LAMPIRAN-LAMPIRAN
56
57
Lampiran 1 PEMERINTAH KOTA SALATIGA. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA. UPT DISDIKPORA KECAMATAN TINGKIR SEKOLAH DASAR NEGERI KUTOWINANGUN 12 Alamat: Jl. Wuni Benoyo I/20 Salatiga 50742, Telp. (0298) 329282
SURAT KETERANGAN PENELITIAN NO :
412 2/140/ 2014
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Muhamad Slamet, S.Pd.
NIP
: 19590128 197911 1 003
Jabatan
: Kepala Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 12
Menerangkan bahwa
:
Nama
: Putri Fajar Dwi Astuti
NIM
: 292010514
Status
: Mahasiswa FKIP S1 PGSD UKSW Salatiga
Telah melakukan penelitian dengan judul βUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA
dan
Memperbaiki
Sikap
Siswa
dengan
Menerapkan
Model
Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual Auditori Kinestetik) pada Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 12 Salatigaβ. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 25 Maret 2014
58
Lampiran 2
RPP IPA Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK
Siklus I Pelajaran
: IPA
Kelas
: V / II
Guru
: Ibu Nanik Tri Murni
Peneliti
: Putri Fajar Dwi Astuti
Waktu
: 6x 35 menit
I.
Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
II.
Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
III.
Indikator Pembelajaran 1. Mendeskripsikan pengertian pesawat sederhana. 2. Menjelaskan mengenai pengungkit atau tuas. 3. Menjelaskan mengenai bidang miring. 4. Menjelaskan mengenai katrol. 5. Menjelaskan mengenai roda berporos.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan berbagai pesawat sederhana. 2. Siswa dapat menjelaskan tujuan menggunakan pesawat sederhana.
V.
VI.
Material -
Pesawat sederhana.
-
Macam-macam pesawat sederhana
Model dan Metode Model : Quantum Tipe VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) Metode : Ceramah, Eksperimen, Tanya Jawab
59
VII.
Proses Pembelajaran
Pertemuan Pertama a. Pendahuluan (5 menit) -
Guru menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang diharapkan.
b. Inti Eksplorasi (20 menit) -
Guru meminta siswa untuk menyebutkan alat-alat di sekitar mereka yang dapat membantu meringankan pekerjaan.
-
Siswa menyebutkan alat-alat di sekitar mereka secara bergantian.
-
Siswa membaca materi tentang pesawat sederhana.
-
Guru dan siswa bertanya jawab tentang pesawat sederhana.
-
Guru menjelaskan tentang jenis-jenis tuas atau pengungkit (golongan pertama, kedua, dan ketiga).
Elaborasi (20 menit) -
Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa.
-
Siswa membentuk kelompok dengan anggota 5-6 orang.
-
Siswa memperagakan cara menggunakan alat-alat (tuas/pengungkit) yang disediakan.
-
Siswa menuliskan hasil percobaan mereka pada lembar hasil percobaan.
Konfirmasi (15 menit) -
Siswa menuliskan hasil percobaan di depan kelas.
-
Siswa membuat kesimpulan. Gunting, tang, pemotong kuku dan cabutan paku merupakan pengungkit jenis pertama. Pembuka tutup botol, pemotong kertas, dan gerobak dorong merupakan pengungkit jenis kedua. Staples, pinset, dan alat pancing merupakan pengungkit jenis ketiga.
60
c. Penutup (10 menit) -
Siswa dan guru membuat kesimpulan bahwa setiap alat yang berguna bagi manusia disebut pesawat.
-
Pada tuas golongan pertama posisi titik tumpu berada di antara beban dan kuasa.
-
Pada tuas golongan kedua posisi beban berada di antara titik tumpu dan kuasa.
-
Pada tuas golongan ketiga posisi titik kuasa berada di antara beban dan titik tumpu.
Pertemuan Kedua a. Pendahuluan (10 menit) -
Guru mengingatkan apa yang dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya.
-
Menyampaikan indikator pencapaian dan kompetensi yang diharapkan.
b. Inti Eksplorasi (20 menit) -
Siswa membaca materi tentang bidang miring dan katrol.
-
Siswa melakukan percobaan tentang bidang miring dan katrol.
-
Siswa dan guru bertanya jawab tentang bidang miring dan katrol.
Kolaborasi (20) -
Siswa berkelompok dengan anggota 5-6 orang.
-
Siswa memotong gambar-gambar benda.
-
Siswa bekerja sama dalam mengklasifikasikan gambar-gambar benda ke dalam kelompoknya (bidang miring, katrol dan roda berporos).
