KONTRIBUSI MOTIVASI KERJA DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN
TESIS
Oleh
CANDRA 91274
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI QUALITY ASSURANCE PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
ABSTRACT Candra. 2009. Contributionof Work Motivation and Iterpersonal Communication toward the Leadership Credibility of Headteachers of State Primary Schools in Kecamatan Rao, Pasaman Regency. High credibility of headteachers is badly needed to achieve the educational objective in school. Based on the pro-observation at all state Primary School in Kecamatan Rao, Pasaman Regency, it seems that leadership credibility of the headteachers is not yet satisfying and tends to decline. This poor condition might impact headteachers performance and education quality improvement in the future. This leadership incredibility of headteachers in Kecamatan Rao is assumed influenced by several factors, among other thing is work motivation and interpersonal communication. The purpose of this research is to know contribution of work motivation and interpersonal communication toward the Leadership Credibility of Headteachers of State Primary School in Kecamatan Rao, Pasaman Regency. Three pusposed hypothesis have been examined: (1) work motivation contributes to leadership credibility of headteachers, (2) interpersonal communication contributes to leadership credibility of headteachers, (3) work motivation and interpersonal communication at the same time contribute to leadership credibility of headteachers. The population of this research is oll of 52 headteachers of State Primary Schools in Kecamatan Rao, Pasaman Regency. All of them are the subject of this research. To collect the data, the researcher used questionnaire with Likert scale and analyzed by correlation technique and regression. The result of the data analysis showed that: (1) work motivation contributes 17,6% to leadership credibility of headteachers, (2) interpersonal communication contributes 14,5% to leadership credibility of headteachers, (3) work motivation and interpersonal communication at the same time contribute 27,3% to leadership credibility of headteachers. The ebove fact proved that Leadership Credibility of Headteachers of State Primary Schools in Kecamatan Rao, Pasaman Regency can be developed by improving work motivation and harmonious interpersonal communication. Besides, there must be other factors which are not yet proved in this research. It is hope other researchers can conduct further researches. It is suggested that all headteachers prossess high work motivation in undergoing their leadership and create harmonious relation among school staffs through good interpersonal communication in order to develop their performance.
ABSTRAK Candra. 2009. Kontribusi Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Kredibilitas yang tinggi dari kepala sekolah sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah. Berdasarkan pengamatan awal pada semua SD Negeri di Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman terkesan kredibilitas kepeminpinan kepala sekolah belum memuaskan dan cenderung menurun. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak kurang baik terhadap kinerja kepala sekolah dan pencapaian mutu pendidikan di masa akan datang. Belum baiknya kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar negeri di Kecamatan Rao diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain motivasi kerja dan komunikasi interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontribusi motivasi kerja dan komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar Negeri Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Tiga hipotesis yang diuji. 1) motivasi kerja berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, 2) komun ikasi interpersonal berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, dan 3) motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi terhadap kredibilitas kepmimpinan kepala sekolah. Populasi penelitian ini adalah semua kepala sekolah dasar Negeri Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman sebanyak 52 orang. Semuanya diambil sebagai subjek penelitian ini. Data dikumpulkan melalui angket model skala Likert dan dianalisis dengan terknik korelasi dan regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) motivasi kerja berkontribusi sebesar 17,6% terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, 2) komunikasi interpersonal berkontribusi sebesar 14,5% terhadapa kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, 3) motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi sebesar 27,3% terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar di Kecanatan Rao Kabupaten Pasaman dapat ditingkatkan melalui upaya peningkatan motivasi kerja dan komunikasi interoersonal yang harmonis. Namun di samping itu tentu masih banyak faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Diharapkan dapat diungkap oleh peneliti selanjutnya. Dapat disarankan seluruh kepala sekolah supaya selalu memperhatikan dan memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya, dan menjalin hubungan yang harmonis antar sesama warga sekolah melalui komunikasi interpersonal yang baik agar kinerja masing-masing meningkat.
SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Karya tulis saya, tesis dengan judul: “Kontribusi Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang (UNP) maupun di perguruan tinggi yang lainnya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri tanpa bantuan tidak syah dari pihak lain, kecuali arahan dari tim pembimbing. 3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah
saya
dengan
disebutkan
nama
pengarangnya
dan
dicantumkan dala daftar rujukan. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hokum yang berlaku. Pasaman, Mei 2009 Saya yang menyatakan,
CANDRA NIM.91274
DAFTAR ISI ABSTRACT
………………………………………………
i
ABSTRAK
……………………………………………………….
ii
PERSETUJUAN AKHIR …………………………………………………..
iii
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING ………………………………. .
iv
SURAT PERNYATAAN …………………………………………………. .
v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
vi
DAFTAR ISI
………………………………………………………..
vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
ix
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..
x
BAB
PENDAHULUAN…. ………………………………..
1
A. Latar Belakang ……………………………………
1
B. Identifikasi Masalah ……………………………. ..
6
C. Pembatasan Masalah ……………………………..
12
D. Rumusan Masalah ………………………………..
13
E. Tujuan Penelitian …………………………………
13
F. Manfaat Penelitian ………………………………..
14
KAJIAN KEPUSTAKAAN …………………………
15
A. Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekiolah …….
15
B. Motivasi Kerja …………………………………….
20
C. Komunikasi Interpersonal ………………………...
23
D. Penelitian Yang Relevan …………………………
28
BAB
I
II
E. Kerangka Pemikiran ………………………………
29
F. Hipotesis …………………………………………..
32
METODOLOGI PENELITIAN …………………….
33
A. Metodologi Penelitian …………………………….
33
B. Populasi dan Sampel ……………………………..
33
C. Definisi Operasional …………………….………..
36
D. Instrumen Penelitian ………………………………
37
E. Tekhnik Analisis Data …………………………….
43
HASIL PENELITIAN……………………………….
46
A. Deskripsi Data …………………………………….
46
B. Pengujian Prasyarat Analisis ……………………..
50
C. Pengujian Hipotesis …………………………….. ..
54
D. Pembahasan ……………………………………....
63
E. Keterbatasan Penelitian …………………………..
65
KESIMPULAN, IMPLIKSI dan SARAN ………….
66
A. Kesimpulan ………………………………………
66
B. Implikasi Hasil Penelitian ………………………..
67
C. Saran-saran ……………………………………….
70
DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………….
73
LAMPIRAN ………………………………………………………………..
75
BAB
BAB
BAB
III
IV
V
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mebawa risalah dan kebenaran di muka buni ini. Tesis yang berjudul “ Kontribusi Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman” ini merupakan tugas akhir yang penulis laksanakan dalam rangka penyelesaian pendidikan program S2 pada Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Quality Assurance Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Dalam penyelesaian tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Z. Mawardi Efendi, M.Pd, sebagai pembimbing I. 2. Dr. H. Nasrullah Aziz, sebagai pembimbing II. 3. Prof. Dr. Arni Muhammad, Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan dan dosen penguji. 4. Prof.Dr. Rusdinal, M.Pd, sebagai dosen penguji. 5. Prof. Dr. H. Bustari Muchtar, sebagai dosen penguji.
6. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman yang telah meberi izin penelitian kepada penulis di semua sekolah dasar di Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. 7. Kepala sekolah dasar negeri di Kecamatan Rao dan Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. 8. Dosen-dosen Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjan Universitas Negeri Padang yang telam membimbing dan mencurahkan pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan. 9. Karyawan/wati perpustakaan dan staf tata usaha Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah membantu kelancaran administrasi penulisan tesis ini. 10.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Khususnya Konsentrasi Quality Assurance angkatan 2007, yang telah banyak memberikan bantuan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Selanjutnya, teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga buat yang mulia ayahanda Adnan dan ibunda Yusniar yang telah mendidik dan memberikan doa restu serta dorongan kepada penulis selama ini. Kemudian buat istri tercinta Nelpi Aida serta putrid tersayang Fitrah Naluri yang selalu menjadi inspirator bagi penulis selama perkuliahan dan penyelesaian tesis ini. Akhir kata, penulis mohon ampun kepada Allah SWT dan maaf sedalamdalamnya kepada semua pihak atas kekhilafan yang telah penulis perbuat selama menimba ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Semoga Allah
SWT selalu member kekuatan dan memberkati semua amal baik yang kita perbuat, Amin Ya Robbal Alamin. Pasaman, Juni 2009 Penulis
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1. Sebaran Populasi Penelitian Menurut Kelompok ………………
34
2. Sebaran Populasi Penelitian Berdasarkan Strata Pendidikan dan Lamanya Masa Kerja …………………………………………..
35
3. Alternatif Jawaban Pertanyaan dan Skor yang Diberikan ……..
38
4. Kisi-kisi Penyusunan Instrumen ……………………………….
39
5. Kisi-kisi Instrumen penelitian ………………………………….
42
6. Rangkuman Hasil Analisis Kehandalan Instrumen …………….
43
7. Distribusi Frekuensi Data Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Y) ……………………………………………………. 8. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Kerja Kepala Sekolah (X1) .
47 48
9. Distribusi Frekuensi Data Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah ………………………………………………………… 10. Rangkuman Hasil Uji Normalita Data Y, X1, X2 …………….
49 51
11. Rangkuman Hasil Uji Independensi Antar Variabel X1 dengan X2. 53 12. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dengan Y ……………
54
13. Rangkuman Analisi Regresi X1 dengan Y ……………………
55
14. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 dengan Y ……………
56
15. Rangkuman Hasil Analisis Regresi X2 dengan Y …………….
57
16. Rangkuman Hasil Analisis Ganda Variabel X1,X2 dan Y ……
59
17. Rangkuman Hasil Analisis Regresi X1 dan X2 dengan Y ……
60
18. Bobot Kontribusi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y …………..
61
19. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial …………………………
61
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah …………………………………………………… 2. Histogram Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Y) ……..
47
3. Histogram Distribusi Data Motivasi Kerja (X1) ………………….
48
4. Histogram Distribusi Data Komunikasi Interpersonal (X2) ………
50
6
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Data Kunjungan Pengawas ke- Sekolah-sekolah …………………..
76
2. Instrumen Penelitian ……………………………………………….
78
3. Data Instrumen Uji Coba X1, X2, dan Y ………………………….
93
4. Data Hasil Analisi Instrumen Uji Coba X1, X2, dan Y ………….
97
5. Data Instrumen Penelitian Variabel X1, X2, dan Y ……………….
105
6. Data Penelitian dan Deskripsi Data X1, X2, dan Y ……………….
113
7. Uji Normalitas X1, X2, dan Y ……………………………………..
119
8. Uji Homogenitas ……………………………………………………
122
9. Korelasi dan Regresi Sederhana X1 dan Y …………………………
123
10. Korelasi dan Regresi Sederhana X2 dan Y …………………………
125
11. Korelasi dan Regresi Sederhana X1, X2, dan Y ……………………
127
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat, bangsa, dan negara menginginkan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu berbagai upaya dilakukan pemerintah, mulai dari penyempurnaan sistem pendidikan, perbaikan sarana dan prasarana, sampai pada perbaikan anggaran pendidikan. Semuanya bertujuan untuk menciptakan mutu pendidikan yang baik dan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia akhir-akhir ini sudah mendapat perhatian khusus dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Berbagai aspek yang mempengaruhi kualitas pendidikan telah dilaksanakan, seperti wajib belajar sembilan tahun, undang-undang guru dan dosen, perbaikan anggaran pendidikan, kesempatan yang seluas-luasnya bagi pendidik atau guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya. Semua ini dilakukan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana diamanatkan tujuan pendidikan nasional yakni, “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi menumbuh kembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik. Maka sekolah harus mempunyai program yang jelas. Program yang dapat memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai, sesuai yang telah digariskan. Sekolah dasar merupakan bagian dari lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan sikap dan kemampuan peserta didik. Dengan sikap dan kemampuan itu diharapkan mereka dapat mengikuti pendidikan lanjutan yang lebih tinggi. Hal ini ditegaskan dalam pasal 17 (ayat 1 dan 2) Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 yang berbunyi, “Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat. Kepala Sekolah adalah salah satu unsur pendidikan. Keberhasilan sekolah salah satu ditentukan oleh kredibilitas kepala sekolahnya sebagai pimpinan. Kepala sekolah yang
kredibel akan dipercaya oleh guru-guru atau pengikutnya. Karena itu
kredibilitas menjadi modal penting dalam kepemimpinan. Tanpa kredibilitas seorang pemimpin mungkin akan sulit mempengaruhi pengikutnya kearah yang diinginkan, yaitu kearah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pimpinan tanpa kredibilitas tidak akan bekerja dengan efektif. Dia mungkin akan mengalami kesukaran dalam pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Lebih jauh lagi, bahkan
dia diduga akan kewalahan menghadapi gejolak perubahan zaman dengan segala ketidak pastiannya. Menurut pengamatan penulis selama ini melalui komunikasi langsung dengan guru-guru pada waktu berkunjung ke sekolah, kredibilitas kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman terkesan masih perlu dipertanyakan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari kedudukan dan perannya sebagai kepala sekolah. Di masa lalu kepemimpinan kepala sekolah cukup menentukan dan efektif. Wibawanya betul-betul dirasakan oleh guru, karyawan ataupun siswa. Kata-kata yang diucapkannya hampir semuanya didengar, nasehat-nasehat yang diberikan menjadi perhatian, perintah yang disampaikan dipatuhi, keputusan yang dibuat umumnya diterima dengan baik dan dilaksanakan, kebijakannya sangat dihormati. Beberapa tahun belakangan ini keadaan sudah mulai berubah. Kepala sekolah mulai kurang memberikan keteladanan. Kata-kata yang dikeluarkan kadang-kadang kurang pantas didengar. Keputusan yang diambil sering kali terasa jauh dari yang diinginkan. Perlakuan terhadap bawahan terasa kurang adil. Kekuasaan yang dimiliki sering disalah gunakan. Hasil wawancara penulis dengan pengawas-pengawas sekolah, sebagian dari kepala sekolah dasar di Kecamatan Rao kurang melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dalam seminggu, mereka tidak melakukan tugas menurut jumlah jam mengajar yang seharusnya. Menurut Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0296/U/1996 “ kepala sekolah merupakan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah dan
harus mengajar
sekurang-kurangnya enam jam pelajaran seminggu”. Hal ini dipertegas oleh Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 162/U/2003 tanggal 24 oktober 2003 yang menyatakan bahwa kepala sekolah harus menjalankan tugas sebagai guru dengan mengajar sekurang-kurangnya enam jam perminggu. Data hasil kunjungan penulis ke sekolah dapat dilihat pada Lampiran 1. Dan juga menurut pengamatan penulis pada waktu kunjungan ke sekolahsekolah, pada umumnya kepala sekolah belum sepenuhnya melaksanakan tugasnya sebagai supervisor, sebagai mana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tanggal 17 April 2007 “ kepala sekolah harus memiliki kompetensi supervisi yaitu: (1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, (3) menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Data hasil kunjungan penulis dapat dilihat pada Lampiran 1. Kenyataan di lapangan memperlihatkan banyak kepala sekolah yang belum melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan apa yang ditugaskan kepadanya. Di dalam jadwal atau roster, nama kepala sekolah tertulis, tetapi kenyataan yang mengajar adalah guru kelas pada kelas yang sama. Tugas yang diberikan kepada guru
tersebut
oleh kepala sekolah karena kekuasaan
bukan karena kredibilitas yang
dimilikinya. Fenomena lain yang menunjukkan rendahnya kredibilitas kepemimpinaan kepala sekolah adalah dibeberapa sekolah banyak guru yang menjalankan tugas tergantung pada pengawasan kepala sekolahnya. Apabila kepala sekolah berada di sekolah, maka guru akan melakukan tugasnya dengan baik. Sebaliknya kalau kepala sekolah tidak berada di sekolah, mungkin karena tugas luar, maka guru-guru kembali bekerja asal-asalan saja. Akibatnya kegiatan pembelajaran dan kegiatan lainnya yang menjadi tujuan sekolah tidak tercapai secara maksimal. Hal lain yang terlihat di lapangan ialah lemahnya kemampuan manajerial kepala sekolah. Ini dapat dilihat dari beberapa program yang ditawarkan, jarang yang terlaksana dengan baik. Potensi guru yang merupakan sumber daya manusia yang bisa diberdayakan kadangkala tidak diketahui oleh kepalan sekolah. Di samping itu kepala sekolah juga mempunyai gaya kepemimpinan yang kurang disenangi oleh guru-gurunya. Akibatnya sering terjadi konflik dengan guru. Apabila kondisi seperti di atas terus dibiarkan tentu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Pada gilirannya kondisi pendidikan pada sekolah tersebut akan terganggu yang mengakibatkan mutu pendidikan akan menurun. Atas pertimbangan demikian rendahnya kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah perlu dicarikan penyebabnya.
