LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN Mata Kuliah TEKNIK PERBENGKELAN (223G5403) PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEKNIK PERBENGKELAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM DAN INDUSTRI
Disusun Oleh : DR. IQBAL, STP,. MSi (Ketua) DR. IR. DANIEL, M.Eng.Sc (Anggota)
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016
HALAMAN PENGESAHAN Judul Penelitian
: Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Teknik Perbengkelan Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Laboratorium Dan Industri
Peneliti a. Nama Lengkap : Dr. Iqbal, STP, M.Si b. NIDN : 0025127802 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Program Studi : Keteknikan Pertanian e. Nomor HP : 085211873395 f. Alamat surel (e-mail) :
[email protected] Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Daniel, M.Eng.Sc b. NIDN : 0001026209 c. Perguruan Tinggi : Universitas hasanuddin Lama Penelitian Keseluruhan : 3 bulan Biaya Penelitian Keseluruhan : 11.500.000,00 Makassar, Mengetahui, Dekan Fak. Pertanian u.b. Wakil Dekan I
November 2016
Ketua Peneliti,
Prof. Dr. Ir. Sitti Bulkis, MS NIP : 19610829 198601 2 001
Dr. Iqbal, STP, M.Si NIP. 19781225 200212 1 001
Menyetujui, Ketua LKPP Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Elly Wahyudin, DEA, Apt NIP : 19560114 1986012001
KATA PENGANTAR Syukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan ridhoNya sehingga Laporan Hibah Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini berisikan tentang strategi, tindakan dan
usaha yang dilakukan di dalam proses pembelajaran mata kuliah Teknik
Perbengkelan (223G5403) sehingga mahasiswa dapat menguasai dan memahami materi yang diajarkan dengan baik. Ucapan terima kasih banyak kami ucapkan kepada Pusat Kajian dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (PKPAI) Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP) Universitas Hasanuddin yang telah memberikan dana dalam pengembangan proses belajar mengajar pada mata kuliah ini. Semoga laporan ini dapat memberi masukan bagi rekan-rekan dosen lain dalam upaya untuk memperlancar proses belajar mengajar di kampus Universitas Hananuddin.
Penulis
ABSTRAK Mata kuliah Teknik Perbengkelan (223G5403) merupakan salah satu mata kuliah inti dalam kurikulum pada Program Studi Keteknikan Pertanian Unhas. Mata kuliah ini sudah disajikan sejak awal berdirinya Jurusan Teknologi Pertanian Unhas. Perkembangan kurikulum di Prodi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin juga menyebabkan adanya perubahan perubahan dalam proses pembelajaran mata kuliah Teknik Perbengkelan (223G5403). Penyusunan metode pembelajaran ini bertujuan untuk; 1) meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan sehingga dapat memberi pemahaman yang lebih baik terhadap materi pembelajaran; 2) pemahaman yang lebih baik terhadap materi kuliah akan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa; 3) Penggabungan metode pembelajaran SCL dengan pembelajaran berbasis laboratorium dan industri, diharapkan mahasiswa matakuliah Teknik Perbengkelan pada Program Studi Teknik Pertanian dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium. Metode pembelajaran berbasis laboratorium dan industri pada mata kuliah teknik perbengkelan merupakan pengembangan metode yang telah dilakukan saat ini yaitu menggabungkan antara metode student centered learning (SCL) dengan praktikum di laboratorium/bengkel. Hasil penerapan metode ini menunjukkan bahwa 30% mahasiswa peserta matakuliah memperoleh nilai A (Termasuk A-). Kata Kunci : Pembelajaran, Teknik Perbengkelan, SCL, Laboratorium, Industri
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... 2 KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3 ABSTRAK ................................................................................................................................. 4 DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 5 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 6 Latar belakang ........................................................................................................................ 6 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 7 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................... 8 KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK................................................ 9 METODE PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA ........................................................................................................... 13 Student Centred Learning (SCL) ......................................................................................... 14 Pendekatan Berbasis Laboratorium Dan Industri ................................................................ 17 INDIKATOR KINERJA.......................................................................................................... 18 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................ 19 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................ 22 Kesimpulan .......................................................................................................................... 22 Saran .................................................................................................................................... 22 TIM PENGUSUL .................................................................................................................... 23 KEPUSTAKAAN .................................................................................................................... 25 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 26 KONTRAK PEMBELAJARAN ............................................................................................. 27 DAFTAR JADWAL ................................................................................................................ 30 GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) .............................................. 34
PENDAHULUAN Latar belakang Mata kuliah Teknik Perbengkelan (223G5403) merupakan salah satu mata kuliah inti dalam kurikulum pada Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin. Mata kuliah ini sudah disajikan sejak awal berdirinya Jurusan Teknologi Pertanian Unhas. Perkembangan kurikulum di Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin juga menyebabkan adanya perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran mata kuliah Teknik Perbengkelan. Mata kuliah ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal dan memahami sistim pengelolaan bengkel pertanian dan pengenalan teknik-teknik pengerjaan dalam bengkel. Cakupan materinya terdiri atas pengenalan peralatan dan bahan kerja (kayu dan logam) serta keterampilan dalam menggunakan peralatan dasar dan pengelasan baik las listrik maupun las karbit dan pengenalan akan sistim perpipaan, sistim pneumatik dan hidrolik. Metode pengajaran Teknik Perbengkelan ini disusun berdasarkan kurikulum yang ada di program studi Teknik Pertanian sesuai dengan Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) matakuliah tersebut. Penyusunan metode ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan mahasiswa Teknik Pertanian dalam menambah kompetensi dasar yang mereka harus miliki. Matakuliah ini dilaksanakan melalui tatap muka/ceramah di kelas dan praktikum di laboratorium/bengkel. Cakupan materinya terdiri atas pengenalan bengkel pertanian, instrumen dan peralatan perbengkelan, prinsip kerja peralatan pada bengkel pertanian, dan bagaimana mengoperasikan peralatan keteknikan modern guna menambah keterampilan dalam menggunakan alat tersebut. Kompetensi utama yang dirancang dalam mata kuliah ini adalah kemampuan dalam menggunakan dan menjalankan peralatan keteknikan modern. Profil lulusan Program Studi dalam mata kuliah Perbengkelan Pertanian pada tiga tahun terakhir disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Sebaran Nilai lulusan Matakuliah Teknik Perbengkelan Genap (2013) Genap (2014) Genap (2015) Nilai Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) A 10 22 13 32 7 16 A11 24 14 34 11 25 B+ 11 24 9 22 6 14 B 6 13 1 2 8 18 B5 11 3 7 3 7 C+ 1 2 0 0 2 5 C 0 0 0 0 1 2 D 1 2 0 0 0 0 E 1 2 1 2 6 14 Jumlah 46 100 41 100 44 100 Tabel 1 di atas menunjukkan sebaran nilai yang diperoleh mahasiswa pada semester genap 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015. Secara umum sudah menunjukkan hasil yang baik dengan persentase nilai A dan A- lebih besar dari nilai yang lain. Mata kuliah Teknik Perbengkelan semester setiap semester diikuti oleh lebih dari 40 orang mahasiswa dan target yang diharapkan dengan penerapan metode pengajaran yang berbasis laboratorium dan industri, mahasiswa yang lulus dengan nilai A mencapai 40%. Untuk mencapai target tersebut tentulah tidak mudah, karena ada beberapa masalah yang terdapat dalam proses pengajaran saat ini antara lain : 1) Mahasiswa tidak dapat memahami materi dengan baik karena kurangnya peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh laboratorium. 2) Tidak adanya teknisi bengkel yang dapat membantu praktikum di bengkel. 3) Keterbatasan tempat praktikum (laboratorium bengkel) sehingga mahasiswa kurang memahami bagaimana mengoperasikan alat perbengkelan modern.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain : 1. Bagaimana menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang manajemen perbengkelan? 2. Bagaimana mahasiswa dapat memahami prinsip kerja alat keteknikan/perbengkelan modern dengan baik karena keterbatasan sarana praktikum?
