
Rizal Jafar
107cm
9thn 3 Bulan
23kg
20,17
Gemuk
6.
Selfiawati S. Kiama
107cm
8thn 2 Bulan
16kg
14
Normal
7.
Verawati kiama
142cm
10thn 1 Bulan
36kg
17,91
Normal
8.
Febrianti Kiama
154cm
14thn 3 Bulan
49kg
20,67
Normal
9.
Lian Totoiya
127cm
9thn 1 Bulan
21kg
13,04
Normal
10. Sri Juwita Habani
120cm
7thn 2 Bulan
20kg
13,89
Normal
11. Natasya Oiso
79cm
7thn 7 Bulan
21kg
33,87
Gemuk
12. Riyanti Dj Rahman
74cm
9thn 1 Bulan
21kg
38,89
Gemuk
69
13. Adrian Dj Rahman
83cm
9thn 9 Bulan
21kg
30,88
Gemuk
14. Riska Ajis
125cm
8thn 5 Bulan
20kg
12,82
Kurus
15. Ilham Talib
118cm
7thn 3 Bulan
17kg
12,14
Kurus
Tabel 2.3 Data Status Gizi Anak Usia Sekolah Dusun Bulalo Kiki I dan Bulalo Kiki II
70
Lampiran 2 JADWAL KEGIATAN Tahap Kegiatan
Minggu Ke1
2
3
4
5
6
Observasi batas-bats wilayah dusun didesa Alata Karya Penilaian status gizi Penyuluhan Kesehatan Pemberian PMT ASI Pemeriksaan Kesehatan Pelatihan Kader Posyandu Program Tambahan (Pendidikan Kesehatan cuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar). Program tambahan kesenian dan keolahragaan Evaluasi dan penyusunan laporan
71