KULIAH 5
SS SISTEM OTOT O O
SISTEM OTOT Pustaka acuan: z z z
z
z
z
Gartner & Hiatt (1997). Color Text of Histology Bab J nq iera (1980). Junquiera (1980) Basic Histology. Histolog Bab McFadden & Keeton (1995) Biology, an exploration of life. Bab S Starr &T Taggart (1992). (1992) Biology, Bi l the h unity i andd diversity di i of life. Bab Wheater, Burkitt & Daniels (1987). Functional Hi t l Histology. Bab B b. Martini et al (2001). Fundamental of Anatomy and Physiology. 5th edition. Prentice Hall. New Jersey
SISTEM OTOT Fungsi: z z z z z
Menghasilkan gerak skeletal Mempertahankan postur tubuh dan posisi badan Mendukung jaringan yang lunak Menjaga lubang masuk dan keluar Emmpertahankan temperatur tubuh
SISTEM OTOT 1. Disusun oleh sel-sel otot ( l yang memiliki (sel iliki kemampuan khusus yaitu: berkontraksi) 2. Kemampuan kontraksi ini terjadi karena sel itu memiliki komponen protein aktin dan miosin 3 Aktin & Miosin = suatu 3. bahan yang dimiliki oleh semua sel yyangg dapat p bergerak
Aktin : z
z
z
z z
z
Pada P d kkorteks t k sell (di dalam d l sitoplasma tepat dibawah membran sel) Membentuk konstriksi alur pembelahan Mikrovilli ov (ju (juluran-juluran u ju u halus us sitoplasma Æ memendek, memanjang dan bergerak) BM 42 42.000 000 Dalton Terdiri dari G-aktin (molekul bulat) dan F-aktin (filamen halus, hasil polimerisasi li i i Membentuk filamen halus/tipis pada otot bergaris melintang yang terdiri dari F-aktin yang berasosiasi dengan protein regulator troponin dan tropomiosin
Miosin : z
z z
z z
Tersebar luas dan tidak terbatas pada sel otot BM 470.000 470 000 D Dalton l Dibangun oleh dua subfragmen: meromiosin ringan dan meromiosin berat Mengalami polimerisasi Membentuk filamen tebal b l otot bergaris b i melintang dan agregat multimolekuler
Jenis-jenis Otot 1. Otot Polos • Sebaran : – Integumen – mengatur aliran darah pada pembuluh darah di dermis, mengatur ereksi rambut – Sistem kardovaskuler – mengontrol pembuluh darah dan tekanan darah – Pencernaan – mengatur aliran material di dalam saluran pencernaan makanan, makanan juga mengatur pengeluaran empedu dari kantung empedu – Pernafasan – mengatur diameter saluran udara di bronkiolus dan alveolus – urinary – mengatur aliran kapiler di dalam ginjal, mengatur aliran urin ke dalam k kantung kkemih ih dan d mengatur pengeluaran l urin i dari d i kantung k – Reproduksi – mengatur pengeluaran sperma dan pengeluaran semen dari kelenjar2 (jantan); membantu gerakan pada saluran telur (ovum dan sperma), kontraksi otot ppolos pada p waktu menstruasid an melahirkan
• • • • •
Dikendalikan oleh sistem saraf otonom Æ “involuntary” Berbentuk kumparan (p 20 µm - pemb. darah, 1 nm - uterus) Nukleus 1/sel Aktin/miosin tersebar di tepi Memiliki mitokondria dan aparatus Golgi
1 Otot 1. Ot t Polos P l
1. Otot Polos Fungsi : z z z z
Mengatur diameter lumen mengatur distribusi darah Gerakan peristaltik Menggerakkan gamet dalam saluran reproduksi
Jenis-jenis j Otot 2. Otot Rangka zBergaris melintang (gelap terang) zSerabut otot Æ Syncytium Å banyak mioblast zMultiseluler z“Voluntary” “V l t ” zMembran plasma Æ Sarkolema zRetikulum R ik l endoplasma d l Æ Retikulum sarkoplasmik
