L1 LAMPIRAN Interview Question Pertanyaan Wawancara Informan 1. 2. 3. 4. 5.
Apa itu Unilever Green and Clean? Apa tujuan dari pelaksanaan program Unilever Green and Clean? Kepada siapa program Unilever Green and Clean ini ditujukan? Hasil apa yang ingin dicapai dari program Green and Clean ini? Keuntungan apa saja yang didapat perusahaan dari program Green and Clean ini? 6. Strategi apa yang dilakukan dalam penerapan program ini sehingga mencapai tujuan yang diinginkan? 7. Cara - cara persuasif apa yang dilakukan dalam mempengaruhi masyarakat agar ikut melaksanakan program ini? 8. Sejauh mana perkembangan program Green and Clean sampai sekarang ini? 9. Bagaiman cara PT.Unilever Indonesia mengelola program Green and Clean ini? 10. Apakah setelah adanya pelaksanaan program Green and Clean ini mempengaruhi citra dari PT.Unilever Indonesia, Tbk ? Mengapa? 11. Apakah dengan adanya program Green and Clean ini mempengaruhi Brand Awarenes di masyarakat? Mengapa?
Pertanyaan Wawancara Warga RW 04 Kedoya Utara 1. Dari mana ibu/bapak tau tentang unilever green and clean awalnya? 2. Apa yang melatar belakangi bapak/ibu untuk terjun dalam unilever green and clean? 3. Apa saja yang dilakukan tim motivator kepada bapak / ibu dalam kegiatan unilever green and clean? 4. Apakah penyampaian informasi tentang segala kegiatan dan praktek unilever green and clean sudah efektif menurut bapak / ibu? Kenapa? 5. Bagimana kegiatan unilever green and clean dimata bapak / ibu? 6. Apakah kegiatan ini bermanfaat untuk keluarga bapak / ibu ? jika iya, Sejauh mana manfaat yang dirasakan ? 7. Apakah bapak / ibu akan menularkan ilmu dan manfaat yang didapat dari kegiatan unilever green and clean ini kepada orang lain? Jika iya, apa alasan bapak / ibu untuk melakukan hal tersebut? 8. Apa yang diharapkan bapak / ibu dari Unilever Green and Clean kedepannya? 9. Apakah bapak / ibu percaya bahwa apa yang bapak / ibu lakukan dari kegiatan ini akan bermanfaat untuk generasi penerus dan keselamatan bumi? Jika iya, apakah bapak / ibu mau melakukan kegiatan ini seterusnya? 10. Apakah dengan adanya kegiatan ini bapak / ibu makin mengenal produk unilever dan terus menggunakannya?
L2 Pertanyaan Wawancara Warga Lain 1. Apa yang anda tau tentang lingkungan yang hijau dan bersih ? 2. Bagaimana menurut anda cara menciptakan lingkungan hijau dan bersih? 3. Apa pendapat anda bila mendengar kata sampah? Apa arti sampah menurut anda? 4. Apa anda setuju bila ada program CSR yang membantu masyarakat dalam menerapkan lingkungan yang hijau dan bersih dilingkungan anda ? 5. Apa anda pernah tau atau dengar tentang program CSR Green and Clean Unilever Indonesia dan kegiatannya? 6. Bagaimana menurut anda tentang program CSR Green and Clean Unilever Indonesia dari penjelasan sekilas ini? 7. Apakah anda setuju bahwa Unilever perduli lingkungan melalui program CSRnya? 8. Apakah anda tau dan menggunakan produk unilever? 9. Apakah setelah anda mengetahui ini, anda lebih memilih produk – produk unilever untuk kebutuhan sehari – hari anda dibanding produk lain? 10. Apakah setelah anda mengetahui ini, anda akan pindah ke produk – produk unilever untuk kebutuhan sehari – hari anda dibanding produk sekarang? (non konsumen)
L3 Foto – foto Responden
Foto – foto Suasana RW 04 Kedoya Utara
L4 Publisitas
Image
L5 Siaran Pers
Grand Final ”Jakarta Green and Clean 2008”, Apresiasi Bagi Warga Peduli Lingkungan 01/12/2008 : Kepedulian masyarakat DKI Jakarta sudah semakin nyata, terbukti JGC tahun ini berhasil mencetak 30.768 kader lingkungan Jakarta Green and Clean (JGC) 2008 merupakan program lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat sebagai agen perubahan. Program yang diinisiasi oleh PT Unilever Indonesia Tbk, melalui Yayasan Unilever Indonesia bekerjasama dengan Radio 99,1 Delta FM, Republika, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta (BPLHD) ini, memberikan edukasi praktis secara kontinyu dan pendampingan untuk merubah perilaku masyarakat agar mampu mengelola sampah secara mandiri di lingkungan tempat tinggal mereka. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini JGC 2008 melibatkan partisipasi 300 RW di tingkat kota administrasi Jakarta. Hal ini bertujuan agar ownership (rasa kepemilikan) terhadap program pemberdayaan masyarakat melalui pemilahan sampah semakin dalam, serta untuk memperkuat dukungan dari pemerintah kota terhadap potensi daerah. Program ini berfokus pada upaya perubahan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah mandiri, penghijauan, partisipasi masyarakat, pembuatan lubang biopori, dan replikasi program ke wilayah lainnya. ”Program Jakarta Green and Clean merupakan bukti nyata komitmen dan salah satu program corporate social responsibility PT Unilever Indonesia Tbk. Melalui program lingkungan yang berbasis masyarakat ini, kami turut mengambil bagian untuk menciptakan solusi atas permasalahan lingkungan khususnya masalah sampah di Ibukota. Kami yakin dengan memulai langkah awal yang kecil ini, program JGC akan terus bergulir ke depan dan memberikan manfaat serta menjadi kebanggaan warga kota Jakarta, tentunya dengan dukungan penuh yang telah diberikan pemerintah kota dan provinsi DKI Jakarta,” demikian Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia. Program JGC 2008 telah membawa perubahan yang signifikan, baik dalam kehidupan masyarakat maupun lingkungan. Di bidang pemberdayaan masyarakat, program JGC 2008 telah membentuk komunitas peduli lingkungan terutama dalam mengatasi permasalahan sampah yang tergabung dalam kader lingkungan. Pahlawan lingkungan ini semakin bertambah jumlahnya dari 1.200 kader pada tahun 2006, menjadi 7.258 kader pada tahun 2007, dan jumlahnya terus bertambah menjadi 30.768 kader pada tahun 2008. Pemberdayaan masyarakat ini juga terwujud dari munculnya kembali nilai-nilai lokal seperti budaya gotong royong dan komunikasi aktif antar warga yang terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Program JGC juga berdampak positif bagi lingkungan di Jakarta, hal ini dibuktikan oleh penerima manfaat dari awal pelaksanaan program ini pada tahun 2006 sebanyak 148 RT, kini mencapai kurang lebih 3.000 RT se-Jakarta telah
L6 bergabung melaksanakan program JGC, dengan demikian, secara nyata di lapangan telah tercipta wilayah-wilayah yang lebih hijau dan bersih. Melalui pengelolaan sampah yang merupakan bagian dari fokus program JGC, telah memberikan pendapatan ( income ) tambahan bagi masyarakat, khususnya yang tergabung dalam kelompok Ibu Bersinar Sunlight. Sampah basah dijadikan kompos yang bernilai ekonomi sedangkan sampah kering dijadikan aneka produk yang bernilai jual. Saat ini terdapat 20 sentra pengrajin daur ulang kemasan produk (Trashion) se-DKI Jakarta, hal ini telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Kunci sukses berjalannya program ini, bukan hanya karena komitmen dari para inisiator / mitra swasta saja, dalam hal ini Unilever, Radio Delta FM, Republika, ACT, dan BPLHD DKI, akan tetapi yang lebih penting lagi adalah antusiasme dan partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap program JGC. Peranan dan keterlibatan pemerintah yang kuat di setiap elemen yang terkait untuk memfasilitasi program ini juga mengantarkan program JGC mendapat penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta pada bulan Juni lalu sebagai inisiator program Jakarta Green and Clean 2008. Peranan Duta JGC (Farhan) juga sangat penting untuk memberi kesadaran pada masyarakat agar lebih mencintai dan menjaga lingkungan, melalui ajakan untuk STOP NYAMPAH. Direktur Marketing Republika, Nuky Surahmad, mengatakan, “Media massa punya peran penting untuk menyebarkan spirit agar setiap orang menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Lewat media, pesan tersebut bisa sampai ke masyarakat di berbagai tingkatan. Karena itu sebagai salah satu media nasional, kami terlibat langsung dalam program Jakarta Green and Clean untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kepada para pembaca kami. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen kami untuk menjaga lingkungan agar bersih dan hijau. Ke depan, komitmen ini akan terus kami pertahankan dan kembangkan. Tentu kami tidak bisa melakukannya sendirian. Karena itu sinergi dari berbagai pihak seperti yang dikembangkan dalam program JGC ini harus terus dipertahankan.” Hal senada diungkapkan Hanny Soemadiipraja, Direktur Masima Contents + Channels, pengelola jaringan radio Delta FM, "Delta FM berkomitmen kuat dalam mendukung suksesnya program Jakarta Green and Clean. Sebagai salah satu media penyampai pesan kepada khalayak luas, Delta FM senantiasa berusaha meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan. Peran aktif masyarakat vital artinya, selain menggali potensi kreativitas dan memberdayakannya secara positif. Hal positif lainnya dari program JGC adalah kian menguatnya kedekatan antar warga serta memunculkan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan sebagai inspirasi warga lainnya."
