i» «»i
1
H " N j0| 2823 m
N
NiMBlNAAIN ANUKAIA« MLÜA
OIS
©o BS BS SS OS SS SS SS S S M M SS SS SS SS
1
i
sis SS SS SS SS SS SS SS BS SS BS ^«tauK
YAYASAN
Madrasah Isi«am Moderen (MODERN ISLA MIC SCHOOL) LANGSA — ACEH INDOl^ÏESIA
BIBLIOTHEEK KITLV
0055 9557
ens c
I
PEMBINAAN ANGKATAN MUDA
Oleh : Ismail Thaib Payabudjouk. (diucapkan dalam perayaan ulang tahun Madrasah Islam Moderen ke 22).
Cetakan ke : II.-
VOOR 2I-I2-«
YAYASAN
Madrasah Islam Moderen (MODERN ISLAMIC SCHOOL) L ANGSA — ACEH INDONESIA
KATA PENGANTAR
Peringatan Ulang Tahun ke 22 M.l.M (Madrasah Islam Moderen) telah berlangsung dengan sangat meriah pada tanggal 5 Agustus _1970 malam di Langsa, dengan dihadiri oleh ribuan tamu undangan dari seluruh Propinsi Daerah Istimewa Aceh dan dari luar daerah. Diantara tamu2 yar.g datang dari Jakarta terdipat Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. SyarifThayeb dan Aspri Presiden Mayor Jenderal Suiono Hi/œarrî&ni. Pidato Ketua Umum Yayasan M.l.M. Tgk. Ismail Thaib Payabudjouk telah mendapat perhatiar sedemikian rupa Jari hadirin. Dari ber-bagai2 kalangan telah datang usulan supaya pidato tersebut disiarkan. Ber-bagai2 pihak mengangga]) dalam pidato tersebut terdafrtt unsnr2 yang berguna bagi pembinaan uramat dan masyarakat. Dengan ini pidato tersebut kami Cetak dan siarkan, semoga ada manfaatnya.
Yayasan Madrasah Islam Moderen
:;.
Ketua Umum Yayasan M.L.M. Tgk. Ismail Thaib Payabudjouk sedans menancapkan pidato pada perayaan ulang tahun ke 22 Madrasah Ulam Moderen. Diantara hadirin terdapat Tgk. Mohd. Daud Beureueh, Wakil Ketua Parlemen Le^r>an Jenderal Dr. Svarif Thaycb dan Aspri Presiden Mayor Jenderal Sujono Hu'iiardani.
Dengan pengumuman kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, perjuangan bangsa Indonesia menempuh babak baru. Pertanggungan jawab seluruh bangsa dalam memelihara kemerdekaan, jauh lebih dikehendaki dari masa2 menuntut dan memperjuangkan kemerdekaan. DDII ketahanan rakyat dalam menghadapi perjuangan selanjutnya, jauh lebih sangat diperlukan dibanding dengan masa2 mencetuskan kemerdekaan. Dalam babak baru ini ketahanan rakyat bukan diperlukan setahun dua tahun, sepuluh dua puluh tahun, tetapi se-lama2nya, keturunan demi keturunan. Kejayaan sesuatu ummat, kebesaran sesuatu bangsa, bukanlah leiletak hanya sekedar pada kesanggupan mempertahankan kemerdekaan itu disëkitar tahuni suatu proklamasi, tetapi kebesaran dan kejayaan sesuatu ummat dan bangsa itu, adalah terletak pada kesanggupan ummat dan bangsa itu memelihara, mengisi dan memupuk Kemerdekaan itu dalam masa2 yang sangat panjang selanjutnya, generasi demi generasi, keturunan demi keturunan, dalam masa yang ber-abad2 lamanya. Indonesia yang terdiri dari tumpukan beribu-ribu pulau, terletak bukan saja pada persimpangan hubungan lalu-lintas dunia, terletak bukan saja pada tumpuan tiupan segala angin, terletak bukan saja pada hempasan dan pukulan ombak d t n gelombang Lautan Hindia dan Lautan Pasifik tetapi juga terletak pada prapatan perjalanan) arus politik dunia, tetapi juga terletak pada persimpangan perjalanan ber-bagai2 faham dan ideologi, tetapi juga terletak pada daerah yang merupakan titik pertemuan kekuatan2 dunia yang akan terus bertarung dan masa kemasa dan dari abad ke abad. Oleh karena Indonesia terletak pada daerah yang merupakan medan pertemuan, perebutan dan pertarungan ber-bagai2 idiologi dan kekuatan2 dunia, maka orang yang arif dan bijaksana, mula?, semenjak tahun2 disekitar proklamasi kemerdekaan, seharusnya telah dapat menyadari, bahwa bangsa Indonesia harus bersiap untuk bertindak dan berbuat sesuatu yang perlu, guna selamat dalam kancah pertarungan dunia, terutama dalam perkembangan politik Asia Tenggara, yang pasti akan begolak selambat2nya dalam masa seperempat abad kemudian. Petanggungan jawab untuk berbuat ini tentulah bukan hanva terletak pada pemerintah saja, bukan hanya terletak pada Presiden
5.
