LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK LARASATI AUCTIONEERS
Q:
Bisa tolong diceritakan apa visi dan misi dari Larasati Auctioneers?
A:
Visi misi dari Larasati Auctioneers adalah menjadi balai lelang yang bukan
hanya sekedar menjual lukisan, tetapi juga membawa pembelajaran atau sisi edukasional dari Larasati kepada pecinta seni. Dalam hal ini kami ingin mendidik para kolektor untuk bukan sekedar membeli suatu karya seni karena ia suka, tetapi juga mengenal lebih jauh kerja, resume atau CV dari perupa yang ia minati. Kepentingannya bukan unutk Larasati tapi juga untuk investment dari kolektor tersebut . Ada beberapa waktu dimana pasar berubah–ubah. Pada tahun 2007 hingga 2008, seni rupa kontemporer luar biasa booming. Bagi perupa yang biasa pada 3 tahun sebelumnya memiliki market price berkisar 20 hingga 30 juta, kemudian pada periode tahun 2007 sampai 2008, harganya bisa mencapai 200 juta hingga 2 miliar. Hal ini disebut sebagai booming contemporer work. Pada saat tersebut, banyak kolektor yang akhirnya menyesal ketika tahun 2008 terjadi krisis tsunami ekonomi melanda, harga– harga terkoreksi kembali ke normal real price mereka, bahkan beberapa menjadi tidak terjual. Itu yang membuat peran dari sisi edukasional yang kami sudah terapkan selama bertahun–tahun itu penting, makanya kami juga memberikan biodata perupa dalam katalog yang karyanya akan dijual. Hal ini penting agar kolektor mengerti akan barang yang akan mereka beli. Benar juga kata orang bahwa teliti sebelum membeli itu penting. Bukan hanya kondisi barang yang bagus dan mulus, tetapi pengetahuan kita untuk lebih
L.1
L.2
mengetahui barang yang kita beli itu penting. Oleh karena itu, kami membawa aspek edukasi dalam setiap lelang kita. Ada tema dalam lelang, ada beberapa karya yang penting untuk diberikan tulisan, sehingga kolektor mengetahui apa yang akan mereka beli atau mendapatkan pandangan perspektif yang ekstra dari Larasati mengenai karya seni.
Q:
Jadi, dapat saya katakan hal ini merupakan kelebihan dari Larasati Auctioneers
dibandingkan dengan balai lelang lain. Apakah ada balai lelang lain yang menerapkan pelayanan seperti itu? A:
Ada, tetapi mereka ada setelah Larasati. Jadi kami boleh bilang bahwa kami yang
pertama kali untuk memperkenalkan hal tersebut dalam pasar lelang seni rupa. Kami berdiri dari tahun 2000.
Q : Mengacu kepada tahun booming contemport art yang telah diceritakan tadi, jika dari Larasati sendiri melihat alasan dapat booming karena apa? A : Pada saat itu alasan booming-nya jelas karena market-nya saat itu sedang bagus dalam hal pasar bergairah. Harga–harga untuk beberapa karya perupa kontemporer yang harganya 20 hingga 30 juta tiba-tiba mendadak mencapai ratusan juta, bahkan ada yang mencapai miliaran. Itu membuat kolektor–kolektor lain yang belum sempat membeli akhirnya panas. Dia akhirnya membeli juga karena khawatir akan habis. Orang yang takut tersebut akhirnya orang menjadi careless buying. Careless buying yang terjadi pada beberapa kolektor –kolektor muda, karena mereka mempunyai dana dan ada orang yang mengompori, hal itu yang akhirnya menstimulus kolektor untuk melakukan bid karya yang terbatas pada saat itu, sehingga karya–karya seni perupa pun akhirnya instan,
L.3
dimana kanvas belum selesai tetapi telah di-booking. Ada aksi buru, kalau tidak melalui pelelangan, langsung memburu ke perupa-perupa. Itu yang membuat akhirnya tidak balance, harga makin tinggi, dan saat tahun 2008 terjadi financial tsunami dimulai dengan Lehmann Brothers runtuh hingga sekarang, pasar akhirnya terkoreksi ke semula. Kembali orang hanya membeli selektif atau selektif buying dimana orang hanya membeli karya-karya tertentu yang bagus. Akhirnya bukan beli apa saja barang semua perupa, tapi orang akan lebih careful buying. Hal ini karena ketika mereka sudah membeli dengan harga 300 juta, sekarang mereka harus jual dengan harga yang rendah, bisa dibilang bahasa kasarnya seperti membakar uang.
