LAMPIRAN
47
Lampiran 1. Prosesdur analisis gas kromatigrafi olein dan biodiesel olein 1. Analisis Asam Lemak dan Metil Ester Menggunakan Gas Kromatografi (AOAC, 1995) Dua gram contoh ditambahkan ke dalam labu didih, kemudian ditambahkan 6-8 ml NaOH dalam metanol,dipanaskan sampai tersabunkan lebih kurang 15 menit dengan pendingin balik. Selanjutnya ditambahkan 10 ml BF 3 dan dipanaskan kira-kira dua menit. Dalam keadaan panas ditambahkan 5 ml n-heptana atau n-heksana, kemudian dikocok dan ditambahkan larutan NaCl jenuh. Larutan akan terpisah menjadi dua bagian. Bagian atas akan dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang sebelumnya telah diberi 1 g Na 2 SO 4 . Larutan tersebut siap diinjeksikan pada suhu detektor 230oC, suhu injektor 225oC, suhu awal 70oC, pada suhu awal = 2 menit, menggunakan glass coloumn dengan panjang 2 meter dan diameter 2 mm, gas pembawa adalah helium dan fasa diam dietilen glikol suksinat. Jenis detektor yang digunakan adalah jenis FID (Flame Ionization Detector).
48
Lampiran 2. 1.
Prosedur analisis sifat fisiko kimia olein
Densitas (SNI 01-2891-1992) Densitas merupakan perbandingan berat dari suatu volume sampel pada suhu 25oC dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Peralatan yang digunakan adalah piknometer 5 ml. Piknometer dibersihkan dengan cara dibilas dengan aseton kemudian dengan dietil eter. Piknometer kosong diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W 0 ). Piknometer yang bersih dan kering diisi dengan air destilasi yang telah didihkan dan didinginkan pada suhu 20oC dan piknometer disimpan dalam water bath (penangas air) pada suhu konstan 25oC selama 30 menit. Piknometer berisi air diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W 1 ). Catat volume air dalam piknometer (V 1 ). Piknometer dibersihkan dan dikeringkan. Sampel dimasukkan ke dalam piknometer hingga meluap dan pastikan tidak terbentuk gelembung udara lalu ditutup. Keringkan pagian luar piknometer, kemudian piknometer berisi sampel dimasukkan dalam penangas pada suhu konstan 25oC selama 30 menit. Piknometer kemudian diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W 2 ). Perhitungan: W2 – W0 Densitas = -----------------------V1 Keterangan :
2.
V1 W0 W1 W2
= volume air dalam piknometer = bobot piknometer kososng = bobot piknometer beserta air = bobot piknometer beserta sampel
Bilangan Iod (AOAC, 1995) Contoh minyak yang telah disaring ditimbang sebanyak 0,4 gram di dalam erlenmeyer 250 ml, lalu dilarutkankan dengan 10 ml kloroform atau tetraklorida dan ditambahkan dengan 25 ml pereaksi hanus. Semua bahan diatas dicampur merata dan disimpan di dalam ruangan gelap selama satu jam. Sebagian iodium akan dibebaskan dari larutan. Setelah penyimpanan, ke dalamnya ditambahkan 10 ml larutan KI 15 %. Iod yang dibebaskan kemudian dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai warna biru larutan tidak terlalu pekat. Selanjutnya ditambahkan larutan kanji satu persen dan titrasi kembali sampai warna biru hilang. Blanko dibuat dengan cara yang sama tanpa menggunakan minyak. Perhitungan : (B-S) x N x 12,69 Bilangan Iod = ---------------------G
Keterangan:
B = ml Na 2 S 2 O 3 blanko S = ml Na 2 S 2 O 3 contoh N = normalitas Na 2 S 2 O 3 G = berat contoh 12,69 = berat atom iod/10
49
3.
