248
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Rupa Bumi Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu Keterangan :
U
249
250
Lampiran 2.
Daftar Nama Kecamatan dan Desa di Kawasan Agropolitan
Merapi-Merbabu Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah
No 1
Nama Kecamatan Dukun
2
Sawangan
3
Pakis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Nama Desa Banyuadem Banyubiru Ketunngeng Dukun Ngargopuro Wates Kalibening Ngargomulyo Sumber Mangunsuko Sewukan Sengi Paten Krinjing Keningar Mangunsari Butuh Sawangan Podosoko Soronalan Jati Sawangan Krogowanan Podosoko Wulunggunung Banyuroto Wonolelo Kapuhan Gantang Ketep Mangunsari Bawang Losari Banyusidi Petung Dalemkidul Pakis Dasah Rejosari Mangunrejo Kajangkoso Ketundan Bogelen Munengwarangan Muneng Jambewangi
Keterangan Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Agropolis Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi
4
Candimulyo
5
Tegalrejo
6
Ngablak
7
Grabag
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
Kaponan Kragilan Gondangsari Kenalan Gumelem Surodadi Sonorejo Bateh Trenten Mangunrejo Kebonagung Tegalrejo Sukorejo Suroyudan Seloprojo Pagergunung Kegitan Jogoyasan Pandean Girirejo Selomanah Bandungrejo Ngablak Sumber Tejosari Jogonayan Genikan Kanigoro Magersari Banjarsari Seworan Citrosono Sidogede Kartoharjo Banyusari Grabag Kleteran Ketawang Pucungsari Lebak Sambungrejo Tlogorejo Tirto Ngasinan Sumurarum Baleagung Banaran Salam Pesidi Sugihmas
Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Agropolis Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Agropolis Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi Kawasan Sentra Produksi
251
252 Lampiran 3. Matriks kebutuhan infrastruktur usahatani, pengolahan, dan pemasaran komoditas hortikultura di KAMM No 1
2
3
4 5
6 7
Group Infrastruktur Group Infrastruktur Air : 1.1 Jaringan air baku 1.2 Jaringan air bersih 1.3 Jaringan air hujan (drainase) Group Infrastruktur Jalan : 2.1 Jalan usahatani 2.2 Jalan poros desa 2.3 Jalan antar desa-kota Group Infrastruktur Sarana Transportasi : 3.1 Terminal barang 3.2 Rel dan stasiun kereta api 3.3 Pelabuhan udara Group Infrastruktur Pengelolaan Limbah : 4.1 Sarana pengolah limbah padat 4.3 Sarana pengolah limbah cair Group Infrastruktur Bangunan : 5.1 Tempat pengumpulan hasil sementara 5.2 Gudang penampungan hasil 5.3 Packing house 5.4 Sub_terminal agribisnis 5.5 Klinik konsultasi agribisnis 5.6 Pasar tradisional / kios 5.7 Home industry Group Infrastruktur energi : 6.1 Jaringan listrik 6.2 Gas Group infrastruktur telekomunikasi : 7.1 Jaringan telepon 7.2 Warnet
Keterangan :
Sangat penting
Penting
Menunjang Usahatani
Kurang penting
Menunjang Pengolahan
Menunjang Pemasaran
Lampiran 4. Hasil analisis standar pelayanan minimum (SPM) permukiman di KAMM I. SARANA PENDIDIKAN DI KAMM
No . 1.
Jenis Taman Kanak-kanak (2 kelas a’ 35 -40 mr)
Minimum penduduk pendukung 1000 p
Luas lantai Luas tanah
Lokasi Ditengahtengah kelompok keluarga taman
252 m2 1200 m2
400 – 600 m2 3600 m2
Sekolah Dasar (6 kelas a’ 40 mr)
1600 p
- ditto -
3.
Sekolah Dasar (6 kelas a’ 30 mr dipakai pagi sore)
4.800 p (3 SD)
Dikelompokka n dengan Taman + lp. Olah raga
L 1514 m2 _ m2 T 2700 m2 L 2551 m2 T 6000 m2
1 SLP (pagi/sore)
- ditto -
L 1514 m2 T 2700 m2 L 2551 m2 T 5000 m2
Sekolah Lanjutan atas. (6 kelas a’ 30mr dipakai pagi sore)
Kebutuhan parkir
Standard
500 m’
-
15 m2 / mr
1.000 m’
-
15 m2 /mr 2,25m2/mr
Keterangan
+
2.
4.
Prosentage
Radius Pencapaia n
-
15 m2 /mr 27,7m2/mr
15 m2/mr 27,7m2/mr
253
254
II. SARANA KESEHATAN DI KAMM Jenis Balai Pengobatan
Balai Kesejahteraan Ibu+anak dan R.Bersalin.(BKIA+RB) Pusat Kesehatan Masyarakat + Balai pengobatan. (Puskesmas + Balai Pengobatan) Puskesmas + BP R. Sakit Wilayah Tempat praktek Dokter (TPD)
Apotik
Minimum Luas penduduk Lokasi tanah pendukung 3.000 pend Ditengah2 kelompok 300 m2 keluar,tidak menyeberang jalan lingkungan 10.000 pend. - ditto -
1.600 m2
Prosentage
Radius pencap. max. 1000 m
10.000 pend. Dipusat RW/lingkungan
8,64 HA Bersatu dengan rumah tangga 350 m2
0,16 m2/p Diperlukan parkir umum
2.400 m2
1.500 m’
Standard
Digabung 0,1 m2/p dengan parkir umum
2000 m’
30.000 pend. Dipusat lingkungan, 1.200 m2 mengelompok dengan pelayanan sosial 120.000 pend. dapat di pusat kecamatan 240.000 pend. Ditempat yg tenang, tidak ditempat sumber penyakit 5.000 pend Idem dengan balai pengobatan
Kebutuhan parkir
Keterangan Asumsi perhitungan kebutuhan tanah - Bangunan tidak bertingkat. - BC 50-60%
0,04 m2p
Diperlukan 0,02 m2/p parkir umum Area parkir 3tt/1000p termasuk 1tt/120 m2 0,45 2 m /p LTPD/5000 p -
Digabung IAP/10.000/p dengan parkir 0,035 m2/p umum
Barang bertingkat B.C 30 - 40%
tidak
Perhitungan kebutuhan tanah diasumsikan : - Bangunan tidak bertingkat - BC 50-70%
III. SARANA NIAGA DAN INDUSTRI DI KAMM
No.
Jenis
Minimum pend. Pendukung
Lokasi
250 pend Ditengah-tengah kelompok keluarga, bila ada TK dapat dikelompokkan
Luas tanah
Prosentage
100 m2
-
1.200 m2
Terhadap area yang dilayani 1%
Kebutuhan Standard parkir
Keterangan
-
0,4 m2/p
Perhitungan diasumsikan : - Bangunan tidak bertingkat
-
0,48 m2
Building coverage 30-40%
Terhadap 0,937%(0,9area yang 1%) dilayani
-
-
Tanah-tanah sisa 60-70% akan berfungsi sebagai
36.000 m2
Terhadap area yang dilayani 0,625% (±0,6%)
-
0,3 m2/p
Plaza-plaza (open space) dan perkarangan dan lap. Parkir
96.000 m2
Terhadap area yang dilayani 0,4%
-
0,2 m2/p
1.
Warung
2.
Pertokoan
3.
Pusat perbelanjaan 30.000 pend. Dipusat lingkungan lingkungan (toko-toko+ pasar)
13.500 m2
4.
Pusat perbelanjaan dan niaga (toko-toko + pasar + Bank+ kantorkantor+industri kecil)
120.000 Dipusat-pusat pend. kecamatan dekat terminal kecamatan
5.
Pusat perbelanjaan dan niaga(toko-toko+pasarpasar+Bank+kantorkantor+industri kecil)
480.000 Dipusat wilayah pend. dekat dengan terminal wilayah
2.500 pend. Dipusat RW
Radius pencap. 500 m
-
255
256
IV. SARANA TAMAN, TEMPAT BERMAIN DAN LAPANGAN OLAH RAGA DI KAMM
No.
Jenis
Minimum penduduk Pendukung
Lokasi
Luas tanah
Prosentage
Radius pencap.
Kebutuhan parkir
Standard
1.
Taman, tempat main
250 pend.
Ditengah-tengah kelompok perumahan
250 m2
Terhadap 200 m area yang dilayani 2%
-
1 m2/p
2.
Taman tempat main
2.500 pend.
Dipusat kegiatan RW
1.250 m2
1,04%
-
0,5 m2/p
3.
Taman tempat main dan lapangan olahraga
30.000 pend.
Dikelompokkan sekolah
dengan 9.000 m2
0,625%
-
-
0,3 m2/p
4.
Taman tempat main dan lapangan olahraga
120.000 pend
Dikelomp[okkan sekolah
dengan 24.000 m2
0,416%
-
-
0,2 m2/p
5.
Taman tempat main dan lapangan olahraga
480.000 pend.
Dapat dipusat wilayah dan 124.000 0,83% merupakan zona yang lain m2(12,4Ha) dari pusat wilayah
-
-
0,3 m2/p
6.
