LAMPIRAN – LAMPIRAN
192
192
Lampiran 1. Populasi Pohon di Pulau Jawa Jenis Tan. Akasia Bambu Cendana Jati Mahoni Pinus Rotan Sengon
Sonokeling Sungkai
Jumlah Pohon seluruh siap tbg seluruh siap tbg seluruh siap tbg seluruh siap tbg seluruh siap tbg seluruh siap tbg seluruh siap tbg seluruh
DKI Jakarta dks dshk 6.720 0 1.108 0 74.293 16.844 21.687 8.984 106 0 49 0 12.790 0 919 0 18.529 3 419 3 2.152 0 744 0 89 0 43 0 7.490 0
Jawa Barat dks 4.437.117 2.022.662 10.651.734 7.231.195 772 435 4.053.909 1.206.086 12.471.702 2.493.831 1.085.138 411.474 20.845 15.511 18.323.885
siap tbg 646 0 7.312.445 seluruh 174 174 126.789 siap tbg 43 43 43.200 seluruh 30 0 16.704 siap tbg 0 0 6.462 : Dephut dan BPS (2004)
dshk 2.947.865 1.671.422 8.233.079 5.559.009 210 180 2.592.907 1.130.000 7.333.856 2.328.625 501.298 308.369 20.616 15.339 11.099.86 8 5.624.608 126.789 43.200 11.385 6.007
Jawa Tengah dks 6.305.887 2.071.148 8.186.878 6.348.818 4.442 1.568 21.099.806 4.054.652 17.669.119 3.224.440 1.137.120 439.348 5 5 20.845.710
dshk 3.868.056 1.441.409 4.217.897 3.096.825 3.706 1.515 13.995.039 3.726.875 11.059.839 2.862.714 745.326 393.140 0 0 10.970.906
DIY dks 3.909.883 933.238 872.702 676.851 2.850 310 7.089.864 1.522.888 2.311.140 443.119 12.161 3.210 0 0 557.360
Dshk 2.484.430 702.710 409.836 305.021 988 262 5.793.811 1.390.371 1.545.256 373.510 3.817 1.820 0 0 214.650
7.361.427 806.935 257.029 33.425 12.005
4.820.546 806.935 257.029 26.322 10.705
253.911 683.306 141.492 1.589 436
130.113 683.306 141.492 422 143
Jawa Timur dks 6.911.706 2.257.493 7.348.613 5.457.779 214 12 16.963.633 4.510.770 5.261.743 1.545.085 1.225.669 496.550 421 180 6.508.946
Banten dks 1.039.755 444.716 2.005.168 1.425.217 0 0 899.619 211.632 2.258.497 616.231 58.867 18.457 21 21 3.832.134
dshk 778.380 390.213 1.390.535 1.016.521 0 0 508.651 202.378 1.462.234 576.243 45.690 16.361 0 0 2.836.823
2.828.958 2.027.855 1.822.302 373.136 373.136 17.932 153.478 153.478 9.283 1.85 727 55.717 399 286 43.786
1.602.641 17.932 9.283 52.701 43.109
dshk 3.631.956 1.353.144 3.705.984 2.631.484 11 9 9.786.603 3.990.719 2.601.540 1.241.033 780.051 434.256 352 154 3.579.536
Sumber Keterangan : Definisi yang dipergunakan dalam Dephut dan BPS (2004) adalah : - dks (dikuasai) = pohon yang berasal dari milik sendiri atau berasal dari pihak lain. - dshk (diusahakan) = pohon yang diusahakan RT Kehutanan ≥ batas minimal usaha (Akasia = 9 pohon, Bambu = 10 rumpun, Cendana = 1 pohon, Jati = 1 pohon, Mahoni = 2 pohon, Pinus = 5 pohon, Rotan = 10 rumpun, Sengon = 12 pohon, Sonokeling = 2 pohon, Sungkai = 2 pohon). - Jumlah pohon seluruhnya = seluruh pohon baik yang sudah siap ditebang ataupun masih muda - Jumlah pohon siap tebang = pohon yang sudah dpat dimanfaatkan hasilnya sebagai kayu pertukangan atau sebagai bahan baku industri.
193
Lampiran 2 Asal pasokan bahan baku untuk kebutuhan industri perkayuan di Indonesia Tahun 2005 – 2007 No
Asal
Bahan Baku
Tahun 2005 Volume (m³)
%
Tahun 2006 Volume (m³)
%
Tahun 2007 Volume (m³)
%
1
Stock Awal
3.747.873,10
10,31
2.382.279,97
6,48
3.898.618,16
10,71
2
IUPHHK-HA
4.356.492,25
11,98
6.445.263,40
17,53
6.437.684,54
17,69
3
IUPHHK-HT
9.897.079,25
27,21
21.981.821,99
59,78
20.614.208,77
56,65
4
Izin lainnya
16.139.549,45
44,38
4.456.952,46
12,12
4.391.657,05
12,07
5
IPHHK Lain
405.118,97
1,11
174.873,15
0,48
154.585,91
0,42
6
Hutan Rakyat
1.324.898,29
3,64
1.113.490,22
3,03
611.990,81
1,68
7
Perum Perhutani
21.539,73
0,06
28.565,65
0,08
48.033,60
0,13
8
Kebun
226.166,19
0,62
66.390,72
0,18
93.471,34
0,26
9
Lelang
49.584,78
0,14
69.365,77
0,19
32.553,83
0,09
Impor
198.977,58
0,55
51.407,67
0,14
104.431,31
0,29
36.367.279,59
100,00
36.770.411,00
100,00
36.387.235,32
100,00
10
Jumlah
Sumber: Ditjen Bina Produksi, 2008 Keterangan : IUPHHK-HA = Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (dikenal sebagai PH) IUPHHK-HT = Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (atau dikenal sebagai HTI) IPHHK Lain = Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu lain 193
Uraian
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 Umur (thn) 42 55 49 47 46 40 Pendidikan SLTA SD non SD SLTP SMA SD Keltan KTH Ds KTH Ds KTH Ds tdk tahu KTH Ds KTH Ds - keanggotaan anggota anggota pengurus --ketua anggota sporadis; sporadis; tidak ada tdk rutin; - kegiatan --tidak rutin krn hibah krn hibah kegiatan kemitraan Informasi awal ada ada ada tidak ada ada ada SGS; aparat sekdes dan sekdes dan - petugas ptgs SGS --ptgs SGS desa/KTH ptgs SGS ptgs SGS Penyuluhan tidak ada tidak ada tidak rutin tidak ada tidak rutin tidak tahu -petugas ----ptgs SGS --SGS; PKL --Komunikasi Carik,ptgs Carik,ptgs ptgs PT tdk pernah ptgs,PKL tdk pernah - intensitas jarang jarang tdk mudah --jarang --Perjanjian tidak tahu tidak tahu tertulis tidak jelas tertulis lisan - bagi hasil 100% 100% 50 : 50 100% 100% 100% - pemahaman tdk paham tdk paham paham cukup paham kurang Tujuan Ikut 1,3 1,3 3,5,6 3,5 3,5 1,3 Ikatan 2,9 9 1,2 9 1,2,7 2,9 1,2,4,5, 1,2,4,5, 1,2,4,5, 1,2,4,5, 1,2,4,5, 1,2,4,5, Kontribusi 6,7,8,11 6,7,8,11 6,7,8,11 6,7,8,11 6,7,8,11 6,7,8,11 - Petani - INPAK 3,9,10,12 3,9,10,12 3,4,5,6,7,8, 3,9,10,12 3,9,10,12 3,9,10,12 Lahan milik milik milik,TKD milik,TKD milik,TKD milik - luas (ha) 0,25 0,15 5 0,7 0,2 0,47 -alasan plh tnm 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,4,5 1,2,3 1,3,4,5 1,2,3,4,5 -pupuk stlh tan ya ya ya ya ya ya Pemeliharan rutin→TS rutin→TS rutin→TS rutin→TS rutin→TS rutin→TS - kegiatannnya 1,2,4 1,2,4 1,2,3,4 1,4 1,2,3,4 3,4 Info kelola 4 4,5 1,4 4,5 1,2 4 Penebangan/pemasaran Kayu Hasil Kemitraan - sudah/belum belum belum belum sudah belum belum - alasan tebang ------rapat,butuh ----- kriteria panen layak tbg layak tbg layak tbg layak jual layak tbg layak tbg - teknis tebang pilih pilih pilih habis pilih pilih skg,cb,kyb kyb,skg,cb kyb, skg, kyb,jg,skg, cb, jg, kyb, hpt, - HHNK mlj,psg hpt,psg psg ngk,psg hpt, kplg tbk info carik tp - rantai pasar bakul ke SGS bakul ptgs SGS bebas tak wjb - dijual bentuk pohon pohon log pohon log pohon Indks oportunis psr→iii psr→ii --psr→ii --psr→i
Informasi Petani Contoh 1.7 1.8 1.9 55 45 47 SD SD SD KTH Ds tdk tahu KTH Ds anggota --anggota tidak ada tdk rutin; --kegiatan kemitraan ada ada ada SGS; aparat SGS; aparat SGS; aparat desa/KTH desa/KTH desa/KTH tidak tahu tidak ada tidak ada ------tdk pernah tdk pernah ptgs,PKL ----jarang lisan lisan lisan 100% 100% 100% tdk paham tdk paham tdk paham 1,3 1,3 1,3 9 9 2,6 1,2,4,5, 1,2,4,5, 1,2,4,5, 6,7,8,11 6,7,8,11 6,7,8,11 3,9,10,12 3,9,10,12 3,9,10,12 milik milik milik 0,23 0,54 0,5 1,2,3,4 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 ya ya ya rutin→TS rutin→TS rutin→TS 3,4 2,4 3,4 4 4 2,4 belum --layak tbg pilih cb, hpt, kyb, kplg blm tahu kmk depo batang psr→ii
belum --layak tbg pilih
194
194 Lampiran 3a Rekapitulasi Pelaksanaan KIBARHUT Tipe 1 di Kecamatan Bawang berdasarkan informasi Petani Contoh 1.10 28 SMP KTH Ds anggota
1.11 30 SD tdk tahu ---
1.12 38 SD KTH Ds pengurus
tidak rutin
---
tidak rutin
---
ada
ada kepala dusun tdk ada --tdk pernah
ada ada SGS; aparat kepala desa/KTH dusun tidak rutin tdk ada PKL --ptgs PT tdk pernah jarang --lisan tidak tahu 100% 100% cukup tdk paham 3,5 3,5 1,2,6 9 1,2,4,5, 1,2,4,5, 6,7,8,11 6,7,8,11 3,9,10,12 3,9,10,12 milik milik 0,5 0,3 1,3,4 1,2,3,4,5 ya ya rutin→TS rutin→TS 1,2,3,4 3,4 2,4 4
belum belum belum ------layak tbg layak tbg layak jual pilih pilih pilih ckh,kp, kyb, cb, jg,hpt,kyb kp, skg buahan,kyb kplg blm tahu info KTH tp bebas kmk bebas ke bakul kmk depo tdk wjb batang/log log log pohon psr→ii psr→i psr→iii psr→ii
KTH tdk rutin PKL KTH,PKL jarang lisan 100% cukup 1,3,5 6,9 1,2,4,5, 6,7,8,11 3,9,10,12 milik 0,2 1,2,3,5 ya rutin→TS 1,2,3,4 2,4 belum --layak tbg pilih kp, kyb belum tahu pohon psr→i
1.13 30 SD tdk tahu ---
lisan 100% tdk paham 1,3,5 9 1,2,4,5, 6,7,8,11 3,9,10,12 milik 0,38 1,2,3,4 ya rutin→TS 3,4 4
1.14 1.15 48 35 SMP SMA KTH Ds KTH Ds anggota pengurus karena ada karena ada bantuan bantuan ada ada perangkat perangkat desa, KTH desa tdk rutin tdk rutin PKL PKL, PT ptgs PT ptgs PT jarang jarang lisan ada 100% 100% kurang paham 1,3,5 1,3,4,5 9 6 1,2,4,5, 1,2,4,5, 6,7,8,11 6,7,8,11 3,9,10,12 3,9,10,12 milik,TKD milik,TKD 0,1 0,4 1,2,3,4 1,2,3,4 ya ya rutin th-1 dg TS 3,4 1,3,4 2,4 1,2
sudah belum belum butuh ----layak jual layak tbg umur tbg pilih pilih pilih cb, kplg, kp, skg, hpt, kyb, cabe, kyb, hpt kyb kplg dihimbau bandar belum tahu mell desa pohon pohon gelondong psr→ii psr→i ---
195
Lampiran 3a (lanjutan) Uraian Umur (thn) Pendidikan Keltan - keanggotaan - kegiatan Informasi awal - petugas Penyuluhan -petugas Komunikasi - intensitas Perjanjian - bagi hasil - pemahaman Tujuan Ikut Ikatan Kontribusi Petani
1.16 69 non SD tdk tahu ---
1.17 43 SMP tdk ada ---
---
---
ada perangkat desa
ada perangkat desa
tdk rutin PKL Desa,PKL jarang lisan 100% kurang 1,3,5 9
tdk tahu --tdk pernah --tidak tahu 100% tdk paham 1,3 9
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1.18 46 SD tdk tahu ---
1.19 57 non SD KTH Ds anggota
1.21 53 SD KTH Ds warga
---
tdk rutin
ada perangkat desa tdk ada --ptgs,Desa jarang lisan 100% kurang 1,3,5 2,6
ada kepala dusun tdk ada --perangkat sgt jrg lisan 100% cukup 1,3,5 9
tdk rutin; bantuan ada aparat desa 1x sethn PKL, desa desa,PKL jarang lisan 100% cukup 1,3,5 6
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
3,9,10,12 milik 0,125 2,3,4 ya rutin→TS 3,4 4
3,9,10,12 milik 0,1 2,3,4 ya rutin→TS 3,4 4
3,9,10,12 milik 0,07 1,3,4 ya tdk rutin 3,4 4
3,9,10,12 milik 0,2 2,3,4,5 ya rutin→TS 1,3,4,5 2,4
layak jual pilih depo gelondong
lilit phn pilih depo gelondong
lilitan tebas bandar pohon
belum --umurnya pilih cb, skg
belum --lilit phn pilih kplg,mlj,
tdk rutin; ttg bantuan ada ada kepala kepala dusun dusun tdk rutin tdk rutin PKL PKL, desa Kadus,PKL Kadus jarang jarang lisan lisan 100% 100% cukup cukup 1,3,5 1,3,5 6,9 1,2,6 ---
1,2,4,5, 6,7,8,11
- INPAK 3,9,10,12 3,9,10,12 3,9,10,12 Lahan milik milik milik - luas (ha) 0,1 0,3 0,2 -alasan plh tnm 1,2,3,4 1,2,3,5 3,5 -pupuk stlh tan ya ya ya Pemeliharan rutin→TS rutin th-1 rutin→TS - kegiatannnya 1,3,4 1,2,3,4,5 3,4 Info kelola 2,4 4 2,4 Penebangan/Pemasaran Kayu non-kemitraan d ≥ 20cm besar besar - kriteria panen butuh habis pilih - teknis tebang - rantai pasar bandar bandar depo pohon pohon gelondong - dijual bentuk Penebangan/pemasaran Kayu Hasil Kemitraan - sudah/belum sudah sudah sudah - alasan tebang butuh pilih bayar PBB d ≥ 20cm - kriteria panen layak tbg laku terjual - teknis tebang pilih pilih pilih - HHNK cb, jg,skg kp kp
Informasi Petani Contoh 1.22 1.23 1.24 60 43 45 SD SMP SD Kel Desa KTH Ds Kel Desa anggota anggota warga
1.20 55 SD tdk tahu ---
1.25 51 SD di Desa anggota
1.26 37 SD KTH anggota
1.27 28 SD Kel Desa warga
1.28 75 SPG KTH Ds anggota
1.29 65 SD tdk tahu ---
tdk rutin; bantuan ada perangkat desa tdk rutin PKL ptgs,Desa sgt jarang lisan 100% kurang 1,3,5 9
tdk rutin; bantuan ada kepala dusun tdk rutin PKL, desa kadus,PKL jarang lisan 100% cukup 1,3,5 6,9
tdk rutin; bantuan ada kepala dusun tdk rutin PKL, desa kadus jarang lisan 100% tdk paham 1,3,5 6,9
tdk rutin, bantuan ada Kades & perangkat tdk rutin PKL, desa perangkat sering lisan 100% paham 1,3,4,5 1,2,6
---
---
ada perangkat desa tdk rutin PKL, desa perangkat jarang lisan 100% kurang 1,3 6
ada perangkat desa tdk rutin PKL perangkat sgt jarang lisan 100% kurang 1,3 9
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
1,2,4,5, 6,7,8,11
3,9,10,12 milik 0,5 1,2,3,4,5 ya rutin→TS 2,3,4 2,4
3,9,10,12 milik 0,18 1,3,4 ya tdk rutin 3,4 1,2,4
3,9,10,12 milik 0,3 2,3,5 ya rutin th-1 3,4 4
3,9,10,12 milik 0,2 1,2,4 ya rutin→TS 1,2,3,4 1,2
3,9,10,12 milik 0,25 2,3,4 ya rutin th-1 1,3,4 1,4
3,9,10,12 milik 0,4 1,2,3,4,5 ya rutin th-1 1,2,3,4 1,2
3,9,10,12 milik 0,15 3,4,5 ya rutin→TS 3,4 4
3,9,10,12 milik 0,21 2,3,4 ya rutin th-1 1,3,4 2,4
besar pilih bandar pohon
layak jual pilih bandar pohon
lilitan pilih bandar gelondong
layak jual habis bandar pohon
besar pilih bandar pohon
belum -------
lilitan pilih bandar pohon
bayar PBB butuh bandar pohon
hajat butuh bandar pohon
belum --lilitan pilih cb, kp, mlj
belum --layak tbg pilih kp
belum --layak tbg pilih kp
belum ---
belum ---
belum --umurnya pilih cb,kp, mlj,
belum --layk tbg pilih cb, psg
belum --layak tbg pilih cb
sporadis ada hibah ada ada kepala kepala dusun dusun tdk rutin tdk ada PKL --kadus,PKL kadus,PKL jarang jarang lisan lisan 100% 100% cukup tdk paham 1,3,5 1,3 6,7 9 tdk rutin
sudah sudah uang sklh bayar PBB lilitan layak jual pilih pilih kp, ckh, mlj, kp, ckh, mlj
1.30 50 SD tdk tahu ---
kp
bandar
depo
mel kth tp lihat nanti
ke KTH tp tdk wajib
mell KTH
himbau ke KTH
mell KTH
bandar
bandar
tdk ada penjelasan
bebas, ke depo
mell KTH
ke KTH
bandar
- dijual bentuk pohon Indks oportunis psr→ii Sumber : Data primer, 2008
pohon psr→ii
gelondong psr→ii
gelondong psr→iii
gelondong psr→iii
pohon ---
pohon ---
pohon ---
gelondong psr→ii
pohon psr→ii
pohon psr→i
gelondong psr→ii
pohon ---
pohon ---
pohon psr→ii
195
bambu
bandar
- rantai pasar
Uraian
2.1 2.2 Umur 37 46 Pendidikan SD SD Kelompok ada ada - keanggotaan pengurus anggota rutin; tdk rutin - kegiatan kemitraan kemitraan & keg lain jual pupuk Info/sosialisasi ada,ikut ada,ikut - pelaksana BKL,Ds BKL,keltan Penyuluhan ada,rutin tdk rutin - Pelaksana BKL,PKL koord Komunikasi via koord via koord - intensitas mudah mudah,jrg Perjanjian tertulis tertulis - bagi hsl kayu 75% 75% - pemahaman paham paham - tujuan Ikut 3,4,5,6 1,3,4,5 - ikatan 1,6,7,8 1,2,3,6,7,8 1,2,4,6, 1,2,4,6, - Share Petani 7,8,11 7,8,11 3,5,9,10, 3,5,9, - INPAK 11,12 10,11,12 - Koordinator 9,10,13 9,10,13 Lahan milik milik - luas (ha) 0,259 0,42 -alasan plh pohon 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 - pupuk ya ya Pemeliharaan rutin→TS rutin→TS - kegiatannya 1,2,3,4,5 2,3,4 - info kelola 1,2 3,4 Penebangan/pemasaran kayu hasil kemitraan - sudah/belum belum belum - alasan tbg ----- kriteria teb d ≥ 20cm lilitan - teknis teb pilih pilih - HHNK arn,psg,skg skg,jkl, kyb - rantai pasar ke BKL mell koord - dijual bentuk gelondong gelondong Indks oportunis ----Sumber : Data Primer, 2008
2.3 60 non-SD ada anggota tdk rutin kemitraan & keg lain tidak ikut --tdk rutin keltan via keltan mudah,jrg tertulis 75% cukup 1,3,4,5 1,2,7,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,49 1,2,3,4 ya tidak rutin 3,4 4,5
2.4 55 SD ada anggota tdk rutin kemitraan jual pupuk ada,ikut BKL,Ds tdk rutin PKL,keltan via keltan mudah,jrg tertulis 75% tdk paham 1,3 1,2,7 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,21 1,2,4 ya rutin→TS 2,3,4 1,2,4
2.5 35 SMP ada anggota tdk rutin kemitraan dgn BKL ada,ikut BKL,Ds tdk rutin PKL,keltan via koord mudah,jrg tertulis 75% paham 3,4,5 1,2,6,7,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,28 1,2,3,4 ya rutin→TS 1,2,3,4 1,2
2.6 60 SD ada anggota tdk rutin kemitraan & keg lain ada,ikut BKL,Ds tdk rutin keltan via keltan mudah,jrg tertulis 75% cukup 1,3,4,5 1,2,7,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,238 1,2,3,4 ya tdk rutin 3,4 1,4
belum --lilitan butuh skg,arn,kyb mell koord pohon ---
belum --5 thn pilih skg,kyb blm pasti pohon psr→i
belum --d ≥ 20cm pilih skg,kyb,psg sawmill gelondong psr→ii
belum --lilitan pilih skg,kyb ke koord pohon ---
196
196 Lampiran 3b Rekapitulasi Pelaksanaan KIBARHUT Tipe 2 di Kecamatan Sukaraja berdasarkan informasi Petani Contoh Informasi Petani Contoh 2.7 2.8 2.9 70 42 51 SD SD SD ada tidak tahu tidak tahu anggota ----tdk rutin ----kemitraan ----jual pupuk ----ada,ikut tidak ikut tidak ikut BKL,Ds ----tdk rutin tdk rutin tdk rutin keltan keltan PKL,keltan via keltan via koord via keltan mudah,jrg mudah,srg mudah,jrg tertulis lisan lisan 75% 75% 75% cukup kurang kurang 1,3,4,5 1,3 1,3 1,2,7,8 1,2,7 1,2,7 1,2,4,6, 1,2,4,6, 1,2,4,6, 7,8,11 7,8,11 7,8,11 3,5,9, 3,5,9, 3,5,9, 10,11,12 10,11,12 10,11,12 9,10,13 9,10,13 9,10,13 milik milik milik 0,35 0,42 0,28 1,3,4 1,2,4 1,3,4 ya ya ya rutin th-1 rutin→TS rutin→TS 3,4 2,3,4 1,3,4 1,4 3,4 2,4
2.10 45 SD ada anggota tdk rutin kemitraan jual pupuk tidak ikut --tdk tahu --via keltan mudah,jrg tertulis 75% cukup 1,3,4,5 1,2,3,7,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,7 1,3,4 ya rutin→TS 1,3,4 4,5
2.11 41 SD ada pengurus rutin kemitraan & keg lain ada,ikut BKL,keltan ada,rutin BKL,keltan via Korwil mudah tertulis 75% paham 3,4,5 1,2,6,7,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,49 1,2,3,4,5 ya rutin→TS 1,2,3,4 1,4
2.12 45 SD tidak tahu --------ada,ikut BKL,Ds tdk rutin Keltan via keltan mudah,jrg lisan 75% tdk paham 1,3 1,2,7 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,21 1,2,4 ya tdk rutin 3,4 1,4
