Pariwisata DKI Jakarta No. 31/06/31/Th.XIX, 2 Juni 2017
KUNJUNGAN WISATA MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA
Lima Negara asal terbanyak mendatangkan wisman ke Jakarta adalah Tiongkok, Malaysia, Jepang, Singapura, dan Saudi Arabia
Wisatawan asal Tiongkok (China) masih terus yang terbanyak masuk ke Jakarta. Sepanjang Januari – April 2017 pengunjung asal Tiongkok adalah terbanyak di antara wisman (wisatawan mancanegara) ke Jakarta, sekitar 13 -14 persen. Pada Januari 26.923 kunjungan (13,89 persen) , Februari mencapai 26.579 kunjungan (14,03 persen), Maret mencapai 29.155 kunjungan (13,16 persen), dan April mencapai 30.904 kunjungan (14,26 persen).
Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke kota Jakarta bulan April 2017 adalah : Tiongkok sebanyak 30.904 kunjungan (14,26 persen), Malaysia sebanyak 27.484 kunjungan (12,68 persen), Jepang sebanyak 17.318 kunjungan (7,99 persen), Singapura sebanyak 17.143 kunjungan (7,91 persen), dan Saudi Arabia sebanyak 12.449 kunjungan (5,74 persen).
Jumlah kunjungan wisman ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (SoekarnoHatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdana Kusumah), pada April 2017 mencapai 216.704 kunjungan, berarti mengalami penurunan sebesar 2,22 persen dibandingkan Maret 2017 yang berjumlah 221.620 kunjungan. Secara tahunan terjadi peningkatan kunjungan April 2017 terhadap April 2016 sebesar 11.85 persen
1
Wisatawan Mancanegara Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan April 2017 mengalami penurunan sebesar 2,22 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 221.620 kunjungan pada bulan Maret 2017 menjadi 216.704 kunjungan pada bulan April 2017. Namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya (April 2016 = 193.740 kunjungan), jumlah kunjungan wisman bulan April 2017 mengalami peningkatan sebesar 11,85 persen (Tabel 1). Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan April 2017 adalah : Tiongkok sebanyak 30.904 kunjungan (14,26 persen), Malaysia sebanyak 27.484 kunjungan (12,68 persen), Jepang sebanyak 17.318 kunjungan (7,99 persen), Singapura sebanyak 17.143 kunjungan (7,91 persen), dan Saudi Arabia sebanyak 12.449 kunjungan (5,74 persen). Secara total, kunjungan dari lima kebangsaan itu berjumlah 105.298 kunjungan, yang berarti mencapai 48,59 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan bahwa kelima negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta. Sepanjang Januari- April 2017 wisman Tiongkok mendominasi kunjungan ke Jakarta dengan kisaran 13 – 14 persen setiap bulan, bulan Januari mencapai 26.923 kunjungan (13,89 persen) , bulan Februari mencapai 26.579 kunjungan (14,03 persen),bulan Maret mencapai 29.155 kunjungan (13,16 persen) dan bulan April mencapai 30.904 kunjungan (14,26 persen).Secara kumulatif, dari 821.550 kunjungan wisman ke Jakarta pada bulan Januari-April 2017, 113.561 wisman atau 13,82 persen diantaranya adalah wisman Tiongkok.