Bilangan Penyabunan (SNI 01-2891-1992) Sebanyak dua gram contoh ditimbang dan dimasukan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml. Kemudian ditambahkan 25 ml KOH Alkohol 0,5 N dengan menggunakan pipet dan beberapa butir batu didih. Erlenmeyer yang berisi larutan dihubungkan dengan pendingin tegak dan dididihkan di atas penangas air atau penangas listrik selama satu jam. Lalu ditambahkan 0,5 – 1 ml fenolftalein ke dalam larutan tersebut dan dititer dengan HCL 0,5 N sampai warna indikator berubah menjadi tidak berwarna. Lakukan juga untuk blanko. Perhitungan : 56,1 x T x (V0 – V1) Bil. Penyabunan = ---------------------m
Keterangan:
V 0 = volume HCL 0,5 N yang diperlukan pada peniteran blanko (ml) V 1 = volume HCL 0,5 N yang diperlukan pada peniteran contoh (ml) m = bobot contoh (gram)
4.
Bilangan Asam dan Asam Lemak Bebas (FFA) (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 2 – 5 gram contoh ditimbang dan kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan dengan 50 ml etanol 95% netral. Larutan dikocok lalu ditambahkan 3 -5 tetes indikator PP dan dititer dengan larutan standard NaOH 0,1 N hingga warna merah muda tetap (tidak berubah selama 15 detik). Lakukan pekerjaan untuk blanko. Perhitungan : V x T x 56,1 Bil. Asam = ---------------------m V x T x 56,1 Kadar FFA = ---------------------10 m Keterangan:
V = volume NaOH yang diperlukan dalam peniteran (ml) T = normalitas NaOH M = bobot contoh (gram)
50
Lampiran 3. Prosedur analsis sifat fisiko kimia biodiesel 1.
Densitas Biodiesel (SNI 01-2891-1992) Densitas merupakan perbandingan berat dari suatu volume sampel pada suhu 25oC dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Peralatan yang digunakan adalah piknometer 5 ml. Piknometer dibersihkan dengan cara dibilas dengan aseton kemudian dengan dietil eter. Piknometer kosong diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W 0 ). Piknometer yang bersih dan kering diisi dengan air destilasi yang telah didihkan dan didinginkan pada suhu 20oC dan piknometer disimpan dalam water bath (penangas air) pada suhu konstan 25oC selama 30 menit. Piknometer berisi air diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W 1 ). Catat volume air dalam piknometer (V 1 ) Piknometer dibersihkan dan dikeringkan. Sampel dimasukkan ke dalam piknometer hingga meluap dan pastikan tidak terbentuk gelembung udara lalu ditutup. Keringkan pagian luar piknometer, kemudian piknometer berisi sampel dimasukkan ke dalam penangas pada suhu konstan 25oC selama 30 menit. Piknometer kemudian diangkat, dikeringkan, dan ditimbang (W 2 ). Perhitungan: W2 – W0 Densitas = ---------------------V1
Keterangan :
2.
V1 W0 W1 W2
= volume air dalam piknometer = bobot piknometer kososng = bobot piknometer beserta air = bobot piknometer beserta sampel
Metode Analisis Standar untuk Bilangan Iod Biodiesel Contoh yang telah disaring ditimbang sebanyak 0.4 gram di dalam erlenmeyer 300 ml, lalu dilarutkankan dengan 20 ml larutan campuran sikloheksan – asam asetat hingga larut. Larutan kemudian ditambahkan dengan 25 ml pereaksi hanus hingga semua bahan larut. Sampel kemudian disimpan di dalam ruangan gelap selama satu jam. Setelah penyimpanan, kemudian ke dalamnya ditambahkan 25 ml larutan KI 15 %. Iod yang dibebaskan kemudian dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai warna kuning hamper hilang. Selanjutnya ditambahkan larutan kanji 1%. Larutan kemudian dititrasi kembali sampai warna biru hilang. Blanko dibuat dengan cara yang sama tanpa menggunakan sampel. Perhitungan : (B-S) x N x 12,69 Bilangan Iod = ---------------------G
Keterangan :
B = ml Na 2 S 2 O 3 blanko S = ml Na 2 S 2 O 3 contoh N = normalitas Na 2 S 2 O 3 G = gram sampel
51
3.
