TESIS
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM
Oleh ARLIS EFI ADRIANI NIM 10600
Oleh ARLIS EFI ADRIANI NIM. 10600
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Hj Arni Muhammad
Dr. Darmansyah, M.Pd
PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011 ix
ABSTRACT
Arlis Efi Adriani (2011). The contribution of headmaster leadership and achievement motivation the teacher’s work satisfaction of elementry school at Baso subdristict, Agam regency. Thesis. Program of Pascasarjana UNP.
The teacher work satisfaction is one factor to determine the achievement of teacher in ferforming at the school. Based on the early survey to some elementry teacher at Baso subdistrict, Agam regency. It is indicated that these teacher have low satisfaction in their work. This phenomenon is caused the tight relationship both head master leadership and teacher achievement motivation faktor.The aim of this research reveals how big the contribution of a head master leadership and un achievement motivation to the teacher work satisfaction.The hypothesis is tried in this research as follows: (1) the headmaster leadership contributes to the teacher work satisfaction, (2) achievement motivation contributes to teacher work satisfaction, (3) the headmaster leadership and achievement motivation contributes together to the teacher work satisfaction. The population of this research were 204 goverment teacher of elementry scholl at Baso subdistrict, Agam regency. 64 teacher as sample were taken by using stratified propotional random sampling technique it used the questionnaire as an instrument . Analysis data used correlation and regration technique. The result of analysis data, as follow: (1) the headmaster contributes about 8,4% to the teacher work satisfaction, (2) the achievement motivation contributes about 18,4% to the teachers work satisfaction (3) both of them contribute together about 23,8% to the teachers work satisfaction at Baso subditrict, the achievement score of headmaster leadership is sufficient, achievement motivation is good and teachers work satisfaction is sufficient.The result of this research has implication to improve the teacher work satisfaction of elementry schools at Baso subdistrict, Agam regency. It can bedone through increasing the headmaster leadership and achievement motivation of teacher.
x
ABSTRAK
Arlis Efi Adriani. (2010). Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang.
Kepuasan kerja guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugasnya di sekolah. Berdasarkan hasil survey awal terhadap beberapa orang guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam terindikasi bahwa guru memiliki tingkat kepuasan kerja yang masih rendah. Fenomena ini diduga berhubungan erat dengan faktor kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkapkan besarnya kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: (1) kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru, (2) motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru, (3) kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru. Populasi penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam yang berstatus PNS berjumlah 204 orang. Sampel berjumlah 64 orang diambil dengan teknik stratified proportional random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yang telah diuji validitas p < 0,05 dan uji realibilitasnya adalah p < 0,01. Data dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebesar 8,4% terhadap kepuasan kerja, (2) motivasi berprestasi berkontribusi sebesar18,4% terhadap kepuasan kerja guru, (3) kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berkontribusi sebesar 23,8% terhadap kepuasan kerja guru. Tingkat pencapaian skor kepemimpinan kepala sekolah dan skor kepuasan kerja guru termasuk pada kategori cukup, sedangkan motivasi berprestasi termasuk pada kategori baik. Hasil dari penelitian ini mempunyai implikasi bahwa untuk meningkatkan kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam dapat dilakukan melalui peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru.
xi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, tesis dengan judul“ Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Negeri Padang maupun perguruan tinggi lainnya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa bantuan tidak syah dari pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing. 3. Didalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan pada daftar rujukan. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.
Padang, Februari 2011 Saya yang menyatakan
Arlis Efi Adriani, S.Pd Nim.10600
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas izinNya pada akhirnya penulis telah dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah “Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru SD di Kecamatan Baso Kabupaten Agam.” Tesis ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Prof. H. Dr. Arni Muhammad sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. Darmansyah, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dorongan serta dukungan kepada penulis demi terwujudnya tesis ini. 2. Bapak Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd, Prof. Dr. Agamuddin, dan Dr. Nurhizrah Gistituati, M.Ed selaku tim penguji. 3. Bapak beserta Ibu Dosen, staf pengajar pada program Pascasarjana FIP UNP Padang yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis. 4. Karyawan/Karyawati dan pegawai Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan bantuan di bidang akademik kepada penulis. 5. Bapak/Ibu majelis guru Sekolah Dasar di Kecamatan Baso sebagai responden, dan telah memberikan imformasi berkenaan dengan penelitian. 6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana FIP Universitas Negeri Padang, khususnya angkatan 2011 yang telah membantu dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Semoga Allah membalas segala bantuan yang penulis terima dengan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan, ii
kekurangan dan kelemahan. Untuk itu berbagai saran dan kritik yang sifatnya membangun amat diharapkan dari berbagai pihak demi sempurnanya tesis ini.
Padang, Februari 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN ..............................................................................i KATA PENGANTAR ................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................iv DAFTAR TABEL .......................................................................................vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Identifikasi masalah ....................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah...................................................................... 8 D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8 E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9 F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis....................................................................... 11 1. Kepuasan Kerja ..................................................................... 11 2. Kepemimpinan ...................................................................... 18 3. Motivasi Berprestasi.............................................................. 23 B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 29 C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 31 D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 34 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 35 B. Populasi dan Sampel ................................................................ 35 C. Definisi Operasional ................................................................. 40 D. Instrumen penelitian ................................................................. 42 E. Pengumpulan data ..................................................................... 47 iv
F. Teknik Analisis data ................................................................. 47 BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi data ......................................................................... 50 B. Pemeriksaan Persyaratan Analisis .......................................... 58 C. Pengujian Hipotesis ................................................................ 62 D. Pembahasan ............................................................................. 73 E. Keterbatasan Penelitian........................................................... 79 BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 81 B. Implikasi .................................................................................. 82 C. Saran ........................................................................................ 85 DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 87 LAMPIRAN ................................................................................................ 90
v
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Penyebaran Populasi ........................................................................ 36 2. Penyebaran Populasi Berdasarkan Strata ......................................... 37 3. Hasil Perhitungan Sampel ................................................................ 39 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Strata.............................................. 39 5. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata ........................................... 40 6. Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Uji Coba ........................................... 43 7. Kisi-Kisi Instrumen Setelah Uji Coba ............................................. 45 8. Rangkuman Analisis Keandalan Instrumen ..................................... 46 9. Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja ...................................... 51 10. Hasil Analisis Indikator Variabel Kepuasan Kerja .......................... 52 11. Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah ............. 53 12. Hasil Analisis Indikator Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah . 54 13. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berprestasi .............................. 56 14. Hasil Analisis Indikator Variabel Motivasi Berprestasi................... 57 15. Hasil Analisis Deskriptif .................................................................. 58 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas .................................................... 59 17. Rangkuman Analisis Homogenitas .................................................. 60 18. Rangkuman Hasil Uji Indepedensi Antar Variabel.......................... 61 19. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 Terhadap Y ...................... 62 20. Rangkuman Hasil Analisis Regresi X1 Terhadap Y ........................ 62 21. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 Terhadap Y ...................... 62 22. Rangkuman Hasil Analisis Regresi X2 Terhadap Y ........................ 62 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Ganda X1,X2 terhadap Y ...... 68 24. Rangkuman Hasil Analisis Regresi X1,X2 Terhadap Y .................. 69 25. Kontribusi Prediktor terhadap Y ...................................................... 71 26. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial .............................................. 72
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Skema Faktor-Faktor Kepuasan Kerja .............................................. 5 2. Skema Kerangka Berfikir Variabel Penelitian ................................. 33 3. Gambar Histogram Kepuasan Kerja ................................................ 51 4. Gambar Histogram Kepemimpinan Kepala Sekolah ...................... 54 5. Gambar Histogram Motivasi Berprestasi ......................................... 56 6. Gambar Regresi Linear X1 Terhadap Y ......................................... 64 7. Gambar Regresi Linear X2 Terhadap Y .......................................... 67 8. Gambar Regresi Linear X1, X2, Terhadap Y ................................. 71
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Instrumen Uji Coba .................................................................................. 90 2. Data Uji Coba Kepuasan Kerja ............................................................... 100 3. Data Uji Coba Kepemimpinan Kepala Sekolah ...................................... 101 4. Data Uji Coba Motivasi Berprestasi ........................................................ 102 5. Analisis Data Uji Coba ............................................................................ 103 6. Instrumen Penelitian ................................................................................ 109 7. Data Penelitian ........................................................................................ 118 8. Analisis Data Penelitian ........................................................................... 126
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia pada dasarnya adalah suatu usaha yang terencana dan terarah pada semua aspek kehidupan. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil makmur material dan spritual berdasarkan Pancasila. Tingkat keberhasilan pembangunan itu sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan pembangunan pada sektor pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan akan terlaksana dengan baik, apabila didukung oleh adanya berbagai faktor, seperti: peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, sarana/prasarana, serta adanya peran serta masyarakat. Salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang pendidikan adalah guru. Guru sebagai tenaga pendidik profesional, hendaklah mampu mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang beriman bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sesuai yang diamanatkan oleh UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Agar dapat menjalankan tugas secara profesional, maka guru perlu memiliki empat kompetensi pendidik, yakni: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
1
2
kompetensi sosial, serta kompetensi kepribadian. Dengan adanya kompetensi tersebut, diharapkan guru mampu untuk melaksanakan tugas secara maksimal, sehingga akan membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan.di sekolah. Banyak faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan tugas guru, salah satu diantaranya adalah faktor psikologis yang berkaitan dengan kepuasan kerja. Guru yang merasa puas dengan pekerjaanya akan merasa senang melakukan tugas-tugas yang diembannya, mempunyai komitmen dan loyalitas yang tinggi, mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, mampu mengaktualisasikan diri, serta selalu membina hubungan baik antar sesama guru, kepala sekolah dan masyarakat. Dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi, diharapkan guru dapat meningkatkan prestasi kerja serta produktivitas kerjanya secara optimal. Mengingat begitu pentingnya kepuasan kerja bagi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, maka aspek kepuasan kerja perlu ditingkatkan terus menerus. Berbagai upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja guru seperti, adanya pengakuan terhadap prestasi, kegiatan promosi, pemberian tunjangan/insentif serta berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah termasuk pemerintah daerah Kabupaten Agam, Namun usahausaha tersebut tidak dapat meningkatkan kepuasan kerja guru terutama bagi guru-guru sekolah dasar yang ada di Kecamatan Baso. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, serta informasi dari beberapa kepala sekolah, pengawas serta Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Baso Kabupaten Agam, terindikasi bahwa tingkat kepuasan kerja guru sekolah
3
dasar di Kecamatan Baso masih tergolong rendah. Hal ini pada kenyataannya terlihat bahwa dari 28 sekolah dasar yang ada di Kecamatan Baso, kira-kira 38% dari guru yang ada memperlihatkan sikap kurang puas dalam melaksanakan tugas. Gejala-gejala yang dapat dilihat antara lain, adanya keluhan guru terhadap suasana dan lingkungan kerja guru di sekolah, adanya keluhan guru mengenai ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran, kurangnya pembinaan serta bimbingan dari kepala sekolah maupun pengawas terutama berkaitan dengan penerapan KTSP. Di samping itu terkesan pula, guru kurang merasa senang berinteraksi dengan sesama guru dan kepala sekolah, dan sebagian guru merasa kecewa terhadap cara-cara kepala sekolah dalam pengambilan keputusan. Fenomena di atas tidak bisa dibiarkan terus, karena akan berdampak terhadap peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pendidikan secara umum. Oleh karena itu perlu diteliti dan diketahui faktor-faktor yang menjadikan perasaan kurang puas guru tersebut, sehingga diharapkan dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kepuasan kerja guru tersebut.
B. Identifikasi Masalah Kepuasan kerja merupakan keadaan psikologis seseorang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik yang berasal dari di luar dirinya maupun yang berasal dari dalam diri sendiri.
4
Menurut Herberz yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2007:9) dan Anwar Prabu Mangkunegara (2007:9) terdapat dua faktor yang menyebabkan timbulnya kepuasan atau ketidakpuasan seseorang dengan pekerjaannya, yaitu faktor pemeliharaan (hygiene factors) dan faktor motivator (motivators factors). Faktor pemeliharaan (hygiene) meliputi: administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan bawahan, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status. Sedangkan faktor motivator (motivators factors) meliputi: dorongan /motivasi berprestasi, pengakuan, kemajuan, kesempatan berkembang dan tanggung jawab. Selanjutnya Burt yang dikutip oleh Pandji Anoraga (1998:83) menjelaskan, bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh: (a) faktor hubungan antar karyawan, (b) faktor- faktor individual, (c) faktor-faktor luar. Kahn yang dikutip oleh Panji Anoraga (1988:3) juga menjelaskan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru dalam melaksanakan tugasnya diduga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1) administrasi dan kebijakan organisasi, 2) kualitas pengawasan, 3) hubungan dengan pengawas, 4) hubungan dengan bawahan, 5) upah, 6) keamanan kerja, 7) kondisi kerja, 8) status. 9) dorongan/motivasi berprestasi, 10) kemajuan, 11) kesempatan berkembang, 12) tanggung jawab. 13) faktor hubungan antar karyawan, 14) faktor- faktor individual dan faktor-faktor luar, serta 16) faktor kepemimpinan.
5
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:
hubungan antar pribadi
Kebijakan Organisasi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Motivasi Berprestasi
Kepuasan Kerja
Lingkungan Kerja
Keamanan
promosi Gaji
Gambar 1. Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Motivasi berprestasi yang dimiliki oleh guru di duga berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Pada prinsipnya motivasi berprestasi dapat menjadi pemicu semangat seseorang dalam bekerja. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi di duga akan menghasilkan prestasi kerja yang lebih optimal, sehingga akan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Kreitner dan Kinicki yang dikutip oleh Wibowo (2007:304) dari hasil penelitiannya membuktikan terdapatnya hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan kepuasan kerja. Fenomena yang terlihat di sekolah dasar yang ada di Kecamatan Baso, antara lain adalah: masih rendahnya motivasi berprestasi yang dimiliki oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran, dan sebagian guru ada yang belum menggunakan perangkat dan media dalam kegiatan pembelajaran.
6
Kebijakan yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian penting dalam menciptakan kepuasan kerja bagi warga sekolah. Pengambilan keputusan oleh kepala sekolah yang tepat akan memberi rasa senang bagi seluruh warga sekolah. Menurut Made Pidarta (2005:208) program sekolah bisa berhasil, karena adanya kepuasan dari unsur terkait di sekolah untuk mengerjakannya. Kebijakan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya ketidakpuasan guru dalam pelaksanaan tugasnya.Tetapi kenyataan yang ada di lapangan, masih banyak kebijakan yang diambil dan dilaksanakan oleh sekolah yang kurang tepat, atau kurang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, sehingga mengakibatkan perasaan tidak puas terhadap warga sekolah. Gaji yang diterima juga diduga berdampak terhadap kepuasan kerja guru. Apabila gaji atau kesejahteraan yang diterima sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan serta dapat memenuhi kebutuhan, maka hal itu akan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik sehingga kepuasan kerjan guru dalam melakukan tugasnya juga akan meningkat. Sebaliknya pemberian upah atau gaji yang kurang sesuai diduga akan mengakibatkan kepuasan kerja menurun. Keamanan dalam melaksanakan pekerjaan (rasa aman) sangat dibutuhkan oleh guru. Dengan terciptanya keamanan di lingkungan pekerjaan akan membuat seseorang lebih nyaman dan tenang dalam melaksanakan tugas di sekolah. Sehingga guru akan bekerja tanpa adanya rasa was-was dan takut. Dengan demikian, keamanan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menciptakan kepuasan kerja. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan
7
terlihat bahwa keamanan pada lingkungan sekolah dasar yang ada di Kecamatan Baso umumnya sudah baik. Faktor kondisi lingkungan kerja yang kondusif diduga akan memperlancar pelaksanaan tugas guru. Sekolah yang tertata dengan rapi, ruangan belajar yang bersih, dan penerangan yang cukup membuat guru merasa lega, senang, dan betah menjalankan tugasnya. Pada beberapa sekolah dasar yang ada Kecamatan Baso, teramati lingkungan pekerjaan yang kurang memuaskan, seperti: keadaan kantor dan ruangan kelas yang berantakan, penataan ruangan yang kurang tepat, pencahayaan yang kurang memadai, halaman sekolah yang gersang, serta fasilitas WC yang kurang baik. Kesemuanya ini bermuara pada menurunnya kepuasan kerja dan pada pada gilirannya akan menurunkan kinerja guru. Kepemimpinan kepala sekolah turut mempengaruhi kepuasan kerja guru. Kepala sekolah yang dapat melaksanakan fungsi kepemimpinannya dengan baik serta mampu membina hubungan kerjasama yang harmonis di sekolah, akan menumbuhkan rasa senang dan nyaman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru juga akan bersemangat bekerja, apabila kepala sekolah memfasilitasi kebutuhan yang mereka perlukan terutama berkaitan dengan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran akan terlaksana dengan baik. Fenomena yang tampak di sekolah, kepemimpinan kepala sekolah atau cara kepala sekolah membina, membimbing, dan memotivasi guru, kurang memuaskan bagi guru.
8
Hubungan antar pribadi di sekolah, baik hubungan guru dengan kepala sekolah maupun sesama guru yang menunjukkan sikap bersahabat, saling pengertian, saling membantu, dan suasana hubungan kerja yang dilandasi rasa kekeluargaan menjadikan guru merasa senang dan puas dalam bekerja. Perasaan puas tersebut membuat guru betah dengan pekerjaannnya serta dapat membangkitkan motivasi dan kreativitas mereka untuk meningkatkan mutu kerja baik proses maupun hasil secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, ternyata banyak faktor yang diduga berkonstribusi terhadap kepuasan guru. Namun dengan segala keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari segi kemampuan, biaya, waktu dan tenaga, maka belum memungkinkan semua aspek tersebut dapat dijadikan sebagai kajian dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti hanya
membatasi
pada
faktor
kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi. Alasan pemilihan kedua faktor tersebut adalah karena kedua faktor tersebut yang tampak dominan bermasalah di lapangan dan diduga berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru pada sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
9
1. Seberapa besar kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso? 2. Seberapa besar konstribusi motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso ? 3. Seberapa besar kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso?