2.13 67 SD ada anggota tdk rutin kemitraan dg BKL ada,ikut BKL,keltan tidak tahu --via keltan mudah,jrg tertulis 75% kurang 1,3,4,5 1,2,6,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,42 1,3,4 ya rutin→TS 3,4 1,4
2.14 27 SMP tidak tahu --------tidak ikut --tdk rutin Keltan via keltan mudah,jrg lisan 75% cukup 1,3 1,2,7 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,7 1,2,4 ya rutin→TS 1,2,3,4 4,5
2.15 41 SMP ada anggota tdk rutin kemitraan dg BKL ada,ikut BKL,keltan ada,jarang Keltan via keltan mudah,jrg tertulis 75% cukup 1,3,4,5 1,2,6,7,8 1,2,4,6, 7,8,11 3,5,9, 10,11,12 9,10,13 milik 0,21 1,2,3,4 ya rutin→TS 3,4 3,4
belum --lilitan pilih skg,kyb,kct ke koord pohon ---
belum --lilitan pilih skg,jkl,kyb ke koord pohon ---
belum belum ----lilitan 5 thn pilih pilih skg, kyb skg,klp,kyb ke BKL tdk diatur gelondong pohon --psr→i
belum --5 thn pilih psg,skg,kyb mell Ketua pohon ---
belum --lilitan pilih skg,psg,kyb bebas gelondong psr→i
belum --lilitan pilih skg, kyb mell Koord gelondong ---
belum --5 thn butuh skg,kyb,ckh tdk diatur pohon psr→i
belum --5 thn butuh skg,kyb,psg pedagang pohon psr→ii
197
Lampiran 3c Rekapitulasi Pelaksanaan KIBARHUT Tipe 2 di Kecamatan Krucil berdasarkan informasi Petani Contoh Indikator Umur Pendidikan Kelompok - keanggotaan - kegiatan
2.16 47 SD tidak ikut kelompok
2.17 32 SD dgn KP peserta rutin kemitraan ada
Sosialisasi ada - Petugas/ Ptgs KTI KP, Desa pelaksana Penyuluhan ada, rutin ada, rutin -pelaksana Ptg KTI ptgs, KP Komunikasi ptgs KTI KP, ptgs - intensitas mdh,srg mdh,srg Perjanjian tertulis tertulis - bagi hsl kayu 100% 90% - pemahaman paham paham Tujuan Ikut 3,4,5 1,3,4,5 1,2,3,6,7,8 Ikatan 1,2 Kontribusi 1,2,4,5,6, 1,2,4,5,6, 7,8,11 7,8,11 petani 3,9,10,12 3,9,10,12 - INPAK - Koordinator --9,10,13 Lahan milik-sewa milik - luas (ha) 0,77 0,12 -alasan pilih tan 2,5 1,4,5 - pupuk ya ya rutin→TS Pemeliharaan rutin→TS - kegiatannya 2,3,4 1,2,3,4 - info kelola 1 1,5 Penebangan/Pemasaran kayu hasil kemitraan - sudah/belum belum belum -alasan tebang ----dbh≥30cm - kriteria tbg diameter - teknis tebang tbg pilih tbg pilih - HHNK jg, kyb jg, kyb
KTI/ KAMkti KB ---
2.19 43 SD dgn KP peserta rutin kemitraan ada KP,kordes, ptgs KTI ada, rutin ptgs, KP KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% cukup 3,4,5
2.20 36 non SD dgn KP peserta rutin kemitraan ada KP,kordes, ptgs KTI ada, rutin ptg,kordes KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% cukup 1,3,4,5,6
2.21 45 SD dgn KP peserta rutin kemitraan ada KP,kordes, ptgs KTI ada, rutin ptg,kordes KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% paham 3,4,5
1,2,3,6
1,2,3,6,8
1,2,3,6,7,8
1,2,3,6,7,8
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
9,10,13 milik 0,5 1,4,5 ya tdk rutin 3,4 1
9,10,13 milik 0,449 1,3,4,5 ya tdk rutin 3,4 1
9,10,13 milik 0,213 1,3,5 ya tdk rutin 3,4 1,4
belum --lilitan tbg pilih jg, kyb
belum --lilitan tbg pilih jg, kyb
sawmill afi liasi KTI KB ---
sawmill afi liasi KTI KB ---
Informasi Petani Contoh 2.22 2.23 2.24 35 27 45 SD D-2 SD dgn KP dgn KP tidak ikut peserta peserta kelompok rutin rutin kemitraan kemitraan ada ada tidak ikut KP,kordes, Ptgs KTI --ptgs KTI ada, rutin ada, rutin tdk rutin ptg,kordes ptgs KTI ptg,kordes KP, ptgs Ptgs KTI KP, ptgs mdh,srg mdh,srg mdh,srg tertulis tertulis lisan 90% 100% 50% paham paham kurang 1,3,4,5 3,4,5 1,3,4,5 1,2,6,7,8 1,2,3,6,8 1,6,7
2.27 39 SMP dgn KP peserta tdk rutin kemitraan ada
2.28 35 SD dgn KP peserta rutin kemitraan tidak ikut
2.29 40 SMP dgn KP peserta tdk rutin kemitraan ada
2.30 32 SD dgn KP peserta rutin kemitraan ada
---
KP
---
KP, Ptgs KTI
KP
ada,rutin ptg,kordes ke ptgs KTI mdh,srg lisan 90% paham 1,3,4,5
ada,rutin ptgs KTI ptg,kordes mdh,srg tertulis 90% cukup 1,2,3,5
tdk rutin ptgs KTI KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% paham 3,4,5
1,2,3,6,7,8
1,2,3,6,8
1,2,3,6,7,8
1,2,6,7,8
ada,rutin ptg,kordes ptgs KTI mdh,srg tertulis 90% cukup 1,3,4 2,3,6,8
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
1,2,4,5,6, 7,8,11
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
3,9,10,12
--milik,TKD 1,125 1,3 ya rutin→TS 1,3,4 1,4
4,5,8,10,13 milik 0,126 1,3,5 tidak tdk rutin 3,4 1,3,4
9,10,13 milik 0,3 1,3,5 ya rutin→TS 1,2,3,4 1,2,4
9,10,13 milik 0,345 1,2,3 ya rutin→TS 3,4 1,4
9,10,13 milik 0,225 1,3,5 ya rutin→TS 2,3,4 1,4
9,10,13 milik 0,363 2,3,4 ya rutin→TS 2,3,4 1,3
9,10,13 milik 0,708 1,2,3,4 ya tdk rutin 1,3,4 1,4
9,10,13 milik 0,6 1,2,5 ya tdk rutin 3,4 1,2,4
pernah butuh bea dbh≥30cm tbg pilih jg, kyb
belum --lilitan tbg pilih jg, cabe, kyb
belum --lilitan tbg pilih skg, kyb
belum --lilitan tbg pilih jg, kyb
belum --lilitan tbg pilih skg, kyb
belum --lilitan tbg pilih skg, kyb
belum --lilitan tbg pilih jg,kyb
belum --lilitan tbg pilih jg,hpt,kyb
1,2,4,5,6, 7,8,11
3,9,10,12
3,9,10,12
9,10,13 milik 0,372 1,3,4,5 ya rutin→TS 2,3,4 1,4
4,5,9,10,13 milik 0,512 1,3,4,5 ya tdk rutin 3,4 1,4
pernah uang→KP lilitan tbg pilih jg, kyb
pernah ulat→KP lilitan tbg pilih jg, kyb
belum --lilitan tbg pilih skg, kyb
sawmill afi liasi KTI KB ---
sawmill afi liasi KTI KB ---
KB ---
2.26 35 SD dgn KP peserta rutin kemitraan tidak ikut
tdk rutin ptgs KTI KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% cukup 1,3,4 1,2,6
1,2,4,5,6, 7,8,11
KTI/ KAMkti
2.25 36 non SD dgn KP kordes rutin kemitraan ada KP,kordes, ptgs KTI ada, rutin ptgs KTI KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% paham 3,5,6
sawmill afi liasi KTI KB tbg→no
KTI via KP KB ---
sawmill afi liasi KTI KB ---
KTI/ KAMkti KB ---
sawmill afi liasi KTI KB ---
KTI via KP KB ---
sawmill afi liasi KTI KB ---
KTI via KP KB ---
197
sawmill afi liasi KTI - dijual bentuk KB Indks oportunis --Sumber : Data Primer, 2008 - rantai pasar
2.18 35 MI dgn KP peserta rutin kemitraan ada KP,kordes, ptgs KTI ada, rutin ptgs, KP KP, ptgs mdh,srg tertulis 90% paham 1,3,4,5
Indikator Umur Pendidikan Keltan - keanggotaan - kegiatan Sosialisasi -petugas/ pelaksana
3.1 54 SD ada anggota tidak tahu ada;tdk ikut tidak tahu
Penyuluhan
ada,tdk rutin
-pelaksana
KTH
Komunikasi
dgn KTH
- intensitas Perjanjian - bagi hasil - pemahaman Tujuan ikut Ikatan
3.2 48 SD ada pengurus rutin ada KPH,KTH Desa,BKL ada,rutin mandor dan KTH
3.3 55 SD ada tidak tidak rutin ada KPH,KTH Desa ada,rutin mandor dan KTH
3.4 55 SD ada Ketua rutin ada KPH,KTH Desa,BKL ada,rutin mandor perhutani
3.5 75 non SD ada anggota rutin ada KPH,Desa & ptgs lain ada,rutin
3.6 60 SD ada anggota rutin ada KPH,Desa & ptgs lain ada,rutin
KTH
KTH
mandor, KTH
KTH
ke mandor
ke KTH
ke KTH
3.10 56 non SD ada pengurus rutin ada KPH,KTH Desa,BKL ada,rutin mandor dan KTH ke KTH/ mandor
3.11 50 SD ada anggota rutin ada KPH,KTH Desa ada,tdk rutin mandor dan KTH mell KTH
3.12 40 SD ada anggota tidak rutin ada
tdk rutin mandor dan KTH
3.13 30 SD ada tidak tidak rutin ada KPH,Desa & ptgs lain tdk rutin mandor perhutani
ke KTH
ke mandor
KPH, Desa
3.14 40 SD ada anggota rutin ada KPH,Desa & ptgs lain ada,rutin mandor dan KTH ke KTH / mandor
3.15 24 SD tidak tahu --tidak ikut --tdk rutin mandor perhutani ke mandor
mudah jarang mudah sering mudah jarang mudah sering mudah sering mudah sering mudah jarang mudah jarang mudah jarang mudah sering mudah jarang mudah jarang mudah jarang mudah sering mudah jarang
tertulis tertulis 20% 20% kurang paham 2 1,2,3,5 2,4,5 1,2,4 3,4,5,6,7,8 3,4,5,6,7,8 Kontribusi INPAK 9,10,11,12 9,10,11,12 - petani 2,4,8,11 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 1,5,6,7,8, - Mitra Lain 9,10,11,13 9,10,11,13 Lahan hutan neg hutan neg - luas garap/ha 0,54 0,16 -alasan pilih tnm 4,5 1,2,4,5 Pemeliharaan rutin rutin - kegiatannya 1,3,4 1,2,3,4,5 - Info kelola 3 1,3 Penebangan/Pemasaran kayu hasil kemitraan belum - sudah/belum belum - alasan tebang ----- kriteria panen daur ketentuan Perhutani - teknis tebang Perhutani - HHNK skg skg, kyb - rantai pasar Pht→BKL tidak tahu - dijual bentuk KB Indikasi oportunis --→skg Sumber : Data Primer, 2008
Informasi Petani Contoh 3.7 3.8 3.9 62 65 53 SD SD SD ada ada ada anggota tidak tidak rutin rutin tidak rutin ada tidak ikut tidak ikut KPH,KTH ----Desa,BKL ada,tdk rutin ada,tdk rutin ada,tdk rutin mandor mandor KTH perhutani perhutani ke KTH/ ke KTH ke KTH mandor
198
198 Lampiran 3d Rekapitulasi Pelaksanaan KIBARHUT Tipe 3 di Kecamatan Sukaraja berdasarkan informasi Petani Contoh
tertulis 20% cukup 1,2,3 1,2,4 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,14 4,5 rutin 1,2,3,4,5 3
tertulis 20% paham 1,2,3,5 1,2,4,8 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,21 1,2,4,5 rutin 1,2,3,4,5 1,3
lisan 20% cukup 1,2,3,5 1,2,4,8 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,12 1,4,5 rutin 1,2,3,4 3
tertulis 20% paham 1,2,3,5 1,2,4,8 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,2 1,2,4,5 rutin 1,2,3,4 3
tertulis 20% cukup 1,2,3,5 1,2,4 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,14 4,5 rutin 1,2,3,4 3
tertulis 20% cukup 1,2,3 1,2,4 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,14 1,4,5 rutin 1,2,3,4 3
tertulis 20% cukup 1,2,3 1,2,4 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,07 4,5 rutin 1,2,3,4 3
tertulis 20% paham 1,2,3,5 1,2,4,8 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,12 1,2,4,5 rutin 1,2,3,4,5 1,3
tertulis 20% cukup 2,3,5 2,4,5,7 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,096 4,5 rutin 1,2,3,4 3
tertulis 20% paham 2,3,5 2,4,5 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,14 1,4,5 rutin 1,2,3,4 3
lisan 20% kurang 1,2,3,5 2,4,5 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,14 4,5 rutin 1,3,4 3,4
tertulis 20% paham 2,3,5 2,4,5 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,098 1,4,5 rutin 1,2,3,4 3
lisan 20% kurang 1,2,3,5 2,4,5 3,4,5,6,7,8 9,10,11,12 2,4,8,11 1,5,6,7,8, 9,10,11,13 hutan neg 0,12 1,4,5 rutin 1,2,3,4 3,4
belum --daur Perhutani skg, kyb Perhutani KB
belum --daur Perhutani skg, kyb Pht→BKL KB
belum --daur Perhutani skg, kyb Perhutani KB
belum --daur Perhutani skg, kyb Perhutani KB
belum --daur Perhutani skg,kyb,hpt Perhutani KB
belum --daur Perhutani skg, kyb Perhutani KB
belum --daur Perhutani skg, kyb Perhutani KB
belum --daur Perhutani skg, kyb Pht→BKL KB
belum --daur Perhutani skg,kyb,hpt Perhutani
belum --daur Perhutani skg,kyb Perhutani
belum --ketentuan Perhutani
belum --daur Perhutani skg,kyb Perhutani
belum --ketentuan Perhutani
---
---
---
---
---
---
---
---
KB ---
KB ---
skg tidak tahu →skg
KB ---
skg tidak tahu →skg
199
Lampiran 3e Rekapitulasi Pelaksanaan KIBARHUT Tipe 3 di Kecamatan Krucil berdasarkan informasi Petani Contoh Indikator Umur Pendidikan Komunikasi - intensitas Keltan - keanggotaan - kegiatan Sosialisasi - pelaksana
3.16 3.17 3.18 3.19 44 56 25 46 SMP non SD SD SD mandor mandor mandor mandor mudah,sering mudah,sering mudah,sering mudah,sering tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ----------------ada ada ada ada KTI
KTI
KTI, mandor
KTI
Informasi Petani Contoh 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24 3.25 33 63 60 34 44 35 SD SR SR SMA SMA non SD mandor mandor mandor mandor mandor mandor mudah,sering mudah,sering mudah,sering mudah,sering mudah,sering mudah,sering tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ------------------------ada ada ada ada ada ada KTI,ARR, KTI,ARR, KTI,ARR, KTI KTI, mandor KTI, mandor mandor mandor mandor ada ada ada tidak ada ada ada mandor mandor mandor --mandor mandor tertulis tertulis tertulis tertulis tertulis tertulis 0% 0% 0% 0% 0% 0% cukup memadai memadai memadai memadai memadai 1,2,5 2,5 1,2 2,5 2,5 2 1,4,7 4,5,7 4,5,7 1,4,7 1,4,7 4,5 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8,
3.26 3.27 3.28 53 63 43 SD SD SD mandor mandor mandor mudah,sering mudah,sering mudah,sering tidak ada tidak ada tidak ada ------------ada ada ada Ptgs KTI, mandor mandor mandor ada ada ada mandor mandor mandor tertulis tertulis tertulis 0% 0% 0% cukup cukup memadai 1,2 2,5 2,5 4,5 4,5,7 4,5 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8,
3.29 3.30 52 36 SD SMP mandor mandor mudah,sering mudah,sering tidak ada tidak ada --------ada ada KTI,ARR, mandor mandor ada ada mandor mandor tertulis tertulis 0% 0% memadai cukup 1,2,5 1,2,5 4,5 4,5,7 3,4,6,8, 3,4,6,8,
199
Penyuluhan ada ada ada ada - Pelaksana mandor mandor mandor mandor Perjanjian tertulis tertulis tertulis tertulis - bagi hsl kayu 0% 0% 0% 0% - pemahaman memadai cukup memadai memadai - Tujuan Ikut 2,5 2,5 1,2 2 - Ikatan 1,4,7 4,5,7 1,4,7 1,4,7 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8, 3,4,6,8, -share INPAK - share Petani 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 2,4,5,7,8 - Mitra lain 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 1,9,10,11,13 Lahan HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU HGU - luas lahan 0,4 0,4 0,32 0,4 0,32 0,4 0,36 0,4 0,4 0,24 0,4 0,2 0,4 0,2 0,2 -alasan pilih tan 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 4,6 - pupuk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya Pemeliharaan rutin dg TS rutin rutin rutin dg TS rutin rutin rutin rutin rutin rutin rutin dg TS rutin dg TS rutin rutin rutin - kegiatannya 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 - info kelola 1,3 1,4 1,3,4 1,4 1,3,4 1 1,4 1 1 1,4 1,3,4 1,3,4 1,4 1,4 1 Penebangan/Pemasaran kayu hasil kemitraan - sudah/belum sudah belum sudah belum belum sudah sudah belum belum belum belum belum sudah sudah belum - alasan tebang ulat→KTI --ulat→KTI ----ulat→KTI ulat→KTI ------------ulat→KTI --- kriteria panen aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush aturan perush - teknis tebang - HHNK jg, hpt jg, hpt jg,cb,hpt jg,cb,hpt jg, hpt jg, hpt jg,kp,hpt jg, hpt jg,hpt jg,kbs,hpt jg,hpt kbs,cb,hpt jg,hpt jg,hpt jg,hpt ARR & KTI ARR & KTI ikut keten tuan ikut keten tuan ikut keten tuan ikut keten tuan ARR & KTI - rantai pasar KTI BK KTI BK KTI KTI BK Aviland RR ikut keten tuan ikut keten tuan ikut keten tuan KTI KTI KTI KTI KTI KTI KTI - dijual bentuk KB KB KB KB KB KB KB KB Indikasi oportunis --------------→hpt --→hpt kgr→hpt --→hpt kgr→hpt --Data Primer 2008 Sumber :
200
200 Lampiran 3 (lanjutan) Keterangan: • Bagi hasil = Bagian (prosentase) bagi hasil panen yang diterima oleh petani • Tujuan ikut kemitraan karena : 1. Ikut dan/atau diajak petani lain atau kelompok atau koordinator; 2. mendapat lahan garapan; 3. adanya bantuan; 4. jual kayu akan lebih mudah; 5. Menguntungkan petani • Ikatan kemitraan yaitu : 1. Ada rasa saling percaya; 2. Keberadaan dan keterlibatan tokoh (elite) desa; 3. Ditumbuhkan budaya kualat; 4. Adanya lahan garapan; 5. merasa terpaksa; 6. Jaminan pasar; 7. Hanya titip tanaman kehutanan di lahan; 8. Adanya amanah orang lain yang harus dijaga; 9. Tidak ada • Kontribusi Mitra = 1. lahan; 2. tenaga kerja; 3. bibit; 4. penanaman; 5. pupuk; 6. obat ; 7. alsin; 8. pemeliharaan; 9. pembinaan/penyuluhan; 10. inventarisasi tegakan; 11. biaya panen; 12. jaminan pasar; 13. administrasi kemitraan • Alasan pilih Tanaman Pokok karena = 1. mengenal budidayanya; 2. harga kayunya ; 3. mudah menjual/ada pasarnya; 4. sesuai bantuan; 5. sesuai keinginan petani; 6. sesuai arahan/kebijakan mitra; ditentukan mitra • rutin→TS = pemeliharaan dilaksanakan rutin, tetapi pelaksanaannya tidak secara khusus yaitu bersamaan pemeliharaan tanaman pertanian/semusim • Kegiatan Pemeliharaan = 1. pemupukan; 2. penyulaman; 3. Pemangkasan; 4. penyiangan/dangir; 5. penanggulangan hama/penyakit • Sumber informasi/pengetahuan petani tentang pengelolaan hutan diperoleh dari : 1. petugas INPAK; 2. PKL/Dinas; 3. petugas Perhutani/Mandor PHBM dan/atau mandor tanam; 4. informasi dari petani lain atau pengalaman dari orang tua; 5. berdasarkan coba-coba dan perkiraan yang dipraktekkan petani • HHNK = Hasil Hutan non Kayu yaitu berupa jg = jagung; kct = kacang tanah; kyb = kayu bakar; hpt = hijauan pakan ternak; skg = singkong; kbs = kubis; cb = cabe; psg = pisang; ngk = nangka, kplg = kapulaga; kp = kopi; mlj = melinjo; ckh = cengkeh; tbk = tembakau; arn=gula dari pohon aren; klp = kelapa • Indikasi Oportunis = →skg (menghambat pertumbuhan tanaman pokok untuk kepentingan tanaman pertanian, khususnya singkong); →hpt (pertumbuhan tanaman pokok terhambat karena pengambilan daun untuk hijauan pakan ternak yang berlebihan sehingga daun tersisa sedikit di ujung pohon); kgr→hpt (menanam king grass/rumput gajah untuk hijauan pakan ternak yang dilarang oleh mitra karena perakarannya dikhawatirkan mengganggu tanaman pokok); psr→… (belum menebang tanaman hasil KIBARHUT tapi petani berargumen bahwa pemasaran (i) bebas/tidak diatur walaupun ada himbauan, (ii) ke pihak lain atau (iii) tidak ada kewajiban ke INPAK mitra); tbg→no (sudah menebang tanpa sepengetahuan INPAK dan menjualnya ke INPAK lain) • d atau dbh = Diameter atau diameter setinggi dada (1,3 m) • sawmill = industri penggergajian kayu
201
Lampiran 4 Asumsi perhitungan hasil panen kayu KIBARHUT
a.
