KONTROVERSI TERJEMAHAN ALKITAB DAN SEBUTAN NAMA ALLAH O L E H
Rev. Yakub Sulistyo, S.Th., MA., D.Min ©
2010
DAFTAR ISI Daftar Isi ................................................................................................ i Prakata .................................................................................................. ii BAB 1 Rumusan Masalah ..................................................................... 1 BAB 2 Metode Penelitian ...................................................................... 3 Literatur ..................................................................................... 3 Research................................................................................... 3 BAB 3 Landasan Teori .......................................................................... 5 1. Etimologi ............................................................................... 5 2. Historis ................................................................................ 17 3. Pemikiran Para Ahli ............................................................. 22 4. Arkeologi ............................................................................. 29 5. Spiritual ............................................................................... 39 BAB 4 Analisa dan Bahasan ............................................................... 40 BAB 5 Kesimpulan dan Saran ............................................................ 92
i
PRAKATA Makalah seminar ini diberi judul “KONTROVERSI TERJEMAHAN ALKITAB DAN SEBUTAN NAMA ALLAH” merupakan makalah Simposium yang diadakan di Sekolah Tinggi Theologia “Inalta” di Hotel Seruni Puncak - Jakarta yang disajikan oleh penulis dalam bentuk presentase Microsoft Power Point, yang tentu saja membutuhkan banyak sajian berupa gambar. Sebagai orang yang memiliki iman dan pengetahuan di dalam Yeshua HaMashiakh (dahulu dikenalnya Yesus Kristus), setiap perkataan yang diucapkan harus dan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan sang pencipta alam, karena itu apa yang akan penulis ungkapkan dalam buku ini merupakan bukti-bukti secara Etimologi, Arkeologi, Historis, Spiritual, dan Linguistik yang sesuai dengan firman Tuhan, bukan argumentasi tanpa firman. Berhubung makalah ini berisi bukti-bukti, maka akan sebagian besar berisi gambar-gambar hasil scan buku-buku yang mendukung penyajian makalah, dengan format yang tidak lazim layaknya sebuah buku yang tanpa bukti berupa gambar. Penulis sengaja tidak akan banyak memberikan komentar, dengan harapan pembaca dapat menilai sendiri dari hasil scan buku yang disajikan. Untuk bisa mendapat berkat rohani dan pengetahuan yang baik, penulis berharap pembaca menaruh hati dalam sudut netral terlebih dahulu, jangan apriori negatif dan menganggap sesat siapapun juga. Artinya membaca untuk mencari kebenaran. Penulis menyajikan makalah ini dengan judul “KONTROVERSI TERJEMAHAN ALKITAB DAN SEBUTAN NAMA ALLAH” karena ada kontroversi nama sesembahan dan terjemahan yang saat ini sedang ramai diperbincangkan orang yang beribadah di gereja di Indonesia, maupun di manca negara yang berbahasa Indonesia, disamping itu penulis juga merasakan kalau ini semua terjadi karena suatu gerakan dari Ruakh HaQodesh (Roh Kudus) di akhir jaman. Penyajian ini, agar kontroversi terjemahan Alkitab dan sebutan nama Allah dapat dipahami dengan jelas, sehingga tidak lagi ada kontroversi. Dengan demikian maka umat Nasrani bisa mengenal NAMA TUHANNYA SENDIRI. Percuma dan sia-sia kalau berargumentasi membawa materi dari luar firman, tetapi materi tersebut justru memiliki otoritas melebihi firman itu sendiri. Penulis ii
BAB 1 RUMUSAN MASALAH KONTROVERSI TERJEMAHAN ALKITAB, akan terus berlanjut dan SEBUTAN NAMA ALLAH akan tetap dipermasalahkan karena kata ALLAH yang seharusnya tidak boleh ada dalam Alkitab (karena NAMA TUHANNYA umat ISLAM) dipakai oleh Alkitab terjemahan dari Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia, yang telah dijadikan tolok ukur kebenaran bagi umat Nasrani (Kristen dan Katolik) baik sebagai sebutan maupun sebagai nama diri, padahal kata ALLAH (huruf kapital semua) jika dirujuk dalam Kitab Tenakh ternyata berasal dari NAMA DIRI YAHWEH, yang tentu saja berbeda dengan ALLAH yang seharusnya dibedakan.
YAHWEH
ALLAH
Nama yang seharusnya ada dalam Kitab Suci umat Nasrani (Kristen dan Katolik), namun Nama Yahweh justru dianggap sesat oleh umatNya sendiri dan bahkan oleh para pemimpin rohani, Nama YAHWEH justru dianggap tidak berarti, sehingga ada gerakan ANTI Nama YAHWEH, justru diprakarsai oleh para tokoh-tokoh gereja.
Nama yang seharusnya tidak boleh ada dalam Kitab Sucinya umat Nasrani, karena Kitab Tenakh dan Haverit Hakadasha (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam bahasa Ibrani), tidak pernah ada, walaupun satu kata. Banyak pemimpin rohani justru berusaha untuk membuktikan kalau kata ALLAH, Allah atau allah bisa tetap dipakai dalam kekristenan.
Kenapa Kitab Suci terbitan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia, menggunakan kata ALLAH, Allah atau allah?. Mengapa nama ALLAH, Allah atau allah justru menggeser Nama YAHWEH?. Seharusnya kata ALLAH, Allah atau allah adanya di Kitab Suci Al Qur’an, yang diyakini oleh umat Islam. Karena Kitab Suci tersebut telah dijadikan sebagai Kitab Pedoman kehidupan umat yang meyakininya. Hal itu karena kata ALLAH, Allah atau allah yang berasal dari bahasa Arab, merupakan NAMA DIRI dari sesembahan yang ada di dalam Kitab Suci Al Qur’an. Para theolog di Indonesia menyangka kalau kata Allah (hanya huruf A nya saja yang di depan dalam huruf KAPITAL) adalah sebutan, yaitu sinonim dari kata Tuhan dalam bahasa Indonesia. Artinya kata tersebut dianggap sebagai BAHASA dan dianggap berasal dari kata 1
Al-ilah, sehingga kata tersebut dianggap bisa dipakai dalam Kitab Suci umat Nasrani. Penulis mengajak untuk kembali ke Kitab Suci masing-masing, sehingga kata YAHWEH yang berasal dari huruf Ibrani Yod He Waw He, yang jika ditransliterasi menjadi YHWH dapat dimunculkan dalam Kitab Suci Umat Nasrani, karena memang kata tersebut merupakan NAMA DIRI dari sesembahan yang ada dalam Kitab Suci Tenakh dan Haverit Hakadasha. Dalam Kitab Tenakh saja Nama Yahweh tertulis lebih dari 6.800 kali, jadi tidak mungkin kata tersebut tidak bisa disebut atau tidak berbunyi (seperti anggapan orang), apalagi selama ini bisa diterjemahkan. Kalau memang tidak bisa disebut, kenapa ditulis sampai ribuan?. Dan kalau ditulis sampai ribuan kali, artinya huruf tersebut bisa dibaca. Terjemahan Alkitab yang perlu dikaji ulang adalah mengenai kata ALLAH (huruf Kapital semua), Allah (hanya huruf A bagian depan saja yang huruf kapital) dan allah huruf kecil semua, karena kata tersebut selain bermasalah, karena bersinggungan dengan umat Islam, juga karena tidak jelas maksanya jika diucapkan, orang tidak akan bisa membedakan yang mana yang huruf kapital semua dan yang mana yang hanya A bagian depannya saja yang huruf kapital dan yang mana yang huruf kecil semua, padahal Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia membedakan makna antara ALLAH, Allah maupun allah.