E.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan: 1. Besarnya konstribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso. 2. Besarnya konstribusi motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso. 3. Besarnya
konstribusi
kepemimpinan
kepala
sekolah
dan
motivasi
berprestasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermamfaat bagi pihak-pihak berikut ini:
10
1. Guru sekolah dasar di Kecamatan Baso sebagai sumber inspirasi untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 2. Kepala sekolah dasar Kecamatan Baso untuk dapat menambah wawasan kepemimpinannya dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja guru guna meningkatkan mutu pendidikan. 3. Pengawas sekolah sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran dalam rangka membenahi kepemimpinan kepala sekolah sehubungan dengan tugas kepala sekolah dalam melakukan pembinaan, bimbingan serta memotivasi guru agar dapat mencapai kepuasan kerja. 4. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan imformasi atau rujukan awal dalam melakukan penelitian yang relevan.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis 1. Kepuasan Kerja a. PengertianKepuasan Kerja Pengertian kepuasan kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:302) adalah “Prihal yang menyatakan rasa senang dan lega”. Hornby (1974:125) juga mengemukakan bahwa “Kepuasan kerja adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang merasa lega, dan senang karena situasi dan kondisi kerja yang dapat memenuhi segala kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan dan harapannya”. Selanjutnya Sondang Siagian (1995:295) mengemukakan bahwa “Kepuasan kerja adalah suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaannya”. T. Hani Handoko (1997:193) mendefinisikan bahwa “Kepuasan kerja adalah keadaan
emosional
yang
menyatakan
kesenangan
atau
tidak
menyenangkan sesorang terhadap pekerjaannya”. Robbins yang dikutip oleh Husaini Usman (2008:464) mengartikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Sikap individu bisa menyangkut puas dan tidak puasnya mereka terhadap pekerjaannya.“ Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan di atas, Veithrizal Rivai (2006:249) juga menjelaskan bahwa “Kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerja tentang seberapa jauh pekerjaannya secara
11
12
keseluruhan dapat memuaskan kebutuhannya”. Davis dan Newstrom yang dikutip oleh Husaini Usman (2008:465) menyatakan “Kepuasan kerja adalah suatu kesenangan atau ketidak senangan terhadap pekerjaan yang dipilihnya dan kepuasan itu sifatnya berubah-ubah.” Maksudnya pekerjaan yang dipilihnya itu ada yang memberikan kesenangan dan ada pula yang tidak menyenangkan. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan dalam diri seseorang yang menyatakan perasaan senang, lega dan tidak mengeluh terhadap pekerjaandan lingkungan kerjanya.
b. Pentingnya Kepuasan Kerja Bagi Guru Mulyasa (2005:45) menyebutkan bahwa guru berperan sebagai motor penggerak pada suatu sekolah, karena guru mempunyai beban tugas dan kewajiban yang berat, yaitu sebagai pengajar, pendidik dan manajer di kelasnya. Dalam mengemban tugas dan kewajiban yang berat tersebut, guru perlu mempunyai kondisi emosional yang stabil dan menyenangkan. Hal
itu
diperlukan
untuk
dapat
melakukan
semua
tugas
dan
tanggungjawabnya dengan baik. Di antara kondisi emosional tersebut terkait dengan perasaan puas dalam melakukan tugasnya. Lebih jauh Mulyasa (2005:51) menjelaskan bahwa guru yang merasa puas dengan pekerjaannya akan melakukan tugas dan tanggungjawab sebaik-baiknya sehingga hasil kerjanya juga cendrung akan menjadi baik. Hasil kerja guru
13
yang baik akan berdampak pada efektivitas pencapaian tujuan pendidikan dan mutu pendidikan. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa semakin terpenuhi kepuasan kerja guru, maka semakin tinggi kinerja guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dan makin efektif pencapaian tujuan pendidikan. Sebaliknya jika kepuasan kerja tidak terpenuhi, maka kinerja guru akan semakin menurun dalam melaksanakan tugas dan pencapaian tujuan pendidikan akan makin kurang efektif. Dengan demikian, kepuasan kerja guru sangat penting dan perlu diperhatikan oleh kepala sekolah.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Herberz yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2007:9) melalui “Teori Dua Faktor” menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan timbulnya kepuasan atau ketidakpuasan seseorang dengan pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan faktor pemeliharaan (hygiene factors) dan faktor motivator
(motivators factors). Faktor hygiene
meliputi: administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan bawahan, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status. Sedangkan faktor pemotivasian meliputi: dorongan berprestasi (motivasi berprestasi), pengakuan, pekerjaan yang menarik, pekerjaan yang penuh tantangan kemajuan, kesempatan berkembang dan tanggung jawab.
14
Selanjutnya Burt yang dikutip oleh Panji Anoraga (1998:83) menyatakan bahwa faktor-faktor yang ikut mempengaruhi kepuasan kerja adalah: a) faktor hubungan antar karyawan, seperti: hubungan antar manejer dengan karyawan, sugesti dengan teman sekerja, emosi dan situasi kerja, b) faktor-faktor individual, antara lain: sikap, umur, dan jenis kelamin, dan c) faktor-faktor luar yang berkaitan dengan keadaan keluarga karyawan, rekreasi, serta pendidikan. Sejalan dengan pendapat di atas, Fathoni(2006:36) juga mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dapat berupa: imbalan yag layak baik berupa insentif maupun gaji, penempatan sesuai keahlian, berat ringannya pekerjaan, situasi lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan serta sikap terhadap pekerjaan. Robbin yang dikutip oleh Husaini Usman (2008:466-467) menyatakan, terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor tersebut antara lain: pekerjaan yang menantang, imbalan yang setimpal, kondisi kerja yang mendukung, serta mitra kerja yang mendukung. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan, bahwa kepuasan kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) administrasi dan kebijakan organisasi, (2) kualitas pengawasan, (3) hubungan dengan pengawas, (3) hubungan dengan bawahan, (4) upah atau imbalan, (5) keamanan kerja, (6) kondisi kerja, (7) status. (8) dorongan/motivasi berprestasi, (9) kemajuan, (10)
15
kesempatan untuk berkembang, (11) tanggung jawab, (12) insentif/gaji, (13) penempatan sesuai keahlian, (14) berat ringannnya pekerjaan, (15) situasi
lingkungan
pekerjaan,
(16)
peralatan
yang
menunjang
pelaksanaan pekerjaan, (17) kepemimpinan, (18) mitra kerja, (19) tantangan pekerjaan, serta (20) sikap terhadap pekerjaan.
d. Teori Kepuasan Kerja Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai kepuasan kerja.Di antara teori tersebut adalah teori harapan, teori dua faktor, dan teori pemenuhan kebutuhan. 1) Teori Harapan Teori harapan dikemukakan oleh Vroom. Menurut Vroom yang dikutip Sondang P. Siagian (2002:116) bahwa seseorang akan merasa puas apabila harapan-harapan atau tujuan-tujuan pribadinya terpuaskan. Dengan kata lain, apabila seseorang melaksanakan suatu pekerjaan kemudian pekerjaan itu mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan harapan/tujuannya, maka dia akan merasakan kepuasan terhadap kerjanya. Sebaliknya, meskipun dalam melaksanakan suatu pekerjaan seseorang sudah diberi ganjaran, tetapi ganjaran tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka dia tidak akan merasakan kepuasan dalam bekerja. Teori harapan memfokuskan pada tiga macam bentuk hubungan, yaitu: (1) hubungan upaya yang dilakukan dengan kinerja, yaitu
16
kemungkinan menurut persepsi seseorang berdasarkan upaya yang perlu dilakukan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik , (2) hubungan kinerja dengan ganjaran yang diperoleh, yaitu sejauh mana kadar keyakinan seseorang tentang tingkat kinerja yang akan dapat mendorong tercapainya hasil yang diinginkan, (3) hubungan ganjaran dengan tujuan pribadi, yaitu sejauh mana nilai ganjaran organisasi dapat memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seseorang atau potensi daya tarik ganjaran-ganjaran untuk seseorang itu. 2) Teori Dua Faktor Teori dua faktor yang dikemukakan oleh Herberg dan yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2004:121) mengatakan bahwa ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi timbulnya kepuasan dan ketidak puasan seseorang terhadap pekerjaannya, yaitu faktor
pemeliharaan
(hygiene
factors)
dan
faktor
motivator
(motivativator factors).Faktor hygiene meliputi: administrasi dan kebijakan
organisasi,
kualitas
pengawasan,
hubungan
dengan
pengawas, hubungan dengan bawahan, upah, keamanan kerja, kondisi kerja, dan status. Sedangkan faktor motivator meliputi: dorongan berprestasi, pengakuan, pekerjaan yang menarik, pekerjaan yang penuh tantangan, kemajuan, kesempatan berkembang dan tanggung jawab. Faktor motivator merupakan faktor-faktor yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja. Terpenuhinya faktor ini akan menimbulkan kepuasan, namun tidak terpenuhinya faktor ini tidak
17
selalu mengakibatkan ketidakpuasan.Sedangkan faktor pemeliharaan (hygiene
factors)
adalah
faktor-faktor
yang
menjadi
sumber
ketidakpuasan bagi seseorang dalam bekerja. 3) Teori Hirearki Kebutuhan Maslow yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2004:121) mengemukakan bahwa ada lima tingkatan kebutuhan manusia dari tingkat yang paling rendah sampai pada tingkat paling tinggi, Tingkatan kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan: fisiologis, keselamatan, ingin diterima sebagai anggota kelompok, kebutuhan akan penghargaan serta aktualisasi diri. Menurut teori ini, kepuasan kerja seseorang bergantung kepada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan mereka. Mereka akan merasa puas, apabila ia mendapat apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan terpenuhi, maka akan makin puas pula orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan tidak terpenuhi, maka seseorang tidak akan merasa puas. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka peneliti memilih beberapa indikator yang menjadi aspek ukur kepuasan kerja pada penelitian ini, yakni: (1) rasa senang terhadap pekerjaan, (2) rasa lega atas kemampuan melakukan pekerjaan, (3) rasa puas atas hasil yang dicapai, dan (4) sikap tidak mengeluh terhadap tantangan kerja.
18
2.Kepemimpinan Kepala Sekolah a. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan berbeda-beda dikemukakan oleh para ahli. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat berikut. Menurut Robbins yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2007:55) “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok agar tercapai tujuan yang diharapkan. Selanjutnya Komaruddin (1992:11) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah“ Kegiatan untuk menstimulasi dan memotivasi bawahan agar dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.” Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Farland yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2004:54) “Kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Burhanuddin yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2003:63) menjelaskan kepemimpinan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kepemimpinannya untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya mau bekerja dengan penuh semangat. ”Robbins yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2007:5) juga mendefinisikan bahwa “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok agar tercapai tujuan yang diharapkan.” Selanjutnya Samsudin (2006:287) mengemukakan bahwa “Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan
19
menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Wahyudi (2009:120) juga mendefinisikan kepempimpinan sebagai kemampuan seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja terutama dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang pemimpin untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya mau bekerja dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan pengertian kepemimpinan di atas, maka yang dimaksud dengan kepemimpinan kepala sekolah adalah usaha yang dilakukan kepala sekolah untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan semua warga sekolah yang dipimpinnya untuk mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan yang akan menentukan bagaimana tujuan sekolah dan pendidikan umumnya
20
direalisasikan. Menurut Adair (1994:103) fungsi kepemimpinan adalah:(1) merumuskan tugas, (2) menyusun perencanaan, (3) mengarahkan, (4) pengendalian, (5) evaluasi, (6) memberi dorongan, (7) menngorganisasi, dan (8) memberi contoh. Dengan melaksanakan delapan fungsi kepemimpinan tersebut, maka seorang pemimpin akan disenangi oleh bawahannya, dan dapat dijadikan sebagai suri tauladan yang baik bagi mereka. Wahjosumidjo (2007:105) fungsi kepemimpinan
kepala sekolah
dalam kehidupan sekolah adalah sebagai berikut: 1) Kepala sekolah berfungsi sebagai penengah dan pengambil keputusan dengan bijaksana. 2) Kepala sekolah berfungsi memberikan arahan dan saran kepada guru, karyawan, dan siswa. 3) Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memenuhi atau menyediakan yang diperlukan oleh para guru, staf, dan siswa, baik berupa dana, peralatan, waktu, bahkan suasana yang mendukung. Tanpa adanya dukungan yang disediakan oleh kepala sekolah, sumber daya manusia yang ada tidak mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik. 4) Kepala sekolah berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, staf, dan siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 5) Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat menciptakan rasa aman di dalam lingkungan sekolah, sehingga para guru, staf, dan siswa dalam
21
melaksanakn tugasnya merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah, kekhawatiran, serta memperoleh jaminan keamanan dari kepala sekolah. 6) Seorang kepala sekolah selaku pemimpin akan menjadi pusat perhatian, artinya kepala sekolah harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi bawahannya. 7) Kepala sekolah pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para guru, staf, staf, dan siswa. Kepala sekolah harus selalu dapat membangkitkan semangat, sikap percaya diri terhadap guru, staf, dan siswa sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah secara antusias, bekereja secara bertanggung jawab kea rah tercapainya tujuan sekolah. 8) Kepala sekolah berfungsi memberikan motivasi kepada staf, guru, dan siswa dengan memberikan penghargaan (reward) sehingga mereka akan lebih bersemangat dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Berdasarkan penjelasan di atas, fungsi kepemimpinan kepala sekolah harus diwujudkan dalam interaksi dengan personil sekolah dalam kehidupan di sekolah setiap hari. Selanjutnya Veitrizal Rivai (2006:53) membedakan lima fungsi kepala sekolah: 1) Fungsi instruksi, fungsi ini brsifat satu arah. Seorang pemimpin adalah sebagai komunikator yang merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. 2) Fungsi konsultasi, fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Konsultasi dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed
22
back) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. 3) Fungsi partisipasi, partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. 4) Fungsi delegasi, fungsi ini dilakukan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Jadi fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. 5) Fungsi
pengendalian,
fungsi
pengendalian
bermaksud
bahwa
kepemimpinan yang efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara
tararah
dan
dalam
koordinasi
yang
efektif,
sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan secara optimal. Fungsi kepemimpinan di atas dapat dilaksanakan kepala sekolah dalam memimpin guru sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Dengan
terlaksananya
fungsi
kepemimpinan
tersebut
sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan secara optimal.
c. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah untuk menggerakkan, mengarahkan, dan mempengaruhi anggota organisasi sekolah sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan menjadi lebih baik. Panji Anoraga (1992:270)
23
mengemukakan bahwa yang dapat dijadikan kriteria kepemimpinan yang efektif dari kepala sekolah adalah hasil kerjasama atau prestasi kelompok yang dipimpin.Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya saja, tetapi juga bisa menjamin bahwa para bawahannya tersebut dapat bekerja dengan seluruh kemampuan mereka. Selanjutnya Davis dan Thomas yang dikutip oleh Wahyudi (2009:63) berpendapat bahwa kepala sekolah efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) mempunyai jiwa kepemimpinan dan mampu memimpin sekolah, (2) memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, (3) mempunyai keterampilan sosial, dan (4) professional dan kompeten dalam bidang tugasnya. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka yang dijadikan indikator kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah: (1) memberikan bimbingan terhadap guru, (2) memberikan dorongan, (3) memberikan arahan terhadap pelaksanaan tugas guru, serta (4) menggerakkan guru untuk dapat bekerja lebih baik.
3. Motivasi Berprestasi a. Pengertian Sebelum membicarakan motivasi berprestasi, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian motivasi itu sendiri. Menurut Panji Anoraga (1998:35) motivasi sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Sondang P. Siagian (1995:138), mengemukakan bahwa motivasi adalah
24
“Daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Gray yang dikutip oleh J. Winardi (2002:2) menjelaskan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya antuasiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya dilihat pula pengertian motivasi berprestasi, menurut McClelland yang dikutip oleh Alex Sabur (2003:285) motivasi berprestasi adalah suatu daya dalam diri manusia untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien dari pada kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya. Selanjutnya McClelland yang dikutip oleh Wisdar (2008:38) juga mengemukakan, bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai hasil atau prestasi yang terbaik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi berprestasi seorang guru merupakan dorongan yang ada pada diri guru tersebut, sehingga dia mau bekerja keras untuk
25
mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan harapan mencapai prestasi. Prestasi yang dicapai menimbulkan rasa bahagia sehingga kepuasan kerja meningkat. Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan atau keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melaksanakan kegiatan dengan sebaikbaiknya sehingga mencapai prestasi terbaik dilakukan melalui usaha atau kerja keras, penuh tanggung jawab, gigih serta ketekunan.
b. Pentingnya Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi sangat dibutuhkan oleh setiap guru dalam melakukan tugasnya, karena semakin tinggi motivasi berprestasi dimiliki seorang guru, maka semakin efektif pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukannnya.
Robbins
(1996:34)
menyatakan
bahwa
orang
yang
mempunyai dorongan yang kuat untuk berhasil akan bergiat untuk mencapai prestasi bagi dirinya, bukan untuk ganjaran sukses itu semata-mata. Dia mempunyai hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efesien dari yang telah ia lakukan sebelumnya. Dorongan inilah yang disebut sebagai kebutuhan akan prestasi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa motivasi berprestasi merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang guru, karena guru yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan melaksanakan tugas
26
dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran siswa menjadi lebih optimal, dan kinerja guru menjadi lebih baik.
c. Teori Motivasi Ada beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain: teori hirarkhi kebutuhan, teori ERG, dan teori motivasi berprestasi oleh McClelland. 1) Teori Hierarki Kebutuhan Teori hierarki kebutuhan dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow yang dikutip oleh Husaini Usman (2008:249-254), terdapat lima tingkatan kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan yang paling rendah sampai pada kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan itu terdiri dari:kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan (Safety Needs), kebutuhan sosial (Sosial Needs), kebutuhan penghargaan (Esteem Needs), dan kebutuhan aktualisasi diri atau realisasi diri. Menurut teori ini, manusia akantermotivasi untuk melakukan sesuatu pekerjaannya, apabila kebutuhannya terpenuhi. Jika kebutuhan tingkat paling rendah telah terpenuhi, maka orang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tingkat kedua, dan demikian seterusnya. 2) Teori ERG (Exixtence-Relatedness-Growth) Teori ini dikemukakan oleh Alderfer.Menurut Alderfer yang dikutip oleh Winardi (2002:78-79) pada hakikatnya manusia memiliki tiga macam kelompok kebutuhan utama yang tersusun secara hirearkis, yaitu:
27
(1) kebutuhan akan keberadaan (existence)yang disingkatdengan huruf E, berhubungan dengan kebutuhan dasar (meliputi kebutuhan fisik dan keamanan), (2) kebutuhan akan afiliasi/keterkaitan (relatedness), disingkat R,
menekankan
akan
pentingnya
hubungan
antar
individu
dan
bermasyarakat (meliputi kebutuhan akan cinta kasih sayang serta penghargaan diri), dan (3) kebutuhan akan kemajuan/perkembangan (growth), disingkat G, berhubungan dengan keinginan seseorang untuk tumbuh, berkembang, dan meningkatkan kemampuan pribadinya. Menurut teori ini, manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan penghargaan dari orang lain (existence). Di samping itu sebagai makhluk sosial, manusia juga ingin bergaul dan berhubungan dengan orang lain (relatedness), serta ingin selalu untuk meningkatkan taraf hidupnya menuju kesempurnaan atau ingin selalu berkembang (growth).
3) Teori Motivasi Berprestasi Teori motivasi berprestasi dikemukakan oleh McClelland. Menurut McClelland yang dikutip oleh Miftah Toha (2009:235) bahwa manusia pada hakekatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi di atas kemampuan orang lain. Selanjutnya McCelland juga menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga kebutuhan paling utama untuk memahami motivasi, yaitu: (1) kebutuhan akan prestasi (need of achievement)yakni dorongan dari dalam diri untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan
28
dalam upaya mencapai tujuan (2) kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation) yakni dorongan untuk berhubungan dengan orang lain untuk memiliki sahabat sebanyak-banyaknya dengan ramah dan akrab, dan (3) kebutuhan akan kekuasaan (need of power) yakni dorongan untuk mempengaruhi orang lain agar tunduk kepada kehendaknya. Berdasarkan uraian teori motivasi berprestasi di atas dapat disimpulkan bahwa manusia dalam kehidupannya memiliki tiga kebutuhan yang paling utama, yakni: kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi serta kebutuhan akan kekuasaan.
d. Ciri – Ciri Motivasi Berprestasi Tinggi Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi, memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut McClelland yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2004:32) ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi berprestasinya tinggi adalah: (1) bertanggung jawab atas segala perbuatannya, mengaitkan diri pada karier atau hidup masa depan, tidak menyalahkan orang lain dalam kegagalannya, (2) berusaha mencari umpan balik atas segala perbuatannya, selalu bersedia mendengarkan pendapat orang lain sebagai masukan dalam memperbaiki dirinya, (3) berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan (menantang dan terwujud) melebihi orang lain, lebih unggul, ingin menciptakan yang terbaik,(4) berusaha melakukan sesuatu secara inovatif dan kreatif (sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak ada duanya), (5) pandai mengatur waktunya, yang dapat dikerjakan sekarang tidak
29
ditunda untuk hari esok, (6) bekerja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai. Selanjutnya Winardi (2002:85) juga menjelaskan tentang tiga cirri umum dari orang-orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yakni: mampu mengerjakan tugas dengan derajat kesulitan moderat, menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan mereka menginginkan lebih banyak umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah. Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi indikator motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah: (1) keinginan untuk berhasil, (2) kerja keras, (3) bertanggung jawab, (4) kegigihan, dan (5) ketekunan.
B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum ini, dapat melengkapi informasi yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Hasil penelitian sebelum ini adalah sebagai berikut: 1. Wisdar (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Konstribusi Motivasi Berprestasi dan Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Muaro Bungo”, menyimpulkan bahwa variabel motivasi berprestasi memberikan konstribusi terhadap kepuasan kerja guru Sekolah Menengah Atas sebesar 21%.
