A.5.2
KRITERIA PENEMPATAN CIRCLING GUIDANCE LIGHT
Peralatan ini dipertimbangkan apabila pada suatu bandar udara terdapat permasalahan sebagai berikut: a. Tidak ada petunjuk yang dapat diikuti secara visual dipermukaan tanah berdekatan dengan bandar udara (bandar udara di laut atau dikelilingi gunung). b. Terdapat banyak cahaya yang cukup mengganggu disekitar bandar udara, antara lain jalan raya yang
padat atau jalan bebas hambatan. A.6 RUNWAY EDGE LIGHT A.6.1
UMUM
Peralatan ini merupakan rambu penerangan landas pacu, terdiri dari lampu-lampu yang dipasang pada jarak tertentu
di tepi kiri dan kanan landas pacu untuk memberi tuntunan kepada penerbang pada pendaratan, dan tinggal landas pesawat terbang disiang hari pada saat cuaca buruk atau berkabut serta pada saat malam hari. A.6.2
KRITERIA PENEMPATAN RUNWAY EDGE LIGHT
Runway edge light harus ditempatkan disepanjang landas pacu dan harus berada didua baris paralel berjarak sama dari garis tengah (center line). Runway edge light ditempatkan sepanjang tepi daerah tersebut dinyatakan untuk digunakan sebagai landas pacu atau diiuar tepi daerah pada jarak tidak lebih dari 3 (tiga) meter. Untuk lebar Runway lebih dari 60 meter (seperti pada gambar 1.12). Jarak antara deretan lampu harus ditentukan dengan mempertimbnagkan sifat dari operasi, distribusi cahaya, karakteristik Runway edge light dan Alat Bantu Pendaratan
Visual
yang
lainnya.
Untuk
Instrument
Runway jarak antar lampu tidak lebih dari 60 meter dan pada Non Instrument Runway tidak lebih dari 100 meter. Runway edge light akan tetap menampilkan warna clear (putih), kecuali : a. dalam kasus Displaced Threshold, lampu antara awal landas pacu dan displaced threshold harus berwarna merah ke arah approach, dan
b.
bagian 600 meter dari lampu atau sepertiga dari panjang landas pacu dimana take-off dimulai lampu harus berwarna kuning.
Runway edge light harus menunjukkan semua sudut dalam azimuth hingga 15° diatas horizontal dengan intensitas yang memadai untuk kondisi visibilitas dan cahaya sekitar yang menggunakan landas pacu untuk take off atau landing.
Dalam kasus apapun, intensitas cahaya paling sedikit 50 cd atau intensitas lampu dapat dikurangi dengan tidak
kurang dari 25 cd agar tidak menyilaukan mata pilot.
Max 60 m
Max 60 in
Max 60 m
Max 60 m
1
Max 60 m
Putih/Kunin^ Putih/KuningPutih/Kuning
(1
Max 60 m
flft
Putih/Putih Putih/Putih
Max 60 m
f
Kuning/Puiih Kuniny/P..tih k..ning/l»utih
CD
H cr -»
R/W Centre Line
Vi
cr o
0 Putih/Kuning Putih/KuningPutih/Kuning
(D
Putih/Putiii Putih/Putih
Kuning/Putib Kuning/Putih Kuning/Putih
Gambar 1.12 Runway Edge Light
T
A.7 RUNWAY THRESHOLD/RUNWAY END LIGHT A.7.1
UMUM
Threshold/ Runway End Light harus disediakan pada suatu landas pacu yang dilengkapi dengan Runway Edge Light. A. 7.2
KRITERIA
PENEMPATAN
THRESHOLD/RUNWAY
END
LIGHT
Lampu bercahaya merah / hijau yang dipasang dipinggir akhir dari kedua ujung suatu landas pacu, dapat digunakan sebagai ambang landas pacu atau batas akhir dari landas pacu (seperti pada gambar 1.13). Warna hijau berfungsi sebagai threshold light, warna merah sebagai Runway End Light. Konfigurasi menurut lebar landas pacu, untuk : Lebar 30 5 0 5 / 5 5 5 7 0 7 / 5 7 7 Lebar 45 Lebar 60
0
8
/ 5
8
6
33 m
\e
->!