Q:
Jika dilihat dari sejak kemunduran itu apa hingga sekarang ada peningkatan lagi?
A:
Sekarang lebih selektif, buyer lebih selektif dalam hal mereka melihat CV perupa
dan old master. Old master adalah karya seni perupa yang sudah meninggal, misalnya Affandi, Basuki Abdullah. Jadi kolektor membeli tidak tanggung. Jadi CV perupa itu penting. CV perupa bukan dibentuk dari harga realisasi jual saja, tetapi apakah dia dapat berkarya secara konsisten, dia dapat berpameran secara konsisten. Kita ibaratkan seperti piramida, perupa membangun dari bawah, mulai dari galeri, dari CV bagaimana, pameran dimana, sampai di puncak piramida itu adalah balai lelang. Balai lelang menjadi benchmark. Orang-orang akan melihat langsung harga-harga yang terealisasi secara publik dan bisa diakses secara global. Oleh karena itu ada situs Artnet. Artnet adalahh semacam database tentang harga–harga lukisan yang terealisasi di seluruh dunia. Selain Artnet, Artprice juga salah satu situs–situs yang memberikan semacam database harga yang terjual di pelelangan.
L.4
Q:
Apabila melihat dari manajemen organisasi dan struktur organisasi, serta Larasati
Auction telah memiliki banyak cabang pada berbagai negara, sistem pengendalian atau manajemen Larasati Auctioneers bagaimana? A:
Kita satu manajemen, kantor pusat sebenarnya berada di Singapura walaupun
Larasati pertama kali berasal dari Jakarta. CEO-nya adalah Bapak Daniel Komala. Dalam balai lelang, ada yang disebut sebagai specialist, kebetulan adalah saya sendiri, yang merangkap sebagai asisten beliau. Selain itu, ada bagian accounting, shipping, logistic atau operation. Personil kita tidak terlalu banyak karena bisnis lelang kita setahun hanya lima kali pelelangan, biasanya 2 kali di Hong Kong, 2 kali di Singapura, 1 kali di indonesia, antara Bali dan Jakarta.
Q:
Biasanya Larasati Auctioneers akan mengadakan pelelangan dimana?
A:
Biasanya kita sewa hotel, karena ada pameran terlebih dahulu selama 2 hari.
Pameran ini untuk memberikan kesempatan bagi kolektor dan pembeli melihat atau menginspeksi karya secara langsung. Secara online, biasanya 2 minggu atau 10 hari sebelumnya sudah di-upload. Dari sisi promosinya, yang paling primitif adalah melalui SMS yang berisi kita akan memberitahu jika kita mengadakan pameran. Selain itu dengan menggunakan blast BBM. Selain untuk undangan pameran, undangan akuisisi karya juga menerapkan hal yang sama. Alasan utama kita adalah banyak kolektor yang pasti memegang handphone atau BB. Mereka tidak hanya selalu di depan komputer. Kadang kita juga mengirimkan undangan blast melalui email.
L.5
Q:
Kalau dengan metode tersebut jadi terbatas hanya untuk kolektor yang telah
berlangganan? A:
Tidak, hal ini bisa untuk masyarakat luas juga. Biasa dari SMS akan di-forward
ke teman-teman mereka, sehingga sistemnya juga mouth to mouth.
Q:
Jika saya lihat, Larasati Auctioneers telah memiliki web. Apakah ada bagian
khusus yang mengelola IT-nya? A:
Kita punya. Jika untuk e-marketing, misalnya email blast informasi–informasi
biasanya akan dari Hong Kong, karena server-nya di Hong Kong. Jika di Jakarta, hanya dipakai untuk publikasi di web berupa e-catalog dari Jakarta.
