HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL GRANT OF REWARD AND EXPENSES RELATED WORK THE IMPLEMENTATION OF DOCUMENTATION Nursing care FAISAL ISLAM IN HOSPITAL
Haryanti Haris1, Elly L. Sjattar i2, Budu3 1.
2.
STIKES Mega Rezky Makassar Bagian Keperawatan Fak Kedokteran Universitas Hasanuddin 3. Bagian Mata Fak Kedokteran Universitas Hasanuddin
Alamat Koresponden Haryanti Haris Makassar, Sulawesi Selatan STIKES Mega Rezky Makassar HP: 082199814420 Email :
[email protected]
Abstrak Pelaksanaan dokumentasi merupakan aspek penting dari praktik keperawatan dengan format dan kualitas yang terus menerus berkembang, tapi fokusnya berdampak fositif terhadap kualitas palayanan/perawatan klien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pemberian reward dan beban kerja terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Metode Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan Sampel 30 orang perawat pelaksana di RS Islam Faisal Makassar. Besar sampel ditentukan secara seimbang berdasarkan jumlah perawat dimasing-masing ruangan. Pengumpulan data melalui kuesioner wawancara, dan Observasi. Data dianalisis melalui uji Chi-Square, Fisher's Exact Test, Regresi Logistik metode backward. Hasil penelitian : 22 orang (73,3%) pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatannya baik, dan yang kurang sebanyak 8 (26,7%) pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatannya kurang. Hasil analisis bivariat variabel independen dengan dependen : ada hubungan antara pemberian reward dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan (p=0.000), dan ada hubungan antara beban kerja dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan (p=0.002). Kesimpulan : ada hubungan pemberian reward dan beban kerja dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Faktor paling berpengaruh adalah penmberian reward Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola rumah sakit untuk meningkatkan kinerja staf keperawatannya dalam melaksanakan sistem pendokumentasian keperawatan. Kata kunci
: Pemberian Reward, Beban Kerja, Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan keperawatan
Abstract Implementation documentation is an important aspect of nursing practice with the format and quality of this constantly evolving, but the focus fositif impact on the quality palayanan / client care. This study aims to determine the relationship of the reward system and the workload on the implementation of nursing care documentation. Methods The study used a cross sectional sample of 30 people in hospital nurses Faisal Islam Makassar. Sample size was determined based on the number of nurses in a balanced manner in each of the rooms. Data collection through questionnaire interviews, and observations. Data were analyzed by Chi-square test, Fisher's Exact Test, backward logistic regression method. Results of the study: 22 men (73.3%) documenting the implementation of good nursing care, and less by 8 (26.7%) documenting the implementation of nursing care less. The results of bivariate analysis of independent variables with the dependent: there is a relationship between the reward system with the implementation documentation of nursing care (p = 0.000), and there is a relationship between workload with implementation documentation of nursing care (p = 0.002). Conclusion: there is a relationship of the reward system and workload with implementation of nursing care documentation. The most influential factor is the reward penmberian Suggestions The results of this study are expected to be the input for hospital managers to improve the performance of nursing staff in implementing nursing documentation system. Keywords: Delivery of Reward, Workload, Documenting the implementation of nursing care
PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan di bidang pelayanan langsung seperti Rumah sakit, bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan medik dan rujukan kesehatan secara terpadu serat meningkatkan dan memantapkan manajemen pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, pengendalian dan penilaian. Rumah Sakit Islam Faisal merupakan rumah sakit swasta milik yayasan yang memberikan kontribusi penting dalam pelayanan kesehatan di masyarakat. Dokumentasi asuhan keperawatan menjadikan hal yang penting sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya.Perawat profesional dihadapkan pada suatu tuntutan tanggung jawab yang lebih tinggi dan tanggung gugat setiap tindakan yang dilaksanakan. Dokumentasi keperawatan mempunyai beberapa kegunaan bagi perawat dan klien antara lain Sebagai alat komunikasi, Sebagai mekanisme pertanggunggugatan, Sarana pelayanan keperawatan secara individual, Sebagai Sarana evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian Supratman dan Yuni Wulandari 2009, dengan judul jurnal tentang pendokumentasian asuhan keperawatan ditinjau dari beban kerja perawat di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta menyimpulkan bahwa beban kerja perawat yang berat masih dijalani sebagian besar perawat di RSDM Surakarta. Menurut penelitin yang dilakukan oleh Zakiyah (2010), dalam