4 x 2,4 m = 9,6 m
->k
8
>
4 x 2,4 m = 9,6 mi
<
>k
inn
inn
mil
inn
Gambar 1.13 a. Threshold Light Lebar 30 M/ Runway End Light
5
o
UJ
rvj
n
c/)
.
0.
i—
-7 >
a
Cu
(_'
CK • t—
SL QL •
4 4
hrl
II
ill
U.
M
2 ck:
-E3H
E-
PC
IT t
nj x
in
•6
u x
0
tt
•"T
i/D
^ 73 J
<
CO II "3-
fu
2
J
w
£j
4->
IT~^
z
II "3-
x
H
XJ
o £
ru x
CO
W>
J T3 o
£ CO
\
__
i
H
I
J2
i
OJ X
I
-*
EC
•
i •••
>-
in
-G3>W 'Vp'
3
*
5
'
><-
-
X X
X
X X
REH
7X3=21 M -
r~
be
1X3J21M •
21X3=63 M
CAT.
I
nL
s
REH
t
7X3=21 M
3
2
i
S
4
APH
3
SX3=15 M
2
MALS
c. Threshold Light Lebar 60 M/ Runway End Light
NONE
a 1%1 b i i % i i,bi f Hltiilisliii-y1w?i vq q beq 0Q_ia %
2
APH
5X3--1S M
PALS
TRANSFPRMER PIT SIZE 2
TRANSFORMER PIT SIZE 3
CIRCUIT NO
A.8
RUNWAY CENTER LINE LIGHT A.8.1
UMUM
Runway Center Line Light harus disediakan pada precision approach Runway category II atau III, lebar dari landas pacu lebih dari 50 meter dan sudah didarati oleh pesawat dengan kecepatan tinggi (pesawat Jet). A.8.2
KRITERIA PENEMPATAN RUNWAY CENTER LINE LIGHT
Lampu untuk menunjukkan center line (sumbu landas pacu) terpasang inset (terbenam) pada landas pacu, harus ditempatkan mulai dari threshold hingga ke ujung dengan jarak longitudinal kurang lebih : 1.
15 meter untuk suatu Runway yang ditujukan untuk
digunakan dengan kondisi jarak pandang landas pacu 2.
3.
4.
kurang dari 350 meter; 30 meter untuk suatu landas pacu yang ditujukan untuk digunakan dengan kondisi jarak pandang landas pacu 350 meter atau lebih; Runway Center Line Light dapat ditempatkan diiuar garis tengah landas pacu (Runway center line) sesungguhnya dengan jarak tidak lebih dari 0,6 meter, untuk tujuan pemeliharaan marka landas pacu. Jika dapat diterapkan, pergeseran letak lampu harus ke arah sisi kiri pesawat yang akan mendarat, jika Runway digunakan dari kedua arah, patokan yang digunakan adalah arah yang paling banyak digunakan untuk pendaratan; dan Runway Center Line Light harus inset (terbenam) dan fixed yang memancarkan warna putih dari threshold hingga ke titik 900 meter dari ujung landas pacu (Runway end). Dari titik 900 meter hingga 300 meter dari ujung landas pacu (Runway end), pola lampunya harus 1 (satu) lampu merah diikuti 1 (satu) lampu
putih. Untuk 300 meter terakhir sebelum ujung landas pacu (Runway end), lampunya harus menunjukkan warna merah. A.9
TURNING AREA LIGHT A.9.1
UMUM
Jika pada suatu landas pacu disediakan daerah perputaran pesawat, tepian dari area perputaran harus diberi lampu warna biru jika landas pacu tersebut dipasang Runway Edge Light.
A.9.2
KRITERIA PENEMPATAN TURNING AREA LIGHT
Turning Area Light harus ditempatkan tidak kurang dari
daerah perputaran landas pacu lebih dari 10 meter dari Runway Edge Light landas pacu sebelumnya, satu unit Turning Area Light harus ditempatkan tepat pada permulaan daerah perputaran. Pada saat sisi suatu area perputaran lebih panjang dari 30 meter, Turning Area Light
yang ditempatkan secara seragam harus diletakan disepanjang sisi tersebut, dengan jarak tidak melebihi 30 meter.