Tujuan dan Manfaat Penyusunan metode pembelajaran ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan sehingga dapat memberi pemahaman yang lebih baik terhadap materi pembelajaran. 2. Pemahaman yang lebih baik terhadap materi kuliah akan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 3. Dengan menggabungkan metode pembelajaran SCL dengan pembelajaran berbasis laboratorium dan industri maka diharapkan
mahasiswa matakuliah
Teknik
Perbengkelan pada Program Studi Teknik Pertanian dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium. Manfaat pelaksanaan metode pembejaran ini adalah dapat menambah wawasan pengetahuan dan semangat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan matakuliah Teknik Perbengkelan sehingga mahasiswa dapat memahami materi kuliah dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Adapun Pengajaran sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai
komponen
antara lain
komponen
pendidik
(dosen/guru),
peserta didik
(mahasiswa/siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain sebagainya. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi antar sesama komponen. Keberhasilan pengajaran sangat ditentukan manakala pengajaran tersebut mampu mengubah diri peserta didik. Perubahan tersebut dalam arti dapat menumbuhkembangkan potensipotensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya. Tanggung jawab keberhasilan pengajaran tersebut berada di tangan seorang pendidik. Artinya, seorang dosen atau guru harus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang diperlukan dalam pengajaran tersebut dapat berinteraksi antar sesama komponen. Komponen pembelajaran meliputi input, proses, output, outcome, dan impact. Input terdiri dari mahasiswa (dengan berbagai atribut yang melekat padanya), kurikulum, dan fasilitas (dosen, gedung, laboratorium, perpustakaan, dana). Proses pembelajaran melibatkan mahasiswa, dosen, staf pendukung, kurikulum, fasilitas, dan peluang. Output dapat diukur dari IPK, proporsi lulusan, lama studi, dan waktu tunggu untuk memperoleh pekerjaan. Outcome dicirikan oleh kriteria kompetensi lulusan yang harus dikuasai dan dilaksanakan olehnya; kriteria ini melekat pada tujuan pembelajaran dari masing-masing program studi. Impact dapat diukur, dilihat, atau digali dari komunitas, stake holders, maupun alumni, beberapa waktu setelah lulusan bekerja. Walaupun sulit diukur, dari output, outcome, dan impact dapat diambil manfaatnya untuk perbaikan mutu mahasiswa baru, kurikulum, fasilitas, serta proses pembelajaran itu sendiri.
Untuk menciptakan pembelajaran matakuliah Teknik Perbengkelan sebagaimana tersebut di atas maka diperlukan laboratorium/bengkel dan media pembelajaran yang mendukung terciptanya perbelajaran teknik perbengkelan yang kreatif dan inovatif. Karena berdasarkan pendapat Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan mahasiswa/siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dengan demikian diharapkan akan terjadi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Namun kendala saat ini adalah kurangnya waktu untuk melaksanakan praktikum di Laboratorium karena waktu sudah banyak digunakan untuk menyelesaikan materi. Oleh karena itu dosen/guru perlu merancang pembelajaran teknik pertanian yang berbasis laboratorium dan industri, artinya pembelajaran konsep dilakukan bersamaan dengan kegiatan praktikum di laboratorium dan industri. Di sini dosen/guru harus bisa membuat perencanaan pembelajaran yang berbasis laboratorium dan industri, namun tidak semua materi pembelajaran teknik perbengkelan bisa dipraktikkan sehingga dosen/guru harus menganalisis materi mana yang harus dibelajarkan di laboratorium dan industri. Kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan keterampilan proses merupakan kegiatan pembelajaran yang direncanakan, sehingga peserta didik dapat menemukan fakta-fakta, konsep-konsep dan teori-teori dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa sendiri (Soetarjo dan Soejitno, 1998). Keterampilan proses dalam pembelajaran sains dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keterampilan dasar proses sains dan keterampilan terpadu proses sains. Untuk membantu proses pembelajaran suatu konsep maka diperlukan suatu sarana dan media yang cocok salah satunya adalah laboratorium. Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, kebun misalnya. Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah (a) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains atau melakukan pengujian dan analisis, (b) bangunan atau ruang yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains, (c) tempat memproduksi bahan kimia atau obat, (d) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah, dan seterusnya.