Metode Analisis Standar Untuk Angka Penyabunan Biodiesel Timbang 4 – 5 ± 0,005 gram contoh biodiesel ester alkil ke dalam sebuah labu Erlenmeyer 250 ml. Tambahkan 50 ml larutan KOH alkoholik dengan pipet yang dibiarkan terkosongkan secara alami. Siapkan dan lakukan analisis blanko secara serempak dengan analisis contoh biodiesel. Langkah-langkah analisisnya persis sama dengan yang tertulis untuk di dalam “prosedur analisis” ini, tetapi tidak mengikut-sertakan contoh biodiesel. Sambungkan labu Erlenmeyer dengan kondensor berpendingin udara dan didihkan pelahan tetapi mantap, sampai contoh tersabunkan sempurna. Ini biasanya membutuhkan waktu 1 jam. Larutan yang diperoleh pada akhir penyabunan harus jernih dan homogen; jika tidak, perpanjang waktu penyabunannya. Setelah labu dan kondensor cukup dingin (tetapi belum terlalu dingin hingga membentuk jeli), bilas dinding-dalam kondensor dengan sejumlah kecil akuades. Lepaskan kondfensor dari labu, tambahkan 1 ml larutan indikator fenolftalein ke dalam labu, dan titrasi isi labu dengan HCl 0,5 N sampai warna merah jambu persis sirna. Catat volume asam khlorida 0,5 N yang dihabiskan dalam titrasi. Perhitungan : 56,1 x T x (V0 – V1) Bil Penyabunan = ------------------------m
Keterangan :
4.
V 0 = volume HCL 0,5 N yang diperlukan pada peniteran blanko (ml) V 1 = volume HCL 0,5 N yang diperlukan pada peniteran contoh (ml) m = bobot contoh (gram)
Metode Analisis Standar Bilangan Asam dan Asam Lemak Bebas (FFA) Biodiesel Timbang 19 – 21 ± 0,05 gram contoh biodiesel ester alkil ke dalam sebuah labu erlenmeyer 250 ml. Tambahkan 100 ml campuran pelarut yang telah dinetralkan ke dalam labu Erlenmeyer tersebut. Dalam keadaan teraduk kuat, titrasi larutan isi labu Erlenmeyer dengan larutan KOH dalam alkohol sampai kembali berwarna merah jambu dengan intensitas yang sama seperti pada campuran pelarut yang telah dinetralkan di atas. Warna merah jambu ini harus bertahan paling sedikitnya 15 detik. Catat volume titran yang dibutuhkan (V ml). Perhitungan : 56,1 x V x N Bilanagan Asam = ---------------------m MxVxN Kadar FFA (%) = ---------------------10 m Keterangan :
V = volume larutan KOH dalam alkohol yang dibutuhkan pada titrasi (ml) N = normalitas eksak larutan KOH dalam alkohol m = berat contoh biodiesel ester alkil (g)
52
Lampiran 4. Hasil analisis sifat fisiko kimia olein Desitas olein Ulangan
Berat alat kosong (g)
Berat air dalam alat (25oC)
Berat alat dan sampel (g)
Volume air (25oC) dalam alat (ml)
Desitas olein (g/cm3)
1
12,3591
5,0147
16,9243
5
0,9104
2
12,3598
5,0148
16,9216
5
0,9097
Rata-rata
0,91 ± 0,001
Bilangan iod olein Ulangan
Berat sampel (g)
Volume Na-tiosulfat sampel (ml)
Volume Na-tiosulfat blanko (ml)
Normalitas Na-tiosulfonat (N)
Bilangan Iod (mg Iod/g)
1 2
0,4124 0,4151
29,4 29,4
48,2 47,9
0,0961 0,0961
55,59 54,35
Rata-rata
54.97 ± 0.88
Bilangan penyabunan olein Ulangan
Berat sampel (g)
Volume HCl sampel (ml)
Volume HCl blanko (ml)
Normalitas HCl (N)
Bilangan Penyabunan (mg KOH/g)
1
2,0450
15,25
27,4
0,5681
189,35
2
2,0700
15,05
27,5
0,5681
Rata-rata
191,68 190,52 ± 1,65