Pengaturan hasil hutan Tebangan dilakukan berdasarkan ukuran dan jumlah pohon Sengon yang telah
layak jual, dan pelaksanaan di lapangan bervariasi dari umur 3 – 6 tahun (Tabel 37). Pelaksanaan tebangan tersebut dikenal sebagai tebang pilih atau metode berdasarkan jumlah dan ukuran pohon (Simon, 2007). Tabel 37 Jumlah pohon dan waktu panen tanaman KIBARHUT di lokasi contoh Rerata jumlah pohon Rerata panen/ Rerata Jenis Rerata Tipologi per ut tebang mulai prosen tanaman jarak KIBARHUT th kejadi (%) kayu tanam Awal tanam Siap panen Tipe 1 Bawang 60% Sengon 8.000 4.800 4 6¼ m² • 1B1MS 59% Sengon 440 261 3 6 m² • 1B2MS 57% Sengon 238 137 3 6 m² • 1B2AS Tipe 2 Sukaraja 51% Albasia 330 170 4 6 m² • 2S2MS 48% Albasia 500 242 4 8 m² • 2S2AS Tipe 2 Krucil 74% Sengon 890 663 5 12 m² • 2K1MS 68% Balsa 495 336 4 8 m² • 2K2MB 42% Sengon 590 248 4 6 m² • 2K2MS Tipe 3 Sukaraja 76% Albasia 267 202 5 6 m² • 3S2MS Tipe 3 Krucil 50% Balsa 565 281 6 6¼ m² • 3K2MB 38% Sengon 518 270 5 • 3K2CBS 6¼ m² –Balsa* Keterangan : * = Bibit awal yang ditanam adalah Sengon dengan jarak tanam sekitar 6,25 m², namun karena banyak tanaman yang gagal kemudian disulam dengan tanaman Balsa menggunakan jarak tanam sekitar 12 m²
b.
Jumlah pohon dipanen Jumlah pohon dipanen atau ditebang atau jumlah pohon hasil panen (Tabel 37)
dihitung dari rata-rata jumlah tegakan yang ada (tersisa) di lahan KIBARHUT saat pengumpulan data. Jumlah pohon tersisa tersebut selanjutnya diasumsikan bebas dari resiko gagal panen. c.
Volume kayu bundar (log/gelondongan) Perkiraan volume kayu bundar dihasilkan dari sebatang pohon Sengon (karena
81,1% petani contoh menanam Sengon, maka asumsi perhitungan didasarkan pada kayu Sengon) berdasarkan perhitungan konversi perkiraan isi pohon dari bentuk
202
pohon berdiri ke bentuk gelondongan. Perkiraan isi pohon menggunakan rumus Smallian (Husch et al, 1983 menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: log
3,8590
2,4798 log
Perkiraan volume kayu berdasarkan perhitungan rumus Smallian tersebut selengkapnya disajikan pada (Tabel 38). Pada sisi lain, pengukuran yang dilakukan oleh Litbang PT. KTI memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan rata-rata hasil kayu bundar yang ditaksir dapat dihasilkan dari setiap pohon Sengon berdasarkan ukuran diameternya. Pelaku usaha pemasaran kayu Sengon di lokasi penelitian menginformasikan bahwa rata-rata dari sekitar 3,5 pohon Sengon berdiameter sekitar 22cm akan diperoleh 1 m3 KB terdiri dari 50% super (30% adalah Ø 20–25cm dan 20% adalah Ø 16–19 cm) dan 50% reject berbagai ukuran diameter (Tabel 38). Tabel 38 Perkiraan volume kayu bundar (KB) dihasilkan sebatang pohon Sengon Volume kayu bundar yang dihasilkan (m³) Diameter Umur pohon rata-rata Hasil litbang Rumus Taksiran rata rata ditebang (cm) PT. KTI Smallian di lapangan ± 3 tahun 14 0,08 0,0962 0,085 (1 m³ = 12 phn) ± 4 tahun 18 0,18 0,2051 0,190 (1 m³ = 5,5 phn) ± 5 tahun 22 0,28 0,2951 0,290 (1 m³ = 3,5 phn) ± 6 tahun 25 0,39 0,4051 0,400 (1 m³ = 2,5 phn) Sumber :PT. BKL, PT. SGS, PT. KTI dan data primer diolah, 2008
d.
Volume kayu gergajian Berdasarkan surat Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. S.675/VI-
BPPHH/2006 ditetapkan besaran rendemen pengolahan kayu bundar diameter kecil jenis Sengon menjadi kayu gergajian (KGG) berkisar antara 45% – 77%. Dugaan rendemen yang diperoleh dari informasi pelaku usaha penggergajian adalah berkisar antara 60 – 80% untuk pengolahan kayu gelondongan jenis Sengon menjadi kayu gergajian (KGG) atau dikenal juga dengan istilah rough sawn timber (RST) atau pallet/balken, ukuran 5 cm x 8 cm up x 130/200/260 cm. Besaran angka rendemen tersebut setara dengan dugaan rendemen sekitar 76,13% untuk pengolahan kayu Sengon menjadi kayu gergajian di Kab. Bogor sebagaimana diungkapkan Permata (2008).
203
Lampiran 5 Data industri penggergajian/sawmill di kecamatan contoh a. Kecamatan Sukaraja No. 1 2 3 4 5 6 7
Nama Industri/ Pemilik Harun Munir Ade Iyet Ara Jenjen Eep
Lokasi (desa) Mekarjaya Mekarjaya Sirnajaya Sirnajaya Sirnajaya Sirnajaya Janggala
Bahan Baku Jenis kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar
Sumber sengon Kayu rakyat Kayu rakyat sengon Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat
Penjualan
Bahan Baku Jenis kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar
Sumber Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat Kayu rakyat
PT. BKL Lokal Lokal PT. BKL Lokal Lokal Lokal
b. Kecamatan Bawang No. 1 2 3 6 7 8 9 10 11 12
Nama Industri/ Pemilik UD Mulya Jaya PK Es-Ka H. Judi UD. Berkah Alam J UD. Sido Mulyo H. Abdul Munir Saudi H. Judi Purnomo/Musiron Mubaidah
Lokasi (desa) Surjo Surjo Surjo Sangubanyu Sangubanyu Wonosari Wonosari Jlamprang Jlamprang Jlamprang
Penjualan lokal lokal Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
c. Kecamatan Krucil No. 1 2 3 4
Nama Industri/ Pemilik UD. Sari Utama UD. Karya Mandiri Abdul Manap Bu Edi
Lokasi (desa) Betek Betek K.suko Betek
Bahan Baku Jenis kayu bundar kayu bundar kayu bundar kayu bundar
Penjualan Sumber Sengon & lain sengon sengon Sengon & lain
Bebas PT. KTI PT. KTI Bebas
Unsur–unsur Bentuk/Kaidah hukum 1 Lisan 2 tertulis di bawah tangan (dibuat para pihak) 3 tertulis perjanjian standard (formulir) 4 tertulis akta notaris (dibuat didepan notaris) 1 Kewajiban Principal (Pihak Hilir) 1 Menyediakan Bibit siap tanam 2 Menyediakan bibit untuk sulaman 3 Menyediakan pupuk 4 Menyediakan lahan garapan 5 Menanggung biaya/ongkos kirim bibit 6 Menanggung biaya/ongkos kirim pupuk 7 Menanggung biaya penanaman 8 Menanggung biaya pemeliharaan 9 Bersama para pihak melaksanakan pengamanan 10 Menanggung biaya monev dan pembinaan 11 Memberikan bimbingan teknis Menampung dan/atau memasarkan hasil 12 produksi dalam bentuk kayu gelondongan 13 Menanggung sebagian biaya panen/produksi 14 Mengorganisasikan Petani Mitra Sub Jumlah 1 2 Hak Principal (Pihak Hilir) Menentukan teknis pembangunan dan 1 pengelolaan hutan (sistem silvikultur) 2 Mengadakan monev tanaman Mendapat jaminan keamanan (pencurian, pen3 jarahan dan kehilangan) tan s.d. waktu panen 4 Menentukan waktu pelaksanaan pemanenan 5 Memperoleh bagi hasil Sub Jumlah 2
204
204 Lampiran 6 Unsur-unsur kontrak pada hubungan kontraktual KIBARHUT di Pulau Jawa 1B1 1B2 2S2 2K1 2K2 3S2 3K2 Jml 0 2 4 1 7 4 2 2 7 3 2 1 1 4 5 7
4
4
8
8
8
13
13
4 7 58 3 5 2
0
0
4
2
2
4
4
3 3 16
Ulasan Informal yaitu perjanjian dibuat dalam bentuk lazim atau informal dan hanya memiliki fungsi ekonomis Formal: perjanjian disusun dgn cara tertentu, dpt menjadi bukti autentik di pengadilan, berfungsi ekonomis-yuridis
Pihak Hilir mempunyai kontribusi tehadap faktor produksi. Mengindikasikan adanya kepemilikan assets Pihak Hilir yang dipergunakan dalam proses produksi sehingga akan ada hak yang dimiliki Hilir terhadap komoditas yang dihasilkan Partisipasi bersama dalam pelaksanaan kegiatan Mengatasi assymetric information dan mencegah perilaku oportunis - upaya Hilir mencermati perilaku Hulu Fungsi/kewenangan Hilir atas hasil panen (kayu bundar) Partisipasi bersama dalam pelaksanaan kegiatan
Menentukan bentuk pengelolaan Upaya mengatasi assymetric information dan mencegah kemungkinan perilaku oportunis Kewenangan Hilir atas hasil panen Get what you pay for
205
Lampiran 6 (lanjutan) 3
4
5
Ulasan
Pihak Hulu mempunyai kontribusi terhadap faktor produksi. Mengindikasikan penggunaan sebagian assets milik Hulu untuk proses produksi
partisipasi bersama dalam pelaksanaan kegiatan
Get what you pay for Jaminan - mencegah kemungkinan perilaku oportunis Memanfaatkan faktor produksi Kewenangan hulu atas hasil panen
sanksi atas terjadinya wanprestasi kepatuhan terhadap regulasi sanksi atas terjadinya wanprestasi Jaminan kinerja formal - perlindungan/pengamanan hutan - dinyatakan secara spesifik - sanksi atas terjadinya wanprestasi 205
Unsur–unsur 1B1 1B2 2S2 2K1 2K2 3S2 3K2 Jml Kewajiban Agents (Pihak Hulu) 1 Menyediakan lahan siap tanam 5 2 Melakukan pengolahan - persiapan lahan 7 3 Mengangkut bibit ke lokasi penanaman 7 4 Mengangkut pupuk ke lokasi penanaman 2 5 Menanam dan memelihara tanaman 7 6 Menjaga keberhasilan dan keamanan tanaman 3 7 Bersama para pihak melaksanakan pengamanan 1 8 Menanggung sebagian biaya panen/produksi 5 9 Menanggung biaya panen 2 5 5 7 5 5 7 5 39 Sub Jumlah 3 Hak Agents (Pihak Hulu) 1 Memperoleh bagi hasil 5 2 Mendapatkan seluruh hasil produksi kayu 2 3 Mendapat jaminan pasar dan harga wajar 7 4 Menanam palawija diantara jalur tan pokok 2 5 Memberi saran waktu panen/produksi kayu 1 2 2 3 2 2 3 3 17 Sub Jumlah 4 Sanksi/Pembatalan Kerjasama/Wanprestasi Pembayaran bagi hasil berkurang secara propor1 1 sional bdsk tgkt pengurangan phn krn pencurian 2 Sanksi sesuai hukum jika terlibat pidana hutan 1 Perjanjian batal (dan ditempuh jalur hukum) 3 2 bila mengalihkan obyek perjanjian 4 Melanggar kesepakatan diberikan sanksi 4 5 Tidak melaksanakan kewajibannya 5 6 Mengganti jenis tanaman pokok 2 7 Bibit ditanam diluar lahan yang dikerjasamakan 1 4 8 Melakukan alih fungsi lahan tanpa persetujuan Memanfaatkan/menjual kayu (pohon) seluruh/ 2 9 sebagiannya tanpa sepengetahuan principal 0 0 5 3 3 6 5 22 Sub Jumlah 5
206 Unsur–unsur 6 1 2 3 7 1 2 3 8 1 2 3 4 5
Jangka Waktu Kerjasama dinyatakan masa berlakunya ada klausul perpanjangan Pengaturan ahli waris/pengganti Sub Jumlah 6 Sistem Bagi Hasil dinyatakan besaran bagi hasil berbentuk uang hasil penjualan Dihitung stlh dikurangi SKSHH/SAKB/PSDH Sub Jumlah 7 Produksi dan Pemasaran ditentukan/disesuaikan dgn kebutuhan industri Pembelian sesuai harga pasar Ada persyaratan diameter min dan/atau daur tan Prioritas penjualan kayu ke INPAK Mitra Pemasaran ditentukan Principal (wajib jual) Sub Jumlah 8
206
Lampiran 6 (lanjutan) 1B1 1B2 2S2 2K1 2K2 3S2 3K2 Jml
0
2
2
0
0
2
3
2
4
3
3
4
3
3
4
3
3
2
Ulasan
3
5 5 5 15
get what you pay for - benefit (manfaat) yang diperoleh dengan adanya transfer of rights antara para pihak kepatuhan terhadap regulasi - dinyatakan secara spesifik
3
6 5 5 16
Transfer of Rights - kewenangan hilir atas hasil panen mengatasi assymetric info/mencegah perilaku oportunis
4
4 7 4 1 5 21
Transfer of Right - bersifat sementara
Transfer of Rights - kewenangan hilir atas hasil panen
Penyelesaian Perselisihan 7 secara musyawarah mufakat 3 Antisipasi terhadap kemungkinan perselisihan perdata arbitrase, Pengadilan Negeri ditetapkan 4 arbitrase, tempat tidak dinyatakan 2 2 2 2 2 2 2 14 Sub Jumlah 9 17 15 38 32 32 43 42 Jumlah 1 s.d. 9 Keterangan : 1B1 = perjanjian PT. SGS (principal) dengan Petani (agent) di Bawang 1B2 = perjanjian PT. SGS (principal) dengan Ketua Keltan; tidak ada perjanjian tertulis antara Keltan dan Petani (Agents) di Bawang 2S2= perjanjian PT. BKL (principal) dengan Ketua Keltan/Korwil; dilampiri surat kuasa Petani (Agents) ke Ketua Keltan di Sukaraja 2K1= perjanjian PT. KTI (principal) dengan Petani (Agents) di Krucil 2K2= perjanjian PT. KTI (principal) dengan KP; ada perjanjian tertulis antara KP dan petani anggotanya (agents) di Krucil 3S2= perjanjian PT. BKL (principal), KPH Tasikmalaya, KTH; dilampiri surat kuasa Petani ke Ketua KTH di Sukaraja 3K2 = perjanjian PT. KTI (principal) dan PT. Aviland rr; dilengkapi perjanjian PT. KTI bk / PT. Aviland rr dan Petani di Krucil
9
1 2 3
207
Lampiran 7 Data pokok pendugaan fungsi produksi KIBARHUT
ID Output petani produksi contoh m³ (Q) 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17 1.18 1.19 1.20 1.21 1.22 1.23 1.24 1.25 1.26 1.27 1.28 1.29 1.30
27.615 39.822 130.394 21.772 29.298 20.231 31.799 20.997 30.978 13.407 22.950 31.098 12.696 30.763 18.871 45.547 36.378 38.622 20.997 41.622 62.173 27.999 48.386 52.071 28.321 42.726 27.345 40.622 36.866
Input Petani Input INPAK HOK Input lain Bibit Input lain P2 M1 M2 P1 68.10 64.29 307.00 26.63 37.30 31.44 108.40 37.40 34.27 28.21 55.88 92.84 16.19 31.24 40.65 83.50 52.70 48.89 31.24 39.26 74.53 22.15 57.59 52.70 55.78 110.92 75.78 57.59 57.59
468825 549588 2004604 614882 651305 614329 761701 555644 826158 534758 495237 911638 513458 595476 467965 599750 461431 681750 588389 944913 862207 525610 1026142 854800 555249 767083 608724 615925 956737
200 300 1000 160 150 150 250 125 200 100 200 425 140 275 150 300 250 300 170 300 450 200 350 350 300 450 300 200 350
310385 290986 1270000 99323 155245 124154 491250 155245 139673 108635 248308 434539 46573 124154 163750 388112 232867 204688 124154 164892 327500 77622 245625 232789 248308 527654 349183 245625 245625
Transformasi data ke logaritma Log Q Log P 1 Log P 2 Log M1 Log M2 1.44 1.60 2.12 1.34 1.47 1.31 1.50 1.32 1.49 1.13 1.36 1.49 1.10 1.49 1.28 1.66 1.56 1.59 1.32 1.62 1.79 1.45 1.68 1.72 1.45 1.63 1.44 1.61 1.57
1.80 1.92 2.49 1.32 1.50 1.41 2.01 1.54 1.51 1.37 1.72 1.85 1.31 1.36 1.61 1.90 1.70 1.63 1.41 1.47 1.83 1.21 1.67 1.68 1.72 2.03 1.85 1.74 1.61
5.66 5.75 6.30 5.76 5.79 5.79 5.90 5.79 5.92 5.73 5.69 5.97 5.70 5.79 5.65 5.79 5.66 5.81 5.77 5.98 5.93 5.67 6.00 5.87 5.74 5.99 5.85 5.78 5.97
2.29 2.48 3.00 2.20 2.17 2.20 2.38 2.10 2.32 2.11 2.29 2.63 2.15 2.44 2.18 2.45 2.38 2.48 2.23 2.46 2.66 2.30 2.54 2.54 2.48 2.66 2.48 2.29 2.54
5.52 5.11 5.98 5.05 5.20 5.06 5.69 5.21 5.04 5.01 5.36 5.20 4.74 4.93 5.29 5.59 5.45 5.01 5.00 5.04 5.28 4.84 5.18 5.15 5.00 5.15 5.10 5.42 5.05
Keterangan : 1. Data petani contoh 1.1 dikeluarkan karena rentang datanya dianggap pencilan. 2. Input produksi P2 (input petani lainnya) adalah alsin, ajir, bibit sulaman (swadaya), biaya lahan, pupuk. 3. Input produksi M2 (input INPAK lainnya) adalah biaya yang dikeluarkan INPAK terdiri atas biaya administrasi umum kemitraan, biaya sosialisasi, perencanaan dan penyuluhan, biaya penyusunan dan pembuatan kontrak, dan biaya monitoring dan evaluasi.
