LAMPIRAN DATA PENGAMATAN
1. Data volume bioetanol yang dihasilkan Tabel 13. Data Volume Bioetanol yang Dihasilkan Tahapan Proses Waktu Fermentasi Waktu Pre-treatment (hari) (menit) 10 4 15 20 10 5 15 20 10 6 15 20
Volume Bioetanol (mL) 10 12 5 13 16 8 14 18 8
2. Data pengamatan kurva baku Tabel 14. Data Pengamatan Kurva Baku Etanol 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5
Air % etanol 5 0 4,5 10 4 20 3,5 30 3 40 2,5 50 2 60 1,5 70 1 80 0,5 90 0 96
37
Indeks bias 1,331 1,3341 1,3383 1,3437 1,3479 1,3491 1,3551 1,3558 1,3561 1,3571 1,3581
38
Dari tabel 14, didapat kurva baku etanol-air sebagai berikut:
1,3551 Indeks Bias
1,3501 y = 0,0003x + 1,3334
1,3451 1,3401
Series1
1,3351
Linear (Series1)
1,3301 1,3251 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90 100
Kadar Etanol (%)
Gambar 11. Kurva Baku Etanol-Air
3. Data pengamatan indeks bias bioetanol yang dihasilkan Tabel 15. Data Pengamatan Indeks Bias Bioetanol yang Dihasilkan Tahapan Proses Waktu Fermentasi Waktu Pre-treatment (hari) (menit) 10 4 15 20 10 5 15 20 10 6 15 20
Indeks Bias Bioetanol 1,3476 1,3484 1,3451 1,3485 1,3448 1,3450 1,3452 1,3493 1,3451
39
4. Data pengamatan kandungan lignoselulosa pada ampas tebu Tabel 16. Data Pengamatan Kandungan Lignoselulosa Ampas Tebu Variabel Penelitian Sebelum pre-treatment Pre-treatment 10 menit Pre-treatment 15 menit Pre-treatment 20 menit
A (gr) 1 1 1 1
B (gr) 0,9651 0,9548 0,9431 0,9425
Berat C (gr) 0,8955 0,8124 0,7321 0,7211
D (gr) 0,6541 0,5278 0,2456 0,2367
E (gr) 0,3985 0,2879 0,1342 0,1356
40
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. Perhitungan Kebutuhan Ragi -
Berat piknometer kosong
= 61,0379 gr
-
Volume piknometer
= 99,828 mL
-
Berat piknometer + ragi
= 149,40 gr
-
Berat ragi
= (149,40 – 61,0379) gr = 88,3621 gr
-
ρ ragi
= = = 0,8851 gr/mL
-
Kebutuhan ragi 2,5% dari berat bahan baku: 2,5% x 250 gr = 6,25 gr
-
Volume ragi
= = 7,06 mL = 7 mL
2. Perhitungan Kadar Lignoselulosa Kadar lignoselulosa dapat dihitung menggunakan analisa metode Chesson (Datta, 1981). Di mana persamaan untuk menghitung kadar hemiselulosa, selulosa dan lignin adalah sebagai berikut Kadar Hemiselulosa =
Kadar Selulosa
=
x 100 %
Kadar Lignin
=
x 100 %
41
2.1 Sebelum Pre-treatment Kadar Hemiselulosa = = Kadar Selulosa
=
–
x 100 %
= Kadar Lignin
=
–
x 100 %
= 2.2 Setelah Pre-treatment 10 menit Kadar Hemiselulosa = = Kadar Selulosa
=
–
x 100 %
= Kadar Lignin
=
–
x 100 %
=
2.3 Setelah Pre-treatment 15 menit Kadar Hemiselulosa = = Kadar Selulosa
=
–
x 100 %
= Kadar Lignin
=
–
=
2.4 Setelah Pre-treatment 10 menit Kadar Hemiselulosa = =
x 100 %
42
Kadar Selulosa
=
–
x 100 %
= Kadar Lignin
=
–
x 100 %
=
3. Perhitungan Kadar Etanol dengan Menggunakan Kurva Baku Dari gambar 11 pada lampiran data, didapat persamaan kurva standar kadar etanol terhadap indeks bias, yaitu: y
= 0,0003x + 1,3334
1. Waktu fermentasi 4 hari, pre-treatment 10 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3476 = 0,0003x + 1,3334 x
= 47,33 %
2. Waktu fermentasi 4 hari, pre-treatment 15 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3484 = 0,0003x + 1,3334 x
= 50 %
3. Waktu fermentasi 4 hari, pre-treatment 20 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3451 = 0,0003x + 1,3334 x
= 39 %
4. Waktu fermentasi 5 hari, pre-treatment 10 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3485 = 0,0003x + 1,3334 x
= 50,33 %
43
5. Waktu fermentasi 5 hari, pre-treatment 15 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3448 = 0,0003x + 1,3334 x
= 38 %
6. Waktu fermentasi 5 hari, pre-treatment 20 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3450 = 0,0003x + 1,3334 x
= 38,66 %
7. Waktu fermentasi 6 hari, pre-treatment 10 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3452 = 0,0003x + 1,3334 x
= 39,33 %
8. Waktu fermentasi 6 hari, pre-treatment 15 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3493 = 0,0003x + 1,3334 x
= 53%
9. Waktu fermentasi 6 hari, pre-treatment 20 menit y
= 0,0003x + 1,3334
1,3451 = 0,0003x + 1,3334 x
= 39 %
44
LAMPIRAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Langkah kerja GC 1) Persiapan 1.