Bilangan asam dan asam lemak bebas (FFA) olain
Ulangan 1 2
Berat sampel (g) 2,0183 2,0183 Rata-rata
Volume KOH (g)
Bilangan Asam (mg KOH/g)
FFA (%)
0,20 0,10
0,556 0,417
0,254 0,190
0.49 ± 0.04
0.22 ± 0.09
53
Lampiran 5. Hasil analisis sifat fisiko kimia biodiesel olein Desitas biodiesel Ulangan
Berat alat kosong (g)
Berat air dalam alat (25oC)
Berat alat dan sampel (g)
Volume air pada (25oC) dalam alat (ml)
Desitas Biodiesel (g/cm3)
1
12,3796
10,5277
21,5795
10,5
0,8739
2
12,3808
10,5228
21,5663
10,5
0,8729
Rata-rata
0,87 ± 0,001
Bilangan iod biodiesel Ulangan
Berat sampel (g)
Volume Natiosulfat sampel (ml)
Volume Natiosulfat blanko (ml)
Normalitas Natiosulfat (N)
Bilangan Iod (mg Iod/g)
1
0,4081
29,45
48,65
0,0961
57,374
2
0,4018
29,90
48,65
0,0961
56,908
Rata-rata
Bilangan penyabunan biodiesel Berat Volume HCl Ulangan sampel sampel (ml) (g)
57,14 ± 0,33
Volume HCl blanko (ml)
Normalitas HCl (N)
Bilangan Penyabunan (mg KOH/g) 192,78
1
4,0090
26,35
50,6
0,5681
2
4,0060
26,45
50,6
0,5681
Rata-rata
192,13 192,46 ± 0,46
Bilangan asam dan asam lemak bebas (FFA) biodiesel Ulangan
Berat sampel (g)
Volume KOH (g)
Bilangan Asam (mg KOH.g)
FFA (%)
1
19,0278
1,00
0,275
0,126
2
19,0259
0,95
0,261
0,119
0.27 ± 0.01
0.12 ± 0.01
Rata-rata
54
Lampiran 6. Komponen penyusun dan gambar detail alat frakksinasi A.
Peralatan penyusun fractional distillation system No 1
2
Column with Packing
3
Heat Transfer Unit (condenser) Reciever vessel
4
B.
Komponen Penyusun Boiling Vessel
5
Vacuum Unit (rotary vacuum pump)
6
Water Cooling Unit - circulation pump - water tank
7
Heating Unit
Dimensi Diameter Volume Dimensi Diameter Packing Dimensi Tipe Dimensi Volume Tipe Daya pompa Max.Pressure Tipe pompa Daya pompa Volume Tangki Unit Pendukung Bahan Bakar Unit Pendukung
: : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Spesifikasi 920 mm x 500 mm 340 mm 82,6 liter 3000 mm x 155 mm 76,2 mm Serutan stainless steel 500 mm x 220 mm Tubular 530 mm x 280 mm 30,57 liter 2x-8 1,1 KW ≤ 6.10-2 Pa PS-128 BIT 125 watt 550 liter Selang tahan panas Gas Tabung 50 kg, selang, regulator, burner
Gambar detail fractional distillation system
Gambar detail boiling vessel dan column fractination
55
Gambar detail condensor
Gambar detail reciever vessel
56
Lampiran 7. Volume produksi biodiesel HF dan SF Kondisi Proses
Ulangan 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
Volume Biodiesel HF 15,55 20,40 21,45 20,05 19,95 16,90 25,65 21,05 20,25 20,80 22,50 25,90
Rataan Volume Biodiesel HF 17,98 ± 3,43 20,75 ± 0,99 18,42 ± 2,16 23,35 ± 3,25 20,52 ± 0,39 24,20 ± 2,40
Volume Biodiesel SF 33,50 28,82 27,40 29,30 29,00 31,90 23,50 26,00 29,60 27,90 27,10 21,00
Rataan Volume Biodiesel SF 31,16 ± 3,31 28,35 ± 1,34 30,45 ± 2,05 24,75 ± 1,77 28,75 ± 1,20 24,05 ± 4,31
Nilai dalam kolom rataan volume biodiesel HF dan SF adalah rata-rata ± standar deviasi dari n=2
Neraca massa proses fraksinasi
Kondisi Proses
225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
Ulangan
Input Fraksinasi Volume Biodiesel Olein (liter)
Output Fraksinasi Volume Volume Biodiesel SF loses (liter) (liter)
