61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1. Citra Landsat DAS Cipunagara Tahun 1972 (Kombinasi Band 421)
63
Lampiran 2. Citra Landsat DAS Cipunagara Tahun 1990 (Kombinasi Band 542)
64
Lampiran 3. Citra Landsat DAS Cipunagara Tahun 2008 (Kombinasi Band 542)
65
Lampiran 4. Pembuatan Peta Isohyet 1. Menampilkan peta kontur daerah penelitian dan mengaktifkan extensions Spasial Analyst 2. Setelah extensions Spasial Analyst aktif, maka akan muncul menu Analysis dan Surface. 3. Untuk membuat garis kontur isohyet curah hujan bulanan maka langkah selanjutnya adalah memilih menu surface dan sub menu Create Contours. pilih ukuran grid cell yang dipakai/dihasilkan, metode konturing dan field yang akan digunakan. Pembuatan peta ini menggunakan ukuran grid cell 50 m dan metode konruringnya adalah Spline. Penggunaan ukuran grid cell sebesar 50 m2 didasarkan pada garis kontur yang akan lebih halus dimana semakin kecil ukuran grid cell maka hasil garis kontur akan semakin halus. 4. Selanjutnya mengubah peta berbentuk polyline ke bentuk polygon, sehingga
dapat
dihitung
luasannya.
Prosesnya
adalah
dengan
menggabungkan peta ini dengan peta dasar DAS Cipunagara yang berbentuk polyline dengan bantuan extensions Xtools Extensions dengan cara memilih menu Xtools-Merge Themes. Untuk mengubah peta ini ke dalam bentuk polygon maka diperlukan extensions Edit Tools v3.1. 5. Menghitung curah hujan di daerah penelitian dengan persamaan sebagai berikut :
R=
……. ………..
Dimana ; A1, A2, ….. An : Luas bagian-bagian antara garis-garis Isohyet R1, R2, ….. Rn : Curah hujan rata-rata pada bagian-bagian A1, A2, …... An
66
Lampiran 5. Formasi Geologi DAS Cipunagara Formasi batuan yang ditemukan dalam wilayah penelitian sebanyak 18 formasi. Adapun penjelasan singkat dari formasi geologi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Qa (Aluvial), material penyusunnya adalah sedimen klastik aluvium. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi melalui sungai. 2. Msc
(Anggota batu lempung), material penyusunnya adalah sedimen
klastik dan batu liat. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi litoral. 3. Mss (Anggota batu pasir), material penyusunnya adalah sedimen klastik dan batu pasir. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi terestrial-fluvial. 4. Qav2 (Batu pasir tufaan dan konglomerat), material penyusunnya adalah sedimen klastik berukuran medium dan batu pasir. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi terestrial-fluvial. 5. Qvb2 (Breksi produk batuan gunung api tua), material penyusunnya adalah sedimen klastik, kuarsa, dan breksi. Proses sedimentasinya adalah vulkanisme subaerial. 6. Qaf (Endapan dataran banjir), material penyusunnya adalah sedimen klastik berukuran halus dan batu liat. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi terestrial-fluvial. 7. Qad (Endapan delta), material penyusunnya adalah sedimen klastik aluvium. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi sungai. 8. Qac (Endapan pantai), material penyusunnya adalah sedimen klastik aluvium. Proses sedimentasinya adalah sedimentasi sungai. 9. Pt (Formasi Cilanang), material penyusunnya adalah sedimen klastik berukuran halus dan marl. Proses sedimentasinya adalah transisional. 10. Pk (Formasi Kaliwangu), material penyusunnya adalah sedimen klastik berukuran medium. Proses sedimentasinya adalah transisional. 11. Qc (Koluvial), material penyusunnya adalah sedimen klastik, kuarsa, dan breksi. Proses sedimentasinya adalah terestrial-aluvial. 12. Qyl (lava), lava menunjukkan kekar lempeng dan kekar tiang. Susunannya basal dan sebagian besar telah terpropilitisasikan.
67
13. Qyu (Produk gunung api muda), merupakan hasil ekstrusif intermediate dan bahan piroklastik. 14. Qob (Produk gunung api tua), material penyusunnya adalah breksi, lahar, dan pasir tufa berlapis-lapis dengan kemiringan yang kecil. 15. Qvu (Produk gunung api tua tak teruara), merupakan hasil ekstrusif intermediate dan bahan piroklastik. Proses sedimentasinya adalah vulkanisme subaerial. 16. Qyd (Tufa pasiran), merupakan tufa pasir coklat yang mengandung kristalkristal hornblende yang kasar, lapisan lapilli, breksi, dan lahar lapuk kemerah-merahan. 17. Qyt (Tuff berbatu apung), merupakan pasir tufaan, lapilli, bom-bom, lava berongga dan kepingan andesit-basal yang bersudut dengan banyak bongkahan dan pecahan batu apung yang berasal dari Gunung api Tangkuban Perahu. 18. Qol (Unit lempung tufaan), material penyusunnya adalah sedimen klastik berukuran halus dan batu liatl. Proses sedimentasinya adalah sedimen terestrial-fluvial.