-
Siswa menempelkan gambar pada kolom sesuai dengan jenis benda.
Konfirmasi (15 menit) -
Siswa maju secara bergantian mengklasifikasikan benda sesuai dengan jenisnya di depan kelas.
61
Jalan berkelok-kelok, tangga, sekrup berulir dan pisau termasuk dalam bidang miring. Sumur dan alat pengangkut di pelabuhan termasuk dalam katrol. Roda, alat pemintal benang, dan gear termasuk dalam roda berporos.
c. Penutup (5 menit) -
Bidang miring, katrol, dan roda berporos termasuk dalam pesawat sederhana.
-
Guru memberitahu siswa untuk belajar sebagai persiapan tes evaluasi pesawat sederhana.
VIII. Sumber Belajar -
Buku sekolah elektronik IPA untuk SD dan MI kelas V oleh Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono.
IX.
KIT IPA Pesawat Sederhana Kisi-kisi Soal SK 5. Memahami
KD 5.2
Indikator a. Mendeskripsikan
No. Soal 1 (PG), 1
hubungan
Menjelaskan
pengertian pesawat
antara gaya,
pesawat
sederhana.
gerak, dan
sederhana
b. Menjelaskan
2, 3, 9
energi, serta
yang dapat
mengenai
(PG)
fungsinya.
membuat
pengungkit atau
2 (uraian)
pekerjaan
tuas.
lebih mudah
c. Menjelaskan mengenai bidang
(uraian)
4, 6 (PG) 3 (uraian)
miring. d. Menjelaskan mengenai katrol.
5, 10 (PG) 4 (urain)
62
e.
e. Menjelaskan
7,8 (PG)
mengenai roda
5 (uraian)
berporos
X.
Kriteria Penilaian π΅
Skor = N = ππ‘ Γ 100 (π ππππ 0 β 100)
Keterangan: N : Nilai B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal pada tes bentuk penguraian. St : banyaknya butir soal.
Salatiga, 25 Februari 2014
63
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I I.
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! Coba kerjakan secara mandiri ! Percayalah pada kemampuanmu !
1. Setiap alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia disebut.... a. Katrol
b. Tuas
c. Pesawat
d.
Mobil 2. Penjepit Kue atau gorengan termasuk dalam pengungkit jenis ke .... b. 2
a. 1
c. 3
d. 4
3. Jenis pesawat sederhana yang menggunakan tuas adalah.... a. Engsel pintu
b. Paku
c. Ketapel
d. Gunting 4. Kapak, sekrup, pisau, dan paku merupakan contoh-contoh dari... b. Tuas
a. Bidang miring
c. Pengungkit
d.
Katrol 5. Menimba air di sumur memanfaatkan katrol.... a. Tetap
b. Bebas
c. Ganda
d. Blok
6. Tujuan dari pembuatan bidang miring adalah.... a. Menambah beban
c. Mengurangi pekerjaan
b. Mengurangi kuasa
d. Meringankan pekerjaan
7. Pembuatan gerenda putar menggunakan prinsip.... a. Tuas
b. Bidang miring
c. Roda berporos
d.
Katrol rangkap 8. Perhatikan alat-alat berikut ! I.
Kursi roda
IV. Timba sumur
II.
Bor listrik
V. Sekrup
III.
Roda sepeda
Alat yang menggunakan prinsip roda berporos yaitu.... a. I dan II dan V
b. I dan III
c. III dan IV
d. II
64
9. Amati gambar berikut ini !
Gambar di atas termasuk dalam pengungkit jenis ke .... a. I
b. II
c. III
d. IV
10. Perhatikan gambar berikut ini !
Jenis katrol yang digunakan pada gambar tersebut yaitu .... a. Tetap
b. Bebas
c. Ganda
d. Blok
katrol
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Apakah pesawat sederhana itu ? Sebutkan jenis-jenisnya ! 2. Jelaskan mengenai perbedaan tiga jenis pengungkit / tuas dan beri masingmasing 1 contoh ! 3. Mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok ? 4. Jelaskan perbedaan antara katrol ganda, katrol tetap, dan katrol bebas ! 5. Sebutkan lima contoh alat yang menggunakan prinsip roda berporos dalam kehidupan sehari-hari !
