Lampiran 4. Pengawasan mutu proses produksi pengujian air A. Pengujian Jartes Pengujian jartes ini bertujuan untuk mengetahui berapa dosis pemakaian bahan kimia yang digunakan untuk proses penjernihan air yang akan digunakan untuk proses pengolahan, serta untuk mempercepat proses pengumpalan atau terjadinya flok-flok yang akan mengendap, pengujian jartes ini dilakukan setiap hari, adapun langkah-langkah pengujian jartes ini sebagai berikut: 1. Tuang air sampel kedalam 4 gelas piala ukuran 1000 ml 2. Letakkan gelas piala dan pasang pada alat flocculator dankemudian alat dihidupkan 3. Lakukan pengukuran pH air 4. Tambahkan P.1031, dengan ukuran 20, 25, 30, 35 ml dan biarkan selama 5 menit 5. Tambahkan P.1018 dengan ukura 0,25 ml dan biarkan selama 5 menit 6. Tambahkan soda ash dengan ukuran 30, 35, 40,45 ml 7. Lakukan pengukuran pH, berkisar antara 10,5 – 11,5 8. Uji TDS yang baik berkisar antara 1600 – 2500 B. Air rawa 1. Total Hardnes a. Pipet 50 ml sampel air rawa pada gelas ukur, dan masukkan ke dalam erlemeyer b. Tambahkan 2 ml buffer solution c. Tambahkan 6 tetes indicator solochrom black d. Lihat warna jika warna biru maka air masih dalam kondisi trace
2. Total alkality a. Pipet 50 ml sampel pada gelas ukur dan masukkan pada erlemeyer b. Tambahkan indicator methtyl orange 4 tetes c. Lakukan titrasi dengan sulfide acid, sampai warna merah bata d. Hitung volume yang terpakai dan kalikan dengan 20 Contoh pehitungan = 1,5 ml x 20 = 30 3. Choride a. Ukur 50 ml sampel pada gelas ukur, dan dimasukkan kedalam erlemeyer b. Tambahkan 4 tetes methil orange c. Titrasi dengan sulfide acid, sampai warna merah bata d. Tambahkan 10 tetes indicator potassium chromate e. Lakukan titrasi dengan silver nitrate sampai terbentuk warna merah bata f. Hitung berapa ml titrasi terpakai dikalikan dengan 20 Contoh perhitungan = 1 ml x 20 = 20 4. Silica a. Pipet sampel 1 ml b. Masukkan ke dalam gelas ukur c. Tambahkan aguades 9 ml d. Masukkan pada tabung silica sampai pada batas tera e. Tambakan regen silica 1,2,3,4 (7:6:6 dan 2) dan kocok sampai merata f. Sesuaikan pada warna pada parameter alat, dan hasil dikali 10. Contoh pengujian = 2 x 10 = 20
5. TDS (Total Disolved Solid) a. Bilas alat dengan air sampel b. Masukkan sampel pada alat TDS c. Atur angka 10,100 atau 1000 dan tekan tobol dan lihat ukuran angka C. Softener 1. Total alkality a. Pipet 50 ml sampel pada gelas ukur dan masukkan pada erlemeyer b. Tambahkan indicator methtyl orange 4 tetes c. Titrasi dengan sulfide acid, sampai warna merah bata b. Hitung volume yang terpakai dan kalikan dengan 20 Contoh perhitungan = 1,5 ml x 20 = 30 2. Choride a. Ukur 50 ml sampel pada gelas ukur, dan dipindahkan kedalam erlemeyer b. Tambahkan indicator methtyl orange 4 tetes c. Titrasi dengan sulfide acid, sampai warna merah bata d. Tambahkan 10 tetes indicator potassium chromate e. Titrasi dengan silver nitrate sampai terbentuk warna merah bata f. Hitung berapa ml titrasi terpakai dikalikan dengan 20 Contoh perhitungan = 1,2 ml x 20 = 24 3. Silica a. Ukur sampel 1 ml b. Tambahkan aquades 9 ml c. Masukkan sampel kedalam tabung silica sampai batas tera d. Tambahkan silica 1, 7 tetes
