KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR PAI DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA DI SMKN 04 KENDAL
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : NUR ABIDIN NIM. 3 1 0 4 0 6 3
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
MOTTO ÇÌÈ ãPt•ø.F{$# y7š/u‘ur ù&t•ø%$# ÇËÈ @,n=tã ô`ÏB z`»|¡SM}$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉOó™$$Î/ ù&t•ø%$# ÇÎÈ ÷Ls>÷ètƒ óOs9 $tB z`»|¡SM}$# zO¯=tæ ÇÍÈ ÉOn=s)ø9$$Î/ zO¯=tæ “Ï%©!$#
Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al Alaq: 1-5)1
”Berjalanlah walau habis terang..Ambil cahaya bintang tuk terangi jalanmu.. Diantara beribu lainnya..Kau tetap benderang..Kau tetap benderang..”2
1
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI yang disadur dari Al Qur’an dan terjemahannya Mushaf Al Madinah An Nabawiyah yang dicetak oleh komplek percetakan Al Qur’anul Karim kepunyaan Raja Fath di Madina Al Munawaroh. 1990), hlm. 1079. 2 Peterpan band.
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1) Bapak dan Ibu tercinta (Bp. Nur Chadiq dan Ibu. Sri Yatun ) yang selalu berdoa dan memberikan semangat baik moral, material maupun spiritual. 2) Adikku tersayang Miftakhul Huda dan Emy Zunara serta duo Qhoirotul Ain (Nadya dan Tsania) dan semua keluargaku yang senantiasa memberikan dukungan. 3) Keluarga besar K.H. Hamdan Mansyur, K.H. Mafthuhin Mansyur, Gus Machasin Richa, dan keluarga besar P.P. Al-Ibriez dan P.P. Almasyithoh. 4) Keluarga besar K.H. Bisry Syahid dan semua pengasuh P.P. Nurusy Syahid. 5) Sahabat-sahabatku LEKSIKA (Prabda Hadziq, Prabu Ahwan, Cike Sahlan, MU_Vid, Prabke Vachih, Mz Jefri, Badry, Bobo, Oon Sutony, Rouf, Gus Pendy dan Gus Maas, Nazil, Ulfa, Ayu, Nida, Rina, Ella dll) yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 6) Sahabat-sahabat eLSA (Om Teddy, Mz Ilham, Mz Amin) dan segenap angota eLSA. 7) Sahabat-sahabat di PMII Rayon Tarbiyah dan Komisariat Walisongo. 8) Kawan-kawan, dan adik-adikku di Tarbiyah Sport Club, DEMA, BEMF, dan HMJ. 9) Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2004. 10)Almamaterku IAIN Walisongo Semarang.
PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 6 Desember 2010 Deklarator,
Nur Abidin NIM. 043111063
ABSTRAK Nur Abidin (3104063/043111063) Korelasi Antara Minat Belajar PAI dan Perilaku Keberagaan Siswa di SMKN 04 Kendal. Skripsi. Semarang. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010 Permasalahan dalam penelitian ini antara lain; (1) Bagaimana minat belajar Pendidikan Agama Islam di SMKN 04 Kendal?, (2) Bagaimana perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal?, (3) Adakah atau tidaknya korelasi antara minat belajar Pendidikan Agama Islam dengan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal? Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Minat belajar Pendidikan Agama Islam di SMKN 04 Kendal; (2) Perlaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal; (3) Ada tidaknya korelasi antara minat belajar bidang Pendidikan Agama Islam dan perlaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah; angket/kuestioner, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKN 04 Kendal yang berjumlah 1155 anak.Subyek penelitian sebanyak 116 responden yang terdiri dari kelas X sebanyak 47 anak, XI sebanyak 39 anak, dan kelas XII sebanyak 30, menggunakan teknik random sampling. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dengan langkah; pertama, analisis pendahuluan, yaitu untuk mentabulasikan data yang diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan memaparkan penilaian tentang minat belajar bidang Pendidikan Agama Islam yang diambil dari angket/kuesioner yang telah diberi score. Kedua, analisis uji hipotesis, yaitu menguji hipotesis lebih lanjut melalui distribusi data dari analisis pendahuluan yang kemudian distribusi data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis statistik produc moment. Ketiga, analisis lanjut, yaitu analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil analisis uji hipotesis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar PAI di SMKN 04 Kendal adalah cukup baik (tinggi) dengan nilai rata-rata 54,65, (2) perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 53,58. (3) terdapat pengaruh yang positif antara minat belajar Pendidikan Agama Islam dengan perilaku keberagamaan siswa, dari perhitungan hasil nilai product moment dari variabel X dan Y kemudian di konsultasikan pada koefesien korelasi yang ada pada tabel N = 116, ditunjukkan dengan ro (0,837) taraf signifikansi 5% diperoleh rt = 0,228 dan taraf 1% diperoleh rt = 0,174. Dengan demikian Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar Pendidikan Agama Islam dan perilaku keberagamaan siswa, sehingga hipotesa yang penulis ajukan berbunyi: "Ada korelasi yang positif antara minat belajar Pendidikan Agama Islam dan perilaku keberagamaan siswa" diterima. Dari hasil temuan tersebut maka hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk selalu memberi pengajaran dan bimbingan serta dorongan secara maksimal dan sungguh-sungguh kepada siswanya agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik serta menjadikan siswa yang berperilaku agama dengan baik dan berakhlak mulia.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil alamin, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah pada setiap ciptaanNya. Tak lupa shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada nabi agung Muhammad SAW atas syafa’at yang diberikan kepada seluruh umatnya dan penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:” Korelasi Antara Minat Belajar PAI dan Perilaku Keberagamaan Siswa di SMKN 04 Kendal”. Selanjutnya dengan segenap kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis sampaikan bahwa skrisi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak atas semua jasayang telah mereka berikan secara ikhlas, baik berupa tenaga, fikiran, bimbingan, dan semua saran yang sangat berguna bagi penulis. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang ta terhingga kepada: 1) Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof. DR. H. Muhibbin, M. Ag. 2) Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Prof. DR. Suja’i. M. Ag. 3) Ahmad Muthohar M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 4) Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag., selaku Ketua Lab. Micro Teaching Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan keluangan waktu kepada penulis. 5) Dra. Ani Hidayati, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6) Bapak dan ibu dosen PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bekal ilmu selama menjadi mahasiswa di IAIN Walisongo Semarang.
7) Drs. Langgeng Budiharso, M.Si., selaku Kepala SMKN 04 Kendal yang telah membantu penulis dalam dalam pelaksanakan penelitian. 8) Bp. Muhtar Nugroho, S.Pd.I, Bp. Saikhu, S. Ag, selaku guru mata pelajaran PAI SMKN 04 Kendal yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 9) Sdr. Ilham Mutaqin dan Sdr. Amien, atas semua bantuan baik moril maupun matriel. 10) Peserta didik SMKN 04 Kendal yang telah membantu kelancaran pelaksanakan penelitian. 11) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dorongan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada beliau-beliau yang telah bersedia membantu. Atas kebijaksanaannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan penulisan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan memberikan masukan bagi pembaca. Amin. Terima kasih.
Semarang, 06 Desember 2010 Penulis,
Nur Abidin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................
iii
MOTTO........................................................................................................
iv
ABSTRAK ...................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN.........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................
1
B. Identifikasi Masalah........................................................
4
C. Pembatasan Masalah.......................................................
4
D. Perumusan Masalah ........................................................
5
E. Manfaat Penelitian ..........................................................
5
: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Diskrisi Teori...................................................................
6
1. Minat Belajar PAI .....................................................
6
2. Perilaku Keberagamaan Siswa....................................
16
3. Kajian yang Penelitian Relefan...................................
35
B. Rumusan Hipotesis ..........................................................
37
BAB III
BAB IV
BAB V
: METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian .............................................................
39
B. Waktu dan Tempat Penelitian...........................................
39
C. Variabel Penelitian...........................................................
39
D. Metode Penelitian ............................................................
40
E. Populasi, Sample, dan Tehnik Pengambilan Sample.........
41
F. Tehnik Pengumpulan Data ...............................................
42
G. Tehnik Analisis Data........................................................
43
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .......................................
45
B. Pengujian Hipotesis..........................................................
58
C. Pembahasan Hasil Penelitian............................................
64
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................
65
: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................
66
B. Saran-saran ......................................................................
66
C. Kata Penutup....................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, karena memang sejak lahir manusia diciptakan dalam keadaan suci (fitrah). Dalam keadaan suci itu berarti manusia memiliki potensi untuk memiliki ilmu pengetahuan baik diperoleh dengan cara belajar maupun dengan pengalaman. Masingmasing individu pun memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam kontek pendidikan, perbedaan individu pelajar bisa berupa; inteligensi, kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial, bakat dan minat. Kata terakhir yakni minat seperti dipahami dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu.3 Sebagai misal, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Demikian juga seorang siswa yang berminat belajar PAI tentunya perhatiannya terhadap materi PAI lebih intensif dan tentunya akan berpengaruh pada perilaku keberagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga sebaliknya anak yang kurang minat belajar PAI tentunya akan sulit mendapatkan prestasi yang baik dan berpengaruh sikap dan tingkah laku dalam menjalankan ajaran agamanya.
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. V), hlm. 136
1
2
Sebagaimana firman Allah:
ô`tB Ÿ@ÏJtã $[sÎ=»|¹ `ÏiB @•Ÿ2sŒ ÷rr& 4Ós\Ré& uqèdur Ö`ÏB÷sãB ¼çm¨Zt•Í‹ósãZn=sù Zo4qu‹ym Zpt6ÍhŠsÛ ( óOßg¨YtƒÌ“ôfuZs9ur Nèdt•ô_r& Ç`|¡ômr'Î/ $tB (#qçR$Ÿ2 tbqè=yJ÷ètƒ ÇÒÐÈ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dari apa yang telah mereka kerjakan .(QS. An-Nahl:97)4 Mengingat sangat pentingnya minat dalam kehidupan para pelajar agar mereka dapat berhasil dalam pendidikannya, maka pertanyaannya adalah bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa? Menumbuhkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya. Untuk memahami anak yang kurang berminat, maka perlu diketahui cara terbaik untuk mengatasinya. Pertanyaannya, bagaimana cara mengatasi siswa yang kurang berminat belajar PAI?. Bagi remaja yang terpelajar akan menjadi lebih kritis terhadap ajaran agamanya, terutama yang banyak mengandung ajaran yang bersifat musyawarah. Apalagi jika mereka memiliki kemampuan untuk menafsirkan ajaran agama yang dianutnya itu secara lebih rasional. Hal ini tentunya berpengaruh pada perilaku positif terhadap ajaran agamanya. Sebaliknya
4
Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Semarang, CV. Asy-Syifa’, 1999), hlm. 417.
3
seorang pelajar yang tidak memiliki minat terhadap suatu ajaran agama, dikarenakan sejak dini tidak mendapatkan pendidikan agama atau karena faktor lingkungan, sehingga mereka banyak meninggalkan ajaran agamanya. Salah satu proses pendidikan agama yang ditempuh SMKN 04 Kendal adalah berusaha menerapkan kajian teori ke dalam praktek agama, yaitu dalam bentuk kegiatan agama. Sebagai misal, kegiatan shalat berjamaah, Jum’at beramal, peringatan hari besar Islam, mujahadah, dan sebagainya. Seperti diketahui bersama bahwa pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran dan Hadits. Dari hal itu SMKN 04 Kendal melalui kegiatan pembelajaran secara terus-menerus, serta dengan bimbingan dan latihan, berupaya menciptakan situasi sekolah dan situasi pembelajaran penuh nuasa religiusitas, dibarengi dengan tuntunan kerukunan antar ummat beragama baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat secara luas. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 04 Kendal meliputi: Al Qur’an dan Hadits, Keimanan, Akhlak, dan Fiqh/ Ibadah, tarikh/ sejarah. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam
mencakup
perwujudan
keserasian,
keselarasan
dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah wa hablun minannas). Sebagaimana diketahui usia pelajar SMK berada pada usia remaja yang menurut Jalaludin, bahwa pada usia remaja sikap dan minat terhadap masalah keberagamaan tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungan agama yang mempengaruhi mereka.5 Pertanyaannya adalah seberapa tinggi minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal? Seberapa tinggi perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal?.
5
Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2004, Cet. VIII), hlm. 76
4
Untuk mengetahui seberapa tinggi minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa serta kaitan diantara keduanya maka hal ini perlu dilakukan study melalui penelitian.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Seorang yang berminat belajar PAI, maka perhatian terhadap materi PAI akan lebih intensif, rasa ingin tahu tinggi, dorongan atau motivasi tinggi, dan karena kebutuhan akan sesuatu yang akan dicapai? 2. Sikap, perbuatan, maupun perilaku keberagamaan seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keyakinan dalam beragama, kebiasaan atau praktek agama, pengalaman dan pengetahuan agamanya. Jika seseorang yakin akan agamanya, maka dapat dipastikan ia akan taat dan
tunduk
dengan
keyakinannya
itu.
Tetapi
keyakinan
tidak
menghasilkan apa-apa jika tidak diimbangi dengan praktek. Demikian juga dengan pengalaman dan pengetahuannya perilaku keberagamaan itupun tidak akan meningkat. 3. Siswa yang minat belajar PAI, berarti ia memiliki perhatian lebih, motivasi, rasa ingin tahu, serta kebutuhannya tinggi. Dan apabila hal tersebut telah dimiliki, maka perilaku negatifnya akan terkendali dan senantiasa bertindak positif.
C. Pembatasan Masalah Supaya penelitian ini lebih mendalam, tidak semua variabel akan diteliti karena keterbatasan teori, waktu dan dana yang ada, oleh karenanya penulis membatasi dua variable untuk di teliti, yaitu variable minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa.
5
D. Perumusan Masalah Berpijak dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi minat belajar PAI siswa di SMKN 04 Kendal? 2. Seberapa tinggi perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal? 3. Apakah ada korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal?
