PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh: Bernadhea Wikan Pangesti NIM: 098114050
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Skripsi yang diajukan oleh: Bernadhea Wikan Pangesti NIM: 098114050
telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
(dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK.)
tanggal 21 Januari 2013
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Oleh: Bernadhea Wikan Pangesti NIM: 098114050 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Pada tanggal: 18 Januari 2013 Mengetahui, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Dekan
(Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.) Panitia Penguji:
Tanda Tangan
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK.
...............................
2. Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt.
...............................
3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
...............................
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu 1 Petrus 5:7 Bapa-mu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta kepada-Nya
Matius 6:8
Karya ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus Bapak, Ibu, kakak Kalian yang senantiasa mendukungku Teman-temanku seperjuangan Almamaterku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Bernadhea Wikan Pangesti
Nomor mahasiswa
: 098114050
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta pada tanggal: 21 Januari 2013 Yang menyatakan,
(Bernadhea Wikan Pangesti)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan penyertaan-Nya yang selalu ada dan tidak berkesudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan yang telah diberikan, baik waktu maupun tenaga, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing utama skripsi ini atas segala kesabaran untuk selalu mendukung, memotivasi, membimbing, dan memberi masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini 2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan selaku penguji skripsi atas bantuan dan masukan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini. 3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji, atas dukungan dan masukan yang berharga. 4. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Seluruh mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma yang terlibat dalam penelitian, yang telah membantu penelitian kami sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar 6. Laboratorium Parahita Yogyakarta yang telah membantu pemeriksaan darah responden penelitian. 7. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendampingi dan membagikan ilmu kepada penulis. 8. Bapak dan Ibu dan keluarga atas kasih sayang, dukungan doa dan perjuangan untuk terus memberikan yang terbaik bagiku, baik dalam materi maupun nonmateri sehingga penulis terus bersemangat dalam penyusunan skripsi ini. 9. Novi Kiswanto, Yosin Guruh, Kusniar Rahmini Fransiska Anggita, Amelia Felicia, Silvia Dwita, Hayu Ajeng Raras, Yansen Namahada, Danny Trias, Lidya Dinda, Listya Purbarini yang telah berjuang bersama untuk bertukar pikiran
dalam
mengolah
data
dan
memberikan
dukungan..
10. Diah Intan Sari, Katherine Jessica, Eky Suprabawati, Christina Jessy Yessica, Marsella Lotjita, Agustina Erni yang telah menjadi tempat berbagi canda tawa, suka dan duka selama ini 11. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam suka dan duka masa perkuliahan dan praktikum, khususnya temanteman kelas FKK A yang senantiasa memberikan dukungan. 12. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dukungan kalian berharga untuk penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca. Kritik dan saran yang membangun menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan.
Yogyakarta, 21 Januari 2013
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
Yogyakarta, 21 Januari 2013 Penulis
(Bernadhea Wikan Pangesti)
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................
v
PRAKATA .................................................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................
ix
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xv
INTISARI...................................................................................................
xvii
ABSTRACT .................................................................................................
xviii
BAB I PENGANTAR ................................................................................
1
A. Latar Belakang ...............................................................................
1
1. Perumusan masalah ..................................................................
4
2. Keaslian penelitian ...................................................................
5
3. Manfaat penelitian ....................................................................
7
B. Tujuan Penelitian ...........................................................................
8
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................
9
A. Pengukuran Antropometri ...........................................................
9
B. Obesitas .......................................................................................
11
C. Trigliserida ..................................................................................
13
D. Landasan Teori ............................................................................
16
E. Hipotesis......................................................................................
17
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................
18
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................
18
B. Variabel Penelitian ......................................................................
18
C. Definisi Operasional....................................................................
19
D. Responden Penelitian ..................................................................
20
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
21
F. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................
21
G. Teknik Sampling .........................................................................
23
H. Instrumen Penelitian....................................................................
24
I. Tata Cara Penelitian ....................................................................
24
J. Analisis Data Penelitian ..............................................................
30
K. Kesulitan Penelitian ....................................................................
32
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................
33
A. Karakteristik Responden .............................................................
33
1. Usia .......................................................................................
34
2. Body Mass Index ............................................................................
36
3. Trigliserida .....................................................................................
37
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida antara BMI <23 dan BMI ≥23 terhadap kadar trigliserida dalam darah .....................
39
C. Korelasi Body Mass Index terhadap Trigliserida dalam Darah ...
41
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
43
A. Kesimpulan .................................................................................
44
B. Saran ............................................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
45
LAMPIRAN ...............................................................................................
50
BIOGRAFI PENULIS ...............................................................................
76
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel I.
Klasifikasi Berat Badan berdasarkan BMI pada Indivisu Dewasa Asia .............................................................................
Tabel II.
11
Klasifikasi Serum Trigliserida menurut NCEP ATP III (2002) ..............................................................
16
Tabel III. Panduan Interpretasi Uji Statistik ............................................
31
Tabel IV. Karakteristik Responden Penelitian Wanita dan Pria ..............
32
Tabel V.
Perbandingan Rerata Trigliserida Pada Responden Wanita BMI < 23 dan BMI ≥23 ...........................................................
38
Tabel VI. Perbandingan Rerata Trigliserida Pada Responden Pria BMI < 23 dan BMI ≥23 ...........................................................
38
Tabel VII. Korelasi Body Mass Index terhadap kadar Trigliserida pada Reaponden wanita ...................................................................
40
Tabel VIII.Korelasi Body Mass Index terhadap kadar Trigliserida pada .. Reaponden Pria ........................................................................
xiii
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Pengukuran Tinggi Badan ........................................................
10
Gambar 2. Pengukuran Berat Badan ..........................................................
10
Gambar 3. Skema Responden Penelitian ...................................................
21
Gambar 4. Histogram Distribusi Usia Responden Pria..............................
34
Gambar 5. Histogram Distribusi Usia Responden Wanita.........................
34
Gambar 6. Histogram Distribusi BMI Responden Pria .............................
36
Gambar 7. Histogram Distribusi BMI Responden Wanita ........................
36
Gambar 8. Histogram Distribusi Kadar Trigliserida Responden Pria........
37
Gambar 9. Histogram Distribusi Kadar Trigliserida Responden Wanita ..
37
Gambar 10. Diagram Sebaran Korelasi Body Mass Index Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL) pada Responden Pria ...................
41
Gambar 11. Diagram Sebaran Korelasi Body Mass Index Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL) pada Responden Wanita ..............
xiv
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian...............................................................
50
Lampiran 2. Ethical Clearance ...................................................................
51
Lampiran 3. Surat Peminjaman Ruang ......................................................
52
Lampiran 4. Informed Consent ..................................................................
53
Lampiran 5. Leaflet ....................................................................................
54
Lampiran 6. Kartu Pemeriksaan Responden ..............................................
56
Lampiran 7. Wawancara Pengukuran Berat Badan, Tinggi badan, dan Pengambilan Darah ........................................................
57
Lampiran 8. Hasil Tes Laboratorium .........................................................
59
Lampiran 9.Validasi Instrumen Pengukuran..............................................
60
Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Wanita ..................................................................................
61
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria .......................................................................................
62
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Wanita ..................................................................................
63
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Pria .......................................................................................
64
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar Trigliserida pada Responden Wanita ......................................................