208
Lampiran 7 (lanjutan)
b. KIBARHUT Tipe 2 Sukaraja Output ID petani produksi contoh m³ (Q) 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15
58.996 58.107 10.498 45.412 57.790 54.430 50.294 19.532 47.365 25.713 49.074 42.482 25.880 29.298 37.110
Input Petani
Input INPAK
HOK
Input lain
Bibit
Input lain
P1
P2
M1
M2
65.68 71.08 15.86 64.87 101.02 103.66 77.72 37.66 98.36 74.30 69.90 61.36 38.84 50.33 76.28
926414 1077686 383445 546988 871598 683179 748773 536930 683384 399848 506953 576112 564216 663538 869793
440 550 100 350 400 440 500 200 400 385 550 330 200 330 330
766318 999963 524270 1533452 1782313 1294781 1590120 1121534 1431093 633829 1010119 1086317 780478 595333 697073
Transformasi data ke logaritma Log Q Log P 1 Log P 2 Log M1 Log M2 1.77 1.76 1.02 1.66 1.76 1.74 1.70 1.29 1.68 1.41 1.69 1.63 1.41 1.47 1.57
1.82 1.85 1.20 1.81 2.02 2.04 1.89 1.58 2.00 1.87 1.83 1.79 1.59 1.70 1.88
6.00 6.13 5.33 5.76 6.02 5.97 6.01 5.67 5.93 5.71 5.71 5.74 5.67 5.73 5.86
6.03 6.18 5.50 6.19 6.25 6.15 6.19 5.76 6.16 5.88 6.20 5.93 5.79 5.84 5.86
2.64 2.74 2.00 2.54 2.60 2.64 2.70 2.30 2.60 2.59 2.74 2.52 2.30 2.52 2.52
c. KIBARHUT Tipe 2 Krucil Output ID petani produksi contoh m³ (Q) 2.16 2.17 2.18 2.19 2.20 2.21 2.22 2.23 2.24 2.25 2.26 2.27 2.28 2.29 2.30
115.684 55.931 182.825 171.289 48.449 107.183 142.608 333.861 26.594 34.177 213.238 44.940 66.418 63.161 264.974
Input Petani
Input INPAK
HOK
Input lain
Bibit
Input lain
P1
P2
M1
M2
105.27 49.16 167.10 155.25 68.86 161.54 81.91 606.03 40.75 110.07 283.99 43.07 141.89 86.94 191.84
2813896 446991 2014358 1773963 633300 1103570 2705450 7791787 543138 763656 1992448 988054 715109 2460752 2793770
550 200 960 840 350 600 960 1620 200 450 1200 150 300 500 1200
2067282 459101 1907745 1246657 494215 666158 1005900 4234866 480170 494384 1506830 421356 483404 636490 2267874
Transformasi data ke logaritma Log Q Log P 1 Log P 2 Log M1 Log M2 2.06 1.75 2.26 2.23 1.69 2.03 2.15 2.52 1.42 1.53 2.33 1.65 1.82 1.80 2.42
2.02 1.69 2.22 2.19 1.84 2.21 1.92 2.78 1.61 2.04 2.45 1.63 2.15 1.95 2.28
6.45 5.65 6.30 6.25 5.80 6.04 6.43 6.89 5.73 5.88 6.30 5.99 5.85 6.39 6.45
2.74 2.30 2.98 2.92 2.54 2.78 2.98 3.21 2.30 2.65 3.08 2.18 2.48 2.70 3.08
6.32 5.66 6.28 6.10 5.69 5.82 6.00 6.63 5.68 5.69 6.18 5.62 5.68 5.80 6.36
Keterangan : 1. Input produksi P2 (input petani lainnya) adalah alsin, ajir, biaya lahan, pupuk kandang 2. Input produksi M2 (input INPAK lainnya) adalah biaya yang dikeluarkan INPAK terdiri atas biaya administrasi umum kemitraan, biaya sosialisasi, perencanaan dan penyuluhan, biaya penyusunan dan pembuatan kontrak, dan biaya monitoring dan evaluasi. Khusus di Tipe 2 Sukaraja biaya M2 adalah termasuk penyediaan pupuk kompos padat di tahun pertama.
209
Lampiran 7
(lanjutan)
b. KIBARHUT Tipe 3 Sukaraja Output ID petani produksi contoh m³ (Q) 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15
Input Petani Input INPAK Inp Mitra Antara HOK Input lain Bibit Input lain Lahan Input lain P2 M1 M2 L1 L2 P1
135.193 287.97 65.274 88.88 52.431 69.64 77.997 106.59 41.207 58.96 81.068 104.95 57.173 78.98 55.792 71.86 25.191 36.21 47.605 60.72 35.507 51.81 51.782 73.95 58.273 71.83 40.538 52.73 47.630 60.21
697995 427486 341327 658886 386517 625708 440161 489711 295331 375650 298321 415995 487530 319119 393741
990 292 257 375 220 367 257 257 128 220 176 257 257 180 220
833006 466406 362324 611060 334106 595327 379037 395533 177777 301361 233020 350550 405685 239490 319452
5400 1119589 1600 657214 1400 534355 2100 770337 1200 421464 2000 742629 1400 534355 1400 534354 700 272171 1200 421464 960 358110 1400 534355 1400 534355 980 358661 1200 421464
Transformasi data ke logaritma Log Q
Log P1
Log P2
Log M1
Log M2
Log L1
Log L2
2.13 1.81 1.72 1.89 1.61 1.91 1.76 1.75 1.40 1.68 1.55 1.71 1.77 1.61 1.68
2.46 1.95 1.84 2.03 1.77 2.02 1.90 1.86 1.56 1.78 1.71 1.87 1.86 1.72 1.78
5.84 5.63 5.53 5.82 5.59 5.80 5.64 5.69 5.47 5.57 5.47 5.62 5.69 5.50 5.60
3.00 2.46 2.41 2.57 2.34 2.56 2.41 2.41 2.11 2.34 2.25 2.41 2.41 2.26 2.34
5.92 5.67 5.56 5.79 5.52 5.78 5.58 5.60 5.25 5.48 5.37 5.54 5.61 5.38 5.50
3.73 3.20 3.15 3.32 3.08 3.30 3.15 3.15 2.85 3.08 2.98 3.15 3.15 2.99 3.08
6.05 5.82 5.73 5.89 5.62 5.87 5.73 5.73 5.43 5.62 5.55 5.73 5.73 5.55 5.62
Log Q
Log P1
Log P2
Log M1
Log M2
1.87 1.88 1.44 2.10 2.08 1.83 2.10 2.00 1.98 1.98 1.88 2.10 1.98 1.79 1.71
1.99 1.97 1.66 2.10 2.09 1.69 2.12 2.01 2.05 2.03 1.77 2.20 2.10 1.74 1.64
5.98 5.92 5.40 6.01 6.02 5.79 6.05 5.81 5.96 5.84 5.69 6.04 5.85 5.76 5.80
2.80 2.80 2.09 2.80 2.80 2.50 2.94 2.82 2.87 2.80 2.72 2.93 2.87 2.64 2.64
5.83 5.83 5.53 5.91 5.93 5.59 5.93 5.82 5.90 5.85 5.62 5.91 5.90 5.47 5.47
c. KIBARHUT Tipe 3 Krucil Output ID petani produksi contoh m³ (Q) 3.16 73.407 3.19 75.230 3.20 27.266 3.23 124.796 3.24 120.951 3.27 67.117 3.17 125.341 3.18 99.881 3.21 95.083 3.22 95.782 3.25 75.400 3.26 125.341 3.28 95.083 3.29 61.798 3.30 50.854
Input Petani Input INPAK Inp Mitra Antara HOK Input lain Bibit Input lain Lahan Input lain P2 M1 M2 L1 L2 P1 98.04 93.48 45.97 125.28 122.50 49.36 132.85 103.33 111.28 107.99 59.37 157.54 126.40 55.16 43.99
946250 872360 286150 1019206 1105770 705783 1156407 650119 914100 698845 502769 1093034 712311 576061 628301
634 634 126 634 634 317 864 691 720 634 518 860 720 432 432
683303 683303 336185 813973 863558 371678 854129 658419 794626 708280 414745 810486 785798 296098 298616
4000 4000 1900 4000 4000 3300 4000 3200 4000 3600 2400 4000 4000 2000 2000
809041 809041 451914 1259626 1200125 420924 1285906 743209 1269954 954454 576141 1309704 1119942 460501 451232
Transformasi data ke logaritma Log L1 3.61 3.61 3.27 3.61 3.61 3.53 3.61 3.51 3.61 3.56 3.38 3.61 3.61 3.29 3.29
Log L2 5.89 5.88 5.66 6.20 6.20 5.62 6.22 5.87 6.20 5.98 5.76 6.22 6.09 5.76 5.76
Keterangan : 1. Input produksi P2 (input petani lainnya) di Tipe 3 Sukaraja adalah alsin, ajir, dan pupuk kandang (sebagian), sedangkan di Tipe 3 Krucil adalah alsin, ajir dan pupuk kandang 2. Input produksi M2 (input INPAK lainnya) adalah biaya yang dikeluarkan INPAK terdiri atas biaya administrasi umum kemitraan, biaya sosialisasi, perencanaan dan penyuluhan, biaya penyusunan dan pembuatan kontrak, dan biaya monitoring dan evaluasi (sebagian). Khusus di Tipe 3 Sukaraja biaya M2 adalah termasuk penyediaan pupuk (kandang dan urea). 3. Input produksi L2 (input mitra antara lainnya) adalah biaya yang dikeluarkan pemegang kuasa lahan (HGU/hutan) terdiri atas biaya administrasi umum kemitraan, biaya sosialisasi, perencanaan dan penyuluhan, biaya penyusunan dan pembuatan kontrak, dan biaya monitoring dan evaluasi (sebagian).
210
Lampiran 8a Analisis regresi model fungsi produksi KIBARHUT Tipe 1 Bawang GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_1Bawang.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_P1 Log_P2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_1Bawang.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Log_P2, a Log_P1
Method . Enter
a. All requested variables entered. Model Summaryb Model
R
1
.804
Adjusted R Square
R Square a
.646
Std. Error of the Estimate
.619
Durbin-Watson
.12493
1.378
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.741
2
.370
Residual
.406
26
.016
1.146
28
Total
F
Sig.
23.726
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -2.847
1.084
Log_P1
.332
.107
Log_P2
.651
.202
a. Dependent Variable: Log_Q
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.628
.014
.445
3.118
.004
.461
3.229
.003
211
Lampiran 8a (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_1Bawang.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_M1 Log_M2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_1Bawang.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Log_M2, a Log_M1
. Enter
a. All requested variables entered. Model Summaryb Model
R
1
.904
Adjusted R Square
R Square a
.817
Std. Error of the Estimate
.803
Durbin-Watson
.08971
1.647
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.937
2
.469
Residual
.209
26
.008
1.146
28
Total
F
Sig.
58.231
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.414
.343
Log_M1
.767
.090
Log_M2
.207
.069
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-4.117
.000
.769
8.540
.000
.271
3.014
.006
a. Dependent Variable: Log_Q
212
Lampiran 8b Analisis regresi model fungsi produksi KIBARHUT Tipe 2 Sukaraja GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Sukaraja.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_P1 Log_P2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Log_P2, a Log_P1
Method . Enter
a. All requested variables entered. b
Model Summary Model
R
1
.920
Adjusted R Square
R Square a
.847
Std. Error of the Estimate
.822
Durbin-Watson
.08993
1.924
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.538
2
.269
Residual
.097
12
.008
Total
.635
14
F
Sig.
33.246
.000a
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -2.293
.945
Log_P1
.453
.203
Log_P2
.525
.211
a. Dependent Variable: Log_Q
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.426
.032
.455
2.234
.045
.507
2.491
.028
213
Lampiran 8b (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Sukaraja.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_M1 Log_M2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Log_M2, Log_M1a
. Enter
a. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
.942
Adjusted R Square
R Square a
b
.888
Std. Error of the Estimate
.869
Durbin-Watson
.07701
1.650
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.564
2
.282
Residual
.071
12
.006
Total
.635
14
F
Sig.
47.519
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -2.686
.716
Log_M1
.464
.210
Log_M2
.514
.188
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-3.752
.003
.436
2.211
.047
.538
2.730
.018
a. Dependent Variable: Log_Q
214
Lampiran 8c Analisis regresi model fungsi produksi KIBARHUT Tipe 2 Krucil GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Krucil.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_P1 Log_P2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Krucil.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Log_P2, a Log_P1
Method . Enter
a. All requested variables entered. Model Summaryb Model
R
1
.890
Adjusted R Square
R Square a
.793
Std. Error of the Estimate
.758
Durbin-Watson
.16455
1.308
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
1.242
2
.621
.325
12
.027
1.567
14
F
Sig.
22.944
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.917
.872
Log_P1
.510
.197
Log_P2
.461
.181
a. Dependent Variable: Log_Q
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.199
.048
.484
2.587
.024
.478
2.554
.025
215
Lampiran 8c (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Krucil.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_M1 Log_M2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_2Krucil.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Log_M2, Log_M1a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb Model
R
1
.931
Adjusted R Square
R Square a
.868
Std. Error of the Estimate
.845
Durbin-Watson
.13154
1.214
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
1.360
2
.680
.208
12
.017
1.567
14
F
Sig.
39.294
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -2.329
.807
Log_M1
.505
.213
Log_M2
.491
.209
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.885
.014
.486
2.376
.035
.480
2.348
.037
a. Dependent Variable: Log_Q
216
Lampiran 8d Analisis regresi model fungsi produksi KIBARHUT Tipe 3 Sukaraja GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_P1 Log_P2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Log_P2, a Log_P1
Method . Enter
a. All requested variables entered.
b
Model Summary Model
R
1
.981
R Square a
Adjusted R Square
.962
Std. Error of the Estimate
.955
Durbin-Watson
.03589
2.138
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.387
2
.194
Residual
.015
12
.001
Total
.403
14
F
Sig.
150.374
.000a
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.525
.693
Log_P1
.614
.087
Log_P2
.374
.147
a. Dependent Variable: Log_Q
a
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.199
.048
.743
7.053
.000
.269
2.551
.025
217
Lampiran 8d (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\ CD_3Sukaraja.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_M1 Log_M2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Log_P2, Log_P1a
Method . Enter
a. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
.981
Adjusted R Square
R Square a
b
.962
Std. Error of the Estimate
.955
Durbin-Watson
.03589
2.138
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.387
2
.194
Residual
.015
12
.001
Total
.403
14
F
Sig.
150.374
.000a
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.525
.693
Log_P1
.614
.087
Log_P2
.374
.147
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.199
.048
.743
7.053
.000
.269
2.551
.025
a. Dependent Variable: Log_Q
218
Lampiran 8d (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_L1 Log_L2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed a
Log_L2, Log_L1
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb Model
R
1
.988
Adjusted R Square
R Square a
.976
Std. Error of the Estimate
.972
Durbin-Watson
.02850
1.737
a. Predictors: (Constant), Log_L2, Log_L1 b. Dependent Variable: Log_Q ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.393
2
.196
Residual
.010
12
.001
Total
.403
14
F
Sig.
241.905
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_L2, Log_L1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -3.155
.482
Log_L1
.302
.115
Log_L2
.688
.141
a. Dependent Variable: Log_Q
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-6.551
.000
.351
2.627
.022
.650
4.868
.000
219
Lampiran 8e Analisis regresi model fungsi produksi KIBARHUT Tipe 3 Krucil GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Krucil.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_P1 Log_P2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Log_P2, a Log_P1
Method . Enter
a. All requested variables entered. Model Summaryb Model
R
1
.918
Adjusted R Square
R Square a
.842
Std. Error of the Estimate
.816
Durbin-Watson
.07681
1.312
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.378
2
.189
Residual
.071
12
.006
Total
.449
14
F
Sig.
32.068
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_P2, Log_P1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.989
.882
Log_P1
.455
.176
Log_P2
.515
.192
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.256
.044
.477
2.592
.024
.495
2.687
.020
a. Dependent Variable: Log_Q
220
Lampiran 8e (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Krucil.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_M1 Log_M2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Log_M2, a Log_M1
. Enter
a. All requested variables entered. Model Summaryb Model
R
1
.931
Adjusted R Square
R Square a
.866
Std. Error of the Estimate
.844
Durbin-Watson
.07080
1.124
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.389
2
.195
Residual
.060
12
.005
Total
.449
14
F
Sig.
38.813
.000
a
a. Predictors: (Constant), Log_M2, Log_M1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -1.668
.699
Log_M1
.527
.132
Log_M2
.371
.160
a. Dependent Variable: Log_Q
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.386
.034
.628
3.997
.002
.364
2.319
.039
221
Lampiran 8e (lanjutan) GET FILE='D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Krucil.sav'. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Log_Q /METHOD=ENTER Log_L1 Log_L2 /RESIDUALS DURBIN.
Regression [DataSet1] D:\S3 IPK IPB\DISERTASI Nandang\Bab Disertasi\CD_3Sukaraja.sav Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed a
Log_L2, Log_L1
Method . Enter
a. All requested variables entered. Model Summaryb Model
R
1
.874
Adjusted R Square
R Square a
.764
Std. Error of the Estimate
.724
Durbin-Watson
.09404
1.870
a. Predictors: (Constant), Log_L2, Log_L1 b. Dependent Variable: Log_Q b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.343
2
.172
Residual
.106
12
.009
Total
.449
14
F
Sig.
19.398
.000a
a. Predictors: (Constant), Log_L2, Log_L1 b. Dependent Variable: Log_Q Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -2.523
.713
Log_L1
.600
.274
Log_L2
.390
.167
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-3.539
.004
.454
2.188
.049
.484
2.332
.038
a. Dependent Variable: Log_Q
222
Lampiran 9 Kurva Fungsi Produksi
Kurva Fungsi Produksi (sumber: Sugiarto et al., 2005)
• •
• •
•
Daerah I : AP naik hingga max (irrational region) Daerah II : AP max hingga TP max (rational region) –tingkat pemakaian faktor produksi dikatakan lebih efisien dari tingkat pemakaian yang lain atau efisiensi teknis tercapai jika memberikan AP yang lebih besar, yaitu saat AP max Daerah III : TP telah menurun (irrational region) The law of diminishing return adalah kaidah pola perubahan MP suatu fungsi produksi. Pada tahap awal MP berubah dengan laju meningkat (increasing rate); kemudian jika faktor produksi ditambah terus maka kenaikannya akan menurun (decreasing rate). Berlakunya hukum ini karena: kelangkaan faktor produksi dan kejenuhan (laju keausan faktor produksi) yang semakin meningkat
223
Lampiran 10a Evaluasi Perilaku Pelaku KIBARHUT Tipe 1 Bawang Fungsi produksi petani
2,847
0,332
0,651
atau
0,00142234
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00047221
,
0
,
0,00092594
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00031544
² .
0,00032315
,
1,01934
9,45014
,
²
,
²
,
,
,
0,00030741
,
,
,
.
,
0,00030741
7,43307
,
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) 0, 0, dan . > 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, petani telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 1 Bawang. Fungsi produksi INPAK
1,414
0,767
0,207
atau
0,03854784
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,02956619
,
0
0,0079794
,
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00688892
²
0,00632767 .
4,35908 3,74569
,
,
,
²
,
²
,
0,0061202
,
,
0,0061202
,
,
,
.
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) dan
.
6,13393
,
0,
0,
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga
syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, INPAK telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 1 Bawang.
224
Lampiran 10b Evaluasi Perilaku Pelaku KIBARHUT Tipe 2 Sukaraja Fungsi produksi petani
2,293
0,453
0,525
atau
0,00509331
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00230727
,
0
,
0,00267399
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00126208
² .
0,00127014
,
1,60302
1,46729
,
²
,
²
,
,
,
0,00121132
,
,
,
.
,
0,00121132
1,35731
0,
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
,
0, dan
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat
perilaku rasional terpenuhi. Artinya, petani telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 2 Sukaraja. Fungsi produksi INPAK–Korwil
2,686
0,464
0,514
atau
0,00206063
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00095613
,
0
0,00105916
,
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00051249
²
0,00051475 .
2,63804 2,41525
,
,
,
²
,
²
,
0,00049145
,
,
0,00049145
,
,
,
.
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) dan
.
2,22794
,
0,
0,
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga
syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, INPAK–Korwil telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 2 Sukaraja.