B. Identifikasi Masalah Keberhasilan kepala sekolah antara lain disebabkan oleh kredibilitas kepemimpinannya, di samping aspek-aspek lain. Sinamo dan Santosa (2002: 102) mengemukakan sejumlah faktor yang diduga ikut mempengaruhi kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah yakni: (1) motivasi kerja, (2) visi inovatif, (3) integritas, (4) komunikasi interpersonal, (5) komitmen, (6) etos kerja, dan (7) keteladanan. Hubungan faktor-faktor tersebut dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada gambar berikut:
Keteladanan Etos Kerja Motivasi Kerja Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Visi Inovasi
Komitmen
Komunikasi Interpersonal
Integritas
Gambar 1: Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi kerja adalah suatu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Pandji (1993:34) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang
terdapat pada diri seseorang. Keinginan itu merangsangnya untuk merlakukan tindakan-tindakan dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan yang
telah
ditetapkan. Menurut Wahjosmidjo (1993:117) motivasi kerja merupakan keinginan seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat dilihat dari kesungguhannya dan kesukaannya terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Dari kenyataan di lapangan kepala sekolah di Kecamatan Rao terlihat mempunyai motivasi kerja yang rendah. Hal ini dapat kita lihat pada program kepala sekolah yang tidak kita temui terobosan-terobosan baru untuk peningkatan kinerja kepala sekolah dan guru. Seorang pimpinan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan memberikan contoh-contoh kepada bawahan dalam melakukan suatu kegiatan. Sebaliknya pimpinan yang tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan berdampak buruk terhadap bawahannya. Mereka tidak akan termotivasi untuk bekrja secara maksimal. Kondisi tersebut diduga sangat berpengaruh terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Visi inovasi merupakan artikulasi tentang arah yang akan dituju, yaitu masa depan yang diharapkan misalnya akan lebih baik, lebih hebat, dan lebih memikat dari pada yang sekarang ( Sinamo dan Santosa, 2002). Dengan visi yang inovatif kepala sekolah cendrung mengadakan inovasi dan improvisasi di sekolah yang dipimpinnya, serta melaksanakan perubahan dan pembaharuan sesuai dengan visi tersebut. Tanpa visi inovatif kepala sekolah akan berjalan seperti robot, karena tidak mempunyai kemampuan mengembangkan diri. Dari kenyataan di lapangan hampir semua kepala
sekolah dasar di kecamatan rao tidak mempunyai visi inovasi. Hal ini dapat kita lihat bahwa sekolah di kecamatan rao pada umumnya tidak ada perubahan dan pembaharuan . Visi inovatif yang ditawarkan oleh seorang pimpinan dan diimplementasikan dalam kehidupan keseharian akan menimbulkan kepercayaan diri semua pihak. Berarti kredibilitas kepemimpinannya harus baik. Sebaliknya, seseorang yang tidak mempunyai visi inovatif dan tidak diimplementasikannya dalam kehidupan seharihari, maka hal itu akan berdampak kurang baik. Kepemimpinannya kurang dipercaya oleh orang di sekitarnya. Kondisi di atas diduga akan mempengaruhi kredibilitas kepemimpinannya. Komunikasi interpersonal terjadi dengan adanya kontak secara pribadi antara seseorang dengan orang lain. Shubert (1974:217) mengatakan komunikasi interpersonal sebagai suatu bentuk komunikasi yang pada dasarnya diarahkan oleh norma-norma. Terjadinya komunikasi interpersonal akan mendukung kepemimpinan kepala sekolah. Dengan komunikasi interpersonal akan tercipta keakraban, keterbukaan, perasaan positif, dan kebersamaan. Komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik akan menimbulkan kepercayaan dari orang-orang sekitarnya. Dia akan dihargai dan segani. Sebaliknya komunikasi yang kurang baik akan berdampak buruk terhadap kepemimpinan seseorang. Dia kurang dihargai oleh orang-orang sekitarnya. Akibatnya, apa yang dimaksud akan terkendala dan
tujuan yang
diharapkan kurang tercapai secara maksimal. Kondisi di atas diduga akan mempengaruhi kredibilitas kepemimpinan seseorang. Dari hasil pengamatan di lapangan terlihat bahwa komunikasi antara kepala sekolah dengan guru-guru dan warga sekolah belum harmonis. Hal ini terlihat masih banyaknya kepala sekolah berkomunikasi dengan guru-guru sebatas perintah-perintah resmi, dan kepala sekolah tidak meberi imformasi kepada guru apa bila ada tugas luar atau tidak masuk sekolah. Komitmen tugas diduga akan berpengaruh terhadap hasil kerja yang dicapai dalam suatu organisasi. Thoha (1993:49) mengemukakan
komitmen sebagai
keterikatan terhadap tugas yang dilkukan. Dengan adanya komitmen terhadp tugas itu maka pekerjaan yang dilakukan diharapkan akan menjadi maksimal. Komitmen pimpinan terhadap tugas juga berpengaruh terhadap bawahan. Bawahan akan bekerja secara optimal dan dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap objek di mana ia bertugas. Pimpinan yang tidak mempunyai komitmen akan kurang mendapat dukungan
dari
bawahannya.
Karena
itu
kredibilitas
kepemimpinan
akan
dipertanyakan. Etos kerja menjadi watak yang khas yang adakalanya dimiliki oleh seorang pimpinan. Sikap mental dan semangat yang tumbuh dari dalam dirinya akan menjadi dasar prilaku dalam memimpin. Prilaku dimaksud termasuk kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, rasional dalam mengambil keputusan dan keterbukaan.
Dari hasil pengamatan di lapangan terlihat bahwa etos kerja kepala sekolah dasar di kecamatan rao masih rendah. Hal ini terlihat belum transparannya manajemen kepala sekolah, kurang disiplin, tidak bekerja keras, dan tidak konsisten dengan keputusan yang ditetapkan. Pimpinan yang mempunyi etos kerja diduga akan menjadi teladan bagi orang-orang sekitarnya. Dia akan dicontoh dan ditauladani dan diduga akan meningkatkan kredibilitas kepemimpinannya. Sebaliknya pimpinan yang tidak mempunyai etos kerja akan ditinggalkan oleh orang sekitarnya dan diduga akan mengurang kredibilitas kepemimpinanya. Keteladanan dalam kepemimpinan sangat diperlukan dalam suatu organisasi, bahkan sangat menentukan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Demikian juga halnya keteladanan dalam kepemimpinan kepala sekolah. Sekolah yang mempunyai kepala sekolah yang memberikan keteladanan yang baik kepada seluruh warga sekolah, guru, siswa, dan masyarakat akan berhasil mencapai misi dan tujuannya secara maksimal. Kepala sekolah dasar di kecamatan rao selatan saat ini terlihat kurang menunjukkan keteladanan yang baik. Hal ini terlihat kepala sekolah sering tidak masuk sekolah tanpa berita, kepemimpinannya berorientasi pada kekuasaan, tidak terjalinnya komunikasi yang baik, dan tidak komitmen terhadap keputusan yang telah ditetapkan. Keteladanan yang ditunjukkan oleh kepala sekolah akan mempengaruhi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Jika keteladanan yang ditunjukkan kepala sekolah adalah yang baik maka warga sekolah , guru, siswa dan masyarakat
akan dengan senang hati melaksanakan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Demikian sebaliknya jika kepala sekolah menunjukkan keteladanan yang tidak baik maka kebijakan-kebijakan yang dibuatnya sulit untuk terlaksana dan kredibilitasnya akan luntur. Integritas merupakan sifat yang harus dipunyai oleh seorang pimpinan. Hal tersebut merupakan elemen pokok dalam jati diri manusia yang utuh, jujur, dan berwibawa. Sinamo dan Santosa (2002) melihat integritas sebagai keadaan yang menunjukkan suatu kesatuan yang utuh. Kumpulan itu memiliki potensi atau kemampuan yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran. Dengan kewibawaan dan kejujuran yang dimiliki seseorang akan dapat memudahkan dalam menjalankan fungsinya sebagai pimpinan. Pemimpin yang mempunyai integritas yang tinggi akan dihargai bawahannya dan diduga akan meningkatkan kredibilitas kepemimpinannya. Sebaliknya pemimpin yang tidak memiliki integritas diduga akan mengurangi kredibilitas kepemimpinannya. Berdasarkan gejala-gejala yang penulis temukan pada prasurvei di lapangan, yang perlu mendapat prioritas untuk diperhatikan adalah motivasi kerja dan komunikasi interpersonal. Dari hasil interviu dengan guru-guru didapat informasi bahwa hampir semua kepala sekolah belum memiliki motivasi kerja yang tinggi dan komunikasi interpersonal yang belum terjalain secara baik dalam sebuah kepemimpinan. Hal ini juga diinformasikan supervisi ke sekolah.
oleh pengawas setelah melakukan
C. Pembatasan Masalah Uraian pada identifikasi masalah di atas memperlihatkan sejumlah faktor yang diduga menyebabkan turun-naiknya kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dibanding dengan faktor-faktor yang lain, faktor motivasi kerja dan komunikasi interpersonal dipandang perlu terlebih dahulu diperhatikan. Di atas sudah dikatakan bahwa kedua faktor ini belum terlihat hampir disemua sekolah. Kepala sekolah yang kurang
memiliki
motivasi
kerja
diduga
akan
memperlihatkan kredibilitas
kepemimpinan yang rendah. Sebaliknya kepala sekolah yang memiliki motivasi kerja yang tinggi diduga akan memiliki kredibilitas kepemimpinan yang tinggi pula. Namun kenyataan akhir-akhir ini dibeberapa sekolah, kepala sekolah belum memiliki motivasi kerja ( kurang kreatif dan kurang proaktif, dan kurang semangat kerja) dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekalah. Demikian pula halnya komunikasi interpersonal belum terjalin dengan baik antara kepala sekolah, dengan guru, waraga sekolah dan pihak lainnya. Sebagai kepala sekolah kurang peduli dengan kegiatan guru di sekolah. Sering terjadi komunikasi dalam keadaan yang kurang pantas. Hubungan lebih menanamkan posisi atasan dan bawahan. Di samping itu komunikasi dengan lingkungan sekolah juga terkesan kurang baik. Akhirnya terlihat sikap kepala sekolah yang kurang peduli dengan lingkungan sekolah tempat sekolah berada.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka tulisan ini dibatasi pada faktor motivasi kerja dan komunikasi interpersonal sebagai penyebab tinggi rendahnya kredibilitas kepemimpinan di mata guru-guru. D. Rumusan Masalah. Dengan ditetapkannya kedua faktor yang
diduga sebagai sumber rendahnya
kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah seperti dijelaskan di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat kontribusi motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rao? 2. Apakah terdapat kontribusi komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rao? 3. Seberapa besar kontribusi motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar Negeri di Kecamatan Rao? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: 1. Kontribusi motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar di Kecamatan Rao.
2. Kontribusi komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar di Kecamatan Rao. 3. Kontribusi motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar di Kecamatan Rao. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai masukan bagi: 1. Kepala-kepala sekolah sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan untuk memperbaiki kredibilitas kepemimpinanya. 2. Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rao untuk melakukan pembinana terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman untuk melakukan pembinana terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 4. Komite sekolah untuk mendukung kredibilitas kepala sekolah secara objectif. 5. Peneliti untuk pedoman apabila melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah. 6. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah.
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Kredibilitas Kata credibility, bahasa inggris, mengandung arti kepercayaan. Posner dalam Sinamo dan Santoso (2002 : 118) menyatakan bahwa: “credibility is about how leaders earn the trust and confidence of their constituents” (kredibilitas berkenaan dengan bagaimana para pemimpin memperoleh kepercayaan dan keyakinan dari pada pengikut mereka). Nur (2002; 10) dalam Dalam Kepemimpinan
Adat Minangkabau
bukunya Kredibilitas
Penghulu
mengatakan bahwa: “kredibilitas
merupakan profesi seseorang atas kepemimpinan orang lain yang terbentuk melalui interaksi dan pengalaman dengan orang lain”. Sinamo dan Santosa (2002: 118) dalam bukunya Pemimpin Kredibel, Pemimpin Visioner menyatakan bahwa “ kredibilitas adalah
kemampuan yang
dipunyai oleh seseorang yang menimbulkan kepercayaan bagi orang lain”. Kata kredibilitas digunakan untuk mengungkapkan manifestasi pengetahuan, pemahaman, kemampuan, prestasi, ide, konsep, keterampilan, yang dapat diamati. Pada bagian lain Sinamo dan Santosa (2002) menyatakan hal-hal yang dapat digunakan untuk membangun kredibilitas kepemimpinan seseorang
seperti:
integritas, otoritas, dan kapabilitas. Kredibilitas kepemimpinan itu ibarat rumah. Rumah yang baik memerlukan fondasi yang kuat. Semakin kuat fondasi suatu bangunan semakin kokohlah bangunan itu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Santa Clara dan Ton Peter Group terhadap lebih dari 5000 manajer senior disimpulkan bahwa terdapat 20 watak yang paling dikagumi dan dipercayai untuk seorang pemimpin (Posner dan Kouzes, 1997: 48). Watak tersebut adalah: 1) jujur, 2) berpandangan jauh ke depan, 3) membangkitkan inspirasi, 4) cakap, 5) berpikiran adil, 6) mendukung, 7) berpikiran luas, 8) cerdas, 9) lugas, 10) berani, 11) bisa diandalkan, 12) mau bekerjasama, 13) imajinatif, 14) peduli, 15) matang, 16) punya tekad, 17) ambisius, 18) loyal, 19) bisa mengendalikan diri, dan 20) mandiri. Posner dan Kouzes (1997: 93) meyatakan 6 kiat untuk meningkatkan kredibilitas seseorang yaitu: 1) menunjukkan kewibawaan, 2) menghargai peserta, 3) mengukuhkan nilai-nilai bersama, 4) mengembangkan kemampuan, 5) melayani satu tujuan, dan 6) memelihara harapan. Mempraktekkan dan memelihara enam kiat di atas bisa membantu anda membina dan memelihara kredibilitas kepemimpinan anda. Dari beberapa pengertian tentang kredibilitas dapat disimpulkan bahwa kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah
yang menimbulkan kepercayaan dan keyakinan orang lain yang
terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.
2. Kepemimpinan Banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai kepemimpinan. Freed E.Fieldler dan Martin M.Chemers,( dalam Wahjosumidjo: 1994) mengemukakan bebrapa definisi kepemimpinan sebagai berikut: 1. Leadership is the exercises of authority and making of decisions ( Dubin: 1951). Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan. 2. Leadership is the initiation of acts that results in a consistent pattern of group interaction directed toward the solution of mutual problems (Humphil: 1954). Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan problem-problem yang saling berkaitan. 3. Leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement (Stogdill: 1948). Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan. Kepemimpinan sebagai konsep manajemen seperti dikemukakan oleh Ralph M.Stogdill (dalam Wahjosumidjo: 1994) dapat dirumuskan ke dalam berbagai definisi, bergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Disebutkan bahwa kepemimpinan adalah: 1) suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham, 2) sebagai
bentuk persuasi dan inspirasi, 3) suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh, 4) tindakan dan prilaku, 5) titik sentral proses kegiatan kelompok, 6) hubungan kekuatan/kekuasaan, 7) sarana pencapain tujuan, 8) suatu hasil dari interaksi, 9) peranan yang dipolakan, 10) sebagai inisiasi (permulaan) struktur. Menurut Nur (1995: 9) secara luas kepemimpinan merupakan suatu proses setiap usaha, kapan saja untuk mempengaruhi sikap dan prilaku orang lain, perorangan atau kelompok, tanpa harus dibatasi oleh suatu konteks organisasi demi tercapainya suatu maksud. Hal ini berlaku untuk tujuan kelompok atau organisasi. Tujuan tercapai melalui cara yang penuh pengertian dan sukarela. Berdasarkan beberapa pengertian tentang kepemimpinan di atas dapat dirumuskan definisi kepemimpinan sebagai berikut: “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi prilaku orang lain untuk berfikir dan berprilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan organisasi dalam situasi tertentu”. 3. Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Salah satu komponen yang menentukan
keberhasilan sebuah sekolah di
samping unsur lain adalah kepala sekolah. Keberhasilan itu dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang kepala sekolah. Kepala sekolah yang kredibel adalah kepala sekolah yang professional. Kepala sekolah yang
profesional (dalam Mulyasa: 2005:37) dalam pradigma baru manajemen pendidikan akan memberikan dampak positif dan perubahan yang cukup mendasar dalam pembaruan sistem pendidikan di sekolah. Dampak tersebut antara lain terhadap efektivitas pendidikan, kepemimpinan sekolah yang kuat, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, budaya mutu, teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis, kemandirian, partisipasi warga sekolah dan masyarakat, keterbukaan (transparansi) manajemen, kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik), evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, akuntabilitas, dan sustainabilitas. Sinamo dan Santosa (2002:118) mengatakan bahwa kata kredibilitas kepemimpinan
kepala
sekolah
digunakan
untuk
mengungkap
manifestasi
pengetahuan kepala sekolah, kemampuan, ide, konsep, keterampilan, dan lainnya yang dapat diamati setiap saat. Posner dan Kouzes (1997): 48) menyatakan bahwa indikator kredibilitas kepemimpinan adalah: 1) jujur, 2) berpandangan jauh ke depan, 3) membangkitkan impirasi, 4) cakap, 5) berpikiran adil, 6) mendukung, 7) berpikiran luas, 8) cerdas, 9) lugas, 10) berani, 11) bisa diandalkan, 12) mau bekerjasama, 13) imajinatif, 14) matang, 15) ambisius, dan 16) bisa mengendalikan diri.
B. Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi. Motivasi kerja adalah suatu keadaan dalam diri ( internal state ) seseorang yang memeberikan dorongan kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Motivasi juga merupakan
keinginan
yang
terdapat
pada
diri
seseorang.
Keinginan
itu
merangsangnya untuk merlakukan tindakan-tindakan dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Menurut Timpe (1993) motivasi kerja
merupakan keinginan seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat dilihat dari kesungguhannya dan kesukaannya terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Wahjosumijo (1987: 173) menyatakan dalam kehidupan organisasi motivasi bagi setiap unsur
pimpinan mempunyai arti tersendiri. Motivasi sesuatu yang
dirasakan sangat penting, tetapi motivasi juga dirasakan sebagai sesuatu yang sulit, hal ini disebabkan karena beberapa alasan: a. Motivasi sebagai sesuatu yang penting (important subject) Dikatakan penting karena peran pimpinan itu sendiri kaitannya dengan bawahannya. Tiap seorang pimpinan tidak boleh tidak harus bekerja sama-sama dan melalui orang lain atau bawahan, untuk itu diperlukan kemampuan untuk memberikan motivasi kepada bawahan.
b. Motivasi sebagai sesuatu yang sulit (puzzling subject). Dikatakan sulit, motivasi tidak bisa diamamati dan diukur secara pasti. Dan untuk mengukur dan mengamati motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh prilaku seseorang. Untuk memahami pengertian dan hakikat motivasi , perlu diketahui bahwa kehidupan organisasi menuntut adanya pengamatan secara cermat. Di dalam organisasi itu menurut Berelson dan Steiner (1980) akan terjadi hal-hal sebagai berikut: (a) proses interaksi kerja sama antara pemimpin dengan bawahan, kolega maupun dengan atasan pimpinan itu sendiri, (b) dalam proses interaksi itu terjadi prilaku bawahan yang diperhatikan, diarahkan, dibina, dikembangkan, tetapi kemungkinan juga dipaksakan agar prilaku tersebut sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh pemimpin, (c) yang ditampilkan oleh para bawahan perlu disesuaikan dengan sistem nilai atau aturan ketentuan yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan, (d) berbagai prilaku yang terjadi dan ditampilkan oleh bawahan mempunyai latar belakang dorongan yang berbeda-beda. (e) dorongan berprilaku yang berbeda-beda dapat terjadi karena keinginan dalam
rangka pemenuhan
kebutuhan yang berbeda-beda. Dorongan inilah yang dinamakan motivasi. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau faktor di luar diri yang disebut faktor ekstrinsik.
2. Motivasi Kerja Motivasi mempunyai peran yang sangat penting bagi seseorang pimpinan dalam pelaksanaan kerja dan merupakan usaha sadar untuk mempengaruhi dan mengarahkan bawahan agar kegiatannya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Wahjosumidjo (1987) tujuan motivasi terutama ialah untuk meningkatkan prestasi kerja sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Motivasi kerja merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi, karena dengan adanya motivasi kerja yang tinggi akan menimbulkan semangat dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Siagian (1996) motivasi kerja penting, karena dengan motivasi kerja yang tinggi diharapkan setiap individu mau bekerja keras untuk mewujudkan produktifitas guna pencapaian tujuan organisasi. Wahjosumidjo (1987: 174) menyatakan motivasi kerja adalah suatu proses psikologis yang berupa dorongan pada diri seseorang yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau kerja. Motivasi kerja itu bersumber dari dalam diri dan dari luar diri seseorang. Faktor dari dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan atau berbagai harapan dan cita-cita. Faktor dari luar diri dapat berupa pengaruh orang lain, kolega, dan lingkungan.
Menurut Robert (1992) ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi kerja tinggi adalah: (a) dapat memotivasi diri sendiri, mengambil inisiatif, dapat memacu diri sendiri dan mempunyai komitmen yang tinggi, (b) tekun bekerja secara produktif walaupun mendapat rintangan, (c) kemauan keras untuk bekerja, (d) bekerja dengan atau tanpa pengawasan, (e) melihat hal-hal yang harus dikerjakan dan mengambil tindakan yang perlu, (f) suka tantangan, suka menguji kemampuan, menyukai pencarian intelektual, (g) selalu memikirkan perbaikan terhadap suatu pekerjaan, (h) berinteraksi pada sasaran/pencapaian hasil, (i) selalu tepat waktu/disiplin, (j) mempunyai tingkat energi tinggi dan dapat mengerahkan energi tersebut secara efektif, dan (k) memberi andil lebih dari yang diharapkan. Dapat disimpulkan dari uraian para ahli bahwa indikator motivasi kerja adalah: (1) mengambil inisiatif, (2) tekun dalam bekerja, (3) mempunyai kemauan yang keras, (4) suka terhadap tantangan, (5) selalu memikirkan perbaikan, ( 6) berorientasi pada pencapaian hasil, (7) mempunyai disiplin yang tinggi, (8) mengerahkan energy secara efektif, dan (9) memberikan andil lebih dari yang diharapkan. C. Komunikasi Interpersonal 1. Komunikasi Para ahli komunikasi mengemukakan banyak pengertian dan batasan komunikasi. Menurut Edward Depari (dalam Wijaya H.A.W, 2000: 13) komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh menyampai pesan ditujukan
kepada penerima pesan. James Stoner (dalam Wijaya H.A.W, 2000: 13) mengatakan komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara memindahkan pesan. Menurut Forsdale (dalam Arni Muhahammad, 2007: 2) komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Ruben (1988) Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirim dan menggunakan imformasi untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain. 2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal yang efektif telah lama dikenal sebagai salah satu dasar untuk berhasilnya suatu organisasi. Pengertian komunikasi interpersonal (dalam Arni Muhammad, 2007: 158) adalah proses pertukaran imformasi dintara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Barnlund (dalam Essen dan Ricard) komunikasi interpersonal merupakan proses pertemuan tatap muka dalam situasi sosial dan informal yang melakukan interaksi terpokus lewat pertukaran isarat verbal dan nonverbal yang saling beralasan. Komunikasi interpersonal merupakan hubungan yang bersifat pribadi antara seorang dengan orang lain. Menurut Shubert (1974) komunikasai inertpersonal adalah
suatu bentuk komunikasi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh norma-norma. Essen (1996) mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal berpusat pada kualitas komunikasi agar partisipan di dalamnya berhubungan satu sama lain lebih merupakan pesan yang unik, mampu memilih, mempunyai perasaan, dan dapat merefleksikan kemampuan diri sendiri. Komunikasi interpersonal sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Abizar (1998) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal merupakan unsur penting dalam sebuah organisasi. Pendapat ini dikuatkan oleh Efendi (1993) yang menyatakan bahwa, dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi interpersonal dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan prilaku lawan bicara. Seseorang dalam komunikasi dapat bertindak sebagai komunikator maupun komunikan. Halloran (dalam Liliweri, 1997: 45) mengemukakan manusia berkomunikasi dengan orang lain didorong oleh beberapa faktor, yakni: ( 1) perbedaan antar pribadi, (2) pemenuhan kekurangan, (3) perbedaan motivasi antar manusia, (4) pemenuhan akan harga diri, (5) kebutuhan akan pengakuan orang lain. Cassagrande (dalam Liliweri, 1997: 45) juga berpendapat, manusia berkomunikasi karena: (1) memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan membagi kelebihan, (2) dia ingin terlibat dalam proses perubahan yang relatif tetap, (3) dia ingin berinteraksi hari ini dan memahami pengalaman masa lalu dan mengantisipasi masa depan, (4) dia ingin menciptakan hubungan baru.
Rumanti (2002 : 90) menyatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi interpersonal, antara lain: bersikaplah simpati, tunjukkanlah sebagai komunikator
terpercaya,
bertindak
sebagai
pembimbing
bukan
pendorong,
kemukakanlah fakta dan kebenaran, berbicara dengan gaya mengajak bukan menyuruh, janganlah bersikap super, jangan mengetengahkan hal-hal yang bersifat mengkhawatirkan, jangan mengkritik dengan kritik yang tidak membangun, dan berbicaralah secara meyakinkan. Pernyataan senada diungkapkan Rahmat (1992) yang menyatakan bahwa hubungan antar pribadi dalam komunikasi interpersonal tergantung pada faktor kepercyaan, keterbukaan dan suportif. DeVito (dalam Alo,1997;13)
mengemukakan
cirri-ciri
komunikasi
interpersonal
yaitu:
1)
keterbukaan (openness), 2) empati (empathy), 3) dukungan (suporteveness), 4) perasaan positif (positiviness), 5) kesamaan (equality). Liliweri (1997) mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal harus disertai dengan tindakan tertentu. Di dalamnya, komunikator dan komunikan harus secara bersama menciptakan kegiatan yang mengesankan bahwa mereka sedang berkomunikasi secara pribadi. Komunikasi interpersonal tidak hanya memerlukan perhatian kepada kedatangan stimulus dan pesan tetapi lebih dari itu. Seluruh proses komunikasi interpersonal harus memperhatikan seluruh proses komunikasi. Selanjutnya
Liliweri
(1997)
mengatakan
bahwa
tujuan
komunikasi
interpersonal adalah untuk: (1) menemukan diri sendiri, (2) menemukan dunia luar,
(3) membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, (4) merubah sikap dan tingkah laku, (5) bermain dan kesenangan, (6) membantu orang lain. DeVito (dalam Widjaja, 2000: 127) mengemukakan bahwa efektivitas komunikasi interpersonal dapat dilihat dari 2 perspektif, yaitu perspektif humanistik yang meliputi sifat-sifat: keterbukaan, perilaku suportif, perilaku positif, empati dan kesamaan. Sedangkan perspektif pragmatis meliputi sifat-sifat: bersikap yakin, kebersamaan, manajemen interaksi, perilaku ekpresif, dan orientasi pada orang lain. Pace dan Borang yang dikutip Muhammad (1995) mengajukan hal-hal berikut untuk menyempurnakan hubungan interpersonal: (1) Mengembangkan pertemuan satu sama lain dalam mengkomunikasikan perasaan secara langsung, (2) mengkomunikasikan suatu pemahaman yang tepat dengan pribadi lain melalui keterbukaan diri, (3) mengkomunikasikan suatu kehangatan perasaan yang positif dengan cara mendengarkan dan merespon, (4) mengkomunikasikan keaslian penerimaan satu sama lain dengan ekspresi penerimaan secara verbal dan non verbal, (5) mengkomunikasikan suatu keterbukaan dan iklim yang mendukung melalui konfrontasi yang bersifat membangun, dan (6) berkomunikasi nuntuk menciptakan kesamaan arti dengan negosiasi memberikan respon yang relevan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang harmonis tercermin pada indikator berikut: (1) keakraban, (2) saling pengertian, (3) saling mempercayai, (4) keharmonisan, (5) keterbukaan
D. Penelitian yang Relevan 1. Andri (2004). Kontribusi sikap inovatif dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja kepala sekolah dasar di Bukittingi. Komunikasi interpersonal berkontribusi secara signifikan sebesar 28.6 % terhadap kepmampuan kinerja kepala sekolah. 2. Sudirman (2005). Kontribusi motivasi kerja, kompetensi keguruan, dan pelatihan terhadap profesionalisasi guru-guru sekolah menengah atas kota Padang. Motivasi kerja berkontribusi secara signifikan terhadap profesionalisasi guru sebersar 16,1 %. 3. Abbas (2002). Kontribusi motivasi kerja dan kebiasaan komunikasi terhadap kinerja kepala SMK di Sumatera Barat. Motivasi kerja berkontribusi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 22 %. Kontribusi kebiasaan berkomunikasi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 53 %. Motivasi kerja bersam-sama kebiasaan berkomunikasi berkontribusi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 55 %. Pada penelitian yang relevan di atas variabel yang sama dengan penelitian ini yaitu tentang motivasi kerja dan komunikasi interpersonal yang memberikan kontribusi
terhadap
kredibilitas
kepemimpinan
kepala
sekolah.
Peneliti
menginterpretasikan dua variabel bebas motivasi kerja (X1) dan variabel komunikasi interpersonal (X2) dalam penelitian ini berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah (Y).
E. Kerangka Pemikiran 1. Kontribusi motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi ditandai dengan selalu mengambil inisiatif yang dapat diterima oleh guru-guru. Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan dengan rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi. Kepala sekolah yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam melakukan pekerjaan berorientasi pada pencapaian hasil dan memikirkan perbaikanperbaikan yang mungkin dilakukan untuk pencapaian hasil yang lebih baik. Semua energi yang ada pada diri kepala sekolah akan dikerahkan untuk pelaksanaan pekerjaan. Menurut Timpe (1993) motivasi kerja merupakan keinginan seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat dilihat dari kesungguhannya dan kesukaannya terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Seorang pimpinan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan memberikan teladan terhadap bawahan dalam melakukan suatu kegiatan. Sebaliknya pimpinan yang tidak mempunyai motivasi kerja yang baik akan berdampak buruk terhadap bawahannya. Mereka tidak akan termotivasi untuk bekrja secara maksimal. Abbas (2002) meneliti bahwa motivasi kerja berkontribusi secara signifikan sebesar 22 % terhadap kinerja kepala sekolah. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi kerja mempunyai kontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah.
2. Kontribusi komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Komunikasi interpersonal merupakan hubungan yang bersifat pribadi antara seorang dengan orang lain. Menurut Shubert (1974) komunikasai inerpersonal adalah suatu bentuk komunikasi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh norma-norma. Essen (1996) mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal berpusat pada kualitas komunikasi agar partisipan di dalamnya berhubungan satu sama lain lebih merupakan pesan yang unik, mampu memilih, mempunyai perasaan, dan dapat merefleksikan kemampuan diri sendiri. Kepala sekolah yang kredibel, salah satu ditandai dengan hubungan yang harmonis dengan guru-guru. Hubungan yang harmonis akan terjalin apabila kepala sekolah dapat menciptakan keakraban, saling pengertian, saling mempercayai dan keterbukaan. Penelitian tentang kredibilitas kepala sekolah belum ditemukan. Andre (2004) meneliti komunikasi interpersonal berkontribusi secara signifikan serbesar 28,6 % terhadap kinerja kepala sekolah. Ini berarti hubungan yang harmonis melalui komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan guru-guru akan berpengaruh baik pula terhadap kinerja kepala sekolah. Dengan baiknya kinerja kepala sekolah tentu saja akan meningkatkan kredibilitas kepemimpinannya. Sebaliknya jika hubungan antara kepala sekolah dan guru tidak harmonis maka kepala sekolah akan sulit untuk
bekerja sama dengan guru-guru, sehingga program yang direncanakan tidak terlaksana dengan semestinya. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa komunikasi interpersonal mempunyai hubungan dan berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 3. Kontribusi motivasi kerja dan komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal yang tercipta dengan baik akan mendorong terwujudnya kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Peneliti tentang pengaruh motivasi kerja dan komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepala sekolah belum ditemukan. Abbas (2002) meneliti bahwa motivasi kerja bersamasama kebiasaan berkomunikasi berkontribusi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 55%. Ini berarti dengan meningkatkan motivasi kerja dan kebiasaan berkuomunikasi dijalin dengan baik dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah. Dengan meningkatnya kinerja kepala sekolah juga akan meningkatkan kredibilitas kepemimpinannya. Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik secara simultan akan mempengaruhi kredibilitas kepemimpinan. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa motivasi kerja dan komunikasi interpersonal memberikan kontribusi yang berarti terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah.
Secara sistematis kerangka konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Motivasi Kerja
Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Komunikasi Interpersonal
Gambar 2: Konsep dugaan hubungan motivasi kerja komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. F. Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka konseptual yang dikemukakan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Motivasi kerja berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 2. Komunikasi interpersonal berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 3. Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersam-sama berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis expost facto, yang bertujuan untuk menguji apa yang telah terjadi, yang diperkirakan dapat dijadikan sebagai penyebab dari yang ada sekarang, kemudian
mencoba menyelidiki dan
menganalisis faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab kajian tersebut. Untuk analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif korelasional. Diharapkan akan dapat diungkap kontribusi variabel motivasi kerja terhadap variabel kredibilitas interpersonal
kepemimpinan
kepala
sekolah,
kontribusi
variabel
komunikasi
terhadap variabel kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, dan
kontribusi variabel motivasi kerja dan kontribusi variabel komunikasi interpersonal terhadap variabel kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini meliputi seluruh kepala sekolah dasar kecamatan Rao, Rao utara, Rao Selatan sebagai responden penelitian. Sebaran populasi dapat digambarkan seperti terlihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1: Sebaran Populasi Penelitian Menurut Kelompok No
Kelompok
Populasi
1
Kecamatan Rao
19
2
Kecamatan Rao Utara
14
3
Kecamatan Rao Selatan
19 Jumlah
52
Populasi bersifat heterogen ditinjau dari jenjang pendidikan dan masa kerja. Sebagian kepala sekolah dasar berpendidikan S1 dan D2. Dari segi masa kerja, subjek bervariasi dari masa kerja 2 tahun terendah sampai masa kerja 15 tahun tertinggi. Diasumsikan jenjang pendidikan dan perbedaan masa kerja akan ikut mempengaruhi kredibilitas kepemimpinan. Berikut sebaran populasi berdasarkan perbedaan jenjang pendidikan dan perbedaan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2: Sebaran Populasi Penelitian Berdasarkan Strata Pendidikan dan Lamanya Masa Kerja.