Pengembangan pendekatan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan yang telah dilakukan melalui studi pendahuluan. Pendekatan pembelajaran berbasis laboratorium dan industri ini diterapkan pada mata kuliah Teknik Perbengkelan. Tujuan pengembangan pendekatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Teknik Pertanian, sehingga lulusannya memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri yang telah dirumuskan pada Standar Kompetensi Nasional. Bahan ajar dibuat oleh dosen/guru sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, sehingga ketika diterapkan pengembangan pendekatan pembelajaran berbasis laboratorium dan industri telah siap dengan segala perangkatnya yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi yang akan disampaikan kepada mahasiswa/siswa. Di dalam mengembangkan rancangan pembelajaran, dosen/guru
mengembangkan
pembelajaran
yang
meliputi
tujuan,
materi,
strategi
pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Dengan pengembangan pendekatan pembelajaran berbasis laboratorium dan industri, yakni belajar dan berbuat diharapkan dapat memberi kesempatan kepada mahasiswa/siswa untuk lebih banyak berbuat, sehingga kemampuan bekerjanya dapat meningkat sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri. Proses pembelajaran harus mengacu pada tujuan pendidikan; sementara itu implementasi inovasi pendidikan harus mempertimbangkan tantangan (bukan hambatan) yang selalu muncul sebagai akibat dari upaya pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Tiffin dan Rajasingham, tujuan pendidikan adalah “ ..providing assistance to learners that enables them to achieve levels of development (and efficiency) that they would not be able to achieve by themselves”, dan tantangan pendidikan adalah “ …creating effective learning environment and resources”. Sementara itu, pendidikan mempunyai tujuan sosial, bukan semata-mata pencapaian pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan tertentu yang bersifat individual. Strategi inovasi pendidikan secara integral meliputi pendekatan student-centered learning, problem-based, integrated curriculum, community oriented, elective program, dan systematic (SPICES). Dari 6 elemen tadi maka student-centered learning, integrated curriculum, dan elective program merupakan elemen-elemen yang sangat penting dan pelaksanaannya memerlukan sumbangsih dan keterlibatan dari semua pihak yang terkait di dalam proses pendidikan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dapat dijadikan sarana bagi dosen/guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif. Penelitian tindakan kelas juga merupakan kebutuhan bagi dosen/ guru dalam meningkatkan profesionalitasnya sebagai pengajar, karena (Sukanti, 2008): 1. Penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat dosen/guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya. Dosen/Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang dosen/guru dan siswa lakukan. 2. Peneltian tindakan kelas meningkatkan kinerja dosen/guru sehingga menjadi profesional. Dosen/Guru tidak lagi sebagai praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi namun dia bisa menempatkan dirinya sebagai peneliti dibidangnya. 3. Dosen/Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu pengkajian yang terdalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. 4. Penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok seorang dosen/guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya. Mengingat pentingnya penelitian tindakan kelas tersebut di atas, dosen/guru hendaknya mulai melakukan dan meningkatkan penelitiannya baik secara kuantitas maupun kualitas. Untuk mendorong dan memfasilitasi dosen/guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas, pemerintah secara rutin menyediakan dana block grant untuk penulisan karya ilmiah melalui penelitian tindakan kelas. Menurut Amat Jaedun (2008), penelitian tindakan kelas PTK adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dikelasnya (metode, pendekatan, penggunaan media, teknik evaluasi dan sebagainya). Penelitan tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat kasuistik dan berkonteks pada kondisi, keadaan dan situasi yang ada didalam kelas yang dilaksanakan untuk memecahka permasalahan-permasalahan yang terjadi guna meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas
Matakuliah Teknik Perbengkelan adalah matakuliah yang harus di tunjang oleh sarana dan prasarana praktikum (peralatan bengkel pertanian dan laboratorium) sehingga mahasiswa dapat memahami dan menguasai prinsip kerja dan bagaimana mengoperasikan suatu alat perbengkelan. Keterbatasan sarana dan prasana yang dimiliki oleh program studi Teknik Pertanian membuat mahasiswa kesulitan dalam mencapai sasaran pembelajaran matakuliah ini. Selain itu, tidak adanya teknisi pada bengkel/laboratorium membuat mahasiswa kurang mengerti bagaimana cara mengguanakan alat perbengkelan dengan baik dan benar.
METODE PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA Metode pembelajaran berbasis laboratorium dan industri pada mata kuliah teknik perbengkelan merupakan pengembangan metode yang telah dilakukan saat ini yaitu menggabungkan antara metode student centered learning (SCL) dengan praktikum di laboratorium/bengkel. Metode pembelajaran berbasis laboratorium dan industri pada mata kuliah teknik perbengkelan diterapkan guna mengatasi masalah keterbatasan sarana laboratorium dan tenaga teknis pada saat praktikum. Tabel berikut menunjukkan proses pembelajaran yang akan dilakukan selama satu semester (16 minggu pertemuan). Tabel 2. Rencana Strategi Pembelajaran Mata Kuliah Teknik Perbengkelan Minggu Ke
Sasaran Pembelajaran
1.
Kontrak perkuliahan
2.
Memahami prinsip dasar pekerjaan dalam bengkel pertanian Mengenal dan memahami jenis- jenis peralatan dasar dan keselamatan kerja dalam bengkel pertanian Memahami jenis-jenis peralatan khusus dan teknik penggunaannya dalam pengerjaan kayu dan logam
3.
4-5
6. 7. 8. 9.
10.
11-12.
13-14
15. 16.
Materi Pembelajaran Informasi kontrak dan rencana pembelajaran Tatacara penggunaan bengkel pertanian Peralatan dan layout bengkel dan keselamatan kerja Peralatan dan teknik pengerjaan kayu (wood working) & logam (metalworking) Alat pengikat (fasteners)
Memahami prinsip kerja dan jenis peralatan pengikat (fasteners) dalam bengkel Mengenal dan memahami teknik-teknik Sambungan kayu (Wood sambungan dalam pengerjaan kayu joints) MID TEST Mengenal jenis-jenis logam dan sifat-sifatnya Jenis bahan Logam (ferrous dan non-ferrous) dan logam campuran (Alloy) dan sifat sifat Mengenal dan memahami cara-cara pengujian Pengujian bahan logam logam dengan berbagai cara pengujian Memahami cara-cara pengerjaan logam dengan cara pemanasan, pemotongan dan dasar dasar pengelasan Mengenal dan memahami prinsip kerja dan prosedur kerja pengelasan listrik (Arc welding) dan mengenal serta memahami prinsip kerja dan prosedur kerja pengelasan listrik (Arc welding) dan penyolderan Mengenal bahan dan teknik-teknik pengecatan
Pemanasan logam, pemotongan Brazing dan dasar pengelasan Las karbit dan solder
Memahami teknik pengerjaan pipa, sistim hidrolik dan sistim pneumatik.