65
Kunci Jawaban : I. 1. C
6. D
2. C
7. C
3. D
8. B
4. A
9. B
5. A
10. B
II. 1. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan. Jenis-jenis pesawat sederhana adalah tuas/pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos. 2. Perbedaan dari ketiga jenis pengungkit adalah : a. Pengungkit jenis pertama posisi titik tumpu berada di antara titik kuasa dan titik beban. Contoh : gunting b. Pengungkit jenis kedua posisi titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh : pemecah kemiri c. Pengungkit jenis ketiga posisi titik kuasa berada di antara titit tumpu dan titik beban. Contoh : alat pancing. 3. Jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar tidak terlalu menanjak sehingga energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. 4. Perbedaan antara katrol ganda, katrol tetap, dan katrol bebas adalah : a. Katrol ganda : tersusun dari katrol bebas dan katrol tetap. b. Katrol tetap : katrol yang dipasang pada tempat tertentu dan tetap berada pada tempatnya. c. Katrol bebas : katrol yang tidak dipasang pada tempat yang tetap, sehingga dapat berpindah-pindah. 5. Contoh alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip roda berporos antara lain : setir mobil, roda kulkas, roda sepeda, gerindra berputar, alat pemintal benang.
66
Lampiran 4 LKS Siklus I Pesawat Sederhana : Tuas / Pengungkit Diskusikan dan tunjukkan letak Titik Tumpu (TT), Titik Beban (TB), dan Titik Kuasa (TK) benda-benda pada gambar-gambar di bawah ini dengan tepat ! Setelah itu tuliskan benda mana saja yang termasuk dalam pengungkit jenis pertama, jenis kedua, dan jenis ketiga.
67
Tugas Kelompok Potong gambar-gambar di bawah ini, kemudian tempelkan gambar-gambar tersebut pada kolom yang sesuai dengan jenis masing-masing benda !
68
Tempelken gambar benda-benda sesuai dengan jenisnya dalam tabel berikut ini! Bidang Miring
Katrol
Roda Berporos
69
Lampiran 5 Materi Siklus I
PESAWAT SEDERHANA A. PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Gabungan beberapa pesawat sederhana dapat membentuk pesawat rumit, contohnya mesin cuci, sepeda, mesin mobil, dan lain-lain. B. MACAM-MACAM PESAWAT SEDERHANA Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat jenis pesawat sederhana tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu. 1. Pengungkit / Tuas Pernahkah kamu kesulitan menggeser bongkahan batu yang besar? Bagaimana caranya agar batu dapat digeser? Alat yang dapat membantu untuk menggeser batu yang besar adalah linggis. Linggis merupakan salah satu jenis tuas. Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.
Gambar 1. Contoh pengungkit / tuas
70
Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua, dan tuas golongan ketiga. a. Tuas golongan pertama Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Gambar 2. Jungkat-jungkit merupakan pengungkit jenis pertama. b. Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
Gambar 3. Letak beban, tumpu, dan kuasa pengungkit jenis kedua. c. Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir. Coba perhatikan letak titik tumpu, beban, dan kuasa pada gambar berikut!
71
Gambar 4. Sekop adalah contuh pengungkit jenis ketiga. 2. Bidang Miring Ketika liburan sekolah kamu mungkin pernah mengunjungi daerah pegunungan untuk mencari udara segar. Ingatkah kamu? Jalan-jalan di sana ternyata dibuat berkelok-kelok. Mengapa demikian? Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara kerja
bidang
miring.
Bidang
miring
adalah
permukaan
rata
yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
Gambar 5. Contoh alat dengan prinsip bidang miring.
72
3. Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol ganda.
a. Katrol Tetap Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
Gambar 6. Contoh katrol tetap. b. Katrol Bebas Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
73
Gambar 7. Alat pengangkat peti kemas di pelabuhan menggunakan katrol bebas.
c. Katrol Ganda Katrol ganda merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Gambar 8. Katrol ganda. 4. Roda Berporos Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
74
Gambar 9. Roda berporos pada sepeda.
75
Lampiran 6 RPP IPA VAK Siklus II Pelajaran : IPA Kelas : V / II Guru : Nanik Tri Murni Peneliti : Putri Fajar Dwi Astuti Waktu : 6 x 35 menit I. Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya / model. II.
Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat- sifat cahaya.
III.
Indikator Pembelajaran 1. Menjelaskan tentang sumber cahaya. 2. Menjelaskan sifat- sifat cahaya.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan sumber-sumber cahaya. 2. Siswa dapat menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya.
V.
Material 1. Sifat-sifat cahaya
VI.
ο·
Cahaya merambat lurus.
ο·
Cahaya menembus benda bening.
ο·
Cahaya dapat dipantulkan.