30
2. Amzad (2001), dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Motivasi Berprestasi dan Pelaksanaan Supervisi terhadap Kepuasan Kerja Guru-guru Madrasah Aliyah Al-Jami’yatul Wasyliyah Kecamatan Sei Rampah Sumatera Utara”, menyimpulkan bahwa variabel motivasi berprestasi memberikan konstribusi terhadap kepuasan kerja Guru -guru Madrasah Aliyah Al-Jami’yatul Wasyliyah sebesar 38,87%. Penelitian Amzad ini memiliki dua variabel yang sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu variabel motivasi berprestasi. 3. Marwan (2008) dengan penelitiannya yang berjudul “ Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Kota Sawah Lunto”, menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi secara signifikan sebesar 9,4% terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri Sawah Lunto. 4. Delviati
(2009),
dengan
penelitiannya
yang
berhudul“Kontribusi
Pengembangan Diri dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam”, menyimpulkan bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah memberikan konstribusi terhadap kepuasan kerja Guru sekolah dasar di Kecamatan Sungai Pua sebesar 6,5%. Penelitian Delviati ini memiliki dua variabel yang sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu variabel kepemimpinan kepala sekolah dan kepuasan kerja.
31
C. Kerangka Pemikiran 1. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru Kepemimpinan merupakan usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan sungguhsungguh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila kepala sekolah memimpin dengan pola kepemimpinan yang tepat dan dapat memupuk rasa senang akan dapat menciptakan hubungan antar pribadi yang harmonis, terjalinnya rasa perasaudaraan yang erat. Perasaan senang itu pertanda guru merasa puas dengan hasil kerjanya. Semakin nyaman perasaan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin meningkat pula kepuasan guru terhadap pekerjaannya. Berdasarkan uraian di atas dapat diyakini bahwa kepemimpinan kepala sekolah akan berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru. Disamping itu kepemimpinan sekolah yang efektif dapat menjadikan guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan hasil kerjanya juga akan baik dan optimal. Dengan adanya hasil kerjanya yang optimal, maka akan menimbulkan kepuasan kerja bagi guru. Hal ini diperkuat dengan pendapat Khan yang dikutip Panji Anoraga (1988:3) yang menyatakan bahwa kepemimpinan akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian Delviati (2009) juga mengungkapkan
32
bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Besarnya kontribusi 6,5 % terhadap kepuasan kerja guru.
2. Kontribusi Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru Guru yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi cenderung bekerja atau melakukan tugasnya dengan bersemangat, bertanggung jawab, tak kenal menyerah dalam menghadapi masalah kerja, memiliki obsesi untuk berhasil dan cenderung berhasil.Keberhasilan yang diraih guru dapat menimbulkan kepuasan batin, kebanggaan, dan rasa senang bagi mereka dalam melaksanakan tugas. Prestasi yang dicapai akan menimbulkan rasa bahagia sehingga kepuasan kerja akan meningkat. Hasil penelitian Wisdar (2008) juga membuktikan bahwa motivasi berprestasi merupakan faktor yang memberikan sumbangan yang signifikan sebesar 21% terhadap kepuasan kerja guru. Berdasarkan kajian di atas, peneliti meyakini bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi seorang guru, semakin besar peluang untuk berhasil, yang pada gilirannya menimbulkan kepuasan dalam bekerja. Dengan kata lain, motivasi berprestasi diyakini akan berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru.
33
Uraian di atas telah menjelaskan bahwa faktor kepemimpinan dan motivasi berprestasi secara sendiri-sendiri diyakini akan berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru.
3. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Secara Bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja Guru Apabila guru memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan didukung pula dengan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, makin diyakini guru akan merasa puas dalam melaksanakan tugas. Berdasarkan uraian di atas, diyakini bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru secara bersama-sama akan berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru. Gambaran secara skematis kerangka berpikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. r.x y 1,
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) R.x1,
Motivasi Berprestasi (X2)
x2, y
r.x2, y
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Kepuasan Kerja (Y)
34
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru. 2. Motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru. 3. Kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersamasama berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, jenis penelitian expost-facto melalui pendekatan analisis korelasional. Penelitian ini menempatkan variabel penelitian atas dua kelompok variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi, sedangkan variabel terikat adalah kepuasan kerja guru. Penelitian ini untuk mengungkapkan kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi terhadap kepuasan kerja guru, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama di sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah semua guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Baso yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah populasi 207 orang. Jumlah tersebut tersebar pada empat gugus, yaitu Gugus I, Gugus II, Gugus III, dan Gugus IV. Anggota populasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
35
36
Tabel 1. Penyebaran Populasi pada Masing-masing Gugus Jumlah Populasi No
Nama Gugus
1
GUGUS I
LK 3
PR 64
JML 67
2
GUGUS II
4
34
38
3
GUGUS III
8
43
51
4
GUGUS IV
4
45
51
Jumlah
19
186
207
Sumber: UPT Pendidikan TK/SD dan Luar Sekolah Kecamatan Baso tahun 2010
2. Sampel Mengingat populasi cukup besar dan waktu penelitian terbatas, supaya penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, maka perlu diambil sejumlah sampel yang mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified proportional random sampling karena populasi yang akan diteliti tidak homogen dan berstrata. Sugiyono (2008:120) juga menyatakan bahwa teknik stratified proportional random sampling dapat digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Pengambilan sampel dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: a) mengidentifikasi strata dalam populasi, b) menghitung masing-masing proporsi strata, c) menentukan ukuran sampel, dan d) menentukan subjek yang dijadikan responden. Langkah-langkah penetapan sampel tersebut, dapat dilihat pada uraian berikut:
37
a. Identifikasi Populasi Berdasarkan Strata Berdasarkan data yang diperoleh di UPT Pendidikan Kecamatan Baso, strata populasi yang diduga berpengaruh pada masalah yang diteliti adalah tingkat pendidikan dan masa dinas dan karena itu perlu dipertimbangkan dalam pengambilan sampel penelitian. Jenjang pendidikan guru dibedakan atas ≥S1 dan <S1, sedangkan masa dinas, dibedakan atas ≥15 tahun dan <15 tahun. Sebaran populasi berdasarkan strata dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Penyebaran Populasi Berdasarkan Strata Pendidikan dan Masa Kerja < S1
≥S1
Total
GUGUS <15th
>15th
Jml
<15th >15th
Jml
<15th
>15th
Jml
I
11
15
26
6
35
41
17
50
67
II
8
8
16
5
17
22
13
25
38
III
12
10
22
4
25
29
16
35
51
IV
16
10
26
5
20
25
21
30
51
Jumlah
47
43
90
20
97
117
67
140
207
Sumber: UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Baso tahun 2010
b. Proporsi Masing-masing Strata Besarnya proporsi untuk masing-masing strata dapat dilihat pada uraian berikut:
38
1) Untuk strata jenjang pendidikan adalah: ≥S1 = 85 orang
p1 = 85/207= 0,43
<S1 = 119 orang
q1 = 119/207=0,57
2) Untuk strata masa kerja adalah: Masa Kerja ≥15 tahun = 140 orang
p2 =140/207=0,68
Masa Kerja < 15 tahun = 67 orang
q2 = 67/207 =0,32
c. Menentukan Besaran Sampel Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Cochran (1977) sebagai berikut: no = t². p.q d2 Kamars (2001) menjelaskan, jika jumlah sampel (no) lebih besar dari 5% dari jumlah populasi, maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus koreksi: n =
no
1+ no N Keterangan: no = besar sampel pada tahap pertama/sebelum dikoreksi n
= besar sampel pada tahap kedua/setelah dikoreksi
N = Jumlah populasi penelitian t = Besarnya harga z sesuai dengan taraf signifikan = 0,05 Z = 1,96
39
P = Besarnya proporsi kelompok dalam starata q = (1-p) d = Besarnya kekeliruan sampel dalam hal ini diambil angka 10% Tabel 3. Hasil Perhitungan Sampel No.
Klasifikasi Strata
p
q
no
n
1
Tingkat pendidikan
0,43
0,57
93
64
2
Masa Kerja
0,68
0,32
84
60
Jumlah sampel yang diambil adalah sampel minimal yang ditetapkan dari angka terbesar dari perhitungan di antara kedua strata, yaitu 64. Maka untuk pendistribusian responden terpilih secara proporsional disajikan kedalam tabel sesuai strata. Jumlah responden yang ditetapkan (n) adalah: 64/207 x 100% = 30% populasi. Jumlah sampel berdasarkan strata disajikan pada Tabel 4 berikut: Tabel 4.Distribusi Sampel Berdasarkan Strata Pendidikan < S1
GUGUS
Total
≥S1
< 15th
> 15th
< 15th
> 15th
I
1
8
1
11
21
II
-
3
1
7
11
III
2
6
2
6
16
IV
1
6
1
8
16
Jumlah
4
23
5
32
64
40
d. Menentukan Subjek Penelitian Dari hasil perhitungan sampel diperoleh sampel 64 orang atau 30% dari jumlah populasi. Masing-masing anggota seluruh populasi seperti Tabel 3 dipilih untuk menjadi anggota sampel setara 30% anggota seluruh populasi, yang dilakukan secara random dengan teknik undian, sehingga diperoleh proporsi sampel seperti Tabel 5 diatas. Tabel 5. Penyebaran Sampel Penelitian Berdasarkan Strata Gugus
Pendidikan
Gugus I Jml I Gugus II Jml II Gugus III Jml III Gugus IV Jml IV
Sampel 30%
Pembulatan
≥ S1 = 50 < S1 = 17
15,6 5,27
16 6
67
20,87
21
≥ S1 = 25
6,5
7
< S1 = 13
3,9
4
38
11,0
11
≥ S1 = 35
10,5
11
< S1 = 16
4,8
5
51
15,3
16
≥ S1 = 30
9,0
9
< S1 = 21
6,6
7
51
15,81
16
Jumlah
64
C. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan dalam diri guru yang menyatakan perasaan senang, puas, lega, dan tidak mengeluh terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Indikator kepuasan
41
kerja yang akan diukur dalam penelitian ini adalah: (1) rasa senang terhadap pekerjaan, (2) perasaan lega untuk melakukan pekerjaan, (3) rasa puas atas hasil yang dicapai, dan(4) sikap tidak mengeluh terhadap tantangan kerja. 2. Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan kepala sekolah untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru yang dipimpinnya untuk mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator kepemimpinan kepala sekolah yang diukur dalam penelitian ini adalah: (1) melakukan bimbingan terhadap guru, (2) memberikan dorongan, (3) memberikan arahan terhadap guru, dan (4) menggerakkan guru. 3. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan atau keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai prestasi terbaik yang dilakukan melalui usaha atau kerja keras, penuh tanggung jawab, kegigihan serta ketekunan. Indikator motivasi berprestasi yang diukur dalam penelitian ini adalah : (1) keinginan untuk berhasil, (2) kerja keras, (3) bertanggungjawab, (4) kegigihan, dan (5) ketekunan.
42
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dari ketiga variabel dalam penelitian ini adalah angket model Skala Likert. Angket disusun dengan menggunakan lima alternatif jawaban, yakni: SL=Selalu, SR=Sering, KK=Kadang-Kadang, JR=Jarang, dan TP=TidakPernah untuk mengukur frekwensi tindakan atau prilaku. Sedangkan untuk mengukur opini (pendapat) maka alternatif jawaban yang digunakan adalah: SS= Sangat Setuju, S= Setuju, RR= Ragu-ragu, TS=Tidak Setuju,dan STS= Sangat Tidak Setuju. Masing-masing alternatif jawaban diberi bobot 5-4-3-2-1 untuk pernyataan positif. Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negatif diberi bobot 1-2-3-4-5 Penyusunan intrumen penelitian dilakukan dengan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut: (a) menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator, (b) menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indikator, (c) melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, (d) melakukan uji coba untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas intrumen yang disusun sesuai dengan kisi-kisi intrumen.Dalam menyusun kuesioner mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (1) menghindari pertanyaan atau pernyataan yang meragukan, (2) menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menimbulkan rasa curiga atau antipati. Kisi-kisi instrument dapat dilihat padaTabel 6.
43
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Ujicoba No
Variabel
1
Kepuasan Kerja 1. Rasa senang terhadap pekerjaan 2. Rasa lega untuk melakukan pekerjaan 3. Rasa puas atashasil yang dicapai 4. Sikap tidak mengeluh terhadap tantangan kerja Kepemimpinan 1. Melakukan bimbingan Kepala Sekolah terhadap guru 2. Memberikan dorongan 3. Mengarahkan guru 4. Menggerakkan guru Motivasi 1. Keinginan untuk berhasil Berprestasi 2. Bekerja keras 3. Tanggungjawab 4. Kegigihan 5. Ketekunan
2
3
Indikator
Nomor Butir 1 - 10
Jumlah Butir 10
11 - 20 10 21 - 29 9 30 - 40 11 1 - 10
10
11 - 21 22 - 30 31 - 40 1 - 8 9 - 16 17 - 24 25- 32 33 - 40
11 9 10 8 8 8 8 8
Uji coba intrumen dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: penentuan responden uji coba, pelaksanaan uji coba, dan menganalisis hasil uji coba untuk menguji validitas dan reliabelnya. a. Penentuan Responden Uji Coba Responden dalam uji coba intrumen diambil dari anggota populasi di luar anggota sampel penelitian. Pengambilan responden uji coba dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan proporsi masing-masing strata yang terdapat dalam populasi. Jumlah responden untuk uji coba intrumen sebanyak 30 orang. Jumlah ini dianggap cukup sebagai responden uji coba dan ditetapkan secara proporsional dari keempat gugus sekolah, sehingga mewakili jumlah populasi.
44
b. Pelaksanaan Uji Coba Ujicoba instrument dilaksanakan.pada tanggal 20 – 30 September 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui responden uji coba secara langsung ke sekolah-sekolah tempat mereka bertugas serta memberikan angket yang akan diisi dan mengambilnya kembali setelah semua jawaban diisi responden. c. Analisis Data Hasil Uji Coba Analisis data ujicoba dilakukan untuk mengetahui keandalan dan kesahihan instrument dengan bantuan program Monas Versi 12 @2009 (Nasrullah Aziz, 2009). 1) Uji Kasahihan Butir Instrumen (validitas) Untuk mengetahui kesahihan butir-butir instrument penelitian dilakukan analisis butir dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas instrument adalah: “Bila koefisien korelasi butir (rxy) memiliki nilai probabilitas keliru (p) lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka butir instrument tersebut dinyatakan valid atau sahih, sebaliknya dinyatakan tidak valid, dan butir tersebut digugurkan dari instrument. Butir yang gugur tidak digunakan dalam penelitian tidak mempengaruhi keterwakilan butir untuk setiap indikator masing-masing variabel. Butir yang gugur tersebut dikeluarkan dari instrumen, karena butir yang sahih cukup memadai untuk menjaring data yang diperlukan. Hasil analisis butir instrument di laporkan melalui Tabel 7 di bawah ini.
45
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Setelah Uji Coba Variabel
Kepuasan Kerja
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Motivasi Berprestasi
Indikator
1. Rasa senang terhadap pekerjaan 2. Rasa lega untuk melakukan pekerjaan 3. Rasa puas atashasil yang dicapai 4. Sikap tidak mengeluh terhadap tantangankerja 1. Melakukan bimbingan terhadap guru 2. Memberikan dorongan 3. Mengarahkan guru 4. Menggerakkan guru
1. Keinginan untuk berhasil 2. Bekerja keras 3. Tanggungjawab 4. Kegigihan 5. Ketekunan
Jumlah Butir Ujicoba
Jumla hButir Gugur
Jumlah Butir Valid
1 - 10
1
9
11 - 20
1
9
21- 29
_
9
30 - 40
1
10
1 -10
1
9
11 - 21
-
11
22 - 30 31 - 40
1 -
8 10
1 -8
-
8
9 - 16 17 - 24 25 - 32 33 - 40
-
8 8 8 5
3
Berdasarkan kisi-kisi di atas, terdapat 120 butir pernyataan yang diuji cobakan yang terdiri dari 40 butir pernyataan untuk variabel kepuasan kerja guru (Y), 40 butir untuk variabel kepemimpinan kepalasekolah (X1), dan 40 butir untuk variabel motivasi berprestasi (X2). Setelah dilakukan analisis maka butir yang gugur sebanyak 8 pernyataan. Butir-butir yang gugur tersebut terdiri dari 3 butir pernyataan untuk variabel kepuasan kerja guru (Y), 2 butir pernyataan untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1),
46
dan 3 butir pernyataan untuk variabel motivasi berprestasi (X2). Selain itu, butir-butir instrument ketiga variabel dinyatakan valid. 2) Uji Keandalan Instrumen (realibilitas) Kuesioner yang digunakan dalam penelitian haruslah sahih dan handal. Untuk mengetahui kehandalan instrument ketiga variabel dianalisis dengan teknik alpha Cronbach. Menurut Sugiono (2008:233) kriteria pengujian ini adalah jika koofisien keandalan (rtt) memiliki nilai probabilitas keliru (p) lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka instrument dinyatakan andal; sebaliknya apabila koofisien keandalan (rtt) memiliki nilai probabilitas keliru (p) lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 dinyatakan tidak handal. Hasil analisis keandalan instrument terhimpun pada Tabel 7. Tabel 8. Rangkuman Analisis Keandalan Instrumen Variabel
Banyak Butir
rtt
p
Keterangan
Kepuasan Kerja Guru (Y)
37
0,938
<0,001
Andal
Kepemimpinan Kepala
38
0,963
<0,001
Andal
37
0,936
<0,001
Andal
Sekolah (X1) Motivasi Berprestasi (X2)
Tabel 7 di atas memperlihatkan bahwa ke tiga variabel ukur memiliki kooefisien alpha dengan probabilitas keliru (p) < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen untuk ketiga variabel tersebut sangat andal.
47
E. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan terhadap guru sekolah dasar negeri Kecamatan Baso Kabupaten Agam yang menjadi sampel penelitian pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 23 Agustus 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui responden secara langsung ke sekolahsekolah serta memberikan angket yang akan diisi dan mengambilnya kembali setelah semua jawaban diisi responden. Instrumen dibagikan pada waktu istirahat pertama sekitar pukul 10.00 pagi. Hal ini dilakukan agar responden dapat memberikan jawaban dalam keadaan pemikiran yang jernih dan rasional, belum terkontaminasi oleh pemikiran dan suasana lain yang dapat menimbulkan bias dari kondisi yang sesungguhnya.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi dan regresi. Analisis data dilakukan dengan bantuan program Monas Versi 12@2009. Langkahlangkah analisis data dilakukan sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan masing-masing variabel penelitian mencakup: skor terendah, skor tertinggi, skor rata-rata (mean), dan simpangan baku (standar deviasi), median, dan modus.
48
Untuk mengetahui persentase tingkat pencapaian masing-masing variabel digunakan rumus sebagai berikut: x 100 % Tingkat Ketercapaian = Skor rata-rata Skor maksimal ideal Kategori nilai pencapaian responden menggunakan klasifikasi yang dikemukakan oleh Sudjana (1991), sebagai berikut : Persentase 90 – 100 % 80 – 89 % 65 – 79 % 55 – 64 % 0 – 54 %
Kategori sangat baik baik cukup kurang baik tidak baik
2. Pengujian Persyaratan Analisis Teknik yang digunakan dalam melaksanakan pengujian persyaratan analisis adalah : a. Uji normalitas data untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji chikuadrat analisis frekuensi. b. Uji homogenitas data untuk mengetahui apakah variansi sampel yang terseleksi berasal dari kelompok populasi yang sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji chi-kuadrat bartlett. c. Uji linieritas garis regresi dengan menggunakan rumus regresi sederhana. Tujuannya adalah untuk mengetahui bentuk garis regresi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linieritas dilakukan bersamaan dengan uji hipotesis.
49
d. Uji independensi variabel-variabel bebas dengan tehnik korelasi sederhana.
3. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan tehnik korelasi dan regresi sederhana. b. Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan tehnik korelasi dan regresi ganda. Selanjutnya, dilakukan pengujian dengan tehnik korelasi parsial untuk memeriksa pengembangan prediksi secara kondisional.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1), variabel motivasi berprestasi (X2), dan variabel kepuasan kerja guru (Y). Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap data dapat disimpulkan bahwa seluruh data yang masuk memenuhi syarat untuk diolah dan dianalisis untuk mengungkapkan informasi. Data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kepuasan Kerja Guru (Y) Berdasarkan butir-butir instrumen kepuasan kerja guru yang berjumlah 37 butir, maka secara ideal skor minimal yang dapat dicapai adalah 37 dan skor maksimal 185. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 115 dan skor tertinggi 169, skor rata-rata 146,766, median 148,05, modus 148,25, dan simpangan baku 12,706 (lihat lampiran 5). Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa selisih skor rata-rata, median dan modus tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi skor kepuasan kerja guru cenderung normal. Distribusi frekuensi skor dan histogram kepuasan kerja guru tersaji pada Tabel 9 dan Gambar 3 .
50
51
Tabel 9. Distribusi Frekuensi F S Skor Kepuassan Kerja G Guru (Y)
Klas Interrval fo
%fo
fk
%fk fk
169-177 160-168 151-159 142-150 133-141 124-132 115-123
2 7 17 22 7 6 3
3,13 10,94 26,56 34,38 10,94 9,38 4,69
2 9 26 48 55 61 64
3,133 14,066 40,633 75,000 85,944 95,311 100,000
Total
64
100,00 1
24 F r 20 e k 16 u e 12 n s 8 i 4
22 7 17
6 3
7
7 2
0 119
128
1337 146 155 164 173 Skkor Tengah Kelass Interval
Gambarr 3. Histograam Kepuasaan Kerja Gu uru (Y) Tabel T 9 meenunjukan baahwa skor kepuasan k keerja guru yaang berada pada keelas interval rata–rata addalah 34,38% %, di atas kkelas intervaal rata–rata 40,62%, dan di baw wah skor rataa–rata 25%. Secara umuum, tingkat pencapaian p skor keepuasan kerjja guru term masuk kateggori cukup (79% ( dari skor s ideal). Hasil in ni menunjukkan bahwa kepuasan kerja k guru-gguru sekolahh dasar di Kecamaatan Baso Kaabupaten Aggam termasuuk kategori cukup/sedang g.
52
Secara rinci hasil analisis masing-masing indikator variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Hasil Analisis Indikator Variabel Kepuasan Kerja Guru (Y) No. 1. 2.
3. 4.
Indikator
Rasa senang terhadap pekerjaan Perasaan lega atas kemampuan melakukan pekerjaan Rasa puas terhadap hasil yang dicapai Tidak mengeluh terhadap tantangan kerja Keseluruhan Indikator Variabel Kepuasan Kerja
Skor Ideal
Ratarata
Tingkat Pencapaian (%)
Kategori
45
34,80
77,3
cukup
45
37,18
82,6
baik
45
35,00
77,8
cukup
50
39,00
78,0
cukup
185
145,98
78,9
cukup
Pencapaian skor variabel kepuasan kerja berada pada tingkat kategori cukup (78,9% dari skor ideal). Secara rinci dapat dijelaskan, dari empat indikator variabel kepuasan kerja yang diteliti kelihatan bahwa, butir skor rata-rata yang tertinggi adalah perasaan lega atas kemampuan melakukan pekerjaan dengan skor rata-rata 37,18 dan tingkat pencapaian 82,6%. Ini berarti bahwa perasaan lega atas kemampuan melakukan kerja yang dimiliki guru sudah tinggi. Skor indikator variabel kepuasan kerja yang rendah adalah indikator rasa senang guru dalam melaksanakan tugasnya, indikator rasa puas terhadap hasil yang dicapai, dan indikator tidak mengeluh terhadap tantangan kerja. Ketiga indikator berada pada kategori cukup.
53
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Berdasarkan butir pernyataan instrumen kepemimpinan kepala Sekolah yang berjumlah 38 butir, maka skor ideal minimum yang dapat dicapai adalah 38 dan skor maksimum 190. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 95 dan skor tertinggi 184.Skor rata-rata 140,438, median 142,17, modus 151,23 dan simpangan baku 20,262 (lihat lampiran 5). Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa selisih skor rata-rata, median dan modus tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi data motivasi berprestasi kepala sekolah cenderung normal. Untuk mengetahui sebaran frekuensi skor dan histogram kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 4. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Klas Interval
fo
%fo
fk
%fk
173-185 160-172 147-159 134-146 121-133 108-120 95-107
3 9 16 12 14 6 4
4,69 14,06 25,00 18,75 21,88 9,38 6,25
3 12 28 40 54 60 64
4,69 18,75 43,75 62,50 84,38 93,75 100,00
Total
64
100,00
54
16
16 F r e 12 k u e 8 n s i 4
144 12 9 6 4
3
0 101
114
127 7 140 153 166 179 Skoor Tengah Kelas Interval I
Gambar 4. Histogrram Kepemimpinan Keepala Sekolaah Tabel 11 menunjukaan bahwa sk kor kepemim mpinan kepaala sekolah yang berada b padaa kelas inteerval rata–raata adalah 118,75%, di atas kelas intervaal rata–rata 43,75%, daan di bawah h kelas inteerval rata–raata 37,5%. Tingkaat pencapaiaan skor kepemimpinan kepala sekoolah termasu uk kategori cukup (73,9% darri skor ideal)). Hasil ini menunjukan m bahwa kepeemimpinan kepalaa sekolah paada sekolah dasar di Kecamatan K B Baso Kabupaaten Agam termassuk kategori cukup/sedanng. Untuk meelihat deskriipsi data massing-masing indicator daari variabel kepem mimpinan keppala sekolahh dapat dilihaat pada Tabeel 12 berikutt ini. Tabel 12. 1 Hasil Anallisis Indikatorr Variabel Kep pemimpinan Kepala K Sekola ah (X1)
Indikkator No. 1. Melakukan M biimbingan terhadap t guruu 2. Memberikan M dorongan 3. Memberikan M arahan terhadap t guruu 4. Menggerakka M an Keseluruhan K indikator variabel v kepemimpinan
Skor Ideal
Ratta-rata
Tinngkat Penccapaian ( (%) 57,44
Kattegori
55
31,58 3
kurrang baik
45 40
39,40 3 330,45
87,55 76,11
baikk cukkup
50
38 8,90
77,88
cukkup
190
14 40,33
73,99
cukkup
55
Pencapaian skor variabel kepemimpinan kepala sekolah berada pada tingkat kategori cukup (73,9% dari skor ideal). Secara rinci dapat dijelaskan, dari empat indikator variabel kepemimpinan kepala sekolah yang diteliti kelihatan bahwa, skor rata-rata yang tertinggi adalah memberikan dorongan dengan skor rata-rata 39,40 dan tingkat pencapaian 87,5%. Ini berarti bahwa kepala sekolah dalam memimpin, sudah memberikan dorongan terhadap guru-guru agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Skor indikator variabel kepemimpinan kepala sekolah yang rendah adalah
indikator
melakukan
bimbingan
terhadap
guru,
indikator
memberikan arahan, dan indikator menggerakkan guru. Ternyata dari empat indikator variabel kepemimpinan kepala sekolah yang diteliti, satu diantaranya berkategori baik, dua berkategori cukup, dan satu indikator berkategori kurang baik. 3. Motivasi Berprestasi (X2) Berdasarkan butir-butir pernyataan instrumen motivasi berprestasi yang berjumlah 37 butir, maka skor ideal yang mungkin dapat dicapai adalah minimal 37 dan maksimal 185. Dari jawaban responden, diperoleh skor terendah 102 dan skor tertinggi 181. Skor rata-rata adalah 148,844; median 144,21, modus 134,62, dan simpangan baku 18,438 (lihat lampiran 5) Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa selisih skor rata-rata, median dan modus tersebut tidak melebihi satu simpangan baku, maka
56
distribbusi frekuen nsi data mottivasi berpreestasi cendeerung norm mal. Untuk mengeetahui distrib busi frekuennsi skor dan n histogram m motivasi berprestasi, b dapat dilihat d pada Tabel 13 daan Gambar 5 . Tabel 13. 1 Distribu usi Frekuenssi Skor Mottivasi Berprrestasi (X2) ====== ========= ========= ========== ========= ========== ======== Klas Innterval fo %fo fk %fk 180-192 167-179 154-166 141-153 128-140 115-127 102-114
2 14 11 7 26 3 1
3,13 21,88 17,19 10,94 40,63 4,69 1,56
Total
64
100,00
33,13 255,00 422,19 533,13 933,75 988,44 1000,00
2 26
28 F r e k u e n s i
2 16 27 34 60 63 64
24 20 14
16 11
12 7
8 4
1
3
2
0 108
121
1334 147 160 173 186 Skkor Tengah Kelass Interval
Gambaar 5. Histogrram Motivasii Berprestasii (X2)
Tabel 13 menunjukan m bahwa skorr motivasi berprestasi yaang berada k intervaal rata–rata aadalah 10,94 4% di atas kkelas intervaal rata–rata pada kelas 42,19% %, dan di baawah kelas interval i rata––rata 46,87% %. Tingkat pencapaian p motivaasi berprestaasi termasukk kategori baaik (80,4% skor ideal). Ini berarti
57
bahwa motivasi berprestasi guru-guru sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam termasuk kategori sudah baik. Untuk melihat deskripsi data masing-masing indikator dari variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini. Tabel 14. Hasil Analisis Indikator Variabel Motivasi Berprestasi (X2) No.
Skor Ideal
Rata-rata
Kategori
34,51
Tingkat Pencapaian (%) 86,2
40
2.
Keinginan untuk berhasil Bekerja keras
40
30,58
76,5
cukup
3.
Tanggung jawab
40
31,51
78,8
cukup
4.
Kegigihan
40
32,28
80,7
baik
5.
Ketekunan
25
19,9
79,6
cukup
Keseluruhan Indikator Variabel Motivasi Berprestasi
185
148,78
80,4
baik
1.
Indikator
baik
Pencapaian skor variabel motivasi berprestasi berada pada kategori baik (80,4% dari skor ideal). Secara rinci dapat dijelaskan, dari lima indikator variabel motivasi berprestasi yang diteliti kelihatan bahwa, butir skor rata-rata yang tertinggi adalah keinginan untuk berhasil dengan skor rata-rata 34,51 dan tingkat pencapaian 86,2%. Ini berarti bahwa keinginan guru untuk berhasil sudah tinggi. Di samping itu juga kelihatan bahwa indikator kegigihan termasuk kategori baik, skor rata-ratanya 32,28 dan tingkat pencapaian 80,7%. Hal ini menyatakan bahwa guru-guru telah berusaha dengan giat untuk mengembangkan segala kemampuannya untuk membelajarkan siswa.
58
Skor indikator variabel motivasi berprestasi yang rendah adalah pada indikator bekerja keras, indikator tanggung jawab, dan indikator ketekunan. Ketiga indikator termasuk kategori cukup. Informasi mengenai hasil analisis deskriptif ketiga variabel ukur di atas, kemudian dirangkum pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja Guru (Y) Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Motivasi Berprestasi Guru (X2)
Ratarata 146,766
Median
Modus
Sd
148,050
148,250
12,706
TP (%) 79
Kategori
140,438
142,170
151,230
20,262
74
Cukup
148,844
144,210
134,620
18,438
80
Baik
Cukup
B. Pemeriksaan Persyaratan Analisis Sudjana (1996) menyatakan bahwa persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk penggunaan teknik analisis korelasi dan regresi adalah (1) data bersumber dari sampel yang ditetapkan secara acak, (2) data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, (3) kelompok populasi mempunyai varians yang homogen, (4) antar variabel bebas tidak berkorelasi secara signifikan (independen), dan (5) garis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat membentuk garis linear.
59
1. Data Bersumber dari Sampel yang Dipilih Secara Acak Prosedur pengambilan sampel secara acak telah dilakukan sewaktu pemilihan
anggota
sampel
dengan
menggunakan
teknik
stratified
proportional random sampling.
2. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas dilakukan dengan analisis chi kuadrat (χ2) terhadap data kepuasan kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi berprestasi. Hasil pengujian normalitas terhadap ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 16, sedangkan perhitungannya secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kepuasan Kerja Guru, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Berprestasi Variabel
χ2hitung
p
Keterangan
Kepuasan Kerja Guru (Y)
14,718
0,227
Normal
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Motivasi Berprestasi(X2)
10,983
0,464
Normal
6,552
0,574
Normal
Tabel 16 di atas memperlihatkan bahwa probabilitas keliru ketiga χ2 pengujian normalitas tersebut lebih besar dari taraf signifikansi (α=0,05). Jadi p>α. Ini berarti bahwa ketiga variabel ukur di atas memiliki data yang
60
berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data untuk analisis korelasi dan regresi sudah terpenuhi. 3. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas ditujukan pada kelompok populasi yang tersebar pada 4 Gugus sekolah atau unit kerja, serta strata yang mempertimbangkan strata latar masa kerja, dan pendidikan guru. Analisis homogenitas variansi kelompok-kelompok populasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik chi kuadrat (χ2) bartlett. Lihat Tabel 17 dan Lampiran 7. Tabel 17. Rangkuman Analisis Homogenitas Variansi Kelompok Banyak Kelompok
(χ2)
p.
Keterangan
Gugus
4
9,033
0,347
Homogen
Strata
4
2,428
0,822
Homogen
Kelompok populasi
Tabel 17 memperlihatkan dua tahap analisis yang menghasilkan χ2 dengan p>α(0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variansi data antar kelompok-kelompok populasi adalah homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen. Maka salah satu persyaratan untuk analisis pengujian hipotesis telah pula terpenuhi.
61
4. Uji Independensi antar Variabel Bebas (X1 dan X2) Uji persyaratan lain yang perlu dipenuhi untuk analisis korelasi dan regresi ganda adalah uji independensi antar variabel bebas yang gunanya untuk memastikan tidak terjadi pembauran (kontaminasi) dalam kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis korelasi antar variabel (lihat Lampiran 9) diperoleh angka koefisien korelasi seperti terangkum pada Tabel 18. Tabel 18. Rangkuman Hasil Uji Independensi Antar variabel , Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1) dan Motivasi Berprestasi (X2) Hubungan Antarvariabel
Koefisien Korelasi
X1 dengan X2
0,138
p 0,277
Keterangan Independen
Pada Tabel 18 dapat terlihat bahwa koefisien korelasi X1 dan X2 dengan p>α(0,05). Ini berarti bahwa variabel kepemimpinan kepala Sekolah tidak berkorelasi secara signifikan dengan variabel motivasi berprestasi atau independen. Dengan demikian persyaratan untuk penerapan regresi berganda telah pula terpenuhi.
5. Uji Linearitas Garis Regresi. Bila kedua variabel bebas hendak digabungkan dalam analisis regresi ganda, maka garis hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat harus merupakan garis linear. Pengujian linearitas garis
62
regresi yang dimaksud dilaporkan sekaligus sewaktu pengujian hipotesis pertama dan kedua dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.
C.Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru”. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan analisis korelasi dan regresi sederhana. Rangkuman hasil analisis korelasi dapat dilihat pada Tabel 19 dan penghitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8 . Tabel 19. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru Hubungan
Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi r2)
p
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dengan Kepuasan Kerja Guru (Y)
0,289
0,084
0,019
Hasil perhitungan pada Tabel 19 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru adalah sebesar = 0,289 dengan p<α (0,05). Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkorelasi signifikan dengan kepuasan kerja guru, dan bentuk hubungannya positif dengan koefisien determinasi = 0,084.
63
Selanjutnya, untuk mengetahui bentuk hubungan kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan kepuasan kerja guru (Y), apakah hubungan itu besifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil
analisis
pada
lampiran
8,
diperoleh
persamaan
regresi
Ŷ=121,302+0,181X1. Kemudian persamaan ini diuji keberartian dan kelinierannya dengan uji F melalui Anova Regresi. Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Rangkuman Analisis Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru ══════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ────────────────────────────────────── Regr.Linear 850,302 1 850,302 5,656 0,019 Res. Linear 9321,183 62 150,342 ────────────────────────────────────── Tuna Cocok 27,938 1 27,938 0,183 0,673 Kekeliruan 9293,244 61 152,348 ────────────────────────────────────── Total 10171,484 63 ══════════════════════════════════════ Hasil penghitungan pada Tabel 20 menunjukkan bahwa FHitung = 5,656 dengan p=0,019. Jadi p<α(0,05). Ini berarti bahwa model persamaan garis regresi
Ŷ=121,302+0,181X1. signifikan. Kemudian uji linearitas
menunjukkan Fhitung = 0,183 dengan p=0,673. Jadi p>α(0.05). Hal ini menunjukkan garis regresi yang linear. Ternyata persamaan regresi tersebut adalah linear dan signifikan untuk memprediksi kepuasan kerja guru berdasarkan kepemimpinan kepala sekolah.
64
Daya prediksi model regresi yang ditemukan di atas ditentukan oleh koefisien arah sebesar 0,181. Ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi guru sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap peningkatan kepuasan kerja guru sebesar 0,181 skala. Sementara nilai kepuasan kerja guru sudah ada sebesar 121,302 skala tanpa adanya kepemimpinan kepala sekolah. Sebagai contoh, misalkan seorang guru menilai kepemimpinan kepala sekolah sebesar 100 skala, maka kepuasan kerja guru selanjutnya dapat diprediksi sebesar 100x0,181+121,302=139,402. Contoh ini dapat dijelaskan secara grafis melalui Gambar 6.
Gambar 6. Regresi Linear Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Kepuasan Kerja Guru (Y). Setelah mengkaji hasil analisis di atas, dapat diyakini bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru” dapat diterima dan telah teruji pada taraf kepercayaan 95%.
65
Selanjutnya, dapat diinterpretasikan bahwa faktor kepemimpinan kepala sekolah memiliki daya prediksi yang signifikan terhadap kepuasan kerja guru. kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru-guru sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam sebesar 0,084 atau 8,4%.
2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diajukan melalui penelitian ini adalah “Motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru”. Untuk menguji hipotesis ini, dilakukan analisis korelasi dan regresi sederhana. Rangkuman hasil analisis korelasi motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru dapat dilihat pada Tabel 21, dan penghitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel 21. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja Guru Hubungan Motivasi Berprestasi(X2) dengan Kepuasan Kerja Guru (Y)
Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi (r2)
p
0,429
0,184
0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 21 menunjukkan, bahwa koefisien korelasi antara variabel motivasi berprestasi dengan variabel kepuasan kerja guru adalah 0,429 dengan p<α(0,01). Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa motivasi berprestasi berkorelasi positif dan
66
sangat signifikan dengan kepuasan kerja guru, dengan koefisien determinasi 0,184. Selanjutnya untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut, apakah bersifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi sederhana. Dari
hasil
analisis
diperoleh
model
persamaan
regresi
Ŷ=102,772+0,296X2. Kemudian persamaan ini diuji keberartian dan kelinearannya dengan uji F melalui anova regresi. Rangkuman hasil perhitungan pada Tabel 22. Tabel 22. Rangkuman Analisis Regresi Motivasi ═══════════════════════════════════════ Sumber JK dk RJK F p ─────────────────────────────────────── Regr.Linear 1871,154 1 1871,154 13.977 0.001 Res. Linear 8300,330 62 133,876 ─────────────────────────────────────── Tuna Cocok 40,857 1 40,857 0,302 0,591 Kekeliruan 8259,473 61 135,401 ─────────────────────────────────────── Total 10171.484 63 ═══════════════════════════════════════ Hasil penghitungan pada Tabel 22 di atas menunjukkan bahwa nilai FHitung = 13,977 dengan p<α(0,01). Ini berarti bahwa model persamaan regresi Ŷ=102,772+0,296X2 sangat signifikan. Kemudian uji linearitas menghasilkan F
hitung
= 0,302 dengan p=0,591. Jadi p>α(0,05).
Maka persamaan regresi tersebut adalah linear. Ternyata persamaan regresi yang ditemukan sangat signifikan dan garis regresinya linear. Daya prediksi model regresi yang ditemukan di atas ditentukan oleh koefisien arah sebesar 0,296. Ini berarti bahwa setiap peningkatan
67
motivasi berprestasi sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap peningkatan kepuasan kerja guru sebesar 0,296 skala. Sementara nilai kepuasan kerja guru sudah ada sebesar 102,772 skala tanpa motivasi berprestasi. Sebagai contoh, misalkan seorang guru memiliki motivasi berprestasi senilai 100 skala, maka kepuasan kerja guru selanjutnya dapat dapat diprediksi sebesar 100 x 0,296 + 102,772=132,37. Contoh ini dapat dijelaskan secara grafis melalui Gambar 7. Gambar 7. Regresi Linear Motivasi Berprestasi (X2) dan Kepuasan Kerja Guru(Y).