Pengerjaan pipa,sistim hidrolik dan pneumatik
Pengecatan
Strategi Pembelajaran yang akan diimplementasikan Kuliah dan diskusi kuliah, presentasi dan diskusi Kuliah, tutorial, multi media, diskusi Kuliah, diskusi, Praktikum & Industri
Kuliah, diskusi, Praktikum & Industri Kuliah, diskusi, Praktikum & Industri Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi & Praktikum Kuliah, diskusi, Praktikum & Industri Kuliah, diskusi, Praktikum & Industri
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Student Centred Learning (SCL) SCL merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai peserta didik (subyek) aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologik sebagai adult learner, bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya, serta mampu belajar beyond the classroom. Kelak, para alumni diharapkan memiliki dan menghayati karakteristik life-long learning yang menguasai hard skills, soft skills, dan life-skills yang saling mendukung. Di sisi lain, para dosen beralih fungsi, dari pengajar menjadi mitra pembelajaran maupun sebagai fasilitator (from mentor in the center to guide on the side). Materi dan model penyampaian pembelajaran dalam SCL secara lengkap meliputi 3 aspek, yaitu (a) isi ilmu pengetahuan (IPTEK), (b) sikap mental dan etika yang dikembangkan, dan (c) nilai-nilai yang diinternalisasikan kepada para mahasiswa. Di dalam proses SCL terdapat hubungan “tarik-menarik” antara learner support dan learner control. Perbaikan yang dilakukan dari metode pengajaran sebelumnya adalah dengan membuat materi video (audiovisual) yang akan ditampilkan saat proses belajar mengajar yang berkaitan dengan materi atau pokok bahsan kuliah juga dilakukan kegiatan praktikum di laboratorium/bengkel dan pada industri yang berkaitan dengan materi kuliah yang disajikan. Dengan demikian mahasiswa akan lebih focus dan aktif di dalam kelas karena materi dapat diperhatikan dan didengar dengan baik melalui tampilan gambar video yang dilengkapi dengan suara (penjelasan materi) serta lebih terampil dalam mengoperasikan alat-alat perbengkelan. Konsep pelaksanaan metode pembelajaran ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Prakondisi Metode Perkuliahan
: Ceramah interaktif (Diskusi)
Sumber Belajar
: Modul dan Bahan Ajar berbasis Video (audiovisual)
2. Prosedur Pembelajaran Kegiatan Dosen (Pertemuan I) Pada 40 menit pertama a. Pengaturan sarana pembelajaran b. Ucapan salam pembukaan
c. Memberikan perkenalan sesama dosen dan mahasiswa dengan menarik diselingi dengan permainan untuk menghangatkan suasana atau ice breaking d. Menampilkan kontrak pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya e. Memandu acara kuliah interaktif dengan menawarkan uraian hak dan kewajiban mahasiswa sebagai peserta mata kuliah ini secara demokratis f. Meminta umpan balik dari mahasiswa dari uraian konsep yang ditawarkan g. Memberi penjelasan tambahan tentang aturan-aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku dalam universitas terutama presensi mahasiswa, dsb. Pada 60 menit terakhir a. Menjelaskan gambaran umum dari setiap sub pokok bahasan dari mata kuliah ini dengan menggunakan bahan ajar berupa video (audiovisual) b. Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini c. Memberikan penjelasan singkat tentang materi dan acara perkuliahan berikutnya d. Memfasilitasi terbentuknya kelompok-kelompok diskusi yang dinamis e. Memberikan
penugasan
mendeskripsikan
setelah
kuliah
berakhir
mahasiswa
mencari
dan
isu-isu atau permasalahan pada kelompoknya masing-masing.
Metodenya berupa klipping dan ulasan artikel, dengan mengkategorisasi tema-tema tersebut kedalam isu-isu atau permasalahan Manajerial. Dosen mengumumkan bahwa tugas ini akan dipresentasekan oleh kelompok pada pertemuan berikutnya. f. Mengakhiri perkuliahan dengan mengucapkan salam penutup Kegiatan Mahasiswa a. Mengikuti dengan seksama proses ceramah dari dosen penanggung jawab mata kuliah ini b. Sesi ice breaking (permainan untuk proses perkenalan) c. Pada sesi tanya jawab, setiap mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan konsep kontrak pembelajaran dan materi yang dipaparkan dosen penanggung jawab mata kuliah ini d. Membentuk kelompok diskusi sekitar 3-4 orang 3. Proses Evaluasi : proses diskusi dengan panduan assesment yang telah dibuat pada kontrak pembelajaran serta ketepatan jawaban atas soal-soal kuis yang diberikan
Kegiatan Dosen (Pertemuan II sampai dengan XVI) Pada 20 menit pertama a. Pengaturan sarana pembelajaran b. Ucapan salam pembukaan c. Memberi penjelasan pengantar tentang pokok bahasan yang akan dibahas diforum diskusi dengan mengguanakan materi yang berbasis video (audiovisual) Pada 80 menit terakhir a. Menjadi fasilitator pada forum diskusi dengan mempersilakan kelompok yang akan membahas materi kuliah yang telah dipersiapkan sebelumnya. b. Penjelasan detail dari pokok bahasan mata kuliah dengan menggunakan bahan ajar berupa video (audiovisual) oleh kelompok penyaji. c. Diskusi (Tanya jawab) terhadap masalah atau materi yang kurang jelas d. Dosen membantu dan memfasilitasi dalam memberikan jawaban atau solusi dari masalah yang didapat dengan menggunakan materi video (audiovisual) yang telah dipersiapkan. e. Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. f. Menutup forum diskusi g. Memberikan penjelasan singkat tentang materi dan acara perkuliahan berikutnya h. Memberikan penugasan setelah kuliah berakhir kepada mahasiswa. Dosen mengumumkan bahwa tugas ini akan dipresentasekan oleh kelompok pada pertemuan berikutnya. i. Mengakhiri perkuliahan dengan mengucapkan salam penutup Kegiatan Mahasiswa (Pertemuan II sampai dengan XVI) a. Mengikuti dengan seksama proses belajar mengajar b. Pada sesi tanya jawab, setiap mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan materi pokok bahasan yang dipaparkan oleh kelompok penyaji. c. Mencatat hal-hal yang penting. Proses Evaluasi : proses diskusi dengan panduan assesment yang telah dibuat pada kontrak pembelajaran serta ketepatan jawaban atas soal-soal kuis yang diberikan
Pendekatan Berbasis Laboratorium Dan Industri Pembelajaran yang berbasis laboratorium dan industri akan dilaksanakan setelah proses pemberian materi di kelas selesai dengan tahapan sebagai berikut : a. Kegiatan di Laboratorium/Bengkel 1. Mahasiswa telah dibagi dalam beberapa kelompok praktikum 2. Setiap kelompok akan dibantu oleh satu orang asisten dalam melakukan praktikum 3. Kelompok melakukan praktikum di laboratorium/bengkel sebanyak 8 kali atau minggu (Tabel 2) sesuai materi yang telah ditentukan selama 3 jam/praktikum dalam bimbingan dosen dan asisten 4. Mahasiswa membuat laporan hasil praktikum 5. Evaluasi b. Kegiatan di Industri 1. Mahasiswa telah dibagi dalam beberapa kelompok 2. Setiap kelompok akan dibantu oleh satu orang asisten untuk menentukan industri yang mereka pilih (berkaitan dengan materi kuliah) 3. Kelompok melakukan kunjungan sebanyak 8 kali atau minggu pada industri tersebut yang telah mereka pilih 4. Mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran langsung pada ahlinya tentang penggunaan dan pengoperasian peralatan bengkel 5. Mahasiswa membuat laporan hasil kegiatan mereka pada industri tersebut 6. Evaluasi
INDIKATOR KINERJA 1. Adanya peningkatan wawasan keilmuan, keaktifan dan prestasi hasil belajar matakuliah Teknik Perbengkelan yang cukup signifikan. Mahasiswa lulus semua dan yang mendapat nilai A sekitar 40 %. 2. Adanya peningkatan nilai sikap (kedisiplinan, minat, kinerja dan solidaritas) mahasiswa yang cukup signifikan. 3. Meningkatnya keterampilan mahasiswa dalam menggunakan dan mengoperasikan peralatan bengkel.
