Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel
94
95
Lampiran 2. Penghitungan Pembuatan Media Bacto Agar 1.5% Untuk membuat bacto agar dengan konsentrasi 1.5%, maka dibutuhkan : 1,5 gram bacto agar 0.1 gram KNO3 100 ml air laut Bacto agar dengan konsentrasi 1.5% digunakan untuk membuat media padat. Karena dengan konsentrasi tersebut, agar dapat memadat dengan baik pada suhu ruang. Namun jika kita ingin membuat media dengan volume 150 ml air laut dengan konsentrasi 1.5%, maka dibutuhkan : 2.25 gram bacto agar 0.15 gram KNO3 150 ml air laut Untuk memebuat bacto agar dengan konsentrasi 0.1%, maka dibutuhkan : 0.1 gram bacto agar 0.1 gram KNO3 100 ml air laut Bacto agar dengan konsentrasi 0.1% digunakan untuk membuat media cair. Karena dengan konsentrasi tersebut, agar tidak dapat memadat walaupun sudah didiamkan pada suhu ruang.
96
Lampiran 3. Proses Pembuatan Media Bacto Agar 1.5%
Bacto agar
KNO3+ air laut
Dipanaskan
Disterilisasi
Dituang ke cawan petri Dibiarkan memadat
Ditimbang
Laminar flow cabinet
Media siap digunakan
97
Lampiran 4. Teknik Pengenceran Disiapkan 6 tabung teaksi berisi 5 ml air laut steril dan 1 tabung reaksi berisi 4.5 ml air laut steril
Sampel sebanyak 1 gram dimasukkan ke tabung yang berisi 4.5 ml air laut divortex
Pindahkan sebanyak 0.1 ml ke tabung selanjutnya yang berisi 5 ml air laut divortex
Pindahkan sebanyak 0.1 ml ke tabung selanjutnya yang berisi 5 ml air laut
Dilakukan seterusnya hingga tabung terakhir
98
Lampiran 5. Proses Isolasi Bakteri
Sampel
Digerus sampai halus
Diencerkan sampai 10 -7
Hasil pengenceran
Tabung 10-7 dan 10-6 disebar ke media
Diinkubasi pada suhu 30°C
menggunakan L-Glass
99
Lampiran 6. Proses Purifikasi Bakteri
Tandai koloni yang akan dipurifikasi
Panaskan jarum ose sampai memijar
Pindahkan tiap koloni ke cawan petri
Cawan petri dilapisi wrap
Diinkubasi pada suhu 30°C
100
Lampiran 7. Proses Pewarnaan Gram
Membuat apusan bakteri
Preparat ditetesi Gentian Violet
Preparat ditetesi Lugol
Preparat ditetesi Air-Fuchsin
Hasil pewarnaan Gram
Diamati menggunakan mikroskop
101
Lampiran 8. Proses Pengujian Aktivitas Agarase secara Kualitatif
Bakteri dikultivasi selama 3x24 jam
Ditetesi pereaksi Lugol Iodin
Diambil sebanyak 2ml
Dituangkan ke cawan petri
Tunggu selama 15 menit
Zona bening diukur dengan jangka sorong
102
Lampiran 9. Proses Pengujian Aktivitas Agarase secara Kuantitatif
Sampel ditambah reagen D
Dipanaskan pada air mendidih
Didinginkan di air mengalir
Ditambah reagen C
Sampel disentrifugasi
Sampel diukur absorbansinya
103
Lampiran 10. Proses Persiapan Bakteri Menggunakan Kultur Cair
Bakteri hasil seleksi
Di-incubator shaker selama 24 jam
Dipindahkan ke media cair
Adanya
endapan
bakteri telah tumbuh
menandakan
104
Lampiran 11. Proses Isolasi DNA Genom Bakteri
Hasil kultur cair
Pindahkan ke eppendorf Sentrifugasi untuk pengambilan pellet DNA
Pelet DNA
Diberi buffer ekstraksi
Diberi RNAse
Vortex sampai pellet larut Diberi Na Asetat
Diamkan 10 menit
Sentrifugasi
Pindahkan
Pelet mengendap
supernatan
ke eppendorf baru Pindahkan
supernatan
ke eppendorf baru
105
Diberi isopropanol
Sentrifugasi
Diberi etanol 70%
Sentrifugasi
Pelet dikeringkan
Diberi TE
Hasil isolasi DNA
106
Lampiran 12. Proses Amplifikasi DNA
Genom hasil isolasi (DNA template)
Diberi KAPPA2G Fast Ready Mix
Diberi Nuclease Free Water dan
Running dengan alat thermocycler
primer forward dan reverse
107
Lampiran 13. Proses Pembuatan Gel Agarose
Bubuk agarose
Ditimbang
Dilarutkan dalam TBE
Dipanaskan
Dituang ke dalam cetakan gel
Tunggu hingga mengeras
108
Lampiran 14. Proses Elektroforesis
Hasil PCR
DNA Ladder 1kb (marker)
Loading Dye
Dimasukkan ke sumur gel agarose
Setelah dimasukkan ke sumur
Running elektroforesis
Perendaman EtBr
Penyinaran dengan ultraviolet untuk melihat pita DNA
109
