KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP HASIL TOLAK PELURU (Studi Deskriptif pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya) oleh; Yoga Bulkini Pratama; 1 H. Iwan Sudjarwo, M.Pd.;2 Ucu Muhammad Afif, M.Pd.; 3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT PRATAMA BULKINI YOGA (2015). "The contribution of Power and Flexibility Pelvic Muscle Arm Against Results Shot Put". (Descriptive Study on Student Son Class XI SMAN 6 Tasikmalaya). The purpose of this study was to determine the contribution of the power and flexibility of the pelvic muscles in your arms simultaneously to result in the boys shot put class XI SMA 6 Tasikmalaya. The method used is descriptive method. The study population was the son of a class XI student of SMAN 6 Tasikmalaya many as 160 people. The author takes most of the population to be sampled (purposive sample) as many as 20 people. This research instrument is put medicine ball test, test and test flextion trunk shot put. Based on the results of processing and analysis of research data and consistent with the hypothesis that the authors propose, the results of these studies can be the author discussed as follows: 1. The first hypothesis stated, "There is a significant contribution to the results of the arm muscle power in the boys shot put class XI SMA 6 Tasikmalaya", the results are accepted hypothesis, in which the correlation value obtained is equal to 0.69 categorized enough. This is supported by the calculation of determination, in which the support arm muscle power of the shot put results amounted to 47.61%. 2. The second hypothesis, which states, "There is a significant contribution to the pelvic flexibility results in the boys shot put class XI SMA 6 Tasikmalaya City", the result is accepted hypothesis, in which the correlation value obtained in the amount of 0.60 and including category enough. This is supported by the results of the calculation are the result of determination by 36.00%. 3. The third hypothesis is, "There is a significant contribution arm muscle power and flexibility of the pelvis together the results of men's shot put at the students of class XI SMA 6 Tasikmalaya City", the result is the hypothesis is accepted and categorized enough. This is proven by the results of the calculation of determination, this hypothesis has the support of 83.61% while the remaining 16.39%, which is
1
2
another factor support, is among others factors engineering, facilities and infrastructure. Based on the above results, the authors suggest to the various parties concerned with the field of sports, especially with athletics (shot put), that in order to produce a better shot put and effectively prioritized power arm muscles, pelvic flexibility together. Keywords: contributions, power arm muscles, pelvic flexibility, and the shot put results
ABSTRAK YOGA BULKINI PRATAMA (2015). “Kontribusi Power Otot Lengan dan Fleksibilitas Panggul Terhadap Hasil Tolak Peluru”. (Studi Deskriptif pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas panggul secara bersamaan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya sebanyak 160 orang. Penulis mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel (Purposive Sample ) sebanyak 20 orang. Instrumen penelitian ini adalah tes medicine ball put, tes flextion trunk dan tes tolak peluru. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data hasil penelitian dan sesuai dengan hipotesis yang penulis ajukan, maka hasil penelitian tersebut dapat penulis bahas sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama menyatakan, “Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya”, hasilnya hipotesis diterima, di mana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,69 termasuk kategori cukup. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan determinasi, di mana dukungan power otot lengan terhadap hasil tolak peluru sebesar 47,61 %. 2. Hipotesis kedua yang menyatakan, “Terdapat kontribusi yang berarti fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya”, hasil hipotesis diterima, di mana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,60 dan termasuk kategori cukup. Hal ini didukung oleh hasil penghitungan determinasi yang hasilnya sebesar 36,00 %. 3. Hipotesis ketiga yaitu, “Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan dan fleksibilitas panggul secara bersama-sama terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya”, hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan determinasi, hipotesis ini mendapat dukungan sebesar 83,61% sedangkan sisanya sebesar 16,39% yang merupakan dukungan faktor lain, di antarannya faktor teknik, sarana dan prasarana. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga atletik (tolak peluru), bahwa untuk menghasilkan tolak peluru yang lebih baik dan efektif diutamakan power otot lengan, fleksibilitas panggul secara bersama-sama.
