70
LAMPIRAN
71 Lampiran 1. Kuisioner AHP
KUISIONER
PENGGUNAAN PROSES HIERARKI ANALITIK PERUMUSAN ARAHAN STRATEGI PENGENDALIAN DEGRADASI HUTAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
72 PENDAHULUAN
Dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah (PS PWL), Institut Pertanian Bogor (IPB), maka saya : Nama : Rully Dhora Carolyn NRP : A156110294 Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah mengajukan tugas akhir tesis dengan judul: Strategi Pengendalian Degradasi Hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Berkenaan dengan tugas akhir tersebut, saya menyusun kuesioner analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) guna menjaring persepsi stakeholders sebagai bahan penyusunan arahan strategi pengendalian degradasi hutan yang terjadi di kawasan TNGHS. Untuk itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini agar data tersebut dapat diolah/dianalisa, sehingga menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih. Hormat Saya, Rully Dhora Carolyn
73 BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN 1. 2. 3. 4.
Tanggal pengisian Nama Pakar Alamat Pekerjaan
: …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… : …………………………………………… Ttd Responden,
______________ ______
............... BAGIAN II ARAHAN STRATEGI PENGENDALIAN DEGRADASI HUTAN PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK Analisis arahan strategi guna pengendalian terhadap degradasi hutan pada kawasan TNGHS menggunakan Metode Analisis Hierarki Proses (AHP). Guna mengetahui factor – factor yang mempengaruhi terjadinya degradasi telah dilakukan analisis regresi dan kajian pustaka. Faktor – factor yang dianalisis adalah pengaruh laju pertumbuhan penduduk, laju perubahan luas lahan pertanian, dan laju perubahan luas lahan non pertanian. Berdasarkan analisis terhadap tiga factor tersebut, didapati bahwa factor laju perubahan luas lahan non pertanian merupakan factor yang paling berpengaruh, namun ketiganya memiliki korelasi yang positif terhadap kejadian degradasi. Hal ini menunjukkan proses degradasi berpeluang untuk terus terjadi seiring dengan proses pembangunan. Untuk itu perlu adanya strategi pengendalian degradasi hutan. Untuk memperoleh arahan terhadap penyusunan strategi pengendalian maka disusun pertanyaan berhierarki dengan struktur hierarki sebagai berikut :
74
Pengendalian Degradasi
Fokus
Kebijakan/Regulasi Pemerintah Daerah
Faktor
Pengendalian pemanfaatan ruang
Sosialisasi kawasan (Peningkatan Pemahaman)
Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
Strategi penyelarasan antara RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS
Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholder
Tujuan
Skenario
Kebijakan/Regulasi Kementerian Kehutanan
Cara Menjawab Kuisioner :
Contoh Mengurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya Faktor A B C
Urutan 2 3 1
75 Responden hanya mengurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya serta menentukan nilai antara 1-9 dan memberikan tanda silang (X) pada nilai tersebut. Ketentuan pembobotan masing-masing nilai seperti pada tabel di bawah ini : Nilai 1 3 5 7 9 2,4,6,8
Penjelasan Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting dari elemen yang lain Elemen yang satu lebih penting dari elemen yang lain Elemen yang satu jelas lebih penting dari elemen yang lain Elemen yang satu mutlak lebih penting dari elemen yang lain Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Contoh : Jika faktor A mutlak lebih penting dari faktor B, maka diisi Faktor Faktor 9 8 7 6 5 4 3 2 2 3 4 5 6 7 8 9 1 A B Atau, Faktor B lebih penting dari Faktor A, maka diisi : Faktor A
9 8 7 6 5 4 3 2
1
Faktor 2 3 4 5 6 7 8 9 B
DAFTAR PERTANYAAN 1. Urutkan prioritas faktor yang paling penting di bawah ini : Kriteria Faktor Kebijakan/regulasi Pemerintah Daerah Kebijakan/regulasi Kementerian Kehutanan
2. Urutkan prioritas tujuan yang paling penting di bawah ini : Kriteria Tujuan Pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi Kawasan Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