225
Lampiran 10c Evaluasi Perilaku Pelaku KIBARHUT Tipe 2 Krucil Fungsi produksi petani
1,917
0,510
0,461
atau
0,01210598
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00617405
,
0
,
0,00558086
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00302528
²
,
0,00300808 .
9,1003
²
,
²
,
8,10107
,
,
,
0,00284624
,
,
,
. ,
0,00284624
9,99238
,
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
0,
0, dan
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga
syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, petani telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 2 Krucil. Fungsi produksi INPAK–KP
2,329
0,505
0,491
atau
0,00468813
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00236751
,
0
0,00230187
,
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ² ² , , 0,00117192 0,00116245 ²
0,00117165 .
1,37308 1,35128
,
²
,
,
,
0,00116245
,
0
,
,
,
,
, ,
.
2,17988
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) 0, 0, dan . > 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, INPAK–KP telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 2 Krucil.
226
Lampiran 10d Evaluasi Perilaku Pelaku KIBARHUT Tipe 3 Sukaraja Fungsi produksi petani
1,525
0,614
0,374
atau
0,02985383
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,01833025
,
0
,
0,01116533
,
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ² ² , , 0,007077548 0,00685551 ²
,
0,00698950 .
4,9454
,
4,69981
0,00685551 .
,
,
,
,
2,45596
0,
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
,
,
,
²
,
0
0, dan
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat
perilaku rasional terpenuhi. Artinya, petani telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 3 Sukaraja. Fungsi produksi INPAK
2,423
0,337
0,599
atau
0,00377572
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00127242
,
0
0,00226166
,
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00084361
²
0,00090692 .
7,65094 5,80916
,
,
,
²
,
²
,
0,00076218
,
,
0,00076218
,
,
, ,
.
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) dan
.
1,841784
0,
0,
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga
syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, INPAK telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 3 Sukaraja.
227
Lampiran 10d (lanjutan) Fungsi produksi Perhutani
3,155
0,302
0,688
atau
0,00069984
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00021135
,
0
,
0,00048149
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00014752
²
,
0,00015023 .
2,21618 2,11442
,
²
,
²
,
,
,
0,00014541
,
,
,
,
0,00014541
.
,
1,01764
0,
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
0, dan
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat
perilaku rasional terpenuhi. Artinya, Perhutani telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 3 Sukaraja.
Lampiran 10e Evaluasi Perilaku Pelaku KIBARHUT Tipe 3 Krucil Fungsi produksi petani
1,989
0,455
0,515
atau
0,01025625
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,00466672
,
0
0,00528211
,
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,00254336
² .
0,00256182
,
6,51564
5,77613
,
,
²
,
²
,
0,00240336
,
,
0,00240336
,
,
, ,
.
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
7,39503
0,
0, dan
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat
perilaku rasional terpenuhi. Artinya, petani telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 3 Krucil.
228
Lampiran 10e (lanjutan)
Fungsi produksi INPAK
1,668
0,527
0,371
atau
,
0,0214783
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,0017995
,
0
,
0,00796845
,
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ² ² , , 0,00535392 0,00419937 ²
,
0,00501216 .
2,68347 1,76347
,
0,00419937 .
,
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
dan
,
,
,
,
,
,
²
,
0
9,1999
0,
0,
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga
syarat perilaku rasional terpenuhi. Artinya, INPAK telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi yang dimilikinya untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 3 Krucil.
Fungsi produksi pemegang HGU
2,523
0,6
0,39
atau
0,00299916
,
,
Syarat pertama yang diperlukan (first order necessary condition – FONC) ,
0,0017995
,
0
0,00116967
,
,
0
Syarat kedua yang mencukupkan (second order necessary condition – SOSC) ²
,
0,0007198
²
,
0,0007135 .
5,13577 4,92529
,
,
²
,
² ,
0,0007018
,
,
0,0007018
,
,
, ,
.
Kesimpulan : (i) fungsi produksi dapat diturunkan dua kali; dan (ii) .
2,10482
0,
0, dan
> 0 adalah fungsi cekung tegas (strictly concave function) sehingga syarat
perilaku rasional terpenuhi. Artinya, pemegang izin HGU telah berupaya melakukan alokasi efisien atas input produksi miliki untuk menjalankan usaha KIBARHUT Tipe 3 Krucil.
229
Lampiran 11 Perhitungan harga paritas Harga paritas KB jenis Sengon Hasil telusur di beberapa website dan badan internasional diperoleh informasi harga internasional KB jenis Sengon yang terbatas tetapi sangat bervariasi. Di dunia internasional Kayu Sengon juga dikenal sebagai falcata, albisia, albasia, albazia, dan albizia. Beberapa harga internasional yang diperoleh adalah sebagai berikut : i.
Tahun 2006, Sabah (Malaysia) mengekspor KB jenis Sengon/Batai (Albizia falcataria) ke China dengan harga rata-rata RMY 220,5 atau setara USD 60 per m³ (berdasarkan kurs transaksi rata-rata tahun 2006 yaitu RMY 3,67 = US$ 1) FOB Kota Kinibalu. Data Statistik Eksport Albizia Falcataria (Sabah) Bagi Tahun 2006 diinformasikan Ms. Noor Zakiah Othman, Malaysian Timber Industry Board, melalui komunikasi email
[email protected] tanggal 2 April 2009. Harga KB jenis Sengon (Albizia falcata) pada tahun 2008 berkisar USD 90-128 dengan kualifikasi FOB Manila (Philippines), diameter sekitar 20 cm (diunduh dari qualiventures_ia.en.ecplaza.net tanggal 20 Desember 2008).
ii.
Penentuan
harga
internasional
KB
jenis
Sengon
dilakukan
dengan
mempertimbangkan lokasi, waktu dan kualitas (bentuk) komoditas tersebut (Pearson et al., 2005). Artinya harga domestik dan harga dunia harus diperbandingkan pada lokasi yang sama (di tingkat petani), pada waktu yang sama (berdasarkan harga tahun 2008), dan pada kualitas produk yang sama (KB jenis Sengon diameter 14 – 30 cm). Pearson et al. (2005) menyarankan mengutamakan penggunaan informasi harga internasional dari publikasi/statistik perdagangan berdasarkan informasi di negara tetangga terdekat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka harga yang dipergunakan untuk menghitung harga paritas KB jenis Sengon adalah harga di Philippines. Data lain yang dipergunakan untuk melengkapi perhitungan adalah hasil analisis data primer dan data sekunder dari INPAK mitra dan pelaku usaha/anggota ISWA (diantaranya informasi Bapak Zulfikar Adil/BRIK, Bapak Soekardi/ISWA, dan Bapak Ronnie Tjiok/PT. Indopal
Harapan
Murni)
dan
data
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/.
dari KB
jenis
Sengon di Pulau Jawa diasumsikan mempunyai peluang ekspor dan hasil produk olahannya (KGG dan olahan lainnya) mayoritas untuk konsumsi ekspor, maka harga sosial yang dihitung adalah harga paritas ekspornya. Perhitungan harga paritas ekspor KB jenis Sengon selengkapnya disajikan pada Tabel 39.
230
Tabel 39 Perhitungan harga paritas ekspor KB jenis Sengon Satuan Sukaraja Harga KB Ø 20 cm up – CIF Philippines US$/m³ 109 Pengapalan dan Asuransi US$/m³ 11,25 Nilai tukar rata-rata April–Agustus 2008 Rp/US$ 9.240 Harga paritas – FOB di Indonesia Rp/m³ 903.218 Karantina (retribusi, sertifikat, lab SPS) Rp/m³ 1.500 Pelayaran: a. Document fee Rp/m³ 2.500 b. Pembersihan container Rp/m³ 1.750 c. Biaya muat (THC) Rp/m³ 31.900 Cuctom clearance & Stripping container Rp/m³ 21.429 Angkut/transport ke pabrik Rp/m³ 40.000 Biaya lain-lain Rp/m³ 9.524 Harga paritas KB di pintu pabrik Rp/m³ 794.615 Harga pasar/aktual KB di pabrik Rp/m³ 650.000 Deviasi harga paritas/pasar 22,2%
Bawang 109 11,25 9.240 903.218 1.500
Krucil 109 11,25 9.240 891.668 1.500
2.500 1.750 31.900 21.429 35.000 9.524 799.615 650.000 23,0%
2.500 1.750 31.900 21.429 10.000 9.524 813.065 650.000 25,1%
Informasi harga internasional tersedia adalah KB berdiameter ± 20 cm, sehingga harga paritas ukuran lainnya dihitung berdasarkan deviasi antara harga paritas dengan harga pasar pada ukuran tersebut. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Tabel 40. Tabel 40 Harga paritas KB jenis Sengon diameter < 30 cm di tingkat petani Sukaraja (Rp/m³) Bawang (Rp/m³) KB Ø ± 14 cm Harga domestik --218.750 Harga paritas --269.101 KB Ø ± 19 cm Harga domestik 264.000 264.000 Harga paritas 322.736 324.767 KB Ø ± 22 cm Harga domestik 315.000 315.000 385.083 387.506 Harga paritas KB Ø ± 25 cm Harga domestik 357.000 357.000 Harga paritas 436.427 439.173
Krucil (Rp/m³) ----264.000 330.230 315.000 394.024 357.000 446.560
Harga paritas Jagung dan Kopi Harga paritas jagung dan kopi dihitung berdasarkan data sekunder dari http://www.bi. go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/, Pearson et al. (2005), Kustiari (2007) dan Wibowo (2008). Perhitungan harga paritasnya adalah: Harga perbatasan (border price) Kurs rata-rata pada April – Oktober 2008 Harga perbatasan (border price) dalam Rp Biaya tataniaga Biaya pasca panen Harga sosial
US$/kg US$ - Rp Rp/kg Rp/kg Rp/kg Rp/kg
0,20 9.240,00 1.848,00 50,00 250,00 1.548,40
3.000,00 50,00 350,00 2.600,00
231
Lampiran 12 Harga aktual (privat) dan dugaan harga sosial Input/Output
satuan
Bawang Privat
Social
Sukaraja Privat
Social
Krucil Privat
Social 1. Bibit/benih : a. Sengon Rp/btg 550 550 550 550 550 550 b. Balsa Rp/btg --------550 550 c. Jagung/non hibrida Rp/kg 5.000 5.000 ----5.000 5.000 d. Singkong Rp/stek ----70 70 ----2. Pupuk : a. Kompos padat Rp/kg ----600 600 ----b. Kandang Rp/kg 225 225 225 225 225 225 c. Urea Rp/kg 1.700 1.200 1.850 1.200 1.800 1.200 d. TSP Rp/kg 1.950 2.200 1.850 2.200 1.850 2.200 Rp/kg 92.500 92.500 92.500 92.500 90.000 90.000 3. Obat-obatan Rp/HOK 22.500 22.500 25.000 25.000 25.000 25.000 4. Tenaga kerja 5. Peralatan: a. Cangkul Rp/unit 50.000 50.000 49.500 49.500 49.600 49.600 b. Garpu Rp/unit 150.000 150.000 150.000 150.000 155.000 155.000 c. Parang/sabit/Arit Rp/unit 23.500 23.500 21.500 21.500 21.100 21.100 d. Golok Rp/unit 44.000 44.000 50.000 50.000 42.500 42.500 e. Jerigen air Rp/unit 17.500 17.500 17.500 17.500 17.500 17.500 f. Pisau Rp/unit ----8.500 8.500 ----g. Karung Rp/buah ----400 400 ----h. Susut/sewa alsin Rp/thn 400.000 400.000 ----400.000 400.000 usaha tani jagung Rp/ha/thn 1.100.000 1.100.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 6. Sewa lahan 47.800 7. Pajak lahan dan --Rp/ha/thn 46.000 --47.800 --retribusi lainnya 53.8001 2 8. Harga kayu Sengon rata-rata : a. Tebang thn ke-3 Rp/phn 17.500 --17.500 ------Rp/m³ 218.750 269.101 --------b. Tebang thn ke-4 Rp/phn 48.000 --48.000 --48.000 --Rp/m³ 264.000 324.767 264.000 322.736 264.000 330.230 c. Tebang thn ke-5 Rp/phn 90.000 --90.000 --90.000 --Rp/m³ 315.000 387.506 315.000 385.083 315.000 394.024 d. Tebang thn ke-6 Rp/phn 140.000 --140.000 --140.000 --Rp/m³ 357.000 439.173 357.000 436.427 357.000 446.560 9. HHNK : a. Jagung Rp/kg 1.100 1.548 ----1.150 1.548 b. Singkong Rp/kg ----500 700 ----c. Melinjo Rp/kg 4.000 4.000 --------d. Kopi Rp/kg 2.500 2.600 e. Kelapa Rp/butir 750 900 f. Jengkol Rp/phn 75.000 75.000 Keterangan: 1. Petani mengeluarkan tambahan biaya Rp 6.000 untuk bea meterai kontrak di Tipe 3 Krucil 2. Harga kayu per kubik dihitung dari harga rata-rata per pohon di lapangan dengan konversi jumlah pohon ke kubik sesuai Lampiran 4. Informasi harga kayu Balsa di lokasi contoh tidak diperoleh karenanya diasumsikan 60% dari harga kayu Sengon. Proporsi tersebut dihitung berdasarkan perbandingan penetapan harga ekspor untuk perhitungan bea keluar antara kayu olahan Sengon (US$ 250) dan Balsa (US$ 150) sesuai SK Menkeu No. 3098/KM.4/2008 tanggal 30 Desember 2008. 3. Perhitungan harga sosial kayu dan jagung terdapat pada Lampiran 11
232
Lampiran 13 Analisis aliran kas berdiskonto KIBARHUT a. 1B1MS – Tipe 1 Bawang, hubungan 1 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu sengon No Uraian
jumlah satuan
Nilai satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
I INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 1B1MS skala ut 5 ha a 1 Bibit (+ sulaman) Sengon 9.600 btg 550 5.280.000 Ajir 8.000 buah 75 600.000 2 Pupuk kandang 72.000 kg 225 3.240.000 Pupuk Urea 1.600 kg 1.700 2.720.000 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 280 HOK 22.500 6.300.000 • Pemeliharaan 1.120 HOK 22.500 25.200.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 900 HOK 22.500 20.250.000 4 Umum & administrasi kemitraan • Sosialisasi dan penyuluhan 5 ha 5.250.000 5.250.000 • Penyusunan & pembuatan kontrak 5 ha 525.000 525.000 • Pembinaan dan Monev 1 daur 10.500.000 10.500.000 1 daur 4.655.000 4.655.000 • Umum & administrasi kemitraan 5 Peralatan 1 paket 2.277.500 2.277.500 b 1 Benih (pangan/horti) ‐ Jagung 300 kg 5.000 1.500.000 2 Obat 75 liter 92.500 6.937.500 3 Pupuk kandang 12.000 kg 225 2.700.000 Pupuk Urea 7.500 kg 1.700 12.750.000 Pupuk TSP 2.250 kg 2.000 4.500.000 4 Tenaga Kerja 1.800 HOK 22.500 40.500.000 1,5 tahun 400.000 3.000.000 5 Peralatan dan Mesin II Perolehan/sewa lahan 1 daur 5 ha 1.100.000 38.500.000 Jumlah Input 197.185.000 III OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Sengon (kayu) 4.800 pohon 89.233 428.320.000 • Jagung (tumpangsari 1,5 tahun) 72.394 kg 1.100 79.633.125 Jumlah Output 507.953.125 Laba Sebelum pajak 310.768.125 Pajak dan retribusi lainnya 5 ha 1.610.000 1.610.000 Laba Bersih 5 ha 309.158.125 NPV, i=15% 5 ha 115.385.147 B/C Ratio = 2,88 IRR = 45%
0
1
Tahun ke ‐ 3
2
4
5
6
5.280.000 600.000 1.728.000 864.000 648.000 1.360.000 1.360.000 6.300.000 4.050.000 4.050.000 4.050.000 3.375.000 3.375.000 3.150.000 3.150.000 2.025.000 2.025.000 2.025.000 2.250.000 3.825.000 4.050.000 4.050.000 1.750.000 525.000 1.750.000 525.000 2.277.500 1.000.000 4.625.000 1.800.000 8.500.000 3.000.000 27.000.000 2.000.000 5.500.000 81.595.500
1.750.000
1.750.000
1.750.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 490.000 490.000 490.000 700.000 980.000 980.000 500.000 2.312.500 900.000 4.250.000 1.500.000 13.500.000 1.000.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 5.500.000 40.001.500 15.863.000 13.015.000 16.550.000 15.080.000 15.080.000 21.120.000 194.400.000
53.088.750 53.088.750 (28.506.750) 230.000 (28.736.750) (28.736.750)
26.544.375 26.544.375 (13.457.125) 230.000 (13.687.125) (11.901.848)
‐ (15.863.000) 230.000 (16.093.000) (12.168.620)
‐ (13.015.000) 230.000 (13.245.000) (8.708.802)
21.120.000 4.570.000 230.000 4.340.000 2.481.409
212.800.000
194.400.000 212.800.000 179.320.000 197.720.000 230.000 230.000 179.090.000 197.490.000 89.039.382 85.380.377
b. 1B2MS – Tipe 1 Bawang, hubungan 2 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu sengon Nilai sat (Rp) INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 1B2MS skala ut 0,272 ha 1 Bibit Sengon 440 btg 550 Bibit (sulaman) Sengon 60 btg 500 2 Pupuk kandang 3.044 kg 225 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 15 HOK 22.500 • Pemeliharaan 55 HOK 22.500 22.500 • Kontrol & penjagaan tanaman 32 HOK 4 Biaya umum & administrasi kemitraan 0,272 ha/daur 1.469.324 • Sosialisasi dan penyuluhan 0,272 ha/daur 349.839 • Penyusunan & Pembuatan Kontrak 0,272 ha/daur 157.428 • Pembinaan dan Monev 0,272 ha/daur 409.648 5 Peralatan 1 paket 285.000 1 Benih (pangan/horti) ‐ Jagung 22 kg 5.000 2 Obat 4 liter 92.500 3 Pupuk kandang 870 kg 225 Pupuk Urea 544 kg 1.700 Pupuk TSP 163 kg 2.000 4 Tenaga Kerja 131 HOK 22.500 5 Peralatan dan Mesin 2 tahun 165.376 Perolehan/sewa lahan 1 daur 0,272 ha 1.100.000 Jumlah Input OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Sengon (kayu) 261 pohon 51.777 • Jagung (tumpangsari) 5.302 kg 1.100 Jumlah Output Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 0,272 ha 75.072 Laba Bersih 0,272 ha NPV, i=15% 0,272 ha B/C Ratio = 1,98 IRR =
No Uraian I a
b
II III
jumlah satuan
Jumlah (Rp)
Tahun ke ‐ 0
1
242.000 30.000 684.900
242.000 30.000 450.000
234.900
329.794 1.233.225 715.711 399.656 95.156 42.820 409.648 285.000 108.750 402.375 195.750 924.375 326.250 2.936.250 400.000 1.795.200 11.556.860