ο·
Cahaya dapat dibiaskan.
Model dan Metode Model : Quantum Tipe VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) Metode : Ceramah, Eksperimen, Tanya Jawab
VII.
Proses Pembelajaran
76
Pertemuan Pertama a. Pendahuluan Guru bertanya βKenapa kita bisa melihat benda-benda di sekitar kita?β βBayangkan kalau ini malam hari dan tidak ada lampu yang menyinari kelas ini, apakah kita bisa melihat benda di sekeliling kita?β b. Inti Eksplorasi 1. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang sumber-sumber cahaya di sekitar mereka. 2. Siswa menyebutkan sumber-sumber cahaya yang ada di sekitar mereka. 3. Siswa membaca materi tentang sifat cahaya yang merambat lurus dan menembus benda bening. 4. Guru memberitahu siswa bahwa mereka akan bereksperimen tentang sifat cahaya yang merambat lurus dan menembus benda bening. 5. Guru menjelaskan cara melakukan eksperimen. Elaborasi 1. Siswa duduk berkelompok dengan anggota 4-5 orang. 2. Siswa melakukan eksperimen cahaya yang merambat lurus (terlampir 1). 3. Siswa melakukan eksperimen cahaya menembus benda bening (terlampir 2). 4. Siswa menuliskan hasil eksperimen pada lembar pengamatan. Konfirmasi 1. Siswa menuliskan hasil eksperimen di depan kelas. 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang kurang jelas dan meluruskan kesalahpahaman. c. Penutup Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pelajaran hari ini.
77
Cahaya selalu merambat lurus, tidak dapat berbelok. Cahaya dapat menembus benda-benda bening seperti plastik jernih, gelas, dan gelas berisi air jernih.
Pertemuan Kedua a.
Pendahuluan Guru mengingatkan siswa tentang materi yang mereka pelajari sebelumnya dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
b. Inti Eksplorasi 1. Siswa membaca materi tentang sifat cahaya yang dapat dipantulkan dan dibiaskan. 2. Guru menjelaskan tentang eksperimen tentang cahaya yang dapat dipantulkan dan dibiaskan. Elaborasi 1.
Siswa duduk berkelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.
Siswa melakukan eksperimen cahaya dapat dipantulkan (terlampir 3).
3.
Siswa melakukan eksperimen cahaya dapat dibiaskan (terlampir 4).
4.
Siswa menuliskan hasil eksperimen pada lembar pengamatan.
Konfirmasi 1. Siswa melaporkan hasil pengamatan mereka. 2. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan hal-hal yang salah. 3. Guru dan siswa menyimpulkan. Cahaya yang mengenai cermin datar dipantulkan secara teratur. Bayangan yang dibentuk....... Cahaya yang mengenai cermin cekung............ Cahaya yang mengenai cermin cembung............... c.
Penutup Cahaya yang melalui dua medium yang berbeda akan dibiaskan.
78
Guru memberitahu siswa bahwa pertemuan berikutnya mereka akan melakukan tes evaluasi cahaya. VIII. Sumber Belajar a. KIT Cahaya b. Peralatan untuk percobaan cahaya merambat lurus (lilin, layar berlubang, benang, korek api). c. Peralatan untuk percobaan cahaya menembus benda bening (lilin, plastik jernih, gelas, karton, buku, gelas berisi air jernih, triplek). d. Peralatan untuk percobaan cahaya dapat dipantulkan (cermin datar, sendok alumunium). e. Peralatan untuk percobaan pembiasan cahaya (gelas berisi air, pensil). f. Buku sekolah elektronik IPA kelas 5 SD oleh Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono.
IX.
Kisi-kisi Soal SK
KD
6. Menerapkan
6.1 Mendeskripsi-
a. Menjelaskan
sifat-sifat cahaya
kan sifat- sifat
tentang sumber
melalui kegiatan
cahaya.
cahaya.
membuat suatu
b. Menjelaskan sifat-
karya / model.
X.
Indikator
sifat cahaya.
Kriteria Penilaian π΅
Skor = N = ππ‘ Γ 100 (π ππππ 0 β 100)
No. Soal
79
Keterangan: N : Nilai B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal pada tes bentuk penguraian. St : banyaknya butir soal.