Urutan
Urutan
76 3. Urutkan prioritas scenario strategi yang paling penting di bawah ini : Kriteria scenario Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS
Urutan
Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN Strategi pembentukan multistakeholders
kelembagaan
kolaboratif
4. Selanjutnya, berdasarkan Fokus Pengendalian degradasi hutan di TNGHS, bagaimana perbandingan kepentingan masing – masing factor? Kebijakan/regulasi pemerintah daerah
9
8
7
6
5
4
3
2
2
1
3
4
5
6
7
8
9
Kebijakan/regulasi Kementerian Kehutanan
5. Bandingkan tingkat kepentingan elemen – elemen tujuan di bawah ini berdasarkan factor Kebijakan/regulasi pemerintah daerah; Pengendalian pemanfaatan ruang Pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi Kawasan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sosialisasi Kawasan Pemanfaatan nilai ekonomi langsung Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
6. Bandingkan tingkat kepentingan elemen – elemen tujuan di bawah ini berdasarkan factor Kebijakan/regulasi Kementerian Kehutanan : Pengendalian pemanfaatan ruang Pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi Kawasan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sosialisasi Kawasan Pemanfaatan nilai ekonomi langsung Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
77 7. Bandingkan tingkat kepentingan scenario strategi di bawah ini berdasarkan tujuan Pengendalian pemanfaatan ruang : Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
9
9
9
8
8
8
7
7
7
6
6
6
5
5
5
4
4
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholders
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholders
8. Bandingkan tingkat kepentingan scenario strategi di bawah ini berdasarkan tujuan Sosialisasi Kawasan : Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
9
9
9
8
8
8
7
7
7
6
6
6
5
5
5
4
4
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholders
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholders
78 9. Bandingkan tingkat kepentingan scenario strategi di bawah ini berdasarkan tujuan Pemanfaatan nilai ekonomi langsung ; Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS Strategi penyelarasan RTRWK Bogor dengan Surat Penunjukan Kawasan TNGHS Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
9
9
9
8
8
8
7
7
7
6
6
6
5
5
5
4
4
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
Terima Kasih Atas Kerjasamanya
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
Strategi pengendalian degradasi dalam RPTN
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholders
Strategi pembentukan kelembagaan kolaboratif multistakeholders
79 Lampiran 2. Matriks perbandingan hasil AHP a. Perbandingan berpasangan regulasi Pemkab Bogor dengan Kementerian Kehutanan Regulasi Pemkab Bogor 0,486
Regulasi Pemkab Bogor Regulasi Kemenhut
Regulasi prioritas Kemenhut (W')
0,514
A'*W'
A'*W'/W'
0,486
0,486
0,971046
2
M=
2
0,514
0,514
1,028954
2
CI=
0
1,000
2
4 CI/RI=
0
b. Perbandingan berpasangan criteria terhadap faktor regulasi Pemkab Bogor Pengendalian pemanfaatan ruang
Sosialisasi kawasan
Pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi kawasan
0,334
0,326
Pemanfaatan nilai ekonomi langsung 0,379
0,567
0,552
Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
0,099
0,122
Faktor regulasi Pemkab Bogor
1,000
1,000
prioritas
A'*W'
A'*W'/W'
0,347
1,041738
3,00644
M
3,005995
0,509
0,543
1,632941
3,00959
CI
0,002998
0,112
0,111
0,332972
3,00196
CI/RI
0,005765
1,000
1,000
9,018
c. Perbandingan berpasangan kriteria terhadap faktor regulasi Kemenhut Pengendalian pemanfaatan ruang
Sosialisasi kawasan
Pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi kawasan
0,438
0,426
Pemanfaatan nilai ekonomi langsung 0,502
0,480
0,466
Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
0,082
0,108
Kriteria regulasi Kemenhut
1,000
prioritas
A'*W'
A'*W'/W'
0,456
1,373387
3,01486
M
3,010485
0,404
0,450
1,355973
3,01364
CI
0,005243
0,094
0,095
0,283825
3,00296
CI/RI
0,010082
9,03146
