Edisi Desember 2013
BMKG
L LA AP PO OR RA AN N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No.82 Jakarta Selatan 12070 Telp. (021) 7353018/ Fax. (021) 7355262 Website : www.staklimpondokbetung.net Email :
[email protected]
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
TIM PENYUSUN Pengarah
: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya , M.Sc
Penanggung Jawab
: Ir. Budi Roespandi
Ketua
: Triyogo Amberkahi, ST
Wakil Ketua
: Tina Kun Anggraeni, S.Kom
Sekretaris
: Yanuar Henry Pribadi, MSi
Anggota
: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Darman Mardanis, SE Devi Febryan , ST Kusairi, S.Si Yuningsih, Ah.MG Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.kom Diny Fitriani Mikhson Suwarni
Laporan - Edisi Desember 2013
i
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
KATA PENGANTAR
KEPALA UNIT PELAYANAN TEKNIS STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG
Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia Nya, Buku Peta Kekeringan Propinsi Banten dan DKI Jakarta ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Informasi ini merupakan hasil kegiatan Stasiun Klimatologi Pondok Betung tahun anggaran 2013. Analisis kekeringan ini memberikan gambaran mengenai tingkat kekeringan berdasarkan nilai curah hujan dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memonitor kejadian kekeringan meteorologis yang terjadi di Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Sehingga diharapkan, melalui buku informasi ini pengguna (user) dapat mengetahui indikator tingkat defisit air serta dapat mengetahui kejadian penyimpangan curah hujan diatas normalnya di wilayah. Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak terutama kepada seluruh staf Stasiun Klimatologi Pondok Betung yang telah bekerja keras dalam penyelesaian kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian. Terima Kasih.
Tangerang, Desember 2013 Kepala Stasiun Klimatologi Pondok Betung
Ir. Budi Roespandi NIP. 196007061981031002
Laporan - Edisi Desember 2013
ii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR ISI Halaman TIM PENYUSUN .....................................................................................................................................i KATA PENGANTAR .............................................................................................................................ii DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................iii DAFTAR TABEL...................................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................................iv PENGERTIAN .......................................................................................................................................1 KEKERINGAN...................................................................................................................................... 1 JENIS-JENIS KEKERINGAN .................................................................................................................. 1 STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) ...................................................................................... 2 I.
RINGKASAN ...................................................................................................................... 4
II.
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN NOPEMBER 2013 ............................................................ 4
LAMPIRAN .........................................................................................................................................13
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ...................................................................6
Tabel 2.
Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ...................................................................6
Tabel 3.
Peringatan Kekeringan Desember 2013 ...........................................................................7
Tabel 4.
Evaluasi Peringatan Kekeringan Meteorologis Nopember 2013 .......................................8
Laporan - Edisi Desember 2013
iii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta September, Oktober - Nopember 2013 .........................................................5 Gambar II.2. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Propinsi DKI Jakarta September, Oktober - Nopember 2013 ............................................................................8 Gambar II.3. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Tangerang September, Oktober - Nopember 2013 ...........................................................................9 Gambar II.4. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Serang September, Oktober - Nopember 2013 .........................................................................10 Gambar II.5. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Pandeglang September, Oktober - Nopember 2013 .........................................................................11 Gambar II.6. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Kabupaten Lebak September, Oktober - Nopember ...................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan di Beberapa Tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ...................................................................................................13
Laporan - Edisi Desember 2013
iv
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
PENGERTIAN KEKERINGAN Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang dak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basahdekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak nega f yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
JENIS-JENIS KEKERINGAN A. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan ngkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan ngkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut: 1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal)
B. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga dak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut :
Laporan - Edisi Desember 2013
1
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).
C. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ke nggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ke nggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan.
D. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komodi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) Standardized PrecipitaƟon Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, ga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode sta s c probabilitas distribusi gamma. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : •
SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda
•
Dapat memberikan peringatan dini kekeringan
•
Dapat membantu menilai ngkat keparahan kekeringan
•
SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index
Laporan - Edisi Desember 2013
2
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori ngkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering
: Jika nilai SPI ≤ -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering
: Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering
: Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah
: Jika nilai SPI ≥ 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah
: Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah
: Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama ga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI.
