L1
LAMPIRAN 1
(Sumber : BPS) Tabel 1.1
Working Papper Account Officer Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan account officer PT. Bank X dengan sample cabang Jakarta Barat . Penulis : Apa saja prosedur yang dilakukan Account Officer pada proses pemberian kredit ? AO
:
Biasanya AO ( Account Officer) mencari nasabah yang
diprediksi
layak
menerima
kredit,
setelah
itu
AO
akan
membicarakan tentang fasilitas kredit yang diminta, jaminan yang diberikan
dan besarnya suku bunga yang berlaku pada intern
Bank, setelah pihak nasabah menyetujui maka Ao akan meminta laporan keuangan dan melakukan pendekatan untuk mengetahui tentang latar belakang debitur. Setelah semua dokumen dan data telah didapatkan maka dibuat suatu file kredit. Penulis
: Analisa apa saja yang digunakan oleh AO dalam menganalisa?
AO
: Analisa 5 C, 5P dan 3R.
Penulis
: File apa saja yang diproses oleh AO?
AO
: Kami memproses data yang terbentuk dalam berkas- berkas seperti Nota Rekomendasi Kredit ( NRK), Memorandum Analisa Kredit ( MAK), formulir kredit, laporan kunjungan, meminta laporan SID, menganalisa Rekening Koran debitur.
Penulis
: Apa saja kendala yang dihadapi oleh AO dalam pemberian kredit Modal Kerja ?
AO
: sulitnya nasabah untuk memberikan data- data yang berkaitan dengan usaha mereka seperti TDP, SIUP, SPK ( untuk kontraktor) , dan buku tabungan debitur, KTP, Kartu Keluarga, buku nikah.
Working Papper Credit Review Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Credit Review Kantor Pusat: Penulis
: Bagaimana cara Credit Review menganalisa?
CR
: Credit Review menganalisa dengan cara menganalisa informasi dari AO dan menelusuri latar belakang serta usaha debitur secara mendetail dengan menggunakan perhitungan jaminan, Repayment capacity,
dan
laporan
keuangan
debitur
serta
memerika
kelengkapan dokumen dan keabsahannya sebelum diberikan kepada Risk Management/ Compliance dan komitee kredit. Penulis
: Apa saja kendala dalam menganalisa pemberian kredit modal kerja?
CR
: kesalah pahaman informasi yang didapat dari auditee dan sifat debitur yang kurang kooperatif dalam memberikan data- data.
Penulis
: Bagaimana cara Credit Review mengatasi kendala tersebut?
CR
: kami sebagai analisa kredit
membuat suatu saran untuk di
pertimbangkan oleh komitee kredit sesuai dengan kondisi kredit debitur.
Working Papper Risk Management Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Credit Review Kantor Pusat: Penulis
: Bagaimana cara Risk Management menganalisa?
RM
: kami menganalisa dari laporan analisa Credit Review dan membuat laporan terkait tentang resiko usaha yang sedang dijalani oleh debitur ( apakah usaha debitur tersebut low risk, moderate risk atau high risk) sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia ( BI ) dan memberikan rekomendasi informasi dari berbagai media informasi mengenai usaha debitur
Penulis
: Apa saja kendala yang dihadapi Risk Management dalam menganalisa pemberian kredit?
RM
: Human error,. Misalnya kesalahan menganalisa dan mendapatkan informasi terkait usaha debitur.
Working Papper SKAI Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan SKAI Kantor Pusat: Penulis
: Apa saja yang dilakukan oleh SKAI dalam mengaudit aporan kredit debitur?
SKAI
: karena kami adalah SKAI kredit yang hanya bertempat di kantor pusat, maka tugas kami adalah mendatangi setiap cabang untuk memastikan bahwa cabang tersebut telah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan secara internal maupun kepatuhan terhadap Bank Indonesia. Setelah itu kami akan memberikan saran rekomendasi untuk setiap cabang/auditee agar melengkapi dokumentasi ataupun human error yang terjadi. Dan jika terdapat keganjilan maka pihak SKAI akan membuat laporan hasil temuan dan setelah itu akan dipantau dan jika saran disetujui komitee kredit dan auditee telah menyelesaikan kekurangan data tersebut, maka pihak SKAI akan membuat laporan penyelesaian hasil temuan dan mengadakan rapat
Penulis
: Apa saja kendalanya yang di hadapi SKAI ?
SKAI
: jika cabang/ auditee mengabaikan saran tersebut
Working Papper Compliance Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Compliance Kantor Pusat: Penulis
: Bagaimana cara Compliance melakukan audit kepatuhan pada pemberian kredit?
Compliance
: melihat kelengkapan data- data yang berhubungan dengan usaha debitur ataupun undang- undang yang berlaku serta fungsi masing- masing divisi yang terkait dengan kredit untuk mematuhi SOP internal .
Penulis
: Apa saja temuan compliance sehubungan dengan pemberian kredit?
Compliance
: ada beberapa cabang/ auditee yang melakukan tindakan yang kurang terpuji dan adanya manipulasi yang dilakukan oleh debitur agar mendapatkan kredit . tapi semua terungkap karena kerjasama dengan divisi SKAI dan seluruh pihak terkait dengan ketelitian dan kehati- hatian dalam mengaudit setiap laporan kredit
\
Working Papper Pengawas Kredit Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan Pengawas Kredit Kantor Pusat: Penulis
: Apa saja tugas Pengawas Kredit?
Pengawas Kredit
: Pengawas kredit mengawasi kredit debitur yang bermasalah dan setelah kredit cair fungsi pengawas kredit sebagai monitoring kredit selain itu pengawas kredit memiliki tanggung jawab dalam BMPK internal, dan dalam hal ini pengawas kredit membantu pihak compliance memeriksa kepatuhan BMPK yang terjadi pada internal perusahaan.
Penulis
: Berapa persen BMPK internal ?
Pengawas Kredit
: setinggi –tingginya 90% dari 25% untuk group pihak tidak terkait dan 90% dari 20 % untuk pihak tidak terkait ( individu)