2
BAB 2 METODE PENELITIAN Penulis membatasi penelitian mengenai DUA NAMA yang dianggap bermasalah ini pada : 1. Literatur. a. Berupa buku-buku yang melegalkan penggunaan kata ALLAH, Allah atau allah dalam Kitab Suci Nasrani, baik dalam kapasitas sebagai sebutan, maupun sebagai NAMA DIRI. b. Buku-buku dan Kitab-kitab yang melegalkan penggunaan kata YAHWEH dalam Kitab Tenakh dan Haverit Hakadasha, sebagai NAMA DIRI dari Elohim / Tuhan yang disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq dan Yaa’qov, serta Elohim / Tuhannya para nabi. 2. Research. Research hanya bisa dilakukan di tempat yang netral, sebab jika diambil dari gereja yang sudah tidak lagi menggunakan kata ALLAH, Allah atau allah, tentu hasilnya tidak akan netral, demikian pula sebaliknya. Maka research berupa angket dilakukan di komunitas Milis dan Facebook, yang tentu saja memiliki kenetralan yang tinggi. Dari hasil research yang dilakukan sebanyak 350 responden, dengan materi tersebut di bawah ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. 87 % umat Nasrani sudah tahu bahwa sebenarnya ada Nama YAHWEH dalam Kitab Suci umat Nasrani. b. 40 % umat Nasrani berpengetahuan kalau ALLAH, Allah atau allah itu berasal dari kata Al-ilah. c. 29 % umat Nasrani tahu kalau ALLAH, Allah atau allah itu sebuah NAMA DIRI milik umat Islam, selebihnya menganggap ALLAH, Allah atau allah itu Tuhan yang sama, yaitu Tuhan yang memiliki sorga, tempat dimana baik umat Nasrani maupun Islam sama-sama ke sana, bedanya yang satu keselamatannya melalui Muhammad SAW sedang satunya melalui Yeshua HaMashiakh (Yesus Kristus). d. 54 % orang menganggap mempermasalahkan Nama ALLAH, Allah atau allah dalam dunia kekristenan hanya menimbulkan perpecahan dalam gereja, walaupun dalam realitasnya, sebelum nama ALLAH, Allah atau allah dipermasalahkan, gereja sudah 3
terpecah-belah, terbukti dengan adanya ratusan merk gereja di Indonesia. e. 88% umat Nasrani tahu kalau Tuhan yang disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq dan Yaaqov itu namanya Yahweh. f. 24 % Umat Nasrani menganggap penyebutan Yahweh itu identik dengan aliran saksi Yehova (Jehovah Witness). g. 45 % umat Nasrani menganggap penggunaan Nama Yahweh itu mengajak orang kembali ke Perjanjian Lama. h. 78 % Umat Nasrani berpikir bahwa Yeshua HaMashiakh tidak pernah mengajarkan untuk menyebut Nama Yahweh. i. 32 % Umat Nasrani menganggap penggunaan Nama Yahweh merupakan aliran sesat di akhir jaman. j. 23 % Umat Nasrani berpendapat Tuhan sang pencipta langit dan bumi itu tidak mempunyai nama. k. 88 % Umat Nasrani berpendapat Yahweh hanya ada dalam Kitab Perjanjian Lama. l. 43 % Umat Nasrani berpendapat Kitab Suci terbitan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia sudah final dan tidak usah diubahubah lagi. Penulis menyajikan buku ini juga berdasarkan penelitian sikap para umat yang mempertahankan Nama tersebut dilapangan dan berdasarkan pemantauan perkembangan masing-masing “kubu” yang mempertahankan Nama Yahweh dan yang mempertahankan Nama ALLAH, Allah atau allah dalam kekristenan. Dengan mengutip ucapannya seorang Ahli Taurat kenamaan jaman Kisah Para Rasul yang bernama Gamaliel, penulis ingin sampaikan kepada pembaca yang belum bisa menerima isi materi ini, yaitu : “Menjauhlah dari orang-orang ini, dan biarkanlah mereka, karena jika maksud ini atau perbuatan ini berasal dari manusia, itu akan dihancurkan. Namun, jika itu berasal dari Elohim, kamu tidak dapat menghancurkannya, bahkan jangan-jangan kamu didapati menentang Elohim.” Kisah Rasul 5: 38-39.
4
BAB 3 LANDASAN TEORI 1. Etimologi. a. Encarta Dictionary. ALLAH = Islamic name of God : In Islam, the name of God. {Late 16th century. < Arabic ‘allāh}
b. Merriam – Webster Online Dictionary. Al-lah – GOD 1a. Used in Islam.
5
c. Webster’s New Universal Unabridged Dictionary. Al-lah – The Moslem NAME of the Supreme Being. Yahweh – God. a Modern form of the Hebrew NAME in the Old Testament commonly transliterated Jehova.
6
d.Jewish Encyclopedia.com YHWH – Names of God.
e. The Advanced Learner’s Dictionary of current English By A.S. Hornby. Allah (‘æla, ‘ælɑ) n. name of God among Muslims.
7
f. Kamus Teologi Inggris-Indonesia Oleh Henk ten Napel Allah (Ar) Allah : Keberadaan Tertinggi dalam agama Islam.
8
g. Kamus Inggris – Indonesia Oleh John M. Echols dan Hassan Shadily. Jehovah / je’howva / kb. Tuhan orang Yahudi.
h. Theological Wordbook of the Old Testament by R. Laird Harris, Gleason L. Archer, Jr and Bruce K. Waltke. Yahweh the Personal Name of God and his most frequent designation in Scripture, occuring 5.321 times.
9
i. Ensiklopedi Lintas Agama. Oleh Abujamin Roham. Allah adalah Nama dan sebutan tertinggi, termulia dan termasyhur diantara segala nama yang dipunyai oleh pencipta dan Penguasa alam semesta.
10
j. Kamus Lengkap Arab – Indonesia. H. Syarif Al Qusyairi. Allah – Nama Tuhan yang maha esa.
11
k. NAMA ALLAH oleh Dr. Ki Dong Kim Yehovah atau Yahweh adalah NAMA DIRI Tuhan.
12
Terjemahan yang benar dari Buku tersebut seharusnya sebagai berikut : Yehovah atau Yahweh adalah nama Dia yang ada dengan sendiri-Nya. Kita percaya di dalam nama Yehovah atau Yahweh yang ada dengan sendiri-Nya, inilah Tuhan / Elohim. Abraham bergantung dan percaya di dalam Tuhan / Elohim itu, begitu juga Ishak dan Yakub. Yehovah atau Yahweh adalah Nama Elohim / Tuhan yang Kekal dan yang Esa. Itu adalah nama Elohim / Tuhan yang ada dari mulanya. l. New Advent Encyclopedia. Jehovah (Yahweh) is the Proper Name of God in the Old Testament.
The proper name of God in the Old Testament; hence the Jews called it the name by excellence, the great name, the only name, the glorious and terrible name, the hidden and mysterious name, the name of substance, the proper name, and most frequently shem hammephorash, i.e. the explicit or separated name, though the precise meaning of this last expression is a matter of discussion (cf. Buxtorf, “Lexicon”, Basle, 1639, col. 2432 sqq.).
13
m. Wikipedia Online. Tetragrammaton. This Article is about the literary manifestations of the name of God in Hebrew.
Allah. ( Arab
ﷲ
, Allaah ) adalah kata dalam bahasa arab yang
merujuk pada nama Tuhan. Kata ini sendiri dikalangan para penutur bahasa arab adalah kata yang umum untuk menyebut tuhan, terlepas dari agama mereka termasuk penganut Yahudi dan Kristen Arab. Konsekuensinya kata ini digunakan dalam terjemahan kitab suci Kristen dan Yahudi berbahasa arab, sebagaimana pula terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia dan Turki.
Berdasarkan Linguistik (ilmu bahasa) NAMA DIRI seharusnya tidak bisa diterjemahkan!. Walaupun mengandung makna dalam bahasa lokal.
14
n. ALLAH adalah Nama Diri sesembahannya seluruh umat Islam, dari berbagai aliran dan sekte. Moshay dalam bukunya “Who is this Allah?” pada halaman 8. YAHWEH adalah Pribadi yang ada dengan sendirinya. Pdt Ahmad Welson dalam bukunya “Mencari Kebenaran III” Melalui penyelidikan tentang ALLAH dan TUHAN, Halaman 3.
15
o. ALLAH adalah suatu NAMA DIRI. Ensiklopedi Islam. ALLAH merupakan sebuah NAMA.
16
2. Historis. a. Ibadat ISRAEL Kuno. Oleh Harold Henry Rowley. Halaman 6-7 : Bangsa Israel jaman kemudian membayangkan nenek moyang mereka menyembah Yahweh seperti diri mereka, tapi menyangkal nenek moyang mereka menyembah Yahweh.
17
Apa yang disampaikan oleh Harold Henry Rowley, karena mengacu pada Kitab Keluaran 6: 3 yang salah terjemahannya. Kitab Suci dari Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia menulis: Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. Namun kalau Kita Baca dalam Kitab Tenakh (Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani), bunyi dan artinya sebagai berikut :
Waera el-Avraham el-Yitskhaq we’el-Yaa’qov be’El Shaddai ush’mi Yahweh lo nodaa’tti lahem. Kalimat tersebut seharusnya terjemahannya sebagai berikut : Dan Aku telah menampakkan diri kepada Avraham, kepada Yitskhaq, dan kepada Yaa’qov, sebagai El-Shaddai, dan Namaku YAHWEH; bukankah Aku sudah dikenal oleh mereka? Kalau terjemahannya seperti terjemahan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia, maka ayat-ayat dalam Kitab Suci akan saling kontradiksi karena dalam Kitab Kejadian 4: 26 saja Nama YAHWEH sudah mulai dikenal. Seperti berikut ini :
Ul’Shet gam-hu yullad-ben wayyiq’ra et-sh’mo Enosh az hukhal Liq’ro be’shem YAHWEH. Kalimat tersebut terjemahannya yang benar sebagai berikut : Dan bagi Shet, seorang putra telah dilahirkan baginya juga, dan dia menyebutnya Enosh. Maka orang mulai berseru dalam nama YAHWEH. Bagaimana mungkin Nama YAHWEH yang sudah mulai disebut pada jaman Enosh, namun pribadi yang sama justru mengatakan kalau diri-Nya belum menyatakan diri?. Apalagi Nama YAHWEH oleh Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia diterjemahkan TUHAN, yang adalah sebutan, bukan nama diri, sebab tidak pernah ada 18
Tuhan bernama TUHAN. Jadi ini merupakan terjemahan yang rancu!. b. Agama Israel Kuno. TH. C. Vriezen. Halaman 5. Ciri khas Agama Israel adalah pada Nama Yahweh. Kata ini menjadi nada utama dalam pelukisan agama Israel sepanjang Alkitab. Nama Yahweh dipakai lebih dari 6.800 kali.