jurnalnya yang berjudul Hubungan Sikap dan Karakteristik Perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSU Sidoarjo menyimpulkan bahwa sikap dan pendidikan perawat berpengaruh terhadap praktik pendokumentasian asuhan keperawatan. Perawat yang mempunyai sikap baik dan perawat yang berlatang belakang pendidikan S1 keperawatan cenderung melakukan asuhan keperawatan dengan baik. Pemberian reward (penghargaan) terhadap perawat pelaksana merupakan suatu imbalan yang diberikan dalam bentuk material dan non material seperti pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Sebuah ucapan terima kasih dapat dijadikan sebuah reward. Kekuatan ucapan terima kasih ini memberikan arti dan manfaat yang sangat luar biasa. Pekerjaan yang dimotivasi dengan ucapan terima kasih oleh seorang atasan kepada bawahan, dapat menjadi sumber inspirasi kedisiplinan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut Jiunkpe (2008), Menurut Pamela (2006), Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian reward dalam
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu diawali dengan tahapan
pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi, hal ini sering berpengaruh pada
kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keparawatan kepada pasien. Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas disuatu unit pelayanan keperawatan dalam penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Menurut Manuaba (2007), Adapun Faktor –faktor yang mempengararuhi beban kerja adalah Faktor eksternal dimana faktor ini merupakan beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, sedangkan tugas-tugas yang bersikap mental seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan. Faktor berikutnya yaitu faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut Strain ,berat ringannya strain dapat dinilai baik secara obyektif maupun subyektif. Faktor internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin,umur,ukuran tubuh,status gizi,kondisi kesehatan), faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan). Bila beban kerja terlalu tinggi akan menyebabkan komunikasi yang buruk antara perawat dan pasien, kegagalan kolaborasi perawat dan dokter, tingginya droup out perawat/turn over, dan rasa ketidak puasaan kerja perawat (Gellies, 2005). Beban kerja dibedakan menjadi dua jenis yaitu beban kerja secara kualitatif dan kuantitatif. Beban kerja kualitatif artinya persepsi beban kerja yang bisa dirasakan oleh perawat. Misalkan perawat merasa saat ini beban kerjanya berat daripada yang seharusnya, lebih sulit dari yang sudah pernah dilaksanakan dan keluahan lain seperti adanya penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Adapun beban kerja kuantutatif artinya jumlah pekerjaan yang bias dihitung dan dibandingkan denga waktu yang tersedia. Misalkan perawat memiliki waktu 8 jam tiap shift, maka berapa banyak tindakan keperawatan yang bisa dilakuka selama 8 jam itu. Dalam penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan (Gellies, 2005). Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian reward dan beban kerja terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.
BAHAN DAN METODE Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan studi “Cross Sectional”. Dimana metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi melalui pemberian kuesioner pada populasi perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, kemudian dilakukan analisis untuk mencari ada tidaknya efek terhadap perawat yang dilihat melalui penerapan pendokumentasian proses asuhan keperawatan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah keseluruhan objek yang diteliti atau dianggap mewakili seluruh populasi dengan kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Waktu penelitian pada tahun 2014. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan lembar observasi dengan menggunakan sistem chek list, serta lembar wawancara dengan menggunakan sistem tanya jawab, yang telah dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada kepustakaan yang terdiri dari beberapa pertanyaan, sedangkan untuk pengumpulan data tentang penerapan dokumentasi proses asuhan keperawan menggunakan instrumen studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit yang dikutip dari tim Departemen Kesehatan RI (1997) yang telah dimodifikasi penilaiannya oleh peneliti. Analisis Data Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Analisa data dilakukan melalui tahap editing, koding, tabulasi dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan serta menggunakan jasa komputerisasi. Analisis Univariat Dilakukan terhadap variabel penelitian untuk melihat tampilan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap-tiap variabel. Analisis Bivariat Untuk melihat
hubungan dari tiap variabel dengan menggunakan uji statistik Kai-Kuadrat dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