Volume Biodiesel HF (liter)
1
50
15,550
33,50
0,95
1,90
2
50
20,400
28,82
0,78
1,56
1
50
21,450
27,40
1,15
2,30
2
50
20,050
29,30
0,65
1,30
1
50
19,950
29,00
1,05
2,10
2
50
16,900
31,90
1,20
2,40
1
50
25,650
23,50
0,85
1,70
2
50
21,050
26,00
2,95
5,90
1
50
20,250
29,60
0,15
0,30
2
50
20,800
27,90
1,30
2,60
1
50
22,500
27,10
0,40
0,80
2
50
25,900
21,00
3,10
6,20
Persen losses (%)
57
Lampiran 8. Analisis varian volume biodiesel HF dan SF A. Volume biodiesel HF
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
63,46354167
12,69270833
2,25
0,1765
Error
6
33,90375000
5,65062500
11
97,36729167
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h1 Mean
0,651795
11,38960
2,377104
20,87083
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
18,00166667
9,00083333
1,59
0,2787
Waktu
1
43,13020833
43,13020833
7,63
0,0327
suhu*waktu
2
2,33166667
1,16583333
0,21
0,8191
Source
Uji Duncan Taraf nyata α : 0,05 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping
Mean
N
Waktu
A
22,767
6
12
B
18,975
6
10
58
B. Volume biodiesel SF
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
85,5961667
17,1192333
2,56
0,1419
Error
6
40,1362000
6,6893667
11
125,7323667
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h2 Mean
0,680781
9,264095
2,586381
27,91833
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
23,12006667
11,56003333
1,73
0,2554
Waktu
1
58,16803333
58,16803333
8,70
0,0257
suhu*waktu
2
4,30806667
2,15403333
0,32
0,7365
Source
Uji Duncan Taraf nyata α : 0,05 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping
Mean
N
Waktu
A
30,120
6
10
B
25,717
6
12
59
Lampiran 9. Komponen FAME biodiesel HF dan SF A. FAME biodiesel HF Kondisi Proses 225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
C 14:0 2,13 2,09 1,80 2,31 1,89 1,31 1,65 1,46 1,64 3,77 1,81 1,79
Komponen FAME Biodiesel Hasil Fraksinasi (% b/v) C 16:0 C 18:0 C 18:1 CIS C 18:2 CIS (9,12) 55,02 71,23 73,58 74,94 71,18 65,03 72,20 76,01 75,55 78,52 78,40 81,94
0,92 0,95 1,06 0,97 1,57 2,61 2,45 1,44 1,12 0,55 1,20 1,70
4,99 9,06 11,34 12,74 7,56 6,95 16,48 14,10 10,70 2,30 12,80 10,04
2,18 3,55 4,05 4,65 5,56 3,33 6,51 5,58 4,24 3,44 5,47 4,51
B. FAME Biodiesel Sisa Fraksinasi Kondisi Proses 225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
C 14:0 n.d n.d n.d n.d n.d n.d n.d n.d n.d n.d n.d n.d
Komponen FAME Biodiesel Sisa Fraksinasi C 16:0 C 18:0 C 18:1 CIS C 18:2 CIS (9,12) 17,49 6,61 6,37 6,57 5,91 10,71 7,13 3,32 6,35 8,00 5,81 1,59
9,93 7,83 10,30 10,52 8,84 7,75 16,02 10,51 9,09 9,23 11,76 9,19
52,45 54,81 58,44 56,67 61,47 55,55 54,34 58,38 62,29 61,31 59,58 55,83
20,02 18,16 21,78 21,18 20,56 18,84 20,58 24,07 20,86 20,33 22,35 17,52
60
Lampiran 10. Kromatogram biodiesel HF dan SF A.Kondisi terbaik metil ester palmiatat (C 16:0 ) dominan biodiesel HF 1. Kromatrogram HF1, 235-12
61
1. Kromatrogram HF2, 235-12
62
B. Kondisi terbaik metil ester oleat (C 18:1 ) dominan biodiesel SF 1. Kromatrogram SF1, 235-10
63
1. Kromatrogram SF2, 235-10
64