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Memberikan wawasan pada tenaga pendidik, bahwa minat belajar PAI dipengaruhi dari beberapa faktor. Oleh karenanya faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belajar tersebut sebaiknya diminimalkan
sehingga dalam mencapai tujuan belajar tidak menghadapi kendala. b. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat luas bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan dasar yang harus diberikan kepada anak agar perilaku keberagamaannya sesuai ajaran dan norma-norma agama. 2. Manfaat Praktis Secara praktis manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Merupakan masukan terhadap guru, bahwa pendidik merupakan salah satu faktor keberhasilan belajar anak, oleh karena itu harus benar-benar memberi pembinaan yang terus menerus serta memberi suri tauladan yang baik bagi siswa. b. Menanamkan sifat-sifat yang terdapat dalam ajaran agama kepada anak dalam rangka melestarikan dan mewariskan norma dan nilai ajaran agama.
6
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Minat Belajar PAI a. Pengertian Minat Belajar PAI Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.6 Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat juga dapat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu keinginan.7 Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tertentu. Minat juga berfungsi mempengaruhi bentuk identitas cita-cita dan sebagai pendorong tenaga yang kuat.8 Minat belajar PAI berarti siswa lebih menyukai belajar mata pelajaran PAI, memiliki dorongan yang kuat dan cita-cita daripada minat belajar lainnya. Belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.9 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitab tarbiyah Wa Thuruqut Tadris, mendefinisikan belajar sebagai berikut:
6
Slameto, Belajar Dan Factor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet. IV), Hlm. 180. 7 Purwadinata, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. 12), Hlm. 650. 8 Chabib Thoha, e.al., PBM-PAI di Sekolah, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 109. 9 Ibid., Hlm. 3.
7
10
“Belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati jiwa si pelajar berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”. Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Misalnya seseorang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkinkan dicapai dengan belajar
mengetik,
dicapainya.
atau
tingkat
kecakapan
mana
yang
akan
11
Anak yang memiliki niat
belajar berarti ia berusaha
memperoleh perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan yang diperoleh setelah melalui suatu proses belajar itu meliputi keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang memiliki minat belajar, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara keseluruhan dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Demikian pula minat belajar PAI hasilnya pun meliputi; perubahan pengetahuan agama, sikap keberagaman, perilaku dalam beragama dan sebagainya. Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha mengubah tingkah laku individu dilandasi oleh nilai-nilai islami dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan.12 Berkaitan dengan hal itu diharapkan lembaga pendidikan mampu menyiapkan peserta didik untuk
mengenal,
memahami,
menghayati
hingga
mengimani,
bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran dan Hadits, melalui kegiatan
bimbingan,
pengajaran,
latihan,
serta
penggunaan
pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama 10
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif), h. 159. 11 Ibid., hlm. 4. 12 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 9
8
lain dalam hubunganya dengan kerukunan antar ummat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Adapun materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu keseluruhannya terliput dalam lingkup: Al Qur’an dan Hadits, Keimanan,
Akhlak,
dan
Fiqh/
Ibadah,
Tarikh.
Sekaligus
menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah wa hablun minannas). Melalui proses Pendidikan Agama Islam di SMA/SMK mampu untuk: 1) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga. 2) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui pendidikan agama Islam. 4) Perbaikan kesalahankesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. 5) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan di hadapinya sehari-hari. 6) Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke arah pengetahuan keagamaan yang makin tinggi Adapun pendidikan agama Islam di SMA/ SMK adalah: bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam
9
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.13 Sehingga secara umum disimpulkan bahwa minat belajar pendidikan
agama Islam
adalah kecenderungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat secara terus menerus, disertai dengan keinginan untuk mengetahuinya serta membuktikannya dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang didasarkan pada nilai-nilai islami. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki minat belajar PAI berarti ia memiliki dorongan dan cita-cita yang lebih dari pada lainnya. Dorongan dan cita-cita itu antara lain; ia berusaha mengetahui lebih jauh tentang ajaran agama dan mempunyai cita-cita yang luhur seperti; keyakinannya terhadap ajaran agamanya, memiliki sikap dan tingkah laku yang baik maupun bercita-cita menjadi anak yang berguna dan berakhlak terpuji. Adapun indikator-indikator minat yang dapat dikenal atau dapat dilihat melalui proses belajar diantaranya adalah: 1) Perhatian dalam Belajar Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi, siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang dipelajarinya. 2) Keingintahuan Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki rasa keingintahuan terhadap belajar tersebut. Siswa yang berminat terhadap bidang studi tertentu, maka ia akan merasa tertarik dan berusaha ingin tau lebih dalam terhadap mata pelajaran itu. Ia akan rajin belajar dan terus mempelajari semua ilmu yang 13
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Kurikulum SMA dan sederajad Standar Kopetensi, Jakarta : 2004
10
berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias tanpa ada beban dalam dirinya. 3) Motivasi Belajar Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi belajar yang interaktif. Motivasi merupakan salah satu determinan pentingnya dalam belajar. Menurut Martinis, motivasi berhubungan (1) arah perilaku (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu.14 Motivasi belajar biasanya ditandai dengan timbulnya perasan. Mula-mula merupakan psikologis, lalu merupakan suatu emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin boleh terjadi dan mungkin juga tidak, hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seseorang merasa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ada dua macam motivasi yaitu: motivasi intrinsik dan ekstrinsik, motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang didapat dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan
14
Hlm
Martinis Yamin, Kiat membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007).
11
atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan seterusnya. Dalam hubungannya dengan masalah motivasi, Hilgard dan Russel oleh Wasti Sumanto menyatakan sebagai berikut: The evidence seems rather clear, too, that motivation is not something aplied appart from the leaming situation but is an instrinsic part of it .15 Sebagai bukti nyata, dipercaya, bahwa motivasi bukanlah sesuatu bagian dari kegiatan belajar saja akan tetapi motivasi adalah bagian dari lingkungan sekolah mereka.
4) Kebutuhan. Minat tumbuh di dorong oleh kebutuhan (need) seseorang seperti kebutuhan menjadi orang kaya maka seseorang berusaha dengan jalan berdagang, berbisnis, menjadi pengusaha, dan sebagainya. Menurut Morgan, sebagaimana dikutip oleh Sardiman, manusia hidup memiliki berbagai kebutuhan, antara lain: a) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas b) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain c) Kebutuhan untuk mencapai hasil d) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan e) Kebutuhan
untuk
mewujudkan
diri
sendiri,
yakni
mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.16 Kelima macam kebutuhan tersebut di atas, kebutuhan beraktivitas sangat diperlukan oleh seseorang, karena tidak mungkin seorang anak berdiam diri terus menerus di rumah tanpa aktivitas termasuk kebutuhan belajar PAI. Sedangkan dalam 15 16
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rienaka Cipta, Cet. IV,) Hlm. 201 Sardiman, Interaksi dan Motifasi Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 2007, Hlm. 78-81.
12
kegiatan belajar PAI itu lebih banyak dipraktikkan ketimbang membaca atau menulis. Sebagaimana firman ALLAH SWT:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbr߉ç7÷èu‹Ï9 ÇÎÏÈ “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah.” (QS. Adz Dzaariat : 56)17 Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia disuruh untuk melakukan aktivitas ibadah agama, yakni mengabdi kepada Allah SWT. Kebutuhan untuk menyenangkan hati orang lain, dimana apabila dirinya berakhlak mulia, orang lain di pastikan akan senang termasuk orang tuanya. Kebutuhan untuk mencapai tujuan adalah salah satu target yang akan dicapai oleh seseorang, dimana dengan belajar PAI ia berusaha mencapai tujuan kesejahteraan dunia dan akhirat. Kebutuhan mengatasi kesulitan, hal ini di butuhkan ketika seseorang mengalami kesulitan hidup. Dengan belajar PAI maka ia setidaknya bisa berdoa memohon kepada Allah SWT. Agar kesulitan-kesulitan dalam hidupnya dapat diatasi dan diberikan kekuatan untuk sabar dalam menghadapi ujian yang diberikan-Nya. Dan yang terakhir kebutuhan untuk menunjukkan potensi dirinya, bahwa dengan memiliki ilmu pengetahuan agama itu dapat berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi agama dan negara. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar PAI Didalam minat belajar siswa terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhinya. Faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar diantaranya yaitu: 17
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV Asy Syifa’, 1999. Hlm. 862.
13
1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual.
Faktor
individual
ini
meliputi
faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.18 Menurut
Z.F.
Kawareh,
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat belajar antara lain; penguasaan pelajaran, consent
anak
sendiri,
situasi
dan
kondisi
belajar
kurang
menyenangkan.19 Menurut pendapat Wittherington dan Lee J. Cronbach, yang dikutip oleh Mustaqim, bahwa faktor-faktor yang mendorong perbuatan belajar, antara lain: 1) Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman dasar). 2) Penguasaan alat-alat intelektual. 3) Latihan-latihan yang terpencar 4) Penggunaan alat-alat berarti. 5) Latihan yang efektif. 6) Kebaikan bentuk dan sistem. 7) Efek penghargaan (reward) dan hukuman. 8) Tindakan pedagogis. 9) Kapasitas dasar.20 Dari ketiga pendapat tersebut di atas, pada hakekatnya terdapat persamaan, yaitu faktor yang terdapat pada diri anak dan faktor
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.
84. 19
Z.F. Kawareh, Pengembangan Minat Belajar, (Jakarta: Bina Keluarga, 1995). Hlm 2. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2001), Hlm. 70. 20
14
lingkungan. Faktor yang bergantung pada diri sendiri itu antara lain konstitusi tubuh, keadaan fisik, kesehatan jasmani, kematangan, maupun kemampuan mental. Sedangkan faktor dari yang kedua lingkungan bisa berupa keluarga, sekolah, kebudayaan, dan sistem. Menurut Chabib Thoha dalam bukunya John A. Barr, menyoroti perilaku anak yang kehilangan minat dalam belajarnya. Dia menulis beberapa faktor yang menyebabkannya. Faktor-faktor itu antara lain : 1) Kelainan jasmaniah pada mata, telinga atau bagian tubuh lainnya yang sangat mempersukar anak dalam mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas. 2) Pelajaran kurang merangsang, karena pelajaran dirasa kurang memenuhi kebutuhan anak maka anak cenderung merasa bosan. 3) Ada masalah atau kesukaran kejiwaan. Dalam hal ini anak akan menunjukkan gejala yang sama dimana-mana yakni menunjukkan minat atau memberi perhatian yang lebih besar kepada segala sesuatu di luar kelas. 4) Ada konflik pribadi dengan guru atau dengan orang tua dengan menunjukkan sikap ini sebenarnya ia hendak menunjukkan sikap melawan mereka jadi sikap ini merupakan satu jenis senjata untuk melawan.21 Pendapat tersebut di atas, menunjukkan bahwa kelainan pada jasmaniah, pelajaran yang tidak merangsang, adanya konflik pribadi merupakan faktor yang menyebabkan minat belajar, sehingga minat belajarnya menjadi berkurang. c. Upaya-upaya meningkatkan minat belajar PAI Sofyah berpendapat, seorang pelajar yang tidak mempunyai minat terhadap suatu pelajaran, dikarenakan ia belum mengetahui
21
Chabib Thoha et. al., PBM-PAI di Sekolah (Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar di Sekolah) ( Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 110-111
15
manfaat keilmuan dari mata pelajaran tersebut.22 Oleh karena itu dalam menumbuhkan minat seorang siswa harus mengetahui manfaat dari ilmu pengetahuan tersebut agar nantinya ia tertarik dan bersemangat dalam mempelajarinya Sehingga apabila sudah mulai menaruh minat terhadap mata pelajaran maka akan mudahlah baginya untuk memusatkan perhatian dalam belajar, bahkan lama-lama bisa menimbulkan kegembiraan dan rasa senang terhadap pelajaran yang semula tidak disukainya itu. Slameto,
mengatakan
cara
yang
paling
efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya siswa menaruh minat pada olah raga balap mobil. Sebelum mengajarkan percepatan gerak, pengajar dapat menarik perhatian siswa dengan menceritakan sedikit
mengenai balap mobil yang baru saja
berlangsung, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan ke materi pelajaran yang sesungguhnya.23 Pendapat tersebut berarti untuk menumbuhkan minat belajar PAI harus menggunakan minat-minat ataupun potensi siswa yang ada, kemudian memperlihatkan kejadian-kejadian yang sedang berlangsung berkaitan dengan agama lalu menceritakan hal-hal yang sedang terjadi itu dengan materi pelajaran. Jane Marie Albana mengatakan cara yang paling baik menjaga minat belajar menimbulkan rasa senang dan mampu, yaitu dengan: 1) Memaksimalkan potensi belajar 2) Menguasai suatu keahlian: mengurangi stres dan mengembangkan efisiensi belajar.24
22
Sofyan Sulistyowati, Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan Cinta Ilmu, 2001), Hlm. 10. 23 Slameto, Op Cit,. Hlm. 181 24 Jane Mare Albana, Sulit Belajar?, Alih Bhs. Sendang Pradani, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Hlm. 128-130.
16
Pendapat tersebut dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan atau menjaga minat belajar adalah dengan menimbulkan rasa senang dan mampu terhadap mata pelajaran, yaitu dengan memaksimalkan potensi belajar dan berusaha menguasai suatu keahlian. Bagi siswa yang tidak berminat, maka harus memahami faktor apa yang menjadikan anak kurang berminat. Cara terbaik untuk mengatasinya menurut Jalaludin antara lain: 1) memeriksa kondisi jasmani anak 2) cek kepada orang tua atau guru-guru lain 3) memperlihatkan anak di luar kelas atau sekolah, dan 4) mencoba menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak agar tergerak minatnya.25 Disamping cara tersebut, cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Apabila tidak berhasil, pengajar dapat memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. 2. Perilaku keberagamaan siswa a. Pengertian perilaku keberagamaan Keberagamaan yaitu perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada nash.26 Hal ini berarti sikap seseorang merupakan cerminan kepribadian didasarkan atas norma dan nilai agama yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memahami konsep keberagamaan siswa berati memahami sifat agama pada anak-anak.