xv
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Body Mass Index (BMI) merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi underweight, normal, overweight dan obesitas pada orang dewasa. Obesitas berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Body Mass Index terhadap kadar trigliserida dalam darah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Karakteristik penelitian dengan pengukuran antroprometri yaitu pengukuran Body Mass Index (BMI). Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar trigliserida. Data dianalisis secara statistik dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov kemudian dilakukan uji hipotesis komparatif Mann-Whitney dan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Kesimpulan penelitian menunjukkan BMI memiliki korelasi positif yang bermakna terhadap kadar trigliserida dalam darah dengan kekuatan korelasi lemah pada responden pria (r=0,288; p=0,026) dan korelasi positif dengan kekuatan sedang pada responden wanita (r=0,435; p=0,000). Kata kunci : Obesitas, Body Mass Index, Trigliserida
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Anthropometric is generally used to see an imbalance of protein and energy intake. This imbalance is seen in the pattern of physical growth and the proportion of body tissues such as fat, muscle, and the amount of water in the body. Obesity is associated with increased levels of triglycerides in the blood that can increase the risk of cardiovascular disease. The objective of this study is to determine the correlation of Body Mass Index with triglyceride levels in the blood. The study was an observational analytic cross-sectional design. Characteristics of the study with the measurement antroprometri is measuremet Body Mass Index (BMI). The laboratory test’s result studied were triglyceride levels. Data were statistically analyzed with the Kolmogorov-Smirnov normality test and then hypothesis comparative Mann-Whitney and Spearman correlation analysis with a level of 95%. The conclusion showed that BMI had a significant positive correlation to the levels of triglycerides in the blood with the power of the weak correlation in male respondents (r=0.288; p=0.026) and a moderate correlation in female respondents (r=0.435; p=0.000) in female respondents. Keyword : Obesity, Body Mass Index, Triglyceride
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan beberapa parameter seperti ukuran tunggal dari tubuh manusia antara lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak dibawah kulit (Supariasa, Bakri, and Fajar 2002). Body Mass Index (BMI) merupakan kalkulasi angka dari berat dan tinggi badan seseorang. Nilai BMI didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi dengan kuardrat dari tinggi dalam meter (kg/m2). Nilai dari BMI pada orang dewasa tidak bergantung pada umur maupun jenis kelamin (WHO, 2000). Body Mass Index (BMI) adalah suatu standard pengukuran obesitas pada orang dewasa. BMI tidak dapat mengukur jumlah lemak secara langsung, tetapi BMI merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menentukan apakah orang tersebut mendapat obesitas atau tidak (Dehghan, Danesh, and Merchant, 2005). Hasil penelitian Knowles di Peru pada responden dewasa dengan 1518 responden yang terdiri dari 952 responden wanita dan 566 resonden pria. Hasil analisis ditemukan adanya korelasi positif antara BMI terhadap kadar trigliserida yaitu pada responden wanita dan pria. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sanlier and Yabanci (2007). Penelitian ini dilakukan pada 172 laki-laki dan 183 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
wanita. Hasil analisis terdapat korelasi yang bermakna (p<0,01) antara Body Mass Index dan trigliserida dengan koefisien korelasi (r=0,35). Peningkatan kemakmuran, kemajuan teknologi dan westernisas dapat mengakibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan di masyarakat, khususnya remaja yang cenderung menyukai makanan cepat saji (fast food) serta penurunan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan terjadinya gizi lebih (Oktaviani, Saraswati, and Rafliudin, 2012). Dewasa ini prevalensi terjadinya obesitas meningkat, beserta hubungannya dengan pengurangan harapan hidup, telah membuat obesitas sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang darurat (Mataix, 2008). Pencegahan obesitas dan dislipidemia telah menjadi tantangan penting di negara-negara berkembang karena dapat menimbulkan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular. Salah satu pendekatan untuk mencegah kondisi ini adalah dengan pengukuran antropometri sederhana, diikuti dengan konseling individual atau pengobatan pengukuran antropometrik yang sering digunakan antara lain lingkar pinggang, rasio pinggang-panggul, ketebalan lipatan kulit, dan Body Mass Index (Jeong, 2005). Kejadian obesitas di negara-negara maju seperti di negara Eropa, USA, dan Australia telah mencapai tingkatan epidemi. Data kenaikan obesitas untuk Amerika Serikat mencapai 31% pada tahun 2000 dari 15% pada dua dekade sebelumnya (Arief, 2007). Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
karena
itu,
pemantauan
keadaan
tersebut
perlu
dilakukan
secara
berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal (Supariasa et al., 2002). Obesitas dan kelainan-kelainan yang menyertainya merupakan komponen dari sindrom metabolik yang saat ini menjadi epidemik di seluruh dunia. Beberapa faktor genetik, perilaku dan psikologis telah diidentifikasi sebagai penyebab terjadinya obesitas (Sargowo and Andarini, 2011). Telah diterima secara luas bahwa lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas
dapat
menimbulkan
faktor
risiko
terhadap
diabetes
penyakit
kardiovaskular dan dislipidemia. Berbagai macam abnormalitas dari lipid dan lipoprotein telah diobservasi terhadap individu yang obesitas, termasuk peningkatan kolesterol, trigliserida dan penurunan dari kadar kolesterol HDL (Chadha, Singh, Kharbanda, Kharbanda, and Ganjoo, 2006). Menurut Sinsanta, Hakim, and Iskandar (2006) pada uji korelasi antara BMI dengan trigliserida laki-laki, perempuan, dan laki-laki perempuan secara keseluruhan terdapat korelasi yang bermakna dengan derajat hubungan rendah. Hasil penelitian yang dilakukan Martiem (2008) pada usia ≤50 tahun ternyata nilai BMI akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia (r=-0,208) tetapi tidak bermakna (p=0,065). Setelah usia 50 tahun baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan semakin meningkatnya usia BMI akan semakin meningkat (r = 0,412) yang bermakna secara statistik (p=0,001). Hubungan yang kuat antara BMI dan terjadinya penyakit jantung koroner juga ditunjukkan pada penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
dilakukan Lamon-Fava et al., menyatakan semakin meningkatnya BMI akan meningkatkan insidens PJK sebesar 8%. Penelitian ini dilkukan di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki 3628 mahasiwa. Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdiri dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Teknik. Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “ Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah, dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesehatan khususnya mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berdasarkan gambaran tersebut diatas, maka pengetahuan tentang prediktor awal dari obesitas sangat penting untuk dilakukan. Pengukuran Body Mass Index diharapkan dapat dipakai sebagai salah satu metode untuk deteksi dini maupun prediktor awal terhadap adanya risiko dari obesitas, sehingga pengukuran ini dapat dipakai sebagai metode yang sederhana, praktis, ekonomis dan mudah dilakukan oleh masyarakat sebagai deteksi dini faktor risiko untuk mewaspadai penyakit yang disebabkan karena obesitas 1. Perumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, permasalahan penelitian ini adalah: Apakah terdapat korelasi positif yang bermakna antara Body Mass Index
(BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan
mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Keaslian penelitian Berdasarkan hasil pencarian informasi dan sepanjang pengetahuan peneliti terkait pada penelitian mengenai korelasi Body Mass Index (BMI) kadar trigliserida, dapat dinyatakan bahwa belum pernah ditemukan penelitian seperti ini sebelumnya. Beberapa penelitian yang terkait dengan pengukuran antropometri, obesitas, dan kadar trigliserida. Penelitian penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu: a. “Indeks Massa Tubuh sebagai Determinan Penyakit Jantung Koroner pada Orang dewasa Berusia di atas 35 tahun”(Martiem, 2008) Penelitian ini dilakukan merupakan studi cross-sectional pada 80 responden berusia >35 tahun di dua kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Subyek penelitian adalah orang dewasa berusia 35 tahun ke atas. Dipilihnya orang dewasa berusia 35 tahun ke atas karena mulai usia tersebut risiko untuk terjadinya PJK meningkat. Hasil penelitian: berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan BMI merupakan determinan terjadinya PJK dibandingkan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol walaupun tidak bermakna secara statistik. Studi ini menunjukkan bahwa BMI merupakan determinan terjadinya PJK, risiko terjadinya PJK pada kelompok overweight lebih besar dibandingkan kelompok ideal dan underweight. b. ”A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index (BMI) in Patients with Diabetes Mellitus. Penelitian yang dilakukan oleh Sandhu and Koley (2008)pada pasien Diabetes Mellitus di Gurdaspur, Punjab, India. Responden yang digunakan sebanyak 251 pasien secara acak terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
dari 113 laki-laki dan 138 perempuan berusia 31-95 tahun. Hasil penelitian memperlihatkan korelasi antara BMI terhadap trigliserida pada responden pria (r=0,41; p<0,05) dan wanita memiliki (r=0,76 ; p<0,05 ) pada responden wanita. c. ”Comparison of the Associations of Body Mass Index , Percentage Body Fat, Waist Circumference and Waist/Hip Ratio with Hypertension and Other Cardiovascular Risk Factors”. Penelitian ini dilakukan oleh Sabuncu, ArÝkan, Taßan, and Hatemi, penelitian prospektif ini dilakukan di Cerrahpaßa, endokrinologi klinik rawat jalan dan terdiri 169 perempuan berusia 17-77 tahun. Kriteria eklusi adalah mereka yang memiliki riwayat penyakit hati, gagal ginjal dan jantung, atau endokrinologis penyakit, penggunaan obat yang mempengaruhi lipid metabolisme, dan kehamilan. Hasil analisis penelitian menunjukkan hasil (r= 0,25; p<0.05) d. “Correlation of Anthropometric Indices with Common Cardiovascular Risk Factors in An Urban Adult Population of Iran”. Penelitian oleh Mellati, et al (2009) dilakukan di Iran menggunakan subyek penelitian 1310 pria dan 1458 wanita berusia 21-75 tahun. Hasil analisis korelasi menunjukkan korelasi positif yang bermakna antara BMI terhadap kadar trigliserida pada wanita (r=0,26; p < 0,0001) dan pada responden pria (r=0,21; p < 0,0001). e. Korelasi Body Mass Index (BMI) Dan Triceps Skinfold Thickness Terhadap Trigliserida. Penelitian Anastasia (2010) dilakukan dengan rancangan penelitian potong-lintang. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan subyek penelitian 70 subyek merupakan dosen dan karyawan Unversitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Sanata Dharma Yogyakarta, rentang usia 30-50 tahun, memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi serta bersedia menjadi subyek penelitian. Analisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Korelasi BMI dan TSFT terhadap trigliserida adalah korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan lemah (r=0.389; p= 0,001). Korelasi TSFT terhadap trigliserida adalah korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan lemah (r=0.320;p= 0,007). f. “Waist Circumference, Body Mass Index , and Other Measures of Adiposity in Predicting Cardiovascular Disease Risk Factors among Peruvian Adults”. Penelitian Knowles (2011) di Peru pada responden dewasa dengan 1518 responden yang terdiri dari 952 responden wanita (62,7%) dan 566 resonden pria (37,3%). Hasil analisis ditemukan adanya korelasi positif antara BMI terhadap kadar trigliserida yaitu p< 0,001. Koefisien korelasi tersebut adalah 0,462 pada responden pria dan 0,437 pada responden wanita g. “Relationship between Body Mass Index , Lipids and Homocysteine Level in University Student”. Penelitian yang dilakukan oleh Sanlier and Yabanci (2007). Penelitian ini dilakukan pada 172 laki-laki dan 183 wanita. Hasil analisis terdapat korelasi signifikan (r= 0,37; p<0,01) antara Body Mass Index dan trigliserida 3. Manfaat penelitian a.
Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai korelasi antara Body Mass Index dengan kadar trigliserida pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. b.
Manfaat praktis. Pengukuran Body Mass Index (BMI) diharapkan mampu memberikan gambaran awal tentang kadar trigliserida. Pengukuran Body Mass Index , merupakan pengukuran antropometri yang murah dan praktis serta dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat tanpa memerlukan keahlian khusus.