Lampiran 11. Uji Tukey komponen FAME biodiesel HF dan SF A. Komponen FAME biodiesel HF One-way ANOVA: Jumlah (% b/v) versus Komponen FAME Biodiesel HF Source Komponen Error Total
DF 4 55 59
S = 3.704
SS 45429.7 754.5 46184.2
MS 11357.4 13.7
R-Sq = 98.37%
Level C14:0 C16:0 C18:0 C18:1 CIS C18:2 CIS (9,12)
N 12 12 12 12 12
Mean 1.970 72.800 1.378 9.922 4.422
F 827.94
P 0.000
R-Sq(adj) = 98.25%
StDev 0.631 7.087 0.622 4.012 1.215
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev +---------+---------+---------+--------(*) (*) (*) (*) (*) +---------+---------+---------+--------0 20 40 60
Pooled StDev = 3.704
B. Komponen FAME Biodiesel SF One-way ANOVA: Jumlah (% b/v) versus Komponen Biodiesel SF Source Komponen Error Total S = 2.896
DF 3 44 47
SS 19415.43 368.95 19784.39
MS 6471.81 8.39
R-Sq = 98.14%
Level C16:0 C18:0 C18:1 CIS C18:2 CIS (9,12)
N 12 12 12 12
Mean 7.155 10.082 57.593 20.520
F 771.80
P 0.000
R-Sq(adj) = 98.01%
StDev 3.943 2.197 3.148 1.804
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev ------+---------+---------+---------+--(*) (*) (*-) (*) ------+---------+---------+---------+--15 30 45 60
Pooled StDev = 2.896
65
Lampiran 12. Sifat fisiko kimia densitas biodiesel HF dan SF
Kondisi Proses 225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
Ulangan 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Biodiesel HF 0,864 0,864 0,863 0,865 0,863 0,861 0,865 0,865 0,863 0,861 0,863 0,864
Densitas (g/cm3) Rataan Biodiesel SF Biodiesel HF 0,876 0,860 0,880 0,881 0,864 ± 0,002 0,880 0,880 0,862 ± 0,001 0,877 0,883 0,865 0,881 0,878 0,862 ± 0,001 0,879 0,881 0,864 ± 0,001 0,886
Rataan Biodiesel SF 0,878 ± 0,003 0,881 ± 0,001 0,879 ± 0,002 0,882 ± 0,001 0,879 ± 0,001 0,883 ± 0,004
66
Lampiran 13. Analisis varian densitas biodiesel HF dan SF A. Densitas biodiesel HF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
0,00001339
0,00000268
2,48
0,1496
Error
6
0,00000647
0,00000108
11
0,00001987
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h4 Mean
0,674118
0,120341
0,001039
0,863242
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
2,6716667E-6
1,3358333E-6
1,24
0,3548
Waktu
1
6,0208333E-6
6,0208333E-6
5,58
0,0561
suhu*waktu
2
4,7016667E-6
2,3508333E-6
2,18
0,1944
Source
B. Densitas biodiesel SF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
0,00004576
0,00000915
1,98
0,2154
Error
6
0,00002777
0,00000463
11
0,00007353
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h10 Mean
0,622314
0,244398
0,002151
0,880267
67
Source
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
0,00000406
0,00000203
0,44
0,6640
Waktu
1
0,00003816
0,00003816
8,25
0,0284
suhu*waktu
2
0,00000353
0,00000177
0,38
0,6983
Uji Duncan Taraf nyata α : 0,05 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping
Mean
N
Waktu
A
0.882050
6
12
B
0.878483
6
10
68
Lampiran 14. Sifat fisiko kimia bilangan iod biodiesel HF dan SF Bilangan Iod (mg Iod/g) Kondisi Proses
225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
Ulangan 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Biodiesel HF 15,33 19,58 22,50 17,92 17,37 16,19 24,13 22,40 17,70 21,57 23,37 29,86