Kalau Kitab Suci menulis sampai sedemikian banyaknya, berarti Nama tersebut sangat penting!. Kalau sementara orang mengatakan huruf Yod He Waw He (YHWH) tidak bisa berbunyi, kenapa ditulis?. Bukankah ditulis itu artinya untuk dibaca dan bisa berbunyi?. Kalau tidak berbunyi, kenapa selama ini bisa diterjemahkan?. Kalau ada orang yang bernama : %#!@)$(+= Nama tersebut baru tidak berbunyi dan tidak bisa diterjemahkan!.
19
c. Sejarah Israel Pada Jaman Alkitab. Oleh David F. Hinson. Halaman 67. Yahweh menjadi nama yang paling suci yang mungkin dipergunakan oleh orang Israel bilamana mereka berbicara kepada Tuhan. Itulah nama Tuhan yang diterima oleh Musa di Gunung....
20
d. The Unfinished Battle, Islam and the Jews. Mark A. Gabriel, PhD. Halaman 37. Sebelum Muhammad mengajarkan tentang “Allah”, Yahweh sejak dahulu memang yang disembah oleh orang Yahudi.
Muhammad SAW memakai kata ALLAH, diambil dari salah satu NAMA sesembahan orang Arab pra Islam, yang merupakan salah satu diantara 360 NAMA berhala, dimana ALLAH awalnya dipakai sebagai nama Dewa Bulan, namun Islam datang dengan mengubah konsep tentang nama Allah tersebut (lihat buku Passing Over). Namun Firman Tuhan melarang umat-Nya menyebut nama sesembahan lain (Keluaran 23: 13). 21
3. Pemikiran Para Ahli. a. The History of Allah. Bambang Noorsena. Halaman 9. Kata Allah (sebagai bentuk singkat dari al-ilah).
Kalau kata “Allah” itu sebagai bentuk singkat dari al-ilah, lalu apa “allahnya” umat Islam? Kitab Sucinya umat Islam (Al Qur’an) menegaskan kalau NAMA sesembahannya bernama ALLAH, Allah atau allah (dalam huruf Arab tidak mengenal huruf KAPITAL atau tidak). Qs 1 Al-faatihah 1-2, QS 2 Al-Baqarah 1-2 dan lain lain. Jadi bukan dari Al-ilah. Dugaan ALLAH berasal dari Al-ilah menurut Abujamin Roham dalam Ensiklopedi Lintas Agama karena saking mengasihi ALLAH, sehingga dipaksakan!. 22
b. Syahril Komar. Penerjemah bahasa Arab.
23
c. Tokoh Muslim. Majalah Sabili No. 14 Th XI 30 Januari 2004 / 8 Dzulhijjah1424.
24
Naskah di atas membuktikan bahwa Allah itu bukan dari Al-ilah. d. Ensiklopedia Lintas Agama. Abujamin Roham. Halaman 46. Allah bukan berasal dari Al-ilah. Pemahaman bahwa Allah itu berasal dari Al-ilah, karena didorong rasa kecintaan, mereka mencoba mengolah, menganalisis, kata “Allah”; Bahwa “Allah” berasal dari kata “Al ilah” dengan huruf “Hamzah” nya dibuang agar [memudahkan pengucapan]. Sementara pemikir lain, memperkirakan kata “Al ilah” bermakna “menyembah”, atau dari kata “Aliha atau “waliha” dengan makna “mengagumi”. Sebenarnya, kata “Allah” itu sendiri sudah tidak pernah terbagi atau dapat dibagi-bagi. Dalam karakter Computer, kata ALLAH menjadi satu karakter yang tidak terpisah-pisahkan!. 25
e. Jerusalem Countdown. John Hagee
26
f. Dunia Arab, Sejarah Ringkas Philip K. Hitti Allah – Nama dewa,
27
Apa yang ditulis dalam Buku “Dunia Arab” tersebut di atas, merupakan suatu realitas, memang sejak jaman jahiliyah pernah ada dewa yang bernama “ALLAH” dan hal ini diakui oleh tokoh-tokoh muslim intelektual dan dalam keterangan secara Arkeologis di halaman-halaman berikutnya, akan tampak jelas bahwa dewa allah tersebut berlambangkan bulan sabit. Apa kata Firman Tuhan tentang hal ini?. Keluaran 23:13
Uvkol a’sher-amar’tti aleikem tishameru we’shem elohim akherim lo taz’kkiru lo yishama al-pikha. Dan dalam segala hal yang telah Kufirmankan kepadamu, haruslah kamu waspada, juga nama sesembahan-sesembahan lain jangan kamu sebut-sebut, itu jangan terdengar dari mulutmu.
28
4. Arkeologi. a. Passing Over.
Dalam buku tersebut di atas, para tokoh Moslem mengakui kalau NAMA ALLAH berasal dari jaman Pra-Islam / sebelum Islam lahir sebagai salah satu nama dewa. Namun Islam mengubah konsep, sebagai Nama sang pencipta, umat Nasrani seharusnya menghormatinya dengan tidak dipakai dalam peribadatan karena ALLAH, Allah, allah itu BUKAN BAHASA Indonesia, melainkan NAMA.
Awal mula penggunaan Nama Allah dari sesembahan pra Islam sebagai dewa bulan, menjadi Allah sang pencipta di awali dari 29
Muhammad SAW selaku pendiri agama Islam, tatkala beliau terkesan dengan “Allah”, ditulis dalam bukunya Huston Smith yang berjudul Agama-agama Manusia, halaman 258.
30
b. Mohammad Sabri, dalam bukunya hal 70, “Keberagamaan yang Saling menyapa” menegaskan bahwa : ALLAH adalah Nama Dewa yang paling banyak disebut. Sebagai dewa yang mengairi tanah, diseluruh Jazirah Arabia ALLAH diakui sebagai “Pencipta bagi semuanya.” Dan sebagai pengawas tertinggi segala-galanya.
31
Rupanya sampai sekarang pun, oleh umat Nasrani yang tidak mengetahui sejarah hal ini, masih juga dianggap sebagai Pencipta semuanya.
32
c. Islamic Invation. Robert Morey. Halaman 54. Allah adalah kata Nama sesembahan.
33
d. Islam: In Light of History Dr. Rafat Amari Halaman 273. The god of the Moon in Arabia.
34
35
e. Bid’ah-bid’ah di Indonesia Drs. KH. Badruddin Hsubky. Pada halaman 82. Allah merupakan salah satu dari 360 patung, yang mempunyai anak bernama Al Lata, Al Uzza, Al Manah
36
f. The Unfinished Battle Islam and the Jews. Mark A. Gabriel, PhD Halaman 85. The Name Allah was used in pre Islam Arabia to refer to one of the 360 idol in Kabaa. Allah was supposed to be the greatest god. Some tribes used the name to refer to the moon god.
Jika umat Islam menggunakan kata ALLAH sebagai nama sesembahan mereka, itu telah dijadikan pusat kebenaran karena menggunakan Al Qur’an yang berbahasa Arab sebagai pedoman Kitab Suci mereka, jadi tidak bermasalah bagi mereka, namun jika umat Nasrani memakai kata ALLAH, pedoman Kitab Sucinya TIDAK ADA, Kitab terbitan LAI itu terjemahan bukan bahasa ASLI. 37
g. From Jihad to Jesus. Jerry Rassamni. Allah merupakan satu diantara 360 dewa, diungkapkan secara arkeologis berupa patung seperti dalam gambar di bawah ini.