0
20
40
60
80
100
120
Motivasi Berprestasi (X2)
Dengan demikian hipotesis yang diajukan “Motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru” dapat diterima dan telah teruji secara empiris pada taraf kepercayaan 99%. Selanjutnya diinterpretasikan bahwa faktor motivasi berprestasi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja guru. Berdasarkan
68
hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi berprestasi yang dimiliki oleh guru maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru tersebut. Daya prediksi motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru-guru sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam adalah sebesar 0,184 atau 18,4%.
3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah “Kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersamasama berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru” Analisis untuk pengujian hipotesis ini menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi ganda. Pertama-tama
dilakukan
analisis
korelasi
ganda
variabel
kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru. Rangkuman hasil analisis korelasi dan uji signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 23 dan penghitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9 . Tabel 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Ganda variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja Guru Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja Guru
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien Determinasi (R2)
p
0,488
0,238
<0,001
69
Hasil perhitungan pada Tabel 23 memperlihatkan bahwa koefisien korelasi ganda sebesar 0,488, dan koefisien determinasi sebesar 0,238 dengan p<α(0,01). Hal ini menunjukan terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru. Untuk mengetahui bentuk hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama–sama dengan kepuasan kerja guru, selanjutnya dilakukan analisis regresi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja guru model regresinya Ŷ=85,438+0,147X1+0,273X2. Model persamaan ini selanjutnya
diuji
dengan
uji
F
melalui
Anova
Regresi.
Hasil
perhitungannya terangkum pada Tabel 24 (lihat Lampiran 9). Tabel 24. Rangkuman Analisis Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru Sumber
JK
dk
Regresi
2419,687
2
Residu
7751,797
61
10171,484
63
Total
RJK
F
p
1209,844 9,520 0,000 127,079
Hasil penghitungan pada Tabel 24 menunjukkan nilai FHitung sebesar 9,520 dengan p<α(0,01). Ini berarti bahwa persamaan regresi ganda Ŷ=85,438+0,147X1+0,273X2 adalah sangat signifikan. Dengan
70
demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa “Kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap kepuasan kerja guru” dapat diterima dan telah teruji secara empiris pada taraf kepercayaan 99%. Ini berarti bahwa model regresi ganda yang ditemukan dapat digunakan untuk meramalkan kepuasan kerja guru-guru sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam, bila skor kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi diketahui. Besarnya kontribusinya adalah 0,238 atau 23,8%. Daya prediksi model regresi yang ditemukan di atas ditentukan oleh koefisien arah X1 sebesar 0,147, dan koefisien arah X2 sebesar 0,273. Ini berarti bahwa setiap peningkatan kepemimpinan kepala sekolah (X1) sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap penambahan nilai kepuasan kerja guru (Y) sebesar 0,147 skala, dan peningkatan motivasi berprestasi (X2) sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap penambahan nilai kepuasan kerja guru (Y) sebesar 0,273 skala. Sebelumnya, nilai kepuasan kerja guru sudah ada sebesar konstanta yaitu 85,438 skala tanpa pengaruh dari kedua prediktor tersebut. Sebagai contoh, misalkan seorang guru diketahui skor penilaian untuk kepemimpinan kepala sekolah, dan skor motivasi berprestasi, masing-masing sebesar 100 skala, maka nilai kepuasan kerja guru itu dapat diprediksi sebesar 100x0,147+100x0,273+85,438=127,438.
71
Contoh ini dapat dijelaskan seperti Gambar 8. Gambar 8. Regresi Ganda Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), dan Motivasi Berprestasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja Guru (Y).
0
20
40
60
80
100
120
Kemudian dapat dijelaskan bahwa kontribusi efektif kedua variabel terhadap kepuasan kerja guru sebesar 23,8% itu bersumber dari kepemimpinan kepala sekolah sebesar 6,8% dan dari motivasi berprestasi sebesar 17%. Jelasnya lihat Tabel 25. Tabel 25. Kontribusi prediktor terhadap Kepuasan Kerja Guru (Y) Variabel X
Kontr. Relatif Kontr. Efektif KR% KE%
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah 2. Motivasi Berprestasi
28,497 71,503
6,779 17,010
Total
100,000
23,789
72
Selanjutnya untuk memeriksa besarnya kontribusi murni masingmasing kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru, dapat digunakan analisis korelasi parsial. Hasil korelasi parsial dapat dilihat pada Tabel 26 dan Lampiran 9 . Tabel 26. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial
Korelasi
r
r²
p
r 1,y-2
0,257
0,066
0,040
r 2,y-1
0,410
0,168
0,001
Tabel 26 di atas memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru pada saat variabel motivasi berprestasi konstan, dengan koefisien korelasi sebesar 0,257 dan koefisien determinasi 0,066 dengan p<∝0,05. Hal ini bermakna bahwa peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru masih signifikan, walaupun motivasi
berprestasi dalam keadaan konstan, dengan kontribusi murni sebesar 6,6%. Selanjutnya, koefisien korelasi parsial motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru apabila variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam keadaan konstan adalah 0,410 dan koefisien determinasi 0,168 dengan p<∝(0,01) atau sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berperan sangat signifikan terhadap kepuasan kerja guru
73
meskipun kepemimpinan kepala sekolah konstan atau tidak meningkat, dengan besar kontribusinya 16,8%. Seterusnya untuk mengetahui besaran kontaminasi yang terjadi antar prediktor pada kontribusi bersama kepemimpinan kepala sekolah, motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru dilakukan proses perhitungan selisih antara kontribusi efektif masing-masing prediktor dengan kontribusi secara parsial. Besarnya kontribusi efektif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru sebesar 6,8% sedangkan kontribusinya secara parsial sebesar 6,6%. Dengan demikian terjadi perbedaan 0,2%. Hal ini menunjukkan bahwa ada sedikit kontaminasi motivasi berprestasi kepada prediktor kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,2%, namun kontaminasi ini relatif kecil dan dapat diabaikan. Selanjutnya kontribusi efektif motivasi berprestasi dengan kepuasan kerja guru sebesar 17% dan kontribusinya secara parsial sebesar 16,8%. Dengan demikian terjadi perbedaan sebesar 0,2%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kontaminasi kepemimpinan kepala sekolah kepada prediktor motivasi berprestasi sebesar 0,2%, namun relatif kecil dan dapat diabaikan.
D. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dari ketiga variabel, ternyata tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, baik secara
74
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Dari proses analisis regresi sederhana maupun analisis regresi ganda dapat dinyatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan dari kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Secara rinci temuan penelitian ini dapat dipaparkan pada uraian berikut: 1. Temuan Pertama Hasil analisis deskrisi data menunjukkan bahwa tingkat pencapaian variabel kepuasan kerja guru-guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam berada pada kategori cukup (79% dari skor ideal), variabel kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori cukup (73,9% dari skor ideal), dan tingkat pencapaian variabel motivasi berprestasi berada pada kategori baik (80,4%). Temuan penelitian ini sedikit berbeda dari pengamatan awal pada pra survei, karena peneliti menyimpulkan awalnya dari data yang hanya berdasar pada pengamatan kasat mata. Setelah dilakukan pengamatan yang sistematis dan prosedural melalui penelitian dengan menggunakan metode ilmiah melalui pengukuran menggunakan instrumen yang sahih dan andal, ternyata hasilnya lebih baik. Secara rinci hasil analisis masing-masing indikator tesebut dapat dilihat pada uraian berikut ini. Pencapaian skor variabel kepuasan kerja berada pada tingkat kategori cukup (78,9% dari skor ideal). Dari empat indikator variabel kepuasan kerja yang diteliti kelihatan bahwa, butir skor rata-rata yang
75
tertinggi adalah perasaan lega atas kemampuan melakukan pekerjaan dengan skor rata-rata 37,18 dan tingkat pencapaian 82,6%. Ini berarti bahwa perasaan lega atas kemampuan melakukan kerja yang dimiliki guru sudah tinggi. Skor indikator variabel kepuasan kerja yang rendah adalah indikator rasa senang guru dalam melaksanakan tugasnya, indikator rasa puas terhadap hasil yang dicapai, dan indikator tidak mengeluh terhadap tantangan kerja. Ketiga indikator berada pada kategori cukup. Dengan demikian indikator variabel kepuasan kerja yang berkategori cukup tersebut perlu ditingkatkan agar skornya meningkat.Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan indikator variabel kepuasan kerja yang masih berada pada kategori cukup tersebut, adalah dengan menciptakan iklim kerja yang kondusif, memelihara hubungan yang harmonis antara warga sekolah, menempatkan guru sesuai dengan kemampuannya, melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta memberikan penghargaan terhadap guru atas usaha-usaha yang dilakukannya. Pencapaian skor variabel kepemimpinan kepala sekolah berada pada tingkat kategori cukup (73,9% dari skor ideal). Secara rinci dapat dijelaskan, dari empat indikator variabel kepemimpinan kepala sekolah yang diteliti kelihatan bahwa, skor rata-rata yang tertinggi adalah memberikan dorongan dengan skor rata-rata 39,40 dan tingkat pencapaian 87,5%. Ini berarti bahwa kepala sekolah dalam memimpin, sudah memberikan dorongan terhadap guru-guru agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
76
Sedangkan skor indikator variabel kepemimpinan kepala sekolah yang rendah adalah indikator melakukan bimbingan terhadap guru, indikator memberikan arahan, dan indikator menggerakkan guru. Ternyata dari empat indikator variabel kepemimpinan kepala sekolah yang diteliti, satu diantaranya berkategori baik, dua berkategori cukup, dan satu indikator berkategori kurang baik. Indikator yang termasuk kategori cukup dan kurang baik, perlu diupayakan untuk meningkatkannya, karena tanpa adanya bimbingan dan arahan dari kepala sekolah, maka pelaksanaan tugas guru tidak akan terlaksana dengan baik sehingga akan berdampak terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Untuk itu UPT Pendidikan dan Pengawas TK/SD dan luar sekolah di Kecamatan Baso perlu berupaya untuk menambah wawasan kepemimpinan kepala sekolah, seperti melalui pelatihan/work shop, memberi dorongan kepada kepala sekolah untuk dapat mengembangkan wawasannya tentang kepemimpinan, memberi kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengikuti pendidikan pada perguruan tinggi terutama yang berkaitan dengan manajemen pendidikan, serta mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan KKS. Pencapaian skor variabel motivasi berprestasi berada pada kategori baik (80,4% dari skor ideal). Secara rinci dapat dijelaskan, dari lima indikator variabel motivasi berprestasi yang diteliti kelihatan bahwa, butir skor rata-rata yang tertinggi adalah keinginan untuk berhasil dengan skor rata-rata 34,51 dan tingkat pencapaian 86,2%. Ini berarti bahwa keinginan
77
guru untuk berhasil sudah tinggi. Di samping itu juga kelihatan bahwa indikator kegigihan termasuk kategori baik, skor rata-ratanya 32,28 dan tingkat pencapaian 80,7%. Hal ini menyatakan bahwa guru-guru telah berusaha dengan giat untuk mengembangkan segala kemampuannya untuk membelajarkan siswa. Indikator yang termasuk kategori baik ini agar dapat dipertahankan dan perlu diupayakan untuk meningkatkan menjadi yang lebih baik lagi. Sedangkan skor indikator pada variabel motivasi berprestasi yang rendah adalah indikator bekerja keras, indikator bertanggung jawab, dan indikator ketekunan, ketiga indikator termasuk kategori cukup. Indikator yang berada pada kategori cukup pada variabel motivasi berprestasi
perlu
ditingkatkan,
agar
skornya
meningkat.
Untuk
meningkatkan skor motivasi berprestasi pada indikator bekerja keras, indikator bertanggung jawab, dan indikator ketekunan, kepala sekolah selaku pimpinan juga perlu memperhatikan dan mencari penyebab serta solusi yang tepat dari permasalahan tersebut, misalnya dengan memberikan penghargaan atau reward atas prestasi yang diperoleh guru, menghargai hasil karya guru dan melengkapi semua perlengkapan yang dibutuhkan guru. 2. Temuan Kedua Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis korelasi dan regresi sederhana, maka temuan penelitian yang berkaitan dengan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkorelasi secara signifikan terhadap kepuasan kerja guru dengan
78
koofesien korelasi sebesar 0,289 dengan p<α(0,05) dan koofesien diterminasi 0,084. Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru sebesar 8,4%. Ini berarti kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 8,4% terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Temuan ini membuktikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi untuk meningkatkan kepuasan kerja guru. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa, jika kepemimpinan kepala sekolah baik, maka kepuasan kerja guru juga akan meningkat. Temuan ini didukung oleh pendapat Kahn yang dikutip oleh Panji Anoraga (1988:3) bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan.
3. Temuan Ketiga Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru sebesar 0,429 dengan koofesien diterminasi 0,184. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru sebesar 18,4%. Ini berarti motivasi berprestasi memberikan sumbangan sebesar 18,4% terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Dan diinterpretasikan bahwa faktor motivasi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja guru. Hasil analisis tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi yang dimiliki oleh guru, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru tersebut. Temuan ini diperkuat dengan pendapat yang
79
dikemukakan oleh Herberg yang dikutip oleh Hamzah B. Uno (2007:9) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja seseorang adalah adanya dorongan atau motivasi berprestasi dari orang tersebut.
4. Temuan Keempat Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru, dengan koofesien korelasi sebesar 0,488 dan koofesien diterminasi sebesar 0,238 dengan p<α (0,01). Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru sebesar 23,8%.Ini berarti kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 23,8% terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Hasil analisis regresi ganda memperlihatkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi bila disinergikan akan memberikan memberikan kontribusi yang besar terhadap kepuasan kerja guru. Dengan demikian dapat dikatakan, apabila guru memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan didukung pula dengan kepemimpinan yang efektif, maka diyakini guru akan merasa puas dalam melaksanakan tugas. Dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi berganda,
hasil pengujian hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa terdapat Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
80
apabila guru memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan didukung pula dengan kepemimpinan yang efektif, maka diyakini guru akan merasa puas dalam melaksanakan tugas.
E.Keterbatasan Penelitian Penelitian ini walaupun telah peneliti laksanakan sesuai dengan langkah-langkah dan prosedur penelitian yang tepat dan penuh kehatian-hatian untuk memperoleh hasil yang seobjektif mungkin, namun tidak tertutup kemungkinan untuk terdapatnya kelemahan dalam penelitian ini. Penelitian ini melibatkan banyak guru-guru dengan pemahaman yang berbeda terhadap kepentingan penelitian ini. Sehingga dikhahawatirkan terdapatnya subjektivitas dalam mengisi kuesioner yang tidak dapat peneliti kontrol, walaupun kuesioner pada penelitian ini telah diuji cobakan. Kelemahan lainnya adalah, bahwa belum semua item pada indikator variabel penelitian yang diungkapkan dalam instrument,
sehingga info yang
diperlukan belum semuanya dapat tergali.
81
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan serta studi yang telah dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Besarnya kontribusi sebesar 8,4% terhadap kepuasan kerja guru. Hal ini berarti kepemimpinan kepala sekolah berfungsi sebagai prediktor terhadap kepuasan kerja guru. 2. Motivasi berprestasi berkontribusi sebesar 18,4 % terhadap kepuasan kerja guru. Ini berarti bahwa kontribusi motivasi berprestasi jauh lebih besar dari kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru. Dengan kata lain faktor dalam diri guru lebih besar pengaruhnya pada kepuasan kerja dari pada faktor luar diri guru. 3. Kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi berprestasi secara bersamasama berkontribusi sangat signifikan terhadap kepuasan
kerja guru.
Besarnya kontribusi sebesar 23,8 %. Ini berarti bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. 4. Tingkat pencapaian skor kepuasan kerja guru yang dilihat dari indikator rasa senang terhadap pekerjaan, rasa puas terhadap hasil yang diperoleh, dan
81
82
tidak mengeluh terhadap tantangan kerja secara umum masih kategori cukup. Walaupun demikian, hasil analisis indikator menyatakan bahwa perasaan lega atas kemampuan melaksanakan pekerjaan sudah tinggi atau berada pada kategori baik. 5. Tingkat pencapaian skor kepemimpinan kepala sekolah yang dilihat dari indikator melakukan bimbingan terhadap guru termasuk pada kategori kurang baik. Indikator memberikan arahan terhadap guru, dan indikator mengerakkan guru secara umum masih berada pada kategori cukup. Namun indikator memberikan dorongan sudah termasuk kategori baik. 6. Tingkat pencapaian skor motivasi berprestasi yang dilihat dari indikator bekerja keras, indikator bertanggung jawab, dan indikator ketekunan secara umum masih berada pada kategori cukup. Walaupun demikian, hasil analisis indikator variabel motivasi berprestasi juga menyatakan bahwa keinginan untuk berhasil, dan indikator kegigihan sudah tinggi.
B. Implikasi Dengan memperhatikan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi berkonstibusi secara signifkan, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara statistik menunjukkan konstribusi positif dan sangat signifikan terhadap kepuasan kerja
83
guru. Berarti kepuasan kerja guru dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi. Beberapa hal yang menyebabkan lemahnya variabel di atas terlihat dari beberapa indikator yang kurang baik dan mesti diperhatikan. Untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah yang perlu ditingkatkan indikatornya adalah: melakukan bimbingan terhadap guru, memberikan dorongan, memberikan arahan terhadap pelaksanaan rugas guru, serta menggerakkan guru agar dapat bekerja secara lebih baik. meningkatkan kepemimpinannya di sekolah adalah melalui pelatihan-pelatihan/workshop, mengikuti kegiatan KKS, menambah wawasan di bidang kepemimpinan/manejerial, mengikuti pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi yang berkaitan dengan manajemen pendidikan serta menerima bimbingan dan pembinaan dari pengawas sebagai supervisor pendidikan. Khusus untuk motivasi berprestasi, walaupun secara umum memiliki konstribusi lebih besar dari pada kepemimpinan kepala sekolah namun motivasi berprestasi masih perlu ditingkatkan lagi sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja guru. Jika kepemimpinan kepala sekolah kurang memiliki dampak terhadap kepuasan kerja guru maka guru tidak akan melaksanakan tugas secara optimal sehingga akan berdampak terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Namun sebagian indikator variabel motivasi berprestasi ada yang termasuk kategori cukup, ini perlu diupayakan untuk meningkatkannya.
84
Indikator yang dimaksud, adalah indikator bekerja keras dan indikator bertanggung jawab. Apabila guru melaksanakan tugas tanpa adanya usaha dan kerja keras, dan tanggung jawab yang tinggi, tentu hasil yang dicapai juga tidak akan memberikan hasil yang optimal. Untuk itu, kepala sekolah, pengawas, serta dinas pendidikan perlu berupaya mencari penyebab dan mencarikan solusi dari permasahan ini agar motivasi berprestasi guru dapat ditingkatkan. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui: pemberian reword atau insentif atas prestasi yang dicapai, memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan atau workshop, sehingga wawasan guru akan bertambah. Peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi diharapkan mampu meningkatkan kepuasan kerja guru dalam melaksanakan tugas sehingga tugas yang dilaksanakan guru di sekolah dapat terlaksana dengan maksimal, dan tujuan dapat tercapai dengan baik. Temuan penelitian ini juga memberikan masukan kepada kepala sekolah untuk memperhatikan dan meningkatkan kepuasan kerja guru, seperti dalam hal melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru, pemberian insentif, penghargaan, pengembangan karir serta menciptakan suasana dan iklim kerja yang kondusif. Kesimpulan dari implikasi di atas menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan kerja guru, maka sangat penting kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru serta beberapa faktor lain perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepuasan kerja.