Lampiran 15. Pembuatan Kurva Standar Glukosa Disiapkan larutan glukosa dengan konsentrasi 0, 2, 4, 6, 8, 10 mg/100ml. Kemudian masing-masing larutan tersebut diambil dan dipindahkan ke tabung reaksi sebanyak 1 ml. Ditambahkan reagen D ke tiap tabung dan dipanaskan di dalam air mendidih selama 20 menit. Kemudian didinginkan pada air mengalir selama 5 menit. Ditambahkan 1 ml reagen C secara perlahan lalu dikocok sampai tidak terdapat gelembung gas. Larutan dibiarkan selama 10 menit. Disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 6000 rpm. Larutan yang dihasilkan akan pekat sehingga harus diencerkan dengan akuades sebanyak 7 ml agar konsentrasinya dapat terbaca oleh spektrofotometer. Kemudian ditera optical density (OD) masing-masing larutan tersebut pada panjang gelombang 540 nm. Kemudian dibuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi glukosa dan absorbansi (Sumardji dkk 1984). Nilai Absorbansi Glukosa Konsentrasi (mg/100ml) Absorbansi 0 0 2 0,127 4 0,253 6 0,435 8 0,597 10 0,833 Sedangkan hidrolisis gula pereduksi, prosesnya sama dengan pembuatan larutan standar glukosa. Tetapi disini larutan glukosa diganti dengan sampel.
110
Lampiran 16. Penghitungan Larutan Buffer Ekstraksi Isolasi Genom Untuk membuat larutan buffer ekstraksi sebanyak 300 µl, maka larutan yang dibutuhkan adalah : 200 µM Tris HCl pH 8,5 250 µM NaCl 25 µM EDTA 1% SDS Stok yang tersedia konsentrasinya lebih besar daripada yang dibutuhkan, oleh karena itu perlu dilakukan pengenceran untuk memperoleh konsentrasi larutan yang diinginkan. Konsentrasi stok yang tersedia adalah : 1 M Tris HCl pH 8.5 2 M NaCl 0,5 M EDTA 10% SDS Tris HCl
NaCl
V1.M1 = V2.M2
V1.M1 = V2.M2
200.300 = V2.1000
250.300 = V2.2000
60000 = 1000.V2
75000 = 2000.V2
V2 = 60 µl diambil dari stok
V2 = 37,5 µl diambil dari stok
EDTA
SDS
V1.M1 = V2.M2
V1.M1 = V2.M2
25.300 = V2.500
1.300 = V2.10
7500 = 500.V2
300 = 10.V2
V2 = 15 µl diambil dari stok
V2 = 30 µl diambil dari stok
Semua V2 dicampurkan kedalam eppendorf, total dari semua larutan tersebut adalah 142,5 µl. Karena dibutuhkan 300 µl, maka ditambahkan 157,5 µl NFW kedalam ependorf tersebut.
111
Lampiran 17. Proses Analisis Secara Bioinformatika Menggunakan BioEdit Buka program BioEdit > File > open > hasil sekuensing F.ab > OK
File > import > sequence alignment files > hasil sekuensing R.ab > OK
Blok hasil sekuensing R > sequence > nucleid acid > reverse complement
112
Hasil sekuensing F dan R diblok > sequence > pairwise alignment > align two sequence (allow end to slide)
113
Hasil sekuensing F dan R diblok > alignment > create konsensus sequence
114
Huruf awal pada hasil konsensus di blok > edit > select to end > copy paste-kan ke notepad. Hasil tersebut merupakan data awal yang akan digunakan untuk analisis selanjutnya
115
Lampiran 18. Proses Analisis Secara Bioinformatika Menggunakan BLAST Buka http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi > klik nucleotide blast
Paste-kan konsensus ke kotak putih > ubah database menjadi 16S rRNA > BLAST
116
Lampiran 19. Proses Analisis Secara Bioinformatika Menggunakan MEGA5.2 Program ini merupakan cara untuk melihat kekerabatan mikroorganisme. Hasil BLAST akan menyajikan daftar mikroorganisme yang dianggap memiliki kesamaan nukleotida isolat paling mirip dengan data yang ada di Genbank. Mikroorganisme yang max identitiy dan query coverage-nya tinggi, urutan nukleotidanya dikumpulkan didalam satu .text yang diunduh dalam format fasta. Setelah dikumpulkan, .text tersebut dibuka didalam program BioEdit untuk dipotong panjang nukleotidanya sehingga memiliki panjang yang sama persis dengan konsensus isolat. Setelah diedit, .text tersebut disimpan dalam format fasta. Baru data tersebut bisa diolah menggunakan program MEGA5.2. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : Buka program MEGA5.2
Models > find best DNA/protein models
117
Phylogeny > construct maximum likelihood tree
Metode yang digunakan adalah bootstrap 1000 kali dan TN93+G yang merupakan model Tamura Nei dengan tambahan Gamma.
