J-SEA (Journal Socio Economics Agricultural)
Vol. 10 No. 1, Februari 2014 (09-13)
KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU Trisna Anggreini1) Abstract. The purpose of this research are acessing the correlation of attitudes the plasma palm farmer towards the Village Cooperatives Units (KUD) services in the Sematu Jaya District, Lamandau Regency. This study was conducted in Sematu Jaya District, Lamandau Regency. The total required sample is 90 people who were determined using proportional random samplinjg method. The result of the correlation betwen the variables forming attitudes and attitudes of plasma palm farmer towards the Village Cooperative Units (KUD) services in the Sematu Jaya District by Pearson Moment correlation analysis, have a strong level of correlation with the positive direction (rcritical = 0.704) and at 99% confidence level. Based on these result can be interpreted that the veriables forming the attitude of plasma palm farmers in the form of personal experience, the influence of other people, formal education, non formal education, and mass media was instrumental in shaping the attitudes of farmers to service activities performed the Village Cooperative Units (KUD) in the Sematu Jaya District, Lamandau Regency. Keywords: The Correlation, The Village Cooperative Units (KUD), Services, Plasma Palm Farmers PENDAHULUAN Koperasi Unit Desa (KUD) sesuai fungsinya, berperan dalam kegiatan pelayanan kepada para petani plasma kelapa sawit sebagai anggotanya serta mesyarakat umum di sekitarnya. Kegiatan pelayanan Koperasi Unit Desa dapat berupa perkreditan, simpan pinjam, produksi, pemasaran, pengangkutan, dan usaha jasa lainnya. Baik atau tidaknya kegiatan pelayanan yang dilakukan Kopersi Unit Desa bagi petani plasma kelapa sawit anggotanya, dapat diketahui melalui penelitian mengenai sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa. Kabupaten Lamandau sebagai salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Kalimantan Tengah , turut serta dalam kegiatan pembangunan pertanian di sub sektor perkebunan kelapa sawit. Luasan wilayah Kabupaten Lamandau sebesar 614.400 Ha, potensial untik dijadikan perkebunan kelapa sawit, apalagi didukung dengan adanya tanah yang subur, iklim yang mendukung, dan adanya sumber daya manusia yang melimpah. Berdasarkan data 1)
Badan Pusat Statistik (2009), untuk tahun 2008 luasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Lamandau mencapai 45.520 Ha dengan luasan kebun plasma seluas 16.229 Ha (35,65%) sedangkan luasan kebun inti seluas 29.291 Ha (64,35%). Data roduksi kebun sawit berupa tandan buah segar (TBS) untuk lahan plasma mencapai 234.850 ton sedangkan untuk lahan inti mencapai 155.620 ton. TUJUAN Mengkaji korelasi sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa di Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau.
METODE PENELITIAN Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kecamatan Smatu Jaya sebagian besar rumah tangga penduduknya bermata pencaharian sebagai petani plasma kelapa sawit dan memiliki Koperasi Unit Desa yang bergerak dalam
Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
9
Trisna Anggreini
Korelasi Sikap Petani Plasma Kelapa Sawit Terhadap Pelayanan Koperasi Unit Desa Di Kabupaten Lamandau
kegiatan plasma kelapa sawit. Kecamatan Sematu Jaya terdiri dari 6 (enam) desa dan ada 4 (empat) desa yang memiliki Kopersi Unit Desa (KUD) yang bergerak dalam plasma kelapa sawit. Berdasarkan metode Proportional Random Sampling, maka dari 4 (empat) desa dipilih 2 (dua) desa yaitu Desa Purwarejo dan Desa Mekar Mulya. Sedangkan untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap adanya Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau, maka menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Menurut Supranto (2000), Samah dan Suandi (1999) rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut: r= Dimana: r = korelasi Pearson Product Moment xi = Xi – X yi = Yi–Y Hipotesis: Ho : r = 0 → H0 diterima Ha : r ≠ 0 → H0 ditolak H0 : Tidak terdapat hubungan signifikan antara pembentuk sikap petani plasma kelapa sawit dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan yang dilakukan KUD di Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau. H0 : Terdapat hubungn yang signifikan antara pembentuk sikap petani plasma kelapa sawit dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan yang dilakukan KUD di Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau. Dengan kriteria uji menurut Sugiyono dan Eri (2004): Sig ≥ α = 0,05 => H0 Diterima Sig < α = 0,05 => H0 Ditolak, Atau; rhit ≥ rtab = H0 ditolak rhit < rtab = H0 diterima
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi Pearson Product Moment menurut Samah dan Suandi (1999) digunakan uji t student dengan rumus sebagai berikut:
Hipotesis : H0 : = 0 Ha : = 0 Kaidah pengujian t student yaitu: Sig ≥ α = 0,05 => H0 diterima Sig < α = 0,05 => H0 ditolak Atau dengan menggunakan kaidah pengujian sebagai berikut: a. Apabila t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak, berarti ada hubungan yang signifikan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap petani plasma Keterangan : r : Korelasi Pearson :0 n : jumlah sampel
b.