dan Menteri2 saja, bukan terletak pada Jcnderal2 dan orang2 besar saja, tetapi pertanggungan jawab untuk berbuat inL terletak pada segenap bangsa Indonsia, pada seluruh lapisan masyarakat, pada seluruh rakyat, sesuai dengan tenaga dan kesanggupan masmg2. Bangsa Indonesia yang 90% teidiri dari orang2 Muslim, yang telah menganut agama suci ini semenjak masa yang ber-abad2 lamanya, sebcnarnva mempunyai rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap masalah2 tersebut. Karena doctrine Islam mengajarkan rasa tanggung jawab yang sangat besar terhadap keselamatan negara dan bangsa, tanggung'jawab terhadap keselamatan pribadi dan keluarga, tanggung jawab terhadap keselamatan seluruh ummat manusia, bahkan Islam mengajarkan rasa tanggung jawab terhadap keselamatan segala jenis makhluk yang berada dialam semesta. Dan seluruh pribadi manusia, nanti akan diminta pertanggungan jawab dihadapan Allah kemudian dihari kebangkitan. Ummat Islam Indonesia yang berjumlah 90%itu (walau termasuk kedalam golongan manapun ia) adalah merupakan ummat Islam yang terbesar jumlahnya dari negara2 manapun didunia. Ummat Islam Indonesia yang berjumlah sangat besar ini, kalau sekiranya mereka kembali berkeadaan dalam garis yang telah ditarik oleh Islam, kalau mereka kembali menjadi orang2 yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dunia bersama isinya, kalau mtieka kembal; menjadi orang yang mau bekerja dan mau turun kelapangan, kalau mereka kembali tidak menyibukkan dirinya pada sor.12 yang tidak bermanfaat, kalau kear'ean ummat Islam Indonesia itu kembali kedalam keadaan yang murni menurut doctrine Islam, maka ummat Islam Indonesia akan memainkan peranan yang maha penting bagi kejayaan negara dan bangsa Indonesia, bahkan akan memainkan peranan yang maha penting bagi keselamatan bangsa2 lain terutama bangsa2 yang beragama Islam, yang mempunyai posisi sartgat terdesak dan terjepit di negara2 Afia Tenggara. Supaya ummat Islam Indonesia yang berjumlah terbesar di dunia itu kembali berkeadaan sesi ai menti rut garis2 "ang telah ditarik oleh Islam, supaya umamt Islam Indonesia itu membawa keselamatan dan kebahagiaan bagi negara dan bangsa, suiiaya ummat Islam Indonesia menjadi orang yang mau bekerja elan mau turun kelapangan, supaya ummat Islam Indonesia jangan lagi asyik dan sibuk dalam
(i.