118
Lampiran 20. Komposisi Bacto Agar
Inorganics (%) Calcium
0.179
Chloride
0.021
Cobalt
<0.001
Copper
<0.001
Iron
0.002
Lead
<0.001
Magnesium
0.068
Manganese
<0.001
Nitrate
<0.005
Phosphate
<0.005
Potassium
0.121
Sodium
0.837
Sulfate
1.778
Sulfur
0.841
Tin
<0.001
Zinc <0.001 Sumber : http://vgdusa.com/bacto_agar.htm
119
Lampiran 21. Koloni Bakteri Murni
Pink1
Pink2
Gracilaria1.1
Gracilaria2.1
Gracilaria2.2
Sargassum1.1
120
Sargassum1.3
Sargassum2.7
121
Lampiran 22. Hasil Pewarnaan Gram
Pink1
Pink2
Gracilaria1.1
122
Gracilaria2.1
Gracilaria2.2
Sargassum1.1
123
Sargassum1.3
Sargassum2.7
124
Lampiran 23. Zona Bening Hasil Uji Aktivitas Kualitatif
Pink1 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
Pink2 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
Gracilaria1.1 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
125
Gracilaria2.1 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
Gracilaria2.2 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
Sargassum1.1 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
126
Sargassum1.3 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
Sargassum2.7 sebelum dan setelah ditetesi pereaksi Lugol Iodin
127
Lampiran 24. Hasil Perhitungan Uji Aktivitas Kualitatif Diameter Zona Bening (mm) No Sampel Rata1 2 3 4 Rata 1 Pink1 34,68 31,32 32,59 33,68 33,07 2 Pink2 28,09 32,22 28,57 31,02 29,98 3 Gracilaria1.1 39,88 37,68 39,35 37,13 38,51 4 Gracilaria2.1 38,32 39,68 38,23 40,02 39,06 5 Gracilaria2.2 38,62 35,00 37,78 35,19 36,65 6 Sargassum1.1 21,87 18,02 17,95 19,83 19,42 7 Sargassum1.3 0,00 8 Sargassum2.7 39,78 39,54 43,00 34,7 39,26
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Diameter Zona Bening (mm) Rata1 2 3 4 Rata Pink1 43,07 45,57 40,48 34,11 40,8075 Pink2 31,96 29,97 31,93 30,13 30,9975 Gracilaria1.1 35,02 34,31 35,53 34,1 34,74 Gracilaria2.1 40,59 29,56 34,09 35,04 34,82 Gracilaria2.2 40,27 29,59 29,55 34,75 33,54 Sargassum1.1 14,81 19,13 14,96 15,88 16,195 Sargassum1.3 40,22 35,07 40,16 34,17 37,405 Sargassum2.7 42,67 34,37 42,96 34,63 38,6575 Sampel
Diameter Koloni Bakteri (mm) Rata1 2 3 4 Rata 10,75 8,55 10,03 7,76 9,273 7,19 11,54 7,36 9,95 9,010 13,66 13,14 17,38 14,81 14,748 10,46 13,92 13,93 12,34 12,663 11,68 10,86 13,15 11,96 11,913 10,53 9,17 8,01 13,16 10,218 0,000 14,84 16,12 18,63 13,89 15,870 Diameter Koloni Bakteri (mm) Rata1 2 3 4 Rata 14,25 10,95 11,45 11,87 12,13 4,45 6,28 4,52 6,00 5,3125 10,08 8,36 8,3 8,21 8,7375 15,08 18,21 15,15 18,69 16,7825 18,6 18,17 15,08 18,04 17,4725 8,23 9,16 8,03 8,52 8,485 15,47 14,84 14,18 14,77 14,815 15,05 18,17 14,14 18,76 16,53