Sebagaimana ciri-ciri yang mereka miliki, maka
agama pada anak-anak mengikuti pola pikirannya. Ide keberagamaan pada anak hampir sepenuhnya autoritarius, maksudnya konsep keberagamaan pada diri mereka dipengaruhi faktor diluar dari luar diri mereka. 25 26
Hlm 664
Ibid., Hlm 111. Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1989)
17
Hal tersebut dapat dimengerti karena sejak usia muda telah melihat, serta mempelajari hal-hal diluar diri mereka. Mereka melihat dan mengikuti apa yang di kerjakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang sesuatu yang berhubungan dengan kemaslahatan agama. Semakin banyak mereka menerima masukan melalui contoh-contoh orang dewasa, maka dapat dipastikan masa dewasanya akan meniru atau mencoba melakukan apa yang telah mereka lihat dimasa kecilnya. Adapun perilaku beragama mencakup 3 aspek yaitu iman, islam dan ihsan: 1)
Iman Iman Secara etimologi ialah Yakin, sedangkan menurut
terminologi syariat ialah keyakinan yang bersifat khusus, yaitu keyakinan kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya ,hari akhir, dan takdir baik atauapun buruk. Berkenaan dengan iman, ada 4 hal yang perlu kita perhatikan : Iman adalah asas diterimanya amal. Orang yang tidak beriman amalnya akan ditolah Allah dan tidak akan mendapatkan pahala. Hal ini sebagaiaman firman Allah,
Ï`yJsù ö@yJ÷ètƒ šÆÏB ÏM»ysÎ=»¢Á9$# uqèdur Ö`ÏB÷sãB Ÿxsù tb#t•øÿà2 ¾ÏmÍŠ÷è|¡Ï9 $¯RÎ)ur ¼çms9 šcqç6ÏF»Ÿ2 ÇÒÍÈ Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya untuknya (QS Al Anbiya 94). Iman bukan sekedar keyakinan, karena iman yang benar mencakup dua hal, yaitu keyakinan yang tidak dicampuri keraguan dan amalan sebagai pembenaran keyakinan. Iman harus utuh dan tidak bole setengah – setengah.
18
Iman bisa bertambah dan berkurang Iman bisa bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan, sedangkan rukun iman ada 6 yaitu, iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada nabi-nabi, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadar,
.Iman kepada Allah meliputi empat hal, yaitu mengimani wujud Allah, rububiyaNya, uluhiyahNya, nama-namaNya dan sifatsifatNya. Iman kepada malaikat meliputi tiga hal, yaitu mengimani nama-nama mereka, pekerjaan mereka, dan sifat-sifat mereka. Selanjutnya, terhadap kitab-kitab suci yang telah diturunkan Allah kepada para rasulNya, kita wajib mengimaninya secara global dan membenarkannya. Iman kepada para rasul menuntut kita meyakini bahwa setia rasul yang diutus Allah adalah benar, datang membawa kebenara, jujur mengenai segala yang disampaikan, dan jujur mengenai apa yang diperintahkan kepadanya. Kita mengimani secara umum pada rasul yang tidak kita kenal secara pasti dan kita imani secara rinci pada rasul yang kita kenal secara pasti melalui nash. Iman pada hari akhir meliputi segala yang disampaikan Nabi mengenai apa yang terjadi sesudah kematian, termasuk kejiadan di alam kubur, sepertipertanyaan malaikat dan kenikmatan atau azab di alam kubur. Iman kepada takdir meliputi empat hal : Mengimani bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu, baik secara global maupun terperinci, secara azali
maupun
selama-lamanya.Mengimani
bahwa
Allah
telah
menuliskan dalam Lauhul Mahfuzh ketentuan mengenai segala sesuatu hingga kiamat tiba mengimani bahwa segala yang terhadi di alam ini adalah berdasarkan kehendak Allah, artinya tidak ada satu pun yang terlepas dari kehendakNya 2)
Islam
19
,
Islam. Secara bahasa, Islam berarti mtunduk dan berserah
diri sepenuhnya kepada Allah. Menurut syariat, Islam adalah agama yang datangnya dari Allah SWT yang di bawa oleh rusulullah Muhammad SAW. Adapun rukun iman ada 5 yaitu syahadat bersaksi bahwa tidada Tuhan yang berjak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah sekali seumur hidup bagi yang mampu. Lima rukun tersebut bisa dikategorikan lagi menjadi dua jenis, yaitu perkataan (contohnya mengikrarkan dua kalimah syahadat) dan perbuatan (misalnya shalat, puasa, zakat, dan haji). berhaji
3)
Ihsan Ihsan. adalah beribadah kepada Allah dengan penuh antusias dan bermunajat kepadaNya seakan melihatNya sehingga ingin sekali sampai kepadaNya. Jika hal itu sulit diraih, tingkatan di bawahnya ialah beribadah kepada Allah dengan rasa takut dan lari dari azabNya.
Ada lima macam dimensi keberagamaan, kelima dimensi yang selanjutnya akan penulis uraikan sebagai berikut: 1) Dimensi keyakinan 2) Dimensi praktek agama 3) Dimensi pengalaman 4) Dimensi pengetahuan agama 5) Dimensi konsekuensi.27 Secara garis besar, kelima dimensi dapat dijelaskan sebagai berikut: 27
Muhaimin, et. al., Paradikma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidika Islam di Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). 293.
20
1) Dimensi keyakinan Dimensi ini berisikan
pengharapan-pengharapan dimana
orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologi tertentu, mengakui keberadaan doktrin-doktrin tersebut, setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan
dimana para
penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi ruang lingkup keyakinan itu bervariasi, tidak hanya diantara agamaagama tercapai seringkali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama. Insentitas beragama mempunyai dua tipe, yaitu semangat beragama positif dan semangat beragama kurafi.28 a) Semangat positif Semangat agama yang positif itu disertai dengan menjauhkan bid’ah dan kurofat dari agama dan menghindari gambaran sensual terhadap beberapa agama seperti malaikat, gambaran surga, neraka dan syaitan tidak lagi di bayangkan atau dilihat, akan tetapi bisa memikirkan secara abstrak. Semangat agama positif itu berusaha melihat agama dengan pandangan kritis, tidak mau menerima pandanganpandangan yang tidak masuk akal dan bercampur dengan kurofat-kurofat. Pandangan seperti ini membangkitkan rasa aman terhadap agamanya. Tindakan dan sikap semangat positif, akan terlihat perbedaanya sesuai dengan kecenderungan kepribadianya. b) Semangat kurafi Bagi orang yang mempunyai sifat kekanak-kanakan, agama dan keyakinannya biasanya lebih cenderung mengambil kepada unsur-unsur luar yang telah tercampur kedalam agama, seperti kurofat, bid’ah, dan sebagainya, jin, setan, makam wali,
28
Zakiah Daradjat, Pembinaan Jiwa/ Mental, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974). Hlm. 25
21
ayat-ayat dipakai untuk jimat, dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila semangat kurafi ini terjadi pada orang yang terbuka maka akan berpengaruh bukan hanya pada dirinya tetapi pada orang lain, maka orang-orang yang seperti ini akan tercermin atas prilaku yang bertanggung jawab atas ajaran agamanya. Kedua semangat tersebut dalam agama anak akan diaktualisasikan dan diekspresikan dalam bentuk keberagamaan yang masing-masing akan dialami anak. 2) Dimensi praktek agama Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktek-praktek terdiri dari dua kelas penting. Ritual
mengacu
pada
seperangkat
ritus,
tindakan
keagamaan formal dan praktek-praktek suci yang semua agama mengharapkan para penganutnya untuk menjalankannya. Dalam agama kristen sebagian dari pengharapan ritual formal diwujudkan dalam kebaktian di gereja, persekutuan suci, baptis, perkawinan dan semacamnya. Dalam Islam perintah-perintah yang harus di jalankan adalah: a) Menjalankan shalat. Shalat adalah penyerahan diri seorang muslim kepada Allah yang ditegakkan sebanyak lima kali sehari semalam. Firman Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 berbunyi:
!$tBur (#ÿrâ•ÉDé& žwÎ) (#r߉ç6÷èu‹Ï9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJ‹É)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨“9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ
22
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (dalam menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dengan demikianlah agama yang lurus.” (QS Al-Bayyinah:5) 29 Dalam melaksanakan hubungan dengan Allah, orang yang memiliki keberagamaan dan kesadaran yang matang benar-benar menghayati hubungan tersebut dan tiap kali penghayatan . hal ini karena ibadah bersifat obyektif, kreatif dan dinamis, maka orang yang bertakwa senantiasa menjalin hubungan dengan Allah, manusia dan alam sekitarnya melalaui sikap dan tingkah lakunya. Karena sikap dan tingkah lakunya berdasarkan ajaran agama. b) Puasa ramadhan Puasa ramadhan merupakan rukun Islam yang keempat, sedangkan hukumnya adalah fardhu ain bagi setiap muslim yang baligh serta berakal sehat. Firman Allah dalam surat Al-baqarah ayat 183 berbunyi:
$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)-Gs? ÇÊÑÌÈ “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183).30 Berdasarkan ayat tersebut, dilihat dari sudut rohaniah, maka efek terpenting dai puasa adalah membentuk watak manusia yang patuh dan disiplin terhadap peraturan, orang yang puasa akan senantiasa mematuhi perintah Allah dengan tidak makan, minum, menggauli istri dari terbitnya fajar sampai 29 30
Depag. RI., Op Cit., Hlm 1084. Ibid., Hlm. 44
23
terbenamnya matahari, bahkan selain itu dengan berpuasa akan membentuk pribadi yang santun, pemaaf, suka menolong, berkata jujur, serta meninggalkan kepribadian buruk lainnya. c) Zakat Zakat merupakan pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat dan ukuran tertentu diberikan kepada golongan tertentu, jadi zakat merupakan sebagian kekayaan yang diambil dari milik seorang yang punya dan diberikan sesuai dengan ketentuannya kepada orang yang berhak (8 macam asnaf mustahik). Zakat juga merupakan kewajiban yang harus di laksanakan oleh setiap muslim. Sebagaimana firman Allah:
(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨“9$# (#qãèx.ö‘$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§•9$# ÇÍÌÈ “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’” (QS. Al-Baqarah: 43)31 3) Dimensi pengalaman Dimensi ini berisikan serta memperhatikan fakta bahwa semua agama mendukung pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subyektif serta langsung mengenai kenyataan terakhir (kenyataan terakhir: bahwa ia akan mencapai suatu kontak dengan perantara supranatural), seperti telah dikemukakan. Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi dan sensasi-sensasi yang dialami seorang pelaku atau didefinisikan suatu kelompok keagamaan (suatu masyarakat) yang melihat komunikasi walaupun kecil, dengan suatu esensi ketuhanan, yakni dengan tuhan, dengan kenyataan terakhir, dengan otoriti trensentral. Tegasnya, ada 31
Depag RI., Op Cit., 14
24
kontras-kontras yang nyata dalam berbagai pengalaman tersebut yang dianggap layak oleh berbagai tradisi dan lembaga keagamaan, dan agama juga bervariasi dalam hal dekatnya jarak dengan prakteknya. Namun, setiap agama juga memiliki nilai jarak minimal terhadap sejumlah pengalaman subyektif keagamaan seperti tanda beragama individu. 4) Dimensi pengetahuan agama Demensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak
mempunyai jumlah minimal
pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi pengetahuan dan keyakinan jelas berkaitan satu sama lain karena pengetahuan mengenai satu keyakinan jelas adalah syarat bagi penerimaannya. Walaupun demikian,
keyakinan
tidak
perlu
diikuti
oleh
syarat
pengetahuannya, juga semua keyakinan agama tidak perlu bersandar pada keyakinan. Lebih jauh, seorang dapat berkeyakinan kuat tanpa benar-benar memahami agamanya, atau kepercayaannya bisa kuat atas dasar pengetahuan yang sedikit. Dimensi pengetahuan agama meliputi pengetahuan siswa atau anak tentang materi pendidikan agama islam sebagai bekal kehidupan beragama dalam melaksanakannya pada kehidupan sehari-hari Sebetulnya
materi
pendidikan
agama
Islam
dalam
lingkungan sekolah dan keluarga sama, yakni mencakup semua segi ajaran agama Islam. Kalaupun ada hanyalah dari segi penyampaian, misalnya di sekolah, pendidikan agama Islam lebih cenderung bersifat teori/ pengetahuan dengan sedikit praktek sehingga evaluasinya cenderung pada aspek kognitif, sekalipun aspek afektif dan psikomotoriknya juga dinilai, biasanya para guru mengalami kesulitan dalam melakukan evaluasi sebaliknya, dalam lingkungan keluarga pendidikan ditekankan pada penanaman jiwa
25
agama dengan membiasakan sifat-sifat dan sikap yang baik sesuai ajaran agama Islam. Adapun materi Pendidikan Agama Islam adalah Ajaran agama Islam yang terdiri dari 3 unsur pokok, yaitu aqidah, ibadah dan mu’amalah. Materi pendidikan harus mengacu kepada tujuan pendidikan, bukan sebaliknya tujuan mengarah kepada tujuan materi "Pendidik yang bertanggung jawab atas tugasnya, akan melepaskan diri dari keterkaitan yang erat antara tujuan dan materi pendidikan, karena keduanya tidak mungkin dipisahkan. Materi pendidikan harus diupayakan agar tidak terjadi keterasingan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, tujuan pendidikan yang telah dirumuskan akan memberi kemungkinan lebih mudah untuk bisa dicapai sebagaimana diharapkan. Di bawah ini akan penulis uraikan sedikit tentang materi Pendidikan Agama. Islam, yaitu aqidah, ibadah dan mu’amalah. a) Aqidah Aqidah merupakan kesanggupan meyakinkan akal dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan usaha menonjolkan bukti-bukti dan dalil-dalil yang sesuai dengan keperluan dan kemaslahatan. Jika seorang anak telah ditanamkan pemahaman tentang aqidah dan dengan di beri bukti-bukti atas kekuasaan Allah, maka sikap dan perbuatan sehari-harinya dapat diwujudkan. Namun pemahaman harus terus-menerus diberikan sehingga perlu pengawasan dan perhatian dari para. pendidik di sekitarnya. b) Ibadah
Ibadah adalah aturan agama yang mengatur hubungan manusia dengan penciptanya, yaitu Allah SWT. Ibadah merupakan suatu perbuatan yang dikerjakan kaum muslimin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan jalan
26
menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah SWT. Perbuatan ibadah merupakan perwujudan seseorang dalam beragama. Karena beribadah adalah suatu perintah yang harus
dilaksanakan
bagi
setiap
muslim
baik
berhubungan dengan Allah SWT. maupun hubungannya dengan sesama manusia. Agama Islam mengajarkan dengan lengkap, bukan saja prinsip-prinsipnya,
tetapi
juga
pelaksanaannya.
