Ошибка! Только основной документ.
KORELASI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN FISIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO D3 UNISMA Sugeng Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam 45 Bekasi Telp. 021-88344436, 021-8802015 Ext. 124 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kemampuan dasar matematika dan fisika terhadap prestasi belajar mahasiswa Teknik Elektro UNISMA. Pemilihan variabel kemampuan matematika dan fisika berdasarkan asumsi bahwa prestasi belajar mahasiswa akan meningkat apabila memiliki kemampuan dasar matematika dan fisika yang baik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa elektro tahap persiapan dengan jumlah 40 mahasiswa. Analisa data menggunakan analisa deskriptif yang terdiri dari harga rata-rata dan simpangan baku, yang dilanjutkan analisa regresi. Analisa regresi untuk mengetahui koefisien korelasi variabel bebas (kemampuan matematika dan fisika) dan terikat (indeks prestasi mahasiswa PENDAHULUAN Hubungan antara matematika dengan fisika telah banyak dilaporkan melalui hasil penelitian. Meltzer (2003) menyatakan bahwa banyak peneliti telah menemukan korelasi positif antara nilai fisika di perguruan tinggi dengan nilai pretes keterampilan matematika yang diberikan pada atau menjelang perkualiahan. Biasanya, ini melibatkan pretes aljabar dan trigonometri, meskipun kebanyakan peneliti tidak memberikan sampel tes mereka. Rahmah (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh kemampuan matematika dan motivasi belajar.
Penelitian yang dilakukan Suharto (2008) menyimpulkan bahwa kemampuan atau
penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika sangat mendukung kemampuan siswa untuk menguasai pelajaran. Selain itu banyak konsep matematika yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan dalam fisika. Misal, trigonometri matematika banyak digunakan dalam dinamika mekanika sehingga dapat dikatakan hanya mereka yang punya kemampuan dalam matematika yang dapat menyelesaikan persoalan mekanika. Lukyto (2009) juga meyimpulkan bahwa kemampuan dasar matematika memberikan kontribusi lebih besar terhadap prestasi belajar fisika dibandingkan dengan kebiasaan belajar. Prasidayanto (2009) menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemampuan matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal fisika pada pokok bahasan gerak. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi mempunyai kemampuan menyelesaikan soal lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah. Wardanik (2009) juga menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori tinggi memiliki JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
kemampuan kognitif fisika yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori rendah. Sedangkan Prasetyo (2011) menyimpulkan bahwa ada pengaruh siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa dalam fisika. Pendapat dan hasil penelitian di atas memberi gambaran bahwa gaya kognitif mempunyai peran dalam hal kemampuan seseorang terhadap suatu materi pelajaran. Namun sejauh ini belum ada penelitian yang menghubungkan antara kemampuan matematika dengan kemampuan fisika yang dikaitkan dengan indeks prestasi mahasiswa. Berdasarkan tingkat kelulusan mata kuliah matematika dan fisika selama dua semester ini menunjukkan tingkat ketidak lulusan mata kuliah yang cukup tinggi, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah: Apakah ada pengaruh kemampuan matematika dan fisika terhadap indeks prestasi mahasiswa program studi Teknik Elektro UNISMA . Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi penyeleksi penerimaan mahasiswa baru UNISMA memiliki kemampuan yang baik pada dua matakuliah ini, maupun dosen pengampu untuk memberikan perhatian pada proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan prestasi belajar mahasiswa Teknik Elektro. Pada akhirnya seorang Sarjana Teknik yang handal diharapkan memiliki basis matematika dan fisika yang kuat mendukung rekayasa dan kemajuan industry.
Perumusan Masalah Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah 1.Apakah ada pengaruh kemampuan matematika terhadap prestasi mahasiswa program studi Teknik Elektro UNISMA? 2.Apakah ada pengaruh kemampuan fisika
terhadap prestasi mahasiswa program studi Teknik
Elektro UNISMA? 3.Apakah ada pengaruh kemampuan matematika dan fisika terhadap prestasi mahasiswa program studi Teknik Elektro UNISMA?