HASIL DAN PEMBAHASAN Matakuliah Teknik Perbengkelan (223G5403)
merupakan salah satu matakuliah
wajib yang harus dilulusi oleh mahasiswa program studi Keteknikan Pertanian. Matakuliah ini adalah matakuliah terapan yang membutuhkan praktek di luar kelas (laboratorium) untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi kuliah. Selain itu, praktek di industri perbengkelan juga merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses perkuliahan matakuliah ini. Untuk membantu proses pembelajaran matakuliah ini di dalam kelas diterapkan metode student centre learning (SCL) dengan menggunakan multimedia berupa audiovisual. Tabel 2 menunjukkan nilai akhir hasil evaluasi yang diperoleh mahasiswa setelah penerapan metode pembelajaran audiovisual pada matakuliah Teknik Perbengkelan (334G4503). Hasil evaluasi akhir memperlihatkan bahwa 30% mahasiswa peserta kuliah memperoleh nilai A dan A-, 27% mahasiswa memperoleh nilai B+, 24% mahasiswa memperoleh nilai B, 2% mahasiswa memperoleh nilai B-, 4% mahasiswa memperoleh nilai C+ dan 13% mahasiswa memperoleh nilai E atau tidak lulus. Sebagian besar mahasiswa memperoleh nilai akhir A dan A- karena metode pembelajaran ini memudahkan mahasiswa peserta matakuliah ini lebih mudah memahami dan menguasai materi pembelajaran yang disajikan. Mahasiswa yang tidak lulus (nilai E) disebabkan oleh ketidakhadiran mahasiswa yang bersangkutan lebih dari 4 kali (kehadiran <80%) dan tidak mengikuti ujian (Mid dan Final test). Tabel 2. Nilai Matakuliah Teknik Perbengkelan Setelah Kegiatan Semester Genap 2015-2016 Nilai Jumlah % A 5 12 A8 18 B+ 12 27 B 11 24 B1 2 C+ 2 4 C 0 0 D 0 0 E 6 13 T 0 0 Total Mahasiswa 45 100
Penerapan metode dengan menggunakan kolaborasi antara kegiatan di laboratorium dan kegiatan di industri perbengkelan serta multimedia berupa audiovisual pada proses pembelajaran mata kuliah Teknik Perbengkelan (223G5403) menunjukkan bahwa metode ini baik untuk dilaksanakan pada semester selanjutnya. Gambar 1 menunjukkan hasil dari kuisener yang dibagikan kepada mahasiswa (10 orang) yang diberikan secara acak. Penilaian mahasiswa tersebut memperlihatkan bahwa metode pengajaran pada mata kuliah Teknik Perbengkelan memberikan nilai yang baik. Gambar diagram batang di bawah menunujukkan bahwa semua mahasiswa setuju dan menyukai metode pembelajaran ini (bobot 1-4). Pembelajaran matakuliah Teknik Perbengkelan dengan menggabungkan kegiatan di laboratorium dan industri serta audiovisual sangat membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan, mahasiswa menjadi aktif dan bersemangat dalam mengikuti perkuliahan.
Gambar 1. Diagram Persepsi Mahasiswa Terhadap Metode Pembelajaran Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan Audiovisual pada matakuliah Teknik Perbengkelan (223G5403) ini sangat baik untuk terus dilakukan karena materi kuliah merupakan ilmu terapan yang dapat langsung dilihat oleh mahasiswa peserta matakuliah.
Dengan metode ini mahasiswa dapat lebih memahami setiap materi yang diajarkan karena langsung berhadapan dengan permasalahan yang mereka akan selesaikan (Laboratorium dan Industri). Selain itu dengan menggunakan multimedia audiovisual di ruang kelas akan membuat mahasiswa rileks dan terhibur oleh gambar dan suara yang berasal dari materi pembelajaran yang disajikan. Pemanfaatan multimedia ini menjadikan mahasiswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti perkuliahan di dalam kelas. Pada sesi kelas, mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya secara langsung pada setiap saat jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami pada menyajian materi kuliah.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Penerapan metode pembelajaran dengan menggabungkan kegiatan praktikum di laboratorium dan industri perbengkelan serta audiovisual baik untuk diterapkan matakuliah Teknik Perbengkelan (223G5403). 2. 30% mahasiswa peserta kuliah memperoleh nilai A (termasuk A-).
Saran Metode pembelajaran dengan menggabungkan kegiatan praktikum di laboratorium dan industri perbengkelan serta audiovisual baik untuk diterapkan pada matakuliah bidang Mekanisasi pertanian lainnya.