NO
1
2
3
Kelompok
Pendidikan
Kecamatan Rao
Kecamatan Rao Utara
Kecamatan Rao Selatan
Jumlah
Masa kerja
Jumlah
≤15
>15
≥S1 10
2
8
10
<S1
9
2
7
9
≥S1 8
4
4
8
<S1
6
2
4
6
≥S1 12
1
11
12
<S1 7
1
6
7
12
40
52
52
2. Sampel Populasi penelitian ini kecil dan karena itu dirasa tidak perlu menggunakan sampel. Menurut Suharsimi (2002:108) “apabila ingin meneliti semua subjek yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Pada bagian lain Suharsimi (2002:109) menjelaskan bahwa “ penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak”. Demikian juga halnya dengan penelitian ini, yang subjeknya hanya 52 orang, sehingga penelitian ini dapat digolongkan penelitian populasi.
C. Definisi Operasional 1. Kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah Kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah prilaku kepemimpinan kepala sekolah sesuai dengan peran dan fungsinya yang diperlihatkan melalui indikator kredibilitas kepemimpinan yaitu: 1) jujur, 2) berpandangan jauh ke depan, 3) membangkitkan inspirasi, 4) cakap, 5) berpikiran adil, 6) mendukung, 7) berpikiran luas, 8) cerdas, 9) lugas, 10) berani, 11) bisa diandalkan, 12) mau bekerjasama, 13) imajinatif, , 14) matang, 15) ambisius, , dan 16) bisa mengendalikan diri. 2. Motivasi kerja. Motivasi kerja dalam penelitian ini diartikan sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya secara optimal untuk mencapai kinerja yang tinggi dalam bentuk skor yang diukur dari kemampuan kepala sekolah. Indikator motivasi kerja adalah: (1) mengambil inisiatif, (2) tekun dalam bekerja, (3) mempunyai kemauan yang keras, (4) suka terhadap tantangan, (5) selalu melakukan perbaikan, ( 6) berorientasi pada pencapaian hasil, (7) mempunyai disiplin yang tinggi, (8) mengerahkan energi secara efektif, dan (9) memberikan andil lebih dari yang diharapkan.
3. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kwalitas hubungan antara anggota organisasi ditampilkan dalam bentuk tatanan hubungan antar pribadi atau anatara guru-guru dengan pimpinan sekolah dengan indikator, yakni: (1) keakraban, (2) saling pengertian, (3) saling mempercayai, (4) keharmonisan, (5) keterbukaan D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah angket model skala Likert dengan lima alternatif respons (jawaban). Alternatif jawaban untuk butir pernyataan yang menjaring aspek frekuensi tindakan atau sikap, kepercayaan atau pertimbangan dinyatakan dalam bentuk kontinium yang terdiri 5 skala; selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Sedangkan alternatif jawaban untuk butir-butir pernyataan yang menjaring aspek opini, pendapat, persepsi terhadap suatu fenomena /kejadian dinyatakan dalam bentuk kontinium dengan 5 skala yaitu: sangat setuju (SST), setuju (ST), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Instrumen penelitian ini memuat alternatif atau kategori jawaban untuk masing-masing variabel kredibilitas kepemimpinan, motivasi kerja, dan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3: Alternatif Jawaban Pernyataan dan Skor yang Diberikan Skor Alternatif/Kategori Jawaban Frekwensi
Opini
Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
Selalu (SL)
Sangat setuju (SST)
5
1
Sering (SR)
Setuju (ST)
4
2
Kadang-kadang (KD)
Kurang setuju (KS)
3
3
Jarang (JR)
Tidak setuju (TS)
2
4
Tidak pernash (TP)
Sangat tidak setuju (STS)
1
5
Penyusunan instrument dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator variabel 2. Penyusunan butir-butir pernyataan yang sesuai dengan indikator variabel 3. Analisis rasional untuk melihat kesesuaian butir-butir angket dengan indikator serta ketepatan menyusun butir-butir kusioner dari segi aspek yang diukur. 4. Melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas butir instrumen dan reliabilitas instrumen. Berikut ini disusun Tabel 4 tentang kisi-kisi instrument pengumpulan data. Sebelum digunakan sesuai dengan keperluan instrument yang telah disusun diuji
cobakan terlebih dahulu. Tujuannya ialah untuk mengetahui keandalan dan kesahihannya. Uji coba instrumen dilakukan terhadap subjek di luar populasi yaitu kepala sekolah dasar di Kecamatan Panti. Tabel 4: Kisi-kisi Penyusunan Insturmen NO 1
2
3
Variabel Indikator Kredibilitas Selalu jujur dalam berbuat kepemimpinan Berpandangan jauh ke depan kepala sekolah Membangkitka inspirasi Mempunyai kecakapan Berpikiran adil Mendukung ide orang lain Berpikiran luas Cerdas, Lugas Berani mengmbil keputusan, Bisa diandalkan Mau bekerjasama Imajinatif Matang dalam pemikiran Ambisius Bisa mengendalikan diri Motivasi kerja
Komunikasi interpersonal
Mengambil inisiatif Tekun bekerja Kemaun yang keras Suka tantangan Melakukan perbaikan Orientasi hasil Disiplin Mengerahkan energi Memberikan andil lebih Keakraban Saling pengertian Saling percaya Keharmonisan Keterbukaan. Jumlah keseluruhan
Banyak butir 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 6 7 6 6 5 141
Jlh
70
41
30
Hasil uji coba dianalisis untuk menguji kesahihannya melalui besaran hubungan butir dengan indikator. Untuk mengetahui validitas butir digunakan teknik korelasi product moment. Sedangkan untuk menguji kehandalannya digunakan teknik analisis AlphIa Cronbach. a. Menentukan Responden Uji Coba Responden diambil dari dari luar populasi penelitian, yaitu pada kepala sekolah Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman sebanyak 30 orang. Hal ini dilakukan karena penelitian ini adalah penelitian populasi sehingga uji-coba harus dilakukan pada responden di luar populasi. b. Melaksanakan Uji Coba Uji coba dilaksanakan pada tanggal 27-30 April 2009 terhadap kepala sekolah dasar negeri di luar Kecamatan Rao yaitu di Kecamatan Panti. Cara melaksanakan uji coba dengan menemui responden di sekolah masing-masing, kemudian memberikan angket kepada responden untuk diisinya. Kepada mereka diberikan kesempatan mengisi di sekolahnya sesuai dengan waktu yang disediakan, kemudian mengumpulkan angket yang telah diisi untuk dilakukan analisis. c. Analisis Hasil Uji Coba Untuk mengetahui sumbangan butir pernyataan terhadap indikator masingmasing butir dengan rumus korelasi product moment, sedangkan untuk mengetahui keterhandalan angket dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach. Penyebaran data hasil pengujicobaan dilakukan dengan menggunakan program statistic Monas versi 11 © 2007. Berdasarkan analisis dengan menggunakan program Monas Versi 11 ©
2007 dari 141 butir pernyataan yang diujicobakan, yang terdiri dari 70 pernyataan darai variabel kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, 41 pernyataan dari variabel motivasi kerja, dan 30 dari pernyataan dari variabel komunikasi interoersonal. Setelah dilakukan analisis maka didapat butir yang gugur 15 butir dari variabel kredibilitas kepemimpinan Kepala sekolah, 7 butir dari variabel motivasi kerja, dan dari variabel komunikasi interpersonal tidak ada yang gugur. Dengan demikian ada 22 butir pertanyaan yang gugur dan 119 dinyatakan memenuhi syarat untuk digunakan instrument penelitian. Secara keseluruhan jumlah pernyataan yang gugur dan valid dapat dilihat pada Tabel 5 dan Lampiran 4.
Tabel 5: Kisi-kisi Instrumen Penelitian N Variabel O
Indikator
1
Selalu jujur dalam berbuat Berpandangan jauh ke depan Membangkitkan inspirasi Mempunyai kecakapan Berpikiran adil Mendukung ide orang lain Berpikiran luas Cerdas, Lugas Berani mengambil keputusan Bisa diandalkan Mau bekerjasama Imajinatif Matang dalam pemikiran Ambisius Bisa mengendalikan diri
5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5
1,2,3,4,5 6,7,8,9, 10,11,12,13,14 15,16,17,18,19 20,21,22,23, 24,25,26,27,28 29,30,31,32,33 34,35,36, 37,38,39,40, 41,42,43,44, 45,46,47,48, 49,50,51,52, 53,54,55,56,57 58,59,60,61, 62,63,64,65, 66,67,68,69,70
Mengambil inisiatif Tekun bekerja Kemaun yang keras Suka tantangan Melakukan perbaikan Orientasi hasil Disiplin Mengerahkan energi Memberikan andil lebih
4 5 4 5 4 4 5 5 5
1,2,3,4 5,6,7,8,9, 10,11,12,13 14,15,16,17,18 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27,28,29,30,31 32,33,34,35,36 37,38,39,40,41
Keakraban Saling pengertian
6 7
Saling percaya
6
Keharmonisan
6
Keterbukaan.
5
1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10,11,12, 13 14,15,16,17,18 19, 20,21,22,2324, 25 26,27,28,29,30
2
3
Kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah
Motivasi kerja
Komunikasi interpersonal
Jlh btr
Nomor butir
No yang gugur 3
Jlh
10 16,17 19 28 55 43 50,51 54,55 63,64 68,69
10 17 19 26
34
34,35 39
30
Hasil perhitungan kehandalan (reliabilitas) instrumen dengan teknik Alpha Cronbach, rangkuman hasil analisis kehandalan instrumen untuk ketiga variabel dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 : Rangkuman Hasil Analisis Kehandalan Instrumen No
Variabel
rtt
p
Keterangan
1
Kredibilitas Kepemimpinan 0,947 Kepala sekolah (Y)
0,000
Andal
2
Motivasi Kerja (X1)
0,949
0,000
Andal
3
Komunikasi Interpersonal (X2)
0,947
0,000
Andal
E. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data Data penelitian akan dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan teknik regresi. Pelaksanaannya akan dilakukan dengan menggunakan program computer Monas Versi 11 © 2007: (Nasrullah Aziz) dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama membuat deskripsi data untuk mendapat gambaran tentang hasil pengukuran ketiga variabel mengenai: (a) kecendrungan distribusi data, dan (b) tingkat pencapaian. Tingkat pencapaian responden masing-masing variabel akan diketahui dengan menggunakan rumus:
Skor rata‐rata x 100 % Skor ideal maksimum
Nilai pencapaian responden akan diperiksa dengan menggunakan klasifikasi Sudjana (1982) sebagai berikut: Tingkat
Kategori
pencapaian 90% - 100%
sangat baik / sangat tinggi
80% - 89
baik / tinggi
65% - 79%
cukup / sedang
55% - 64%
kurang baik / rendah
0% - 54%
tidak baik / rendah sekali
2. Prasyarat Analisis a. Pemeriksaan Normalitas Pemeriksaan normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah pemakaian teknik analisis regresi dan korelasi cocok dipergunakan untuk data penelitian ini. Pemeriksaan normalitas ini menggunakan teknik Chi kuadrat. b. Pemeriksaan Homogenitas Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak.
Pemeriksaan homogenitas ini menggunakan teknik Chi kuadrat Baertlett. c. Pemeriksaan Linearitas Pemeriksaan linearitas garis regresi dengan teknik regresi sederhana yang bertujuan untuk mengetahui linearitas garis regresi. d. Pemeriksaan independensi Variabel Bebas Pemeriksaan independensi variabel bebas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terdapat hubunguan (korelasi) yang signifikan atau tidak. Pemeriksaan independensi variabel bebas ini menggunakan korelasi product moment dari Pearson. 3. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan teknik korelasi dan regresi sederhana (Sudjana, 1982: 387). b. Hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda. Untuk mengetahui kemurnian hubungan variabel bebas dengan variabel terikat digunakan teknik korelasi parsial (Sudjana, 1982: 385) c. Untuk menghitung besarnya kontribusi digunakan indeks determinasi (r2x100%)
BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian berikut ini menjelaskan lima bagian utama yaitu: Deskripsi Data, Pemeriksaan Persyaratan Analisis, Pengujian Hipotesis, Diskusi, dan Keterbatasan Penelitian. A. Deskripsi Data Deskripsi data berikut ini berkenaan dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Y), Motivasi Kerja (X1), dan Komunikasi Interpersonal (X2). 1. Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Y) Berdasarkan butir-butir instrument kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah yang berjumlah 55 butir, maka secara ideal skor minimal yang dapat dicapai adalah 55 dan maksimal 275. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 226 dan skor tertinggi 249. Untuk lebih jelasnya deskripsi data kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 2. Sedangkan hitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampitran 6
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Data Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Kelas Interval 246-250 241-245 236-240 231-235 226-230 Total
fo
%fo
fk
%fk
8 13 16 10 5 52
15,38 25,00 30,77 19,23 9,62 100,00
8 21 37 47 52
15,38 40,38 71,15 90,38 100,00
16
16 F r e k u e n s i
13 12
10 8
8 5 4 0
228 233 238 243 248 Skor Tengah Kelas Interval
Ganbar 2: Histogram Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Y)
Hasil pengolahan data pada Tabel 11 di atas menghasilkan skor rata-rata 238,635; median 238,940; modus 238,830; dan simpangan baku 5,990. Karena selisih skor rata-rata, median, dan modus tersebut tidak melebihi satu simpangan baku, maka distirbusi kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah cenderung normal.
Sesuai
yang dikemukakan Agus Irianto (2006:34) bahwa nilai rata-rata, median, dan modus tidak berbeda maka data berdistribusi normal. Tingkat pencapaian kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar Negeri kecamatan rao termasuk kategori baik (86.8 % skor ideal)
2. Motivasi Kerja (X1) Berdasarkan butir pernyataan instrument motivasi kerja yang berjumlah 34 butir, maka skor ideal yang mungkin dicapai adalah minimal 34 dan maksimal 170. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 127 dan skor tertinggi 164. Secara lengkap distribusi frekuensi data motivasi kerja kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 8 dan Gambar 3. Sedangkan hitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampitran 6 Tabel 8: Distribusi Data Motivasi Kerja Kepala Sekolah Kelas Interval
fo
%fo
fk
%fk
162-168 155-161 148-154 141-147 134-140 127-133 Total
1 3 19 18 8 3 52
1,92 5,77 36,54 34,62 15,38 5,77 100,00
1 4 23 41 49 52
1,92 7,69 44,23 78,85 94,23 100,00
20 F r e k u e n s i
18
19
16 12 8
8 4
3
3
1
0 130 137 144 151 158 Skor Tengah Kelas Interval
165
Gambar 3: Histogram Distribusi Data Motivasi Kerja (X1)
Pengolahan data pada Tabel 12 di atas menghasilkan skor rata-rata 145,577; median 146,330; modus 147,910; dan simpangan baku 6,725. Karena selisih skor rata-rata, median, dan modus tersebut tidak melebihi satu simpangan baku, maka distribusi data motivasi kerja cenderung normal. Tingkat pencapaian motivasi kerja kepala sekolah dasar Negeri Kecamatan Rao termasuk kategori baik (85,6 % skor ideal). 3. Komunikasi Inerpersonel (X2) Berdasarkan butir pernyataan komunikasi interpersonal yang berjumlah 30 butir, maka skor ideal yang dapat dicapai minimal 30 dan maksimal 150. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 115 dan skor tertinggi 136. Secara lengkap distribusi frekuensi data komunikasi interpersonal kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 13 dan Gambar 4. Sedangkan hitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampitran 6. Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Data Komunikasi Interpersonal kepala sekolah Kelas Interval
fo
%fo
fk
%fk
135-139 130-134 125-129 120-124 115-119 Total
2 13 24 9 4 52
3,85 25,00 46,15 17,31 7,69 100,00
2 15 39 48 52
3,85 28,85 75,00 92,31 100,00
24 24 F 20 r e 16 k u e 12 n s 8i 4
13 9
4 2
0 117
122
127
132
137
Skor Tengah Kelas Interval
Gambar 4 : Histogram Komunikasi Interpersonal (X2) Hasil pengolahan data pada Tabel 13 menghasilkan skor rata-rata 127,288; median 127,210; modus 127,380; dan simpangan baku 4,844. Karena selisih skor rata-rata, median, dan modus tersebut tidak melebihi satu simpangan baku, maka distribusi data komunikasi interpersonal kepala sekolah dasar Negeri kecamatan rao termasuk katergori baik ( 84,9 % skor ideal). B. Pengujian Prasarat Analisis Sudjana (1996) menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk penggunaan teknik analisis korelasi dan regresi adalah (1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak, (2) data berasal dari populasi yang terdistribusi normal, (3) kelompok populasi mempunyai varians yang homogen, (4) hubungan antar variabel bebas independen, dan (5) garis hubungan variabel bebas dan variabel terikat linear.