Q:
Apa saja fitur-fitur yang dapat dinikmati dari web Larasati Auctioneers apabila
seorang kolektor telah menjadi member? A:
Jika dia telah menjadi member, dia bisa melihat hasil pelelangan dari acara lelang
yang lampau. Kita memproteksi tidak semua orang dapat melihat result-nya, sehingga mereka harus menjadi member terlebih dahulu. Dengan menjadi member juga mereka akan mendapatkan notifikasi dari event kita. Ketika dia sign up harus memberikan email address. Dari email address itu kita akan menariknya agar kita dapat mengirimkan info.
Q:
Apa kegunaan member dapat melihat katalog lama?
A:
Hal ini berguna untuk comparison harga. Jadi misalkan seorang perupa memiliki
karya seni yang telah dilelang pada acara lelang lalu, jika melalui Artnet, member harus membayar subscribe. Kalau dari kita gratis, tapi dia harus login. Dari perupa yang sama mereka bisa compare harga, karena mereka juga harus melakukan studi harga.
L.6
Q:
Bagaimana proses bisnis Larasati Auctioneers? Apakah Larasati Auctioneers
mencari kolektor yang ingin menjual atau kolektor tersebut yang akan datang ke Larasati Auctioneers? A:
Kedua kemungkinan itu dapat terjadi. Biasanya kita akan blast e-marketing
pengumuman mengenai kita akan mengadakan pelelangan, ada yang disebut dengan invitation for consigment. Undangan ditujukan kepada siapapun secara publik, tetapi misalnya kita akan melelang untuk karya seni Bali, kita mengetahui kolektor–kolektor karya seni Bali siapa saja. Jadi akan lebih segmented, tidak semua kolektor kontemporer. Kita mengetahui siapa yang mau ditargetkan dan kita akan menghubungi mereka. Ada beberapa kolektor yang mengetahui kita dari Artnet, dari web kita, dari publikasi di koran–koran asing bahwa acara pelelangan kita sukses. Kolektor yang mempunyai koleksi kira-kira beberapa puluh tahun, jika dia mau lelang akan kita terima, yang penting lulus kriteria seleksi Larasati. Jadi kita pro-aktif menghubungi kolektor, tapi kita juga buka open for consigment di web, majalah asing misalnya Asian Art News, juga publikasi melalui SMS, tetapi tetap akan ada proses seleksi. Jadi sekitar 2000 hingga 3000 entries yang masuk, hanya 100 hingga 150 yang dapat kita terima.
Q:
Bisa diceritakan bagaimana proses seleksinya?
A:
Proses seleksi yang paling mudah adalah mereka memberikan gambar, bisa
dengan foto yang dikirim pos, atau melalui email. Yang kita butuhkan adalah informasi mengenai siapa nama perupa, apa judulnya, berapa tahunnya, apa medianya, berapa ukurannya. Beruntung jika dia dapat memberitahu detail darimana dia mendapatkan karya seni tersebut, karena itu penting. Jika dari asal usul karya itu bagus dan perupanya
L.7
cukup qualified, hal itu akan menyebabkan harga realisasi lelangnya berbeda dengan karya seni yang dia dapatkan entah darimana. Karena adanya historical value, diibaratkan jika kita membeli baju misalkan baju yang bermerek, harganya akan lebih besar daripada yang baju yang tidak bermerek. Ini dari segi perupa. Kemudian jika kita berbicara mengenai barang second, pelelangan sebenarnya dapat dikatakan barang second. Barang second yang pernah dimiliki oleh seorang kolektor yang dikenal semua orang akan berbeda meski perupanya sama. Jadi, karya yang dulu pernah dipajang di rumah kolektor besar, harga yang terealisasi akan berbeda dari lukisan perupa yang sama tetapi dari kolektor yang tidak dikenal. Begitupun lukisan dari seorang perupa yang pernah dipamerkan dan dipublikasikan di buku pameran katalog atau galeri akan terealisasi lebih baik karena dokumentasi adalah hal yang penting, dibandingkan lukisan dari perupa yang sama yang belum pernah dipamerkan. Jadi dari sisi historis, hal itu penting. Oleh karena itu, kolektor sekarang lebih memilih. Selain itu, kekuatan karya dan tahun pembuatan juga berpengaruh. Tahun pembuatan dikatakan penting karena misalnya ketika kita berbicara mengenai lukisan Affandi, ia memiliki karya terkuat di tahun 1960 hingga 1970. Stroke-nya masih spontan dan keras, masih berenergi. Di atas tahun 1980 hingga 1990 sudah mulai tidak terlalu kuat. Oleh karena itu, banyak orang yang memburu karya tahun 1970 yang memiliki stroke masih sangat kuat. Selain itu, harga akan berbeda untuk lukisan Affandi yang melukis muka dia sendiri dengan Affandi yang membuat gambar perahu bersanggah, sehingga tema lukisan juga penting. Selain faktor-faktor tersebut, yang terpenting adalah karya seni tersebut asli atau palsu.