B. Tujuan penelitian Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui korelasi Body Mass Index
(BMI)
terhadap
kadar trigliserida dalam darah pada
mahasiswa dan mahsiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengukuran Antropometri Antropometri merupakan suatu metode sederhana yang sangat mudah dilakukan dan menggambarkan komposisi tubuh (Tarnus and Bourdon, 2006). Pengukuran antropometri juga bisa digunakan untuk menentukan persentase lemak tubuh dan status obesitas. Pengukuran antropometri dilakukan berdasarkan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan skinfold thickness. Pengukuran tinggi badan dan berat badan digunakan untuk menentukan nilai BMI.(Peterson, Czerwinski, and Siervogel, 2007). Pengukuran dengan metode antropometri adalah pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda. Antropometri sebagai indikator yang dapat menggambarkan lemak tubuh, lemak subkutan, distribusi lemak, dan perkiraan massa total tubuh (Himes, 2000). Body Mass Index (BMI) merupakan suatu indeks berat-tinggi yang digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi underweight, normal, overweight dan obesitas pada orang dewasa. Cara mengukur BMI yaitu dengan mengukur berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m2). Rumus perhitungan BMI dapat dituliskan dengan persamaan berikut : BMI =
(WHO, 2011)
The National Institute of Health (NIH) mendefinisikan BMI yang normal yakni 18,5-24,9. Kelebihan berat badan didefinisikan 9
sebagai BMI 25-29,9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Obesitas Kelas I adalah 30-34,9 Obesitas Kelas II adalah 35-39,9 dan Kelas III >40. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menentukan nilai BMI untuk daerah Asia Pasifik. Untuk orang Asia, dianggap overweight bila BMI > 23 dan dianggap obesitas bila BMI >25. Revisi ini didasarkan pada kenyataan bahwa morbiditas dan mortalitas orang Asia cenderung terjadi pada BMI yang lebih rendah (Pangkahila, 2007).
Gambar 1. Pengukuran Tinggi Badan
Gambar 2. Pengukuran Berat Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
B. Obesitas a.
Definisi obesitas Menurut WHO, obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang
ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (WHO, 2000). Selain itu juga obesitas dapat didefenisikan sebagai indeks massa tubuh (BMI) > 30 kg/m2 (Davey, 2002). Obesitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan (Subardja, 2004). Tabel I. Klasifikasi Berat Badan berdasarkan BMI pada Individu Dewasa Asia (WHO, 2000)
Klasifikasi Underweight Normal Overweight At Risk Obesitas I Obesitas II
BMI (kg/m2) < 18,5 18,5–22,9 ≥23 23,0–24,9 25,0–29,9 ≥ 30.0
Risiko Penyakit Penyerta Rendah Rata-Rata Meningkat Sedang Tinggi
b. Patofisiologi Obesitas Secara sederhana timbulnya obesitas dapat diterangkan bila masukan makanan melebihi kebutuhan faali. Seperti diketahui, bahan-bahan yang terkandung dalam makanan sehari-hari akan menjadi penyusun tubuh setelah melalui berbagai proses dengan mekanisme pengaturan sebagai berikut: Penyerapan dalam saluran pencernaan, metabolisme dalam jaringan dan pengeluaran oleh alat-alat ekskresi (Misnadiarly, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Penyebab obesitas secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Faktor genetik Obesitas pada orang tua merupakan faktor genetik yang berperan besar. Hal ini jika kedua orang tua mengalami obesitas, anak mereka berpeluang mengalami obesitas sebesar 80%. Apabila salah satu orang tua mengalami obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak mengalami obesitas, peluangnya menjadi 14% (Kusumawardhani, 2006). b. Faktor lingkungan Beberapa faktor lingkungan yang menjadi penyebab obesitas adalah aktifitas fisik, asupan makanan, dan sosial ekonomi. Aktivitas fisik merupakan komponen utama dari energy expenditure, yaitu sekitar 20-50% dari total energy expenditure. Hasil penelitian di negara maju menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik yang rendah dengan kejadian obesitas. Individu dengan aktivitas fisik yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar 5 kg (Kopelman, 2000). Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, gaya hidup, dan pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Data menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan gaya hidup yang mengarah pada penurunan aktivitas fisik, seperti: ke kantor atau sekolah menggunakan kendaraan dan kurangnya aktivitas berolah raga. Ketersediaan dan harga dari junk food yang mudah terjangkau akan berisiko mendukung terjadinya obesitas (Kopelman, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
C. Trigliserida Beberapa senyawa kimia di dalam makanan diklasifikasikan sebagai lipid. Lipid ini meliputi, lemak netral atau trigliserida, fosfolipid, kolesterol dan beberapa lipid yang kurang penting. Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyedikan energi bagi berbagai proses metabolik, suatu fungsi hampir sama dengan fungsi karbohidrat. Akan tetapi, beberapa lipid, terutama kolesterol, fosfolipid, dan sejumlah kecil trigliserida, dipakai untuk membentuk semua membran sel dan untuk melakukan fungsi-fungsi sel yang lain (Guyton and Hall, 2006) Triasigliserol (TAGs) merupakan gliserollipid netral yang dikenal juga dengan trigliserida. TAGs adalah lipid yang paling banyak dalam tubuh hewan. Hal itu dikarenakan TAGs berfungsi sebagai penyimpanan makanan. TAGs adalah lipid utama yang ditemukan dalam sebagian besar sel, terutama terdapat di dalam sel jaringan adipose dan makanan di mana TAGs ini membentuk lemak depot (depotfat ) (Guyton and Hall, 2006; Shier, et al., 2006). Menurut Almatsier (2004) menyatakan bahwa kadar trigliserida dalam tubuh diperoleh dari lemak makanan dan perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan (konsumsi, karbohidrat sederhana yang berlebihan). Trigliserida merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner, meskipun mekanisme pada proses terjadinya aterogenik belum begitu pasti. Sumber utama trigliserida di dalam darah berasal dari jalur eksogen dan endogen. Sumber eksogen berasal dari makanan dalam wujud kilomikron sementara sumber endogen merupakan hasil sekresi hepar dalam wujud partikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Asam lemak dan kolesterol dalam makanan diabsorpsi oleh intestin dan mengalami esterifikasi menjadi trigliserida dan kolesterol ester yang kemudian dibentuk menjadi kilomikron. Di dalam pembuluh kapiler, kilomikron yang mengandung trigliserida dan kolesterol ester sebagai inti mengalami metabolisme oleh enzim lipoprotein lipase. Metabolisme kilomikron menghasilkan asam lemak bebas yang diambil oleh otot sebagai energi dan oleh jaringan adiposa untuk disimpan (Dale and Federman, 2003; Yuan, AlShali, and Hegele, 2007). Dalam kondisi puasa, trigliserida berasal dari jalur endogen. Sel-sel hepar mensekresi partikel VLDL yang berinteraksi dengan enzim lipoprotein lipase didalam pembuluh kapiler. Trigliserida sebagai inti partikel VLDL mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase, menghasilkan asam lemak yang diambil oleh jaringan otot sebagai energi dan oleh adiposa sebagai cadangan energi. Sebagian residu partikel VLDL berinteraksi dengan reseptor LDL pada hepar (apo E) dan sebagian lagi terakumulasi pada plasma kemudian dikonversi menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Setelah beberapa menit hingga beberapa jam berada di dalam plasma, IDL dikonversi oleh lipase hepatik menjadi partikel LDL yang berukuran lebih kecil dan dengan kerapatan lebih besar (Dale and Federman, 2003). Peningkatan kadar trigliserida dalam darah terjadi akibat peningkatan produksi partikel VLDL oleh hepar atau sekresi kilomikron oleh intestin atau penurunan aktifitas katabolisme perifer trigliserida akibat berkurangnya aktifitas enzim lipoprotein lipase (Yuan, et al., 2007). Individu obesitas umumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
mengalami resistensi insulin sehingga aktifitas produksi partikel VLDL oleh hepar meningkat. Kecepatan uptake hepatik asam lemak bebas yang meningkat menstimulasi sekresi apo B-100, menyebabkan jumlah partikel apo B-100 meningkat
dan
terjadi
hipertrigliseridemia.