pertentangan2,- supaya ummat Islam Indonesia itu menjadi ummat yang berguna bagi keselamatan dunia dan isinya, maka satu diantara haI2 yang harus diperbuat ialah : angkatan muda kita harus dididik dan dibina utk itu, generasi muda kita harus dikaderkan. Menginsyafi akan hal ini, menginsyafi bahwa pendidikan dan pembinaan angkatan muda adalah suatu yang sangat penting bagi kejayaan suatu ummat, menyadari bahwa pengkaderan generasi muda adalah menjadi azas bagi kebesaran suatu bangsa, maka 22 tahun yang lalu, yakni tiga tahun sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Madrasah Iflam Moderen (M.l.M.) ini mulai diasas dan didirikan disini, di Langsa di Daerah Aceh, disuatu bahagian dari bumi Indonesia. Berkenaan dengan pemilihan daerah ini menjadi tempat kedudukan Madrasah Islam Moderen yakni lembaga pendidikan dan pengkaderan yang direncanakan hebat dan bermanfaat itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1.
Daerah Aceh adalah bahagian bumi Indonesia ya Mg merupakan pintu geibang sebelah baiat. Dan juga daerah ini merupakan benteng Indonesia yang paling ujung dan terakhir untuk mengawasi Selat Malaka, yang men pakan terusan bagi 'alu-linta? dunia, antara Timur Ji.uk dar Di nia Barat.
2.
Daerah Aceh merupakan bahagian Indonesia yang sangat dekat dengan negara2 tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Bmma, yaitu negara2 yang menurut perhitungan, oleh kekuatan2 tertentu mungkin sekali suatu waktu akan dijadikan batu loncatan menuju Indonesia. Dan dalam hal ini, Aceh adalah daerah yang sangat mungkir, untuk mereka jadikan landasan bagi menginjakkan tapak pertama.
3.
Daerah Aceh, menurut beberapa kalangan, merupakan daerah yang terapung diatas minyak, ya ; tu suatu bahan baku- yang menjadi kunci bagi hampir seh ruh daya gerak (termasuk gerak tempur) didunia. Bau minyak y:ng sangat tajam itu, yang sangat banyak u i d a p a t dalam bumi dierah Aceh ini, akan s: ngat menarik kekuatan2 manapun didiria, untuk ber-lomoa2 menanam
7.
oengaruhnva di Indonesia dengan jalan manapun, dan akhir sekali tentaiah bermaksud menguasai daerah Aceh yang kaya dengan minyak ini dalam bentuk apapun juga. Untuk menghadapi tiga persoalan diatas, sangatlah dibutuhkan ketahanan rakyat daerah ini sendiri Ketahanan rakyat bandai. benar2 terjamin, bila ia timbul oleh karena kesadaran dan keinsyafari. Kesadaran dan keinsyafan ini baru benari tercapai bila ia ditanam melalui pendidikan, pembinaan dan pengkaderan, dalam waktu dan rencana yang sempurna. Menurut ahli ilmu bangsa2 rakyat Aceh, adalah suatu suku bangsa vang mempunyai sifat setia yang luar biasa, setia Kepada seseorang vang disukainya, setia kepada faham yang diyakininya, dan setia kenada suatu keadaan yang disetujuinya. Untuk penglaföanaan kesetiaannya ini, ia bersedia menanggung res.ko van" sebesannya, kalau nerlu dengan mengorbankan nyawanya sekalipun. Sava kira kebenaran dalam soal ini, sudah dapat dibuktikan dalam masa perjuangan bangsa Indones.a menempuh kepahitan disekitar tahun proklamasi. 5
Disamping sifat setia, menurut para ahli, rakyat didaerah Aceh mempunyai perasaan yang lekas meluap, mudah tersinggung, yang diiringi dengan dendam yang mendalam.
6
Menurut nara ahli, rakyat daerah ini juga mempunyai semangat juang >ang hebat, semangat yang militan. Semangat mi mungkin dipengaruhi oleh factor keturunan, olchfaktor darah, faktor jiwa dan juga factor lingkungan. Tetapi yang terpenting diantaraiwa semangat vang mil'iran dari rakyat dicUerah Aceh im, adalah dipengaruhi oleh semangat Islam yang rel ih menjiwai ialan hidup rakyat daerah ini, keturunan demi keturunan, semenjak bcrabad2 yang lalu.
