Kontribusi Usahatani Durian (Mochamad Machrus Ali) KONTRIBUSI USAHATANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA KARANGSALAM KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS THE CONTRIBUTIONS OF DURIAN FARMING TO TOTAL INCOME AND PROSPERITY LEVEL HOUSEHOLD IN KARANGSALAM SUB-DISTRIC OF KEMRANJEN BANYUMAS REGENCY Oleh: Mochamad Machrus Ali, Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kesesuaian faktor fisik dengan syarat tumbuh tanaman durian dan faktor non fisik yang berpengaruh terhadap usaha tani durian. 2) Cara pengelolaan usaha tani durian. 3) Kendala yang dihadapi dalam usaha tani durian. 4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. 5) Persebaran rumah tangga petani durian. 6) Kontribusi dari usaha tani durian terhadap total pendapatan rumah tangga petani. 7) Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani durian di Desa Karangsalam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani durian di Desa Karangsalam yang berjumlah 132 kepala rumah tangga. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 responden diambil dengan menggunakan Rumus Slovin. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, koding, dan tabulasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kesesuaian Iklim (suhu = 26,09oC curah hujan = 2140,2 mm/tahun), keadaan tanah (tanah podsolik merah kuning dan tanah latososl), topografi (85 mdpl), ketersediaan air tergolong cukup. Faktor non fisik antara lain : modal (49,12% responden mengeluarkan modal Rp. 900.000-Rp. 1.450.000), tenaga kerja (45,61% responden tidak mengeluarkan biaya untuk membayar upah), pemasaran (pemasaran buah ke Jakarta, Semarang dan DIY, pemasaran bibit ke Purwokerto, Boyolali dan Gunung Kidul), teknologi (teknologi yang diterapkan petani tergolong sederhana). 2) Pengelolaan usaha tani durian dimulai dari perkembangbiakan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan serta kegiatan panen dan pasca panen. 3) Kendala yang dialami responden yaitu hama dan penyakit tanaman durian, pengetahuan tentang teknologi pertanian masih rendah, dan belum adanya kelompok tani. 4) Upaya yang dilakukan petani antara lain : mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina bibit, mengundang Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengadakan penyuluhan pertanian. 5) Persebaran petani durian berdasarkan peta sebaran responden yaitu tersebar secara acak. 6) Kontribusi pendapatan usahatani durian terhadap total pendapatan yaitu 84,51%. 7) Tingkat kesejahteraan rumah tangga yaitu 43,86% responden berada pada tingkat kesejahteraan rumah tangga tahap II. Kata Kunci: Usahatani durian, kontribusi, regresi linier berganda Abstract This research aims to determine: 1) the suitability of physical and non-physical factors with the growing requirements of durian that affect the durian farming. 2) Management technique of durian farming. 3) The problems in durian farming. 4) The efforts to conquer the problems in durian farming. 5) The dispersions of durian farmers. 6) The contribution of durian farming to total income of farmer’s households. 7) The prosperity level of durian farmers in Karangsalam village. This research is quantitative descriptive. The population in this research is durian farmers in Karangsalam village include of 132 families. The sample in this research is 57 respondents drawn using Slovin’s formula. The sampling method in this research is using purposive random sampling. Data was collected through observation, interviews, and documentation. Data processing techniques include editing, coding, and tabulation. Data analysis technique is using quantitative descriptive analysis and multiple linear regression