Apo
B
adalah
partikel
penyusunlipoprotein aterogenik, seperti VLDL, IDL dan LDL. Di sirkulasi perifer, lipoprotein lipase menghidrolisis trigliserida yang terkandung dalam VLDL, menghasilkan partikel VLDL yang lebih kecil dan lebih rapat, partikel IDL dan asam lemak bebas (Carr and Brunzell, 2004;Ginsberg, Zhang and Hernandez, 2006). Pada kondisi normal, asam lemak bebas tersebut diambil oleh otot dan jaringan adiposa dan digunakan sebagai energi atau untuk penyimpanan kemudian residu partikel dirombak di hepar menjadi LDL. Pada kondisi kadar trigliserida yang meningkat, partikel VLDL dan IDL dapat mengalami katabolisme menjadi LDL. Partikel LDL yang mengandung banyak trigliserida menjadi kekurangan inti enzim kolesteril ester, di mana protein transfer kolesteril ester (Cholesteryl Ester Transfer Protein/CETP) diperlukan untuk pertukaran kolesterol ester pada partikel LDL dan HDL dengan trigliserida pada partikel VLDL sehingga dapat dimetabolisme oleh enzim lipase hepatic dengan lebih mudah. Akibat banyaknya trigliserida yang terdapat pada partikel LDL dan kekurangan inti kolesteril ester, maka enzim lipase hepatic menghidrolisis partikel LDL tersebut dan menghasilkan partikel LDL yang lebih kecil dan lebih rapat dan hal inilah yang menyebabkan tingginya kadar LDL (Carr and Brunzell, 2004; Ginsberg, Zhang, d and Hernandez, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Tabel II. Klasifikasi Serum Trigliserida Menurut NCEP ATP III (2002) Kategori Kadar Trigliserida (mg/dL) Normal < 150 Batas tinggi 150-199 Tinggi 200-499 Sangat tinggi ≥ 500
D. Landasan Teori Pengukuran antropometri dapat digunakan untuk menentukan persentase lemak tubuh dan status obesitas. Pengukuran Body Mass Index (BMI) merupakan salah satu indeks antropometri yang menunjukkan status kegemukan. Hasil pengukuran Body Mass Index (BMI) dapat digunakan untuk mengklasifikasi kelebihan berat badan dan obesitas sesesorang. Pengetahuan hasil pengukuran BMI dapat digunakan untuk pencegahan dan meminimalkan faktor risiko yang berkaitan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Penumpukan lemak pada orang yang mengalami obesitas disebabkan karena ketidakseimbangan antara asupan gizi yang diterima dan energi yang dikeluarkan. Kadar trigliserida dalam tubuh diperoleh dari lemak makanan dan perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan (konsumsi, karbohidrat sederhana yang berlebihan). Kelebihan lemak khususnya trigliserida dapat meningkatkan ukuran sel adiposity yang menyusun jaringan adipose. Trigliserida merupakan lemak yang paling banyak dalam sel adiposit, oleh karena itu peningkatan trigliserida erat hubungannya dengan obesitas dan timbulnya risiko penyakit kardiovaskuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
E. Hipotesis Terdapat korelasi positif bermakna antara Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida dalam darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan rancangan secara cross-sectional (potong lintang). Penelitian observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis korelasi antara faktor risiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2002). Faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya suatu efek, sedangkan faktor efek adalah akibat dari adanya faktor risiko Data penelitian yang diperoleh diolah secara komputerisasi untuk mengetahui korelasi dari data-data penelitian. Studi cross-sectional mencakup semua jenis penelitian yang pengukuran variabelvariabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis korelasi antara Body Mass Index terhadap kadar trigliserida. Body Mass Index digunakan sebagai faktor risiko dan kadar trigliserida dalam darah sebagai faktor efek. Data penelitian yang diperoleh diolah secara statistik untuk menganalisis korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek. B.
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Ukuran Body Mass Index (BMI) 2. Variabel tergantung : Kadar trigliserida dalam darah 3. Variabel pengacau Variabel pengacau terkendali : jenis kelamin, umur, keadaan puasa
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
a. Variabel pengacau tak terkendali : aktivitas dan gaya hidup responden
C. 1.
Definisi Operasional
Subyek penelitian adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Yogyakarta baik pria dan wanita yang bersedia untuk diajak bekerja sama dalam
penelitian
ini.
Karakteristik
penelitian
dengan
pengukuran
antroprometri yaitu pengukuran Body Mass Index (BMI). Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar trigliserida. 2.
Karakteristik penelitian meliputi dermografi, pengukuran antropometri dan hasil
pemeriksaan
laboratorium.
Pengukuran
antropometri
meliputi
pengukuran Body Mass Index (BMI). Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar trigliserida dalam darah. 3.
Pengukuran Body Mass Index (BMI) adalah perhitungan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter persegi (m2).
4.
Kadar trigliserida dalam darah diukur di Laboratorium Parahita dengan kondisi responden puasa 8-10 jam sebelum pengambilan darah dan dinyatakan dalam satuan mg/dL.
5.
Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Body Mass Index (BMI). Nilai normal untuk Body Mass Index adalah 18,522,9 b. Standar kadar trigliserida menggunakan standar NCEP ATP III tahun 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
D.
Responden Penelitian
Responden penelitian adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Yogyakarta baik pria dan wanita yang bersedia untuk bekerja sama dalam penelitian ini, bersedia berpuasa 8-10 jam sebelum pengambilan darah dan menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain yang sedang menderita penyakit jantung koroner, demam, hamil, oedem, mengkonsumsi obat penurun kadar lemak darah, penyakit hati akut maupun kronis, penyakit peradangan akut dan kronis. Jumlah subyek penelitian yang ditetapkan sebesar 129 orang yang terdiri dari 60 laki-laki dan 69 perempuan. Jumlah minimum sampel untuk penelitian korelasi sebesar 30 subyek (Spiegel and Stephens, 2007) Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali yang dilaksanakan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan data pertama dilaksanakan pada tanggal 8 September 2012, sedangkan pengambilan data kedua dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012. Jumlah responden yang hadir pada pengambilan data pertama adalah 54 responden dari 74 responden yang bersedia bekerja sama dan menyatakan kesanggupan untuk hadir pada tanggal tersebut, dan 1 responden dieksklusikan karena sudah makan pagi. Jumlah responden yang hadir pada pengambilan data kedua adalah 76 responden dari 95 responden yang bersedia bekerja sama dan menyatakan kesanggupan untuk hadir pada tanggal tersebut. Jadi dari 169 responden yang data pemeriksaanya dipakai sebagai data penelitian adalah 129 responden.Skema responden dapat dilihat pada gambar 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
1 responden diekslusi 33 responden wanita
48 responden wanita 14 responden tidak hadir
Pengambilan Data I 26 responden pria
53 responden
20 responden pria 6 responden tidak hadir 129 responden 1 responden diekslusi
41 responden wanita
36 responden wanita 4 responden tidak hadir
Pengambilan Data II
76 responden 1 responden dieksklusi 56 responden pria
40 responden pria 15 responden tidak hadir
Gambar 3. Skema Responden Penelitian
E.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus III Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Penelitian yang pertama dilakukan pada tanggal 8 September dan 15 September 2012. Sebelum penelitian dilakukan peneliti terlebih dahulu mengadakan briefing yang dilaksanakan pada 11 Agustus 2012. F.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan judul “Korelasi Pengukuran Antopometri terhadap profil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
lipid kadar glukosa darah puasa dan tekanan darah sebagai prediktor penyakit kardiovaskuler pada mahasiswa mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” dan telah memperoleh izin dari Komisi Etik Kedokteran. Penelitian payung ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara pengukuran antropometrik terhadap profil lipid dan glukosa dalam darah serta tekanan darah. Penelitian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 13 orang anggota dengan kajian penelitian yang berbeda-beda, namun penulis terutama mengkaji korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida dalam darah. Kajian yang diteliti dalam penelitian payung ini adalah : a.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida
b.
Korelasi Pengukuran Percent Body Fat terhadap Kadar Trigliserida
c.
Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Kadar Trigliserida
d.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total / HDL
e.
Korelasi Pengukuran Percent Body Fat terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total / HDL
f.
Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total / HDL
g.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar HDL/LDL
h.
Korelasi Pengukuran Percent Body Fat terhadap terhadap Rasio Kadar HDL/LDL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
i.
Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio HDL/LDL
j.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat terhadap Tekanan Darah
k.
Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Tekanan Darah
l.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat terhadap Glukosa Darah
m.
Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Glukosa Darah
G.
Teknik Sampling
Strategi pengambilan sampel (teknik sampling) penelitian ini adalah secara non random dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara non random sampling karena setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Responden yang digunakan hanyalah mahasiswa dan mahasiswi yang dijumpai di lingkungan kampus, memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa timbangan berat badan merk Tanita® dan alat pengukur tinggi badan merk Strature®. Timbangan Berat badan digunakan untuk mengukur berat badan dan alat pengukur tinggi badan berfungsi untuk mengukur tinggi badan sehingga dapat ditentukan nilai BMI. Pemeriksaan kadar trigliserida dalam darah responden dilakukan oleh Laboratorium Parahita menggunakan Architect c System™ atau Aeroset System.
I. 1.
Tata Cara Penelitian
Observasi Awal Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma. dan menentukan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat penelitian.
2.
Permohonan izin dan kerja sama Permohonan izin yang pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan ijin yang kedua diajukan ke Wakil Rektor I Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta
untuk
memperoleh
izin
melaksanakan penelitian. Permohonan izin yang ketiga diajukan ke Biro Layanan Umum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk peminjaman partisi. Permohonan izin yang keempat diajukan ke Kepala Bagian Rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Tangga untuk peminjaman ruangan sebagai tempat untuk pengambilan data. Permohonan kerja sama diajukan ke calon subyek penelitian dimana calon subyek penelitian yang bersedia ikut terlibat dalam penelitian ini kemudian mengisi informed consent. Permohonan kerjasama juga diajukan ke Laboratorium Parahita sebagai laboratorium yang mengambil data dan mengukur darah responden. 3.
Pembuatan leaflet, informed consent, dan data calon subyek penelitian a.
Leaflet. Penggunaan Leaflet
dalam
bentuk selebaran kertas
berukuran A4 yang berisi informasi mengenai gambaran umum dan penjelasan tentang penelitian. Judul leaflet yang digunakan adalah ”Pengukuran Antropometri”. Isi leaflet ini meliputi : penjelasan singkat mengenai
pentingnya
pengukuran
antropometri
(BMI,
Skinfold
Thickness, Lingkar pinggang dan lingkar panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah sebagai suatu metode deteksi dini berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai penyakit kardiovaskular. b. Informed consent. Penggunaan Informed Consent sebagai bukti tertulis pernyataan kesediaan
subyek penelitian untuk ikut serta dalam
penelitian. Informed Consent yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Subyek penelitian yang menyatakan diri bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
informed consent serta menandatangani informed consent setelah mendapatkan kejelasan penuh dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. 4.