Lambang BULAN SABIT memang yang dipakai untuk menunjuk kepada dewa bulan sebelum Islam lahir. 38
5. Spiritual. Allah berbeda dengan Yeshua HaMashiakh / Yesus Kristus.
39
BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN Dalam bab ini pembaca diajak untuk melihat suatu realitas bahwa ALLAH memang TIDAK ADA dalam Kitab Sucinya umat Nasrani, namun sebaliknya Nama YAHWEH justru ADA di dalam Kitab Suci umat Nasrani, dan tanpa disadari, sebenarnya umat Nasrani sudah menyebut Nama Yahweh, namun karena tidak mengerti maknanya, maka jadi tidak konsekuen. 1. Nama Yahweh sebenarnya tanpa sadar sudah dikenal. a. Holman Illustrated Bible Dictionary. Halaman 706. Hallelujah – Praise Yahweh.
40
b. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jilid 1 A-L. Haleluya – Sebutan Liturgis, disalin dari kata Ibrani hallelu-yah, pujilah Yah. Kalau menolak YAHWEH seharusnya konsekuen jangan lagi mengucapkan HALELUYAH Tetapi HALELULAH Karena HALELUYAH Berasal dari huruf Ibrani
hywllh berasal dari kata
yllh (Halelu) dan
hy (Yah) Merupakan kependekan YAHWEH Jadi HALELUYAH artinya PUJILAH YAHWEH
41
2. Kitab Suci King James Version. Nama Yahweh ditulis dengan Jehovah. a. Genesis 22: 14 And Abraham called the name of that place Jehovahjireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen. b. Exodus 6: 3 And I appeared unto Abraham, unto Isaac, and unto Jacob, by the name of God Almighty, but by my name JEHOVAH was I not known to them. c. Exodus 17: 15 And Moses built an altar, and called the name of it Jehovahnissi: d. Judges 6: 24 Then Gideon built an altar there unto the LORD, and called it Jehovahshalom: unto this day it is yet in Ophrah of the Abiezrites. e. Psalms 83: 18 That men may know that thou, whose name alone is JEHOVAH, art the most high over all the earth. f. Isiah 12: 2 Behold, God is my salvation; I will trust, and not be afraid: for the LORD JEHOVAH is my strength and my song; he also is become my salvation. g. Isaiah 26: 4 Trust ye in the LORD for ever: for in the LORD JEHOVAH is everlasting strength: Kalau KING JAMES VERSION konsekuen, seharusnya semua yang asalnya dari huruf Ibrani Yod He Waw He (YAHWEH) jangan diterjemahkan menjadi “The LORD” (huruf kapital semua). Contohnya : I am the LORD: that is my name: and my glory will I not give to another, neither my praise to graven images. (Isaiah 42: 8)
Ani YAHWEH hu sh’mi uk’vodi le’akher lo-etten ut’hillati lap’silim. Aku YAHWEH itu nama-Ku, dan Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain, dan pujian-Ku kepada patung.
42
Contohnya : Thou shalt not take the name of the LORD thy God in vain; for the LORD will not hold him guiltless that taketh his name in vain. Keluaran 20: 7
Lo tissa et-shem-YAHWEH eloheikha lashawe ki lo ye’naqqe YAHWEH et asher-yissa et-sh’mo lashawe. Jangan menyebut Nama YAHWEH, Elohimmu, untuk kesia-siaan, karena YAHWEH tidak akan membebaskan orang yang menyebut Nama-Nya dalam kesia-siaan.
3. Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia pernah mencetak “Kitab Suci Komunitas Kristiani.” Edisi Pastoral Katolik Tahun 2002 yang di dalamnya terdapat banyak Nama Yahweh.
43
4. Kamus Kitab Suci terbitan Yayasan Lembala Alkitab Indonesia.
44
5. Buku terbitan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia. Menyingkap Alkitab. Yahweh itu Tuhan yang memperkenalkan NamaNya kepada Moshe (Musa).
45
6. Kitab Suci Terbitan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia
Dalam cetakan tahun 1988, Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia pada Kitab Keluaran 15: 3 ditulis Yehuwa. Memang dalam tanda masoret huruf Yod He Waw He (YHWH) dibacanya Yehwah (Yehuwa) – tidak masalah karena itu hanya logat saja!. Namun dalam Kitab Yeshayahu / Yesaya 42: 8 Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkannya HUA. Padahal huruf ASLINYA adalah YAHWEH (Yod He Waw He). HUA itu huruf Ibraninya He Waw Aleph (HWA), sebenarnya artinya adalah DIA. Dan DIA itu bukan nama diri, melainkan sebutan. Kalau Nama Diri (Personal Name) tidak bisa diterjemahkan walaupun pada bahasa lokal mempunyai arti. Contohnya: Orang Jawa yang bernama EKO, kalau ke Amerika tetap bernama EKO, tidak berubah bernama ONE, walaupun di Jawa EKO itu berarti Satu. Ada sementara theolog Indonesia mengatakan bahwa huruf Ibrani Yod He Waw He (YHWH) itu tidak bisa berbunyi, kalau dibaca
46
hanya anginnya doank dan banyak alasan lainnya lagi. Namun sesungguhnya Nama YAHWEH tidak pernah hilang, dan bunyinya YAHWE (dengan huruf H dibagian belakang tidak kedengeran). Encyclopaedia Judaica menegaskan bahwa pronounciation dari YHWH adalah Yahweh.
The pronounciation of the YHWH was never lost. Several early Greek writers of the Christian testify that the Name was Yahweh. 47
Kerancuan Penggunaan Kata ALLAH, Allah, atau allah. 1. Selama ini di kalangan kekristenan kata ALLAH, Allah atau allah dianggap sebagai sebutan, bukan NAMA. Contohnya dalam KAMUS Kitab Suci terbitan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia, disitu dikatakan : TUHAN = Salinan dari nama Allah Israel yaitu Yahweh. Kata “Allah” dalam kalimat tersebut di atas, dianggap sebagai sinonim dari kata “Tuhan”. Namun dalam kenyataannya kata “Allah” juga sebagai nama diri. Contohnya : Kejadian 33: 20 Ia mendirikan mezbah di situ dan dinamainya itu: "Allah Israel ialah Allah." Kalimat “Allah Israel ialah Allah.” Dalam Tata Bahasa Indonesia mengandung arti : Ada Allah yang disembah oleh orang Israel, namanya Allah.” Pertanyaannya: Kapan dan dimana orang Israel menyembah Allah yang bernama Allah?. Sedangkan Kitab Suci Tenakh menulis, kalau Tuhan yang disembah oleh orang Israel, bahkan sejak nenek moyang mereka itu nama nya Yahweh. Buktinya : Kejadian 24: 52
Wayehi kaa’sher shama eved Av’raham et-div’reihem Wayyish’takhu ar’tsa la YAHWEH. Dan terjadilah, tatkala hamba Avraham itu mendengar perkataan mereka, maka dia bersujud sampai ke tanah di hadapan YAHWEH.
2. ALLAH, Allah atau allah BUKAN BAHASA INDONESIA sebagai sinonim dari kata Tuhan. Kaidah penerjemahan sebuah kata, menjadi kata dalam bahasa Indonesia, harus memenuhi kriteria linguistik dimana salah satu diantaranya harus bisa diterima oleh agama dan golongan lain dengan makna yang sama, contohnya : Kursi, yang berasal dari bahasa Arab Al-kursi ( ) dapat diterima oleh seluruh agama dan suku di Indonesia dengan makna yang sama yaitu TEMPAT UNTUK DUDUK, namun untuk kata ALLAH memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu : 48
NAMA ALLAH BUKAN BAHASA INDONESIA KRISTEN / KATOLIK ISLAM Roh Dzat Allah Bapa, Allah Putra, Allah Tidak beranak dan tidak Roh dan Bunda Allah (Katolik) diperanakkan Bermaniestasi dalam diri Mengutus Muhammad SAW Yeshua Kitabnya Tenakh dan Haverit Kitabnya Al Qur’an Hakadasha Menerima Yeshua / Yesus Menolak Yeshua / Yesus 3. Menimbulkan Konflik horizontal akibat perbedaan tersebut di atas dipaksakan dalam kekristenan. Karena umat Islam menganggap umat Nasrani itu kafir yang mengganggu mereka!. Qur’an Surat 112 Al Ikhlas 1-3 : Qul huwallaahu ahad (Katakanlah ALLAH itu ESA) Allah hussomad (ALLAH adalah Tuhan yang bergantung kepadanya segala sesuatu) Lam yalid wa lam yuulad (Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan) Wa lam yaqul lahu kufuan ahad (Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia). Qur’an Surat 5 Al Maidah 17 Laqod = Sesungguh-sungguhnya, Kafaro = telah kafirlah, Alladziina = orang-orang yang, Qooluu = berkata, Inna = sesungguhnya, Allah = Allah, Huwa = dia, Almasiihu = Almasih, Ibnu = putra, Maryama = Maryam. 4. Menimbulkan protes dari pihak Islam terhadap umat Nasrani. Manado Post, Jumat 30 Oktober 2009 memuat berita, Pemerintah Malaysia menyita 20 ribu Alkitab yang memuat kata ALLAH, allah atau allah, karena umat Islam di Malaysia keberatan nama tuhan mereka dipakai. Dan memang pemakaian kata ALLAH, Allah, atau allah oleh umat Nasrani tidak mempunyai dasar Firman Tuhan sama sekali.