3
Kata Kunci: kontribusi, power otot lengan, fleksibilitas panggul, dan hasil tolak peluru.
A. PENDAHULUAN Atletik terdiri dari beberapa nomor, yaitu nomor lari, nomor jalan, nomor lompat, dan nomor lempar. Tolak peluru termasuk dalam nomor lempar yang di bagi lagi ke dalam nomor tolak peluru. Dalam mencapai prestasi atletik tergantung kepada kontribusi dari berbagai aspek yang dapat membuat hasil prestasi tersebut dapat menjadi lebih baik. Selain dari aspek teknik yang harus benar-benar dikuasai, ada beberapa faktor yang dapat menunjang untuk pencapaian hasil tolakan peluru agar lebih efektif dan efisien. Tolak peluru merupakan nomor lempar, pada dasarnya tolak peluru menghasilkan tolakan peluru yang jauh. Tolak peluru merupakan nomor lempar yang terbagi atas 2 teknik yaitu gaya linear dan gaya rotasi. Pada dasarnya dua gaya ini samasama ingin menghasilkan tolakan yang jauh, tetapi yang membedakan hanya pada pola gerak langkah kaki. Prinsip kerja kaki gaya rotasi sama dengan lempar cakram, dalam hal ini akan dibahas mengenai teknik linear. Dalam tolak peluru teknik sangat diperhatikan karena dapat menunjang hasil yang diharapkan. Di samping teknik hasil lompat jauh ditunjang pula dengan adanya kontribusi dari power otot lengan dan fleksibilitas panggul yang saling berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu selain latihan kondisi fisik dan teknik, yang mendukung hasil prestasi tolak peluru dapat berupa power otot lengan dan fleksibilitas panggul. Faktorfaktor kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap prestasi tolak peluru seperti; power otot lengan dibutuhkan untuk melakukan dorongan lengan pada peluru dengan baik agar dorongan sebelum melakukan putaran badan dapat lebih jauh untuk menghasilkan momentum terhadap dorongan (push) dalam tolakan peluru, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Harsono (2001:24), “Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Begitu pula menurut Suharno (1993:5) “Power adalah kemampuan otot atlet untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerak tubuh”.
4
Sedangkan kelentukan panggul bermanfaat untuk menambah gaya perputaran badan yang bermanfaat untuk mendorong lengan agar hasil lemparan ataupun tolakan pada peluru dapat lebih jauh. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Hidayat, Imam (1998:24) bahwa: Fleksibilitas atau kelentukan merupakan kata benda, sedangkan kata sifatnya adalah lentuk (fleksibel, yang artinya dapat ditekuk, dibengkokkan, supel dapat dilipat. Jadi fleksibilitas melukiskan seberapa dalam tubuh kita dapat membungkuk, seberapa jauh anggota badan kita dibengkokkan, seberapa jauh badan kita dilentingkan. Kelentukan merupakan syarat untuk gerakan supel dan efisien. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan yang dilakukan di daerahdaerah, kesalahan yang dilakukan para atlet atau individu dalam suatu latihan atau pertandingan yang dialami di antaranya tidak dapat memanfaatkan faktor yang dapat menunjang dalam pencapaian hasil prestasi tolak peluru, khususnya yang menggunakan gaya rotasi disebabkan oleh kurang baiknya penguasaan teknik tersebut. Hal ini sangat memprihatinkan dan harus segera dicarikan solusi yang tepat untuk memperbaiki kelemahan tersebut, apalagi gaya rotasi merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh semua atlet. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperbaiki teknik, dan selain itu dengan tidak mengabaikan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dalam lompatan. Oleh karena itu, untuk menghasilkan hasil prestasi tolak peluru yang optimal diperlukan kontribusi dari power otot lengan dan fleksibilitas panggul. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar kontribusi power otot lengan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya? 2. Seberapa besar kontribusi fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya? 3. Seberapa besar kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas panggul secara bersama terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya?