Data responden Data responden pada penelitian ini adalah berupa tabel yang berisi data nama, usia, alamat, dan nomor handphone
responden. Data ini
berfungsi untuk mempermudah peneliti melakukan kontak via short message system (sms) maupun via telepon untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam. 5.
Pencarian responden Pencarian responden dilakukan setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah
itu
pencarian
responden
dilanjutkan
dengan
mengajukan
permohonan kepada dekan kampus III dan kaprodi dari masing-masing fakultas di Kampus III Universitas Sanata Dharma untuk meminta data mengenai nama dan NIM mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif. Dilakukan random sampling terhadap data NIM mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan didapat sebanyak 200 calon responden. Dilanjutkan dengan memberikan surat permohonan kepada kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone dari mahasiswa dan mahasiwi yang telah disampling secara random
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
tersebut. Daftar nomor handphone yang telah diterima, segera digunakan peneliti untuk menghubungi responden untuk menanyakan dan memastikan kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Banyaknya nomor handphone yang tidak aktif atau tidak dapat dihubungi dan banyak dari calon responden yang tidak bersedia bekerja sama dalam penelitian ini sehingga dari 200 calon responden hanya didapat 76 calon responden, maka peneliti melakukan pencarian responden yang kedua yakni dengan menggunakan komunikasi langsung dengan calon responden yang sedang berada di lingkungan Kampus III Universitas Sanata Dharma dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta pentingnya penelitian yang akan dilakukan kepada calon responden. Teknik sampling yang kedua ini termasuk non-random sampling dengan pendekatan purposive sampling. Didapat sebanyak 135 calon responden yang bersedia bekerjasama dalam penelitian ini. Total calon responden yang bersedia bekerjasama dalam penelitian ini sebanyak 211 orang. Calon responden yang bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini diundang untuk hadir dalam briefing dimana peneliti akan menjelaskan secara lebih detail maksud dan tujuan penelitian, pentingnya penelitian, tata cara penelitian, serta persyaratan yang harus dipatuhi oleh calon responden sebelum pengambilan data. Saat briefing, responden diberi leaflet. Calon responden yang bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangani informed consent sebagai bukti tertulis tentang pernyataan kesediaan untuk ikut dalam penelitian ini secara sukarela. Responden yang bersedia untuk berpartisipasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
dalam penelitian akan mencantumkan nama, usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani informed consent setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti. Informed consent yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Terdapat sebanyak
171 responden
yang menandatangani
informed
consent.
Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai waktu dan tempat pelaksanaan pengukuran parameter serta persyaratan yang harus dipatuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter. 6.
Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Jika hasil penilaian tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Presisi merupakan parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan realibilitas (Ronny, 2003). Reliabilitas intrumen adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya atau diandalkan, artinya bahwa hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan sebanyak 2 kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
instrumen yang
sama
(Notoatmodjo, 2002). Menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (2011) alat kesehatan dikatakan baik bila Koefisien Variasi CV≤5%. Pengujian reliabilitas instrumen meteran dilakukan dengan menghitung hasil pengukuran dari masing-masing instrumen sebanyak 5 kali. Instrumen yang digunakan pada penelitan ini telah divalidasi, antara lain timbangan berat badan Tanita® memiliki nilai CV 0,027%, alat pengukur tinggi badan merek ONDA measuring tape MT01® memiliki nilai CV 0,125%. Hasil validasi alat secara keseluruhan memenuhi syarat validitas yang kurang dari 2%, dengan perhitungan validasi terlampir dalam lampiran. Presisi dari alat untuk mengukur kadar trigliserida telah dilakukan oleh Laboratorium Parahita. 7.
Pengukuran parameter Pengukuran parameter pada bulan September 2012, yang dilakukakan selama 2 tahap yaitu pada tanggal 8 dan 15 September 2012 bertempat di kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta. Parameter yang diukur adalah Body Mass Index, kadar trigliserida. Sehari sebelum pelaksanaan penelititian, peneliti mengingatkan subyek penelitian via sms maupun telepon untuk berpuasa selama 8-10 jam. Pengambilan darah untuk uji laboratorium dilakukan oleh Laboratorium Parahita, sedangkan pengukuran antropometrik dilakukan oleh tim peneliti, meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung BMI. Pada pengukuran berat badan, responden diminta untuk melepas sepatu atau sandal kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
berdiri di atas timbangan dengan posisi badan tegak lurus. Pada pengukuran tinggi badan, responden juga diminta untuk melepas sepatu atau sandal kemudian berdiri menempel pada tembok dengan posisi tegak lurus sehingga garis meteran menyentuh ujung kepala responden. Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk menentukan BMI. 8.
Pembagian
hasil
pemeriksaan
laboratorium
dan
pengukuran
antropometri Hasil pemeriksaan laboratorium diinformasikan kepada responden secara langsung. Hasil pemeriksaan laboratorium dimasukkan ke dalam amplop dan peneliti membantu menjelaskan data hasil pemeriksaan laboratorium 9.
Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun dan diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan komputerisasi.
J.
Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat normalitas distribusi suatu data. Sebaran data dikatakan terdistribusi normal bila nilai Asymp. Sig > 0,05. Setelah mengetahui distribusi data, dilakukan uji hipotesis komparatif antara dua kelompok data dan uji korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Dilakukan uji hipotesis komparatif antara rerata kadar trigliserida pada kelompok BMI<23 dengan kelompok BMI≥23. Normalitas data kadar trigliserida antara kedua kelompok lebih dulu diuji menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah data <50. Bila data terdistribusi normal maka digunakan uji t tidak berpasangan sedangkan bila data terdistribusi tidak normal digunakan uji MannWhitney. Dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data apabila nilai p<0,05 (Dahlan, 2009). Dilakukan uji korelasi dengan menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 % dan data mempunyai korelasi yang bermakna jika nilai p<0,05 Tabel III. Panduan Interpretasi Uji Statistik (Dahlan, 2009)
No. 1.
2.
Parameter Nilai Kekuatan korelasi ( r ) 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Nilai signifikansi ( p ) P < 0,05
P > 0,05
3.
Arah korelasi
+ (positif)
- (negatif)
Interpretasi Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya. Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
K. Kesulitan Penelitian Kesulitan yang dialami selama penelitian ini adalah dalam mendapatkan responden yang disebabkan karena sulitnya meyakinkan responden untuk mengikuti penelitian ini, selain itu juga sulitnya menyesuaikan jadwal para responden dengan pelaksanan penelitian sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap jadwal. Kesulitan lain yang ditemui peneliti adalah sulitnya untuk memantau
kepatuhan
untuk
berpuasa
pada
responden
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Penelitian Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida melibatkan mahasiswa-mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antopometri terhadap Profil Lipid Kadar Glukosa Darah Puasa dan Tekanan Darah sebagai Prediktor Penyakit Kardiovaskuler pada mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian ini melibatkan 129 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis karakteristik subyek penelitian ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel IV. Karakteristik Responden Penelitian Wanita dan Pria Karakteristik Wanita (n=69) P Pria (n=60) Usia (tahun) 20 (17 -22 )** 0,000 21,00(17,00-24,)** Body Mass 22.37(16.52-36,45)** 0.008 23,82(17,89-47,13)** Index (kg/m²) Trigliserida 83(49 -378)** 0.000 81,5(22,00-236)** (mg/dL) Keterangan : ** =Median(minimum-maksimum) Dalam
pengambilan
sampel
menggunakan
teknik
p 0,000 0.000 0.000
non-random.
Penelitian ini melibatkan 129 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari 129 responden terdapat 69 responden wanita dan 66 responden pria. Data kemudian diuji normalitasnya dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov dengan tingkat kepercayaan 95%. Normalitas data karakteristik dinilai dengan melihat significancy yaitu p>0.05 sebagai nilai kriteria normal significancy.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
1.
Usia Subyek penelitian memiliki rentang usia antara 17 hingga 24 tahun untuk
responden pria dan 17 hingga 22 tahun untuk wanita. Jumlah lemak tubuh meningkat baik secara absolut maupun persentase total berat badan sebagai bagian dari proses penuaan. Beberapa penelitian di negara berkembang membuktikan bahwa lemak tubuh meningkat secara signifikan di atas usia 30 tahun, dan pada wanita dikarenakan proses kehamilan terdapat kecenderungan kenaikan berat badan. Jaringan lemak tentunya akan semakin meningkat. Peningkatan ini tentunya akan membawa dampak pada akumulasi asam lemak bebas di dalam tubuh (Jalal, Indrawaty, Susanti, and Oenzil ,2008). Berdasarkan distribusi data pada subyek uji pria dan wanita diperoleh nilai p yang sama yaitu p=0,000. Hal ini menunjukkan distribusi data usia yang didapat terdistribusi tidak normal karena nilai p<0.05. Kriteria normal untuk menilai distribusi data dengan gambar histogram, yaitu histogram memberikan gambaran simetris, tidak miring kiri maupun kanan, tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah (Dahlan, 2009). Hasil penelitian ini diperoleh karakteristik umur rata- rata 20 tahun dengan SD +1,51 pada responden pria dan karakteristik umur rata-rata 20 tahun dengan SD +1,265 pada responden wanita. Hasil penelitian yang dilakukan Martiem Pada usia ≤50 tahun ternyata nilai BMI akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia (r =-0,208) tetapi tidak bermakna (p=0,065). Namun setelah usia 50 tahun baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan semakin meningkatnya usia BMI akan semakin meningkat (r=0,412) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
bermakna secara statistik (p=0,001). Distribusi usia responden wanita dapat dilihat pada gambar IV dan gambar V:
Gambar 4. Histogram Distribusi usia responden Pria
Gambar 5. Histogram Distribusi usia responden wanita
Dilihat dari gambar pada responden wanita, memiliki histogram yang miring ke kanan yang menunjukkan distribusi usia responden yang tidak normal. Pada distribusi data pria menunjukkan data yang tidak normal, hal ini juga ditunjukkan dengan gambar histogram yang miring ke kiri. Menurut Dhall, Gupta, Bhuker, Sharma, and Kapoor dengan peningkatan usia, kebiasaan merokok dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler pada pria maupun wanita. 2.