49
Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia protes ke Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI dan ke Lembaga Alkitab Indonesia, untuk menindaklanjuti Surat Majlis Ta’lim Al-Rood Wonosobo tertanggal 28 Mei 2004 agar umat Nasrani TIDAK MEMAKAI KATA ALLAH. 5. Menimbulkan Kebingungan. Realitas dilapangan membuktikan dengan penggunaan kata ALLAH, Allah atau allah dalam kekristenan menimbulkan kebingungan. Penulis seringkali bertanya kepada umat Nasrani dengan pertanyaan : “Menurut Anda allahnya umat Kristen dengan allahnya umat Islam itu sama atau tidak?.” Banyak yang menjawab : SAMA!. Jawaban tersebut di dasarkan pada pemahaman bahwa Tuhan itu SATU, yaitu ALLAH. Dia mengasihi manusia dan menyelamatkan melalui beberapa agama. Melalui nabi Muhammad SAW dan melalui Yesus!. Namun ketika ditanya, kenapa ajaran dan isi firmannya berbeda?. Mereka tidak mampu menjawab!. Lebih mengerikan, ada seorang pendeta di Depok, menjadi Islam karena bingung menafsirkan firman Tuhan. Kalau untuk masalah berpindah ke Agama Islam, tidak masalah karena tiap orang punya hak dan dilindungi undang-undang untuk bebas memilih agama dan kepercayaannya masing masing. 50
Rudy Rodolf Otto Foortse, lahir tanggal 28 Februari 1939 dari seorang ibu asli Halmahera, dan ayah berkebangsaan Belanda, menjadi pendeta Pantekosta di Jakarta dan telah membaptis 3.000 orang, namun tanggal 13 Januari 1994 beliau masuk Islam di Beji Depok Jabar. Namun tanggal 20 April 2003 beliau wafat.
Ini Ayat yang menjadikan beliau berpindah iman.
51
Kebingungan beliau karena tidak memahami bahasa Ibrani, sehingga Kitab Injil Yokhanan 17: 3 yang berbunyi : “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satusatunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Dianggap bahwa Yesus Kristus itu hanyalah utusan Allah saja. Jadi dari pada menyembah kepada utusannya, lebih baik langsung saja kepada Allah. Itu pendapat beliau dan akhirnya meninggalkan Yesus Kristus yang hanya utusan saja. Padahal kalau beliau memahami bahasa Ibrani, Yesus Kristus itu adalah Yahweh sendiri yang bermanifestasi menjadi manusia.
dx(;a, ba(;h(;w> ynIa]w: WaAni wehaav ekhad – Aku dan Bapa, Satu. Yokhanan / Yohanes 10: 30 Jadi kalau membenci Yahweh = Membenci Yeshua HaMashiakh.
ybia(;-ta,-~G: anEf aWh ytiao anEFh; Hassne oti hu sne gam-et-avi Siapa yang membenci Aku, ia juga membenci Bapa-Ku. Yokhanan / Yohanes 15: 23 Menolak pribadi Yahweh sebagai Yeshua HaMashiakh, membuat orang tetap mati dalam-dosa-dosanya.
yKi ~k,yteaJox;b. WtWmt(; yKi ~k,l(; yTir.m;a(; !kel(; WtWmT(; aWh ynIa]-yKi ybi-Wnymia]t; alo-~ai ~k,yteaJox;b. Laken amar’tti lakem ki tamutu ve’khattoteikem ki im-lo taa’minu-vi ki-ani hu tamutu ve’khattoteikem. Oleh karena itu Aku berfirman kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosa-dosamu. Sebab, jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia (Yahweh), maka kamu akan mati dalam dosa-dosamu. Yokhanan / Yohanes 8: 24
52
Seharusnya Kitab Yokhanan 17: 3 bunyi dan artinya sebagai berikut:
Uma khayyei olam a’sher yed’u ot’kha ki atta le’vad’kha el-e’met we’et-Yeshua HaMashiakh a’sher shalakh’tta. “dan inilah hidup kekal itu, bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya sesembahan yang benar, dan Yeshua HaMashiakh yang telah Engkau utus.” Nah... yang dimaksud “Engkau” disitu ialah Yahweh bukan Allah, dan kata “utus” disitu, memang “Yeshua HaMashiakh” itu berperan sebagai Firman hidup yaitu utusan Yahweh, namun dalam satu kesatuan yang sama. Pengertiannya tidak sama dengan pengertian manusia dimana “yang mengutus” itu berbeda pribadi dengan “yang diutus”. Maka Yokhanan 1: 1 mengatakan :
Be’reshit haya haddavar we’haddavar haya et-haElohim we’hu haddavar haya Elohim. Pada mulanya ADA FIRMAN, dan firman itu ADA bersama dengan Elohim dan FIRMAN YANG ADA itu Elohim. Jadi Yeshua HaMashiakh itu Firman yang memang sudah ada, dan Dia itu Elohim, bukan hanya sekedar utusan atau nabi besar melainkan Yahweh Elohim itu sendiri. Itulah sebabnya Yeshua HaMashiakh ketika di dunia ini sebagai Juru selamat, sama seperti Yahweh Elohim adalah Juru Selamat.
Anoki anoki YAHWEH we’ein mibbal’adai moshia. Akulah Akulah YAHWEH tidak ada juru selamat selain Aku. Yeshayahu / Yesaya 43: 11. 53
Kalau dalam Yokhanan 8: 24 tersebut di atas, bahwa yang dimaksud DIA adalah YAHWEH, juga dikui oleh Kitab Suci terbitan Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia. Pada Halaman 228 dan pada Keterangannya, sebagai berikut :
54
Buku The Name of God by Lester Sumrall mengatakan, pada halaman 42 bahwa Jesus Christ is Yahweh. (bukan Allah).
55
Kenapa Nama ALLAH, Allah atau allah bisa masuk di dalam Kitab Suci umat Nasrani?. 1. Kesalahan terjemahan. Penerjemah Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia penulis akui memang telah dipakai Tuhan untuk menerjemahkan Kitab Suci, namun karena mereka juga manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, tentu ada beberapa terjemahannya yang tidak tepat. Contohnya : a. Kitab Yekhez’qel / Yehezkiel 34: 16
“Et-haovedet a’vaqqesh we’et-hanniddakhat ashiv we’lannish’beret ekhevosh we’et-hakhola akhazzeq we’et-hash’mena we’et-hakha’zaqa ash’mid er’enna ve’mish’pat.”
Terjemahan yang benar : “Aku akan mencari yang hilang, dan Aku akan membawa pulang yang tersesat. Dan Aku akan membalut yang terluka, dan Aku akan menguatkan yang lemah. Namun Aku akan menghancurkan yang gemuk dan yang kuat. Aku akan menggembalakan mereka dengan keadilan.”
Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkannya : “Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.”
Terjemahan King James Version : “I will seek that which was lost, and bring again that which was driven away, and will bind up that which was broken, and will strengthen that which was sick: but I will destroy the fat and the strong; I will feed them with judgment.”
b. Kitab Kejadian 16: 12
“We’hu yihye pere adam yado vakkol we’yad kol bo we’al-pe’nei kal-ekhaiw Yish’kkon.”
Terjemahan yang benar : 56
“Dan dia akan menjadi manusia liar, tangannya melawan setiap orang dan tangan setiap orang melawan dia; dan dia akan tinggal berhadap-hadapan dengan semua saudaranya.”
Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkannya : “Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
Terjemahan King James Version : “And he will be a wild man; his hand will be against every man, and every man's hand against him; and he shall dwell in the presence of all his brethren.”
Kalau dilihat dari bahasa Ibrani, yang benar adalah manusia liar, karena berasal dari kata PERE = LIAR dan ADAM = MANUSIA.
r,P,
= Liar
dan
~d(;a(;
= Adam
Nah kesalahan fatal yang telah dilakukan oleh Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia adalah mengubah Nama Diri YAHWEH menjadi TUHAN dan ALLAH dalam Kitab Perjanjian Lama dan menjadi Tuhan dan Allah dalam Kitab Perjanjian Baru. Contohnya :
1. TUHAN.
rxea;l. ydiwObk.W ymiv. aWh hw,h.y(; ynIa] ~yliysiP.l; ytiL(;hit.W !Tea,-alo Bunyinya : Ani Yahweh hu sh’mi uk’vodi le’akher lo-etten ut’hillati lap’silim. Arti sebenarnya : Aku Yahweh itulah nama-Ku dan Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain, dan pujian-Ku kepada patung. Terjemahan LAI : Aku ini TUHAN, itu namaKu. Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranKu kepada patung. (Yeshayahu 42: 8).
