KONSTRUKSI MODEL PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA
Oleh: Nurul Izzati Septiana, S.E.I NIM: 1320311033
TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Ekonomi Islam Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah
YOGYAKARTA 2015
KONSTRUKSI MODEL PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA
Oleh: Nurul Izzati Septiana NIM: 1320311033
TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Ekonomi Islam Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah
YOGYAKARTA 2015
i
ABSTRAK Pemerintah Indonesia serius untuk terus merumuskan inisiatif model terbaik dalam pengeloaan keuangan maupun penyelenggaraan haji di Indonesia. Pengesahan Rancangan Undang – Undang (RUU) Pengelolaan Keuangan Haji menjadi Undang – Undang pada tanggal 29 September 2014 merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah terkait hal ini. Porsi dana setoran awal haji yang begitu besar, akan dikelola oleh BPKH berdasarkan prinsip syariah, dan salah satunya ditempatkan di bank syariah. Penelitian ini bertujuan untuk membangun alternatif model pengelolaan keuangan haji pada bank syariah di Indonesia serta menganalisis masalah, solusi dan strategi dari alternatif model yang ditawarkan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Qualitative methods dalam penelitian ini dilakukan dengan proses diskusi dan studi literatur dalam rangka mendapatkan informasi dari sumber primer dan sekunder. Sedangkan Quantitative Methods dalam penelitian ini menggunakan Analytic Network Process (ANP) dengan melakukan sintesis dan proses data (hasil survey dalam bentuk pengisian kuesioner) dengan menggunakan software ANP yaitu superdecisions. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat terbangun alternatif model pengelolaan keuangan haji pada sisi dana pihak pertama (Modal) bank dengan akad Musyarakah Mutanaqishah, serta teridentifikasi beberapa masalah, solusi dan strategi dari model tersebut. Tingkat kesepakatan berdasarkan koefisien Kendall menunjukkan nilai Kendall (W) adalah antara antara 0,5206 sampai 1. Hal itu menunjukkan bahwa antara praktisi, regulator dan pakar relatif sepaham dalam pendapatnya terkait mencari masalah solusi dan strategi dari alternatif model pengelolaan keuangan haji di bank syariah yang ditawarkan. Kata kunci : Alternatif Pengelolaan Keuangan Haji, Dana Pihak Pertama Bank, Musyarakah Mutanaqishah, ANP
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penulisan tesis ini menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 tahun 1987 dan 0543.b/UU/1987, tanggal 22 Januari 1988. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut: A. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Latin
Huruf Latin
Keterangan
ا
Alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ب
Ba'
B
Be
خ
Ta'
T
Te
ث
Sa'
S|
Es (titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
Ha'
H{
Ha (titik di bawah)
خ
Kha'
Kh
Ka dan ha
د
Dal
D
De
ذ
Zal
Z|
Zet (titik di atas)
ز
Ra'
R
Er
ش
Zai
Z
Zet
ض
Sin
S
Es
viii
ش
Syin
Sy
Es dan Ye
ص
Shad
S{
Es (titik di bawah)
ض
Dhad
D{
De (titik di bawah)
ط
Tha'
T{
Te (titik di bawah)
ظ
Zha'
Z{
Zet (titik di bawah)
ع
'Ain
„-
Koma terbalik (di atas)
غ
Ghain
G
Ge
ف
Fa'
F
Ef
ق
Qaf
Q
Qi
ك
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
م
Mim
M
Em
ن
Nun
N
En
و
Wau
W
We
ي
Ha'
H
Ha
ء
Hamzah
‟-
Apostrof
ي
Ya'
Y
Ye
ix
B. Konsonan Rangkap Konsonan rangkap yang disebabkan Syaddah ditulis rangkap. Contoh :
وصّ ل
ditulis nazzala.
ّتهه
ditulis bihinna.
C. Vokal Pendek Fathah ( _َ_ ) ditulis a, Kasrah ( _ِ_ ) ditulis I, dan Dammah ( _ُ_ ) ditulis u. Contoh : َأدمد
ditulis ah}mada.
زفِق
ditulis rafiqa.
صلُخ
ditulis s}aluha.
D. Vokal Panjang Bunyi a panjang ditulis a, bunyi I panjang ditulis I dan bunyi u panjang ditulis u, masing-masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya. 1. Fathah + Alif ditulis a فال
ditulis fala>
2. Kasrah + Ya‟ mati ditulis i ميثاق
ditulis mi>s|a>q
3. Dammah + Wawu mati ditulis u أصىلditulis us}u>l E. Vokal Rangkap 1. Fathah + Ya‟ mati ditulis ai الصديليditulis az-Zuh}aili> 2. Fathah + Wawu mati ditulis au طىق
ditulis t}auq
F. Ta’ Marbutah di Akhir Kata x
Bila dimatikan ditulis h. Kata ini tidak berlaku terhadap kata „Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia seperti: salat, zakat dan sebagainya kecuali bila dikehendaki lafaz aslinya. Contoh : تدايح المجتهدditulis Bida>yah al-Mujtahid. G. Hamzah 1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang mengiringinya. إن
ditulis inna
2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ‟ ). وطء
ditulis wat}‟un
3. Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis sesuai dengan bunyi vokalnya. زتائةditulis raba>‟ib 4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ‟ ). تأخرونditulis ta‟khużu>na. H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al. الثقسج
ditulis al-Baqarah.
2. Bila diikuti huruf syamsiyah, huruf اdiganti dengan huruf syamsiyah yang bersangkutan. الىساء
ditulis an-Nisa>‟
xi
PERSEMBAHAN Tesis ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua yang sangat penulis cintai, Bapak Mizan Sya‟roni dan Ibu Sri Sugiati. Terimakasih atas segala yang telah bapak dan ibu berikan selama ini dari tiap titik peluh dan pengorbanan yang dicurahkan. Tak ada sesuatu yang setara yang dapat ananda berikan selain doa dari seorang anak untuk bapak dan ibu. Semoga tiap titik pengorbanan dan tetes peluh yang mengalir akan mendapatkan balasan berkali lipat dari Allah SWT. Semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan rahmat dan kebaikan bagi Bapak dan Ibu baik di dunia maupun di akhirat. Untuk ke dua adikku tersayang Nurotul Maulidia dan Firman Sholihuddin, terima kasih atas dukungan,pengertian dan pengorbanan kalian selama ini. Kakak sangat bangga memiliki adik-adik seperti kalian. Semoga kalian selalu dalam lindunganNya dan selalu mendapatkan RahmatNya menjadi anak yang sholih dan sholihah serta sukses di dunia dan di akhirat Dan juga untuk teman-teman penulis yang senantiasa memberikan bantuan dalam proses penulisan, yang tidak dapat penulis sebutkan keseluruhan. Tak lupa pula penulis persembahkan skripsi ini untuk seseorang yang kelak akan menjadi imam bagi keluraga, serta sebagai penyempurna bagi separuh din ini. Semoga Allah memudahkan langkah kita nanti untuk menggapai Ridlo_Nya.
xii
MOTTO “Sebaik – baik kalian adalah orang yang belajar al – Qur‟an dan mengajarkannya” (Al – hadits)
Dunia tidak Indah kecuali dengan zikir kepada Allah, Akhirat tidak Indah kecuali dengan AmpunanNya dan Surga itu tidak Indah kecuali dengan melihatnya. (Dzunnun Al-Mishri)
Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mereka mewariskan ILMU. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar (HR.Tirmidzi)
Tidaklah seorangpun yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, kecuali para malaikat membentangkan sayap untuknya karena ridlo terhadap apa yang dilakukanya (HR. Ahmad)
Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang sholihah. Setiap pria dan wanita yang sukses adalah para pemimpi – pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka.