80 d. Perbandingan berpasangan strategi terhadap kriteria pengendalian pemanfaatan ruang Kriteria pengendalian pemanfaatan ruang
Strategi penyelarasan
Strategi pengendalian dalam RPTN
Strategi kolaboratif
prioritas
A'*W'
A'*W'/W'
Strategi penyelarasan
0,424
0,416
0,431
0,424
1,272143
3,0005
M
3,000396
Strategi pengendalian dalam RPTN
0,266
0,261
0,254
0,260
0,78016
3,00031
CI
0,000198
Strategi kolaboratif
0,310
0,323
0,315
0,316
0,948109
3,00038
CI/RI
0,000381
1,000
1,000
9,00119
e. Perbandingan berpasangan strategi terhadap kriteria sosialisasi kawasan Sub sosialisasi
Strategi penyelarasan
Strategi pengendalian dalam RPTN
Strategi kolaboratif
prioritas
A'*W'
A'*W'/ W'
0,441
0,470
0,423
0,445
1,336505
3,00545
M
3,004058
0,210
0,224
0,244
0,226
0,678343
3,00277
CI
0,002029
0,348
0,306
0,334
0,329
0,989505
3,00395
CI/RI
0,003902
Strategi penyelarasan Strategi pengendalian dalam RPTN Strategi kolaboratif
1,000
9,01217
f. Perbandingan berpasangan strategi terhadap kriteria pemanfaatan nilai ekonomi langsung Kriteria pemanfaatan Strategi penyelarasan Strategi pengendalian dalam RPTN Strategi kolaboratif
Strategi penyelarasan
Strategi pengendalian dalam RPTN
Strategi kolaboratif
prioritas
A'*W'
A'*W'/W'
0,454
0,476
0,438
0,456
1,370235
3,00362
M
3,002636
0,220
0,231
0,248
0,233
0,698579
3,00185
CI
0,001318
0,326
0,293
0,314
0,311
0,934026
3,00243
CI/RI
0,002534
1,000
1,000
1,000
9,00791
81 Lampiran 3. Matriks Gabungan Prioritas Regulasi Pemkab Bogor 0,486 Pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi kawasan Pemanfaatan nilai ekonomi langsung
*bobot tertinggi
prioritas keputusan
0,347
0,456
0,403
0,543
0,450
0,495*
0,111
0,095
0,102
Pengendalian pemanfaatan ruang 0,403 Strategi penyelarasan Strategi pengendalian dalam RPTN Strategi kolaboratif
Regulasi Kemenhut 0,514*
Sosialisasi kawasan
Pemanfaatan nilai prioritas ekonomi langsung keputusan
0,495
0,102
0,424
0,445
0,456
0,438*
0,260
0,226
0,233
0,240
0,316
0,329
0,311
0,322
82 Lampiran 4. Tabel hubungan perubahan luas ladang dengan luas degradasi hutan
Desa Mekarjaya Bunar Sukamaju Sukamulih Kiarapandak Cisarua Kiarasari Tamansari Sukajaya Sukajadi Gunungmalang Sukamantri Sukaharja Tapos satu Tajurhalang Cipelang Cijeruk Pasirjaya Kalongsawah Jugalajaya Pangradin Curug Cileuksa Pasirmadang Cibeber dua Karacak Pabangbon Karyasari Puraseda Purasari Nanggung Curugbitung Bantarkaret Cisarua Malasari Gunungbunder dua Gunungpicung
Kecamatan Cigudeg Cigudeg Cigudeg Cigudeg Cigudeg Cigudeg Cigudeg Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Cijeruk Jasinga Jasinga Jasinga Jasinga Jasinga Jasinga Leuwiliang Leuwiliang Leuwiliang Leuwiliang Leuwiliang Leuwiliang Nanggung Nanggung Nanggung Nanggung Nanggung Pamijahan Pamijahan
Persentase perubahan luas ladang (%) 17,850 0,000 10,330 105,619 77,846 14,239 -15,384 22,995 439,859 -83,656 -20,604 0,000 -82,653 0,709 21,000 22,222 46,199 117,900 47,059 57,392 21,024 54,356 42,827 82,038 1,266 58,202 0,000 84,615 90,476 16,388 0,000 5,753 -1,010 21,423 -3,082 -42,011 63,800
luas degradasi 0,3689 2,1421 3,0363 50,9512 15,8206 404,2355 202,4880 29,8739 0,0000 0,8501 18,9333 0,0000 7,9077 37,0702 5,1314 8,4028 3,3467 1,6217 0,0000 76,4629 35,1630 11,7059 177,5156 208,5926 3,3532 32,8301 17,8182 3,4612 70,7874 156,0545 16,7665 39,1071 219,6108 150,1895 382,3959 42,5046 0,0000
83
Desa Cibunian Gunungsari Purwabakti Ciasihan Ciasmara
Kecamatan Pamijahan Pamijahan Pamijahan Pamijahan Pamijahan
Persentase perubahan luas ladang (%) 66,805 8,605 75,336 -42,056 -36,386
Sumber : Data Potensi Desa (BPS 2003 dan 2006, data diolah)
luas degradasi 195,3444 60,2289 238,8981 54,6006 85,2034
84 Lampiran 5. Zonasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak
85 Lampiran 6. Pola Ruang Kabupaten Bogor
86 Lampiran 7. Ringkasan tahapan metode regresi bertatar luas_d - Model building results (Spreadsheet1) Distribution : NORMAL Link function: LOG Effect Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Step 5
Step 6
Step 7
Step 93
Degr. of
Wald
Wald
Score
Score
Var.
