KONSTRUKSI PEREMPUAN MUSLIM DALAM PEMBERITAAN AJANG WORLD MUSLIMAH 2013 DI KOMPAS.COM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh Turi Miasih NIM : 109051100046
KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
iii
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan: 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 8 April 2014
Turi Miasih
iv
ABSTRAK Turi Miasih Konstruksi Perempuan Muslim Dalam Pemberitaan Ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com Media massa memiliki kekuatan untuk menyediakan dan meyebarkan informasi serta mempengaruhi bahkan mencerminkan budaya masyarakat. Atas kekuatan tersebut media dianggap turut serta membangun konsep identitas perempuan dan laki-laki, melalui produk media massa. Pemberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com dalam kanal female menarik bagi penulis karena kanal female merupakan kanal untuk perempuan.Penulis merupakan seorang Muslimah, ingin melihat bagaimana media massa yang diperuntukkan bagi kaum perempuan mengkonstruksi sosok perempuan Muslim melalui pemberitaan World Muslimah 2013. Pemilihan media, yaitu Kompas.com dikarenakan Kompas.com menyediakan konten khusus pemberitaan terkait ajang World Muslimah pada kanal Female. Penelitian ini berlandaskan pada paradigma konstruktivis dengan menggunakan riset kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Model ini membingkai berita melalui empat struktur, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah konstruksi perempuan di media massa dan perempuan dalam Islam. Kompas.com dalam kanal Female mengkonstruksi perempuan Muslim sebagai sosok yang terbuka, pintar, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, dan berani tampil sebagai Muslimah yang bisa menjadi panutan bagi perempuan Muslim lainnya, melalui pemberitaan ajang World Muslimah 2013.Selain itu, Kompas Female juga menekankan bahwa World Muslimah 2013 merupakan kontes yang bukan hanya berdasarkan kecantikan fisik dan berbeda dengan kontes kecantikan lainnya. Sayangnya, Kompas.com belum memberikan ruang yang cukup bagi perempuan dalam pemberitaannya. Pemberitaan yang melibatkan perempuan didalamnya masih seputar ranah domestik, belum mencakup bidang publik seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Keyword: Konstruksi, Perempuan Muslim, Kompas.com, Framing, Pan dan Kosicki.
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur atas segala kehendak dan kemudahan yang Allah S.W.T limpahkan, berkat izin-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Atas terselesaikannya skripsi ini, saya ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Darso dan Mama Umayah yang senantiasa sabar dalam membesarkan, mendidik, serta atas doanya yang selalu menyertai saya. 2. Dosen pembimbing skripsi, Ibu Siti Napsiyah, MSW yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk membimbing saya dalam pengerjaan skripsi. 3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Rubiyanah, MA beserta Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Ade Rina Farida, M.Si atas dukungan dan membantu saya dalam segala hal. 4. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 5. Adik saya, Rifki terima kasih telah menghibur saya selama pengerjaan skripsi ini. Kakak saya, Nursalih dan Mira Delima terima kasih atas dukungannya serta tak lupa keponakan tercinta, Kirana Izdihar Mikaela. 6. Editor Kompas Female, Mbak Syafrina Syaaf dan HRO Adm. Assistant, Mbak Annisa dan Mbak Icha atas kerja sama dan bantuannya. 7. Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum atas kesediaannya meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membantu saya.
vi
8. Terima kasih untuk teman-teman saya yang baik, Dewi Rifqina, Ima Rahmawati, Putri Nurazizah, Ilham Adiansyah, Prabu Jaffry Prakoso, Sigit Lincah Hadmadi, Fauziah Mursid, Andini Aprilliana, Marisha Arianti Agustin, Samsul Arifin, dan Hilman Fauzi. 9. Teman-teman seperjuangan angkatan Jurnalistik 2009, Arintika, Adjri, Bobby, Dewi Febrianti, Abdurachman, Jauhari, Hilda, Damay, Yusuf, Halim, Ali, Bima, Devi, Linda, Hafsa, Pipit, Putri Buana, Loka, Azis, Mekar,
Puti,
Devit,
Nunu,
terima
kasih
untuk
empat
tahun
kebersamaannya. 10. Teman-teman, KKN Pena atas kebersamaannya di desa Gunung Seureuh dan @UINKopites, You’ll Never Walk Alone. 11. Semua pihak serta teman-teman yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Jakarta, 8 April 2014
Turi Miasih
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................... ii LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii ABSTRAK ........................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ...........................................................................................v DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................1 B. Batasan Masalah ......................................................................6 C. Rumusan Masalah ....................................................................6 D. Tujuan Penelitian ......................................................................6 E. Manfaat Penelitian ....................................................................7 F. Metodologi Penelitian ...............................................................7 G. Tinjauan Pustaka ....................................................................12 H. Sistematika Penulisan .............................................................14
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL DAN TEORITIS......................15 A. Kerangka Konseptual ..............................................................15 a. Konstruksi ............................................................................15 b. Perempuan Muslim ..............................................................18 c. Pemberitaan ........................................................................25
viii
d. Ajang World Muslimah .......................................................28 e. Kompas.com ........................................................................29 B. Kerangka Teoritis ....................................................................30 a. Konstruksi Perempuan di Media ..........................................30 b. Analisis Framing ..................................................................36 a) Definisi Framing ...........................................................36 b) Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki ...37 BAB III GAMBARAN UMUM KOMPAS.COM DAN WORLD MUSLIMAH........................................................................................................ 41 A. Kompas.com ............................................................................41 a. Sejarah Kompas.com .........................................................41 b. Statistik Pembaca Kompas.com ........................................45 c. Penjabaran Organisasi .......................................................47 B. World Muslimah......................................................................54 BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA ............................................59 A. Analisis Framing Berita “Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh” – Selasa, 11 Juni 2013 ...............61 B. Analisis Framing Berita “Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab” – Sabtu, 29 Juni 2013 ..........................................66 C. Analisis Framing Berita “World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan” – Kamis, 1 Agustus 2013.....................73 D. Analisis Framing Berita “Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina” – Minggu, 1 September 2013 .....80 E. Analisis Framing Berita “World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha” – Sabtu, 21 September 2013.....................84
ix
BAB V
PENUTUP ..................................................................................107 A. Kesimpulan ...........................................................................107 B. Saran .....................................................................................108
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................109 LAMPIRAN ........................................................................................................112
x
DAFTAR TABEL 1. Tabel I.1 Framing Model Pan dan kosicki 2. Tabel II.1 Framing Model Pan dan Kosicki 3. Tabel IV.1 Daftar Judul Berita Mengenai Ajang World Muslimah 2013 4. Tabel IV.2 Framing Berita “Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Bentuk Tubuh” 5. Tabel IV.3 Framing Berita “ Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab” 6. Tabel IV.4 Framing Berita “ World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan” 7. Tabel IV.5 Framing Berita “Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina” 8. Tabel IV.6 Framing Berita “World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha”
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Keterangan Pengajuan Proposal Penelitian Lampiran 2. Surat Pengantar Untuk Dosen Pembimbing Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian/wawancara Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian Kompas.com Lampiran 5. Struktur Organisasi Kompas.com Lampiran 6. Transkip Wawancara dengan Editor Kompas Female Lampiran 7. Transkip Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan Lampiran 8. Transkip Wawancara dengan Pembaca Kompas.com Lampiran 9. Foto Wawancara dengan Editor Kompas Female Lampiran 10. Print Out Berita “Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh” Lampiran 11. Print Out Berita “Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab” Lampiran 12. Print Out Berita “World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan” Lampiran 13. Print Out Berita “Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina” Lampiran 14. Print Out Berita “World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha”
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah “Pada masyarakat industrial yang berkembang, pria dan wanita bersaing memperebutkan lowongan kerja yang sama, bangku sekolah, kekuasaan yang sama dan upah yang sama. Ini merupakan bentuk usaha perempuan dalam memperoleh tempat dalam masyarakat, sebagaimana tempat yang diperoleh laki-laki, istilah lazimnya disebut kesetaraan gender.”1 “Gender mengisyaratkan bahwa kategori laki-laki dan perempuan dibentuk oleh konstruksi sosial dan melahirkan konsep identitas laki-laki dan perempuan. Hal yang paling dilihat dari hasil konstruksi ini adalah laki-laki dilihat sebagai makhluk yang perkasa, berwibawa, memiliki kewenangan dan kekuasaan. Sedangkan perempuan lebih digambarkan sebagai makhluk yang lemah lembut, anggun, bijaksana, dan ditempatkan dalam sektor domestik dalam hal pekerjaan.”2 Usaha-usaha yang dilakukan oleh para perempuan untuk memperoleh pengakuan akan eksistensinya, beragam. Salah satunya dengan mengadakan kontes kecantikan untuk menunjukkan eksistensi perempuan kepada publik. Sayangnya, hal tersebut masih banyak mendapat sorotan miring karena dianggap justru perempuan menjadi 1
Helen Diana Vida, “Konstruksi Perempuan dalam Rubrik CC Singledi Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.” Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011): h. 18. 2 Helen Diana Vida, “Konstruksi Perempuan dalam Rubrik CC Singledi Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.” Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011): h. 17.
2
“konsumsi” laki-laki dengan mempertontonkan kecantikan secara fisik ke khalayak luas. Hal tersebut tak lepas dari peran media dalam memberitakan, media berperan penting, dimana lembaga media massa ini memiliki kekuatan
untuk
menyebarkan
pesan,
mempengaruhi,
bahkan
mencerminkan budaya masyarakat, dan mereka menyediakan informasi secara bersamaan pada sejumlah besar audiens yang heterogen yang menjadikan media sebagai bagian dari kekuatan institusional mereka sendiri.3 Perkembangan
teknologi
telematika
serta
era
globalisasi
mendorong munculnya, media baru (new media). Jika dahulu hanya ada media cetak serta elektronik, kini masyarakat lebih dimanjakan dengan hadirnya media online yang bisa diakses dimanapun selama memiliki perangkat yang memadai untuk mengakses media tersebut. New media adalah satu media yang menggunakan media lain selain udara, sementara content-nya tetap penyiaran. Sehingga dari definisi tersebut, maka ada dua media yang masuk dalam kategori new media, yaitu televisi-kabel dan internet.4 Perempuan dalam Islam, tidak dilarang untuk beraktivitas layaknya laki-laki. Islam tidak menganut the second sex yang berarti menentukan kualitas seseorang bukan berdasarkan jenis kelamin melainkan ketakwaan dan keimanan. Perempuan Muslim berhak mendapatkan pendidikan,
3
Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007):h. 9. 4 Hidajanto Djamal dan Andi Fachrudin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi (Jakarta: Kencana, 2011), h. 38.
3
pekerjaan, menentukan pilihan bahkan hak waris sebagai ibu, istri, saudara perempuan, dan anak perempuan. Kini, perempuan tidak lagi melihat tujuan hidupnya hanya sebatas menikah dan membentuk keluarga. Hal ini menunjukkan telah terjadinya pergeseran nilai, dimana awalnya perempuan menganut nilai pengabdian diri kepada keluarga, namun saat ini perempuan menganut nilai pengembangan diri dan martabat. Pergeseran nilai tersebut, melibatkan media massa, karena hubungan antara perempuan dan media massa dalam masyarakat industri cukup erat.5 Analisis framing merupakan analisis untuk menyingkap bagaimana media mengkonstruksi realitas dan melihat sebuah isu dipahami serta dibingkai oleh media. Pada dasarnya adalah metode untuk melihat cara bercerita (story telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada cara melihat terhadap realitas yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil akhir dari konstruksi realitas.6 Model framing yang digunakan adalah model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Penulis memilih model framing tersebut karena menurut Pan dan Kosicki ada dua konsepsi yang berkaitan dengan framing, yaitu konsepsi psikologi dan sosiologi. Sehingga analisis framing milik Pan dan Kosicki dapat melihat bagaimana berita dikonstruksi oleh wartawan, namun wartawan bukanlah agen tunggal, paling tidak ada tiga pihak yang terlibat, yaitu wartawan, sumber, dan khalayak. 5
Helen Diana Vida, “Konstruksi perempuan dalam Rubrik “CC Single” di Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.”Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011): h. 18. 6 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Aksara, 2002), h. 10.
4
Kompas.com merupakan salah satu media online yang menjadi pilihan banyak masyarakat untuk dijadikan sebagai sumber informasi. Kompas.com menyediakan banyak kategori mulai dari berita, ekonomi, olahraga, teknologi, kesehatan, hiburan, travel, forum dan kanal khusus perempuan, yaitu Female. Menjadi menarik ketika ada sebuah media, baik cetak , elektronik maupun online yang menghadirkan kanal khusus perempuan. Pertanyaan yang kemudian hadir adalah benarkah ruang ini diberikan untuk perempuan dari perempuan? Ataukah hanya sekedar mengikuti tren dan menarik konsumen wanita untuk menjadi pembaca setia media tersebut. Kanal Female sendiri memiliki banyak kategori mulai ibu & anak, etalase, cantik & gaya, karier, relationship, bugar & sehat, beranda, dapur, konsultasi dan yang paling menarik perhatian adalah kategori World Muslimah. Female mengupas seluruh aspek kehidupan seorang wanita, mulai dari rumah tangga, percintaan, karir, bahkan menyediakan forum untuk konsultasi. Dilihat dari banyak kategori, jelas female ditujukan untuk semua perempuan diatas 20 tahun yang mencakup ibu rumah tangga atau perempuan single. Dalam keterkaitannya dengan ajang World Muslimah, Kompas.com menyediakan content khusus dalam kanal Female untuk berita mengenai World Muslimah. Ajang World Muslimah diselenggarakan pada Juni 2013 hingga September 2013 lalu, Female dalam kategori khusus World Muslimah memberitakan mulai dari tahap awal seleksi hingga terpilihnya Duta World Muslimah. Dalam rentang waktu Juni sampai September 2013,
5
penulis menemukan 17 artikel mengenai ajang tersebut. Artikel pertama yang berkaitan dengan ajang ini, di publish pada 10 Juni 2013, dengan judul Yuk, Ikut Kompetisi Duta Muslimah Sedunia! Berisikan bahwa ajang telah berganti nama dari World Muslimah Beauty menjadi Annual Award of World Muslimah, yang menjadi tanda bahwa ajang ini berbeda dengan kontes kecantikan pada umumnya. Secara ilmiah penulis merasa tertarik untuk meneliti beberapa artikel yang mewakilkan pemberitaan mengenai ajang World Muslimah dikarenakan belum pernah ada yang meneliti hal tersebut. Alasan lain adalah penulis merasa tertarik dengan kanal khusus perempuan, Female ini terlebih lagi pada konten World Muslimah. Penyediaan ruang untuk perempuan ini benarkah untuk perempuan dan dari perempuan tanpa ada ikut campur tangan kekuasaan laki-laki dan hanya untuk komersialisasi belaka. Alasan lain yang membuat hal ini menarik bagi penulis adalah penulis juga merupakan seorang Muslimah. Memiliki pengalaman pribadi, bahwa perempuan Muslim berhijab dianggap kuno, tidak gaul, dan hijab dijadikan standar untuk menilai kepribadian tanpa ada proses mengenal lebih jauh. Perempuan Muslim juga dianggap membatasi pergaulan dan hanya mau berteman dengan sesama Muslimah yang berhijab. Menilik bahwa antara Kompas.com dengan World Muslimah 2013 terjalin kerjasama, bahkan dalam kanal Female terdapat konten khusus untuk pemberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013. Dalam
6
beberapa artikel ditemukan penekanan pada paragraf-paragraf tertentu. Seakan ingin menyakinkan suatu hal kepada khalayak. Dari latarbelakang permasalahan yang dipaparkan diatas, maka penulis tertarik meneliti dengan judul Konstruksi Perempuan Muslim dalam Pemberitaan Ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan muslim dikonstruksi melalui wacana yang dimunculkan oleh Kompas.com dalam artikel pemberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013. B. Batasan Masalah Kompas.com dalam kanal Female memuat 19 artikel terkait pemberitaan World Muslimah 2013, akan tetapi penulis membatasinya sehingga hanya lima artikel, yaitu Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh, Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab, World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan, Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina, World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha yang akan dianalisis, karena dalam lima artikel ini menggambarkan mengenai apa itu ajang World Muslimah 2013, tujuan, serta proses dan konsep ajang tersebut. Selain itu skripsi ini juga hanya akan melihat empat bingkai meurut framing model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Untul melihat konstruksinya berdasarkan konstruksi menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dan penulis membatasi dengan hanya akan melihat aspek eksternalisasi saja.
7
C. Rumusan Masalah Dari batasan penelitian di atas, maka rumusan masalah yang akan penulis kaji adalah: 1. Bagaimana Kompas.com mengemas berita mengenai World Muslimah 2013 dalam kanal Female?” 2. Bagaimana konstruksi perempuan Muslim yang dibangun oleh Kompas.com dalam permberitaan World Muslimah 2013? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi perempuan muslim di media massa melalui artikel terkait pemberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013 di kanal Female di Kompas.com. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademisi Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan mengenai konstruksi realitas oleh media massa serta metode analisis isi, khususnya analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki untuk kajian media cetak dengan spesifikasi konten mengenai wanita. Sehingga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan penelitian media massa, melalui analisis framing. Selain itu, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan rujukan informasi untuk penelitian sejenis di waktu mendatang.
8
2.
Manfaat Praktisi Kajian tentang analisis isi kualitatif, khususnya analisis framing terhadap media cetak ini diharapkan akan memberi kontribusi positif dalam penelitian selanjutnya untuk dijadikan bahan referensi penelitian yang sejenis.
F. Metodologi Penelitian 1.
Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode riset kualitatif. Paradigma dalam analisis isi, terbagi menjadi tiga yaitu, positivis, kontruktivis, dam kritis. Untuk melihat perbedaan dari ketiga paradigma ini, bisa dilihat dari sisi ontologis, epistemologi, aksiologi, serta metodologi. Aspek ontologi dalam konstruktivis melihat bahwa realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang sebenarnya, melainkan hasil konstruksi.7 Asumsi dari epistemologi dalam paradigma ini, bahwa hubungan antara peneliti dengan objek penelitiannya tidak dapat dipisahkan. Sisi aksiologi menyebutkan mengenai nilai dan tujuan dalam memperoleh pengetahuan. Penelitian dengan paradigma konstruktivis bertujuan untuk rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dengan pelaku sosial yang diteliti.8 Terakhir, mengenai metodologi yang merupakan teknik-teknik untuk digunakan peneliti
7
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Aksara, 2002), h. 5. 8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. Ke 2, h. 110.
9
agar memperoleh pengetahuan mengenai „realitas”. Paradigma ini menekankan empati, dan interaksi dialektis antara peneliti dan responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti, melalui metodemetode kualitatif seperti observasi partisipan. 2.
Metodologi Penelitian Paradigma konstruktivis dalam penelitian ini menggunakan metode riset kualitatif. Penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tulisan, serta tingkah laku yang dapat diamati dari orangoranng yang diteliti.9 Desain penelitian kualitatif merupakan metode induktif, dimana penelitian ini tidak bertujuan untuk menguji teori melainkan lebih kepada mengembangkan teori yang telah ada melalui penelitian.
3.
Teknik Pengumpulan Data Pada metode kualitatif ada tiga cara dalam mengumpulkan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah dengan sengaja memilih informan (atau dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan penelitian.10 1) Observasi Observasi merupakan metode pertama yang digunakan dalam penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
9
Emy Susanti, Penelitian Kualitatif: Sebuah Pengantar dalam Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta:Kencana, 2007), Ed. 1 Cet. 3, h. 166. 10 John W Creswell, Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: KIK Press, 2003) h. 143.
10
sistemastis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.11 Observasi pada riset ini berarti kegiatan mengamati subjek (kanal Female di Kompas.com) dan objek (artikel terkait pemberitaan ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com) dengan penelitian secara langsung. Pada metode observasi, periset biasanya menggunakan instrumen observasi. Instrumen observasi tersebut antara lain: sistem kategori, sistem skala, sistem tanda, diary keeping, analisis dokumen, lembar pengamatan, dan panduan pengamatan. Pada riset ini peneliti hanya menggunakan analisis dokumen sebagai instrumen observasi. Peneliti mengamati beberapa dokumen sebagai sumber informasi dan menginterpretasikannya ke dalam hasil penelitian.12 2) Wawancara Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan terkait.13 Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut wawancara mendalam (depth interview) atau intensif interview (intesive interview) dan kebanyakan tak berstruktur.14 Wawancara ini akan dilakukan dengan narasumber untuk riset ini, yaitu editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, pemimpin redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum serta pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana dan Dewi Rifqina.
11
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 21. Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana 2007) Cet-2, h. 111114. 13 M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) h. 193. 14 Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 96. 12
11
3) Analisis Dokumen Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumentasi. Dimana penulis akan mengumpulkan berbagai data-data, literatur, jurnal, serta sumber lain dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini. Dokumentasi yang dikumpulkan akan membantu peneliti untuk menginterpretasi serta menganalisis masalah lebih mendalam. 4.
Teknik Analisis Data Untuk
melihat
bagaimana
Kompas.com
membingkai
pemberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013, maka peneliti menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki sebagai alat untuk membedah teks pada artikel tersebut. Analisis framing melihat bagaimana media menyeleksi, menghubungkan serta menonjolkan peristiwa sehingga makna dari peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.15 Framing juga dikenal sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan kateogri-kategori standar untuk mengapresiasi realitas.16 Perbedaan sajian atau yang dipakai oleh media massa merupakan realitas yang sengaja dibentuk untuk menyampaikan pesan bagi media tersebut. Pada dasarnya, framing merupakan metode untuk
15
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Aksara, 2002), h. 67. 16 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 162.
12
melihat cara media bercerita atas peristiwa. Metode ini digunakan untuk menelaah konstruksi yang dilakukan oleh media terhadap realitas. Tabel I.1 Model Analisis framing Pan dan Kosicki
Struktur Sintaksis
Skrip Tematik
Retoris
Framing Pan dan Kosicki Perangkat Framing Unit yang diamati Skema berita Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup. Kelengkapan berita 5W+1H 1. Detail Paragraf dan proposisi 2. Maksud dan hubungan kalimat 3. Nominalisasi antar kalimat 4. Koherensi 5. Bentuk kalimat 6. Kata ganti 1. Leksikon Kata, idiom, gambar atau 2. Grafis foto, dan grafik. 3. Metafor 4. Pengandaian
G. Tinjauan Pustaka Dalam penyusunan skripsi ini, penulis terlebih dahulu membaca dan menelaah skripsi-skripsi di perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ternyata penulis belum menemukan skripsi mahasiswa yang meneliti tentang judul yang sama persis. Hanya saja pada skripsi sebelumnya mempunyai jenis metode yang sama dengan metode yang akan penulis teliti sekarang ini terutama skripsi yang mempunyai pembahasan mengenai media cetak.
13
Selama tinjauan tersebut penulis menemukan beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan skripsi yang penulis teliti dan penulis jadikan bahan acuan sebagai pembanding, yaitu : 1. Analisis Framing Berita Penyelenggaraan Miss World di Indonesia Pada Harian Republika yang ditulis oleh Yudin Taqyudin mahasiswa jurusan Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarih Hidayatullah Jakarta. Persamaan dengan skripsi ini adalah teknik analisa data yang digunakan, yaitu analisis framing model Zhongdan dan Gerald M. Kosicki. Skripsi ini menganalisa bagaimana harian Republika mengemas pemberitaan dan keberpihakannya seputar penyelanggaraan Miss World. 2. Analisis Semiotika Terhadap Terhadap Citra Perempuan di Rubrik “Liputan Malam” Majalah Popular Edisi Januari – Maret 2008 yang ditulis oleh Pipit Permatasari mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Persamaan dengan skripsi ini adalah penelitian terhadap perempuan dalam media wanita, sedangkan perbedaannya terdapat pada metode analisis yang digunakan. Dari
beberapa
skripsi
tersebut
maka
penulis
mengambil
kesimpulan bahwa belum ada mahasiswa yang meneliti dengan judul skripsi Konstruksi Perempuan Muslim dalam Pemberitaan Ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com. Sedangkan untuk teknis penulisan hasil penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
14
karya Hamid Nasuhi dkk. yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun 2007. H. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN: Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS: Pada bab ini penulis akan menguraikan konsep analisis framing secara etimologis dan terminologis. Kemudian akan dibahas mengenai analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki, serta teori yang mendukung penelitian ini. BAB III GAMBARAN UMUM: Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai sejarah dan perkembangan Kompas.com, visi dan misi, serta struktur redaksi dari Kompas.com. BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA: Dalam bab ini, penulis membahas tentang temuan dan analisis framing Kompas.com mengenai artikel terkait pemberitaan ajang World Muslimah 2013. BAB V PENUTUP: Bab terakhir ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa yang telah diangkat dan diteliti oleh penulis dan juga beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN TEORITIS A. Kerangka Konseptual a.
Konstruksi Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata konstruksi memiliki arti
susunan (model atau tata letak) suatu bangunan.1 Namun,
konstruksi yang dimaksudkan judul penelitian merupakan konstruksi sosial. Dalam penjelasan ontologi paradigama konstruktivis, realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu.2 George
Ritzer
mengatakan
bahwa,
pandangan
yang
menempatkan individu sebagai manusia bebas dalam hubungan antara individu dengan masyarakat merupakan pandangan beraliran liberal esktrem, pengaruh aliran ini telah menyebar dalam paradigma definisi sosial. Terdapat pengakuan yang luas terhadap eksistensi individu dalam dunia sosialnya, bahwa individu menjadi panglima dalam dunia sosial yang dikontruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah manusia bukanlah korban fakta sosial, namun mesin produksi sekaligus reproduksi yang kreatif dan mengkonstruksi dunia sosialnya. Akhirnya, dalam pandangan paradigma definisi sosial, realitas adalah hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstruksi sosial terhadap dunia sosial disekelilingnya.3
1
Kamusbahasaindonesia.org. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Cet. ke 3 (Jakarta: Kencana, 2008), h. 187. 3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, h. 187-188. 2
16
“Asal mula konstruksi sosial dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Dalam aliran filsafat, gagasan konstruktivisme telah muncul sejak Socrates menemukan jiwa dalam tubuh manusia dan sejak Plato menemukan akal budi dan ide. Ada tiga macam konstruktivisme, yaitu konstruktivisme radikal, konstruktivisme realisme hipotetis dan konstruktivisme biasa.” Dari ketiga macam konstruktivisme tersebut, terdapat kesamaan, dimana konstruktivisme dilihat sebagai sebuah kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada, karena terjadi relasi sosial antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Kemudian individu membangun sendiri pengetahuan atas realitas yang dilihatnya itu berdasarkan pada struktur pengetahuan yang telah ada sebelumnya, yang oleh Piaget disebut dengan skema atau skemata. Konstruktivisme macam ini yang oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann disebut sebagai konstruksi sosial.4 “Gagasan Berger dan Luckmann bertumpu pada makna realitas dan pengetahuan. Kenyataan adalah suatu kualitas yang terdapat dalam fenomena-fenomena yang memiliki keberadaan (being) yang tidak tergantung kepada kehendak individu manusia (yang kita tidak meniadakannya dengan angan-angan). Pengetahuan adalah kepastian bahwa fenomena-fenomena itu nyata dan memiliki karaktersitik-karakteristik yang spesifik.”5
4
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Cet. ke 3 (Jakarta: Kencana, 2008), h. 189-191. 5 Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 299.
17
Hubungan antara manusia dengan sosialkulturalnya disusun dalam proses eksternalisasi, objektivikasi, dan internalisasi. Ketiganya merupakan proses hubungan antara individu dengan masyarakat atau masyarakat dengan individunya. Eksternalisasi dan objektivikasi menempatkan
manusia
sebagai
realitas
objektif,
sedangkan
internalisasi sebaliknya, yaitu menempatkan manusia sebagai realitas subjektif. Berger mendefinisikan ekternalisasi sebagai proses individu beradaptasi
dengan
sosialkuturalnya
serta
diperngaruhi
oleh
pengetahuan si individu yang juga dimiliki oleh individu lainnya yang digunakan dalam kegiatan rutin dan sudah jelas dengan sendirinya, dalam kehidupan sehari-harinya.6 Pengetahuan bersama ini bersifat subyektif dan kemudian terjadi berulang-ulanh hingga mengendap menjadi akumulasi yang terhabitualisasi. Habitualisasi ini selanjutnya akan membentuk produk sosial yang kemudian akan diwariskan. Artinya manusia adalah instrumen dalam menciptakan realitas sosial yang objektif melalui proses eksternalisasi.7 Dalam media massa, proses kontruksi Berger dan Luckmann juga terjadi, hanya berjalan lambat, karena terjadi antar individu dan melalui proses vertikal, yakin lurus ke bawah layaknya seperti orangtua kepada anaknya. Sumber proses ekternalisasi, objektivikasi dan internalisasi berjalan di dapur redaksi. Tahapan ini juga dinamakan penyiapan materi. Redaksi akan menentukan mengenai isu 6
Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial atas Kenyataan; Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan (Jakarta: LPE3S, 1990), h. 34. 7 Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, h. 302.
18
apa yang akan disampaikan pada khalayak. Redaksi atau wartawan telah memiliki gambaran tersendiri mengenai hal yang akan disampaikan. Gambaran ini sudah ada sebelum wartawan mencari fakta. Ketika wartawan turun ke lapangan dan mencari fakta, maka tercampur apa yang ada dalam gambaran dengan fakta yang ada serta kondisi dan apa yang ia lihat secara langsung di lapangan. Tahap ini disebut sebagai eksternalisasi. Ada pemaknaan yang dilakukan wartawan tentang pengetahuan peristiwa yang sudah ada sebelum ia meliput peristiwa tersebut dan realitas yang ia lihat saat proses peliputan. Berita bersifat subjektif, karena opini tidak dapat dihilangkan ketika peliputan. Wartawan melihat dengan perspektif daripada melihat secara subjektif.8 b. Perempuan Muslim Perempuan secara etimologi memiliki arti manusia yang memiliki puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Kata Muslim sendiri berarti penganut agama Islam.9 Dillihat dari terminologi di atas, perempuan muslim dapat diartikan sebagai perempuan yang menganut agama Islam. Perempuan Muslim sering
diidentikkan
dengan
hijab
atau
kerudung.
Namun,
berkembangnya zaman serta pengaruh Barat sudah sedemikian rupa dalam kehidupan umat Islam, sehingga ada perempuan Muslim yang melakukan sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh agama. Dengan kondisi seperti ini, tampaknya berjilbab bukan lagi acuan untuk 8
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, cet. ke-5 (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2008) h. 252-253. 9 Kamusbahasaindonesia.org.