Indeks Agarolitik 3,566 3,327 2,611 3,085 3,076 1,900 0,000 2,474
Indeks Agarolitik 3,364 5,835 3,976 2,075 1,920 1,909 2,525 2,339
128
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Diameter Zona Bening (mm) Rata1 2 3 4 Rata Pink1 34,73 38,14 29,56 29,44 32,968 Pink2 42,91 38,07 34,53 40,37 38,970 Gracilaria1.1 34,86 34,52 34,45 35,54 34,843 Gracilaria2.1 43,04 40,56 42,9 34,97 40,368 Gracilaria2.2 34,78 34,33 34,36 29,11 33,145 Sargassum1.1 21,07 10,88 14,14 15,04 15,283 Sargassum1.3 35,07 29,9 28,59 29,16 30,680 Sargassum2.7 34,13 28,25 38,12 34,36 33,715 Sampel
No
Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8
Pink I Pink II Gracilaria 1.1 Gracilaria 2.1 Gracilaria 2.2 Sargassum 1.1 Sargassum 1.3 Sargassum 2.7
Keterangan :
Rata-Rata Diameter Zona Bening 35,614 33,314 36,031 38,083 34,444 16,965 22,695 25,971 nilai tertinggi ke 1 dan ke 2 nilai tertinggi ke 3 dan ke 4
Diameter Koloni Bakteri (mm) Rata1 2 3 4 Rata 15,4 11,55 10,56 11,9 12,353 10,46 10,12 10,86 10,34 10,445 11,19 11,96 10,92 8,38 10,613 18,79 15,44 18,13 14,46 16,705 15,59 19,06 18,08 19,08 17,953 9,49 6,01 8,86 7,41 7,9425 14,3 11,97 14,83 11,56 13,165 18,7 15,81 15,43 15,51 16,363
Rata-Rata Diameter Koloni Bakteri 11,252 8,256 11,366 15,383 15,779 8,882 9,327 16,254
Indeks Agarolitik 2,669 3,731 3,283 2,416 1,846 1,924 2,330 2,061
Rata-Rata Indeks Agarolitik 3,200 4,298 3,290 2,525 2,281 1,911 1,618 2,291
Keterangan tabel : (atas – bawah) Ulangan Ke-1, Ulangan Ke-2, Ulangan Ke-3
129
Lampiran 25. Perhitungan Konsentrasi Gula Pereduksi Pada Isolat Pink1
Pink2
Y = 0,082x – 0,037
Y = 0,082x – 0,037
0,375 = 0,082x – 0,037
0,32 = 0,082x – 0,037
0,375 + 0,037 = 0,082x
0,32 + 0,037 = 0,082x
X = 5,024 mg/ml
X = 4,354 mg/ml
Gracilaria1.1
Gracilaria2.1
Y = 0,082x – 0,037
Y = 0,082x – 0,037
0,117 = 0,082x – 0,037
1,389 = 0,082x – 0,037
0,117 + 0,037 = 0,082x
1,389 + 0,037 = 0,082x
X = 1,878 mg/ml
X = 17,390 mg/ml
Gracilaria2.2
Sargassum2.7
Y = 0,082x – 0,037
Y = 0,082x – 0,037
1,072 = 0,082x – 0,037
0,048 = 0,082x – 0,037
1,072 + 0,037 = 0,082x
0,048 + 0,037 = 0,082x
X = 13,524 mg/ml
X = 1,037 mg/ml
130
Lampiran 26. Hasil Perhitungan Uji Aktivitas Kuantitatif Nilai absorbansi sampel setelah diinkubasi selama 15 hari Sampel Kontrol Pink1 Pink2 Gracilaria1.1 Gracilaria2.1 Gracilaria2.2 Sargasum2.7