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh
kemampuan dasar
matematika dan fisika terhadap prestasi belajar mahasiswa Teknik Elektro UNISMA. Pemilihan dua variabel seperti yang disebutkan di atas berdasarkan asumsi bahwa prestasi belajar mahasiwa baik apabila memiliki kemampuan dasar matematika dan fisika yang baik. Sebagai titik tolak atau dasar pertimbangan bagi dosen pengampu didalam pengelolaan Proses Belajar Mengajar (KBM) Matematika dan Fisika untuk menciptakan suasana konduktif membentuk pemahaman matematika dan fisika yang baik bagi siswa, sehingga proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Fisika berlangsung dengan baik. JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan Dasar Matematika Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Lebih lanjut Michener menyatakan bahwa pemahaman merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi Bloom. Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi bahan yang dipelajari. Untuk memahami suatu objek secara mendalam seseorang harus mengetahui: 1) objek itu sendiri; 2) relasinya dengan objek lain yang sejenis; 3) relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis; 4) relasi-dual dengan objek lainnya yang sejenis; 5) relasi dengan objek dalam teori lainnya. Ada tiga macam pemahaman matematik, yaitu : pengubahan (translation), pemberian arti (interpretasi) dan pembuatan ekstrapolasi (ekstrapolation). Pemahaman translasi digunakan untuk menyampaikan informasi dengan bahasa dan bentuk yang lain dan menyangkut pemberian makna dari suatu informasi yang bervariasi. Interpolasi digunakan untuk menafsirkan maksud dari bacaan, tidak hanya dengan kata-kata dan frase, tetapi juga mencakup pemahaman suatu informasi dari sebuah ide. Sedangkan ekstrapolasi mencakup estimasi dan prediksi yang didasarkan pada sebuah pemikiran, gambaran kondisi dari suatu informasi, juga mencakup pembuatan kesimpulan dengan konsekuensi yang sesuai dengan informasi jenjang kognitif ketiga yaitu penerapan (application) yang menggunakan atau menerapkan suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru, yaitu berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Bloom mengklasifikasikan pemahaman (Comprehension) ke dalam jenjang kognitif kedua yang menggambarkan suatu pengertian, sehingga siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mengetahui bagaimana berkomunikasi dan menggunakan idenya untuk berkomunikasi. Dalam pemahaman tidak hanya sekedar memahami sebuah informasi tetapi termasuk juga keobjektifan, sikap dan makna yang terkandung dari sebuah informasi.
Kemampuan Dasar Fisika Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep konsep atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sehingga dapat mengembangkan kemampuan berfikir analisis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menggunakan persamaan (rumus) serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri (Depdiknas, 2003). Dalam pelajaran fisika siswa tidak hanya belajar konsep hukum atau rumus, JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
tetapi juga belajar bagaimana menggunakan konsep untuk membahas masalah fisika yang dapat berupa soal soal fisika. Untuk memahami fisika dengan baik diperlukan kemampuan menerapkan berbagai rumus sesuai dengan proses dan prosedur untuk memecahkan masalah fisika (Mitri Irianti, 2008). Pelajaran fisika berhubungan lansung dengan matematika, dimana setiap permasalahan dalam fisika dapat diselesaikan dengan cara matematis. Wardoyo dkk (dalam Wanhar, 2008) mengatakan bahwa dalam fisika, matematika memegang peran utama, selain kemampuannya untuk memecahkan problem fisika dari yang sederhana sampai bentuk yang paling rumit, matematika sangat membantu penalaran seseorang dalam menelusuri liku-liku fisika yang ternyata tidak mudah. Rahmah (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh kemampuan matematika dan motivasi belajar. Penelitian yang dilakukan Suharto (2008) menyimpulkan bahwa kemampuan atau penguasaan siswa terhadap pelajaran fisika sangat mendukung kemampuan siswa untuk menguasai mata kuliah.
Prestasi Belajar Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria (Prakosa, 1991). Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990 : 270, mengemukakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini dapat dijelaskan bahwa pengertian faktor dari luar dan faktor dari dalam yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah sebagai berikut :
Faktor dari luar
Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si pelajar (siswa) yang meliputi : a. lingkungan alam dan lingkungan sosial b. instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas serta administrasi.
