19
Tabel 2. Analisis konsep materi laju reaksi
Label Konsep Laju Reaksi
Definisi Jenis Konsep Konsep Menyatakan Abstrak laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi yaitu zat pereaksi (reaktan) atau zat hasil reaksi (produk), setiap satuan waktu yang berlangsung dalam orde tertentu.
Tumbukan efektif
Tumbukan yang mempunyai energi yang cukup untuk memutus-
Abstrak
Atribut Kritis Variabel Laju Konsentrasi Perubahan zat Konsentrasi komponen reaksi zat komponen Suhu reaksi dan Luas hasil reaksi permukaan Satuan Katalis Waktu Tumbukan efektif Orde reaksi
Tumbukan Energi cukup Ikatan kimia
Molekul pereaksi dalam wadahnya selalu bergerak
Superordinat Perubahan konsentrasi
Partikelpartikel pereaksi dalam suatu reaksi
Posisi Konsep Koordinat Persamaan laju reaksi
Molekul pereaksi Molekul hasil reaksi
Subordinat Orde reaksi Persamaan laju reaksi
-
Contoh
Non Contoh
aA+ bB pP + qQ
Perkaratan besi Kembang api
K+ CH3I → KI + CH3
-
19
19
Zat yang bereaksi Menghasilkan energi
ke segala arah.
Hubungan kuantitatif Komposisi zat terlarut dan pelarut Larutan
Bergantung pada jumlah mol spesi zat terlarut dalam larutan
Faktorfaktor yang mempengaruhi tumbukan efektif.
Luas Permukaan bidang sentuh Katalis Temperatur
-
HCl 2M HCl 3M
-
Luas permukaan bidang sentuh
Ukuran besarnya bidang sentuh
Berdasarkan prinsip
Ukuran Bidang sentuh
Bergantung pada ukuran kepingan zat padat.
Faktorfaktor yang mempengaruhi tumbukan efektif.
Konsentrasi larutan Katalis Temperatur
-
-
Katalis
suatu zat yang berfungsi memper-
Abstrak
Zat sebagai katalis dalam
Bergantung pada suatu zat yang
Faktorfaktor yang
Luas Permukaan bidang sentuh
-
Batu kapur serbuk Batu kapur kepingan nikel (Ni), platina (Pt), dan kromium
Konsentrasi larutan
mempe-
20
kan ikatanikatan kimia pada zat yang bereaksi dan menghasilkan energi.umbu kan Menyatakan Berdahubungan sarkan kuantitatif prinsip komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan.
Temperatur
reaksi
digunakan sebagai katalis
ngaruhi tumbukan efektif.
Konsentrasi larutan Temperatur
Inetensitas panas Energi potensial Tumbuka Menghasilkan energi
Bergantung pada kalor yang diberikan dalam suatu reaksi
Faktorfaktor yang mempengaruhi tumbukan efektif.
Luas Permukaan bidang sentuh Katalis Konsentrasi larutan
-
tingkat reaksi
Tingkat reaksi
Memperkirakan
Konsentrasi zat
Jumlah molekul
-
Berdasarkan
(Cr).
25oC
-
50oC
v = k[A]n
-
21
Orde reaksi
cepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Intensitas Berdaenergi panas sarkan suatu zat prinsip atau benda. Dengan menaikkan temperatur, maka hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
Energi Aktivasi
terhadap prinsip suatu komponen yang merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut. Merupakan Abstrak energi minimum agar suatu reaksi dapat berlangsung.
Komponen reaksi Pangkat Konsentrasi komponen
Energi minimum Berlangsungnya suatu reaksi
sejauh mana konsentrasi zat pereaksi mempengaruhi laju reaksi tertentu Jumlah energi yang tersedia
pereaksi
pereaksi
Energi
Energi ionisasi
bila m=1 n=3
-
B+K BK
>
-
BK + A > A-BK A-B-K > A-B + K
22
20 23 9
A. Kerangka Berpikir Diperlukan model pembelajaran untuk dapat melatih keterampila berpikir kritis siswa, yang mengaharuskan siswa membangun pengetahuannya sendiri. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran POE. Model pembelajaran POE yaitu model pembelajaran dimana guru menggali pemahaman siswa dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tugas utama yaitu Predict (prediksi), Observe (observasi) dan Explain (menjelaskan). Pada tahap pertama yaitu predict (prediksi), dalam pembelajaran guru akan menunjukan suatu fenomena yang terjadi saat itu, kemudian siswa diminta untuk memperkirakan peristiwa yang akan datang. Dalam kegiatan ini siswa akan membuka memorinya yang berhubugan dengan fenomena yang akan dipredikskan atau mengingat pengalaman yang berkaitan dengan fenomena yang akan diprediksikan dan mencari informasi yang berhubungan dengan fenomena yang akan diprediksikan. Pada tahap kedua yaitu observe (observasi) siswa akan melakukan kegiatan menggamati fenomena yang terjadi sehingga siswa dapat mengunakan segenap panca indera untuk memperoleh informasi atau data mengenai benda atau fenomena yang terjadi. Pada tahap ketiga yaitu explain (menjelaskan) merupakan kegiatan dimana guru meminta siswa untuk memaparkan hasil pengamatan mereka serta menjelaskannya, terutama tentang kesesuaian antara dugaan awal dengan hasil eksperimen dari tahap observasi sehingga akhirnya siswa dapat menarik kesimpulan berdasarkan proses yang dilakukan, sehingga melalui tahaptahap ini siswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kesimpulan.
9
Berdasarkan uraian diatas apabila pada pembelajaran kimia khususnya pada materi laju reaksi digunakan model pembelajaran POE diharapkan efektif dalam meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kesimpulan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang efektifitas model pembelajaran POE pada materi laju reaksi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung. B. Anggapan Dasar Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1.
Siswa-siswi kelas XI IPA1 semester ganjil SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang menjadi subjek penelitian mempunyai kemampuan dasar yang sama.
2.
Perbedaan n-gain keterampilan mengidentifikasi kesimpulan siswa sematamata terjadi karena perubahan perlakuan dalam proses belajar.
3.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan keterampilan mengidentifikasi kesimpulan pada materi laju reaksi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 pada kelas sampel diusahakan sekecil mungkin sehingga dapat diabaikan.
C. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Model pembelajaran POE pada materi laju reaksi efektif dalam meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kesimpulan.