dibatezal
Kumpulan Cerita
Dengan Menyebut Nama Allah
2|d i bat e z a l
Dengan Menyebut Nama Allah Oleh: dibatezal
Penerbit Nulisbuku www.nulisbuku.com
[email protected]
Desain Sampul: Yomi Hanna
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
Dengan Menyebut Nama Allah | 3
Pertama –tama kuucapkan terima kasih Kepada Allah SWT, karena rahmat-Nya lah aku bisa menyelesaikan buku ini. Kepada mama yang selalu mendukung anaknya yang pemimpi ini, mudah-mudahan Allah memberi aku kesempatan untuk berbakti padamu. Untuk dr. Royan dan adiknya yang cantik, sahabatku tercintah Nongkih yang telah mengenalkanku kepada dokter muda yang baik hati menjadi salah satu nara sumber dalam cerpenku mudahmudahan kebaikan selalu mengelilingi keluarga kalian. Juga kepada Merlita Dilla juga yang menjadi nara sumberku, dan tentunya dengan do’a yang sama. Terimakasih juga untuk Yomi Hanna sebagai desainer dan pembuat lay out buku ini. Meskipun judulnya religius, buku ini bukanlah kumpulan cerita religius, hanyalah suatu kesadaran bagi penulis untuk selalu menyebut nama Allah sebagai pencipta diri sendiri makanya nama itu dibuat. Oia ada satu hal lagi, karena setiap cerita tidak ada kesamaan sehingga menjadi sebuah tema, maka diberikan nama ini. Intinya, buku baru, “Dengan Menyebut Nama Allah” mudah-mudahan laku
4|d i bat e z a l
DAFTAR ISI BENEATH THE SHADOW
5
BROWNIES
7
INTI HATI
9
DIARIES
11
DE JA VU
12
Dengan Menyebut Nama Allah | 5
Beneath The Shadow
Inka berjalan melewati terangnya lampu yang menyoroti gedung pertokoan di daerah Padjadjaran Bandung. Ia terus melenggang melewati jajaran outlet yang memamerkan baju-baju terbaru maupun yang sedang di
sale saat itu juga. Ia memasuki sebuah coffeshop yang sebenarnya sudah terbuka, mendekati seorang wanita yang asyik ber-gadged ria dan sekali-kali tertawa sendiri.
6|d i bat e z a l
“sorry... gua telat ya?”, sapanya dengan nafas tersengal, lalu duduk, “biasa, gua punya anak dua, yang satu brewokan, tapi manjanya melebihi yang kulitnya masih mulus”, ia tertawa terkekeh sambil mengibaskan rambut sebahunya. Lawan bicaranya, Maya memberikan senyum seadanya. “oh...”, dan menjawab seadanya, “buruan pesen tuh ...”. ia melirik pelayan yang sedang mendekati mereka. “so..., malam minggu ini acara lu apaan?”, Maya melipat tangan di meja setelah Inka memesan makanan. “jangan bilang loe mau ngajak gua ke puncak lagi!
Gua kan punya anak-anak yang mesti diurus!”. “hehe”,
Maya
memberikan
senyum
dingin.
“nggak, gua mau bilang aja... loe inget gak mantan loe waktu kita SMA dulu, Cunee, dia kan udah jadi presenter
ngetop lho.... acaranya tayang perdana sabtu ini... acara Let They Walk! Acara jodoh-jodohan gitu... seru kan?”. “Ah! Masa!”, Inka terkejut, “si Cuneehin yang
cungkring itu? Emang penonton gak ilfil? Masa yang kaya gitu jadi ngetop, gua aja mutusin dia...”. “eh... loe gak update aja ah... sekarang dia tuh jadi ganteng banget lho....”.
Dengan Menyebut Nama Allah | 7
Brownies
Suasana sangat sunyi saat itu, betapa tidak hari itu di kelas 2 SMA Negeri tersebut sedang ada ulangan umum. Wajah tegang bertengger di wajah satu-persatu murid tersebut, bukan melihat pada kertas ulangan, tetapi melihat kepada
Pak
Iskandar,
guru
mata
pelajaran
yang
bersangkutan. Mata besarnya melotot, mulutnya yang dikitari
rambut-rambut
halus
disekitarnya
terbuka,
menganga. Seorang siswa lelaki yang bertubuh tinggi menghitung dengan jari dan suara yang tidak terdengar.