1. Data Bersumber Dari Sampel yang Dipilih Secara Acak Penelitian ini adalah penelitian populasi. Menurut Suharsimi (2002:109) penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Penelitian ini subjeknya hanya 52 orang, sehigga penelitian ini dapat digolongkan penelitian populasi. 2. Uji Normalitas Data Salah satu persyaratan analisis adalah data masing-masing variabel ukur berdidtribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan analisis Chi Kuadrat ( χ 2 ) terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja kepala kolah, dan komunikasi interpersonal. Hasil pengujian normalitas terhadap ketiga variabel dapat dilihat pada Tabel 10. Sedangkan hitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 10 : Rangkuman hasil Uji Normalitas Data Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal Variabel
χ2
p
Keterangan
Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
7,309
0,761
Normal
Motivasi Kerja Kepala Sekolah
10,757
0,481
Normal
Komunikasi Interpersonal
13,012
0,324
Normal
hitung
Tabel 10 diatas memperlihatkan bahwa probabilitas keliru (p) ketiga χ 2 pengujian normalitas
data
tersebut
lebih
besar
dari
taraf
signifikansi
yang
digunakan( α =0,05).Jadi p > α . Ini berarti bahwa ketiga variabel ukur memiliki data yang berdistribusi normal. 3. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians populasi ditujukan terhadap kelompok populasi yang disebabkan oleh perbedaan kecamatan. Analisis homogenitas varians tiga kelompok kecamatan ini dilakukan dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat ( χ 2 ) Bartlett. Hitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 6. Diperoleh nilai χ 2 sebesar 0,846 dengan probabilitas keliru (p) = 0,655. Karena p > α (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa varians data antar kelompok-kelompok populasi adalah homogen.Selanjutnya pengujian homogenitas ditujukan pada kelompok strata yang disebabkan perbedaan latar belakang pendidikan dan masa kerja. Analisis homogenitas varians kelompok strata ini dilakukan dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat ( χ 2 ) Bartlett. Hasil analisis dapat nilai χ 2
sebesar 1,023 dengan
probabilitas keliru (p) = 0,954. Karena p > α (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa varians data antar kelompok-kelompok populasi adalah homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen. Maka salah satu persyaratan untuk analisis pengujian hipotesis telah terpenuhi.
4. Uji Independensi Antar Variabel Uji persyaratan lain yang perlu dipenuhi untuk analisis korelasi dan regresi ganda adalah uji independensi antar variabel bebas yang gunanya untuk memastikan tidak terjadi pembauran (kontaminasi) dalam kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis antar variabel diperoleh angka koofisien korelasi seperti terangkum pada Tabel 11. Hitungan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 11 : Rangkuman Hasil Uji Independensi Antar Variabel, Motivasi Kerja Kepala Sekolah (X1) dan Komunikasi Interpersonal (X2) Hubungan Antar Variabel
Koofisien Korelasi
p
Keterangan
X1 dengan X2
0,178
0,204
Independen
Mengenai hubungan antar variabel pada Tabel 11 dapat diterangkan bahwa koefisien korelasi antar variabel bebas tidak signifikan karena p > α (0,05). Dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yang dimaksud berkorelasi tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut independen. 5. Uji Linearitas Garis Regresi Bila kedua variabel bebas hendak digabungkan dalam analisis regresi ganda , maka garis hubungan masing-masing variabel bebas dan variabel terikat harus merupakan garis linear. Pengujian linearitas garis regresi yang dimaksud dilaporkan sekaligus sewaktu pengujian hipotesis pertama dan kedua dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.
C. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Motivasi kerja berkontribusi terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah”. Untuk mengetahui kontribusi yang dimaksud dilakukan analisis korelasi dan regresi sederhana. Rangkuman hasil analisis korelasi dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 9. Tabel 12 : Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Motivasi Kerja dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Hubungan Motivasi Kerja (X1) dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Koefisien Korelasi (r)
Koofisien Determinasi (r2)
p
0,420
0,176
0,002
Hasil perhitungan pada Tabel 12 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan kredibilitas kemimpinan kepala sekolah adalah positif. Hal ini terlihat pada koefisien korelasinya sebesar = 0,420 dengan probabilitas keliru (p)< α (0,01). Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa Motivasi Kerja berkorelasi sangat signifikan dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah. Untuk mendapatkan model prediksi motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, dilakukan analisis regresi sederhana. Dari Hasil analisis
diperoleh
persamaan
regresi
sebagai
berikut
Ŷ=184,177+0,374X1.
Selanjutnya persamaan ini diuji keberartiannya dan kelinearannya dengan anova regresi, uji F”. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 13. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 9. Tabel 13: Rangkuman Analisis Regresi Motivasi Kerja dan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Sumber
JK
dk
RJK
Fhitung
p
Reg.Linear
322,766
1
322,766
10,708
0,002
Residu
1507,132
50
30,143
-
-
Tuna Cocok
7,165
1
7,165
0,234
0,636
Kekeliruan
1499,966
49
30,612
-
-
Total
1829,897
51
-
-
-
Hasil perhitungan pada Tabel 13 menunjukkan bahwa Fhitung =10,708 dengan probabilitas keliru (p)< α (0,01), sehingga dapat dijelaskan bahwa model regresinya sangat signifikan. Kemudian hasil pengujian linearitas menunjukkan Fhitung =0,234
dengan (p)< α (0,05), maka hal ini menunjukkan garis regresinya linear. Dengan demikian persyaratan analisis tentang linearitas garis regresi telah terpenuhi. Hasil analisis di atas memperlihatkan bahwa faktor motivasi kerja sangat signifikan kontribusinya dalam upaya peningkatan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar negeri di Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Dengan demikian hipotesis pertama menyatakan “ Motivasi Kerja berkontribusi terhadap Kredibilitas
Kepemimpinan Kepala Sekolah” dapat diterima dan telah diuji kebenarannya secara empiris. Kontribusi motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sebesar 17,6%. 2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diajukan melalui penelitian ini adalah “ Komunikasi Interpersonal berkontribusi terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah”. Untuk mengetahui kontribusi tersebut, dilakukan analisis korelasi dan regresi sederhana. Rangkuman hasil analisis korelasi komunikasi interpersonal dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 14. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10.
Tabel 14: Rangkuman Hasil Analisi Korelasi Komunikasi Interpersonal dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Hubungan
Koefisien Korelasi(r)
Koefisien Determinasi (r2)
p
Komunikasi Interpersonal dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
0,380
0,145
0,006
Hasil perhitungan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara variabel komunikasi interpersonal (X2) dengan variabel kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah (Y) adalah positif, dan koefisien korelasinya = 0,380 dengan (p)< α (0,01). Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa komuniukasi
interpersonal berkorelasi positif dan sangat signifikan dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan bersifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil analisis diperoleh model persamaan regresi Ŷ=179,272+0,466X2. Kemudian persamaan ini diuji keberartian dan kelinearannya dengan Anova regresi, uji F. Hasil perhitungannya dirangkum pada Tabel 15. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10.
Tabel 15: Rangkumam Analisis Regresi Komunikasi Interpersonal dan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Sumber
JK
dk
RJK
Fhitung
p
Reg. Linear
264,619
1
264,619
8,453
0,006
Residu
1565,278
50
31,306
-
-
Tuna Cocok
7,553
1
7,553
0,238
0,633
Kekeliruan
1557,725
49
31,790
-
-
1829,897
51
-
-
-
Total
Hasil perhitungan pada Tabel 15 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 8,453 dengan probabilitas keliru (p)< α (0,01). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa model regresinya sangat signifikan. Kemudian pengujian linearitas menghasilkan Fhitung = 0,238 dengan (p)< α (0,05) berarti garis regresinya adalah linear.
Analisis di atas memperlihatkan bahwa faktor komunikasi interpersonal berkontribusi sangat signifikan terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan komunikasi interpersonal berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar Negeri Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman dapat diterima dan telah diuji kebenarannya secara
empiris.
Kontribusi
komunikasi
interpersonal
terhadap
kredibilitas
kepemimpinan kepala sekolah sebesar 14,5%. 3.Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diajukan melalui penelitian ini “Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Analisis untuk pengujian hipotesis tersebut adalah teknik analisis korelasi dan regresi ganda. Pertama-tama dilakukan analisis korelasi ganda variabel motivasi kerja dan komunikasi interpersonal dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Rangkuman hasil analisis korelasi dan uji signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 16. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 11.
Tabel 16: Rangkuman Hasil Analisis Ganda Variabel Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah. Koefisien Determinasi (R)
p
Hubungan
Koefisien Korelasi (R)
Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal dengan Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
0,522
0,273
0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 16 memperlihatkan bahwa koefisien korelasi ganda sebesar 0,522 dengan probbilitas keliru (p)< α (0,01). Ternyata korelasi tersebut sangat signifikan. Artinya, terdapat korelasi yang sangat signifikan antara motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Selanjutnya dilakukan analisis regresi ganda untuk menemukan model prediksi motivasi kerja dan komunikasi inmterpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Dari hasil analisis diperoleh model persamaan regresi Ŷ=142,210+0,0324X1+0,387X2. Model persamaan ini selanjutnya diuji dengan Anova Regresi, uji F. Hasil perhitungannya terangkum pada Tabel 17. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 11.
Tabel 17 : Rangkuman Analisis Regresi Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Sumber
JK
dk
RJK
Fhitung
p
Reg. Linear
499,134
2
249,567
9,189
0,001
Residu
1330,763
49
27,158
-
-
Total
1829,897
51
-
-
-
Hasil penghitungan pada Tabel 17 menunjukkan nilai Fhitung sebesar 9,189 dengan probabilitas keliru (p)< α (0,01) sehingga dapat dijelaskan bahwa model regresinya sangat signifikan. Dari rangkaian analisis yang dilakukan ternyata faktor motivasi kerja dan komunikasi imnterpersonal berkontribusi sangat signifikan terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan “Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi terhadap kredibilitas kepala sekolah” dapat diterima dan telah diuji kebenarannya secara empiris. Kontribusi efektif kedua prediktor tersebut terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sebesar 27,3% dengan komposisi 15,28% dari motivasi kerja, dan 11,997 %dari komunikasi interpersonal. Jelasnya lihat Tabel 18. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 11.
Tabel 18: Bobot Kontribusi Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Faktor
Kontribusi Relatif
Kontribusi Efektif
56,017
15,280
Komunikasi Interpersonal (X2) 43,983
11,997
Total
27,277
Motivasi Kerja (X1)
100,000
Selanjutnya untuk memeriksa besarnya kontribusi murni masing-masing motivasi kerja dan komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah digunakan analisis korelasi varsial. Hasil analisis korelasi parsial dapat dilihat pada Tabel 19. Secara rinci hitungannya dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 19: Rangkuman Analisis Korelasi Parsial Korelasi Parsial
Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi (r2)
p
r 1, y-2
0,387
0,150
0,005
r2,y-1
0,342
0,117
0,013
Tabel 19 menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial motivasi kerja kepala sekolah dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah apabila komunikasi interpersonal konstan adalah sebesar 0,387 dan koefisien determinasi 0,150 dengan probabilitas keliru (p)< α (0,01). Hal ini bermakna bahwa kontribusi motivasi kerja
terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sangat signifikan meskipun komunikasi interpersonal belum efektif. Selanjutnya korelasi parsial komunikasi interpersonal dengan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah apabila faktor motivasi kerja kepala sekolah konstan adalah 0,342 dan koefisien determinasi 0,117 dengan probabilitas keliru (p)< α (0,05) atau sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal kontribusinya sangat signifikan terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah walaupun motivasi kerja kepala sekolah tetap seperti biasanya. Selanjutnya untuk mengetahui kontaminasi yang terjadi antar prediktor pada kontribusi bersama motivasi kerja dan komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dilakukan proses perhitungan selisih antara kontribusi efektif masing-masing prediktor dengan kontribusi secara parsial. Besarnya kontribusi efektif motivasi kerja kepala sekolah terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah 15,3%, sedangkan kontribusi secara parsial sebesar 15,0%. Dengan demikian terjadi perbedaan 0,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kontaminasi komunikasi interpersonal kepada prediktor motivasi kerja sebesar 0,3%, sangat kecil sekali dan dapat diabaikan. Selanjutnya kontribusi efektif komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sebesar 12,0% dan kontribusinya secara parsial sebesar 11,7%. Dengan demikian terjadi perbedaan 0,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
kontaminasi motivasi kerja dengan predictor komunikasi inter[personal 0,3%, sangat kecil dan dapat diabaikan. Terakhir dapat dijelaskan
bahwa kontribusi kedua prediktor terhadap
kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sebesar 27,3%. Ini berarti masih banyak faktor lain yang berkontribusi pula terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, yang berpeluang memberikan kontribusi sebesar 100% - 27,3% = 72,7%. Hal ini menginformasikan bahwa upaya peniungkatkan faktor motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara simultan hanya mampu meningkatkan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sebesar 27,3%, sedangkan 72,7% peningkatan kredibilitas kepala sekolah dasar se-Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman dapat pula dilakukan melalui faktor lainnya. D. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dan tingkat pencapaian responden setiap variabel yang diukur dapat diterangkan bahwa tingkat pencapaian motivasi kerja baik, sedangkan komunikasi interpersonal dan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori sedang/cukup. Temuan ini nternyata menguatkan dugaan awal peneliti dari hasil pra-survei, yang mengindikasikan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah belum sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dimungkinkan oleh pengamatan awal yang dilakukan secara singkat dan kurang sistematis, serta menggunakan pengamatan indra. Karena aspek yang dicermati adalah aspek
sosiologis dan psikologis, maka pengamatan awal tanpa instrumen yang standar belum mampu mengungkap hakikat yang sebenarnya. Sementara penelitian ini dilakukan dengan sistematis, prosedural, dan menggunakan alat ukur yang standar serta alat analisis yang baku, maka hasil penelitian lebih dapat dipercaya. Temuan yang berkaitan dengan pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa kontribusi motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sebesar
17,6%,
kontribusi
komunikasi
interpersonal
terhadap
kredibilitas
kepemimpinan kepala sekolah sebesar 14,5%, sementara kontribusi bersama kedua predictor sebesar 27,3%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan komunikasi interpersonal mempunyai daya prediktif hanya 27,3 terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan 72,7 lagi berasal dari faktor lain yang tidak dikaji melalui penelitian ini. Secara khusus, temuan ini menegaskan bahwa untuk meningkatkan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah hanya mungkin optimal apabila faktor motivasi kerja kepala sekolah ditingkatkan sejalan dengan harmonis hubungan kepala sekolah melalui komunikasi
interpersonal yang baik. Temuan-temuan empiris di atas mendukung pernyataan bahwa Menurut Timpe (1993) motivasi kerja merupakan keinginan seseorang yang mendorong seseorang
untuk
melakukan
tindakan-tindakan
yang
dapat
dilihat
dari
kesungguhannya dan kesukaannya terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Dan juga komunikasi interpersonal menurut Rahmat (1992) yang
menyatakan bahwa hubungan antar pribadi dalam komunikasi interpersonal tergantung pada faktor kepercyaan, keterbukaan dan suportif yang berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah sesuai dengan penjelasan teori diatas. Tingkat Pencapaian motivasi kerja di sekolah dasar negeri Kecamatan Rao termasuk kategori baik (85,6% skor ideal). Tingkat Pencapaian komunikasi interpersonal termasuk kategori baik (84,9% skor ideal). Sedangkan tingkat kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Rao termasuk kategori baik (86,8% skor ideal). E. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian kuantitatif dengan jenis ekspos-fakto untuk mendapatkan informasi masa lalu. Guna menjaring data ketiga variabel digunakan instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan ada responden yang belum meberikan jawaban secara objektif, sesuai dengan keadaan dan kenyataan sebenarnya. Hal ini dapat saja mencemari nilai realita temuan.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi kerja berkontribusi sebesar 17,6% terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Ini berarti17,6% variansi yang terjadi pada motivasi kerja terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini menunjukkan semakain tinggi motivasi kerja kepala sekolah semakin baik kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah tersebut. 2. Komunikasi interpersonal berkontribusi sebesar 14,5% terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Ini berarti 14,5% variansi yang terjadi pada komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini berarti semakin baik komunikasi interpersonal yang terjadi disekolah antara kepala sekolah dan guru maka semakain tinggi kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 3. Motivasi kerja dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama berkontribusi sebesar 27,3% terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Ini berarti 27,3% variansi yang terjadi pada motivasi kerja dan komunikasi interpersonal
terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja dan harmonisnya komunikasi interpersonal di sekolah maka semakain baik pula kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. B. Implikasi Hasil Penelitian Penelitian ini menemukan bahwa semua variabel prediktor yang diteliti yakni motivasi kerja dan komunikasi interpersonal, baik secara sendiri maupun bersamasama berkontribusi sangat signifikan terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa peningkatan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman dapat dilakukan melalui upaya peningkatan motivasi kerja kepala sekolah serta memperbaikai komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru-guru. Motivasi kerja sesungguhnya telah ada pada setiap diri kepala sekolah. Namun demikian kepala sekolah harus menyadari bahwa motivasi kerja yang tidak dikembangkan justru akan lebih menyulitkannya dalam mengelola pendidikan di sekolah karena kepala sekolah berhadapan dengan banyak orang dengan berbagai keinginan. Harapan untuk menjadi kepala sekolah yang professional jelas akan terkendala jika tidak terbiasa memperbaharui dan meningkatkan motivasi diri untuk bekerja lebih baik. Sekolah membutuhkan kepala sekolah yang memiliki motivasi kerja yang tinggi. Pencapaian hasil kerja yang tinggi bagi kepala sekolah justru
ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah meningkatkan dan mengarahkan motivasi kerja disetiap diri. Kepala sekolah diharapkan mampu mengambil inisiatif untuk mengambil langkah-langkah baru yang diyakini menunjang keberhasilan sekolah, melakukan kerja sama dengan sekolah lain. Tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi baik yang terjadi bagi guru maupun murid dan kepala sekolah mempunyai inisiatif untuk mencari pemecahannya. Ketekunan kepala sekolah dalam bekerja, mempunyai kemauan yang keras adalah cerminan dari kepala sekolah yang melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah. Semua keputusan yang telah ditetapkan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Penyusunan program sekolah didasarkan pada kebutuhan sekolah dan dilaksanakan secara tepat dan benar. Penegakan disiplin kepala sekolah atau guru-guru dalam pelaksanaan program sekolah sangat penting. Pelaksanaan program sekolah selalu diikuti dengan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan program tersebut. Upaya perbaikan dari setiap pelaksanaan program selalu dilakukan agar hasil yang diharapkan yaitu lulusan yang bermutu dapat tercapai. Kepala sekolah hendaklah memperbaiki komunikasi interpersonalnya, karena tanpa komunikasi interpersonal yang baik sangat sulit mencapai tujuan sekolah sesuai harapan. Kepala sekolah harus menyadari bahwa sekolah adalah sebuah komunitas
yang diisi oleh berbagai tipe manusia. Untuk itu hubungan yang harmonis antar sesama harus menjadi suatu kebutuhan demi terwujudnya kerja sama yang baik dan keterampilan berkomunikasi antar sesama menjadi penentu dalam mencapai tujuan bersama memperoleh pendidikan yang baik dan bermutu. Peningkatan komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan guru dapat dilakukan dengan menciptakan keakaraban di sekolah. Hubungan kepala sekolah dengan guru lebih banyak kemitraan dan bukan hubungan atasan bawahan. Kepala sekolah dalam memberikan pembinaan dengan lemah lembut, bersahaja dan bijaksana, lebih mengutamakan kepentingan sekolah dari pada kepentingan pribadi, sehingga terjadi saling pengertian yang baik antara kepala sekolah dan guru. Saling percaya dengan memberikan kewenangan kepada guru dalam mengambil keputusan dibidang tugasnya masing-masing, menyerahkan tugas tertentu kepada guru yang dianggap mampu dan selalu melaksanakan musyawarah dalam menyusun program sekolah merupakan hal yang dapat meningkatkan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dan guru Khusus bagi motivasi kerja kepala sekolah, walaupun secara umum memiliki kontribusi yang lebih besar dari variabel komunikasi interpersonal namun motivasi kerja dalam menjalankan tugasnya masih perlu ditingkatkan lagi sehingga meningkatkan
kredibilitas
kepemimpinan
kepala
sekolah,
jika
komunikasi
interpersonal tidak berjalan harmonis akan memberikan dampak terhadap kredibilitas
kepemimpinan kepala sekolah dan akan dapat mengganggu kepala sekolah dalam pelaksanaan tugasnya. Temuan penelitian ini juga berimplikasi bahwa jika motivasi kerja, dan komunikasi interpersonal dari kepala sekolah tidak mendapat perhatian yang baik dari pihak-pihak terkait terutama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, maka dikhawatirkan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dasar di Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman akan menurun. Hal ini akan berakibat pencapaian kinerja yang baik dari kepala sekolah akan semakin sulit diwujudkan, dan itu akan berdampak terhadap mutu pendidikan dimasa yang akan datang. C. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan kepada: 1.Kepala sekolah se- Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman agar mereka meningkatkan motivasi kerja dan menciptakan komunikasi interpersonal yang harmonis sehingga terjalin hubungan yang baik dan melaksanakan tugas secara bersungguh-sungguh agar dapat menjadi kepala sekolah yang kredibel, yang menjadi contoh dan tauladan bagi warga sekolah sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru-guru di sekolahnya. Kepala sekolah diharapkan mampu mengambil inisiatif untuk mengambil langkahlangkah baru yang diyakini menunjang keberhasilan sekolah, melakukan kerja sama dengan sekolah lain. Tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi
baik yang terjadi bagi guru maupun murid dan kepala sekolah mempunyai inisiatif untuk mencari pemecahannya. Peningkatan komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan guru dapat dilakukan dengan menciptakan keakaraban di sekolah. Hubungan kepala sekolah dengan guru lebih banyak kemitraan dan bukan hubungan atasan bawahan. Kepala sekolah dalam memberikan pembinaan dengan lemah lembut, bersahaja dan bijaksana, lebih mengutamakan kepentingan sekolah dari pada kepentingan pribadi, sehingga terjadi saling pengertian yang baik antara kepala sekolah dan guru. Saling percaya dengan memberikan kewenangan kepada guru dalam mengambil keputusan dibidang tugasnya masing-masing, menyerahkan tugas tertentu kepada guru yang dianggap mampu dan selalu melaksanakan musyawarah dalam menyusun program sekolah merupakan hal yang dapat meningkatkan hubungan yang harmonis antara kepala sekolah dan guru 2.Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rao agar lebih efektif dan terus menerus melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah agar mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan mampu menciptakan komunikasi yang harmonis di sekolah. 3.Komite sekolah dasar di Kecamatan Rao agar lebih efektif melaksanakan peran dan fungsinya sehingga dukungan dan pertimbangan yang ditujukan bagi peningkatan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah dapat lebih nyata. Berikan penghargaan bagi kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah yang tinggi, dan berikan perhatian
bagi kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah yang rendah agar kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat lebih baik. 4.Peneliti selanjutnya agar meneliti faktor-faktor lain yang diduga juga ikut berpengaruh terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah, selain motivasi kerja kepala sekolah dan komunikasi interpersonal. Dengan demikian peneliti selanjutnya akan melengkapi pengetahuan tentang meningkatkan kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah.
DAFTAR RUJUKAN Abizar. (1988). Komunikasi organisasi. Jakarta: Departemen Kebudayaan
Pendidikan dan
Agus, Irianto. (1988). Statistik pendidikan. Jakarta: PPLPTK Alo, Liliwerti. (1997). Komunikasi antar pribadi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arni, Muhammad. (2007). Komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Agustiar Syah, Nur. (2002). Kredibilitas penghulu dalam kepemimpinan adat minang kabau ( Laporan hasil penelitian kualitatif). Bandung: Percetakan Lubuk Agung. Burhan, Bungin. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana. Cholidf, Narbuko dan Abu, Achmadi. (1997). Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. Permen No 13 tahun 2007 tentang kopetensi kepala sekolah . Jakarta : Dikdasmen Efendi, Onang Uchayana. (1993). Ilmu teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Cipta Ditia Bakti. Essen, Johan dan Ricard. (1996). Etika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. E. Mulyasa. (2005). Menjadi kepala sekolah professional. Bandung. Remaja Rosdakarya. Gellerman, Saul W. (1984). Motivasi dan produktivitas. Jakarta: Djaya Pirusa. H.A.W. Widjaja .(1988). Ilmu komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Imran, Manan. (1989). Antropologi pendidikan: Sebuah pengantar. Jakarta: PPLPTK. Kouzes, James dan Posner, Barry Z. (1997). Kredibilitas (Anton Adiwiyoto, pen.). Jakarta: Profesional Book Mangkuatmodjo, Soegyarto.. (1997). Pengantar statistic. Jakarta: Rineka
Panji, Anoraga. (1993). Psikologi kelas. Jakarta: Rinekacipta. Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur penelitian (Suatu pendekatan praktek). Jakarta: Rineka Cipta. Syarifuddin, Abbas. (2002). Kontribusi motivasi kerja dan kebiasaan komunikasi terhadap kinerja kepala sekolah ,menengah kejuruan di Sumatera Barat. Tesis Megister Pendidikan tidak diterbitkan. Universitas Negeri Padang. Sinamo, Jansen. H, dan Agus, Santosa. (2002). Pemimpin kredibel, pemimpin visioner. Jakarta: Gunung Agung. Sardiman. ( 2006 ). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada. Shubert, Jal. (1974). Human communication: Concept, principles and skills. Michigan: Departemen of Communication . Michigan State University Sudjana. (1982). Metoda statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2006). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Jakarta: Alfabeta. Thomson, Peter. (1999). Rahasia komunikasi. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. Timpe,A. Dale. (1993). Kinerja. (Syofyan Cikmat, Pen.). Jakarta: Gramedia Wahjosumijo. (1987). Kepemimpinan dan motivasi kerja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Yollis, Andri. (2004). Kontribusi sikap inovatif dan komunikasi interpersonal terhadapkinerja kepala sekolah dasar se kota Bukittinggi. Tesis megister pendidikan, tidak diterbitkan. UniversitasNegeri Padang.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data kunjungan pengawas ke sekolah-sekolah: N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Hari/ Tanggal Senin s.d kamis/08 s.d 11 januari 2007 Senin s.d kamis/15 s.d 18 januari 2007 Senin s.d kamis/22 s.d 25 januari 2007 Senin s.d kamis/05 s.d 08 Feb 2007 Senin s.d kamis/12 s.d 15 Feb 2007 Senin s.d kamis/19 s.d 22 Feb 2007 Senin s.d kamis/05 s.d 08 Maret 2007 Senin s.d kamis/12 s.d 15 Maret 2007 Senin s.d kamis/19 s.d 22 Maret 2007 Senin s.d kamis/02 s.d 05 April 2007 Senin s.d kamis/09 s.d 12 April 200 Senin s.d kamis/16 s.d 19 April 2007 Senin s.d kamis/07 s.d 10 Mei 2007 Senin s.d kamis/14 s.d 17 Mei 2007 Senin s.d kamis/11 s.d 14 Juni 2007 Senin s.d kamis/06 s.d 09 Agus 2007 Senin s.d kamis/27 s.d 30 Agus 2007 Senin s.d kamis/03 s.d 06 Sep 2007 Senin s.d kamis/10 s.d 13 Sep 2007
Sekolah
Kegiatan
SDN 01 Ls Kadap SDN 02 Lb Layang SDN 03 Beringin SDN 04 Rambahan SDN 05 Serasi SDN 06 Lb Layang SDN 07 Kauman SDN 08 Lb Layang SDN 09 Srasi SDN 10 Lb Layang SDN 11 Kp Tujuh SDN 12 Tg Betung SDN 13 Serasi SDN 14 Rambahan SDN 15 Ls Kadap SDN 16 Ls Kadap SDN 17 Kauman SDN 18 Lb Layang SDN 19 Rambahan
Supervisi Adm dan Program kerja kepala sekolah dan guru
Temuan Umumnya Kepala Sekolah belum melaksanakan tugas mengajar 6 jam dalam satu minggu. Dan juga belum melaksanankan supervisi terhadap guruguru. Administrasi kepala sekolah juga belum dikerjakan tepat waktu dan terus menerus
Perihal : Mohon Pengisian Instrumen
Kepada YTH. Bapak/Ibuk Kerpala SDN se Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman Di Kecamatan Rao
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,
Terlebih dahulu saya mendoakan Bapak/Ibuk semoga dalam kedaan sehat wal afiat. Saya bermohon kesediaan Bapak/Ibik meluangkan waktu untuk mengisi daftar pertanyaan ini yang akan saya pergunakan untuk penulisan tesis yang brjudul: Kontribusi Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kredibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Besar harapan saya kepada Bapak/Ibuk mengisinya sesuai dengan yang sebenarnya/objektif, dan jawaban yang Bapak/Ibuk berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan tidak berpengaruh kepada pribadi, karir, dan tugas Bapak/Ibuk sehari‐hari. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibuk saya ucapkan terima kasih.
Padang, Maret 2009 Peneliti
CANDRA
Lampiran 2
INSTRUMEN PENELITIAN A. Identitas Responden Isilah kolom-kolom yang tersedia di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi bapak/ibuk yang sebenarnya dengan cara memberi tanda centang (V) pada kotak yang tersedia sebagai berikut: 1. Jenjang Pendidikan a. ≥ S1 2. Masa Kerja a. ≥ 15 Tahun
b ≤ S1 b.
≤ 15 Tahun
B. Petunjuk Pengisian 1. Jawablah semua pernyataan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya yang bapak/ibuk hadapi. Jawaban bapak/ibuk terjamin kerahasiannya dan tidak akan mempunyai resiko terhadap jabatan karir bapak/ibuk . 2. Berikut terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan motivasi kerja dan komunikasi interpersonal terhadap kredibilitas kepemimpinan kepala sekolah. 3. Bapak/ibuk dapat memberikan jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (JR), kadang-kadang (KD), dan tidak pernah (TP), atau sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Contoh: No
Pernyataan
SL
1
Kepala sekolah membantu guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
X
SR
KD JR
TP
Jika bapak/ibuk memberi tanda silang (X) pada kolom selalu (SL) seperti pada contoh, itu berarti bapak/ibuk sebagai kepala sekolah selalu membantu 4. Selamat bekerja
Padang, Maret 2009 Peneliti,
CANDRA
ANGKET PENELITIAN KUESIONER KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH 1. Selalu jujur dalam berbuat
1.
2.
3.
4
Melaporkan penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah SL sesuai yang sebenarnya
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah menyampaikan anggaran kegiatan yang akan SL dilaksanakan
SR
KD
JR
TP
Tidak mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangan dirinya dalam SL melaksanakan tugas
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah mengalokasikan dana dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah sesuai SL dengan anggaran yang telah ditetapkan
2. Berpandangan jauh ke depan
5
Kepala sekolah menanggapi gagasan SL yang disampaikan guru
6
Kepala sekolah mencari gagasan baru dan melaksanakannya untuk SL meningkatkan kualitas lulusan.
7
Kepala sekolah memberikan SL penghargaan kepada guru yang berhasil dalam pembelajaran
3. Membangkitkan inspirasi
8.
9.
10.
11.
12.
Kepala sekolah mencari ide-ide baru yang bisa meningkatkan mutu SL pembelajaran di sekolah
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah mendatangkan nara sumber untuk melatih guru membuat SL karya tulis
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru yang ingin SL menambah pendidikan
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah melengkapi buku-buku tentang kependidikan untuk SL peningkatan wawasan guru
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah menyediakan media televisi dan internet guna menambah SL wawasan guru
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Melaksanakan setiap administrasi sekolah secara terus-menerus dan tepat SL waktu
SR
KD
JR
TP
4. Mempunyai kecakapan
13
14
Melekukan pembelajaran
inovasi
tentang
5. Berpikiran adil
15
Menghargai berbeda
16.
6.
21
22
yang SL
SR
KD
JR
TP
SL
R
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah memberikan sangsi bagi guru yang tidak melaksanakan SL tugas dengan benar
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang diusulkan guru jika bermanfaat dalam SL meningkatkan mutu pendidikan
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah menghargai pendapat guru-guru walaupaun kurang berkenan SL di hatinya
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
Menjalankan aturan/tata tertib yang telah dibuat bersama
18.
20
guru
Kepala sekolah menyediakan dana bagi guru yang mengikuti pelatihan
17.
19
pendapat
Mendukung ide orang lain Kepala sekolah menghargai guru yang mempunyai banyak ide
Kepala sekolah mau menerima saran dari bawahan
SL
7. Berpikiran luas 23
Sebelum mengambil suatu keputusan terlebih dahulu meminta masukan dari SS guru-guru
24
25
26
27
Menjalin hubungan yang baik dengan atasan Program pengembangan sekolah dibuat sendiri dan disampaikan pada guru Kepala sekolah mencarikan solusi kepada guru yang bermasalah
SL
SR
KD
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KD
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
Kepala sekolah meminta saran guru jika ada program sekolah yang tidak berjalan sebagai mana mestinya
Cerdas
28
Dalam melaksanakan tugas berpedoman SL pada program yang ada
29
Berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan di lingkungan sekolah
30
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Mencari cara-cara baru dalam pembelajaran dan mendiskusikannya SL dengan guru
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
8. Lugas 31
32
Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah sesuai SL yang sebenarnya Memiliki kestabilan emosi merespon suatu permasalahan
dalam SL
33
Menempatkan RAPBS di tempat strategis SL untuk diketahui semua warga sekolah
34
Kepala Sekolah merasa kegagalan siswa dalam meraih prestasi menjadi tanggug SS jawabnya
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
9. Berani mengambil keputusan 35
Kepala sekolah memberikan sangsi SL kepada guru-guru yang melanggar aturan
SR
KD
JR
TP
36
Kepala sekolah membiarkan saja guru SL yang tidak disiplin.