e. Tambahkan silica 2, 6 tetes f. Tambahkan silica 3, 6 tetes g. Tambahkan silica 4, 2 tetes h. Sesuaikan warna dengan indikator dan hasil dikali dengan 10 Contoh perhitungan = 2 x 10 = 20 C.Boiler 1. Shulphite a. Sampel 50 ml dan masukkan kedalam erlemeyer b. Tambahkan HCl 2 ml c. Tambahkkan starch indicator 2 ml d. Titrasi dengan potassium iodide sampai dengan warna biru kehitaman c. Hasil titrasi dikali dengan 20 Contoh perhitungan = 3 ml x 20 = 60 2. Total alkalinity a. Sampel 50 ml dan dimasukkan ke dalam erlemeyer b. Tambahkan indicator metyl orange 1 ml c. Titrasi dengan sulphuric acid sampai warna merah bata d. Hasil titrasi dikali dengan 20 Contoh perhitungan = 30 ml x 20 = 600 3. Coustie alkalinity a. Sampel 50 ml dimasukkan kedalam erlemeyer b. Tambahkan indicator PP 4 tetes c. Tambahkan barium chloride 2 ml d. Titrasi dengan sulphuric acid sampai warna putih susu
e. Hasil titrasi dikali dengan 20 Contoh perhitungan = 15 ml x 20 = 300 4. Chloride a. Ukur sampel 50 ml dan masukkan ke dalam gelas erlemeyer b. Tambahkan indicator pp 4 tetes c. Titrasi dengan sulphuric acid sampai warna semula d. Tambahkan potassium cromate 6 tetes e. Titrasi dengan silver nitrate sampai bewarna merah bata f. Hasil titrasi dikali dengan 20 Contoh perhitungan = 25 ml x 20 = 500 5. Phosphate a. Ukur sampel 1 ml dengan gelas ukur b. Tambahkan aquades 9 ml c. Tambahkan phosphate reagent 0,5 ml d. Tambahkan phosphate tablet 1 butir e. Pindahkan sampel ke tabung dan massukkan ke phospat comparator bandingkan warnanya. f. Lakukan pengecekan warna berdasarkan inkator x 10 Contoh perhitungan = 1,5 ml x 10 = 15 6. Silica a. Ukur sampel 1 ml b. Tambahkan aquades 9 ml c. Masukkan sampel kedalam tabung silica sampai batas tera d. Tambahkan silica 1, 7 tetes
e. Tambahkan silica 2, 6 tetes f. Tambahkan silica 3, 6 tetes g. Tambahkan silica 4, 2 tetes h. Sesuaikan warna dengan indicator dan hasil dikali dengan 10. Contoh perhitungan = 2 x 10 = 20
Lampiran 5. Pengujian mutu produksi 1. Pengujian Asam Lemak Bebas (ALB) 1.Timbang sampel sebanyak 5 gr dan masukkan dalam ke dalam erlemeyer 2. Pipet alcohol 50 ml dan masukkan kedalam erlemeyer 250 ml, tambahkan 3 tetes phenopthtalein (PP), dan goyang sampai tercampur merata 3. Lakukan titrasi dengan NaOH 0,1 N sebanyak 3 tetes sampai terbentuk warna ungu muda (larutan standar) 4. Larutan standar yang telah selesai dibikin dimasukkan atau dicampurkan kedalam erlemeyer yang tela ada sampelnya dan lakukan pemanasan tiatas magnetic stirrer (hotplate) pada suhu 2500C, tambahkan PP 3 tetes kembali sampai mendidih 5. Lanjutkan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai warna agak kemerahan. Perhitungan Asam lemak bebas = 25,6 X TV X N W Keterangan = TV = Volume NaOH yang digunakan N = Normalitas NaOH ( 0.1063) W = Berat minyak yang terpakai Contoh perhitungan : Berat sampel