Body Mass Index Body Mass Index adalah suatu standard pengukuran obesitas pada orang
dewasa. Walaupun Body Mass Index tidak dapat mengukur jumlah lemak secara langsung, tetapi Body Mass Index merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menentukan apakah orang tersebut mendapat obesitas atau tidak (Dehghan, et al., 2005). Berdasarkan uji normalitas pada data Body Mass Index pada responden wanita diperoleh nilai p = 0.008 dan pada responden pria nilai p = 0,000. Nilai p untuk kedua responden menunjukkan data distribusi yang tidak normal karena kurang dari 0,05. Nilai terendah Body Mass Index pada responden pria dalam penelitian ini adalah 17,89 yang termasuk kategori underweight dan tertinggi 47,13 termasuk obesitas kelas II, sedang Body Mas Index pada responden wanita dalam penelitian ini
yang terendah 16,52 termasuk kategori underweight dan Body Mas Index
tertinggi 36,45 termasuk obesitas kelas II. Rata-Rata BMI untuk responden wanita menunjukkan rata-rata sebesar 23,14 dan nilai SD±4,76 dan rata-rata BMI untuk responden pria 25,35 dengan SD± 6,3. Berdasarkan histogram pada responden wanita maupun responden pria memiliki distribusi yang tidak normal karena pada histogram cenderung menunjukkan kemiringan ke kiri. Distribusi Body Mass Index dengan gambar histogram berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Gambar 6. Histogram Distribusi BMI responden Pria
Gambar 7. Histogram Distribusi BMI responden Wanita
3.
Trigliserida Menurut Almatsier, 2004 menyatakan bahwa kadar trigliserida dalam
tubuh diperoleh dari lemak makanan dan perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan (konsumsi, karbohidrat sederhana yang berlebihan). Trigliserida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner, meskipun mekanisme pada proses terjadinya aterogenik belum begitu pasti. Berdasarkan uji normalitas pada data trigliserida pada responden wanita dan pria diperoleh nilai p=0.000. Nilai p=0,000 menunjukkan data distribusi yang tidak normal karena kurang dari 0,05. Penilaian distribusi trigliserida dengan gambar histogram berikut:
Gambar 8. Histogram Distribusi kadar Trigliserida responden Pria
Gambar 9. Histogram Distribusi kadar Trigliserida responden wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Berdasarkan histogram pada responden wanita maupun responden pria memiliki distribusi yang tidak normal karena pada histogram cenderung menunjukkan kemiringan ke kiri. Hasil analisis statistik data menunjukkan nilai median kadar trigliserida dalam darah pada responden pria sebesar 81,5 mg/dL, dengan nilai minimum 22 mg/dL dan pada responden wanita nilai median sebesar 83 mg/dL, dengan nilai minimum 49 mg/dL nilai maksimum 378 mg/dL. Responden pria memiliki nilai SD± 44,38 dan responden wanita memiliki SD± 47,65. B.
Perbandingan Rerata Trigliserida antara BMI < 23 dan BMI ≥ 23 terhadap trigliserida dalam darah
Dalam penelitian ini juga membandingkan antara BMI < 23 dan BMI ≥ 23 terhadap trigliserida. Analisis perbandingan menggunakan uji hipotesis komparatif Mann-Whitney. Nilai p<0,05 menunjukkan perbedaan bermakna antara BMI < 23 dan BMI ≥ 23 terhadap trigliserida. Tabel V. Perbandingan Rerata Trigliserida Pada Responden Wanita BMI < 23 dan BMI ≥23
BMI <23 (n = 42) Kadar Trigliserida 76,24 ±23,99* Keterangan :* = Mean ± SD
BMI ≥23 (n = 27) 113,48 ± 64,45*
p 0,001
Tabel VI. Perbandingan Rerata Trigliserida Pada Responden Pria BMI < 23 dan BMI ≥23
BMI < 23 (n = 25) Kadar Trigliserida 78,72 ±37,11* Keterangan :* = Mean ± SD
BMI ≥23 (n = 35) 105,31± 46,29*
p 0,012
Distribusi kadar trigliserida antara kedua kelompok diuji menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah pada tiap kelompok yang kurang dari 50. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
responden wanita terdapat 42 responden yang memiliki BMI < 23 dan terdapat 27 responden yang memiliki BMI ≥23. Pada responden pria terdapat 25 responden yang memiliki BMI < 23 dan 35 responden pria BMI ≥23. Menurut Dahlan (2009), untuk jumlah data (n) < 50 maka distribusi data dilakukan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk . Nilai mean kadar trigliserida pada responden wanita untuk kelompok BMI < 23 adalah 76, 24 mg/dL dan untuk BMI ≥23 adalah 113,48 mg/dL. Nilai mean kadar trigliserida pada responden pria untuk kelompok BMI < 23 adalah 78,72 mg/dL dan untuk BMI ≥23 adalah 105,31mg/dL. Rerata kadar trigliserida pada kedua kelompok diperbandingkan menggunakan uji hipotesis komparatif Mann-Whitney karena kadar trigliserida pada semua kelompok terdistribusi tidak normal. Dari hasil yang didapat menunjukkan ada perbedaan antara BMI < 23 dan BMI ≥23 pada responden pria dan responden wanita. Hal ini dilihat dari nilai p yaitu 0,001 pada responden wanita, dan p= 0,012 pada responden pria yang menunjukkan p<0,05. Hasil analisis ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Horwich (2001) ditemukan perbedaan antara BMI normal (20,7-27,7 kg/m ), BMI overweight (27,8-31 kg/m ) dan BMI obesitas (>31 kg/m ) terhadap kadar trigliserida pada pasien gagal jantung dengan nilai p = 0,000, hal ini menunjukkan adanya perbedaan pada ketiga kategori. Penelitian yang mendukung juga dilakukan oleh Liu et, al . (2011) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan BMI yang bermakna antara kelompok dengan kadar trigliserida < 1,695 mmol/L dan ≥ 1,695 mmol/L (p < 0,001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Penelitian oleh Alboqai, Saraireh, Saif ,and Diab (2006) dengan subyek pria 30-50 tahun pada semi-urbancomunity di Jordania Utara. Penelitian tersebut menyatakan terdapat perbedaan antara BMI normal (<25 kg/m2), BMI overweight (≥25-<30 kg/m2) BMI obesitas (≥30 kg/m2) terhadap trigliserida, dengan nilai p= <0,001. Rata-rata trigliserida BMI normal 126,41 mg/dl, BMI overweight 179,02 mg/dl dan BMI obesitas 210,65 mg/dl.
C. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah Uji korelasi Body kadar trigliserida dalam darah dilakukan dengan analisis statistik uji korelasi. Dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi Spearman karena data BMI dan Kadar Trigliserida tidak normal. Menurut Dahlan (2009), apabila terdapat data dengan distribusi tidak normal maka menggunakan analisis korelasi Spearman dalam uji korelasi. Tabel VII. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada Responden Wanita
Korelasi Body Mass Index terhadap Trigliserida
Korelasi Spearman r 0,435
p 0,000
Tabel VIII. Korelasi Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada Responden Pria
Korelasi Body Mass Index terhadap Trigliserida
Korelasi Spearman r 0,288
p 0,026
Melalui uji BMI terhadap kadar trigliserida diperoleh nilai p=0,000 pada responden wanita dan p=0.026 pada responden pria. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara BMI terhadap kadar trigliserida dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
darah. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,435 pada responden wanita menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang dan nilai korelasi Spearman sebesar 0,288 pada responden pria menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Sebaran korelasi BMI terhadap kadar trigliserida pada responden pria ditampilkan pada gambar dan gambar 4Menurut Dahlan (2009) korelasi positif menunjukkan semakin besar nilai suatu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya. BMI memiliki korelasi positif terhadap kadar trigliserida yang artinya semakin besar BMI maka kadar trigliserida semakin tinggi.
Gambar 1. Diagram Sebaran Korelasi BMI Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL) pada responden Pria
Gambar 2. Diagram Sebaran Korelasi BMI Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL) pada responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Knowles (2011) di Peru pada responden dewasa yang terdiri dari 952 responden wanita dan 566 resonden pria. Hasil analisis ditemukan adanya korelasi positif antara BMI terhadap kadar trigliserida yaitu p< 0,001. Koefisien korelasi tersebut adalah 0,462 pada responden pria dan 0,437 pada responden wanita yang artinya kekuatan korelasi antara responden pria dan wanita memiliki kekuatan korelasi yang sedang. Penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Sanlier and Yabanci (2007). Penelitian ini dilakukan pada 172 laki-laki dan 183 wanita. Hasil analisis terdapat korelasi signifikan (p<0,01) antara Body Mass Index dan trigliserida dengan koefisien korelasi r= 0,37 yang artinya memiliki korelasi lemah. Korelasi yang bermakna ini dapat mengindikasikan, bahwa dengan peningkatan Body Mass Index dapat menggambarkan adanya peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Penelitian yang mendukung juga dilakukan oleh Anastasia dilakukan dengan rancangan penelitian potong-lintang. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan subyek penelitian 70 subyek merupakan dosen dan karyawan Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta, rentang usia 30-50 tahun. Korelasi BMI terhadap trigliserida adalah korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan lemah (r=0.389; p= 0,00)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan BMI memiliki korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan korelasi lemah pada responden pria (r=0,288; p=0,026) dan korelasi sedang pada responden wanita (r=0,435; p=0,000) terhadap kadar trigliserida dalam darah.