8|d i bat e z a l
”satu... dua ... tiga....”. Saat itu juga pensil yang di pegang Pak Iskandar terjatuh. Terlihat wajah lega dari para siswanya. Akhirnya Guru itu telah dipastikan tertidur walaupun penampakkan fisiknya terlihat tidak. Sontak seluruh penduduk kelas tersebut mengeluarkan contekannya dengan perlahan. ”ehem ... ehem ....”, suara guru itu mengagetkan para siswanya, ternyata hanyalah igauan, guru tersbut masih tertidur pulas. Bagaikan bermain tornado, rasa lega dan takut terus-terusan berganti dengan cepatnya. ********** Siswa-siswa berkumpul di trotoar sekolah. Wajah mereka masih pucat, sama pucatnya dengan wajah mereka ketika sedang menghadapi ulangan. ”suer!! Keren banget sih si PAIS gak ada matinya”, seperti itulah mereka menyebut Pak Iskandar. ”dulu.... ia tidur sewaktu ulangan, tapi kita enggak tau, sekarang setelah kita tau, eh dia ganti semua model soal ulangan jadi soal ulangan yang gak bisa diliat jawabannya di contekkan hahahaha”, Rendy si Badung yang sangat pintar di
Dengan Menyebut Nama Allah | 9
Inti Hati
Aku kehilangan kegadisanku, pada malam itu, malam dihari aku menikah dengan suamiku. Seorang pria baik hati yang malang, malangnya adalah karen aku tidak pernah mencintainya, tidak mencintainya, dan tidak yakin akan mencintainya. Ia datang begitu saja, wrong man in the right time. Seorang
lelaki
yang
terlahir
kaya
turun
temurun,
membantu usaha ayahku yang sedang pailit. Dengan kucuran dananya usaha kecil ayahku sembuh kembali. Tapi
10 | d i b a t e z a l
bukan karena itu aku menikah dengannya, kuakui ia memang pria baik. Ia berhasil mencuri perhatian semua orang, termasuk aku yang saat itu sedang galau. Hampir setahun lamanya tidak dapat bertemu dengan kekasihku yang bekerja di luar negeri selama bertahun-tahun. Padahal janjinya akan pergi selama dua tahun. Entah kemana, surat, email, sms, telpon bahkan telepati telah aku kirim, tidak ada tanggapan. Mungkin sudah lenyap di arus globalisasi bangsa barat yang berbeda dengan bangsa timur. Sebenarnya
maksud
kepergiannya
adalah
mendapatkan penghasilan besar agar ayahku setuju aku menikah dengannya, menikah dengan seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di dalam panti asuhan yang sudah tinggal kerangka sekarang. Jadilah aku diboyong suamiku ke kerajaan hatinya, menjadi permaisurinya, seorang Nyonya Pradana. Istri dari seorang pengusaha sukses yang disegani, dan membanggakan. Aku bahagia sekali hidup bersama Dana, caranya memperlakukan aku membuat aku melayang hingga langit ketujuh. Tanpa terasa tiga tahun telah berlalu, anak pertama kami sudah berumur dua, sedangkan anak kedua kami masih 6 bulan dalam kandunganku. Namun dalam relung hatiku, masih ada ‘dia’ yang bersemayam.
Dengan Menyebut Nama Allah | 11
Diaries
Kamis, 15 Januari 2009 Lima belas hari setelah aku menetapkan resolusi tahun baruku, mencari pacar, hehehehe... entah kenapa tadi pagi aku ingin berjalan saja sendirian.. mengelilingi kota Bandung yang diguyur hujan. Haha.. memang itulah aku, seorang penyendiri, aku suka ketika aku berada di alam, hanya sendiri, aku suka hujan, aku suka ketika hujan
12 | d i b a t e z a l
de ja vu
Mungkin sudah takdirku, selalu sendiri, kesepian dan menangis. Aku, lagi-lagi ditinggalkan cinta, walaupun cinta belum pernah hadir kehadapanku..... bagiku, cinta adalah impian yang tak pernah datang. Seperti dongeng, indah tetapi tak nyata. DIa pergi begitu saja, bersama seorang wanita, pria itu pergi dengan sepatah kata ”aku sudah punya pacar”. Pergi meninggalkan aku yang sangat membutuhkannya. Saat itu aku hanya bisa termenung. Bahkan menangis-pun aku enggan. Dia pergi, setelah kata-
Dengan Menyebut Nama Allah | 13
All About Authors Diba Tesi Zalziyati atau penulis yang bernama pena dibatezal adalah seorang penulis amatir yang memaksakan diri supaya terkenal, dengan satu harapan, menghiasi dunia dengan karyanya. Terlahir di Banyuwangi Jawa Timur walaupun sebenarnya berdarah Minang, dan besar di Bandung. Sudah menelorkan satu buku yang berjudul Penguasa Hati, tidak terlalu sukses sih penjualannya, tapi buku bagus memang tidak akan selalu sukses, heheheh. Kalau mau pesan di www.nulisbuku.com Dibatezal kini tinggal di Bandung, kalau mau kontak bisa add Fbnya dtezal penawati atau email:
[email protected], follow twitter di @dibatezal.