Dalam
lapangan ibadah tidak boleh ada perbuatan dalam bentuk campuran dengan unsur lain atau dalam bentuk pembaharuan yang disebut sinkretisme (memasukkan unsur kepercayaan atau agama lain) dan bid'ah (mengada-ada sesuatu yang baru yang tidak diajarkan oleh Al Qur'an dan Hadits). Jika diperhatikan dari pengertian di atas, maka terkandung unsur pokok dalam ibadah, yaitu (1) Ada perbuatan (2) Perbuatan tersebut dilakukan oleh orang mukalaf (3) Maksud
dikerjakannya
perbuatan
itu
adalah
untuk
mendekatkan diri kepada Allah (4) Sebagai realisasi iman. kepada Allah dalam beribadah tidak boleh ada percampuran dengan unsur agama lain dan mengada-ada sesuatu yang tidak terdapat dalam Al Qur'an dan sunnah Rasul. Dengan demikian perbuatan yang tidak disertai dengan keimanan, umpamanya dikerjakan oleh orang kafir, perbuatan tersebut dipandang baik secara umum, adalah tidak baik dinilai sebagai ibadah. Sebagaimana firman Allah :
27
tûïÏ%©!$#ur (#ÿrã•xÿŸ2 öNßgè=»uHùår& ¥>#uŽy£x. 7pyè‹É)Î/ çmç7|¡øts† ãb$t«ôJ©à9$# ¹ä!$tB #Ó¨Lym #sŒÎ) ¼çnuä!$y_ óOs9 çnô‰Ågs† $\«ø‹x© y‰y`urur ©!$# ¼çny‰ZÏã çm9©ùuqsù ¼çmt/$|¡Ïm 3 ª!$#ur ßìƒÎŽ| É>$|¡Ïtø:$# ÇÌÒÈ “Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana, di tanah yang datar, yang disangka air oleh orangorang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu, dia tidak mendapatkan apa-apa (ketetapan) Allah disinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (Q.S. An-Nur : 39)32 Begitu pula sebaliknya, perbuatan yang dikerjakan oleh seorang muslim yang didasari iman, namun tidak untuk sarana mendekatkan diri kepada Allah, bahkan melupakan-Nya maka tidak dinamai ibadah. c) Muamalah/Akhlak Pengertian akhlak atau mu’amalah adalah aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dan sesamanya baik sesama agama maupun yang berlainan agama dan juga mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya (alam semesta). Akhlak mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia, dia merupakan sumber pengetahuan terhadap manusia dalam kegiatannya meliputi seluruh aspek kehidupannya, baik kehidupan yang berhubungan dengan perorangan, masyarakat, atau dengan Tuhan. Dan pada akhlaklah tercermin kepribadian seseorang yang menjadi salah satu komponen dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.33 5) Dimensi konsekuensi
32
Depag. RI., Op Cit., Hlm. 551 Chabib Thoha, at.al., Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999), Hlm 20 33
28
Konsekuensi dalam beragama berlainan dengan empat dimensi yang sudah dibicarakan di atas. Dimensi ini mengacu kepada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Dalam dimensi ini mencakup antara lain: a) Dalam bentuk perbuatan Dalam bentuk perbuatan orang yang mempunyai konsekuensi beragama mempunyai pegangan agama yang teguh dan tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari, hal ini tidak hanya dilihat dari perbuatan seseorang dalam bentuk kelompok. Contohnya berdo'a bersama, shalat berjamaah, berikhrom dan sebagainya. Sedangkan dari individu ia akan menjauhkan perbuatan yang dilarang oleh Allah, kapan saja, dimana saja berada. Jadi ia hanya takut kepada Allah. Dengan demikian maka akan tercermin kepribadian yang luhur. b) Menggunakan waktu luang Salah satu faktor yang mengganggu perkembangan anak adalah tidak dimanfaatkannya waktu luang secara tepat. Sejak permulaan perkembangannya anak-anak gemar bermain, bercanda, berkreasi menikmati pemandangan yang tidak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila waktu luang tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya maka termasuk golongangolongan orang yang merugi. Firman Allah dalam surat Al-Ashr:
ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# ’Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ "Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang mengadakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
29
menasehati supaya berbuat sabar." (QS. Al-Ashr : 1-3)34 Ayat tersebut mempunyai maksud agar manusia senantiasa menggunakan waktu luang untuk selalu berbuat kebaikan dalam bentuk kebaikan, dan jangan membiarkan waktu berlalu tanpa adanya tindakan yang konkrit, lebih-lebih dimasa remaja, karena masa yang penuh dengan pembentukan identitas
kepribadian
diri di
tengah-tengah
masyarakat
sekitarnya. Untuk memanfaatkan waktu luang, bisa dimanfaatkan melalui bermacam-macam kegiatan agama atau sosial dan lain sebagainya. Seperti membaca Al-Qur'an, diskusi-diskusi, berlatih keterampilan, belajar, olah raga, membaca, masuk pesantren kilat dan lain sebagainya. Untuk itulah diharapkan dengan memanfaatkan waktu luang yang bermanfaat, agar berguna bagi pembentukan identitas diri dan siswa bisa menemukannya sehingga, mereka mampu mencintai dirinya sendiri dan agar tidak menjadi orang-orang yang merugi.35 b. Macam-macam perilaku keberagamaan Sebagai
makhluk
Tuhan,
manusia
berkewajiban untuk
menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangannya. Karma manusia telah diciptakan dengan segala keunikan dan kesempurnaan, yang hal itu adalah merupakan karunia Tuhan, maka manusia berkewajiban untuk bersyukur kepada-Nya yang diwujudkan dengan sikap taqwa, tawakkal, dzikir dan segala perilaku yang merupakan wujud dari pengabdian manusia kepada sang penciptanya. Hubungan vertikal atau hubungan manusia dengan Tuhannya (Hablum minallah) akan tetap harmonis bila manusia mampu mengenal Tuhannya.
34
Depag. RI., Op Cit., Hlm. 1099 Muhaimin, at.al., Paradigma Pendidikan Islam, (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam di Sekolah) 2001 Hlm 203 35
30
Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib, bahwa pengenalan itu dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1) Melalui wahyu, yaitu pesan Tuhan yang disampaikan melalui Rasul-Nya, yang telah tertulis dalam Alkitab 2) Melalui
hikmah,
Tuhan
mengarahkan
kebijaksanaan
dan
kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Tuhan dengan cara memperhatikan alam sebagai bukti adanya Tuhan. 3) Melalui fitrah, tabiat perasaan tentang adanya Tuhan, yaitu manusia wajib mengakui adanya Tuhan karena dirinya penuh keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan. Sebagaimana firman Allah :
“Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚö‘F{$# $V©ºt•Ïù uä!$yJ¡¡9$#ur [ä!$oYÎ/ tAt“Rr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt•÷zr'sù ¾ÏmÎ/ z`ÏB ÏNºt•yJ¨V9$# $]%ø—Í‘ öNä3©9 ( Ÿxsù (#qè=yèøgrB ¬! #YŠ#y‰Rr& öNçFRr&ur šcqßJn=÷ès? ÇËËÈ "Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (Q.S. Al Baqarah: 22).36 Sebagai makhluk sosial, manusia hidup saling membutuhkan, tolong-menolong, dan berhubungan dengan sesama manusia (hablum minannas). Dalam interaksi sosial, manusia bebas berbuat dan merdeka berkehendak, sebatas dengan hak dan kewajibannya, tanpa adanya upaya mengganggu kebebasan dan kemerdekaan orang lain. Untuk menciptakan suasana yang penuh ukhuwah, dibutuhkan seperangkat aturan yang disebut dengan norma atau kaidah kehidupan. Norma tersebut harus dikristalisasikan pada undang-undang suatu negara agar dapat diamalkan manusia secara keseluruhan. 36
Depag. RI., Op Cit., Hlm. 11-12
31
(#qçRur$yès?ur ’n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“uqø)-G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? ’n?tã ÉOøOM}$# Èbºurô‰ãèø9$#ur “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (Q.S Almaidah:2) 37 Ayat tersebut di atas dapat diketahui bahwa tolong menolong merupakan salah satu bentuk keberagamaan seorang muslim, yaitu tolong menolong dalam berbuat kebajikan. c. Perilaku yang positif di sekolah Perbuatan manusia selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain situasi dan kondisi tempat dimana manusia itu berada atau tinggal. Hal ini juga berlaku bagi siswa yang ada di sekolah. Dimana sekolah adalah tempat bertemunya antara siswa satu dengan siswa yang lainnya dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda, sehingga akan memunculkan perilaku baik di sekolah tersebut. Sebagai
makhluk
Tuhan,
manusia
berkewajiban untuk
menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangannya. Karena manusia telah di ciptakan dengan segala keunikan dan kesempurnaan, yang hal itu adalah merupakan karunia Tuhan, maka manusia berkewajiban untuk bersyukur kepada-Nya yang diwujudkan dengan sikap Taqwa, tawakkal dzikir dan segala perilaku yang merupakan wujud dari pengabdian manusia kepada sang penciptanya. Adapun perilaku yang positif di sekolah antara lain 1) Menghormati dan mendo'akan guru Sebagai menghormati
seorang dan
pelajar
mendo'akan
sudah gurunya
selayaknya selama
selalu
hayatnya.
Menghormati dan mendo'akan guru antara lain dengan meneladani pribadinya, mencontoh etikanya dengan anggapan bahwa gurunya
37
Depag. RI., Op Cit., Hlm. 157
32
itu adalah teladan yang baik dan patut diteladani. Siswa juga perlu memahami guru selain transfer of know league dan transfer of culture, guru juga transfer of value. 2) Disiplin Salah satu perilaku yang positif dalam sekolah adalah disiplin, disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Allah berfirman surat An Nisa ayat 59, yang artinya :
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãè‹ÏÛr& ©!$# (#qãè‹ÏÛr&ur tAqß™§•9$# ’Í<'ré&ur Í•öDF{$# óOä3ZÏB " Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu..(Q.S. An Nisa 59) Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya disiplin dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disiplin
perlu
di
dalam
penggunaan
waktu
perlu
diperhatikan dengan seksama. Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Hari yang sudah lewat tak akan datang lagi, disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan negara serta jauh dari sifat putus asa. 3) Amar makruf nahi munkar Salah satu perilaku positif yang perintahkan dalam Islam adalah amar makruf nahi mungkar atau mengajak kebaikan dan melarang kemungkaran. Sebagaimana Sabda Nabi
33
: ,
:
(
,
).
Dari Abu Sa’id al-khurdy r.a. berkata: saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka rubahlah dengan kekuasaannya, maka jika mampu rubahlah dengan lisanya, dan apabila tidak dapat maka rubahlah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim.). Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa bila ada kemungkaran diperintahkan memberantas dan membasminya. Adapun caranya ada tiga, yaitu kalau dapat diberantas dengan kekuatan tangan atau kekuasaan, kalau tidak bisa maka dengan lidah, dan kalau dikhawatirkan akan lebih besar bahayanya, maka cukup membenci dalam hati. 4) Aktif mengikuti kegiatan agama Pendidikan Islam tidaklah terpaku pada materi, alat media yang diberikan, namun lebih penting adalah amalan atau praktiknya. Dalam pendidikan kits kenal dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor, maka berkaitan dengan perilaku anak adalah psikomotor. Termasuk aktif mengikuti kegiatan agama dapat menunjang dan menambah ilmu pengetahuan agama. Hal ini penting untuk dilaksanakan, karena kehidupan pribadi jugs tidak terlepas dari kehidupan sosial yang harus bekerjasama saling mempengaruhi satu sama lain. Disamping itu aktif mengikuti kegiatan agama merupakan bukti bahwa baginya telah mengetahui dan memahami ajaran agama yang diberikan dan terampil, kreatif, mandiri dalam berperilaku. d. Perilaku di dalam keluarga
34
Dalam keluarga, peran penting pembinaan perilaku/ akhlak terletak pada orang tua, maka memuliakan dan berbakti kepadanya selama perintah tidak melanggar ajaran Islam. Sebagaimana firman Allah
* 4Ó|Ós%ur y7•/u‘ žwr& (#ÿr߉ç7÷ès? HwÎ) çn$-ƒÎ) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) 4 $¨BÎ) £`tóè=ö7tƒ x8y‰YÏã uŽy9Å6ø9$# !$yJèd߉tnr& ÷rr& $yJèdŸxÏ. Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdö•pk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJƒÌ•Ÿ2 ÇËÌÈ "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya". (QS. Al Isra' : 23) Berbuat baik kepada Ibu bapak ketika keduanya masih hidup sebagaimana tersebut diatas sangat dianjurkan. Jika harus memilih antara keduanya, maka ibu lebih utama daripada ayah. Dikatakan oleh Zainudin, bahwa perilaku di dalam keluarga selain tersebut di atas, juga memelihara silaturahmi, yakni dengan saling mengunjungi, membantu saling bermusyawarah, dan saling memahami.38 Perilaku tersebut di atas, merupakan anjuran Nabi Muhammad saw, termasuk menyayangi saudara yang lebih muda dan lebih tua. Sebab tidak termasuk umat Nabi jika suka menipu, dan tidak beriman. e. Perilaku di dalam masyarakat Banyak perilaku yang harus dilakukan di dalam masyarakat berkaitan dengan perilaku terpuji. Hal ini harus diterapkan karena setiap manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan sate sama lainnya. Perilaku yang harus dilakukan antara lain menurut Zainudin,
38
Zainudin A, Muhammad Jambari, Al-Islam2, Muamalah Dan Ahlaq, (Bandung, Pustaka Setia 1999), Hlm 95
35
adalah saling menghormati, saling menolong, menepati janji, berkata sopan, berlaku adil.39 Hal tersebut di atas juga ditegaskan dalam Al Qur'an Surat AlMaidah ayat 2 yang berbunyi:
(#qçRur$yès?ur ’n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“uqø)-G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? ’n?tã ÉOøOM}$# Èbºurô‰ãèø9$#ur "Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam perbuatan doss dan permusuhan". (Al-Maidah : 2).40 Dari beberapa uraian tersebut diketahui bahwa semua perilaku yang positif merupakan dasar-dasar dalam menumbuhkan kesadaran sosial dan menguatkan kecintaan di jalan Allah. Oleh karena termasuk seorang siswa tentunya harus diajarkan pendidikan tersebut di atas.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan Beberapa hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya yang membahas topik yang sama antara. lain : 1) Skripsi Edi Santoso, NIM. 3100289, Mahasiswa IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah tahun 2004, dengan judul "Persepsi siswa terhadap bidang studi dan pengaruhnya pada perilaku keberagamaan siswa SMPN 2 Sukolilo Pati". Skripsi ini membahas tentang persepsi siswa terhadap bidang studi PAI pengaruhnya terhadap perilaku keberagamaan. Jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 67 siswa. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik dengan rumus "regresi satu prediktor", menghasilkan ada pengaruh positif antara persepsi siswa terhadap bidang studi PAI dengan perilaku keberagamaan, dengan hasil perhitungan Free
39 40
Ibid,. Hlm 98. Depag. RI., Op Cit., Hlm. 156
36
9,32 dan uji t diperoleh 3,05. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis diterima.41 2) Skripsi Makmun, NIM. 198154, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Walisembilan Semarang tahun 2001, yang berjudul: "pengaruh prestasi belajar mata pelajaran. Pendidikan Agama Islam terhadap intensitas beragama di SDN 1 Gubungsari Pegandon tahun 2001, Jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik dengan rumus "korelasi penelitian", menghasilkan ada pengaruh positif dan signifikan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan intensitas beragama, dengan taraf signifikansi 0,675. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis diterima.42 3) Skripsi Puan Ning Tias, NIM. 199146, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Walisembilan Semarang tahun 2001, yang berjudul: "Pengaruh Pendidikan Agama Islam dan religiusitas terhadap kesadaran beragama Islam siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kendal tahun 2001". Skripsi ini membahas tentang Pendidikan Agama Islam dan Religiusitas pengaruhnya terhadap kesadaran beragama. Jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 47 siswa. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik dengan rumus "korelasi penelitian", menghasilkan ada pengaruh positif dan signifikan antara Pendidikan Agama Islam dan Religiusitas dengan kesadaran beragama, dengan koefisien korelasi 0,753. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis diterima.43 4) Skripsi Mokhtar Nugroho, NIM 3103152, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah tahun 2008, dengan judul “Pengaruh minat
41
Edi Santoso, Skripsi (Persepsi siswa terhadap bidang studi dan pengaruhnya pada perilaku keberagamaan siswa SMPN 2 Sukolilo Pati) IAIN Walisongo Semarang, 2001 42 Makmun, Skripsi (Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran. Pendidikan Agama Islam terhadap intensitas beragama di SDN 1 Gubungsari Pegandon) , SETIA WS Semarang. 2001 43
Puan Ning Tias, Skripsi, (Pengaruh Pendidikan Agama Islam dan religiusitas terhadap kesadaran beragama Islam siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kenda) SETIA WS Semarang. 2001.
