KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) (Quality of Nursing Documentation and Nurse’s Objective Workload Based on Time and Motion Study (TMS)) Mira Melynda Prakosa, Nursalam, Candra Panji Asmoro Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Kampus C UNAIR Mulyorejo Surabaya, 60115 e-mail:
[email protected] ABSTRACT Introduction: The quality of documentation can decrease because of bad admission filling of documentation. Workload is one of the factor that can influence admission filling of documentation. This study was aimed to analyze the correlation between nurse’s objective workload and the quality of nursing documentation in RSU Haji. Methods: The design of this study was descriptive correlation with cross-sectional approach. The population on this study was the nurse that works in Marwah 3 and 4 inpatient care in RSU Haji Surabaya. The number of the sample was 14 respondents were selected by simple random sampling. The independent variable was nurse’s objective workload and the dependent variable was quality of nursing documentation. The data were analyzed by using regression logistic. Results: Nurse’s objective workload in RSU Haji was 72%. There was no correlational between nurse’s objective workload with the completeness of nursing documentation (P = 0.999), also nurse’s objective workload with accurate of nursing documentation (P = 0.999). Discussion: This study concluded that nurse’s objective workload was low and quality of nursing documentation was accurate enough and complete enough. Next researcher should provide precise operational so the factors that affected the quality of documentation can be reached and the workload of the nurses in RSU Haji become ideal. Keywords: nurses, quality of nursing documentation, objective workload ABSTRAK Pendahuluan: Kualitas dokumentasi dapat berkurang karena penerimaan yang buruk pengisian dokumentasi. Beban kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengisian dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara beban kerja objektif perawat dan kualitas dokumentasi keperawatan di RSU Haji. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Marwah 3 dan 4 rawat inap di RSU Haji Surabaya. Jumlah sampel adalah 14 responden yang dipilih secara simple random sampling. Variabel bebas adalah beban kerja objektif perawat dan variabel dependen adalah kualitas dokumentasi keperawatan. Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil: Beban kerja obyektif perawat di RSU Haji adalah 72%. Tidak ada korelasi antara beban kerja objektif perawat dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan (P = 0,999), juga beban kerja objektif perawat dengan akurat dokumentasi keperawatan (P = 0.999). Diskusi: Penelitian ini menyimpulkan bahwa beban kerja objektif perawat rendah dan kualitas dokumentasi keperawatan cukup akurat dan cukup lengkap. Peneliti selanjutnya harus menyediakan operasional yang tepat sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dokumentasi dapat dicapai dan beban kerja perawat di RSU Haji menjadi ideal. Kata kunci: perawat, kualitas dokumentasi keperawatan, beban kerja objektif
PENDAHULUAN
faktor antara lain seperti, minimnya tenaga kerja dan pekerjaan yang banyak, sehingga efisiensi waktu perawat tersita karena mendampingi visite dokter, malas dan memerlukan waktu lama dalam dokumentasi (Mastini, 2013). Beban kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pendokumentasian yang tidak baik (Supratman & Utami, 2009). Peningkatan beban kerja disebabkan karena tidak terlaksananya proses asuhan keperawatan dengan baik dan berkesinambungan karena tidak ada komunikasi tertulis antara perawat dan tim
Pendokumentasian merupakan kegiatan mencatat, melaporkan atau merekam segala aktivitas yang dianggap penting dalam memberikan pelayanan kesehatan (Dalami, 2011). Dokumentasi keperawatan sangat diperlukan bagi pasien dan perawat, tetapi pada kenyataannya masih banyak dokumentasi yang isinya belum baik dari segi kuantitas dan kualitas (Zakiyah, 2012). Hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya kualitas mutu dokumentasi. Turunnya kualitas mutu dokumentasi dapat disebabkan oleh beberapa 173
Jurnal INJEC Vol. 1 No. 2 Desember 2016: 173–177 medis lain sehingga tidak dapat diketahui dengan jelas proses pengakajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Yanti, 2013). Hasil studi pendahuluan didapatkan data jumlah pasien tahun 2014-2015 mengalami peningkatan dari 12.098 menjadi 12.455. Data BOR pada tahun 2014-2015 dari 65% menjadi 70%. Dokumentasi keperawatan didapatkan 2 dari 10 dokumentasi keperawatan yang diambil secara acak tidak diisi tidak lengkap.