L.8
Q:
Untuk proses pengajuan konsinyasi, kolektor akan mengirim foto melalui email.
Apakah ada proses Larasati Auctioneers akan mengecek langsung barang aslinya? A:
Ada. Setelah seleksi, kita akan berikan informasi, biasanya proses seleksi 7
hingga 10 hari, tetapi kita akan butuh pengecekan lebih lanjut. Barangnya akan dikirim ke sini dan kita akan cek, setelah itu baru kita bisa beritahu apabila lukisan ini bisa masuk pelelangan atau tidak. Ada yang dari fotonya kita dapat yakin asli karena perupanya masih hidup. Setelah dikirim dan dicek, kita akan negosiasi harga. Apabila setuju, baru dikirimkan dan baru membuat kontraknya. Kontrak itu yang akan lebih mengikat daripada hanya sekedar negosiasi melalui email, tapi kontrak dari kita akan mengikat bahwa barang ini akan masuk dalam acara pelelangan tanggal tertentu di Larasati, dengan butir–butir kesepakatan lainnya selain berapa harga closing.
Q:
Apakah selama ini dalam pengiriman ada ketakutan barang akan rusak?
A:
Selama ini tidak ada. Jika dalam perjalanan, kolektor yang harus bertanggung
jawab karena kolektor yang memilih. Kita menerima disini dan kita akan memberitahu kondisinya. Jika ada kerusakan frame, kita akan beritahu dan kita yang akan cover dengan kesepakatan tertentu. Kolektor selama ini percaya, terbukti hingga tahun 2011 kita masih berdiri.
Q:
Untuk pengecekan, apakah Larasati Auction memiliki kurator sendiri untuk
melakukan pengecekan? A:
Jika dalam balai lelang kita menyebutnya specialist. Jika museum atau galeri
menyebutnya kurator. Disebut specialist karena balai lelang tidak boleh menyebutkan bahwa lukisan ini asli atau palsu. Hal ini yang kita sebut dengan etika. Memang itu tidak
L.9
tertulis, tapi itu dapat kita sebut sebagai etika bisnis bahwa kita tidak bisa mengklaim bahwa lukisan ini asli atau palsu. Yang bisa mengklaim lukisan ini asli atau palsu adalah keluarga dari perupa, perupa itu sendiri, atau museum, atau orang yang ditunjuk oleh perupa untuk memberikan keputusan bahwa lukisan ini asli atau palsu.
Q:
Jika barangnya telah dicek dan telah disetujui, kemudian telah ada kontrak,
apakah barang akan disimpan oleh Larasati Auctioneers? A:
Iya, barang ini akan disimpan dan dipersiapkan untuk pameran dan pelelangan.
Barang ini akan difoto lagi karena memerlukan high resolution image dan harus oleh profesional fotografer, karena untuk pencetakan katalog. Yang menyediakan fotografer adalah kita, yaitu outsource. Dalam proses penyimpanan, kita juga mengurus insurance.
Q:
Bagaimana proses desain dan pencetakan katalog?