37
belajar PAI terhadap perilaku keberagamaan siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kendal”. Skripsi ini membahas tentang pengaruh minat belajar siswa terhadap bidang studi PAI terhadap perilaku keberagamaan. Jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 53 siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus regresi satu prediktor, menghasilkan ada pengaruh positif antara minat belajar PAI siswa terhadap
perilaku keberagaman, dengan hasil perhitungan
Freg
26,947 dan uji t diperoleh 2,678. berdasarkan hasil tersebut hipotesis diterima.44
C. Rumusan Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai "suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.45 Demikian pula dikatakan Sumadi Suryabrata, bahwa: Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.46 Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: "Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa". Artinya: Semakin tinggi minat belajar PAI, maka perilaku keberagamaan semakin baik. Mengingat bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin salah, maka penulis akan melakukan pengkajian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak sesuai data yang terkumpul secara empiris.
44
Mokhtar Nugroho, Skripsi, (Pengaruh minat belajar PAI terhadap perilaku keberagamaan siswa di SMA NU 01 Al Hidayah Kendal) IAIN Walisongo Semarang 2008 45 Suharsami Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rieneka Cipta, 2002, Hlm 64. 46 Sumadi suryabrata, Methodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. XIV, Hlm 21
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Berpijak dari rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 4. Untuk mengetahui minat belajar PAI siswa di SMKN 04 Kendal? 5. Untuk mengetahui perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal? 6. Untuk mengetahui ada atau tidak korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal?
B. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam rangka mencari dan mengumpulkan data guna menyusun laporan penelitian, penulis mengambil waktu dan tempat penelitian, yaitu: 1. Waktu Penelitian Waktu diadakan penelitian penulis memulai dari tahap pra penelitian hingga pengambilan data yang membutuhkan waktu kurang lebih tiga (3) bulan, bulan pertama sebagai pengumpulan data, bulan kedua dan ketiga, sebagai penyempurnaan penyusunan laporan, yaitu antara bulan Agustus-Oktober 2010. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SMKN 04 Kendal, di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.
C. Variabel Penelitian Variabel adalah “obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian penelitian”47 berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta) Cet. Ke XI, Hlm. 99.
39
1. Variabel Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar PAI, dengan indikator: a. Perhatian dalam belajar b. Keingin tahuan. c. Motifasi belajar d. Kebutuhan belajar48 2. Variabel Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku keberagamaan siswa, dengan indikator: a. Keyakinan beragama b. Praktek agama c. Pengalaman agama d. Pengetahuan agama e. Konsekuensi49
D. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) yang berjenis kuantitatif, sehingga dalam menganalisis datanya digunakan analisis statistik yaitu dengan rumus korelasi product moment. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian analisis korelasi produc moment, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mencari dasar-dasar untuk mengkorelasikan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, di tetapkan dua variabel, yaitu variabel bebas/ pengaruh dan variabel terikat/ terpengaruh. Adapun pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan kuantitaif, yaitu penelitian yang didasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistic dari satu variabel untuk dijajaki secara terpisah dan kemudian dihubungkan. 48
Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan (dengan Pendekatan Baru) (bandung: Remaja Rosda Karya, 2005) hlm: 136 49 Muaimin, et. al., Paradikma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidika Islam di Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). 293.
40
E. Populasi, Sample dan Tehnik Pengambilan Sample a. Populasi. Populasi adalah “keseluruhan obyek penelitian”50 adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKN 04 Kendal, yang terdiri dari kelas X 373 anak, kelas XI 387 anak, dan kelas XII 395 anak, sehingga populasi berjumlah 1155 anak. b. Sample. Sample adalah sebagian dari populasi terjangkau yang mempunyai sifat yang sama dengan populasi.51 Adapun sample dari penelitian ini adalah siapa saja siswa SMKN 04 Kendal tanpa memandang status kelas dan jurusan yang mereka ambil, sedangkan jumlah Sample dalam penelitian ini adalah sebanyak 116 siswa. Menurut Arikunto, apabila dalam penelitian subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% & atau 20-25% atau lebih. 52 Sehubungan dengan pendapat tersebut, selanjutnya jumlah Sample dalam penelitian ini peneliti menentukan sample 116 siswa atau 10% dari jumlah populasi. c. Tehnik pengambilan sample. Adapun dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan tehnik sample random sampling artinya dalam pengambilan Sample anggota populasi dilakukan secara acak tanpa membedakan strata yang ada dalam populasi itu.53 Cara ini dilakukan karena populasi dianggap homogen.
50
Ibid, Hlm. 108 Nana Sudjana, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, Cet. III), hlm 85 52 Suharsami Arikunto, Op. Cit. Hlm. 112 53 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung, CV. Alfabeta, 2003, Cet. V), hlm. 57 51
41
F. Tehnik Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Angket/ kuesioner Angket adalah pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada subyek/ responden penelitian.54 Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah jenis kuesioner langsung, yaitu jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada subyek yang ingin dimintai pendapat, keyakinan atau dimintai pendapatnya sendiri.55 Angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa dengan membagikan sejumlah item pertanyaan tertulis kepada responden. b. Observasi Observasi yaitu “kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh pancaindra”.56 Metode ini digunakan untuk menggali data-data yang mudah diamati secara langsung seperti; minat belajar PAI siswa baik di dalam kelas maupun di perpustakaan sekolah, perilaku keberagamaan siswa, sarana prasarana dan sebagainya. c. Wawancara/ Interview Interview yaitu: “suatu teknik pengumpulan data dengan cara dialog yang dilakukan dengan pewawancara untuk memperoleh informasi dari ter wawancara”.57 Teknik ini digunakan untuk mengetahui minat belajar PAI di SMKN 04 Kendal dan untuk mengetahui perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal melalui wawancara kepada responden dan guru PAI di SMKN 04 Kendal . d. Dokumentasi
54
Sanafiah, Faisal, Format-Format Penelitian Sosia Dasar dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali, 1997), Hlm; 122 55 Suharsami Arikunto, Op. Cit. Hlm. 206 56 Ibid., hlm. 146. 57Ibid ., hlm. 45
42
Tidak kalah penting dengan metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan guru PAI atau nilai raport siswa. Tehnik ini digunakan untuk memperoleh data tentang minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa disekolah.
G. Tehnik Analisis Data Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka penulis menggunakan analisis statistic dengan langkah sebagai berikut: 1.
Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan ini adalah analisis untuk mantabulasi datadata yang diperoleh dengan menggunakan table distribusi frekuensi. Untuk memperoleh data tentang minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa penulis membagikan angket kepada responden dengan cara memberi pernyataan secara tertulis yang kemudian diberi bobot nilai pada setiap alternative jawaban kemudian mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif, yaitu dengan kriteria sebagai berikut: a. Untuk alternative jawaban a dengan skor 4 b. Untuk alternative jawaban b dengan skor 3 c. Untuk alternative jawaban c dengan skor 2 d. Untuk alternative jawaban d dengan skor 158 Setelah data terkumpul penulis melakukan penyusunan data hasil angket jawaban responden tentang Minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
2. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini untuk menguji hipotesis lebih lanjut dengan melalui distribusi data dari analisis pendahuluan, kemudian distribusi data tersebut
58
Suharsami Arikunto, Op. Cit. Hlm. 216
43
diuji dan diolah dengan rumus statistik product moment. Adapun rumus product moment sebagai berikut : rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
[N ∑ X
2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
]
59
Dimana : rxy
: koefesien korelasi antara X dan Y.
XY
: Perkalian antara X dan Y.
X
: Variabel independent (minat belajar PAI)
Y
: Variabel dependent (prilaku keberagamaan)
∑
: Sigma (Jumlah)
N
: Jumlah sampel
3. Analisis Lanjut Langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara r pada variable, baik pada signifikansi 5% ataupun pada signifikansi 1 %, Dengan menggunakan program SPSS maka : a. Apabila nilai r hasil koefisien diperoleh nilai lebih kecil dari pada nilai pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah non signifikansi, artinya hipotesis ditolak. b. Apabila r hasil koefisien korelasi diperoleh nilai yang sama atau lebih besar dari tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signikan, artinya hipotesis diterima.60
59
Ridwan, Sunarto, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Dan Bisnis ) Bandung: Alfabeta, 2009, Hlm. 80 60 Ibid, Hlm. 83
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Situasi Umum SMKN 04 Kendal a. Letak Geografis Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 04 Kendal, terletak di daerah perkotaan, tepatnya berada di kecamatan Brangsong, dan bersebelahan dengan kantor camat Brangsong. beralamatkan di jalan Sukarno Hatta, Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal-Jawa Tengah, Ditinjau dari segi geografisnya SMKN 04 Kendal merupakan salah satu SMK yang berada di jalur utama jalan raya baik dari arah timur (Semarang) dan arah barat (Jakarta). Adapun batas-batas SMKN 04 Kendal apabila dilihat dari fisik permanen terletak o disebelah selatan adalah SMPN 1 Brangsong dan perkantoran o disebelah timur adalah PUSKESMAS 2 Brangsong o disebelah utara adalah area persawahan o sebelah barat adalah pertokoan dan permukiman. b. Keadaan Guru Dan Murid 1) Keadaan guru Guru merupakan bagian dari proses penyelenggaraan pendidikan
di
sekolah/
madrasah
yang
berfungsi
untuk
memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak didik agar memperoleh ilmu pengetahuan, guru juga harus mempunyai kompetensi yang memadai sesuai mata pelajaran yang diampunya, disamping itu setiap lembaga pendidikan idealnya juga mempunyai jumlah guru yang cukup supaya proses belajar mengajar bias optimal, pada tahun 2010 tenaga pengajar di SMKN 04 Kendal sebanyak 70 Guru.