19
menggambarkan identitas dan kepribadian perempuan Muslimah secara penuh.10 Kedudukan
perempuan
Muslim
sering
terpinggirkan,
diskriminasi dalam banyak bentuk aspek kehidupan, yang paling terutama adalah tersingkirnya perempuan Muslim dari dunia kerja. Permasalahan yang sering kali banyak dihadapi para perempuan Muslim di dunia adalah mengenai hijab yang dikenakan, seolah-olah dengan ditutupnya salah satu aurat perempuan, tertutup pula kesempatan bagi perempuan Muslim untuk bisa berkembang di masyarakat. Perempuan Muslim dengan hijab juga dianggap memiliki kesempatan lebih kecil dibandingkan perempuan Muslim non-hijab atau perempuan non-muslim untuk bersaing di dunia kerja atau lingkungan sosialnya. Ketika Islam lahir di Arabia. Perempuan mendapatkan kedudukan yang amat rendah. Mereka diperlakukan bukan hanya semata-mata inferior secara sosial tetapi mereka hanya dianggap sebagai sebuah benda. Memiliki anak perempuan pada zaman itu, ibaratnya mendapatkan tanda kehinaan, sehingga banyak orang tua yang mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka.11 Di saat itulah sebuah wahyu turun ditengah kegelapan yang tengah meliputi dunia mengenai hal ini:12
10
M. Quraish Shihab, Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu & Cendikiawan Kontemporer, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), h. 55. 11 Nasarudin Umar, “Perspektif Jender Dalam Islam,” artikel diakses pada 20 Desember 2013 dari http://media.isnet.org/islam/Paramadina/Jurnal/Jender2.html#misteri. 12 Jamal Badawi, The States of Women in Islam dalam Mai Yamani, Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra Penerjemah Purwanto (Bandung: Penerbit Nuansa, 2000), h. 135.
20
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”
Ayat Al-Quran tersebut mengajarkan mengenai persamaan manusia, termasuk persamaan jenis kelamin serta menampik semua perbedaan akibat jenis kelamin, ras, warna, bangsa, kasta, suku karena semua manusia sebenarnya berasal dari sumber yang satu.13 Tentang kewajiban beribadah dalam agama Islam, tidak ada perbedaan mengenai antara laki-laki dengan perempuan. Kewajibankewajiban mereka terhadap Allah SWT, sesama manusia, dan banyak hal lainnya tidak memiliki perbedaan. Oleh karena itu, posisi mereka di mata Allah SWT adalah sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan mereka bukan jenis kelamin. Artinya, jika laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama dalam hal beribadah, maka keduanya juga memiliki hak serta kesempatan yang sama dalam hal pendidikan serta ekonomi. Mengenai pendidikan, bahkan nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim”. Ini berarti pendidikan adalah hal yang wajib hukumnya untuk dilaksanakan bagi setiap umat Islam tanpa memandang jenis kelamin. Wahyu pertama Iqra’ yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. bukan saja ditujukan untuk dirinya pribadi melainkan juga untuk umatnya, baik laki-laki dan perempuan. Selain itu, sekian banyak ayat 13
Jamal Badawi, The States of Women in Islam dalam Mai Yamani, Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra Penerjemah Purwanto, h. 135.
21
dan hadist yang memuji orang-orang berpengetahuan, dan sekian banyak pula ancaman dan kecaman yang ditujukan kepada mereka yang tidak berpengetahuan. Di samping itu, rasul saw. menjadikan upaya menuntun ilmu sebagai jalan menuju surga.14 Pada masa Nabi Muhammad saw, perempuan memohon kepada Nabi saw. agar diberi waktu tertentu untuk belajar langsung kepada beliau, dan permohonan mereka dikabulkan oleh beliau. Kini, ilmu pengetahuan dengan berbagai displin ilmunya telah mengalami kemajuan pesat. Karena itu kewajiban perempuan untuk belajar tidak lagi sebatas pada ilmu agama, tetapi lebih meluas sedemikian rupa sehingga lapangan studi mereka pun dapat mencakup banyak sekali disiplin ilmu.15 Mengenai hak perempuan dalam bekerja, Islam memandang peran perempuan sebagai seorang istri dan ibu adalah peran yang sangat mulia. Disamping itu tidak ada ajaran atau ketentuan dalam Islam yang melarang perempuan mencari pekerjaan bila mereka memerlukannya, khususnya mengenai kedudukan dan keadaan yang cocok dengan kemampuannya serta masyarakat membutuhkannya dalam
posisi
tersebut.
Sekalipun
posisi
tersebut
diragukan
kecocokannya karena berkaitan dengan emosional, dimana perempuan
14
M. Quraish Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru (Jakarta: Lentera Hati, 2005), h. 394. 15 M. Quraish Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, h. 396.
22
dianggap memiliki tingkat emosional yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria, misalnya hakim atau aparat pemerintahan.16 Perempuan dalam kewajibannya sebagai seorang istri, Islam membebaskannya dari pekerjaan manual. Menurut ketentuan Islam, perempuan tidak wajib memasak makanan bagi suami dan anakanaknya, atau mencuci pakaian, bahkan perempuan tidak wajib untuk menyusui bayinya. Perempuan dapat menolak melakukan pekerjaan itu tanpa harus mendapat anacaman akan dituntut secara hukum oleh suaminya. Jika ia mengerjakan pekerjaan tersebut, maka hal tersebut merupakan
kebajikan
yang
dilakukan
seorang
istri.Bukhari
meriwayatkan dalam shahih-nya:17 “Dalam hukum Islam, seorang istri, bahkan setelah berumah tangga, adalah individu yang secara hukum terpisah yang dapat menuntut atau dituntut dalam kapasitas individunya sendiri dan berhak menggugat suaminya karena suatu pelanggaran atas hak-haknya.”
Perempuan dalam Islam dapat membuat perjanjian atau menguasai harta waris atas namanya sendiri. Ia berhak mewarisi harta dengan posisi sebagai ibu, istri, saudara perempuan, dan anak perempuan. Dalam al-Quran dinyatakan bahwa ada suatu bagian untuk pria dan bagian untuk perempuan dalam harta waris.18 Menurut hukum Islam, hak seorang perempuan terhadap kepemilikan hartanya diakui sepenuhnya. Hak itu tidak akan berubah, walaupun perempuan masih lajang atau sudah menikah. Ia berhak 16
Jamal Badawi, The States of Women in Islam dalam Mai Yamani, Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra Penerjemah Purwanto (Bandung: Penerbit Nuansa, 2000), h. 140. 17 Yamani (ed), Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra, h. 140. 18 Yamani (ed), Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra, h. 147.
23
untuk melakukan jual-beli, menggadaikan atau menyewakan sebagian maupun seluruh hartanya.19 Perempuan sebagai ibu mendapatkan penghargaan tertinggi dalam Islam. Dalam al-Quran banyak terdapat ayat-ayat yang menyatakan peran seorang ibu dan perintah untuk menghormati serta memperlakukan ibu dengan mulia. Ajaran atau pun sejarah peradaban Islam telah memberikan bukti yang gamblang mengenai persamaan perempuan dan laki-laki dalam hak-hak politik. Dalam hal ini, adalah berhak untuk dipilih serta berhak mencalonkan diri menjadi anggota pemerintahan. Termasuk hak perempuan untuk ikut campur dalam urusan publik. Untuk kecantikan perempuan, Islam menganjurkan untuk memadukan keindahan jasmani dan rohani. Tuntunannya di samping berkaitan dengan inner beauty, yakni keindahan yang bersumber dari dalam seseorang, juga keindahan luar. Kecantikan wajah atau luar hanya menyenangkan mata, sedangkan yang bersumber dari dalam akan menawan hati.20 Memakai aneka bahan pakaian pun dibenarkan dalam Islam asal menutup aurat. Perhiasan yang mahal atau murah, banyak atau sedikit, di tempat mana pun diletakkan, sesuai dengan tolok ukur kewajaran dan keindahan, diperkenankan juga oleh agama. Bahkan, menggunakan wewangian yang beraroma lembut dan semacamnya
19
Yamani (ed), Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra, h. 148. M. Quraish Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, h. 72. 20
24
sama sekali tidak terlarang, kecuali jika dimaksudkan untuk merangsang lawan jenis yang bukan suami.21 Sayyid Muhammad Ibnu Alwi al-Maliki, ulama kenamaan Saudi Arabia, menyatakan:22 “Memakai lipstik, bedak, atau pemerah pipi dibenarkan juga, bahkan uban (kalau sudah banyak) dapat disemir dengan warna kuning atau merah, kecuali jika suami tidak suka dengan warna itu, atau kalau suami meminta agar disemir dengan warna hitam, itu pun dibenarkan.”
Bagaimana dengan meluruskan gigi, atau meratakan dan menyusunnya dengan baik, demikian juga memcabut bulu yang terdapat di wajah atau memakai rambut palsu? Ulama besar Tunisia kontemporer, Syaikh Muhammad Fadhil Ibnu Asyur menulis dalam tafsirnya, at-Tahrir wa at-Tanwir, ketika menafsirkan QS. An-Nisâ [4]: 119 antara lain sebagai berikut:23 “Tidak termasuk dalam pengertian mengubah ciptaan Allah adalah melakukan perubahan yang diizinkan-Nya. Tidak juga termasuk dalam larangan ini adalah perubahan yang bertujuan memperbaiki atau meperindah. Bukankah khitan (sunat) termasuk mengubah ciptaan Allah, tetapi karena mempunyai dampak positif terhadap kesehatan maka diperbolehkan? Demikian juga mencukur rambut untuk menghindari keruwetan, menggunting kuku untuk memudahkan kerja tangan, atau melubangi telinga perempuan untuk memasang anting demi keindahan. Adapun riwayat-riwayat yang terdapat dalam hadits-hadits Nabi saw. menyangkut larangan menyambung rambut dan meluruskan gigi untuk keindahan, riwayat-riwayat itu memang muskil. Aku duga larangan itu bertujuan melarang bersikap atau bersifat seperti sikap atau sifat yang pernah diperagakan oleh tunasusila ketika itu, atau 21
Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, h. 74. 22 Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, h. 75. 23 Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, h. 77.
25
sikap/sifat perempuan musyrikah karena, kalau tidak demikian, larangan tersebut pasti tidak sampai pada tingkat laknat/kutukan terhadap pelaku-pelakunya.”
Dibandingkan dengan kecantikan fisik, di dalam al-Qur‟an ditemukan bahwa sosok ideal atau citra terpuji muslimah adalah yang memiliki kemandirian, baik dari sisi politik, ekonomi, pendidikan, dan mampu mengungkapkan pendapat serta bersikap kritis terhadap apa yang ia hadapi. Artinya Islam lebih menekankan kepada kecerdasan serta kecantikan dari dalam (inner beauty) daripada hanya kecantikan fisik semata. c.
Pemberitaan “Pemberitaan memiliki makna sebagai proses atau cara memberitakan
serta
melaporkan,
dengan
kata
dasar
berita.
Pemberitaan juga dapat diartikan sebagai proses dimana wartawan menulis sebuah berita dan menghadirkannya ke khalayak melalui media massa. Berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan cerita. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita.”24 “Berita dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, tergantung dari sisi melihatnya, seperti: sifat kejadian, cakupan isi berita, dan bentuk penyajian berita. Dilihat dari sisi sifat kejadiannya, berita dibedakan menjadi berita terduga, seperti perayaan hari nasional dan berita tak terduga, misalnya ledakan bom, kecelakaan, kebakaran, dan 24
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005), h. 55.
26
sebagainya. Melihat dari sisi cakupannya, isi berita terbagi pada berita politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hukum, seni, agama, kejahatan, olahraga, militer, ilmu pengetahuan atau teknologi. Berdasarkan penyajiannya berita dibedakan menjadi berita langsung (spot news), berita komprehensif (comprehensive news), dan feature.”25 “Cara menulis berita juga berbeda-beda. Berita langsung biasanya ditulis dengan gaya piramida terbalik, dimana semua yang dianggap penting ditulis pada lead. Karena, itu lead mencakup semua unsur berita 5W+1H, yaitu what, who, where, when, why, dan how. Namun, dalam prakteknya gaya piramida terbalik dan ketentuan memasukkan unsur 5W+1H tidak selalu ditaati. Jika semua berita ditulis dengan menggunakan gaya piramida terbalik, maka akan terlihat penulisan gaya yang monoton, seragam, tidak bervariasi, sehingga tidak menarik dan membosankan. Bila semua unsur 5W+1H dimasukkan semua pada lead, maka akan membentuk lead yang panjang.”26 Biasanya berita yang patut memenuhi ketentuan 5W+1H hanya berita yang dianggap benar-benar penting dan menarik. Berita yang kurang menarik jika harus memenuhi ketentuan 5W+1H hasilnya mungkin berita tersebut semakin tidak menarik. Padahal wartawan dituntut untuk bisa menghasilkan berita yang menarik. Maka itu, berkembang berbagai macam lead yang tidak mengikuti rumus 25 26
Tebba, Jurnalistik Baru, h. 56. Tebba, Jurnalistik Baru, h. 56-57.
27
5W+1H, misalnya excalamation lead (lead yang menggunakan kata seru), lead kontras, lead kutipan, atau lead bertanya.27 “Selain itu konsep piramida terbalik dalam penulisan berita berkembang. Misalnya sekarang ada teknik penulisan berita yang disebut piramida terbalik bertumpuk atau disebut juga teknik penulisan bergelombang. Maksudnya, tidak semua unsur penting dalam berita ditempatkan dibagian lead, tetapi disebar dalam semua bagian berita. Jadi, dalam setiap paragraf terdapat unsur yang penting sehingga pembaca tertarik mengikuti seluruh isi berita, tidak hanya terpaku pada lead.”28 Lead merupakan „intro‟ dari sebuah berita, bisa jadi lead menjadi patokan apakah berita ini menarik atau tidak. Lead formal mengandung semua
informasi
penting dalam
sebuah
berita.
Sedangkan lead informal hanya berisi sebagian informasi berita, biasanya ini ditemukan dalam berita online.29 Karakteristik berita online yang mempunyai rangkaian berita, artinya sebuah informasi dapat dikemas menjadi beberapa berita, dan memiliki kesinambungan. Media online memiliki kekuatan pada kecepatan menyebarkan informasi, sehingga sebuah peristiwa dapat dibuat menjadi beberapa berita sehingga unsur 5W+1H sering diabaikan. Ini yang disebut dengan variasi berita, sehingga para pembaca tidak jenuh serta berita yang disajikan tidak monoton.
27
Tebba, Jurnalistik Baru, h. 58-59. Tebba, Jurnalistik Baru, h. 59-60. 29 Tebba, Jurnalistik Baru, h. 96. 28
28
d. Ajang World Muslimah 2013 Ajang secara harfiah bermakna tempat untuk bertempur. World Muslimah sendiri merupakan acara yang mempertemukan para perempuan muslim dari berbagai negara untuk bersaing menjadi duta Muslimah. Tahun 2013, World Muslimah berlangsung selama tiga bulan, Juni hingga September. Mulai dari proses pendaftaran, penyeleksian, karantina, sampai malam final. Mengusung visi Smart, Soleha, and Stylish. 20 finalis yang terpilih berasal dari Nigeria, Amerika Serikat, Bangladesh, Iran, Brunei Darussallam, dan Indonesia. Ajang ini diselenggarakan oleh World Muslimah Foundation (WMF). World Muslimah Foundation merupakan sebuah organisasi bersahabat
untuk
menyediakan
pendidikan,
pemberdayaan
perempuan, dan apresiasi terhadap kaum wanita Muslim dengan teknik khusus dan pendekatan komunikasi. Memiliki misi untuk memajukan kemampuan perempuan Muslim dalam pengembangan diri, orientasi keluarga, dan potensi dalam masyarakat untuk menjadi soleha, pintar, dan gaya.30 SHOLEHA merupakan akronim dari Sincerity, Honesty, Organize, Lovely, Emphatic, Humble, dan Affirmative-positive thinking, tujuh kata ini dianggap sebagai karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang perempuan Muslim. Stylish, disini bukan berarti gaya dalam hal fashion saja, namun lebih kepada life style seorang 30
The World Muslimah Beauty Facebook, artikel diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari https://www.facebook.com/WorldMuslimahFoundation/info.
29
Muslimah. Stylish dijabarkan sebagai tujuh “F” komitmen cara hidup Islami, yaitu I wear Islamic FASHION, I deal with Islamic FINANCE, I
consume
Halal
FOOD,
I
study
at
Islamic
FUNDAMENTALEDUCATION, I empowered by Islamic FUND, I entertainted by Islamic FESTIVE TOURISM, dan I donate to FOUNDATION.31 e.
Kompas.com Media atau sarana dalam berkomunikasi kian berkembang seiring kemajuan teknologi. Salah satu contoh nyata adalah munculnya new media. New media memiliki karakteristik, sebagai berikut:32 1.
Sudah masuk era digital, yang kemudian memungkinkan perbedaan format media itu menjadi samar seperti antara cetak dan elektronik, karena keduanya dapat dilewatkan melalui saluran yang sama.
2.
Sudah mempunyai sifat interaktif.
3.
Sudah tidak mengenali lagi batas-batas wilayah negara. New media adalah satu media yang menggunakan media lain
selain udara, sementara content-nya tetap penyiaran. Sehingga dari definisi tersebut, maka ada dua media yang masuk dalam kategori new
31
The World Muslimah Beauty Facebook, artikel diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari https://www.facebook.com/WorldMuslimahFoundation/info. 32 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi (Jakarta: Kencana, 2011), h. 37.
30
media, yaitu televisi-kabel dan internet.33New media yang kini banyak dikenal khalayak adalah media online. Kompas.com merupakan media online dibawah naungan PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). Memiliki 14 kanal, yaitu News, Ekonomi, Bola, Tekno, Entertainment, Otomotif, Health, Female, Travel, Properti, Foto, Video, Forum, dan Kompasiana. Dalam penelitian ini, berita mengenai ajang World Muslimah 2013 terdapat pada kanal female. Kanal female merupakan kanal khusus perempuan dengan berbagai topik mengenai perempuan, dalam kanal ini terdapat topik Ibu & Anak, Etalase, Cantik & Gaya, Karier, Relationship, Bugar & Sehat, Beranda, Dapur, dan Konsultasi. B. Kerangka Teoritis a.
Konstruksi Perempuan di Media Massa Konstruksi merupakan susunan realitas obyektif yang telah menjadi kesepakatan umum, meskipun di dalam proses konstruksi itu tersirat dinamika sosial. Menurut Berger dan Luckmann, konstruksi realitas secara sosial memusatkan perhatiannya pada proses ketika individu menanggapi kejadian di sekitarnya berdasarkan pengalaman mereka.34 Konstruksi gender yang berkembang dalam masyarakat sangat erat kaitannya dengan nilai, “kepantasan”. Namun, nilai kepantasan antara satu masyarakat dengan yang lainnya tidak harus
33
Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi (Jakarta: Kencana, 2011), h. 38. 34 Helen Diana Vida, “Konstruksi perempuan dalam Rubrik CC Single di Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.”Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011): h. 19.
31
sama dan dapat berubah oleh waktu. Dalam budaya patriarki, perempuan selalu dikonstruksikan sebagai kaum yang lemah dan berada di bawah kendali laki-laki.35 “Patriarki merupakan sistem terstruktur dan praktek sosial yang menempatkan kaum laki-laki sebagai pihak yang mendominasi, melakukan operasi, dan mengeksploitasi kaum perempuan. Sistem ini ada dalam dua bentuk, yakni: private patriarchy (patriarki domestik) yang menekankan kerja dalam rumah tangga sebagai stereotipe perempuan,
dan
public
patriarchy
(patriarki
publik)
yang
menstereotipekan laki-laki sebagai pekerja di sektor publik yang sarat dengan karakter keras penuh tantangan.”36 Salah satu suprastruktur yang memiliki kontribusi dalam menciptakan ideologi patriarki adalah media massa, dimana lembaga media massa ini memiliki kekuatan untuk menyebarkan pesan, mempengaruhi, bahkan mencerminkan budaya masyarakat, dan mereka menyediakan informasi secara bersamaan pada sejumlah besar audiens yang heterogen yang menjadikan media sebagai bagian dari kekuatan institusional mereka sendiri.37
35
Helen Diana Vida, “Konstruksi perempuan dalam Rubrik CC Single di Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.”Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011): h. 19. 36 Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007): h. 12. 37 Arifin, Hamid, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007):h. 9.
32
Di media massa, perempuan juga dikonstruksi sesuai dengan keinginan masing-masing media, menurut Armando:38 “Menengok isi media massa, kita akan menemukan gambaran perempuan dalam budaya populer kita adalah objek yang nilai utamanya adalah daya tarik seksual. Perempuan memang tidak lagi digambarkan sebagai „hanya‟ ibu rumah tangga dan istri yanng berkewajiban utamanya adalah menyenangkan hati suami, anak-anak, dan orang tua. Namun, posisi barunya tak bisa dipandang terhormat. Perempuan, sebagaimana tampil di media, adalah pemanis, pelengkap, atau bahkan pemuas fantasi seksual kaum pria.”
Hasil penelitian Ashadi Siregar terhadap sepuluh majalah wanita dan tabloid wanita yang ada di Indonesia menunjukkan bahwa:39 “Media wanita itu lebih banyak mengulas perempuan dalam lingkup domestik atau berdimensi pribadi, seperti kecantikan, hubungan suami istri, resep masakan, serta tips untuk mendidik anak. Rendahnya reportase yang berkaitan dengan domain publik yang keras, seperti ekonomi dan politik, menunjukkan bahwa media wanita tersebut belum menjadikan dirinya sebagai media untuk merepresentasikan diri secara maksimal dalam struktur sosial.” Berdasarkan hasil penelitian Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tahun 2009, menyatakan bahwa secara kuantitas jumlah jurnalis perempuan di Indonesia masih sangat minim. Jurnalis perempuan yang menjadi anggota AJI sekitar 234 orang. Padahal, jumlah jurnalis laki-laki yang menjadi anggota AJI mencapai 1339
38
Helen Diana Vida, “Konstruksi perempuan dalam Rubrik CC Single di Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.”Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011): h. 19. 39 Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007): h. 11.
33
orang yang tersebar di 26 kota di Indonesia. Artinya jumlah jurnalis perempuan hanya sekitar 12%.40 Meskipun tidak ada jaminan bahwa pers yang dikerjakan oleh para perempuan lebih bebas bias gender, tetapi paling tidak, keberadaan banyak perempuan dalam lembaga pers, akan memberikan peluang yang lebih besar bagi para perempuan untuk memiliki otoritas dalam struktur sosial. Ini sejalan dengan pandangan Myra Macdonald, bahwa meskipun suara perempuan di media jumlahnya meningkat di abad ini, tetapi mereka gagal menjadikan perempuan sebagai wacana dominan. Agar bisa dominan, maka perempuan seharusnya memiliki kekuatan dan otoritas dalam struktur sosial yang memungkinkan mereka lebih banyak bicara daripada sekedar diam secara pasif.41 Ideologi gender yang muncul secara dominan dalam masyarakat, mengakibatkan adanya fenomena di mana status perempuan dan kedudukan perempuan menjadi tidak pernah mengalami kemajuan yang berarti. Akibat lebih jauhnya adalah mahalnya penghargaan dari masyarakat, pers, dan pemerintah terhadap prestasi dan perjuangan perempuan. Sehingga menurut Sita Aripurnani, ada kecenderungan banyak redaktur pers memahami persoalan perempuan dalam konteks “news value” yang dianggap penting adalah berkaitan dengan hal-hal beikut:42
40
Luviana dan Rach Alida Bahaweres, “Nasib Jurnalis Perempuan di Indonesia” Jurnal Perempuan: Apa Kabar Media Kita?, No. 67 (2010): h. 32. 41 Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007): h. 12. 42 Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007):h. 14.
34
1. Kekerasan terhadap perempuan, seperti perkosaan, penyiksaan istri, atau penganiayaan pembantu rumah tangga. 2. Persoalan marginalisasi perempuan di dunia kerja, buruh-buruh perempuan, posisi perempuan di dunia hukum, kesehatan, dan pendidikan. 3. Persoalan pandangan yang stereotipe dan diskriminatif terhadap perempuan. 4. Gerakan pemberdayaan kaum perempuan dan isu-isu gender lainnya. Senada dengan kecenderungan di atas, Hetty Siregar menuliskan bagaiman media menyajikan deskripsi atau gambaran tentang perempuan, yakni43: 1. Kebanyakan menyangkut soal berbusana, makanan kegemaran, dan urusan rumah tangga pada umumnya. Bila seorang perempuan tidak berhasil membina rumah tangganya, apapun prestasinya diluar rumah, maka ia adalah makhluk yang gagal. 2. Mengungkit soal kiat menyenangkan laki-laki dari cara berperilaku atau berpakaian. 3. Iklan-iklan di media massa memperlakukan perempuan dengan simbol-simbol seksis. 4. Perempuan secara tradisional digambarkan sebagai dekorasi atau model untuk memperindah halaman-halaman media.
43
Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1 (Juli 2007): h. 14-15.
35
Secara global struktur muatan pemberitaan media massa pada umumnya belum secara seimbang merespon kepentingan perempuan. Pemberitaan media massa lebih sering memuat berita mengenai ruang publik laki-laki. Persoalan mengenai negara, politik, militer, olahraga, atau pemerintahan yang identik dengan ranah kaum laki-laki mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan ruang publik perempuan. Pemberitaan mengenai perempuan lebih banyak menyoroti masalah domestik. Seperti keterampilan dalam berumah tangga, pengasuhan anak, atau kecantikan. Terkecuali ketika ada tokoh publik perempuan muncul ke permukaan, baru menjadi berita utama, itu pun hanya terkesan tidak menjadi agenda-setting media tersebut. Sebabnya adalah berita utama tersebut tidak diikuti oleh pemberitaan atau tulisan-tulisan lain di bagian lain pemberitaan hari itu.44 Sisi pemaknaan pemberitaan media massa juga tidak seimbang antara pemaknaan ruang publik laki-laki dan ruang publik perempuan. Ketika pemberitaan media massa menyangkut persoalanpersoalan laki-laki, maka media massa mennyorotinya sebagai “pahlawan-pahlawan”
publik
yang
menjadi
pahlawan
karena
masyarakat membutuhkan mereka. Namun, ketika sorotan media massa pada persoalan perempuan, terkesan maknanya sebagai pelengkap pemberitaan hari itu. Persoalan menjadi serius ketika pemberitaan media massa menyangkut sisi-sisi “aurat perempuan”, 44
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komuniasi di Masyarakat, Cet. ke 3 (Jakarta: Kencana, 2008), h. 353.
36
makna pemberitaannya justru menjadi konsumsi laki-laki, maka di situ terkesan bahwa perempuan sedang dieksploitasi sebagai sikap ketidakadilan terhadap perempuan dan bahkan kekerasan terhadap mereka. Model pemberitaan media massa yang didominasi publik laki-laki, menunjukkan media massa merekonstruksi realitas dalam kehidupan sosial dimana laki-laki lebih banyak mendominasi ruang kehidupan di masyarakat, terutama menyangkut ruang publik.45 b. Analisis Framing a) Definisi Framing “Framing merupakan metode untuk membedah cara-cara atau ideologi media dalam mengkonstruksi isu, yang juga merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya yang menentukan fakta yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan atau dihilangkan, serta mau dibawa kemana berita tersebut.”46 Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol serta menempatkan informasi tersebut lebih pada porsi yang lebih daripada informasi yang lain, sehingga khalayak atau pembaca lebih tertuju pada pesan dan informasi tersebut.47
45
Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, h. 354. 46 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu untuk Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 162. 47 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media cet. ke-5 (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2008), h. 252.
37
“Dalam media, Framing dipahami sebagai perangkat kognisi yang digunakan dalam informasi untuk membuat kode, menafsirkannya, dan menyimpannya untuk dikomunikasikan dengan
khalayak,
yang
kesemuanya
dihubungkan
dengan
konvensi, rutinitas, dan parktek kerja profesional wartawan. Framing lalu dimaknai sebagai suatu strategi atau cara wartawan dalam mengkonstruksi dan memproses peristiwa untuk disajikan kepada khalayak.”48 b) Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki Menurut Pan dan Kosicki ada dua konsepsi dari framing yanng saling berkaitan. “Pertama, dalam konsepsi psikologi. Framing dalam konsep ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu.” Framing disini dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik atau khusus dan menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang. Elemen-elemen yang diseleksi dari suatu isu atau peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas.49
48
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, cet. ke-5 (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2008) h. 253. 49 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 252-253.
38
“Kedua, konsep sosiologis. Jika pandangan psikologis lebih melihat pada proses internal seseorang, bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam cara pandang tertentu. Maka, pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana konstruksi sosial atas realitas.”50 “Frame seseorang
disini
dipahami
mengklasifikasikan,
sebagai
proses
bagaimana
mengorganisasikan,
dan
menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya. Frame disini berfungsi membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi, dipahami, dan dapat dimengerti karena sudah diberi label tertentu.”51 Analisis framing milik Pan dan Kosicki bisa melihat bagaimana berita diproduksi dan peristiwa dikonstruksi oleh wartawan. Wartawan bukan agen tunggal yang menafsirkan peristiwa, sebab paling tidak ada tiga pihak yang saling berhubungan: wartawan, sumber, dan khalayak. Setiap pihak menafsirkan dan mengkonstruksi realitas, dengan penafsiran sendiri dan berusaha agar penafsirannya paling dominan dan menonjol.52 Perangkat yang digunakan untuk menganalisis teks berita ialah kata, kalimat, lead, foto atau gambar, merupakan alat untuk
50
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media., h. 253. Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media., h. 253. 52 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media., h. 254. 51
39
memahami media dalam mengemas berita. Framing model Pan dan Kosicki dibagi menjadi empat struktur yaitu:53 Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana berita, sintaksis menunjukkan pada pengertian susunan dari bagian berita (headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber pernyataan, penutup) dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Berita itu tersusun dalam bentuk tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi bagian fakta yang hendak disusun. Bentuk sintaksis yang paling sering digunakan adalah struktur piramida terbalik. Skrip adalah laporan berita, sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini karena dua hal, pertama banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan peristiwa yang ditulis dengan lingkungan komunitas pembaca. Bentuk skrip ini adalah rumus 5W+1H, unsur kelengkapan berita menjadi penanda framing yang penting. Tematik, menurut Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian hipotesis (peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan) semua perangkat itu digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat. Struktur yang diamati dapat diteliti melalui bagaimana peristiwa itu 53
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, cet. ke-5 (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2008) h.257-264.