analysis. The results showed that 1) climate suitability (temperature = 26,09o C rainfall = 2140.2 mm / year), the state of the ground (red-yellow podzolic soil and latosol soil), topography (85 meters above sea level), the availability of water is sufficient. Non-physical factors, including: financial capital (49.12% of the respondents expend Rp. 900,000 to Rp 1,450,000 for the fund), labor (45.61% of respondents do not need to pay any wages), marketing (marketing of fruit to Jakarta, Semarang and DIY, and marketing of seeds to Purwokerto, Boyolali and Gunung Kidul), technology (the technology applied is relatively simple farmer). 2) Management of durian farming started from breeding, land preparation, planting, fertilization, maintenance and harvest and post-harvest activities. 3) The problem faced by respondents including the pests and diseases of durian tree, the knowledge of agricultural technology is still low, and lack of farmer groups. 4) The efforts of farmers including: prevent the entry of pests and diseases to the farmland with seedlings quarantine; invite the Department of Agriculture and Plantation to hold the agricultural elucidation. 5) The dispersions of durian farmers based on the dispersion maps of the respondents are randomly scattered. 6) The contributions of durian farming to total income are 84.51%. 7) The prosperity level of the most respondents 43.86% is in the Phase II of household prosperity level. Keywords: durian farming, contribution, multiple linear regressions
mempunyai
PENDAHULUAN
nilai
ekonomi
tinggi
di
Indonesia dikenal sebagai negara agraris
Indonesia. Jangkauan pasarnya sangat luas
lebih kurang 60% penduduknya bekerja
dan beragam, mulai dari pasar tradisonal
dalam bidang pertanian (Abbas Tjakra
hingga pasar modern, restoran, dan hotel
Wiralaksana dan M. Cuhaya Soeriatatmadja,
(Sobir dan Napitupulu, 2010:30). Komoditas
1983:3). Pertanian, budidaya tanaman dan
durian mempunyai nilai manfaat yang
ternak menjadi kebudayaan yang diturunkan
banyak antara lain; 1) buahnya sebagai
dari
Pertanian
bahan makanan segar atau olahan, 2)
dalam
sebagai pencegah erosi pada kondisi lahan
perekonomian bangsa Indonesia. Pertanian
miring, 3) batangnya berfungsi sebagai
merupakan pendapatan utama dan sumber
bahan bangunan, 4) bijinya dapat berfungsi
devisa negara.
sebagai subtitusi bahan tepung, dan 5)
generasi
mempunyai
ke
generasi.
peran
penting
Pertanian adalah suatu sistem keruangan yang merupakan perpaduan subsistem fisis
kulitnya dapat dijadikan bahan abu gosok sebagai kebutuhan rumah tangga.
dan subsistem manusia. Subsistem fisis
Tanaman durian di Indonesia tersebar
terdiri atas komponen-komponen tanah,
diseluruh propinsi dengan berbagai varietas
iklim, hidrologi, dan segala proses alamiah.
dan kualitas yang beragam. Data Badan
Subsistem manusia adalah tenaga kerja,
Pusat
kemajuan teknologi yang ada di masyarakat,
menunjukkan adanya peningkatan produksi
kemampuan ekonomi dan kondisi politis
buah durian sebesar 5,98% atau 96495 ton
setempat (Nursid Sumaatmaja, 1988: 166).
dari tahun 2013 yang berjumlah 759058 ton.
Salah satu komoditi perkebunan
yang
Jawa Tengah merupakan propinsi tertinggi
adalah
nomor dua setelah Jawa Timur dalam
tanaman durian. Buah durian merupakan
menghasilkan buah durian pada tahun 2014
salah satu jenis buah tropis yang populer
yaitu sebesar 101167 ton (BPS, 2014).
berpotensi
untuk
dikembangkan
Statistik
(BPS)
tahun
2014
dikalangan masyarakat, dan publisitasnya
Pengelolaan usaha tani durian secara
telah menjadi mata dagangan antar-negara.
umum yaitu dimulai dengan penyiapan bibit,
Tidak mengherankan bila durian menjadi
persiapan
buah “Raja buah” atau “The King of
pemupukan
Fruits” (Sobir dan Napitupulu, 2010:30 ).
penanganan sebelum panen dan pasca
Tanaman
durian
penanaman
bibit,
dan
pemeliharaan,
serta
zibethinus
panen. Usaha tani durian mempunyai faktor
Murray) merupakan komoditas buah-buahan
fisik dan non fisik dalam pelaksanaannya.
yang
Faktor fisik antara lain : faktor iklim, curah
termasuk
(Durio
lahan,
dalam
hortikultura
hujan, kemiringan lereng, keadaan tanah dan
kesejahteraan rumah tangga usaha tani
penyinaran matahari. Faktor non fisik antara
durian di Desa Karangsalam. Penulis tertarik
lain : faktor modal, faktor tenaga kerja, dan
untuk meneliti lebih mendalam tentang
faktor pemasaran. Semua faktor tersebut
seberapa besar kontribusi usaha tani durian
harus mendukung dalam pengelolaan usaha
terhadap pendapatan rumah tangga dan
tani durian agar hasilnya maksimal.