5
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. 3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas panggul secara bersamaan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. D. Manfaat Penelitian Mengingat Secara teoretis hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu keolahragaan serta dapat mendukung dan mempertahankan teori yang ada, khususnya teknik tolak peluru. Secara praktis hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai petunjuk bagi para pembina, pelatih, guru pendidikan jasmani, dan kesehatan serta dosen atletik dalam usaha memperhatikan aspek yang dapat menunjang hasil tolakan peluru yang baik sehingga dapat dipertanggung jawabkan dalam penanganan prestasi atletik. E. Prosedur Penelitian Metode Penelitian Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan suatu metode. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari metode yang digunakan. Mengenai metode, Surakhmad (1998:131) menjelaskan sebagai berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan adalah pengertian yang luas, yang biasanya dijelaskan lebih eksplisit di dalam setiap penyelidikan”. Dari kutipan di atas dan sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru. Oleh karena itu, metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Proses penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pengertian deskriptif menurut
6
Surakhmad (1998:149) sebagai berikut: “Penyelidikan deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagi teknik deskriptif. Di antaranya adalah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi penyelidikan dengan teknik survey, teknik interview, angket, observasi atau teknik tes, studi kasus, dan studi komperatif”. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa metode deskriptif ini cocok untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi penulis sekarang, yang dalam hal ini adalah kontribusi power otot lengan dan fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Menurut Arikunto (1998:121) “Instrumen adalah alat ukur pada saat peneliti menggunakan metode”. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai power otot lengan dan fleksibilitas panggul dan tolak peluru adalah medicine ball put, flextion trunk, dan tolak peluru, karena menurut Nurhasan dan Narlan, Abdul (2004: 130, 133, 177-181), “medicine ball put bertujuan untuk mengukur power otot lengan, flextion trunk bertujuan untuk mengukur fleksi dari panggul, serta tolak peluru bertujuan mengukur jarak yang dicapai oleh sampel dalam tolakan peluru”. Populasi dan Sampel Populasi menurut Surakhmad (1998: 93) adalah “sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai test benda-benda ataupun peristiwa”. Mengacu pada kutipan di atas, populasi dalam penelitian ini adalah pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya sebanyak 160 orang. Pada pelaksanaannya, penulis menentukan sebagian populasi menjadi sampel dengan kebutuhan penelitian dengan kriteria, sampel tidak cacat fisik terutama tangan dan kakinya dan dalam keadaan sehat. Setelah diteliti maka sampel yang memungkinkan untuk mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang. Artinya menentukan sampel ini penulis menggunakan teknik purposive sampling.
7
F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data hasil penelitian dan sesuai dengan hipotesis yang penulis ajukan, maka hasil penelitian tersebut dapat penulis bahas sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama menyatakan, “Terdapat kontribusi yang berarti antara power otot lengan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya”, hasilnya hipotesis diterima, di mana nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,69 termasuk kategori cukup. Diterimanya hipotesis tersebut disebabkan power otot lengan sangat berpengaruh pada saat melakukan tolak peluru, di mana para siswa yang memiliki power otot lengan berarti mempunyai power yang kuat, sehingga akan bermanfaat untuk mendorong dalam melakukan tolakan peluru ke depan. Power otot tungkai diduga berkontribusi tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan determinasi, di mana dukungan power otot lengan terhadap hasil tolak peluru sebesar 47,61 %. 2. Hipotesis kedua yang menyatakan, “Terdapat hubungan yang berarti antara fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya”, hasil hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup. Diterima hipotesis kedua disebabkan dalam pelaksanaan tolak peluru, fleksibilitas panggul sangat dominan digunakan terutama ketika gerakan tolak peluru yang banyak menuntut kelentukan pada persendian, maka diduga bahwa fleksibilitas panggul berkontribusi terhadap hasil tolak peluru. Hal ini didukung oleh hasil penghitungan determinasi yang hasilnya sebesar 36,00%. 3. Hipotesis ketiga yaitu, “Terdapat kontribusi yang berarti antara power otot lengan dan fleksibilitas panggul secara bersama-sama terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya”, hasilnya hipotesis tidak diterima dan termasuk kategori rendah sekali. Diterima hipotesis ketiga ini disebabkan oleh kedua komponen ini secara bersama-sama mendukung terhadap tolak peluru, di mana power otot lengan kemudian kelentukan persendian, sehingga kedua komponen ini sangat berkontribusi secara berarti terhadap hasil tolak peluru. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan determinasi, hipotesis ini mendapat dukungan sebesar 83,61% sedangkan sisanya sebesar 16,39% yang merupakan dukungan faktor lain, di antarannya faktor teknik, sarana dan prasarana.