L7 “JGC merupakan bentuk gerakan mitigasi bencana yang efektif, karena menjadikan masyarakat sebagai subjek utama dalam pencegahan bencana melalui pengelolaan sampah, daur ulang barang bekas, pembuatan lubang biopori yang akan mengurangi resiko-resiko bencana lanjutan seperti banjir, kekeringan dan lain sebagainya. Selain itu, JGC merupakan program yang sangat inspiratif karena menggugah banyak pihak untuk peduli terhadap lingkungan serta memiliki multiplier effect dalam pemberdayaan ekonomi melalui pengolahan sampah kering menjadi barang bernilai jual dengan kualitas yang baik dan dijual di hypermarket ternama”, papar Imam Nur Akbari, Direktur Marketing Komunikasi Aksi Cepat Tanggap. Imam menambahkan,“JGC juga berperan penting dalam menggerakkan jiwa-jiwa kerelawanan masyarakat, karena tanpa adanya jiwa kerelawanan, program ini boleh jadi tidak akan pernah menjadi nyata. Program ini mengasah jiwa kerelawanan masyarakat umum dan segenap stakeholder, yang menjadi modal yang sangat penting untuk tumbuhnya berbagai alternatif solusi bagi banyak permasalahan dalam masyarakat. Dalam setiap fasenya, terutama pada fase pendampingan oleh relawan sungguh sangat membentuk kemandirian masyarakat secara nyata sehingga program ini pada akhirnya menjadi program yang sustanaible (berkelanjutan).” Program yang dijalankan sejak tahun 2006 ini, kini telah memasuki tahap pengumuman finalis dan sebagai bentuk apresiasi terhadap warga yang peduli lingkungan, akan digelar Parade/Karnaval JGC 2008 pada hari Minggu, 30 November 2008 di Bunderan HI Jakarta. Lima finalis akan mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Sebanyak 1500 warga akan melakukan gerak jalan sambil berekspresi dan menampilkan karya mereka masing-masing yang mencerminkan pengelolaan sampah dan penghijauan lingkungan. Acara ini juga akan dimeriahkan dengan kesenian tradisional Tanjidor, penampilan kreasi peserta JGC 2008 dan bazaar. “Melalui program JGC 2008 ini, diharapkan kepada masyarakat dapat (a) meningkatkan kepedulian untuk mengelola lingkungan dengan lebih baik, (b) menggali potensi kreatifitas masyarakat dan memberdayakannya secara positif, (c) meningkatkan pendapatan masyarakat dari pengumpulan dan mendaur ulang sampah, (d) memperkuat kedekatan antar warga dimasyarakat, (e) memunculkan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli sebagai inspirasi bagi warga dan daerah lainnya”, tutup Sinta. Indonesia: PT Unilever Indonesia Graha Unilever Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 15 Jakarta 12930 T: +62 21 5299 6773 F: +62 21 526 2046
[email protected]://www.unilever.co.id/id/MediaRelation/siaran -pers/2008/JGC.aspx
L8
148 RTs (Neighborhood Groups) from Five Areas in Jakarta support the “Jakarta Green & Clean” program to reduce city garbage problems 02/06/2007 : To raise awareness of the city’s waste problems among the people and related parties, Yayasan Unilever Peduli – a foundation established by PT Unilever Indonesia Tbk to implement corporate social responsibility programs of Unilever – in cooperation with Jaringan Delta FeMale Indonesia (JDFI) radio station, launched the Jakarta Green and Clean program. The activity is supported by the Ministry of the Environment, the provincial BPLHD and Dana Mitra NGO. The program, which began in April 2007, is an RT or neighborhood group level environmental program, focusing on cleanliness and greening. The program will conclude in July 2006 with the announcement of the winner in commemoration of the Jakarta Anniversary and Indonesia’s Independence Day. The Jakarta Green and Clean program which aims to conserve the environment through sustainable waste management is part of the corporate social responsibility of PT Unilever Indonesia Tbk conducted by Yayasan Unilever Peduli. PT Jaringan Delta FeMale Indonesia radio station is a network which is also concerned with the environment, and the Jakarta Green and Clean program is one of the activities the radio station is taking part in. Both companies have the same commitment and concern towards the program’s implementation in Jakarta. General Manager of Yayasan Unilever Peduli Okti Damayanti said that “We are very pleased with the enthusiasm of the Jakarta people to make the city of Jakarta green and clean. This is reflected in the many neighborhood groups who participated in the program. About 148 RTs from five Jakarta’s areas are working together to make the Jakarta Green and Clean program a success, maintaining cleanliness and beauty of their surroundings”. From 148 neighborhood groups, the jury consisting of the