Jalur hijau
Menyebar
-
-
15 m2/p
-
-
-
500 m
Keterangan
Lampiran 5. Matriks indeks kumulatif fasilitas umum (IKFU) untuk menentukan kotatani (agropolis) di KAMM
Pustu
Swasta
SMU
SMK Pertanian
Madrasah
Kantor Pembantu Bupati
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
0
6,09
5,71
0
3,46
0
0
7,14
11,11
0
12,84
12,2
18,18
0
6,71
0
11,11
8,82
143,84
2. Sawangan
55.238
7.237
763
0
0
16,15
0
5,24
4,94
11,43
25
4,91
0
0
14,29
11,11
0
11,67
14,63
9,09
0
6,71
0
11,11
8,82
155,10
3. Candimulyo
46.945
4.695
1.000
0
0
18,75
17,26
14,05
0
11,43
0
8,02
0
0
7,14
11,11
0
10,89
7,32
18,18
0
8,54
0
11,11
11,76
155,56
4. Grabag
84.506
7.716
1.095
100
25,29
0
12,33
57,19
52,78
14,29
0
30,67
25
100
14,29
14,81
100
10,12
14,63
27,27
0
20,12
0
11,11
11,18
641,08
5. Ngablak
40.571
4.380
926
0
12,64
5,73
13,07
6,56
0
5,71
0
11,84
5
0
7,14
7,41
0
10,12
7,32
0
0
12,2
50
11,11
12,35
294,85
Kantor Kelurahan
Industri Besar
9
25,89
Kantor Kecamatan
Industri Sedang
8
14,58
SMP
Warung/Toko
7
0
SD
Pasar Hewan
6
0
Puskesmas
Pasar Umum
5
1.431
Sambungan Telepon
4
3.589
Jalan Kecamatan
3
51.357
1
LUAS AREA (Ha)
2
1. Tegalrejo
JUMLAH PDDK
Pelanggan PDAM
ADM
Air Bersih (debit)
PENDIDIKAN
Jalan Kabupaten
KESEHATAN
Jalan Propinsi
KEPADATAN PENDUDUK (/Km2)
NAMA KECAMATAN
INFRASTRUKTUR
IKFU
6. Pakis
55.387
6.956
796
0
20,69
10,42
1,48
1,72
0
17,14
25
5,09
0
0
14,29
11,11
0
12,84
7,32
9,09
0
6,1
0
11,11
11,18
164,58
7. Dukun
42.772
5.340
801
0
26,44
16,67
24,29
15,25
34,42
17,14
25
17,42
0
0
21,43
11,11
0
10,89
14,63
9,09
0
21,34
50
11,11
16,47
342,70
257
258
INDEKS POTENSI BUAH-BUAHAN (IKPA 3)
INDEKS POTENSI PETERNAKAN 7 PERIKANAN (IKPA 4)
INDEKS POTENSI HASIL HUTAN & PERKEBUNAN (IKPA 5)
2 118,7687 242,9379 125,0924 161,7233 110,5713 197,0453 134,5167 1,090,6556 (4)
3 258,6536 262,5020 356,8773 2,9279 3,3474 389,0502 27,4313 1,300,7927 (1)
4 123,7343 10,6190 197,6875 133,2129 174,5743 51,8246 324,4619 1,016,1100 (5)
5 183,2959 364,4646 85,1228 153,9660 109,8798 38,3410 212,8842 1,147,9543 (3)
6 382,0242 60,9451 85,0055 185,8318 97,5690 198,3888 172,3214 1,182,0858 (2)
TOTAL
INDEKS POTENSI SAYUR-SAYURAN (IKPA 2)
1 1. Grabag 2. Dukun 3. Candimulyo 4. Pakis 5. Tegalrejo 6. Ngablak 7. Sawangan Jumlah Peringkat
INDEKS POTENSI TANAH & TANAMAN PANGAN (IKPA 1)
NAMA KECAMATAN
Lampiran 6. Analisis matriks indeks kumulatif potensial agriculture (IKPA) Untuk menentukan komoditas unggulan pertanian primer di KAMM
7 1066,4767 941,4686 849,7855 637,6619 495,9418 874,6499 871,6155 5,737,5999
Lampiran 7. Daftar jenis dan produk rata-rata serta nilai pemasaran produk hortikultura di KAMM dari bulan Juli s.d. Desember 2007 Komoditas
X Rp 1.000 Tahun 2007 Jul
Agus
Sep
Okt
Nov
Des
Rata- rata
1. Brokoli
1.413
1.423
1.280
1.492
2.583
1.782
1.662
2. Buncis
1.123
1.413
1.527
1.652
2.367
1.911
1.665
3. Bunga kol
1.031
1.094
1.243
1.282
1.542
1.594
1.298
4. Cabai merah
7.048
7.532
7.183
2.797
1.792
1.789
4.690
5. Cabai kriting/hijau
4.145
4.468
4.550
5.758
7.667
7.331
5.653
6. Cabai rwt bangkok
4.216
5.944
5.750
4.100
3.733
3.387
4.526
7. Cabai rawit hijau
2.371
3.427
4.042
6.690
8.925
9.129
5.764
8. Cabai rawit putih
1.903
2.524
3.167
6.050
8.283
3.597
4.254
0
2.790
1.183
4.017
5.417
2.952
2.726
10 Grambas
1.574
1.352
1.403
1.990
0
2.016
1.389
11 Jagung manis
1.661
1.206
1.130
1.443
1.882
1.435
1.459
192
192
285
1000
928
998
599
13 Kacang panjang
1.565
1.989
2.360
378
1.628
627
1.425
14 Kapri
3.468
4.016
4.083
2.177
2.595
2.127
3.078
15 Kentang
3.311
3.452
3.187
1.871
2.533
2.548
2.817
700
450
370
2.795
2.647
3.355
1.719
17 Loncang
4.926
4.229
3.990
855
2.073
2.611
3.114
18 Pare
1.860
1.558
1.430
4.188
4.035
4.298
2.895
19 Salak
900
1.050
1.240
1.380
2.283
2.069
1.487
20 Sawi putih
445
355
478
133
0
1.661
512
21 Ceisin
347
339
483
702
1.398
1.029
716
22 Sawi sendok
345
348
600
693
2.218
810
836
23 Selada
1.160
677
905
758
1.773
932
1.034
24 seledri
848
637
1.135
313
0
135
511
25 Singkong
700
700
700
2.775
3.850
3.339
2.011
26 Terong
1.640
1.429
1.373
677
700
600
1.070
27 Timun
990
1.074
930
962
1.445
739
1.023
28 Tomat
1.260
645
558
1.047
1.447
1.152
1.018
894
781
673
682
2.273
2.676
1.330
1.176
1.268
1.477
497
1.697
1.984
1.350
9. Cabai TW
12 Jipang
16 Kol
29 Ubi jalar 30 Wortel
259
260
Lampiran 8. Analisis matriks indeks kumulatif potensial agriculture demand (IKPAD) untuk menentukan kota-kota pemasaran akhir (outlet)
JENIS KOMODITAS HORTIKULTURA
PALEMBANG
LAMPUNG
DENPASAR
NALIKPAPAN
BANJARMASIN
PANGKALAN BUN
PONTIANAK
PANGKAL PINANG
PEKAN BARU
BATAM
NASIONAL
SEMARANG
BANGKALAN
SURABAYA
MALANG
MAGETAN
YOGYAKARTA
REGIONAL (PULAU JAWA) CILACAP
BANDUNG
JAKARTA
1. Cabai Kritis/Hijau 2. Cabai Merah 3. Cabai Rawit Putih 4. Kapri 5. Pare 6. Kentang 7. Kol 8. Buncis 9. Brokoli 10. Wortel 11. Bunga Kol 12. Terong 13. Tomat 13. Ceisin 15. Sawi Putih
98 99 80 77 65 68 83 69 70 73 95 68 70 79 95
55 65 60 64 59 65 56 65 65 65 56 59 65 64 56
70 72 70 68 70 78 72 78 78 78 72 70 78 68 72
70 77 65 70 69 70 73 70 70 73 71 69 70 69 73
72 80 77 72 68 71 80 68 71 71 80 68 71 72 79
74 77 74 72 67 73 77 73 69 73 77 70 75 72 77
71 70 69 65 68 69 70 69 69 69 70 68 69 65 70
65 75 72 70 71 66 69 66 66 70 69 71 66 70 69
66 69 64 62 61 67 65 70 67 67 65 61 67 67 65
97 98 91 90 86 98 98 98 95 98 93 86 95 90 95
90 89 87 82 79 89 89 89 89 89 80 76 89 82 89
80 79 83 79 75 77 79 77 77 79 79 75 77 79 79
79 78 75 64 60 82 80 79 82 82 80 60 82 64 80
78 80 73 71 65 81 77 81 81 79 77 69 79 69 77
96 95 92 89 88 96 91 96 93 96 95 88 96 89 92
95 97 94 85 83 95 95 95 95 89 97 83 95 85 97
97 94 91 84 81 91 93 90 91 91 93 80 91 84 93
90 89 93 88 83 89 89 89 89 89 93 83 90 88 89
89 86 87 78 75 90 86 90 92 90 86 75 90 80 83
IKPAD
1532 1569 1497 1430 1373 1515 1522 1512 1509 1431 1528 1379 1515 1436 1530
Lampiran 9 Daftar Persamaan Model Dinamik Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan KAMM dalam menunjang Pengembangan Kawasan Agropolitan Mandiri
init doc flow doc init flow doc flow doc flow doc init flow doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux aux aux aux aux doc aux doc aux doc aux