tingkat kesejahteraan rumah tangga usaha
Masyarakat Kecamatan
Desa
Karangsalam,
Kemranjen,
Kabupaten
tani hingga dipilihlah judul “Kontribusi Usaha
Tani
Durian
terhadap
Total
Banyumas sebagian besar melakukan usaha
Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan
tani durian. Persebaran usaha tani durian
Rumah Tangga di Desa Karangsalam
pada
Kecamatan
setiap
dusunnya
berbeda-beda.
Persebaran tersebut dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik yang mendukung keberhasilan usaha tani durian. Masyarakat di Desa Karangsalam melakukan usaha tani durian dengan harapan dapat memberikan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan komoditas lainnya yaitu cengkeh ataupun buah lainnya guna meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Hasil akhir yang diharapkan dari usaha tani durian ditekuni petani adalah untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Besar kecilnya sumbangan pendapatan tentunya berbeda anatara rumah tangga satu dan yang lainnya. Sumbangan atau kontribusi usaha tani durian terhadap total pendapatan tergantung dari besaran pendapatan dari usaha tani durian setiap rumah tangga. Pendapatan dari usaha tani durian tidak hanya berasal dari penjualan buah durian saja, tetapi juga berasal
dari
dibudidayakan.
penjualan Besar
bibit
pendapatan
yang ini
nantinya akan berpengaruh pada tingkat
Kemranjen
Kabupaten
Banyumas”. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif.
Populasi
dalam
penelitian ini adalah petani durian di Desa Karangsalam yang berjumlah 132 kepala rumah tangga. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 responden diambil dengan menggunakan
Rumus
Slovin.
Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data meliputi editing, koding, dan tabulasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berganda.
dan
analisis
regresi
linier
HASIL PENELITIAN DAN
menunjukkan
bahwa
Desa
PEMBAHASAN
Karangsalam termasuk dalam dengan
tipe iklim B (basah) dengan
Syarat Tumbuh dan Faktor Non Fisik
curah hujan rata-rata 2140,2
dalam Usahatani Durian
mm/tahun.
1. Kesesuaian Faktor Fisik dengan
dapat tumbuh dan berkembang
Syarat Tumbuh Tanaman Durian
dengan baik yaitu pada curah
A. Kesesuaian
Faktor
Fisik
Faktor fisik dalam usahatani durian
hujan
rata-rata
meliputi: iklim, keadaan tanah dan
mm/tahun.
topografi. Fakto-faktor tersebut sangat
b. Keadaan Tanah
mempengaruhi
usahatani
durian
Tanaman
durian
1500-3000
Tanah sebagai media tumbuhan
sebagai syarat tumbuh tanaman durian.
tanaman
a. Iklim
perannya, karena durian tidak dapat
1) Suhu Desa
durian
sangat
penting
tumbuh dengan kondisi tanah yang Karangsalam
berada
tidak
sesuai
dengan
pada ketinggian 85 meter diatas
tumbuhnya.
permukaan air laut, maka dapat
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
diketahui
hasil
Banyumas menyebutkan jenis tanah
perhitungan rumus Braak suhu
di Desa Karangsalam adalah tanah
rata-rata
Karangsalam
podsolik merah kuning dan tanah
yaitu 26,09oC. Suhu di daerah
latosol. Tanah tesebut sesuai dengan
penelitian sesuai dengan syarat
syarat tumbuh tanaman durian yang
tumbuh tanaman durian yang
dapat tumbuh pada tanah andosol,
ideal pada suhu ideal adalah 20-
latosol, dan podsolik.
berdasarkan
Desa
30oC.
dari
Dinas
c. Topografi
2) Curah Hujan Curah
Data
syarat
Topografi hujan
juga
sangat
menentukan
untuk tumbuh suburnya tanaman
berpengaruh terhadap usahatani
durian.
durian, karena curah hujan yang
tumbuh subur pada ketinggian 50-
berlebihan
berdampak
600 meter diatas permukaan air laut.
buruk pada buah durian. Tabel
Desa Karangsalam termasuk daerah
klasifikasi
iklim
yang sesuai untuk usahatani durian
Schmidt
dan
dapat
menurut Ferguson
Tanaman
durian
dapat
karena terletak pada ketinggian 85
d.