B. Saran 1.
Dilakukan penelitian lanjutan dengan responden yang memiliki range usia yang berbeda untuk mengetahui adanya faktor risiko peningkatan sindrom metabolik.
2.
Penelitian selanjutnya tentang penelitian korelasi, diharapkan untuk mempersiapkan strategi dalam pencarian responden secara random.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
DAFTAR PUSTAKA Alboqai, O.K., Saraireh, R.M., Saif, M.A., and Diab, M.M., 2006, Generalized Obesity, Serum Lipids and Lipoproteins in Adult Males in a Semi-Urbancommunity in the North of Jordan, JRMS, 13 (1),39-45. Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Cetakan ke VII, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , pp. 70. Anastasia, F., 2010, Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Triceps Skinfold Thickness (TSFT) Terhadap Trigliserida, Skripsi, 43, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Arief, I., 2007, Management of Obesity in Cardiovascular Medicine, http://www.pjnhk.go.id, diakses tanggal 12 Desember 2012. Carr, M.C. and Brunzell, J.D., 2004, Abdominal Obesity and Dyslipidemia in The Metabolic Syndrome: Importance of Type 2 Diabetes and Familial Combined Hyperlipidemia in Coronary Artery Disease Risk, J Clin Endocrinol Metab, 89(6), 2601-2602. Chadha,
DS., Singh, Gurdeep, Kharbanda, P., Vasdev, V., Ganjoo, RK., 2006. Anthropometric Correlation of Lipid Profile in Healthy Aviators. Ind J Aerospace Med 50 (2).
Dahlan, S., 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika Jakarta, pp. 46, 53-54, 102, 157, 163-166. Dale, D.C. and Federman, D.D., 2003, Scientific American Medicine, vol.1, WebMD, New York, pp. 669-670, 678-683. Dalton, M., Cameron, A.J., Zimmet, P.Z., Shaw, J.E., Jolley, D., Dunstan, D.W., dkk., 2003, Waist Circumference, Waist-Hip Ratio and Body Mass Index and Their Correlation With Cardiovascular Disease Risk Factors in Australian Adults, Journal of Internal Medicine, 254, 556, 560. Davey, 2006, At A Glance Medicine, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 54. Deghan, M., Danesh, N.A., and Merchant, A.T., 2005. Childhood Obesity, Prevalence and Pervention. Nutritional Journal 4 (24). Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2011, Uji Fungsi Alat Klinis dan Hematologi,http://www.depkes.go.id/downloads/yandu/uji_fungsi_alat_ki mia_klinis_hematologi.pdf, diakses tanggal 25 Mei 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Dhall, M., Gupta, S., Bhuker, M., Sharma, P., and Kapoor, S., 2011, Effectiveness of Various Anthropometric Indices in Prediction of Cardiovascular Risk Among Adult Jains, The Open Anthropology Journal, 4,pp.33-39. Ginsberg, H.N., Zhang, Y., and Hernandez-Ono, A., 2006, Metabolic Syndrome : Focus on Dyslipidemia, Obesity, vol. 14, 43S-45S Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 2006, Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, 1077-1091., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,pp. 882-889. Himes, J.H., 2000, Antropometric Indicators of Obesity: Epidemiologic, and Public Health Aspect of Their Development and Use, Pan American Health Organization (PAHO), pp. 576, 95-100. Horwich, T.B., Fonarow, G.C., Hamilton, M.A., Maclellan, W.R., Woo, M.A., Tillisch, J.H., 2001, The Relationship Between Obesity and Mortality in Patient With Heart Failure, Journal of the American College of Cardiology, 38 (3), 789-795. Jalal, F., Indrawaty, N., Susanti, N., dan Oenzil, F., 2008, Lingkar pinggang, Kadar Glukosa Darah, Trigliserida, dan Tekanan Darah Pada Etnis Minang di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, M.Med.Indo, 43(3), 129-136. Jeong, Seul-Ki, Seo, Man-Wook, Kim, Young-Hyun, Kweon, Sun-Seog, Nam, Hae-Sung, 2005. Does Waist Indicate Dyslipidemia better than BMI in Korean Adult Population?. J Korean Med Sci 20: 7-12. Knowles, K.M., Paiva, L.L., Sanchez, S.E., Revilla, L., Lopez, T., Yasuda, M.B., dkk., 2011, Waist Circumference, Body Mass Index, and Other Measures of Adiposity in Predicting Cardiovascular Disease Risk Factors among Peruvian Adults, International Journal of Hypertension, vol. 2011, 1-10. Kopelman, P., 2000, Obesity as A Medical Problem, St Bartholomew’s & The Royal London School of Medicine, Queen Mary & Westfield College, London E1 2AD, UK Kusumawardhani, A., 2006, Food Addiction in Obesity, Majalah Kedokteran Indonesia, Volume:56, pp. 205-208. Lamon-Fava S, Wilson PWF, Schaefer EJ. Impact Of Body Mass Index On Coronary Heart Disease, Risk Factors In Men And Women: The Framingham Offspring. Arterioscler Thromb Vasc Biol 1996; 16:150915.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Liu, Y., Tong, G., Tong, W., Lu, L., dan Qin, X., 2011, Can Body Mass Index, Waist Circumference, Waist-Hip Ratio and Waist-Height Ratio Predict The Presence of Multiple Metabolic Risk Factors in Chinese Subjects?, BMC Public Health, 11, 1-5. Mellati, A.A., Mousavinasab, S.N., Sokhanvar, S., Kazemi, S.A.N., Esmailli, M.H., and Dinmohamadi, H., 2009, Correlation of Anthropometric Indices with Common Cardiovascular Risk Factors in An Urban Adult Population of Iran: Data from Zanjan Healthy Heart Study, Asia Pac J Clin Nutr, 18(2), 217-222. Mataix, Jose, Lopez-Frias, Magdalena, Martinez-de-Victoria, Emilio, LopezJurado, Maria, Aranda, Pilar, Llopis, Juan, 2005. Factors Associated with Obesity in an Adult Mediterranean Population: Influence on Plasma Lipid Profile. Journal ofThe American College of Nutrition. Vol. 24., No. 6., 456 – 465. Martiem Mawi,2008, Body Mass Index As Determinant Of Coronary Heart Disease In Adults More Than 35 Years Of Age, Universitas Trisakti, Jakarta. Misnadiarly, 2007, Obesitas Sebagai Faktor Risiko Beberapa Penyakit, Pustaka Obor Populer, Jakarta. National Cholesterol Education Program, 2002, Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III): Final Report, NIH Publication, USA, pp. 27-29. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp.145. Onwuegbuzie, A. J. and Collins, K. M. T., 2007, A Typology of Mixed Methods Sampling Designs in Social Science Research, The Qualitative Report, 12(2), pp. 281-316. Oktaviani, D , Saraswati, D , and Rahfiludin,Z, Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja Dan Orang Tua Dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) (Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 9 Semarang Tahun 2012), Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, pp. 542 – 553 Pangkahila, W. 2007. Anti Aging Medicine: Memperlambat Penuaan Meningkatkan Kualitas Hidup, 94, 99, Penerbit buku Kompas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Peterson, M.J., Czerwinski, S.A., and Siervogel, R.M., 2003, Development and Validation of Skinfold-Thickness Prediction Equations with a 4Compartment Model, Am J Clin Nutr, 77, 11 Ronny, 2003, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 1th ed., PPM, Jakarta, pp.152-156. Sabuncu, T., ArÝkan.,E., Hatemi, T.H., 1999, Comparison of the Associations of Body Mass Index, Percentage Body Fat, Waist Circumference and Waist/Hip Ratio with Hypertension and Other Cardiovascular Risk Factors, Turkish Journal of Endocrinology and Metabolism,3 :pp. 137142 Sandhu, H.S., Koley, S and Sandhu, K.S., 2008, A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index (BMI) in Patients with Diabetes Mellitus, J. Hum. Ecol., 24(3): pp. 227-229 Sanlier, N., and Yabanci, N., 2007, Relationship between Body Mass Index, Lipids and Homocysteine Level in University Student, JPMA, 57, pp. 491-495 Sargowo,D and Andarini,S.,2011, Pengaruh Komposisi asupan Makanan Terhadap Terhadap Komponen Sindrom Metabolik pada Remaja,Jurnal Kardiologi Indonesia, 32: pp. 14-23 Sinsanta, Sanarko L.H., and Iskandar, I., Korelasi Indeks Massa Tubuh dengan kadar Trigliserida darah Mahasiswa Fakultas kedokteran Ukrida Tahun Akademik 2004/2005,Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Shier, D., Butler, J., and Lewis, R., 2006, Holes’s Essential of Human Anatomy and Phisiology, Ninth ed., Mc Graw Hill Higher Education, New York, pp. 101, 414-415. Spiegel, M.R., and Stephens, L,J., 2007, Statistik edisi ketiga, diterjemahkan oleh Kastawan, W., dan Harmein, I., pp. 150, Erlangga Jakarta Subardja, D., 2004, Obesitas Primer pada Anak, Diagnosis, Patogenesis, dan Patofisiologis, PT Kiblat Buku Utama, Bandung, pp. 12, 22. Supariasa, Bakri, dan Fajar, 2002, Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, pp. 194-195 Tarnus, E., and Bourdon, E., 2006, Anthropometric Evaluations of Body Composition of Undergraduate Students at The University of La Réunion, Adv Physiol Educ 30, pp. 248–253.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
WHO. 2000, Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report of a WHO consultation. Geneva, Switzerland. WHO,
2011, BMI Classification, http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage_3html diakses tanggal 17 Oktober 2012
Yuan, G., Al-Shali, K.Z., and Hegele, R.A., 2007, Hypertriglyceridemia : Its Etiology, Effect and Tratment, Canadian Medical Assosiation Journal, 176(8); pp. 1113-1117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Lampiran 2. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Lampiran 3. Surat Peminjaman Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Lampiran 4. Informed Consent SuratPersetujuan (Informed Consent) Yang bertandatangan di bawah ini: Nama
