Korelasi Pemahaman Konsep Fungsi Linier Dengan Fungsi Penawaran Dan Permintaan Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Di SMA Pgri Palimanan Cirebon Nasehudin Pono, Bonadi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Fungsi linier dalam mata pelajaran Matematika sangat erat hubungannya dalam mempelajari ilmu-ilmu ekonomi, misalnya fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi, materi ini saling berkaitan dengan materi fungsi linier. Dalam mempelajari fungsi penawaran dan permintaan akan lebih mudah siswa menguasai dan memahami materi fungsi linier, dalam fungsi linier dipelajari tentang garis sejajar, garis melalui asal, bentuk curam titik, bentuk titik dua, persamaan garis lurus yang semuanya ini merupakan pra syarat dalam mempelajari fungsi penawaran dan permintaan. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti ingin mengkaji apakah ada korelasi antara pemahaman konsep fungsi linier dengan pemahaman fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa Kelas XII di SMA PGRI Palimanan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pemahaman konsep fungsi linier, mengkaji penguasaan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran Ekonomi dan untuk mengkaji korelasi pemahaman konsep fungsi linier dengan Fungsi Penawaran dan Permintaan dalam mata pelajaran Ekonomi di SMA PGRI Palimanan. Penelitian ini bertolak dari kerangka pemikiran bahwa belajar Matematika akan berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Dengan mengenal konsep dan struktur dalam bahan yang sedang dibicarakan, siswa akan memahami materi yang dikuasainya itu, ini menunjukkan bahwa materi yang mempunyai satu pola atau struktur pola tertentu akan lebih mudah dipahami dan diingat siswa karena materi-materi itu memiliki hubungan yang saling terkait. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan teknik pengumpulan data, wawancara, dan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kec Palimanan Kab. Cirebon dan populasinya kelas XII IPS 1. Setelah melakukan tes dan data diperoleh kemudian dianalisis, untuk uji pra syarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan uji hipotesis menggunakan uji Corelation Non Parametrik (dengan menggunakan SPSS12). Hasil pengolahan data menunjukan bahwa penguasaan materi fungsi linier berkategori baik dengan skor rata-rata sebesar 73,38. sedangkan hasil tes materi fungsi penawaran dan permintaan dengan skor rata-rata sebesar 71,19 dapat dikategorikan sedang. Nilai ρ-value pada kolom Sig (2 tailed) 0,110 > 0,05 level of significant (alpa) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis terdapat korelasi pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran Ekonomi pada siswa di SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon yaitu sebesar 0,176. berarti termasuk dalam kategori korelasi sangat lemah. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada korelasi meskipun dalam kategori sangat lemah. Kata Kunci : Fungsi Linear, Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dilakukan oleh manusia, oleh karena itu manusia memiliki lapangan pendidikan yang mencakup suatu pengalaman dan pemikiran tentang pendidikan. Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu usaha yang didasari untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan sedini mungkin merupakan tanggung jawab keluarga,masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu Korelasi Pemahaman Konsep ……(Nasehudi Pono dan Bonadi)
| 19
peran aktif masyarakat dalam semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan perlu ditingkatkan. Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang sangat penting terutama dalam era teknologi yang serba canggih ini. Dalam perkembangannya matematika tidak lepas kaitannya dengan pendidikan terutama dalam perkembangan iptek, mengingat pentingnya matematika dalam ilmu pengetahuan serta dalam kehidupan pada umumnya, maka matematika perlu dipahami dan dikuasai oleh semua lapisan masyarakat terutama siswa sekolah formal. Matematika dalam keilmuan mempunyai dua peranan, yakni sebagai ratunya ilmu dan sebagai pelayan ilmu. Matematika sebagai ratunya ilmu adalah bahwa matematika tidak tergantung kepada ilmu lainnya. Rusffendi ( 1998 : 260 ) menyatakan : “matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya matematika tidak tergantung kepada ilmu lainnya.” Matematika sebagai pelayan ilmu adalah matematika yang berupa matematika terapan. Dalam hal ini matematika memiliki kaidah-kaidah yang dimiliki dan mempergunakan kumpulan tersebut untuk membangun model dari gejala-gejala keilmuan yang sedang diamati. Dengan kata lain matematika menempati posisi penting dalam ilmu-ilmu yang lainnya. Dalam ilmu pengetahuan, matematika mempunyai peran yang sangat penting dalam melayani cabang-cabang ilmu pengetahuan lain, misalnya Fisika, Biologi, Kimia, Akutansi, Astronomi, dan ilmu-ilmu Ekonomi. Sehingga matematika dikatakan abdi ilmu pengetahuan. Ilmu matematika merupakan pendekatan logis yang dapat diterapkan di berbagai bidang ilmu, ini dapat menjelaskan dengan cermat terhadap pikiran yang dibahas dan menyatakan dengan jelas asumsi-asumsi yang dapat dibuat. Selanjutnya Ruseffendi (1998 : 9) menyatakan “matematika membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan pengetahuan sosial, ekonomi, teknologi dan sebagainya. Ruseffendi (1991 :206 ) menyatakan “salah satu tujuan kurikuler pembelajaran matematika sekolah menengah pertama dan atas adalah siswa memiliki keterampilan menyelesaikan soal-soal matematika, baik yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari, bidang studi lain, maupun dalam matematika sendiri.Agar tujuan kurikuler pembelajaran matematika dapat terwujud dengan baik, sudah barang tentu menuntut pemahaman siswa yang mendalam tentang konsep-konsep matematika, tidak hanya menghapal saja, kemampuan menerapkan konsep dapat dijadikan indikator dari pemahaman akan konsep-konsep tersebut. Menurut Assauri (1997 : 1) menyatakan : “Pembahasan dalam ilmu ekonomi sering dilakukan dengan menggunakan dasar anggapan atau asumsi bahwa apabila keadaan atau suatu variabel ekonomi yang lainnya tetap sehingga dalam pemecahan suatu variabel lainnya. Dalam pembahasan masalah ekonomi ada dua pendekatan-pendekatan tersebut dapat kita nyatakan sebagai pedekatan yang bersifat kualitatif dan pendekatan yang bersifat kuantitatif / matematis. Untuk dapat menghayati usaha pendekatan yang dapat dilakukan dalam pembahasan persoalan-persoalan masalah-masalah ekonomi, maka memerlukan peralatan-peralatan lain yang disebut matematika ekonomi. 20 |
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:19 – 26
Peranan ilmu ekonomi dalam perkembangan saat ini secara keseluruhan mengalami peningkatan. Dimana salah satu buktinya adalah dengan dipelajarinya ilmu-ilmu ekonomi di bangku sekolah, baik itu di SLTP, SMA, bahkan di jenjang perguruan tinggi. Pelajaran ekonomi yang dipelajari di bangku sekolah membantu permasalahan-permasaalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan disiplin ilmunya. Untuk memecahkan permasalahan tersebut.Peranan matematika sangat diperlukan, oleh karena itu penguasaan dasar-dasar matematikan dari konsep yang sederhana sampai hal-hal yang sangat rumit diperlukan. Matematika sebagai alat bagi ilmu-ilmu lainnya harus lebih dikuasai dan dimengerti serta dipahami agar siswa dapat memperoleh suatu ketrampilan dan kecakapan serta daya nalar yang kuat. Sebagaimana yang dikemukakan diatas bahwa matematika merupakan suatu alat dari ilmuilmu lainnya, diantaranya pelajaran ekonomi, ada kalanya didalam mempelajari ekonomi siswa tidak terlepas dari pelajaran matematika. Fungsi linier mempunyai peranan penting dalam mempelajari fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi. Karena dalam menyelesaikan soal-soal ekonomi yaitu fungsi linier dan fungsi penawaran, seorang siswa harus menguasai terlebih dahulu materi fungsi linier. Karena didalam materi fungsi linier mempelajari tentang : garis sejajar, garis melalui asal, bentuk curam titik, bentuk titik dua, bentuk penggal, bentuk umum, dua garis, dan keluarga garis. Materi-materi tersebut sangat erat hubungannya dengan fungsi penawaran dan permintaan, akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan apabila materi-materi fungsi linier tersbut dikuasai dan dipahami dengan baik.Karena dalam menghitung fungsi penawaran dan permintaan barang serta menentukan kurva fungsi penawaran dan permintaan tak terlepas dari materi-materi fungsi