L_KWS_AGROP = 39913 L_KWS_AGROP = Luas kawasan agropolitan OLAH = +dt*Lj_olah OLAH = olahan sayuran PDDK = 367019 PDDK = -dt*Lj_EMI -dt*Lj_KMT +dt*Lj_KLHR +dt*Lj_IMI PDDK = Jumlah penduduk kawasan agropolitan tahun 2004 PMSOL = +dt*Lj_jual_ol PMSOL = sayuran olahan yang terjual PMSPR = +dt*Lj_jual_pri PMSPR = sayuran primer yang terjual PROD_PRI = 83500 PROD_PRI = +dt*lj_prod PROD_PRI = produksi sayuran di kawasan agropolitan Lj_EMI = PDDK*Fr_EMI Lj_EMI = Laju penduduk yang pindah ke luar kawasan agropolitan per tahun Lj_IMI = PDDK*Fr_IMI Lj_IMI = Laju pertambahan penduduk karena imgrasi per tahun Lj_jual_ol = (Lj_olah*(Angk_pri)*kapjualolah) Lj_jual_ol = laju produk olahan yang dapat dipasarkan Lj_jual_pri = lj_prod*(1-fr_olah)*kapsjual Lj_jual_pri = laju produk primer yang dipasarkan Lj_KLHR = PDDK*Fr_KLHR Lj_KLHR = Laju pertambahan penduduk karena kelahiran per tahun Lj_KMT = (PDDK/HHDP)*HHDP_KSJH Lj_KMT = Laju kematian penduduk di kawasan agropolitan Lj_olah = fr_olah*prod_cabai*RC_Saos Lj_olah = laju produk yang terolah lj_prod = Pekemb_L_Hort*Produktivitas lj_prod = laju peningkatan produksi sayuran Angk_pri = efk_transp*Fr_Trans Efek_STA = IF(n_prod_sta>1,1,GRAPH(n_prod_sta,0,0.1,[0,0.2,0.4, 0.55,0.69,0.79,0.87,0.93,0.98,1,1"Min:0;Max:1"])) efk_tan = FR_TNM*Fr_tnm_prod efk_transp = IF(transp>=1,1,GRAPH(transp,0,0.1,[0,0.24,0.43,0.55, 0.68,0.79,0.86,0.92,0.97,1,1"Min:0;Max:1"])) EKON_AGRB = PMSPR*hrg_produk_primer EKON_AGRB = Nilai PDRB dari agrib EKON_AGRIND = PMSOL*harga_olah EKON_AGRIND = nilai PDRB dari industri EKON_TOT = EKON_AGRB+EKON_AGRIND EKON_TOT = Nilai PDRB total FK_T = GRAPH(TIME,2004,25,[1,0.9,0.807,0.702,0.6"Min:0.6;Max:1"]) 261
262
aux doc aux aux doc aux aux doc aux aux aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc aux doc
Fkt_prod = (peningk_keters_saprod+fr_L_UST+efk_tan)/3 Fkt_prod = Peningkatan faktor produksi fr_L_UST = pening_JUST*Fr_Just_Lust Fr_milik = GRAPH(TIME,2004,50,[0.3,0.201,0.118,0.06,0.03"Min:0.03; Max:0.3"]) Fr_milik = rata-rata luas lahan sayuiran per KK Fr_nSC = IF(n_SC>=1,1,GRAPH(n_SC,0,0.1,[0,0.29,0.51,0.66,0.78, 0.86,0.93,0.97,0.99,1,0"Min:0;Max:1"])) fr_olah = Pemb_Ind fr_olah = proporsi sayuran primer yang terjual FR_TNM = IF(pening_IRGS>=2,4,GRAPH(pening_IRGS,1,0.1, [0,0.95,1.7,2.22,2.64,2.99,3.27,3.53,3.76,3.91,4"Min:0;Max:4"])) HHDP_KSJH = GRAPH(INCOME,20000000,5000000,[0.61,0.69, 0.77,0.85,0.93,1"Min:0;Max:1"]) INCOME = RINCOME*PDRB_TO_INCOME INCOME = Jumlah pendapatan per KK JKK = PDDK/Fr_KK JKK = Jumlah KK di kawasan agropolitan K_BDY = L_KWS_AGROP*(1-Fr_Lindung) K_BDY = Kawasan budidaya di kawasan agropolitan kapsjual = (Efek_STA*Fr_sta)+Angk_pri kapsjual = kemampuan jual produk primer KK_tani = prop_KKtani * JKK*FK_T KK_tani = jumla keluarga tani L_hort = KK_tani*Fr_milik L_hort = luas lahan hortikultura L_PERMK = (PDDK*Fr_L_permk) L_PERMK = Luas lahan untuk permukiman L_PERT = (K_BDY-L_PERMK)*Fr_lahan_perta L_PERT = Luas lahan untuk pertanian di kawasan agropolitan n_prod_sta = Pening_STA/lj_prod n_SC = Pbr_Saos_cabai/prod_cabai n_SC = nisbah kapasitas pabrik terhadap laju produksi cabai PEGGR = TK_TSD - (TK_Trsp_lain*TK_TSD)-TK_TRSRP PEGGR = Pengangguran Pekemb_L_Hort = IF(L_hort<=(0.8*L_PERT),L_hort,(0.8*L_PERT))+28 Pekemb_L_Hort = perkembangan luas lahan hortikultura Pemb_Ind = Fr_nSC*fr_pem_inf Pemb_Ind = efek pembangunan industri pengolahan pening_IRGS = ((pemb_IRGS*fr_pem_inf)+IRGS_EXIST)/IRGS_EXIST pening_IRGS = peningkatan jaringan irigasi pening_JDESKOT = ((Pemb_JDESKOT*fr_pem_inf)+JDESKOT_exis/ JDESKOT_exis) pening_JDESKOT = persen peningkatan jalan desa-kota Pening_JPORS = ((Pemb_JPORS*fr_pem_inf)+JPORS_EXIST/ JPORS_EXIST) Pening_JPORS = peningkatan jalan poros
aux aux doc aux aux doc aux doc aux aux doc aux doc aux doc aux doc aux const doc const doc const const const doc const doc const doc const doc const doc const const doc const const doc const doc const const
pening_JUST = ((pemb_JUST*fr_pem_inf)+JUST_EXIST)/JUST_EXIST Pening_STA = ((Pemb_STA*fr_pem_inf)+STA_exist)/STA_exist Pening_STA = peningkatan kapasitas STA peningk_keters_saprod = pening_JUST*Fr_Just_sap prod_cabai = lj_prod*prop_cabai prod_cabai = produksi bahan baku (cabai) Produktivitas = Prod_p_ha*(1+Fkt_prod) Produktivitas = produktivitas lahan TK_OLH = Lj_olah*Fr_TK_OLH TK_PMSR = (Lj_jual_ol+Lj_jual_pri)*Fr_TK_PMSR TK_PMSR = tenaga kerja yang terserap untuk pemasaran produk TK_Prod = lj_prod*Fr_TK_prod TK_Prod = Tenaga kerja terserap dari sektor agribisnis TK_TRSRP = (TK_OLH+TK_PMSR+TK_Prod)/320 TK_TRSRP = total tenaga kerja yang terserap TK_TSD = PDDK * Fr_TK TK_TSD = Tenaga kerja tersedia transp = (pening_JDESKOT+Pening_JPORS)/2 Fr_EMI = 0.25% Fr_EMI = Proporsi jumlah orang yang migrasi ke luar wilayah agropolitan Fr_IMI = 0.4% Fr_IMI = Fraksi Imigrasi per tahun Fr_Just_Lust = 0.3 Fr_Just_sap = 0.2 Fr_KK = 4 Fr_KK = Jumlah jiwa per KK Fr_KLHR = 1.39% Fr_KLHR = Angka kelahiran per tahun Fr_L_permk = 40/10000 Fr_L_permk = luas rata-rata lahan permukiman per orang Fr_lahan_perta = 0.9 Fr_lahan_perta = fraksi lahan pertanian Fr_Lindung = 30% Fr_Lindung = Proporsi kawasan lindung yang harus dipertahankan Fr_sta = 70% Fr_TK = 45% Fr_TK = Proporsi tenaga kerja tersedia Fr_TK_OLH = 100 Fr_TK_PMSR = 50 Fr_TK_PMSR = tenaga kerja terserap untuk pemasaran setiap satuan produk Fr_TK_prod = 80 Fr_TK_prod = Tenaga kerja yang terserap untuk memproduksi setiap satuan produk sayuran Fr_tnm_prod = 0.4 Fr_Trans = 0.3 263
264
const doc const doc const doc const const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc const doc
harga_olah = 30000 * 1000 harga_olah = harga produk olahan per kg HHDP = 86 HHDP = Harapan hidup rata-rata penduduk hrg_produk_primer = 2000*1000 hrg_produk_primer = Harga rata-rata produk olahan IRGS_EXIST = 50 JDESKOT_exis = 50 JDESKOT_exis = Jalan desa-kota yang sudah ada JPORS_EXIST = 50 JPORS_EXIST = panjang jalan poros yang sudah ada JUST_EXIST = 70 JUST_EXIST = panjang jalan usahatani tahun 2009 kapjualolah = 60% kapjualolah = kapasitas penjualan produk olahan Pbr_Saos_cabai = 0 Pbr_Saos_cabai = kapasitas olah pabrik saos yang dibangun pemb_IRGS = 0 pemb_IRGS = persen peningkatan jaringan irigasi Pemb_JDESKOT = 0 Pemb_JDESKOT = jalan desa-kota yang dibangung Pemb_JPORS = 0 Pemb_JPORS = pembangunan jalan poros pemb_JUST = 0 pemb_JUST = persen peningkatan jalan usahatani Pemb_STA = 0 Pemb_STA = kapasitas STA yang dibangun Prod_p_ha = 3.95 Prod_p_ha = produksi rata-rata per hektar prop_cabai = 0.2 prop_cabai = proporsi cabai dari total sayuran prop_KKtani = 66% prop_KKtani = proporsi keluarga petani hortikultura RC_Saos = 70% RC_Saos = Konversi cabai segar ke saos RINCOME = 1500000 *12 RINCOME = Pendapatan rata-rata penduduk per tahun STA_exist = 80000 STA_exist = Kapasitas STA yang ada TK_Trsp_lain = 50% TK_Trsp_lain = tenaga kerja yang terserap pada sektor lain (non agropolitan)
Lampiran 10. Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) infrastruktur KAMM
I. SUBTERMINAL TERMINAL AGRIBISNIS (STA) ■ STA adalah infrastruktur penunjang pemasaran yang berfungsi mendekatkan
produksi ke pasar. STA terdiri dari bangunan yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai, dengan aktifitas utama di STA meliputi: tempat transaksi produk pertanian dalam partai grosir, dan tempat penyimpanan sementara apabila produk pertanian tidak terjual habis.
Ekspor
Impor
Supermarket, Restoran, Sub P
Terminal
E
Agribisnis
Terminal Agribisnis
Hotel,
Rumah
Sakit,
Katering,
dll.