Hasil
penelitian
menunjukkan
meter diatas permukaan air laut.
bahwa 59,65% dari total responden
Ketersediaan Air
jumlah tenaga kerja yang melakukan
Air merupakan faktor penting dalam
pertanian.
Air
untuk
menyirami
bibit
usahatani durian yaitu sebanyak 1-2
digunakan
orang. Pekerjaan dalam pengelolaan
tanaman
usahatani durian kebanyakan dilakukan
durian agar tidak mati. Sungai di
oleh suami dan istri bahkan hanya
daerah penelitian merupakan sumber
dikerjakan oleh kepala keluarga saja
utama untuk penyiraman. Petani
dan istri sebagai tenaga pembantu.
dapat mengambil air sungai melalui
31,58% dari total responden memiliki
pipa yang telah dipasang dan disedot
tenaga kerja sebanyak 3-4 orang yang
menggunakan
kebanyakan dikerjakan oleh suami, istri
selanjutnya
pompa ditampung
air
yang
di
bak
yang
dibantu
oleh
anak-anaknya.
penampungan yang letaknya dekat
Jumlah tenaga kerja yang lebih dari 5
dengan lokasi pembibitan.
biasanya dimiliki oleh rumah tangga usahatani yang memiliki lahan luas
2. Faktor Non Fisik a. Modal Faktor
sehingga membutuhkan banyak tenaga produksi
modal
dapat
kerja
dalam
pemeliharaan
tanaman
berupa modal tetap seperti tanah,
seperti, memupuk, menyirami, atau
mesin-mesin, gedung, alat-alat, dan
memangkas batang pohon.
lain-lain dan modal lancar dapat saja
c.
Pemasaran
berupa uang konstan, simpanan di
Pola pemasaran yang dilakukan
bank dan lain-lain. Hasil penelitian
oleh petani ada dua, yaitu ke tengkulak
menunjukkan besarnya modal yang
dan langsung ke konsumen. Tengkulak
dikeluarkan oleh petani durian di
merupakan
Desa Karangsalam. Responden yang
menjual kembali buah durian dengan
mengeluarkan modal terbanyak yatiu
meraih
Rp. 900.000-Rp. 1.450.000 dengan
Tengkulak sangat berperan terhadap
persentase 49,12%. Modal awal yang
harga buah durian dipasaran.
dikeluarkan oleh petani digunakan
konsumen
yang
keuntungan
akan
tertentu.
Hasil penelitian tentang pemasaran
untuk membeli polybag, membuat
buah
pelindung bibit durian, dan hanya
menunjukkan bahwa sebagian besar
sedikit yang membeli pompa air.
responden (52,63%) menjual langsung
b. Tenaga Kerja
buah
yang
durian
dilakukan
pada
responden
konsumen.
Responden
lainnya
menjual
buah
sebagai batang bawah dan diokulasi
durian pada tengkulak yaitu sebesar
dengan batang atas yang dianggap
47,37%.
Tengkulak
akan
baik atau unggul.
membeli
buah
mendatangi
2. Penyiapan Bibit
yang
juga
langsung pada rumah tangga yang
d.