85
C. Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian dan implikasi yang telah di kemukakan sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai rekomendasi kepada berbagai pihak, diantaranya: 1. Guru sekolah dasar di Kecamatan Baso, disarankan agar para guru hendaklah meningkatkan motivasi berprestasi dalam melaksanakan tugas di sekolah, karena dengan adanya berprestasi yang diperoleh maka akan membantu dalam peningkatkan kepuasan kerja guru. 2. Kepala sekolah dasar di Kecamatan Baso agar dapat menambah wawasan kepemimpinannya, agar dapat menerapkan kepemimpinan yang efektif di sekolah sehingga dapat membantu guru dalam upaya peningkatan kepuasan kerjanya. Dengan sendirinya guru akan merasa nyaman dan senang untuk melaksanakan tugas di sekolah. 3. Pengawas TK/SD dan Luar Sekolah di Kecamatan Baso sebagai tenaga supervisi pendidikan hendaklah berperan membantu guru dan kepala sekolah dalam memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi, bukan hanya melakukan pengawasan dan pemeriksaan administrasi kepala sekolah dan administrasi guru kelas saja, tetapi pembinaan tersebut lebih terarah kepada kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran akan terlaksana secara efektif dan dapat mencapai yang optimal. Hal ini tentunya akan membantu kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar Kecamatan Baso Kabupaten Agam.
86
4. Peneliti selanjutnya agar lebih memperluas kajian tentang kepemimpinan
kepala sekolah, motivasi berprestasi serta faktor-faktor lain yang diduga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kepuasan kerja guru di sekolah dasar.
87
DAFTAR RUJUKAN
Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan . Bandung: Remaja Rosdakarya Aan Komariah, Cepi Triatna. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara Delviati,2009.Kontribusi Pengembangan Diri dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam. Tesis. Padang: UNP Gufran. 2008. Konstribusi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Insentif Nonmateril terhadap Kepuasan Kerja Guru MTSn Kabupaten SawahLunto Sijunjung.Tesis. Padang: UNP Hamzah B. Uno. 2007. Teori Kepuasan dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Husaini Usman, 2008. Manajemen. Jakarta: BumiAksara J. Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Grafindo Persada Jhon Adair. 1994. Menjadi Pemimpin efektif. Jakarta: Gramedia Komaruddin. 1977. Ensiklopedi manajemen. Jakarta; Rineka Cipta Made Pidarta.2005. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem (EdisiRevisi). Jakarta: Rineka Cipta Maslow. A. Abraham. 1993. Motivasi dan Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya Mhd. Krebet Widjayakusuma.2008. Be The Not be Asa. Jakarta: Gema Insani. online (http:/books.co.id diakses tanggal 8 Juli 2010) Mulyasa. 2005a. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya
Remaja
. 2005b. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya 87
88
Mulyasa, 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda Karya MiftahToha, 2009. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajagrafindo Persada Nana Sudjana. 1982. Metode Statistik. Bandung: Transito Panji Anoraga.1992. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta Poerwadarminta.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. 2009. Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Padang: UNP Riduwan. 2006. Dasar-DasarStatistik. Bandung: Alfabeta Rivai, Veithrizal. (2006). Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sadili Samsudin, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pustaka Setia Sardiman. A.M.2001. Interaksi &Kepuasan Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada Sondang. P. Siagian. 1995b. Teori Kepuasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta __________ 1995a. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara __________ 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta Sudarman Danim. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta T. Hani Handoko.1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Veithrizal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Grafindo Persada __________ 2006. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada
89
W.J.S. Poerdawarminta. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sekolah
Dalam
Organisasi
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Wisdar. 2008. Kontribusi Motivasi dan Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Guru SMAN Muaro Bungo. Tesis. Padang: UNP
90
Angket Uji Coba Hal: Mohon Bantuan Mengisi Angket Kepada: Yth. Bapak/Ibu Majelis Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Baso Assalamu’alaikum Wr.Wb. Terlebih dahulu saya mendo’akan semoga Bapak/Ibu berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.Amin. Ditengah kesibukan Bapak/Ibu melaksanakan tugas, perkenankanlah saya meminta sedikit waktu untuk mengisi angket uji coba yang bertujuan untuk memperoleh imformasi tentang kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso. Data dan imformasi ini nantinya akan digunakan untuk penyelesaian tesis pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Data dan imformasi yang diperoleh semata-mata bertujuan untuk kepentingan pendidikan dan tidak ada maksud lain yang dapat merugikan Bapak/Ibu. Oleh sebab itu sudilah kiranya Bapak/Ibu memberikan data dan informasi sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dijaga kerahasiaannya. Demikianlah atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu berikan, terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih. Baso, 7 September2010 Peneliti,
ARLIS EFI ADRIANI
91
INSTRUMEN PENELITIAN UJI COBA Petunjuk pengisian angket: 1. Bacalah pertanyaan berikut dengan seksama, selanjutnya pilihlah salah satu alternatif jawaban dari beberapa alternative yang tersedia sesuai dengan pendapat dan pemikiran Bapak/Ibu. 2. Adapun jawaban dalam angket terdiri dari dua bentuk yang masing-masing terdiri dari 5 pilihan, yaitu: -
-
Untuk mengukur frekwensi tindakan atau sikap, menggunakan alternatif: a. SL = Selalu b. SR = Sering c. KK = Kadang-Kadang d. JR = Jarang e. TP = Tidak Pernah Untuk mengukur opini (pendapat) menggunakan alternatif: a. SS = Sangat Setuju b. S = Setuju c. KS = Kurang Setuju d. TS = Tidak Setuju e. STS = Sangat Tidak Setuju
3. Kami mohon Bapak/Ibu memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban Contoh : No
Pertanyaan
1
Saya mengerjakan tugas sampai selesai
Pilihan Jawaban SL
SR X
KK JR
TP
4. Seandainya terdapat kesalahan dalam memberikan jawaban, berilah tanda strip ganda pada tanda silang (=) gantilah jawaban dengan pilihan lain. 5. Mohon Bapak Ibuk dapat m enjawab semua pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
92
Indentitas Responden 1. Tempat tugas
:……………………………….
2. Jenis Kelamin
:
3. Pendidikan
:
< S1
≥ S1
4. Masa kerja
:
< 15 tahun
≥ 15 tahun
5. Kualifikasi Guru
:
Laki-laki
Perempuan
sudah sertifikasi
belum sertifikasi
BAGIAN I Variabel Kepuasan Kerja Guru (Y) NO IA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PERNYATAAN
ALTERNATIF JAWABAN
Rasa Senang Terhadap Pekerjaan Saya dengan senang hati melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab saya Saya tak senang mengajar karena siswa banyak yang nakal Saya memeriksa tugas siswa dengan senang hati walaupun menyita waktu Saya membimbing dalam belajar dengan senang hati Saya senang menyiapkan berbagai bahan ajar untuk siswa Saya bosan mengerjakan administrasi kelas Tugas-tugas tambahan yang diberikan kepala sekolah kepada saya, saya kerjakan dengan perasaan jengkel Saya merasa jemu membimbing siswa yang lambat dalam belajar Perlakuan kepala sekolah yang kurang menghargai guru membuat saya kurang senang bekerja Iklim sekolah yang demokratis membuat saya senang bekerja sehari-hari
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SS SL
S SR
KS KK
TS JR
STS TP
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
TL
STL
TL
STL
TS
STS
2 A Perasaan Lega Atas Kemampuan Melakukan Pekerjaan 11. Saya merasa lega karena dapat menyelesaikan SL L KL semua persiapan mengajar dengan baik 12. Saya lega dapat mengatasi perilaku siswa yng SL L KL kurang disiplin 13. Saya kesal karena tidak berhasil membantu siswa SS S KS yang lamban dalam belajar
93
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Saya lega karena berhasil mendorong siswa yang kurang motvasinya untuk belajar Saya kecewa karena tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang baik. Saya merasa lega bila pekerjaan yang sulit dapat saya kerjakan sendiri Saya merasa lega karena dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Saya lega dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Saya merasa lega apabila dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang telah direncanakan Saya tidak merasa lega mengajar karena kepala sekolah suka mengawasi saya
SL
L
KL
TL
STL
SS
S
KS
TS
STS
SL
L
KL
TL
STL
SL
L
KL
TL
STL
SL
L
KL
TL
STL
SL
L
KL
TL
STL
SS
S
KS
TS
STS
SP
P
KP
TP
STP
SP
P
KP
TP
STP
SS
S
KS
TS
STS
SP
P
KP
TP
STP
SP SP
P P
KP KP
TP TP
STP STP
SS
S
KS
TS
STS
SP
P
KP
TP
STP
SS
S
KS
TS
STS
3A Rasa Puas Atas Hasil yang Dicapai 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Saya puas dengan prestasi belajar siswa yang saya bimbing Saya puas karena kepala sekolah menghargai prestasi saya Saya tidak puas dengan system pembagian tugas mengajar yang tidak adil Saya puas dengan nilai DP3 yang selalu naik setiap tahun Saya puas karena dapat naik pangkat tepat waktu Saya puas atas kesempatan yang diberikan untuk sertifikasi guru Saya tidak puas dengan jumlah insentif /kesejahteraan guru yang diberikan oleh sekolah Saya merasa puas karena siswa yang saya bombing berhasil memperbaiki nilainya Saya merasa puas dapat berhasil membantu guru lain mengatasi masalahnya dengan siswa
4A Tidak Mengeluh Terhadap Tantangan Kerja 30. 31. 32. 33. 34.
Saya tidak mengeluh jika diberikan tugas yang berat oleh kepala sekolah Walaupun tugas saya sebagai guru banyak, saya tidak pernah mengeluh melakukannya Walaupun perilaku siswa banyak yang kurang menyenangkan, saya tidak mengeluh mendidik mereka Tugas siswa yang terlalu banyak untuk diperiksa membuat saya mengeluh untuk melakukannya Saya tidak mengeluh mengajar, walaupun kurang
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
94
35. 36. 37. 38. 39. 40.
lengkap sarana dan prasaran yang membantu dalam proses pembelajaran Kesulitan yang banyak dialami dalam mengajar membut saya mengeluh karenanya Pekerjaan guru sesuai dengan keahlian saya dan saya tidak mengeluh melakukannya walaupun terasa berat Apapun masalah siswa dalam PBM tetap saya hadapi dengan sabar Siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah saya bina terus menerus tanpa mengeluh Pengajaran remedial bagi siswa yang lambat saya lakukan dengan persaan kesal. Walaupun penyusunan alat evaluasi hasil belajar siswa kurang menyenangkan namun saya tetap menyusunnya tanpa mengeluh
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
95
BAHAGIAN II VARIABEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1) NO
PERNYATAAN
ALTERNATIF JAWABAN
I B Melakukan Bimbingan Terhadap Guru 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kepala sekolah membimbing saya menyusun program pembelajaran berdasarkan KTSP Saya dibimbing kepala sekolah untuk merumuskan indikator kompetensi dasar yang akan dicapai Kepala sekolah membimbing saya dalam menyusun RPP yang lengkap Saya dibimbing kepala sekolah dalam menggunakan metode yang bervariasi Saya dilatih kepala sekolah dalam menganalisis hasil evaluasi pembelajaran untuk tindak lanjut Bimbingan yang diberikan kepala sekolah membantu saya memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam tugas Kepala sekolah tidak membimbing saya cara menyusun alat evaluasi yang tepat Kepala sekolah membimbing saya tentang cara membina siswa yang kurang disiplin Kepala sekolah tidak membimbing saya cara melaksanakan pengajaran remedial Kepala sekolah membimbing saya menghadapi masalah yang dihadapi dalam kelas
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
RR
TS
STS
SS
S
RR
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
2 B Memberikan Dorongan 11. 12.. 13. 14.
Guru yang dapat membuat perangkat pembelajaran dengan baik dipuji oleh kepala sekolah di depan guru lainnya Kepala sekolah memberikan perhatian khusus kepda guru yang belum mampu bekerja secara efektif Kepala sekolah memotivasi guru untukmeningkatkan kemampuan profesionalnya. Kepala sekolah melengkapi alat-alat-alat pembelajaran yang dibutuhkan guru agar bersemangat mengajar
3B
Memberikan Arahan Terhadap Guru
15.
Setiap permulaan semester, kepala sekolah mengadakan rapat untuk memberikan arahan kepada guru Kepala sekolah tidak memberikan penghargaan pada guru tentang pelaksanaan KTSP Guru yang kurang memahami cara membuat perangkat pembelajaran agar tidak diberi petunjuk oleh kepala sekolah Kepala sekolah memberi pengarahan kepada guru untuk
16. 17. 18.
TP
96
19. 20. 21. 22. 23.
disiplin Kepala sekolah menggerakkan guru menata ruang belajar yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar dalam pelaksanaan tugas Kepala sekolah tidak memberikan petunjuk kepada saya cara mengelola sekolah yang baik Saya tidak diberi petunjuk untuk membina perilaku siswa yang baik. Kepala sekolah memberikan pengarahan agar guru saling bantu membantu dalam melaksanakan tugas sehari-hari Kepala sekolah tidak mengarahkan guru yang berprilaku kurang etis terhadap siswa
4B
Menggerakkan
24.
Kepala sekolah melibatkan guru dalam membuat aturan yang harus ditaati oleh warga sekolah Kepala sekolah menerapkan sanksi sesuai dengan ketentuan secara tegas dan ketat Pekerjaan yang selesai dikerjakan guru, diperiksa dengan teliti oleh kepala sekolah Kepala sekolah mengadakan evaluasi secara rutin terhadap hasil pekerjaan guru Kepala sekolah memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai sendiri kinerjannya
25 26. 27. 28.
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
97
BAGIAN III VARIABEL MOTIVASI BERPRESTASI (X2) NO
PERNYATAAN
1C
ALTERNATIF JAWABAN
Keinginan untuk Berhasil
1.
Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepala sekolah sebaik mungkin supaya dapat diterima dengan baik Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab saya, saya kerjakan dengan sebaik mungkin sehingga hasilnya lebih baik Saya berusaha mencari berbagai metoda pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam belajar Setiap akan mengajar, saya berusaha untuk menguasai materi yang akan diberikan supaya pembelajaran saya lebih efektif Saya berusaha semaksimal mungkin membimbing siswa yang bermasalah supaya dapat mengikuti pelajaran dengan baik Saya tidak mau susah membuat media pembelajaran yang cocok dengan tujuan karena memakan waktu yang banyak Saya berusaha mengajar sebaik mungkin agar hasil belajar siswa meningkat Saya tetap berusaha melakukan pembelajaran dengan cara yang menarik
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2C
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL SS
SR S
KK KS
JR TS
TP STS
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
Bekerja Keras
9.
Saya berusaha membuat RPP dengan skenario yang lengkap agar lebih berhasil dalam pembelajaran siswa Siswa yang lambat dalam belajar saya bimbing secara individual di luar jam pelajaran Saya berusaha membuat media pembelajaran sendiri supaya cocok dengan tujuan yang akan dicapai Saya berusaha membaca berbagai buku sumber Siswa yang kurang termotivasi belajar saya biarkan saja, karena menambah beban kerja guru Saya berusaha melaksanakan berbagai pendekatan pembelajaran yang baru untuk lebih berhasil dalam membelajarkan siswa Saya tidak membaca referensi baru untuk perbaikan pembelajaran Saya tidak perlu membuat bahan ajar, karena buku paket
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
98
sudah ada
3C
Tanggung Jawab
17.
Saya membuat perangkat pembelajaran sebaik mungkin agar lebih berhasil membelajarkan siswa Saya memilih metode yang tepat dalam membelajarkan siswa supaya lebih efektif Saya berusaha mengajar dengan teknik yang bervariasi agar siswa tidak bosan belajar Tugas-tugas yang dikerjakan siswa tidak saya periksa dengan teliti Kertas siswa saya periksa dengan baik untuk dikembalikan pada siswa Saya berusaha menganalisis hasil evaluasi untuk digunakan bagi penyempurnaan pembelajaran berikutnya Setiap semester baru, saya merevisi program pembelajaran saya Jika saya berhalangan mengajar, saya berusaha mengganti jam tersebut pada waktu yang lain
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
4C
Kegigihan
25.
Kesulitan-kesulitan yang saya hadapi dengan siswa saya usahakan menyelesaikannya sendiri Siswa-siswa yang sulit dalam belajar saya bimbing secara kontinue dengan sabar Saya berusaha menambah jam pembelajaran supaya siswa berhasil, betapapun saya sibuk Saya berusaha mendiskusikan dengan teman, guru lain, jika ada masalah pembelajaran yang tidak bisa saya pecahkan sendiri Saya tak mau memberikan pembelajaran remedial karena merepotkan saya. Saya berusaha melaksanakan tugas dengan baik sekalipun persoalan keluarga cukup berat Saya berusaha melaksanakan tugas dengan baik dalam keadaan seburuk apapun Saya berusaha mengembangkan kemampuan saya supaya lebih professional dalam membelajarkan siswa Saya berupaya meningkatkan kemampuan diri supaya lebih percaya diri dalam mengajar
26. 27. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
5C
Ketekunan
33.
Saya mempelajari berbagai buku yang relevan dengan materi ajar untuk mendalami materi
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
99
34.
Saya memecahkan kesulitan belajar siswa, tak perlu siswa membantu Saya banyak berdiskusi dengan teman mencari jalan keluar masalah PBM Saya memikirkan metode pembelajaran yang baik Kalau perlu saya mengulang berkali-kali menjelaskan jawaban pertanyaan siswa Siswa yang lamban kemampuan belajarnya, tetap saya bimbing dengan sabar Saya berusaha mempelajari perkembangan masingmasing siswa supaya dapat mendidik mereka dengan tepat Jika siswa memerlukan saya, saya akan membimbing tampa batas waktu
35. 36. 37. 38. 39. 40.