Nilai Absorbansi Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-Rata 0,077 0,101 0,089 0,224 0,198 0,211 0,177 0,203 0,19 0,015 0,013 0,014 0,97 0,888 0,929 0,702 0,759 0,7305 0,012 0,011 0,0115
Nilai absorbansi sampel setelah dikurangi blanko (media POR cair) Sampel Pink1 Pink2 Gracilaria1.1 Gracilaria2.1 Gracilaria2.2 Sargasum2.7
Nilai Absorbansi (Y) dengan Inkubasi 5 Hari 0,375 0,32 0,117 1,389 1,072 0,048
Nilai Absorbansi (Y) dengan Inkubasi 15 Hari 0,122 0,101 -0,075 0,84 0,6415 -0,0775
Inkubasi 5 Hari Sampel Pink1 Pink2 Gracilaria1.1 Gracilaria2.1 Gracilaria2.2 Sargassum2.7
Nilai Absorbansi (Y) 0,375 0,32 0,117 1,389 1,072 0,048
Konsentrasi Gula Pereduksi (X) 5,024 4,354 1,878 17,390 13,524 1,037
Inkubasi 15 Hari Sampel Pink1 Pink2 Gracilaria1.1 Gracilaria2.1 Gracilaria2.2 Sargassum2.7
Nilai Absorbansi (Y) 0,122 0,101 -0,075 0,84 0,6415 -0,0775
Konsentrasi Gula Pereduksi (X) 1,939 1,683 -0,463 10,695 8,274 -0,494
131
Lampiran 27. Hasil Sekuensing Isolat Gracilaria2.1 Hasil sekuensing 16S rRNA Forward AAAAGGGGTGGGGGCTACCATGCAGTCGAGCGCGAACGGTCCTTCGGG ACTTATTAGAGCGGCGGACGGGTGAGTAATGCATAGGAATCTGCCCAG TAGTGGGGGATAGCCCGGGGAAACCCGGATTAATACCGCATACGTCCT ACGGGAGAAAGCAGGGGATCTTCGGACCTTGCGCTATTGGATGAGCCT ATGTCGGATTAGCTTGTTGGTGGGGTAACGGCCCACCAAGGCAACGAT CCGTAGCTGGTCTGAGAGGATGATCAGCCACACTGGGACTGAGACACG GCCCAGACTCCTACGGGAGGCAGCAGTGGGGAATATTGCACAATGGGG GAAACCCTGATGCAGCCATGCCGCGTGTGTGAAGAAGGCCTTCGGGTT GTAAAGCACTTTCAGTAGGGAGGAAGGCCCTAAAGTTAATACCTTTGG GGATTGACGTTACCTACAGAAGAAGCACCGGCTAACTCCGTGCCAGCA GCCGCGGTAATACGGAGGGTGCGAGCGTTAATCGGAATTACTGGGCGT AAAGCGCGCGTAGGCGGTTAGTTAAGCTGGATGTGAAAGCCCCGGGCT CAACCTGGGAACTGCATTCAGAACTGGCTGGCTAGAGTACGAGAGAGG GTAGTGGAATTTCCTGTGTAGCGGTGAAATGCGTAGATATAGGAAGGA ACATCAGTGGCGAAGGCGACTGCCTGGCTCGATACTGACGCTGAGGTG CGAAAGCGTGGGGAGCAAACAGGATTAGATACCCTGGTAGTCCACGCC GTAAACGATGTCTACTAGTCGTAGGGTTCCTTGAGGACTTTGTGACGCA GCTAACGCAATAAGTAGACCGCCTGGGGAGTACGGCCGCAAGGTTAAA ACTCAAATGAATTGACGGGGGCCCGCACAAGCGGTGGAGCATGTGGTT TAATTCGAAGCAACGCGAAGAACCTTACCAGGTCTTGACATCCAGAGA ACTTTCCAGAGATGGATTGGTGCCTTCGGGAACTCTGTGACAGGGGGC TGCATGGGTTGTCGTCAGCTCCGGGTCGGGAGAATGTGGGGTTAAGTC CCGGAACCAAGGCCAACCCCTTGTCCTTTGGTTGCCAGCGGATTAATGT CCGGGAACTCAAAAGGAAAATTGCCGGGGGAACAAACCCGGAAGGAA GGGTGGGGGACCAACTTCTAAGTTATTATTGGGCCCTTTACCAACTTTG GGCTAACCACCTTGGTTCAAAATTGGGAAGGTAAAAAAAGGGTTGGGG AAT Hasil sekuensing 16S rRNA Reverse NAAAAACCCCTAACTCGGGGTGACCGTCCCCCGAAGGTTAGACTAGCC ACTTCTGGAGCAACCCACTCCCATGGTGTGACGGGCGGTGTGTACAAG GCCCGGGAACGTATTCACCGTGACATTCTGATTCACGATTACTAGCGAT TCCGACTTCACGGAGTCGAGTTGCAGACTCCGATCCGGACTACGACAG