SR
KD
JR
TP
37
Kepala sekolah mempertanggung jawabkan segala keputusan yang telah diambilnya kepada kepala dinas SL pendidikan
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
SR
KD
JR
TP
10. Bisa diandalkan 38
Berani menerima resiko dari keputusan SL yang telah ditetapkan
39
Kepala sekolah melimpahkan tanggung jawabnya pada bawahan atas kekeliruan SL dalam pengambilan keputusan
40
Memberikan jalan keluar masalah yang dihadapi guru
terhadap SL
41
Tidak mengeluh dalam melaksanakan SS tugas, walaupun tugas itu berat 11. Mau bekerja sama
42
Mendengarkan permasalahan yang SL dikemukakan guru kemudian mencari jalan keluarnya secara bersama
43
Kepala Sekolah mengkoordinasi kan setiap kegiatan yang dilaksanakan sekolah sesuai rencana yang telah SL ditetapkan
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
48
Komit terhadap keputusan yang telah SL ditetapkan
SR
KD
JR
TP
49
Program pembelajaran diperbaiki dan disempurnakan pada setiap akhir tahun
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
12. Imajinatif 44
45
46
Memiliki kestabilan merespon masalah
emosi
dalam
Selalu mencari ide-ide baru dalam upaya peningkatan mutu lulusan
Berani mengambil langkah baru jika mengalami kegagalan dalam SL melaksanakan tugas. 13. Matang dalam pemikiran
47
50
Program pembelajaran disusun sesuai dengan kompetensi lulusan
Keberhasilan pembelajaran rencana
pelaksanaan program dinilai sesuai dengan
14. Ambisius 51
Berani melaksanakan ide-ide baru yang diyakini menunjang keberhasilan sekolah
52
Memperluas wawasan dan pengetahuan dengan membaca dan belajar sendiri
SS
S
KS
TS
STS
Menerima pendapat yang disampaikan guru untuk menjadi pertimbangan dalam SL melakukan kegiatan
SR
KD
JR
TP
Melindungi guru manakala ada pengAduan pihak uar sepanjang ada SL dalam jalan yang benar
SR
KD
JR
TP
Mengkoordinasi setiap kegiatan yang dilaksanakan sekolah sesuai rencana yang SL telah ditetapkan
SR
KD
JR
TP
15. Bisa mengendalikan diri 53
54
55
KUESIONER MOTIVASI KERJA 1. Mengambil inisiatif 1
Memprakarsai sekolah lain
kerja
sama
dengan SL
SR
KD
JR
TP
2
Berani mengambil langkah-langkah baru yang diyakini menunjang SL keberhasilan sekolah
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
3
Tanggap dengan permasalah penderitaan orang tua murid
4
Melaksanakan tugas-tugas kemasyarakatan
sosial SL
dan SL
1. Tekun dalam bekerja 5
6
7
8
9
Kepala sekolah menyusun program kerja tahunan sekolah
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Program perencanaan dijabarkan secara jelas ( tujuan, program kegiatan, waktu pelaksanaan, Evaluasi kegiatan, dan SL tindak lanjutnya)
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
Menyusun perencanaan menengah secara tertulis
jangka
Kepala sekolah menyusun perencanaan jangka pendek Penyusunan program sekolah didasarkan pada kebutuhan sekolah
2. Berkemauan yang keras 10
Berupaya mencari dana yang bisa SL dimanfaatkan demi kemajuan sekolah
11
Peduli dengan mutu lulusan meningkat atau tidak
12
SS
Mengingatkan guru tentang pendekatan/strategi pembelajaran yang SL baik 3. Suka tantangan
13
Berani mengambil resiko keputusan yang telah ditetapkan
atas SL
14
Semua keputusan yang telah ditetapkan dilaksanakan sebagai mana mestinya
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
21
Membimbing guru dalam SL melaksanakan evaluasi pembelajaran
SR
KD
JR
TP
22
Memantau perkembangan keberhasilan siswa
SR
KD
JR
TP
15
16
Memfasilitasi setiap kegiatan yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa Berani mengambil resiko akibat dari keputusan yang telah ditetapkan
4. Melakukan perbaikan 17
18
19
20
Berdiskusi dengan guru membahas berbagai masalah pembelajaran Menilai RPP yang dibuat guru
Memanfaatkan hasil evaluasi untuk meperbaiki mutu pembelajaran
5. Orientasi pada hasil Melakukan supervisi terhadap guru dalam proses pembelajaran
SL
6. Disiplin 23
Kepala sekolah datang tepat waktu
24
Kepala sekolah menjadi teladan bagi guru dalam segala bidang
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah komit terhadap pelaksanaan program yang telah SL ditetapkan
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Memberikan sangsi kepada guru-guru yang tidak mematuhi peraturan yang SL telah ditetapkan
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
29
Pelaksanaan program pembelajaran SL dipantau secara terencana
SR
KD
JR
TP
30
Mendorong guru untuk melakukan inovasi pembelajaran dan menyediakan SL fasilitasnya
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
S
KS
TS
STS
25
26
27
Kepala sekolah menegur bagi guru yang datang terlambat
7. Mengerahkan energi 28
Mengkoordinasikan dengan guru setiap program pembelajaran
8. Memberikan andil lebih 31
32
Menyediakan media dan alat sumber belajar yang mendukung proses SS pembelajaran Menyediakan anggaran untuk insentif bagi guru yang kreatif
SS
33
34
Menganalisis hasil pemantauan proses dan hasil belajar
SL
SR
KD
JR
TP
Menggunakan hasil pemantau untuk SL perbaikan mutu pembelajaran
SR
KD
JR
TP
KUISTIONER KOMUNIKASI INTERPERSONAL 1. Keakraban 1
Mencarikan jalan keluar bagi masalah yang dihadapi guru baik masalah sekolah SL maupun keluarga
2
Saling bersilaturrahmi disaat lebaran dan SL sebagainya
3
Dalam supervisi kepala sekolah memberi masukan yang membangun, tidak mencari SS kesalahan bawahan
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
4
Memberikan kesempatan pada guru untuk SS mengembangkan diri
S
KS
TS
STS
5
Cepat menangkap penderitaan oranglain
atau SL
SR
KD
JR
TP
6
Mengkoordinasikan dengan pihak sekolah jika ada orang lain yang membutuhkan SL bantuan
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
masalah
2. Saling pengertian 7
Menghargai saran yang disampaikan guru untuk peningkatan mutu di sekolah
SL
8
9
10
11
12
13
Mencarikan solusi tanpa ada yang dirugikan jika terjadi konflik diantara guru
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah dalam memberikan pembinaan dengan lemah lembut, SL bersahaja, dan bijaksana
SR
KD
JR
TP
Memberikan izin kepada guru yang berhalangan hadir di sekolah jika SS alasannya tepat
S
KS
TS
STS
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah memberikan kewenangan kepada guru dalam mengambil keputusan SL di bidang tugasnya masing-masing
SR
KD
JR
TP
S
KS
TS
STS
SL
SR
KD
JR
TP
Kepala sekolah menyerahkan tugas tertentu kepada guru yang dianggap SL mampu
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
Cepat menanggapi permasalahan yang dhadapi oleh guru
Lebih mengutamakan kepentingan sekolah di atas kepentingan pribadi Menerima saran yang diberikan pengawas 3. Saling percaya
14
15
Kepala sekolah melakukan paksaan SS terhadap guru untuk melakukan tugas
16
Kepala sekolah bermusyawarah dengan guru dalam menyusun program sekolah
17
18
Kepala sekolah menugaskan guru dalam memimpin rapat-rapat di sekolah
SL
19
Menyampaikan laporan kegiatan sekolah sesuai dengan realita yang sebenarnya SL terjadi
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Memberikan kesempatan kepada guru untuk menyampaikan inspirasinya dan memberi tanggapan positif terhadap SL inspirasi tersebut
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Cepat memberikan respon untuk membantu memecahkan masalah orang SL lain
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
4. Keharmonisan 20
21
22
23
24
25
Kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis dengan guru dan siswa Peduli terhadap keluarga guru yang mendapat musibah
Dalam memberi pembinaan kepala sekolah dengan gaya bahasa mengajak SL dan bukan perintah Menjalin kerja sama dengan pihak lain di luar sekolah
5. Keterbukaan 26
27
Melibatkan guru dan menyusun RAPBS
komite
dalam
Menempatkan RAPBS di tempat strategis untuk diketahui semua warga sekolah
28
Memberi kesempatan kepada pihak yang SL terkait untuk mengetahui pembukuan keuangan sekolah
29
Memberikan kesempatan kepada guru, siswa, dan komite untuk memberikan saran dan kritik yang membangun kepada SL kepala sekolah
30
Melaksanakan tugas sebagai mana mestinya walaupun ada permasalahan SL dalam keluarga
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
SR
KD
JR
TP
Lampiran 4 PROGRAM ANALISIS STATISTIK
ANALISIS INSTRUMEN (ANGKET) MONAS Versi 11 (c)2007, Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ═════════════════════════════════════════════════════
Peneliti Lembaga Tgl. Analisis File Rekaman
: CANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 03-05-2009 : CAN1.DAT
Nama Variabe: MOTIVASI KERJA (X1) Banyak Butir : 41 Banyak Resp. : 30 ════════════════════════════════════════════════ RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN MOTIVASI KERJA (X1) ════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ──────────────────────────── 1 0.791 0.777 0.000 Ok 2 0.509 0.466 0.000 Ok 3 0.435 0.411 0.010 Ok 4 0.823 0.808 0.000 Ok 5 0.421 0.374 0.014 Ok 6 0.590 0.551 0.000 Ok 7 0.667 0.640 0.000 Ok 8 0.694 0.665 0.000 Ok 9 0.694 0.675 0.000 Ok 10 0.066 0.024 0.128 Gugur 11 0.609 0.590 0.000 Ok 12 0.771 0.748 0.000 Ok 13 0.536 0.511 0.000 Ok 14 0.619 0.597 0.000 Ok 15 0.802 0.786 0.000 Ok 16 0.362 0.333 0.033 Ok 17 0.073 0.032 0.125 Gugur 18 0.599 0.564 0.000 Ok
19 0.099 0.057 0.117 Gugur 20 0.733 0.712 0.000 Ok 21 0.311 0.269 0.049 Ok 22 0.360 0.334 0.034 Ok 23 0.642 0.606 0.000 Ok 24 0.677 0.647 0.000 Ok 25 0.384 0.355 0.026 Ok ──────────────────────────── RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN MOTIVASI KERJA (X1) ════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ──────────────────────────── 26 0.230 0.183 0.075 Gugur 27 0.787 0.762 0.000 Ok 28 0.673 0.642 0.000 Ok 29 0.664 0.632 0.000 Ok 30 0.739 0.717 0.000 Ok 31 0.712 0.682 0.000 Ok 32 0.619 0.584 0.000 Ok 33 0.771 0.748 0.000 Ok 34 0.186 0.150 0.089 Gugur 35 0.070 0.036 0.126 Gugur 36 0.768 0.747 0.000 Ok 37 0.551 0.520 0.000 Ok 38 0.565 0.542 0.000 Ok 39 0.240 0.214 0.072 Gugur 40 0.449 0.415 0.005 Ok 41 0.449 0.410 0.005 Ok ════════════════════════════ RANGKUMAN ANALISIS KEANDALAN INSTRUMEN (ANGKET) INSTRUMEN MOTIVASI KERJA (X1) TEKNIK ALPHA CRONBACH ═════════════════════════════════════════ Banyak butir sahih : M = 34 Banyak responden : N = 30 Koefisien keandalan : rtt = 0.949 Probabilitas keliru : p = 0.000 ═════════════════════════════════════════
PROGRAM ANALISIS STATISTIK
ANALISIS INSTRUMEN (ANGKET) MONAS Versi 11 (c)2007, Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti Lembaga Tgl. Analisis File Rekaman
: CANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 03-05-2009 : CAN2.DAT
Nama Variabel: KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) Banyak Butir : 30 Banyak Resp. : 30 ════════════════════════════════════════════════ RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) ═════════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ───────────────────────────────── 1 0.657 0.626 0.000 Ok 2 0.816 0.795 0.000 Ok 3 0.460 0.416 0.001 Ok 4 0.759 0.737 0.000 Ok 5 0.380 0.329 0.027 Ok 6 0.652 0.617 0.000 Ok 7 0.352 0.316 0.036 Ok 8 0.787 0.764 0.000 Ok 9 0.677 0.645 0.000 Ok 10 0.837 0.818 0.000 Ok 11 0.602 0.567 0.000 Ok 12 0.776 0.756 0.000 Ok 13 0.623 0.586 0.000 Ok 14 0.722 0.698 0.000 Ok 15 0.669 0.638 0.000 Ok 16 0.413 0.379 0.017 Ok 17 0.645 0.614 0.000 Ok 18 0.487 0.445 0.000 Ok 19 0.492 0.438 0.000 Ok
20 0.789 0.772 0.000 Ok 21 0.804 0.785 0.000 Ok 22 0.823 0.805 0.000 Ok 23 0.804 0.785 0.000 Ok 24 0.391 0.338 0.024 Ok 25 0.758 0.735 0.000 Ok ───────────────────────────────── RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) ═════════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ───────────────────────────────── 26 0.605 0.573 0.000 Ok 27 0.595 0.566 0.000 Ok 28 0.717 0.693 0.000 Ok 29 0.347 0.284 0.038 Ok 30 0.617 0.581 0.000 Ok ═════════════════════════════════ RANGKUMAN ANALISIS KEANDALAN INSTRUMEN (ANGKET) INSTRUMEN KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) TEKNIK ALPHA CRONBACH ═════════════════════════════════════════ Banyak butir sahih : M = 30 Banyak responden : N = 30 Koefisien keandalan : rtt = 0.947 Probabilitas keliru : p = 0.000 ═════════════════════════════════════════
PROGRAM ANALISIS STATISTIK
ANALISIS INSTRUMEN (ANGKET) MONAS Versi 11 (c)2007, Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti : CANDRA Lembaga : AP-PASCASARJANA UNP Tgl. Analisis : 03-05-2009 File Rekaman : CAN3.DAT Nama Variabel: KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) Banyak Butir : 70 Banyak Resp. : 30 ════════════════════════════════════════════════ RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ══════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ────────────────────────────── 1 0.679 0.666 0.000 Ok 2 0.375 0.341 0.029 Ok 3 0.208 0.189 0.082 Gugur 4 0.641 0.621 0.000 Ok 5 0.449 0.418 0.005 Ok 6 0.467 0.435 0.000 Ok 7 0.575 0.553 0.000 Ok 8 0.494 0.465 0.000 Ok 9 0.455 0.434 0.003 Ok 10 -0.141 -0.170 0.194 Gugur 11 0.558 0.543 0.000 Ok 12 0.745 0.729 0.000 Ok 13 0.393 0.373 0.023 Ok 14 0.382 0.361 0.026 Ok 15 0.726 0.711 0.000 Ok 16 0.246 0.225 0.070 Gugur 17 0.010 -0.019 0.146 Gugur 18 0.549 0.523 0.000 Ok 19 -0.016 -0.046 0.154 Gugur
20 0.410 0.382 0.018 Ok 21 0.492 0.463 0.000 Ok 22 0.331 0.300 0.043 Ok 23 0.490 0.465 0.000 Ok 24 0.319 0.286 0.047 Ok 25 0.577 0.552 0.000 Ok ────────────────────────────── RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ══════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ────────────────────────────── 26 0.333 0.311 0.042 Ok 27 0.618 0.594 0.000 Ok 28 0.303 0.269 0.052 Gugur 29 0.553 0.527 0.000 Ok 30 0.604 0.583 0.000 Ok 31 0.462 0.439 0.001 Ok 32 0.550 0.525 0.000 Ok 33 0.398 0.372 0.021 Ok 34 0.324 0.293 0.045 Ok 35 0.495 0.476 0.000 Ok 36 0.584 0.562 0.000 Ok 37 0.561 0.538 0.000 Ok 38 0.526 0.494 0.000 Ok 39 0.503 0.483 0.000 Ok 40 0.508 0.484 0.000 Ok 41 0.546 0.522 0.000 Ok 42 0.508 0.484 0.000 Ok 43 0.244 0.208 0.071 Gugur 44 0.537 0.513 0.000 Ok 45 0.500 0.477 0.000 Ok 46 0.495 0.474 0.000 Ok 47 0.320 0.293 0.046 Ok 48 0.363 0.324 0.033 Ok 49 0.537 0.511 0.000 Ok 50 0.294 0.264 0.054 Gugur 51 0.099 0.078 0.117 Gugur 52 0.572 0.544 0.000 Ok 53 0.466 0.436 0.000 Ok 54 0.136 0.113 0.105 Gugur
55 0.153 0.119 0.100 Gugur 56 0.572 0.542 0.000 Ok 57 0.672 0.650 0.000 Ok 58 0.529 0.501 0.000 Ok 59 0.498 0.473 0.000 Ok 60 0.641 0.616 0.000 Ok 51 0.099 0.078 0.117 Gugur 52 0.572 0.544 0.000 Ok 53 0.466 0.436 0.000 Ok 54 0.136 0.113 0.105 Gugur 55 0.153 0.119 0.100 Gugur ────────────────────────────── RANGKUMAN ANALISIS BUTIR INSTRUMEN KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ══════════════════════════════ Butir ryx rpq p Status ────────────────────────────── 56 0.572 0.542 0.000 Ok 57 0.672 0.650 0.000 Ok 58 0.529 0.501 0.000 Ok 59 0.498 0.473 0.000 Ok 60 0.641 0.616 0.000 Ok 61 0.441 0.410 0.007 Ok 62 0.745 0.729 0.000 Ok 63 0.198 0.173 0.085 Gugur 64 -0.048 -0.071 0.164 Gugur 65 0.705 0.687 0.000 Ok 66 0.548 0.525 0.000 Ok 67 0.521 0.504 0.000 Ok 68 0.101 0.082 0.116 Gugur 69 0.255 0.227 0.067 Gugur 70 0.321 0.291 0.046 Ok ══════════════════════════════
RANGKUMAN ANALISIS KEANDALAN INSTRUMEN (ANGKET) INSTRUMEN KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) TEKNIK ALPHA CRONBACH ═══════════════════════════════════════════════ Banyak butir sahih : M = 55 Banyak responden : N = 30 Koefisien keandalan : rtt = 0.947 Probabilitas keliru : p = 0.000 ════════════════════════════════════════════════
Lampiran 6 PROGRAM ANALISIS STATISTIK
DATA PENELITIAN & DESKRIPSI DATA MONAS Versi 11 (c)2007, Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti : CANDRA Lembaga : AP-PASCASARJANA UNP Tgl. Analisis : 09-05-2009 File Rekaman : CAN.DAT Banyak Responden : 52 Banyak Rekaman : 6 Label Rekaman Label Rekaman Label Rekaman Label Rekaman Label Rekaman Label Rekaman
1 : MOTIVASI KERJA (X1) 2 : KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) 3 : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) 4 : KECAMATAN: 1=RAO 2=RAO UTARA 3=RAO SELATAN 5 : PENDIDIKAN: 1=S1 ATAU LEBIH 2=DI BAWAH S1 6 : MASA KERJA: 1=15TH ATAU KURANG 2=LEBIH 15 TH
═══════════════════════════════════════════════ DATA PENELITIAN
═════════════════════════════ Rekaman Resp. ───────────────────────── No. 1 2 3 4 5 6 ───────────────────────────── 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
129 145 147 148 140 164 148 140 127 139 135 132 145 142 140 138 151 147
128 132 129 123 116 125 128 132 132 128 135 115 115 133 130 119 134 125
234 237 231 245 234 248 237 241 230 239 242 236 226 238 236 232 244 232
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2
19 20
148 132 147 128
244 228
1 2
2 1
2 1
───────────────────────────── DATA PENELITIAN ═════════════════════════════ Rekaman Resp. ───────────────────────── No. 1 2 3 4 5 6 ───────────────────────────── 21 143 127 244 2 1 1 22 146 129 242 2 1 1 23 152 128 237 2 1 1 24 154 134 247 2 1 2 25 148 123 237 2 1 2 26 148 127 247 2 1 2 27 144 126 232 2 1 2 28 136 120 235 2 2 1 29 145 129 248 2 2 1 30 150 125 240 2 2 2 31 138 124 228 2 2 2 32 152 128 247 2 2 2 33 148 124 238 2 2 2 34 149 134 242 3 1 1 35 148 130 244 3 1 2 36 145 128 236 3 1 2 37 149 130 233 3 1 2 38 150 128 241 3 1 2 39 155 136 241 3 1 2 40 151 127 238 3 1 2 41 143 125 236 3 1 2 42 155 134 246 3 1 2 43 156 122 235 3 1 2 44 144 123 234 3 1 2 45 150 125 247 3 1 2 46 149 124 236 3 2 1 47 143 129 245 3 2 2 48 150 129 238 3 2 2 49 145 124 244 3 2 2 50 144 133 240 3 2 2 51 143 127 228 3 2 2 52 145 128 249 3 2 2 ═══════════════════════════════
DISTRIBUSI FREKUENSI DATA MOTIVASI KERJA (X1) ═══════════════════════════════════ Klas Interval fo %fo fk %fk ─────────────────────────────────── 162-168 1 1.92 1 1.92 155-161 3 5.77 4 7.69 148-154 19 36.54 23 44.23 141-147 18 34.62 41 78.85 134-140 8 15.38 49 94.23 127-133 3 5.77 52 100.00 ─────────────────────────────────── Total 52 100.00 ─────────────────────────────────── Rata-rata Simp. Baku Median Modus Maksimum Minimum
= = = = = =
145.577 6.725 146.330 147.910 164.000 127.000
═══════════════════════════════════
20
18
F r 16 e k u12 e n s8 i 4
19
8
3
3
1 0 130
137
144
151
158
165
Skor Tengah Kelas Interval
HISTOGRAM MOTIVASI KERJA (X1) DISTRIBUSI FREKUENSI DATA KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) ══════════════════════════════════ Klas Interval fo %fo fk %fk ────────────────────────────────── 135-139 2 3.85 2 3.85 130-134 13 25.00 15 28.85 125-129 24 46.15 39 75.00 120-124 9 17.31 48 92.31 115-119 4 7.69 52 100.00 ────────────────────────────────── Total 52 100.00 ────────────────────────────────── Rata-rata = 127.288 Simp. Baku = 4.884 Median = 127.210 Modus = 127.380 Maksimum = 136.000 Minimum = 115.000 ══════════════════════════════════
24 24 F r e k u e n s i
20 16
13
12 9 8 4
4 2
0 117
122 127 132 137 Skor Tengah Kelas Interval
HISTOGRAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2)
DISTRIBUSI FREKUENSI DATA KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════ Klas Interval fo %fo fk %fk ──────────────────────────────────── 246-250 8 15.38 8 15.38 241-245 13 25.00 21 40.38 236-240 16 30.77 37 71.15 231-235 10 19.23 47 90.38 226-230 5 9.62 52 100.00 ──────────────────────────────────── Total 52 100.00 ──────────────────────────────────── Rata-rata = 238.635 Simp. Baku = 5.990 Median = 238.940 Modus = 238.830 Maksimum = 249.000 Minimum = 226.000 ════════════════════════════════════
16 16 F r 12 e k u e 8 n s i 4
13 10 8 5
0 228
233
238
243
248
Skor Tengah Kelas Interval
HISTOGRAM KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y)
Lampiran 7 PROGRAM ANALISIS STATISTIK
UJI NORMALITAS Monas Versi 11 (c) 2007: Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti Lembaga Tanggal File Responden
: CHANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 09-05-2009 : CAN.DAT : 52
Variabel 1 : MOTIVASI KERJA (X1) Variabel 2 : KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) Variabel 3 : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════════════════ MOTIVASI KERJA (X1) ══════════════════════════════════ Klas fo fh d d2 (d2)/fh ────────────────────────────────── 10 1 0.426 0.574 0.329 0.772 9 0 1.440 -1.440 2.075 1.440 8 4 4.118 -0.118 0.014 0.003 7 8 8.278 -0.278 0.078 0.009 6 14 11.736 2.264 5.124 0.437 5 14 11.736 2.264 5.124 0.437 4 6 8.278 -2.278 5.191 0.627 3 2 4.118 -2.118 4.488 1.090 2 1 1.440 -0.440 0.194 0.135 1 2 0.426 1.574 2.476 5.807 ────────────────────────────────── Total 52 52.000 --10.757 ────────────────────────────────── Chi Kuadrat = 10.757 dk = 9 p = 0.481 Distribusi datanya normal. ══════════════════════════════════
KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) ══════════════════════════════════ Klas fo fh d d2 (d2)/fh ────────────────────────────────── 10 0 0.426 -0.426 0.182 0.426 9 0 1.440 -1.440 2.075 1.440 8 6 4.118 1.882 3.540 0.860 7 6 8.278 -2.278 5.191 0.627 6 17 11.736 5.264 27.705 2.361 5 10 11.736 -1.736 3.015 0.257 4 8 8.278 -0.278 0.078 0.009 3 2 4.118 -2.118 4.488 1.090 2 1 1.440 -0.440 0.194 0.135 1 2 0.426 1.574 2.476 5.807 ────────────────────────────────── Total 52 52.000 --13.012 ────────────────────────────────── Chi Kuadrat = 13.012 dk = 9 p = 0.324 Distribusi datanya normal. ══════════════════════════════════ KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ══════════════════════════════════ Klas fo fh d d2 (d2)/fh ────────────────────────────────── 10 0 0.426 -0.426 0.182 0.426 9 0 1.440 -1.440 2.075 1.440 8 8 4.118 3.882 15.067 3.658 7 7 8.278 -1.278 1.634 0.197 6 9 11.736 -2.736 7.488 0.638 5 13 11.736 1.264 1.597 0.136 4 9 8.278 0.722 0.521 0.063 3 5 4.118 0.882 0.777 0.189 2 1 1.440 -0.440 0.194 0.135 1 0 0.426 -0.426 0.182 0.426 ────────────────────────────────── Total 52 52.000 --- 7.309 ────────────────────────────────── Chi Kuadrat = 7.309 Distribusi datanya normal.
dk = 9
p = 0.761
══════════════════════════════════ PROGRAM ANALISIS STATISTIK
UJI HOMOGENITAS Monas Versi 11 (c)2007: Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti Lembaga Tanggal File Responden
: CANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 09-05-2009 : CAN.DAT : 52
: KECAMATAN: 1=RAO 2=RAO UTARA 3=RAO SELATAN Var. Klasifikasi A Variabel Terikat Y : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════════════════
TABEL STATISTIK DASAR ═══════════════════════════════════════ Kelompok N Jum x Jum x2 Rata2 Sd. ─────────────────────────────────────── A1 19 4506 1069238 237.158 5.641 A2 14 3350 802230 239.286 6.670 A3 19 4553 1091579 239.632 5.314 ─────────────────────────────────────── Total 52 12409 2963047 238.635 5.990 ═══════════════════════════════════════ TABEL HITUNG CHI KUADRAT BARTLETT ═══════════════════════════════════════ dk.(Sd2) dk.log(Sd2) Kelompok dk Sd2 ─────────────────────────────────────── A1 18 31.816 572.682 27.047 A2 13 44.487 578.327 21.427 A3 18 28.234 508.209 26.114 ─────────────────────────────────────── Jumlah 49 1659.218 74.588 ─────────────────────────────────────── Chi kuadrat = 0.846 p = 0.655 Homogen ═══════════════════════════════════════
Lampiran 8 PROGRAM ANALISIS STATISTIK
UJI HOMOGENITAS Monas Versi 11 (c) 2007: Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti : CANDRA Lembaga : AP-PASCASARJANA UNP Tanggal : 09-05-2009 File : CAN.DAT Responden : 52 Var. Klasifikasi A : PENDIDIKAN: 1=S1 ATAU LEBIH 2=DI BAWAH S1 Var. Klasifikasi B : MASA KERJA: 1=15TH ATAU KURANG 2=LEBIH 15 TH Variabel Terikat Y : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════════════════ TABEL STATISTIK DASAR ═══════════════════════════════════════ Rata2 Sd. Kelompok N Jum x Jum x2 ─────────────────────────────────────── A1B1 7 1664 395742 237.714 5.559 A1B2 23 5499 1315457 239.087 5.712 A2B1 5 1197 286685 239.400 5.550 A2B2 17 4049 965163 238.176 7.011 ─────────────────────────────────────── Total 52 12409 2963047 238.635 5.990 ═══════════════════════════════════════ TABEL HITUNG CHI KUADRAT BARTLETT ═══════════════════════════════════════ Kelompok dk Sd2 dk.(Sd2) dk.log(Sd2) ─────────────────────────────────────── A1B1 6 30.905 185.429 8.940 A1B2 22 32.628 717.826 33.299 A2B1 4 30.800 123.200 5.954 A2B2 16 49.154 786.471 27.065 ─────────────────────────────────────── Jumlah 48 1812.925 75.258 ─────────────────────────────────────── Chi Kuadrat = 1.023 p = 0.954 Homogen ═══════════════════════════════════════
Lampiran 9 PROGRAM ANALISIS STATISTIK
KORELASI & REGRESI SEDERHANA (SIMPLE CORRELATION & REGRESSION) Monas Versi 11, (c)2007: Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti Lembaga Tanggal File Responden
: CANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 09-05-2009 : CAN.DAT : 52
Var. Bebas X : MOTIVASI KERJA (X1) Var. Terikat Y : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════════════════ Koefisien Garis Regresi Linear ─────────────────────────────────── Beta 0 = 184.177 Beta 1 = 0.374 Kekeliruan Estimasi = 5.490 Koef. Korelasi (r) = 0.420 Koef. Determinasi (r2)= 0.176 SIGNIFIKANSI MODEL REGRESI X1 TERHADAP Y ═══════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ─────────────────────────────────────── Regr.Linear 322.766 1 322.766 10.708 0.002 Res. Linear 1507.132 50 30.143 ─────────────────────────────────────── Total 1829.897 51 ═══════════════════════════════════════
LINEARITAS GARIS REGRESI X1 TERHADAP Y ═══════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ─────────────────────────────────────── Regr.Linear 322.766 1 322.766 10.708 0.002 ─────────────────────────────────────── Tuna Cocok 7.165 1 7.165 0.234 0.636 Kekeliruan 1499.966 49 30.612 ─────────────────────────────────────── Total 1829.897 51 ═══════════════════════════════════════ ** Model Regresinya Sangat Signifikan Garis Regresinya Linear ═══════════════════════════════════════
Lampiran 10
PROGRAM ANALISIS STATISTIK
KORELASI & REGRESI SEDERHANA (SIMPLE CORRELATION & REGRESSION) Monas Versi 11, (c)2007: Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ════════════════════════════════════════════════ Peneliti Lembaga Tanggal File Responden
: CANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 09-05-2009 : CAN.DAT : 52
Var. Bebas X : KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) Var. Terikat Y : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════════════════ Koefisien Garis Regresi Linear ─────────────────────────────────── Beta 0 = 179.272 Beta 1 = 0.466 Kekeliruan Estimasi = 5.595 Koef. Korelasi (r) = 0.380 Koef. Determinasi (r2)= 0.145 SIGNIFIKANSI MODEL REGRESI X2 TERHADAP Y ═════════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ───────────────────────────────────────── Regr.Linear 264.619 1 264.619 8.453 0.006 Res. Linear 1565.278 50 31.306 ───────────────────────────────────────── Total 1829.897 51 ═════════════════════════════════════════
LINEARITAS GARIS REGRESI X2 TERHADAP Y ═════════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ───────────────────────────────────────── Regr.Linear 264.619 1 264.619 8.453 0.006 ───────────────────────────────────────── Tuna Cocok 7.553 1 7.553 0.238 0.633 Kekeliruan 1557.725 49 31.790 ───────────────────────────────────────── Total 1829.897 51 ═════════════════════════════════════════ ** Model Regresinya Sangat Signifikan Garis Regresinya Linear ═════════════════════════════════════════
Lampiran 11 PROGRAM ANALISIS STATISTIK
KORELASI & REGRESI GANDA (MULTIPLE CORRELATION & REGRESSION) Monas Versi 11 (c) 2007: Dr.H.Nasrullah Aziz Universitas Negeri Padang ═════════════════════════════════════════════════════
Peneliti Lembaga Tanggal File Responden
: CANDRA : AP-PASCASARJANA UNP : 09-05-2009 : CAN.DAT : 52
Var. Bebas X1 : MOTIVASI KERJA (X1) Var. Bebas X2 : KOMUNIKASI INTERPERSONAL (X2) Var. Terikat Y : KREDIBILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Y) ════════════════════════════════════════════════ MATRIKS KORELASI ANTAR VARIABEL ═════════════════════════════ X 1 2 Y ───────────────────────────── 1 1.000 0.178 0.420 p 0.000 0.204 0.002 2 p
0.178 1.000 0.380 0.204 0.000 0.006
Y 0.420 0.380 1.000 p 0.002 0.006 0.000 ═════════════════════════════ KOEFISIEN GARIS REGRESI ─────────────────────────────
Beta 0 =142.210 Beta 1 = 0.324 Beta 2 = 0.387 Kekeliruan Estimasi = 5.211 Koef. Korelasi (R) = 0.522 2 Koef. Determinasi (R ) = 0.273
SIGNIFIKANSI MODEL REGRESI ══════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ────────────────────────────────────── Regresi 499.134 2 249.567 9.189 0.001 Residu 1330.763 49 27.158 ────────────────────────────────────── Total 1829.897 51 ══════════════════════════════════════ KOMPOSISI KONTRIBUSI VARIABEL BEBAS ══════════════════════════════ Variabel Kontr. Relatif Kontr. Efektif X KR% KE% ────────────────────────────── 1 56.017 15.280 2 43.983 11.997 ────────────────────────────── Total 100.000 27.277 ══════════════════════════════ RANGKUMAN ANALISIS KORELASI PARSIAL ══════════════════════════════ Korelasi r r² p ────────────────────────────── r 1,y-2 0.387 0.150 0.005 r 2,y-1
0.342
0.117
0.013
══════════════════════════════