Tabel 1.Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi DKI Jakarta Menurut Pintu Masuk Bulan-Tahun (1)
Pintu Masuk SoekarnoTanjung Hatta Priok (2) (3)
Halim PK (4)
Jumlah (5)
Kunjungan April 2017 Maret 2017 April 2016 Januari - April 2017 Januari - April 2016 Pertumbuhan (%) April 2017 terhadap Maret 2017 April 2017 terhadap April 2016 Januari – April 2017 terhadap Januari – April 2016
2
211 131 215 651 188 369 800 001 708 858
4 943 4 871 4 897 18 380 22 180
630 1 098 474 3 169 1 911
216 704 221 620 193 740 821 550 732 949
-2,10 12,08
1,48 0,94
-42,62 32,91
-2,22 11,85
12,86
-17,13
65,83
12,09
Grafik 1. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta April 2015 s.d April 2017 (Ribuan kunjungan) 300.0 276.3 258.9
250.0
234.9
223.1 193.7
200.0 150.0
195.2
179.5
218.0
193.2
208.8
203.4
179.8
166.8
191.6
222.1
171.5
158.9
225.3 227.9
221.6
243.0
216.7 193.8 189.4
156.3
100.0
Grafik 2. Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan Maret dan April Dalam Empat Tahun Terakhir Maret
April 221,620 208,180
204,004
208,788
216,704
193,740
186,373 166,819
2014
2015
2016
2017
Penurunan kunjungan wisman bulan April tahun 2017 yang mencapai 2,22 persen terhadap bulan sebelumnya, merupakan penurunan kunjungan wisman yang keempat kali selama empat tahun terakhir atau selama kurun waktu tersebut tidak pernah terjadi peningkatan kunjungan wisman. Penurunan kunjungan wisman ke Jakarta bulan April 2017 sebesar 2,22 persen tidak searah dengan peningkatan kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 6,48 persen. Kunjungan wisman ke kota Jakarta periode Januari - April 2017 meningkat 12,09 persen dibandingkan periode sebelumnya, atau dari 732.949 kunjungan pada Januari- April 2016 menjadi 821.550 kunjungan pada Januari- April 2017.
3
TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI PROVINSI DKI JAKARTA
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada April 2017 mencapai 59,17 persen
Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada April 2017 mencapai 59,17 persen, yang berarti mengalami penurunan sebesar 5,08 poin dari TPK Maret 2017 yang mencapai 64,25 persen. Namun mengalami peningkatan sebesar 3,53 poin jika dibandingkan dengan TPK bulan April 2016 yang mencapai 55,64 persen
Rata-rata lama menginap tamu (Asing dan Indonesia) pada hotel berbintang pada April 2017 adalah 1,96 hari mengalami peningkatan 0,12 hari jika dibandingkan dengan rata- rata lama menginap pada Maret 2017 yang sebesar 1,84 hari
Rasio Tamu asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada April 2017 mencapai 0,17 yang berarti ada peningkatan dibandingkan dengan rasio bulan Maret 2017 sebesar 0,03 poin. Sementara jika dibandingkan dengan rasio bulan yang sama antar tahun, April 2017 ke April 2016, rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia turun sebesar 0,13 poin.
4
B. Hotel 1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan April 2017 mencapai 59,17 persen menurun sebesar 5,08 poin dari TPK bulan Maret 2017. Pada bulan April 2017, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang tiga merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 67,40 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang lima yang hanya mencapai 49,33 persen. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya tingkat hunian hotel berbintang bulan April 2017 yang dirinci menurut klasifikasi hotel, penurunan TPK terjadi pada klasifikasi hotel bintang lima, empat, dua dan satu, berturut-turut sebesar 13,46 poin, 5,33 poin, 13,52 poin, dan 4,23 poin, sebaliknya hotel bintang tiga merupakan satu-satunya hotel yang mengalami peningkatan yaitu sebesar 5,27 poin. Sementara jika dibandingkan dengan bulan April 2016, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk bulan April 2017 mengalami peningkatan sebesar 3,53 poin. Jika diamati menurut klasifikasi hotel bintang, peningkatan TPK terjadi di hampir di semua klasifikasi hotel kecuali hotel bintang lima dan hotel bintang empat mengalami penurunan sebesar 7,20 poin dan 11,09 poin. (Tabel 2). Tabel 2. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Hotel di DKI Jakarta Bulan April 2016, Maret dan April 2017 TPK (%) Klasifikasi Hotel Berbintang
Perubahan (Poin)
April 2016
Maret 2017
April 2017
April 2017 Terhadap April 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
April 2017 Terhadap Maret 2017 (6)
Bintang 5
56,53
62,79
49,33
-7,20
-13,46
Bintang 4
68,12
62,36
57,03
-11,09
-5,33
Bintang 3
48,29
62,13
67,40
19,11
5,27
Bintang 2
52,42
70,08
56,56
4,14
-13,52
Bintang 1
56,45
71,62
67,39
10,94
-4,23
Rata-Rata
55,64
64,25
59,17
3,53
-5,08
5
Grafik 3. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Di DKI Jakarta Bulan April 2016, Maret dan April 2017 (Persen)
2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan April tahun 2017 mencapai 1,96 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,12 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Maret 2017 yang mencapai 1,84 hari. Berdasarkan jenis tamu, untuk tamu asing rata-rata lama menginap pada bulan April 2017 adalah 2,57 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,21 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Maret 2017 yang mencapai 2,36 hari. Demikian juga untuk rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan April 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,08 hari dari rata-rata lama menginap bulan Maret 2017, atau dari 1,77 hari pada bulan Maret 2017 menjadi 1,85 hari pada bulan April 2017 (tabel 3). Rata-rata lama menginap tamu asing bulan April 2017 yang mencapai 2,57 hari, mengalami peningkatan 0,20 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan April 2016 yang mencapai 2,37 hari. Sebaliknya rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan April 2017 mengalami penurunan sebesar 0,03 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan April 2016. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan April 2017 yang mencapai 1,96 hari mengalami penurunan 0,03 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,99 hari.