40
diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Jika struktur sintaksis berhubungan dengan pernyataan bagaimana fakta yang akan diambil oleh wartawan akan ditempatkan pada skema atau bagan berita, maka struktur tematik berhubungan dengan bagian fakta itu ditulis. Retoris, struktur ini menggambarkan pilihan gaya atau kata yang akan dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan penonjolan berita pada sisi tertentu, dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut dalam suatu kebenaran. Tabel II.1 Model Analisis framing Pan dan Kosicki
Struktur Sintaksis
Skrip Tematik
Retoris
Framing Pan dan Kosicki Perangkat Framing Unit yang diamati Skema berita Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup. Kelengkapan Berita 5W+1H 1. Detail Paragraf dan 2. Maksud dan proposisi hubungan kalimat 3. Nominalisasi antar kalimat 4. Koherensi 5. Bentuk kalimat 6. Kata ganti 1. Leksikon Kata, idiom, gambar 2. Grafis atau foto, dan grafik. 3. Metafor 4. Pengandaian
41
BAB III GAMBARAN UMUM KOMPAS.COM DAN WORLD MUSLIMAH A. Kompas.com a. Sejarah Kompas.com Kompas Online merupakan nama awal dari Kompas.com yang dimulai pada tahun 1995. Saat itu Kompas Online berfungsi sebagai edisi internet dari harian Kompas, maka berita yang disajikan seragam dengan yang ditampilkan oleh harian Kompas. Kemudian tahun 1998, Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com yang lebih memfokuskan pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Di tahun ini pula, Kompas.com memulai langkah awalnya untuk menjadi portal berita terpercaya di Indonesia.1 Sepuluh tahun kemudian, tepatnya di 2008, Kompas.com tampil dengan wajah baru. Perubahan signifikan dilakukan, dengan mengusung tema reborn, Kompas.com menampilkan logo, tata letak, hingga konsep baru. Bertujuan untuk menjadikan Kompas.com lebih kaya informasi, lebih segar, lebih elegan, dan tetap mengedepankan unsur user-friendly dan adversiter-friendly. Perpaduan ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi lengkap, bukan saja menghadirkan berita dalam bentuk teks namun juga didukunag oleh gambar serta video, bahkan hingga live streaming. Perubahan ini juga mendorong bertambahnya pengunjung aktif di Kompas.com yang mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan. Dengan
1
Data resmi berupa company profile dari Kompas.com.
42
total 40 juta page views per bulan. Saat ini, data menunjukkan bahwa Kompas.com telah mencapai 120 juta page views per bulan.2 Pada tahun yang sama juga ditampilkan berbagai macam channel atau kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai tema berita dengan karakter dalam setiap pengelompokkan berita. Total ada 10 kanal yang ditampilkan oleh Kompas.com, diantaranya adalah:3 Kompas Female
Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karier, kehamilan, trik keuangan serta informasi belanja.
Kompas Bola Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan pertandingan sepakbola.
Kompas Health
Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi
medis
terbaru,
informasi kesehatan interaktif.
2
Data resmi berupa company profile dari Kompas.com. Data resmi berupa company profile dari Kompas.com.
3
beserta
fitur
43
Kompas Tekno
Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review produk dan beragam berita teknologi.
Kompas Entertainment
Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan dalam dan luar negeri.
Kompas Otomotif
Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor terbaru serta tips-tips merawat kendaraan.
Kompas Properti
Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang
rumah,
apartemen
serta
tempat
tinggal. Kompas Images
Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi hasil pilihan editor foto Kompas.com.
44
Kompas Karier
Kanal yang tak hanya berfungsi sebagai direktori lowongan kerja, namun juga sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja maupun karyawan. Kompas.com juga menyediakan forum untuk menciptakan komunitas menulis dengan mengusung tema citizen journalism yang diberi nama Kompasiana. Anggota Kompasiana dapat memyebarluaskan informasi, menyampaikan gagasan dan pendapat serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun
rekaman audio dan video. Selain itu
Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia serta para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang keahlian dan displin ilmu untuk berbagi informasi, pendapat, dan gagasan. Setiap harinya Kompasiana mampu melahirkan 300 sampai 400 tulisan dan juga telah berhasil membangun sebuah komunitas jurnalisme warga dengan 50.000 anggota.4 Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu, tampilan halaman yang lebih rapi dan bersih, fitur baru yang lebih personal dan sekaligus menambahkan teknologi baru yaitu Responsive Web Design. Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini selain bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di smartphone BlackBerry, Kompas.com
4
Data resmi berupa company profile dari Kompas.com.
45
juga tampil dalam format iPad dan akan terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada.5 Responsive
Web
Design
di
halaman
baru
Kompas.com
memungkinkan pembaca dapat menikmati Kompas.com diberbagai format seperti desktop PC, tablet hingga smartphone dalam satu desain halaman. Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda. Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca yang beragam dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang ingin mereka baca.6 Kompas.com memiliki visi “To become the best, largest, and most Profitable multimedia portal in Indonesia as well as in South East Asia” serta Misi, “By providing the lastest and most credible information to enlighten and entertaiment individual and communities.”7 b. Statistik Pembaca Kompas.com Tingkat kepopuleran Kompas.com di Indonesia dapat dilihat dari rangkingnya, Kompas.com menduduki peringkat 14 dengan 88,9 persen pengunjung. Selain di Indonesia Kompas.com juga diakses oleh pembacanya dibeberapa negara, meskipun persentase pengunung yang sedikit. Masyarakat Singapura merupakan yang paling sering mengakses Kompas.com, disini Kompas.com mendapat rangking 161 dengan total pengunjung sebanyak 2,6 persen.8
5
Data resmi berupa company profile dari Kompas.com. Data resmi berupa company profile dari Kompas.com. 7 Data resmi berupa company profile dari Kompas.com. 8 Data didapat dari alexa.com/siteinfo/kompas.com diakses pada tanggal 30 Januari 2014. 6
46
Pembaca aktif maupun pengunjung Kompas.com berdasarkan jenis kelamin, didominasi oleh kaum laki-laki. Kompas.com juga dianggap secara umum terlalu merepresentasikan laki-laki dibandingkan dengan kaum
perempuan.
Artinya perempuan belum
terwakilkan dalam
pemberitaan yang dihadirkan oleh Kompas.com. Meskipun didalam Kompas.com terdapat kanal Female yang diperuntukkan bagi perempuan.9 Presentasi kanal berdasarkan pengunjungan menempatkan halaman utama Kompas.com menjadi halaman yang palings sering dikunjungi dengan persentase pengunjung sebesar 43,84 persen. Sedangkan kanal female berada di urutan 11 dengan total pengunjung sebesar 6,73 persen, berada di bawah kanal otomotif dan di atas kanal health.10 Subdomain Kompas.com Megapolitan.kompas.com Nasional.kompas.com Tekno.kompas.com Regional.kompas.com Forum.kompas.com Bola.kompas.com Internasional.kompas.com Bisniskeuangan.kompas.com Otomotif.kompas.com Female.kompas.com Health.kompas.com Sains.kompas.com Entertainment.kompas.com News.kompas.com Indonesiasatu.kompas.com Lipsus.kompas.com Properti.kompas.com Travel.kompas.com Login.kompas.com Olahraga.kompas.com 9
Percent of Visitors Kompas.com 43.84% 25.38% 22.23% 16.54% 14.88% 12.66% 10.71% 9.81% 9.20% 6.78% 6.73% 6.73% 6.24% 6.02% 5.93% 5.92% 5.43% 4.91% 4.11% 3.45% 2.57%
Data didapat dari alexa.com/siteinfo/kompas.com diakses pada tanggal 30 Januari 2014. Data didapat dari alexa.com/siteinfo/kompas.com diakses pada tanggal 30 Januari 2014.
10
47
Edukasi.kompas.com Foto.kompas.com Assets.kompas.com Search.kompas.com My.kompas.com Kompas.co.id Paper.kompas.com Print.kompas.com Brasil2014.kompas.com Inside.kompas.com Home.kompas.co.id Video.kompas.com Ads2.kompas.com Images.kompas.com Kics.kompas.com Kgeditor-dev.kompas.com
1.92% 1.35% 1.29% 1.14% 0.76% 0.52% 0.48% 0.45% 0.41% 0.40% 0.36% 0.33% 0.25% 0.19% 0.09% 0.05%
c. Penjabaran Organisasi Pengaturan organisasi Kompas.com atau disebut dengan organisasi Group of Digital (GoD) dipimpin oleh group director yang dalam menjalankan fungsi, peran, serta tugasnya membawahi lima divisi, yaitu:11 1.
Content Kompas.com Division dipimpin oleh General Manager memiliki fungsi dan peran menjaga keberlangsungan, dinamika kerja serta pengembangan konten seluruh rubrik dan kanal Kompas.com, serta mengelola seluruh aktivitas operasional sehingga menghasilkan konten video yang berbasis “client needs” dan menghasilkan traffic pembaca. Content Kompas.com yang membawahi dua Department, yaitu: a. News Department dipimpin oleh News Managing Editor. Memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan strategi & perencanaan operasional untuk menghasilkan konten berita (news) dan konten
11
Data resmi berupa surat keputusan tentang Penjabaran Organisasi Group of Digital berlaku sejak 1 Juni 2013 dari Kompas.com.
48
non-berita di seluruh rubrik dan kanal Kompas.com yang mampu menghasilkan traffic dan pageview yang tinggi. b. Video Production Department dipimpin oleh Video Production Manager. Memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan perencanaan konsep, menjalin kerjasama dengan pihak terkait penyediaan konten video, serta mengelola aktivitas proses produksi video di GoD untuk menghasilkan konten video yang dapat mendukung operasional bisnis maupun yang dapat menghasilkan revenue bagi GoD. 2.
Technology Division dipimpin oleh General Manager Technology, memiliki fungsi dan peran untuk menetapkan strategi terkait infrastruktur (IT, creative & production), mengelola infrastruktur, application development dan creative untuk memenuhi kebutuhan Unit di GoD, serta melakukan riset produk untuk menghasilkan improvement dan inovasi baru yang menunjang bisnis, baik secara infrastruktur, application development, dan creative. Divisi ini membawahi dua Department, yaitu: a. Information Technology (IT) Department yang dipimpin oleh IT Manager. Bertanggung jawab mengembangkan strategi Dan perencanaan bidang IT, mengelola implementasi layanan IT yang meliputi infrastructure, system & research, serta pengembangan berbagai aplikasi IT untuk memastikan tersedianya dukungan teknologi Informasi yang handal, efektif-efisien bagi GoD untuk mencapai sasaran bisnis.
49
b. Creative
Department
dipimpin
oleh
Creative
Manager.
Bertanggung jawab mengembangkan perencanaan dan mengelola aktivitas bidang creative untuk memenuhi kebutuhan design creative, copywriting, dan multimedia dari berbagai produk dan jasa di GoD untuk kepentingan operasional dan bisnis. 3.
Digital Advertising Division dipimpin oleh General Manager (GM). Fungsi dan peran Digital Advertising adalah menetapkan strategi terkait sales & marketing digital dan mengelola penjualan iklan digital (premium & non premium) dan kegiatan marketing untuk digital advertising Kompas Gramedia dan GoD. Digital Advertising yang membawahi dua Department, yaitu: a. Digital Advertising KG Department dipimpin oleh Digital Advertising KG Manager. Memiliki tanggung jawab untuk Mengembangkan strategi kerjasama dan mengelola aktivitas penjualan iklan, baik premium maupun non premium, bagi bisnisbisnis digital yang ada di seluruh Kompas Gramedia untuk menghasilkan revenue sales bagi GoD. b. Digital Advertising GoD Department dipimpin oleh Digital Advertising GoD Manager. Memiliki tanggung jawab untuk Mengembangkan strategi dan perencanaan serta mengelola aktivitas penjualan iklan, baik offline (event) maupun online (web & mobile) advertising, serta mobile apps, yang bersifat premium maupun non premium untuk seluruh produk yang ada di GoD demi menghasilkan revenue sales bagi GoD.
50
4.
E-Commerce Division dipimpin oleh General Manager E-Commerce. Fungsi dan peran E-Commerce adalah menangani bisnis E-Commerce dibawah GoD.
5.
Human Resources (HR) & General Affairs (GA) Division dipimpin oleh General Manager HR & GA memiliki peran dan tugas sebagai berikut: a. Membuat sasaran dan perencanaan strategis bidang HR & GA. b. Mengelola sumber daya manusia atau Human Resources. Management GoD yang meliputi : Organizational Management, Compensation & Benefit, Industrial Relation, Recruitment & Selection,
Individual
Organizational
Performance,
Development,
Talent
People
Development,
Management,
Human
Resource Information System, sesuai dengan policy yang ditetapkan untuk seluruh Unit di GoD. c. Menumbuhkan rasa kebersamaan serta menghidupkan budaya dan nilai-nilai perusahaan. d. Mengelola kegiatan layanan umum GoD, meliputi layanan kerumahtanggaan, pengelolaan sarana & prasarana. e. Menangani aspek legal kekaryawanan, seperti : kontrak kerja, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Peraturan Perusahaan (PP), ketentuan-ketentuan, perjanjian dengan vendor outsourcing dan konsultan terkait bidang HR & GA. f. Menangani aspek legal bisnis, seperti : perjanjian kerjasama, MoU Bisnis, disclaimer konten web, pendampingan negosiasi bisnis,
51
kasus legal bisnis, hal-hal terkait perseroan terbatas (PT) dan pendaftaran merek. Human Resources (HR) & General Affairs (GA) Division membawahi dua Department, yaitu: a. HR Development Department dipimpin oleh HR Development Manager. Memiliki tanggung jawab mengembangkan strategi, perencanaan, dan pengelolaan operasional bidang HR Development di GoD, yang mencakup Organization Development, Recruitment & Placement, Learning & Development, Career Management, Talent Management, Knowledge Management untuk menghasilkan karyawan yang produktif & kompeten serta organisasi yang efektif dan efisien. b. HR Operation & GA Department dipimpin oleh HR Operation & GA Manager. Memiliki tanggung jawab untuk Mengembangkan strategi, perencanaan, dan pengelolaan operasional bidang HR Operation dan General Affairs di GoD, yang mencakup Compensation & Benefit, Human Resource Information System, Industrial Relations, Legal Business, layanan kerumahtanggaan, pengadaan barang dan aset, pengelolaan barang barter iklan, serta pengelolaan gedung. Selain itu ada delapan departement yang dipimpin oleh seorang manager, yaitu: 1.
Kompas Karier Department dipimpin oleh Kompas Karier Manager. Memiliki fungsi dan peran membuat sasaran dan perencanaan strategis
52
untuk bisnis Kompas Karier, melakukan research and development produk
dan
layanan
Kompas
Karier
untuk
mengoptimalkan
pencapaian revenue, dan mengelola aktivitas dan proses bisnis di Kompas Karier. 2.
Urbanesia Department dipimpin oleh Urbanesia Manager. Memiliki fungsi
dan
peran
membuat
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengembangan bisnis yang bergerak di bidang situs life style directory baik dari segi konten maupun teknis dan menetapkan seluruh Standard Operating Procedure (SOP) yang terkait dengan alur bisnis Urbanesia. 3.
Kompasiana Department dipimpin oleh Kompasiana Manager. Memiliki fungsi dan peran membuat pengembangan konten berbasis User Generated Content (Kompasiana, Kompas Forum, dan Aktivitas social media yang terkait) dan Menetapkan seluruh SOP yang terkait dengan alur bisnis Kompasiana.
4.
Gramedia.com Department dipimpin oleh Gramedia.com Manager. Memiliki peran dan fungsi membuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan bisnis Gramedia.com baik dari segi konten, teknis dan bisnis dan menetapkan SOP yang terkait dengan alur bisnis Gramedia.com.
5.
Midazz Department dipimpin oleh Midazz Manager. Memiliki fungsi dan peran membuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan bisnis Midazz baik dari segi konten, teknis dan bisnis dan menetapkan SOP yang terkait dengan alur bisnis Midazz.
53
6.
Scoop Department dipimpin oleh Scoop Manager. Memiliki fungsi dan peran membuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan bisnis Scoop baik dari segi konten, teknis dan bisnis dan menetapkan SOP yang terkait dengan alur bisnis Scoop.
7.
Business Development & Marketing Communication Department dipimpin oleh Business Development & Marketing Communication Manager. Memiliki fungsi dan peran sebagai berikut: a. Menganalisa kebutuhan dan orientasi klien/pengiklan dalam mengembangkan komunikasi produk. b. Mengembangkan
strategi
pemasaran
Unit
GoD
dan
pengembangan usaha Unit GoD. c. Merancang dan mengelola strategi komunikasi GoD serta menghandle hal-hal yang bersifat perencanaan strategik Marketing Communication mulai dari Planning, Monitoring dan Evaluation untuk seluruh kegiatan brand awareness GoD. 8.
Finance Department dipimpin oleh Finance Manager. Memiliki fungsi dan peran sebagai berikut: a. Menjalankan arah kebijakan dan strategi di bidang keuangan dan perpajakan dalam lingkup GoD. b. Menjalankan proses investasi bisnis digital baru termasuk due diligence dan business plan. c. Mengawasi pelaksanaan pelaporan keuangan dan anggaran dalam lingkup GoD.
54
d. Mengendalikan pengeluaran rutin & non rutin dan mengatur cash flow. e. Mengelola seluruh administrasi yang bersifat hutang piutang.
B. World Muslimah Ajang World Muslimah diselenggarakan oleh World Muslimah Foundation (WMF), dengan visi menjadi organisasi bersahabat untuk menyediakan pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan apresiasi terhadap kaum wanita Muslim dengan teknik khusus dan pendekatan komunikasi. Memiliki misi untuk memajukan kemampuan perempuan Muslim dalam pengembangan diri, orientasi keluarga, dan potensi dalam masyarakat untuk menjadi soleha, pintar, dan gaya. Berbasis di Indonesia dan secara resmi berdiri pada tahun 2012.12 World Muslimah sendiri memiliki visi 3S (Smart,Sholeha, Stylish). SHOLEHA merupakan akronim dari Sincerity, Honesty, Organize, Lovely, Emphatic, Humble, dan Affirmative-positive thinking, tujuh kata ini dianggap sebagai karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang perempuan Muslim. Stylish, disini bukan berarti gaya dalam hal fashion saja, namun lebih kepada life style seorang Muslimah. Stylish dijabarkan sebagai tujuh “F” komitmen cara hidup Islami, yaitu I wear Islamic FASHION, I deal with Islamic FINANCE, I consume Halal FOOD, I study at Islamic FUNDAMENTALEDUCATION, I empowered by Islamic
12
The World Muslimah Beauty Facebook, artikel diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari https://www.facebook.com/WorldMuslimahFoundation/info
55
FUND, I entertainted by Islamic FESTIVE TOURISM, dan I donate to FOUNDATION.13 World
Muslimah
Foundation
memiliki
fokus
untuk
mensosialisasikan berbagai cara untuk mengurangi kemiskinan dan membentuk generasi yang lebih baik. Mengutamakan isu-isu mengenai pendidikan, pemberdayaan, dan apresiasi. WMF menyediakan tempat tinggal, pelatihan mengenai berbagai keahlian, program entrepreneurship, kegiatan amal, dan kepedulian yang didedikasikan bagi lima kategori perempuan Muslim yang tinggal didaerah terpencil, panti asuhan, daerah bencana, dan daerah konflik. Mereka adalah:14 1.
Perempuan Muslim dengan kurangnya akses pendidikan.
2.
Perempuan Muslim yang memiliki peran penting dalam keluarga, yaitu sebagai tulang punggung keluarga.
3.
Perempuan Muslim yang memiliki potensi tinggi, namun tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkannya.
4.
Perempuan Muslim yang terlantar.
5.
Perempuan Muslim yang mengungsi akibat bencana atau konflik. Bekerja sama dengan Global Islamic Philantrophy, WMF
mendistribusikan
donasi
untuk
wilayah
domestik
dan
wilayah
Internasional yang membutuhkan bantuan, seperti Rohingya, Palestina, Syria, dan Somalia. WMF memiliki komitmen: 13
The World Muslimah Beauty Facebook, artikel diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari https://www.facebook.com/WorldMuslimahFoundation/info 14 World Muslimah Foundation, diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari http://wmfoundation.org/statis-profil.html
56
“We keep the comitment to develop Muslim women who are waiting for the light to become ideal figures, areal ‘Jewels of The World’ who are. Well educated, well empowered, highly appreciated, for better generation, and greater life quality.”15 Berikut struktur organisasi World Muslimah Foundation:16
Perhelatan World Muslimah 2013 dilaksanakan di Jakarta. Dari 20 finalis terpilih enam finalis diantaranya berasal dari Nigeria, Amerika Serikat, Bangladesh, Iran, dan Brunei Darussallam. Sedangkan 14 finalis lainnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali. Berikut nama ke-20 finalis World Muslimah 2013 terpilih:17 1. 15
Obabiyi Aishah Ajibola – Nigeria
World Muslimah Foundation, diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari http://wmfoundation.org/statis-profil.html 16 World Muslimah Foundation, http://wm-foundation.orgstatis-3-strukturorganisasi.html diakses pada tanggal 07 Februari 2014. 17 “Ini Dia, 20 Finalis World Muslimah,” http://female.kompas.com/read/xml/2013/08/30/0957221/Ini.Dia.20.Finalis.World.Muslimah.2013 ., Jum‟at 30 Agustus 2013.
57
2.
Aisha Aderonke Adeshina – Nigeria
3.
Ainee Fatima – USA
4.
Naznin Sultana Liza – Bangladesh
5.
Dayangku Rabiatul Adawiyah Binti Pengiran Haji Bolkiah – Brunei Darusallam
6.
Masoumeh Ibrahemi – Iran
7.
Nia Budi Kurniati – Indonesia (Jawa Barat)
8.
Noor Aspasia – Indonesia (Jawa Barat)
9.
Evawani – Indonesia (Aceh)
10. Febrian Nurvianti – Indonesia (Bali) 11. Anggi Maisarah – Indonesia (Sumatera Utara) 12. Maulina Sukmawati – Indonesia (Jawa Tengah) 13. Santi Handayani – Indonesia (Sulawesi Barat) 14. Nadia Chairunnisa – Indonesia (Riau) 15. Ananda Suci Munggaran – Indonesia (Jawa Barat) 16. Hidayatur Rahmi – Indonesia (sumatera Barat) 17. Futri Virginia – Indonesia (DKI Jakarta) 18. Balqis Faradiba – Indonesia (DKI Jakarta) 19. Nur Maulida – Indonesia (Tangerang) 20. Putri Puspita Wardhani – Indonesia (Jawa Timur) Tahap pemilihan duta Muslimah diawali dengan pendaftaran online yang berhasil menjaring 550 peserta. Setelah tahap pendaftaran online, akan dipilih 100 finalis. Pada tahap ini peserta wajib mengirimkan video dokumenter berdurasi tiga menit yang berisi tentang aktivitas sehari-hari dan kemampuan mengaji peserta lalu diunggah ke Youtube.18 Dari 100 finalis ini akan dipilih 20 finalis melalui sistem penjurian. 20 finalis yang terpilih berhak tampil pada malam puncak untuk memperebutkan posisi sebagai duta Muslimah. Selain melibatkan juri yang berkompeten dalam 18
“Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab,” female.kompas.com, Sabtu, 29 Juni 2013. Lihat Lampiran h. 134.
58
bidangnya, penilaian juga datang dari „juri spesial‟, yaitu 100 anak yatim yang turut serta memberikan penilaian terhadap 20 finalis terpilih.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA Gender adalah perbedaan laki-laki dan perempuan secara sosial, mengenai isu yang berkaitan dengan peran perilaku, hak, dan fungsi yang dibebankan kepada laki-laki dan perempuan.1 Dominasi laki-laki dalam ruang publik sebagaimana terlihat dalam dua bentuk sistem patriarki,yakni: private patriarchy (patriarki domestik) yang menekankan kerja dalam rumah tangga sebagai stereotipe
perempuan,
dan
public
patriarchy
(patriraki
publik)
yang
menstereotipekan laki-laki sebagai pekerja di sektor publik yang sarat dengan karakter keras penuh tantangan.2 Hal tersebut memunculkan berbagai ruang ekspresi yang diciptakan untuk perempuan sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi berdasarkan gender. Misalnya media massa khusus perempuan dan kontes kecantikan. Dua bentuk ruang ekspresi perempuan ini yang paling banyak menyita perhatian karena bersinggungan langsung dengan publik. Di tengah maraknya kontes kecantikan, yang mengekor kontes kecantikan terdahulu seperti Miss Universe dan Putri Indonesia. Bahkan kini hampir seluruh majalah wanita entah itu remaja maupun dewasa, mengadakan kontes kecantikan. Muncul pula kontes kecantikan yang khusus diikuti oleh perempuan Muslim, bernama World Muslimah. Berita mengenai ajang World Muslimah 2013 yang dimuat oleh Kompas.com dalam kanal Female berjumlah 17 artikel. Peneliti menyeleksi 1
Tanti Hermawati, “Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender” Jurnal Komunikasi Massa, Vol. 1, No. 1 (Januari 2008): h. 21. 2 Hamid Arifin, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa,Vol. 1, No. 1 (Juli 2007): h. 12.
60
menjadi lima artikel untuk dijadikan objek penelitian. Berikut adalah kelima berita mengenai ajang World Muslimah 2013 tersebut: Tabel IV.1 Daftar Lima Judul Berita Mengenai Ajang World Muslimah 2013
Hari/Tanggal Judul Berita Isi Berita Selasa, 11 Juni Kontes World Muslimah Penghilangan kata beauty dari 2013 Tak Lagi Syaratkan nama World Muslimah untuk Ukuran Tubuh. menandakan bahwa ajang ini tak mengutamakan kecantikan fisik. Sabtu, 29 Juni 2013 Mengembalikan Citra Ajang World Muslimah Perempuan Berjilbab. diharapkan bisa mengangkat citra Islam dan citra hijab. Kamis, 1 Agustus World Muslimah Akan Peran bagi pemenang terpilih 2013 Menjadi Duta tak hanya sebagai duta fashion Kemanusiaan. saja melainkan juga sebagai duta kemanusiaan. Minggu, 1 Finalis World Muslimah Peserta World Muslimah akan September 2013 Segera Masuki Babak menjalani proses karantina, Karantina. dimana mereka akan mendapatkan berbagai materi mengenai peran seorang Muslimah. Sabtu, 21 World Muslimah Ingin Para finalis dan pemenang September 2013 Bentuk Karakter Soleha. World Muslimah 2013 diharapkan memiliki karakter soleha sehingga bisa menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya. Kelima artikel di atas masing-masing membahas mengenai proses pemilihan para finalis. Mulai dari tahap pendaftaran hingga proses penyeleksian untuk mendapatkan 20 finalis untuk tampil di malam puncak. Konsep kontes yang berbeda dengan kontes kecantikan lainnya juga dipaparkan, serta misi ajang World Muslimah 2013.
61
A. Analisis Framing Berita Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh – Selasa, 11 Juni 2013 Berita Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh merupakan berita kedua yang dimuat oleh Kompas Female setelah berita dengan judul Yuk, Ikut Kompetisi Duta Muslimah Sedunia dimuat tanggal 10 Juni 2013.Berikut berita Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh selengkapnya: MEKKAH, KOMPAS.com - Perhelatan World Muslimah Beauty kini bertransformasi menjadi Annual Award of World Muslimah. Penghilangan kata "beauty" menjadi tanda bahwa kontes ini tak lagi mengutamakan kecantikan fisik para peserta. Seluruh muslimah sedunia bisa mendaftar acara ini selama memenuhi kategori education, empowerment, dan apresiasi. ―World Muslimah tidak lagi menggunakan kata-kata beauty, karena penggunaan kata itu masih melekat pada kontes kecantikan. Sementara acara ini beyond beauty pageant,‖ ujar pendiri World Muslimah Foundation, Rofi Zardaida, saat peluncuran kompetisi ini di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (28/5/2013) lalu. Rofi mengaku sudah berkonsultasi dengan sejumlah ulama untuk menanggalkan kesan kontes kecantikan dalam perhelatan World Muslimah tahun ini. Dengan perubahan konsep ini, maka Annual Award of World Muslimah sama sekali tak mensyaratkan ukuran tubuh seperti tahun-tahun sebelumnya. ―Urusan tinggi badan dan ukuran tubuh proporsional dihilangkan. Memang hanya diminta, tapi tidak menjadi syarat. Kami tidak mau terjebak bahwa ini hanyalah kontes model,‖ kata mantan jurnalis televisi ini. Rofi bercita-cita perhelatan World Muslimah bisa mendunia dengan pusat gerakan berada di Indonesia. Ia berharap dengan adanya World Muslimah, maka ada sebuah wadah pergerakan supremasi para muslimah untuk mendedikasikan dirinya untuk masyarakat dan agamanya di usia muda. Rofi mengaku hal tersebut adalah tantangan berat. ―Apalagi saat muslimah di dunia seperti menutup diri. Sehingga, komitmen dan keberanian harus dihargai, sehingga mereka tidak merasa terkucilkan,‖ kata Rofi. Di negara-negara Islam, utamanya di kawasan Timur Tengah, perempuan masih dalam kondisi terkucilkan. Mereka tidak boleh keluar rumah. Sehingga, Rofi berharap agar para perempuan ini bisa berani menunjukkan diri, karena ia yakin banyak potensi terpendam yang dimiliki para muslimah yang tak diketahui dunia. Annual Award of World Muslimah adalah ajang pencarian duta muslimah inspiratif sedunia. Bagi Anda yang tertarik mengikuti kontes ini, silakan berkunjung ke www.kom.ps/worldmuslimah dan mengisi formulir registrasi online serta meng-upload foto close up dan full body. Silakan LIKE Fan Page
62
di Facebook ―The World Muslimah Beauty‖ dan FOLLOW Twitter @muslimahworld untuk perkembangan terkini terkait kontes muslimah ini. Pendaftaran dibuka mulai 10 Juni-4 Juli 2013. Berikut adalah tabulasi pembingkaian Kompas Female pada berita Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh: Tabel IV. 2 Framing Berita Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh
Perangkat Framing
Headline Lead
Latar Informasi
Kutipan Sumber Pernyataan
Hasil Pengamatan
Sintaksis Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh Ajang World Muslimah Beauty berganti nama menjadi Annual Award of World Muslimah. Kata beauty sengaja dihilangkan dengan tujuan agar ajang ini tidak lagi mengutamakan kecantikan fisik. Muslimah di seluruh dunia bisa mendaftar selama memenuhi kategori education, empowerment, dan apresiasi. Ajang Annual Award of World Muslimah merupakan ajang pencarian duta muslimah inspiratif bukan kontes kecantikan, sehingga ukuran tubuh proposional bukan menjadi syarat utama untuk mengikuti ajang tersebut. Pernyataan dari Rofi Zardaida, pendiri World Muslimah Foundation. Menurut Rofi Zardaida, alasan menghilangkan kata beauty pada World Muslimah karena kata itu masih melekat pada kontes keecantikan, sedangkan acara ini beyond beauty pageant. Rofi juga telah berkonsultasi dengan sejumlah ulama untuk meninggalkan kesan kontes kecantikan dalam World Muslimah. Pernyataan Rofi bahwa tubuh
Konstruksi Peter L Berger & Thomas Luckmann Eksternalisasi Kontes kecantikan yang pesertanya para perempuan cantik masih identik dengan kontes kecantikan yang hanya mengandalkan kecantikan tubuh semata. Perempuan Muslim masih dianggap terkucilkan sehingga butuh wadah untuk bisa mendorong Muslimah agar berani tampil dan tidak merasa terkucilkan.