329.794 205.538 85.641 66.609 95.156 42.820 68.275 285.000 54.375 201.188 97.875 462.188 163.125 1.468.125 200.000 299.200 4.846.907
13.513.730 5.831.719 19.345.448 7.788.588 75.072 7.713.516 2.739.596 35%
2.915.859 2.915.859 (1.931.048) 12.512 (1.943.560) (1.943.560)
2.915.859 2.915.859 (691.178) 12.512 (703.690) (611.904)
2
3
4
5
205.538 85.641 66.609
205.538 85.641 66.609
205.538 205.538 205.538 91.758 183.516 183.516 66.609 66.609 66.609
68.275
68.275
68.275
54.375 201.188 97.875 462.188 163.125 1.468.125 200.000 299.200 3.607.037
299.200 725.262
299.200 299.200 299.200 731.379 823.137 823.137
(725.262) 12.512 (737.774) (557.863)
68.275
68.275
1.235.421
4.270.716
8.007.593
1.235.421 504.041 12.512 491.529 323.189
4.270.716 3.447.579 12.512 3.435.067 1.964.011
8.007.593 7.184.456 12.512 7.171.944 3.565.724
233
Lampiran 13 (lanjutan) c. 1B2AS – Tipe 1 Bawang, hubungan 2 tingkat, pola tanam agroforestry, jenis kayu sengon No I a
b
c
II III
Uraian
jumlah satuan
INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 1B2AS skala ut 0,203 ha 1 Bibit Sengon 238 btg Bibit (sulaman) Sengon 25 btg 2 Pupuk kandang 1.062 kg 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 11 HOK • Pemeliharaan 28 HOK • Kontrol & penjagaan tanaman 13 HOK 4 • Umum dan Administrasi kemitraan 0,203 ha/daur • Sosialisasi dan penyuluhan 0,203 ha/daur • Penyusunan & Pembuatan Kontrak 0,203 ha/daur • Pembinaan dan Monev 0,203 ha/daur 5 Peralatan 1 paket 1 Benih (pangan/horti) ‐ Jagung 16 kg 2 Obat 3 liter 3 Pupuk kandang 648 kg Pupuk Urea 405 kg Pupuk TSP 122 kg 4 Tenaga Kerja 92 HOK 5 Peralatan dan Mesin 2 tahun Tanaman Perkebunan 1 Investasi kopi 0,203 ha 2 Investasi Melinjo 5 pohon 3 Pemeliharaan 6 HOK 4 Pupuk Urea 23 kg 5 Pemanenan 24 HOK Perolehan/sewa lahan 1 daur 0,203 ha Jumlah Input OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Sengon (kayu) 136 pohon • Jagung (tumpangsari 2 tahun) 3.843 kg • Kopi 315 kg • Melinjo 90 kg • Nilai tan Kopi (akhir daur) 0,203 ha • Nilai tan Melinjo (akhir daur) 5 pohon Jumlah Output Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 0,203 ha Laba Bersih 0,203 ha NPV, i=15% 0,203 ha B/C Ratio = 2,11
Nilai sat (Rp)
Jumlah (Rp)
550 500 225 22.500 22.500 22.500 1.225.000 297.500 133.875 1.176.000 285.000 5.000 92.500 225 1.700 2.000 22.500 125.860
30.000 22.500 1.700 22.500 1.100.000
Tahun ke ‐ 0
1
130.903 12.500 239.041
130.903 12.500 177.528
61.512
249.885 635.042 287.277 248.675 60.393 27.177 238.728 285.000 81.048 299.876 145.886 688.905 243.143 2.078.871 320.000
249.885 105.840 45.437 42.275 60.393 27.177 39.788 285.000 40.524 149.938 72.943 344.452 121.571 1.039.436 160.000
350.000 150.000 135.000 39.270
350.000 150.000 22.500 6.545 39.375 223.300 3.897.310
1.339.800 8.286.419
62.627 1.100 2.500 4.000
8.505.298 4.227.311 787.500 360.000 600.000 50.000 250.000 14.730.108 6.443.690 45.000 54.810 6.152.630 2.257.667 IRR = 36%
2
3
4
5
105.840 46.417 42.275
105.840 46.417 42.275
105.840 49.669 42.275
105.840 49.669 39.788
105.840 49.669 39.788
39.788
39.788
39.788
39.788
39.788
22.500 6.545 39.375 223.300 2.516.417
22.500 6.545 39.375 223.300 526.040
22.500 6.545 39.375 223.300 529.292
22.500 6.545 39.375 223.300 526.805
22.500 6.545 39.375 223.300 526.805
294.125
2.856.060
5.355.113
2.129.628 125.000 60.000
2.097.683 125.000 60.000
125.000 60.000
137.500 60.000
137.500 60.000
2.314.628 (1.582.683) 9.135 (1.591.818) (1.591.818)
2.282.683 (233.734) 9.135 (242.869) (211.190)
185.000 (341.040) 9.135 (350.175) (264.783)
491.625 (37.667) 9.135 (46.802) (30.773)
3.053.560 2.526.755 9.135 2.517.620 1.439.458
137.500 60.000 600.000 250.000 6.402.613 5.875.808 9.135 5.866.673 2.916.773
40.524 149.938 72.943 344.452 121.571 1.039.436 160.000
d. 2S2MS – Tipe 2 Sukaraja, hubungan 2 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu sengon No I a
b
II III
Uraian
jumlah satuan
Nilai sat (Rp)
INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 2S2MS skala ut 0,198 ha 1 Bibit Albasia/Sengon 330 btg 550 2 Pupuk Organik/Bokasi 957 kg 600 Pupuk kandang 552 kg 225 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 11 HOK 25.000 • Pemeliharaan 39 HOK 25.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 21 HOK 25.000 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 530.758 • Sosialisasi dan penyuluhan 1 kali 71.473 • Penyusunan & Pembuatan Kontrak 0,198 ha 125.000 • Pembinaan dan Monev 1 daur 312.060 5 Peralatan 1 paket 288.500 1 Benih (pangan/horti) ‐ Singkong 5.148 stek 70 2 Pupuk kandang 2.574 kg 225 Pupuk Urea 40 kg 1.850 3 Tenaga Kerja 28 HOK 25.000 4 Peralatan 1 unit 24.500 Perolehan/sewa lahan 1 daur 0,198 ha 1.200.000 Jumlah Input OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Albasia/Sengon (kayu) 170 pohon 69.000 • Singkong (tumpangsari 2 MT) 4.752 kg 500 Jumlah Output Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 1 daur 56.786 Laba Bersih 0,198 ha NPV, i=15% 0,198 ha B/C Ratio = 1,59 IRR =
Jumlah (Rp)
Tahun ke ‐ 0
181.500 574.200 124.131
181.500 574.200
273.650 963.900 523.775 530.758 71.473 24.750 312.060 288.500 360.360 579.150 73.260 693.000 24.500 1.425.600 7.024.566
273.650 169.750 81.850 114.818 71.473 24.750 52.010 288.500 180.180 289.575 36.630 297.000 8.500 237.600 2.881.985
11.712.888 2.376.000 14.088.888 7.064.322 56.786 7.007.535 2.159.675 29%
1
2
3
4
5
124.131
169.750 81.850 72.508
169.750 169.750 142.450 81.850 87.325 95.450 72.508 72.508 99.208
142.450 95.450 99.208
52.010
52.010 52.010 52.010
52.010
180.180 289.575 36.630 346.500 16.000 237.600 1.606.734
49.500
1.188.000 1.188.000 (2.881.985) (418.734) 9.464 9.464 (2.891.449) (428.199) (2.891.449) (372.347)
237.600 237.600 237.600 663.218 619.193 626.718
237.600 626.718
4.074.048
7.638.840
4.074.048 3.447.331 9.464 3.437.866 1.965.611
7.638.840 7.012.123 9.464 7.002.658 3.481.559
1.188.000 1.188.000 524.782 9.464 515.317 389.654
(619.193) 9.464 (628.658) (413.353)
234
Lampiran 13 (lanjutan) e. 2S2AS – Tipe 2 Sukaraja, hubungan 2 tingkat, pola tanam agroforestry, jenis kayu sengon No I a
b
c
II III
Uraian
jumlah satuan
INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 2S2AS skala ut 0,385 ha 1 Bibit Albasia/Sengon 500 btg 2 Pupuk Organik/Bokasi 1.280 kg Pupuk kandang 545 kg 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 19 HOK • Pemeliharaan 52 HOK • Kontrol & penjagaan tanaman 28 HOK 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur • Sosialisasi dan penyuluhan 1 kali • Penyusunan & Pembuatan Kontrak 0,385 ha • Pembinaan dan Monev 1 daur 5 Peralatan 1 paket 8.008 stek 1 Benih (pangan/horti) ‐ Singkong 2 Pupuk kandang 4.004 kg Pupuk Urea 62 kg 3 Tenaga Kerja 38 HOK 4 Peralatan 2 unit 1 Nilai Tanaman Jengkol 3 pohon 2 Nilai Tanaman Kelapa 4 pohon 3 Pemeliharaan 12 HOK 4 Pemanenan 24 HOK Perolehan/sewa lahan 0,385 ha Jumlah Input OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Albasia/Sengon (kayu) 242 pohon • Singkong (2 MT) 7.355 kg • Jengkol 3 pohon 1.200 butir • Kelapa • Nilai tan Jengkol (akhir daur) 3 pohon • Nilai tan Kelapa (akhir daur) 4 pohon Jumlah Output Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 1 daur Laba Bersih 0,385 ha NPV, i=15% 0,385 ha B/C Ratio = 1,59
Tahun ke ‐
Nilai sat (Rp)
Jumlah (Rp)
550 600 225
275.000 768.000 122.671
275.000 768.000
25.000 25.000 25.000 820.033 92.313 125.000 475.073 288.500 70 225 1.850 25.000 41.000 35.000 50.000 25.000 25.000 1.200.000
475.000 1.310.400 701.775 820.033 92.313 48.125 475.073 288.500 560.560 900.900 113.960 943.250 41.000 105.000 200.000 300.000 600.000 2.772.000 11.913.558
475.000 227.500 105.413 176.199 92.313 48.125 82.898 288.500 280.280 450.450 56.980 404.250 17.000 105.000 200.000 50.000 100.000 462.000 4.664.906
0
1
2
3
4
5
227.500 105.413 111.519
227.500 105.413 111.519
227.500 125.856 111.519
200.200 200.200 133.825 125.856 154.639 154.639
78.435
78.435
78.435
78.435
50.000 100.000 462.000 1.155.310
50.000 50.000 100.000 100.000 462.000 462.000 1.179.099 1.171.130
122.671
69.000 500 60.000 750 75.000 100.000
16.719.563 3.677.520 540.000 900.000 225.000 400.000 22.462.083 10.548.524 110.418 110.418 10.438.106 3.184.972 IRR = 29%
280.280 450.450 56.980 471.625 24.000
78.435
67.375
50.000 100.000 462.000 2.540.872
50.000 100.000 462.000 1.202.241
1.829.520
150.000
1.848.000 180.000 150.000
150.000 (4.514.906) 18.403 (4.533.309) (4.533.309)
2.178.000 (362.872) 18.403 (381.275) (331.543)
1.979.520 777.279 18.403 758.876 573.819
5.815.500
150.000
180.000 150.000
10.904.063
180.000 150.000 225.000 400.000 330.000 5.965.500 11.859.063 (825.310) 4.786.401 10.687.933 18.403 18.403 18.403 (843.713) 4.767.998 10.669.530 (554.755) 2.726.118 5.304.642 150.000
f. 2K1MS – Tipe 2 Krucil, hubungan 1 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu sengon No
Uraian
jumlah satuan
Nilai sat (Rp)
Jumlah (Rp)
0
1
2
Tahun ke ‐ 3
4
5
6
I
INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 2K1MS skala ut 1,075 ha a 1 Bibit Sengon 890 btg 550 489.500 Bibit (sulaman) Sengon 178 btg 550 97.900 Ajir 890 buah 75 66.750 2 Pupuk kandang 8.911 kg 225 2.004.985 Pupuk Urea 100 kg 1.800 180.000 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 54 HOK 25.000 1.350.000 • Pemeliharaan 224 HOK 25.000 5.600.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 104 HOK 25.000 2.600.000 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 3.456.000 3.456.000 • Sosialisasi dan penyuluhan 1,075 ha 1.155.349 1.242.000 • Penyusunan & pembuatan kontrak 1,075 ha 136.395 146.625 1 daur 2.139.000 2.139.000 • Pembinaan dan Monev 5 Peralatan 1 paket 280.700 280.700 b 1 Benih (pangan/horti) ‐ jagung 108 kg 5.000 537.500 2 Obat 22 liter 90.000 1.935.000 3 Pupuk kandang 4.300 kg 225 967.500 Pupuk Urea 2.688 kg 1.800 4.837.500 Pupuk TSP 806 kg 1.850 1.491.563 4 Tenaga Kerja 645 HOK 25.000 16.125.000 5 Peralatan dan Mesin 3 tahun 400.000 1.075.000 II Perolehan/sewa lahan 1 daur 9.406.250 Jumlah Input 56.028.772 III OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Sengon (kayu) 663 pohon 115.000 76.212.843 25.792 kg 1.150 29.660.800 • Jagung (tumpangsari 3 tahun) Jumlah Output 105.873.643 Laba Sebelum pajak 49.844.871 Pajak dan retribusi lainnya 1 daur 359.695 359.695 Laba Bersih 1,075 ha 49.485.176 NPV, i=15% 1,075 ha 16.002.861 B/C Ratio = 2,04 IRR = 36%
489.500 97.900 66.750 961.200 521.892 521.892 180.000 1.350.000 800.000 350.000 552.000 414.000 146.625 276.000 280.700 215.000 774.000 387.000 1.935.000 596.625 6.450.000 430.000 1.343.750 18.096.050
215.000 774.000 387.000 1.935.000 596.625 6.450.000 430.000 1.343.750 14.499.267
107.500 387.000 193.500 967.500 298.313 3.225.000 215.000 1.343.750 1.343.750 1.343.750 1.343.750 1.343.750 9.099.455 3.597.750 3.440.750 3.854.750 3.440.750
11.960.000 11.960.000 (6.136.050) 51.385 (6.187.435) (6.187.435)
11.840.400 11.840.400 (2.658.867) 51.385 (2.710.252) (2.356.741)
5.860.400 5.860.400 (3.239.055) 51.385 (3.290.440) (2.488.045)
800.000 800.000 800.000 800.000 350.000 350.000 350.000 400.000 420.000 414.000 414.000 552.000 414.000
800.000 800.000 400.000 400.000 552.000 552.000 414.000
276.000 276.000 276.000 345.000 345.000 345.000
‐ 29.822.417 46.390.426
(3.597.750) 51.385 (3.649.135) (2.399.365)
‐ (3.440.750) 51.385 (3.492.135) (1.996.640)
29.822.417 25.967.667 51.385 25.916.282 12.884.972
46.390.426 42.949.676 51.385 42.898.291 18.546.115
235
Lampiran 13 (lanjutan) g. 2K2MB – Tipe 2 Krucil, hubungan 2 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu balsa Nilai sat (Rp) INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 2K2MB skala ut 0,396 ha 1 Bibit Balsa 495 btg 550 Bibit (sulaman) Balsa 50 btg 550 Ajir 495 buah 75 2 Pupuk kandang 2.915 kg 225 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 21 HOK 25.000 • Pemeliharaan 86 HOK 25.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 42 HOK 25.000 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 1.603.812 • Sosialisasi dan penyuluhan 0,396 ha 1.257.682 • Penyusunan & pembuatan kontrak 0,396 ha 154.466 • Pembinaan dan Monev 1 daur 878.094 5 Peralatan 280.700 1 Benih (pangan/horti) ‐ jagung 25 kg 5.000 2 Obat 6 liter 90.000 3 Pupuk kandang 951 kg 225 Pupuk Urea 595 kg 1.800 Pupuk TSP 179 kg 1.850 4 Tenaga Kerja 144 HOK 25.000 5 Peralatan dan Mesin 1 tahun 221.760 Perolehan/sewa lahan 1 daur Jumlah Input Jumlah Input terdiskonto OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Balsa (kayu) 336 pohon 69.000 5.851 kg 1.150 • Jagung (tumpangsari) Jumlah Output Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 1 daur 132.502 Pajak dan retribusi terdiskonto Laba Bersih 0,396 ha NPV, i=15% 0,396 ha IRR = B/C Ratio = 1,39
No I a
b
II
III
Uraian
jumlah satuan
Jumlah (Rp)
0
1
272.250 27.500 37.125 655.822
272.250 27.500 37.125 429.188
226.634
523.800 2.142.000 1.061.100 1.603.812 498.042 61.169 878.094 280.700 124.200 524.880 214.083 1.071.144 331.668 3.591.000 332.640 3.465.000 17.696.028 14.331.772
523.800 306.000 143.100 226.872 166.014 61.169 112.401 280.700 82.800 349.920 142.722 714.096 221.112 2.394.000 221.760 495.000 7.207.528 7.207.528
23.167.052 6.728.535 29.895.587 12.199.559 132.502 90.565 12.067.057 2.617.291 24%
4.485.690 4.485.690 (2.721.838) 18.929 18.929 (2.740.767) (2.740.767)
2
Tahun ke ‐ 3
4
5
6
306.000 143.100 230.160
306.000 143.100 226.872
306.000 306.000 143.100 162.900 226.872 231.012 166.014
306.000 162.900 231.012 166.014
306.000 162.900 231.012
112.401
112.401
112.401 142.830 142.830
142.830
41.400 174.960 71.361 357.048 110.556 1.197.000 110.880 495.000 3.576.500 3.110.000
495.000 1.283.373 970.414
495.000 495.000 495.000 1.449.387 1.337.742 1.503.756 952.995 764.858 747.632
495.000 1.337.742 578.343
2.242.845 2.242.845 (1.333.655) 18.929 16.460 (1.352.584) (1.176.160)
(1.283.373) 18.929 14.313 (1.302.302) (984.727)
(1.449.387) 18.929 12.446 (1.468.316) (965.441)
‐ 9.065.368
14.101.684
‐ (1.337.742) 18.929 10.823 (1.356.671) (775.681)
9.065.368 7.561.612 18.929 9.411 7.542.683 3.750.047
14.101.684 12.763.942 18.929 8.183 12.745.013 5.510.021
4
5
6
h. 2K2MB – Tipe 2 Krucil, hubungan 2 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu balsa No Uraian
jumlah satuan
Nilai sat (Rp)
Jumlah (Rp)
I INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 2K2MS skala ut 0,372 ha a 1 Bibit Sengon 590 btg 550 324.500 Bibit (sulaman) Sengon 118 btg 550 64.900 Ajir 590 buah 75 44.250 2 Pupuk kandang 3.165 kg 225 712.229 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 20 HOK 25.000 494.350 • Pemeliharaan 81 HOK 25.000 2.028.250 • Kontrol & penjagaan tanaman 40 HOK 25.000 1.011.992 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 1.544.444 1.544.444 • Sosialisasi dan penyuluhan 0,372 ha 156.481 469.442 • Penyusunan & pembuatan kontrak 0,372 ha 58.253 58.253 • Pembinaan dan Monev 1 daur 855.048 855.048 5 Peralatan 1 paket 280.700 280.700 b 1 Benih (pangan/horti) ‐ jagung 31 kg 5.000 153.100 2 Obat 7 liter 90.000 613.080 3 Pupuk kandang 1.191 kg 225 268.034 Pupuk Urea 745 kg 1.800 1.340.748 Pupuk TSP 224 kg 1.850 414.511 4 Tenaga Kerja 179 HOK 25.000 4.485.500 5 Peralatan dan Mesin 2 tahun 212.784 425.568 II Perolehan/sewa lahan 1 daur 3.255.000 Jumlah Input 18.843.898 III OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Sengon (kayu) 248 pohon 91.523 22.672.548 7.328 kg 1.150 8.427.660 • Jagung (tumpangsari 2 tahun) Jumlah Output 31.100.208 Laba Sebelum pajak 12.256.310 Pajak dan retribusi lainnya 1 daur 124.471 124.471 Laba Bersih 0,372 ha 12.131.839 NPV, i=15% 0,372 ha 3.055.784 B/C Ratio = 1,55 IRR = 27%
0
1
2
Tahun ke ‐ 3
324.500 64.900 44.250 557.550 154.679 494.350 289.750 137.367 220.179 156.481 58.253 106.381 280.700 76.550 306.540 134.017 670.374 207.256 2.242.750 212.784 465.000 7.049.930
76.550 306.540 134.017 670.374 207.256 2.242.750 212.784 465.000 465.000 465.000 465.000 465.000 465.000 5.226.817 1.218.676 1.375.157 1.272.279 1.428.760 1.272.279
4.213.830 4.213.830 (2.836.100) 17.782 (2.853.882) (2.853.882)
4.213.830 4.213.830 (1.012.987) 17.782 (1.030.768) (896.320)
289.750 289.750 289.750 289.750 137.367 137.367 137.367 154.175 223.370 220.179 220.179 220.179 156.481
289.750 289.750 154.175 154.175 220.179 220.179 156.481
106.381 106.381 106.381 143.175 143.175 143.175
2.715.798 7.566.750 12.390.000
(1.218.676) 17.782 (1.236.458) (934.940)