GTTTTCTCGGATTAGCTCCACCTCGCGGATTCGCAACCGTCTGTACCTG CCATTGTAGCACGTGTGTAGCCCAGGTCGTAAGGGCCATGATGACTTG ACGTCGTCCCCACCTTCCTCCGGTTTGTCACCGGCAGTCTCCTTTGAGTT CCCGACATTACTCGCTGGCAACAAAGGACAAGGGTTGCGCTCGTTACG GGACTTAACCCAACATCTCACGACACGAGCTGACGACAGCCATGCAGC ACCTGTCACAGAGTTCCCGAAGGCACCAATCCATCTCTGGAAAGTTCTC TGGATGTCAAGACCTGGTAAGGTTCTTCGCGTTGCTTCGAATTAAACCA CATGCTCCACCGCTTGTGCGGGCCCCCGTCAATTCATTTGAGTTTTAAC CTTGCGGCCGTACTCCCCAGGCGGTCTACTTATTGCGTTAGCTGCGTCA
132
CAAAGTCCTCAAGGAACCCTACGACTAGTAGACATCGTTTACGGCGTG GACTACCAGGGTATCTAATCCTGTTTGCTCCCCACGCTTTCGCACCTCA GCGTCAGTATCGAGCCAGGCAGTCGCCTTCGCCACTGATGTTCCTTCCT ATATCTACGCATTTCACCGCTACACAGGAAATTCCACTACCCTCTCTCG TACTCTAGCCAGCCAGTTCTGAATGCAGTTCCCAGGTTGAGCCCGGGGC TTTCACATCCAGCTTAACTAACCGCCTACGCGCGCTTTACGCCCAGTAA TTCCGATTAACGCTCGCACCCTCCGTATTACCGCGGCTGCTGGCACGGA GTTAGCCGGTGCTTCTTCTGTAGGTAACGTCAATCCCCAAAGGTATTAA CTTTAAGGGCCTTCCTCCCTACTGGAAAGGGCTTTACAACCCCGAAGGC CTTCTTCACACCACGCGGCATGGGCTGCATCAGGGGTTTCCCCCATTGG GGAAATATTCCCCACTGGTTGCCTCCCGGAAGGAATCTGGGGCCGGTG TCTCAGTCCCCAGGTGGGGCTTGATCATCCCTTCCAAACCAACCTACCG GATCCGTTGGCTTTGTGGGGGCCGTTACCCCCCCCAACAAGGTTAATCC CGAATTAGGGTCTATCCAATAAGGCGAAGGTCCGAAAGATCCCCCTGC TTTTCTCCCCGGAAAGGACATAGGCGGGATTAAATCCCGGGGTTTCCCC CGGGGTATCCCCCCCAAAAATGGGGGGAAAATTCCCTTTGGTAATTTTC AACCCCGCTCCCGGCGCCCTATAAAAATACCCCCAAGAAGACCCCTTT CCCGGGCCCTAACTTTTGAGGGGTGTAATNCCCGCCGCCCCACGGTTTA ATCTTTNNAGGTCGGGCGGAGGAACAAACATAAAAA Hasil konsensus isolat Gracilaria2.1 GAAGGTTAGACTAGCCACTTCTGGAGCAACCCACTCCCATGGTGTGAC GGGCGGTGTGTACAAGGCCCGGGAACGTATTCACCGTGACATTCTGAT TCACGATTACTAGCGATTCCGACTTCACGGAGTCGAGTTGCAGACTCCG ATCCGGACTACGACAGGTTTTCTCGGATTAGCTCCACCTCGCGGATTCG CAACCGTCTGTACCTGCCATTGTAGCACGTGTGTAGCCCAGGTCGTAAG GGCCATGATGACTTGACGTCGTCCCCACCTTCCTCCGGTTTGTCACCGG CAGTCTCCTTTGAGTTCCCGACATTACTCGCTGGCAACAAAGGACAAG GGTTGCGCTCGTTACGGGACTTAACCCAACATCTCACGACACGAGCTG ACGACAGCCATGCAGCACCTGTCACAGAGTTCCCGAAGGCACCAATCC ATCTCTGGAAAGTTCTCTGGATGTCAAGACCTGGTAAGGTTCTTCGCGT TGCTTCGAATTAAACCACATGCTCCACCGCTTGTGCGGGCCCCCGTCAA TTCATTTGAGTTTTAACCTTGCGGCCGTACTCCCCAGGCGGTCTACTTAT TGCGTTAGCTGCGTCACAAAGTCCTCAAGGAACCCTACGACTAGTAGA CATCGTTTACGGCGTGGACTACCAGGGTATCTAATCCTGTTTGCTCCCC ACGCTTTCGCACCTCAGCGTCAGTATCGAGCCAGGCAGTCGCCTTCGCC ACTGATGTTCCTTCCTATATCTACGCATTTCACCGCTACACAGGAAATT CCACTACCCTCTCTCGTACTCTAGCCAGCCAGTTCTGAATGCAGTTCCC AGGTTGAGCCCGGGGCTTTCACATCCAGCTTAACTAACCGCCTACGCGC GCTTTACGCCCAGTAATTCCGATTAACGCTCGCACCCTCCGTATTACCG CGGCTGCTGGCACGGAGTTAGCCGGTGCTTCTTCTGTAGGTAACGTCAA TCCCCAAAGGTATTAACTTTAAGGGCCTTCCTCCCTACTGGAAAGGGCT TTACAACCCCGAAGGCCTTCTTCACACACGCGGCATGGCTGCATCAGG GTTTCCCCCATTGTGCAATATTCCCCACTGCTGCCTCCCGTAGGAGTCT GGGCCGTGTCTCAGTCCCAGTGTGGCTGATCATCCTCTCAGACCAGCTA