A. 10 RUNWAY TOUCH DOWN ZONE LIGHT A. 10.1
UMUM
Runway Touch Down Zone Light harus disediakan bagi landas pacu yang ditujukan untuk precision approach category II atau III. A. 10.2
KRITERIA PENEMPATAN RUNWAY TOUCH DOWN ZONE LIGHT
Runway
Touch
Down
Zone
Light,
lampu
untuk
menunjukkan lokasi touch down zone, terpasang secara
inset (terbenam) pada permukaan landas pacu dan unidirectional yang memancarkan warna putih. Runway Touch Down Zone Light harus merentang dari threshold untuk jarak sepanjang 900 meter. Penerangannya terdiri dari suatu seri lampu atau barrette yang membentuk garis melintang, yang ditempatkan secara simetris dikedua sisi dari garis tengah landas pacu (Runway Center Line). Setiap barrette harus berisikan 3 (tiga) unit lampu yang berjarak
1,5 meter satu sama lain. Lampu pada sisi paling dalam dari setiap barrette harus berada 9 (sembilan) meter dari garis tengah landas pacu (Runway Center Line) yang sebenarnya. Pasangan pertama barrette harus ditempatkan
pada jarak 60 meter dari threshold. Barrette selanjutnya harus ditempatkan secara terpisah pada jarak longitudinal 60 meter.
A. 11
STOPWAY LIGHT A. 11.1
UMUM
Stopway Light harus disediakan pada stopway yang
panjangnya lebih dari 180 meter dan ditujukan untuk penggunaan malam hari serta siang hari pada waktu cuaca berkabut atau hujan. Lampunya harus fixed dan unidirectional menunjukkan warna merah mengarah ke landas pacu. A. 11.2
KRITERIA PENEMPATAN STOPWAY LIGHT
Stopway Light harus ditempatkan disepanjang kedua sisi stopway sejajar dengan Runway Edge Light dan dipasang hingga uiung stopway. Penetapan jarak Stopway Light
Edge Light, dengan pasangan lampu terakhir ditempatkan diujung stopway. A. 12
TAXIWAY EDGE LIGHT A. 12.1
UMUM
Taxiway Edge Light harus disediakan pada tepian taxiway dan holding bays yang ditujukan untuk digunakan pada malam hari.
A. 12.2
KRITERIA PENEMPATAAN TAXIWAY EDGE LIGHT
Lampu untuk menunjukkan batas sisi kanan kiri Taxiway. Jarak antar lampu maksimal 60 meter, sedangkan jarak dari titik lampu ke Taxiway edge marking maksimal 3 meter. Pada belokan-belokan maka titik-titik lampu harus
diatur sedemikian, sehingga jaraknya bisa dikurangi, disesuaikan dengan ukuran belokannya. A. 13
TAXIWAY CENTER LINE LIGHT A. 13.1
UMUM
Taxiway Center Line Light harus disediakan pada exit taxiway, taxiway, apron dan fasilitas icing/anti icing, digunakan dalam kondisi RVR (Runway Visual Range) kurang dari 350 meter. A. 13.2
KRITERIA PENEMPATAN TAXIWAY CENTER LINE LIGHT
Taxiway Center Line Light pada exit taxiway harus menunjukkan warna hijau dan kuning dari awal dekat Runway Center Line untuk area perimeter yang kritis seperti ILS atau Lower edge dari inner transitional surface, mana yang paling jauh dari Runway dan setelah itu semua lampu akan menyala warna hijau.
Taxiway Center Line Light harus ditempatkan pada taxiway center line marking, kecuali dengan toleransi tidak lebih dari 30 cm. Taxiway Center Line Light harus berjarak tidak lebih dari 30 m, kecuali kondisi dari meteorology memungkinkan berjarak tidak lebih dari 60 m. Dalam kondisi Runway Visual Range (RVR) kurang dari 350 m,
jarak longitudinal tidak melebihi 15 m dan pada kurva kurang dari 400 m radius lampu harus berjarak pada interval tidak kurang dari 7,5 m. Jarak ini harus diperluas untuk 60 m sebelum dan sesudah kurva. A. 14
STOPBAR LIGHT A. 14.1
UMUM
Stopbar harus disediakan pada setiap Runway Holding Position melayani Runway, bila dimaksudkan Runway akan