SS
S
RR
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL SL
SR SR
KK KK
JR JR
TP TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
RR
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
DATA UJICOBA
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPUASAN KERJA (Y) Resp. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 1 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 2
2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4
3 2 1 4 2 5 2 4 1 1 3 2 2 2 2 4 2 2 5 2 2 2 5 4 2 2 4 5 2 1 1
4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 1
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 1
6 4 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 1
7 4 5 2 4 4 3 4 5 2 1 2 3 2 2 5 2 4 5 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1
8 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 2 5 4 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4
9 2 2 5 2 2 2 5 2 1 2 2 3 2 2 5 1 5 5 2 2 2 5 5 2 4 4 4 2 1 4
10 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 2
11 4 5 5 2 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2
12 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 2
13 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 1
14 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 1
15 4 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5 4 1 2 2 4 2 5 2 4 4 4 5 1 2 2 2 2 4 1
16 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 1
17 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
18 4 5 2 4 4 3 4 5 2 1 2 3 2 2 5 2 4 5 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1
Nomor Butir 19 20 21 22 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 4 2 4 4 2 2 4 4 5 5 1 5 4 1 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 2 5 5 4 1 5 5 4 5 2 4
23 2 1 4 2 5 2 4 1 1 3 2 2 2 2 4 2 2 5 2 2 2 5 4 2 2 4 5 2 1 1
24 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 1
25 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 1
26 4 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 1
27 4 5 2 4 4 3 4 5 2 1 2 3 2 2 5 2 4 5 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1
28 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
29 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 2
30 4 5 2 4 4 3 4 5 2 1 2 3 2 2 5 2 4 5 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1
31 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 2 5 4 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4
32 4 5 5 4 4 5 3 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 2
33 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 1
34 4 5 5 4 2 2 2 5 5 5 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 2 2 2 5 4 4 2 4 1 4
35 4 5 5 2 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2
36 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 2
37 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 1
38 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 1
39 4 5 5 4 4 1 4 5 5 5 5 4 1 2 2 4 2 5 2 4 4 4 5 1 2 2 2 2 4 1
100
40 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 1
DATA UJICOBA
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1) Resp. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomor Butir 1 5 5 4 2 2 1 3 5 5 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 1 2 1
2 5 5 4 2 2 1 4 5 5 2 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 1 1 4 4 2 4 4 1 1 1
3 5 5 4 2 2 1 4 5 4 2 3 1 3 3 4 3 3 2 2 3 1 1 4 2 2 3 2 1 1 1
4 5 5 4 1 1 1 4 5 4 2 3 2 4 3 5 4 3 2 3 3 1 2 4 3 2 1 3 1 1 1
5 5 5 4 1 1 1 3 5 4 1 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 1 1 3 4 2 1 4 1 1 1
6 1 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 3 3 4 5 2 5 5 4 4 4
7 5 5 4 3 4 2 4 5 4 2 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 2 2 4 5 4 2 5 4 4 2
8 5 5 5 4 4 1 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 5 5 4 2 3 4
9 10 11 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 1 3 4 4 5 5 5 5 4 2 2 4 1 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 1 5 1 2 3 4 4 4 2 5 2 1 4 4 3 5 2 1
12 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 2 2 4 5 2 3 5 4 4 4
13 5 5 4 4 4 1 4 5 3 2 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2
14 5 5 4 5 4 1 5 5 1 1 4 4 4 3 5 3 3 2 2 3 3 3 5 2 2 4 2 2 4 2
15 5 5 2 5 5 1 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 1 2 5 3 5 3
16 4 5 1 2 2 2 5 5 3 2 3 2 3 3 5 4 3 1 1 3 3 1 5 1 3 4 1 1 2 1
17 5 5 2 4 4 2 5 5 4 2 4 4 3 4 5 4 3 2 2 3 4 1 5 2 2 3 2 1 4 1
18 1 5 1 3 3 2 5 1 4 3 4 2 3 3 5 2 4 3 3 4 3 3 5 3 1 4 3 1 3 1
19 4 5 2 3 3 1 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 2 1 5 2 1 3 1
20 5 5 4 4 4 2 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 2 5 4 5 4 5 5 1 5 5 4 4 4
21 5 4 2 3 3 2 5 5 3 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 2 2 5 4 1 5 4 2 4 2
22 5 5 5 5 5 1 3 5 5 3 5 2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 2 5 5 1 4 1
23 5 4 4 4 4 4 4 5 1 4 5 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 2 4 5 4 5 5 4 3 4
24 5 5 2 4 4 4 3 5 4 3 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4
25 5 5 2 4 4 3 5 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 5 5 3 2 5 4 3 4
26 5 5 4 4 4 1 3 5 3 3 4 3 4 3 5 3 3 3 5 3 2 3 3 5 4 4 5 2 3 2
27 5 4 4 4 4 4 4 5 1 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 4
28 5 5 5 4 4 4 4 5 1 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
29 5 5 4 4 4 2 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 1 5 5 2 4 2
30 5 5 5 4 4 4 4 5 1 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5
31 5 5 4 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 4 3 3 5 3 2 4 4 5 2 5 5 3 3 3
32 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4
33 5 5 4 4 4 1 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 1 5 5 3 3 3
34 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 2 4 5 2 4 2
35 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 4 5 1 4 1
36 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 2 5 3 5 3 4 2 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 5 4
37 5 1 1 3 3 2 2 5 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 2 3 2
38 5 5 4 4 4 2 5 5 4 5 4 2 4 3 5 4 4 2 4 3 3 4 5 4 1 4 4 1 3 1
39 5 5 4 4 4 2 3 5 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 1 4 3 1 3 1 101
40 5 4 4 4 4 1 3 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 2 5 4 4 4 3 5 1 1 5 1 2 1
DATA UJICOBA
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
MOTIVASI BERPRESTASI (X2) Resp. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
6 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5
9 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5
10 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4
11 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4
12 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 3 5 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
13 5 2 5 5 5 5 4 5 2 4 5 4 1 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 1 5 5 4 5 4
14 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 2 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 2 3 5 4 4 5 5 5 4
16 5 2 4 2 4 5 3 5 2 4 5 5 5 4 4 5 4 3 1 4 5 2 2 5 5 4 5 5 5 5
17 5 4 4 5 5 5 2 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
18 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4
Nomor Butir 19 20 21 22 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 4 5 5 1 5 4 3 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 2 4 4 4 3 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 3 3
23 4 5 4 5 5 5 3 4 4 2 4 4 5 3 4 5 4 3 4 3 5 5 3 4 5 5 4 4 4 3
24 5 4 5 3 3 5 2 4 2 4 3 5 5 3 3 4 4 3 4 3 5 5 2 3 3 4 3 4 3 3
25 5 1 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 5 4
26 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4
27 4 4 5 3 3 5 2 4 4 4 3 3 5 3 3 2 3 2 5 4 5 3 2 3 3 5 3 3 3 3
28 5 5 5 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4
29 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4
30 5 4 5 4 4 5 2 5 4 4 4 4 5 4 2 5 4 4 5 4 5 5 2 4 4 5 4 3 4 3
31 5 2 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4
32 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
33 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 3 2 5 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
34 4 2 5 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2
35 5 4 1 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
36 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
37 1 4 5 3 3 5 4 1 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 5 3 5 2 4 5 4 5 5 5 5 5
38 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5
39 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4
102
40 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4
106
Angket Penelitian Hal: Mohon Bantuan Mengisi Angket Kepada: Yth. Bapak/Ibu Majelis Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Baso
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Terlebih dahulu saya mendo’akan semoga Bapak/Ibu berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.Amin. Ditengah kesibukan Bapak/Ibu melaksanakan tugas, perkenankanlah saya meminta sedikit waktu untuk mengisi angket yang bertujuan untuk memperoleh imformasi tentang kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Baso.Data dan imformasi ini nantinya akan digunakan untuk penyelesaian tesis pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Data dan imformasi yang diperoleh semata-mata bertujuan untuk kepentingan pendidikan dan tidak ada maksud lain yang dapat merugikan Bapak/Ibu. Oleh sebab itu sudilah kiranya Bapak/Ibu memberikan data dan informasi sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dijaga kerahasiaannya. Demikianlah atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu berikan, terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih. Baso, 10 Agustus 2010 Peneliti,
ARLIS EFI ADRIANI
107
INSTRUMEN PENELITIAN Petunjuk pengisian angket: 1. Bacalah pertanyaan berikut dengan seksama, selanjutnya pilihlah salah satu alternatif jawaban dari beberapa alternatif yang tersedia sesuai dengan pendapat dan pemikiran Bapak/Ibu. 2. Adapun jawaban dalam angket terdiri dari dua bentuk yang masing-masing terdiri dari 5 pilihan, yaitu: -
-
Untuk mengukur frekwensi tindakan atau sikap, menggunakan alternatif: a. SL = Selalu b. SR = Sering c. KK = Kadang-Kadang d. JR = Jarang e. TP = Tidak Pernah Untuk mengukur opini (pendapat) menggunakan alternatif: a. SS = Sangat Setuju b. S = Setuju c. KS = Kurang Setuju d. TS = Tidak Setuju e. STS = Sangat Tidak Setuju
3. Kami mohon Bapak/Ibu memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban Contoh : No
Pertanyaan
Pilihan Jawaban SL
1
Saya mengerjakan tugas sampai selesai
SR X
KK JR
TP
4. Seandainya terdapat kesalahan dalam memberikan jawaban, berilah tanda strip ganda pada tanda silang (=) gantilah jawaban dengan pilihan lain. 5. Mohon Bapak Ibuk dapat menjawab semua pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
108
Indentitas Responden 1. Tempat tugas
:……………………………….
2. Jenis Kelamin
:
3. Pendidikan
:
< S1
≥ S1
4. Masa kerja
:
< 15 tahun
≥ 15 tahun
5. Kualifikasi Guru
:
Laki-laki
sudah sertifikasi
Perempuan
belum sertifikasi
BAGIAN I Variabel Kepuasan Kerja Guru (Y) NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABAN I A Rasa Senang Terhadap Pekerjaan 1. Saya dengan senang hati melaksanakan tugas SS S KS TS yang menjadi tanggung jawab saya 2. Saya tak senang mengajar karena siswa banyak SS S KS TS yang nakal 3. Saya memeriksa tugas siswa dengan senang hati SL SR KK JR walaupun menyita waktu 4. Saya membimbing dalam belajar dengan senang SL SR KK JR hati 5. Saya senang menyiapkan berbagai bahan ajar SS S KS TS untuk siswa 6. Saya bosan mengerjakan administrasi kelas SS S KS TS 7. Tugas-tugas tambahan yang diberikan kepala SL SR KK JR sekolah kepada saya, saya kerjakan dengan perasaan jengkel 8. Saya merasa jemu membimbing siswa yang SS S KS TS lambat dalam belajar 9. Iklim sekolah yang demokratis membuat saya SS S KS TS senang bekerja sehari-hari 2 A Perasaan Lega Atas Kemampuan Melakukan Pekerjaan 10. Saya merasa lega karena dapat menyelesaikan SL L KL TL semua persiapan mengajar dengan baik 11. Saya lega dapat mengatasi perilaku siswa yng SL L KL TL kurang disiplin 12. Saya kesal karena tidak berhasil membantu siswa SS S KS TS yang lamban dalam belajar 13. Saya lega karena berhasil mendorong siswa yang SL L KL TL kurang motvasinya untuk belajar
STS STS TP TP STS STS TP STS STS
STL STL STS STL
109
14. 15. 16. 17. 18.
Saya kecewa karena tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang baik. Saya merasa lega bila pekerjaan yang sulit dapat saya kerjakan sendiri Saya lega dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Saya merasa lega apabila dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang telah direncanakan Saya tidak merasa lega mengajar karena kepala sekolah suka mengawasi saya
SS
S
KS
TS
STS
SL
L
KL
TL
STL
SL
L
KL
TL
STL
SL
L
KL
TL
STL
SS
S
KS
TS
STS
SP
P
KP
TP
STP
SP
P
KP
TP
STP
SS
S
KS
TS
STS
SP
P
KP
TP
STP
SP SP
P P
KP KP
TP TP
STP STP
SS
S
KS
TS
STS
SP
P
KP
TP
STP
SP
P
KP
TP
STP
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
3A Rasa Puas Atas Hasil yang Dicapai 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Saya puas dengan prestasi belajar siswa yang saya bimbing Saya puas karena kepala sekolah menghargai prestasi saya Saya tidak puas dengan sistem pembagian tugas mengajar yang tidak adil Saya puas dengan nilai DP3 yang selalu naik setiap tahun Saya puas karena dapat naik pangkat tepat waktu Saya puas atas kesempatan yang diberikan untuk sertifikasi guru Saya tidak puas dengan jumlah insentif /kesejahteraan guru yang diberikan oleh sekolah Saya merasa puas karena siswa yang saya bombing berhasil memperbaiki nilainya Saya merasa puas dapat berhasil membantu guru lain mengatasi masalahnya dengan siswa
4A Tidak Mengeluh Terhadap Tantangan Kerja 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Saya tidak mengeluh jika diberikan tugas yang berat oleh kepala sekolah Walaupun tugas saya sebagai guru banyak, saya tidak pernah mengeluh melakukannya Walaupun perilaku siswa banyak yang kurang menyenangkan, saya tidak mengeluh mendidik mereka Tugas siswa yang terlalu banyak untuk diperiksa membuat saya mengeluh untuk melakukannya Kesulitan yang banyak dialami dalam mengajar membut saya mengeluh karenanya Pekerjaan guru sesuai dengan keahlian saya dan saya tidak mengeluh melakukannya walaupun terasa berat Apapun masalah siswa dalam PBM tetap saya hadapi dengan sabar Siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah
110
36. 37.
saya bina terus menerus tanpa mengeluh Pengajaran remedial bagi siswa yang lambat saya lakukan dengan persaan kesal. Walaupun penyusunan alat evaluasi hasil belajar siswa kurang menyenangkan namun saya tetap menyusunnya tanpa mengeluh
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
111
BAHAGIAN II VARIABEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1) NO
PERNYATAAN
ALTERNATIF JAWABAN
I B Melakukan Bimbingan Terhadap Guru 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kepala sekolah membimbing saya menyusun program pembelajaran berdasarkan KTSP Saya dibimbing kepala sekolah untuk merumuskan indikator kompetensi dasar yang akan dicapai Kepala sekolah membimbing saya dalam menyusun RPP yang lengkap Saya dibimbing kepala sekolah dalam menggunakan metode yang bervariasi Saya dilatih kepala sekolah dalam menganalisis hasil evaluasi pembelajaran untuk tindak lanjut Kepala sekolah tidak membimbing saya cara menyusun alat evaluasi yang tepat Kepala sekolah membimbing saya tentang cara membina siswa yang kurang disiplin Kepala sekolah tidak membimbing saya cara melaksanakan pengajaran remedial Kepala sekolah membimbing saya menghadapi masalah yang dihadapi dalam kelas Kepala sekolah membimbing/melatih saya membuat administrasi kelas yang baik Kepala sekolah tidak membimbing guru cara berinteraksi yang baik dengan warga sekolah
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
2 B Memberikan Dorongan 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Kepala sekolah mendorong saya untuk bekerja dengan lebih baik Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang memperoleh prestasi kerja yang baik agar lebih bersemangat mengajar Guru yang malas mengajar dibiarkan saja oleh kepala sekolah Kepala sekolah berusaha meningkatkan kesejahteraan guru agar guru bersemangat melaksanakan tugas Kepala sekolah menyiapkan sumber belajar agar guru lebih bersemangat mengajar Guru yang dapat membuat perangkat pembelajaran dengan baik dipuji oleh kepala sekolah di depan guru lainnya Kepala sekolah memberikan perhatian khusus kepada guru yang belum mampu bekerja secara efektif Kepala sekolah mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya.
112
20.
Kepala sekolah melengkapi alat-alat-alat pembelajaran yang SL dibutuhkan guru agar bersemangat mengajar
3B
Memberikan Arahan Terhadap Guru
21.
Setiap permulaan semester, kepala sekolah mengadakan rapat untuk memberikan arahan kepada guru Kepala sekolah tidak memberikan penghargaan pada guru tentang pelaksanaan KTSP Guru yang kurang memahami cara membuat perangkat pembelajaran agar tidak diberi petunjuk oleh kepala sekolah Kepala sekolah memberi pengarahan kepada guru untuk disiplin Kepala sekolah menggerakkan guru menata ruang belajar yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar dala pelaksanaan tugas Kepala sekolah tidak memberikan petunjuk kepada saya cara mengelola sekolah yang baik Saya tidak diberi petunjuk untuk membina perilaku siswa yang baik. Kepala sekolah memberikan pengarahan agar guru saling membantu dalam melaksanakan tugas sehari-hari
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
4B
Menggerakkan Guru
29.
Kepala sekolah menggerakkan warga sekolah agar memelihara sarana dan prasarana sekolah yang baik. Kepala sekolah menggerakkan guru untuk disiplin dalam pelaksanaan tugas Kepala sekolah menggerakkan guru menata ruang belajar yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar Kepala sekolah menggerakkan guru untuk meningkatkan kinerja masing-masing Kepala sekolah menginginkan guru untuk bekerja dengan disiplin kerja yang baik Kepala sekolah melibatkan guru dalam membuat aturan yang harus ditaati oleh warga sekolah Kepala sekolah menerapkan sanksi sesuai dengan ketentuan secara tegas dan ketat Pekerjaan yang selesai dikerjakan guru, diperiksa dengan teliti oleh kepala sekolah Kepala sekolah mengadakan evaluasi secara rutin terhadap hasil pekerjaan guru Kepala sekolah memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai sendiri kinerjanya
30 31. 32. 33. 34. 35 36 37 38
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
TP
113
BAGIAN III VARIABEL MOTIVASI BERPRESTASI (X2) NO
1C 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2C 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 3C 17. 18.
PERNYATAAN
ALTERNATIF JAWABAN
Keinginan untuk Berhasil Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepala sekolah sebaik mungkin supaya dapat diterima dengan baik Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab saya, saya kerjakan dengan lebih giat sehingga hasilnya lebih baik Saya berusaha mencari berbagai metoda pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam belajar Setiap akan mengajar, saya berusaha untuk menguasai materi yang akan diberikan supaya pembelajaran saya lebih efektif Saya berusaha semaksimal mungkin membimbing siswa yang bermasalah supaya dapat mengikuti pelajaran dengan baik Saya tidak mau susah membuat media pembelajaran yang cocok dengan tujuan karena memakan waktu yang banyak Saya berusaha mengajar sebaik mungkin agar hasil belajar siswa meningkat Saya tetap berusaha melakukan pembelajaran dengan cara yang menarik
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
SL
SR
KK
JR
ST S TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL SS
SR S
KK KS
JR TS
SL
SR
KK
JR
TP ST S TP
SS
S
KS
TS
SS
S
KS
TS
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
ST
Bekerja Keras Saya berusaha membuat RPP dengan skenario yang lengkap agar lebih berhasil dalam pembelajaran siswa Siswa yang lambat dalam belajar saya bimbing secara individual di luar jam pelajaran Saya berusaha membuat media pembelajaran sendiri supaya cocok dengan tujuan yang akan dicapai Saya berusaha membaca berbagai buku sumber Siswa yang kurang termotivasi belajar saya biarkan saja, karena menambah beban kerja guru Saya berusaha mencobakan berbagai pendekatan pembelajaran yang baru untuk lebih berhasil dalam membelajarkan siswa Saya tidak membaca referensi baru untuk perbaikan pembelajaran Saya tidak perlu membuat bahan ajar, karena buku paket sudah ada Tanggung Jawab Saya membuat perangkat pembelajaran sebaik mungkin agar lebih berhasil membelajarkan siswa Saya memilih metode yang tepat dalam membelajarkan
ST S ST S
114
siswa supaya lebih efektif Saya berusaha mengajar dengan teknik yang bervariasi agar siswa tidak bosan belajar Tugas-tugas yang dikerjakan siswa tidak saya periksa dengan teliti Kertas siswa saya periksa dengan baik untuk dikembalikan pada siswa Saya berusaha menganalisis hasil evaluasi untuk digunakan bagi penyempurnaan pembelajaran berikutnya Setiap semester baru, saya merevisi program pembelajaran saya Jika saya berhalangan mengajar, saya berusaha mengganti jam tersebut pada waktu yang lain
19. 20. 21. 22. 23. 24.
4C
Kegigihan
25.
Kesulitan-kesulitan yang saya hadapi dengan siswa saya usahakan menyelesaikannya sendiri Siswa-siswa yang sulit dalam belajar saya bimbing secara kontinu dengan sabar Saya berusaha mendiskusikan dengan teman, guru lain, jika ada masalah pembelajaran yang tidak bisa saya pecahkan sendiri Saya tak mau memberikan pembelajaran remedial karena merepotkan saya. Saya berusaha melaksanakan tugas dengan baik sekalipun persoalan keluarga cukup berat Saya berusaha melaksanakan tugas dengan baik dalam keadaan seburuk apapun Saya berusaha mengembangkan kemampuan saya supaya lebih professional dalam membelajarkan siswa Saya berupaya meningkatkan kemampuan diri supaya lebih percaya diri dalam mengajar
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
5C
Ketekunan
33.
Saya mempelajari berbagai buku yang relevan dengan materi ajar untuk mendalami materi Saya memikirkan metode pembelajaran yang baik Siswa yang lamban kemampuan belajarnya, tetap saya bimbing dengan sabar Saya berusaha mempelajari perkembangan masingmasing siswa supaya dapat mendidik mereka dengan tepat Jika siswa memerlukan saya, saya akan membimbing tanpa batas waktu
34. 35. 36. 37.