A:
Setelah semua barang diterima, akan ada penentuan lot. Penentuan lot dilakukan
berdasarkan tema karya. Yang membuat layout adalah Pak Daniel sendiri dibantu saya dan teman dari bagian operational, sehingga kita teamwork dan semua free untuk memberikan vote, info, pendapat mengenai pengaturan layout. Akan tetapi, kita juga memiliki desainer sendiri yang akan membuat desain dan layout. Kita hanya tentukan lot. Printing juga dilakukan oleh percetakan outsource.
Q:
Apakah katalognya gratis?
A:
Iya, katalog ini adalah complimentary, tetapi ada yang kita jual juga. Untuk
kolektor yang telah menjadi regular buyer, kita biasa memberikannya sebagai complimentary. Akan tetapi untuk kolektor yang baru dikenal, biasanya kita akan jual.
L.10
Katalog akan dibuat untuk setiap acara pelelangan. Penyebaran katalognya secara worldwide. Biasanya kolektor yang worldwide tidak langsung datang ke acara pelelangan. Ada 3 tipe bidder, antara lain bidder yang datang lansung, bidder yang tidak dapat datang tetapi melalui written bid, atau bidder melalui phone bid. Untuk phone bid, pada saat proses bidding berlangsung, misalkan dia ingin bidding lot nomor 57, staff kita akan menghubungi dia di lot nomor 55 per telepon dan kita akan mengkomunikasikan harga terakhir. Jadi, dia tidak datang, tetapi percaya, dan dia telah mengisi formulir seperti yang ada di dalam katalog. Dia akan menulis phone bid atau written bid, tapi kita harus mengetahui dia ingin bid yang mana, tinggal menuliskan di formulir tersebut. Jika phone bid, dia akan meminta untuk ditelepon pada saat lot tersebut. Selama proses lelang, hubungan telepon akan tetap berjalan. Itu alasan balai lelang yang besar seperti Christie Sotheby membuat Internet Bidding yang memungkinkan mereka melakukan bid sambil melihat via Internet. Akan tetapi, kita belum sampai taraf seperti itu karena sepertinya SDM juga belum siap.
Q:
Bagaimana kelanjutan proses setelah proses bidding dan kemudian ada kolektor
yang menang? A:
Kita akan contact mereka. Bagi kolektor yang bidding di tempat pasti akan
mengetahui jika dia menang. Jika phone bidder juga akan langsung kita beritahukan. Untuk yang written bid, kita akan beritahukan, kemudian kita akan memberi invoice. Untuk ketentuan pengiriman dan pembayaran dapat dilihat dalam guide for prospect buyer dalam katalog. Jika barang karya seni tersebut mau diambil sendiri oleh kolektor kita mempersilakan, atau kolektor dapat menunjuk shipper kita, tinggal dia memberikan
L.11
persetujuan bahwa Larasati Auctioneers yang akan mengurus pengirimannya. Barang hanya akan dikirim jika telah dibayar lunas.
Q:
Apakah pembayaran dari buyers akan melalui Larasati atau dia akan membayar
langsung kepada sellers? A:
Semua akan melalui Larasati, karena kita adalah agent. Balai lelang adalah agent
antara pembeli dan penjual. Confidential dari siapa pembeli dan penjual akan kita jaga.
Q:
Biasanya berapa banyak katalog yang dicetak?
A:
Variatif. Biasanya mencapai 1000 hingga 1500. Ada katalog yang dibagikan,
distok untuk sendiri, dan ada yang dijual ketika pameran.
Q:
Selain media web dan SMS, apakah ada media pengumuman lain yang
digunakan? A:
Kita juga ada membuat pengumuman di koran dan majalah internasional.
Q:
Biasanya dalam sebuah pelelangan terdapat berapa session dan setiap session
terdapat berapa lot? A:
Jika pada tahun 2000–2008, kita bisa melelang 200 karya yang terbagi ke dalam
2 session. Satu jam proses pelelangan untuk 40 lot. Tapi karena sekarang kita lebih selektif dalam memilih karya yang dapat dilelang, kita hanya mengadakan 1 session saja, biasanya untuk 150 lot.