T
O N S U
A
M
N I
K
E Pedagang Pengumpul, Pedagang
Pedagang
Pasar Eceran
N
Besar/ pasar Grosir
Perantara
Sentra Produksi
Sentra Konsumen
Titik Transaksi
Skema pemasaran produk hortikultura
265
266
Kriteria teknis pemilihan lokasi STA:
1. Petani/pengumpul mudah membawa hasil pertanian < 1 jam (kebun – STA – pasar/konsumen). Lokasi: simpul koleksi dan distribusi paling optimum/strategis dalam kota orde I 2. Dukungan akses jalan kolektor primer (jalan kelas III), atau minimal jalan lokal primer (jalan kelas IV) 3. Tersedianya jaringan sumber air bersih, PLN, dan telekomunikasi. 4. Memiliki luas lahan cukup untuk pengembangan STA, bukan lokasi rawan bencana, bebas dari pencemaran dan gangguan keamanan. 5. Lokasi STA direncanakan sesuai dengan RTRW dan/atau RDTR kota/kabupaten, serta kecenderungan perkembangan kota
Keluar
Muat Transaksi Jual Beli Display/Pajang Pengemasan, Timbang, Grading,
Cold Storage
Sortasi, Pencucian
Penampungan Sementara Jual Beli
Bongkar
Transaksi
Penjual (Petani/Pengumpul)
Muat Pembeli
Kegiatan Penunjang
Administrasi Pelayanan Datang
Sirkulasi
Orang
Sirkulasi
Produk
Sirkulasai Kendaraan
Skema alur kegiatan STA
Area Bongkar
Penampungan
R.Diesel/Genset,
Sampah Sementara
Menara Air
Transaksi
Pengolahan
Petani/Pengumpul
Komoditi
ke
Pencucian, Sortasi,
Pedagang
Grosir & Timbang
Mutu Transaksi
Pajang/Display
Area Muat
Grading, Timbang
Cold Storage R.Ibadah, Kantin, Parkir Ruang Terbuka Pos satpam
Kantin, KM/WC R.Kantor Pengelola, Promosi, R.Pertemuan
Masuk/Keluar
Skema tata letak bangunan STA
II. PACKING HOUSE ■ Packing house adalah infrastruktur penunjang pengolahan hasil. Packing house
terdiri dari rumah pengemasan pasca panen yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai, dengan aktifitas utama meliputi: sortasi, grading, dan packaging. Kriteria teknis pemilihan lokasi packing house:
1. Petani/pengumpul mudah membawa hasil pertanian (kebun – packing house – pasar/konsumen). Lokasi: berdekatan dengan kebun (on farm) di zona produksi kawasan agropolitan 2. Dukungan akses jalan kolektor primer (jalan kelas IV), atau minimal jalan lokal primer (jalan kelas IV) 3. Tersedianya jaringan sumber air bersih, PLN, dan telekomunikasi. 4. Memiliki luas lahan cukup untuk pengembangan Packing House, bukan lokasi rawan bencana, bebas dari pencemaran dan gangguan keamanan. 5. Lokasi Packing House direncanakan sesuai dengan RTRW dan/atau RDTR kota/kabupaten, serta kecenderungan perkembangan kota 267
268
Keluar Muat Penyimpanan sementara (cool room) Penimbangan, Pengemasan dan Pelabelan Sortasi & Grading
Sortasi & Grading
Penirisan Pembersihan
Pembersihan
Pencucian Penimbangan
Penimbangan
Bongkar
Bongkar Hortikultura
Hortikultura
Kegiatan Penunjang Sirkulasi Sirkulasi
Administrasi Pelayanan
Orang Produk
Datang
Sirkulasai Kendaraan
Skema alur kegiatan packing house
Tempat Sampah
Ruang
Sementara
Ruang
Pengolahan
Penampungan
Komoditi
Ruang
R.Diesel/Genset
Sortasi & Grading
Penyimpanan
Menara Air
Pencucian &
Sementara
Penirisan
Berpendingin
Pengemasan &
(Cool Room)
Pengepakan
R.Ibadah R.
Locker
KM/WC Bongkar
Muat
R.Kantor Pengelola
Ruang Parkir
R.Pertemuan
Ruang Terbuka Pos Satpam
Masuk/Keluar
Skema tata letak bangunan packing house
III. GUDANG PENAMPUNGAN HASIL ■ Gudang penampungan hasil adalah infrastruktur penunjang pengolahan, yang
terdiri dari bangunan yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai, dengan aktifitas utama meliputi: penampungan hasil pasca panen, dan penyimpanan produk hasil pengolahan sebelum dipasarkan.
Kriteria teknis pemilihan lokasi gudang penampungan hasil:
1. Petani/pengumpul mudah membawa hasil pertanian (kebun – gudang – pasar/konsumen). Lokasi: dipilih di tempat paling optimum/strategis 2. Dukungan akses jalan kolektor primer (jalan kelas III), atau minimal jalan lokal primer (jalan kelas IV) 3. Tersedianya jaringan sumber air bersih, PLN, dan telekomunikasi. 4. Memiliki luas lahan cukup untuk pengembangan gudang, bukan lokasi rawan bencana, bebas dari pencemaran dan gangguan keamanan. 5. Lokasi gudang penampungan hasil direncanakan sesuai dengan RTRW dan/atau RDTR kota/kabupaten, serta kecenderungan perkembangan kota 269
270
Keluar Muat Penyimpanan Penimbangan, Pengemasan
S a m p a
Pemipilan & Pengupasan
Pembersihan/cek kualitas
Pembersihan/cek kualitas
Pengeringan
Pengeringan
h Tampung Sementara
Tampung Sementara Timbang Bongkar
Timbang Bongkar
Pangan dan Palawija
Pangan dan Palawija
Kegiatan Penunjang Sirkulasi Sirkulasi
Administrasi Pelayanan
Orang Produk
Datang
Sirkulasai Kendaraan
Skema alur kegiatan gudang penampungan hasil
S a m p a h
Tempat Sampah
LANTAI JEMUR
Sementara
R.Diesel/Genset Menara Air R.Ibadah KM/WC
Ruang Pengolahan
Ruang Penyimpanan
Ruang Penampungan
Komoditi
Sementara
R.Kantor Pengelola Bongkar
Sirkulasi
Orang
Sirkulasi
Produk
Muat
Ruang Parkir
Sirkulasai Kendaraan
Ruang Terbuka Pos Satpam
Masuk/Keluar
Skema tata letak bangunan gudang penampungan hasil
IV. KLINIK KONSULTASI AGRIBISNIS ■ Klinik konsultasi agribisnis adalah bangunan tempat konsultasi pengembangan
agribisnis yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai, dengan aktifitas
utama
meliputi:
tempat
penyebarluasan
informasi
bidang
pengembangan agribisnis, tempat konsultasi antara pembina agribisnis dengan para pelaku agribisnis, baik itu pengusaha maupun petani.
Kriteria teknis pemilihan lokasi klinik konsultasi agribisnis:
1. Petani/masyarakat mudah mencapai klinik (jarak tempuh dan sarana transportasi). Lokasi: berada di pusat kawasan agropolitan di kota tani utama (orde I). 2. Dukungan akses jalan lokal primer 3. Tersedianya jaringan sumber air bersih, PLN, dan telekomunikasi. 271
272
4. Memiliki luas lahan cukup untuk pengembangan klinik konsultasi agribisnis, bukan lokasi rawan bencana, bebas dari pencemaran dan gangguan keamanan. 5. Lokasi klinik konsultasi agribisnis direncanakan sesuai dengan RTRW dan/atau RDTR kota/kabupaten, serta kecenderungan perkembangan kota
Kebun Percontohan 2
Kebun Percontohan 3 Kantin Musholla R.Rapat KM/WC
Konsultasi R.Peragaan
Kebun Percontohan 1
R.Pertemuan
R.Perpustakaan/ Promosi
R.Labora torium R.Kantor
Ruang Parkir & Ruang Terbuka Sirkulasi
Orang
Sirkulasai Kendaraan
Masuk/Keluar
Skema tata letak bangunan klinik konsultasi agribisnis
V. INFRASTRUKTUR ON-FARM UNTUK LUAS LAHAN 30 Ha (EFEKTIF 24 Ha)
TPHS
1 Ha
IRIGASI TERSIER
PEMATANG LAHAN
JALAN SETAPAK L. 0,9 m 750 m
TPHS
1 Ha JALAN USAHA TANI L. 3m TPHS
SALURAN IRIGASI SEKUNDER
400 m
Kebutuhan infrastrur on-farm untuk lahan 30 Ha (efektif 24 Ha) di KAMM : 1. 2. 3. 4. 5.
Jalan usahatani L = 3 meter : 600 m! Jalan setapak L = 0,9 meter : 1.797 m! Saluran irigasi sekunder : 400 m! Saluran irigasi tersier : 1.200 m! Tempat pengumpulan hasil sementara : 3 unit (TPHS)
273
274
VI. INFRASTRUKTUR JALAN
Kriteria teknis jalan untuk komoditas hortikultura: (1) Jalan usahatani adalah jalan yang menghubungkan antar lahan-lahan
pertanian di kawasan sentra produksi. (2) Jalan poros desa adalah jalan yang menghubungkan kawasan sentra produksi
(on-farm) dengan kawasan sentra pengolahan hasil off-farm. (3) Jalan antar desa-kota adalah jalan yang menghubungkan agropolis dengan
kota-kota pemasaran akhir (outlet). (4) Badan jalan harus terdiri dari timbunan tanah keras atau batu pecah, dengan
permukaan jalan harus cukup rata dan halus agar kendaraan pengangkut tidak mengalami goncangan yang hebat sehingga komoditas hortikultura yang rentan dengan goncangan tidak mudah rusak, (5) Jalan usahatani (kolektor) dapat dilalui oleh kendaraan roda empat sejenis
pick up kapasitas 4 ton komoditas hortikultura, dengan lebar perkerasan 3-4 meter ditambah bahu jalan kiri-kanan untuk crossing kendaraan yang berpapasan. Perkerasan minimal dengan perkerasan jalan dari aspal lapen (lapisan penetrasi). Minimal satu sisi jalan usahatani (kolektor) diberi saluran permanen. (6) Jalan usahatani (setapak) untuk pejalan kaki dan alternatif sepeda motor
pengangkut saprodi, dengan lebar perkerasan 0,90 meter – 1,20 meter. Perkerasan coor beton tumbuk diberi coating aspal. Kiri-kanan jalan usahatani (setapak) tidak perlu diberi saluran permanen, tetapi cukup saluran alam. (7) Setiap jarak 300-400 meter jalan usahatani (kolektor) harus ada
persimpangan jalan usahatani (setapak), sehingga pikulan petani dari lahan hortikultura ke jalan usahatani (kolektor) tidak melebihi dari jarak 400 meter. (8) Jalan poros desa dapat dilalui oleh kendaraan roda enam sejenis truk
kapasitas 6 ton komoditas hortikultura, dengan lebar perkerasan 4-5 meter ditambah bahu jalan kiri-kanan. Perkerasan dari aspal lapen (lapisan penetrasi). Kiri-kanan jalan poros desa dapat diberi saluran permanen.