Mengenai hal2 ke 4, ke 5 dan ke 6 ini, yakni sifat kesetiaan yang luar biasa, rasa sentimen yang me-luap2, dendam vang mendalam, dan semangat juang millitan dari rakyat daerah Aceh, bila ini dituntun, disalurkan dan diarahkan melalui pendidikan, melalui pembinaan dan pengkaderan yang baik dan teratur, akan sangatlah bermanfaat, akan menjadi sumbangan yan
8.
tersebut dibiarkan begitu saja, maka kemungkinan sekali sifat setia dari rakyat daerah ini akan dialihkan orang, perasaan yang me-luap2 akan mudah dibakar, semangat yaiig millitan akan mudah dipancing, kemudian semuanya akan diarahkan menurut tujuan tertentu, mungkin saja kearah yang sangat merugikan, kearah kehancuran daerah Aeeh sendiri, kearah kelancaran poîensi Islam, bahkan kearah kehancuran stabilitas politik Negara Republik Indonesia. Berdasarkan hal?, yang tersebut, maka barangkali adalah suatu yang tepat, kalau kami memilih D?erah Aceh ini menjadi tempat kedudukan bagi lembaga pendidikan dan pengkaderan yang di-cita2kan flu', »enjadi kedudukan dari Madrasah Islam Moderen (M.I.M.) ini. Dan menurut hemat kami, Langsa adalah kota yang paling ideal untuk itu, kota kecil, tetapi tidak terlalu terpencil, sehingga tidak akan melahirkan kader2 yang berpaham isolasi, berpaham memencil diri dai i dunia sekitarnya. Langsa adalah kota di Aceh yang paling mudah dan lancar hubungannya dengan daerah2 lain, dengan ibu kota Republik Indonesia, bahkan dengan dunia luar sekalipun. Pada waktu ini, Madrasah Islam Moderen (M.I.M.) ini sudah berjalan 22 tahun lamanya. Selama 22 tahun, tentulah M.I.M. mengalami berbagai2 suka duka. Hal ini adalah lumrah, adalah haï yang biasa, bagi suatu usaha, ana lagi bagi suatu perjuangan. Dalam 22 tahun perjalanan M.I.M. ini, grafiknya memperlihatkan garis yang kadang2 menaik dan kadang2 menurun. Alhamdulilah dalam 5 tahun terakhir ini, grafiknya memperlihatkan garis yang terus menanjak. Pada saat ini M.I.M. dengar 800 orang pehjîr d a i 52 orang guru tetap d; n honorair merupakan beban tanggungan yang berat bagi Yayasan M.I.M. yang lunah ini. Tetapi kami menyadari dan mengakui, bahwa ini masih terlalu sangat kecil dibandingkan dengan cita2 dan rencana M.I.M yang besar, rencana untuk menjadikan M.I.M. ini menjadi suatu lembaga pendidikan dan pengkaderan bangsa yang hebat dan sempurna. Sekarang M.I.M. sudah sangat kekurangan tempat untuk menampung pp?ajar2 yang sangat mendesak untuk memasuki M.I.M. ini. Insya Allah sesudah selesai peringatan ulang tahun ini. kami iikan segera memulai pembangunan gedung baru, dibahagian belakang, gedung yang lebih baik dari gedung ini.
9.