L.12
Q:
Sebelum mengadakan pelelangan, pasti ada pameran terlebih dahulu. Biasanya
pameran buka berapa hari ? A:
Pameran akan buka 2 hari. Kecuali dulu pernah tahun 2002–2003, kita pernah
mengadakan pelelangan tidak hanya Larasati tetapi juga ada yang namanya lelang Harmoni. Jika Larasati lebih banyak melelang lukisan, maka Harmoni lebih ke barang antik, misalnya kursi, batik, patung antik. Dulu kita punya 2 produk, yaitu Larasati dan Harmoni. Tapi karena liganya lebih berat di Larasati, sekarang Harmoni sudah tidak ada.
Q:
Apabila berbicara tentang fine art, definisi fine art menurut Larasati apa?
Apakah hanya lukisan? A:
Untuk istilah fine art kita lebih menerjemahkannya ke seni rupa. Kalau antik
misalnya batik dan keris sudah berbeda segmen, karena pengerjaannya massal. Tetapi kalau fine art adalah yang benar-benar individualy 1 perupa mengerjakan 1 karya seni.
Q:
Jika liga Larasati lebih berat di lukisan, apakah memang Larasati melihat pangsa
pasar lukisan lebih ramai daripada barang antik? A:
Fokusnya Larasati memang lebih disitu. Meski balai lelang lain memang ada
yang menjual keramik, jam, wine. Bukan hanya lukisan, tetapi dalam fine art juga termasuk patung pahatan.
L.13
Q:
Dalam 1 kali acara pelelangan, berapa banyak jumlah peserta yang ikut?
A:
Rata – rata jika pasar sedang bagus, jumlah peserta bisa mencapai 200 orang
termasuk phone bidder dan written bidder. Jika pasar sedang kurang bagus, jumlah peserta mencapai 100-150 orang. Klien Larasati sendiri ada banyak, yaitu ada yang di Eropa, Australia, dan Cina.
Q:
Apakah ada pertimbangan khusus dari Larasati ketika membuka cabang?
A:
Ada. Kalau Singapura itu dalam hal karena dia adalah art hub, artinya menjadi
international eye dari tahun 2003, dan karena kita melihat sejak tahun 2000, Singapura secara government cukup mendukung perkembangan seni rupa South East Asia. Contohnya Singapore Art Museum mengoleksi beberapa lukisan perupa lokal Indonesia yang dijadikan koleksi permanen museum, salah satunya karya Affandi. Jadi, Art community disana dibangun dari konteks edukasi yang sangat solid dari Singapore Art Museum melalui campur tangan pemerintah disana. Mereka punya National Art Gallery koleksi sendiri, Singapore Art Museum juga punya koleksi sendiri. Dulu mereka istilahnya adalah barometer atau peta seni rupa asia tenggara. Pasarnya di Singapura, tetapi produsennya Indonesia. Produsen dan kolektor terkuat berasal dari Indonesia. Meski beli di Singapura, tetap kolektor Indonesia. Pasar terbesar tetap indonesia, tapi untuk “panggung” Singapura lebih kuat pada masa dulu tahun 2000. Sehingga beberapa balai lelang dunia sejak tahun 1995, misal Christie Sotheby masuk ke Singapura dan berkiprah disana beberapa tahun. Selain itu, pertimbangan kita juga ekspansi database klien, dan beberapa kolektor besar kita juga tinggal disana. Iklim berbisnis disana lebih baik dalam hal pemerintahnya sangat kondusif mendukung untuk kita berbisnis disana.
L.14
Q:
Di Singapura sudah ada banyak balai lelang, lalu kenapa Larasati tetap bertahan
disana? A:
Sekarang banyak yang sudah pergi. Dulu hanya ada Christie Sotheby, lalu
Christie pindah ke Hong Kong meninggalkan Sotheby, kemudian Larasati masuk tahun 2003 dan Borobudur Auction masuk tahun 2005, kemudian diikuti Masterpiece Auction yang juga dari Indonesia, kemudian juga muncul beberapa yang dari lokal Singapura yang kurang bagus dan kurang bisa mengikuti birama pasar. Pada tahun 2008, Sotheby pindah ke Hong Kong. Alasan pindah ke Hong Kong adalah karena Hong Kong lebih kondusif daripada Singapura. Hong Kong adalah kota seni terbesar ketiga setelah New York dan London, ditunjang dengan pasar Cina yang kuat luar biasa, yaitu mereka membeli karya seni internasional. Oleh karena itu, kami pindah ke Hong Kong pada tahun 2010.