S TP
SL
SR
KK
JR
SS
S
KS
TS
SL
SR
KK
JR
ST S TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SS
S
KS
TS
SL
SR
KK
JR
ST S TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL SL
SR SR
KK KK
JR JR
TP TP
SL
SR
KK
JR
TP
SL
SR
KK
JR
TP
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1) Resp. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 4 1 5 5 2 5 5 5 3 3 3 5 3 4 3 5 2 1 1 5 5 1 5 3
2 3 2 1 4 5 1 5 5 5 3 4 4 5 3 5 3 3 2 1 1 4 5 1 4 3
3 3 3 1 4 1 2 1 1 1 4 2 4 5 2 4 3 5 2 1 1 4 5 1 4 3
4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 2 3 4 4 1 1 1 1 5 1 4 3
5 3 3 1 4 5 1 5 5 5 3 3 3 5 2 4 3 3 1 1 1 1 4 1 3 3
6 5 1 5 2 2 1 5 5 5 5 2 4 5 4 2 3 5 3 4 4 2 4 3 3 4
7 3 5 1 2 5 1 5 5 5 3 4 4 5 3 5 4 5 4 2 2 4 4 4 3 3
8 5 4 5 2 1 3 1 1 1 1 3 3 5 4 2 3 5 4 4 4 2 4 3 4 4
9 5 4 1 4 5 1 5 5 5 3 4 4 5 3 5 4 4 3 2 2 3 5 4 3 3
10 5 5 2 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 2 4 3 5 3 3 3 4 5 1 5 3
11 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 5 4 1 3 5 4 4 4 2 4 4 4 4
12 5 5 2 5 5 3 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 2 2 1 5 4 4 3
13 5 5 1 5 5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 3 2 4 4 1 1 5 4 1 5 3
14 3 4 3 5 5 5 1 1 1 5 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 1 5 5 3 5
15 2 4 2 5 4 3 5 5 5 3 5 5 4 3 1 3 5 5 4 4 1 5 3 3 3
16 5 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 2 2 5 4 2 4 1 5 2 4 3
17 4 1 3 3 1 3 4 4 4 1 5 5 1 4 3 4 1 3 2 4 1 5 1 3 2
Nomor Butir 18 19 20 21 4 2 3 4 2 2 1 5 3 2 3 3 2 4 2 4 1 5 5 5 3 2 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 3 2 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 5 2 2 2 3 4 2 5 5 1 2 2 3 4 5 5 5 2 2 2 2 3 3 3 5 2 3 3 5
22 2 4 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 2 4 4 2 5 2 4 4 5 5
23 4 5 4 4 5 3 5 5 1 4 3 3 5 4 5 5 2 4 4 4 4 4 5 4 5
24 3 5 5 4 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3
25 3 2 5 3 5 2 4 4 4 5 3 3 5 3 3 4 5 4 2 5 2 5 2 5 3
26 2 4 5 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3
27 4 4 4 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 4 1 4 5 4 5 5 5 1 4 4 4
28 3 5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 4 1 3 3 3
29 2 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 2 4 5 3 5 5 5 2 3 4 3
30 3 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 1 4 5 5 5 5 5 2 3 4 3
31 3 4 5 4 5 3 5 5 5 5 3 3 5 3 2 4 5 4 5 5 1 1 3 4 3
32 2 4 5 4 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3
33 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4
34 3 5 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 2 2 2 2 3 5 5
35 2 5 5 5 3 5 5 4 4 1 2 2 5 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3
36 1 5 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 2 3 4 5 3 1 2 3 1 3
37 1 4 1 3 5 4 4 4 4 5 3 3 5 3 2 1 4 4 5 1 3 1 3 1 3
38 Juml. 1 120 4 144 1 114 5 148 3 155 5 117 4 163 4 161 4 157 5 144 3 145 3 148 5 184 3 134 1 120 2 126 5 167 4 136 5 115 3 123 1 102 1 135 2 102 4 141 2 126 121
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1) Resp. No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 4 3 4 4 1 4 5 4 4 3 3 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 3 5 2 5
2 4 2 4 4 1 4 4 3 4 2 4 2 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 4 1 5
3 3 3 4 4 1 3 4 4 4 1 4 1 4 4 4 3 5 3 5 5 4 4 4 2 1
4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 1 3 5 5 4 4 4 3 3
5 2 3 4 4 1 3 4 4 4 3 3 2 3 2 4 3 1 3 4 5 4 3 4 5 5
6 3 3 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 5 4 4 2 5 2
7 5 3 5 5 4 3 4 4 5 2 4 2 4 2 5 3 2 3 3 5 4 4 2 5 5
8 3 4 4 4 2 4 5 4 4 3 3 4 3 4 1 1 1 3 2 5 4 3 2 3 1
9 5 3 5 5 2 2 4 4 4 1 4 2 4 5 4 3 3 2 5 5 4 4 4 3 5
10 4 4 4 4 1 4 4 4 5 3 4 2 4 3 3 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5
11 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2 1 1 5 4 4 4 3 2
12 3 4 5 5 2 4 5 4 4 1 4 2 4 3 3 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5
13 4 2 5 5 1 3 3 2 1 1 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 2 5 5 1 5
14 5 3 5 5 3 5 3 5 4 5 3 2 3 4 3 4 4 3 2 5 5 3 5 5 5
15 4 4 4 4 1 2 2 2 2 2 5 2 5 4 2 5 3 3 3 4 2 5 5 1 4
16 2 2 5 5 2 2 4 4 1 1 5 2 5 5 5 3 4 3 3 5 4 5 4 1 5
17 3 2 4 4 5 2 2 4 4 1 5 2 5 3 3 2 3 4 3 1 4 5 3 3 1
Nomor Butir 18 19 20 21 3 4 3 5 1 3 2 2 4 5 5 4 4 5 4 5 5 2 2 5 2 3 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 1 1 1 4 3 5 5 3 2 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5 1 5 1 4 3 5 2 3 4 3 3 1 3 1 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 2 4 3 2 1 5 1 5 5 5
22 4 3 5 4 5 3 2 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 1 5 4 4 4 3 5
23 4 4 4 4 3 4 5 3 2 3 3 5 3 2 3 1 4 1 1 5 4 3 4 2 5
24 4 4 4 5 5 4 5 5 4 1 5 4 5 3 4 3 2 3 4 5 5 5 4 4 5
25 2 2 5 4 5 3 5 4 4 1 3 2 3 1 3 2 3 3 4 5 4 3 3 2 5
26 3 3 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 5 2 1 1 5 4 4 4 4 2
27 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 2 3 1 3 1 5 4 4 4 4 2
28 4 3 4 5 5 3 5 4 4 2 5 4 5 5 3 4 4 2 3 5 4 5 4 3 5
29 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 5 5 4 4 4 5 5
30 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 1 3 3 4 2 5 5 4 4 4 4 5
31 4 3 5 5 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 2 5 5 4 3 4 1 5
32 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 2 5 5 4 4 4 1 5
33 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 2 5 2 3 2 4 5 4 5 5 5 5
34 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 1 3 5 4 5 5 3 5
35 4 2 5 5 5 3 5 4 1 1 2 4 2 5 5 5 4 1 4 5 4 2 5 5 3
36 4 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 3 3 5 5 1 2 5 4 5 4 5 5
37 3 3 5 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 5 2 4 4 3 1 5 4 3 3 4 5
38 Juml. 3 143 3 118 5 171 5 172 4 122 2 129 5 162 3 147 1 141 3 101 3 148 3 124 3 151 1 133 5 134 5 131 2 126 5 95 3 130 5 184 3 148 3 151 5 148 5 121 3 155 122
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1) Resp. No 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
1 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4
2 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4
3 1 1 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4
4 3 3 5 1 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4
5 5 5 5 1 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4
6 5 5 5 3 3 3 5 4 4 2 4 5 4 5
7 5 5 5 2 3 3 5 4 4 2 3 4 4 5
8 1 1 5 1 5 2 5 4 3 2 4 5 4 4
9 5 5 5 3 2 5 5 4 4 4 2 4 4 4
10 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5
11 2 2 2 2 1 1 5 4 4 4 4 5 4 4
12 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4
13 5 5 5 5 3 5 5 2 5 5 3 3 2 1
14 1 1 5 4 3 2 5 5 3 5 5 3 5 4
15 5 5 5 3 3 3 4 2 5 5 5 2 2 2
16 5 5 5 4 3 3 5 4 5 4 3 4 4 1
17 4 4 4 3 4 3 1 4 5 3 3 2 4 4
Nomor Butir 18 19 20 21 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 2 3 4 3 5 1 3 1 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 2 4 2 4 3 3 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5
22 5 5 5 4 2 1 2 4 4 4 3 2 3 4
23 5 5 5 4 1 1 2 4 3 4 4 5 3 2
24 3 3 5 2 3 4 3 5 5 4 4 5 5 4
25 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4
26 5 5 5 2 1 1 3 4 4 4 4 5 4 4
27 5 5 5 1 5 1 3 4 4 4 4 5 4 5
28 5 5 5 4 2 3 3 4 5 4 3 5 4 4
29 5 5 5 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4
30 5 5 5 4 3 5 2 4 4 4 4 5 4 5
31 5 5 5 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4
32 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4
33 5 5 5 3 2 4 5 4 5 5 4 5 4 4
34 5 5 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5
35 5 4 5 4 3 4 5 4 2 5 3 5 4 1
36 4 4 5 5 3 2 5 4 5 4 4 5 4 4
37 4 4 5 4 4 1 5 4 3 3 3 5 4 4
38 Juml. 4 163 4 161 5 184 2 126 5 123 3 130 5 157 3 148 3 151 5 148 2 135 5 162 3 147 1 141
123
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPUASAN KERJA (Y) Resp. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 4 1 2 1 4 1 2 2 2 2 1 2 1 2
3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3
5 4 5 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
6 5 2 5 1 5 2 5 2 2 4 2 5 5 5 2 2 5 5 4 4 5 5 3 4 5
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5
8 4 4 4 4 5 4 5 2 2 4 2 5 2 4 4 2 4 5 3 3 5 5 4 1 4
9 1 2 1 4 2 4 5 4 4 4 4 5 5 2 5 1 4 2 1 1 2 2 1 5 1
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 1 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5
12 5 5 5 5 5 4 5 1 1 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
13 2 2 2 4 4 4 4 1 1 5 1 5 5 4 4 2 1 2 1 1 2 5 2 4 1
14 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5
15 4 3 4 4 5 4 5 1 1 2 1 2 2 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5
16 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5
Nomor Butir 17 18 19 20 21 5 5 5 1 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 5 4 4 5 1 5 1 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5
22 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5
23 2 1 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 1 2 1 3 2 2 1 1 2 5 1 5 4
24 5 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5
25 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5
26 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 3 5
27 4 1 4 4 3 2 3 2 2 4 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 3 5 1 4 4
28 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5
29 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5
30 4 4 2 4 5 2 3 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3
31 1 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 5 2 2 5 4 4 4 4
32 5 5 2 5 4 2 4 5 5 4 3 3 5 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 3 5
33 4 2 2 2 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 5 5 3 2
34 4 4 4 4 5 4 4 3 2 3 2 2 1 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
35 2 2 2 3 4 4 5 3 2 3 2 2 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4
36 5 4 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4
37 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 2 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4
Juml. 150 143 143 156 169 143 158 149 147 149 143 151 154 153 141 129 147 162 152 152 162 169 149 142 154 115
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPUASAN KERJA (Y) Resp. No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5
2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 5 5 5 4 1 2 1
3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 1 5 2 5 5 2 5 4 1 5 5 4
4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 3 2 2 5 5 5 5 5 4 2
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 1 4 3 4 5 5 4 5 4
6 4 2 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 2 3 3 2 4 1 1 4 4 5
7 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 2 2 4 1 5 5 5 4 5
8 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 3 1 4 5 5 4 5 2
9 4 3 2 2 1 1 5 1 5 4 5 4 5 4 1 5 3 3 4 2 1 5 5
10 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 5 5 3 2 5 5 5 4
11 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 2 5 3 4 3 5 5 4 2
12 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 2 4 4 5 5 5 5
13 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 1 2 2 1 1 2 2 4 5
14 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 3 3 2 3 3 5 4 5 5
15 4 5 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 2 5 2 4 2
16 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 3 5 4 2 4 5 4 5 5
Nomor Butir 17 18 19 20 21 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 2 4 4 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 3 2 1 3 4 3 3 3 5 2 1 3 1 5 3 3 3 3 5 5 5 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 2 2 3 5 4 5 5
23 3 4 2 3 4 1 2 2 4 4 4 2 4 5 4 4 1 3 4 1 2 4 1
24 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 1 5 3 5 4 5 4 5 5
25 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 4 3 5 5 4 5 5
26 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 2 2 2 3 5 4 4 5
27 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2 3 5 3 3 5 4 4 5
28 4 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 1 5 4 4 5
30 3 4 4 4 3 5 3 4 4 2 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 4 4 3
31 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4
32 4 2 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 3 4 5 5 4 5 2 5 4 3 5
33 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 5 3 3 1 1 1 4 4 3 4
34 3 2 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 2 3 5 2 1 3 4 5 4 2 1
35 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 5 4 4 5
36 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 5
37 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 2 4 5 4 4 5
Juml. 148 140 143 144 157 142 158 144 165 143 159 134 159 142 118 135 115 124 129 162 144 158 154
5 2 5 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 2 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 4 5 4 2 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 1 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 5 4 4 2
153 141 116
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
KEPUASAN KERJA (Y) Resp. No 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
1 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4
2 4 1 2 3 2 5 5 5 4 1 1 2 1 2
3 5 5 5 5 5 2 5 4 1 5 5 5 4 5
4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5
6 2 5 5 3 3 2 4 1 1 5 4 5 2 4
7 2 5 5 5 2 4 1 5 5 5 5 5 5 4
8 2 4 5 3 3 1 4 5 5 5 4 5 4 5
9 1 4 2 5 1 3 3 4 2 5 1 5 4 5
10 4 4 5 3 1 5 3 2 5 5 5 4 5 5
11 5 4 5 5 2 3 4 3 5 5 5 4 5 4
12 5 5 5 3 3 2 4 4 5 5 5 5 4 5
13 2 1 2 5 2 2 1 1 2 4 2 2 4 4
14 5 4 5 2 3 2 3 3 5 5 4 5 4 5
15 4 4 5 5 4 4 2 2 5 5 2 2 4 4
16 4 4 5 3 3 4 2 4 5 5 4 5 4 5
Nomor Butir 17 18 19 20 21 4 4 5 1 5 1 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 1 3 4 3 3 3 5 2 4 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
22 5 4 5 5 4 4 2 3 5 5 4 5 4 5
23 3 2 2 4 4 4 3 4 1 2 2 4 4 4
24 4 4 5 1 1 3 5 4 5 4 4 5 4 5
25 4 4 5 3 3 4 3 5 5 4 4 5 4 5
26 3 4 5 5 2 5 2 3 5 4 4 5 4 4
27 2 2 3 2 3 5 3 3 5 3 4 2 2 4
28 4 5 4 2 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5
29 4 4 4 4 4 5 3 1 5 4 4 4 4 4
30 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 2 4
31 2 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4
32 2 4 5 5 5 4 5 2 5 4 4 5 2 3
33 2 4 4 3 3 5 1 1 4 3 4 5 4 4
34 4 4 4 5 2 4 3 4 5 4 4 5 4 2
35 2 5 4 4 3 4 3 2 5 5 4 5 4 4
36 4 5 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4
37 3 5 5 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 4
Juml. 129 147 162 138 115 140 124 129 162 158 144 165 143 159
117
DATA PENELITIAN
PENELITI: ARLIS EFI ADRIANI
MOTIVASI BERPRESTASI (X2) Resp.
Nomor Butir
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
2
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
3
4
4
5
5
5
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
2
4
5
4
5
4
5
4
4
5
3
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
3
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
4
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
3
2
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
6
5
5
4
5
5
4
5
4
4
1
3
4
5
4
1
5
3
4
5
5
5
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
7
4
5
3
4
5
2
4
5
5
3
3
4
4
4
4
4
5
3
3
4
5
4
3
2
3
4
3
4
2
5
5
4
4
3
3
4
3
8
4
5
3
4
5
2
4
5
5
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
5
4
3
2
3
4
3
3
4
2
5
5
4
3
3
4
3
9
4
5
3
4
5
2
4
5
5
3
3
4
4
4
4
4
5
3
3
4
5
4
3
2
3
4
3
4
2
5
5
4
4
3
3
4
3
10
5
5
5
5
4
4
5
5
4
3
5
5
2
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
3
5
11
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
3
2
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
12
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
3
2
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
13
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
3
3
3
5
5
5
4
14
4
4
5
4
5
4
5
5
4
3
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
3
4
4
5
3
3
4
5
5
5
4
4
5
5
4
15
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
3
4
5
4
5
4
2
3
3
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
16
5
4
3
2
2
3
4
5
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
2
3
4
5
2
3
2
1
2
5
2
1
2
17
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
1
2
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
3
2
2
4
4
4
5
5
5
4
5
18
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
3
3
3
3
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
19
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
4
3
3
3
4
20
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
21
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
22
5
5
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
23
5
5
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
5
4
5
3
4
5
5
5
5
5
4
4
3
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
24
4
4
3
4
3
3
5
4
4
4
4
3
5
3
3
3
3
5
5
5
5
4
5
3
5
4
3
5
3
3
4
4
4
4
5
4
3
25
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
4
4
5
4
3
4
4
3
26
5
5
5
5
4
4
4
5
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
3
2
4
4
3
4
4
5
5
4
5
4
4
4
3
27
4
3
4
5
5
3
5
4
4
3
2
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
2
4
4
3
3
3
5
5
5
5
2
5
4
3
1
28
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
29
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
2
5
5
5
5
4
5
5
4
30
5
4
4
5
4
4
5
4
5
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
124
31
4
4
5
4
4
4
4
5
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
5
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
5
2
32
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
33
5
5
4
5
4
4
5
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
2
4
5
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
34
5
5
5
5
5
4
5
3
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
1
5
4
4
5
5
5
4
4
35
4
3
4
5
5
2
5
5
4
5
4
5
5
3
2
4
4
4
3
4
5
5
5
5
4
4
3
5
2
1
4
5
4
4
4
4
2
36
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
3
2
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
37
4
4
5
5
1
2
5
4
3
2
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
38
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
2
2
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
3
2
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
39
5
4
3
4
3
4
5
3
3
4
3
2
2
5
3
2
4
4
3
4
3
3
2
3
5
3
3
1
4
2
4
5
4
3
4
4
2
40
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
2
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
3
41
4
3
5
4
5
4
1
1
4
5
3
1
4
2
5
3
3
3
5
4
5
3
2
5
4
4
4
1
3
4
5
2
4
5
3
2
4
42
4
3
5
4
5
4
1
1
4
5
3
1
5
3
2
1
3
4
3
3
4
3
2
5
4
4
4
1
5
5
5
5
4
5
3
2
4
43
3
4
5
5
5
2
3
3
4
4
3
3
5
3
2
1
3
4
3
3
4
3
2
3
3
3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
3
3
44
5
4
3
4
5
3
5
2
1
2
4
1
4
3
2
3
4
1
4
3
5
3
5
4
5
3
4
1
3
4
5
4
5
4
5
3
4
45
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
46
5
5
4
5
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
3
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
4
3
47
4
5
5
5
5
3
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
3
4
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
3
48
5
4
3
4
3
4
5
3
3
4
3
2
2
5
3
2
4
4
3
4
3
3
2
3
5
3
3
1
4
2
4
5
4
3
4
4
2
49
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
2
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
3
50
4
3
5
4
5
4
1
1
4
5
3
1
4
2
5
3
3
3
5
4
5
3
2
5
4
4
4
1
3
4
5
2
4
5
3
2
4
51
4
3
5
4
5
4
1
1
4
5
3
1
5
3
2
1
3
4
3
3
4
3
2
5
4
4
4
1
5
5
5
5
4
5
3
2
4
52
3
4
5
5
5
2
3
3
4
4
3
3
5
3
2
1
3
4
3
3
4
3
2
3
3
3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
3
3
53
5
4
5
4
5
3
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
54
4
3
4
5
5
3
5
4
4
3
2
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
2
4
4
3
3
3
5
5
5
5
2
5
4
3
1
55
5
3
2
3
3
4
5
2
3
2
2
3
4
3
4
4
3
3
3
4
2
3
2
4
4
3
4
4
4
3
5
4
5
4
5
5
4
56
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
2
5
5
5
5
4
5
5
4
57
5
4
4
5
4
4
5
4
5
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
3
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
58
5
5
4
5
5
4
5
4
4
1
3
4
5
4
1
5
3
4
5
5
5
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
59
4
5
3
4
5
2
4
5
5
3
3
4
4
4
4
4
5
3
3
4
5
4
3
2
3
4
3
4
2
5
5
4
4
3
3
4
3
60
4
5
3
4
5
2
4
5
5
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
5
4
3
2
3
4
3
3
4
2
5
5
4
3
3
4
3
61
4
5
3
4
5
2
4
5
5
3
3
4
4
4
4
4
5
3
3
4
5
4
3
2
3
4
3
4
2
5
5
4
4
3
3
4
3
62
5
5
5
5
4
4
5
5
4
3
5
5
2
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
3
5
63
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
2
4
4
5
4
2
3
2
4
3
2
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
64
5
4
3
4
5
3
5
2
1
2
4
1
4
3
2
3
4
1
4
3
5
3
5
4
5
3
4
1
3
4
5
4
2
2
3
3
4 125