HASIL Penyajian hasil penelitian ini meliputi analisis univariat, dan bivariat dimana tujuannya untuk melihat hubungan pemberian reward dan beban kerja terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Analisis Univariat Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa terdapat 30 jumlah perawat, sebanyak 21 (70,0%) perawat yang pemberian rewardnya ada, sebanyak 9 (30,0%) perawat yang pemberian rewardnya tidak ada Tabel 2 menunjukan bahwa bahwa terdapat 30 jumlah perawat, sebanyak 15 (50,0%) perawat yang beban kerjannya tinggi, sebanyak 15 (50,0%) perawat yang beban kerjanya kurang. Tabel 3 menunjukan bahwa terdapat 30 jumlah perawat, sebanyak 19 (63,3%) perawat yang pelaksanaan asuhan keperawatan pengkajiannya lengkap, sebanyak 11 (36,7%) pelaksanaan asuhan keperawatan pengkajiannya tidak lengkap. Sebanyak 24 (80,0%) perawat yang pelaksanaan asuhan keperawatan diagnosanya lengkap, sebanyak 6 (20,0%) pelaksanaan asuhan keperawatan diagnosanya tidak lengkap. Sebanyak 22 (73,3%) perawat yang pelaksanaan asuhan keperawatan perencanaannya lengkap, sebanyak 8 (26,7%) pelaksanaan asuhan keperawatan perencanaannya tidak lengkap. Sebanyak 22 (73,3%) perawat yang pelaksanaan asuhan keperawatan tindakannya lengkap, sebanyak 8 (26,7%) pelaksanaan asuhan keperawatan tindakannya tidak lengkap. Sebanyak 24 (80,0%) perawat yang pelaksanaan asuhan keperawatan evaluasinya lengkap, sebanyak 6 (20,0%) pelaksanaan asuhan keperawatan evaluasinya tidak lengkap. Analisis Bivariat Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 jumlah responden terdapat 21 (70,0%) responden yang pemberian rewardnya ada, dan sebanyak 20 (66,7%) responden yang pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap, dan sebanyak 1 (3,3%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap. Sedangkan dari 9 (30,0%) responden yang pemberian rewardnya tidak ada, sebanyak 2 (6,7%) responden yang pelaksanaan asuhan
keperawatannya lengkap, dan sebanyak 7 (23,3%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap. Tabel 5 menunjukan bahwa dari 30 jumlah responden terdapat 15 (50,0%) responden yang
beban
kerjanya
tinggi,
sebanyak
15
(50,0%)
responden
yang
pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap, dan sebanyak 0 (0,0%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap. Sedangkan dari 15 (50,0%) responden yang beban kerjanya kurang, sebanyak 7 (23,3%) responden
yang
pelaksanaan asuhan
keperawatannya lengkap, dan sebanyak 0 (0,0%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap.
PEMBAHASAN Pada penelitian ini terlihat bahwa Berdasarkan hasil penelitian terdapat 30 jumlah responden terdapat 21 (70,0%) responden yang pemberian rewardnya ada, dan sebanyak 20 (66,7%) responden yang pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap, hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan perawat terkait dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan selalu mendukung dengan pemberian reward yang selalu diterapkan di ruangan ketika melakukan pendokumentasian keperawatan, dan sebanyak 1 (3,3%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap. Sedangkan dari 9 (30,0%) responden yang pemberian rewardnya tidak ada, sebanyak 2 (6,7%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya lengkap, hal ini disebabkan karena selalu ada motivasi yang selalu diterapkan pada dirinya agar selalu melaksanakan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada walaupun pemberian rewardnya kurang dan sebanyak 7 (23,3%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap, hal ini disebabkan kerana kurang pemahaman perawat terkait dengan pemberian reward dengan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien sehingga pelaksanaan asuhan keperawatannya dinilai selalu kurang. Dari hasil analisa data dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan koreksi fisher’s exact test antara variabel beban kerja dan variabel terhadap pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan diperoleh nilai p = 0,002 lebih kecil dari nilai α=0,05. Hasil tersebut memberikan makna bahwa hipotesis alternatif diterima yang berarti bahwa ada hubungan antara beban kerja terhadap pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang
perawat
selama
bertugas
disuatu
unit
pelayanan
keperawatan
dalam
penerapan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Beban kerja (workload) diartikan sebagai patient days yang merujuk pada sejumlah prosedur dan pemeriksaan saat dokter berkunjung ke pasien, (Nursalam, 2003). Berdasarkan hasil penelitian terdapat 30 jumlah responden terdapat 15 (50,0%) responden yang beban kerjanya tinggi, dan sebanyak 15 (50,0%) responden yang pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap, hal ini disebabkan karena sistem kerja yang sering dilakukan betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pasien sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan selalu nilai dengan baik, dan sebanyak 0 (0,0%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap. Sedangkan dari 15 (50,0%) responden yang beban kerjanya kurang, sebanyak 7 (23,3%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya lengkap, hal ini disebabkan karena tingginya dorongan perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan walaupun beban kerjanya kurang dan sebanyak 8 (26,7%) responden yang pelaksanaan asuhan keperawatannya tidak lengkap, hal ini disebabkan