Hasil penelitian tentang asal
meiliki usahatani durian.
bibit tanaman durian, dapat diketahui
Teknologi
bahwa
Hasil
pengamatan
di
lapangan
seluruh
melaksanakan
responden
pembibitan
menunjukkan bahwa teknologi yang
(100%).
digunakan petani untuk pengelolaan
dilakukan responden selain untuk
usahatani durian adalah teknologi
memenuhi bibit di lahannya sendiri,
sederhana
juga untuk dijual kepada konsumen.
karena
sebagian
besar
pengelolaannya masih menggunakan alat-alat pertanian tradisional seperti cangkul, parang, arit, dan pisau. Hal
Pembibitan
sendiri sendiri
3. Persiapan Lahan dan Penanaman Bibit Persiapan
awal
dalam
ini membuktikan bahwa pengetahuan
penanaman bibit terlebih dahulu
petani akan penggunaan teknologi
lahan dibersihkan dari tanaman lain
modern masih rendah yang berdampak
yang kira – kira mengganggu sinar
pada kurang optimalnya produktivitas
matahari, karena tanaman durian
tanaman durian.
sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya. Jarak
C. Pengelolaan Usahatani Durian
antar tanaman juga penting dalam
1. Perkembangbiakan Perkembangbiakan
tanaman
penanaman bibit durian. Jarak antar
durian dibedakan menjadi tiga cara,
bibit yang ditanam akan berpengaruh
yaitu :
pada perkembangan bibit tanaman
a. Perkembangbiakan secara generatif menggunakan biji
ideal yaitu 10m x 10m.
b. Perkembangbiakan secara vegetatif menggunakan
cangkok,
okulasi,
sambung pucuk, dan merunduk c. Perkembangbiakan secara campuran atau
generatif
durian. Jarak penanaman bibit yang
dan
4. Pemupukan Pemupukan dilakukan
pada
tanaman
durian
masa
awal
pertumbuhan tanaman durian. Hasil
vegetatif,
penelitian menunjukkan bahwa 26
menggunakan biji yang digunakan
responden (45,61%) menggunakan
perpaduan antara pupuk organik dan
persentase 68,42% (39 responden).
pupuk kimia. Responden lainnya
Responden
menggunakan
menggunakan patokan waktu setelah
pupuk
organik
yang
bunga
menggunakan
31,58% (18 responden). Penentuan
anorganik
sebanyak 6 responden (10,53%).
tanaman
persentase
waktu panen juga memperhitungkan
5. Pemeliharaan Tanaman Durian Pemeliharaan
dengan
dengan
sebanyak 25 responden (43,86%) dan pupuk
mekar
lain
kesediaan
tenaga
kerja
karena
durian
pekerjaan pemanenan membutuhkan
bertujuan agar bibit yang telah
tenaga yang cukup besar. Hasil
ditanam
penelitian
dapat
tumbuh
optimal
menunjukkan
bahwa
sehingga hasil yang didapatkan juga
kegiatan setelah panen yang dominan
maksimal.
tanaman
dilakukan petani yaitu pemupukan
pengairan,
(40,36%). Kegiatan yang dilakukan
durian
pemeliharaan
meliputi
penyiangan,
:
pemangkasan,
dan
perawatan buah.
setelah
panen yaitu membersihkan rumput (7,01%).
6. Panen dan Pascapanen Pemetikan
responden paling sedikit
buah/panen
bila
responden
Pemupukan untuk
dilakukan
mengembalikan
hendak di konsumsi langsung bisa
unsur hara dalam tanah (peremajaan
dilakukan setelah matang 100 %
tanah) sehingga tanah sekitar pohon
(buah akan jatuh sendiri). Panen
tersebut tetap terjaga kesuburannya.
bertujuan untuk komersial dengan
D. Kendala dalam Usahatani Durian dan
pengangkutan jarak jauh (ekspor),
Upaya Mengatasinya
pemetikan sebaiknya dilakukan pada
1. Hama dan penyakit tanaman durian
tingkat kematangan 80 % akan
Penanggulangan hama dan penyakit
diperoleh 100 hari sejak bunga
merupakan hal yang sangat penting
mekar.
dalam
Durian
pada
tinggakat
usahatani
tanaman
durian.
kematangan ini dapat disimpan 2 – 3
Serangan hama dan penyakit dapat
minggu.
menurunkan produksi dan kualitas
Hasil
wawancara
responden
buah,
bahkan
dapat
durian.
mematikan
tentang penentuan waktu panen dapat
tanaman
Upaya
disimpulkan bahwa sebagian besar
dilakukan
responden menentukan waktu panen
penanggulangan hama dan penyakit
dengan cara melihat tanda-tanda fisik
dapat dilakukan seperti, mencegah
yang ada pada buah durian dengan
masuknya hama dan penyakit ke
petani
yang dalam
lokasi kebun dengan karantina bibit,
tanaman
durian.