Laporan - Edisi Desember 2013
3
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
I. RINGKASAN - Analisis ngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan Index SPI, untuk akumulasi curah hujan ga bulan yaitu periode September, Oktober - Nopember 2013. - Secara umum ngkat kekeringan dan kebasahan dengan periode tersebut berada pada nilai agak kering, normal, agak basah, dan basah. - Tingkat kekeringan dengan ngkatan agak kering terjadi di sebagian kecil wilayah Kab.Tangerang, Kab.Pandeglang dan Kab.Lebak. - Tingkat kekeringan dengan ngkatan normal terjadi di sebagian besar wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. - Tingkat kebasahan dengan ngkatan agak basah, terjadi di Kota Tangerang bagian Barat Laut dan sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Serang - Tingkat kebasahan dengan ngkatan basah, terjadi di sebagian kecil wilayah Barat Laut Kota Tangerang.
II. ANALISIS INDEKS KEKERINGAN NOPEMBER 2013 Berdasarkan pengamatan curah hujan pada bulan September, Oktober - Nopember 2013 di seluruh Propinsi Banten dan DKI Jakarta, disampaikan analisis ngkat kekeringan dan Kebasahan periode ga bulanan September, Oktober - Nopember 2013 ditampilkan pada tabel 1 dan tabel 2, sedangkan peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta periode tersebut dapat dilihat pada Gambar II.1 Suatu wilayah diperingatkan akan mengalami kekeringan jika di wilayah tersebut pada bulan berikutnya turun hujan dengan jumlah kurang dari hujan minimum (batas jumlah curah hujan yang harus dicapai oleh suatu wilayah untuk dinyatakan mengalami kekeringan). Wilayah-wilayah yang diperingatkan mengalami kekeringan pada bulan Desember 2013 disajikan pada tabel 3.
Laporan - Edisi Desember 2013
4
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.1
Laporan - Edisi Desember 2013
5
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN DAERAH
SANGAT KERING
KERING
AGAK KERING
DKI Jakarta
-
-
-
Tangerang
-
-
Serang
-
-
-
Pandeglang
-
-
Sebagian kecil wilayah Barat Laut dan Timur Laut Kab.Pandeglang
Sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang
Lebak
-
-
Sebagian kecil wilayah Selatan, Tengah dan Timur Kab.Lebak
Sebagian besar wilayah Kab.Lebak
NORMAL Seluruh wilayah DKI Jakarta
Sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Tangerang
Sebagian besar wilayah Kab.Tangerang Seluruh wilayah Kab.Serang
Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEBASAHAN DAERAH SANGAT BASAH
BASAH
AGAK BASAH
DKI Jakarta
-
-
-
Tangerang
-
Sebagian kecil wilayah Barat Laut Kota Tangerang
Kota Tangerang bagian Barat Laut
Serang
-
-
Sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Serang
Pandeglang
-
-
-
Lebak
-
-
-
Laporan - Edisi Desember 2013
6
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Suatu wilayah diperingatkan akan mengalami kekeringan jika di wilayah tersebut pada bulan berikutnya turun hujan dengan jumlah kurang dari hujan minimum, yaitu batas jumlah CURAH HUJAN MINIMUM yang harus dicapai oleh suatu wilayah untuk dinyatakan TIDAK mengalami kekeringan. Daerah-daerah yang diperingatkan mengalami kekeringan pada bulan Desember 2013 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Peringatan Kekeringan Meteorologis Desember 2013 DAERAH Tangerang Serang
Pandeglang
Lebak
WILAYAH Caringin
HUJAN MINIMUM (mm) 342
Kresek
3
Pabuaran
40
Jiput
420
Labuhan
11
Pagelaran
202
Pandeglang
529
Bojong Manik
284
Leuwidamar
31
Sajira
241
Cilaki Ciminyak
58
Cisangu Atas
131
Jika jumlah curah hujan bulan Desember 2013 pada wilayah-wilayah yang diperingatkan mengalami kekeringan (Tabel 3) kurang dari hujan minimumnya, maka wilayah tersebut akan mengalami kekeringan.
Laporan - Edisi Desember 2013
7
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 4. Evaluasi Peringatan Kekeringan Meteorologis Nopember 2013 HUJAN MINIMUM (mm)
HUJAN NOPEMBER 2013 (mm)
Rorotan
85
78
Halim (TNI AU)
101
366
Anyer
187
298
Carenang
16
81
Ciruas
75
199
Mancak
107
276
Padarincang
219
350
Singamerta
31
196
Walantaka
159
252
Jiput
139
283
Pandeglang
248
164
Bojong Manik
95
247
Leuwidamar
186
350
Rangkasbitung
77
237
DAERAH DKI Jakarta
Serang
Pandeglang
Lebak
WILAYAH
Berdasarkan tabel.4 evaluasi peringatan kekeringan meteorologis bulan Nopember 2013 yang berisikan jumlah hujan minimum dan jumlah curah hujan pada bulan Nopember 2013 di wilayah Banten dan DKI Jakarta, disampaikan bahwa terjadi peringatan kekeringan untuk wilayah Rorotan dan Pandeglang karena jumlah curah hujan bulan Nopember 2013 lebih kecil dari jumlah hujan minimum.