(1.375.157) 17.782 (1.392.939) (915.880)
2.715.798 1.443.519 17.782 1.425.737 815.170
7.566.750 6.137.991 17.782 6.120.209 3.042.825
12.390.000 11.117.721 17.782 11.099.939 4.798.810
236
Lampiran 13 (lanjutan)
i. 3S2MS – Tipe 3 Sukaraja, hubungan 2 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu sengon Nilai sat (Rp) I INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 3S2MS skala ut 0,162 ha a 1 Bibit Albasia/Sengon 267 btg 550 Bibit (sulaman) Albasia/Sengon 53 btg 550 Ajir 267 buah 75 2 Pupuk kandang 2.292 kg 225 Pupuk Urea 27 kg 1.850 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 11 HOK 25.000 • Pemeliharaan 42 HOK 25.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 27 HOK 25.000 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 848.750 • Sosialisasi dan penyuluhan 3 kali 179.060 • Penyusunan & pembuatan kontrak 0,162 ha 290.154 • Pembinaan dan Monev 1 daur 777.140 5 Peralatan 288.500 b 1 Benih (pangan/horti) ‐ Singkong 4.212 stek 70 2 Pupuk kandang 2.106 kg 225 Pupuk Urea 33 kg 1.850 3 Tenaga Kerja 23 HOK 25.000 4 Peralatan 1 paket 24.500 II Perolehan/sewa lahan 1 daur Jumlah Input III OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Albasia/Sengon (kayu) 202 pohon 89.939 3.464 kg 500 • Singkong (tumpangsari 2½ tahun) Jumlah Output Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 1 daur Laba Bersih 0,162 ha NPV, i=15% 0,162 ha B/C Ratio = 1,98 IRR =
No
Uraian
jumlah satuan
Jumlah (Rp)
0
147.015 29.403 20.048 515.722 49.432
147.015 29.403 20.048 288.684 49.432
263.900 1.050.900 676.600 848.750 537.180 47.005 777.140 288.500 294.840 473.850 60.288 573.642 24.500 1.363.040 8.041.754
263.900 168.400 87.400 145.040 179.060 47.005 111.020 288.500 147.420 236.925 30.144 245.349 8.500 194.720 2.687.964
18.150.739 1.732.104 19.882.843 11.841.089 54.294 11.786.795 3.699.251 32%
1
2
Tahun ke ‐ 3
4
5
6
227.038
168.400 87.400 89.530
168.400 87.400 89.530 179.060
160.300 103.600 89.530
144.100 127.900 113.400 103.600 103.600 103.600 145.040 145.040 145.040 179.060
111.020
111.020
111.020
111.020 111.020 111.020
147.420 236.925 30.144 286.821 16.000 194.720 1.595.418
41.472 194.720 871.602
194.720 659.170
194.720 194.720 194.720 877.540 682.280 667.780
874.800 874.800 (2.687.964) (720.618) 7.756 7.756 (2.695.721) (728.374) (2.695.721) (633.369)
857.304 857.304 (14.298) 7.756 (22.054) (16.676)
2.780.989 6.014.250 9.355.500
(659.170) 7.756 (666.926) (438.515)
2.780.989 1.903.449 7.756 1.895.693 1.083.869
6.014.250 5.331.970 7.756 5.324.214 2.647.075
9.355.500 8.687.720 7.756 8.679.964 3.752.588
5
6
j. 3K2MB – Tipe 3 Krucil, hubungan 2 tingkat, pola tanam murni, jenis kayu Balsa No
Uraian
jumlah satuan
Nilai sat Jumlah (Rp) (Rp)
I INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 3K2MB skala ut 0,353 ha a 1 Bibit Balsa 565 btg 550 Bibit (sulaman) Balsa 60 btg 550 Ajir 565 buah 75 2 Pupuk kandang 2.578 kg 225 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 20 HOK 25.000 • Pemeliharaan 79 HOK 25.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 37 HOK 25.000 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 1.416.969 • Sosialisasi dan penyuluhan 0,353 ha 779.035 • Penyusunan & pembuatan kontrak 0,353 ha 165.268 • Pembinaan dan Monev 1 daur 770.402 5 Peralatan 1 paket 280.700 b 1 Benih (pangan/horti) ‐ jagung 37 kg 5.000 2 Obat 8 liter 90.000 3 Pupuk kandang 1.414 kg 225 Pupuk Urea 885 kg 1.800 Pupuk TSP 267 kg 1.850 4 Tenaga Kerja 214 HOK 25.000 5 Peralatan dan mesin 2,5 tahun 218.860 II Perolehan/sewa lahan 1 daur Jumlah Input Jumlah Input terdiskonto III OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Balsa (kayu) 281 pohon 69.000 • Jagung 8.623 kg 1.150 Jumlah Output Jumlah Output terdiskonto Laba Sebelum pajak Pajak dan retribusi lainnya 1 daur 132.940 Pajak dan retribusi terdiskonto Laba Bersih 0,353 ha NPV, i=15% 0,353 ha B/C Ratio = 1,31 IRR =
0
1
310.750 33.000 42.375 579.980
310.750 33.000 42.375 421.875
158.105
497.050 1.980.000 931.475 1.416.969 275.000 58.340 770.402 280.700 186.750 727.650 318.161 1.592.190 493.580 5.346.250 547.150 3.088.750 19.476.522 15.877.183
497.050 275.000 128.675 233.358 137.500 58.340 100.964 280.700 74.700 291.060 127.265 636.876 197.432 2.138.500 218.860 441.250 6.645.529 6.645.529
19.401.129 9.916.547 29.317.676 17.802.374 9.841.154 132.940 90.864 9.708.214 1.834.327 22%
3.998.608 3.998.608 3.998.608 (2.646.922) 18.991 18.991 (2.665.913) (2.665.913)
2
Tahun ke ‐ 3
4
275.000 133.800 187.320
275.000 133.800 184.644
288.750 133.800 184.644 137.500
288.750 288.750 288.750 133.800 133.800 133.800 209.001 209.001 209.001
111.573
111.573
111.573
111.573 111.573 111.573
74.700 291.060 127.265 636.876 197.432 2.138.500 218.860 441.250 4.991.741 4.340.644
37.350 145.530 63.632 318.438 98.716 1.069.250 109.430 441.250 2.988.613 2.259.821
441.250 1.297.517 853.138
441.250 441.250 441.250 1.184.374 1.184.374 1.184.374 677.170 588.843 512.038
3.958.621 3.958.621 3.442.280 (1.033.119) 18.991 16.514 (1.052.111) (914.879)
1.959.318 1.959.318 1.481.526 (1.029.296) 18.991 14.360 (1.048.287) (792.656)
‐ 7.591.746 11.809.383
‐ (1.297.517) 18.991 12.487 (1.316.508) (865.625)
‐ ‐ (1.184.374) 18.991 10.858 (1.203.365) (688.028)
7.591.746 3.774.440 6.407.372 18.991 9.442 6.388.381 3.176.154
11.809.383 5.105.522 10.625.009 18.991 8.211 10.606.017 4.585.274
237
Lampiran 13 (lanjutan) k. 3K2MCBS – Tipe 3 Krucil, hubungan 2 tingkat, pola tanam campur, jenis kayu Balsa – Sengon No Uraian
jumlah satuan
Nilai sat (Rp)
Jumlah (Rp)
I INPUT Membangun Hutan ‐ KIBARHUT 3K2CBS skala ut 0,324 ha a 1 Bibit Sengon 518 btg 550 285.120 252 btg 550 138.600 Bibit Balsa Ajir 644 buah 75 48.330 2 Pupuk kandang 2.986 kg 225 671.866 3 Tenaga kerja: • Persiapan lahan & penanaman 18 HOK 25.000 459.400 • Pemeliharaan 61 HOK 25.000 1.535.000 • Kontrol & penjagaan tanaman 36 HOK 25.000 897.400 4 Umum & administrasi kemitraan 1 daur 1.315.972 1.315.972 • Sosialisasi dan penyuluhan 0,324 ha 782.426 253.506 • Penyusunan & pembuatan kontrak 0,324 ha 166.963 54.096 • Pembinaan dan Monev 1 daur 652.533 652.533 5 Peralatan 1 paket 280.700 280.700 b 1 Benih (pangan/horti) ‐ jagung 42 kg 5.000 207.600 2 Obat 9 liter 90.000 818.640 3 Pupuk kandang 1.558 kg 225 350.514 Pupuk Urea 975 kg 1.800 1.754.352 Pupuk TSP 294 kg 1.850 544.344 4 Tenaga Kerja 236 HOK 25.000 5.898.000 5 Biaya Penyusutan alsin 3 tahun 196.992 590.976 II Perolehan/sewa lahan 1 daur 2.835.000 Jumlah Input 0,324 ha 19.591.949 III OUTPUT (Hasil) KIBARHUT • Sengon (kayu) 54 pohon 64.200 3.466.142 • Balsa (kayu) 216 pohon 69.000 14.901.172 9.478 kg 1.150 10.900.227 • Jagung (tumpangsari 6 MT) 0,324 ha Jumlah Output 29.267.540 Laba Sebelum pajak 0,324 ha 9.675.591 Pajak dan retribusi lainnya 1 daur 122.018 122.018 Laba Bersih 0,324 ha 9.553.573 NPV, i=15% 0,324 ha 2.081.428 B/C Ratio = 1,42 IRR = 24%
0
1
2
Tahun ke ‐ 3
4
5
6
285.120 138.600 48.330 520.020 151.846 459.400 254.000 118.900 216.384 126.753 54.096 93.219 280.700 69.200 272.880 116.838 584.784 181.448 1.966.000 196.992 405.000 6.388.664
254.000 254.000 254.000 173.000 173.000 173.000 118.900 118.900 118.900 140.600 140.600 140.600 174.160 171.672 171.672 194.028 194.028 194.028 126.753 93.219 93.219 93.219 93.219 93.219 93.219 69.200 272.880 116.838 584.784 181.448 1.966.000 196.992 405.000 4.585.267
69.200 272.880 116.838 584.784 181.448 1.966.000 196.992 405.000 405.000 405.000 405.000 405.000 4.430.933 1.169.544 1.005.847 1.005.847 1.005.847 1.036.603 2.429.539 5.830.893 9.070.278
3.670.110 3.670.110 (2.718.554) 17.431 (2.735.985) (2.735.985)
3.633.409 3.633.409 (951.858) 17.431 (969.289) (842.860)
3.596.708 3.596.708 (834.225) 17.431 (851.656) (643.975)
(1.169.544) 17.431 (1.186.975) (780.455)
1.036.603 30.756 17.431 13.325 7.619
8.260.432 7.254.585 17.431 7.237.154 3.598.145
9.070.278 8.064.431 17.431 8.047.000 3.478.940
238
Lampiran 14 Laba bersih usaha (INPAK) dari hasil pengolahan kayu
a.
Proyeksi Rugi Laba INPAK contoh Uraian Volume kayu (bahan baku) = 238.539,95 m³ 1. Penjualan bersih 2. Beban pokok penjualan Laba kotor
Harga (Rp) 371.693.529.196 289.850.395.998 81.843.133.200
3.
Beban usaha Laba usaha
60.788.671.447 21.054.461.753
4.
Penghasilan (beban) lain-lain PPN Beban (Penghasilan) pajak
614.888.572 (6.452.022.827)
5.
Laba (rugi) bersih
15.217.327.498 63.793,62
Laba bersih per m³ Sumber : Laporan keuangan dan laporan auditor independen (2006)
b.
Proyeksi Rugi Laba industri kayu lapis/blockboard/balok laminasi Uraian 1. Penjualan 2. Biaya Pabrikasi 3. Biaya non – pabrikasi Laba operasi 4. 5.
Biaya non operasi Bunga pinjaman Bank Laba bersih
6.
Pajak PPN PPH Laba Bersih setelah pajak
7.
Harga (Rp) 19.872.000.000,00 17.347.742.044,56 912.342.666,67 1.611.915.288,78 12.000.000,00 120.000.000,00 1.479.915.288,78 596.160.000,00 220.938.822,19 662.816.466,58
66.281,65 Laba bersih per m³ Sumber: Nurendah Y, 2008 (Strategi peningkatan kinerja industry kayu lapis melalui pendekatan ekoefisiensi)
239
Lampiran 15 Analisis finansial KIBARHUT berdasarkan masing-masing pelaku
Pelaku Tipe 1 Bawang hub 1 tingkat Agents (1B1MS) Principal hub 2 tingkat Agents (1B2MS) Principal hub 2 tingkat Agents (1B2AS) Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Principal Tipe 2 Sukaraja hub 2 tingkat Agents (1B2MS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (1B2AS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Mitra antara Principal Tipe 2 Krucil hub 1 tingkat Agents (2K1MS) Principal hub 2 tingkat Agents (2K2MB) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (2K2MS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Mitra antara Principal Tipe 3 Sukaraja hub 2 tingkat Agents (3S2MS) Mitra antara Principal Tipe 3 Krucil hub 2 tingkat Agents (3K2MB) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (3K2MCBS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Mitra antara Principal
Input (Rp) a Kumulatif Present value
Output (Rp) m Kumulatif Present value
B/C ratio
IRR
143.621.000 120.035.503 293.793.126 176.533.764 56.498.262 2,89 55.174.000 41.476.064 214.160.000 100.362.949 58.886.885 2,87 10.464.652 9.002.076 19.345.449 12.686.683 3.684.608 2,85 1.167.280 945.013 1.765.236 817.798 11.533 1,02 7.647.254 6.873.090 14.730.109 9.551.934 2.818.731 2,71 693.975 561.063 1.077.069 546.906 10.617 1,02 3.251.669 2,78 11.075 1,02
47% 43% 45% 15% 45% 16% 45% 16%
5.386.613 303.014 1.463.199 9.545.434 461.007 2.109.848
48.914.942 7.636.025 14.328.498 1.223.627 2.276.404 15.499.984 1.218.676 2.249.709
4.434.177 221.629 1.290.060 7.754.187 337.243 1.848.835
11.160.667 585.644 3.626.336 18.282.193 835.978 5.172.131
40.304.737 105.873.643 5.425.079 12.423.109 11.918.549 27.578.882 858.189 2.316.705 1.645.599 4.004.837 12.985.942 28.832.953 859.156 2.267.255 1.648.466 3.817.029
6.526.745 303.360 1.899.350 10.877.970 437.314 2.711.227
NPV, i = 15%
1,85 1,51 1,52 1,85 1,39 1,51 1,85 1,45 1,51
35% 29% 27% 34% 26% 27% 35% 28% 27%
61.570.177 21.265.440 2,90 5.710.409 285.329 1,07 15.979.263 4.060.715 1,88 1.060.364 202.175 1,29 1.837.630 192.031 1,14 17.482.216 4.496.274 2,20 1.067.132 207.976 1,34 1.815.691 167.225 1,13 4.278.494 2,04 205.075 1,32 179.628 1,14
47% 17% 33% 22% 19% 37% 23% 18% 35% 23% 18%
2.337.032 3.539.986 2.219.030
2.057.776 2.425.842 1.850.897
5.362.252 9.075.370 8.448.599
3.133.906 4.312.413 4.031.501
10.781.107 6.509.867 2.318.488 11.778.956 5.696.534 2.238.477
9.796.943 4.338.587 1.832.518 10.460.293 3.844.464 1.783.947
11.019.672 14.938.869 6.513.844 10.900.227 14.142.832 6.217.827
9.914.183 6.837.570 2.985.423 10.612.636 6.638.099 2.925.244
2.092.568 84.732 609.290 3.123.783 100.071 862.392 2.608.176 92.401 735.841
1.076.129 1,98 1.886.571 2,14 2.180.603 2,36
36% 38% 38%
117.240 2.498.984 1.152.906 152.343 2.793.635 1.141.297 134.792 2.646.309 1.147.101
36% 32% 29% 33% 37% 30% 35% 35% 29%
1,25 1,74 1,69 1,25 2,08 1,73 1,25 1,91 1,71
240
Lampiran 16 Analisis sensitifitas
a. Secara Total Input (Rp) a Kumulatif Present Value Tipe 1 Bawang a. 1B1MS Hub 1 tingkat b. 1B2MS c. 1B2AS Hub 2 tingkat
Output (Rp) m Kumulatif Present Value
NPV, i = 15%
IRR
2,57 2,57 1,86 1,99 1,92
41% 41% 33% 34% 34%
208.734.750
169.587.145
507.953.125
11.886.576 8.765.656
10.152.717 7.584.134
19.345.448 14.730.108
7.421.113 12.578.870
6.160.856 10.303.235
14.088.888 22.462.083
8.058.546 13.064.539
1.897.690 2.761.304 2.329.497
1,49 1,48 1,49
27% 27% 27%
58.016.176
46.793.587
105.873.643
61.570.177
18.410.476 19.531.761
14.847.428 15.908.325
29.895.587 31.100.208
17.039.627 18.549.347
14.776.590 14.776.590 2.192.199 2.641.022 2.416.611
1,90 1,90 1,31 1,45 1,38
34% 34% 23% 25% 24%
Tipe 3 Sukaraja i. 2S2MS Hub 2 tingkat
8.429.495
6.585.069
19.882.842
10.033.766
3.448.697 3.448.697
1,88 1,88
31% 31%
Tipe 3 Krucil j. 2K2MB k. 2K2CBS Hub 2 tingkat
20.129.348 20.191.445
16.352.357 16.448.325
29.317.676 29.267.540
17.802.374 18.170.131
1.450.017 1.721.806 1.585.912
1,23 1,32 1,28
21% 22% 21%
Tipe 2 Sukaraja d. 2S2MS e. 2S2AS Hub 2 tingkat Tipe 2 Krucil f. 2K1MS Hub 1 tingkat g. 2K2MB h. 2K2MS Hub 2 tingkat
276.896.714 107.309.569 107.309.569 12.686.683 2.533.966 9.551.934 2.107.686 2.320.826
B/C ratio
241
Lampiran 16 (lanjutan)
b. Berdasarkan masing-masing pelaku Pelaku Tipe 1 Bawang hub 1 tingkat Agents (1B1MS) Principal hub 2 tingkat Agents (1B2MS) Principal hub 2 tingkat Agents (1B2AS) Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Principal Tipe 2 Sukaraja hub 2 tingkat Agents (1B2MS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (1B2AS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Mitra antara Principal Tipe 2 Krucil hub 1 tingkat Agents (2K1MS) Principal hub 2 tingkat Agents (2K2MB) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (2K2MS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Mitra antara Principal Tipe 3 Sukaraja hub 2 tingkat Agents (3S2MS) Mitra antara Principal Tipe 3 Krucil hub 2 tingkat Agents (3K2MB) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (3K2MCBS) Mitra antara Principal hub 2 tingkat Agents (rata-rata) Mitra antara Principal
B/C ratio
IRR
150.802.050 126.037.278 293.793.125 176.533.764 50.496.487 2,43 57.932.700 43.549.867 214.160.000 100.362.949 56.813.082 2,72 10.660.932 9.160.454 19.345.448 12.686.683 3.526.229 2,66 1.225.644 992.263 1.765.236 817.798 (35.717) 0,95 8.036.983 6.995.017 14.730.108 9.551.934 2.696.803 2,55 728.673 589.116 1.077.069 546.906 (17.436) 0,96 3.111.561 2,61 (26.577) 0,96
41% 42% 43% 14% 43% 14% 43% 14%
Input (Rp) a Kumulatif Present value
5.566.590 318.165 1.536.359 9.879.472 484.057 2.215.341
50.012.236 8.003.940 14.735.442 1.296.799 2.378.234 15.889.956 1.279.610 2.362.195
4.573.583 232.710 1.354.563 8.007.854 354.105 1.941.277
Output (Rp) m Kumulatif Present value
11.160.666 585.644 3.623.336 18.282.192 835.978 5.172.131
41.107.641 105.873.643 5.685.947 12.423.109 12.218.451 27.578.882 913.088 2.316.705 1.715.888 4.004.837 13.275.322 28.832.953 902.114 2.267.255 1.730.889 3.817.029
6.526.745 306.360 1.899.350 10.877.970 437.314 2.711.227
NPV, i = 15%
1,76 1,42 1,44 1,74 1,31 1,44 1,75 1,37 1,44
33% 27% 25% 32% 24% 25% 33% 26% 25%
61.570.177 20.462.537 2,72 5.710.409 24.462 1,01 15.979.263 3.760.812 1,78 1.060.364 147.276 1,20 1.837.630 121.741 1,09 17.482.216 4.206.893 2,06 1.067.132 165.018 1,26 1.815.691 84.802 1,07 3.983.853 1,92 156.147 1,23 103.272 1,08
45% 15% 31% 20% 17% 35% 21% 17% 33% 21% 17%
2.382.528 3.716.985 2.329.982
2.094.493 2.547.134 1.943.442
5.362.252 9.075.370 8.448.599
3.133.906 4.312.413 4.031.501
10.859.576 6.835.360 2.434.412 11.859.683 5.981.361 2.350.401
9.872.697 4.571.141 1.908.518 10.538.494 4.036.687 1.873.145
11.074.828 14.938.869 6.513.844 12.175.977 14.142.832 6.217.827
9.963.771 6.837.570 2.985.423 10.665.807 6.638.099 2.925.244
1.953.162 73.650 544.787 2.870.116 83.209 769.950 2.411.639 78.430 657.369
1.039.413 1,93 1.765.279 2,02 2.088.058 2,24
35% 36% 36%
91.074 2.266.429 1.076.904 127.313 2.601.412 1.052.100 109.193 2.433.921 1.064.502
30% 30% 28% 29% 35% 28% 30% 33% 28%
1,18 1,64 1,62 1,19 1,95 1,64 1,19 1,79 1,63
242
Lampiran 17 Analisis PAM KIBARHUT di Pulau Jawa a.
Hasil analisis PAM
Tipe 1 Bawang
1B1MS 1B2MS 1B2AS
Tipe 2 Sukaraja
2S2MS 2S2AS
Tipe 2 Krucil
2K1MS 2K2MB 2K2MS
Tipe 3 Sukaraja
3S2MB
Tipe 3 Krucil
3K2MB 3K2CBS
d.
Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi Privat Social Divergensi
Pendapatan (output) 276.896.714 351.120.131 (74.223.417) 12.686.683 14.091.556 (1.404.873) 9.691.820 10.216.618 (524.798) 8.058.546 9.194.826 (1.136.280) 13.064.539 14.963.596 (1.899.057) 61.570.177 69.573.154 (8.002.976) 17.039.627 19.736.951 (2.697.324) 18.549.347 21.868.963 (3.319.616) 10.033.766 11.121.173 (1.087.407) 17.802.374 18.448.966 (646.592) 18.170.131 20.182.966 (2.012.834)
Biaya (Input) Tradable Domestik 37.945.155 123.566.411 33.791.011 117.860.790 4.154.144 5.705.621 2.756.098 7.190.990 2.508.265 6.924.829 247.833 266.160 2.266.619 5.167.534 2.005.658 4.984.134 260.962 183.399 1.810.360 4.088.511 1.772.644 3.897.575 37.716 190.936 2.927.345 6.952.222 2.907.219 6.453.349 20.126 498.873 11.359.968 34.369.849 9.933.906 32.716.732 1.426.062 1.653.116 3.093.465 11.328.871 2.795.327 10.813.384 298.138 515.487 3.689.004 11.804.560 3.314.361 11.288.927 374.643 515.633 1.486.872 4.847.643 1.435.755 4.592.709 51.117 254.934 3.886.470 12.081.577 3.442.424 11.550.781 444.046 530.796 4.292.667 11.796.036 3.806.756 11.283.879 485.911 512.157
Keuntungan (Profit) 115.385.147 199.468.330 (84.083.183) 2.739.596 4.658.462 (1.918.866) 2.257.667 3.226.827 (969.159) 2.159.675 3.524.607 (1.364.933) 3.184.972 5.603.028 (2.418.056) 15.840.361 26.922.516 (11.082.155) 2.617.291 6.128.240 (3.510.949) 3.055.784 7.265.676 (4.209.892) 3.699.251 5.092.709 (1.393.458) 1.834.327 3.455.761 (1.621.433) 2.081.428 5.092.331 (3.010.903)
Indikator analisis PAM KIBARHUT di Pulau Jawa
PP (private SP (social OT (output IT (input FT (factor NT (net profit) profit) transfer) transfer) transfer) transfer) Tipe 1 - 1B1MS/1 tingkat 115.385.147 199.468.330 (74.223.417) 4.154.144 5.706.621 (84.083.183) Bawang - 1B2MS 2.739.596 4.658.462 (1.404.873) 247.833 266.160 (1.918.866) - 1B2AS 2.257.667 3.226.827 (524.798) 260.962 183.399 (969.159) - rerata 2 tingkat 2.498.631 3.942.644 (964.836) 254.397 224.780 (1.444.013) Tipe 2 - 2S2MS 2.159.675 3.524.607 (1.136.280) 37.716 190.936 (1.364.933) Sukaraja - 2S2AS 3.184.972 5.603.028 (1.899.057) 20.126 498.873 (2.418.056) - rerata 2 tingkat 2.672.323 4.563.818 (1.517.669) 28.921 344.904 (1.891.494) Tipe 2 - 2K1MS/1 tingkat 15.840.361 26.922.516 (8.002.976) 1.426.062 1.653.116 (11.082.155) Krucil - 2K2MB 2.617.291 6.128.240 (2.697.324) 298.138 515.487 (3.510.949) 374.643 515.633 (4.209.892) - 2K2MS 3.055.784 7.265.676 (3.319.616) - rerata 2 tingkat 2.836.537 6.696.958 (3.008.470) 336.391 515.560 (3.860.420) Tipe 3 - 3S2MB/ 3.699.251 5.092.709 (1.087.407) 51.117 254.934 (1.393.458) Sukaraja 2 tingkat Tipe 3 - 3K2MB 1.834.327 3.455.761 (646.592) 444.046 530.796 (1.621.433) Krucil - 3K2CBS 2.081.428 5.092.331 (2.012.834) 485.911 512.157 (3.010.903) - rerata 2 tingkat 1.957.878 4.274.046 (1.392.713) 464.978 521.477 (2.316.168)
243
e.
Rasio PAM KIBARHUT di Pulau Jawa
Tipe 1 Bawang - 1B1MS/1 tingkat - 1B2MS - 1B2AS - rerata 2 tingkat Tipe 2 Sukaraja - 2S2MS - 2S2AS - rerata 2 tingkat Tipe 2 Krucil - 2K1MS/1 tingkat - 2K2MB - 2K2MS - rerata 2 tingkat Tipe 3 Sukaraja - 3S2MB/2 tingkat Tipe 3 Krucil - 3K2MB - 3K2CBS - rerata 2 tingkat Rata-rata Pulau Jawa
PCR 0,5171 0,7241 0,6959 0,7100 0,6544 0,6858 0,6701 0,6844 0,8123 0,7944 0,8033 0,5672 0,8682 0,8500 0,8591 0,7012
DRCR 0,3714 0,5978 0,6070 0,6024 0,5251 0,5353 0,5302 0,5486 0,6383 0,6084 0,6233 0,4742 0,7697 0,6890 0,7294 0,5715
NPCO 0,7886 0,9003 0,9486 0,9244 0,8764 0,8731 0,8748 0,8850 0,8633 0,8482 0,8558 0,9022 0,9650 0,9003 0,9326 0,8909
NPCI 1,1229 1,0988 1,1301 1,1144 1,0213 1,0069 1,0141 1,1436 1,1067 1,1130 1,1098 1,0356 1,1290 1,1276 1,1283 1,0833
PC 0,5784 0,5881 0,6997 0,6449 0,6127 0,5684 0,5906 0,5884 0,4271 0,4206 0,4238 0,7264 0,5308 0,4087 0,4698 0,5774
EPC 0,7530 0,8573 0,9043 0,8808 0,8418 0,8408 0,8413 0,8419 0,8232 0,8009 0,8120 0,8824 0,9273 0,8474 0,8874 0,8543
Lampiran 18 Rasio PAM KIBARHUT, ada kredit tunda tebang mulai tahun ke-4 a.
Indikator analisis PAM usaha KIBARHUT di Pulau Jawa
PP (private SP (social OT (output IT (input FT (factor NT (net profit) profit) transfer) transfer) transfer) transfer) Tipe 1 - 1B1MS/1 tingkat 214.970.789 199.468.330 37.062.294 4.154.144 17.405.691 15.502.459 Bawang - 1B2MS 5.290.050 4.658.462 1.538.689 247.833 659.268 631.588 - 1B2AS 4.037.757 3.226.827 1.443.722 260.962 371.830 810.930 - rerata 2 tingkat 4.663.903 3.942.644 1.491.205 254.397 515.549 721.259 Tipe 2 - 2S2MS 4.668.410 3.524.607 1.671.729 37.716 490.210 1.143.803 Sukaraja - 2S2AS 6.747.689 5.603.028 2.109.236 20.126 944.449 1.144.661 - rerata 2 tingkat 5.708.050 4.563.818 1.890.483 28.921 717.330 1.144.232 Tipe 2 - 2K1MS/1 tingkat 33.247.571 26.922.516 12.102.615 1.426.062 4.351.498 6.325.055 Krucil - 2K2MB 7.679.357 6.128.240 3.414.340 298.138 1.565.085 1.551.117 - 2K2MS 7.926.691 7.265.676 2.549.010 374.643 1.513.351 661.015 - rerata 2 tingkat 7.803.024 6.696.958 2.981.675 336.391 1.539.218 1.106.066 Tipe 3 - 3S2MB/ 7.814.880 5.092.709 3.580.028 51.117 806.740 2.722.171 Sukaraja 2 tingkat Tipe 3 - 3K2MB 6.058.342 3.455.761 4.471.590 444.046 1.424.962 2.602.582 Krucil - 3K2CBS 6.088.119 5.092.331 2.754.209 485.911 1.272.509 995.788 - rerata 2 tingkat 6.073.231 4.274.046 3.612.899 464.978 1.348.736 1.799.185
Tipe
b.
Rasio PAM usaha KIBARHUT di Pulau Jawa
Tipe 1 Bawang - 1B1MS/1 tingkat - 1B2MS - 1B2AS - rerata 2 tingkat Tipe 2 Sukaraja - 2S2MS - 2S2AS - rerata 2 tingkat Tipe 2 Krucil - 2K1MS/1 tingkat - 2K2MB - 2K2MS - rerata 2 tingkat Tipe 3 Sukaraja - 3S2MB/2 tingkat Tipe 3 Krucil - 3K2MB - 3K2CBS - rerata 2 tingkat Rata-rata Pulau Jawa
PCR 0,3862 0,5891 0,5702 0,5796 0,4845 0,5230 0,5037 0,5272 0,6171 0,6176 0,6174 0,4086 0,6817 0,6735 0,6776 0,5384
DRCR 0,3714 0,5978 0,6070 0,6024 0,5251 0,5353 0,5302 0,5486 0,6383 0,6084 0,6233 0,4742 0,7697 0,6890 0,7294 0,5715
NPCO 1,1056 1,1092 1,1413 1,1253 1,1818 1,1410 1,1614 1,1740 1,1730 1,1166 1,1448 1,3219 1,2424 1,1365 1,1894 1,1892
NPCI 1,1229 1,0988 1,1301 1,1144 1,0213 1,0069 1,0141 1,1436 1,1067 1,1130 1,1098 1,0356 1,1290 1,1276 1,1283 1,0833
PC 1,0777 1,1356 1,2513 1,1934 1,3245 1,2043 1,2644 1,2349 1,2531 1,0910 1,1720 1,5345 1,7531 1,1955 1,4743 1,3242
244
Lampiran 19 Analisis teoritis pangsa pasar dan pasokan ekspor kayu bundar Kebijakan pemerintah saat ini tidak memperkenankan (melarang) ekspor kayu bundar (KB). Pelarangan ekspor KB telah dimulai tahun 1980 dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (SKB 3 Menteri) dan SKB 3 Dirjen mengenai kewajiban penyediaan kayu untuk industri dalam negeri dikaitkan dengan ekspor KB. SKB efektif diberlakukan pada tahun 1985. Guna menghindari desakan dan intervensi internasional serta seiring derasnya arus liberalisasi perdagangan dunia, maka pemerintah mencabut larangan ekspor KB dan menerapkan pajak ekspor yang tinggi sebesar US$ 500–4,800 per m³ KB sejak Juni 1992, dan menurunkannya menjadi 10% dari harga patokan ekspor pada Desember 2000 (Simangunsong, 2004). Kebijakan tersebut tidak bertahan lama karena kemudian larangan ekspor KB kembali diberlakukan dengan terbitnya SKB Menteri Kehutanan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Oktober 2001 dan kebijakan larangan eskpor tersebut masih berlaku sampai dengan saat ini. Secara teoritis, kebijakan (atau) intervensi pemerintah untuk melarang eskpor KB (khususnya kayu dari hutan tanaman) menyebabkan pasar KB tertutup dan terbatas pada kebutuhan lokal. Secara grafis (Gambar 23) adanya larangan eskpor KB yang dilakukan oleh suatu negara (dalam hal ini adalah Indonesia) secara otomatis akan menyebabkan pasokan KB di dunia menjadi berkurang, sehingga menyebabkan harga meningkat (pasokan dunia berkurang sebesar AB atau selisih
dan
, yang
sekaligus juga menjadi excess supply KB jenis FGS di dalam negeri). Harga KB di pasar dunia menjadi lebih tinggi dibandingkan harga di dalam negeri (Pw > Pd). Data pada Lampiran 11 menunjukkan bahwa harga (pasar) domestik di tingkat pabrik (eksportir) rata-rata Rp 650.000 setara US$ 70,35 per m³ (US$ 1 = Rp 9.240). Rata-rata harga dunia adalah US$ 109 atau harga paritasnya di tingkat pabrik (eksportir) rata-rata senilai Rp 802.432 atau US$ 86,84. Terdapat perbedaan (disparitas) antara harga dunia (Pw) sebesar 35,8% dengan harga pasar domestik (Pd) atau disparitas sebesar 25,5% antara harga paritasnya dibandingkan Pd (catatan: harga dunia tidak dapat secara langsung dijadikan patokan, karena belum memperhitungkan distorsi yang terjadi di pasar seperti ongkos kapal, asuransi, sertifikasi, ongkos/biaya dan pungutan lain di pelabuhan, ongkos angkut, dan kebijakan pemerintah lainnya sehingga perhitungan analisis PAM menggunakan harga paritasnya).
245
Sw
P
P
Swte A
Pw Pwte
Sd
B F
Swe
G L
Pwe = Pde
M R
O
Pdte
E
Pd
D J
T
K
S
N
H
C
Dw
Dd
Q
A. Pasar domesik KB jenis FGS
Q
B. Pasar dunia KB jenis FGS
Gambar 23. Pengaruh kebijakan ekspor terhadap pasar KB jenis FGS
Kondisi demikian menghasilkan net transfer negatif (PAM pada Lampiran 17), dan menyebabkan tidak adanya pendapatan (government revenue) diterima pemerintah dalam bentuk pungutan/tarif bea keluar (barang ekspor terkena pungutan atau bea keluar yang tarifnya ditentukan Menteri Keuangan). Disparitas harga sebesar 35,8% sesungguhnya memadai untuk terjadinya transaksi ekspor KB jenis FGS dari Pulau Jawa, sebagaimana dinyatakan Widyantoro (2005) bahwa jika disparitas harga mencapai > 30% maka ekspor dapat dilakukan. Jika, pemerintah mengeluarkan kebijakan ekstrim dengan membolehkan ekspor KB jenis FGS tanpa adanya bea keluar, maka harga domestik merangkak naik dan secara ekstrim meningkat, sehingga setara harga dunianya (Pde = Pwe). Pada titik dimaksud, jumlah yang mungkin diekspor adalah sebesar excess supply yang terjadi pada tingkat harga tersebut (yaitu sebesar LM atau selisih
dan
). Artinya ekspor
KB jenis FGS terus dilakukan sampai dengan selisih harga dunia dan harga domestik adalah sama dengan biaya pengangkutannya dari Indonesia ke negara pengimpor, ditambah biaya-biaya lainnya yang dikenakan terhadap barang ekspor tersebut (diantaranya adalah biaya sertifikasi dan uji laboratorium SPS yang harus dipenuhi produk kayu eskpor yang tetap dikenakan). Dengan kata lain, ekspor dihentikan ketika tidak ada lagi perbedaan antara harga paritas dan harga pasar (lokal) KB di tingkat
246
pabrik. Dengan demikian, pasokan KB di pasar internasional bertambah banyak (dari Qw ke Qwe) sehingga menggeser kurva supply ke kanan (dari Sw ke Swe). Pada kondisi tersebut, produsen (pengelola hutan) memperoleh manfaat (gains) terbesar, konsumen domestik KB jenis FGS (industri pengolahan kayu) menderita kerugian (consumers’ loss), dan pemerintah memperoleh sedikit tambahan pendapatan (dari PPH, PPh, dan PNBP tetapi tidak dari bea keluar), serta terjadi perolehan devisa dari adanya ekspor KB jenis FGS tersebut. Widyantoro (2005) menyatakan dalam kondisi tersebut maka manfaat bersih yang diperoleh adalah negatif, dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan menurun kesejahteraannya. Widyantoro (2005) mengungkapkan bahwa naiknya harga KB yang terlalu besar (misal mencapai > 30%) meningkatkan pasokan kayu dunia sehingga kurva bergeser ke kanan. Dampaknya adalah terjadi penurunan surplus konsumen yang lebih besar daripada peningkatan surplus produsen dan penerimaan pemerintah, sehingga kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan turun. Selain itu, ekonomi domestik juga turun akibat dari surplus konsumen yang turun lebih besar dari peningkatan penerimaan pemerintah dan penerimaan devisa. Karenanya kebijakan membuka keran ekspor (secara bebas) dalam jangka pendek tidak memberikan insentif, sehingga perlu ditempuh suatu paket kebijakan yang mencakup upaya memperbanyak industri (industri pulp and paper atau industri pengolahan kayu lain sebagai alternatif). Secara intuitif, banyaknya industri memberikan peluang berkembangnya pengelolaan hutan karena pembeli KB jenis FGS semakin banyak (kondisi ini yang terjadi di Pulau Jawa, dimana semangat menanam pohon kayu sudah tumbuh seiring permintaan KB dan harga yang cenderung meningkat karena keberadaan industri perkayuan berbagai jenis dan skala usaha yang terus bertambah dan berkembang di seluruh daerah di Jawa). Untuk menghambat kenaikan harga KB yang terlampau tinggi di dalam negeri, dan menstabilkan pasokan industri perkayuan di dalam negeri, sekaligus peningkatan pendapatan negara maka pemerintah dapat menerapkan pajak/bea keluar sebesar tx terhadap KB jenis FGS. Adanya pajak mengurangi ekspor sampai pada tingkat dimana harga domestik ditambah pajak (Pdte) dan biaya-biaya lain yang dikenakan terhadap barang ekspor adalah setara harga di pasar internasional (Pwte) setelah dikurangi biaya transportasi. Pasokan internasional sedikit berkurang dibandingkan sebelumnya sehingga kurva supply hanya bergeser ke Swte. Pada kondisi tersebut, konsumen dan produsen memperoleh surplus. Produsen memperoleh surplus terbesar, sedangkan
247
pemerintah memperoleh pendapatan (government revenue) dari peningkatan PSDH dan peningkataan tariff bea keluar sebesar selisih
dan
dikalikan besarnya
pajak/bea keluar (saat ini besarnya PPN, PPh dan PNBP adalah sekitar 12,75% sedangkan tariff bea keluar sesuai Permenkeu No. 223/PMK-011/2008 adalah 5–10% untuk kayu gergajian S4S – dikeringkan dan diratakan keempat sisinya). Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 223/PMK.011/2008 maka produk kayu dalam bentuk kayu olahan (gergajian) yang boleh diekspor adalah kayu gergajian yang telah dikeringkan dan diratakan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan halus dengan luas penampang 1.000–4.000 mm², sedangkan khusus kayu Merbau adalah dengan luas penampang 4.000–10.000 mm². Produk ekspor tersebut terkena tariff bea keluar sebesar 5% (untuk semua jenis kayu), dan terkena tariff bea keluar sebesar 10% khusus untuk kayu Merbau.
Jika transaksi ekpor diperkenankan maka terdapat kemungkinan bagi pemerintah mengenakan bea keluar maksimal 12,75% (dihitung dari besarnya disparitas harga di pintu pabrik/eksportir (25,5%) dikurangi pajak (12,75%) yang harus dibayar eksportir), pada tariff/harga patokan ekspor (HPE) US$ 109. Jika tariff/HPE ditetapkan lebih rendah, maka bea keluar dikenakan dengan tariff lebih tinggi dari 12,75%, dan begitu juga sebaliknya. Pengenaan bea keluar tersebut masih dalam batas kewajaran, mengacu pada Astana (2005) bahwa PE berkisar 15 – 30% adalah optimal. PE terlalu tinggi menyebabkan harga domestik KB jenis FGS tertekan dan bernilai jauh dibawah harga dunianya, dan PE terlalu rendah menyebabkan harga KB di dalam negeri melonjak tinggi sehingga mengganggu pasokan industri dalam negeri. Pengenaan bea keluar juga harus memperhitungkan adanya biaya sertifikasi dan uji laboratorium yang diwajibkan untuk transaksi internasional produk kayu (diantaranya SPS), biaya siluman (invicible cost) di pelabuhan, serta resiko pemasaran internasional seperti nilai tukar, krisis keuangan, dan tingginya nilai jaminan asuransi. Dengan kata lain, harga KB jenis FGS di pasar dalam negeri mencapai optimal ketika nilainya sekitar 70 – 80% dari harga di pasar internasional (Widyantoro, 2005). Pada tingkat harga tersebut, KB jenis FGS di Pulau Jawa mempunyai 2 kemungkinan pemanfaatan yang menguntungkan yaitu selain dimanfaatkan di dalam negeri juga mempunyai peluang untuk eskpor. Jika harga pasar domestik berada di luar rentang optimal tersebut maka (i) jika harga pasar lebih rendah dari rentang tersebut maka secara otomatis ekspor merupakan transaksi yang lebih menguntungkan, tetapi (ii) jika harga pasar domestik adalah lebih tinggi dari rentang tersebut maka impor kayu merupakan tindakan efisiensi yang dapat dilakukan oleh industri pengolahan kayu.
248
Lampiran 20 Aturan grading kayu bundar oleh INPAK a.
PT. SGS
249
b. PT.KTI
250
251
Lampiran 21 Diferensiasi produk dan harga pada pemasaran kayu di lokasi contoh
a.
Kisaran harga kayu (log) jenis Sengon di lokasi contoh Diamater (cm) 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 up
Harga KB jenis Sengon per m³ (Rp/ m³) Sukaraja Bawang 200.000 – 300.000 200.000 – 275.000 250.000 – 420.000 250.000 – 420.000 300.000 – 560.000 300.000 – 610.000 350.000 – 630.000 350.000 – 630.000 450.000 – 650.000 450.000 – 650.000
Krucil 185.000 – 250.000 225.000 – 400.000 275.000 – 510.000 325.000 – 510.000 400.000 – 650.000
Keterangan: a. Berbagai ukuran KB dengan diameter ≥ 10 cm. b. Tidak ada perbedaan harga KB hasil KIBARHUT dan hasil non KIBARHUT c. Kisaran harga berdasarkan informasi petani, pedagang, sawmill/depo dan INPAK
b.
Harga jual dasar (HJD) Perum Perhutani untuk Kayu Bundar Sengon Mutu Pertama (P) pada Tahun 2008 dan 2009 Panjang (m) 1,0 up 1 – 1,9 2,0 up Sumber:
Harga (Rp/m³) kayu bundar Sengon mutu P per kelas diameter (cm) 16 – 19 20 – 29 30 – 39 2008 a) 2009 b) 2008 a) 2009 b) 2008 a) 2009 b) 217.000 326.000 ------------287.000 431.000 323.000 484.000 ----332.000 498.000 369.000 553.000 SK Direksi Perum Perhutani; a). No. 007/Kpts/Dir/2008 tanggal 9 Januari 2008; b). No. 003/Kpts/Dir/2008 tanggal 5 Januari 2009
252
Lampiran 22. Struktur organisasi KAMkti Pengurus KSU “Alas Mandiri KTI” Periode Tahun 2007 – 2010 Rapat Anggota
Penasehat: Abdul Qodir Al Hamid
Pengurus Koperasi Ketua: Abdul Manap Sekretaris: Afan Afnani Bendahara: Rofi’i
Pengawas: Bukas Arief Setyo B
BADAN USAHA Manager: Heru Jhudianto Wakil Manager: 1. H. Suhardjono 2. Ir. Suyatno Sekretariat SFM Gatot Ismoyo Allailiy Damayanti Afan Afnani O
Bendahara Nurhamidah
Kepala Unit Usaha Hutan Lestari Agus Setiawan
Kepala Unit Usaha Sukirman
Administrasi Dini V
Koord. Operasional Hutan Lestari Arief Setyo Budi
Koord. lapangan Afif D
Admin Erwin E.
Perdagangan Saprodi Lutfi
Unit lain-lain Dwi S