KEPEMIMPINAN PEREMPUAN dalam GEREJA (Suatu Tinjauan Sosio-Teologis terhadap Kepemimpinan Perempuan dalam Gereja di Gereja Masehi Injili di Timor)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Sains Ilmu Teologi (S.Si-Teol)
FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012
Dengan ini penulis menyatakan bahwa: Skripsi ini merupakan karya asli oleh penulis dan Studi terhadap karya-karya Penad yang telah dipublikasikan seperti yang telah diajukan dan disebutkan dalam teks
NAMA
: YULITA ALEXANDRA NAYOAN
Tanda Tangan :
!
" #
#
$ %
& ' (
& !
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ada banyak peristiwa yang penulis alami dalam menyelesaikan skripsi ini. Senyuman, tawa dan bahagia tetapi tidak jarang pula terselip airmata, gerutu, jengkel, benci dan stress berjalan beriringan. Semuanya itu membuat penulis semakin menyadari bahwa betapa besar cinta dan kasih dari Tuhan Yesus yang dinyatakan melalui peristiwa-peristiwa yang tidak pernah diduga dan diperkirakan sebelumnya. Seorang filsuf termasyur dari Jerman, Feurbach mengatakan bahwa “aku ada oleh karena orang lain disekitarku” dan beranjak dari penyataan itu pula, maka penulis menyadari bahwa kedewasaan ketika menjalani hidup di Fakultas Teologi serta kehidupan pergaulan sehari-hari adalah hal utama dalam penyelesaian skripsi ini. Semuanya itu tidak bisa terlaksana jika tanpa adanya kehadiran, dukungan, interaksi, canda tawa, tangis, dan terutama doa dari orang lain. Hal itu juga berarti bahwa eksistensi penulis tidak terlepas dari kehadiran orang-orang yang luar biasa dalam kehidupan penulis. Dengan pemahaman tersebut, maka dalam kesempatan yang berbagahagia ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada lembaga maupun personal yang turut mensukseskan keberlangsungan hidup bermahasiswa di Fakultas Teologi khususnya dalam penyelesaian skripsi ini. Mereka tersebut adalah: 1. Tuhan Yesus Kristus yang adalah Allah dan penolong bagi penulis. Tempat dimana segala bentuk kata-kata penulis katakan, tempat dimana penulis menumpahkan segala isi hati ketika yang lainnya tak mampu lagi untuk mendengar. Trimakasih untuk keajaiban-keajaiban yang Engkau berikan dalam kehidupan penulis. Takkan mampu penulis membalas segala berkat dan rahmat yang Engkau berikan, hanyalah kesediaan diri untuk dipakai sebagai alat-Mu yang mampu penulis berikan. Ini aku utuslah aku.
2. Ibu Dien dan pak Toby sebagai pembimbing yang senantiasa tekun dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. Kritikan-kritikan yang diberikan selama masa penulisan membuat skripsi ini menjadi tajam dan bermanfaat, khususnya bagi kepemimpinan perempuan di GMIT. Terimakasih untuk setiap bimbingan dan arahan yang telah diberikan, Tuhan Yesus yang adalah sumber segala rahmat memberkati ibu Dien dan bapa Toby sekeluarga. 3. Ibu Retno sebagai penguji skripsi, terimakasih untuk pertanyaan-pertanyaan, sumbangan pemikiran dan segala masukan yang sangat membangun demi penulisan skripsi yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati ibu Retno dan keluarga senantiasa. 