Faktor dari dalam
Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang berasal dalam diri si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi : a. fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra, b. Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar. JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Pendekatan Penelitian Scott W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnston menyatakan, kendati bervariasi, pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar : Pendekatan Kualitatif dan Pendekatan Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang dipelajari. Pendekatan Kualitatif menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi tekstual atas fenomena yang diteliti. Ringkasan perbedaan kedua pendekatan penelitian ini adalah:
Gambar 1 Perbedaan pendekatan penelitian Mark R. Leary membagi studi perilaku ke dalam 4 kategori besar yaitu : (1) Penelitian Deskriptif; (2) Penelitian Korelasional; (3) Penelitian Eksperimental; dan (4) Penelitian Kuasi-Eksperimental.
1. Penelitian Deskriptif Penelitian Deskriptif menggambarkan perilaku, pemikiran, atau perasaan suatu kelompok atau individu. Contoh umum dari penelitian deskriptif adalah jajak pendapat, yang menggambarkan sikap suatu kelompok orang. Dalam Penelitian Deskriptif, peneliti kecil upayanya untuk menghubungkan perilaku yang diteliti dengan variabel lainnya ataupun menguji atau menjelaskan penyebab sistematisnya. Seperti namannya, Penelitian Deskriptif hanya mendeskripsikan. Tujuan Penelitian Deskriptif adalah menggambarkan karakteristik atau perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat. Biasanya, Penelitian Deskriptif tidak didesain untuk menguji Hipotesis, tetapi lebih pada upaya menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial, perilaku, ekonomi, atau psikologi dari sekelompok orang. Jenis Penelitian Deskriptif yang biasa diterapkan adalah : (1) Penelitian Survey, (2) Penelitian Demografis, dan (3) Penelitian Epidemiologis. JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
2. Penelitian Korelasional Penelitian Korelasional menyelidiki hubungan antara variabel-variabel psikologi yang beragam. Apakah ada hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Rasa Minder? Apakah orang dewasa yang kecilnya diabaikan berhubungan dengan kenakalan di masa dewasa mereka? Penelitian Korelasio nal, singkatnya, mempertanyakan apakah ada correlation (hubungan) antara dua variabel. Kala peneliti berminat dalam pertanyaan variabel-variabel apakah yang berhubungan satu sama lain, mereka melakukan Penelitian Korelasional. Penelitian Korelasional digunakan guna menggambarkan hubungan antara 2 atau lebih variabel-variabel yang muncul secara alamiah. Dalam Penelitian Korelasional, terdapat Koefisien Korelasi. Koefisien Korelasi adalah suatu statistik yang mengindikasikan derajat mana dua variabel berhubungan satu sama lain dengan cara yang linier. Misalnya, hubungan antara kepribadian anak dengan kepribadian orang tua, konsumsi ganja dengan daya ingat, dan dengar musik rock n‟ roll dengan niat merusak. Koefisien Korelasi berkisar dari -1 hingga 1. Jika Koefisien Korelasi berkisar dari > = -1 hingga < 0 maka korelasi negatif. Jika Koefisien Korelasi = 0 maka dianggap tidak ada korelasi. Jika Koefisien Korelasi > 0 dan < = 1 maka korelasi positif. Dalam Penelitian Korelasional juga terdapat Koefisien Determinasi. Koefisien Determinasi diperleh dari pengkuadratan nilai korelasi. Misalnya variabel kepribadian anak berhubungan dengan kepribadian orang tua dengan nilai r = 0.25. Koefisien Determinasi diperoleh dengan mengkalikan 0,25 x 0,25 = 0,0625. Nilai 0,0625 lalu dikalikan % sehingga menjadi 6,25%. Nilai 6,25% memberitahu peneliti bahwa 6,25% varians kepribadian anak juga terdapat dalam kepribadian orang tuanya. Perhitungan dalam Penelitian Korelasional kerap menggunakan Pearson Product Moment. Rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:
Berdasarkan rumus tersebut, kita bisa menghitung Koefisien Korelasi dari data penelitian berikut ini :
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Berdasarkan rumus Pearson Product Moment di atas, kita bisa melakukan perhitungan sebagai berikut:
Korelasi antara Test Score (x) dengan Job Performance Rating (y) adalah 0,82. Koefisien Determinasi-nya adalah 0,82 x 0,82 = 0,6724. Dengan demikian dapat dikatakan 67,24% varians Job Performance Rating dapat dihitung dengan mengetahui Test Score=nya. Test tersebut terlihat dapat dijadikan indikator valid bagi Job Performance. Dalam Penelitian Korelasional juga terdapat istilah Statistical Significance. Statistical Significance hadir kala Koefisien Korelasi yang dihitung pada suatu sampel punya probability yang sangat rendah untu menjadi 0 dalam populasi. Hasil suatu uji statistik salah satunya bergantung pada jumlah sampel (responden). Besar nilai Koefisien Korelasi, bisa dikatakan signifikan atau tidak, salah satunya bergantung pada besar sampel ini. Perhatikan tabel di bawah ini:
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Tabel di atas menggambarkan nilai minimal r yang dianggap Statistically Significant, dengan kurang dari 5% kesempatan bahwa korelasi dalam populasi menjadi 0. Misalnya, suatu Penelitian Korelasi menggunakan sampel sebesar 30 orang dan Koefisien Korelasi hitungnya sebesar 0,29. Penelitian Korelasional tersebut tidak Statistically Significant dalam probabilitas 0,05. Penelitian Korelasional juga bisa diprospek lebih lanjut. Mark R. Leary sekurangnya menyebutkan 3 kembangan dari penelitian korelasional yaitu : (1) Analisis Regresi; (2) Cross-Lagged Panel dan Structural Equation Analysis; dan (3) Factor Analysis. Analisis Regresi bertujuan mengembangkan persamaan yang menggambarkan bagaimana variabel-variabel berhubungan dan memprediksi satu variabel oleh variabel lainnya. Cross-Lagged Panel dan Structural Equation Analysis bertugas menjelajahi arah kausalitas (sebab-akibat) antara dua atau lebih variabel yang berkorelasi (berhubungan). Faktor Analysis bertugas mengidentifikasi dimensi-dimensi dasar yang menggaris bawahi seperangkat korelasi. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara line ar antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nila i variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut: Y‟ = a + bX Keterangan: Y‟ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen a
= Konstanta (nilai Y‟ apabila X = 0) JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
b
= Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam „45” Bekasi jurusan Teknik Elektro D3 dan akan dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai bulan Juni 2015.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut sampel penelitian. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinaya (Notoatmodjo, 2005). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Teknik Elektro D3 dengan jumlah 150 siswa. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tahap persiapan yang berjumlah 40 siswa.
2. Sampel dan kriteria Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Jumlah sampel suatu penelitian tergantung kepada dua hal yaitu pertama, adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel. Kedua, kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel.
3. Teknik sampling Teknik sampling adalah dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknikteknik tertentu, sehingga sample tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2005). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel secar acak sederhana, di mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik semacam itu maka terpilihnya individu menjadi anggota sampel benar-benar atas dasar faktor kesempatan (chance), dalam arti memiliki kesempatan yang sama, bukan karena adanya pertimbangan subjektif dari peneliti. Teknik ini merupakan teknik yang paling objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik sampling yang lain. (Nasution & Usman, 2007). JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2003:1), “ metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan arahan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif berupa pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka atau pendekatan kualitatif berupa penggambaran keadaan secara naratif (kata-kata) apa adanya, (Sukmadinata, N. S, 2011). Metode deskriptif lebih luas dari metode survey, sehingga metode survey merupakan bagian dari penelitian deskriptif. Terkait dengan ini Sukmdiana, N.S, (2011), berpendapat bahwa : 1.
Deskripsi merupakan hal alamiah sesuai kenyataan kehidupan.
2.
Deskriptif mencakup makna lebih luas (kuantitaif dan kualitatif).
3.
Lebih lengkap dari metode survey dengan observasi dan studi dokumenter.
4.
Deskriptif merupakan penelitian paling dasar dari peneitian eksperimen.
5.
Cocok bagi peneliti pemula dalam pengembangan kemampuan penelitian.