Laporan - Edisi Desember 2013
8
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.2
Laporan - Edisi Desember 2013
9
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.3
Laporan - Edisi Desember 2013
10
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.4
Laporan - Edisi Desember 2013
11
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.5
Laporan - Edisi Desember 2013
12
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar II.6
Laporan - Edisi Desember 2013
13
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
LAMPIRAN Lampiran 1. DATA CURAH HUJAN DAN INDEKS SPI TIGA BULANAN DI BEBERAPA TEMPAT DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
CURAH HUJAN (mm)
NAMA STASIUN/ POS HUJAN Cengkareng Curug Halim (TNI AU) Kemayoran Pondok Betung Serang Tangerang Tanjung Priok Karet Kedoya Manggarai Pakubuwono Pulogadung Rorotan Sunter III Rawabadak Sunter Kodamar BPP Caringin Jatiwaringin Mauk UPTD Balaraja UPTD Benda Sukamulya UPTD Bendung Ciputat UPTD Cipondoh UPTD Kresek UPTD Kronjo UPTD Rajeg Banyawakan UPTD Sepatan UPTD Serpong UPTD Tegal Kemiri Anyer Baros Carenang Cinangka Ciomas Ciruas
INDEKS SPI
Sep 2013
Okt 2013
Nop 2013
46 54 22 50 32 35 90 71 26 33 55 59 70 5 46 42 94 33 99 160 48 69 51 30 33 56 103 112 22 82 10 57 132 30
16 174 76 111 133 84 64 83 155 100 78 129 99 11 103 71 50 23 121 55 151 168 16 42 87 18 190 60 43 175 4 148 199 43
144 209 366 164 191 149 156 98 149 89 213 177 121 78 73 152 312 184 227 119 246 220 53 100 140 210 176 179 298 227 81 216 247 199
0.17 -0.13 0.36 0.40 -0.37 0.08 0.47 0.40 0.42 -0.60 -0.12 -0.24 -0.22 -0.61 0.21 0.00 -1.10 0.47 0.96 0.84 0.87 0.82 -0.40 -0.24 0.54 0.67 0.27 1.60 -0.14 0.60 -0.82 0.24 0.54 0.34
Laporan - Edisi Desember 2013
14
Peta Kekeringan dengan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
NO 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
CURAH HUJAN (mm)
NAMA STASIUN/ POS HUJAN Kasemen Kilasah Kragilan Kalenpetung Kramatwatu Pegadingan Mancak Pabuaran Padarincang Pamarayan Petir Pontang Ragas Hilir Singamerta Tirtayasa Walantaka Bd Ciliman Cibaliung Cimanggu Cimanuk Jiput Labuhan Menes Pagelaran Pandeglang Bojong Leles Bojong Manik BPP Leuwidamar BPP Sajira Cijaku Cijaura/ Cimesir Cilaki/ Ciminyak Cisangu Atas Kecamatan Cimarga Lebak Parahiang Malingping Utara Panyaungan Pasir Ona Rangkas Sampang Peundeuy
INDEKS SPI
Sep 2013
Okt 2013
Nop 2013
8 71 12 6 66 40 122 117 21 38 47 20 0 25 4 13 86 95 96 82 78 201 96 62 105 57 85 101 162 190 153 141 16 5 156 137
82 43 71 66 36 79 170 151 5 21 46 13 47 152 130 78 155 137 171 218 60 108 215 84 80 143 228 237 137 93 256 141 94 43 204 114
95 136 129 276 225 350 282 478 105 62 196 131 252 301 293 183 362 283 113 234 127 164 216 247 350 169 338 215 189 100 182 358 173 294 237 305
0.39 0.15 0.06 -0.06 -0.82 -0.17 0.80 1.30 -0.14 -0.54 0.34 -0.22 0.06 0.66 -0.22 -0.94 0.04 -1.00 -0.61 -0.52 -1.20 -1.10 0.21 -1.60 -0.54 -1.50 0.15 0.64 -0.49 -0.80 0.48 0.56 -0.99 -0.26 0.00 0.05
Laporan - Edisi Desember 2013
15
BMKG STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG DESEMBER 2013