Ber-bagai2 pihak baik Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Daerah Propinsi, demikian juga ber-bagai2 kalangan dalam ma.s\»rakat, sudah menjanjikan bantuannya untuk pembangunan gedung tersebut. Bila gedung baru itu selesai dan pelajar2 dari gedung darurat dipindahkan kegedung baru, dan murid2 baru bertambah lagi, maka diperhitungkan, M.I.M. akan mengalami kekurangan tempat lagi. Kalau demikian halnya, tentu saja gedung yang didepan yang ada sekarang ini, harus dirobah menjadi gedung yang bertingkat lebih indah dan lebih hebat. Patut juga diketahui, bahwa c'alam jarak 2 km. dari tempat ini. kami telah menyediakan tanah untuk proyek Campus M.I.M yang akan melengkapi : asrama, perumahan guru, mushalla kantor Yayasan, rumah tamu dan lapangan ber-bagai2 cabang olah raga. Campus M.I.M. ini direncanakan seluas 50 ha. Alhamdullah kini M.I.M. telah menarik perhatian seluruh penjuru tanah air, bahkan telah menarik perhatian ber-bagai2 negara As ia, terutama negara2 Asia Tenggara. Kalau M.I.M. telah menarik perhatian negara2 luar, maka hal ini bukanlah menjadi kebanggaan bagi M.I.M. saja, bukanlah menjadi kebanggaan bagi daerah Aceh saja, tetapi sesungguhnya menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara Indonesia. Peringatan Ulang Tahun M.I.M. ke 22 yang kami rencanakan sangat sederhana ini, telah mendapat sambutan yang tidak ter-duga2 dari semula Kami telah menerima surat2 dan kawat2 ucapan selamat dari berbagai2 pihak, didalam dan diluar negeri. Bukan saja surat dan kawat ucapan selamat, tetapi juga pertemuan maiam ini langsung dihadiri oleh tokoh2 pemerintahan dan pemimpin2 rakyat dari seluruh bahagian Propinsi Aceh, dan juga dari daerah lain. Suatu hal yang sangat mengharukan ialah : beberapa pemimpin pusat, beberapa tokoh dari ibu kota Republik Indonesia, telah, terbang dalam jarak beribu-ribu km, sengaja datang kekota kecil ini, untuk menghadiri peringatan Ulang Tahun M.I.M. yang sangat sederhana ini. Malah Bapak Presiden Republik Indonesia, telah berkenan mengirimkan Aspri beliau, Mayor Jenderal Sujono Humardani.
10.
Demikian juga Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb, telah bersedia ditang sedemikian jauh untuk turut serta dalam pertemuan yang tiada seperti ini. Semua ini membuktikan bahwa pemimpin2 kita yang berkuasa sekarang, cukup menyadari, bahwa pendidikan, pembinaan dan pengkaderan generasi muda, adalah basis bagi kebesaran dan Kejayaan suatu bangsa. Dan pemimpin2 kita menyadari bahwa usaha2 kecil yang berencana dan teratur, walau terletak didaerah2 yang jauh dan terpencil sekalipun, akan menghasilkan usaha2 besar, yang akan membawa kejayaan sesuatu negara dan bangsa. Bila banyaklah pemimpin2 kita yang sedang berkuasa sekarang berfikir demikian, maka ini berarti kita sedang maju selangkah lagi dalam pembinaan bangsa. Moga2 M.I.M. ini, dengan cîo'« seluruh lapisan rakyat, dengan perhatian ber-bagai2 kalangan masyarakat, dengan bantuan orang2 kava dan orang2 kuat, dengan sokongan Pemerintah Kabupaten, Pe« merintah Propinsi dan Pemerintah Pusat, dengan turun tangan Jenderal2 yang sudah datang melihat, semoga M.I.M. ini akan berobah dalam waktu singkat Dari bangunan buruk akan menjadi bangunan yang kukuh, Gedung sementara yang bersifat darurat, akan bertukar dengan pcrn:£
11.
Sebagian dari gedung Madrasah Islam Moderen (M.I.M.) di Langsa — Aceh. Indonesia,
Drum-band pelajar M.I.M. Bahagian Menengah sedang beraksi didalam kota 12.
licberapa saat sebelum berangkat menghadiri perayaan Ulang Tahun M.I.M. ke 22, tamu2 penting bergambar didepan Pendopo Kabupaten Aceh Timur. Diantaranya kelihatan Tgk. Mohd. Daud Beuieueh, Letnan Jenderal Dr. Syarif Thaycb, Mayor Jenderal Sujono Humardani dan lain2.
Rombongan Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb dan / spri Presiden Mayor Jenderal Sujono Hiiniardani se dang memasuki pekarangan Madrasah Islam Modere* (M.I.M.). 13.
Rombongan Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb dan Mayor Jenderal Sujono Humardàni disambut digakarangan Madrasah Islam Moderen (M.I.M.).
Guru2 M.I.M. sedang ber-cakan2 dengan Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb "dan Aspri Presiden Mayor Jenderal Sujono Humardain. 14.
Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb dan Asnri Piesiden Mayor Jenderal Sujono Humardani ditepung-tawari ketika memasuki M.I.M.
Aspri Presiden Mayor Jenderal Sujono Humardani sedang berpidato dalam perayaan Ulang Tahun M.I.M. ke 22. 15.
i
- e. * -
BT
.
Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb îguoapkan kata2 sambutan dalam peringatan Ulang Tahun mens M.I.M. ke 22. 16.
Para wanita sedans mengikuti upacara peringatan ulang tahun ke 22 Madrasah Islam Moderen.
Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Syarif Thayeb dan Aspri Piesiden Mayor Sujono Humardani. diruangan minum M.I.M.
17.
»SBÄi
^^3^mii^memm«»i^»>ßii»mi^mm0i^imim
Selesai perayaan Ulang Tahun M.I.M. ke 22 ketika rombongan Wakil Ketua Parlemen Letnan Jenderal Dr. Syarif Thayeb dan Aspri Presiden Mayor Jenderal Sujono Humardani akan meninggalkan gedung M.I.M., hujanpun turun. 18.
Mayor Jenderal T. Hamzah sedang bersalaman dengan pelajar2 Bali yang belajar di M.I.M.
K.H. Fatah Yasin (Ketika menjadi Menteri Penghubung Alim Ulama) sedang memasuki pekarangan M.I.M. disambut cleh para anggota Pengurus Yayasan M.I.M. dan para guru M.I.M.
Gubernur Aceh A. Muzakkir Walad meninjau disekeliling gedung Madrasah Islam Moderen.
20.
Gubernur Aceh A. Muzakkir Walad, Bupati Aceh Timur Let. Kol. Tgk Mohd. Nurdin dan Ketua Umum Yayasan M.I.M. Tgk. Ismail Thaib Payabudjouk sedang ber-cakap2 tentang keadaan M.I.M.
Nyonya Mayor Jenderal T. Hamzah sedang bersalaman dengan pelajar2 M.I.M. yang berasal dari Bali dan Malaysia. 21.
Pelajar2 Bali yang belajar di M.I.M. di jamu makan oleh Bupati Aceh Timur Let. Kol. Tgk. Mohd. Nurdin dirumah beliau.
* .
,^f# Wmfi?
Let. Jenderal I.W. Fujiwara dari Tokyo (celana pendek), ketika mengunjungi Indonesia pada tahun 1968. memerlukan meninjau Madrasah Islam Moderen. 22.
Barisan drum M.I.M. lewat didepan tamu2 agung dipendopo Kabupaten Aceh Timur.
Panglima Kodam I Iskandarmuda Brigjen. A. Kunaefi dan Nyonya ditepung-tawari ketika memasuki M.I.M.
23.
Panglima Kodam I Iskandar Muda Brigjen A. Kunaefi dan Nyonya serta Dan Rem 011 Lilawangsa Kolonel Abdullah Hanafiah dalam suatu pertemuan di M.I.M.
Panglima Kodam I Iskandar Muda Brigjen A.Kunaefi ditengah tokoh2 masyarakat di M.I.M. 24.
Panglima Kodam I Iskandar Muda Barigjen A. Kunaefi sedang berpidato di M.I.M.
25.
Wakil Gubernur Aceh Drs. Marzuki Nya'Man sedan" berpidato di M.I.M.
26.
Panglima Kodam I Iskandarmuda Brigjen A. Kunaefi dan Nyonya dengan diantar oleh Ketua Umum Yayasan M.I.M. Tgk. Ismail ï ü a i b Payabudjouk meninggalkan gedung M.I.M.
Rombongan Gubernur Aceh dan Konsul Malaysia memasuki pekarangan M.I.M. Didenan sekali : nyonya Gubernur Aceh, nyonya Konsul Malaysia dan nyonya Bupati Aceh Timur. 27.