: 5.0692 gr
Ml titrasi (TV)
: 5.3 ml
Normalitas NaOH
: 0.1063 N
Penyelesaian
: % ALB = 25.6 x 5.3 x 0.1063 5.0692 = 2,84%
2. Pengujian Kotoran 1. Lakukan penimbang sampel sebanyak 20 gr dan dimasukkan ke dalam beker glass 2. Kenudian tambahkan larutan heksana sebanyak 20 ml 3. Selanjutnya lakukan pemanasann
selama 5 menit, dengan suhu 250oC
diatas hotplet 4. Kemudian lakukan penimbangan goach crucible yang telah berisikan kertas glass fiber filter 5. Letakkan cawan goach crucible tersebut diatas mesin vacuum 6. Kemudian sampel yang sudah disediakan dimasukkan didalam goach crucible yang telah berisikan kertas glass fiber filter tersebut. 7. Kemudian hidupkan mesin vacum 8. Selanjutnya lakukan pengeringan selama 30 menit dalam oven 9. Terahir dinginkan sampel tersebut dalam desikator selama 30 menit % kotoran = Berat akhir – Berat goach x 100% B.sampel Contoh perhitungan: Berat sampel
: 20.1770 gr
Berat cawan goach
: 32.1973 gr
Berat akhir
: 32.3940 gr
Penyelesaian
: 32.3940 – 32.1973 X 100% 20.1770 = 0.97 %
3. Pengujian Kadar Air 1) Timbang cawan kosong yang akan digunakan untuk pengujian sampel 2) Timbang sampel 10 - 15 gr 3) Kemudian lakukan pengeringan dalam oven selama 30 menit, atau menggunakan microwave selama 13 menit. 4) Setelah proses pengeringan selesai selanjutnya sampel dimasukan dalam desikator selama 15 menit 5) Kemudian timbang hasil akhir dari sampel % Kadar air = ( B. wadah kosong + B. Sampel) – Hasil akhir B.Sampel
X 100 %
Contoh perhitungan: Berat sampel
: 15.5246 gr
Berat cawan kosong
: 58.2673 gr
Berat akhir
: 73.7758 gr
penyelesaian
= (58.2673 + 15.5246) – 73.7758 15.5246
X 100%
= 0,10 % b. Pengujian Kernel pemasaran 1. kadar kotoran a. Lakukan pengambil sampel dan lakukan homogenisasi atau pencampuran b. Lakukan pembagian menjadi dua bagian dan selanjutnya dilakukan lagi pembagian menjadi empat bagian dan ambil dua titik yang akan dijadikan sampel secara menyilang dan lakukan pencampuran kembali c. Lakukan penimbangan sampel sebanyak 1kg d. Lakukan pemisahan antara cangkang dan batu
e. Setelah selesai dipisahkan maka dilakukan kembali penibangan kotoran cangkang dan batu f. Maka diperoleh hasil kadar kotoran. Kotoran kernel = Berat Kotoran x 100 % Berat Sampel Contoh perhitungan: Berat sampel
= 1064,1
Berat kotoran
= 92,7
penyelesaian
= 92,7 1064,7
X 100 %
= 8,70 % 2. Pengujian Kadar Air 1. Lakukan pemblenderan nut utuh dan nut pecah sampai halus 2. Kemudian lakukan penimbang wadah kosong 3. Selanjutnya timbang sampel sebanyak 10 gr 4. Kemudian lakukan pengeringan di dalam microwave salama 12 menit 5. Setelah pengeringan selesai selanjutnya sampel dimasukkan kedalam desikator selama 30 menit, dan lakukan penimbangan hasil akhir. Kadar air = (Berat cawan kosong + sampel) – Berat hasil akhir X 100% Berat sampel Contoh perhitungan : Berat sampel
: 10.0320 gr
Berat cawan kosong
: 40.2510 gr
Berat akhir
: 49.5025 gr
Penyelesaian
= (40.2510 + 10.0320) – 49.5025 X 100% 10.0320
= 50.283 – 49.5025 X 100% 10.0320 = 0.7805 10.0320 = 7,78%
X 100%