Tabel 4 menjelaskan bahwa hasil rekapitulasi observasi keakuratan dokumentasi keperawatan yang dilakukan oleh 14 perawat pelaksana di ruang rawat inap Marwah 3 dan 4 yaitu akurat sebanyak 3 (21,4%) dan cukup akurat 11 (78,6%). Dari tabel 5 menunjukkan perawat dengan beban kerja tinggi yang melakukan dokumentasi dengan cukup lengkap sebanyak 1 responden (7,15%), perawat dengan beban kerja rendah yang melakukan dokumentasi dengan lengkap sebanyak 1 responden (7,15%) dan perawat dengan beban kerja rendah yang melakukan dokumentasi dengan cukup lengkap sebanyak 12 responden (92,85%). Hasil uji statistic Regresi Logistik Ganda diperoleh nilai p = 0,999 (α < 0,25) menunjukkan bahwa variabel beban kerja tidak memenuhi syarat menjadi variabel kandidat faktor yang berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan. Dari tabel 6 menunjukkan perawat dengan beban kerja rendah yang melakukan dokumentasi dengan lengkap sebanyak 2 responden (14,29%) dan perawat dengan beban kerja rendah yang melakukan dokumentasi dengan akurat sebanyak 12 responden (85,71%). Hasil uji statistik Regresi Logistik Ganda diperoleh nilai p = 0,999 (α < 0,25) menunjukkan bahwa variabel beban kerja tidak memenuhi syarat menjadi variabel kandidat faktor yang berhubungan dengan keakuratan dokumentasi keperawatan. Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memenuhi syarat menjadi variabel kandidat. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak (H0) yaitu: beban kerja objektif perawat tidak berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan; beban kerja objektif perawat tidak berhubungan dengan keakuratan dokumentasi keperawatan.
METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi perawat rawat inap sejumlah 31 orang. Besar sampel sejumlah 14 orang yang sesuai dengan menggunakan Nonprobability Sampling tipe Simple Random Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juni-4 Juli 2016. Va r iabel i ndependen penelit ia n adalah beban kerja obyektif perawat dan variabel dependen penelitian adalah kualitas dokumentasi keperawatan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi beban kerja Time and Motion Study (TMS), lembar observasi kelengkapan dan keakuratan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik regresi logistik. HASIL PENELITIAN Tabel 1 menjelaskan bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan yaitu tidak ada responden yang memiliki pendidikan SPK, 12 (86%) responden dengan pendidikan D3, dan 2 (14%) responden dengan pendidikan S1. Berdasarkan lama kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 8 responden (57%), 5-10 tahun sebanyak 4 responden (29%), dan lebih dari 10 tahun sebanyak 2 responden (14%). Berdasarkan usia sebanyak 9 responden memiliki usia 20-30 tahun dan 5 responden memiliki usia 31-40 tahun. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 4 (29%) responden berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 10 (71%) responden berjenis kelamin perempuan.
PEMBAHASAN 1. Hubungan beban kerja dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja objektif perawat tidak memilki 174
Kualitas Dokumentasi Keperawatan dan Beban Kerja (Mira Melynda Prakosa, dkk.) Tabel 1. Karakteristik responden di RSU Haji Surabaya Pendidikan
Karakteristik
Kategori SPK D3 S1
Total Lama kerja
< 5 tahun 5–10 tahun > 10 tahun
Total Usia
20–30 tahun 31–40 tahun
Total Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Total
f 0 12 2 14 8 4 2 14 9 5 14 4 10 14
% 0 86 14 100 57 29 14 100 64 36 100 29 71 100
Shift (jam) Sore 25,81 46,53 2,8 75,14 21,8 21,8
Malam 24,86 40,31 1 66,17 30,81 30,81
Tabel 2. Tindakan produktf dan non produktif Beban Kerja Produktif
a. Langsung b. Tidak langsung c. Administrasi
Non Produktif
Total Total
Pagi 30,81 47,1 4 81,91 8,3 8,3
Tabel 3. Kelengkapan dokumentasi keperawatan oleh perawat pelaksana di RSU Haji Surabaya Kelengkapan Dokumentasi Pengkajian Diagnosis keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi
Lengkap 12 85,7% 10 71,4% 13 92,9% 14 100,0% 4 28,6%
Kategori Cukup lengkap Kurang lengkap 2 0 14,3% 0,0% 2 2 14,3% 14,3% 1 0 7,1% 0,0% 0 0 0,0% 0,0% 4 6 28,6% 42,9%
Total 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
Tabel 4. Keakuratan dokumentasi keperawatan oleh perawat pelaksana di RSU Haji Surabaya Uraian Keakuratan dokumentasi keperawatan
Akurat 3 21,4%
Cukup akurat 11 78,6%
175
Kurang akurat 0 0,0%
Total 14 100,0%
Jurnal INJEC Vol. 1 No. 2 Desember 2016: 173–177 Tabel 5. Hubungan beban kerja obyektif perawat dengan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di RSU Haji Surabaya Kelengkapan dokumentasi keperawatan Lengkap Cukup lengkap f % f % Tinggi 0 0,00 1 7,15 Rendah 1 7,15 12 85,70 Total 1 7,15 13 92,85 Uji Regresi Logistik Ganda p = 0,999, OR = 0,000 Beban kerja perawat
Total f 1 13 14
% 7,15 92,85 100
Tabel 6. Hubungan beban kerja obyektif perawat dengan keakuratan dokumentasi asuhan keperawatan di RSU Haji Surabaya Keakuratan dokumentasi keperawatan Lengkap Cukup akurat Beban kerja perawat f % f % Tinggi 0 0,00 0 0,00 Rendah 2 14,29 12 85,71 Total 2 14,29 12 85,71 Uji Regresi Logistik Ganda p = 0,999, OR = 0,000
Total f 0 14 14
% 0,00 85,70 100
Tabel 7. Variabel yang berhubungan dengan beban kerja obyektif perawat di RSU Haji No Variabel 1. Kelengkapan dokumentasi 2. Keakuratan dokumentasi
P value 0,999 0,999
OR 0,000 0,000
hubungan dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan. Sebagian besar perawat dengan tindakan non produktif melakukan pendokumentasian keperawatan dengan cukup lengkap. Keleng kapan pendok u ment asian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit (Siswanto, 2013). Pelaksanaan pendokumentasian yang tidak lengkap dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu (Potter & Perry, 2010). Menurut Kane. et al (2007) karakteristik perawat yang dapat mempengaruhi pendokumentasian meliputi usia, pengalaman, atau masa kerja dan pendidikan. Berd asa rka n pemba hasa n hasil penelitian dan teori di atas, peneliti beropini bahwa beban kerja objektif perawat tidak berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan karena hampir seluruh perawat menulis dokumentasi dengan cukup lengkap.