laju_pddk
1
23179,7
0,00
Entered
non_prt
1
18595,3
0,00
Out
lad
1
1961,8
0,00
Out
kk_prt
1
37452,6
0,00
Out
jarak
1
248558,1
0,00
Out
laju_pddk
1
non_prt
1
35805,2
0,00
Entered
lad
1
3117,0
0,00
Out
kk_prt
1
47629,4
0,00
Out
jarak
1
287946,9
0,00
Out
laju_pddk
1
3,190595
0,074063
Removed
non_prt
1
4,488814
0,034117
In
lad
1
2070,2
0,00
Entered
kk_prt
1
49680,6
0,00
Out
jarak
1
282049,3
0,00
Out
lad
1
0,024886
0,874652
In
non_prt
1
1,494913
0,221456
Removed
laju_pddk
1
40008,0
0,00
Out
kk_prt
1
45160,6
0,00
Entered
jarak
1
266937,6
0,00
Out
lad
1
0,043829
0,834173
Removed
kk_prt
1
2,144223
0,143107
In
laju_pddk
1
32175,9
0,00
Entered
non_prt
1
25462,9
0,00
Out
jarak
1
234573,2
0,00
Out
laju_pddk
1
2,414038
0,120252
kk_prt
1
3,119061
0,077381
lad
1
3129,4
0,00
Out
non_prt
1
38824,9
0,00
Entered
jarak
1
277713,6
0,00
Out
laju_pddk
1
3,190595
0,074063
Removed
non_prt
1
4,488814
0,034117
In
lad
1
2070,2
0,00
Entered
kk_prt
1
49680,6
0,00
Out
jarak
1
282049,3
0,00
Out
lad
1
0,043829
0,834173
kk_prt
1
2,144223
0,143107
laju_pddk
1
1,445872
0,229191
In
In Removed
Removed In 32175,9
0,00
Entered
87
Step 94
Step 95
Step 96
Step 97
Step 98
Step 99
non_prt
1
25462,9
0,00
Out
jarak
1
234573,2
0,00
Out
laju_pddk
1
2,414038
0,120252
In
kk_prt
1
3,119061
0,077381
Removed
lad
1
3129,4
0,00
Out
non_prt
1
38824,9
0,00
Entered
jarak
1
277713,6
0,00
Out
laju_pddk
1
3,190595
0,074063
Removed
non_prt
1
4,488814
0,034117
In
lad
1
2070,2
0,00
Entered
kk_prt
1
49680,6
0,00
Out
jarak
1
282049,3
0,00
Out
lad
1
0,024886
0,874652
In
non_prt
1
1,494913
0,221456
Removed
laju_pddk
1
40008,0
0,00
Out
kk_prt
1
45160,6
0,00
Entered
jarak
1
266937,6
0,00
Out
lad
1
0,043829
0,834173
Removed
kk_prt
1
2,144223
0,143107
In
laju_pddk
1
32175,9
0,00
Entered
non_prt
1
25462,9
0,00
Out
jarak
1
234573,2
0,00
Out
laju_pddk
1
2,414038
0,120252
In
kk_prt
1
3,119061
0,077381
Removed
lad
1
3129,4
0,00
Out
non_prt
1
38824,9
0,00
Entered
jarak
1
277713,6
0,00
Out
laju_pddk
1
3,190595
0,074063
Removed
non_prt
1
4,488814
0,034117
In
lad
1
2070,2
0,00
Entered
kk_prt
1
49680,6
0,00
Out
jarak
1
282049,3
0,00
Out
Step 100 lad
1
0,024886
0,874652
In
non_prt
1
1,494913
0,221456
Removed
laju_pddk
1
40008,0
0,00
Out
kk_prt
1
45160,6
0,00
Entered
jarak
1
266937,6
0,00
Out