kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh tabel perhitungan uji Cohcran Perlakuan Mesin A
Mesin B
Mesin C
Jumlah nilai baris (R i)
1
0
0
1
1
2
0
1
0
1
3
1
1
0
2
4
1
1
1
3
5
1
0
0
1
6
0
0
1
1
7
0
1
1
2
8
0
0
0
0
C1= 3
C2= 3
C3 = 4
N=10
Pekerja
Hipotesis: H0: Ketiga mesin memberikan kinerja yang sama. H1: Ketiga mesin mempunyai kinerja yang berbeda. Keterangan: Q = statistik hitung uji Cochran c = banyaknya perlakuan Ri = jumlah nilai baris ke-i N = Ci ܳൌ ൌ ൌ
൫ܿሺܿ െ ͳሻ σୀଵ ܿଶ ൯ െ ൫ሺܿ െ ͳሻܰ ଶ ൯ ܿܰ െ σ ୀଵ ܴଶ
൫͵ሺ͵ െ ͳሻ σୀଵ ܿଶ ൯ െ ൫ሺ͵ െ ͳሻͳͲଶ ൯ ͵ሺͳͲሻ െ σ ୀଵ ܴଶ ሺ͵ ሺ͵ െ ͳሻሺ͵Ͷሻሻ െ ൫ሺ͵ െ ͳሻͳͲଶ ൯ ͵ሺͳͲሻ െ ʹͳ
ൌ ͲǡͶͶͶͶ.
Didapatkan nilai statistik tabel sebesar 5,991 dengan á/2= 5%, karena nilai statistik hitung Q (0,444) lebih kecil dari statistik Tabel Khi (5,991), maka hipotesis H0 diterima, atau ketiga mesin memberikan kinerja yang sama.
13
Lampiran 2 Contoh dokumen dalam format XML
Bulu_tangkis_Nov_3 <TITLE>Jenderal Djoko Santoso Jadi Ketua Umum PB PBSI 15 November 2008 Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso terpilih menjadi Ketua Umum PB PBSI periode 2008-2012 secara aklamasi. Pernyataan tersebut disampaikan ketua pimpinan sidang Paris Yusuf dalam Musyawarah Nasional (Munas) PBB PBSI dengan agenda pemilihan ketua umum di Jakarta, Sabtu (15/11). "Terhitung mulai hari ini Jenderal Djoko Santoso telah terpilih sebagai ketua umum periode 20082012 secara aklamasi," katanya. Dalam pemilihan ketua umum yang dihadiri oleh Panglima TNI tersebut, Djoko terpilih secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal yang didukung sepenuhnya oleh 32 Pengda yang hadir dalam Munas. Djoko terpilih setelah memberikan surat pernyataan secara resmi yang menyatakan dia bersedia dicalonkan menjadi ketua umum. "Setelah mendengar dan memperhatikan 32 dukungan dari PBSIB dan Pengda pada tanggal 14 November 2008, saya Jenderal Djoko Santoso menyatakan dengan sesungguhnya menyatakan siap, bersedia, dicalonkan sebagai calon ketua umum PB PBSIB periode 2008-2012," demikian isi surat tersebut. Usai pemilihan ketua umum tersebut, sidang dilanjutkan dengan pembentukan formatur untuk membentuk susunan pengurus. (Ant/OL-02)
14
Lampiran 3 Stoplist ada
biasanya
kalau
menunjukkan
sedang
seusai
adalah
bila
kalian
menurut
sedangkan
sewaktu
adanya
bilamana
kami
mereka
sedikit
si
adapun
buat
kamu
merupakan
segera
siapa
aduh
bukan
karena
meski
sehabis
siapakah
agar
dalam
kata
meskipun
sehingga
siapapun
ah
dan
katanya
misalnya
sehubungan
suatu
akan
dapat
kau
mungkin
sejak
sudah
aku
dari
ke
namun
sejumlah
supaya
alih-alih
daripada
kebanyakan
nanti
sekarang
tak
anda
dekat
kecuali
nyaris
sekeliling
tanpa
andai
demi
kemanakah
oleh
seketika
tapi
antar
demikian
kemudian
pada
sekitar
tatkala
antara
dengan
kenapa
padahal
sekonyongkonyong
telah
apa
depan
kenapakah
para
selagi
tengah
apakah
di
kepada
pasti
selain
tentang
apalagi
dia
ketika
pelbagai
selalu
tentu
asalkan
dikatakan
ketimbang
per
selama
tentunya
atas
dilakukan
kini
peri
selanjutnya
tergolong
atau
dkk
kita
perihal
selesai
terhadap
ataupun
dll
lagi
pinggir
seluruh
terjadi
bagai
dsb
lain
pula
seluruhnya
terkadang
bagaikan
engkau
lain-lain
pun
semakin
terlalu
bagaimana
hal
lainnya
saat
semenjak
terlebih
bagaimanakah
hampir
lalu
saja
sementara
termasuk
bagaimanapun
hanya
lebih
sambil
semua
ternyata
bagi
harus
lepas
sampai
semuanya
tersebut
bahkan
hingga
lewat
samping
seorang
tertentu
bahwa
ia
maka
sang
sepanjang
tetap
balik
ialah
makin
sangat
seperti
tetapi
banyak
ini
manakala
sangatlah
sepertinya
tiap
barangkali
itu
masih
saya
seputar
tiba-tiba
bawah
iya