63
Penutup
What Where When Who Why
How
Paragraf, proposisi,
proposional dihilangkan, memang diminta tapi tidak menjadi syarat. Penyelenggara tidak mau kontes ini hanya sebagai kontes model. Rofi ingin ajang World Muslimah bisa mendunia dengan pusat pergerakan di Indonesia, Ia berharap ajang ini bisa menjadi wadah bagi para muslimah untuk mendedikasikan dirinya untuk masyarakat dan agamanya di usia muda. Menurut Rofi, saat ini muslimah masih menutup diri sehingga komitmen dan keberanian harus dihargai agar tidak merasa terkucilkan. Rofi berharap agar perempuan muslimah berani menunjukkan diri, Ia merasa banyak potensi yang dimiliki muslimah yang belum diketahui oleh dunia. Menjelaskan bahwa Annual Award of World Muslimah merupakan ajang pencarian duta muslimah inspiratif sedunia, serta ajakan kepada muslimah untuk mengikuti ajang ini. Skrip Ukuran tubuh tidak lagi menjadi syarat dalam ajang World Muslimah. Mekkah, Arab Saudi. 11 Juni 2013. Rofi Zardaida. Ajang Annual Award of World Muslimah merupakan ajang pencarian duta muslimah inspiratif bukan kontes kecantikan, sehingga ukuran tubuh proposional bukan menjadi syarat utama untuk mengikuti ajang tersebut. Mengubah nama World Muslimah Beauty menjadi Annual Award of World Muslimah dan menghilangkan persyaratan ukuran tinggi badan dan ukuran tubuh proposional. Tematik Artikel ini secara tematik menekankan bahwa ajang World
64
kalimat, hubungan antar kalimat.
Kata, idiom, gambar/ foto, grafik
Muslimah bukanlah ajang kecantikan seperti yang lain, dan menekankan pada kemampuan bukan hanya sekedar kecantikan fisik. Paragraf pertama, memaparkan bertransformasinya World Muslimah Beauty menjadi Annual Award of World Muslimah serta penekanan kontes ini tidak mementingkan kecantikan. Paragraf selanjutnya, berisikan pernyataan Rofi Zardaida mengenai alasan menghilangkan kata beauty, dan menekankan dengan perubahan konsep tersebut, ukuran tubuh tidak lagi menjadi syarat utama agar ajang ini tidak hanya menjadi kontes model. Dilanjutkan dengan pernyataan Rofi yang berisi harapan akan perhelatan World Muslimah. Paragraf penutup tidak berkaitan dengan judul maupun lead berita namun kembali menegaskan kembali bahwa ajang ini merupakan ajang pencarian duta muslimah inspiratif sedunia, beserta ajakan bagi para muslimah yang berminat untuk mengikuti World Muslimah. Retoris Tidak terdapat dalam artikel.
Secara keseluruhan artikel, temuan yang paling menarik adalah struktur sintaksis pada lead yang menjelaskan mengenai penghilangan kata beauty dari nama World Muslimah serta pernyataan yang mendukung sekaligus menjelaskan mengapa kata beauty dihilangkan. Selama ini kontes kecantikan selalu identik dengan kata beauty dan sering diartikan sebagai kecantikan fisik. Menghilangkan kata beauty dan tidak menjadikannya
65
persyaratan utama adalah langkah berani untuk mengubah stigma khalayak bahwa ajang ini berbeda dengan ajang lainnya dan para peserta yang mengikuti ajang ini tak hanya bermodalkan kecantikan fisik. Berdasarkan analisis struktur skrip artikel Kontes Kecantikan Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh memenuhi unsur 5W+1H dalam pemberitaannya. Dalam jurnalistik, kelengkapan informasi dalam berita merupakan hal penting untuk menunjukkan keakuratan berita. Dilihat dari gaya penulisannya berita diatas merupakan berita langsung yang ditulis dengan struktur piramida terbalik. Semua informasi penting berada di awal dan semakin kebawah berita yang disampaikan menjadi tidak berkaitan dengan judul atau lead-nya. Unsur 5W+1H yang tertulis lengkap dalam artikel tersebut menandakan bahwa isi berita dan keakuratannya dapat dipertanggung jawabkan. Mengenai menghilangkan kata beauty sudah melalui proses, sehingga tujuan penghilangan kata tersebut untuk menanggalkan kesan kontes kecantikan pada World Muslimah dapat dipertanggung jawabkan keakuratannya. Berdasarkan analisis struktur tematiknya, Kompas Female memiliki agenda untuk menyampaikan pesan bahwa ajang World Muslimah berbeda dengan kontes kecantikan. Dua hal yang memperkuat pesan tersebut adalah menghilangkan kata beauty dan menjadikan ukuran tubuh bukan sebagai persyaratan utama untuk mengikuti World Muslimah 2013. Pesan tersebut juga didukung oleh pernyataan dari narasumber yang menjelaskan mengenai perubahan konsep untuk menanggalkan kesan kontes kecantikan. Pada paragraf pembuka menyatakan:
66
“Perhelatan World Muslimah Beauty kini bertransformasi menjadi Annual Award of World Muslimah. Penghilangan kata ―beauty‖ menjadi tanda bahwa kontes ini tak lagi mengutamakan kecantikan fisik para peserta. Seluruh muslimah sedunia bisa mendaftar acara ini selama memenuhi kategori educatio, empowerment, dan apresiasi.‖
Paragraf tersebut sudah sangat menjelaskan mengenai tujuan pengubahan nama kontes, lalu pernyataan dari narasumber pada paragraf selanjutnya “World Muslimah tidak lagi menggunakan kata-kata beauty, karena penggunaan kata itu masih melekat pada kontes kecantikan. Sementara acara ini beyond beauty pageant.‖ Seakan menegaskan mengenai pengubahan konsep berdampak pada syarat peserta yang tidak lagi mengutamakan ukuran tubuh proposional. Ini menekankan pesan bahwa ajang ini berbeda dan bukan hanya sekedar kontes kecantikan semata. Secara retoris, tidak ada hal yang dapat diamati. Foto yang seharusnya tampil saat link dibuka tidak bisa muncul. Dari kata atau idiom tak ada yang mencolok dan mengandung makna tertentu. Grafik juga tidak ditemukan dalam artikel tersebut. B.
Analisis Framing Berita Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab – Sabtu, 29 Juni 2013 Berita berikutnya yang dimuat oleh Kompas Female memiliki waktu selang selama hampir tiga minggu. Menampilkan berita yang menyampaikan soal salah satu misi World Muslimah 2013 untuk mengembalikan citra hijab dan citra Islam lewat ajang ini. Berita selengkapnya adalah: KOMPAS.com - Setelah sukses menggelar World Muslimah Beauty yang kedua tahun lalu, World Muslimah Foundation (WMF) kembali menggelar ajang pemilihan duta muslimah sedunia.
67
Sedikit berbeda dengan tahun lalu, penyelenggaraan tahun ini hadir tanpa atribut kata "beauty". Sehingga namanya berubah menjadi 3rd Annual Award of Muslimah 2013. Hal ini dilakukan dalam rangka memantapkan keberpihakan WMF kepada para hijabers berbakat dan berprestasi namun belum mendapat apresiasi. ―Ajang ini bukanlah ajang pencarian model, melainkan mencari role model yang Islami.‖ ungkap Rofi Eka Shanty, founder dan CEO 3rd Annual Award of Muslimah Beauty, saat konferensi pers di Plaza Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013) lalu. Rofi menambahkan bahwa ajang ini juga menjadi suatu pembuktian nyata bahwa jilbab yang menutupi kepala tidak menutupi kemampuan otak. Sehingga perempuan muslimah masih bisa berkarya dan berprestasi dalam berbagai bidang. Ia juga mengungkapkan bahwa di balik jilbab sebenarnya terdapat banyak mutiara terpendam yang patut dibanggakan. ―Pada akhirnya ajang ini juga diharapkan bisa bermanfaat untuk mengembalikan citra hijab dan citra Islam seperti yang seharusnya,‖ katanya. Ajang ini bisa diikuti oleh perempuan berusia 18 - 27 tahun yang sudah berjilbab, dan bisa mengaji. ―Karena ini adalah pemilihan role model muslimah, maka kontestan diharuskan bisa mengaji. Namun ini bukan bertujuan untuk melihat siapa yang paling jago mengaji, tapi paling tidak mengerti ajaran agama sehingga bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus di lingkungannya‖ kata Rofi. Para kontestan juga diharapkan memiliki kepekaan sosial tinggi, talenta di atas rata-rata, dan memenuhi syarat 3S (Smart, Soleha, dan Stylish). Sejak dibuka pendaftarannya secara online pada tanggal 10 Juni 2013 lalu, sudah ada 200-an remaja putri yang mendaftar. Hebatnya, gaung pemilihan duta muslimah yang digelar Indonesia ini juga diikuti oleh beberapa negara seperti Iran, Maroko, Amerika, Bangladesh, dan Turki. Setelah tahap pendaftaran online, akan dipilih 100 semifinalis. Di tahap lanjutan ini peserta wajib mengirimkan video dokumenter berdurasi tiga menit. Video yang berisi tentang aktivitas sehari-hari dan kemampuan mengaji ini lalu diunggah ke Youtube. Video akan diputar saat acara nonton bareng video Top 100 yang akan digelar 31 Juli mendatang. Dari tahap ini, peserta akan disaring menjadi 20 finalis, dan wajib mengikuti karantina selama satu minggu (11-18 September 2013) untuk memperebutkan posisi World Muslimah 2013. ―Proses karantina akan dilakukan dua kali, yaitu karantina spiritual di mana mereka akan diajarkan menghafal Al Qur'an dan karantina kesehatan, bisnis, dan ekonomi syariah,‖ jelasnya. Juara pertama nanti akan mendapatkan hadiah berupa perjalanan umrah, uang tunai, serta perjalanan untuk mengamati kehidupan muslimah di Eropa, dan mendapat kehormatan untuk membuka pameran lukisan di India. Runner up kedua akan mendapatkan hadiah uang tunai, umrah, dan educational trip ke Turki, sementara runner up ketiga mendapatkan hadiah umrah, uang tunai, dan juga perjalanan ke Brunei Darussalam.
68
Nina Septiani, pemenang World Muslimah 2012, mengungkapkan ada banyak manfaat yang didapatkannya selama mengikuti ajang ini. ―Semua ilmunya bisa saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk kegiatan sosial dan pendidikan. Yang pasti ini juga membuka mata saya untuk melihat perkembangan Islam di negara-negara lainnya,‖ jelasnya. Ingin mengikuti jejak Nina? Ikuti saja audisinya dengan mengisi formulir pendaftaran secara online di http://kom.ps/worldmuslimah. Pendaftaran audisi peserta ini masih dibuka sampai tanggal 18 Juli 2013 mendatang. Berikut adalah tabulasi pembingkaian untuk berita Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab yang dimuat Kompas Female: Tabel IV.3 Framing Berita Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab
Unit yang Diamati
Headline Lead
Latar Informasi Kutipan Sumber
Pernyataan
Hasil Pengamatan
Sintaksis Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab. World Muslimah Foundation kembali menggelar ajang pemilihan duta muslimah sedunia. Sebelumnya. World Muslimah Foundation telah sukses menggelar World Muslimah Beauty untuk kedua kalinya tahun lalu. Tidak ada di dalam artikel. Pernyataan Rofi Eka Shanty, founder dan CEO 3rdAnnual Award of World Muslimah. Pernyataan Nina Septiani, pemenang World Muslimah 2012. Menurut Rofi Eka Shanty, ajang ini bukanlah ajang pencarian model, melainkan mencari role model yang Islami. Menurut pernyataan Rofi Eka Shanty, ajang ini menjadi suatu pembuktian nyata bahwa jilbab yang menutupi kepala tidak menutupi otak, sehingga perempuan muslimah bisa berkarya dan berprestasi di berbagai bidang. Ia juga mengungkapkan bahwa di balik jilbab sebenarnya banyak mutiara
Konstruksi Peter L. Berger & Thomas Luckmann Eksternalisasi Perempuan Muslim yang mengenakan hijab belum mendapatkan kesempatan di area publik yang sama dengan perempuan non-Muslim atau perempuan Muslim yang tidak mengenakan hijab. Perempuan Muslim mengenakan hijab. Muslimah harus pandai mengaji dan mengetahui ajaran agama Islam dan mengaplikasinya ke kehidupan sehari-hari.
69
Penutup
What
Where When Who Why How
terpendam yang patut dibanggakan. Ajang ini juga diharapkan bisa bermanfaat untuk mengembalikan citra hijab dan citra Islam seperti yang seharusnya. Rofi Eka Shanty mengungkapkan ajang ini merupakan pemilihan role model muslimah, sehingga kontestan diharuskan bisa mengaji. Ini buka bertujuan untuk melihat siapa yang paling jago mengaji, tapi paling tidak mengerti ajaran agama sehingga bisa mnegimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sekaligus di lingkungannya. Rofi Eka Shanty menjelaskan bahwa proses karantina akan dilakukan dua kali, yaitu karantina spiritual dimana para finalis akan diajarkan menghapal al-Qur‟an dan karantina kesehatan, bisnis, dan ekonomi syariah. Menurut Nina Septiani, Ia mendapatkan banyak manfaat selama mengikuti ajang ini, semua ilmu yang Ia dapat bisa Ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari serta membuka matanya untuk melihat perkembangan Islam di negara lain. Berisikan ajakan untuk mengikuti jejak Nina Septiani dan menjadi pemenang World Muslimah 2013 serta informasi cara untuk mendaftarkan diri. Skrip Ajang Annual Award of World Muslimah diharapkan bisa mengembalikan citra perempuan berjilbab di mata masyarakat. Jakarta. 29 Juni 2013. Rofi Eka Shanty dan Nina Septiani. Tidak ada di dalam artikel. Kontestan diharapkan memiliki kepekaan sosial tinggi, talenta di atas rata-rata, dan memenuhi syarat 3S, yaitu Smart, Soleha, dan Stylish. Tematik
70
Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat
Artikel yang memiliki 13 paragraf ini secara tematik, sebagian besar berdasarkan pernyataan Rofi Eka Shanty menjelaskan mengenai konsep ajang ini yang sekali lagi menekankan bahwa ajang ini bukan berdasarkan kecantikan fisik semata, serta menjelaskan kriteria kontestan yang berminat untuk mengikuti ajang ini. Harapan dan tujuan mengenai ajang ini dipaparkan. Terdapat pula pernyataan dari pemenang World Muslimah 2012, Nina Septiani yang menjelaskan bagaimana manfaat yang Ia peroleh dari ajang tersebut. Paragraf pertama dan kedua, diawali dengan intermezzo yang tidak ada kaitannya dengan judul, mengenai kesuksesan ajang serupa di tahun sebelumnya, lalu kembali menekankan penghilangan kata beauty dalam ajang ini disebabkan oleh keberpihakan World Muslimah Foundation pada perempuan berhijab sarat bakat dan prestasi namun tidak mendapatkan apresiasi. Paragraf ketiga hingga keenam memaparkan pernyataan Rofi Eka Shanty. Penekanan kembali bahwa ajang ini bukanlah ajang pencarian model melainkan mencari role mode Islami. Menegaskan bahwa ajang ini merupakan suatu pembuktian nyata bahwa jibab tidak menghalangi perempuan untuk berkarya dan menngungkapkan mengenai banyak wanita muslim berjilbab memiliki banyak talenta yang masih terpendam. Harapan mengenai ajang ini agar bisa mengembalikan citra hijab dan citra Islam ketempat seharusnya. Disebutkan bahwa ajang ini bisa diikuti oleh perempuan berusia 18-27 tahun yang sudah berjilbab, dan bisa mengaji. Paragraf tujuh dan sebelas tidak membahas mengenai citra perempuan berjilbab melainkan
71
Kata, idiom, gambar/ foto, grafik
menjelaskan mengenai kriteria kontestan dan proses ajang ini. Kontestan yang mengikuti ajang ini diharapkan memiliki kepekaan sosial yang tinggi, talenta di atas rata-rata, dan memenuhi syarat 3S (Smart, Soleha, dan Stylish). Proses ajang ini dimulai dengan pendaftaran online, lalu disaring 100 semifinalis. Tahap ini mewajibkan para semifinalis mengirimkan video dokumenter berdurasi tiga menit yang berisi kegiatan sehari-hari dan kemampuan mengaji para semifinalis, setelah itu akan disaring kembali menjadi 20 finalis. Paragraf sebelas menjelaskan hadiah yang akan didapat oleh pemenang. Paragraf ke-12 merupakan pernyataan Nina Septiani, pemenang World Muslimah 2012 mengenai manfaat yang Ia dapatkan selama mengikuti ajang World Muslimah, ini juga melenceng dari judul. Paragraf penutup jelas sekali melenceng dari headline maupun lead, berisikan ajakan untuk mengikuti ajang ini serta cara untuk mendaftarkan diri. Retoris Foto menampilkan para finalis World Muslimah 2012 dengan caption “Para pemenang World Muslimah Beauty 2012 turut hadir di konferensi pers 3rd Annual Award of World Muslimah 2013 yang berlangsung di Plaza Blok M, Jakarta, Jum‘at (28/6/2013)”
Penemuan menarik dalam artikel Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbabterdapat dalam struktur sintaksis, pada bagian pernyataan dari narasumber, yaitu: “Rofi menambahkan bahwa ajang ini juga menjadi suatu pembuktian nyata bahwa jilbab yang menutupi kepala tidak menutupi kemampuan
72
otak. Sehingga perempuan muslimah masih bisa berkarya dan berprestasi dalam berbagai bidang. Ia juga mengungkapkan bahwa di balik jilbab sebenarnya terdapat banyak mutiara terpendam yang patut dibanggakan.”
Sayangnya dalam artikel ini tidak terdapat latar informasi mengenai citra perempuan berjilbab di masyarakat, sehingga mengurangi keakuratan berita. Judul yang digunakan sangat menarik perhatian, namun dalam artikelnya tidak terdapat penjelasan dari judul tersebut. Hanya penjelasan mengenai tujuan dan proses World Muslimah 2013 yang ada dalam artikel. Secara struktur skrip, artikel di atas tidak memenuhi unsur 5W+1H karena tidak ada penjelasan mengenai why atau latar informasi. Hal ini terkait mengenai karakteristik media online yang menekankan berita secara singkat dan padat serta berkesinambungan. Karena sifatnya itu, media online sering kali membuat beberapa artikel dengan satu peristiwa, sehingga informasi yang tidak ditemukan dalam artikel Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab bisa ditemukan pada artikel selanjutnya yanng masih terkait dengan tema tersebut. Karakter tersebut bisa menjadi kelemahan media online karena keseluruhan informasi terdapat dalam beberapa artikel, sehingga pembaca yang hanya membuka satu link tidak akan mendapatkan informasi secara utuh dan dapat menyebabkan salah persepsi si pembaca. Berdasarkan analisis tematik, Kompas Female kembali menegaskan mengenai pengubahan nama serta tujuan ajang World Muslimah. Hal tersebut sebenarnya sudah disampaikan pada artikel sebelumnya, Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh. Paragraf kedua dalam artikel
73
Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab berisikan, “Sedikit berbeda dengan tahun lalu, penyelenggaran tahun ini hadir tanpa atribut kata „beauty‟ ...”penekanan pada kata beauty dalam artikel ini seakan-akan untuk menyakinkan kembali para pembacanya bahwa ajang ini berbeda dan tak mengutamakan kecantikan fisik. Struktur retoris yang diamati berupa foto yang berada dalam artikel. Foto yang ditampilkan merupakan pemenang dan finalis ajang World Muslimah 2012. Tujuh perempuan cantik tampil menggunakan busana muslim berupa gamis, dengan hijab yang dibentuk cantik serta wajah yang dipoles make up. Tidak tersirat makna khusus dalam foto yang ditampilkan.foto tersebut ditampilkan hanya sebagai kelengkapan berita. C. Analisis Framing Berita World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan – Kamis, 1 Agustus 2013 Selama satu bulan Kompas Female tidak memuat berita mengenai World Muslimah 2013. Berita yang kemudian dimuat adalah World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan pada tanggal 1 Agustus 2013, berikut berita selengkapnya: KOMPAS.com - Memasuki gelarannya di tahun ketiga, World Muslimah menambah lagi peran buat pemenang yang bakal terpilih, yakni sebagai duta kemanusiaan. Ini beranjak dari kondisi memprihatinkan yang dialami perempuan, baik di dalam maupun di luar negeri. Jika kontes perempuan cantik sejagad mengusung penilaian 3B (brain, beauty, behaviour), maka World Muslimah punya kriteria 3S, yakni soleha, smart, dan stylish. Di samping itu, kepribadiannya juga mesti dibarengi dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain. Eka Shanty, CEO dan pendiri World Muslimah, menuturkan bahwa tahun ini menjadi tantangan besar buat yang terpilih sebagai pemenang karena ada peran dan misi sosial yang diembannya. ―World Muslimah 2013 akan menjadi duta kemanusiaan, bukan sekadar duta fashion saja. Jadi juga bergerak untuk gerakan kemanusiaan,‖ ujar Eka,
74
dalam peresmian pendirian lembaga sosial World Muslimah Foundation, di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (31/7/2013) lalu. Disampaikan Eka, ada lima misi sosial yang akan diemban oleh pemenang World Muslimah 2013. Di antaranya berperan aktif membantu muslimah lain dalam kemudahan memperoleh akses pendidikan, membantu mereka yang mengungsi dan terlantar, serta membantu muslimah berpotensi besar tetapi tidak punya kesempatan. Final pemilihan World Muslimah 2013 akan berlangsung 18 September mendatang. Saat ini telah terpilih 100 semifinalis dari delapan negara, yakni dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Afghanistan, Bangladesh, Iran, Nigeria, dan Amerika Serikat. Mereka disaring dari 551 perempuan yang ikut audisi. Pada pertengahan Agustus mendatang, para semifinalis akan disaring lagi menjadi 20 finalis yang akan menjalani karantina dan berbagai macam pelatihan dari 10-18 September 2013. Tahun lalu, Nina Septiani terpilih sebagia pemenang. Sedangkan Dika Restyani memenangi gelaran pertama pada 2011. Meski sudah berjalan tiga tahun, lembaga World Muslimah Fundation baru diluncurkan kemarin (Rabu, 31/7/2013). Lembaga ini didukung beberapa perusahaan dan lembaga sosial, di antaranya Aksi Cepat Tanggap, Global Islamic Philanthropy, Global WAQF Foundation, Irena Centre, Wardah cosmetic, dan Bank CIMB Niaga. Silvie D Husman, Dewan Pembina World MuslimahFoundation menuturkan, World Muslimah sudah dirintis sejak 2011 dengan tujuan menemukan figur muslimah berbakat dan berprestasi. ―Dan sudah sewajarnya perempuan muslim juga berperan sebagai agen perubahan untuk lingkungan sekitarnya,‖ tambah dia. Syuhelmaidi Syukur, Senior Vice President ACT mengatakan WM tidak lagi fokus pada perempuan yang cantik dan soleha tapi juga aktif dalam kegiatan sosial. ―Jumlah muslimah saat ini mulai bertumbuh dan banyak, sehingga ajang WM bisa jadi pintu untuk berbuat lebih banyak lagi untuk muslimah di berbagai dunia,‖ ujarnya. Dalam kesempatan itu turut diputar video profil sejumlah semifinalis, yang menggambarkan aktivitas sehari-hari dan prestasi yang sudah diraih. Salah satu di antaranya, Auliyah Sani Nasution. Dengan memakai jilbab, perempuan berusia 23 tahun dari Sumatera Utara ini menampilkan rekam jejak langkah prestasi dan kemampuannya membaca Alquran. Menyaksikan video profil sejumlah peserta meyakinkan bahwa perempuan dengan jilbabnya juga berperan aktif tidak hanya untuk dirinya, tapi juga lingkungan sekitar. Berikut adalah tabulasi pembingkaian Kompas Female pada berita World Muslimah Akan Jadi Duta Kemanusiaan:
75
Tabel IV. 4 Framing Berita World Muslimah Akan jadi Duta Kemanusiaan
Perangkat Framing
Headline Lead
Latar Informasi
Kutipan Sumber
Pernyataan
Hasil Pengamatan
Sintaksis World Muslimah Akan Menjadi Duta kemanusiaan. World Muslimah menambah peran bagi pemenang yang akan terpilih, yaitu sebagai duta kemanusiaan. Hal ini beranjak dari kondisi memprihatinkan yang dialami perempuan baik di dalam maupun di luar negeri. Beranjak dari kondisi memprihatinkan yang dialami perempuan, baik di dalam maupun di luar negeri. Pernyataan Eka Shanty, CEO dan pendiri World Muslimah Foundation. Pernyataan Silvie D. Husman, Dewan Pembina World Muslimah Foundation. Pernyataan Syuhelmaidi Syukur, Senior Vice President ACT. Menurut Eka Shanty, World Muslimah 2013 akan mengemban tugas sebagai duta kemanusiaan yang artinya akan bergerak untuk gerakan kemanusiaan. Menurutnya ada lima misi sosial yang harus dilaksanakan, diantaranya berperan aktif membantu muslimah lain dalam kemudahan, memperoleh akses pendidikan, membantu mereka yang mengungsi dan terlantar, serta membantu muslimah berpotensi besar tetapi tidak punya kesempatan. Pernyataan Silvie D. Husman menyatakan bahwa World Muslimah bertujuan menemukan figur muslimah berbakat dan berprestasi. Menurutnya sudah
Konstruksi Peter L. Berger & Thomas Luckmann Eksternalisasi Kondisi perempuan yang memprihatinkan. Perempuan yang memiliki bakat dan berpotensi namun tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan menunjukkan kemampuannya.
76
Penutup
What
Where When Who
Why
How
sewajarya perempuan muslim turut berperan sebagai agen perubahan untuk lingkungan sekitarnya. Syuhelmaidi Syukur, mengatakan bahwa World Muslimah tidak lagi fokus pada perempuan yang cantik dan soleha tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial. Menurutnya, jumlah muslimah saat ini kian bertambah sehingga World Muslimah bisa menjadi pintu untuk berbuat lebih banyak lagi untuk muslimah di berbagai negara. Penjelasan lebih lanjut dari paragraf sebelumnya, bahwa setelah menyaksikan video para peserta meyakinkan bahwa perempuan berjilbab juga berperan aktif bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk lingkungan sekitarnya. Skrip Peran pemenang World Muslimah akan bertambah, tak hanya menjadi duta fashion tetapi juga akan bertugas sebagai duta kemanusiaan. Jakarta. 1 Agustus 2013. Eka Shanty, Nina Septiani, Dika Restyani, Silvie D. Husman, Syuhelmaidi Syukur, dan Auliyah Sani Nasution. Kondisi memprihatinkan yang dialami perempuan, baik di dalam maupun di luar negeri. Pemenang World Muslimah 2013 bukan hanya menjadi duta fashion melainkan juga mengemban tugas menjadi duta kemanusiaan dengan berperan aktif membantu muslimah lain dalam kemudahan, memperoleh akses pendidikan, membantu mereka yang mengungsi dan terlantar, serta membantu muslimah berpotensi besar tetapi tidak punya kesempatan.
77
Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat
Tematik Artikel yang memiliki 13 paragraf ini, secara tematik sebagian besar menjelaskan mengenai judul yaitu World Muslimah akan memiliki peran sebagai duta kemanusiaan. Penjelasan berdasarkan pernyataan Eka Shanty dan didukung oleh pernyataan dari Silvie D. Husman serta Syuhelmaidi Syukur mengenai peran pemenang terpilih World Muslimah 2013. Paragraf pembuka, langsung menjelaskan peran tambahan pemenang World Muslimah terpilih sebagai duta kemanusiaan serta alasan mengenai penambahan peran ini. Paragraf berikutnya, merupakan penekanan bahwa ajang World Muslimah berbeda dengan kontes kecantikan lainnya. Terlihat dengan membandingkan konsep penilaian, bila kontes lain mengusung 3B (Beauty, Brain, Behaviour) maka World Muslimah lebih memilih mengusung 3S (Smart, Soleha, and Stylish). Paragraf tiga dan lima, merupakan pernyataan mengenai peran dan misi sosial yang akan diemban oleh pemenang terpilih. Paragraf enam dan tujuh, sudah tidak membahas mengenai masalah peran sebagai duta kemanusiaan. Melainkan informasi terkini mengenai tahapan penyeleksian para kontestan dan kegiatan yang akan dilaksanakan hingga malam final. Paragraf delapan hingga sebelas, disini menjelaskan mengenai acara peluncuran World Muslimah Foundation serta pernyataan dari Silvie D. Husman dan Syuhelmaidi Syukur. Paragraf ini melenceng dari judul
78
Kata, idiom, gambar/ foto, grafik
maupun lead. Paragraf dua belas dan tiga belas, menginformasikan mengenai kegiatan pemutaran video profil sejumlah peserta mengenai aktivitas sehari-hari dan kemampuan mereka mengaji. Penekanan kembali bahwa perempuan berjilbab juga berperan aktif tidak hanya untuk dirinya melainkan untuk lingkungan di sekitarnya. Retoris Foto yang dipasang, menampilkan perempuan berhijab sedang bermain dengan anakanak dan menunjukkan wajah ceria, disertai caption“World Muslimah 2013 bukan sekedar duta fashion, tapi juga bergerak untuk gerakan kemanusiaan.”