Rataan Biodiesel HF 17,45 ± 3,00 20,21 ± 3,23 16,78 ± 0,83 23,27 ± 1,22 19,63 ± 2,74 26,61 ± 4,59
Biodiesel SF 71,59 76,94 77,66 78,10 77,91 74,24 79,09 80,31 78,34 78,49 78,29 77,60
Rataan Biodiesel SF 74,26 ± 3,78 77,88 ± 0,31 76,08 ± 2,60 79,70 ± 0,86 78,42 ± 0,11 77,94 ± 0,49
69
Lampiran 15. Analisis varian bilangan iod HF dan SF A. Bilangan iod biodiesel HF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
137,7023804
27,5404761
3,29
0,0897
Error
6
50,2351775
8,3725296
11
187,9375579
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h3 Mean
0,732703
14,00675
2,893532
20,65813
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
39,28621945
19,64310973
2,35
0,1767
Waktu
1
87,74912667
87,74912667
10,48
0,0177
suhu*waktu
2
10,66703431
5,33351716
0,64
0,5612
Source
Uji Duncan Taraf nyata α : 0,05 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping
Mean
N
Waktu
A
23,362
6
12
B
17,954
6
10
70
B. Bilangan iod biodiesel SF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
36,89305236
7,37861047
2,00
0,2123
Error
6
22,18053974
3,69675662
11
59,07359211
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h9 Mean
0,624527
2,484779
1,922695
77,37891
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
10,45588606
5,22794303
1,41
0,3139
Waktu
1
15,27334597
15,27334597
4,13
0,0883
suhu*waktu
2
11,16382033
5,58191017
1,51
0,2943
Source
71
Lampiran 16. Sifat fisiko kimia bilangan penyabunan biodiesel HF dan SF
Kondisi Proses
225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
Ulangan 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
Bilangan Penyabunan (mg KOH/g) Rataan Biodiesel HF Biodiesel SF Biodiesel HF 193,59 195,74 191,61 189,63 197,96 183,48 193,49 190,95 198,43 194,93 208,36 184,75 199,43 190,50 185,61 194,52 204,50 188,52 182,52 209,68 185,37 187,40 191,66 197,94 188,76 184,33 188,87 203,55
Rataan Biodiesel SF 196,85b-c 194,21b-d 185,18d 207,09a 188,08c-d 198,06b
72
Lampiran 17. Analisis varian bilangan penyabunan biodiesel HF dan SF A. Bilangan penyabunan biodiesel HF
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
244,7331856
48,9466371
0,62
0,6899
Error
6
471,2791429
78,5465238
11
716,0123285
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h5 Mean
0,341800
4,638100
8,862648
191,0836
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
71,7207429
35,8603714
0,46
0,6538
Waktu
1
118,9314403
118,9314403
1,51
0,2646
suhu*waktu
2
54,0810024
27,0405012
0,34
0,7219
Source
A. Bilangan penyabunan biodiesel SF
Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
607,7597783
121,5519557
9,27
0,0086
Error
6
78,6508911
13,1084818
11
686,4106693
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h11 Mean
0,885417
1,857545
3,620564
194,9112
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
21,1596332
10,5798166
0,81
0,4893
Waktu
1
285,2079754
285,2079754
21,76
0,0035
suhu*waktu
2
301,3921697
150,6960848
11,50
0,0089
Source
73
Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05
Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping
Means with the same letter are not significantly different.
