Edisi Oktober 2013
BMKG
L LA AP PO OR RA AN N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No.82 Jakarta Selatan 12070 Telp. (021) 7353018/ Fax. (021) 7355262 Website : www.staklimpondokbetung.net Email :
[email protected]
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
TIM PENYUSUN Pengarah
: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya , M.Sc
Penanggung Jawab
: Ir. ZS Handayani, MM
Ketua
: Triyogo Amberkahi, ST
Wakil Ketua
: Tina Kun Anggraeni, S.Kom
Sekretaris
: Tri Nurmaya , S.Si
Anggota
: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
RR Kus ta Yus na, S.Si Devi Febryan , ST Yanuar Henry Pribadi, M.Si Darman Mardanis, SE Kusairi, S.Si Yuningsih, Ah.MG Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.kom Diny Fitriani Mikhson Suwarni
Laporan - Edisi Oktober 2013
i
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
KATA PENGANTAR
KEPALA UNIT PELAYANAN TEKNIS STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG
Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia Nya, Buku Peta Kekeringan Propinsi Banten dan DKI Jakarta ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Informasi ini merupakan hasil kegiatan Stasiun Klimatologi Pondok Betung tahun anggaran 2013. Analisis kekeringan ini memberikan gambaran mengenai tingkat kekeringan berdasarkan nilai curah hujan dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memonitor kejadian kekeringan meteorologis yang terjadi di Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Sehingga diharapkan, melalui buku informasi ini pengguna (user) dapat mengetahui indikator tingkat defisit air serta dapat mengetahui kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya di wilayah. Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak terutama kepada seluruh staf Stasiun Klimatologi Pondok Betung yang telah bekerja keras dalam penyelesaian kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian. Terima Kasih.
Tangerang,, Oktobe Oktober 2013 Kepala Stasiun Klimatologi oggi Pondok Betung Betun
Ir ZZSS Ha Handayani Hand n ayani MM nd NIP. 1957101919791020 195710191979102001
Laporan - Edisi Oktober 2013
ii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR ISI Halaman TIM PENYUSUN .....................................................................................................................................i KATA PENGANTAR .............................................................................................................................ii DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................iii DAFTAR TABEL...................................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................................iv PENGERTIAN .......................................................................................................................................1 KEKERINGAN...................................................................................................................................... 1 JENIS-JENIS KEKERINGAN .................................................................................................................. 1 STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) ...................................................................................... 2 I.
RINGKASAN ...................................................................................................................... 4
II.
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN SEPTEMBER 2013 ........................................................... 4
LAMPIRAN .........................................................................................................................................13
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ................................................6
Tabel 2.
Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ................................................6
Tabel 3.
Peringatan Kekeringan Oktober 2013 ...............................................................................7
Laporan - Edisi Oktober 2013
iii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Juli , Agustus - September 2013......................................................................5 Gambar II.2. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Propinsi DKI Jakarta Juli , Agustus - September 2013 .......................................................................................8 Gambar II.3. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Tangerang Juli , Agustus - September 2013 ......................................................................................9 Gambar II.4. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Serang Juli , Agustus - September 2013 ....................................................................................10 Gambar II.5. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Pandeglang Juli , Agustus - September 2013 ....................................................................................11 Gambar II.6. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Lebak Juli , Agustus - September 2013 .....................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan di Beberapa Tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ...................................................................................................13
Laporan - Edisi Oktober 2013
iv
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
PENGERTIAN KEKERINGAN Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang dak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basahdekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak nega f yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
JENIS-JENIS KEKERINGAN A. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan ngkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan ngkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut: 1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)
B. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga dak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :
Laporan - Edisi Oktober 2013
1
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).
C. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ke nggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ke nggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan.
D. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komodi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) Standardized PrecipitaƟon Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, ga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode sta s c probabilitas distribusi gamma. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : •
SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda
•
Dapat memberikan peringatan dini kekeringan
•
Dapat membantu menilai ngkat keparahan kekeringan
•
SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index
Laporan - Edisi Oktober 2013
2
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori ngkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering
: Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering
: Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering
: Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah
: Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah
: Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama ga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
Laporan - Edisi Oktober 2013
3
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
I. RINGKASAN - Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan Index SPI, untuk akumulasi curah hujan ga bulan yaitu periode Juli, Agustus - September 2013. - Secara umum ngkat kekeringan dan kebasahan dengan periode tersebut berada pada nilai normal, agak basah, basah dan sangat basah. - Tingkat kekeringan dengan ngkatan normal terjadi di sebagian kecil wilayah utara dan sebagian besar wilayah selatan Propinsi Banten. - Tingkat kebasahan dengan ngkatan agak basah, terjadi di sebagian besar wilayah DKI Jakarta, sebagian kecil wilayah Kota Tangerang dan sebagian wilayah Kabupaten Tangerang, sebagian besar wilayah Kabupaten Serang, sebagian kecil wilayah utara Kabupaten Pandeglang serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Lebak.. - Tingkat kebasahan dengan ngkatan basah, terjadi di sebagian kecil wilayah utara DKI Jakarta, sebagian besar wilayah Kota Tangerang dan sebagian wilayah Kabupaten Tangerang serta sebagian wilayah utara Kabupaten Serang. - Tingkat kebasahan dengan ngkatan sangat basah, terjadi di sebagian wilayah utara Kota Tangerang dan sebagian kecil wilayah mur Kabupaten Tangerang
II. ANALISIS INDEKS KEKERINGAN JUNI 2013 Berdasarkan pengamatan curah hujan pada bulan Juli, Agustus - September 2013 di seluruh Propinsi Banten dan DKI Jakarta, disampaikan analisis ngkat kekeringan dan Kebasahan periode ga bulanan Juli, Agustus - September 2013 ditampilkan pada tabel 1 dan tabel 2, sedangkan peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta periode tersebut dapat dilihat pada Gambar II.1. Suatu wilayah diperingatkan akan mengalami kekeringan jika di wilayah tersebut pada bulan berikutnya turun hujan dengan jumlah kurang dari hujan minimum (batas jumlah curah hujan yang harus dicapai oleh suatu wilayah untuk dinyatakan mengalami kekeringan). Wilayah-wilayah yang diperingatkan mengalami kekeringan pada bulan Oktober 2013 disajikan pada tabel 3.
Laporan - Edisi Oktober 2013
4
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.1
Laporan - Edisi Oktober 2013
5
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
DKI Jakarta
-
-
-
DKI Jakarta bagian tenggara dan sebagian kecil wilayah barat DKI Jakarta
Tangerang
-
-
-
Sebagian kecil wilayah selatan Kab.Tangerang
Serang
-
-
-
Sebagian wilayah Kab.Serang
Pandeglang
-
-
-
Sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang
Lebak
-
-
-
Sebagian besar wilayah Kab.Lebak
NORMAL
Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEBASAHAN DAERAH
DKI Jakarta
Tangerang
SANGAT BASAH
BASAH
-
Sebagian kecil wilayah utara DKI Jakarta
Sebagian besar wilayah DKI Jakarta
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang dan sebagian wilayah Kab.Tangerang
Sebagian kecil wilayah Kota Tangerang dan sebagian wilayah Kab.Tangerang
Sebagian wilayah utara Kab.Serang
Sebagian besar wilayah Kab. Serang
Sebagian wilayah utara Kota Tangerang dan sebagian kecil wilayah timur Kab.Tangerang
AGAK BASAH
Serang
-
Pandeglang
-
-
Sebagian kecil wilayah utara Kab Pandeglang
Lebak
-
-
Sebagian kecil wilayah Kab.Lebak
Laporan - Edisi Oktober 2013
6
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Suatu wilayah diperingatkan akan mengalami kekeringan jika di wilayah tersebut pada bulan berikutnya turun hujan dengan jumlah kurang dari hujan minimum, yaitu batas jumlah CURAH HUJAN MINIMUM yang harus dicapai oleh suatu wilayah untuk dinyatakan TIDAK mengalami kekeringan. Daerah-daerah yang diperingatkan mengalami kekeringan pada bulan Oktober 2013 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Peringatan Kekeringan Meteorologis Oktober 2013 WILAYAH
HUJAN MINIMUM (mm)
DKI Jakarta
-
-
Tangerang
-
-
Serang
-
-
Pandeglang
-
-
Lebak
-
-
DAERAH
Jika jumlah curah hujan bulan Oktober 2013 pada wilayah-wilayah yang diperingatkan mengalami kekeringan (Tabel 3) kurang dari hujan minimumnya, maka wilayah tersebut akan mengalami kekeringan. Pada bulan Oktober 2013 tidak ada peringatan kekeringan meteorologis.