adanya faktor kebiasaan malas dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan tersebut sehingga beban kerja yang selalu diharapakan sangat kurang, (Swanburg, 1993). Menurut Pamela (2006), Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian reward dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu diawali dengan tahapan pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi, hal ini sering berpengaruh pada kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keparawatan kepada pasien. Faktor lain biasanya berpengaruh pada sistem manajmen pemberian reward seperti proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi, penilaian kinerja, dan pengembangan staf perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang kerja dan setiap ada penambahan perawat baru. Menurut penelitian Kristiano (2009), Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kepala ruang atau kepala tim memberikan ucapan terima kasih setiap timbang terima yaitu (100%) dan perawat pelaksana sebagian besar juga datang tepat waktu saat timbang terima di dapatkan (100%). Hasil statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian reward ucapan terima kasih dengan kedisiplinan waktu saat mengikuti timbang terima perawat di ruang bedah RSUP dr. Kariadi Semarang. Meliala (2010), mengatakan bahwa penyempurnaan bentuk dokumentasi keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Aceh adalah 49,07%. Karakteristik perawat tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan. Tidak ada akurasi data dalam catatan dokumentasi asuhan keperawatan dan penyelesaian dokumentasi asuhan keperawatan tidak dibuat setelah ada intervensi keperawatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perawat dalam proses dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Aceh adalah bentuk sistematis dokumentasi, kurangnya pelatihan, monitoring kurang optimal, kurangnya motivasi, kurangnya pengetahuan dan kompetensi perawat, pekerjaan overload, waktu yang terbatas , dan tidak adanya reward yang solid dan sistem hukuman serta sikap undecisive dari pemimpin dalam pelaksanaan pencatatan asuhan keperawatan.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul “hubungan pemberian reward dan beban kerja terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar”. Maka dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan pemberian reward terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar (p=0,003) .Ada hubungan beban kerja terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar (p=0,009)
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI (1997), Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit, Jakarta : Depkes. Gellies, (2005). Manajmen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta Jiunkpe, (2008). Finansial dan Nonfinansial Rewards. diakses 25 Juni 2009. URL : http://www.digilib.petra.ac.id Kristiano Deni, (2009). Feeding relationships reward acknowledgments discipline time to follow when operating room nurse in surgery rsup dr. Kariadi semarang. Skripsi Manuaba. (2007). Beban Kerja. diakses 25 Juni 2009. URL : http://www.digilib.petra.ac.id Meliala Andreasta, (2010). Analysis Of Nursing Care Documentation Process At Inpatient Ward Of Aceh Mental Hospital. Jurnal Internasional. Skripsi Nursalam (2003). Proses & dokumentasi keperawatan konsep & praktik, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Medika. Pamela Brink, (2006). Langkah dasar dalam perencanaan riset keperawatan (dari pertanyaan sampai proposal), Edisi 4, Jakarta, EGC. Swanburg Russel C (1993). Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan (untuk perawat klinis), Jakarta : EGC Zakiyah Ana, (2010). Hubungan sikap dan karakteristik perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan Di rumah sakit umum sidoarjo. Skripsi
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Pemberian Reward Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Pemberian Reward Ada Tidak ada Total Sumber : Data Primer 2014
N 21 9 30
% 70,0 30,0 100,0
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Beban Kerja Tinggi Kurang Total Sumber : Data Primer 2014
N 15 15 30
% 50,0 50,0 100,0
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Perawat Pengkajian Lengkap Tidak Lengkap Diagnosa Lengkap Tidak Lengkap Perencanaan Lengkap Tidak Lengkap Tindakan Lengkap Tidak Lengkap Evaluasi Lengkap Tidak Lengkap Sumber : Data Primer 2014
N
%
19 11
63,3 36,7
24 6
80,0 20,0
22 8
73,3 26,7
22 8
73,3 26,7
24 6
80,0 20,0
Tabel 4 : Hubungan Antara Pemberian Reward Terhadap Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Pemberian Reward
Pelaksanaan Pendokumetasian Asuhan Keperawatan Tidak Lengkap Jumlah Lengkap n
%
Ada 20 66,7 Tidak ada 2 6,7 Total 22 73,3 Sumber : Data Primer 2014
n
%
n
%
Nilai p
1 7 8
3,3 23,3 26,7
21 9 30
70,0 30,0 100,0
0,000
Tabel 5 : Hubungan Antara Beban Kerja Terhadap Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Beban Kerja
Pelaksanaan Pendokumetasian Asuhan Keperawatan Tidak Lengkap Jumlah Lengkap
n % Tinggi 15 50,0 Kurang 7 23,3 Total 22 73,3 Sumber : Data Primer 2014
.
N 0 8 8
% 0,0 26,7 26,7
n 15 15 30
% 50,0 50,0 100,0
Nilai p 0,002