TIM PENGUSUL Ketua : Dr. Iqbal, STP,. MSi Anggota : Dr. Ir. Daniel, M.Eng.Sc A. Identitas Diri Ketua 1. 2. 3. 4 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Lengkap Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/ NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Email No. HP Alamat Kantor Lulusan yang telah dihasilkan Mata Kuliah yang Diampuh
Dr. Iqbal, STP, M.Si Laki-laki Lektor 19781225 200212 1 001/0025127802 Sidodadi, 25 Desember 1978
[email protected] 085211873395 Jl. PSR Blok J8 No. 7 Sudiang, Makassar S1= 6 orang, S2= S3= 1. Teknik Perbengkelan 2. Dasar-dasar Teknologi & Mekanisasi Pert. 3. Mekanika Teknik 4. Manajemen Alat dan Mesin Pertanian 5. Teknik Perbengkelan 6. Matematika Teknik 7. Tenaga Pertanian
B. Riwayat Pendidikan S1 Nama PT Bidang Ilmu Thn Masuk-Lulus
UNHAS Teknik Pertanian
S2 Ilmu Pertanian
S3
IPB IPB Keteknikan Ilmu Keteknikan Pertanian
1997-2002
2003-2006
Judul Skripsi
Perencanaan Dimensi Saluran Irigasi Tersier Pada Irigasi Pamukkulu kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Pengaruh Lintasan Traktor dan Pemberian Bahan Organik Terhadap Pemadatan Tanah dan Keragaan Tanaman Kacang Tanah
Kajian Alat dan Mesin dalam Pengelolaan Serasah Tebu pada Perkebunan Tebu Lahan Kering PG Takalar
2007-2012
Nama Pembimbing
1.Prof.Dr.Ahmad Munir 2. Dr. Ir. Sitti Nurfaridah
1.Prof.Dr.Tineke M 2. Dr. E. Namaken S
1. Prof.Dr.Tineke M 2. Dr. E. Namaken S 3.Prof. Dr. M.A. Chozin
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian. Makassar, November 2016 Pengusul,
(Dr. Iqbal, STP, M.Si)
A. Identitas Diri Anggota 1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Jabatan Fungsional 4. NIP 5. NIDN 6. Tempat dan Tanggal Lahir 7. Email 8. No. HP 9. Alamat Kantor 10 No. Telepon/Faks 11. Lulusan yang telah dihasilkan 12. Mata Kuliah yang Diampuh
Dr. Ir. Daniel, M.Eng. Sc Laki-laki Lektor 1962020119900411002 Toraja 01 Februari 1962 081342713471 Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 (0411)589896/(0411)586014 S1= S2= S3= 1. Teknik Perbengkelan 2. Hidrologi Teknik 3. Ilmu Bangunan Pertanian 4. Manajemen Sumberdaya Air 5. Ekologi Industri
KEPUSTAKAAN Amat Jaedun. 2008. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan. Makalah Pelatihan PTK Bagi Guru Di Propinsi DIY. Lembaga Penelitian UNY. 2008. Ani Widayati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. VI. No. 1. Tahun 2008. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pedoman Block Grant Penelitian Tindakan Kelas. Tahun 2008. Edi Prajitno. 2008. Metode Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Pelatihan PTK Bagi Guru Di Propinsi DIY. Lembaga Penelitian UNY. 2008. Ishariwi. 2008. Identifikasi dan Formulasi masalah Dalam Penelitian Tindakan. Makalah Pelatihan PTK Bagi Guru Di Propinsi DIY. Lembaga Penelitian UNY. 2008.
Soetarjo, dan Soejitno, PO., 1998. Proses Belajar Mengajar dengan Metode Pendekatan Keterampilan Proses. Penerbit: SIC, Surabaya. Sukanti. 2008. Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. VI. No. 1. Tahun 2008.
LAMPIRAN
Lampiran : GBRP, Kontrak Perkuliahan, fotokopi sertifikat pelatihan AA, SCL atau pelatihan sejenis dan Jadwal Perkuliahan
KONTRAK PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNIK PERBENGKELAN PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Pengajar : Dr. Iqbal, STP, M.Si Dr. Ir. Daniel, M.Eng. Sc Semester : GENAP
KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mata kuliah : Teknik Perbengkelan
Kode Mata kuliah Pengajar Semester Hari Pertemuan/jam Tempat Pertemuan
: 223G5403 : Dr. Iqbal, STP, M.Si Dr. Ir. Daniel, M.Eng.Sc : Genap : Senin, 09.50 – 11.30 : P 304
1. Manfaat Mata kuliah Mata kuliah ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal dan memahami sistim pengelolaan bengkel pertanian dan pengenalan teknik-teknik pengerjaan dalam bengkel. 2. Deskripsi Matakuliah Mata kuliah Teknik Perbengkelan (223G5403) merupakan salah satu mata kuliah inti dalam kurikulum pada Program Studi Keteknikan Pertanian Unhas. Mata kuliah ini sudah disajikan sejak awal berdirinya Jurusan Teknologi Pertanian Unhas. Perkembangan kurikulum di Prodi Tekper Unhas juga menyebabkan adanya perubahan perubahan dalam proses pembelajaran mata kuliah Perbengkelan. Cakupan materinya terdiri atas pengenalan peralatan dan bahan kerja (kayu dan logam) serta keterampilan dalam menggunakan peralatan dasar dan pengelasan baik las listrik maupun las karbit dan pengenalan akan sistim perpipaan, sistim pneumatik dan hidrolik. 3. Materi/bahan bacaan 1. Anonim. 2008.
Pengantar
Kuliah
Perbengkelan.
http://teknoperta.wordpress.com/2008/10/30/pengantar-kuliah-perbengkelanpertanian/. diakses pada Oktober 2012 2. Amanto, H dan Daryanto, 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta
3. Heren, R.V. dan Cooper, E.L. 2002. Agricultural Mechanics: Fundamentals & Application 4th Edition. Delmar – Thomson Learning-. New York 4. Rachmat, R.S. 2011. Materi Kuliah Ilmu Pengetahuan Bahan. Institut Teknologi Sains Bandung. Bandung 5. Sucahyo, B. 1999. Ilmu Logam. P.T. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Surakarta 6. Surdia, T. 1985. Pengetahuan Bahan Teknik. PT. Pradnya Paramitha. Jakarta
4. Sasaran Pembelajaran 1. Memahami konsep Perbengkelan Pertanian, memahami fungsi Perbengkelan dalam bidang bisnis dan Industri Pertanian 2.
Memahami Manajemen dan pengelolaan bengkel pertanian
3.