Jakarta Municipality Sanitation Office, Unilever, JDFI, Ministry of the Environment, Provincial BPLHD and Dana Mitra NGO, will select 20 groups who will go to the finals. The criteria of the selection includes the management and sorting of waste and the greening program. “The level of waste management in each neighborhood will be reviewed, is it in the basic, mid level or advanced level. The sorting of waste will be based on individuals or groups at the RT level. We hope that the waste management in each household will comply with the 3R concept, namely, reduce, reuse, recycle, as well as the recycling and composting programs. We will also see whether the neighborhood groups conduct tree planting, the type of trees they plant, how they benefit the local people,” said Okti. In line with the information from Okti, the Corporate Secretary of JDFI Ujang Nugraha is also very enthusiastic in welcoming the Jakarta Green and Clean program. “This environmental program is in line with the mission of JDFI, as a radio station network, we have the commitment to continuously promote public awareness regarding the environment. Various programs related to the environment have been conducted by JDFI, such as tree planting on the banks of the Ciliwung river, Pesanggrahan river, implementing Green City & Green Community program in cooperation with many parties, including Unilever Indonesia. With the increasing number of companies and the media involved in environment programs, we hope that
L9 the clean values and culture and the greening of the environment are even more entrenched among the public,” Ujang said. Elaborating on the program, Silvi Tirawaty, Environment Project Manager Yayasan Unilever Peduli said that “To optimize the program, we give environmental training to cadres chosen from among the communities. We are confident that with the involvement of cadres, the public’s understanding on the importance of proper waste management can produce a better environment.” Silvi added that at the beginning of the program in 2002, Unilever began adopting this concept at the Jambangan district in Surabaya. The community there was introduced to the concept of organic and non-organic waste sorting, and the organic waste processing into compost by using a simple technology. “A similar concept will be adopted in Jakarta, and as 60 percent of household waste constitute organic waste, the adoption of this concept can significantly reduce the volume of waste piled at the waste dump. Meanwhile, the non-organic waste has economic value as the people can sell them to scavengers/waste pickers. They can therefore get extra income,” said Silvi. As a company growing in Indonesia together with the Indonesian people, Unilever pays much attention to environmental problems which greatly impact the quality of life. One of the problems generally found in city areas is waste, which is a common enemy, and has to be dealt with together as well. Based on this thought, since 2002, Unilever through Yayasan Unilever Peduli has introduced sustainable waste management at the household level, through a pilot project at the Jambangan district in Surabaya. These activities are conducted with the joint participation of the local communities. Unilever has recently been awarded the Energy Globe (www.energyglobe.com) international environmental award for the program at Jambangan district. In the international level, Unilever is the only company from Indonesia who has received this first award for the water category since the awards were first handed out in 2000. The environmental program in Surabaya is one of 700 projects which were submitted to the 2005 International Energy Globe Awards committee for five categories : water, earth, fire, air and youth. Indonesia: PT Unilever Indonesia Graha Unilever Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 15 Jakarta 12930 T: +62 21 5299 6773 F: +62 21 526 2046 http://www.unilever.co.id/aboutus/newsand_media/Latest_news_new/2006/148rtsnei ghborhoodgroupsfromfiveareasinjakartasupportthejakartagreenandcleanprogramtore ducecitygarbageproblems.aspx
L10