8
G. PENUTUP Simpulan Sesuai dengan hasil perhitungan dan analisis data yang diperoleh dari hasil tes power otot lengan, dan fleksibilitas panggul serta tes tolak peluru, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat kontribusi yang berarti antara power otot lengan terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. 2. Terdapat kontribusi yang berarti antara fleksibilitas panggul terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. 3. Terdapat kontribusi power otot lengan, fleksibilitas panggul dan power otot tungkai terhadap hasil tolak peluru pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya diperoleh 83,61 %. Sedangkan kontribusi masing-masing komponen terhadap hasil tolak peluru adalah sebagai berikut: power otot lengan 47,61 %, dan fleksibilitas panggul 36,00 %. Jadi dengan demikian dari hasil penelitian ini terbukti bahwa untuk menghasilkan tolak peluru yang lebih baik diutamakan memberikan latihan-latihan power terutama power otot lengan, fleksibilitas panggul dan power otot tungkai di samping faktor lainnya yakni faktor teknik dalam tolak peluru. Saran Setelah penelitian dilakukan, maka penulis sampaikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dalam membina dan melaksanakan pelatihan tolak peluru. Adapun saransaran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Bagi pelatih, guru olahraga maupun atlet tolak peluru, untuk dapat menghasilkan prestasi yang baik dengan hasil semaksimal mungkin, harus mengutamakan latihan power otot lengan, fleksibilitas panggul, dan latihan teknik. 2. Bagi mahasiswa yang berminat, meneliti lebih lanjut tentang korelasi dan kontribusi antara power otot lengan, dan fleksibilitas panggul dengan hasil tolak peluru, kelompok usia yang berbeda dan sampel yang lebih besar. Semoga hasil penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga bagi upaya peningkatan prestasi atletik khususnya tolak peluru
9
H. DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, Arma. 2005. Olahraga untuk Perguruan Tinggi. STO Yogyakarta: PT Sastra Hudaya. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Badriah, Dewi Lailatul. 2001. Fisiologi Olahraga dan Persepektif Teoretis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Ballesteros, J.M. 2006. Pedoman Latihan Dasar Atletik. Jakarta: PASI. Benhard, Gunter. 1986. Atletik. Semarang: Dahara Prize. Depdikbud. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Harsono. 2001. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. Hidayat, Imam. 1998. Senam. Bandung: FPOK-IKIP. Jarver, Jess. 2006. Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung: Pionir Jaya. Mane, Fred, Mc. 2005. Dasar-dasar Atletik. Bandung: Angkasa. Nurhasan dan Narlan, Abdul. 2004. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. Saputra, Yudha. 2001. Dasar-dasar Keterampilan Atletik dan Pendekatan Bermain. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sugiyanto. 2002. Perkembangan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sulardi. 2007. Pendidikan jasmani dan Kesehatan untuk Kesal XII. Solo: CV. Haka MJ. Surakhmad, Winarno. (1998). Pengatar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung Tarsito. Turut. 2007. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Graha Pustaka.