4. Seluruh dosen-dosen Fakultas Teologi yang aku cintai dan kasihi. Pdt. Dr. Retnowati, M.Si (Dekan), Pdt. Yusak Setiawan (Kaprogdi), Pdt. John Titaley, Pdt. Dien Sumiyatiningsih, Pdt. Henderika Wattimena, Pdt. Izak Lattu, Pdt. Daniel Nuhamara, Pdt. Jacob Daan Engel, Pdt Mariska Lauterboom, Pdt. Thobias Messakh, Pdt. Irene Ludji, Pdt. Drie Brotosudarmo, Bapak David Samiyono, Bapak Basuki Djati Utomo, Bapak Totok, Ibu Ira Mangililo Pdt Eben Nuban Timo Pdt Flip Litaay. Terimahkasih atas ilmu dan pengorbanan yang diberikan bagi setiap mahasiswa untuk memberikan bekal yang terbaik dalam mempersiapkan diri menjadi calon pelayan Tuhan dan pekerja gereja. Tuhan Yesus memberkati segala dedikasi dan pelayanan Bapak dan Ibu dosen. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Bu Budi yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama perkuliaan. 5. Majelis sinode GMIT dan KWJ Kota Kupang yang telah bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk mendapatkan data bagi penyelesaian skripsi ini. 6. Majelis sinode GKJ Salatiga yang telah menerima penulis melaksanakan PPL I-V, serta majelis sinode GMIM Jordan Lewet yang telah menerima penulis melaksanakan PPL VI. Terimakasih untuk segala bentuk dukungan yang telah
diberikan selama penulis melaksanakan praktek lapangan guna menimba ilmu demi pembelajaran bagi pelayanan penulis 7. Mama dan Bapa yang adalah orangtua paling luar biasa bagi penulis. Terimakasih mama bapa untuk segala yang telah diberikan. Mungkin nona belum menjadi anak yang berbakti kepada mama bapa, tapi nona janji akan selalu berusaha untuk jadi anak yang bisa membanggakan mama bapa. Terimakasih untuk cinta kasih yang tidak pernah terbatas, dan dari mama bapa nona belajar pelayanan yang sesungguhnya. 8. Saudara yang paling baik yang nona miliki, bu Tery, bu Yoky, (alm) kakak Yunce. Terimakasih untuk segala bentuk bantuan dalam kehidupan perkuliahan nona, maaf kalau ada kesalahan yang secara sengaja maupun tidak sengaja nona lakukan. Terimakasih Karen sudah menjadi kakak yang baik untuk nona, dan terimakasih atas perlindungan untuk seorang adik bagi nona. Pertalian darah ini yang akan terus mengikat kita seberapapun kita terpisah jarak dan waktu, namun kasih sayang tulus akan terus mengalir satu dengan yang lain. (Alm) kakak Yunce yang adalah malaikat tujuh hari termanis. Terimakasih kakak karena sudah pernah hadir dalam keluarga ini, dengan kehadiranmu nona jadi bersyukur bahwa nona pernah memiliki seorang saudara perempuan. Tunggulah kami disana, karena saat tugas kami disini telah selesai kita akan bertemu kembali dalam rumah Bapa yang kekal. 9. Seluruh keluarga besar Nayoan, Naiola, Naisanu, Kesar, Mone, Ledoh, Rumemper, Ow, Sumarno, yang berada di seluruh Indonesia dan yang ada di luar negeri. Terimakasih untuk segala bentuk dukungan yang telah di berikan. Doa yang tulus yang mampu Lita kasih untuk basodara semua. Tuhan Yesus kiranya memberkati dan menyatukan kita semua dalam kasih persaudaraan yang tulus. 10. Kawan-kawan Teologi 2006 a.k.a GOLD GENERATION dimana-mana. Terimakasih untuk kebersamaan yang telah diberikan. Suka duka tawa airmata sudah kita lalui bersama. Jika tua nanti kita telah hidup masing-