Mampu mengoperasikan alat-alat modern dalam perbengkelan pertanian
5. Organisasi materi (14-15) Pengerjaan Batu
(13) Pengelasan
(9-10) Pengerjaan Kayu
(11-12) Pengerjaan Logam
(6-7) Tata Letak Bangunan Dan Perlengkapan (4-5) Peralatan dan Instrumentasi dalam bengkel Pertanian (2-3) Konsep dan manajemen, bahan konstruksi Bengkel Pertanian (1) Ruang Lingkup perkuliahan dan Kontrak Belajar Bagan 1. Skema organisasi materi perkuliahan Perbengkelan Pertanian
6. Strategi pembelajaran Metode dalam perkuliahan ini lebih banyak menggunakan diskusi, presentase dan praktikum di laboratorium/bengkel. Selain materi yang diberikan dosen, mahasiswa juga aktif mencari bahan diskusi dengan membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata berbasis masyarakat untuk mempelajari kesesuaian teori dengan kenyataan. 7. Tugas-tugas 7.1. Setiap bacaan bahan perkuliahan sebagaimana disebutkan pada jadwal program perkuliahan harus sudah dibaca sebelum mengukuti kuliah. 7.2. Anda diwajibkan berperan aktif pada kegiatan diskusi. 7.3. Evaluasi tengah semester akan diadakan pada minggu ke-8 dan evaluasi akhir diadakan pada minggu ke-16 8. Kriteria Penilaian Nilai A AB+ B BC+ E
Point 4 3.75 3.5 3.0 2.75 2.5 0
Range ≥ 86 81-85 76-80 71-75 66-70 61-65 ≤ 60
Pembobotan Tugas yang dilakukan untuk menentukan nilai akhir : Tugas Quiz Laporan dan diskusi Evaluasi tengah semester Evaluasi akhir semester
10% 10% 20 % 30 % 30 %
9. Jadwal Pembelajaran
(Lihat GBRP)
Uni versitas Hasanuddi n FAKULTAS Pertani an
DAFTAR JADWAL Program Studi KET EKNIKAN PERTANIAN (ANGK. B ARU) - S1 Reguler Semester : Genap 2015/2016
Matakuliah
No. Kode 1
121G5402
Nama Bahasa Inggris Keteknikan
Nam a Kel a s
Sifat
Pak et
Sk s
A
Wajib
2
2
Jadwal Tatap Muka Dosen
Waktu Senin
Selasa
Rabu
Daniel, Dr. Ir, M.Eng.Sc,
Kamis 09:50 11:30
Salengke, Pro f. Dr. Ir, M.Sc.
Ruang P.304
Mursalim, Pro f. Dr. Ir, M S., 2
124G5402
Pengetahuan Bahan Teknik
A
Wajib
2
2
Salengke, Pro f. Dr. Ir, M.Sc.,
08:00 09:40
PB. 524
Junaedi, Prof. Dr. Ir, M .Sc. 3
123G5403
Statistika Terapan
A
Wajib
2
3
4
122G5403
Matematika Teknik I
A
Wajib
2
3
5
122G5403
Matematika Teknik I
B
Wajib
2
3
6
225G5403
Listrik dan Elektrifikasi Pertanian
A
Wajib
4
3
7
222G5402
Mekanika Tekn ik
A
Wajib
4
2
8
226G5402
Perancangan Teknik I
A
Wajib
4
2
08:00 09:40
Supratomo, Dr.Ir., DEA Sitti Nur Faridah, Dr. Ir., MP, Machmud Ahmad, Dr. Ir., MP
13:00 14:40
PB. 524 PB. 524
Suhardi, DR, STP,. M P Helmi Alinurgi Koto, Ir, MS
13:00 14:40
P.304
Iqbal, Dr., STP., M.Si Abdul Waris, Dr. Ir., MT, Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si. Sitti Nur Faridah, Dr. Ir., MP, Iqbal, Dr., STP., M.Si Junaedi, Prof. Dr. Ir, M .Sc., Iqbal, Dr., STP., M.Si
14:50 16:30
PB. 524 13:00 14:40 08:00 09:40
PB. 524 P.304
30
9
224G5402
10
229G5403
Teknik Pengolahan Hasil Pertanian
A
Wajib
4
3
11
223G5403
Teknik Perbengkelan
A
Wajib
4
3
12 13
228G5403
A
Tenaga Pertanian
A
Hidro logi Teknik Hidro logi Teknik
Wajib
4
2
Wajib
4
3
A
Wajib
4
3
B
Wajib
4
3
15
221G5402
Metode Penelitian dan Penyajian Ilmiah
A
Wajib
4
2
16
221G5402
Metode Penelitian dan Penyajian Ilmiah
B
Wajib
4
2
17
332G5412
Pengantar Analisa Sistem
A
Pilihan
5
2
18
241G5403
Dasar-Dasar Mekan isasi Pertanian
A
Wajib
5
3
14
227G5403
Pindah Panas
227G5403
Supratomo, Dr.Ir., DEA,
09:50 11:30
Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si. Mursalim, Pro f. Dr. Ir, M S.,
09:50 11:30
Supratomo, Dr.Ir., DEA Iqbal, Dr., STP., M.Si, Daniel, Dr. Ir, M.Eng.Sc
PB. 524 13:00 14:40
Suhardi, DR, STP,. M P Totok Prawitosari, Ir, MS, Ahmad Munir, Pro f. Dr. Ir., M.Eng Machmud Ahmad, Dr. Ir., MP Daniel, Dr. Ir, M.Eng.Sc,
08:00 09:40
Totok Prawitosari, Ir, MS, Helmi Alinurgi Koto, Ir, MS Totok Prawitosari, Ir, MS, Mursalim, Pro f. Dr. Ir, M S.
P.304 PB. 424
08:00 09:40
Junaedi, Prof. Dr. Ir, M .Sc., Helmi Alinurgi Koto, Ir, MS
PB. 524 P.304
09:50 11:30
Iqbal, Dr., STP., M.Si,
P.304
08:00 09:40
PB. 524
08:00 09:40
P.304 14:50 16:30
PB. 524
14:50 16:30
P.302
14:50 16:30
P.304
Iqbal, Dr., STP., M.Si, Supratomo, Dr.Ir., DEA, Suhardi, DR, STP,. M P Ahmad Munir, Pro f. Dr. Ir., M.Eng, 19
241G5403
Dasar-Dasar Mekan isasi Pertanian
B
Wajib
5
3
Salengke, Pro f. Dr. Ir, M.Sc., Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si. Iqbal, Dr., STP., M.Si,
20
242G5403
Dasar-Dasar Teknologi dan Mekanisasi Pertanian
A
Wajib
5
3
21
242G5403
Dasar-Dasar Teknologi dan Mekanisasi Pertanian
B
Wajib
5
3
Mursalim, Pro f. Dr. Ir, M S., Mulyati Muhammad Tahir, Prof, Dr, Ir, MS, Mariyati Bilang, Dr, Ir, DEA Salengke, Pro f. Dr. Ir, M.Sc., Sitti Nur Faridah, Dr. Ir., MP,
14:50 16:30
14:50 16:30
P.302
P.304
31
Nandi K Su kendar, M.App.Sc Zainal, Dr.Rer.nat, STP., M.App.Sc 22
326G5402
Analisis Nu merik
A
Wajib
6
2
23
324G5402
Ekonomi Teknik
A
Wajib
6
2
24
336G5402
Et ika Profesi Ketekn ikan
A
Pilihan
6
2
25
327G5402
Ilmu Bangunan dan Lingkungan Pertanian
A
Wajib
6
2
26
325G5403
Kewirausahaan
A
Wajib
6
3
Salengke, Pro f. Dr. Ir, M.Sc.,
09:50 11:30
Machmud Ahmad, Dr. Ir., MP
P.304
Salengke, Pro f. Dr. Ir, M.Sc., Abdul Waris, Dr. Ir., MT,
13:00 14:40
PB. 524
08:00 09:40
PB. 524
08:00 09:40
P.304
Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si.