Upaya
yang
memusnahkan tanaman yang sudah
dilakukan
beberapa
petani
adalah
parah
dengan
terserang
penyakit,
mengikuti
kelompok
tani
mengusahakan supaya sanitasi kebun
durian di desa tetangga dengan tujuan
terjaga dengan baik, dan menanam
supaya
tanaman pelindung untuk mengalihkan
tentang ilmu usahatani durian.
serangan hama dan penyakit. 2. Pengetahuan
tentang
mengikuti
perkembangan
E. Persebaran Petani Durian di Desa teknologi
pertanian masih rendah
Karangsalam Persebaran rumah tangga petani durian
Kendala yang juga banyak dihadapi
diwakili oleh responden sebanyak 57
petani adalah pengetahuan tentang
kepala rumah tangga yang tersebar di
teknologi
Desa
dan
inovasi
mengenai
Karangsalam.
Data
responden
usahatani durian masih sangat minim.
petani durian di Desa Karangsalam diolah
Sifat acuh terhadap inovasi juga
dengan menggunakan aplikasi ArcGis.
menyebabkan
Peta sebaran petani durian mnunjukkan
kendala dilakukan
petani
mengalami
tersebut..
Upaya
yang
sebagian
petani
adalah
dengan mengundang Dinas Pertanian
bahwa persebaran rumah tangga petani tersebar secara acak atau random. F. Kontribusi Usahatani Durian terhadap
dan Perkebunan untuk mengadakan
Total Pendapatan Rumah Tangga
penyuluhan pertanian terkait dengan
1. Hasil Uji Statistik Regresi Linier
usahatani
durian.
mengadakan
Dinas
tersebut
Berganda
penyuluhan
tentang
a. Uji Silmultan (Uji F)
bagaimana dosis pupuk yang sesuai
Tabel hasil uji F pada penelitian ini
dan cara mengatasi hama tanaman
didapatkan nilai F hitung sebesar
durian.
14.025 dengan angka signifikansi
3. Belum adanya kelompok tani Kendala lain yang dirasakan oleh
sebesar
0,000,
dengan
tingkat
signifikansi 95% (α = 0,05). Angka
petani adalah belum adanya kelompok
signifikansi
tani. Kelompok tani sebagai sarana
Pembandingan tersebut dapat ditarik
untuk saling membantu antar sesama
kesimpulan yaitu menolak H0 yang
petani durian baik dalam modal,
berarti
maupun sharing tentang bagaimana
signifikan secara statistik yaitu adanya
cara
kontribusi
meningkatkan
produktivitas
sebesar
koefisien
0,000<0,05.
korelasi
pendapatan
adalah
usahatani
durian
terhadap
total
pendapatan
rumah tangga di Desa Karangsalam. b.
responden
dari
usahatani
durian
tergolong tinggi dibandingkan dengan kontribusi pendapatan yang dihasilkan
Uji t Statistik
regresi
menunjukkan
dari
non
usahatani
dan
dihasilkan
dari
hasil uji t yang dapat menjelaskan
pendapatan
bahwa semua variabel memiliki nilai
anggota
signifikasi yang sama yaitu sebesar
Tingginya kontribusi pendapatan dari
0,000,
usahatani
sehingga
independen terhadap
semua
variabel
memiliki
total
pengaruh
pendapatan
rumah
yang
durian
rumah
tangga
durian
lainnya.
menyebabkan
masyarakat Desa Karangsalam masih menggantungkan
hidupnya
pada
tangga yaitu pendapatan usahatani
usahatani durian untuk memenuhi
durian (X1), pendapatan non usahatani
kebutuhan hidup sehari-hari.
durian (X2), dan pendapatan anggota rumah tangga lainnya (X3). c.