45
Untuk mengetahui keadaan guru di SMKN 04 Kendal dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 4.1 NAMA GURU SMKN 04 KENDAL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NAMA
Drs. Langgeng Budiharso, M.Si Drs. Bambang Edy Susanto Drs. Nugroho Dra. Prayekti Rahayu Meiwati Drs. Hero Sultoni Comara Dwi Yuni Astuti, S.Pd Nadhirin, S.Pd Antonius Budi S .N,S.Kom Ir. Dwi Susilorini Sutarno, S.Pd Nofi Kusumawati, S.Pd Drs. H. Fahrur, MM Muhammad Mudhofir, S.Pd Drs. Ivo Istiyono Kusripan, S.Pd Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd. Suwarno, S.Pd Drs. Habib Soleh Dewi Hanik F,S.Pd Yunarti, S.Pd Ika Oktivani,S.Pd Drs. Zuliyanto Irwan Yudianto, S.Pd Mustain, S.Si Riwayati, S.Pd Karjono, S.Pd Latifah Budi Rahayu, S.Pd Soedjatmiko, S.Pd Siti Aminatun,S.Pd Adi Sulistiyo, S.Kom Siti Fatimah, S.Kom Wahyu Sertyorini, S.Pd Iddha Aryanti, S.Kom Dimas Kukuh Aditya, S.Pd Zulham Sischa, S.Pd Irawan Karyo Utomo, S.Pi Munfa'ati, S.Pi
NIP
JABATAN
19640623 198903 1 010
Ka. Sekolah Guru Guru Guru Guru Guru Wa.Ka.Sarpras.ktg Ka. Jur RPL Ka. Jur. AP Guru Guru Wa. Ka. Humas Wa.Ka. Kuri. Ka. Jur TKR Wa.Ka. Kesis. Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Wa.Ka.Manajemen Guru Ka. Jur TKJ Guru Guru Guru Guru Pembina OSIS Guru Guru
19600318 198603 1014 19570302 198703 1 006 19580501 198503 2 006 19611225 198509 1 003 19730611 200212 2 002 19740603 200604 1 005 19761214 200604 1 005 19661020 200701 2 008 19650504 200701 1 051 19701028 200701 2 009 19640717 200701 1 010 19751113 200801 1 004 19700518 200801 1 002 19720622 200801 1 00 19761028 200801 1 005 19680408 200801 1 003 19681112 200801 1 005 19800815 200801 2 012 19780622 200801 2 008 19771024 200801 2 007 19690709 200801 1 007 19751014 200801 1 006 19730418 200801 1 001 19731027 200801 2 007 19700714 200801 1 008 19690925 200801 2 013 19711223 200801 1 008 19740309 200801 2 007 19821219 200903 1 006 19810608 200903 2 007 19790618 201001 2 011 19791029 201001 2 011 19841108 201001 1 015 19841215 201001 1 019 19791208 201001 1 013 19751024 201001 2 008
46
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Suhartini, S.Pd Saikhu, S.Ag Sri Wahyuni, S.T Hengky Hariyadi, Spd Rina Kusrini, Spd Drs. Mulyono Ryndrarto W .T, S.Pd Dayananto G.P, S.Kom Ika Setyowati, S.Pd Achmad Mochson, S.Pi Ninik Dwi Pratiwi, S.Pi Ferry Sunaryo, S.T Dwi Arif Hidayanto, S.T Enny Megawati, S.E Dra. Riris Adiwinarni Diah Mesayu P,S.S Uswathun Khasanah, S.Pd Mukhamad Nurifansyah, S.Pd Apriyanto, Spd Henita Kurniawati, S.Pd Sarwani, S.Kom Antik Hariyanti, S.Kom Sri Kuswartini, S.Kom Herli Kusuma Pradana, S.Kom Mokhtar Nugroho, S. Pdi Romdhonah Winujeng, S.Pi Pipit Lumastuti, S.Pd Ani Pratiwi, S.Psi Ahmat Su'udi, S.T Sulchan Arifin, S.Pd Sapto Ariadi.S.Pd Agus Mokhtar, S.Pd Muh Wahidin, Amd
19751119 201001 2 008
Ka. Jur Jasa Boga Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Ka. Jur NKPI Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
47
TABEL. 4.2 GURU BERDASARKAN MATA PELAJARAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
No
1
2
3
Mata Pelajaran
NORMATIF Pend. Agama Islam Pend. Agama Protestan Pend. Agama Katolik Pend. Agama Hindu Pend. Agama Budha Pend. Ag. Konghucu Bahasa Indonesia Pend. Ke.Neg. & Sej. Pend. Jas & Olah Raga Seni dan Budaya BP/BK Muatan Lokal ADAKTIF Matematika Bahasa Inggris KKPI IPA IPS Kewirausahaan Fisika Kimia Biologi Ekonomi Pelayanan Prima Bahasa Asing PRODUKTIF Rek. Perangkat Lunak Tehnik Kend. Ringan Argibisnis Perikanan Neutika KPL Pen. Ikan Jasa Boga
Status Kep.
Ttl Gu ru
Non PNS
PNS
Jenis kel.
Pend. S.1 S.2
L
P
GT
GTT GT
GTT
3 2 4 3 1 4 2
1 1 2 2 1 -
-
-
2 1 2 1 1 3 2
2 4 3 1 4 2
1 -
3 1 3 3 1 2 -
1 1 2 2
6 6 4 2 3 5 4 4 1 -
3 4 2 1 1 3 2 2 1 -
-
-
3 2 2 1 2 2 2 2 -
6 5 4 2 3 5 4 4 1 -
1 -
2 1 3 1 2 1 1 -
4 5 1 2 2 3 3 3 1 -
5 11 5 7 2
2 7 2 4 -
--
-
3 4 3 3 2
5 9 5 7 2
2 -
3 11 5 6 -
2 1 2
48
2) Keadaan siswa Adapun keadaan siswa di SMKN 04 Kendal pada tahun pelajaran 2010/2011 adalah berjumlah 1155 siswa, dan untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel dibawah ini: TABEL 4.3 KEADAAN SISWA TAHUN AJARAN 2010/2011 No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah siswa
1
X
253
120
373
2
XI
275
112
387
3
XII
282
113
395
810
345
1155
Jumlah
Sedangkan jika ditinjau dari segi jumlah penyebaran yang ada pada kejuruan yang ada adalah sebagai berikut: TABEL 4.4 JUMLAH PENYEBARAN SISWA SMKN 04 KENDAL
KOMPETENSI KEAHLIAN Tehnik Kendaraan Ringan Neutika Kapal Penangkap Ikan Rekayasa Perangkat Lunak Tehnik Komputer dan Jaringan Jasa Boga Agribisnis dan Perikanan Jumlah
SISWA Total Siswa TK.1 TK.2 TK.3 L+P L P L P L P 148 0 95 4 142 0 349 35 0 32 0 67 49 58 55 57 75 76 370 45 25 70 40 43 30 253 2 24 26 14 13 23 11 22 7 90 253 120 275 112 282 113 1155
Adapun Jika dilihat menurut agama dan umur sebagaimana tabel 4.5 dan 4.6 berikut ini:
49
TABEL 4.5 JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA SMKN 04 KENDAL Agama Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu Total
Jumlah Siswa TK.1 370 3 373
TK.2 385 1 1 387
TK.3 388 5 2 395
TABEL 4.6 JUMLAH SISWA MENURUT UMUR Umur <15 16 17 18 >19 Total
Jumlah Siswa TK.1 237 92 36 4 4 373
TK.2 8 228 103 24 24 387
TK.3 18 227 113 37 395
2. Hasil Penelitian a. Data Tentang Minat Belajar Untuk mengetahui data tentang minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal, maka berikut ini peneliti sajikan tabel yang memuat jawaban responden melalui angket yang telah peneliti berikan dengan nilai tabel tersebut merupakan jumlah nilai dari responden yang telah ditetapkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
50
TABEL 4.7 DATA ANGKET MINAT BERLAJAR PAI Jawaban
Nilai
No Resp
a
b
c
d
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
12 11 12 10 10 13 4 10 6 12 13 11 12 10 7 11 11 10 10 12 11 9 10 12 12 8 11 11 12 10 13 8 10 6 9 11 9 1 8
3 4 3 5 5 2 8 5 7 1 1 2 2 5 8 4 4 3 5 3 2 6 5 3 3 5 3 4 3 5 2 5 4 8 6 4 6 13 7
0 0 0 0 0 0 3 0 2 2 1 2 1 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 a 48 44 48 40 40 52 16 40 24 48 52 44 48 40 28 44 44 40 40 48 44 36 40 48 48 32 44 44 48 40 52 32 40 24 36 44 36 4 32
3 b 9 12 9 15 15 6 24 15 21 3 3 6 6 15 24 12 12 9 15 9 6 18 15 9 9 15 9 12 9 15 5 15 12 24 18 12 18 39 21
2 c 0 0 0 0 0 0 9 0 4 4 2 4 2 0 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 2 0
1 d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 57 56 57 55 55 58 49 55 49 55 57 54 56 55 52 56 56 53 55 57 54 54 55 57 57 51 55 56 57 55 57 51 54 48 54 56 54 45 53
51
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
9 11 10 12 13 11 10 9 12 11 13 11 2 12 4 8 9 10 12 13 8 12 13 11 10 9 12 11 13 10 12 12 8 11 11 12 10 13 8 10 6 9 10 10
6 2 5 3 2 4 4 6 2 3 1 4 13 1 11 5 5 4 1 1 5 3 2 4 4 6 2 3 1 5 3 3 5 3 4 3 5 2 5 4 8 6 5 5
0 2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 2 1 1 2 1 2 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 2 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 44 40 48 52 44 40 36 44 44 52 44 8 48 16 32 36 40 44 52 32 48 52 44 40 36 44 44 52 40 48 48 32 44 44 48 40 52 32 40 24 36 40 40
18 6 15 9 6 12 12 18 6 9 3 12 39 3 33 15 15 12 3 3 15 9 6 12 12 18 6 9 3 15 9 9 15 9 12 9 15 5 15 12 24 18 15 15
0 2 0 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 2 0 4 2 2 4 2 4 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 0 4 2 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
54 54 55 57 58 56 54 54 56 55 57 56 47 54 49 51 53 54 55 57 51 57 58 56 54 54 56 55 57 55 57 57 51 55 56 57 55 57 51 54 48 54 55 55
52
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
13 4 10 6 12 13 11 12 10 7 11 11 10 8 9 10 12 13 8 12 13 11 10 9 12 11 13 10 12 12 11 13 10
2 8 5 7 1 1 2 2 5 8 4 4 3 5 5 4 1 1 5 3 2 4 4 6 2 3 1 5 3 2 3 1 5
0 3 0 2 2 1 2 1 0 0 0 0 2 2 1 1 2 1 2 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 16 40 24 48 52 44 48 40 28 44 44 40 32 36 40 44 52 32 48 52 44 40 36 44 44 52 40 48 44 44 52 40
6 24 15 21 3 3 6 6 15 24 12 12 9 15 15 12 3 3 15 9 6 12 12 18 6 9 3 15 9 6 9 3 15
0 9 0 4 4 2 4 2 0 0 0 0 4 4 2 2 4 2 4 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 2 2 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 49 55 49 55 57 54 56 55 52 56 56 53 51 53 54 55 57 51 57 58 56 54 54 56 55 57 55 57 56 55 57 55
Berdasarkan tabel diatas tersebut, kemudian diadakan analisis dengan cara mencari interval nilai, untuk menentukan kualifikasi dan interval, dengan rumus sebagai berikut: r = H – L + 1 dan k = 1 + 3,3 log N r = 58 – 45 + 1=14 k = 1 + 3,3 log 116 k = 1 + 3,3 X 2,06
53
k = 1 + 6,79 k = 7,79 k=8 i=
r k
i=
14 8
i = 1, 75 i=2
TABEL 4.8 NILAI RATA-RATA MINAT BELAJAR PAI No 1 2 3 4 5 6 7
Interval 57-58 55-56 53-54 51-52 49-50 47-48 45-46 Jumlah
X 57,5 55,5 53,5 51,5 49,5 47,5 45,5
F 28 44 25 10 5 3 1 116
F% 24,13 37,93 21,55 8,62 4,31 2,58 0,86 99,98
FX 1610 2442 1337,5 515 247,5 142,5 45,5 6340
MEAN M =
∑ FX
N 6340 M = 116 M = 54,65
Dari nilai rata-rata menurut tabel diatas dapat diketahui bahwa responden berjumlah 116 siswa. Berdasarkan dari hasil jawaban angket dari variabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan responden adalah baik, karena termasuk dalam kategori nilai interval 53-54. b. Data tentang perilaku keberagamaan siswa Dalam analisis perilaku keberagamaan siswa akan dicantumkan nilai masing-masing responden terhadap hasil angket yang ada. Adapun jumlah yang dimiliki oleh setiap responden dalam menjawab angket tentang perilaku keberagamaan siswa adalah sebagaimana terdapat dalam tabel berikut:
54
TABEL 4.9 HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA Jawaban
Nilai
No Resp
A
b
c
d
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
13 6 9 8 10 11 0 7 6 8 9 12 10 9 4 9 12 12 12 13 11 9 9 9 9 9 8 8 10 9 12 7 9 1 8 10 8 1
2 9 6 7 4 4 12 6 8 5 5 3 5 6 11 6 3 2 2 2 2 6 6 6 6 4 7 7 5 6 3 6 5 14 6 4 7 12
0 0 0 0 1 0 3 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 a 52 24 36 32 40 44 0 28 24 32 38 48 40 36 16 36 48 48 48 52 44 36 36 36 36 36 32 32 40 36 48 28 36 4 32 40 32 4
3 b 6 27 18 21 12 12 36 18 24 15 18 9 15 18 33 16 9 6 6 6 6 18 18 18 18 12 21 21 15 18 9 18 15 36 18 12 21 36
2 c 0 0 0 0 2 0 9 4 2 4 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 4 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 4 2 0 2 2 0 4
1 d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 58 51 54 53 54 56 45 50 50 51 58 57 55 54 49 54 57 56 56 58 54 54 54 54 54 50 53 53 55 54 57 50 53 46 52 54 53 44
55
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
8 8 11 9 10 12 10 9 8 11 10 12 9 1 10 3 7 8 9 11 12 7 10 12 10 9 8 11 10 12 9 9 9 9 8 8 10 9 12 7 9 1 8 8
6 7 3 6 5 3 4 5 7 2 3 1 6 12 2 10 6 6 5 1 2 7 5 3 4 5 7 2 3 1 6 6 6 4 7 7 5 6 3 6 5 14 6 7
1 0 1 0 0 0 1 1 0 2 2 1 0 2 3 2 2 1 1 3 1 1 0 0 1 1 0 2 2 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 32 44 36 40 48 40 36 32 44 40 48 36 4 40 12 28 32 36 44 48 28 40 48 40 36 32 44 40 48 36 36 36 36 32 32 40 36 48 28 36 4 32 32
18 21 9 18 15 9 12 15 21 6 9 3 18 36 6 30 18 18 15 3 6 21 15 9 12 15 21 6 9 3 18 18 18 12 21 21 15 18 9 18 15 36 18 21
2 0 2 0 0 0 2 2 0 4 4 2 0 4 6 4 4 2 2 6 2 2 0 0 2 2 0 4 4 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 4 2 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 53 55 54 55 57 54 53 53 54 53 53 54 44 52 46 50 52 53 53 56 51 55 57 54 53 53 54 53 53 54 54 54 50 53 53 55 54 57 50 53 46 52 53
56
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
10 11 0 7 6 8 9 12 10 9 4 9 12 12 7 8 9 11 12 7 10 12 10 9 8 11 10 12 9 9 11 10 12 9
4 4 12 6 8 5 5 3 5 6 11 6 3 2 6 6 5 1 2 7 5 3 4 5 7 2 3 1 6 6 2 3 1 6
1 0 3 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 3 1 1 0 0 1 1 0 2 2 1 0 0 2 2 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 44 0 28 24 32 38 48 40 36 16 36 48 48 28 32 36 44 48 28 40 48 40 36 32 44 40 48 36 36 44 40 48 36
12 12 36 18 24 15 18 9 15 18 33 16 9 6 18 18 15 3 6 21 15 9 12 15 21 6 9 3 18 18 6 9 3 18
2 0 9 4 2 4 2 0 0 0 0 0 0 2 4 2 2 6 2 2 0 0 2 2 0 4 4 2 0 0 4 4 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
54 56 45 50 50 51 58 57 55 54 49 54 57 56 50 52 53 53 56 51 55 57 54 53 53 54 53 53 54 54 54 53 53 54
Berdasarkan tabel diatas tersebut, kemudian diadakan analisis dengan cara mencari interval nilai, untuk menentukan kualifikasi dan interval, dengan rumus sebagai berikut : r = H – L + 1 dan k = 1 + 3,3 log N r = 58 – 44+ 1=15 k = 1 + 3,3 log 116
57
k = 1 + 3,3 X 2,06 k = 1 + 6,79 k = 7,79 k=8 i=
r k
i=
15 8
i = 1, 875 i=2
TABEL 4.10 NILAI RATA-RATA PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA No 1 2 3 4 5 6 7 8
Interval 57-58 55-56 53-54 51-52 49-50 47-48 45-46 43-44 Jumlah
X 57,5 55,5 53,5 51,5 49,5 47,5 45,5 43,5
F 13 15 58 11 12 0 5 2 116
F% 11,20 12,93 50 9,48 10,34 0 4,31 1,72 99,98
FX 747,5 832,5 3103 566,5 594 0 227,5 87 6158
MEAN
M =
∑ FX
N 6158 M = 116 M = 53,08
Dari nilai rata-rata menurut tabel diatas dapat diketahui bahwa responden berjumlah 116 siswa. Berdasarkan dari hasil jawaban angket dari variabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan responden adalah baik, karena termasuk dalam kategori nilai interval 53-54.
B. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber tentang minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa, maka peneliti mengajukan hipotesis
58
sebagai berikut: ‘ada korelasi antara minat belajar
PAI dan perilaku
keberagamaan siswa’. Maksudnya, bahwa semakin tinggi minat belajar PAI, maka perilaku keberagamaan siswa akan semakin baik. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus statistik product moment , adapun langkah-langkah penerapan rumus tersebut sebagai berikut: TABEL 4.11 KERJA KOEFISIEN KORELASI MINAT BELAJAR PAI DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA No
Nama
X
Y
X2
Y2
XY
1
Puji Lestari
57
58
3249
3364
3306
2
Puji Sri Lestari
56
51
3136
2601
2856
3
R. Rahmad Hidayat
57
54
3249
2916
3078
4
Rahmad Farid Abdillah
55
53
3025
2809
2915
5
Restu Purnomo
55
54
3025
2916
2970
6
Riza Fahlefi Afrinanda
58
56
3364
3136
3248
7
Rian Hibatul Wafi
49
45
2401
2025
2205
8
Rifatul Uliyah
55
50
3025
2500
2750
9
Rini Setyo Wati
49
50
2401
2500
2450
10
Rizqi Fajar Liananda
55
51
3025
2601
2805
11
Rohmad Arifuddin
57
58
3249
3364
3306
12
Rohmizzul Qoddah
54
57
2916
3249
3078
13
Rohanawati Suwandari
56
55
3136
3025
3080
14
Septa Bagus Velina
55
54
3025
2916
2970
15
Silmi Kaffah
52
49
2704
2401
2548
16
Siti Ainur R.
56
54
3136
2916
3024
17
Siti Fatimah
56
57
3136
3249
3192
18
Siti Musri’ah
53
56
2809
3136
2968
19
Siti Nur Fa’iyah
55
56
3025
3136
3080
20
Siti Romdhonah
57
58
3249
3364
3306
21
Sona Adi putra
54
54
2916
2916
2916
59
22
Sri Widarty
54
54
2916
2916
2916
23
Sri Lestari
55
54
3025
2916
2970
24
Syifa Fauziyah
57
54
3249
2916
3078
25
Taqory Arda Lonita
57
54
3249
2916
3078
26
Tiara Nur Rahma
51
50
2601
2500
2550
27
Tri Yuni Suryanti
55
53
3025
2809
2915
28
Wahyu Nuriyanto
56
53
3136
2809
2968
29
Yoga Pratama
57
55
3249
3025
3135
30
Yuni Mursiyati
55
54
3025
2916
2970
31
Zakiyatul Rusdiyanti
57
57
3249
3249
3249
32
Zuhrotul Wakhidah
51
50
2601
2500
2550
33
Zulva Amalia
54
53
2916
2809
2862
34
Indra Kurniawan
48
46
2304
2116
2208
35
Ines Aulia Putri
54
52
2916
2704
2808
36
Intan Nur Fani
56
54
3136
2916
3024
37
Komariyah
54
53
2916
2809
2862
38
Komsatun
45
44
2025
1936
1980
39
Kurniawan Sadzali
53
52
2809
2704
2756
40
Laila Syafarina
54
53
2916
2809
2862
41
Lailatul Ahadiyah
54
55
2916
3025
2970
42
Laily Kurnia Putri
55
54
3025
2916
2970
43
Laily Okta Kinanti
57
55
3249
3025
3135
44
Lia Fikri Angraini
58
57
3364
3249
3306
45
Lilik Aya Ratnasari
56
54
3136
2916
3024
46
Lukma Wati
54
53
2916
2809
2862
47
M. Syukron Arisky
54
53
2916
2809
2862
48
M. Bayu Wicaksono
56
54
3136
2916
3024
49
M. Kharis S.
55
53
3025
2809
2915
50
M. Syaiful Hidayat
57
53
3249
2809
3021
51
Malinda Dwi Astuti
56
54
3136
2916
3024
60
52
Masri Wibowo O.
47
44
2209
1936
2068
53
Mia Fatmawati
54
52
2916
2704
2808
54
Mirza Nurul Firdaus
49
46
2401
2116
2254
55
Mohamad Rahmad H.
51
50
2601
2500
2550
56
M. Kuncoro Cahyo B.
53
52
2809
2704
2756
57
Muhammad Faisol
54
53
2916
2809
2862
58
M. Ali Nuruddin
55
53
3025
2809
2915
59
M. Azmi Bahar
57
56
3249
3136
3192
60
M. Lukman Hakim
51
51
2601
2601
2601
61
M. Shofiyyul Anam
57
55
3249
3025
3135
62
M. Wahyu Saputra
58
57
3364
3249
3306
63
Mustahirotul M.
56
54
3136
2916
3024
64
Najihatul Aniqqoh
54
53
2916
2809
2862
65
Novi Ermawati
54
53
2916
2809
2862
66
Nur Kholifah
56
54
3136
2916
3024
67
Nur M. Azhary
55
53
3025
2809
2915
68
Oktalina Vigiyanty
57
53
3249
2809
3021
69
Puja Try Yulianto
55
54
3025
2916
2970
70
Afiana Hesty Angraini
57
54
3249
2916
3078
71
Agita Trysiawati
57
54
3249
2916
3078
72
Anggun Mulyasari
51
50
2601
2500
2550
73
Asmi Danang Syaputra
55
53
3025
2809
2915
74
Ayu Ratna Sari
56
53
3136
2809
2968
75
Dedy Sudarmo S.
57
55
3249
3025
3135
76
Diva Fitri Andy
55
54
3025
2916
2970
77
Dwy Benny Kisworo
57
57
3249
3249
3249
78
Evrilla Elly Liliyani
51
50
2601
2500
2550
79
Fajar Aditia
54
53
2916
2809
2862
80
Hafid Indra Chahya
48
46
2304
2116
2208
81
Henny Susanti
54
52
2916
2704
2808
61
82
Ibrahim Edward Ditam
55
53
3025
2809
2915
83
Inka Puspita Dewi
55
54
3025
2916
2970
84
Juli Kujarwati
58
56
3364
3136
3248
85
Larasaty Ciptaningrum
49
45
2401
2025
2205
86
Lisara Frida Mahati
55
50
3025
2500
2750
87
M. khotimul Aulad
49
50
2401
2500
2450
88
M. Khoiruddin
55
51
3025
2601
2805
89
Muklis Wahyu M.U
57
58
3249
3364
3306
90
M. Khasanuddin
54
57
2916
3249
3078
91
Mulyanti
56
55
3136
3025
3080
92
Nanang Sukriyanto
55
54
3025
2916
2970
93
Nasiroh
52
49
2704
2401
2548
94
Nur Amilatus S.
56
54
3136
2916
3024
95
Nur Lailis Rigusty D.
56
57
3136
3249
3192
96
Nurul Karimatan Nisa’
53
56
2809
3136
2968
97
Nurul Santy
51
50
2601
2500
2550
98
Rio Mardiyanto
53
52
2809
2704
2756
99
Tegar Isnugroho
54
53
2916
2809
2862
100 Try Hastuty
55
53
3025
2809
2915
101 Try Fatmawaty
57
56
3249
3136
3192
102 Try herdiyanty
51
51
2601
2601
2601
103 Ulfah Habibah
57
55
3249
3025
3135
104 Ungul Saputro Utomo
58
57
3364
3249
3306
105 Yogi Kurniadi
56
54
3136
2916
3024
106 Yunita Nuansari
54
53
2916
2809
2862
107 Ahmad Faqih
54
53
2916
2809
2862
108 Achmad Pradani
56
54
3136
2916
3024
109 Achmad Supriyadi
55
53
3025
2809
2915
110 Dina Aulia
57
53
3249
2809
3021
111 Eka Yuni Astuty
55
54
3025
2916
2970
62
112 Febriana Herlinawati
57
54
3249
2916
3078
113 Febriani Herlinawati
56
54
3136
2916
3024
114 Fery Fadly
55
53
3025
2809
2915
115 Ikha Muslihah
57
53
3249
2809
3021
116 Imam Nuryanto
55
54
3025
2916
2970
6329
6162
346073
328282
336913
Jumlah N=116
Berdasarkan data tersebut diperoleh
∑X ∑Y ∑X
= 6329 = 6162 2
= 346073
∑Y ∑ XY 2
= 328282 = 336913
N = 116 rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
[N ∑ X
2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
]
116.336913 − (6329).(6162)
[116.346073 − (6329) ][116.328282 − (6162) ] 2
2
39081908 − 38999298 [40144468 − 40056241][38080712 − 37970244]
82610 88227.110468 82610 9746260236 82610 98723,14 0,83678449 0,837
63
Dari hasil diatas, maka dapat diketahui bahawa koefisien korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal adalah sebesar 0,837. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara r pada variable, baik pada signifikansi 5% ataupun pada signifikansi 1 %, Dengan menggunakan program SPSS maka : 1. Apabila nilai r hasil koefisien diperoleh nilai lebih kecil dari pada nilai pada tabel, maka hasil yang diperoleh adalah non signifikansi, artinya hipotesis ditolak. 2. Apabila r hasil koefisien korelasi diperoleh nilai yang sama atau lebih besar dari tabel, maka hasil yang diperoleh adalah signikan, artinya hipotesis diterima.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah diketahui minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal, terdapat nilai rata-rata 54,65. jika kita telaah lebih lanjut dari table 4.8 menunjukkan, bahwa minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal dari 116 responden terlihat 44 (37,93%) responden berada kualifikasi 55,5, kemudian sebanyak 28 (24,13%) berada pada 57,5, 25 (21,35%) responden berada pada kualifikasi 53,5, 10 (8,62%) responden berada pada 51,5, 5 (4,31%) responden berada pada 49,5, 3 (2,58%) responden pada 47,5 dan 1 (0,86%) responden pada kualifikasi 45,5. Sedangkan nilai rata-rata pada perilaku keagamaan siswa SMKN 04 Kendal menunjukkan 53,08 yaitu pada interval 53-54, jika kita persentase responden lebih lanjut maka dari table 4.10 menunjukkan, bahwa perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal dari 116 responden terlihat 58 (50%) responden berada kualifikasi 53,5, kemudian sebanyak 15 (12, 93%) responden berada pada 55,5, 13 (11,20%) responden berada pada kualifikasi 57,5, 12 (10,34%) responden berada pada 49,5, 11 (9,48%) responden berada pada 51,5, 5 (4,31%) responden pada 45,5 dan 2 (1,72%) responden pada kualifikasi 43,5.
64
Dari uji hipotesis berkaitan dengan adanya korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal, menunjukkan taraf signifikansi 0,837. Setelah mengetahuai
rxy atau korelasi di atas maka kemudian
dikonsultasikan dengan koefesien yang ada pada r tabel N = 116 dalam taraf signifikansi 5% dan 1%. dalam taraf signifikansi 5% dengan hasil: r0
=
0,837
rt
=
0,174
sedangkan dalam taraf signifikansi 1% diperoleh hasil: r0
= 0,837
rt
=
0,228 berarti r0 > rt baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%. Hal
ini menunjukan bahwa ada hubungan yang singnifikan anatara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minat belajar siswa SMKN 04 Kendal maka perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal semakain baik.
D. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena kesengajaan, akan tetapi terjadi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan lokasi Penelitian ini dilakukan di SMKN 04 Kendal, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 04 Kendal. Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku bagi siswa SMKN 04 Kendal saja dan tidak berlaku bagi siswa dari sekolah lainnya.
2. Keterbatasan biaya
65
Meskipun tidak satu-satunya faktor dalam yang menjadi hambatan dalam penelitian ini, akan tetapi pada dasarnya merupakan satu hal yang memegang peranan penting dalam mensukseskan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dengan minimnya dana penelitian, akan mengakibatkan terhambatnya proses penelitian. 3. Keterbatasan waktu Disamping faktor lokasi dan biaya, waktu juga memegang peranan sangat penting dan penelitian ini hanya memakan waktu beberapa bulan. Namun demikian, peneliti di dalam melakukan penelitian ini berusaha membagi waktu, hal ini karena waktu penelitian berbarengan dengan MOS ( Masa Orientasi Siswa ) dan pesantren kilat, disamping itu juga berkenaan dengan libur panjang, yaitu libur Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 4. Keterbatasan responden Penelitian ini mengambil dan melibatkan responden siswa SMKN 04 Kendal, Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku bagi siswa SMKN 04 Kendal saja dan tidak berlaku bagi siswa dari sekolah lainnya.