Salatiga,
Maret 2014
80
Lampiran 7LKS Pertemuan Pertama Siklus II Percobaan Cahaya Merambat Lurus 1. Siapkan lilin, korek api, benang, dan tiga buah layar dari karton. 2. Buatlah lubang kecil pada layar di posisi titik yang sama pada ketiga karton tersebut. 3. Susunlah peralatan seperti tampak pada gambar. Jika posisi lubang sudah lurus (segaris), amatilah dari belakang lubang layar C. Dapatkah kamu melihat cahaya lilin ? 4. Geserlah posisi ketiga layar ke kanan atau ke kiri seperti gambar di bawah ini. Pastikan lubang tetap segaris dengan cara menarik benang melalui lubang-lubang pada layar. Amati ! Apakah kamu dapat melihat cahaya lilin? 5. Aturlah kembali ketiga layar dalam posisi lurus. Kemudian geser layar A ke kiri atau ke kanan. ο·
Amati dari belakang lubang layar C. Dapatkah kamu melihat cahaya lilin?
6. Lakukan seperti langkah (5) tetapi yang digeser layar B. ο·
Dapatkah kamu melihat cahaya lilin dari lubang layar C?
81
Cahaya Dapat Menembus Benda Bening 1. Siapkan plastik jernih, gelas, gelas berisi air jernih, karton, tripleks, buku. 2. Nyalakan lampu kelas atau lilin. 3. Ambil plastik bening yang telah disiapkan. Tempatkan tepat di depan mata. Masih dapatkah kalian melihat cahaya lampu atau lilin tersebut? 4. Lepaskan plastik bening, ambil karton. Tempatkan tepat di depan mata. Masih dapatkah kalian melihat cahaya lampu atau lilin tersebut? 5. Lakukan hal serupa untuk benda-benda lain yang telah disiapkan. 6. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel berikut ini : No.
Jenis Penghalang
1
Plastik jernih
2
Gelas
3
Karton
4
Buku
5
Gelas berisi air jernih
6
Keramik
Dapat Melihat Cahaya Ya
Tidak
Kesimpulan : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
82
Lampiran 8 LKS Pertemuan Kedua Siklus II
Cahaya dapat Dipantulkan 1. Siapkan sebuah cermin datar, sendok alumunium dan sepidol. 2. Lakukan
eksperimen
sesuai
dengan
langkah-langkah
yang
diinstruksikan ! A. Percobaan Cermin Datar a. Berdirilah di depan sebuah cermin datar. b. Amatilah bayangan yang terjadi pada cermin tersebut ! c. Tuliskan hasil pengamatanmu di tabel yang disediakan ! Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Datar Jenis Cermin
Bayangan yang Terbentuk
Cermin Datar
B. Percobaan Cermin Cekung dan Cembung (Sendok Alumunium) a. Dekatkan bagian atas sepidol dengan bagian cekung sendok dan amati bayangan yang terlihat pada sendok! b. Jauhkan bagian atas sepidol dengan bagian cekung sendok dan amati bayangan yang terlihat pada sendok! c. Bandingkanlah ukuran bagian atas sepidol dengan bayangan yang terlihat pada saat didekatkan dan dijauhkan ! d. Lakukan langkah (a), (b), dan (c) pada bagian cembung sendok ! e. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel yang disediakan !
83
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Cekung dan Cermin Cembung Jenis cermin
Cermin Cekung
Cermin Cembung
Bayangan yang Terbentuk Didekatkan
Dijauhkan
84
Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II II. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat ! Coba kerjakan secara mandiri ! Percayalah pada kemampuanmu ! 1.
Di bawah ini yang merupakan sumber cahaya adalah .... a. Matahari
2.
b. Batu baterai
4.
d. Dinamo
Di bawah ini merupakan benda yang dapat ditembus cahaya, kecuali .... a. Plastik Bening
3.
c. Berlian
b. Kaca Jendela
c. Gelas Bening
d. Batu
Gambar percobaan di bawah ini membuktikan bahwa cahaya .... a.
Merambat melalui medium
b.
Merambat lurus
c.
Merambat secara teratur
d.
Merambat pada bidang datar
Cermin yang permukaan pantulnya berbentuk cekungan disebut .... a. Cermin cembung
b. Cermin datar
c. Cermin cekung
d.
Cermin hias 5.
Jarak bayangan dengan jarak bayangan yang berada di depan cermin datar adalah .... a. Sama
6.
7.
b. Berbeda
d. Lebih dekat
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah .... a. Nyata dan terbalik
c. Semu dan terbalik
b. Nyata dan tegak
d. Semu dan tegak
Cermin yang digunakan pada kaca spion mobil atau motor adalah .... a. Cermin cekung b. Cermin datar
8.
c. Lebih jauh
c. Cermin cembung
d. Cermin hias
Dasar kolam yang airnya jernih terlihat lebih dangkal dari yang sebenarnya merupakan salah satu peristiwa .... a. Pemantulan cahaya
c. Perambatan cahaya
b. Pembiasan cahaya
d. Pembentukan bayangan
85
9.
Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis.... a. Normal
b. Horizontal
c. Lurus
d. Vertikal 10. Berikut yang bukan merupakan pembentuk spektrum cahaya adalah .... a. Merah
b. Abu-abu
c. Ungu
d. Biru
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas ! 1.
Sebutkan 5 sumber cahaya yang kamu ketahui !
2.
Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya dan berilah masing-masing 1 contoh peristiwanya dalam kehidupan sehari-hari !
3.
Sebutkan 4 contoh benda yang dapat ditembus cahaya dan 4 contoh benda yang tidak dapat ditembus cahaya !
4.
Apakah spektrum cahaya itu ? Warna-warna apa sajakah yang membentuk spektrum cahaya ?
Jawab :
86
KUNCI JAWABAN I.
II.
1. A
6. D
2. D
7. C
3. B
8. B
4. C
9. A
5. A
10. B
1. Matahari, bintang, lilin, lampu, senter, kunang-kunang 2. Sifat-sifat cahaya : a. cahaya merambat lurus, contohnya cahaya yang masuk melalui sela-sela ventilasi rumah b. cahaya dapat menembus benda bening, contohnya cahaya yang mengenai gelas bening. c. cahaya dapat dipantulkan, cahaya yang mengenai cermin. d. cahaya dapat dibiaskan, contohnya dasar kolam renang yang terlihat dangkal. 3. Benda yang dapat ditembus cahaya : kaca jendela, gelas bening, plastik bening, air jernih. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya : kayu, karton, triplek, buku. 4. Spektrum cahaya adalah warna-warna yang membentuk cahaya putih. Warna-warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.
87
Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus II CAHAYA Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat dilihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan, danb dapat dibiaskan. A. SIFAT-SIFAT CAHAYA 1.
Cahaya Merambat Lurus Saat berjalan di kegelapan, kamu memerlukan senter. Ketika senter kamu nyalakan, bagaimana arah rambatan cahaya yang keluar dari senter tersebut? Cahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus.
2.
Cahaya Menembus Benda Bening Berdasarkan
dapat
tidaknya
memancarkan
cahaya,
benda
dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas. Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi benda tidak tembus cahaya dan benda tembus cahaya. Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan. Contoh benda tidak tembus cahaya yaitu kertas, karton, tripleks, kayu, dan tembok. Sementara itu, benda tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca. Cobalah kamu soroti
88
jendela kaca dengan lampu senter! Cahaya lampu senter dapat menembus kaca, bukan? Bagaimana dengan benda selain kaca? 3.
Cahaya Dapat Dipantulkan Coba ambil sentermu! Nyalakan lampu senter itu dan arahkan ke cermin! Apa yang kamu lihat? Setelah mengenai permukaan cermin, cahaya lampu senter itu dipantulkan. Coba carilah letak cahaya pantulan lampu senter itu! Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang teratur. Bayangan anak di awal bab ini terjadi karena pemantulan teratur. Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung. a. Cermin Datar Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan untuk bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat bayanganmu di dalam cermin. Bagaimana bayangan dirimu pada cermin itu? Samakah bentuk bayanganmu dengan dirimu yang sebenarnya? Cobalah berdiri di depan cermin dan lihat bagaimana bentuk bayanganmu ! b. Cermin Cembung Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.
89
c. Cermin Cekung Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. 1) Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya). 2) Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik. 4.
Cahaya Dapat Dibiaskan Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah.
90
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK Nama Guru
: Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas
:V/2
Hari/tanggal
:Kamis, 25 Februari 2014
Siklus ke
:I
Pertemuan
:Pertama
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati. No.
Aspek yang Diamati
Skor
1
Menempati tempat duduknya masing-masing.
4
2
Perhatian siswa dalam materi pembelajaran.
3
3
Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan.
2
4
Membagi kelompok dengan tertib.
4
5
Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok.
4
6
Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.
3
7
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4
8
Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
1
kelompok di depan kelas. 9
Siswa secara aktif membuat rangkuman.
3
10
Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan.
3
11
Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru.
3
12
Mampu membuat kesimpulan secara tepat.
3
13
Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu.