57
2. ALLAH.
yli-!T,Ti-hm; hw rz<[,ylia/ qf,M,D; aWh Bunyinya : Wayomer Avram Adonai Yahweh ma-titten-li we’anoki holekh a’riri uven-mesheq beiti hu Dammeseq Eliezer. Arti sebenarnya : Berkatalah Avram : Ya, Tuhan Yahweh, apa yang akan Engkau berikan kepadaku, sedangkan aku tidak mempunyai anak? Dan ahli waris di rumahku Eliezer orang Dammeseq. Terjemahan LAI : Abram menjawab: “Ya, Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu. (Kejadian 15: 2). 3. Tuhan.
jleM(;yI hw Bunyinya : Wehaya kol asher-yiq’ra be’shem Yahweh yimmalet. Arti sebenarnya : Dan akan terjadi, setiap orang yang memanggil nama Yahweh akan diselamatkan. : Sebab, barangsiapa yang berseru kepada Terjemahan LAI nama Tuhan, akan diselamatkan. (Kisah 2: 21).
4. Allah.
~x,L,h;-l[; alo yKi bWtK(; rm;aYOw: ![;Y:w: ac(;wOm-lK(;-l[; yK ~d(;a(;h(; hy<x.yI wODb;l hw
Bunyinya : Wayyaan wayomar katuv ki lo al-hallekhem le’vaddo yikh’ye haadam ki al-kal-motsa piYahweh. Arti sebenarnya : Namun sambil menanggapi, Dia berfirman: Telah tertulis: Bukan oleh roti saja manusia akan hidup, melainkan oleh setiap firman yang keluar dari mulut Yahweh. Terjemahan LAI : Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mattai / Matius 4: 4) 2. Untuk konsumsi Kontekstual, agar bisa diterima oleh orang yang sudah memiliki konsep kalau pencipta langit dan bumi itu bernama Allah, sehingga Bait Suci pun diterjemahkan menjadi Mesdjid.
Ditjitak pada Katiga kalinja atas Bijbelgenootschap. Amsterdam 1896
59
belandja
Nederlandch
1. Kitab Yokhanan / Yohanes 7: 14 Yeshua / Yesus masuk Bait Suci diterjemahkan Jesoes masoek Kabah. 2. Kitab Lukas 6: 6 Yeshua masuk Sinagoga diterjemahkan Toehan masoek mesdjid
Terjemahan seperti tersebut di atas, tentu saja menimbulkan salah arti, rancu dan tidak sesuai dengan firman Tuhan, walaupun secara theologis untuk konsumsi kontekstual bisa dianggap benar!.
60
3. Mengikuti Kitab Sucinya Kristen Arab, padahal Kitab Sucinya umat Kristen Arab juga TERGANTUNG PENERJEMAHNYA. Kesalahan penerjemah berarti kesalahan Kitab, contohnya :
Dalam Kitab Kristen Arab tersebut di bagian atas, yaitu Alkitabul Muqoddasu, Wa huwa Asfaarul Ahdainil qodiimi wal jadiid (Perjanjian Lama dan Baru) Mutarjamah minallughootil Ashliiyah (Diterjemahkan dari bahasa Asli) oleh Nidaaur Rojaa’ Stuttgart Almaaniyaa (Yayasan Nidaur Roja Stuttgart Jerman) seperti gambar di bawah ini, nama Yahweh (ditulis Yahwah karena huruf Arab tidak mengenal vocal “E”) TIDAK DIUBAH, namun dalam Kitab Suci Arabic bible dari International Bible Society, nama Yahweh telah diubah menjadi Arrobu. Ini membuktikan kalau Kristen Arab juga tergantung dari penerjemahnya, jika semua nama Yahweh diubah menjadi Arrobu, maka seluruh umat Kristen Arab tidak lagi mengenal nama Tuhan sesembahannya Bapa Avraham, Yitskhaq dan Yaa’qov. Padahal Arrobu itu SEBUTAN bukan NAMA DIRI dan Kristen Arab saat ini juga sedang mengalami pemulihan Nama Yahweh, karena ini merupakan gerakan Ruakh HaQodesh (Roh Kudus) di akhir jaman. Kalau Kristen Arab memakai kata “SEMAR” untuk mengganti kata ALLAH, apakah harus diikuti?. 61
Alkitabul Muqoddasu Nidaur Rojaa’ Stuttgart Almaaniyaa
Arabic Bible International Bible Society
Kenapa Kitab Suci berbahasa Yunani memakai KURIOS untuk NAMA YAHWEH?. 1. Karena abjad Yunani tidak mengenal huruf YHW. Contoh :
ZaaWan
Zoukan
Yirmeyahu
Ieremias
Yitskhaq
Isaak
Yaa’qov
Iakwb
Yeshua
Ihsouj
!w[z Whymry qxcy bq[y [wvy
Perhatikan huruf Ibrani Yod (Y) berubah menjadi Iota (I) dalam huruf Yunani. Huruf Ibrani Waw (W) berubah menjadi Kappa (K) dalam huruf Yunani. Huruf Ibrani Shin (SH) berubah menjadi Eta (E) dan Sigma (S) agar bunyinya mendekati sama. Dengan dasar tersebut maka, yang sering dijadikan referensi bahwa nama YAHWEH bisa diterjemahkan adalah karena 62
Septuaginta (Perjanjian Lama berbahasa Yunani) NAMA YAHWEH diganti menjadi / memakai KURIOS. KURIOS itu bukan NAMA DIRI (PERSONAL NAME) melainkan SEBUTAN yang artinya sama dengan LORD (the Master). Lihat The Expanded Vine’s Expository Dictionary of New Testament Words, halaman 688.
Sebenarnya selama ini yang dijadikan permasalahan karena orang tidak mampu membedakan antara SEBUTAN (GENERIC NAME) dengan NAMA DIRI (PERSONAL NAME) serta BAHASA. 63
Yahweh itu NAMA DIRI, bukan SEBUTAN dan bukan BAHASA. Kitab suci boleh saja memakai bahasa apapun di seluruh dunia, namun Nama Yahweh tetap tidak berubah. Dalam bagian akhir dari bab ini akan dibuktikan kalau Yahweh itu NAMA DIRI. Ini bukti kalau Yahweh / Jehova itu NAMA DIRI, bukan SEBUTAN.
64
Jehovah Jireh = Yahweh Yireh Yahweh yang menyediakan segala kebutuhan umat-umat-Nya. Jehovah Nissi = Yahweh Nissi Yahweh panji-panji yang memberikan kemanangan. Jehovah Shalom = Yahweh Shalom Yahweh yang memberikan Sejahtera kepada umat-umat-Nya. Dan sebagainya. Bukan berarti Nama Yahweh jadi banyak, tetapi peran Yahweh sebagai .... bermacam-macam peran bagi umat-Nya.
YAHWEH itu NAMA DIRI dan bukan DIBERIKAN oleh Moshe / Musa, melainkan oleh DIRINYA SENDIRI. Keluaran 3: 15
Yirmeyahu / Yeremia 32: 20
A’sher-sam’tta otot umof’tim be’erets-Mits’rayim ad-hayyom hazze uv’Yis’rael uvaadam wattaa’se-lekha shem kayyom hazze. Sebab Engkau yang telah menaruh tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban di tanah Mitsrayim / Mesir sampai pada hari ini, dan di Yisrael, serta di antara manusia; dan Engkau telah membuat Nama bagi-Mu, seperti pada hari ini.
65
Septuaginta pada abad 1 masih menggunakan Nama Yahweh dalam bentuk Paleo Hebrew, namun dalam naskah Septuaginta Alexandrine 400 tahun kemudian, nama Yahweh sudah diganti menjadi KURIOS. Padahal KURIOS itu BUKAN NAMA, melainkan SEBUTAN. Inskripsi Lakhis, Abad VII sebelum Masehi ditemukan tahun 19351938 memuat nama Yahweh dalam bentuk Paleo Hebrew. Inskripsi Arab, Abad VII sebelum Masehi ditemukan tahun 1966, memuat isi surat seorang pria kepada tuannya bernama Elishib, mencantumkan nama Yahweh dalam huruf Paleo Hebrew.
Septuaginta Abad 1 Memuat nama Yahweh
Inskripsi Lakhis
Inskripsi Arab
66
Bruce Milne dalam Bukunya `KNOW THE TRUTH” Halaman 129 mengatakan : When the OT translated into Greek in the 2nd and 3rd centuries BC (the Septuagint) The Sacred name YHWH, usually rendered Yahweh or Jehovah, was translated by the Greek Word Kyrios (Lord). Dalam kasus tersebut di bawah ini, terjadi Miss Transliterasi karena Proper Noun diubah menjadi Commond Noun dari TARGET yang sama. Nama Diri berubah menjadi Sebutan, Yahweh menjadi Kurios / Lord.