masing-masing
seakan
seraya
tidak
beberapa
jadi
masingmasingnya
seakan-akan
sering
ujar
begini
jangan
maupun
seantero
seringkali
ujarnya
15
Lampiran 2 Lanjutan begitu
jarang
melainkan
sebab
serta
umumnya
belakang
jauh
melakukan
sebabnya
sesuai
untuk
belum
jika
melalui
sebagai
sesuatu
walau
berapa
jikalau
memang
sebagaimana
sesudah
walaupun
berbagai
juga
mengatakan
sebagainya
sesudahnya
ya
bersama
jumlah
mengenai
sebelum
sesungguhnya
yaitu
beserta
justru
menjadi
sebelumnya
setelah
yakni
betapa
kadang
menjelang
sebuah
seterusnya
yang
biar
kadangkadang
menuju
secara
setiap
16
Lampiran 4 Contoh dokumen yang salah diklasifikasikan Dokumen pada kelas ekonomi yang diklasifikasikan ke dalam kelas lingkungan:
MI_eko_15_9 <TITLE>JK Desak Perbankan Turunkan Bunga dan Kucurkan Kredit Jumat, 15 Mei 2009 Wakil Presiden Jusuf Kalla mendesak perbankan untuk menurunkan suku bunga dan menggenjot kredit ke sektor riil. Dia mengingatkan, bank mempunyai utang kepada rakyat saat krisis 1997-1998 dengan BLBI-nya. Menurut JK, saat ini potensi perbankan sangat kuat dengan likuiditas yang menumpuk di sertifikat Bank Indonesia. Namun, entah kenapa perbankan enggan menjalankan intermediasi dengan menyalurkan kredit. Selain itu, suku bunga masih saja tinggi dan tidak mengindahkan kebijakan BI yang telah menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate). "Anda bertanggung jawab kepada rakyat. Jadi bank jangan macam-macam dengan menaikkan suku bunga. Karena ingat, rakyat pernah membela anda," tegas JK di hadapan para bankir dalam kegiatan makan malam Perbanas di Jakarta, Kamis malam (14/5). Kalla mengingatkan kembali tugas perbankan untuk berpartisipasi dalam menggerakkan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan menerapkan fungsi intermediasi bank. Semua itu harus dilakukan guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan rakyat. Ini adalah tugas perbankan kepada rakyat yang pernah membela mereka. Lebih jauh, Kalla mengatakan sudah banyak uang rakyat yang dialokasikan untuk menyelamatkan perbankan. Melalui program Bantuan Likuiditas BI (BLBI), Rp600 triliun digelontorkan untuk menyelamatkan perbankan. Padahal, kehancuran bank saat itu bukan kesalahan rakyat. Akan tetapi, uang rakyat yang diambil melalui pajak tersebut harus dialokasikan ke bank guna penyelamatan. Terkait desakan adanya penjaminan penuh (blanket guarantee), JK mengakui dirinya tidak akan menyetujuinya. Berkaca pada krisis 12 tahun lalu, fasilitas ini malah memancing moral hazard. Sehingga, sekarang posisinya dibalik, bukan rakyat yang bertanggung jawab pada ulah bank, tapi bank yang harus bertanggung jawab membantu rakyat. Apalagi, di saat krisis seperti sekarang, peran bank sangat krusial dalam upaya melepaskan diri dari krisis. Dengan begitu, tidak ada alasan lagi bagi bank untuk memenuhi tanggung jawabnya. Ada atau tidak ada penjaminan penuh, bank harus bisa membantu rakyat untuk kembali bangkit dari krisis. Salah satunya dengan menyalurkan dan menurunkan bunga kredit. Dia memastikan negara menjamin siapapun pelaku perbankan yang melanggar hukum akan diproses. "Siapa yang berbuat, dia yang akan ambil akibatnya. I guarantee you a blanket. Siapa yang berani macam-macam, saya kasih selimut di penjara," ujar Kalla. Kalla mengingatkan saat ini dana bank di BI mencapai lebih dari Rp260 triliun. Sebuah jumlah yang sangat besar untuk disia-siakan dengan mengendap. Seharusnya dana itu bisa disalurkan melalui kredit agar masyarakat bisa berusaha. Dunia usaha bisa kembali memutar bisnisnya dan masyarakat bisa kembali bekerja. (Toh/OL-04)
17