3
Jumlah Skor Keterangan : Skor 1 = Kurang Skor 2 = Cukup Skor 3 = Baik Skor 4 = Sangat Baik
41
91
π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
Presentase aktivitas siswa = π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’π Γ 100%
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52 41
Presentase keterampilan guru =52 Γ 100% = 78,8% Keterangan = Baik (B) / Berhasil Salatiga, 25 Februari 2014
92
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK Nama Guru
: Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas
:V/2
Hari/tanggal
:Kamis, 27 Februari 2014
Siklus ke
:I
Pertemuan
:Kedua
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati. No.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan
1
Menempati tempat duduknya masing-masing.
4
2
Perhatian siswa dalam materi pembelajaran.
3
3
Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan.
3
4
Membagi kelompok dengan tertib.
4
5
Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok.
4
6
Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.
4
7
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4
8
Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
4
kelompok di depan kelas. 9
Siswa secara aktif membuat rangkuman.
3
10
Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan.
3
11
Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru.
3
12
Mampu membuat kesimpulan secara tepat.
4
13
Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu.
4
Jumlah Skor
Keterangan : Skor 1 = Kurang Skor 2 = Cukup Skor 3 = Baik Skor 4 = Sangat Baik
47
93
π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
Presentase aktivitas siswa = π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’π Γ 100%
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52 47
Presentase keterampilan guru =52 Γ 100% = 90,4% Keterangan = Sangat Baik (SB) / Berhasil Salatiga, 27 Februari 2014
94
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK Nama Guru
: Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas
:V/2
Hari/tanggal
:Kamis, 6 Maret 2014
Siklus ke
:I
Pertemuan
:Pertama
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati. No.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan
1
Menempati tempat duduknya masing-masing.
4
2
Perhatian siswa dalam materi pembelajaran.
2
3
Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan.
2
4
Membagi kelompok dengan tertib.
3
5
Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok.
3
6
Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.
3
7
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3
8
Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
1
kelompok di depan kelas. 9
Siswa secara aktif membuat rangkuman.
2
10
Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan.
2
11
Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru.
3
12
Mampu membuat kesimpulan secara tepat.
2
13
Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu.
4
Jumlah Skor
Keterangan : Skor 1 = Kurang Skor 2 = Cukup Skor 3 = Baik Skor 4 = Sangat Baik
34
95
π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
Presentase aktivitas siswa = π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’π Γ 100%
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52 34
Presentase keterampilan guru =52 Γ 100% = 65,38% Keterangan = Baik (B) / Berhasil Salatiga, 6 Maret 2014
96
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TIPE VAK Nama Guru
: Putri Fajar Dwi Astuti
Kelas
:V/2
Hari/tanggal
:Selasa, 11 Maret 2014
Siklus ke
:II
Pertemuan
:Kedua
Lingkarilah angka pada kolom pelaksanaan sesuai dengan aspek yang diamati. No.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan
1
Menempati tempat duduknya masing-masing.
4
2
Perhatian siswa dalam materi pembelajaran.
3
3
Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan.
2
4
Membagi kelompok dengan tertib.
3
5
Peran serta siswa dalam kegiatan kelompok.
3
6
Kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.
3
7
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4
8
Mempunyai keberanian untuk melaporkan hasil kerja
4
kelompok di depan kelas. 9
Siswa secara aktif membuat rangkuman.
2
10
Mendengarkan dengan serius ketika guru menerangkan.
2
11
Melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru.
3
12
Mampu membuat kesimpulan secara tepat.
3
13
Menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu.