Secara keseluruhan artikel, penemuan yang menarik adalah mengenai struktur tematik. Paragraf kedua dalam artikel World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan menyebutkan: “Jika kontes perempuan cantik sejagad mengusung penilaian 3B (Brain, Beauty, Behaviour), maka World Muslimah punya kriteria 3S, yakni Soleha, Smart, dan Stylish. Di samping itu, kepribadiannya juga mesti dibarengi dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain.‖
Penekanan mengenai perbedaan World Muslimah dengan kontes kecantikan lainnya, kembali ditegaskan pada artikel ini. Dua artikel sebelumnya telah menyebutkan informasi ini, meskipun dengan kalimat yang berbeda. Namun, maksudnya tetap sama yaitu meyakinkan pembaca bahwa ajang ini berbeda dan bukan kontes kecantikan fisik. Artinya, Kompas Female benar-benar ingin menyampaikan pada khalayak bahwa World Muslimah tidak seperti kontes serupa lainnya.
79
Berdasarkan struktur sintaksis, latar informasi yang menyebutkan bahwa kondisi memprihatinkan yang dialami perempuan Muslim baik di dalam maupun di luar negeri, membuat World Muslimah Foundation sebagai pihak penyelenggara World Muslimah 2013 menambahkan tugas yang akan diemban oleh duta World Muslimah terpilih sebagai duta kemanusiaan. Berdasarkan pernyataan narasumber, Eka Shanty, sebagai berikut: “Ada lima sosial yang akan diemban oleh pemenang World Muslimah 2013. Di antaranya berperan aktif membantu Muslimah lain dalam kemudahan memperoleh akses pendidikan, membantu mereka yang mengungsi dan terlantar, serta membantu Muslimah berpotensi besar tetapi tidak punya kesempatan.”
Ajang ini bukan hanya membawa dampak perubahan bagi para peserta ataupun pemenang, melainkan para perempuan Muslim lainnya. Jika, misi tersebut terlaksana, artinya akan ada Muslimah-muslimah lain yang berkesempatan
mendapatkan
pendidikan
dan
kesempatan
untuk
mengembangkan diri, Perempuan Muslim yang mengungsi atau terlantar akibat bencana atau perang, tentunya membutuhkan dukungan secara moril maupun materiil. Alangkah baiknya jika sesama saudara Muslim dapat membantu, lebih baik lagi jika dapat membantu tanpa melihat agama, status sosial, dan latar belakang keluarga. Secara struktur skrip, artikel World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan memenuhi unsur 5W+1H, artinya keakuratan berita dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, kelengkapan informasi menjadikan pembaca tidak salah dalam mempersepsikan isi berita. Narasumber yang memberikan pernyataan, kali ini lebih dari satu orang. Mengindikasikan bahwa tugas sebagai duta kemanusiaan yang akan diemban oleh pemenang
80
World Muslimah 2013 banyak mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak. Dalam struktur retoris, unit yang diamati berupa foto yang menampilkan perempuan berhijab sedang bermain dengan anak-anak. Caption foto tersebut adalah World Muslimah 2013 bukan sekedar duta fashion, tapi juga bergerak untuk gerakan kemanusiaan. Foto tersebut sepertinya dipasang untuk membuat kelengkapan berita dan menunjukkan bahwa kepekaan sosial salah satunya ditunjukkan terhadap anak-anak dan berbagi bersama mereka. D. Analisis Framing Berita Finalis World Muslimah Segera Memasuki Babak Karantina – Minggu, 1 September 2013 Berita sebelumnya yang dimuat oleh Kompas Female berjudul Ini Dia, 20 Finalis World Muslimah 2013 pada tanggal 30 Agustus 2013 yang berisi pengumuman
mengenai
20
finalis
terpilih.
Kemudian
Kompas
Femalememuat berita Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina pada 1 September 2013 sebagai penjelasan mengenai kegiatan 20 finalis serta materi yang akan diterima selama karantina. Berita selengkapnya adalah: KOMPAS.com — Tampaknya 20 finalis tahun ini membuat Eka Shanty, founder dan CEO World Muslimah Foundation merasa sangat gembira. Bagaimana tidak, tahun ini banyak Muslimah dari beberapa negara ikut berpartisipasi. Tak cuma itu, bahkan aktivis Muslim yang cukup dikenal dan anggota keluarga kesultanan juga ada yang ambil bagian, salah satunya Dayangku Rabiatul Adawiyah binti Pengiran Haji Bolkiah dari Brunei. Setelah memilih 20 finalisnya beberapa waktu lalu, ajang 3rd Annual of World Muslimah (AWM) kini sudah memasuki masa karantina, yang akan berlangsung pada 11-17 September 2013 di Jakarta dan Ciater.
81
Karantina akan diikuti oleh ke-20 finalis yang berasal dari berbagai negara selain Indonesia, antara lain Amerika, Nigeria, Brunei Darussalam, Iran, dan lainnya. Untuk memudahkan peserta asing dalam berkomunikasi, semua bahasa pengantar dalam karantina ini akan menggunakan bahasa Inggris. Apa saja yang akan diajarkan di masa karantina ini? Eka mengungkapkan bahwa kurikulum karantina tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. ―Tahun ini kurikulumnya lebih matang dan lebih aplikatif,‖ katanya, setelah acara Silahturahim dan Sosialisasi AWM di Plaza Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2013) lalu. Kematangan konsep karantina ini terlihat dalam beragam materi talkshow yang dihadirkan. Antara lain, belajar Al Quran dengan mudah, sharing session, beraktivitas dan berinteraksi bersama anak yatim, talkshow tentang kehidupan Muslimah di seluruh dunia dan permasalahannya, tantangan menjadi Muslimah, dan juga talkshow untuk mempersiapkan Muslimah sebagai istri dan ibu yang baik menurut Islam. ―Semua temanya tak sekadar untuk self development saja, tapi juga menyasar ke aplikasi terhadap sesama dan juga keluarga yang akan dibentuk nantinya. Ini mirip seperti pendidikan pre-marital (sebelum menikah). Saya yakin, Muslimah yang baik akan memiliki keluarga dan mendidik anaknya dengan baik,‖ harapnya. Malam final pemilihan AWM ini akan berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, pada 18 September 2013. Anda juga bisa turut berpartisipasi dengan memilih The Most Favorite World Muslimah 2013 lewat vote di http://kom.ps/worldmuslimah. Berikut adalah tabulasi pembingkaian Kompas Female terhadap berita Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina: Tabel IV.5 Framing Berita Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina
Peangkat Framing
Headline Lead
Latar Informasi Kutipan Sumber Pernyataan
Hasil Pengamatan
Sintaksis Finalis World Muslimah segera masuki babak karantina 20 finalis World Muslimah tahun ini membuat senang Eka Shanty, founder sekaligus CEO World Muslimah Foundation karena berasal dari berbagai negara. Tidak ada di dalam artikel. Pernyataan Eka Shanty, founder dan CEO World Muslimah Foundation. Pernyataan Eka Shanty,
Kontruksi Peter L. Berger & Thomas Luckmann Eksternalisasi Muslimah yang baik adalah perempuan yang mampu menjadi istri dan ibu yang baik menurut Islam.
82
Penutup
What
Where When Who Why How
Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat
menyebutkan bahwa kurikulum untuk penyelenggaran World Muslimah tahun ini lebih aplikatif. Menurut Eka Shanty, semua tema dalam konsep karantina bukan hanya untuk diri sendiri para peserta tapi lebih menyasar kepada aplikasi terhadap sesama dan kelurga yang akan dibentuknya nanti, ini mirip dengan pendidikan pre-martial (sebelum menikah). Eka dalam pernyataannya, percaya bahwa muslimah yang baik akan memiliki keluarga dan mendidik anaknya dengan baik. Berisikan informasi mengenai malam final Annual Award of World Muslimah, serta ajakan kepada pembaca untuk berpartisipasi memilih The Most Favorite World Muslimah 2013. Skrip 20 finalis World Muslimah telah memasuki tahap karantina dan selama karantina para finalis akan mendapatkan berbagai macam materi pembekalan. Jakarta 1 September 2013 Eka Shanty, Founder dan CEO World Muslimah Foundation. Tidak ada di dalam artikel. Finalis akan menjalani masa karantina selama satu minggu dan akan mendapatkan berbagai macam materi yang dihadirkan dalam bentuk talk show. Tematik Artikel ini secara tematik menjelaskan konsep karantina melalui pernyataan founder dan CEO World Muslimah Foundation, Eka Shanty. Paragraf pertama dan kedua, menjelaskan perasaan Eka Shanty dengan keikutsertaan muslimah dari berbagai negara, termasuk anggota keluarga kesultanan Brunei yaitu Dayangku Rabiatul Adawiyah
83
Kata, idiom, gambar/ foto, grafik
binti Pengiran Haji Bolkiah. Disini, tidak dijelaskan mengenai karantina dan melenceng dari judul. Paragraf selanjutnya baru dijelaskan tentang karantina finalis World Muslimah, mulai dari masa karantina, tempat berlangsung, konsep, kurikulum, serta materi yang akan disampaikan selama karantina. Lima paragraf ini menjelaskan judul yang dipilih oleh penulis berita. Paragraf penutup menjelaskan hal yang melenceng dari judul, disini justru menjelaskan mengenai informasi malam final pemilihan Annual Award of World Muslimah dan cara pembaca untuk berpartisipasi dalam memilih kategori The Most Favorite World Muslimah 2013. Retoris Foto yang ditampilkan adalah tiga wanita cantik dengan hijab serta pakaian yang terlihat modern, dengan caption“Para finalis akan memasuki masa karantina di Ciater dan Jakarta.”
Berdasarkan struktur sintaksis, secara garis besar menyatakan World Muslimah telah memasuki tahapan karantina. Dalam artikel ini tidak terdapat latar informasi mengenai karantina yang akan dijalani oleh para peserta World Muslimah 2013. Hanya terdapat informasi mengenai konsep karantina, materi yang akan disampaikan selama karantina serta tujuan diadakannya karantina. Berdasarkan skrip, unsur 5W+1H tidak terpenuhi, dalam isi artikel tidak ditemukan why atau latar belakang informasi mengenai kegiatan karantina yang akan dilaksanakan. Kembali lagi ini merupakan karakteristik
84
media online
yang singkat, padat, dan berkesinambungan. Media online
biasanya akan membadi informasi mengenai satu peristiwa menjadi beberapa artikel. Struktur tematik yang terdapat dalam artikel Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina paragraf pembuka dan penutup tidak memiliki kaitan dengan judul. Isi yang menjelaskan mengenai judul ada di paragraf ketiga hingga paragraf lima. Artinya, gaya tulisan yang digunakan bukan piramida terbalik seperti yang biasa digunakan. Secara retoris, unit yang diamati merupakan foto, sama seperti makna foto yang ditampilkan dalam artikel Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab. Foto dalam artikel Finalis World Muslimah Segera Masuki Babak Karantina menampilkan tiga wanita cantik dengan hijab dan busana yang modern serta polesan make up yang mempercantik wajah mereka. Selain sebagai kelengkapan berita, foto tersebut juga memiliki pesan bahwa perempuan Muslim dengan jilbab juga bisa tampil cantik dan modern. Dalam Islam sendiri mempercantik diri melalui pakaian, perhiasan, wewangian bahkan make up tidak dilarang selama masih dalam batas kewajaran. E. Analisis Framing Berita World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha – Sabtu, 21 September 2013 Sebelumnya banyak berita mengenai World Muslimah 2013 yang dimuat oleh Kompas Female selama September 2013, dikarenakan puncak acara berada di bulan ini. Terhitung ada 10 berita yang dimuat selama September 2013 yang terkait dengan World Muslimah 2013. Salah satu berita
85
yang dimuat adalah World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha dan berikut berita selengkapnya: Kompas.com - World Muslimah Foundation, penyelenggara ajang World Muslimah 2013 berharap akan ada lebih banyak lagi wanita di dunia yang memiliki karakter soleha. Karena itu para finalis dan pemenang ajang bagi wanita muslimah berprestasi itu diharapkan bisa menjadi agen perubahan bagi sekitarnya. Hal itu disampaikan Eka Shanty, Founder dan CEO World Muslimah Foundation saat berkunjung ke kantor Kompas.com di Jakarta, 20/9/13. ―Masih banyak tantangan yang dihadapi oleh muslimah di dunia. Karena itu World Muslimah ingin mengangkat citra muslimah‖ katanya. Eka menjelaskan, karakter soleha yang diharapkan dimiliki para finalis sebenarnya adalah karakter ideal setiap perempuan, apa pun agamanya. ―Kami berharap setiap wanita memiliki sifat pandai bersyukur dan ikhlas, memiliki sikap manajemen yang baik karena ia adalah ibu dan pengatur rumah, mudah dicintai dan mencintai, serta tegar dan kuat,‖ katanya. Dalam karantina World Muslimah beberapa waktu lalu, setiap finalis diberi pengetahuan akan kesetaraan gender dalam perspektif Islam. ―Tidak benar kalau wanita itu warga kelas dua. Justru wanita itu adalah warga negara utama,‖ katanya. Ajang World Muslimah, lanjut Eka, kini memiliki peran lebih tajam untuk menyuarakan kepada dunia keindahan Islam dan wanita muslimah. ―Secara umum karakter yang ingin ditonjolkan adalah soleha, smart, dan stylish‖ Lewat ajang ini dunia bisa melihat bahwa menjadi muslimah bukan berarti harus terkucil dan dijauhkan dari dunia. Justru mereka bisa menjadi agen perubahan bagi lingkungannya. Qbabiyi Aishah Ajibola dari Nigeria yang tahun ini menyandang gelar World Muslimah dianggap memiliki potensi untuk menjadi muslimah panutan tersebut. Menurut Eka, untuk menyampaikan misi mengangkat citra muslimah itu, Qbabiyi akan melakukan perjalanan ke beberapa tempat di dunia untuk menjadi motivator, termasuk ke beberapa pesantren. Tahun depan ajang World Muslimah akan diselenggarakan di Brunei Darusallam dengan target peserta dari 60 negara. Berikut adalah tabulasi pembingkaian yang dilakukan oleh Kompas Female terhadap berita World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha: Tabel IV.6 Framing Berita World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Soleha
Perangkat Framing
Headline
Hasil Pengamatan
Sintaksis World Muslimah
Ingin
Konstruksi Peter L. Berger & Thomas Luckmann Eksternalisasi Bentuk Soleha merupakan
86
Lead
Latar Informasi
Kutipan
Pernyataan
Penutup
What
Karakter Soleha. karakter ideal seorang World Muslimah Foundation, perempuan. penyelenggara ajang World Muslimah 2013 berharap akan ada Perempuan Muslim lebih banyak wanita di dunia yang yang mengenakan memiliki karakter soleha agar bisa hijab, masih menjadi agen perubahan bagi menghadapi sekitarnya. banyak tantangan untuk bisa World Muslimah Foundation berprestasi dan berharap akan ada lebih banyak lagi diteriman di wanita yang memiliki karakter masyarakat dunia. soleha, karena diharapkan mereka ini akan menjadi agen perubahan bagi Perempuan lingkungan sekitarnya. merupakan warga kelas dua. Pernyataan Eka Shanty, founder dan CEO World Muslimah Foundation. Eka Shanty, berharap akan ada lebih banyak lagi wanita di dunia yang memiliki karakter soleha. Menurutnya, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh muslimah dunia karena itu World Muslimah ingin mengangkat citra muslimah. Eka Shanty menganggap karakter soleha yang diharapkan adalah karakter ideal perempuan apapun agamanya. Menurut Eka, wanita bukanlah warga kelas dua, justru wanita adalah warga negara utama. Ia mengatakan ajang World Muslimah memiliki peran untuk menyuarakan kepada dunia mengenai keindahan Islam dan wanita muslimah, serta karakter yang ingin ditonjolkan melalui ajang ini adalah smart, soleha, dan stylish. Informasi mengenai penyelenggaran ajang World Muslimah tahun 2014 yang akan diselenggarakan di Brunei Darusallam serta target peserta dari 60 negara. Skrip World Muslimah ingin membentuk karakter soleha para wanita
87
Where When Who Why
How
Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat
muslimah melalui ajang tersebut. Jakarta. 21 September 2013. Eka Shanty dan Obabiyi Aishah Ajibola. World Muslimah Foundation berharap akan ada lebih banyak lagi wanita yang memiliki karakter soleha, karena diharapkan mereka ini akan menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya. Melalui pemenang dan finalis World Muslimah 2013, sehingga mereka menjadi Muslimah panutan dan dapat berperan sebagai agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya. Tematik Artikel ini memiliki 10 paragraf, secara tematik artikel ini membahas mengenai karakter perempuan muslim yang seharusnya, berdasarkan pernyataan, Eka Shanty. Paragraf pertama, berisikan harapan penyelenggara akan bertambahnya wanita yang memiliki karakter soleha serta menjadi agen perubahan. Ini sejalan dengan judul yang menyebutkan bahwa World Muslimah ingin membentuk karakter soleha. Paragraf selanjutnya berisikan sebagian besar pernyataan Eka Shanty, mengenai tantangan dan peran wanita muslimah, serta penjelasan mengenai misi mengangkat citra muslimah yang di emban oleh pemenang World Muslimah 2013, Obabiyi Aishah Ajibola yang akan melakukan perjalanan ke beberapa tempat di dunia untuk menjadi motivator. Paragraf penutup, berisikan informasi mengenai peyelenggaran ajang World Muslimah 2014 yang akan diadakan di Brunei Darusallam
88
Kata, idiom, gambar/ foto, grafik
serta target peserta dari 60 negara. Paragraf penutup ini sama sekali tidak berkaitan dengan judul maupun lead. Retoris Foto menampilkan Obabiyi Aishah Ajibola saat pengumuman pemenang terpilih World Muslimah 2013, dengan caption“Obabiyi Aishah Ajibola (kanan) dari Nigeria, berekspresi setelah dinobatkan sebagai pemenang World Muslimah 2013 di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (18/9/2013). Obabiyi berhasil menyisihkan 19 finalis yang berkompetisi di malam penganugerahan tersebut.”
Secara keseluruhan artikel ini masih sama seperti artikel-artikel sebelumnya, yaitu menampilkan citra World Muslimah yang berbeda dari kontes lain. Struktur sintaksis artikel World Muslimah Ingin Bentuk Karakter Solehamenunjukkan bahwa hampir disetiap unit yang diamati berbicara mengenai karakter soleha yang diharapkan akan ada dalam setiap diri Muslimah. Pada lead menyatakan: “Penyelenggara ajang World Muslimah 2013 berharap akan ada lebih banyak lagi wanita di dunia yanng memiliki karakter soleha. Karena itu para finalis dan pemenang ajang bagi muslimah berprestasi itu diharapkan bisa menjadi agen perubahan bagi sekitarnya.” Kalimat di atas menyiratkan adanya harapan untuk menularkan karakter soleha yang telah dipelajari pemenang dan finalis World Muslimah kepada Muslimah lainnya, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan untuk sekitarnya. Sehingga akan semakin banyak perempuan Muslim yang memiliki karakter soleha dan berani untuk tampil serta membuka diri kepada dunia. Pada struktur skrip, unsur 5W+1H terdapat dalam pemberitaan di atas.
89
Kelengkapan berita menandakan keakuratan yang dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan analisis struktur tematik, paragraf pembuka hingga bagian tengah sesuai dengan judul berita. Hanya pada paragraf penutup, isinya melenceng dari judul. Bagian akhir, memberikan informasi mengenai penyelenggaraan World Muslimah 2014 yang akan diselenggarakan di Brunei Darussallam. Keseluruhan paragraf berisi mengenai harapan karakter soleha yang kelak akan dimiliki para finalis, dan akan menjadi Muslimah panutan sehingga berperan sebagai agen perubahan untuk lingkungan sekitarnya. Narasumber juga menyatakan, mengenai masih banyak tantangan yang akan dihadapi oleh para Muslimah. Disini juga dijelaskan mengenai tugas Obabiyi Aishah Ajibola sebagai duta World Muslimah 2013 untuk mengangkat citra Muslimah. Struktur retoris yang diamati berupa foto, menampilkan ekspresi Obabiyi Aishah Ajibola saat dinobatkan sebagai pemenang. Makna mengenai foto tersebut tak lain hanya sebagai kelengkapan berita. Artikel ini dimuat tiga hari setelah malam penobatan pemenang, artikel ini masih berkesinambungan dengan artikel-artikel sebelumnya yang juga membahas mengenai kemenangan Obabiyi Aishah Ajibola. Jadi, foto yang dipasang tidak memiliki makna khusus, hanya sebagai kelengkapan berita.
90
Kelima berita di atas secara garis besar menekankan bahwa ajang World Muslimah merupakan kontes yang berbeda dari kontes kecantikan sejenis lainnya.Framing didefinisikan sebagai suatu proses untuk membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.3Penonjolan pesan bahwa ajang World Muslimah 2013 berbeda dari kontes kecantikan lainnya terlihat pada tiga berita awal. Seperti yang terdapat dalam berita Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh:4 ―Perhelatan World Muslimah Beauty kini bertransformasi menjadi Annual Award of World Muslimah. Penghilangan kata ―beauty‖ menjadi tanda bahwa kontes ini tak lagi mengutamakan kecantikan fisik para peserta.‖ Kemudian kembali ditekankan perubahan nama tersebut dalam berita selanjutnya yang berjudul Mengembalikan Citra Perempuan Berhijab:5 ―Sedikit berbeda dengan tahun lalu, penyelenggaran tahun ini hadir tanpa atribut kata ‗beauty‘.Sehingga namanya berubah menjadi 3rd Annual Award of Muslimah 2013.Hal ini dilakukan dalam rangka memantapkan keberpihakan WMF kepada hijabers berbakat dan berprestasi namun belum mendapat apresiasi.‖
Berita ketiga yang berjudul World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan juga menampilkan hal serupa, seperti pada paragraf berikut:6 “Jika kontes perempuan cantik sejagad mengusung penilaian 3B (brain, beauty, behaviour), maka World Muslimah punya kriteria 3S, yakni soleha, smart, dan stylish. Di samping itu, kepribadiannya juga mesti dibarengi dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain.” 3
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media cet. ke-5 (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2008), h. 252. 4 “Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh”, female.kompas.com, Selasa, 11 Juni 2013, lihat lampiran h. 132. 5 “Mengembalikan Citra Perempuan Berhijab”, female.kompas.com, Sabtu, 29 Juni 2013, lihat lampiran h. 134. 6 “World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan”, female.kompas.com, Kamis, 1 Agustus 2013, lihat lampiran h. 136.
91
Penekanan mengenai penghilangan kata beauty, karena kata tersebut masih melekat pada kontes kecantikan serta membandingkan visi 3S yang diusung World Muslimah 2013 dengan 3B milik kontes kecantikan Miss Universe menjadikan indikasi bahwa Kompas Female ingin menonjolkan pesan mengenai konsep berbeda dari World Muslimah 2013 yang membuat ajang ini bukan hanya kontes kecantikan semata, kemudian menempatkan informasi tersebut pada tiga berita, terlihat agar pembaca tertuju pada pesan tersebut. Tidak bisa dipungkiri masih banyak anggapan miring mengenai kontes kecantikan karena dianggap hanya sebagai bentuk “bisnis” semata. Seperti pendapat, pemimpin redaksi jurnal perempuan, Dewi Candraningrum, berikut:7 “Ajang Miss Muslimah sama saja dengan Miss World biasa. Hanya yang membedakan baju mereka dan ekspresi-ekpresinya. Tetap produk-produk yang dipakai, make-up, fesyen, dll adalah sama saja, berasal dari kepanjangan tangan rumah-rumah fesyen, produsenprodusen make-up, dll.”
Berdasarkan framing model Pan dan Kosicki, berita diproduksi dan peristiwa dikonstruksi oleh wartawan. Namun,wartawan bukan agen tunggal yang menafsirkan peristiwa, sebab paling tidak ada tiga pihak yang saling berhubungan: wartawan, sumber, dan khalayak. Setiap pihak menafsirkan dan mengkonstruksi realitas, dengan penafsiran sendiri dan berusaha agar penafsirannya paling dominan dan menonjol.8
7
Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum, lihat lampiran h. 126-127, Paragraf ke-6. 8 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media cet. ke-5 (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2008), h. 254.
92
Mengenai konstruksi perempuan Muslim yang ditampilkan oleh Kompas Female melalui permberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013 tergambar dari beberapa pernyataan pihak terkait, yaitu editor Kompas Female, narasumber berita, dan pembaca Kompas.com.Pendapat editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, mengenai ajang World Muslimah 2013:9 “…World Muslimah ini message-nya yang sebenarnya menurut aku adalah hal-hal yang nggak berani disampaikan oleh perempuanperempuan Muslimah sebenarnya, kaya misalnya yang berjilbab pasti adalah keinginan untuk difoto, tampil cantik, menjadi pusat perhatian, pasti ada, setiap perempuan punya naluri itu. Aku menyimpulkan dari cerita-cerita Mbak Eka, perempuan Muslim itu harus stand out. Jadi spotlight atau ketika perempuan itu ada di pentas memakai pakaian bagus bukan berarti perempuan itu jadi “konsumsi” laki-laki.” Ia pun menjelaskan mengapa Kompas Female mengangkat berita mengenai ajang World Muslimah 2013:10 “Kenapa ada World Muslimah ini, yaitu karena banyak banget muslimah-muslimah yang merasa, mereka itu nggak punya tempat atau kesempatan mereka itu lebih kecil dibandingkan Muslimah yang tidak berhijab dan non Muslimah, padahal itu nggak benar.Kenapa mengangkat berita ini di Female, ya aku ingin pembaca-pembaca Kompas Female merasa terinspirasi dan message yang ingin kita sampaikan, sampai ke pembaca.” Pernyataan narasumber mengenai perempuan Muslim yang terdapat dalam berita Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab, lebih kepada mendorong pembaca untuk menyadari bahwa banyak perempuan Muslim yang memiliki bakat dan talenta serta pintar, namun mereka minim kesempatan sehingga akhirnya mereka menutup diri. Berikut pernyataannya:11 “Ajang ini bukanlah ajang pencarian model, melainkan mencri role model yang Islami, … Rofi menambahkan bahwa ajang ini juga menjadi suatu pembuktian nyata bahwa jilbab yang menutupi kepala tidak menutupi kemampuan otak. Sehingga perempuan muslimah 9
Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, lihat lampiran h. 122, paragraf ke-2. Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, lihat lampiran h. 123, paragraf ke-1. 11 “Mengembalikan Citra Perempuan Berjilbab”, female.kompas.com lihat lampiran h. 134. 10
93
masih bisa berkarya dan berprestasi dalam berbagai bidang.Ia juga mengungkapkan bahwa di balik jilbab sebenarnya terdapat banyak mutiara terpendam yang patut dibanggakan.”
Perempuan Muslim yang ditampilkan Kompas Female melalui berita ajang
World
Muslimah
juga
ditangkap
pesannya
oleh
pembaca
Kompas.com.Berikut pernyataan narasumber pertama:12 “Kompas memberitakan sosok perempuan muslim dalam ajang World Muslimah ini sebagai perempuan yang nggak hanya cerdas, berpengetahuan luas,memiliki jiwa sosial yang tinggi, soleha, paham ilmu agama dan tapi juga stylish.”
Senada dengan pernyataan di atas, narasumber kedua memberikan pernyataan sebagai berikut:13 “Menurut saya, Kompas.com memberitakannya seperti perempuan itu memang harusnya itu nggak cuma di belakang saja tetapi juga harus berada di depan enggak kalah sama laki-laki, karena nantinya mereka akan menjadi seorang ibu jadi, mereka harus pintar. Perempuan digambarkan sebagai perempuan yang kuat, pintar mengaji, dan justru bukan digambarkan sebagai perempuan yang cantik tapi perempuan yang soleha dan punya sesuatu didalam dirinya. Jadi, perempuan Muslim disini digambarkan tidak cantik tetapi pintar, pintar mengaji lalu agamanya bagus dan terbuka.”
Melihat pernyataan dari berbagai sudut pandang di atas, dominasi mengenai konstruksi perempuan Muslim yang disampaikan oleh Kompas Female dan pernyataan dari narasumber yang memperkuat image perempuan Muslim berhasil menciptakan realitas baru terhadap perempuan Muslim dan hal tersebut dapat diterima oleh para pembaca.Ini juga diakui oleh para
12
Wawancara dengan pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana, lihat lampiran h. 128, paragraf ke5. 13 Wawancara dengan pembaca Kompas.com, Dewi Rifqina, lihat lampiran h. 130, paragraf ke-1.
94
pembaca Kompas.com, bagaimana Kompas Female mengarahkan pembacanya untuk melihat sosok perempuan Muslim sebagai berikut:14 “Kayaknya sih Kompas mengarahkan pembacanya kalau menjadi seorang muslimah itu nggak berarti harus tertutup dan jauh dari pergaulan dunia. Justru perempuan muslim harus bisa jadi agen perubahan dan kemajuan bagi lingkungannya.”
Pendapat berbeda namun dengan nada positif juga disampaikan oleh pembaca Kompas.com lainnya, yaitu Dewi Rifqina:15 “Kalau menurut saya, Kompas.com memberitakannya itu secara, mereka (Kompas.com) bilang World Muslimah itu bukan ajang seperti yang kita pikirkan selama ini. Selama ini kan kita mikirnya kalau World Muslimah itu mengeksploitasi tubuh perempuan ternyata enggak, karena Kompas.com sebenarnya ingin mencitrakan sebenarnya perempuan Muslim tuh bisa tampil, bisa sama juga seperti wanita-wanita yang tidak berhijab lainnya. Mereka juga pintar, mereka juga peduli terhadap masyarakat, dan peduli dengan isu-isu sosial. Kemudian mereka bukan hanya cantik tapi mereka juga ada sesuatu yang unik dari diri mereka.”
Mengenai bias gender dalam media massa, hal yang paling umum diketahui adalah media massa mengonstruksikan perempuan sesuai dengan keinginan masing-masing media. Menurut Armando:16 “Menengok isi media massa, kita akan menemukan gambaran perempuan dalam budaya populer kita adalah objek yang nilai utamanya adalah daya tarik seksual. Perempuan memang tidak lagi digambarkan sebagai “hanya” ibu rumah tangga dan istri yanng berkewajiban utamanya adalah menyenangkan hati suami, anak-anak, dan orang tua. Namun, posisi barunya tak bisa dipandang terhormat. Perempuan, sebagaimana tampil di media, adalah pemanis, pelengkap, atau bahkan pemuas fantasi seksual kaum pria.”