Dalam tahapan ini akan dilakukan persiapan penunjang guna membantu jalannya suatu penelitian. Dalam tahapan ini juga akan diperoleh data primer maupun sekunder yang bersifat kuantatif . 1. Studi Literatur Meliputi pemahaman secara teoritis metode pengendalian hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ,khususnya referensi pengembangan penelitian yang berkenaan dengan korelasi pengetahuan dasar terhadap indeks prestasi mahasiswa. 2.Tinjauan Pustaka Pada tahapan ini juga akan dilakukan pengolahan data primer maupun sekunder [kuantatif- kualitatif] yang diperoleh dan tahap penelitian bahan, dalam tahapan ini juga perlu diperhitungan bagaimana dinamika proses plant. Pada analisa atau pengolahan data, kebutuhan sistem dan penyelesaiannya akan akan diketahui. Mulai
Studi literatur
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan data JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Pengolahan dan Analisa Data
Kesimpulan
SELESAI Gambar 2 . Flow chart diagram alir penelitian. 3.Tahap Pengambilan Data Data pada penelitian ini berupa: (1) data kuantitatif yang terdiri dari, skor kemampuan matematika dan skor kemampuan fisika, dan (2) data kualitatif yang merupakan hasil wawancara. Data-data tersebut diambil dengan menggunakan instrument berikut:
Tes Kemampuan Matematika Tes kemampuan matematika digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan tri-gonometri. Tes ini diberikan pada awal semester, berbentuk uraian sebanyak lima nomor. Tes Kemampuan Fisika Tes kemampuan fisika digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan fisika. Tes ini diberikan pada awal semester, berbentuk uraian sebanyak lima nomor.
Pedoman Wawancara Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan tentang kemampuan mahasiswa dalam menjawab tes kemampuan matematika dan fisika.
4.Tahap Pengolahan dan Analisa Data Pada tahap ini dilakukan analisa data yang untuk mengetahui sejauh korelasi kemampuan dasar matematika dan fisika terhadap prestasi mahasiswa. Selanjutnya
akan diperoleh nilai yang
menjabarkan hasil dari penelitian.
3.4 Teknik Analisa Data JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Teknik analisis data yang akan digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Teknik ini akan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain: Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi. Kalau dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah pop ulasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Data yang akan digunakan adalah data interval/rasio, yaitu data kuantitatif atau data yang berupa angka atau dapat diangkakan, data tersebut dari hasil tes kemampuan fisika dan matematika mahasiswa. Selanjutnya dilakukan analisis komparasi yaitu teknik analisis statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih. Teknik analisis yang digunakan akan menghubungkan antara kemampuan fisika dan matematika terhadap tingkat kemampuan mahasiswa.
ANALISA DAN PEMBAHASAN Data mahasiswa yang diolah adalah nilai mahasiswa Teknik Elektro D3 UNISMA 4118700213xxx sampai 4118700213xxx Dalam mencapai nilai yang dihasilkan melalui tahapan penyelesaian soal dan wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan tentang kemampuan mahasiswa dalam menjawab kemampuan matematika dan fisika. Data pencapaian yang digunakan adalah data tahap persiapan sebanyak 25 data dari 30 data mahasiswa., untuk nilai mata kuliah Matematika dan Fisika
dengan tabel konversi nilai sebagai
berikut:
Tabel 2 Tabel konversi nilai ke huruf Nilai angka
Nilai huruf
Nilai bobot
80 – 100
A
4
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
70 - 79
B
3
60 - 69
C
2
50 - 59
D
1
49 - 0
E
0
Tabel 3. Nilai pencapaian Pendidikan Agama 1 Bahasa Inggris 1 Pendidikan Pancasila Komputer Matematika Dasar Fisika Dasar Rangkaian Listrik Dasar Alat Ukur dan Pengukuran Komponen Elektronika Dasar Gambar Listrik
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 21
1 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 0 3 0 2 1 2 1 2 2 2 0 3 2 3 2 2 0 2 1 4 2 2 1 2 21 28 15 28 2.1 2.8 1.5 2.8