4
Jumlah Skor
Keterangan : Skor 1 = Kurang Skor 2 = Cukup Skor 3 = Baik Skor 4 = Sangat Baik
40
97
π΄π πππ π¦πππ ππ’πππ’π
Presentase aktivitas siswa = π½π’πππβ π πππ ππππ πππ’π Γ 100%
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
85-100%
Sangat Baik (SB)
Berhasil
65-84%
Baik (B)
Berhasil
55-64%
Cukup (C)
Tidak Berhasil
0-54%
Kurang (K)
Tidak Berhasil
Skor maksimum = 52 40
Presentase keterampilan guru =52 Γ 100% = 76,92% Keterangan = Baik (B) / Berhasil Salatiga, 11 Maret 2014
98
Lampiran 12 Hasil Tes Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 12 Salatiga Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Effendi Tamamy Elda Putri Sixna Putra Wahyu Diana Suci Safa Aulia Rani Jeches Desty Ayu Syakila Valensi Huda Ika Lutfi Arya Andika Farid Ulum Wulan Nisra Hizkia Dion Wahyu Via Dian Valery Nasywa Noval
Nilai 60 63 60 76 90 60 86 73 90 100 67 40 90 60 70 100 87 57 80 83 57 97 53 90 77 90 40 63 50 77 87 80 100 93
Jumlah Siswa yang tuntas = 22 orang (65%) Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas = 12 orang (35%)
Ketuntasan (β₯65) Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
99
Hasil Tes Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 12 Salatiga Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Ayu Dion Arya Elda Farid Tamamy Rani Putri Aulia Desty Dian Effendi Huda Lutfi Nasywa Noval Wahyu Via Nisra Sixna Syakila Rahma Safa Ulum Wulan Valensi Hizkia Yanuar Diana Ika Argi Putra Jehezkiel Andika Valery
Nilai 77 87 57 52 63 78 65 87 72 80 97 72 80 93 85 92 57 90 92 82 88 77 85 83 92 93 88 100 70 82 73 93 83 100
Jumlah Siswa yang tuntas = 29 orang (85%) Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas = 5 orang (15%)
Ketuntasan (β₯65) Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
100
Lampiran 13 HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA SIKLUS I
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 25
100.0
0
.0
25
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.781
20
Item Statistics Mean soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20
1.00 .28 .76 .96 .52 .16 .20 .96 .16 .28 .52 .16 .24 .32 .96 .28 1.00 .32 .68 .16
Std. Deviation .000 .458 .436 .200 .510 .374 .408 .200 .374 .458 .510 .374 .436 .476 .200 .458 .000 .476 .476 .374
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
101
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
8.92 9.64 9.16 8.96 9.40 9.76 9.72 8.96 9.76 9.64 9.40 9.76 9.68 9.60 8.96 9.64 8.92 9.60 9.24 9.76
11.827 10.740 11.140 11.623 11.083 10.523 10.960 11.373 10.440 9.990 11.083 10.440 11.060 9.750 11.457 9.990 11.827 9.750 10.357 10.523
.000 .292 .171 .120 .142 .479 .259 .306 .516 .562 .142 .516 .199 .622 .244 .562 .000 .622 .406 .479
Scale Statistics Mean 9.92
Variance 11.827
Std. Deviation 3.439
N of Items 20
Cronbach's Alpha if Item Deleted .783 .776 .784 .782 .789 .763 .777 .776 .761 .755 .789 .761 .782 .749 .778 .755 .783 .749 .767 .763
102
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA SIKLUS II
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 25
Excludeda Total
100.0
0
.0
25
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.813
30
Item Statistics Mean soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26
1.00 .28 .76 .96 .52 .16 .20 .96 .16 .28 .52 .16 .24 .32 .96 .28 1.00 .32 .68 .16 .52 .68 .64 .96 .72 .68
Std. Deviation .000 .458 .436 .200 .510 .374 .408 .200 .374 .458 .510 .374 .436 .476 .200 .458 .000 .476 .476 .374 .510 .476 .490 .200 .458 .476
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
103
soal27 soal28 soal29 soal30
.16 1.00 .32 .96
.374 .000 .476 .200
25 25 25 25
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
15.56 16.28 15.80 15.60 16.04 16.40 16.36 15.60 16.40 16.28 16.04 16.40 16.32 16.24 15.60 16.28 15.56 16.24 15.88 16.40 16.04 15.88 15.92 15.60 15.84 15.88 16.40 15.56 16.24 15.60
21.840 20.293 20.417 21.417 20.707 20.000 20.907 21.167 20.083 19.627 20.707 20.083 20.810 19.023 21.250 19.627 21.840 19.023 19.693 20.000 20.707 22.277 20.493 21.417 20.807 19.693 20.000 21.840 19.023 21.417
.000 .324 .313 .207 .188 .508 .205 .344 .482 .493 .188 .482 .211 .624 .298 .493 .000 .624 .454 .508 .188 -.148 .250 .207 .197 .454 .508 .000 .624 .207
Scale Statistics Mean 16.56
Variance 21.840
Std. Deviation 4.673
N of Items 30
Cronbach's Alpha if Item Deleted .814 .808 .809 .812 .815 .801 .813 .809 .802 .801 .815 .802 .813 .794 .810 .801 .814 .794 .802 .801 .815 .829 .812 .812 .814 .802 .801 .814 .794 .812
104
Lampiran 14 FOTO-FOTO KEGIATAN
Siswa kelas 6 mengerjakan soal untuk uji instrumen.
Persiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran.
Siswa aktif menjawab pertanyaan pada saat Metode Tanya-Jawab dilaksanakan.
105
Antusiasme siswa pada saat melakukan percobaan menggunakan alat peraga.
Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius.