KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan
Oleh SITI CHOTIJAH NIM. Q 100130058
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i
ii
CONTRIBUTION OF PRINCIPAL LEADERSHIP, FACILITIES AND WORK ENVIRONMENT TO TEACHERS’ JOB SATISFACTION Siti Chotijah1)Abdul Ngalim2) Suyatmini3) 1) Tenaga Pendidik SMP Negeri 5 Boyolali 2) Staf Pengajar UMS 3) Staf Pengajar UMS Email: 1)
[email protected] 2) “
[email protected]” 3)
[email protected]
Magister of Management Education Muhammadiyah University of Surakarta 2015 ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze the empirical and test hypotheses influence school leadership, facilities and working environment on job satisfaction of teachers SMP in Boyolali District of the Working Group 02. This reseach design using quantitative methods with descriptive approach analysis. Place of junior high school research in the WG 02 N District of Boyolali. Semester 2 year study period 2014. The population is all Junior High School teachers in the District Boyolali 02 Working Group consisting of SMP N 4, 5, and 6 Boyolali some 100 people. The primary data collection techniques in this study, the authors used a technique questionnaires while secondary data obtained through the sources of the document. Data analysis technique begins with the test instrument to test the validity and reliability of the sample teachers do not remain a number of 10 people. Hypothesis Testing with the regression equation, determination (R2), t-test and F. Test results showed leadership variables contributes significantly to job satisfaction of teachers by 13.76%. Variable facilities of contributing significantly to teacher job satisfaction at 8.85% and variable work environment contributes significantly to job satisfaction of teachers by 7.98%. Simultaneously variables of school leadership, facilities and working environment contributes significantly to job satisfaction of teachers by 30.6% Keywords : leadership; facilities; working environment; job satisfaction of teachers
iii
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU Siti Chotijah1), Abdul Ngalim2),Suyatmini3) 1) Tenaga Pendidik SMP Negeri 5 Boyolali 2) Staf Pengajar UMS 3) Staf Pengajar UMS Email: 1)
[email protected] 2) “
[email protected]” 3)
[email protected]
Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis empirik serta menguji hipotesis pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis.Tempat penelitian SMP N di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. Waktu penelitian Semester 2 tahun 2014. Populasinya adalah seluruh guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali yang terdiri dari SMP N 4, 5, dan 6 Boyolali sejumlah 100 orang. Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh melalui sumber-sumber dokumen. Teknik analisis data awal dengan uji instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan sample guru tidak tetap sejumlah 10 orang. Uji Hipotesis dengan Persamaan Regresi, Determinasi (R2), t-test dan Uji F. Hasil penelitian menujukkan variabel kepemimpinan berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru sebesar 13,76%. Variabel sarana berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru sebesar 8,85% dan variabel lingkungan kerja berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru sebesar 7,98%. Secara simultan variabel kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan lingkungan kerja berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru sebesar 30,6%, sedangkan 69,4% menunjukkan besaran pengaruh dari variabel lain di luar model penelitian ini. Kata Kunci : Kepemimpinan; saran; lingkungan kerja; kepuasan kerja guru
iv
1
PENDAHULUAN Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sarana penting dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Suatu gejala yang dapat membuat rusaknya kondisi organisasi sekolah adalah rendahnya kepuasan kerja guru. Ketidakpuasan kerja ditandai dengan timbulnya gejala seperti kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas pengajaran, indisipliner guru dan gejala negatif lainnya. Sebaliknya kepuasan yang tinggi diinginkan oleh Kepala Sekolah. Hal ini dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul Perilaku Organisasasi (2004:101) merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaanya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu. Bila berbicara mengenai sikap karyawan lebih sering mereka maksudkan kepuasan kerja. Memang keduanya sering digunakan bertukaran. Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sarana. sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan dukungan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana merupakan material pendidikan yang sangat penting. Banyak sekolah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap sehingga sangat menunjang proses pendidikan di sekolah. Guru dan siswa, merasa terbantu dengan adanya fasilitas tersebut. Lingkungan kerja yang baik dan kondusif akan membuat guru merasa senang dan betah berada di ruangan kerja. Guru mau melaksanakan tugas di ruangan kerjanya sehingga dapat menghasilkan prestasi dan produktivitas kerja yang lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Lingkungan kerja yang baik dan kondusif ditandai oleh perilaku para guru yang betah berada di tempat kerjanya. Apabila para guru merasa senang dan betah berada di ruangan kerjanya serta mampu melaksanakan tugas dengan baik. Berdasarkan fenomena sebagaimana tersebut di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Adakah kontribusi kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan 1
2
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMPN di Pokja 02 Kecamatan Boyolali, baik secara partial maupun simultan. Untuk mendukung variable penelitian kepemimpinan, sarana kerja dan lingkungan kerja berikut ini dikutip pendapat beberapa ahli sebagai berikut Definisi kepemimpinan menurut Rivai (2008:3-9) secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya
pengorganisasian
dan
aktivitas-aktivitas
untuk
mencapai
sasaran
memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi. Menurut Mauling (2006:19) fasilitas adalah atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu.Sarana bisa pula dianggap sebagai suatu alat.Sarana biasanya dihubungkan dalam pemenuhan suatu kebutuhan umum yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi tertentu. Wahyuningrum (2004: 4), menyatakan bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha.Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana merupakan sarana dan yang dibutuhkan dalam melakukan atau memperlancar suatu kegiatan. Menurut Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Wahyuningrum (2004 : 5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah segala fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai”. Agustino (2013-77) mendefinisikan lingkungan kerja adalah : “Segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan. Misalnya : Kebersihan, musik dan lain-lain”. (Read, 2001). Odgers (2005) mendefinsikannya sebagai ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam mendesain tempat kerja untuk memuaskan kebutuhan 2
3
fisik dan psikologis pegawai di kantor. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmupsikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori komunikasi – ergonomics menyediakan panduan yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang efektif (Quible, 2001). Berdasarkan pendapat para ahli sebagaimana tersebut di atas, penulis merumuskan hipotesa sebagai berikut : “Ada kontribusi kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMPN di Pokja 02 Kecamatan Boyolali, baik secara partial maupun simultan. Adapun tujuan dari penelitian : a.
Menganalisis empirik berkenaan dengan pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah, sarana dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali.
b.
Menghimpun dan menganalisis data untuk menemukan hal-hal sebagai berikut : 1) Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. 2) Kontribusi Sarana Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. 3) Kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Penelitian dilaksanakan di SMP N di Pokja 02 Kecamatan Boyolali, waktu penelitian Semester 2 Tahun 2014. Populasi penelitian adalah seluruh guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali yang terdiri dari : SMP N 4, 5, dan 6 Boyolali berjumlah 100 sehingga menurut Iskandar (2013:192) yang menyatakan behwa “ apabila subyeknya kurang dari 100, diambil semua sehingga penelitiannya penelitian pupulasi”. Maka peneliti mengambil semua sebagai penelitian (total sampling), Pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner/angket
dengan
sejumlah
pertanyaan/pernyataan untuk memperoleh data dari responden, sedangkan untuk 3
4
menetukan penilaian, menggunakan
teknik penilian skala Likert yang mempunyai
gradasi Setuju dengan skor3, tidak setuju skor 2 dan sangat tidak setuju skor 1.
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran data penelitian sebagai berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
KEPEMIMPINAN (X1)
100
44
60
53.11
2.624
SARANA (X2)
100
15
23
20.17
1.596
LINGKUNGAN KERJA (X3)
100
67
83
74.74
3.199
KEPUASAN GURU (Y)
100
88
103
95.01
3.311
Valid N (listwise)
100
Sumber: Data yang diolah Berdasarkan tabel 4.1 di atas bahwa data penelitian untuk variabel kepemimpinan (X1) nilai minimal 44 dan maksimal 60, sedangkan nilai rata-rata 53,11 dan standar deviasi 2,624. Variabel sarana (X2) nilai minimal sebesar 15 dan nilai maksimal 23, sedangkan rata-rata 20,17 dan standar deviasi 1,596. Variabel lingkungan kerja (X3) nilai minimal 67 dan nilai maksimal sebesar 83, sedangkan rata-rata 74,74 dan standar deviasi 3,199. Variabel kepuasan guru (Y) nilai minimal 88 dan maksimal 103, sedangkan nilai rata-rata 95,01 dan standar deviasi 3,311. Sedangkan untuk mengetahui hasil uji yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, berikut disajikan data hasil uji sebagai berikut : 1. Uji Validitas Hasil uji validitas variabel kepemimpinan terdiri dari 24 item pertanyaan, terdapat 3 (tiga) item yang tidak valid yaitu no 3, 13, dan 23, karena nilai r hitung lebih kecil rtabel. Sedangkan 21 item dinyatakan valid dengan kisaran data antara 0,684 - 0,967. Hasil uji validitas instrument sarana kerja terdapat 10 item pertanyaan, terdapat 2 (dua) item yang tidak valid yaitu no 5 dan 10, karena nilai r hitung lebih kecil rtabel. Sedangkan 8 item dinyatakan valid dengan kisaran data antara 0,659 - 0,778. 4
5
Hasil uji validitas instrument lingkungan kerja terdapat 34 item pertanyaan, terdapat 4 (empat) item yang tidak valid yaitu no 3, 7, 21, dan 28, karena nilai r hitung lebih kecil rtabel. Sedangkan 30 item dinyatakan valid dengan kisaran data antara 0,639- 0,938. Hasil uji validitas instrument kepuasan kerja guru terdapat 45 item pernyataan. Terdapat 8 (delapan) item yang tidak valid yaitu no 1, 6, 14, 16, 24, 27, 35 dan 44, karena nilai rhitung lebih kecil rtabel. Sedangkan 37 item dinyatakan valid dengan kisaran data antara 0,666 - 0,988.
2. Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas Nilai
Kriteria
Cronbach’s Alpha
Nunally
Kepemimpinan
0,966
0,60
Reliabel
Sarana Kerja
0,864
0,60
Reliabel
Lingkungan Kerja
0,971
0,60
Reliabel
Kepuasan Kerja Guru
0,979
0,60
Reliabel
Variabel
Keterangan
Hasil pengujian reliabilita di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih besar kriteria nunally (0,60). Maka, instrumen penelitian dinyatakan reliabel (handal). 3. Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N Normal Parameters
a,,b
Most Extreme Differences
100
Mean
.0000000
Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data yang diolah
5
2.75747400 .056 .052 -.056 .557 .916
6
Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, nilai signifikan yang dihasilkan sebesar 0,916 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data tergolong berdistribusi normal. 4. Uji Autokorelasi Hasil Uji Autokorelasi Model 1
R
Std. Error of Adjusted R Square the Estimate
R Square .553
a
.306
.285
DurbinWatson
2.800
1.964
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA (X3), KEPEMIMPINAN (X1), SARANA (X2) b. Dependent Variable: KEPUASAN GURU (Y)
Sumber: Data yang diolah Hasil uji Autokorelasi menunjukkan bahwa hasil autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,964, nilai DW (Durbin Watson) dengan z=5%, untuk n= 100 dengan K= 3 diperoleh dl = 1,67 dan du = 1,78. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,964 berada diantara 1,78< 1,964 <2,22, sehingga dapat diputuskan bahwa data tidak mengalami autokorelasi.
5. Uji Heterokedastisitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
Sig.
-.781
4.943
KEPEMIMPINAN (X1)
.091
.070
.140
.198
SARANA (X2)
.034
.117
.031
.776
-.034
.056
-.064
.541
LINGKUNGAN KERJA (X3)
.875
a. Dependent Variable: ABRES
Sumber: Hasil Olah Data Hasil pengujian di atas terlihat bahwa signifikansi variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas.
6
7
6. Uji Regresi Hasil Uji Regresi Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B 1 (Constant)
Std. Error
Beta
47.378
8.081
KEPEMIMPINAN (X1)
.435
.114
.345
SARANA (X2)
.469
.192
.226
LINGKUNGAN KERJA (X3)
.201
.091
.195
a. Dependent Variable: KEPUASAN GURU (Y)
Sumber: Data yang diolah Berdasarkan tabel 4.7, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: KG= 47,378+0,435KP+0,469S+0,201LK + e Persamaan di atas menunjukkan nilai konstanta bernilai positif sebesar 47,378 artinya jika tidak ada faktor independen tersebut maka kepuasan kerja guru bernilai positif sebesar 47,378. Nilai koefisien regresi variabel kepemimpinan (X 1) bernilai positif sebesar 0,435, artinya variabel kepemimpinan memberikan kontribusi positif terhadap kepuasan kerja guru apabila ditingkatkan satu poin. Nilai koefisien regresi variabel sarana (X2) bernilai positif sebesar 0,469, artinya variabel sarana memberikan kontribusi positif terhadap kepuasan kerja guru. Nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja (X 3) bernilai positif sebesar 0,201, artinya variabel lingkungan kerja memberikan kontribusi positif terhadap kepuasan kerja guru. Dilihat dari besarnya kontribusi, variabel kepemimpinan (X1) merupakan variabel yang paling dominan terhadap kepuasan guru. 7. Uji t Hasil Uji t Hasil uji t Model 1
T
Sig.
Keterangan
(Constant)
5.863
.000
KEPEMIMPINAN (X1)
3.800
.000
Signifikan
SARANA (X2)
2.444
.016
Signifikan
LINGKUNGAN KERJA (X3)
2.205
.030
Signifikan
a. Dependent Variable: KEPUASAN GURU (Y)
Sumber: Data yang diolah 7
8
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel kepemimpinan dengan nilai thitung sebesar 3,800 dan nilai signifikansi 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,800 > dari ttabel 1,98 dan nilai signifikansi 0,000,< dari 0,05, artinya variabel kepemimpinan berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Variabel sarana dengan nilai thitung 2,444 dan nilai signifikansi 0,000, menunjukkan bahwa nilai thitung 2,444 > dari ttabel 1,98 dan nilai signifikansi
0,016<0,05, artinya
variabel sarana berkontribusi signifikan
terhadap kepuasan kerja guru. Sedangkan variabel lingkungan kerja dengan nilai thitung 2,205 dan nilai signifikansi 0,000, ini menunjukkan bahwa nilai thitung 2,205 > dari ttabel 1,98 dan nilai signifikansi 0,030<0,05, maka dapat diartikan bahwa variabel lingkungan kerja berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru. 8. Uji F Hasil Uji F Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
332.227
3
110.742
Residual
752.763
96
7.841
1084.990
99
Total
F
Sig.
14.123
.000
a
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA (X3), KEPEMIMPINAN (X1), SARANA (X2) b. Dependent Variable: KEPUASAN GURU (Y)
Sumber: Data yang diolah Hasil perhitungan komputer program SPSS 17 maka diperoleh hasil F hitung sebesar 14,123 dan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa p-value (0,001) < 0,05, maka secara bersama-sama atau simultan variabel kepemimpinan, sarana, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru. 9. Determinasi (R2) Hasil Koefisien Determinasi (R2) Model 1
R
R Square .553
a
Adjusted R Square .306
Std. Error of the Estimate
.285
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA (X3), KEPEMIMPINAN (X1), SARANA (X2) b. Dependent Variable: KEPUASAN GURU (Y)
Sumber: Data yang diolah 8
2.800
9
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17, diperoleh nilai R Square sebesar 0,306 atau 30,6%. artinya kontribusi variabel kepemimpinan, sarana, dan lingkungan kerja berkontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja guru sebesar 30,6% sedangkan 69,4% menunjukkan besaran pengaruh dari variabel lain di luar model penelitian ini.
Apabila hasil penelitian ini diperbandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : 1. Terdapat kesamaan hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Amirudin SYarif (2007), Sudarto (2007), Machumu1 and Kaitila2 (2014), Fgatabu (2013), kesemuanya menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja guru. 2. Terhadap kesamaan dengan hasil penelitian Eko Jatmiko (2018) yang menyimpulkan dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa dari hasil Uji t pada variabel sarana prasarana menunjukkan nilai absolut t-hitung (10,357) lebih besar dari t-tabel (2,0395). Hal ini berarti bahwa variabel sarana prasarana berpengaruh secara partial terhadap kinerja guru yang merupakan salah satu indikator dari kepuasan kerja. 3. Terdapat kesamaan dengan hasil penelitian Farid Firmansyah (2008), Basak a, Goshb, (2011), Machumu1 and Kaitila2 (2014). Dari hasil penelitiannya diimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan berpengearuh signifikan terhadap kepuasan kerja guru dan karyawan.
KESIMPULAN 1. Ada kontribusi kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. Baik parsial maupun simultan sebesar 30,6% 2. Ada kontribusi signifikan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali sebesar 13,78% .
9
10
3. Ada kontribusi cukup signifikan sarana kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali sebesar 8,85%. 4. Ada kontribusi cukup signifikan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali sebesar 7,98%.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Arifin M, Barnawi (2013). Mnajemen Sarana & Sekolah.Ar-Ruzz Media. Atmosudirdjo, Prajudi S. (2000). Kesekretarisan dan Administrasi Perkantoran.Jakarta. Ghalia Indonesia. Daryanto, Farid Muhammad. (2013). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.Sekolah Gava Media. Hermino, Agustino. (2013). Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Iskandar.(Maret 2013).Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial.Referensi. Karwati, Euis. (Juni 2013).Kinerja dan Proffesionalisme Kepala Sekolah Membangun Sekolah yang Bermutu. Alfabeta CV. Lisyanto T. (2000). Analisis Dampak Imbalan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.[Online].Tersedia. www.psych.umn.edu/psylabs/vpr/ msqinf.html[23 Juli 2008] Makawimbang, Jerry H. (Mei 2012). Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu. Alfa Beta. Bandung. Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mundir.H. (Mei 2013).Statistik Pendidikan Pustaka Pelajar. Nawawi.(2000). Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta. CV Haji Mas Agung. P Siagian, Sondang (2003).Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta : Raja Grafindo Persada. Parwanto, Wahyudin. (2006). Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA di Surakarta.[Online].Tersedia www.geocities.com/guruvalah/pdf.[9 Desember 2007]. Rivai, Veithzal (2008).KEPEMIMPINAN dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. (April 2013). Penelitian Pendidikan. Kencana. Sanusi, Achmad. (Agustus 2013).Kepemimpinan Pendidikan. Nuansa Cendikia. Sudarmayanti.(2004). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung. Mando Maju. Sunarto, (2004). Perilaku Organisasi. Yoyakarta: AMUS & CV. Grafika Indah Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta : Prenada Media
11