linier, untuk mempermudah menyelesaikan soal- soal fungsi penawaran dan permintaan tersebut. Menurut realita yang penulis temukan di SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, setelah berdialog dengan guru matematika dan ekonomi serta dilihat dari hasil tes materi Fungsi Linier dan Fungsi Penawaran dan Permintaan (tercantum dalam Bab IV) kelas XII IPS banyak dijumpai siswa kelas XII IPS yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal materi fungsi penawaran dan permintaan barang, dikarenakan siswa kurang menguasai materi fungsi linier. Selain itu pula ditemukan masalah lain, siswa yang menguasai materi fungsi linier, tetapi kurang mampu menyelesaikan soal-soal materi fungsi penawaran dan permintaan. Akan tetapi siswa yang kurang menguasai materi fungsi linier, mereka mampu menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan barang. Dari permasalahan-permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian . Adapun Pertanyaan Penelitian sebagai berikut : a. Seberapa besar penguasaan materi fungsi linier pada siswa kelas XII IPS di SMA PGRI Palimanan ? b. Seberapa besar penguasaan materi fungsi penawaran dan permintaan pada siswa kelas XII IPS di SMA PGRI Palimanan ? Korelasi Pemahaman Konsep ……(Nasehudi Pono dan Bonadi)
| 21
c. Seberapa besar korelasi pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI Palimanan ? Sedangkan Tujuan Penelitian a. Untuk mengkaji seberapa besar pemahaman konsep fungsi linier pada siswa kelas XII IPS di SMA PGRI Palimanan. b. Untuk mengkaji penguasaan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA PGRI Palimanan c. Untuk mengkaji korelasi pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI Palimanan. MATERI DAN METODE Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, karena materi fungsi linier dan fungsi penawaran dan permintaan ada pada kelas XII IPS. Jumlah populasi 84 siswa yang terbagi dalam dua kelas, kelas XII IPS 1 42 siswa dan kelas XII IPS 2 42 siswa. Penarikan sampel dilakukan secara total, artinya semua siswa dijadikan sampel. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi A (2006: 134) apabila subjek penelitian atau populasi kurang dari 100 lebih baik semua populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik Korelasional. Uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal.Teknik Analisis Data : Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Korelasi HASIL Deskripsi Data Data hasil tes materi fungsi linier pada mata pelajaran Matematika setelah dilakukan tes materi fungsi linier diperoleh nilai rata-rata 73,91 varians 149,35 dan simpangan baku 12, 22. Untuk menjawab pertanyaan pertama yaitu bagaimana penguasaan materi Fungsi Linier pada siswa kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon ? maka penulis terlebih dahulu melakukan klasifikasi skor yang diperoleh siswa dari hasil tes yaitu : Klasifikasi Skor Skor 91 – 100 75 – 90 60 – 74 40 – 59 < 40
Kategori Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah (Muslim B, 2006: 52) 22 | EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:19 – 26
Frekuensi 6 27 49 2 0 84
Persentase (%) 7 32 58 3 0 100
Dari kesimpulan diatas dapat kita lihat bahwa penguasaan materi Fungsi Linier dikelas XII IPS SMA PGRI Palimanan dapat dikategorikan cukup. Hal ini dapat dibuktikan kalau dirata-ratakan semuanya mendapatkan nilai 73,38. Data hasil tes Fungsi Penawaran dan Permintaan pada mata pelajaran Ekonomi. Setelah dilakukan tes materi Fungsi Penawaran dan Permintaan, diperoleh nilai rata-rata 73,41 varians 144,46 dan simpangan baku 12, 01 perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 20. Untuk menjawab pertanyaan kedua bagaimana kemampuan siswa menjawab soal-soal materi Fungsi Penawaran dan Permintaan pada mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon ? maka penulis juga melakukan klasifikasi skor yang diperoleh dari tes yaitu : Klasifikasi Skor Tes Soal-Soal Fungsi Penawaran dan Permintaan Skor 91 – 100 75 – 90 60 – 74 40 – 59 < 40
Kategori Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah (Muslim B, 2006: 52)
Frekuensi 6 17 53 8 0 84
Persentase (%) 7 20 63 10 0 100
Dari kesimpulan diatas dapat kita lihat bahwa penguasaan materi Fungsi Penawaran dan Permintaan di kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan dapat dikategorikan cukup.Hal ini dapat dibuktikan kalau dirata-ratakan semuanya mendapatkan nilai 71,19 Uji Normalitas Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan uji pra syarat penelitian dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan menggunakan SPSS 12,0 for windows dengan rumus Chi Square Test. Tests of Normality a
Nilai Tes
Variabel 1 2
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. ,161 84 ,000 ,192 84 ,000
Statistic ,918 ,904
Shapiro-Wilk df 84 84
Sig. ,000 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel uji Normalitas perolehan nilai atas diperoleh : 1. Pada kelas eksperimen Fungsi Linier pada waktu elajaran Matematika di kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan
Korelasi Pemahaman Konsep ……(Nasehudi Pono dan Bonadi)
| 23
Kabupaten Cirebon nilai Sig 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan data perolehan nilai Fungsi Linier bersifat tidak normal. 2. Pada kelas eksperimen Fungsi Penawaran dan Permintaan pada waktu elajaran Ekonomi di kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon nilai Sig 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan data perolehan nilai Fungsi Penawaran dan Permintaan bersifat tidak normal.
Uji Homogenis Test of Homogeneity of Variance
Nilai Tes
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic ,234 ,491
df1 1 1
df2 166 166
Sig. ,629 ,484
,491
1
152,005
,484
,264
1
166
,608
Pengambilan keputusan 1. Apabila nilai Signifikasi atau nilai probabilitasnya (Sig) < 0,05 maka dikatakan data data tidak berasal dari sample yang sama (tidak homogen). 2. Apabila nilai Signifikasi atau nilai probabilitasnya (Sig) ≥ 0,05 maka dikatakan data data tidak berasal dari sample yang sama (tidak homogen). Berdasarkan hasil tabel uji homogenitas diatas, untuk pengujian homogenitas dengan uji leveneu diperoleh nilai signifikasi yang semua berada diatas 0,05, hal ini berarti bahwa data perolehan nilai bersifat homogen. Karena data tidak normal dan homogen maka uji hipotesis berikutnya dapat dilanjutkan dengan Correlation Non Parametrik. KEPUTUSAN ANALISA (Non Parametrik) Correlations
Spearman's rho
Tes Matematika
Tes Ekonomi
24 |
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:19 – 26
Tes Matematika 1,000 . 84 ,176 ,110 84
Tes Ekonomi ,176 ,110 84 1,000 . 84
Berdasarkan Tabel Correlation Non Parametrik diatas diperoleh koefisien korelasi nilai tes Matematika dengan nilai tes Ekonomi sangat lemah. Nilai ρ – value pada kolom Sig (2. tailed) 0,110 > 0,052 Level Of Significant (alpa) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan koefisien korelasi nilai tes fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan 0,176 sehingga pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan berkorelasi (ada korelasi) dengan keeratan sangat lemah. PEMBAHASAN Dari hasil analisis data hasil penelitian terlihat bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada korelasi pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, meskipun dengan keeratan sangat lemah dengan nilai 0,176. Dari hasil analisis deskripsi data dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa yang menguasai konsep fungsi linier, menguasai pula menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan. Sebaliknya pada umumnya siswa yang kurang menguasai konsep fungsi linier, kurang bisa menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan, dan ada juga siswa yang menguasai konsep fungsi linier tetapi kurang bisa menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan dan demikian pula sebaliknya ada siswa yang menguasai konsep fungsi penawaran dan permintaan tetapi kurang bisa menyelesaikan soal-soal fungsi linier. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes materi fungsi linier dan fungsi penawaran dan permintaan, terlihat bahwa siswa yang nilai hasil tes fungsi linier bagus, bagus pula nilai hasil tes fungsi penawaran dan permintaannya, sebaliknya siswa yang nilai hasil tes fungsi linier kurang bagus, kurang bagus pula nilai fungsi penawaran dan permintaannya, dan ada juga siswa nilai tes fungsi liniernya bagus, tetapi nilai fungsi penawaran dan permintaannya kurang bagus, dan sebaliknya ada siswa yang nilai tes fungsi penawaran dan permintaannya bagus, tetapi nilai tes fungsi liniernya kurang bagus. Jadi dalam menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan dibutuhkan penguasaan materi fungsi linier karena materi fungsi linier memiliki konsep dan struktur yang saling berkaitan dengan fungsi penawaran dan permintaan dan dibuktikan dengan hasil penelitian, meskipun ada sebagian kecil siswa yang menguasai konsep fungsi tinier tetapi kurang mampu dalam menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, belajar Matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Karena Matematika sendiri ilmu tentang logika mengenai bentuk, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. KESIMPULAN Dalam penelitian ini penulis meneliti ada tidaknya korelasi pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan Korelasi Pemahaman Konsep ……(Nasehudi Pono dan Bonadi)
| 25
dalam mata pelajaran Ekonomi pada siswa di SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kedua data tersebut, penulis mangadakan tes materi fungsi linier dan fungsi penawaran dan permintaan. Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab I dan sesuai dengan hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa: 1. Penguasaan konsep fungsi linier pada siswa kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon termasuk dalam kategori cukup (dilihat dari tabel klasifikasi skor). Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata hasil tes fungsi linier sebesar 73,91. 2. Kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal fungsi penawaran dan permintaan pada siswa kelas XII IPS SMA PGRI Palimanan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon juga termasuk dalam kategori cukup(dilihat dari tabel klasifikasi skor). Hal tersebut dilihat dari nilai rata-rata hasil tes materi Fungsi Penawaran dan Permintaan sebesar 73,41. 3. ρ – value pada kolom Sig (2. tailed) 0,110 > 0,052 Level Of Significant (alpa) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan koefisien korelasi nilai tes fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan 0,176 sehingga pemahaman konsep fungsi linier dengan fungsi penawaran dan permintaan dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa di SMA PGRI Palimanan Kec. Palimanan Kab. Cirebon berkorelasi (ada korelasi) dengan keeratan sangat lemah. DAFTAR PUSTAKA Alam,S. 2003. Ekonomi Untuk SMU Kelas 3, Jakarta : Esis Assauri, S 1997, Matematika Ekonomi, Jakarta: Rajawali Press Faiz R, 2005, Pengaruh Penggunaan Media Poster dalam memahami materi bangun ruang terhadap Prestasi Belajar Siswa, STAIN Cirebon Johanes dan Budiono. 1994. Pengantar Matematika untuk Ekonomi. Jakarta: PT. Pustaka LP3S Indonesia Moleong, Metode penelitian kualitatif, Bandung : Rosdakarya Moh. Nazir, 1991, Metode penelitian. Darussalam : Ghalia Indonesia Maman A dan Yatie SM. 2006 Intisari Matematika Untuk SMA, Bandung : Pustaka Setia Muslim B. 2006. Pengaruh Penguasaan Materi Bilangan Bulat Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Faktorirasi Suku Al Jabar, STAIN Cirebon. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS 12 Ed.I, Yogyakarta: Andi Poerwanto. N 1990. Prinsip-prinsip dan Teknik Kelas Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda karya Ruseffendi, E.T 1998, Dasar-dasar Matematika modern dan computer untuk guru, Edisi keempat, Bandung : Tarsito Ruseffendi, E.T 1991, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.,Bandung : Tarsito 26 |
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:19 – 26
Ridwan, 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Edisi Refisi. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, 1996, Metode Statistika, Bandung Tarsito Sudjana. 1984. Pedoman Praktis Mengajar (Merencanakan dan Melaksanakan Pengajaran) Seri A. Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Islam Tingkat Menengah Pertama Suharsimi. A, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta Suharsimi. A, 1996. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Suherman E, 1999. Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta : Depdikbud Sumarna Surapranata, 2004. Analis Validitas, Reabilitas , dan Interpretasi Kurikulum 2004, Bandung : Rosda Karya
Korelasi Pemahaman Konsep ……(Nasehudi Pono dan Bonadi)
| 27