:
Usia
:
Alamat
:
Menyatakan bahwa: 1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian “Korelasi Pengukuran Antropometrik Terhadap Profil Lipid, Kadar hs-CRP, Kadar Glukosa Darah, danTekanan Darah Pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. 2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, saya bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini dengan kondisi: a. Secara sukarela bersedia untuk berpuasa selama 8 – 10 jam dan diambil darahnya serta digunakan catatan mediknya guna kepentingan penelitian. b. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah. 3. Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan keluar dan tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa menyatakan alasan apapun. Demikian pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun dan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada saya sebagai suatu tindakan deteksi dini untuk kesehatan pribadi diri saya. Yogyakarta, ………………............. Saksi (……………………………)
Yangmembuat pernyataan (…………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Lampiran 5. Leaflet A. Halaman Depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
B. Halaman Belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Lampiran 6. Kartu Pemeriksaan Responden
Nama Usia NIM Prodi Jenis Kelamin Berat Badan (cm) Tinggi Badan (cm) Biceps Skinfold Thickness (mm) Triceps Skinfold Thickness (mm) Skinfold Thickness (mm) Lingkar Pinggang (cm) Lingkar Panggul (cm) Tekanan Darah (mmHg)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Lampiran 7. Wawancara Pengukuran Berat Badan, Tinggi badan, dan Pengambilan Darah
Wawancara dan Pengisian Data Responden
Pengambilan darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran Berat Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Lampiran 8. Hasil Tes Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Lampiran 9. Validasi Instrumen Pengukuran Berat Badan Berat Badan 43,80 43,80 43,90 43,90 43,80
Mean
SD
CV
43,840
0,055
0,125%
Mean
SD
CV
159,648
0,043
0,027%
Tinggi Badan Tinggi Badan 159,60 159,65 159,69 159,69 159,61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Wanita
Descriptives Statistic USIA RESPONDEN
Mean
Std. Error
19.75
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
19.45
Upper Bound
20.06
5% Trimmed Mean
19.76
Median
20.00
Variance
1.600
Std. Deviation
1.265
Minimum
17
Maximum
22
Range
5
Interquartile Range
2
.152
Skewness
-.281
.289
Kurtosis
-.727
.570
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic USIA RESPONDEN
.215
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 69
.000
Statistic .917
df
Sig. 69
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria
Descriptives Statistic USIA RESPONDEN
Mean
Std. Error
20.20
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
19.81
Upper Bound
20.59
5% Trimmed Mean
20.19
Median
21.00
Variance
2.298
Std. Deviation
1.516
Minimum
17
Maximum
24
Range
7
Interquartile Range
2
.196
Skewness
-.170
.309
Kurtosis
-.216
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic USIA RESPONDEN
.218
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
.000
Statistic .929
df
Sig. 60
.002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Body Mass Index pada Responden wanita
Descriptives Statistic BODY MASS INDEX
Mean
23.1430
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
21.9988
Upper Bound
24.2873
5% Trimmed Mean
22.8326
Median
22.3700
Variance
Std. Error .57341
22.687
Std. Deviation
4.76311
Minimum
16.52
Maximum
36.45
Range
19.93
Interquartile Range
6.28
Skewness
.993
.289
Kurtosis
.547
.570
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic BODY MASS INDEX
.127
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 69
.008
Statistic .920
df
Sig. 69
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Body Mass Index pada Responden Pria
Descriptives Statistic BODY MASS INDEX
Mean
25.3562
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
23.7270
Upper Bound
26.9853
5% Trimmed Mean
24.7446
Median
23.8250
Variance
Std. Error .81417
39.773
Std. Deviation
6.30657
Minimum
17.89
Maximum
47.13
Range
29.24
Interquartile Range
8.05
Skewness
1.410
.309
Kurtosis
2.108
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic BODY MASS INDEX
.193
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
.000
Statistic .872
df
Sig. 60
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar Trigliserida pada Responden Wanita
Descriptives Statistic TRIGLISERIDA
Mean
90.81
95% Confidence Interval for Lower Bound
79.36
Mean
Upper Bound
Std. Error 5.736
102.26
5% Trimmed Mean
84.87
Median
83.00
Variance
2.271E3
Std. Deviation
47.650
Minimum
49
Maximum
378
Range
329
Interquartile Range
44
Skewness Kurtosis
3.576
.289
18.881
.570
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic TRIGLISERIDA
.190
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 69
.000
Statistic .684
df
Sig. 69
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar Trigliserida pada Responden Pria
Descriptives Statistic TRIGLISERIDA
Mean
94.2333
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
82.7665
Upper Bound
1.0570E2
5% Trimmed Mean
90.8704
Median
81.5000
Variance
1.970E3
Std. Deviation
Std. Error 5.73055
4.43886E1
Minimum
22.00
Maximum
236.00
Range
214.00
Interquartile Range
50.75
Skewness
1.209
.309
Kurtosis
1.502
.608
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic TRIGLISERIDA
.133
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
.010
Statistic .911
df
Sig. 60
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar Trigliserida Responden Wanita pada BMI ≤ 23 dan BMI > 23 Descriptives Klasifikasi BMI Trigliserida
<23
Statistic
Mean 95% Confidence Interval for Mean
76.24 Lower Bound
68.76
Upper Bound
83.71
5% Trimmed Mean
74.03
Median
68.00
Variance
3.702
575.600
Std. Deviation
≥23
Std. Error
23.992
Minimum
50
Maximum
145
Range
95
Interquartile Range
30
Skewness
1.277
.365
Kurtosis
1.312
.717
113.48
12.404
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation
Lower Bound
87.99
Upper Bound
138.98 105.09 96.00 4.154E3 64.451
Minimum
49
Maximum
378
Range
329
Interquartile Range Skewness Kurtosis
51 2.848
.448
10.710
.872
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tests of Normality a
Klasifikasi
Trigliserida
Kolmogorov-Smirnov
BMI
Statistic
<23
.165
42
.006
.871
42
.000
>=23
.209
27
.004
.722
27
.000
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar Trigliserida Responden Pria pada BMI ≤ 23 dan BMI > 23 Descriptives Klasifilasi BMI TRIGLISERIDA
<23
Statistic
Mean 95% Confidence Interval for Mean
78.72 Lower Bound
63.40
Upper Bound
94.04
5% Trimmed Mean
76.19
Median
72.00
Variance
7.424
1.378E3
Std. Deviation
37.118
Minimum
22
Maximum
188
Range
166
Interquartile Range
>=23
Std. Error
44
Skewness
1.140
.464
Kurtosis
1.797
.902
105.31
7.825
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation
Lower Bound
89.41
Upper Bound
121.22 102.14 91.00 2.143E3 46.296
Minimum
42
Maximum
236
Range
194
Interquartile Range
62
Skewness
1.227
.398
Kurtosis
1.170
.778
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov
Klasifikasi
TRIGLISERIDA
BMI
Statistic
<23
.151
25
.147
.929
25
.083
>=23
.163
35
.020
.892
35
.002
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran
18 Uji Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida Responden Wanita pada BMI < 23 dan BMI ≥ 23
Test Statistics
a
Trigliserida Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: BMI
294.000 1197.000 -3.358 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Lampiran 19. Uji Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida Responden Pria pada BMI < 23 dan BMI ≥ 23 Test Statistics
a
TRIGLISERIDA Mann-Whitney U
269.000
Wilcoxon W
594.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: BMI
-2.527 .012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Lampiran 20. Uji Korelasi Spearman Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada Responden Wanita
Correlations
Spearman's rho
Body Mass Index
Correlation Coefficient
Body Mass Index
Trigliserida
1.000
.435
Sig. (2-tailed) N Trigliserida
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.
.000
69
69
**
1.000
.000
.
69
69
.435
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Lampiran 21. Uji Korelasi Spearman Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida pada Responden Pria
Correlations
Spearman's rho
BODY MASS INDEX
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
TRIGLISERIDA
BODY MASS
TRIGLIS
INDEX
ERIDA *
1.000
.288
.
.026
60
60
Correlation Coefficient
.288
*
1.000
Sig. (2-tailed)
.026
.
60
60
N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Bernadhea Wikan Pangesti, lahir di Klaten tanggal 20 Mei 1991 dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sarjono dan Dwi Prastuti. Pendidikan awal penulis dimulai di TK Pertiwi Plawikan (1996-1997), SD Negeri Plawikan 1(1997-2003), SMP 2 Klaten (2003-2005) dan melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Klaten (2006-2009). Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Farmasi. Selama kuliah penulis aktif sebagai pengurus dalam beberapa kegiatan di antaranya dalam Kegiatan Kampanye Informasi Obat tahun 2009 dan 2010. Penulis juga sebagai asisten Patologi Klinik tahun 2012/2013.