66
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian di lapangan ditemukan bahwa minat belajar PAI di SMKN 04 Kendal, memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 54,68 yaitu pada interval 53-54 dan dalam kategori baik, hal ini berarti minat belajar PAI siswa SMKN 04 Kendal dinilai positif. 2. Perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata (mean) 53,08 yaitu pada interval 53-54 dan termasuk kategori baik. Sehingga perilaku keberagamaan siswa SMKN 04 Kendal dapat dikatakan positif. 3. Berdasarkan hasil analisis
korelasi, hubungan antara dua variable,
minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa ada korelasi yang signifikan antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa. Kesimpulan
ini
didasarkan
pada
analisis
uji
hipotesis
dengan
menggunakan rumus korelasi product moment, dan diperoleh hasil perhitungan r0 = 0,837. Dalam taraf
signifikansi 5% diperoleh hasil
rt
signifikansi 1% diperoleh hasil
rt
= =
0,174, sedangkan dalam taraf
0,228. Berarti r0 > rt baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%.
Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang singnifikan antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa di SMKN 04 Kendal.
B. Saran-saran Setelah mengadakan penelitian di SMKN 04 Kendal tentang korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa, maka penulis ingin menyumbangkan buah pikiran atau saran-saran yang sekiranya bermanfaat. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
67
1. Bagi sekolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara minat belajar PAI dan perilaku keberagamaan siswa, artinya ada pengaruh yang signifikan, maka sebaiknya pimpinan sekolah selalu mengajak kepada tenaga pendidik untuk mendorong minat belajar siswa. Disamping itu pimpinan sekolah terus meminta kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya yaitu dengan memberikan bimbingan dan pengajaran kepada peserta didiknya dengan sebaik-baiknya. 2. Bagi guru Sebagai seorang guru PAI, bukan hanya mengajarkan materi pengetahuan agama saja, namun lebih bagaimana agar peserta didik bias menguasai materi pendidikan agama Islam sekaligus mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena dengan senantiasa memberikan bimbingan, nasehat serta menjadi tauladan yang baik akan memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan siswa. Dan sebaliknya jika tanpa adanya bimbingan, nasehat dan tauladan yang baik, maka tentunya siswa mudah terpengaruh pada perilaku yang kurang terpuji. 3. Bagi siswa Sebaiknya
siswa
mempertahankan
keadaan
yang
sedang
berlangsung, terlebih lagi bisa meningkatkan minat dan perilaku yang lebih baik lagi dari hari yang kemarin. Karena dengan minat belajar dan menjaga perilaku maka tujuan pembelajaran PAI bisa tercapai.
C. Penutup Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulallahirobbil aalamin, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa banyak hambatan. Penulis menyadari benar dalam tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan, oleh karena itu penulis sangat berharap saran
68
dan kritik yang konstruktif dari semua pihak terutama pembaca demi kesempurnaan dan kelengkapan penulisan skripsi selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan bimbingan dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chabib Thoha, at.al., Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999), Hlm 20 2. Chabib Thoha, e.al., PBM-PAI di Sekolah, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 109/ 3/ 109-113 3. Chabib Thoha et. al., PBM-PAI di Sekolah (Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar di Sekolah) ( Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar, 1998), Hlm. 110-111 4. Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Semarang, CV. Asy-Syifa’, 1999), hlm. 417/ 862.. 5. Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1989) Hlm 664 6. Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2004, Cet. VIII), hlm. 76 7. Jane Mare Albana, Sulit Belajar?, Alih Bhs. Sendang Pradani, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Hlm. 128-130. 8. Martinis Yamin, Kiat membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007). Hlm 9. Muhaimin, et. al., Paradikma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidika Islam di Sekolah), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). 203/ 293. 10. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. V), hlm. 136 11. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2001), Hlm. 70. 12. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 84. 13. Nana Sudjana, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, Cet. III), hlm 85
1
2
14. Purwadinata, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. 12), Hlm. 650. 15. Ridwan, Sunarto, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Dan Bisnis ) Bandung: Alfabeta, 2009, Hlm. 80 16. Sanafiah, Faisal, Format-Format Penelitian Sosia Dasar dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali, 1997), Hlm; 122 17. Sardiman, Interaksi dan Motifasi Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 2007, Hlm. 78-81. 18. Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif), h. 159/ 4. 19. Slameto, Belajar Dan Factor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet. IV), Hlm. 180. 20. Sofyan Sulistyowati, Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan Cinta Ilmu, 2001), Hlm. 10. 21. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung, CV. Alfabeta, 2003, Cet. V), hlm. 57 22. Suharsami Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rieneka Cipta, 2002, Hlm 64. 23. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta) Cet. Ke XI, Hlm. 99/ 112/ 204 /206 /216 24. Sumadi suryabrata, Methodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. XIV, Hlm 21 25. Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 9 26. Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rienaka Cipta, Cet. IV,) Hlm. 201 27. Zainudin A, Muhammad Jambari, Al-Islam2, Muamalah Dan Ahlaq, (Bandung, Pustaka Setia 1999), Hlm 95 28. Zakiah Daradjat, Pembinaan Jiwa/ Mental, (Jakarta : Bulan Bintang, 1974). Hlm. 25
3
29. Z.F. Kawareh, Pengembangan Minat Belajar, (Jakarta: Bina Keluarga, 1995). Hlm 2.
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nur Abidin
Tempat dan Tanggal Lahir
: Kendal, 06 Agustus 1983
Alamat
:
Ds. Brangsong Rt 22 Rw 08 No: 10 Kec.
Brangsong, Kab. Kendal, Jawa Tengah Pendidikan
: 1. SDN 02 Brangsong Kendal, Lulus tahun 1996. 2. Madrasah Tsanawiyah NU 02 Bonang Demak, Lulus Tahun 1999. 3. Madrasah Aliyah NU 02 Bonang Demak, Lulus Tahun 2002 4. Perguruan Tinggi IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah 2011.
Demikian daftar riwayat pendidikan penulis.
Semarang, 03 Desember 2010
Nur Abidin NIM : 043111063
5
KISI-KISI ANGKET UNTUK SISWA Variabel Penelitian Minat belajar PAI
Indikator
Nomor Pernyataan
-
Motivasi belajar
1, 2, dan 3
-
Kebutuhan agama
4, 5, 6 dan 7
-
Keingintahuan
8, 9, 10 dan 11
-
Perhatian dalam belajar
Jumlah
15
12, 13, 14 dan 15
Perilaku keberagamaan
Total
-
Keyakinan beragama
1, 2, dan 3
-
Praktek agama
4, 5, dan 6
-
Pengalaman agama
7, 8, dan 9
-
Pengetahuan agama
10, 11 dan 12
-
Konsekuensi
13, 14 dan 15
15
30
6
ANGKET PENELITIAN Identitas Responden Nama
: _________________________
Kelas
: _________________________
Definisi Operasional 1. Minat belajar PAI, yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada pelajaran PAI atau kecenderungan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan agama Islam. 2. Perilaku Keberagamaan, yaitu sikap seseorang merupakan cerminan kepribadian didasarkan atas norma dan nilai agama yang diwujudkan dalam perbuatan sehari-hari
Petunjuk Pengisian Angket 1. Pada halaman berikut Anda diminta untuk memberkan jawaban sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya 2. Dibawah pertanyaan telah tersedia empat (4) alternatif jawaban, Pilihlah salah satu jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan anda dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d. 3. Contoh Agama merupakan pedoman dan tuntunan hidup bagi semua manusia. Menurut Anda … a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
7
DAFTAR PERNYATAN MINAT BELAJAR PAI Motivasi belajar 1. Sebagai seorang siswa belajar adalah hal yang wajib dilakukan , walau dalam keadaan serba keterbatasan belajar masih wajib dilakukan oleh siswa, menurut anda? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 2. Menjadi siswa yang berprestasi baik dalam mata pelajaran atau keahlian khusus adalah dambaan setiap siswa dan lembaga pendidikan, untuk itu seharusnya lembaga pendidikan memberikan apresiasi khusus kepada siswa yang berprestasi. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 3. Dengan susah payah orang tua berusaha memberikan kita pendidikan yang terbaik dengan bersekolah, sebagai ungkapan syukur dan rasa terima kasih kita terhadap orang tua kita dituntut untuk berprestasi dalam sekolah. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Kebutuhan 4. Sebagai seorang muslim, dengan mengetahui agama, tujuan lain adalah mendapat ridha Allah SWT dan selamat dunia akhirat. a. Sangat setuju b. Setuju
8
c. Kurang setuju d. Tidak setuju 5. Bagi anak SMA/ SMU/ SMK, pendidikan agama merupakan pendidikan yang menghambat. a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 6. Tanpa memiliki dasar pendidikan agama, biasanya perbuatannya kurang bisa terkendali. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 7. Setiap orang pernah mengalami kesulitan, oleh karenanya berdo’a dan meminta pertolongan kepada Allah SWT itu wajib dilakukan. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Keingintahuan 8. Jika anda menemukan hal atau materi yang sangat susah untuk difahami maka anda akan menanyakan kepada guru atau teman. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 9. Bila dalam keadaan libur sekolah maka kita tidak perlu belajar .
9
a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 10. Ketika fasilitas belajar di rumah sangat kurang mendukung dalam belajar, maka dirumah tidak perlu belajar. a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 11. Selain belajar didalam bangku sekolah, pelajaran juga perlu dikaji lagi dirumah. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Perhatian dalam belajar 12. Seandainya guru meningalkan kelas, dan anda dikasih tugas, maka anda akan tetap konsentrasi dalam tugas tersebut . a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 13. Ketika guru sedang memberikan materi, kemudian teman anda mengajak ngobrol, maka anda akan tetap memperhatikan materi dan menasehati teman supaya ngobrolnya pada saat jam istirahat. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju
10
d. Tidak setuju
14. Jika orang tua kurang mendukung dalam hal belajar tidak pernah perhatian dan jarang di rumah, maka lebih baik tidak usah belajar. a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 15. Agar belajar bisa tenang dan konsentrasi serta tidak terganggu oleh anggota keluarga lainnya langkahnya adalah membuat/ mengatur jadwal belajar? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
11
PERILAKU KEBERAGAMAAN Keyakinan beragama 1. Agama adalah salah satu pendidikan yang wajib dipelajari a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 2. Walaupun bagaimana keadaannya, kita tetap wajib bertakwa kepada Allah SWT. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 3. Pendidikan agama Islam di sekolah harus diterapkan dalam kehidupan seharihari. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Praktek Agama 4. Ibadah shalat wajib dikerjakan setiap waktu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
12
5. Berbuat baik, tolong menolong adalah ajaran pendidikan agama Islam. Maka, jika kita menjumpai orang yang sedang kesulitan biarpun tidak kenal, seharusnya kita tolong. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 6. Seandainya ada teman anda mengalami kesulitan, tetapi anda tidak mampu sendiri, maka anda akan mendoakan teman anda. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Pengalaman agama 7. Pendidikan agama cukup diperoleh di sekolah dan orang tua saja? a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 8. Untuk lebih memahami, pendidikan agama Islam, maka setelah memperoleh pelajaran kita akan berusaha menerapkannya dalam kehidupan nsehari-hari. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 9. Di sekolah, selain adanya praktek shalat berjamaah, perlu ditambah kegiatan praktek lainnya? a. Sangat setuju
13
b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Pengetahuan agama 10. Hingga kini pemahaman pengetahuan agama Islam anda dikatakan sangat baik. a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 11. Untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama, maka anda harus belajar terus setiap hari. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 12. Mengenai ibadah shalat, tidak sekedar melaksanakan saja, akan tetapi harus mampu menerapkan dalam kehidupan setiap hari. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
Konsekuensi 13. Dengan menjalankan ibadah shalat, puasa dan ibadah lainnya, kehidupan anda semakin terbebabi dan tidak bebas. a. Tidak setuju b. Kurang setuju
14
c. Setuju d. Sangat setuju 14. Jika tanpa adanya orang tua, guru, atau siapapun di sekitar anda, shalat dan puasa tetap dijalankan. a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 15. Seandainya ada teman mengajak anda untuk tidak mengerjakan shalat, anda lalu mengikutinya. Menurut anda … a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju
15
PEDOMAN WAWANCARA
Data Umum
1. Bagaimana latar belakang berdirinya SMKN 04 Kendal? a. Apa yang menjadi dasar didirikannya SMKN 04 Kendal? b. Dimana SMKN 04 Kendal? c. Kapan berdirinya SMKN 04 Kendal? 2. Apa yang menjadi visi dan misi serta tujuan pendidikan di SMKN 04 Kendal? 3. Berapa jumlah tenaga pengajar dan anak didik yang ada di SMKN 04 Kendal? 4. Apa saja dan bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di SMKN 04 Kendal? 5. Bagaimana struktur organisasi di SMKN 04 Kendal? 6. Bagaimana konsep pembelajaran PAI yang dilaksanakan di SMKN 04 Kendal?
Data Khusus
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal? Dalam hal ini meliputi: a. Perencanaan yang dibuat di SMKN 04 Kendal b. Tujuan dan fungsi pembelajaran PAI yang dilakukan di SMKN 04 Kendal c. Pengorganisasian anak didik dalam pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal d. Materi yang diberikan dalam pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal e. Dalam proses penanaman nilai-nilai agama peserta didik, apakah guru dijadikan sebagai role of model, sehingga siswa mudah melaksanakan apa yang diperintahkan guru? f. Bagaimana minat belajar siswa SMKN 4 Kendal? g. Apakah sarana prasarana di SMKN 4 Kendal cukup mendukung dalam pembelajaran PAI?
16
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal? Meliputi: 1. Faktor
penghambat
dalam
penanaman
nilai-nilai
agama
dalam
nilai-nilai
agama
dalam
pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal 2. Faktor
pendukung
dalam
penanaman
pembelajaran PAI di SMKN 04 Kendal
17
18