Q:
Apa strategi persaingan yang digunakan oleh Larasati menghadapi balai lelang
lain? A:
Kalau untuk pasar Hong Kong, kita tentu tidak mau bertubrukan dengan yang
balai lelang raksasa. Jadi kita akan bilang secara humble bahwa we are only complement in the market, maksudnya memenuhi kebutuhan market. Kalau misalkan mereka bermain di top much lot, kita punya liga keduanya dengan kualitas yang tak kalah menarik dengan elemen edukasi yang kita usung. Kalau di Singapura, kita tidak asal pilih, yaitu seleksinya harus lebih ketat. Small collection tapi kita butik. Jadi bukan seperti pasar murah. Harus dibedakan antara toko mall, pasar murah, dan butik. Kita main di tingkat butik. Small tapi nice collection dan carefully selected lot.
L.15
Q:
Metode pelelangan apa yang digunakan oleh Larasati?
A:
Kita menggunakan public - open ascending.
Q:
Ada balai lelang yang tidak hanya melayani penjualan lukisan dengan lelang
saja, tetapi ada juga yang menjual secara fix price. Apakah di Larasati demikian? A:
Belum ada. Kita masih setia dilelang. Kalaupun ada, karena kita melihat sisi
edukasi itu penting, kita buka perusahaan baru yang bernama One East Asia. Pada One East Asia, sisi edukasi lebih diperhatikan. One East Asia lebih kepada management and art consultancy. Jadi disitu ada acara temu wicara dengan kolektor. Kalau di One East Asia aktif berpameran, memamerkan karya–karya dari kolektor yang belum dikenal di pasar atau yang kurang mendapatkan sambutan pasar padahal karyanya baik dan menarik, secara resume bagus, tapi mendobrak pasar untuk layak naik panggung. Untuk web-nya adalah oneeastasia.org. Disana juga kita ada artspace. Jadi kalau untuk di Singapura, jika lelangnya dibawah 100 lot, kita bisa pameran pakai artspace milik One East Asia. Jadi dia mirip galeri.
Q:
Kenapa Larasati Auctioneers hanya mau berfokus di lukisan?
A:
Kita bisa saja membuat pelelangan barang lain, tapi kita memilih tetap dilukisan
agar lebih selektif dan kita bisa lebih fokus dalam hal mencari karya, mempromosikan karya, dan kembali lagi sisi edukasional itu yang penting. Jadi orang akan mengenal Larasati langsung terpikir mengenai seni rupa, lukisan, atau patung.
L.16
LAMPIRAN 2 KUESIONER UNTUK KOLEKTOR PENJUAL
Good morning, My name is Vincent, student from Information System and Management Program - BiNus University, Jakarta. At this moment, I’m trying to develop an application system for auction based on mobile (mobile auction) as my thesis topic. For this reason, I want to ask some questions to all One East Asia - Larasati Auctioneers’s members to collect some informations which will help me to design this application and fulfill one of my thesis objective. The main objective of this mobile auction application for increase marketing performance of One East Asia - Larasati Auctioneers. The base theory which I used in this questionnaire and to develop this mobile auction is 7C framework. In this framework, there are seven elements which can be used for analyzing and designing the marketing application. 1. Context
: functionality and estheticality of the application
2. Content
: the content of this application
3. Community
: sense of belongings from all member
4. Customization
: application can be costumized for each user
5. Communication
: communication between Larasati Auctioneers and all collectors
6. Connection
: linking to another content source
7. Commerce
: supporting transaction
With respect, I hope Mr. and Mrs. are willing to spend your precious time to filling this questionnaire. Thankyou.