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 0 3 4 3 4 2 0 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 0 4 3 3 4 2 0 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 0 3 3 2 3 2 0 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 0 3 4 3 4 4 0 3 2 4 3 4 4 2 2 4 4 0 3 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3 2 1 0 0 0 2 2 0 2 3 0 0 0 1 0 2 2 2 2 2 0 1 3 2 1 0 3 2 2 3 2 0 2 3 2 3 2 0 2 3 3 2 3 3 3 2 0 3 0 1 2 0 0 0 0 0 2 2 0 1 3 0 0 0 0 0 3 3 2 3 0 0 0 2 2 0 2 4 1 1 1 1 0 24 29 21 26 14 0 14 24 23 15 20 34 19 17 16 21 0 2.4 2.9 2.1 2.6 1.4 0 1.4 2.4 2.3 1.5 2 3.4 1.9 1.7 1.6 2
22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 2 0 0 4 4 0 3 3 2 2 0 0 4 3 0 3 1 3 3 0 0 3 0 0 3 3 2 4 0 0 3 3 0 2 3 2 1 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 0 3 2 0 0 2 3 0 2 1 3 3 0 0 3 3 0 2 2 0 2 0 0 1 4 0 1 0 1 2 0 0 3 2 0 1 0 20 21 0 0 24 26 0 17 13 2 2.1 0 0 2 2.6 0 1.7 1.3
Tabel 4. (a) (b) Data Nilai Pendidikan Agama 1 Bahasa Inggris 1 Pendidikan Pancasila Komputer Matematika Dasar Fisika Dasar Rangkaian Listrik Dasar Alat Ukur dan Pengukuran Komponen Elektronika Dasar Gambar Listrik
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 21
1 2 3 0 4 4 3 3 4 4 0 3 1 2 2 2 2 3 0 2 2 2 21 25 2.1 2.5
3 5 7 9 10 11 12 13 4 6 8 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 0 2 3 2 2 2 0 0 2 0 0 1 2 0 3 2 1 0 0 2 2 0 0 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 4 1 2 0 0 0 0 2 2 0 1 2 3 3 2 3 0 0 2 2 0 15 28 24 29 21 26 14 14 24 23 15 1.5 2.8 2.4 2.9 2.1 2.6 1.4 1.4 2.4 2.3 1.5
14 15 16 17 18 19 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 2 4 4 0 3 0 0 0 0 2 3 0 0 0 1 0 3 2 2 3 2 3 3 3 2 0 3 1 3 0 0 0 0 2 4 1 1 1 1 20 34 19 17 16 21 2 3.4 1.9 1.7 1.6 2.1
20 21 22 23 24 25 3 2 4 4 3 3 2 2 4 3 3 1 3 3 3 0 3 3 2 4 3 3 2 3 2 1 0 2 0 0 1 0 1 2 0 0 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 2 2 0 2 1 4 1 0 1 2 3 2 1 0 20 21 24 26 17 13 2 2 2 2.6 2 1.3
(a) Matematika Dasar Fisika Dasar IPK
0 3 0 2 3 2 2 2 0 0 2 0 0 1 2 1 2 0 3 2 1 0 0 2 2 0 2.1 2.5 1.5 2.8 2.4 2.9 2.1 2.6 1.4 1.4 2.4 2.3 1.5
0 3 0 0 0 0 2 3 0 0 0 1 2 3.4 1.9 1.7 1.6 2.1
2 1 0 2 0 0 1 0 1 2 0 0 2 2.1 2 3 1.7 1
(b)
(a) JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
(b)
(c) Gambar 3. (a) (b) (c) Grafik nilai Matematika, Fisika dan IPK
Gambar 5 Trend Grafik Matematika, Fisika dan IPK
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Pada gambar 4.1 menunjukkan grafik nilai mahasiswa untuk mata kuliah matematika dasar dan fisika dasar. Pada gambar 4.2 trend grafik menunjukkan pola atau trend yang sama antara ketiga variable Fisika, matematika dan IPK. Hal ini membuktikan besar kecilnya nilai matematika dasar dan fisika dasar mempengaruhi pula indeks prestasi yang diperoleh, mahasiswa yang memiliki kemampuan matematika dan fisika kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif fisika yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal matematika kategori rendah.mengingat analisa dasar mahasiswa Teknik Elektro D3 didasari kemampuan analisa matematik dan fisika. Korelasi yang akan digunakan untuk menguji hubungan Fisika dan Matematika terhadap nilai indeks prestasi merupakan korelasi dua variabel independen dengan satu variabel dependent secara bersamaan atau korelasi ganda. Analisis korelasi atau asosiasi akan menetukan derajad keeratan hubungan antar variable . Hubungan antar variable (x) dan (y) bersifat ; Positif jika variable (x) naik, maka variable terikat (y) naik. Negatif jika variable bebas (x) turun, maka variable terikat (y) turun
Derajad keanggotaan dinyatakan dengan r. Ryx1x2 = √ r 2 yx1 + r 2yx2 – 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1- r2
x1x2
dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variable x1 dan x2 ryx1
= koefisien korelasi x1 terhadap Y 0.35
ryx2
= koefisien korelasi x1 terhadap Y 0.50
rx1x2
= koefisien korelasi x1 terhadap x2 0.20
R = 0.87
Angka koefesien korelasi untuk melihat interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel diatas. . Interpretasi ini akan membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau tidak, dengan menggunakan kriteria sbb:
Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan
Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah
Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif.
Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif. Dengan nilai R = 0.876 maka menunjukkan kedua variable mempunyai korelasi yang sangat kuat. Taraf signifikansi = 0.05 dengan kreteria pengujian R. Hipotesa awal: Ha: Tidak ada hubungan antara kemampuan Fisika dan matematika dengan IPK Ho: Ada hubungan antara kemampuan Fisika dan matematika dengan IPK Ha tdk signifikan, Ho signifikan, Ha ; R yx1x2 = 0 dan Ho ; Ryx1x2 = 1 F=
R2 /k
= 19
(1- R2 )/ n-k-1 Ftabel 36.4 hitung 19, Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima Fhitung < Ftabel hal ini menunjukkan hubungan yang signifikan atau korelasi antar kemampuan Fisika dan Matematika terhadap kemampuan Indeks Prestasi mahasiswa D3 teknik Elektro UNISMA. Pengujian data dengan menggunakan SPSS Statistic 17.0
(a)
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
(b) Gambar 6. Data set dengan SPSS 17.0 Tidak ada menu khusus korelasi berganda pada SPSS maka digunakan Menu Regresion untuk mencari R.
(a)
(b) Gambar 7. Output yang diperoleh
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
Diperoleh nilai R = 0,876 ini berarti bahwa korelasi antara variabel X1dan X2 secara bersamaan dengan Y adalah 0,876. Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan adanya pengaruh kemampuan Matematika dan Fisika terhadap Indeks prestasi mahasiswa Teknik Elektro D3. 1. Trend grafik
menunjukkan
pola atau trend yang sama antara ketiga variable Fisika,
matematika dan IPK. Hal ini membuktikan besar kecilnya nilai matematika dasar dan fisika dasar mempengaruhi pula indeks prestasi yang diperoleh, mahasiswa yang memiliki kemampuan matematika dan fisika kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif fisika yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan matematika kategori rendah mengingat analisa dasar mahasiswa Teknik Elektro D3 didasari kemampuan analisa matematik dan fisika. 2. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan pengaruh positif antara variable bebas (matematika dan fisika) dengan variabel terikat (indeks prestasi). 3. Tingkat korelasi matematika dan fisika terhadap indeks prestasi sebesar 0.876. atau mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat
SARAN Sehubungan dengan tingkat kemampuan mahasiswa teknik yang dituntut lebih menguasai perancangan dan analisa data, serta untuk meningkatkan indeks prestasi mahasiswa maka diperlukan pree test wajib kemampuan fisika dan matematika untuk setiap mahasiswa teknik yang akan mendaftar ke Fakultas teknik UNISMA, dengan soal yang lebih mengarah kearah analisa soal cerita matematik fisika.
DAFTAR PUSTAKA 1. Penelitian Deskriptif Berorientasi Pemecahan Masalah. Oleh : Sulipan. 11 Oktober 2011.
Diakses tanggal
2. http://infopendidikan-hendriyansyah.blogspot.com. Rancangan Penelitian Deskriptif. Oleh : Hendriyansyah. Diakses tanggal 28 Oktober 2011. 3. http://id.shvoong.com. Penelitian Deskriptif. Diakses tanggal 20 Oktober 2011. JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of
Ошибка! Только основной документ.
4. Andi Field, Discovering Statistics using SPSS, Second Edition (California : SAGE Publication, 2006) 5. Pengaruh Kemampuan Trigonometri TerhadapKemampuan Fisika Dikaitkan dengan Gaya Kognitif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako. Oleh : M. Hasbi. Diakses tanggal 6 Pebruari 2015 6. Sri Rahayu Pudjiastuti, 2006 , Metode Penelitian Pendidikan Jakarta, STKIP , Kusuma Negara
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 2. No.1
JREC Journal of