Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
KONTRAK (RENCANA) PEMBELAJARAN Nama Mataajaran Kode Mataajaran Pengajar Beban Studi Semester Tahun Ajaran Hari Pertemuan/Jam Tempat Pertemuan
: : : : : : : :
Etnografi Indonesia SOA252 Nurcahyo Tri Arianto 3 sks Gasal 2012/2013 Rabu, 10.00 – 12.30 A-304
1. Manfaat Mataajaran Melalui mataajaran ini mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pemahaman dan pengalaman tentang: (1) konsep-konsep, teori-teori, pendekatan, maupun metode dalam studi etnografi Indonesia, (2) keragaman dan perbedaan nilai-nilai budaya, unsur-unsur budaya, tipe-tipe sosial-budaya masyakat suku bangsa di Indonesia, dan lingkungannya, serta (3) pembuatan peta etnografi sukusuku bangsa di Indonesia. Melalui kegiatanpemutaran video etnografi, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh gambaran secara visual mengenai kehidupan salah satu suku bangsa di Indonesia.
2. Deskripsi Mataajaran Mataajaran ini membahas keragaman maupun keseragaman suku-suku bangsa di Indonesia berdasarkan unsur-unsur budaya, nilai-nilai budaya, serta tipe-tipe sosial-budaya berkaitan dengan lingkungan hidupnya. Keragaman suku-suku bangsa di Indonesia itu akan dipelajari berdasarkan kategori tertentu, antara lain: adat, Jawa-luar Jawa, tipe-tipe sosial-budaya dan ekologis, maupun masyarakat terasing dan tidak terasing. Berdasarkan kategori tersebut, dalam mempelajari mataajaran ini dapat dimulai dari pulau Sumatera (antara lain: Batak, Minangkabau, Nias, Mentawai, Sakai), Kalimantan (antara lain: Dayak, Banjar), Sulawesi (antara lain: Bugis, Makassar, Minahasa, Kepulauan Maluku), Irian Jaya (antara lain: Biak, Dani, Asmat), NTT –NTB (antara lain: Timor, Sumba, Flores, Sumbawa), Bali (antara lain: Bali, Trunyan), hingga Jawa-Madura (antara lain: Madura, Jawa, Sunda, Baduy, Betawi). Melalui mataajaran ini mahasiswa diharapkan dapat mendiskusikan serta mampu membuat peta etnografi suku-suku bangsa di Indonesia tersebut.
3. Tujuan Instruksional Pada akhir mataajaran ini, mahasiswa Semester III Antropologi FISIP-UNAIR akan dapat menjelaskan dengan peta mengenai etnografi suku-suku bangsa/kelompok sosial di Indonesia, minimal 25 suku bangsa/kelompok sosial, secara 100% benar.
4. Strategi Pembelajaran Komposisi pembelajaran mataajaran ini adalah: K=30 T=30 D=20 R=25, sehingga mataajaran ini lebih banyak melakukan kegiatan tugas dan diskusi. Kegiatan diskusi merupakan kegiatan presentasi mahasiswa mengenai topik satu suku bangsa, yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Kegiatan penyusunan risalah adalah kegiatan mahasiswa dalam membuat peta etnografi suku bangsa berikut penjelasannya mengenai 15 suku bangsa di Indonesia (minimal). Materi UTS dan UAS diambil dari kuliah dan diskusi pada waktu sebelum dan sesudah UTS. Penyampaian materi pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah, diskusi, dan studi kasus dengan menggunakan media papan tulis, LCD, maupun VCD. Media video etnografi diperlukan agar mahasiswa dapat secara langsung melihat dan menghayati fenomena kebudayaan pada beberapa pokok bahasan.
1
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
5. Organisasi Materi
Organisasi Materi
Etnografi Indonesia (SOA252) TIU: Peta Etnografi Suku Bangsa di Indonesia
TIK 13: Peta Etnografi Suku-suku Bangsa di Indonesia
TIK 12: Etnografi Jawa Barat, Banten, DKI
TIK 8: Etnografi Papua
TIK 9:
TIK 10:
TIK 11:
Etnografi Nusa Tenggara Timur
Etnografi Nusa Tenggara Barat
Etnografi Bali, Madura, Jawa Tengah
TIK 6:
TIK 7:
Etnografi Maluku
Film Etnografi
TIK 2:
TIK 3:
TIK 4:
Etnografi Indonesia
Etnografi Sumatera
Etnografi Kalimantan
TIK 5: Etnografi Sulawesi
TIK 1: Latar/Orientasi Studi Etnografi Indonesia ----------------------- Garis entry behavior
2
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
6. Materi/Bahan Bacaan Pembelajaran Bacaan Wajib 01. Koentjaraningrat, (ed.) 1971 Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. 02. 1984 Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta: LPFE-UI. 03. 1993 Masyarakat Terasing di Indonesia. Jakarta: Gramedia. 04. 1994 Irian Jaya: Membangun Masyarakat Majemuk. Jakarta: Djambatan. 05. Koentjaraningrat dan Harsja W. Bachtiar, (eds.) 1963 Penduduk Irian Barat. Penerbitan Universitas. 06. Melalatoa, M. Junus 1995 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 07. Melalatoa, M. Junus, (ed.) 1997 Sistem Budaya Indonesia. Jakarta: Pamator. 08. Hidayah, Zulyani 1997 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Bacaan Tambahan 09. Budhisantoso, S. 1991 “Corak Kebudayaan Indonesia”. Studi Indonesia 01:11-62. 10. Coomans, Mikhail 1987 Manusia Daya: Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Jakarta: Gramedia. 11. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1989 Interaksi Antar Suku Bangsa dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 12. Duyvendak, J.Ph 1965 Pengantar Ethnologi Kepulauan Indonesia. Djakarta: Tavip Study Club. 13. Florus, Paulus, et al., (eds.) 1994 Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: Grasindo. 14. Garna, Judistira K. 2001 Pendekatan Etnografi ke Arah Kebijakan Kebudayaan dalam Perkembangan Peradaban Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Antropologi dan Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran pada tanggal 21 Juni. Bandung: Universitas Padjadjaran. 15. Hefner, Robert W. 1999 Geger Tengger: Perubahan Sosial dan Perkelahian Politik. Terj. A. Wisnuhardana dan Imam Ahmad. Yogyakarta: LkiS. 16. Kennedy, R. 1962 Bibliography of Indonesia Peoples and Cultures. New Haven: Southeast Asia Studies. 17. Koentjaraningrat 1961 Metode-2 Anthropologi Dalam Penjelidikan Masjarakat dan Kebudajaan di Indonesia. Jakarta: Penerbitan Universitas. 18. 1975 Anthropology in Indonesia: A Bibliographical Review. Netherlands: The Hague. 19. . 1984 Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka. 20. Koentjaraningrat, (ed.) 1985 Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
3
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
21. Laiya, Bambowo 1983 Solidaritas Kekeluargaan Dalam Salah Satu Masyarakat Desa di Nias, Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 22. Lebar, Frank, (ed.) 1977 Ethnic Groups in Insular Southeast Asia. Vol. I dan II. New Haven: Human Relations Area File Press. 23. Mamengko, Roy E., (ed.) 2002 Etnik Minahasa Dalam Akselerasi Perubahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 24. Masinambow, EKM, (ed.) 1997 Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia. Jakarta: AAI dan Yayasan Obor Indonesia. 25. Murnianto, Gatut, et al. 2000 Khazanah Budaya Lokal: Sebuah Pengantar untuk Memahami Kebudayaan Daerah di Nusantara. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. 26. Rangkuti-Hasibuan, Sofia 2002 Manusia dan Kebudayaan di Indonesia: Teori dan Konsep. Jakarta: Dian Rakyat. 27. Spradley, James P. 1997 Metode Etnografi. Penerjemah Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana. 28. Swasono, Meutia F., (ed.) 1998 Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam Konteks Budaya. Jakarta: UI Press. 29. Topatimasang, Roem (ed.) 2004 Orang-orang Kalah: Kisah Penyingkiran Masyarakat Adat Kepulauan Maluku. Yogyakarta: INSIST Press.
7. Tugas-tugas 1. Mahasiswa diwajibkan membaca Handout dari pengajar dan Bacaan Wajib yang ditetapkan. 2. Mahasiswa dianjurkan membaca Bacaan Tambahan yang telah ditetapkan. 3. Mahasiswa diwajibkan membuat tugas “makalah diskusi mingguan” sesuai dengan Pokok Bahasan secara individual, yang dipresentasikan dalam kegiatan diskusi. Tugas masing-masing mahasiswa akan ditentukan pada waktu membahas Kontrak Pembelajaran ini. 4. Mahasiswa diwajibkan membuat tugas membuat “peta etnografi suku-suku bangsa di Indonesia”, minimal 25 suku bangsa, berikut penjelasannya (antara 25-30 halaman: A4, Arial 12, 1 spasi). Kelimabelas suku bangsa tersebut dapat dipilih dari topik/artikel yang ada pada GBPP/Kontrak Pembelajaran. 5. Mahasiswa harus aktif mengikuti diskusi kelas.
8. Kriteria Penilaian Penilaian dari pengajar terhadap kemampuan mahasiswa (tugas, diskusi, maupun ujian UTS dan UAS) didasarkan atas peraturan tentang range nilai yang telah ditetapkan oleh Rektor UNAIR dan Dekan FISIP-UNAIR. Range penilaian terhadap kemampuan mahasiswa itu adalah: Nilai
Point
Range
A AB B BC C D E
4 3,5 3 2,5 2 1 0
75 – 100 70 – 74,99 65 – 69,9 60 – 64,99 55 – 59,99 40 – 54,99 0 – 39,9
Nilai akhir merupakan akumulasi dari nilai Tugas, Diskusi kelas, UTS, dan UAS, dengan rincian persentase adalah: Tugas (25 %), Diskusi (15 %), Soft skill (10 %), UTS (25 %), dan UAS (25 %)
4
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
9. Jadual Pembelajaran Jadual Pembelajaran Etnografi Indonesia (SOA252) Minggu
Pokok / Sub Pokok Bahasan
Pengajar
Bacaan
1.
Latar studi, konsep, dan kategori Etnografi Indonesia: Latar studi Konsep: etnografi, sistem nilai budaya, suku bangsa, kebudaya-an daerah/lokal, kebudayaan nasional Kategori etnografi suku bangsa Lingkup studi etnografi Indonesia Strategi diskusi etnografi
NTA
03: 1-18 04: vii-ix 05: I (1-10), XV (249-259) 07: 11-62 12: 3-17 15: 84-147 16: 88-93 17: xv-xxiii; 3-22; 29- 33
2.
Kebudayaan di Sumut dan sebagian Sumbar: 01. Kebudayaan Aceh 02. Kebudayaan Aceh: Adat dan Agama 03. Budaya Malu: Sistem Budaya Gayo 04. Budaya Alas 05. Kebudayaan Batak 06. Kuta Gamber: Sebuah Kampung Karo 07. Penduduk Kep. Sebelah Barat Sumatera 08. Masy. Mentawai di Sebelah Barat Sumatera 09. Kebudayaan Mentawai: Konsepsi Tata Ruang 10. Budaya Madailing 11. Budaya Toba 12. Budaya Nias
NTA
01: X (229-247) 05: XIII (216-232) 05: XII (201-215) 04: 4-11 (Aceh), 16-19 (Alas), 276278 (Gayo)
3.
Kebudayaan di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Lampung: 13. Keb. Minangkabau 14. Negeri Taram: Masy. Desa Minangkabau 15. Masy. Enggano di Sebelah Barat Sumatera 16. Masy. Sakai di Riau 17. Budaya Anak Dalam 18. Budaya Lampung
NTA
01: XI (248-265) 02: IX (213-245) 03: 4 (74-99) 03: 2 (19-48) 04:568-576 (Minang-kabau), 262263 (Enggano, 38-40 (Anak Dalam/Kubu) , 726-727 Sakai), 445-451 (Lampung)
4.
Kebudayaan di Kalimantan: 19. Masy. Punan di Kal. Barat 20. Keb. Penduduk Kal. Tengah 21. Keb. Kenyah di Long Merah 22. Budaya Kutai 23. Budaya Banjar
NTA
03: 5 (100-119) 01: V (118-142) 05: VIII (129-142) 04: 231-234 (Dayak), 307-309 (Iban), 352-353 (Kantuk), 369371 (Ka-yan), 687-691 (Punan), 626-629 (Ngaju), 113-117 Banjar), 389-400 (Kenyah)
01: IV (94-117) 02: VI (153-165) 01: II (37-68) 03: 3 (49-73) 05: XI (189-200) 04: 130-135 (Batak), 357-362 (Karo), 509-510 (Manda-iling), 851-861 (Toba), 635-637 (Nias) 547-550 (Mentawai)
5
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Minggu
Pokok / Sub Pokok Bahasan
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
Pengajar
Bacaan
5.
Kebudayaan di Sulawesi Selatan: 24. Kebudayaan Bugis-Makassar 25. Keb. Bugis: Menegakkan Siri 26. Bontoramba: Desa Goa, Sulsel 27. Budaya Toraja
NTA
01: XII (266-285) 05: V (67-99) 02: VIII (194-212) 04:184-19 (Bugis), 500-505 (Makas-sar), 878-888 (Toraja)
6.
Pemutaran dan Review video etnografi: “Celebes”
NTA
24: 29-33 04:184-190 (Bugis)
7.
Kebudayaan di Sulawesi Tengah, Selatan dan Tenggara: 28. Masy. Tajio di Toribulu Sulteng 29. Masy. To Pembuni dan To Seko di Sulawesi Selatan 30. Masy. To Landale di Sulawesi Tenggara 31. Budaya Bajau 32. Budaya Tolaki
NTA
03: 8 (180-194) 03: 9 (195-211) 03: 10 (212-219 04: 815-816 (Tajio), 85-87 (Bajau), 867-870 (Tolaki)
8.
Kebudayaan di Sulawesi Utara dan Kep. Maluku: 33. Kebudayaan Minahasa 34. Simbol-simbol Dasar Kebudayaan Minahasa 35. Profil Etnik Minahasa 36. Kebudayaan Ambon 37. Allang: Sebuah Desa di Pulau Ambon 38. Masy. Tugutil di Halmahera 39. Budaya Gorontalo 40. Budaya Bolaang M. 41. Budaya Sangir-Talaud 42. Budaya Ternate 43. Budaya Tidore Kebudayaan Biak, Dani, dan Asmat: 44. Keb. Pantai Utara Irian Jaya 45. Masyarakat Dani di Peg. Jayawijaya, Irian Jaya 46. Masyarakat Asmat di Irian Jaya Bagian Selatan 47. Budaya Arfak 48. Budaya Biak 49. Budaya Sentani 50. Budaya Marind Anim
NTA
01: VI (143-172) 21:381-398 01: VII (173-189) 02: VII (166-193) 03: 12 (230-255) 04: 563-567 (Minahasa), 290292 (Gorontalo), 177-179 (Bolaang Mongondow), 735738 (Sangir), 820-823 (Talaud), 27-33 (Am-bon), 295-296 (Halma-hera), 376379 (Kei), 864-866 (Togutil), 833-835 (Ternate), 838-840 (Tidore)
NTA
01: III (69-93) 03: 14 (270-290) 03: 15 (291-307) 04: 51-52 (Arfak), 169-171 (Biak), 760-762 (Sentani), 527-530 (Marind Anim), 219224 (Dani), 54-59 (Asmat)
Kebudayaan Timor, Sumba, Flores, dan Sumbawa: 51. Kebudayaan Timor 52. Soba: Desa Atoni di Timor Barat 53. Kebudayaan Sumba: Salam Tenun Ikat 54. Kebudayaan Flores 55. Masy. Donggo di Sum. Timur 56. Rarak: Desa Peladangan di Sumbawa Barat
NTA
01: IX (205-228) 02: IV (74-100) 05: IV (47-66) 01: VIII (190-204) 03: 7 (153-179) 02: III (74-100)
9.
10.
6
Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Minggu
Pokok / Sub Pokok Bahasan 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65.
Kontrak “Etnografi Indonesia (SOA252)”
Pengajar
Bacaan 04: 789-795 (Sumba), 20-23 (Alor), 719-723 (Sabu/ Sawu), 226-229 (Dawan/ Atoni), 271 (Flores), 516519 (Manggarai), 770-772 (Sikka), 246-247 (Donggo), 535-539 (Mbojo/ Bima), 243-244 (Dompu), 796-799 (Sumbawa), 741-746 (Sasak), 142-144 (Bayan)
Budaya Alor Budaya Sawu Budaya Manggarai Budaya Sikka Budaya Bima Budaya Dompu Budaya Sumbawa Budaya Sasak Budaya Bayan
11.
Kebudayaan Bali, Madura, dan Jawa: 66. Kebudayaan Bali 67. Keb. Bali: Arsitektur Rumah 68. Kebudayaan Jawa 69. Budaya Trunyan 70. Budaya Madura 71. Budaya Using 72. Budaya Tengger 73. Budaya Bawean 74. Budaya Yogyakarta 75. Budaya Samin 76. Budaya Banyumas
NTA
01: XII (286-306) 05: VI (100-112) 01: XV (329-352) 17 04: 96-107 (Bali), 893-896 (Trunyan), 493-494 (Madura), 903-905 (Using), 830-832 (Teng-ger), 139140 (Bawean), 931-935 (Yogyakarta), 327-338 (Jawa), 126-127 (Banyumas), 733 (Samin) 27
12.
Kebudayaan Sunda, Baduy, dan Betawi: 77. Kebudayaan Sunda 78. Masyarakat Baduy di Banten 79. Kebudayaan Betawi: Kasus Kampung Bojong 80. Budaya Cirebon 81. Budaya Naga 82. Budaya Banten
NTA
01: XIV (307-328) 03: 6 (120-152) 05: X (162-188) 04: 800-808 (Sunda), 210-211 (Cirebon), 615-617 (Naga), 72 (Baduy), 118-121 (Banten), 160-167 (Betawi)
13.
Peta etnografi suku-suku bangsa di Indonesia
NTA
16: 88-93 04:: 548, 686, 939
200803 290804 210805 150806 110807 160808 210609 120710 290712
Nurcahyo TA
7