CI 95% 0,0000.000-
Keterangan Bukan kandidat Bukan kandidat
Perawat yang tidak melakukan dokumentasi dengan lengkap disebabkan karena perawat lebih banyak melakukan tindakan keperawatan tidak langsung. Pendokumentasian yang tidak ditulis dengan lengkap juga memberikan kerugian bagi klien karena informasi tentang kesehatan klien terabaikan. 2. Hubungan beban kerja dengan keakuratan dokumentasi keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja obyektif perawat tidak memilki hubungan dengan keakuratan dokumentasi keperawatan. Setengah dar i perawat dengan tindakan non produktif melakukan pendokumentasian keperawatan dengan cukup akurat. Dokumentasi proses asuhan keperawatan yang baik dan berkualitas haruslah akurat, lengkap dan sesuai standar. Apabila kegiatan keperawatan tidak didok umentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit untuk 176
Kualitas Dokumentasi Keperawatan dan Beban Kerja (Mira Melynda Prakosa, dkk.) membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah dilakukan dengan benar (Pancaningrum, 2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi keakuratan dokumentasi antara lain kurangnya pelatihan, belum optimalnya pengawasan, kurangnya motivasi, kurangnya pengetahuan dan kompetensi perawat, beban kerja yang tinggi, keterbatasan waktu, dan tidak adanya sistem pemberian reward dan punishment yang jelas serta sikap pimpinan yang kurang tegas dalam hal pelaksanaan pencatatan asuhan keperawatan (Azis, 2011). Berd asa rka n pemba hasa n hasil penelitian dan teori di atas, peneliti beropini bahwa variabel keakuratan dokumentasi keperawatan tidak berhubungan dengan beban kerja objektif perawat karena perawat tidak segera menulis atau mencatat hasil tindakan asuhan keperawatan di lembar dokumentasi keperawatan, sehingga pendokumentasian yang telah dilakukan perawat tidak dapat dijadikan sebagai bukti tindakan perawat. Pendokumentasian yang kurang akurat dapat menyebabkan terjadinya kesalahan komunikasi antar perawat maupun tim medis lain.
Rumah sakit diharapkan melakukan pelatihan, bimbingan, dan motivasi agar beban kerja perawat ideal sehingga pelayanan asuhan keperawatan diberikan menjadi lebih berkualitas. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan operasional yang tepat sehingga faktor yang mempengaruhi kualitas dokumentasi dapat tercapai dan beban kerja perawat pelaksana di RSU Haji yang rendah menjadi ideal. KEPUSTAKAAN Dalami. 2011. Dokumentasi Keperawatan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Trans Info Media. Hidayat, A, A. A. 2011. Analisis Proses Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh. Tesis. Mastini, I. 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Beban Kerja dengan Keleng kapan Pendok u ment asian Asuhan Keperawatan Irna di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Tesis. P a n c a n i n g r u m , D. 2 015. S i s t e m Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. Siswa nto. 2013. Fa k tor-Fa k tor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Pendok u ment asian Asu han Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(2), pp. 77–84. Suprtaman & Yuni. 2009. Observation Documentation of Nursing Care and Workload of Nursing. Nurse Education Today, 1, pp. 61–78. Yanti, R.I & Bambang, E. 2013. Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, dan Supervisi dengan Kualitas Dokumentasi. Jurnal Manajemen Keperawatan. 1(2), pp. 107–114. Zakiyah, A. (2012). Hubungan Sikap dan Karakteristik Perawat dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Sidoarjo. Jurnal Penelitian Kesehatan. 5(1).
SIMPULAN Perawat pelaksana ruang rawat inap Marwah 3 dan 4 hampir seluruhnya memiliki beban kerja rendah sebesar 72%. Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan perawat pelaksana sebagian besar cukup lengkap (64,3%) dan cukup akurat (78,6%). Beban kerja objektif perawat tidak berhubungan dengan kualitas dokumentasi keperawatan. SARAN Perawat diharapkan dapat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan de nga n le ng k ap d a n a k u r at u nt u k meningkatkan kualitas mutu dokumentasi keperawatan. Kepala ruangan diharapkan dapat meningkatkan fungsi pengawasan kontrol terhadap pelaksanaan dokumentasi..
177