27
335G5402
Manajemen Agroindustri
A
Pilihan
6
2
28
333G5402
Manajemen A lat dan Mesin Pertanian
A
Pilihan
6
2
29
334G5402
Manajemen Su mber Daya Air
A
Pilihan
6
2
30
331G5402
Perancangan Percobaan
A
Pilihan
6
2
31
322G5403
Sistem Kontrol Oto matik
A
Wajib
6
3
32
301G5403
Teknik Konservasi Tanah dan Air
33
323G5403
Ahmad Munir, Pro f. Dr. Ir., M.Eng, Mursalim, Pro f. Dr. Ir, M S. Sitti Nur Faridah, Dr. Ir., MP, Suhardi, DR, STP,. M P Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si., Rusli M. Rukka
09:50 11:30
P.304
Mursalim, Pro f. Dr. Ir, M S., Iqbal, Dr., STP., M.Si Iqbal, Dr., STP., M.Si, Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si.
14:50 16:30
P.301
14:50 16:30
PB. 524
Ahmad Munir, Pro f. Dr. Ir., M.Eng, 14:50 16:30
Totok Prawitosari, Ir, MS,
P.302
Sitti Nur Faridah, Dr. Ir., MP
A
Wajib
6
3
Riset Operasional
A (KP)
Wajib
6
3
34
323G5403
Riset Operasional
B (ITP)
Wajib
6
3
35
441G5402
Ko-ku rikuler
A
Wajib
7
2
Totok Prawitosari, Ir, MS, Supratomo, Dr.Ir., DEA
14:50 16:30
Abdul Waris, Dr. Ir., MT,
Suhardi, DR, STP,. M P
13:00 14:40
Junaedi, Prof. Dr. Ir, M .Sc.,
Totok Prawitosari, Ir, MS,
13:00 14:40
P.304 PB. 524
09:50 11:30
Helmi Alinurgi Koto, Ir, MS Abdul Waris, Dr. Ir., MT,
PB. 524 14:50 16:30
Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si.
PB. 524 P.304
32
36
499U004
37
443G5401
38
442G5401
Seminar Proposal
A
Wajib
39
444G5406
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Skripsi
A
Wajib
Seminar Hasil Penelitian
A A
Wajib Wajib
7
4
7
1
Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si.
7
1
Muhammad Tahir Sapsal, STP., M.Si.
7
6
13:00 14:40 13:00 14:40
R.Smnr ITP R.Smnr ITP
Makassar, 22 Januari 2016 Ketua Program Studi
Dr. Suhardi, STP,. MP NIP. 19710810 200501 1 003
33
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) Mata Kuliah Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Kompetensi Lainnya Sasaran Belajar
: TEKNIK PERBENGKELAN : Kemampuan dalam menggunakan dan menjalankan peralatan keteknikan modern. : Kemampuan dalam bekerjasama dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya : Mahasiswa memahami penerapan sistem pengelolaan bengkel pertanian : Mahasiswa mengenal dan memahami sistem pengelolaan bengkel pertanian dan pengenalan teknikteknik pengerjaan dalam bengkel.
Minggu Ke 1.
SASARAN PEMBELAJARAN
2.
Memahami prinsip dasar pekerjaan dalam bengkel pertanian Mengenal dan memahami jenis jenis peralatan dasar dan keselamatan kerja dalam bengkel pertanian Memahami jenis jenis peralatan khusus dan teknik penggunaannya dalam pengerkjajan kayu Memahami jenis-jenis peralatan khusus dan teknik penggunaannya dalam pengerjaan logm Mengenal peralatan yang digunakan dalam perencanaan /layout dan mengenal kelas kelas dan kualitas kayu. Memahami prinsip kerja dan jenid eralatan pengikat (fasteners) dalam bengkel Mengenal dan memahami teknik teknik sambungan dalam pengerjaan kayu
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kontrak perkuliahan
MATERI PEMBELAJARAN Informasi kontrak dan rencana pembelajaran Tatacara penggunaan bengkel pertanian Peralatan dan layout bengkel dan keselamatan kerja Peralatan dan teknik pengerjaan kayu (wood working) Peralatan dan pengerjaan logam (metalworking)
STRATEGI PEMBELAJARAN Kuliah dan diskusi
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT NILAI (%)
kuliah, presentasi dan diskusi
Keaktifan
5
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan
5
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Peralatan "Layout" dan kelas kayu
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Alat pengikat (fasteners)
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Sambungan Kayu (Wood joints)
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
34
9.
10.
11-12.
13.
14.
15. 16.
Mengenal jenis jenis logam dan sifat Jenis bahan Logam sifatnya (ferrous dan non-ferrous) dan logam campuran (Alloy) dan sifat sifat Mengenal dan memahami cara cara Pengujian bahan logam pengujian logam dengan berbagai cara pengujian Memahami cara cara pengerjaan Pemanasan logam, logam dengan cara pemanasan, pemotongan Brazing dan pemotongan dan dasar dasar dasar pengelasan pengelasan Mengenal dan memahami prinsip kerja Las Listrik dan prosedur kerja pengelasan listrik (Arc welding) Mengenal dan memahami prinsip kerja Las karbid dan solder dan prosedur kerja pengelasan listrik (Arc welding) dan penyolderan Mengenal bahan dan teknik teknik Pengecatan pengecatan Memahami teknik pengerjaan pipa, Pengerjaan pipa,sistim sistim hidrolik dan sistim pneumatik. hidrolik dan pneumatik
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
10
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
10
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
20
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
10
Kuliah, tutorial, multi media, diskusi Kuliah, tutorial, multi media, diskusi
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Keaktifan, tugas dan praktek
5
Kepustakaan : • Anonim. 2008. Pengantar Kuliah Perbengkelan. http://teknoperta.wordpress.com/2008/10/30/pengantar-kuliah-perbengkelan-pertanian/. diakses pada Oktober 2012 • Amanto, H dan Daryanto, 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta • Heren, R.V. dan Cooper, E.L. 2002. Agricultural Mechanics: Fundamentals & Application 4th Edition. Delmar – Thomson Learning-. New York • Rachmat, R.S. 2011. Materi Kuliah Ilmu Pengetahuan Bahan. Institut Teknologi Sains Bandung. Bandung • Sucahyo, B. 1999. Ilmu Logam. P.T. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Surakarta • Surdia, T. 1985. Pengetahuan Bahan Teknik. PT. Pradnya Paramitha. Jakarta
35