6
Tabel 3. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan April 2016, Maret dan April 2017 (Hari) JenisTamu
Bulan/Tahun
(1)
(2)
Asing
Indonesia
Asing dan Indonesia
Bintang
Gabungan
1 (3)
2 (4)
3 (5)
4 (6)
5 (7)
April 2017
2,51
1,80
2,76
2,83
2,35
2,57
Maret 2017
2,28
2,86
2,12
2,43
2,37
2,36
April 2016
1,51
1,85
4,15
2,63
2,17
2,37
April 2017
1,39
1,49
2,11
2,17
1,59
1,85
Maret 2017
1,33
1,78
2,09
1,80
1,65
1,77
April 2016
1,11
1,50
2,01
2,70
2,27
1,88
April 2017
1,43
1,50
2,19
2,28
1,94
1,96
Maret 2017
1,39
1,83
2,09
1,94
1,76
1,84
April 2016
1,12
1,52
2,19
2,68
2,22
1,99
(8)
Grafik 4. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta, Bulan Maret 2017 dan April 2017 (Hari)
Maret 2017
Ápril 2017
2.09
2.28
2.19 1.94
1.83 1.43
1.50
Bintang 1
Bintang 2
1.39
Bintang 3
Bintang 4
7
1.76
1.94
Bintang 5
1.84
1.96
Gabungan
3. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan April 2017, sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang seluruhnya dibawah satu. Rasio pada tabel 4 memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan bahwa rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hote l berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan.
Tabel 4: Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di DKI Jakarta bulan April 2016, Maret 2017 dan April 2017 Bintang
Bulan/Tahun
Gabungan
1 (2)
2 (3)
3 (4)
4 (5)
5 (6)
(7)
April 2017
0,04
0,04
0,14
0,20
0,85
0,17
Maret 2017
0,07
0,04
0,13
0,28
0,17
0,14
April 2016
0,03
0,06
0,09
0,34
0,98
0,30
(1)
8
PENJELASAN TEKNIS
wisatawan mancanegara sesuai dengan rekomendasi United Nation World Tourism Organization (UNWTO) adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya , didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Sumber Data Wisman : Hasil Survei Inbond dan Outbond Tourism (VIOT) dari Ditjen Imigrasi secara bulanan.
Hotel dan Akomodasi : Data primer berdasarkan hasil
survey yang diselenggarakan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan kuesioner VHT-S secara bulanan
Penghitungan TPK
Rata-rata Lama Menginap
:
Malam Kamar Terjual ------------------------------Malam Kamar Tersedia
X 100 %
Banyaknya Malam Tamu : ------------------------------------------Tamu yang Datang & Menginap
Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia :
Banyaknya Tamu Asing ------------------------------Banyaknya Tamu Indonesia
BPS Provinsi DKI Jakarta Jl. Salemba Tengah No. 36-38 Jakarta Pusat 10440
Informasi lebih lanjut, hubungi : Dewi Kundalini Saraswati, SE Kepala Bidang Statistil Distribusi Telp : 021-37928493, Pesawat 500 Email :
[email protected] Homepage : http://jakarta.bps.go.id
9