67
Inskripsi Umm al jummal merupakan Inskripsi kuno yang sudah kena pengaruh Agama suku, yaitu pengaruh dari penyembahan pra Islam, sehingga memuat nama ALLAH. Namun ini bukan naskah ASLI Firman Tuhan, sehingga tidak bisa dijadikan standar kebenaran. Naskah ini yang seringkali dipakai sebagai contoh naskah kuno oleh umat Nasrani yang berusaha untuk tetap mempertahankan kata ALLAH.
Umat Nasrani harus mengingat bahwa sumber iman kekristenan itu bukan berasal dari tanah Arab, Palestina, China, Latin, Yunani atau pun dari tempat-tempat lain, melainkan bersumber di Tanah orangorang Ibrani. Jadi pemaksaan kembali ke akar Ibrani sesungguhnya bukan berasal dari orang-orang yang dipakai Tuhan untuk memulihkan Nama-Nya di atas muka bumi ini, melainkan oleh Tuhan sendiri dan memang Tuhan sakit hati kalau nama-Nya dilecehkan dan tidak dihormati. Ulangan 4: 24-26, 32: 21, 1 Raja 14: 9, 16:33, 21: 22, 22: 54, 2 Raja 17: 17, 22: 17, 2 Tawarikh 33: 6, 34: 25, Yirmeyahu 8: 19, 25: 6-7, 44: 8, Yekhezqel 36: 21-22. Kitab Suci pernah mencatat umat Yahudi pernah tidak mengenal perbuatan Yahweh dan nama Yahweh. Hakim 2: 10-11. YAHWEH adalah Nama Tuhan, bukan hanya di dalam Kitab Perjanjian Lama saja, melainkan juga di dalam Kitab Perjanjian
68
Baru, karena antara Kitab Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru ada “benang merah” yang tidak terputus!. Karena itu dengan dalih bahwa Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, merupakan statement yang sangat berbahaya dan tidak punya dasar Firman Tuhan sama sekali!. Sebenarnya tujuannya hanya satu, yaitu akan membuktikan bahwa nama Yahweh bisa dan boleh diterjemahkan menjadi KURIOS. Artinya Nama Yahweh pun boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apapun!. Firman Tuhan mengatakan bahwa Pengajaran diberikan kepada bangsa Yahudi dan Firman Elohim datang bukan dari bangsa-bangsa lain, melainkan dari bangsa Yahudi, artinya semua berasal dari bahasa Ibrani, bukan Yunani, Arab, China, Latin atau bahasa lain. Coba perhatikan bukti dari Lembaga Biblika Indonesia berikut ini :
69
Jadi jelas bahwa Kitab Injil pun ditulis dalam bahasa Ibrani, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, bukan sebaliknya!. David Bivin dan Roy Blizzard, Jr dalam bukunya “Memahami Ucapan-ucapan Yesus yang sulit” memberikan bukti bahwa Perjanjian Baru ASLINYA ditulis dalam bahasa Ibrani, bukan bahasa Yunani.
70
Bab 2 Halaman 6
71
Bab 3 Halaman 14.
72
Bab 4 Halaman 19.
73
Halaman 20.
74
Kata Pengantar dalam Kitab Suci Haverit Hakadasha, mengemukakan bahwa Kitab Suci Tenakh dan New testament diberikan oleh Tuhan melalui orang Yahudi, yang tentu saja berbahasa Ibrani, bukan Yunani.
Bukti Dalam Firman Tuhan : 1. Kisah Yeshua / Yesus sebelum di salib, DIA berkumpul dengan murid-muridNya, dalam perjamuan Paskah (Mattai / Matius 26: 17-25) di ayat 21 Yeshua bernubuat dan berkata, “Nanti seorang diantaramu akan menyerahkan Aku” di ayat 25 “Yudas yang hendak menyerahkan DIA itu menjawab: Bukan aku ya Rabbi?, kata Yesus kepadanya : “Engkau telah mengatakannya.” Kalau Yehuda / Yudas mengatakan “Bukan aku” dan Yeshua / Yesus mengatakan “Engkau telah mengatakannya” berarti seharusnya Yehuda / Yudas tidak menyerahkan Yeshua / Yesus kepada orang imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, namun kenyataannya Yehuda / Yudas menyerahkan Yeshua / Yesus!. Berarti nubuatan Yeshua / Yesus salah!. Tetapi dalam 75
Kitab DuTilled Hebrew (Kitab Matius berbahasa Ibrani) di ayat 25 dalam bahasa Ibrani demikian :
lavw wrygshl dyt[ hyhv hdwhy bygh Trma hta wl byvh yBr yna hz Bunyinya : Hegiv Yehuda shehaya atid lehasgiro weshaal Ze ani rabbi? Heshiv lo: Atta Amar’ta Artinya : Yehuda / Yudas yang hendak menyerahkan DIA berkata : Itu aku Rabbi? KataNya: Engkau telah mengatakannya! 2. Demikian pula dalam versi Kitab Haverit Hakadasha (Kitab Matius berbahasa Ibrani) di ayat 25 dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut :
rm;a(;w> hn(;[(; wOtao ryGis.M;h; hd(;WhywI hT(;a; wyl(;ae rm,aYow: yBir; aWh ynIa]h; T(;r.m(;a Bunyinya : Yehuda hammas’gir oto ana we’amar haani hu rabbi wayomer elaiw atta amartta. Artinya : Yehuda yang akan mengkhianati DIA menjawab “Itu aku khan Rabbi?” DIA berkata kepadanya “Engkau telah mengatakannya” Dengan demikian maka apa yang dinubuatkan oleh Yeshua / Yesus, dalam Kitab berbahasa Ibrani benar! Tidak seperti yang berbahasa Yunani, nubuatannya meleset, padahal apa yang diucapkan Yeshua / Yesus tidak pernah salah!. Dalam Kitab berbahasa Yunani di tulis sebagai berikut :
apokriqei,j de Ioudaj o, Paradidouj auton ei,pe Mhti egw ei,mi rabbi le,gei autw Su eipaj. Bunyinya : Apokritheis de Ioudas ho pharadidous auton eiphe meti ego eimi rabbi legei auto eu eiphas. METI EGO EIMI = Surely not I am = Sesungguh-sungguhnya bukan Aku.
76
3. Silsilah dalam Kitab Mattai / Matius. Dalam Kitab Mattai / Matius 1: 1-17 di sebutkan di ayat 17 “.. empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai HaMashiakh / Kristus.” Namun apabila dihitung dari ayat 12, dalam Kitab berbahasa Yunani hanya ada 13 keturunan yaitu : 1.Yekhonya, 2. Sealtiel, 3. Zerubabel, 4. Abihud, 5. Elyakim, 6. Azor, 7. Zadok 8. Akhim, 9. Eliud, 10. Eleazar, 11. Matan, 12. Yakub, 13. Yusuf Namun dalam Kitab Suci DuTillet Hebrew (berbahasa Ibrani), ternyata susunannya dari ayat 12 sebagai berikut : 1.Yekhonya, 2. Sealtiel, 3. Zerubabel, 4. Abihud, 5. AVNER. 6. Elyakim, 7. Azor, 8. Zadok 9. Akhim, 10. Eliud, 11. Eleazar, 12. Matan, 13. Yakub, 14. Yusuf. Jadi Kitab Perjanjian Baru berbahasa Ibrani tidak salah dalam memberikan urut-urutan keturunan Yeshua / Yesus. 4. Kalau Kitab Suci Perjanjian Baru aslinya berbahasa Yunani, seharusnya YESHUA saat berteriak di kayu salib seharusnya mengatakan : “THEOS MOU... THEOS MOU...” bukan “ELAHIELAHI LE’MA SH’VAQ’TTANI” atau “ELI.... ELI.... LAMA SABAKHTANI....” 5. Kalau Kitab Suci Perjanjian Baru aslinya berbahasa Yunani, berarti kita harus percaya bahwa keselamatan bisa datang dari bangsa manapun selain dari orang Ibrani. Lalu bagaimana dengan firman Tuhan dalam Kitab Yeshayahu / Yesaya 3: 2, Yokhanan / Yohanes 4: 22 & Roma 3: 2, dimana dari Tsion keluar pengajaran dan Firman keselamatan datang dari orang Yahudi karena mereka dipercaya-kan Firman Elohim.