Mean
N
Waktu
A
199,786
6
12
B
190,036
6
10
Duncan Grouping
Mean
N
Perl
A
207,091
2
230_12
B
198,056
2
235_12
C
B
196,850
2
225_10
C
B
D
194,212
2
225_12
D
188,076
2
235_10
D
185,182
2
230_10
C
74
Lampiran 18. Sifat fisiko kimia bilangan asam biodiesel HF dan SF Bilangan Asam (mg KOH/g) Kondisi Proses
Ulangan Biodiesel HF
225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
0,16 0,13 0,14 0,13 0,16 0,10 0,20 0,18 0,13 0,14 0,12 0,13
Rataan Biodiesel HF 0,15 ± 0,019 0,13 ± 0,009 0,13 ± 0,041 0,19 ± 0,018 0,14 ± 0,010 0,12 ± 0,009
Biodiesel SF 0,45 0,52 0,63 0,69 0,69 0,66 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,91
Rataan Biodiesel SF 0,49 ± 0,049 0,66 ± 0,045 0,68 ± 0,020 0,70 ± 0,002 0,70 ± 0,002 0,81 ± 0,149
75
Lampiran 19. Analisis varian bilangan asam biodiesel HF dan SF A. Bilangan asam biodiesel HF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
0,00614950
0,00122990
2,83
0,1185
Error
6
0,00260386
0,00043398
11
0,00875336
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h7 Mean
0,702530
14,53899
0,020832
0,143284
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
0,00188035
0,00094018
2,17
0,1958
Waktu
1
0,00036225
0,00036225
0,83
0,3961
suhu*waktu
2
0,00390689
0,00195345
4,50
0,0640
Source
B. Bilangan asam biodiesel SF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
0,10763029
0,02152606
4,77
0,0418
Error
6
0,02710017
0,00451670
11
0,13473047
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h13 Mean
0,798856
10,00494
0,067206
0,671732
Source
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
0,06694578
0.03347289
7,41
0,0239
Waktu
1
0,02961965
0.02961965
6,56
0,0429
suhu*waktu
2
0,01106486
0.00553243
1,22
0,3580
76
Uji Duncan Taraf nyata α : 0,05 Means with the same letter are not significantly different. Mean
N
Suhu
Duncan Grouping
Mean
N
Waktu
A
0,75459
4
235
A
0,72141
6
12
A
0,68703
4
230
B
0,62205
6
10
0,57357
4
225
Duncan Grouping
B B
Means with the same letter are not significantly different.
77
Lampiran 20. Sifat fisiko kimia kadar FFA biodiesel HF dan SF Kadar FFA (%) Kondisi Proses
Ulangan Biodiesel FH
225-10 225-12 230-10 230-12 235-10 235-12
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
0,07 0,06 0,06 0,06 0,07 0,05 0,09 0,08 0,06 0,07 0,05 0,06
Rataan Biodiesel HF 0,07 ± 0,008 0,06 ± 0,004 0,06 ± 0,019 0,09 ± 0,008 0,06 ± 0,005 0,06 ± 0,004
Biodiesel SF 0,21 0,24 0,29 0,31 0,32 0,30 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,42
Rataan Biodiesel SF 0,22 ± 0,022 0,30 ± 0,020 0,31 ± 0,009 0,32 ± 0,001 0,32 ± 0,001 0,37 ± 0,068
78
Lampiran 21. Analisis varian kadar FFA biodiesel HF dan SF A. Kadar FFA biodiesel HF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
0,00128054
0,00025611
2,83
0,1185
Error
6
0,00054222
0,00009037
11
0,00182276
Corrected Total
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h6 Mean
0,702530
14,53899
0,009506
0,065385
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
0,00039156
0,00019578
2,17
0,1958
Waktu
1
0,00007543
0,00007543
0,83
0,3961
suhu*waktu
2
0,00081355
0,00040678
4,50
0,0640
Source
B. Kadar FFA biodiesel SF Source
DF
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Pr > F
Model
5
0,02241242
0,00448248
4,77
0,0418
Error
6
0,00564321
0,00094054
Corrected Total
11
0,02805563
R-Square
Coeff Var
Root MSE
h12 Mean
0,798856
10,00494
0,030668
0,306530
Source
DF
Type I SS
Mean Square
F Value
Pr > F
Suhu
2
0,01394047
0,00697023
7,41
0,0239
Waktu
1
0,00616786
0,00616786
6,56
0,0429
suhu*waktu
2
0,00230409
0,00115205
1,22
0,3580
79
Uji Duncan Taraf nyata α : 0,05 Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping
B B
Means with the same letter are not significantly different.
Mean
N
Suhu
Duncan Grouping
Mean
N
waktu
A
0,34434
4
235
A
0,32920
6
12
A
0,31351
4
230
B
0,28386
6
10
0.26174
4
225
80
Lampiran 22. Dokumentasi proses produksi biodiesel
Stock Olein
Pembuatan Larutan Metoksida
Pemansan Olein
Proses Transesterifikasi
Pemisahan Gliserol
Proses Washing
Proses Drying
Biodiesel Olein
81
Lampiran 23. Dokumentasi proses fraksinasi
Pengisian Boiling Vessel
Pemanasan dengan Gas
Biodiesel HF
Biodiesel SF
82