(9) Jalan antar desa-kota dapat dilalui oleh kendaraan roda enam sejenis truk
kapasitas 8 ton komoditas hortikultura, dengan lebar perkerasan 6 meter ditambah bahu jalan. Perkerasan dari aspal lapen (lapisan penetrasi) atau hotmix.
VII. INFRASTRUKTUR AIR
Kriteria teknis air untuk komoditas hortikultura:
(1) Air baku adalah air yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan vegetasi/tanaman. (2) Air bersih adalah air yang dibutuhkan untuk proses pengolahan hasil dan konsumsi rumah tangga. (3) Saluran air baku dapat dibuat secara terbuka, sedangkan saluran air bersih harus dibuat secara tertutup agar tidak tercemar dengan kotoran-kotoran dan racun-racun berbahaya seperti pestisida, dan langsung dialirkan dari sumber air bersihnya (bround captering sampai ke pengolahan untuk diteruskan ke rumah-rumah penduduk.
VIII. INFRASTRUKTUR BANGUNAN
Kriteria teknis bangunan untuk tempat pengumpulan hasil sementara (TPHS) komoditas hortikultura:
(1) Tempat pengumpulan hasil sementara (TPHS) adalah bangunan yang dipergunakan untuk tempat pengumpulan pasca panen agar tidak terkena hujan dan panas matahari sebelum diangkut dengan kendaraan ke packing house atau sub terminal agribisnis (STA) sehingga komoditas hortikultura tidak rusak. Bangunan dibuat terbuka dengan lantai tanah yang ditinggikan, diberi tiang permanen dan atap. (2) Letak TPHS harus dipinggir jalan usahatani (kolektor) supaya bisa dijangkau oleh kendaraan pengangkut roda empat atau bahkan roda enam. 275
276
IX. INFRASTRUKTUR PENGOLAH LIMBAH Kriteria teknis pengolah limbah padat (persampahan) dan limbah cair komoditas hortikultura:
(1) Sistem pengolahan limbah padat (sampah hortikultura saat pembersihan di lahan) cukup ditanam kembali di lahan hortikultura sehingga dapat menyuburkan lahan pertanian, sedangkan limbah padat (sampah hortikultura dari proses sortasi, grading, dan packaging) dapat diolah pada instalasi pengolahan sampah organik yang sangat berguna bagi tanaman hortikultura dalam rangka mengembangkan pertanian organik. (2) Sistem pengolahan limbah cair (hasil pencucian produk hortikultura pada bangunan packing house) cukup dialirkan melalui saluran keliling gedung sampai ke pembuangan akhir. Sedangkan sistem pengolahgan limbah cair (limbah cair berbahaya hasil proses pengolahan seperti hasil permentasi, cairan sisa rebusan, dan sisa limbah cair lainnya) dapat diolah melalui IPAL (instalasi pengolahan air limbah), sehingga tidak mencemari lingkungan.
Lampiran 11. Matriks Program Lintas Sektor Pengembangan KAMM 2004-2008
INDIKASI PROGRAM DAN ESTIMASI BIAYA PRASARANA FISIK DAN SARANA AGRIBISNIS FISIK DAN NON FISIK (Jalan, Listrik, Telepon, Air Bersih, Drainase, Persampahan dan Sarana Fisik) KAWASAN AGROPOLITAN MERAPI‐MERBABU KABUPATEN MAGELANG 1. PRASARANA FISIK No
PROGRAM
1
Jalan Peningkatan jalan ke 1 Daerah Sentra Produksi
VOLUME
SATUAN BIAYA
BIAYA
TAHUN PELAKSANAAN
Pjg (km)
lbr (m)
harga (Rp)
per
total (m2)
Rp.juta
18
3
25.000
1 m2
54.000
1.350
14
3
25.000
1 m2
40.500
1.013
19
3
25.000
1 m2
57.000
1.425
18
3
25.000
1 m2
54.000
1.350
15
3
25.000
1 m2
43.500
1.088
17 9
3 3
25.000 25.000 JUMLAH
1 m2 1 m2
51.000 27.000
1.275 675 8.175
8,5
0,75
180.000
1 m3
6375
1.148
Pembuatan Senderan 2 Jalan Masuk
SUMBER DANA
PELAKSANAAN
I II III IV V
PEMKAB DEPKIMPRASWIL MAGELANG DPU kab DEPTAN RI Magelang PEMPROP Dinas Pertanian JATENG Kab Magelang PEMPROP PEMKAB.MGL JATENG PENGUSAHA AGRIBISNIS DAN MASYARAKAT MASY. SETEMPAT PEMKAB DEPKIMPRASWIL MAGELANG
277
278
6
0,75
180.000
1 m3
4500
810
10
0,75
180.000
1 m3
7500
8,5
0,75
180.000
1 m3
7,5
0,75
180.000
5,5 5
0,75 0,75
8,5
Perbaikan Jalan Masuk 3 Sentra Produksi
1.350
6375
1.148
1 m3
5625
1.013
180.000 180.000 JUMLAH
1 m3 1 m3
4125 3750
743 675 6.885
PEMKAB.MGL PENGUSAHA AGRIBISNIS DAN MASY. SETEMPAT
3
15.000
1 m2
25500
383
DEPKIMPRASWIL DEPTAN RI PEMPROP JATENG
7
3
15.000
1 m2
21000
315
10,5
3
15.000
1 m2
31500
473
8,5
3
15.000
1 m2
25500
383
8,5
3
15.000
1 m2
25500
383
9,5 6
3 3
15.000 15.000 JUMLAH
1 m2 1 m2
28500 18000
428 270 2.633
Jumlah Total Biaya Prasarana Jalan
DEPTAN RI PEMPROP JATENG
PEMKAB.MGL PENGUSAHA AGRIBISNIS DAN MASY. SETEMPAT
Rp 17.692.500.000,00
DPU kab Magelang Dinas Pertanian Kab Magelang PEMPROP JATENG MASYARAKAT PEMKAB MAGELANG DPU kab Magelang Dinas Pertanian Kab Magelang PEMPROP JATENG MASYARAKAT
2
LISTRIK
Peningkatan Pelayanan Kebutuhan Energi Listrik
KEBUTUHAN (KVA)
Investasi (Rp.ribu)
Total (KVA)
Investasi (Rp.ribu)
I II III IV V
2449
RT
450
275
1102050
673475
1602 1454 2295 2477 2500 2344
RT RT RT RT RT RT
450 450 450 450 450 450
275 275 275 275 275 275
720900 654300 1032750 1114650 1125000 1054800
440550 399850 631125 681175 687500 644600
KEBUTUHAN
Jumlah Total Biaya Prasarana Listrik 3
TELEKOMUNIKASI
Pengadaan Sambungan Telepon SLJJ
Pengadaan Wartel
Investasi
Total
(Rp.ribu)
(SST)
PLN, PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT
PLN, PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT
Rp 4.158.275.000,00 Investasi I II III IV V (Rp.ribu)
Kebutuhan SST (100 jiwa)
12716
jiwa
3,75
275
116,6
32065
9602 8830 15829 12267 12509 8375
jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
275 275 275 275 275 275
79,4 70,4 126,6 95,4 103,2 86
15240
jiwa
3,75 3,75 3,75 3,75 3,75 3,75 JUMLAH 0,5
3000
15,4
21835 19360 34815 26235 28380 23650 186340 46200
TELEKOM PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT TELEKOM
TELEKOM PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT TELEKOM
279
280
Jumlah Total Biaya Prasarana Telekomunikasi
11365 9765 12400 14750 11920 11475
jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
3000 3000 3000 3000 3000 3000
11,6 9,6 14,2 17,8 12 11,6
Kebutuhan (Lt/Hr)
Peningkatan Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
15575
jiwa
90
325
1401750
10590 9390 13642 10232 11590 11475
jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
90 90 90 90 90 90
325 325 325 325 325 325
953100 845100 1227780 920880 1043100 1032750
4
AIR BERSIH
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 JUMLAH
Jumlah Total Biaya Prasarana Air Bersih 5 IRIGASI Perbaikan Sistem Saluran Irigasi LUAS
Investasi/RT Kebutuhan (Rp.ribu) (Lt/Hr/jiwa)
34800 28800 42600 53400 36000 34800 276600
Rp 462.940.000,00 Investasi I II III IV V (Rp)
91026000
PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT
PDAM PEMKAB. 61951500 MAGELANG 54931500 MASYARAKAT 102872250 92400750 80525250 67128750 Rp 550.836.000,00
PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT
I II III IV V
PDAM PEMKAB. MAGELANG MASYARAKAT
1331,8
Ha
6
Jt/Ha
7990,8
989,6 748,35 1459,6 1279,4 1329,7 924,2
Ha Ha Ha Ha Ha Ha
6 6 6 6 6 6 JUMLAH
Jt/Ha Jt/Ha Jt/Ha Jt/Ha Jt/Ha Jt/Ha
5937,6 4490,1 8757,6 7676,4 7978,2 5545,2 48375,9
Jumlah Total Biaya Prasarana Irigasi 6 SAMPAH Perhitungan Produksi Sampah 15575 10590 9390 13642 10232 11590 11475 Peningkatan Pelayanan Persampahan (Total Kebutuhan Sampah 80 m3/unit) Gerobak Sampah (Kebutuhan 0,8 m3/unit) 592
jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
5 5 5 5 5 5 5 JUMLAH Biaya Satuan (Rp.Jt) Unit
0,35
Jt/jw/hr Jt/jw/hr Jt/jw/hr Jt/jw/hr Jt/jw/hr Jt/jw/hr Jt/jw/hr
77,9 53,0 47,0 68,2 51,16 58,0 57,38 412,5 Biaya
Satuan
Unit
(Rp.Jt) 207,2
PEMPROP JATENG DAN KAB. Jt MAGELANG Jt Jt Jt Jt Jt Rp 48.375.900.000,00 Jt
m3/hr m3/hr m3/hr m3/hr m3/hr m3/hr m3/hr
I II III IV V PEMPROP JATENG, DEP PU KAB. MAGELANG
PU Pengairan MASYARAKAT DEP PU KAB. MAGELANG MASYARAKAT
281
282
Transfer DEPO (Kebutuhan 10 m3/unit) 48 Container 20 Dumn Truck / Armroll 5 Jumlah Total Biaya Prasarana Persampahan
Unit Unit Unit
5,5 55 137,5 JUMLAH
Unit Unit Unit
264 220 687,5 1378,7
Rp 1.378.700.000,00
Rp 72.619.151.000,00
JUMLAH ESTIMASI BIAYA PRASARANA KAWASAN AGROPOLITAN MERAPI‐MERBABU KABUPATEN MAGELANG Sumber : Masterplan Kawasan Agropolitan Merapi‐Merbabu Kabupaten Magelang
No
PROGRAM