2. Otot Rangka
Seludang jaringan ikat : Epimysium, perimysium/a, endomysium. zSerabut otot merupakan fusi beberapa mioblast membentuk “Syncytium” Syncytium zInti banyak dan terletak di tepi sel zDi bagian tengah Æ miofibril (berkas aktin & Miosin) zMitokondria zGlikogen Æ timbunan gula di dalam otot/ juga ada di sel hati z
2 Otot Rangka 2. Susunan miosin rangka
aktin pada
dan otot
2. Otot Rangka Kontraksi otot rangka: Filamen tipis bergeser ke arah tengah keping p g H sehingga gg sarkomer menjadi j lebih pendek Filamen tipis Fil ti i : Aktin globuler mengalami polimerisasi Protein regulator : Troponin & Tropomiosin (Æ terpilin setiap 7 aktin globuler)
Filamen tebal : z
z
z
z
z
Miosin dengan kepala bulat & tangklai g ringan g Kepala meromiosin menghadap keluar merupakan jembatan antara filamen tebal & filamen tipis komponen aktin menempel pada komponen aktin harus ada ATP & ADP, ion kalsium (Ca++)
Otot rangka g Keping gelap terang otot rangka
Kontraksi otot
Retikulum Sarkoplasmik •Berupa anyaman mengelilingi anyaman miofibril •Dalam satu sarkomer terdapat 2 ps sisterna terminal
- Sistem tabung T yang merupakan pendalaman sarkolema - Dalam satu sarkomer terdapat 2 tubulus T yang masuk, percabangannya terdapat di antara 2 sisterna terminal - Dua sisterna terminal dan satu tubulus T membentuk satu triad
RE otot = retikulum sarkoplasmik • Membentuk anyaman sisternal • Berhubungan langsung dengan sisterna terminal • Berperan mengatur konsentrasi Ca++ di sekitar miofibril • kaya akan Calsequestrin Æ protein yang dapat mengikat Ca++
Tubulus T : • Invaginasi sarkolema dekat pertemuan pita A dan I menjorok masuk ke dalam miofibril • Berhubungan erat dengan sisterna terminal 1 tubulus T 2 sisterna terminal 1 triad
Otot istirahat: • Kepala p miosin tidak berlekatan dengan g aktin • Konsentrasi Ca++ dalam RS tinggi
Impuls saraf
Impuls saraf Impuls saraf mencapai hubungan (junction) neuromuscular -tubulus T Depolarisasi sarkolema Membran sisterna terminal Æ permeable
Ca++ keluar ke daerah miofibril Memulai pembentukan ATP (aktomiosin komples K t ki Kontraksi
Tendon Gabungan dari endomysium, perimysium dan epimysium p y pada p ujung j g fasikulum otot yang berfungsi menghubungkan otot dengan g tulangg
Penamaan otot rangka •Arah dari serabut (obliquus, rectus) •Lokasi atau posisi ( thorakis, supraspinatus, superfisial) •Jumlah bagian-bagiannya ( bisep & trisep) •Bentuk (deltoideus, teres, seratus) •Origo dan insersio ( xiphihumeralis xiphihumeralis, stapedius) •Aksi (levator skapula, risorius) •Ukuran ((major, j , longisimus) g ) •Kombinasi
3. Otot Jantung g z
z z z
z
Bergaris melintangg Serabut otot Inti tunggal Sel panjang dan bercabangcabang “Involuntary”
z
z
z
z
Mempunyai miofibril dan organell organelnya Sel berbentuk serabut RS & tubulus T terdapat p mitokondria >>> Memiliki keping interkalar (daerah pertemuan dua sel otot jantung
MC = garis transversal melintasi otot jantung ME = hubungan kompleks 2 sel otot berupa: fascia adherens (macula adherens), gap junction & interdigitasi