d. Koefisien Regresi Hasil regresi dengan menggunakan
Koefisien Determinasi (R2)
SPSS, maka didapatkan koefisien
Nilai kontribusi masing-masing
regresi berikut:
pendapatan dihitung dari R Square
Y
pada Tabel Model Summary atau nilai
X2+0,073X3
regresi masing-masing variabel dibagi
Persamaan
=
16.373+0,717X1+0,076 tersebut
dapat
total variabel pada Tabel Anova.
dijelaskan bahwa nilai pada variabel
Berikut
X1 (0,717), X2 (0,076), dan X3
tabel
kontribusi
masing-
masing variabel:
(0,073) bernilai positif menjelaskan
Tabel 1. Besaran Kontribusi Masing-
bahwa
Masing Variabel
pendapatan
No
Variabel
Kontribusi (persen) 1 X1 84,51 2 X2 11,31 3 X3 4,18 Jumlah 100,00 Sumber: Data Primer Tahun 2015 Tabel
1
pendapatan memberikan sebesar
menunjukkan dari
usahatani
kontribusi 84,51%.
bahwa durian
semakin
tinggi
usahatani
tingkat durian,
pendapatan non usahatani durian, dan pendapatan
anggota
rumah
tanggalainnya maka semakin tinggi total pendapatan rumah tangga petani. G. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Durian di Desa Karangsalam Hasil
penelitian
tentang
tingkat
pendapatan
kesejahteraan rumahtangga petani di
Kontribusi
Desa
pendapatan yang dihasilkan pekerjaan
Karangsalam
menyebutkan
43,86% dari jumlah total responden
responden
berada
pada
tingkat
kesejahteraan rumah tangga tahap II. Sejumlah
5
responden
responden berada
(10,53%)
pada
tingkat
kesejahteraan tahap III Plus.
teknologi (teknologi yang diterapkan petani tergolong sederhana). 2. Cara Pengelolaan Usahatani Durian Pengelolaan usahatani durian dimulai dari perrkembangbiakan,
persiapan
lahan,
SIMPULAN DAN SARAN
penanaman, pemeliharaan serta kegiatan
Simpulan
panen dan pasca panen.
Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan berikut:
3. Kendala dalam Usahatani Durian dan Upaya Mengatasinya
dengan
Kendala yang dialami responden yaitu
Syarat Tumbuh Tanaman Durian dan
hama dan penyakit tanaman durian,
Faktor Non Fisik dalam Usahatani
pengetahuan tentang teknologi pertanian
Durian.
masih
Faktor fisik antara lain : iklim (suhu =
kelompok tani. Upaya yang dilakukan
1. Kesesuaian
26,09oC
Faktor
Fisik
rendah,
dan
petani
(tanah
memusnahkan tanaman yang sudah parah
podsolik merah kuning dan tanah
terserang penyakit, mengusahakan supaya
latososl),
mdpl),
sanitasi kebun terjaga dengan baik,
cukup.
mengundang
mm/tahun),
hujan
keadaan
tanah
topografi
ketersediaan
air
=
(85
tergolong
mengatasi
adanya
2140,2
curah
dalam
belum
Dinas
Berdasarkan data tersebut maka lokasi
Perkebunan
penelitian
penyuluhan pertanian
sesuai
apabila
Faktor non fisik antara lain : modal tertinggi
dikeluarkan
responden
900.000-Rp. persentase
modal
1.450.000 49,12%),
(45,61%
yang
yaitu
tenaga
responden
Pertanian
untuk
:,
dan
mengadakan terkait
dengan
usahatani durian.
dikembangkan usahatani durian.
(persentase
kendala
Rp.
dengan
4. Persebaran Usahatani Durian di Desa Karangsalam Berdasarkan peta sebaran petani durian, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
kerja
persebaran petani durian tergolong acak
tidak
atau random.
mengeluarkan biaya untuk membayar
5. Kontribusi
Pendapatan
Usahatani
upah), pemasaran (pemasaran buah ke
Durian terhadap Total Pendapatan
Jakarta,
Rumah Tangga
pemasaran Boyolali
Semarang bibit dan
ke
dan
DIY,
Purwokerto,
Gunung
Kidul),
Kontribusi pendapatan usahatani durian terhadap total pendapatan yaitu 84,51%,