14
Wawancara dengan Pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana, lihat lampiran h. 128, paragraf ke-4. 15 Wawancara dengan Pembaca Kompas.com, Dewi Rifqina, lihat lampiran h. 129, paragraf ke-4. 16 Vida, Helen Diana, “Konstruksi perempuan dalam Rubrik ―CC Single‖ di Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.” Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1 (Februari – Juli 2011), h. 19
95
Begitu pun dengan pendapat, Dewi Candraningrum, Ia memaparkan bahwa perempuan dalam media hanya sebagai duta produk.17 “Perempuan di media massa sekarang lebih banyak sebagai duta-duta produk. Misalnya dalam iklan-iklan. Perempuan belum menjadi duta pemikiran, atau duta politik, atau duta ekonomi. Perempuan masih menjadi instrumentalisasi dari kapital dan produk-produk.”
Berdasarkan pendapat di atas dan jika melihat penjabaran mengenai sosok perempuan Muslim yang digambarkan dalam pemberitaan World Muslimah 2013 sebelumnya, maka terjadi pergeseran konstruksi perempuan di media massa, terutama pada media massa khusus wanita. Kompas.com dengan kanal Kompas Female adalah salah satu media online yang menyediakan konten khusus wanita, mengkonstruksikan perempuan Muslim sebagai sosok yang berwawasan luas, pintar dalam ilmu agama, soleha, dan memiliki jiwa sosial serta kepedulian terhadap sesama seperti yang terdapat pada berita berjudul World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan. Dalam berita tersebut disebutkan bahwa perempuan Muslim bukan hanya soleha, smart, dan stylish, tapi juga memiliki kepribadian yang baik dan dibarengi dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain. Perempuan dalam pemberitaan ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com tidak lagi hanya sebagai penghias atau pemanis berita, namun justru merupakan „tokoh utama‟ dalam berita tersebut. Isi beritanya pun bukan mengenai permasalahan rumah tangga, pengasuh anak, pelayan suami serta bukan pula hanya sebagai duta produk atau model iklan. Berita tersebut
17
Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum, lihat lampiran h. 126, paragraf ke-1.
96
menekankan mengenai perempuan Muslim yang penuh dengan talenta dan mencoba mengubah pandangan mengenai perempuan Muslim. Sebelumnya perempuan Muslim masih digambarkan sebagai sosok yang tertutup dam masih merasa terkucilkan. Hal ini pun terlihat dari beberapa pernyataan dari narasumber, sebagai berikut: Menurut Andini Aprilliana, perempuan Muslim digambarkan sebagai sosok yang tertutup:18 “.. menurut saya “Perempuan Muslim” awalnya digambarkan sebagai sosok yang tertutup atau dalam arti lain, perempuan muslim kok kayaknya enggak terbuka gitu sama pergaulan.”
Sedangkan Dewi Rifqina lebih menggambarkan perempuan Muslim secara penampilan dan juga tertutup:19 “Menurut saya, ketika mendengar kata perempuam Muslim yang terlintas di pikiran saya adalah perempuan yang memakai kerudung panjang, menjauhkan diri dari pergaulan, dan sangat tertutup.”
Berbeda dengan, Dewi Candraningrum yang melihat sosok perempuan berdasarkan masyarakatnya:20 “Tergantung masyarakatnya. Dalam masyarakat puritan, perempuan Muslim harus berjilbab. Dalam masyrakat tradisional, perempuan harus memenuhi fungsi-fungsi tradisional. Dalam masyarakat yang plural, perempuan boleh berekspresi apa saja.” Dalam berita yang berjudul Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh juga digambarkan mengenai perempuan Muslim, yaitu:21
18
Wawancara dengan Pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana, lihat lampiran h. 128, paragraf ke-1. 19 Wawancara dengan Pembaca Kompas.com, Dewi Rifqina, lihat lampiran h. 129, paragraf ke-1. 20 Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum, lihat lampiran h. 126, paragraf ke-4.
97
“Rofi bercita-cita perhelatan World Muslimah bisa mendunia dengan pusat gerakan berada di Indonesia. Ia berharap dengan adanya World Muslimah, maka ada sebuah wadah pergerakan supremasi para muslimah untuk mendedikasikan dirinya untuk masyarakat dan agamanya di usia muda.Rofi mengaku hal tersebut adalah tantangan berat. “Apalagi saat muslimah di dunia seperti menutup diri. Sehingga, komitmen dan keberanian harus dihargai, sehingga mereka tidak merasa terkucilkan,” kata Rofi.Di negara-negara Islam, utamanya di kawasan Timur Tengah, perempuan masih dalam kondisi terkucilkan. Mereka tidak boleh keluar rumah. Sehingga, Rofi berharap agar para perempuan ini bisa berani menunjukkan diri, karena ia yakin banyak potensi terpendam yang dimiliki para muslimah yang tak diketahui dunia”
Melihat perbandingan mengenai sosok perempuan Muslim dalam pandangan masyarakat umum dengan perempuan Muslim yang digambarkan oleh Kompas Female dalam pemberitaannya, bahwa Kompas Female ingin meruntuhkan anggapan bahwa perempuan Muslim tertutup, terkucilkan dan juga dilihat sebagai sosok yang terlalu religi sehingga menutup diri dan menjauhkan diri dari aktivitas sosial. Hal ini juga disampaikan oleh Syafrina Syaaf:22 “Aku merasa dengan World Muslimah ini, aku senangnya yang lebih istimewanya buat aku untuk mengubah pandangan orang sih. Kalau misalnya, berhijab atau tidak berhijab jangan dipandang dari penampilannya. Perempuan berhijab belum tentu mereka nggak bisa have fun, jangan dianggap membosankan, terlalu religi. Istilahnya kan ada ya beberapa aliran Islam yang kalau melihat perempuan Muslim yang tidak berhijab, underestimate atau men-judge ya. Nah, ya itu berhijab atau tidak berhijab, jangan menghakimi orang dari apa penampilannya, harus kenal dulu, everybody‘s struggling with thier own life jadi, nggak bisa kaya gitu. Aku melihatnya di World Muslimah ya itu, saatnya memang perempuan Muslim ada di garis depan.”
21
“Kontes World Muslimah Tak Lagi Syaratkan Ukuran Tubuh”, Kompas.com, lihat lampiran h.132. 22 Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, lihat lampiran h. 123, paragraf ke-1.
98
Artinya Kompas.com melalui kanal Female
ingin menggeser
konstruksi perempuan Muslim yang selama ini ada di masyarakat sebagai sosok yang tertutup dan tidak berani bersaing dalam kehidupan sosial sehingga talenta yang dimiliki menjadi sia-sia, menjadi sosok yang pintar, memiliki jiwa sosial serta berani bersaing untuk menunjukkan bahwa perempuan Muslim pun banyak yang memiliki talenta, kepintaran, jiwa sosial dan bisa tampil cantik tanpa harus melangkahi aturan berbusana dalam agama Islam. Namun, melihat bagaimana permasalahan gender dalam media massa yang berhubungan dengan porsi kepada perempuan dalam sebuah pemberitaan masih terasa kurang. Kompas.com, memang telah memberikan ruang bagi perempuan melalui kanal Female, tetapi pemberitaannya masih menyangkut ranah domestik. Lihat saja konten yang disediakan oleh kanal Female seperti Ibu &Anak, Cantik & Gaya, Relationship, Bugar & Sehat, dan Dapur. Konten tersebut masih membahas perempuan hanya dari segi ranah domestiknya. Meskipun ada konten Karier tapi dari segi ruang antara laki-laki dan perempuan, perempuan masih tertinggal jauh. Disini, perempuan belum dijadikan tokoh utama dalam pemberitaan. Dimana harusnya ada pemberitaan mengenai perempuan terkait masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya.Data pun menunjukkan bahwa Kompas.com lebih merepresentasikan laki-laki dibandingkan dengan perempuan.23 Jumlah 14 kanal yang tersedia di Kompas.com, hanya satu yang mewakili suara perempuan.
23
Data didapat dari alexa.com/siteinfo/kompas.com diakses pada tanggal 30 Januari 2014.
99
Menilik pernyataan, Dewi Candraningrum, bahwa masyarakat plural memandang perempuan boleh bereskpresi apa saja.24 Agaknya Kompas.com atau lebih tepatnya Kompas Female benar-benar ingin membangun citra perempuan
modern
dengan
pemikiran
modern
pula
dalam
setiap
pemberitaannya. Seperti yang disampaikan oleh Syafrina Syaaf.25 Stylish, perempuan modern dengan pikiran modern, cerdas, dan mau sukses adalah citra perempuan yang ingin ditampilkan Kompas Female: Mengenai pemilihan narasumber, Kompas.com memilih Eka Shanty, CEO sekaligus founder World Muslimah Foundation yang merupakan organisasi penyelenggara World Muslimah sebagai narasumber utama. Meskipun terdapat pula narasumber lain, namun dalam lima berita di atas pernyataan narasumber didominasi oleh, Eka Shanty. Menurut, Syafrina Syaaf, pemilihan tersebut bukan tanpa alasan:26 “Kalau World Muslimah itu, memang kontes kecantikan yang dibikin sendiri sama Mbak Eka Shanty. Jadi, dia itu belum sebesar Miss World atau belum sebesar Putri Indonesia. Jadi, memang benar-benar dia yang mengurusi sendiri. Cari media partner sendiri, mencari tempat sendiri, karena ini scoop-nya masih kecil. Ya, jadi kita interview dia, karena memang dia yang paling tahu. Kalau di Miss World itu ada media relation-nya, orang yang sudah dilatih untuk menyampaikan pesan ke wartawan tapi kalau World Muslimah setahu aku, itu langsung ke Mbak Eka.” Pemilihan narasumber menjadi penting ketika hal tersebut bisa mempengaruhi isi pemberitaan. Bisa jadi narasumber akan mempengaruhi cara pandang wartawan dalam menulis berita dan pesan yang terkandung didalamnya. Namun, jika melihat pernyataan di atas pemilihan narasumber 24
Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum, lihat lampiran h. 126, paragraf ke-4. 25 Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, lihat lampiran h. 120, paragraf ke-4. 26 Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, lihat lampiran h. 120, paragraf ke-5.
100
dirasakan tepat karena sumber informasi berasal dari narasumber terpercaya sehingga kebenaran informasi dapat dipertanggungjawabkan. Pemberitaan terkait ajang World Muslimah 2013 pun terlihat sangat mendorong agar para pembaca menangkap pesan mengenai perbedaan ajang ini dengan kontes kecantikan lainnya, serta meruntuhkan konstruksi perempuan Muslim yang tertutup terhadap pergaulan. Dalam hal penulisan serta penyampaian berita Kompas Female memiliki beberapa kekurangan, misalnya pada baris awal paragraf tujuh dalam berita Mengembalikan Citra Perempuan Berhijab:27 “Para kontestan juga diharapkan memiliki kepekaan sosial tinggi, talenta di atas rata-rata, dan memenuhi syarat 3S (Smart, Soleha, dan Stylish) ..”
Dan juga kalimat yang terdapat pada baris pertama paragraf kedua berita berjudul World Muslimah Akan Menjadi Duta Kemanusiaan:28 “Jika kontes perempuan cantik sejagad menngusung penilaian 3B (Brain, Beauty, Behaviour), maka World Muslimah punya kriteria 3S, yakni, Soleha, Smart dan Stylish.”
Dalam dua kalimat di atas disebutkan 3S (Soleha, Smart,dan Stylish) yang merupakan visi dari ajang World Muslimah. Sayangnya tidak ada penjelasan mengenai makna sebenarnya dari 3S tersebut. Sehingga khalayak benar-benar mengartikan kata-kata tersebut secara harfiah. Padahal sebenarnya arti visi tersebut adalah SHOLEHA merupakan akronim dari Sincerity, Honesty, Organize, Lovely, Emphatic, Humble, dan Affirmative-positive
27
“Mengembalikan Citra Perempuan Berhijab” female.kompas.com, Sabtu, 29 Juni 2013, lihat lampiran h. 134. 28 “World Muslimah Akan Jadi Duta Kemanusiaan” female.kompas.com, Kamis, 1 Agustus 2013, lihat lampiran h. 136.
101
thinking, tujuh kata ini dianggap sebagai karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang perempuan Muslim. Stylish, disini bukan berarti gaya dalam hal fashion saja, namun lebih kepada life style seorang Muslimah. Stylish dijabarkan sebagai tujuh “F” komitmen cara hidup Islami, yaitu I wear Islamic FASHION, I deal with Islamic FINANCE, I consume Halal FOOD, I study at Islamic FUNDAMENTALEDUCATION, I empowered by Islamic FUND, I entertainted by Islamic FESTIVE TOURISM, dan I donate to FOUNDATION.29 Makna sebenarnya 3S ini lebih kepada pola hidup seorang Muslimah. Kurang
lengkapnya
informasi
yang
disampaikan
oleh
Kompas
Femaledikhawatirkan membuat pemahaman yang salah mengenai visi World Muslimah oleh para pembacanya. Sehingga pesan bahwa ajang World Muslimah 2013 berbeda dengan kontes kecantikan lain, tidak tersampaikan dengan baik kepada khalayak. Maka, akan melanggengkan pendapat bahwa kontes kecantikan hanya sebuah kontes yangmengeksploitasi tubuh perempuan. Melihat ajang World Muslimah2013 dari sudut pandang agama Islam, karena memang ajang ini diperuntukkan bagi para Muslimah. Harus dilihat dari berbagai segi. Dalam Islam ukuran kemuliaan di sisi Tuhan adalah prestasi dan kualitas keimanan tanpa membedakan etnik dan jenis kelamin. Al-Qur‟an tidak menganut paham the second sex yang memberikan keutamaan kepada jenis kelamin tertentu, atau the first ethnic, yang mengistimewakan suku tertentu. Pria dan wanita serta suku bangsa manapun mempunyai potensi yang sama untuk menjadi hamba dan khalifah.30
29
The World Muslimah Beauty Facebook, artikel diakses pada tanggal 21 Januari 2014 dari https://www.facebook.com/WorldMuslimahFoundation/info 30 Umar, Nasarudin “Perspektif Jender Dalam Islam,” artikel diakses pada 20 Desember 2013 dari http://media.isnet.org/islam/Paramadina/Jurnal/Jender2.html#misteri
102
Tidak ada pembatasan aktivitas untuk perempuan dalam Islam. Tidak ada ajaran atau ketentuan dalam Islam yang melarang perempuan mencari pekerjaan bila mereka memperlukannya, khususnya mengenai kedudukan dan keadaan
yang
cocok
dengan
kemampuannya
serta
masyarakat
membutuhkannya dalam posisi tersebut. Begitu pun dalam hal beribadah, tidak ada perbedaan mengenai kewajiban beribadah antara laki-laki dan perempuan. Mengenai pendidikan, Islam juga tidak melarang perempuan untuk belajar bahkan pada masa Nabi Muhammad saw, perempuan memohon kepada Nabi saw. agar diberi waktu tertentu untuk belajar langsung kepada beliau, dan permohonan mereka dikabulkan oleh beliau. Perempuan dalam kewajibannya sebagai seorang istri, Islam membebaskannya dari pekerjaan manual. Menurut ketentuan Islam, perempuan tidak wajib memasak makanan bagi suami dan anak-anaknya, atau mencuci pakaian, bahkan perempuan tidak wajib untuk menyusui bayinya. Bukhari meriwayatkan dalam shahih-nya:31 “Dalam hukum Islam, seorang istri, bahkan setelah berumah tangga, adalah individu yang secara hukum terpisah yang dapat menuntut atau dituntut dalam kapasitas individunya sendiri dan berhak menggugat suaminya karena suatu pelanggaran atas hak-haknya.”
Islam tidak melarang seorang muslimah untuk tampil cantik. Memakai aneka bahan pakaian pun dibenarkan dalam Islam asal menutup aurat. Perhiasan yang mahal atau murah, banyak atau sedikit, di tempat mana pun diletakkan, sesuai dengan tolok ukur kewajaran dan keindahan, diperkenankan juga oleh agama. Bahkan, menggunakan wewangian yang beraroma lembut
31
Yamani (ed), Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra, h. 140
103
dan semacamnya sama sekali tidak terlarang, kecuali jika dimaksudkan untuk merangsang lawan jenis yang bukan suami.32 Sayyid Muhammad Ibnu Alwi al-Maliki, ulama kenamaan Saudi Arabia, menyatakan:33 “Memakai lipstik, bedak, atau pemerah pipi dibenarkan juga, bahkan uban (kalau sudah banyak) dapat disemir dengan warna kuning atau merah, kecuali jika suami tidak suka dengan warna itu, atau kalau suami meminta agar disemir dengan warna hitam, itu pun dibenarkan.”
Dilihat dari penjabaran mengenai perempuan dalam Islam di atas, ajang World Muslimah 2013 merupakan perwujudan sosok perempuan Muslim yang
sebenarnya.
Permasalahan
mengenai
kesetaraan
gender
dalam
pemahaman agama yang berpangkal dari asal-usul terciptanya manusia memang belum menemukan jawaban yang pasti. Namun, paling tidak melalui pemberitaan mengenai ajang World Muslimah 2013 ini, sosok perempuan Muslim yang tertutup dan diskriminasi terhadap perempuan Muslim bisa sedikit memudar. Sebagai contoh penderitaan yang dialami perempuan Muslim adalah di negara Somalia, kemiskinan dan keterpurukan telah membuat perempuan Muslim terpendam dalam penderitaan. Tubuh yang tertutup rapat tak menjadikannya aman, pemerkosaan merajalela dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Afghanistan, juga mengekang kebebasan para Muslimah. Tak diijinkan untuk keluar rumah, bersekolah, dan hanya dijadikan sebagai seorang
32
Shihab, M. Quraish, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut‘ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, (Jakarta: Lentera Hati, 2005) h. 74. 33 Shihab, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut‘ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru, h. 75.
104
pengasuh anak dan pelayan suami. Diskriminasi perempuan Muslim di Eropa kebanyakan mengenai penggunaan jilbab atau cadar.34 Meskipun masih ada banyak hal yang harus dicermati dalam pelaksanaan World Muslimah ini, yaitu materi serta konsep acara. Kata SHOLEHA yang dipakai sebagai visi dari ajang mesti ditilik kembali. Karena sholeha merupakan kata yang didapat diartikan secara kata dan pemahaman manusia, belum ada tolok ukur untuk kata Sholeha. Jangan hanya karena kata ini terdengar Islami dan begitu melekat pada Perempuan Muslim ideal lalu kemudian dipakai tanpa ada pertimbangan bagaimana masyarakat melihat serta menilai, yang lebih ironis apabila kata ini tidak dapat dipertanggung jawabkan makna sesungguhan serta alasan penggunaan oleh pihak panitia. World Muslimah dianggap menjadi pencerahan untuk para Muslimah yang memang memiliki bakat serta talenta namun tidak memiliki kesempatan. Menurut, Syafrina Syaaf:35 “Menurut aku yang agak lebih istimewa dari World Muslimah adalah World Muslimah itu benar-benar gagasan yang luar biasa dan perempuan muslim butuh itu. Terkadang, kita jangan melihatnya yang kelihatan di depan mata kita adalah kontes kecantikan tapi ada perjuangan di belakang itu. Maksudnya, itu bukan cuma kontes kecantikan yang cuma lenggak-lenggok nggak jelas. Setiap finalisnya punya perjuangan bagaimana mereka, untuk achiev-lah dengan keinginannya mereka berhijab dengan pandangan orang sama Muslim, teroris-lah dan segala macam, itu kan menjadi tantangan finalis-finalis di luar.” Hal serupa juga disampaikan oleh pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana:36
34
Ahira, Anne, “Derita Wanita Islam di Beberapa Belahan Dunia” artikel diakses pada tanggal 29 Januari 2014 dari http://www.anneahira.com/wanita-islam.htm 35 Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf, lihat lampiran h. 123, paragraf ke-1. 36 Wawancara dengan Pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana, lihat lampiran h. 128, paragraf ke-3.
105
“Menurut saya, ini ide yang bagus. Karena sepertinya belum ada sama sekali kontes yang persyaratannya mutlak tidak berdasarkan fisik. Kedua, ajang World Muslimah ini bisa jadi sebuah wadah pembuktian kalau perempuan muslim itu banyak yang cerdas dan bertalenta.”
Pendapat positif mengenai ajang World Muslimah 2013 juga dilontarkan oleh pembaca Kompas.com, lainnya, yaitu Dewi Rifqina:37 “Bagus ya, ada ajang World Muslimah karena bisa melihat para perempuan Muslim yang ternyata sebenarnya mereka itu, banyak loh yang pintar, yang bisa berbuat sesuatu terhadap masyarakat, dan juga ternyata mereka bisa percaya diri, nggak mengucilkan diri dari pergaulan.”
Berbeda dengan pendapat milik Dewi Candraningrum, yang menilai apapun ajangnya yang terpenting adalah tidak melecehkan perempuan:38 “Ajang seperti itu memang sekarang lebih berkualitas daripada dulu. Dulu hanya ukur bodi. Tapi sekarang juga ada keluasan wawasan pikiran dan budaya. Jadi lebih bermartabat. Apapun pakaian, ekspresinya, ajang Miss World atau Muslimah tidak seharusnya melecehkan perempuan, tetapi menjunjung harkatnya.”
Menurut Gadis Arivia, pendiri Jurnal perempuan, Kontes kecantikan memang bukan tanpa soal di mata para feminis. Terutama kontes kecantikan yang hanya mengeksploitasi tubuh perempuan atau memanipulasi perempuanperempuan cantik ini dengan kepentingan penyelenggara yang rakus dengan bisnis ini.
Terutama pencitraan “domestikasi” dan “murahan” adalah
pencitraan yang ditentang oleh para feminis. Berbagai upaya perbaikan terhadap penyelenggaraan kontes kecantikan dilakukan dengan mengubah konsep. Konsep yang dikedepankan bukan hanya kecantikan tapi kecerdasan,
37
Wawancara dengan Pembaca Kompas.com, Dewi Rifqina, lihat lampiran h. 129, paragraf ke-3. Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum. Lihat lampiran h. 127, paragraf ke-1. 38
106
talenta dan kepedulian terhadap isu-isu sosial. Pada perkembangannya, perempuan-perempuan yang mengikuti ajang kontes kecantikan internasional memang perempuan-perempuan yang bukan hanya cantik tapi juga sangat cerdas. Cantik, cerdas, mandiri dan bebas berekspresi, tentu adalah ciri-ciri perempuan yang diinginkan oleh dunia moderen, tapi apakah diinginkan juga oleh budaya tradisional dan agamis?39 Kontes kecantikan yang dilihat dari luar hanya sebagai kontes lenggak-lenggok wanita cantik, namun dibelakang itu ada perjuangan dan semangat dari para peserta dan penyelenggara. Pro dan kontra mengenai kontes kecantikan akan tetap menyelimuti perjalanannya, karena pro dan kontra terlahir dari pemikiran yang berbeda-beda dari setiap orang. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah keberanian para penggagas kontes kecantikan dan media massa wanita untuk membuka ruang berekspresi bagi para perempuan.
39
Arivia, Gadis, “‟Senjata‟ Miss World yang Ditakuti” artikel diakses tanggal 20 Februari 2014 dari https://www.jurnalperempuan.org/2/post/2013/09/senjata -miss-world-yangditakuti.html
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah menganalisa lima berita terkait dengan ajang World Muslimah 2013 dengan menggunakan analisis framing Pan dan Kosicki, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompas.com mengemas pemberitaan ajang World Muslimah 2013, dengan menekankan isu bahwa World Muslimah 2013 merupakan kontes yang bukan hanya berdasarkan kecantikan fisik, melainkan berdasarkan potensi yang berada dalam diri peserta dan World Muslimah 2013 merupakan kontes yang berbeda dengan kontes kecantikan lain. Hal tersebut berdasarkan analisa framing Pan dan Kosicki terhadap sintaksis, skrip, tematik, dan retoris pada kelima berita ajang World Muslimah 2013. 2. Kompas.com dalam kanal Female mengonstruksi perempuan Muslim sebagai sosok yang terkucilkan dan merasa hijab menjadi penghalang untuk mereka berprestasi, perempuan Muslim yang mengenakan hijab masih dianggap sebagai ‘angin lalu’ oleh sebagian masyarakat, terutama masyarakat dunia. Kemudian dengan gambaran perempuan Muslim seperti itu, Kompas.com mengonstruksi bahwa World Muslimah sebagai sarana agar perempuan Muslim menjadi sosok yang terbuka, pintar, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, dan berani tampil sebagai perempuan Muslim yang bisa menjadi panutan bagi perempuan Muslim lainnya, melalui pemberitaan ajang World
108
Muslimah 2013. Hal tersebut berdasarkan konstruksi Peter L. Berger dan Thomas Luckmann melalui aspek eksternalisasi. B. Saran Sehubungan dengan penelitian di atas, beberapa hal yang ingin penulis sarankan, adalah: 1. Kompas.com sebagai media massa memiliki peran sebagai kontrol sosial, seharusnya bisa menyampaikan informasi sesuai fakta dan data dengan selengkap-lengkapnya, sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah pada khalayak luas. Penulisan dalam artikel juga masih memiliki banyak kekurangan, seperti nama nara sumber yang tidak konsisten dalam setiap artikel, nama World Muslimah yang diberitakan telah diganti tapi masih ditulis dalam berita dengan nama sebelumnya. 2. Kompas Female sebagai media wanita diharapkan bisa lebih mendorong para perempuan untuk bisa lebih berprestasi dalam segala bidang serta sebagai wadah untuk menyuarakan aspirasi perempuan. Juga, tidak hanya mengulas kehidupan ranah domestik para perempuan tetapi kepada halhal mengenai ranah publik lainnya, seperti ekonomi, politik, atau pendidikan. 3. Untuk ajang World Muslimah, mengenai nama harus diperhatikan lagi, karena saat ini namanya yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa, materi yang disampaikan kepada para finalis dalam proses karantina diharapkan bisa lebih baik lagi. Ilmu yang disampaikan mengenai perempuan Muslim diharapkan bisa disampaikan dari berbagai sisi serta pandangan dari berbagai Ulama maupun cendikiawan.
DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Cet. ke 3, Jakarta: Kencana, 2008, h. 187-189, 353354. Berger, Peter L dan Luckmann, Thomas. Tafsir Sosial atas Kenyataan; Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LPE3S, 1990, h. 34.
Cresswell, John W. Desain Penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIK Press, 2003, h. 143. Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi. Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana, 2011, h. 37-38.
Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2002, h. 5, 10, 67, 252-264. Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 21. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media. Jakarta: Kencana, 2007, h. 96, 110-114. Luviana dan Bahaweres, Rach Alida, “Nasib Jurnalis Perempuan di Indonesia” Jurnal Perempuan: Apa Kabar Media Kita?, No. 67, 2010, h. 32. Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h. 193. Poloma, Margaret M. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 200, h. 299 – 302.
Shihab, M. Quraish, Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu & Cendikiawan Kontemporer. Jakarta: Lentera Hati, 2004, h. 55.
110
Shihab, M. Quraish, Perempuan: dari Cinta sampai Seks dari Nikah Mut’ah sampai Nikah Sunnah dari Bias Lama sampai Bias Baru. Jakarta: Lentera Hati, 2005, h. 72-77, 394-396. Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 162. Suyatno, Bagong dan Sutinah, ed. Metodologi Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Ed. 1, Cet. 3. Jakarta:Kencana, 2007, h. 166. Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005, h. 55-60.
Yamani, Mai, ed. Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra. Bandung: Penerbit Nuansa, 2000, h. 135, 140-148.
Non Buku Arifin, Hamid, “Representasi Perempuan dalam Pers.” Jurnal Komunikasi Massa Vol. 1, No. 1. Juli 2007: h. 9, 11-15
Hermawati, Tanti, “Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender” Jurnal Komunikasi Massa, Vol. 1, No. 1. Januari 2008: h. 21. Vida, Helen Diana, “Konstruksi perempuan dalam Rubrik “CC Single” di Majalah Cita Cinta Edisi Januari – Desember 2009.” Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 1. Februari – Juli 2011, h. 17-19.
Ahira, Anne, “Derita Wanita Islam di Beberapa Belahan Dunia” artikel diakses pada tanggal 29 Januari 2014 dari http://www.anneahira.com/wanitaislam.htm Gadis Arivia, “Senjata Miss World yang Ditakuti” artikel diakses pada tanggal 20 Februari 2014 dari
111
https://www.jurnalperempuan.org/2/post/2013/09/senjata -miss-worldyang-ditakuti.html The World Muslimah Beauty Facebook, artikel diakses pada tanggal 21 Januari 2014 darihttps://www.facebook.com/WorldMuslimahFoundation/info Umar, Nasarudin, “Perspektif Jender Dalam Islam,” artikel diakses pada 20 Desember 2013 dari http://media.isnet.org/islam/Paramadina/Jurnal/Jender1.html#pendahuluan Umar, Nasarudin “Perspektif Jender Dalam Islam,” artikel diakses pada 20 Desember 2013 dari http://media.isnet.org/islam/Paramadina/Jurnal/Jender2.html#misteri kamusbahasaindonesia.org
ts
Ar* Tfor-aoii
I
,.
-'--
Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : I Berkas : Pengajuan JudulSkripsi
Jakarta,03 Januari€€j3 r+\
:ll )
IrxthwLiy, '!,F
,r,Fr" Msv't
KepadaYangTerhormat: KetuaDewanPertimbanganSkripsi UIN Syarif HidayatullahJakarta Di Tempat Assalamu'alaikum Wanahmatullahi Wabarralatuh
Salamsejahterasaya sampaikan,semogaBapalc/Ibudalam lindunganAllah SWT, serta selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selanjutnya saya yang bertandatangan di bawahini: Nama NIM Semester Fakultas/Jurusan
: Turi Miasih :1 0 9051100046 : VII (Tujuh) : Ilmu DakwahdanIlmu Komunikasi/ KonsentrasiJurnalistik-
" *V
_Fw4$rr*as'
Bermaksudmengajukanjudul skripsi aensanjudul, Analisis Wacana E#fo Sara Mills
proposal skripsi ini selanjutnya diharapkan dapat dilanjutkan sebagai syarat untuk mendapatkangelar S.Kom.I dalam jeqiang Strata I di UIN Syarif HidayatullahJakarta. Denganini sayalampirkan: l. Outline 2. ProposalSkripsi 3. DaftarPustaka Demikian permohonanini saya sampaikan,atas segala perhatian Bapak/Ibu saya ucapkanterimakasih. lV'as salamu'alaikum Warrahmatullahil4/abarrakntuh Mengetahui, Penasehat Akademik
Pemohon
-+
/)
4
U$#rL'whll'" Rubiyarhh,MA NIP: 197308221998032001
Turi Miasih NIM: 109051100046
\
{
I ^
.+i {:a...; ".r:
'/"*t" ''p'
''ffii wffi"ffi,ffi i .1 TtX t[:j ll,4'6iii.lf.#u
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH IAKARTA ATULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
jl. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputatl54l.2lndonesia
Telepon/Fax : (021.)7432728/ 74703580 Website E-mail:
[email protected] : wvw.fdkuinjakarta.ac.id,
Nomor: Un.01/F5|K}/r.}I.3l5lt 14412013 Lamp :1(satu)bundel Hal : BimbinganSkripsi
Jakarta,7 Februari2013
KepadaYth. Siti Napsiyah,MSW Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'alaihtm Wr. Wb. Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ihnu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartasebagaiberikut, Nama Nomor Pokok Jurusan/Konsentrasi Semester Judul Skripsi
Turi Miasih 109051 100046 KomunikasidanPenyiaranIslam (KPD / Jurnalistik VII AnalisisWacanaKekerasanterhadapTokoh SaraMills di Majalah dalamArtikel "Voicefor The Voiceles.t" MarieClaireEdisi2011.