Kitab Suci dari Hebrew manuscript (manuskip berbahasa Ibrani) tahun 1553 dipublikasikan oleh Jean DuTillet dengan keterangan sebagai berikut : In 1553 Jean DuTillet published this Hebrew text of Matthew from a Hebrew manuscript of Matthew confescated from Jews in Rome by the Catholic Church. The manuscript is now placed in the Bibliteque national in Paris France as Hebrew ms 132. Now this important Hebrew text of Matthew has been republished in Hebrew, with and English translation of facing pages. 77
78
Avner
79
Karena YAHWEH dan ALLAH itu NAMA DIRI (PERSONAL NAME) maka Kitab Suci yang benar memang TIDAK MENERJEMAHKAN NAMA YAHWEH, demikian juga dengan Kitab Sucinya umat Islam (Al Qur’an) TIDAK MENERJEMAHKAN NAMA ALLAH. Contoh-contohnya sebagai berikut : 1. Al Qur’an dalam bahasa Inggris.
80
2. Al Qur’an dalam bahasa Belanda.
81
3. Kitab Suci dalam bahasa Tagalog. Exodo / Keluaran 3: 15
82
4. Kitab Suci dalam bahasa Ilokano. Exodo 3: 15
83
5. Kitab Suci dalam bahasa Urdu (India dan Pakistan). Khuru’j / Keluaran 6: 3
6. Kitab Suci dalam bahasa Belanda. Keluaran 3: 15 dan Yeshayahu / Yesaya 42: 8
84
7. Kitab Suci dalam bahasa Batak Karo. Keluaran 3: 15
85
8. Kitab Suci dalam bahasa Batak Toba. Yeshayahu / Jesaya 42: 8
Pada Kitab Mattai / Mateus 22: 37 tertulis Nama Jahowa, ini membuktikan kalau dalam Perjanjian Baru juga ada Nama Yahweh. Dan dalam Kitab Suci Haverit Hakadasha sangat jelas nama Yahweh ditulis. Hal itu karena Yahweh tentu berkarya bukan hanya berhenti sampai Perjanjian Lama saja karena DIA kekal, sampai akhir jaman, karena itulah Rasul Polos / Paulus juga mengajar nama Yahweh dan tidak ada kata ALLAH.
86
Kitab Suci Haverit Hakadasha.
Wayyomer Yeshua elaiw we’ahav’tta et YAHWEH eloheikha Be’kal-le’vav’kha uv’kal-naf’she’kha uv’kal-maddaekha. Firman Yeshua, “Kasihilah YAHWEH, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Sebagai seorang yang mengaku murid Yeshua, seharusnya mengikuti semua perintah-Nya dan salah satu diantaranya adalah mengasihi Yahweh (yang adalah diri-Nya sendiri dalam ujud Roh, sebagai sang pencipta). Yahweh meminta dengan sangat, umat-Nya menghargai NamaNya yang kudus. Ketika Tuhan Yeshua HaMashiakh disalib, Dia TIDAK SAKIT HATI, bahkan MENGAMPUNI orang-orang yang menyalibkan-NYA (Luqas / Lukas 23: 34), Namun YAHWEH SAKIT HATI ketika umat-NYA menyembah kepada sesembahan lain dan menajiskan NAMA-NYA. Ulangan 4: 24-26, 32: 21, 1 Raja 14: 9, 16:33, 21: 22, 22: 54, 2 Raja 17: 17, 22: 17, 2 Tawarikh 33: 6, 34: 25, Yirmeyahu 8: 19, 25: 6-7, 44: 8, Yekhezqel 36: 21-22.
87
9. Kitab Suci dalam bahasa Mandarin. Yeshayahu 42: 8
Wo shi Ye He Hua, ciu shi wo te ming
10. Kitab Suci The Hebraic Roots Version “Scripture”.
88
Yeshayahu / Yesaya 42: 8.
11. Kitab Suci The New Jerusalem Bible. Yeshayahu / Isaiah 42: 8.
89
12. Kitab Suci dalam bahasa Amerika Latin. Exodo / Keluaran 3: 15
90
13. Kitab Suci dalam bahasa Arab. Yermiyahu 33: 2
Yahwah (karena huruf Arab tidak mengenal vocal E). Kristen Arab juga mengenal Nama Yahweh dan saat ini juga sedang terjadi pemulihan, seperti di Indonesia sehingga ketika menemukan kata ALLAH mereka ganti menjadi Arrobu. Seperti di Indonesia juga sedang terjadi pemulihan nama Yahweh, sehingga setiap menemukan kata ALLAH dan TUHAN (huruf kapital semua) diganti dengan Yahweh.
91
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan. Setelah mempelajari data-data yang ada sebagai bukti-bukti tentang dua nama yang selama ini kontroversi, maka sekarang dua nama tersebut tidak lagi menjadi kontroversi, sudah sangat jelas yaitu : a. ALLAH, Allah atau allah adalah nama sesembahan, dimana nama tersebut sudah ada sejak jaman pra Islam (sebelum Islam lahir) sebagai salah satu diantara 360 dewa, yaitu sebagai dewa bulan. b. ALLAH, Allah atau allah diadopsi oleh Islam dengan mengubah konsep tentang dewa bulan, menjadi sesembahan yaitu sang pencipta langit dan bumi. c. YAHWEH adalah NAMA sesembahan yang disembah oleh nenek moyang bangsa Yisrael yang kemudian bermanifestasi dalam Yeshua HaMashiakh, yang dahulu dikenal di Indonesia dengan nama Yesus Kristus. d. Penggunaan kata ALLAH, Allah, atau allah dalam kitab suci yang diterbitkan oleh Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia menimbulkan kerancuan, sebab jika diucapkan, tidak bisa dibedakan antara ALLAH yang huruf kapital semua, ALLAH yang hanya huruf depannya saja yang huruf kapital, dan ALLAH yang huruf kecil semua, padahal dalam penerjemahannya berasal dari kata huruf Ibrani yang berbeda. e. Penggunaan kata ALLAH, Allah atau allah dalam kekristenan menimbulkan konflik horizontal dengan pihak Moslem dan Tuhan sendiri melarang umat-Nya menyebut nama sesembahan lain. f. Penggunaan kata ALLAH, Allah atau allah dan penghilangan nama Yahweh dalam kekristenan, menyebabkan umat Kristen tidak mengenal nama Yahweh, dan dianggap sebagai suatu sekte atau ajaran sesat, sehingga banyak terjadi pemecatan dalam sinode dan dalam gereja, serta pemaksaan kehendak untuk melarang penyebutan nama Yahweh, padahal Yahweh menghendaki nama-Nya disebut. 1 Tawarikh 16: 8, Mazmur 103: 1-2, 105: 1 dan sebagainya.
92
2. Saran-saran. Setelah mempelajari data-data yang akurat tersebut di atas dan kesimpulan yang diambil, maka penulis memberikan saran, yaitu : a. Sebaiknya Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia yang telah dijadikan sebagai standard Kitab Sucinya oleh gereja-gereja, mencetak Kitab Suci yang menggunakan nama Yahweh dan yang tidak ada kata ALLAH, Allah atau allah, sehingga nama Yahweh jadi dikenal oleh umat Nasrani di Indonesia. b. Umat Nasrani di Indonesia tidak usah lagi memakai kata ALLAH, Allah atau allah mengingat kata tersebut bermasalah dan sangat menyakitkan hati saudara-saudara kita umat Moslem. c. Kalau selama ini kata ALLAH, Allah atau allah sering dianggap sebagai SEBUTAN, yaitu sebagai sinonim dari kata TUHAN, Tuhan atau tuhan, sebaiknya pakai saja kata TUHAN, Tuhan atau tuhan yang tidak menimbulkan permasalahan dengan pihak saudara kita umat Islam. d. Gereja-gereja Tuhan, khususnya sinode-sinode yang ada, sudah harus berani mengambil sikap untuk kembali kepada Firman Tuhan sebagai dasar kebenarannya. e. Para pemimpin Rohani sudah saatnya berani mengajarkan kebenaran ini agar jemaat tidak mengerti tentang nama Tuhan yang disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaw dan Yaa’qov. f. Jangan berargumentasi dengan memasukkan materi dari luar tetapi tidak sesuai dengan firman Tuhan, dan tidak memiliki dasar kebenaran firman Tuhan, seharusnya mengeluarkan isi firman Tuhan untuk mengubah dunia. Demikianlah penulis sampaikan materi ini, dengan tanpa memiliki motivasi negatif. Mudah-mudahan setelah membaca materi ini para pembaca menerima karunia untuk memahami kebenaran tentang Nama Yahweh, mengingat untuk mengerti Nama Yahweh merupakan karunia yang diberikan oleh Yahweh itu sendiri, seperti apa yang tertulis dalam Kitab Yirmeyahu / Yeremia 24 : 7 dan karunia yang diberikan oleh Yeshua HaMashiakh, seperti apa yang tertulis dalam Kitab Mattai / Matius 11: 27. Tuhan Yeshua HaMashiakh memberkati kita semua. Amin.
93