Kabel power dihubungkan ke sumber listrik
2.
Kebutuhan analisis dipersiapkan (larutan baku, sampel, alat-alat gelas, tissue, microsyringe)
3.
Kolom yang akan digunakan dipastikan telah terpasang
4.
Aliran gas pembawa yang akan digunakan (He) dibuka.
5.
Aliran gas N2 dibuka.
6.
Aliran gas H2 dibuka.
7.
Kompresor udara dinyalakan.
8.
GC-2010 dinyalakan, kemudian PC dinyalakan.
2) Instrumentasi 1.
Pada menu utama Windows, diklik GCsolution.
2.
Pada menu utama GCsolution, diklik Analysis 1, muncul tampilan login.
3.
Pada menu Login, kolom User ID diisi dengan Admin dan diklik OK. Muncul tampilan utama Real Time Analysis.
4.
Pada menu utama Real Time Analysis, diklik Instrument Parameter.
5.
Parameter suhu dan laju alir gas pembawa diisi sesuai kondisi analisis
6.
Klik tab bar Column
7.
Parameter suhu kolom, waktu kesetimbangan, dan lain-lain diisi sesuai kondisi analisis
8.
Tab bar DFID1 dklik, muncul tampilannya dan suhu detector diisi.
9.
Tab bar General dklik dan muncul tampilan.
10. Pada kolom Auto Flame On dan Reignite diberi tanda √. 11. Parameter yang telah diatur disimpan dalam suatu nama file tertentu dengan cara mengklik File, Save method file as, tulis nama file, klik Save. 12. Download Parameter diklik untuk mengirim parameter ke GC. 13. Untuk mengaktifkan GC diklik System On.
45
14. Tampilan Instrument Monitor diperhatikan, ditunggu hingga semua parameter tercapai (akan muncul status Ready di layar) 15. Ditunggu ± 15 menit, baseline diperhatikan. Baseline dinlokan dengan mengklik Zero Adjust. Tampilan diatur dengan mengklik Zoom in, atau Zoom Out. Uji baseline dilakukan dengan mengklik Slope Test, tunggu beberapa saat hingga muncul nilai slope test. Jika nilai slope telah sesuai dengan kriteria, analisis bisa segera dilanjutkan 3) Injeksi Larutan Baku 1.
Pada menu Real Time Analysis, klik Single Run, klik Sample Login
2.
Parameter untuk sampel yang akan diinjeksikan diisi (terutama kolom Data File). Untuk mencetak laporan secara otomatis, beri tanda pada kolom Auto Increment untuk penamaan pengulangan secara otomatis. Klik OK
3.
Start diklik hingga muncul tampilan status Ready (Stand by).
4.
Sejumlah larutan sample diinjeksikan dengan menggunakan microsyringe ke injection port, lalu tekan tombol START pada GC-2010.
5.
Analisis segera berlangsung sesuai waktu analisis yang telah diset. Jika telah diset sebelumnya, laporan akan langsung tercetak.
Untuk mengukur sampel selanjutnya, ulangi dari langkah No.1.
46
LAMPIRAN GAMBAR PENELITIAN
Ampas tebu
Proses pre-treatment
Ampas tebu setelah dilakukan pengecilan ukuran
Ampas tebu setelah proses Pre-treatment
47
Proses hidrolisis
Ampas tebu setelah proses hidrolisis dan penambahan enzim xylanase
Enzim Xylanase
Penambahan ragi, urea dan NPK
48
Proses fermentasi
Bioetanol
Proses distilasi
Sampel ampas tebu setelah pre-treatment untuk analisa kandungan lignoselulosa
49
Proses analisa lignoselulosa