A. FISIK 1 Renovasi dan Peningkatan Pasar (Terminal Agribisnis) 2 Perluasan Pasar (Terminal Agribisnis)
1. Penataan Pool Parkir
2. Tikungan Bagi Trailer/ Countainer
VOLUME
SATUAN BIAYA
TOTAL BIAYA
TAHUN PELAKSANAAN
Rp. (juta)
Rp. (juta)
I
II
III
IV
V
1 paket
500
500
√
SUMBER DANA
PELAKSANAAN
DISKIMPRASWIL
DPU,Disperindag,Dinas Perhubungan DLLAJR DPU,Disperindag DLLAJR,Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi
3. Pembangunan KIos2 4. Info Pemasaran / Komunikasi Wartel / Pos Info Agribisnis 5. Fasilitas Transit
1 paket
3
Pembebasan Tanah perluaasan
2000 m2
80
160
√
KAB. MAGELANG
KAB. MAGELANG
4
Penyuysunan RPJM Kawasan Agropolitan
1 paket
150
150
√
PEMPROP.JATENG
DISKIMTARU PEMKAB MAGELANG
5
Pemasangan baru dan Penambahan Penerangan
1 paket
300
300
√ √
KAB. MAGELANG
PLN
750
750
√
DISKIMPRASWIL
6 7 8 9
Parkir Bongkar Muat dan Lingkungan Kawasan di Lokasi Terminal Agribisnis dan sekitarnya Pembuaotan Tanda‐Tanda Informasi Fasum dan Pusat Agribisnis Perencanaan dan Pembangunan Gerbang Pintu masuk Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Pembangunan Balai Pusat Pembenihan Kawasan Agropolitan Pengadaan Sarana Puasat Klinik Kesehatan Hewan Ternak Sapi Potong dan Sapi Perah
1 paket
200
200
√
PEMPROP.JATENG
DPU, Disperindag
1 paket
250
250
√
KAB. MAGELANG
DPU, DLLAJR
1 paket
500
500
√
PEMPROP.JATENG
1 paket
275
275
√
PEMPROP.JATENG
Dispeterikan
1 paket
40
40
√
KAB. MAGELANG
DPU, Dinas Pengairan
1 paket
400
400
√
DEPKIMPRASWIL
DPU, Dinas Pengairan
1 paket
20
20
√
PEMPROP.JATENG
DISKIMTARU, DPU,DISPERTAN Kab Magelang
13
Perencanaan Irigasi Mikro (Springkle and Dripp Irigration System) Pembangunan Irigasi Mikro (Springkle and Dripp Irigration System) Perencanaan Jalan Usaha Tani (Perbaikan Jalan Rusak dan Teflonisasi Makadam) Perencanaan Tempat Pencucian Hasil Panen
1 paket
20
20
√
√
PEMPROP.JATENG
DISKIMTARU, DPU,DISPERTAN Kab Magelang
14
Pembangunan Tempat Pencucian Hasil Panen
1 paket
200
200
√
√
PEMPROP.JATENG
DISKIMTARU, DPU,DISPERTAN Kab Magelang
15
Perencanaan TPA
1 paket
30
30
√
PEMPROP.JATENG
DPU Kab Magelang
16
Pembangunan TPA Pembangunan Koperasi Pusat Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Pembangunan Balai Informasi Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Pengadaan Sarana Balai Informasi Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Dengan Fasilitas Internet Pembangunan Bank Perkreditan Rakyat Agribisnis Kawasan Agropolitan Pengadaan Sarana Bank Perkereditan Rakyat Agribisnis Kawasan Agropolitan Pembangunan Pusat Expo Pemasaran dan
1 paket
300
300
√
PEMPROP.JATENG
DPU Kab Magelang
1 unit
250
250
√
KAB. MAGELANG
Disperindag, DPU
1 unit
200
200
√
KAB. MAGELANG
DPU, Deperindag, Dispertan
1 unit
500
500
√
KAB. MAGELANG
DPU, Deperindag, Dispertan, Telkom
2 unit
250
250
√
SWASTA
DPU,BRI, Dinas Koperasi
1 paket
30
30
√
SWASTA
DPU,BRI, Dinas Koperasi
1 unit
1500
1500
√
SWASTA/pengusaha
DPU, Disperindag,Dispertan
10 11 12
17 18 19 20 21 22
283
284
23
24 25
26
27 28
29 30 31 32 33
Showroom produk Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Pembangunan Pusat Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi pertanian, Perternakan dan Industri Kawasan Agropolitan Berupa Kios‐kios saprotan dan alsintan Pembangunan Balai Kesehatan Petani Kawasan Agropolitan Pembangunan Laboratorium Uji Kelayakan Produk Pertanian, Perternakan dan Industri Pembangunan Pasar Agrowisata yang Menjual produk‐produk kawasan Agro baik prod. Sayuran dataran tinggi, prod. Peternakan dan Prod. Industri Pembangunan dan Penataan Sistem Persampahan Pasar Agropolitan Pembangunan Balai Pengkajian Teknologi Mekanik dan Non Mekanik Penunjang Kegiatan Produksi Kawasan Pengadaan Sarana Pengkajian Teknologi Mekanik dan Non Mekanik Penunjang Kegiatan Produksi Kawasan Pembangunan Koperasi Petani Sayuran Dataran Tinggi Pengadaan Sarana Koprasi Petani Sayuran Dataran Tinggi Pembangunan Bangunan Pengepul Komuditas KSP Pembangunan Sub Terminal Agrowisata
agribisnis SWASTA/pengusaha 1 paket
500
500
√
agribisnis
DPU, Disperindag,Dispertan
1 unit
200
200
√
PEMPROP.JATENG
DPU, Dinas Kesehatan
1 unit
300
300
√
DEP.PERTANIAN
DPU
1 unit
500
500
√
DEP.PERTANIAN
DPU, Dinas Pariwisata
1 paket
450
450
√
PEMPROP.JATENG
DPU, Dinas Kebersihan
1 unit
600
600
√
DEP.PERTANIAN
DPU, Disperindag
1 paket
250
250
√
DEP.PERTANIAN
Disperindag
4 unit
350
1400
√
DEPKIMPRASWIL
Dinas Koprasi,Dinas Pertranian
4 unit
30
120
√
DEPKIMPRASWIL
Dinas Koprasi,Dinas Pertranian
16 unit
50
800
√
PEMPROP JATENG
DPU, Disperindag
1 unit
300
300
√
DISKIMPRASWIL
DLLAJR, Dinas Pariwisata
34
Pembangunan pasar Agrowisata (kerjasama dengan swasta)
1 unit
400
400
√
35
Pembangunan Gedung Bank Perkereditan Rakyat Agribisnis(BPRA)
4 unit
500
2000
√
PEMPROPJATENG DAN SWASTA SWASTA
Disperindag, Dinas Pariwisata BRI, BPR, DPU
36 37
Pengadaan sarana Gedung Bank Perkereditan Rakyat Agribisnis(BPRA) Pembangunan Bangunan Pencuci sayuran pada sentra‐sentra Produksi
38
Pembangunan Industri pengolahan Tomat
39
Pengadaan Alat produksi Industri Tomat
4 unit
125
550
√
SWASTA
BRI, BPR
14 unit
20
20
√
PEMPROP JATENG
DPU, Dinas Pertanian
1 unit
1000
1000
√
1 Paket
500
500
√
DEPKIMPRASWIL DEPERINDAG RI DEPERINDAG RI PEMPROPJATENG
Disperindag Disperindag
40
Penambahan Kios Saprotan dan Alsintan
14 Kios
50
700
√
41
Pengadaan Packing Product
3Paket
50
150
√
PEMPROP JATENG
Disperindag
42
3 unit
75
225
√
DEPKIMPRASWIL
Dinas Pertanian
8 unit
30
240
√
√
DEPKIMPRASWIL
DPU,Dinas Pertanian
44
Pengadaan Alat pengolah Pupuk Kompos Pengadaan Bangunan pengumpul Pupuk tanaman Bengkel/ Tk Onderdil
4 unit
75
300
√
SWASTA
DPU, Disperindag
45
Pool Prkir/ embrio Sub Terminal
3 unit
250
750
√
DEPKIMPRASWIL
DPU, DLLAJR, Dinas Perhubungan
46
Renovasi Sub Terminal Pasar Ternak
1 unit
100
100
√
PEMKAB MAGELANG
DLLAJR, DPU, Dipeterikan
47
1 unit
300
300
√
DEPTAN RI
Dipeterikan
1 unit
50
50
√
DEPTAN RI
Dipeterikan
49
Pengadaan Laboratorium Kesehatan Hewan Pengadaan sarana laboratorium dan Balai Inseminasi Buatan Pembangunan Rumah potong Hewan (RPH)
1 unit
250
250
√
DEPTAN RI
Dipeterikan,DPU
50
Pengadaan Sarana Rumah Potong Hewan
1 unit
50
50
√
DEPTAN RI
Dipeterikan
51
1 unit
150
150
√
PEMPROP JATENG
Dipeterikan
1 unit
50
50
√
PEMKAB MAGELANG
Dipeterikan,Disperindag
1 Paket
20
20
√
PEMKAB MAGELANG
Disperindag
2 Paket
80
160
√
DEPTAN RI
Disperindag
55
Pembangunan Balai Inseminasi Buatan Pengadaan Sistem Industri Pengolah Daging Sapi sekala kecil/Rumah Tangga Pengadaan Alat Industri Pengolah daging Sapi sekala kecil/Rumah Tangga Pengadaan sistem pengolahan susu Sapi menjadi Produk olahan Pengadaan Alat Pengolahan Susus Sapi
1 Paket
45
45
√
DEPTAN RI
Disperindag
56
Pembangunan sistem pengolahan pemanfaatan
1 unit
50
50
√
DEPTAN RI
Dipeterikan,Disperindag
43
48
52 53 54
DAN SWASTA
DPU, Disperindag
285
286
limbah petrnakan menjadi pupuk
58
Pengadaan sarana pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk Pembangunan Gedung Koperasi Petani Sayuran
1 unit
100
100
√
PEMPROP JATENG
Dinas koperasi dan Dinas Pertanian
59
Jalan Usaha Tani
1 unit
200
200
√
DEPKIMPRASWIL
DPU, Kimpraswil
60
Pengadaan bangunan Penangkaran Benih/ bibit hortikultura sayuran dan green house
2 unit
250
500
√
DEPKIMPRASWIL
DPU, Kimpraswil
1 unit
100
100
√
DEPKIMPRASWIL
DPU, Dinas Pertanian
1 unit
300
300
√
DEPKIMPRASWIL
57
61 62 63
Pengadaan Sarana Pelengkap bangunan penangkaran benih/bibit holtikultura sayuran dataran tinggi Pembangunan Sub terminal Pembangunan rest area dengan wisata unggulan wisata Agro sayuran dataran tinggi
1 Paket
25
25
1 unit
400
400
√
DEPTAN RI
Dipeterikan,Disperindag
√
SWASTA DEPKIMPRASWIL
DPU, DLLAJR, Dinas Perhubungan DPU, Dinas Pariwisata, dinas Pertanian, Bapeda
64
Cold Strorage tepat guna untuk sayuran
2 unit
80
1600
√
65
Pembangunan Sistem Industri alat Pengolah Cabai(kerjasama pemerintah dan swasta)
2unit
750
1500
√
66
Pengadaan Mulsa Tanaman
1 paket
120
120
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian
67