Unilever and Hypermart launch “TRASHION as alternative shopping bags” 04/12/2009 : Environmental campaign to reduce the use of plastic when shopping fully supported by the Ministry for the Environment The most recent data from the Jakarta Sanitation Department reveals that the volume of waste currently produced by the city comes to ± 27,966 M³ per day, or 116 million tons per year, 80% of which comes from households and most of which are in the form of plastic waste. Based on the these facts, PT Unilever Indonesia, Tbk., the consumer goods company already a well known campaigner of sustainable waste management programs, enters into collaboration with Hypermart to undertake an environmental campaign to reduce the use of plastic when shopping. To signify the cooperation, Unilever and Hypermart today launch the program to use TRASHION bags as alternative, environmentally friendly shopping bags. The program is fully supported by the Ministry for the Environment. The launch of TRASHION as alternative, environmentally friendly shopping bags, is attended by the Minister for the Environment Gusti Muhammad Hatta, Director of Customer Development PT Unilever Indonesia Tbk Okti Damayanti dan Director of Merchandising dan Marketing Matahari Food Business PT Matahari Putra Prima Meshvara Kanjaya. Okti Damayanti said that “As a company who has grown and developed together with the Indonesian people for the past 75 years, Unilever believes that to succeed requires thehighest standards of corporate behaviour towards everyone we work with, the communities we touch, and the environment on which we have an impact.The cooperation between Unilever and Hypermart is our commitment to educate the public to take part in conserving the environment by using recycled products in their daily activities.” The environmental campaign with the theme “Shopping with Care” aims at inspiring the public through the use of TRASHION as alternative shopping bags and is one of the initiative to reduce the impact of used plastic packaging produced by our surroundings. Meshvara Kanjaya said that “It is important for us to be aware that a clean and healthy environment greatly supports individual productivity in all aspects, through ’Shopping with Care’ we hope that the public will be increasingly aware on the importance of maintaining a clean and healthy environment which can start with reducing the use of plastic packages.” The program in collaboration with Unilever also reflects the concern of Hypermart to provide concrete assistance and support to the development of small medium enterprise (SME) activities, as SME activities are the backbone of the people’s economy.”
L11 The Minister for the Environment states that, “I fully welcome the initiative of Unilever and Hypermart, please continue to become pioneers and models for other consumer goods companies and retailers. This is a very good initiative and is a form of corporate social responsibility in line with Law No 18/2008 on Waste Management which requires businesses to be responsible in managing waste produced by their own products and/or packaging.” The TRASHION campaign is conducted in 18 Hypermart outlets throughout Jabodetabek. Consumers are invited to use TRASHION as alternative shopping bags when paying for their purchases at cashiers. The TRASHION bags offered at Hypermarts come in three sizes and ranging in price from Rp 15,000 to Rp 27,000. TRASHION bags can be used each time one goes shopping at Hypermarts. Aside from talkshow and ceremonies, the launch of TRASHION as alternative shopping bags is also enlivened by the TRASHION wall of fame, TRASHION expression photo booth, TRASHION shopping action competition, TRASHION trivia quiz, dan create your own TRASHION. About TRASHION TRASHION from the words Trash Fashion was created with the aim of reducing the impact of waste from plastic packages on the environment, by providing added value and focus on the use of waste from plastic packages and empowering housewives in managing the waste and turning it into products which have artistic and economic value. TRASHION was born from the Green and Clean program initiated by PT Unilever Indonesia, Tbk together with its partners, and fully supported by Sunlight, which has been actively supporting the program to empower Indonesian women through the community called Komunitas Ibu Bersinar Sunlight. To date, there are 53 TRASHION centers throughout Jakarta, Surabaya, Yogyakarta and Makassar, with 500 housewives involved in the Komunitas Ibu Bersinar Sunlight. In Jakarta alone, there are 10 TRASHION SME centers. “Using the TRASHION products sends a message that one has participated in environmental conservation, by reducing the impact of waste from plastic packages and helping SMEs produce the TRASHION,” concluded Okti. Indonesia: PT Unilever Indonesia Graha Unilever Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 15 Jakarta 12930 T: +62 21 5299 6773 F: +62 21 526 2046 http://www.unilever.co.id/MediaRelation/siaran-pers/2009/trashion.aspx