Konsul Malaysia Yusof bin Hitam berpidato di M.I.M. : „Apabila Madrasah Islam Moderen yang begini baik dan begini he bal diker.al dengan luas di Malaysia, maka akan ber-duyun2Iah penuntut2 dari Malaysia mendatangi M.I.M. ini. Dan Madrasah Islam Moderen vang begini besar dan begini hias akan menjadi sangat kecil untuk menampung penuntut? dari Malavsia yang akan datang beiamai2 nanti . . . . Saya sangat mengagumi ana yang telah dicapai oleh Nazariah nuteri Malaysia seberai hasil didikan M.I.M., dalam masa tidak begitu lama ia menuntut disini . . . . Sesungguhnya M.I.M. ini sudah berhasil memberikan didikan yang sangat baik kepada penuntunnya, termasuk jugi kepada penuntut yang datang dari Malaysia "
28.
Nyonya Yusof bin Hitam (konsul Malaysia) sedang mengucapkan pidato di M.I.M.
29.
Menteri Besar Kelantan (Malaysia) Dato' Mohd. Asri bin Haji Mada ditenung - tawari di M.I.M.
Menteri Besar Kelantan (Malaysia) Dato' Mohd. Asri dan isteri dalam suatu pertemuan di M.I.M. 30.
Menteri Bcs?r Kt Jantan (Malaysia) Dato' Mohd. Asri sedang beroidato di M.I.M.
Menteri Besar Kelantan (Malaysia) Dato' Mohd. Asri di-tengah2 rakyat digedung M.I.M. 31.
Isteri Menteri Besar K(Jantan (Malaysia) Datia Sakinah diruaigan minim disfdung M.I.M.
Datin Sakinah, isteri Menteri Besar Kelantan (Malaysia) gedang berpidato di M.I.M.
32.
Ketua Umum Yayasan M.I.M. Tgk. Ismail I h a i b Payabudjouk menyerahkan hadiah kenang2-an kepada Dato Asri Menteri Besar Kelantan (Malaysia).
Menteri Besar Kelantan (Malaysia) Dato' Mohd. Asri dan isteri, dengan diantar oleh Ketua Umum Yayasan M.I.M. Teks Ismail Thaib Pavahudjouk, menimrgalkan gedung M.I.M.
33.
Prof. Drs. A. Maiid Ibrahim sedang memberi Killiah Umum di M.I.M., didcpan guru2, pemimpin2 pemerintahan dan tokoh2 masyarakat.
34.
Timbalan Menteri Besar Kelantan (Malaysia) Dota' H. Mohammad bin Naser dan putera beliau dalam suatu upacara di M.I.M. ™.^3^^ w ""?K"
: -'-'v- <>-
^
r.-yr.y
Timbalan Menteri Besar Kelantan Malaysia Dato' H . Mohammad bin Naser dalam kunjungannya kali kedua ke M.I.M. bersama nyonya dan putera-puterinya. bergambar pada bahagian depan gedung M.I.M. yang sedang diperbaiki. 35.
Timbalan Menteri Besar Kelantan (Malaysia) Dato H. Mohammad bin Naser menyerahkan hadiah kepada M.I.M. yang diterima oleh Bupati Aceh Timtir Let. Kol. Tgk. Mohd. Nurdin.
36.
Tgk. Mohd. Dmid Beureneh. Prof. Dr. Vincent Monteil dari Perancis, II. Ismaii Ibrahim (guru M.I.M.) dan H. Zainuddin (seoiang pengarang tua) sedang mengikuti suatu perayaan di M.I.M.
Dr. Mohd. Mukharram sedang berbicaia mena kill guru2 M.I.M. dalam satu upacara di gedung M.I.M.
37.
Prof. Dr. Vincent Monteil dari Perancis sedang memberi ceramah di M.I.M.
38.
Drum-band pelajar M.I.M. Bahagian Menengah sedang istirahat.
Pelajar2 puteri Madrasah Islam Moderen (M.I.M.) dalam barisan. 39.
Drs. Uka Tjandrasa«mita dari Lembaga Purbakala Indonesia TakarJa, sedang berpidato di M.I.M.
Pelajar2 M.I.M. vang berasal dari Bali dan Malaysia bergamabar dengan Bunati Aceh Timui Let. Kol. Tgk. Mohd. Nurdin dan Ketua Umum Yayasan M.I.M. Tgk. Ismail Thaib Payabudjouk. 40.