133
CGGATCGTTGCCTTGGTGGGCCGTTACCCCACCAACAAGCTAATCCGAC ATAGGCTCATCCAATAGCGCAAGGTCCGAAGATCCCCTGCTTTCTCCCG TAGGACGTATGCGGTATTAATCCGGGTTTCCCCGGGCTATCCCCCACTA CTGGGCAGATTCCTATGCATTACTCACCCGTCCGCCGCTCTAATAAGTC CCGAAGGACCGTTCGCGCTCGA
134
Lampiran 28. Hasil Sekuensing Isolat Gracilaria2.2 Hasil sekuensing 16S rRNA Forward NAAGGGTTGGGGGGCTACCATGCAAGTCGAGCGCGAACGGTCCTTCGG GACTTATTAGAGCGGCGGACGGGTGAGTAATGCATAGGAATCTGCCCA GTAGTGGGGGATAGCCCGGGGAAACCCGGATTAATACCGCATACGTCC TACGGGAGAAAGCAGGGGATCTTCGGACCTTGCGCTATTGGATGAGCC TATGTCGGATTAGCTTGTTGGTGGGGTAACGGCCCACCAAGGCAACGA TCCGTAGCTGGTCTGAGAGGATGATCAGCCACACTGGGACTGAGACAC GGCCCAGACTCCTACGGGAGGCAGCAGTGGGGAATATTGCACAATGGG GGAAACCCTGATGCAGCCATGCCGCGTGTGTGAAGAAGGCCTTCGGGT TGTAAAGCACTTTCAGTAGGGAGGAAGGCCCTAAAGTTAATACCTTTG GGGATTGACGTTACCTACAGAAGAAGCACCGGCTAACTCCGTGCCAGC AGCCGCGGTAATACGGAGGGTGCGAGCGTTAATCGGAATTACTGGGCG TAAAGCGCGCGTAGGCGGTTAGTTAAGCTGGATGTGAAAGCCCCGGGC TCAACCTGGGAACTGCATTCAGAACTGGCTGGCTAGAGTACGAGAGAG GGTAGTGGAATTTCCTGTGTAGCGGTGAAATGCGTAGATATAGGAAGG AACATCAGTGGCGAAGGCGACTGCCTGGCTCGATACTGACGCTGAGGT GCGAAAGCGTGGGGAGCAAACAGGATTAGATACCCTGGTAGTCCACGC CGTAAACGATGTCTACTAGTCGTAGGGTTCCTTGAGGACTTTGTGACGC AGCTAACGCAATAAGTAGACCGCCTGGGGAGTACGGCCGCAAGGTTAA AACTCAAATGAATTGACGGGGGCCCGCACAAGCGGTGGAGCATGTGGT TTAATTCGAAGCAACGCGAAGAACCTTACCAGGTCTTGACATCCAGAG AACTTTCCAGAGATGGATTGGTGCCTTCGGGAACTCTGTGACAGGTGCT GCATGGCTGTCGTCAGCTCGTGTCGGGAGATGTTGGGTTAAGTCCCGTA ACGAGCGCAACCCTTGTCCTTTGTTGCCAGCGAGTAATGTCGGGAACTC AAAGGAAATTGCCGGTGACAAACCGGAGGAAGGTGGGGACAACTTCA AGTCATCATGGCCCTTACGACCTGGGCTACACACGGGCTACAATGGCA GGGACAGACGGTTGCGAATCCCCGAGGTGGAGCTAATCCGAGAAAACC TGGCGGTATTCCGGATCGGAAGTCGGAACTCTACTTCTGGGAGGCCGG AATCCCTGAGAAACTGGAATCCAAAGTGGCCGGGGAAAAACTTCCCCG GGCCTTGGCAAACCCGCCCGTCACACCTGGGGAGAGGGTTGTCCCCAA AGGTGTGATTACATCCCTCGGGGGGACGGTCCCCCAGGAGATATCTCG ACGGGGGTGAANCCTTCCAAAAGGTCACAAAAAA Hasil sekuensing 16S rRNA Reverse NAACCCATCAACTCCGGGGTGACCGTCCCCCGAAGGTTAGACTAGCCA CTTCTGGAGCAACCCACTCCCATGGTGTGACGGGCGGTGTGTACAAGG CCCGGGAACGTATTCACCGTGACATTCTGATTCACGATTACTAGCGATT CCGACTTCACGGAGTCGAGTTGCAGACTCCGATCCGGACTACGACAGG TTTTCTCGGATTAGCTCCACCTCGCGGATTCGCAACCGTCTGTACCTGC CATTGTAGCACGTGTGTAGCCCAGGTCGTAAGGGCCATGATGACTTGA CGTCGTCCCCACCTTCCTCCGGTTTGTCACCGGCAGTCTCCTTTGAGTTC CCGACATTACTCGCTGGCAACAAAGGACAAGGGTTGCGCTCGTTACGG GACTTAACCCAACATCTCACGACACGAGCTGACGACAGCCATGCAGCA CCTGTCACAGAGTTCCCGAAGGCACCAATCCATCTCTGGAAAGTTCTCT