kelapa sawit terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau. Apabila t hitung ≥ t tabel, maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor pembentuk sikap dengan petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Korelasi Sikap Petani Plasma Kelapa Sawit Terhadap Pelayanan Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Sematu Jaya Hubungan antara faktor pembentuk sikap petani kelapa sawit terhadap sikap petani kelapa sawit dari adanya kegiatan pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya disajikan pada Tabel 1. 10
J-SEA (Journal Socio Economics Agricultural)
Vol. 10 No. 1, Februari 2014 (09-13)
Tabel 1. Uji Hipotesis Hubungan Antar Faktor Pembentuk Sikap dengan Sikap Petani Plasma Kelapa Sawit Terhadap Pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya Variabel Sikap Petani Plasma Kelapa Sawit (X1 Total) RHitung Thitung Pengalaman Pribadi (X2,1) 0,634*** 7,699 Pengaruh Orang Lain (X2,2) 0,466*** 4,942 Pendidikan Formal (X2,3) 0,327*** 3,246 Pendidikan Non Formal (X2,4) 0,612*** 7,262 Media Massa (X2,5) 0,388*** 3,944 Pembentuk Sikap (X2 Total) 0,704*** 9,304 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2011 *** Signifikasi 99% rtabel = 0,270 ttabel = 2,576 ** Signifikasi 95% rtabel = 0,207 ttabel = 1,960 Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 1, diperoleh hasil uji korelasi antara pengalaman pribadi dengan sikap petani plasma kelapa sawit yaitu rhitung (0,634) > rtabel (0,270) dengan hasil signifikasi 99% dan dengan thitung (7,699) > ttabel (2,576) dengan signifikasi 99%. Dengan demikian berdasarkan uji r dan uji t diperoleh hasil hipotesis menolak H0 dan menerima Ha, sehingga dapat diartikan terdapat tingkatan hubungan yang kuat (r Pearson = 0,634), signifikan dengan arah positif dan pada taraf kepercayaan 99%, antara pengalaman pribadi dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya. Hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat nyata antara pengalaman pribadi dengan sikap petani kelapa sawit terhadap kegiatan pelayanan yang dilakukan KUD di Kecamatan Sematu Jaya. Berdasarkan pengalaman yang dialami petani plasma kelapa sawit selama berlangsung sistem plasma, KUD sebagai lembaga ekonomi petani telah membantu petani dalam beragam bentuk pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 1, diperoleh hasil uji korelasi antara pengaruh orang lain terhadap sikap petani plasma kelapa sawit yaitu rhitung (0,466) > rtabel (0,270) dengan signifikasi 99% dan
dengan thitung (4,942) > ttabel (2,576) dengan signifikasi 99%. Dengan demikian berdasarkan uji r dan uji t diperoleh hasil hipotesis menolak H0 sehingga dapat diartikan terdapat tingkatan hubungan yang cukup kuat (r Pearson = 0,466), signifikasi dengan arah positif dan pada taraf kepercayaan 99%, antara pengaruh orang lain dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya. Semakin banyak saran atau masukan positif yang diperoleh petani dari orang lain yang dianggap lebih tahu mengenai kelapa sawit, KUD dan lain-lainnya, menjadikan petani lebih termotivasi untuk mendukung kegiatankegiatan pelayanan yang dilakukan oleh KUD di Kecamatan Sematu Jaya. Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 1, diperoleh hasil uji korelasi antara pendidikan formal terhadap sikap petani plasma kelapa sawit yaitu rhitung (0,327) > rtabel (0,270) dengan signifikasi 99% dan dengan thitung (3,246) > ttabel (2,576) dengan hasil signifikasi 99%. Dengan demikian berdasarkan uji r dan uji t diperoleh hasil hipotesis menolak H0 dan menerima Ha, sehingga dapat diartikan terdapat tingkatan hubungan yang rendah (r Pearson = 0,327), signifikan dengan arah positif dan pada taraf kepercayaan 99%, antara pendidikan formal dengan sikap petani plasma kelapa 11
Trisna Anggreini
Korelasi Sikap Petani Plasma Kelapa Sawit Terhadap Pelayanan Koperasi Unit Desa Di Kabupaten Lamandau
sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh petani maka, sikap yang diperlihatkan petani semakin baik. Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 1, diperoleh hasil uji korelasi antara pendididkan nonformal terhadap sikap petani plasma kelapa sawit yaitu rhitung (0,612) > rtabel (0,270) dengan hasil signifikasi 99% dan dengan thitung (7,262) > ttabel (2,576) dengan signifikasi 99%. Dengan demikian berdasarkan uji r dan uji t diperoleh hasil hipotesis menolak H0 dan menerima Ha, sehingga dapat diartikan terdapat tingkatan hubungan yang kuat (r Pearson = 0,612), signifikan dengan arah positif dan pada taraf kepercayaan 99%, antara pendidikan non formal dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya. KUD sebagai wadah para petani plasma kelapa sawit, memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan non formal berupa pelatihan, penyuluhan maupun magang bagi petani sekaligus menjadi tampat penyebaran informasi teknologi yang diperlukan petani kelapa sawit. Melalui pendidikan non formal tersebut, KUD secaara tidak langsung membantu kinerja para penyuluh sekaligus dapat membentuk petani plasma kelapa sawit yang handal dan mandiri. Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 1, diperoleh hasil uji korelasi antara media massa terhadap sikap petani plasma kelapa sawit yaitu rhitung (0,388) > rtabel (0,270) dengan signifikasi 99% dan dengan thitung (3,944) > ttabel (2,576) dengan signifikasi 99%. Dengan demikian berdasarkan uji r dan uji t diperoleh hasil hipotesis menolak H0 dan menerima Ha, sehingga dapat diartikan terdapat tingkatan hubungan yang rendah (r Pearson = 0,388), signifikan dengan arah positif dan pada taraf kepercayaan 99%, antara media massa dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya.
Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 1, diperoleh hasil uji korelasi antara keseluruhan pembentuk sikap terhadap sikap petani plasma kelapa sawit yaitu rhitung (0,704) > rtabel (0,270) dengan signifikasi 99% dan dengan thitung (9,304) > ttabel (2,576) dengan signifikasi 99%. Dengan demikian berdasarkan uji r dan uji t diperoleh hasil hipotesis menolak H0 dan menerima Ha, sehingga dapat diartikan terdapat tingkatan hubungan yang kuat (r Pearson = 0,704), signifikan dengan arah positif dan pada taraf kepercayaan 99%, antara pembentuk sikap dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya. Jika hal ini dikaitkan dengan pembentuk sikap dari para petani plasma kelapa sawit, menyebabkan sikap petani yang kurang mendukung KUD. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan menitoring KUD di Kecamatan Sematu Jaya oleh lembaga atau instansi terkait, sehingga KUD dapat bekerja dengan baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian terhadap sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan yang telah dilakukan oleh KUD di Kecamatan Sematu Jaya dapat disimpulkan bahwa hubungan antara faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap petani plasma kelapa sawit terhadap pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya yaitu terdapat hubungan yang signifikan dan arah positif antara pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pendidikan formal, pendidikan non formal, dan media massa terhadap sikap petani plasma kelapa sawit dari adanya pelayanan KUD di Kecamatan Sematu Jaya pada taraf kepercayaan 99%. SARAN KUD di Kecamatan Sematu Jaya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, seperti pelayanan pada pinjaman, penyediaan pupuk, dan penyedia 12
J-SEA (Journal Socio Economics Agricultural)
Vol. 10 No. 1, Februari 2014 (09-13)
herbisida. KUD diharapkan dapat bekerja sema dengan lembaga keuangan seperti Bank guna pemenuhan modal untuk penyediaan sarana produksi bagi petani kelapa sawit plasma. Disamping itu, KUD juga diharapkan dapat menyediakan ruang baca bagi petani sebagai sarana penyebar informasi sehingga mempermudah petani dalam mengakses teknologi terkait usahatani kelapa sawitnya. DAFTAR PUSTAKA Badan
Pusat Statistik Kabupaten Lamandau. 2009. Kabupaten Lamandau Dalam Angka 2009. BPS Lamandau. Lamandau.
Mardikanto.
2009. Membangun Pertanian Modern. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Peraturan
Menteri Pertanian. 2007. Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan. Kementerian Pertanian RI. Jakarta.
Sevilla,
Sugiyono
G. Consuelo, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI Press. Jakarta. dan Wibowo, Eri. 2004. Statistik untuk Penelitian dan Alplikasinya dengan SPSS 10 for Windows. Alfabeta. Jakarta.
Supranto, Johannes. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.
13