L.17
I. Please choose what mobile phone platform which you are use in this moment. (choice can more than one) o Android o BlackBerry o I-Phone o Symbian
L.18
II. Please determine the importance of the features below according to your opinion by circling the number. Not important
Features
Very important
CONTEXT Application are easy to understand and can be used for all common users
1
2
3
4
5
Fast streaming data
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Great look and feel of the application
1
2
3
4
5
Application are using some animation to display informations
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Application can run on all mobile phone platform The collectors can searching and sorting the fine art by some criterias
CONTENT The collectors can accessing newest or older auction event’s catalogue and the fine art’s The collectors can see detail history of each fine art The collectors can see detail biography information of fine art artist The collectors can see all auction results
L.19 COMMUNITY The collectors can give assesment for the fine arts with comment and rating The collectors can communicate with each others using forum The collectors can communicate with each others using chat rooms
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
CUSTOMIZATION Delivering or taking service for the fine arts which consigned or sold
1
2
3
4
5
Payment using credit card
1
2
3
4
5
The collectors can change background themes of the application
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
COMMUNICATION The collectors can receive private message or notification from One East ‐ Larasati Auctioneers The collectors can communicate directly with One East – Larasati Auctioneers
CONNECTION The application was connected with electronic newspaper which can show fine art news (ie : straittimes.com) The application was connected to fine art reseach site (ie : artprice.com)
COMMERCE The collectors can register as member to get some informations and notifications from One East – Larasati Auctioneers The collectors can send consignation request using application The collectors can track the price of the fine art which consigned from him/ her in auction event
L.20
LAMPIRAN 3 KUESIONER UNTUK KOLEKTOR PEMBELI
Good morning, My name is Vincent, student from Information System and Management Program - BiNus University, Jakarta. At this moment, I’m trying to develop an application system for auction based on mobile (mobile auction) as my thesis topic. For this reason, I want to ask some questions to all One East Asia - Larasati Auctioneers’s members to collect some informations which will help me to design this application and fulfill one of my thesis objective. The main objective of this mobile auction application for increase marketing performance of One East Asia - Larasati Auctioneers. The base theory which I used in this questionnaire and to develop this mobile auction is 7C Framework. In this framework, there are seven elements which can be used for analyzing and designing the marketing application. 1. Context
: functionality and estheticality of the application
2. Content
: the content of this application
3. Community
: sense of belongings from all member
4. Customization
: application can be costumized for each user
5. Communication
: communication between Larasati Auctioneers and all collectors
6. Connection
: linking to another content source
7. Commerce
: supporting transaction
With respect, I hope Mr. and Mrs. are willing to spend your precious time to filling this questionnaire. Thankyou.
L.21
I. Please choose what mobile phone platform which you are use in this moment. (choice can more than one) o Android o BlackBerry o I-Phone o Symbian
L.22
II. Please determine the importance of the features below according to your opinion by circling the number. Not important
Features
Very important
CONTEXT Application are easy to understand and can be used for all common users
1
2
3
4
5
Fast streaming data
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Great look and feel of the application
1
2
3
4
5
Application are using some animation to display informations
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Application can run on all mobile phone platform The collectors can searching and sorting the fine art by some criterias
CONTENT The collectors can accessing newest or older auction event’s catalogue and the fine art’s The collectors can see detail history of each fine art The collectors can see detail biography information of fine art artist The collectors can see all auction results
L.23 COMMUNITY The collectors can give assesment for the fine arts with comment and rating The collectors can communicate with each others using forum The collectors can communicate with each others using chat rooms
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
CUSTOMIZATION Delivering or taking service for the fine arts which consigned or sold
1
2
3
4
5
Payment using credit card
1
2
3
4
5
The collectors can change background themes of the application
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
COMMUNICATION The collectors can receive private message or notification from One East ‐ Larasati Auctioneers The collectors can communicate directly with One East – Larasati Auctioneers
CONNECTION The application was connected with electronic newspaper which can show fine art news (ie : straittimes.com) The application was connected to fine art reseach site (ie : artprice.com)
COMMERCE The collectors can register as member to get some informations and notifications from One East – Larasati Auctioneers The collectors can register auction event directly using application The collectors can choose some fine art to his/her personal wish list and receive reminder if the fine art already open for bidding The collectors can participate in auction event and bidding using application
L.24
LAMPIRAN 4 CONDITION OF BUSINESS LARASATI AUCTIONEERS