masing ingatlah bahwa kalian pernah punya saudara bernama Lita Imoet. Tuhan Yesus berkati. 11. Untuk Himmel belle, Eszhu, Echa, Herty, Veltry, Juni, Irma dan Febry. Susah yah jadi perempuan, ada aja yang bisa membuat kita tersinggung satu sama lain. Tapi terimakasih Tuhan karena ikatan saudara ini yang akhirnya mampu untuk menembus hati yang keras untuk memaafkan dan jiwa yang sulit untuk tersenyum. Maaf kalau usiL belum bisa menjadi kakak yang baik, tapi ketahuiah kasih sayang ini takkan pernah habis untuk kalian. 12. Untuk sepupu-sepupu Rene, bu Riky, Pinky, Icha, Nona Mone, Lodia, Ivan, Elsa, Yohan. Terimakasih untuk masa-masa yang telah dilalui dari kanakkanak hingga dewasa. Semua pengalaman yang sudah kita lalui bersama akan Lita simpan sebagai kenangan yang paling indah yang pernah Lita jalani. 13. Untuk keluarga besar MARKURY Salatiga, persaudaraan ditanah rantau ini akan terus Lita ingat sampai kapanpun. Terimakasih untuk kebersamaan ini, terimakasi untuk penjagaan kepada Lita selama ditanah rantau. Tuhan Yesus kiranya memberkati saudara/i semua dalam setiap langkah kehidupan yang sedang dan akan diambil. 14. Bapa Eben Nuban Timo. Terimakasih bapa karena sudah membantu Lita dalam banyak hal. Satu kaimat yang tidak akan pernah Lita lupakan dari bapa untuk Lita “ketika kita mau melakukan apa yang orang lain tidak mau lakukan, maka kita akan mendapatkan apa yang orang lain tidak dapatkan.” Terimakasih bapa hanya doa tulus yang bisa Lita berikan kepada bapa dan keluarga. 15. Untuk pasukan Cindelaras dan sekitarnya Dyan Djani, Isto, Vyra, Aky, Don, Lian Ukat, Nesa kecil, Shean kecil, terimakasih untuk kebahagiaan yang sudah diberikan. Jangan lupa kontak-kontak yah kalau mau kumpul-kumpul lagi, karena dimanapun itu Lita pasti pergi. Tuhan Yesus berkati.
16. Untuk staf Majelis Sinode GMIT: Jack, kk Doni, kk Erwin, dan om Alex. Terimakasih banyak untuk bantuan selama Lita menulis skripsi. Maaf jika Lita merepotkan. Tuhan Yesus berkati pelayanannya. 17. Untuk keluarga besar IKMASTI Salatiga, terimakasih untuk penerimaan secara terbuka kepada Lita. Maaf kalau Lita punya salah, Tuhan Yesus berkati persaudaraan ini. 18. Untuk keluarga besar Zero Six di Salatiga, kalian adalah saudara yang paling berharga dalam keidupan Lita. Terimakasih untuk semua yang telah dilalui. Suka duka semuanya bercampur menjadi satu. Terimakasih basudara semua Tuhan Yesus berkati. Jangan bosan-bosan untuk mengelilingi Jawa Tengah ya. 19. Untuk kawan-kawan di Lewet: engku.Wanly, Pingkan, Uli, Deby, Oliph, Angel, Nancy, Ecke, Vendra, Novi, Sandy, Fly. Terimakasih karena telah menjadi saudara Lita selama praktek. Tidak ada yang bisa Lita berikan kecuali doa tulus agar kalian semua mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan masing-masing. Tuhan Yesus berkati. 20. Almamaterku UKSW sebagai tempatku menimbah ilmu dan mengecap berbagai kesempatan untuk belajar. 21. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu, yang juga telah ikut menmbantu dan mendukung dan mendoakan penulis menjalani studi.
Kalian semua adalah orang-orang terkasih yang diberikan Tuhan untuk hadir dalam hidupku. Meninggalkan jejak dan memberi warna hitam putih bahkan abu-abu sekalipun. Terimahkasih telah turut mendewasakan dan membuat diriku lebih mengerti hidup. Aku bersyukur pada Tuhan karena besar kasih-Nya padaku dan pada orang-orang yang aku kasihi. Allah pemberi kehidupan dan sumber segala berkat akan membelas segala kebaikan kalian semua.
Salatiga, 12 September 2012
Yulita Alexandra Nayoan
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………….…….. i HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………........ ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………….………........ iii PERNYATAAN KEASLIAN …...………………………………….………. iv HALAMAN MOTTO .……………………………………………. ………… v HALAMAN PERSEMBAHAN ………. ………………………………….... vi KATA PENGANTAR ……………………………………………………..... vii DAFTAR ISI ……………………………………………………………….... xiii SARIPATI ……………………………………………………..…………….. xviii BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH …………………..…………….. 1 B. RUMUSAN MASALAH …………………..………..………………
6
C. TUJUAN PENELITIAN ……………………………..………...……
7
D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………. 7 E. METODOLOGI PENELITIAN ……….………………..……...……
8
F. SISTEMATIKA PENULISAN ……………………………………… 11 BAB II : LANDASAN TEORITIS A. KEPEMIMPINAN KRISTEN ……………………………………….. 13 B. GEREJA dan JENDER ……………..……….…....………...………. 16 1.
Gereja dan Kesetaraan Jender …………………………………. 16 1.1.Gereja ……………………………………..……………… 16 1.2.Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan dalam Alkitab ….. 24
2.
Teori Jender dan Ketidakadilan Jender ………………………... 30 2.1.Teori Jender ………………………………………………. 30 2.2.Ketidakadilan Jender ……………………………………… 35
C. PATRIARKHI ....................................................................................... 45 D. JENDER DALAM BUDAYA ORANG TIMOR ………………………... 48 1.Pengertian Kebudayaan ............................................................. 48 2.Jender dalam Budaya Timor ....................................................... 50 BAB III : DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM TENTANG WILAYAH PROFINSI NUSA TENGGARA TIMUR ………...................................................................... 53 1. Keadaan Geografis ………………………………................................. 53 2. Keadaan Sosial Budaya ………………………………………….......... 54 3. Keagamaan ……………………………………………………………. 57 B. GAMBARAN TENGTANG GMIT ……………………………………… 58 1. Sejarah GMIT ………………………………………………………… 58 2. Struktur Dasar GMIT ………………………………………………… 60 3. Visi dan Misi GMIT ………………………………………………….. 61 4. Program Kerja GMIT …………………………………………………. 63 C. DESKRIPSI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAJELIS SINODE GMIT BELUM PERNAH MEMILIKI PEMIMPIN/KETUA SINODE PEREMPUAN …………………………… 73 1. Pengaruh Doktrin Gereja yang Mengunggulkan Laki-Laki ………… 73 2. Masih Kuatnya Budaya Patriarkhi dalam Kehidupan Jemaat ……..... 75 3. Pendidikan …………………………………………………………... 79 4. Pengaruh Pandangan Stereotipi terhadap Laki-laki dan Perempuan ... 81 BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAJELIS SINODE GMIT BELUM PERNAH MEMILIKI PEMIMPIN/KETUA SINODE PEREMPUAN .... 84 1. Pengaruh Doktrin Gereja yang Mengunggulkan Laki-Laki ………… 85
2. Masih Kuatnya Budaya Patriarkhi dalam Kehidupan Jemaat ………. 89 3. Pendidikan …………………………………………………………... 92 4. Pengaruh Pandangan Stereotipi terhadap Laki-laki dan Perempuan ... 94
BAB V : REFLEKSI TEOLOGIS Refleksi Teologis …………………………………………………………………. 103 BAB VI : PENUTUP 1. KESIMPULAN …………………………………………………………… 110 2. SARAN …………………………………………………………………… 111 a.
GMIT ………………………………………………………………… 111
b.
Masyarakat NTT .................................................................................. 112
c.