Kami harap kesediaannyamembimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan dan penyelesaianskripsinyapadawaktu yang tidak terlalu lama. kami mengucapkanterima kasih. Demikian, ataspethatiandan kesediaannya 'fVass alantu' al aikum IYr. lYb.
ahidin Saput
19700903199603 Tembusan: 1. Dekan 2. Ketua KonsentrasiJulnalistik FakultasIlmu Dakrvahdan Ilmu Komunikasi
,J
I {,
Iww&w
l"Mffiww
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTASILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Teleponffax : (021)7432728I 74703580
Website: wvw.fdkuiniakarta.ac.id, E-rnail
Jl. Ir. H, JuandaNo.95 Ciputat15412Indonesia
Nomor Lampiran Hal
Jakafia,1l. Desember2013
/2013 un.01/F51PP.00.9/6e40 Izin Penelitian(Skripsi) Kepada Yth, Pemimpin Redaksi I(ompas Com di Tempat Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Kourunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa : Nama Nomor Pokok Tempat/TanggalLahir Semester Jurusan/I(onsentrasi Alamat Telp
Turi Miasih 100046 109051 1990 Ciamis,14September IX (Sembilan) Jurnalistik Jl. Pendopo45 Kp. I{ambulu RT 03/06Ketnatng Bogor. 08578r777179
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melakukan wawancara/observasidan mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul KonstruksiPermpuan Muslim dalam PemberitaanAjang [ilorld Muslimah 2013 di Kompas Com. Untuk melengkapi bahan penulisan tersebut, dimohon kiranya Bapak dapat menerima yang bersangkutan untuk wawancara/observasi serta memperolehdata yang terkait denganpenelitian dimaksud. Atas kerjasama dan bantuannya,kami ucapkan terirna kasih. Wssalamu'alaikum Wr.Wb. Jakarta,
Desember2013
Dekan,
Subhan,MA
1 1 01 9 9 3 0 3 Tembusan: Dekan FakultasIlmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Takarta.
/t
I
,&
*,K$MPas.##fH
Kr.r.lti:,ts CtJ'1iu: I )J,l
SURATKETERANGAN Eks/l/2014 o28/ GoD/ HRGA-
Yang bertandatangan di bawah ini, GM HR & GA bahwa: dengansebenarnya menerangkan Nama
Group of Digitot (KomPas'com)
TuriMiasih
Tempat/TglLahir
1990 Ciamis,14 SePtember
No.KTP
?20LL25409900002
RT'003 RW'005 Kel'PondokUdik' AlamatTinggaI/KTP Jl. Pendopo 45, Kp.Hambulu Kab.Bogor Kec.Kemang, ||mu Komunikasi, 51 ||mu Jurnatistik,Faku|tas||mu Dakwah dan Pendidikan Jakarta tslamwegeri(UlNlSyarifHidayatutlah Universitas 109051100046 No.IndukMahasiswa: kamipada Datadi perusahaan kegiatanPengambilan tersebuttelahmelaksanakan Mahasiswa skripsi yong beriudul "Konstruksi uit'* tanggaf 22 Januari2014 sebagai Doto SJkunder di Kompas'com"" di perempuon Mustim dalam Pemberitaa, iiorg World Muslimoh 2073 Media' Editoriat DeportmentKompas'com PTKompasCyber maklum' agaryangberkepentingan Demikian
GM HR&GA
Tembusdn: - Arsip
PT KomPa$ QYber Media Grame'JiaUntt il Lt 5r ,ieclung'?:.r:mrllas -ii, FalmerahSeiatan 22'?-8 :akarta i32i9 P . 6 2 2 1 . 5 3 50 3 7 7 i 8 A F .5?-?r 5360674
F
GROUP OF DIGITAL
'$
x*ou*G*x.ilt'Drd
o (t
I E c! fi Eg
g |g .g
o d
o
g g
E
It uf
G I
(5 F
tt
6 o G s
E s6
a a
g
fl, ti t! et,
E o -
o
o {, o
[l
F o c
F
s
q a IL
il '
.:.:
o
o-
o M
o g,
g
z o
0a o ff
:
F
Y :t 0a F (f,
:
z
4 E'
E =
5
GedungKompa:*ramrdia Unit il Lt.5 Jl. PalrnerahSelaten?2.?8 Jakarla l$?70 P : 62 21 5350377/ 88 | ;6??1 536g67E
@
{\| t .?
o g E
s {E
0 B o C'
c
sc
cqt (t
.v
& o
to
a ut
L
(s E (s
a0 (D 6 .s
E q z z
F
,3'x*sftr?f$.#f?"?
{ I
Taufik Hidayat Mihardja flirectar / Content General Manager
Ihwan Santoso IT Assist*ntManatrTer
Edi Taslim Yice Director
Riki Kurniadi Creativ,s Manager I Video Praduction lUfnnnnpr
1 1 .
Dhanang Radityo GM Basiness/ Sales& Marketing Nlanager Pepih Nugraha Com mu n ity lelanag ing Edi to r Tri Wahono News klanag ing Directo r Agustinus Wisnubrata ing Edito r ^As.si.sfant M anatr1 J. Heru Margianto Assistanf NIanag ing Ed ito r Eberhard Nove Ojong Digital Media Advisor
v . . v , n v .
Romi Dandiawan [.re n t ive 4.ssi.sfantfuIa n ag er Marine Novita Prfiect Wlanager - Kompus Karier Lim Nelly Project Manager - Gramedia.com Santi Rahayu SalesAssistant Manager V. Roro Sekar Wening StrI es Assi sta n t M a n a.qer Tommy Anugroho BusinessDevelop m ertt l,Ia rtniyer
M. Trinovita Ilolly Emaria AP & AR Superintendent Anastasia Angeline K Setretarv to Direftor
n - l - - - - - . . . - . 1: -. .4- :- -, .i r. -i :r . . - : . - . . . - : , i
1 - .1- - al i l
t:J,^,..*
fnaai!
ilrm Editoriaf Pepih t{ugraha
Agustinus Wisnubrata
Commun ity frilanagtng Ed ito r
IVewsAssrsfa nt Manag Ing Edttor
Tri lVahono
J. Heru Margianto
lVews ltfanaging Edf0or
t\lewg Ass fsfan t tfianag i ng Ed lto.r
Ediinr Muhammad Reza Wahyudi, Wicaksono Surya Hidayat, Johanes Heru Margianto, Muhammad Reza Wahyudi, WicaksonoSurya Hidaya[ Johanes Heru Margianto,AloysiusGonsagaA.E, Benny N Joewono,Fikria Hidayat, Sabastian,Zukni BJ, Aris FertonyHarvenda,FelicitasHarmandini,Hesti Pratiwi,LaksonoHari Wiwoho,Ana Shofiana Syatiri, Glori KyriousWadrianto, Kistyarini,Farid Assifa, ErtanggaDjumena, I Made Asdhiana, Asep Candra, Eko HendrawanSoffan, TaslimahWidianti Kamil, Inggried Dwi Wedhaswary,Hindra, Jodhi Yudono, Moh. Latip, Herry Prasetyo,Albertuslatur Wiharyo, Daniel SasongkoKuncoroMukti, EgidiusPatnistik,CarolineSondangAndhikayani D
Reperter Didik Purwanto,Aditya Panji Rahmanto,Oik YusufAraya,WardahFazriyati,ChristinaAndhikaSetyanti,Josephus Primus,AntoniusTjahjoSasongko,LusiaKusAnna Maryati,lcha Rastika,SabrinaAsril,FabianJanuariusKuwado, RianahAfifah,Agung Kumiawan,DonnyAprilianda,Mzullana(lrfan),lchsan Suhendra,YunantoWiii Utomo,Ni Luh Made, Fenil DennysSitorus,Okky HermanDilaga,AryWibowo
to Editor & Photographen ,
rtoPumomo,RoderickAdrian,VitalisYogi Trisna
Ji; iX.
,t, t1:
1
DimasTri Adiyanto
LanguengeEditing Officen EnilinKusurna OloanHutapea, Dimas
ErisEkaJaya
Admi*istrative & Tania Frederika
& KcrnpasForurnl Nurulloh,RobertoJanuar$, Siti Khoirunisa,ShulhanRurnaru,ltlehti Suciani
PT"KampasCyberMedia, KompasGiarnedleGreup of ltigit:l , i!. FalrnerehSefaten??-?8. JakerteL0?7+
Lampiran. 6 TRANSKIP WAWANCARA Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf Kantor Kompas.com / Rabu, 22 Januari 2014 1. Bagaimana proses penentuan isu yang akan dimuat dalam Kompas Female? Oke, kalau di online semuanya harus daily update, kalau di majalah itu kan monthly pemilihan topiknya itu pasti meeting redaksi dan lebih padat dan matang. Jadi, harus sesuai dengan itu, misalnya kita mau trend summer, semuanya harus merujuk ke situ tetapi kalau online, juga harus ada karakter, biasanya aku sama tim redaksi weekly meeting. Jadi, kita ringkas fashion, beauty, female food dan parentalpedia. Setiap minggu anak-anak reporter dikasih piket. Misalnya, yang bagian A minggu ini mengerjakan female food, berarti mereka mengerjakan relationship, sex, dating, karir, dan sebagainya. Dan yang lain mengerjakan fashion atau beauty dalam satu minggu itu, tetapi mengenai isunya seperti apa, mereka bebas menentukan, dalam artian mereka sudah tahu karakter Kompas Female seperti apa, target market kita siapa dan identitas kita kemana. Kita membebaskan mereka mengambil berita dari mana saja, event dari website luar atau mereka mau penelitian dari beberapa website terus mereka jadikan satu, dari liputan atau interview narasumber langsung, it’s ok. Karena pada akhirnya aku yang nge-edit dan menentukan artikelnya layak atau tidak untuk naik. 2. Isu perempuan seperti apa yang biasanya menjadi sorotan utama Kompas Female? Kita setiap minggu sudah ada tema, sih tapi tema itu lebih untuk berita di weekend. Seperti kemarin, kita buat tentang fashion,beauty, arisan, dan anti aging. Hal-hal seperti itu sih tapi identitasnya, fashion and beauty. 3. Siapa saja yang berwenang dalam menentukan isu? Meeting bersama, rame-rame. Awalnya dari aku sih, misalnya minggu ini mengenai banjir tetapi nanti turunan dari garis besar ini aku bebasin.
120
4. Bagaimana peran pemimpin redaksi dalam penentuan sebuah isu? Kalau disini karena medianya besar, pemimpin redaksi itu lebih “mengurusi” yang bisnis besar. Aku kan di kanal Female, jadi dia nggak ikutan. Misalnya, sabtu minggu ini aku maunya fashion tentang anti aging, he doesn’t know. Intinya selama tidak keluar dari nilai-nilai media ini dan karakter medianya, dibebaskan. Jadi, kalau aku harus laporan ke pemimpin redaksi, nggak ya, itu sudah menjadi tanggung jawab si editor. Pemimpin redaksi itu lebih pada meeting akhir tahun, seperti akhir tahun kemarin. Tahun ini kan dala piala dunia dan pemilu, kita semua harus concern sama itu. Misalnya, mendekati pemilu dari kanal Female interview ibu-ibu pejabat, mengenai penampilannya atau dari kanal entertainment, membahas mengenai artis-artis yang nyaleg. Ada bendera besarnya, nah pemimpin redaksi lebih mengurusi hal yang seperti itu, tapi kalau “perentilannya” lebih ke editor. 5. Apakah reporter memiliki pengaruh dalam penentuan isu? Iya, punya tetapi harus sesuai dengan tema yang sudah ditentukan. 6. Apakah pihak sponsor (pemasang Iklan) memiliki pengaruh dalam sebuah pemberitaan yang dimuat di Kompas Female seperi hal majalah memiliki halaman khusus untuk advertorial? Disini nggak, mungkin ada, kita ada namanya native add tapi dia tidak mengatur isinya. Kalau di redaksi nggak ya, advertorial itu lebih ke creative, ada divisi lainnya. Memang kalau dimajalah kan semuanya redaksi, advertorial yang mengerjakan juga redaksi. Kalau disini nggak, disini ada divisi creative sendiri, ada copy writer-nya nanti kasih ke kita, kita tinggal naikin ke web aja atau mereka yang naikin sendiri. 7. Citra perempuan seperti apa yang ditampilkan oleh Kompas Female? Stylish, perempuan modern dengan pikiran modern, cerdas, dan mau sukses. Semua orang bisa sukses, tapi mau atau tidak mau. 8. Mengapa dalam pemberitaan World Muslimah 2013, narasumber mengenai ajang ini hanya founder dari World Muslimah Foundation? Kalau World Muslimah itu, memang kontes kecantikan yang dibikin sendiri sama Mbak Eka Shanty. Jadi, dia itu belum sebesar Miss World atau belum sebesar Putri Indonesia. Jadi, memang benar-benar dia yang mengurusi
121
sendiri. Cari media partner sendiri, mencari tempat sendiri, karena ini scoopnya masih kecil. Ya, jadi kita interview dia, karena memang dia yang paling tahu. Kalau di Miss World itu ada media relation-nya, orang yang sudah dilatih untuk menyampaikan pesan ke wartawan tapi kalau World Muslimah setahu aku, itu langsung ke Mbak Eka. 9. Kompas Female memiliki kerja sama dengan World Muslimah 2013, kerja sama seperti apa yang terjalin antara Kompas Female dengan World Muslimah 2013? Peliputan dan kita menyediakan tempat untuk voting. 10. Apakah kerja sama ini mempengaruhi pemberitaan mengenai World Muslimah 2013 menjadi subyektif? Nggak, sih. Kalau partner-annya kita di Kompas sendiri, even klien atau media partner nggak punya, apa ya? Istilahnya “mengobrak abrik” isi redaksi. Jadi, kita benar-benar independent. Misalnya seperti World Muslimah kemarin, Mbak Eka, kan dia juga sempat ikut demo mengenai Miss World dan menginginkan ada peliputan mengenai itu. Kita dengerin dulu, ini mau mengambil angle-nya darimana kalau terlalu SARA atau terlalau gimana banget kita nggak mau, karena itu bukan ranahnya Female, kalau mau itu kanal news atau nasional. Kalau kita yang asyik-asyik aja. Terkadang kita juga yang minta, misalnya kalau ada aktivitas finalis tolong kabarin kita ya. Kita lebih ke aktivitasnya kalau message yang deep atau religi banget, kita nggak terlalu mengangkat itu, kecuali misalnya Mbak Eka ngomong dengan alasan a, b, c, d, kita harus confirm juga ke narasumber lain, nggak bisa dari dia saja, bisa atau boleh tapi background-nya tidak World Muslimah. Contohnya, pernah suatu ketika Mbak Eka cerita soal ternyata perempuan lebih kuat dari laki-laki. dia pernah ikut penelitian something about DNA atau bagian dalam tubuh, ternyata kromosom perempuan lebih besar dari laki-laki, that’s way, perempuan itu lebih tangguh dibandingkan dengan laki-laki. sebenarnya itu kan menarik untuk isu perempuan, bisa aku ambil tapi waktu itu belum aku ambil sampai sekarang sampai sekarang nggak diambil, tetapi itu tidak dalam bendera World Muslimah, itu artikel independent aku. Jadi, nggak yanng seperti perempuan lebih kuat dari pria, dengan embel-embel
122
muslim, religi, nggak sih karena kalau aku mau seperti itu aku juga harus interview dan dokter juga, nggak bisa cuma dari satu orang, karena waktu itu Mbak Eka nggak kasih lihat bukti penelitiannya, hanya bercerita. 11. Bagaimana pendapat Anda mengenai ajang World Muslimah 2013? Untuk World Muslimah, aku merasa acara ini positif banget dan aku merasa perempuan muslim, aku nggak tahu ya tapi ini menurut ajaran di al-Qur’an, kan nggk ada larangan perempuan nggak boleh keluar atau beraktivitas, yang tidak nggak boleh itu adalah melakukan sesuatu yang menimbulkan fitnah. Berarti kan harus jaga sikap, jadi selama kita beraktivitas dan kita bisa menjaga sikap dan tutur kata, I don’t think thats a problem. Cuma memang ada beberapa komunitas yang merasa perempuan itu harus ada di rumah, menurut aku sih, aku kurang setuju. Nah, World Muslimah ini message-nya yang sebenarnya menurut aku adalah hal-hal yang nggak berani disampaikan oleh perempuan-perempuan Muslimah sebenarnya, kaya misalnya yang berjilbab pasti adalah keinginan untuk difoto, tampil cantik, menjadi pusat perhatian, pasti ada, setiap perempuan punya naluri itu. Aku menyimpulkan dari cerita-cerita Mbak Eka, perempuan Muslim itu harus stand out. Jadi spotlight atau ketika perempuan itu ada di pentas memakai pakaian bagus bukan berarti perempuan itu jadi “konsumsi” laki-laki. Laki-laki mau mikirnya gimana, ya urusan mereka jangan menyalahkan perempuannya. Mereka sudah pakai baju sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan, longgar misalnya, pria masih melihat dengan pikiran “begitu”, thats your problem jangan salahkan perempuannya. Kalau kata Mbak Eka itu, aku quote dari Mbak Eka, kenapa kontes-kontes kecantikan seperti Miss World, aku tidak bicara mengenai FPI ya, dapat banyak kontra bukan hanya di Indonesia tapi negara-negara lain juga banyak yang merasa “apa sih miss pageant gini-gini nih nggak penting” itu bukan karena visi yang beauty, brain, and behaviour tapi karena persaingan di antara finalis itu yang kotor, misalnya salah satu finalisnya ngerobekin gaunnya bisa jelek atau makanannya dikasih apalah biar gemuk, itu yang nggak boleh. Di World Muslimah ini para finalis diajarkan untuk tidak seperti itu, kalian bukan saingan tetapi kalian itu adalah perwakilan perempuan Muslim dari masing-masing negara dengan attitude
123
seperti seorang Muslimah. Kalau kaya yang lain kan, persaingan itu bisa mencelakakan orang lain, menurut aku di agama mana pun itu nggak boleh. 12. Menurut Anda pribadi, apa perbedaan ajang World Muslimah 2013 dengan kontes kecantikan lainnya? Bedanya itu adalah dari background pasti beda, kalau kontes kecantikan lain pasti lebih general, istilahnya agamanya dari mana saja, dari situ saja sudah beda. Perbedaan lain yang menurut aku yang agak lebih istimewa dari World Muslimah adalah World Muslimah itu benar-benar gagasan yang luar biasa dan perempuan muslim butuh itu. Terkadang, kita jangan melihatnya yang kelihatan di depan mata kita adalah kontes kecantikan tapi ada perjuangan di belakang itu. Maksudnya, itu bukan cuma kontes kecantikan yang cuma lenggak lenggok nggak jelas. Setiap finalisnya punya perjuangan bagaimana mereka, untuk achiev-lah dengan keinginannya mereka berhijab dengan pandangan orang sama Muslim, teroris-lah dan segala macam, itu kan menjadi tantangan finalis-finalis di luar. Contohnya, pemenang World Muslimah 2013, Obabiyi, aku nanya sama dia, tentang gimana pertama kali ketika nyampe Indonesia, dia bilang adalah dia terkagum-kagum dengan cara berpakaian Muslimah disini, benar-benar ekspresif dan itu adalah hal yang tidak ada di negaranya. Di negeranya, dia pakai baju itu apa yang ada. Jadi, jaket panjang atau celana panjang ya dia pakai, nggak ada taste fashion-nya, sedangkan dia itu adalah seseorang yang menyukai fashion, selain itu dia literasi student dan belajar mengenai tata kota juga. She is smart educate women, cuma ada keterbatasan-keterbatasan di dunia kerja atau industri lain gitu untuk perempuan berhijab. Aku merasa dengan World Muslimah ini, aku senangnya yang lebih istimewanya buat aku untuk mengubah pandangan orang sih. Kalau misalnya, berhijab atau tidak berhijab jangan dipandang dari penampilannya. Perempuan berhijab belum tentu mereka nggak bisa have fun, jangan dianggap membosankan, terlalu religi. Istilahnya kan ada ya beberapa aliran Islam yang kalau melihat perempuan Muslim yang tidak berhijab, underestimate atau men-judge ya. Nah, ya itu berhijab atau tidak berhijab, jangan menghakimi orang dari apa penampilannya, harus kenal dulu, everybody’s struggling with thier own life jadi, nggak bisa kaya gitu. Aku
124
melihatnya di World Muslimah ya itu, saatnya memang perempuan Muslim ada di garis depan. Di depan itu berjuang dengan cara kalian tanpa memandang agama kalian apa, yang ditolong agamanya apa, dan background keluarganya seperti apa. Aku melihatnya sekarang itu, perempuan-perempuan Muslim di Jakarta justru lebih senang baju-bajunya, malah ada yang berhijab karena fashion, menurut aku, oh No!Apa sih, jangan karena itu. Banyak juga perempuan-perempuan ketika berhijab menjadi berubah. Jadi seperti nggak mau beraktivitas atau menutup diri, aduh itu rugi banget. Banyak banget, mungkin mereka nggak nggak kelihatan, banyak petinggi-petinggi bank, oil industry, atau di fashion dan industri kreatif, banyak mereka yang berhijab karena mereka pintar, cerdas, kreatif, dan tahu apa yang mereka mau. Nah, mereka itu kan tidak terlihat karena bekerja di under spotlight, untuk World Muslimah ini, kepenginnya sih, ya itu bisa mengangkat perempuanperempuan muslim agar nggak kalah dan bisa ada di baris depan. Muslim, berhijab, dan bagus tapi jangan bikin itu jadi batasan. Contoh, mau ini tapi kan berhijab, pokoknya kan yang penting serba niat, kalau niatnya baik ya go head-lah. 13. Pemberitaan
mengenai
World
Muslimah
2013,
murni
hanya
memberitakan karena ajang ini sedang berlangsung atau ada misi lain yang ingin Kompas Female sampaikan pada pembaca? Kita memang ada media partner. Kita juga media partner-an sama Putri Indonesia dan biasanya mereka itu sudah deal-dealan sama bagian bisnis, nanti dari divisi bisnis yang memberitahukan ke redaksi tolong diliput aktivitas a,b,c,d, misalnya kemarin ada finalis Putri Indonesia lagi bakti sosial di daerah Kebon Jeruk tapi bagaimana kita mengangkat berita itu, didn’t have write, mereka hanya memberitahukan, sama seperti World Muslimah 2013. Bagaimana kita mau mengankat dari angle mana itu adalah hak prerogative wartawan tapi memang kalau untuk acara-acara kontes kecantikan, itu ada yang patut dibatasi.
125
14. Konstruksi perempuan muslim seperti apa yang ingin ditampilkan Kompas Female dalam pemberitaan World Muslimah 2013, apa ingin membentuk muslimah jangan takut untuk tampil? Iya, intinya Muslimah atau non Muslimah, berhijab atau tidak berhijab, batasan antara keinginan dan cita cita itu cuma berbatas dengan kesempatan. Jadi, jangan merasa banyak kendala, karena berhijab atau karena Muslim menjadi takut. Pokoknya semuanya serba niat, selama niat ketika melakukan itu bukan niat yang jahat, jalani. Menurut aku, yang dilihat Allah itu niat bukan apa yang tampak dan orang lain lihat. Justru Allah menilai apa yang orang lain tidak lihat. Kenapa ada World Muslimah ini, yaitu karena banyak banget muslimah-muslimah yang merasa, mereka itu nggak punya tempat atau kesempatan mereka itu lebih kecil dibandingkan Muslimah yang tidak berhijab dan non Muslimah, padahal itu nggak benar. Intinya adalah kamu mau atau nggak, bukan bisa atau nggak bisa. Jangan mengeluh karena ada batasan, batasan itu bisa didobrak buktinya World Muslimah ini. Siapa sih dulu yang pernah mikir, kontes kecantikan yang finalisnya berhijab. Selama ini kan mindset-nya kontes kecantikan perempuan-perempuan pakai baju renang atau gaun yang gimana-gimana, ternyata nggak. Kenapa mengangkat berita ini di Female, ya aku ingin pembaca-pembaca Kompas Female merasa terinspirasi dan message yang ingin kita sampaikan, sampai ke pembaca. Pemenang World Muslimah, Obabiyi kan berasal dari Nigeria, salah satu negara termiskin dan (maaf) secara fisik kalau dibandingkan dengan finalis Indonesia, yaa but she won. Jadi, nggak ada yang nggak mungkin. 15. Jadi, Kompas Female ini “Dari perempuan untuk perempuan”, Mbak? Iya, pasti. Ya adalah sedikit laki-lakinya.
126
Lampiran. 7 TRANSKIP WAWANCARA Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Dewi Candraningrum Via Email/ Rabu, 26 Februari 2014
1. Menurut Mbak, bagaimana sosok perempuan di media massa wanita? Perempuan di media massa sekarang lebih banyak sebagai duta-duta produk. Misalnya dalam iklan-iklan. Perempuan belum menjadi duta pemikiran, atau duta politik, atau duta ekonomi. Perempuan masih menjadi instrumentalisasi dari kapital dan produk-produk. 2. Lebih spesifik lagi, perempuan Muslim di media massa wanita digambarkan seperti apa? Citra Perempuan Muslim di media massa masih merupakan kepanjangan tangan dari instrumentalisasi kapital dan produk-produk tertentu, misalnya iklan, fesyen, dll. 3. Ketika Mbak Dewi mendengar kata “perempuan Muslim” gambaran seperti apa yang ada di benak, Mbak? Siapa saja, perempuan Muslim, dengan atau tanpa jilbab. Perempuan Muslim beragam. Tidak tunggal dan universal. 4. Menurut Mbak Dewi, konstruksi mengenai perempuan Muslim di masyarakat seperti apa? Tergantung masyarakatnya. Dalam masyarakat puritan, perempuan Muslim harus berjilbab. Dalam masyarakat tradisional, perempuan harus memenuhi fungsi-fungsi tradisional. Dalam masyarakat yang plural, perempuan boleh berekspresi apa saja. 5. Seperti apa, Mbak Dewi memandang kontes kecantikan? Ajang kecantikan merupakan media instrumentalisasi kapital dan produk. Tetapi dia juga merupakan ajang ekspresi perempuan. Jadi, tidak satu wajah. Ada banyak dimensi di dalamnya. 6. Apa pendapat Mbak Dewi mengenai ajang World Muslimah 2013 yang digelar pada September 2013 lalu?
127
Ajang Miss Muslimah sama saja dengan Miss World biasa. Hanya yang membedakan baju mereka dan ekspresi-ekpresinya. Tetap produk-produk yang dipakai, make-up, fesyen, dll adalah sama saja, berasal dari kepanjangan tangan rumah-rumah fesyen, produsen-produsen make-up, dll. 7. Bagaimana pendapat Mbak, mengenai pernyataan “perempuan Muslim butuh ajang seperti World Muslimah untuk bisa membuktikan diri kepada dunia bahwa perempuan Muslim juga pintar, memiliki bakat dan peduli terhadap sesama”? Tak apa-apa. Ajang seperti itu memang sekarang lebih berkualitas daripada dulu. Dulu hanya ukur bodi. Tapi sekarang juga ada keluasan wawasan pikiran dan budaya. Jadi lebih bermartabat. Apapun pakaian, ekspresinya, ajang Miss World atau Muslimah tidak seharusnya melecehkan perempuan, tetapi menjunjung harkatnya.
128
Lampiran. 8 TRANSKIP WAWANCARA Pembaca Kompas.com, Andini Aprilliana Via Email / Minggu, 09 Februari 2014
1. Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata “Perempuan Muslim”? Setelah baca lima artikel di atas, menurut saya “Perempuan Muslim” awalnya digambarkan sebagai sosok yang tertutup atau dalam arti lain, perempuan muslim kok kayaknya enggak terbuka gitu sama pergaulan. 2. Menurut Anda, perempuan Muslim yang ideal itu seperti apa? Cerdas, berpengetahuan luas, rapi, dan bersih. Karena cantik itu relatif, makanya saya lebih suka menyebutnya dengan rapi dan bersih. 3. Bagaimana pendapat Anda mengenai ajang World Muslimah 2013? Menurut saya, ini ide yang bagus. Karena sepertinya belum ada sama sekali kontes yang persyaratannya mutlak tidak berdasarkan fisik. Kedua, ajang World Muslimah ini bisa jadi sebuah wadah pembuktian kalau perempuan muslim itu banyak yang cerdas dan bertalenta. 4. Setelah membaca artikel mengenai ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com, menurut anda bagaimana kompas.com memberitakan ajang tersebut? Kayaknya sih Kompas mengarahkan pembacanya kalau menjadi seorang muslimah itu nggak berarti harus tertutup dan jauh dari pergaulan dunia. Justru perempuan muslim harus bisa jadi agen perubahan dan kemajuan bagi lingkungannya. 5. Menurut Anda, bagaimana kompas.com menampilkan perempuan Muslim dalam pemberitaan ajang World Muslimah 2013? Kompas memberitakan sosok perempuan muslim dalam ajang World Muslimah ini sebagai perempuan yang nggak hanya cerdas, berpengetahuan luas,memiliki jiwa sosial yang tinggi, soleha, paham ilmu agama dan tapi juga stylish.