Pada laporan edisi Oktober 2013 ini tidak ada evaluasi peringatan kekeringan meteorologis bulan September 2013 yang berisikan jumlah hujan minimum dan jumlah curah hujan pada bulan September 2013 di wilayah Banten dan DKI Jakarta, karena tidak ada peringatan kekeringan meteorologis pada bulan September 2013.
Laporan - Edisi Oktober 2013
7
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.2
Laporan - Edisi Oktober 2013
8
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.3
Laporan - Edisi Oktober 2013
9
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.4
Laporan - Edisi Oktober 2013
10
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.5
Laporan - Edisi Oktober 2013
11
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.6
Laporan - Edisi Oktober 2013
12
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN Lampiran 1. DATA CURAH HUJAN DAN INDEKS SPI TIGA BULANAN DI BEBERAPA TEMPAT DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
CURAH HUJAN (mm)
NAMA STASIUN/ POS HUJAN Cengkareng Curug Halim Kemayoran Pondok Betung Serang Tangerang Tanjung Priok Karet Kedoya Manggarai Pakubuwono Pulogadung Rorotan Sunter III Rawabadak Sunter Kodamar BPP Caringin Jatiwaringin Mauk UPTD Balaraja UPTD Benda Sukamulya UPTD Bendung Ciputat UPTD Cipondoh UPTD Kresek UPTD Kronjo UPTD Rajeg Banyawakan UPTD Sepatan UPTD Serpong UPTD Tegal Kemiri Anyer Baros Carenang Cinangka Ciomas Ciruas
INDEKS SPI
Jul 2013
Agt 2013
Sep 2013
352 386 165 256 348 244 311 193 335 297 316 321 424 220 304 200 460 428 204 281 240 330 194 286 288 483 313 334
66 122 19 36 129 122 155 118 38 107 96 89 53 0 153 33 133 95 48 99 157 47 35 84 58 129 97 182 65 95 45 16 66 0
46 54 22 50 32 35 90 71 26 33 55 59 70 5 46 42 94 33 99 160 48 69 51 30 33 56 103 112 22 82 10 57 132 30
576 314 380 188 380 286
1.70 1.20 0.38 1.10 0.88 1.20 1.80 1.50 1.30 1.10 1.10 1.00 1.50 1.10 1.90 1.20 0.65 2.10 1.10 1.90 1.70 1.30 1.30 1.30 1.20 2.20 1.20 2.50 1.40 1.20 1.80 0.73 1.20 1.30
Laporan - Edisi Oktober 2013
13
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
NO 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
CURAH HUJAN (mm)
NAMA STASIUN/ POS HUJAN Kasemen Kilasah Kragilan Kalenpetung Kramatwatu Pegadingan Mancak Pabuaran Pamarayan Pontang Ragas Hilir Singamerta Tirtayasa Walantaka Bd Ciliman Cibaliung Cikeusik Cimanggu Cimanuk Jiput Labuhan Mandalawangi Menes Pandeglang Bojong Leles Bojong Manik BPP Leuwidamar BPP Sajira Cijaku Cijaura/ Cimesir Cilaki/ Ciminyak Cisangu Atas Kecamatan Cimarga Lebak Parahiang Malingping Utara Panyaungan Pasir Ona Rangkas Sampang Peundeuy Warung Gunung
INDEKS SPI
Jul 2013
Agt 2013
Sep 2013
330 234
38 8 57 10 183 68 56 181 12 92 0 27 133 100 169 138 85 141 82 41 132 107 141 40 201 153 42 133 89 81 65 104 91 30 68 124
8 71 11.5 6 66 122 21 38 47 20 0 25 4 0 13 86 95 96 61 82 201 96 62 105 57 85 101 162 190 153 141 16 5 156 137 77
274 281 303 232 280 304 319 212 295 105 187 283 151 425 391 255 333 338 341 211 313 376 318 488 192 238 312 212 395 595 373 276 347 262
1.80 1.10 1.70 0.68 1.40 1.00 2.00 2.10 1.50 0.77 0.83 0.40 0.57 0.73 0.98 1.30 0.92 1.00 0.76 0.70 0.55 0.58 1.10 0.76 1.10 0.17 0.55 0.39 0.85 0.91 1.10 1.40 1.20 0.45 1.00 0.65
Laporan - Edisi Oktober 2013
14
BMKG STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG OKTOBER 2013