135
GGATGTCAAGACCTGGTAAGGTTCTTCGCGTTGCTTCGAATTAAACCAC ATGCTCCACCGCTTGTGCGGGCCCCCGTCAATTCATTTGAGTTTTAACC TTGCGGCCGTACTCCCCAGGCGGTCTACTTATTGCGTTAGCTGCGTCAC AAAGTCCTCAAGGAACCCTACGACTAGTAGACATCGTTTACGGCGTGG ACTACCAGGGTATCTAATCCTGTTTGCTCCCCACGCTTTCGCACCTCAG CGTCAGTATCGAGCCAGGCAGTCGCCTTCGCCACTGATGTTCCTTCCTA TATCTACGCATTTCACCGCTACACAGGAAATTCCACTACCCTCTCTCGT ACTCTAGCCAGCCAGTTCTGAATGCAGTTCCCAGGTTGAGCCCGGGGCT TTCACATCCAGCTTAACTAACCGCCTACGCGCGCTTTACGCCCAGTAAT TCCGATTAACGCTCGCACCCTCCGTATTACCGCGGCTGCTGGCACGGAG TTAGCCGGTGCTTCTTCTGTAGGTAACGTCAATCCCCAAAGGTATTAAC TTTAGGGCCTTCCTCCCTACTGAAAGTGCTTTACAACCCGAAGGGCTTC TTCACACACGCGGGATGGCTGCATCAGGGTTTCCCCCATTGGGCAATAT TCCCCACTGCTGCCTCCCGTAGGAGTCTGGGCCGTGTCTCAGTCCCAGT GGGGCTGAACATCCTCTCAAACCAGCTACGGATCGTTGCCTTGGTGGG CCGTTACCCACCAACAAGTTATCCGAAATAGGGTCTTCCAAAAGGGAA GGGCCAGAAATCCCCGGTTTTCTCCCGAAGAAATATGGGGTTAAAACC GGGTTTCCCCGGGGTTACCCACAATCGGGGGAAATTCTTATGTATACTC ACCCGCCCCCCGCTCTAAAAATCCCAAGAGGCTTTTCCCCCTCCACTTT GGTGTGTGAGGCTCGCCCCGGTTTTTATTTGGGGCACGTGAACCATCCA AAAA Hasil consensus isolat Gracilaria2.2 GAAGGTTAGACTAGCCACTTCTGGAGCAACCCACTCCCATGGTGTGAC GGGCGGTGTGTACAAGGCCCGGGAACGTATTCACCGTGACATTCTGAT TCACGATTACTAGCGATTCCGACTTCACGGAGTCGAGTTGCAGACTCCG ATCCGGACTACGACAGGTTTTCTCGGATTAGCTCCACCTCGCGGATTCG CAACCGTCTGTACCTGCCATTGTAGCACGTGTGTAGCCCAGGTCGTAAG GGCCATGATGACTTGACGTCGTCCCCACCTTCCTCCGGTTTGTCACCGG CAATCTCCTTTGAGTTCCCGACATTACTCGCTGGCAACAAAGGACAAG GGTTGCGCTCGTTACGGGACTTAACCCAACATCTCACGACACGAGCTG ACGACAGCCATGCAGCACCTGTCACAGAGTTCCCGAAGGCACCAATCC ATCTCTGGAAAGTTCTCTGGATGTCAAGACCTGGTAAGGTTCTTCGCGT TGCTTCGAATTAAACCACATGCTCCACCGCTTGTGCGGGCCCCCGTCAA TTCATTTGAGTTTTAACCTTGCGGCCGTACTCCCCAGGCGGTCTACTTAT TGCGTTAGCTGCGTCACAAAGTCCTCAAGGAACCCTACGACTAGTAGA CATCGTTTACGGCGTGGACTACCAGGGTATCTAATCCTGTTTGCTCCCC ACGCTTTCGCACCTCAGCGTCAGTATCGAGCCAGGCAGTCGCCTTCGCC ACTGATGTTCCTTCCTATATCTACGCATTTCACCGCTACACAGGAAATT CCACTACCCTCTCTCGTACTCTAGCCAGCCAGTTCTGAATGCAGTTCCC AGGTTGAGCCCGGGGCTTTCACATCCAGCTTAACTAACCGCCTACGCGC GCTTTACGCCCAGTAATTCCGATTAACGCTCGCACCCTCCGTATTACCG CGGCTGCTGGCACGGAGTTAGCCGGTGCTTCTTCTGTAGGTAACGTCAA TCCCCAAAGGTATTAACTTTAGGGCCTTCCTCCCTACTGAAAGTGCTTT ACAACCCGAAGGCCTTCTTCACACACGCGGCATGGCTGCATCAGGGTT TCCCCCATTGGGCAATATTCCCCACTGCTGCCTCCCGTAGGAGTCTGGG
136
CCGTGTCTCAGTCCCAGTGTGGCTGATCATCCTCTCAGACCAGCTACGG ATCGTTGCCTTGGTGGGCCGTTACCCCACCAACAAGCTAATCCGACATA GGCTCATCCAATAGCGCAAGGTCCGAAGATCCCCTGCTTTCTCCCGTAG GACGTATGCGGTATTAATCCGGGTTTCCCCGGGCTATCCCCCACTACTG GGCAGATTCCTATGCATTACTCACCCGTCCGCCGCTCTAATAAGTCCCG AAGGACCGTTCGCGCTCGAC