LEMBAR PERSETUJUAI{ ARTIKEL
MENINGKATKATI I{ASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA hIEGERI
1
TELAGA BIRU
KABUPATEN GORONTALO PROYINSI GORONTALO
Oleh ASRIN KAMUDI
Mengetahui
(.Pembimbing
I
'
Pembimbing
II
A,.^[h
L',--1
Dra. Irina Popoi, S.Pd.M.Pd
Hj. Irawati Ahdul, SE.,M,Si
NrP. 196002281998032001
NrP. 19740209200s012001
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO PROVINSI GORONTALO
Asrin Kamudi1, Ibu Dra. Irina Popoi, S.Pd., M.Pd2, Ibu Hj. Irawati Abdul, SE., M.Si3
ABSTRAK
Asrin Kamudi. NIM.911411176. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X6 SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Skripsi, Prodi Pendidikan Ekonomi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Irina Popoi.,S.Pd, M.Pd. dan pembimbing II Hj. Irawati Abdul.,SE.,M.Si Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran tipe Mind Mapping yang dibagi dalam dua siklus. Hasil analisis pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa yang dikenai tindakan yaitu 28 siswa terdapat 21 siswa (75%) yang memperoleh nilai 75 keatas, sedangkan 7 siswa (25%) memperoleh nilai 75 kebawah. Presentasi ketuntasan tersebut meningkat pada siklus II, dimana 26 dari 28 siswa (92,86%) dinyatakan tuntas belajar. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Mind Mapping
1
Asrin Kamudi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.UNG Ibu Dra. Irina Popoi, S.Pd., M.Pd Dosen Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.UNG 3 Ibu Hj. Irawati Abdul, SE., M.Si Dosen Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.UNG 2
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang merujuk pada suatu yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar secara aktif. Hal ini tersirat makna adanya berbagai upaya untuk memaksimalkan kegiatan belajar siswa. Termasuk didalamnya mengidentifikasikan sehingga apa yang dipelajari mudah dipahami. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Sesuai hasil observasi awal peneliti bahwa hasil belajar siswa kelas X6 di SMA Negeri 1 Telaga Biru pada mata pelajaran Ekonomi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang masih di bawah yakni dari 28 siswa, hanya 12 siswa yang tuntas dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa dengan KKM 75. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, Faktor lain yang membuat rendah hasil belajar yaitu karena ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji mengenai berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat baik secara mikro maupun makro, padahal ekonomi adalah salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di SMA khususnya untuk jurusan IPS, namun mata pelajaran ekonomi ini masih merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Hasil belajar siswa rendah karena teknik pencatatan materi pelajaran masih sering menggunakan cara mencatat keseluruhan materi dari buku sumber yang digunakan, atau bahkan guru membacakan materi dan siswa hanya mencatatnya tanpa mengerti apa yang dicatat. Jika guru hanya mendiktekan materi pelajaran dan siswa mencatat materi yang dibacakan oleh guru atau bahkan guru menitipkan buku untuk dicatat siswa maka dengan teknik ini kebanyakan siswa khususnya siswa ekonomi kurang termotivasi untuk lebih giat belajar dan membaca kembali
catatannya yang akhirnya hasil belajarnya pun rendah karena setelah materi selesai dicatat siswa tidak suka membaca ulang catatannya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo”. Model mind mapping merupakan salah satu keterampilan paling efektif dalam berfikir kreatif. Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. George Posner dan Alan Rudnitsky, dalam Nur(2000a: 36) menulis, bahwa “peta konsep mirip peta jalan, namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan antar ide-ide, bukan hubungan antar tempat”. Untuk membuat suatu peta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan diagram hierarki, kadang-kadang peta konsep itu memfokus pada sebab-akibat. Model mind mapping dapat digunakan untuk mata pelajaran ekonomi karena mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempunyai materi yang sangat kompleks dan mempunyai relevansi tinggi dalam kehidupan sehari-hari terutama materi tentang Uang. Uang adalah sesuatu yang berhubungan dengan diri kita atau sesuatu yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Karakteristik
setiap
siswa
berbeda-beda,
diantaranya
ada
siswa
yang
memperhatikan guru, ada juga siswa yang hanya diam saja, ada siswa yang mengobrol dengan temannya dan ada juga siswa yang keluar masuk pada saat proses pembelajaran. Dengan adanya model mind mapping masing-masing siswa mempunyai aktivitas atau kesibukan sendiri pada saat proses pembelajaran sehingga siswa yang tadinya diam saja, yang mengobrol dengan temannya dan siswa yang keluar masuk pada saat proses pembelajaran fokus pada pembuatan peta konsepnya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya maka peneliti mengidentifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut : 1) Kurangnya penggunaan variasi model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar. 2) Kurangnya guru membantu siswa menggali kepercayaan diri siswa. 3) Kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4) Teknik pencatatan materi pelajaran masih sering menggunakan cara mencatat keseluruhan materi dari buku sumber yang digunakan. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping pada mata pelajaran Ekonomi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X6 SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo?”. Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas X6. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping. Penggunaan sumber pembelajaran, metode serta alat dan media yang digunakan, dioptimalkan penggunaannya sehingga pembelajaran yang dikaji dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping disusun melalui materi ringkas dan jelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru merancang perangkat pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping dapat melatih siswa memberikan tanggapannya secara bebas kepada orang lain, melatih untuk bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain, selanjutnya guru melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa melalui instrument tes. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping pada mata pelajaran Ekonomi.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hasil belajar menurut Winataputra (2007 : 1.10), merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini belajar meliputi keterampilan proses, keaktifan, motivasi juga prestasi belajar. Prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan. Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006 : 3-4) hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Strategi pembelajaran Mind Mapping dikembangkan sebagai metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan rangkaian peta-peta. Salah satu penggagas metode ini adalah Tony Buzan (2004) dalam buku (huda : 307) Untuk menggunakan Mind Mapping ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan : 1. Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau katakuncikatakunci dari ceramah tersebut. 2. Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan materi pelajaran. 3. Melaksanakan brainstrorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang topik tersebut. 4. Merencanakan
tahap-tahap
awal
pemetaan
gagasan
dengan
memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas. 5. Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja. 6. Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahanpermasalahan yang terkait dengan topik bahasan, dan 7. Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping
akan
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi, kelas X6 di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas yang berorientasi pada strategi Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupten Gorontalo Provinsi Gorontalo pada kelas X6 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Eknomi. Siswa sebagai subyek penelitian berjumlah 28 orang. Sesuai survei awal melalui observasi dan wawancara diperoleh gambaran bahwa siswa siswi ini mempunyai kemampuan berbeda. Adapun
teknik
analisis
data
dilakukan
secara
kuantitatif
dan
berkesinambungan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Data yang dianalisis berupa data hasil observasi kegiatan guru dan keaktifan siswa serta data hasil belajar siswa. Data yag diperoleh akan diolah dan dipresentasikan dengan cara : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Nilai 80 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Rata – rata daya serap = Nilai rata – rata kelas =
𝑥 100%
jumlah skor terdaftar jumlah skor siswa
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus 1 menunjukkan bahwa dari 28 orang siswa yang dikenai tindakan terdapat 21 orang siswa (75%) memperoleh nilai di atas 7,5 dan 8 orang siswa (25%) memperoleh nilai kurang dari 7,5 dengan nilai rata-rata 79,82% hasil ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa cukup dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Rendahnya capaian pada siklus ini disebabkan dari berbagai faktor yang belum optimal yang diterapkan oleh guru seperti siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan ataupun respon siswa dalam menerima pelajaran disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan guru ada 15 aspek yang diamati, terdapat 2 aspek (13,33%) kriteria baik sekali, 5 aspek
(33,33%) kriteria baik, kriteria cukup 6 aspek (40%), dan 2 aspek (13,33%) kurang. Sedangkan aktivitas siswa dari 8 aspek yang dinilai terdapat 1 aspek (12,5%) kriteria baik sekali, 4 aspek (50%) baik, 3 aspek (37,5%) cukup. Berbagai kekurangan yag terdapat pada siklus I selanjutnya disempurnakan pada siklus II, pada hasil pengamatan siklus II menunjukkan bahwa dari pengamatan kegiatan guru dari dari 15 aspek yag diamati, terdapat 8 aspek (53,33%) kriteria baik sekali, 6 aspek (40%) kriteria baik, dan 1 aspek (6,67%) dengan kriteria cukup selanjutnya aktivitas siswa 8 aspek yang diamati terdapat 3 aspek (37,5%) kriteria baik sekali, 4 aspek (50%) kriteria baik, dan 1 aspek (12,5%) dengan kriteria cukup, berdasarkan hasil evaluasi siklus II yang dilakukan pada akhir pembelajaran menunjukkan bahwa dari 28 orang siswa yang dikenakan tindakan mencapai ketuntasan adalah 26 orang (92,86%) dgn nilai 7.5 keatas Pada siklus I siswa yang tidak tuntas berjumlah 7 orang siswa sedangkan pada siklus II siswa yang tidak tuntas berjumlah 2 orang siswa, dimana siswatersebuttidakmendengarkanpenjelasan guru dan sering tidak masuk kelas agar siswa tersebut tuntas selanjutnya siswa tersebut diarahkan dan dibimbing terus untuk melakukan remedial sehingga siswa tersebut tuntas. Kemudian terdapat juga beberapa siswa pada siklus II tuntas tetapi nilainya turun dari ketuntasan siklus I dikarenakan siswa tersebut belum memahami materi yang diajarkan selanjutnya siswa tersebut dibimbing. Dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa, sehingga hipotesis
yang berbunyi
dengan menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe mind mapping akan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo KESIMPULAN Penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerima hipotesis yang berbunyi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping akan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi, kelas X6 di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, penerimaan tersebut dibuktikan oleh hasil tindakan kelas siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni dari 28 siswa di kelas X6 SMA Negeri 1 Telaga Biru, yang mencapai
hasil belajar dengan kategori tuntas berjumlah 21 orang (75%) dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observasi awal yakni siswa yang mencapai nilai tuntas masih berjumlah 12 orang (42,85%) dan tindakan siklus II terdapat 26 orang (92,86%) yang mendapat nilai 7,5 ke atas namun masih terdapat 2 orang (7,14%) yang mendapat nilai di bawah 7,5. Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil belajar siklus I yakni siswa yang mencapai nilai tuntas masih berjumlah 21 orang (75%) Bertolak dari simpulan diatas maka dapat disarankan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru karena dari hasil penelitian terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah siswa yang terdapat nilai dengan kategori tuntas.
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra, Udin S. dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembajaran. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.