Puskesmas lengkap Balai pengobatan dan Apotik
1 unit
100
100
√
PEMPROP JATENG
DPU, Dinas Kesehatan
68
Renovasi fasilitas Pergudangan Pengadaan Teknologi Pengolah hasil produksi sayuran Pembangunan sistem Industri pengolah tomat Pengadaan alat pendukung industri Pengolah Tomat
1 unit
100
100
√
PEMPROP JATENG
DPU, Dinas Pertanian
1 unit
125
125
√
DEPKIMPRASWIL
Disperindag
1 unit
800
800
√
SWASTA
Disperindag
1paket
300
300
√
DEPTAN RI
Disperindag
1 unit
400
400
√
DEPKIMPRASWIL
69 70 71
SWASTA NASIONAL DEPKIMPRASWIL SWASTA
Dinas pertanian, Bapeda, Disperindag DPU, Dinas Pertanian, Disperindag
DEPTAN RI 72
Pengadaan alat industri Pengolah Cabai
Disperindag
DPU, Dinas Pertanian
74
Pengadaan Mulsa Tanaman untuk penanaman tanaman Cabai Pengadaan Packing House
75
Pengadaan Sub Terminal Agribisnis
73
1 paket
75
75
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian
1 unit
150
150
√
PEMPROP JATENG
Disperidag, DPU, Masyarakat
1 unit
350
350
√
DEPKIMPRASWIL
DLLAJR,Dinas Perhubungan,DPU,Disperindag
Deperindag
76
Pengadaan laboratorium Uji makanan
1 unit
450
450
√
77
Pengadaan alat Labelisasi produk hasil olahan
1paket
25
25
√
PEMKAB MAGELANG
300
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian,Disperindag,Pokja,Diknas
200
√ √
√
√
√
PEMPROP JATENG
DPU,Dinas Pertanian,Swadaya Masyarakat
250
√
DEPKIMPRASWIL
Disperindag, Dinas Pertanian
40
√
PEMKAB MAGELANG
DPU,Disperindag&Pokja industri,masyarakat
78
Balai Pelatihan Agrindustri 1 unit 300 Pembangunan bangunan Pengepul produksi hasil 79 4buah 50 pertanian 80 Pusat Informasi Agri Industri 1 unit 250 Pengadaan alat Pengolah Limbah cair sisa 81 2 unit 20 kegiatan Produksi JUMLAH TOTAL BIAYA SARANA FISIK KAWASAN AGROPOLITAN MERAPI MERBABU B. NON FISIK Penyusunan Tata Ruang Kota Tani dan Kota Tani 82 Utama (sebagai pusat‐pusat pertumbuhan) Memfasilitasi Pemberian Kredit Lunak Bagi Para Petani, Peternak, Plaku Industri dan Pelaku 83 Agribisnis kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Pembentukan badan Penyelenggara dan 84 Pengembanagan Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Penyelenggaraan Koordinasi dengan Petani dan 85 Pelaku Usaha Agribisnis Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Memfasilitasi Terbentuknya suatu Lembaga 86 Swadaya masyarakat Agribisnis, Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Memfasilitasi suatu hubungan kerja sama antara 87 petani, pelaku usaha Agribisnis investor dan
PEMPROP JATENG
LIPI,DPU,Disperindag Disperindag
Rp28.815.000.000,00
4 paket
175
700
√
PEMKAB MAGELANG
Bappeda
1 paket
80
80
√
SWASTA
1 paket
125
125
√
PEMKAB MAGELANG
Bappeda
2 even
10
10
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
3 even
15
15
√ √
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
3 even
35
105
√
√
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
BRI,BPR,Dinas Koperasi,
Koperasi induk Kawasan Agropolitan
287
288
88
89
90
91
92 93
94
95
96
97
pelaku pasar baik dari dalam kawasan maupun luar kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Mengadakan Pertemuan/ Penyuluhan secara rutin mengenai intensifikasi Ekstensifikasi Diversifikasi Komoditas Kawasan Mengadakan Penyuluhan Mengenai Penanganan hama/ penyakit pada komoditas kawasan Agropolitan Penyuluhan mengenai peningkatan produksi dan kualitas industri di kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Realisasi kerjasama baik dengan BUMN maupun swasta yang difasilitasi oleh Pemerintah maupun Badan penyelenggara dan Pengembangan kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Mengadakan even Expo Produk kawasan Agropolitan Mengadakan even Expo Produk kawasan Agropolitan Kabupaten Magelangdengan Kawasan sejenis lainnya di Pulau Jawa Mengadakan Studi Banding di kawasan Agropolitan lain Sosialisasi mengenai pengembangan teknologi baru dalam industri pertanian peternakan, industri maupun pemasaran produk kawasan Agropolitan Mengadakan Promosi melalui media baik cetak maupun elektronik mengenai mengenai Produk kawasan dan penyelenggaraan even‐even yang di adakan dikawasan Agropolitran Kabupaten Magelang Monitoring dan Evaluasi Kegiatan pembangunan dan Pengembangan kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang
10 even
5
50
√ √
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag,Dipeterikan
4 even
10
40
√ √
√
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian, Disperindag
5 even
5
25
√
√
PEMPROP JATENG
Disperindag
3 even
15
45
√
√
√
4 even
30
120
√
√
√
√
DEPERTAN RI
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
2 even
30
60
√
√
DEPERTAN RI
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
3 even
35
105
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
3 even
15
45
√
√
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
5 even
20
100
√ √
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
1 even (per tahun)
50
50
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian,Bappeda
PEMKAB MAGELANG
SWASTA
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda
Dinas Pertanian, Disperindag,Bappeda Pelaku Agribisnis Kawasan, Pokja
98 99
100
101 102 103 104
105
106 107 108 109
Koordinasi, Realisasi,dan Monitoring pemberian kredit lunak Dana peningkatan Teknologi Penyuluhan Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Diferifikasi Produksi Tanaman Holtikultura Penyuluhan Pengolahan produksi Sayuran dataran Tinggitingkat Rt/Klompok Tani dengan sasaran pembentukan sentra‐sentara Agro Industri sekala kecil/RT Penyuluhan tentang penggunaan teknologi Pengolahan hasil pertanian Pelatihan pengolahan Hasil produksi kawasan Menjadi Produk olahan seminar/ lokakarya Panel Pemberdayaan kelembagaan Agribisnis Penyuluhan tentang Pembentukan klompok Pemasarann Pada Sentara produksi Mengembangkan kemitraan Usaha antara Petani Produsen bhan baku dengan pengelola Agro Industri maupun dengan pengelola input Pertanian Memfasilitasi terwujudnya Lembaga swadaya Masyarakat Agribisnis, Asosiasi Pengusaha Komuditas Penyuluhan taentang Strategi Pemasaran kepada pelaku pertanian Mengembangkan kemitraan usaha antara petani produsen dengan pengelola Agro Industri Promosi produk tanaman sayur dengan pelaku bisnis Agribisnis
PEMKAB MAGELANG
12 even
8
96
√ √
√
√
√
12 even
10
120
√ √
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian
12 even
15
180
√ √
√
DEPERTAN RI
Disperindag,LIPI
8 even
30
240
√ √
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
10 even
10
100
√
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
13 even
50
650
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian,Disperindag,Praktisi,bappeda
12 even
25
300
√ √
√
√
PEMPROP JATENG
Disperindag
9 even
25
225
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag,Pokja
8 even
35
280
√ √
√
SWASTA,ASPEKOM
Disperindag,Pokja
10 even
10
100
√ √
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
6 even
25
150
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
4 even
25
100
√ √
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
DEPERTAN RI
110
Pembuatan jaringan Internet Sebagai Sarana Untu mempromosikan produk pertanian
3 even
80
240
√
111
Penyusunan paket‐paket perjalanan dengan tema agrowisata
5 even
80
400
√
√
√
SWASTA
PEMPROP JATENG Biro Agen Perjalanan
BRI,BPR,Dinas Koperasi&UKM,Disperindag
Dinas Pertanian Dinas Perhubungan&Telekomunikasi Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata
289
290
Pengembangan Sentra produksi pertanian 112 sebagai ODTW daerah yang berbasis komunitas petani Studi penataan ruang kota tani sebagai 113 pertumbuhan wisata baru Identifikasi tentang potensi Investasi dikawasan 114 unggulan pertanian tanaman sayuran Identifikasi tentang kebutuhan sarana dan 115 prasarana yang akan di investasikan sesuai dengan prioritas 116 Training pengorganisasian petani
PEMPROP JATENG
2 Paket
80
160
√
3 Paket
75
225
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pariwisata, Bappeda
3 Paket
75
225