Fakultas ……………………………………………………………… 113
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 114 LAMPIRAN A. Foto-foto ………………………………………………………………. 127 Para Ketua Sinode GMIT yang adalah laki-laki…………………………... 127 Para Pendeta perempuan GMIT yang memiliki pendidikan S2 ………….. 128 Rapat Majelis Sinode yang dihadiri oleh Pendeta perempuan GMIT ……. 129 Perempuan GMIT yang bertugas di dapur ……………………………....... 130 Ketiga calon Ketua Sinode GMIT periode 2011-2015 ……………….…... 130 B.Filed Notes …………………………………………………………… 131 1. Hasil Wawancara dengan Pendeta YN ………………………………... 131 2. Hasil Wawancara dengan Pendeta ML ……………………………….. .133 3. Hasil Wawancaraa dengan ibu SDH …………………………………... 135
4. Hasil Wawancara dengan Pendeta BNL ………………………………. 136 5. Hasil Wawancara FGD dengan Pendeta BL, Pendeta ML, dan Pendeta YN ……………………………………………………………………………. 138 6. Hasil Wawancara FGD dengan sodara IM, sodara SRP, dan sodara AS ……………………………………………………………………………. 139 Struktur GMIT …………………………………………………………………. 140
SARIPATI Masalah bias jender merupakan masalah yang terjadi di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Pendeta perempuan mengalami berbagai kendala untuk menempati jabatan tertinggi di tingkat Sinodal GMIT. Peluang Pendeta perempuan untuk menduduki jabatan tertinggi di tingkat Sinodal GMIT sangat kecil karena dimarginalisasikan dalam bias jender. Karena tersubordinasi dalam bias jender, maka Pendeta perempuan GMIT masih banyak yang enggan berkompetisi dengan Pendeta laki-laki untuk menduduki jabatan tertinggi di tingkat Sinodal. Dengan latar belakang masalah di atas, penulis mengambil judul “Kepemimpinan Perempuan dalam Gereja,” dengan rumusan masalah yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga Pendeta perempuan GMIT belum bisa menduduki jabatan tertinggi sebagai ketua sinode di GMIT. Dalam rangka mencari jawaban terhadap pertanyaan tersebut, maka dilakukan suatu penelitian dengan pendekatan kualitatif dan disertai dengan teknik wawancara, observasi, serta FGD (Focus Group Discussion) di kota Kupang khususnya di Sinode GMIT, Tokoh Perempuan dan warga jemaat. Adapun teori yang digunakan penulis dalam menganalisa hasil penelitian menemukan suatu kesimpulan atas persoalan yang diteliti ialah teori mengenai Jender dan Gereja, teori patriarki, serta budaya Timor yang di dalamnya memuat tentang jender orang Timor. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan adanya empat faktor yang melatar belakanginya, yaitu pengaruh doktrin Gereja yang mengunggulkan laki-laki, masih kuatnya budaya patriarki dalam kehidupan jemaat, pendidikan, serta pengaruh pandangan stereotipi terhadap laki-laki dan perempuan. Dalam kenyataannya, perempuan dan laki-laki merupakan manusia yang diciptakan dengan harkat, martabat dan kedudukan yang sama. Namun, dengan pengaruh budaya patriakat yang berkembang di masyarakat, perempuan selalu ditempatkan pada kedudukan dan posisi di bawah laki-laki. Mereka selalu dianggap sebagai manusia kelas dua yang tidak memiliki tempat dalam masyarakat. Laki-laki selalu diberikan tempat yang lebih terhormat dibandingkan dengan perempuan. Oleh sebab itu, terdapat perbagian kerja atau peran antara laki-laki dan perempuan yang dinilai lebih didomnasi oleh laki-laki. Perempuan diberikan porsi untuk mengurus semua kebutuhan domestik, sedangkan laki-laki diberikan tanggungjawab untuk mengurus dunia publik. Budaya patriakat yang sangat kuat ini juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan sampai dalam kehidupan gereja, khususnya GMIT. Oleh karena itu, hal ini haruslah menjadi perhatian khusus bagi masyarakat yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkhususnya pendeta laki-laki di GMIT bahwa setiap Pendeta yang ada di GMIT memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan sebagai ketua sinode tanpa memandang jenis kelamin dan melihat kemampuan untuk memimpin dari calon tersebut. Selain itu, hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh masyarakat, terkhususnya oleh kaum laki-laki, yaitu bahwa perjuangan untuk mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan
merupakan perjuangan yang harus dilakukan secara bersama-sama. Laki-laki juga harus berjuang untuk menciptakan keadilan dan menghilangkan diskriminasi terhadap perempuan. Keyword: Jender, GMIT