129
TRANSKIP WAWANCARA Pembaca Kompas.com, Dewi Rifqina Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta / Rabu, 12 Februari 2014
1. Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata “Perempuan Muslim”? Menurut saya, ketika mendengar kata perempuam Muslim yang terlintas di pikiran saya adalah perempuan yang memakai kerudung panjang, menjauhkan diri dari pergaulan, dan sangat tertutup. 2. Menurut Anda, perempuan Muslim yang ideal itu seperti apa? Kalau menurut saya, perempuan Muslim yang ideal itu tidak terlalu fanatik terhadap agama, kemudian bisa bergaul seperti masyarakat pada umumnya, pintar. Ya, seperti itulah pokoknya. 3. Bagaimana pendapat Anda mengenai ajang World Muslimah 2013? Bagus ya, ada ajang World Muslimah karena bisa melihat para perempuan Muslim yang ternyata sebenarnya mereka itu, banyak loh yang pintar, yang bisa berbuat sesuatu terhadap masyarakat, dan juga ternyata mereka bisa percaya diri, nggak mengucilkan diri dari pergaulan. 4. Setelah membaca artikel mengenai ajang World Muslimah 2013 di Kompas.com, menurut anda bagaimana kompas.com memberitakan ajang tersebut? Kalau menurut saya, Kompas.com memberitakannya itu secara, mereka (Kompas.com) bilang World Muslimah itu bukan ajang seperti yang kita pikirkan selama ini. Selama ini kan kita mikirnya kalau World Muslimah itu mengeksploitasi tubuh perempuan ternyata enggak, karena Kompas.com sebenarnya ingin mencitrakan sebenarnya perempuan Muslim tuh bisa tampil, bisa sama juga seperti wanita-wanita yang tidak berhijab lainnya. Mereka juga pintar, mereka juga peduli terhadap masyarakat, dan peduli dengan isuisu sosial. Kemudian mereka bukan hanya cantik tapi mereka juga ada sesuatu yang unik dari diri mereka.
130
5. Menurut Anda, bagaimana kompas.com menampilkan perempuan Muslim dalam pemberitaan ajang World Muslimah 2013? Menurut saya, Kompas.com memberitakannya seperti perempuan itu memang harusnya itu nggak cuma di belakang saja tetapi juga harus berada di depan enggak kalah sama laki-laki, karena nantinya mereka akan menjadi seorang ibu jadi, mereka harus pintar. Perempuan digambarkan sebagai perempuan yang kuat, pintar mengaji, dan justru bukan digambarkan sebagai perempuan yang cantik tapi perempuan yang soleha dan punya sesuatu didalam dirinya. Jadi, perempuan Muslim disini digambarkan tidak cantik tetapi pintar, pintar mengaji lalu agamanya bagus dan terbuka.
Lampiran. 9 FOTO WAWANCARA
Wawancara dengan Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf di kantor Kompas.com, Rabu (22/01)
Penulis bersama Editor Kompas Female, Syafrina Syaaf setelah wawancara di kantor Kompas.com, Rabu, (22/01)
Ulc.rrr TLbtfi " f$npm.can Fende
lftrtoc I lsld Mr'nlindr T*Lagi $gdwr
ffi.wremffim
200Tempat Siapkan R5JiwaBengkulu untukCalegGagal
simakinfonyadi regional.kompas.com
Fbm / Wodd Mrs[nsh i
Kembalike hdexTopik Pilihan
Knntoc
\ A / n r ' l d l t dr r c l i r r r : h
TrV
I eni (rr:r:tlr:rn
UkuranTubuh :t|lbaca:2526 :ii:'11*n*r,
sehsa.11 Juni2013I 15:01|ryts i. ,
sbare;I
51 paoplg!k6 thb. Ba th€ llrst of ysr frbnds
: Sl ]l+i
t
,
i9
Selamat! Anilbil IGSEMPATAN endr *kenn3l Anda adalah pemenangberpotensl kami untuft memenangkan
Rp, s.Oql.oOOvoucher llypermart Kf* disini,Jil(aterpllih r?wlr.yogrt gt:ltldq|dr.com
KOMPAS.CoM/SABRINA
ASRlLOengan mengikrti Wo.td Mudimah, para peBFpuar
rudiftah
diha€pt€n
iebih be€ri
m€nunjuld6n
dirl, karena tdntu madh b6.ryak potcesi terpend6n yadg sereka tnilild drfl belum diketrhui dilnia.
MEKKAH, KOMPAS.com- PerfplatanWorldMuslimahBear"rty kini bertransformasi menjadi AnnualAwardof WorldMuslimah.Penghilargankala"beautf me4iaditaMa bahwakontes ini tak lagi mengutamakan kecantikanfisik para peserta.Seluruhmuslimahseduniabisa mendafiaracaraini selamamemenuhikategorieducation,empowrmenf, dan apresiasi. t
t
''lllorfd Muslimahtidak lagi
merggunakankata-katabeaug,karena perqgunaankata iLr masihmebkat pada konteskecantikan.Semerdaraacara ini beyondbeautypageant,"usar
ts 1
l(mtesWbrldMnslinnhTakbgi $gaflm Uhrm Tdruh- l(orp.can pendiriWorldMuslimahFoundation,RofiZardaida,saat pelurcurankompetisiini di Mekkah, Arab Saudi,Selasa(28151201 3\ lalu.
BBln14
Rofi mengakusudahberkonsultasidengansejumlahdama untukmenarggalkankesankontes kecantikandalamperhelatanWoddMuslimahtahunini. Denganperubahankomep ini, maka AnnualAwardof WorldMuslimahsama sekalitak mensyaratkan ukurantubuhsepertibhuntahunsebelumnya,
Ferrde KompasFema[e
3,480 paopte lfl(eKotrpas Fmle.
EE€FqT Feebs*
"Urusantinggi badandan ukurantubuhproporsionaldihilangkan.Memanghanla diminta,tapi tidak meniadisyarat.Kami tidak maulerjebakbafwa ini hanyalahkontesmodel,"kata mantan |umalistelevisiini. perhelatanWorldMuslimahbisa menduniadenganprsat gerakanberadadi Rofi bercita-citra fndonesia.la befiarap denganadanyaWorldMuslimah,maka ada sebuahwadahpergerakan supremasipara muslimahuntukmendedikasikandirinyauntukmasyarakatdan agamanyadi usiamuda. Rofi mengakuhaltersebutadalahtiantangan berat.'Apalagisaat muslimahdi duniaseperti menutupdiri.Sehingga,komitmendan keberanian harusdihargai,sehinggamerekatidak merasate*ucilkan,"kata Rof . Di negara-negarablam, utiamanya di kawasanT'imurTengah,perempuanmasihdalam kondisiterkucilkan.Merekatidak bolehkeluarrumah.Sehingga,Rofi berharapagar para perempuanini bisa beranimenunjukkan diri, karenaia yakinbanyakpotensiterpendamyang dimilikiparamuslimahyangtak diketahuidunia. AnnualAwardof WorldMuslimahadalahajangpencariandutamuslimahinspiratifsedunia. Bagi Anda yangtertarikmengikutikontesini, silakanberkunjungke www.kom.psAruoddmuslimah dan mengisiformulirregishasionlinesertameng-up/oadfoto closeup danfull bady. SilakanLIKE Fan Page di Facebook'The world MuslimahBeauty', dan FOLLOWTwitter@muslimahworld untukperkembanganterkiniterkaitkontesmuslimah ini.Pendaftaran dibukamulai10 Juni-4Juti2013. Bacajuga: Yt$<.$
l_{ij
Tweet 3o
TERKAIT: ' r . . r
Pemenang YVodd lt,ijslimah Beautf Bertolak ke fi/bkkah Pemouelan Du13.MIE[mBh di trbdin6h Undang Ferhaliar] Yilk, lkut Kompetj:i Duts l..4,slimahSedunial FtumitrF PemoAe1an Oola ir*lElimah di iladj.€h Ferer-npuan hrab-ierpana tielihat Busana i.Arslin lndcnesra
Ada I Komentar UntukArtikellni. 1 komentator #
Boonanee
TanggapiKomntar
Seblu,22 Februad2i1 4 | 21t56\MB
Lapskan Krenlar
iya lah, ini kan miss mu$limah, jadi ga pamerauratkan !aa..
KirimKomentarAnda
s@ial
pl8h
'r=
17f3ffi14
MergenHilen CitraPaenplan B€rjilbab- Kmpa.cqn Ferde
ffiw m$m .
] ] :
:
l : ;
Kembali ke hdexTopik Pilihan
M engembal ikan Citra Perempuan Berjilbah Sabtu,29Junl2013| I 1:44WB
Elbsca:9?3
r.,i'r: 18p8opblll€ thts.Bethefh6tof ysr frlends.
KorFntar:3 $tt r-'l
s h a r e [: [ l
:lt
{il rN'+
Andarddrh pingnrnlune fit1.qn.000 Klik disinil' l(|ih *f i* ur*;* memerwrghan:
np. 6.000.000 vonclrr Hypornart
KoMPAs coM/cHRlsTlNA ANDHIKA SETYANII PaE pemenahg wodd Mudimah Eeauty 201 a rurut hadir di koniereng pec 3rd Annual Award ofWodd Muglnrah 2013 yang bedang$ng di plaza gloktr.t,Jaka(a, Jumat { 816/20.13}.
KoMFAS.com - setelahsuksesmenggelarwortd MuslimahBeautyyangkeduatahunlafu, world MuslimahFoundation(wMF) kembalimenggelarajarg pemilihandutamuslimah sedunia. s€dikit bebeda dengantahunlalu,penleler€garaantahunini hadirtanpaatributkata *beaufi/'' Sehirqga naman)fia berubahmenjadi3rd AnnualAunardof Muslimah2013. Hal ini dilakukandalamrangkamemantiapkan keberpihakanWMF kepada para hijabersber6akat dan berprestasinamunbelummendapatapresiasi. "Ajangini bukar{ahajangpencarianmodel,melainkanmencarirole modetyarqhlami," ungkapRof Eka shanty,founderdancEo 3rd AnnualAwardof MuslimahBeauty, saat konfercnsipers di PlazaBrokM, Jakar+a seratan,Jwnat(2g16?013)raru. Rofi mommbaf{
akhlr4raajarg ini juga difnrapkanbisa bermanfaatuntukmergembalikancifa hijab dan,cifa lslamsepertiyarg sehanrsD€,"katanF. Ajary ini bisa diikutiolehperemBuanbensia tg -27 tahunyrangsdah berfbab, dan bisa mengaji'"Karenairdadalahpemilihanrole modelmus$mah, maka kontestandiharuskanbisa
Aillrat|a|nh preigunFn! r(Gt.000.txt0
Klik disinil l$ih dsini untdr memenanglrr:
RF.5,000-000vouchrr lfi tp.rf mfi
POIN=lladiah M$lai dart log ln. biktn thr€ad.cr€at*& rlorepoll, dg. Yuk,Gabungdi Kompas Forum
v I
nwu+
MqrgerbdikryrGita fuenpu*r B€rjibe- Kcryas.cun Ferde mengaji.Namunini bukanbertujuanunhrkmelihatsiapa yarq palirq jago mengaji,trapipalirg dahm ket{dtpan tidak mengertiajaranagamasehinggabisa merqimplementiasikannya .;n-::asFemare sehari-hari,sekaligusdi lirgkurganrrya,"kata Rofi. 3,579 p€optefl(e Korpas Fetr€le.
Para kontestanjuga diharapkanmemilikikepekaansosialtirggi, talentadi atas rata*ata,dan secaraonline memerruhisyarat35 (Smart,Soleha,dan Stylish).Sejak dibukapendaftarannya pada tanggal'10Juni 2013 lalu,sudahada 200-anremaiaputripng. merdaftar.Hebatnya, gaurq pemilihandutamslimah )€rq digelarlTdoresiaini juga diikdi olehbeberapanegaril sepertiFan,Maroko,Amerika,Bangladesh,dan Turki. Setelahtahappendafraranonline,akan dipilih 100 semifinafis,Di tahaplanlutanini peserta waJibmenglrimkanvldeo dokumenterberdurasitiga menit.Video yarg berisitentangaktiVtas sehari-tpridan kemampuanmerqaji ini laludiunggahke Youtube.Video akandiputarsaat acara nontonbarengvideoTop 100 yangakandigelar31 Juli merdatang. Dari tahapini, pesertiaakandisaringmenjadi20 finalis,dan wajib merqikufikarantinaselama satuminggu(11-18September2013)untukmemperebuilran posisiWorldMuslimah2013. "Proseskarantinaakandilakukandua kali, yraihrkarantinaspiritualdi manamerekaakan diajarkanmenghafalAl Qur'andan karantinakesehatan,bisnis,dan ekonomisyariah," Jelasnp, Juarapertamanantiakan mendapatkanhadiahberupaperjalananumrah,uangtunai,serta pe{alananuntukmengamatikehidupanmuslimahdi Eropa,dan merdapat kehormatanuntuk membukapameranlukisandi hdia. Runnerup keduaakanmendapatkanhadiahuang tunaf, umrah,daneducatlonaltrlp ke Tu*i, sementararunnerup ketigamendapatkanhadiah umrah,uangtunal,danJugaperjalananke BruneiDarussalam. Ninaseptiani,pemenangwodd Muslimah2012,mergungkapkanada barqak manfaatyrang didapafl
:__lgjl
rwest 2r2
TERXAIT: . . . . .
Pemotetan OutaA*Jslimahdi A&dinahUndangFerhatan )tut" lkutXompetisi S{rte}*rslima}r S€donis} Rsmitrya P€mofet3n Dula l*rslimah di l&dinah Fersmpuar} lrrb Terpafla ilbftrst&rEana fi*rrtim &rdo*e*ia Kontes Wartd ll*.r8limahTak Lagi Slara&as UkuranTubuh
Ada 3 Komenlar untuk Artikellni.
3komentatorf R ffi zjlfikd sn
Tanggapi Komntar
Mlnggu,30 Junl2013| 0?:42WB
Laporkah Korenla
3angat setulu aiang ini utk mencarl rote model lang lslami
Jas aprogram mefw6b.com
Tilggapi Kmntar
sablu, 29 Juni 2913 | 13:06r/$A
Laporkan Korreda.
wanits wanita bedjlbab, sangatlepat bergerak di bisnis usaha onlin€...
, tryP0okl$jlr&reh
tl
1
17W?014
- Kmpre.crn Fande Wsld MrrsllndrAl€nMertiadDda l(ernarusiaan r+;i
i:i
+: -, ;i:*. -3Jljti-jj --:t: f. ,::*1L .ji ::i;-!+i' 5 :!_n-ij;:ji:f-+1 !i:-!i i_.l,r :lg-;
i:f
"r:
::
i"i
:Yl
RSJiwaBengkulu 200Tempat Siapkan untukCalegGagal simakinfonyadi regional.kompas.com llom ,/World MJsturEh/
Kembalike kdexTooik Pilihan
WorldMuslirnahAkan M e n j a d i i l u t a K e m a n L i s l f t a n lGnis,I Agustus 2013| 11i09liB i ! I peopl€lk€ thb, Both€fhst of yourfrlsnds.
' Dbaoa:512
''
KonEntar:1
share:!l B :{.1 . -. I
KoA4 PSffVORLDMUSLII"'IAH wodd MuCiE ah 201 3 bukoil skedrr dula facrion, tapi iuga bergcrak uhtuk gurakan rcDan!sadn.
KoMPAS.com- Memasukigelarannya di tahunketiga,world Muslimahmenambahlagi peranbuatpemenangyangbakalterpilih,yaknisebagaidutakemanusiaan.Iniberanjakdari kondisimemprihatinkan yangdialamiperempuan, baik di dalammaupundi luarnegeri. Jika kontesperempuancantiksejagadmengusungpenilaian38 (braln, beauty,behaviouf), maka world Muslimahpunyakriteria3s, yaknisoleha,smaft, dan stytish.Disampirq itu, juga mestidibarengidengankepedulianyangtinggiterhadaporanglain. kepribadlannya Eka Shan!, CEO dan pendiriWorldMuslimah,menutu*anbahwatahunini menjaditantangan besar buatyangterpilihsebagaipemenangkarenaadaperandan misi sosialyang diembannya. .Wodd
Muslimah2013 akan menjadidutakemanusiaan,bukansekadardutafashionsaja. Jadiiugabergerakuntukgerakankemanusiaan," ujarEka,dalamperesmianperdirian lembagasosialWorldMuslimahFoundation,di MuseumNasional,Jakarta,Rabu(31/Z/2013) lalu. DisampaikanEka,ada limamisisosialyarg akandiembanolehpemenangworld Mrslimah 2013. Di antaranyaberperanaktif membantumwlimah laindalamkemudahanmemperoleh aksespendidikan,membantumerekayangmengungsidan terfantar,sertamembantu muslimahberpotensibesartetiapitidak punp kesempatan, FinalpemilihanWorldMuslimah2013 akanberlarqsung18 Septembermerdatang.Saat ini telahterpilih100 semifinalisdari delapannegara,yaknidari hdonesia,Malapia, Brunei
liVald Muslindr Algl M€riecfDr.fra Kensusiaan- lGnpc.corn Fervde Danrssalam,Afglur$stan,Bargladesh,han,Nigeria,danAmerikaSerikat Merekadisarirg dari 551 perempuanyangikr.iadisiPada perterqatunAgustr,smendatarg,para semif nalisakandisaringlagi menjadi20 fnalis png akan menJalani karantinadan berbagairnacampebtihandad 10-18Septsmber2013. Tahm lalu,NinaSeptianiterpilihsebagiapemenang.SedangkanDiks Resq/anirnemenargi gelaranpertamapada 2A11. Meski sudahberJalan liga tahun,lembagaWoddMuslimahFundationbaru diluncu*an kemarin(Rabu,31ffl2g1g).Lembagaini didukurgbeberapapen:sahaandan lembagasosial, di aniaranyra Aksi CepatTanggap,Globalblamic Philanthropy, GlobalWAQF Fourdalion, lrenaCentre,Wardahcosmetlc,danBank CMB Niaga. SiMe D Husman,DewanPembinaWodd MuslimahFoundationmenuturkan, WorldMuslimah stdah dirin$ssejak2011 dengantuJuanmenemukanfigurmuslimahberbakatdan berprestasi. nDansudahsewajamp peremprcn muslimjuga berperansebagaiagen perubahanuntuk lirgkurgan sekltiarnya," tambahdia. syuhelmaidisyukur,senior Vice PrasidentACT merqatakanwM tidak lagi fokuspada perempuan)€ng cantikdan solehatapi juga aktif dalamkegiatansosial."Jumlahmuslimah saat ini mulaibertumbuhdan banyak,sehinggaajangwM bisa jadi pintuuntukberbuatlebih banyaklagl unfukmuslimahdi berbagaidwda,"ujamya. Dalamkesempatanitu hrut diputarvideoprofilsejurnlahsernifinalis,)iangmenggambarkan akflvilasseharl.harldan prestasiyangsudahdiraih.Salahsatudl antaranya,Adiyah Sani Nasution.Denganmemakaijilbab,perempuanberusia23 tahundari SumateraUtaraini menampilkanrekamjeJaklargkah prestasidan kemampuannya membacaAlquran Menyaksikanvideo profl sejumlahpesertameyakinkanbatrwaperempuandenganjilbabnya Jugaberperanaktif {dak han}aunfirkdirinya,tapijuga lingkungansekitar. P.ndlr:Rahman
lndfa
Elltor :F€licitec Harmandini
, '.., iilf,*i [ l*?tt ,,?lj i{"i.,ilJ TEIS(AIT: r . . . .
Pemenang "\llbtld i*rslimah Beautf Berblak ke tibkkah Yi*; fu)ttfumpsfui Duts iArEfmeh S€doni?t Parempuan ArabTerpans llelihat tsussrs t/tJslim hdonssis XonEs Lit/ortdtAittimdh TstsLa{FSlarakEn ukuran Tr*u'| Kisah Perempuan leng lngin ltbmhjka Burqa-np
Ada { Komentar UntukArtikellni.
f kornentstor fi
.
Boonanee
Tanggapi Kmfitar
$ablu,22 F6bru6d2014 | 21:84B4B
Laporkan
K{rentar
udah cangk,berjlwasoElaltagi..s6lamatduniaakhlratamin
1
KirlmKomentarAnda hntaoadapatrFngLhtenkgrBntart€rl6&anftdyang dteyangksn. bl komntarhdffi nFrupakan pardansan, pondapatataupunkebtskalrKoft,tAs.conrdan,eporuhny" nEnjadital€gungjgwsb p€ngbin
. t* t. ,1 tSta
login
register
3,S7Sp€oph $c Konp'as FenEle.
r
Firdls lAlbrldMlslindr SegeraMau*i Babakl'{rmtna- Forpas.csn Fende
BHN14 ;r:-r ' _ I
fflws,*"*.-**** *r s+'-d&+F!t d4 -Be #
4#'1F1B#:{* + ri r*ix + He'
!: !' *t
Kembafi ke hdexTopik Pilihan
W c r l d M u s l i m a h2 0 1 3 Finrliq
\A/nrtd I\I r1cliry:h
Qenprr
ItI:rcrrlsi Rehelr
l(arantina Mnggu, 1 S€ptef,ber2013 | 21:45 U/B r i| r
326 p6opb ||{€lhh. Be lhs thet of your friends.
.Obaca:95{4''r
Kongntar:5
s t r a r e : [ $ l s + ]: . r l
=TemBehnw gFQ ?0finelio rqhgn inimemhssiFka shlnrv,lsunderden [Hil$$$.gnm Wnrfd ldsplimah Fesndaiipn mercsa aancei sembirq" Fecaimane tgif, r"tr"niniUenyaf [iseiimch daribebsrape nasarc ikuibenqartiaipaei, Tebpur$a its;hahken ahtivrs jssa hdssiim €HsFe.kHF cirenaidan enscpta keisarea kesslbsan : :adayansemhilhasian; Eanncte Felah eqgpye Fahiair{ Aga\iilrwh hin!FunsilnHdiBolkishdsri Brurei.
SetelahmemiliheefgslisnF beberapavvaktu lalu,ajang3rdAnnualof world Muslimah (AWM)kinisudahmemasukimasakarantina, yarEakanberlargsurgpada 11-17september 2013di Jakar+a dan Ciater. Karantinaakandiikutioleh ke-20finalisyangberasaldari berbagainegaraselainIndonesia, antaralainAmerika,Nigeria,Brurei Darussalam,ban,dan lainnya.untuk memudahkan pesertaasirg dalamberkomunikasi,semuabahasapengantardalamkarantinaini akan merqgunakanbahasahggris. Apa saja yangakandiajarkandi masa karantinaini? Eka mergungkapkanbalnvakurikulum karantinatahunini sedikitberbedadengantahunsebefumnya. "Tahunini kurikdumnyra lebih matangdan lebihagikatif,' katarqna, setelahacara silahhrahimdan sosialisasiAWM di Plaza Blok M, Jakarta$elatan, siabtu(j1 t&t2013) latu.
i.,l
.,A
13ffi11
Firdis tAbrf*MrdtmahsegeraM*dd Be*Kssftn-
f$nB*.slrFesd*
Kernatnngankonoepkarardinaid bdilat dEhm baragsrn mabd irlkdtowprg ditndrkan. Arbra hirl bebitr A Aran dengianrnr.d*L sltarlng sessian, beral
L'i.r €8'1
I rw".t i3al: EilF
TR(A'f: r r . . .
Yqt. n(Utxomp€dsl Dub lArslimah Sedunial l$rrbs YIW l,lrs$rnch Tak tryi Spr-den Ulcraq Trd'*l lt$orH '*rFunrsfi l*arr tibniEdl O$le ,b$tarfitsie'r} t\aFa bdatser$ XV$kl til.r*&aS Wj$llg 1rrlSi€.20 Rrralis tffdrld f*islim€fi 2Of 3
Ade 5 Konlnlff
thtukArllkd hi.
fkonrlrreror f tig,ill
hi
bpol(fdd farbr,| 8s.n6s 2013I I t{O VfiE
9Pqw trpclfirFanrr|b
{Ilhsayeldrak{ mbt $|odd,.}dmf rdafr marukrua€tsn..
agstnsbroris
TlqgqYF
fai$n,I 3.paf$.r10131 l6..OtWts
LdPoisr fn!fiHtrf
gfraf {*Bg8(tss6r4eseporf inl gs t8eil, msta go&or{ierrr}Bin€ncd€ di m€& fig|gtrina d€n $rEt$sce{|r p€dageng mbr s,wld ig dag€ilgsrrrF |sris marb . t€alhan ildrh* q6me i$i, s)ir$q dcng*t danbihd{d*{afi bag*r.r #ft nredsh rutin msr€&e
LoSg hnoff
TIPSP
S$rin.2 Saf*inb..!013 | 0E:10ltrF
f.€pofl(*r l(dtaniaa
JuffRieS
T*Hg|epitfud€rds,
soni*,rrirry4oiiCoiiic!:saiio* :'AAg ner,tsn r+€*S i*rla ;*a:, $i#iia?$)Eid#tiiita$frei;lon F r,a'.S;giu
BT$
**i-isit*,
tr !
{
l{*ffiEfrE}*fli $*. a *epllar**.i* i or:ibiit* t*c,E€P$e u$E8tu l@lst*rrane
!sffi6*iiffi
_"ryry
EI
,{ LlbrldMusllfl*r kBin BemkKad{€r Sdelp - l(orpm.csn Fenda
BHN14 ::
_t';ri:
ffiE *i *.-: cf€.&A11i4t d+*S .f't 5s #r? $*+11*: :i*.re.". ftSf"!' 'Ha:& .i ':,
jr.
i!
+4.
ai- +Ft*
i:-
POIN=Hadiah Mulaidari log in, bikinthread,create& vote poll,dll. Yuk,Gabungdi Kompas Forum Fbm/World M$fftr8h /
W o r l d M u s l i m a l rI n q i n B e n t u k K a r a k t e rS C I l e h a Sabtu,21Septer$er2013| 07:25!ryts
lDbaca:2376
share:fifff
:'KonBntar: 1
9+:
I
IAN MOZES Obabiyi Ai$ah Ajibola ll€nan) dan N,gena. beretspres etetah drnobat€n sbagai
::f',:;;#]]:;;::.;:.|]:|.S3'L]:1i'"!!!4da.Hat,x|8!ei2'|i3J',fL'"L''1|!,]il.]:jI
Kompas.com-world MuslimahFoundation, penyrelenggara ajangworld Muslimah2013 berharapakanadalebihbanyaklagiwaniiadi duniayangmemilikikaraktersoleha. Karenaitu para finalisdan pemenangajangbagi wanitamuslimahberprestiasiitu diharapkanbisa menjadiagenperubahan bagisekiiamya. Hal itu disampaikanEka shanty,Founderdan cEo world MuslimahFoundationsaat berkunjung ke kantorKompas.com di Jakarta,20lgl13."Masihbanyaktantangan yang dihadaplolehmuslimahdi dunia.Kareruituworld Muslimahinginmengangkat citra muslimah,"katanya. Eka menjelaskan, karaktersolehaylangdiharapkandimilikiparafinalissebenanryia adalah karakteridealseiiapperempuan, apa punagaman!€. 'Kami befiarap
setiapraranita memilikisifat pardai bersyr*urdan ikfrlas,memilikisikap manajemenyangbaik karenaia adalahibu dan pengaturnrmah,mudahdicintaidan mencintai,sertategardan kuat,"katanya.
DalamkarantinaWorldMuslimahbeberapawaktulalu,setiapfinalisdiberi pengetahuanakan kesetiaraan genderdalamperspektiflslam."Tidakbenarkalauwardtaitu unrga kelasdua. Justruwanitaitu adalahwargaregara utama,nkatanya. AjangWor{dMtislimah,lanjutEka,kini memilikiperanlebihtajamuntukmeny.rarakan kepada
POtN=Hadiah M$lai dari log rn, bikin thread. creak & vote poll, dll. Yulc Gabung di Kompas Forum
{ I
lr&rld Muslindr InginB€rn* Ktrdcor Sdofh - lfurrc.csn Fende
BBEN14
duniakeindatnnblam dan wanitamuslimah."Secaraumumkarakterlarg irgin ditor{olkan adalahsoleha,smart,dan stylish.
EKompasFemale Lewatajangini duniabisa melihatbalwa menjadimuslimahbukanberartihan:sterkucildan diiauhkandari dunia.Jwfu merekabisa menjadiagen perubahanbagi lirgkurEannya. QbabiyiAishahAjiboladari Nigeriayarq tahunini menyardarggelarWorldMuslimah diarggap memilikipot€nsiuntukmenjadimuslimahparutantersebut.
ro
3,480 peopb f*e Kotrpas FerrBle.
Fe€bo{*(
Bid
plqF
MenunrtEka, untukmenlampaikanmisi mergangkatcitra muslimahitu,Qbabiyiakan melakukanpe{alananke beberapatempatdi duniauntukmenjadimotivator,termasukke beberapapesanfen. Tahundepanajangworld Muslimahakandiselenggarakan di BruneiDarusallamdengan targetp€sertadari 60 negara. Edllor:LusiaKus Atna
". i,_lgjl
rweet 260 ,,.i i.,,
TEH(AIT: ' . .
Finalis V\bdd A/trslimah: Cedta Asha gari Nigtria KmlBElan l{i€sdalCBnangt 4esg Wortd }i}$fln.ah B€e}U Juara Worfd lt*js$mah 20i3, &abitt 7 ak lhrasa BertJeda
Ada 1 Komentar thtuk Artikellni.
1 komentator fr
KlrlmKomentarAnda Maca dspat nBf,ghin*sn komsntrart6d(ait artfl(d yang dltayangkan. f8i kofEntar bukan mfuDakan Dildanoil .
pondapat 6t6upun kebla**onrorTfroT"ffiinv"
'#{..,. : .
login
{jJ"
register
rmnJadltenggung Jawab pongkim Brbaca
dapal r'rllaporl(an kotrEnlar jika dianggap tidak etb, ka86r, b€rbi ffinah, atau b€ftau SARA. KOi/pAS.com akarl fFnkrbang 66tiap laporan yang nusuk dan dapat trerutusl€n untuk tsl,ap n€nayangkan atau rFnghapu€ kofirn|lar torsebtjt. KoiiFAs.combeftek
untuk |I€trb€rl porhgatan dan atau rBnutup ak6cs bagi p€ntraca yang nFhfEgar ketentuatr ini.
F.* I\
olah Raga
Ekonomi
Female
Indeks Berita
tr/
Naslonal
Salns
V
Bola
Travel
lndeks Headines
Regional
Edukasi
Tekno
Properta
lndeks Berita Pilihan
6 Kompasxarier,com
Megapolltan
Infograffs
Entertalnmant
Foto
Indeks Topik Pilihan
s scoop
Interna3lonal
Surat Pembaca
Otomotif
Video
Ind€ks Terpopuler
d urbanesia
Heafth
Forum
lnd€ks Terkomentari
ti
IIONPAS.CffN
About -
Policy - pedomanMediasrber- career - contactus - siteMap copyright @ 200s 2ol 4 Fr. Kompas cyber Media (Kompascramedia Digital Group). All RighrsReserved, ?
{
S Gr"."r"
l.lews
Advenke'
*
Kompasiana
""k""".