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian,Bappeda
3 Paket
80
240
√
3 Paket
10
30
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian
3 Paket
20
60
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian
3 Paket
150
450
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
3 Paket
40
120
√
PEMKAB MAGELANG
Disperindag,Pokja,Bappeda,Swasta
3 Paket
30
90
√
√
√
DEPERTAN RI
Dinas Pertanian
4 Paket
20
80
√ √
√
√
DEPERTAN RI
Dinas Pertanian, Disperindag
4 Paket
15
60
√ √
√
√
123 Pelatihan pembuatan Biogas Digester
3 Paket
15
45
√
√
√
124 Penyediaan informasi melalui alur internet Penguatan lembaga keuangan melalui 125 pengadaan Bank Perkeriditan Rakyat Pembuatan brosur‐brosur tentang produk olaha 126 hasil ternak Sapi Pengembangan Sub Sistem Pengolahan produk 127 dalam bentuk makanan dan minuman Pengembangan Usaha pemanfaatan pupuk 128 kandang sebagai Bokashi
1 Paket
80
80
√
DEPKIMPRASWIL
Dinas Perhubungan&Telekomunikasi
1 Paket
100
100
√
SWASTA
BRI,BPR,dan Dinas Koperasi&UKM
1 Paket
30
30
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Perternakan, Disperindag
1 Paket
50
50
√
PEMPROP JATENG
Dinas Perternakan, Disperindag
1 Paket
45
45
√
PEMPROP JATENG
Dinas Perternakan, Disperindag
117 Studi Banding Pengorganisasian Petani Lokakarya tentang pemberdayaan kelembagaan 118 Agribisnis pertanian Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat 119 dalam pembentukan Lembaga pengelola produk pertanian 120 Pelatihan Integated Organic Farming (IOF) 121 Pelatihan pembuatan pupuk organik 122
Pelatihan pembuatan Pestisida dan Fungisida organik
Biro Agen Perjalanan
PEMKAB MAGELANG PEMPROP JATENG
DISPERTAN PEMKAB MAGELANG DISPERTAN PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata
DPU, Bappeda, Dinas Pertanian
Dinas Pertanian, Disperindag Dipeterikan
Penyusunan manajemen dan pemasaran produk olahan susu Promosi potensi produk untuk peningkatan 130 jangkauan pemasaran yang mengarah ketujuan eksport Penyusunan profil investasi di bidang ternak sapi 131 potong Peningkatan kemitraan usaha untuk pengelolaan 132 sistem dan uasha Agrobisnis
129
133
Diskusi tentang kualitas kandang ternak yang sesuai standar Kesehatan
Pelatihan tentang strategi integrasi ternak Sapi dengan tanaman sayuran Pembuatan Brosur‐Brosur Produk Pertanian 135 Unggulan untuk Masyarakat Luas 136 Magang Pemasaran Hasil pertanian organik Identifikasi Potensi SDM dalam menangani 137 pengelolaan usah 134
138 Pembentukan Manajemen Klompok Usaha Tani Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan 139 dan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang Pembenahan Manajemen Koperasi Pengerajin 140 industri pengolah hasil Pertanian Pelatihan pada pengrajin mewujudkan upaya‐ 141 upaya diversifikasi Produk Pemasaran produk dengan akses lokal, regional 142 dan nasional
1 Paket
60
60
√
PEMPROP JATENG
Dinas Perternakan, Disperindag
3 even
75
225
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Perternakan, Disperindag
PEMPROP JATENG
Swasta, Pelaku Agribisnis
1 Paket
80
80
√
PEMPROP JATENG
Dinas Peternakan,Bappeda
3 even
45
135
√
PEMPROP JATENG
Dinas Peternakan,Bappeda,Disperindag
4 even
5
20
√
√
√
√
4 even
15
60
√
√
√
√
PEMPROP JATENG
Dinas Pertanian, Disperindag, Dipeterikan
1 paket
15
15
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag
3 Even
25
75
√
SWASTA
Dinas Pertanian
1 paket
75
75
√
PEMPROP JATENG
Bappeda
1 paket
40
40
√
2 paket
200
400
√
DEPKIMPRASWIL
Dinas Pertanian, Bappeda
1 paket
25
25
√
DEPERTAN RI
Dinas Pertanian,Disperindag,Dinasi Koperasi
4 even
5
20
√
PEMPROP JATENG
Disperindag,Pokja‐pokja pengrajin industri
1 paket
15
15
√
PEMKAB MAGELANG
Disperindag
143
Penyuluhan Tentang Diversifikasi Produk Pertanian
10 even
5
50
√ √
√
√
√
144
Penyuluhan Tentang Diversifikasi Produk Pertanian ketela pohon dengan aneka bumbu
10 even
5
50
√ √
√
√
√
PEMPROP JATENG PEMKAB MAGELANG
PEMPROP JATENG Pokja Petani
PEMPROP JATENG Pengusaha Agribisnis PEMPROP JATENG
Dipeterikan
Dinas Pertanian, Pokja Petani
Dinas Pertanian, Disperindag Dinas Pertanian, Disperindag
291
292
145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157
158 159
yang menggunakan sayuran dataran tinggi cabai keriting Penyuluhan tentang pengolahan industri limbah hasil kegiatan industri Penyuluhan tentang strategi pemasaran produk baik hasil pertanian maupun hasil industri Mengembangkan kemitraan usaha antara petani produsen bahan baku dengan pengelola input pertanian Pembentukan Industri kecil menengah slondok sebagai penggerak usaha Pelatihan manajemen dan pemasaran sebagai usaha peningkatan ekonomi yang berkelanjutan Peningkatan Kemitraan Usaha dengan dinas terkait sebagai setrategi pengembangan industri Promosi produk dengan pembuatan brosu‐ brosur dan pengadaan pameran produksi hasil pertanian dan industri hasil pengolahannya Identifikasi tentang potensi infestasi di kawasan unggulan industri pengolah Penyusunan profil investasi untuk pengembangan sentra produksi pengolah Identifikasi sarana dan prasarana yang memiliki potensi untuk disinvestasi Sosialisai untuk Pembentukan Kelmbagaan dalam industri pengolahan produk hasil kawasan Penetapan pengelolaan kelembagaan sebagai penggerak usaha peningkatan produksi industri Penyusunan rencana kegiatan usaha pengembangan klompok industri pengolah hasil produksi kawasan Penguatan koperasi sebagai " community based organization" dalam pengelolaan industri rakyat melalui pelatihan/ kaderisasi pengurus Pembentukan lembaga formal perindustrian
5 even
5
25
√ √
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Pertanian, Disperindag, Bappeda
5 even
7,5
37,5
√ √
√
√
√
PEMKAB MAGELANG
Disperindag
1 paket
15
15
√
PEMKAB MAGELANG
Kelompok Kerja Tani,Disperindag,Dinas Pertanian
1 paket
15
15
√
PEMKAB MAGELANG
Dinas Koperasi dan UKM, Disperindag
5 even
10
50
√
DEPERINDAG RI
Deperindag,Masyarakat
1 paket
10
10
√
DEPERINDAG RI
Bappeda, Disperindag, Masyarakat
1 paket
30
30
√
DEPERINDAG RI
Disperindag
1 unit
75
75
√
DEPERINDAG RI
Bappeda, Disperindag, Dinas Pertanian
1 unit
75
75
√
PEMKAB MAGELANG
Bappeda, Disperindag, Dinas Pertanian
1 unit
80
80
√
PEMPROP JATENG
Bappeda,DPU
2 even
50
50
√
DEPERINDAG RI
Bappeda, Disperindag, Dinas Koperasi
1 even
40
40
√
PEMKAB MAGELANG
Bappeda, Disperindag
1 unit
25
25
√
PEMKAB MAGELANG
1 unit
30
30
√
PEMKAB MAGELANG
1 unit
35
35
√
PEMKAB MAGELANG
Disperindag Swadaya Masyarakat Disperindag Swadaya Masyarakat Bappeda
yang terdiri dari Pemerintah, masyarakat sebagai penggerak
SWASTA
160
Lokakarya pemberdayaan masyarakat Agribisnis berkaitan denga industri pengolah
3 even
50
150
√
161
Pelatihan tentang diversifikasi pengolahan produk olahan industri
10 even
7,5
75
√
162 Pelatihan tentang pengolahan limbah industri 163
Peningkatan sistem teknologi pengolahan industri dalam kegiatan produksi
Lokakarya kelompok industi untuk 164 pengembangan setrategi industri unggulan Pembinaan teknis dari Deprindag untuk 165 kemampuan distribusi produk olahan Kerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam 166 pengadaan modul‐modul pengembangan inldustri yang berbasis pertanian JUMLAH TOTAL BIAYA NON FISIK SARANA AGRIBISNIS
10 even
7,5
75
3 unit
5
15
5 even
7,5
37,5
3 even
10
1 unit
60
√
PEMKAB MAGELANG Masyarakat PEMPROP JATENG
Disperindag,Praktisi Akademisi Disperindag
PEMKAB MAGELANG
Masyarakat
PEMPROP JATENG
Disperindag
PEMKAB MAGELANG
Bappeda
PEMPROP JATENG
Disperindag
PEMKAB MAGELANG
Bappeda
√
√ √
√
√
DEPERINDAG RI
Disperindag
30
√
√
√
DEPERINDAG RI
Disperindag
PEMKAB MAGELANG 60
√
Dinas Pendidikan, Badan Penyelenggara
JUMLAH TOTAL BIAYA SARANA AGRIBISNIS KAWASAN AGROPOLITAN MERAPI‐MERBABU KABUPATEN MAGELANG
PEMPROP JATENG
dan Pengembangan Kawasan Agropolitan Rp 9.326.000.000,00 Rp 38.141.000.000,00
Sumber: Master Plan Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu Tahun 2003-2007.
293
294 Lampiran 12. Hasil Akhir Bobot Alternatif Pembangunan Infrastruktur KAMM