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS.At-Taubah:111)
xiii
THANKS TO 1. Sahabat-sahabat seperjuangan kelas keuangan & perbankan syariah Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Mba Ida, Pak Helmi, Mas ranto, Mba Asmi, Tiwi, Mba Dian, Mba Diana, Bu Titik, Rusti, Mas Kirom, mas Darul, Mas Salim, Fikri, Mas Juma, Pak Joko dan Mas Satria. 2. LPDP Kementerian Keuangan yang sudah memberikan beasiswa pendidikan kepada kami. Insya Allah, kami akan mewujudkan harapan LPDP untuk menjadi “The Next Indonesian Leader” dan mengabdi untuk bangsa ini. Tak lupa kepada teman – teman Awardee LPDP DIY, khususnya temen – temen awardee LPDP UIN Sunan Kalijaga, terimakasih atas semangat dan kebersamaannya selama ini. 3. Keluarga besar PA & PP Khodijah, Bapak Wiyono S.Pd dan Ibu Dewi Masithoh, S.H serta adek – adek semua di PA – PP Khodijah, terima kasih atas dukungan semangat dan doanya selama ini. Semoga kalian semua sukses dunia akhirat. 4. Teman – teman seperjuangan di Qira‟ati, baik di TPQ, PPGQ dan LPDQ terimakasih atas doa dan kerjasamannya selama ini, semoga kita semua termasuk dalam barisan “Khoirukum man ta‟allamal Qur‟an wa „allamahu” Aamin. 5. Semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Keberadaan kalian memiliki arti tersendiri.
xiv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT dengan segala sifat kesempurnaan-Nya. Dzat yang mengatur segala apa yang ada di dunia dengan kekuasaan-Nya. Dzat yang telah menetapkan antara yang hak dan bathil. Dzat yang telah menganugerahkan kepada manusia akal berfikir dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya. Tuhan tempat manusia bergantung atas segala sesuatu tanpa kecuali. Dialah Allah yang tak pernah lepas pengawasannya terhadap apa yang dilakukan manusia dan kepada-Nya lah kita mempertanggungjawabkan tiap apa yang kita kerjakan. Dialah Allah yang Maha Adil, Pengampun, Pemurah, Penyayang, Maha atas segala-galanya. Sholawat serta salam tercurah kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW, hamba-Nya yang paling mulia yang pada dirinya terdapat uswatun hasanah bagi seluruh manusia di muka bumi. Serta untuk keluarga dan para sahabat beliau yang senantiasa istiqamah dalam perjuangan Islam. Semoga kita menjadi hambahamba pilihan laksana mereka. Alhamdulillah proses perjuangan dalam penyusunan tesis ini dengan segala pengorbanan telah dapat penulis lalui. Tak ada penggambaran lain yang dapat penulis utarakan selain ucapan syukur yang tiada tara pada Allah SWT karena hanya atas ridha dan pertolongan-Nya penulis dapat melalui semua ini. Penyusunan tesis dengan judul “Konstruksi Model Pengelolaan Keuangan Haji pada bank syariah di Indonesia” diharapkan mampu menjadi alternatif baru model pengelolaan haji bagi bank syariah yang diharapkan mampu memperkuat
xv
sisi permodalan bank syariah sehingga meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah nasional, serta diharapkan dengan adanya pengelolaan keuangan haji yang baik, diharapkan dapat memberikan kemaslahatan bagi umat Islam, khususnya jama‟ah haji. Tak lepas dari semua itu, tersusunnya tesis ini atas bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Drs. H. Akh Minhaji, M.A., PhD., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Prof. H. Noorhaidi Hasan, M.A., Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag, selaku Ketua Prodi Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Bapak Misnen Ardiansyah S.E, MSi., Akt.,CA selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi dan arahan dalam penyusunan tesis ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh staf pengajar Prodi Hukum Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah berkenan berbagi ilmu dan pengalaman selama penyusun menyelesaikan studi. 6. Bapak Drs. Sugeng Widodo, MM yang telah meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan ilmu, arahan dan motivasi kepada penulis. 7. Bapak Dr. Arief Mufraini (Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus praktisi Pengelola keuangan haji Kementerian Agama Pusat, Bapak Dr. Nadratuzzaman Hosen (DSN – MUI), Bapak Affan
xvi
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ..............................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................
iii
PENGESAHAN.................................................................................................. .
iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS....................................................... ...
v
NOTA DINAS PEMBIMBING..........................................................................
vi
ABSTRAK ...........................................................................................................
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................
vii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
xv
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xvii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xx
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
xxi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... .
xxii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
9
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
9
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….
10
E. Kajian Pustaka ...............................................................................
12
F. Sistematika Pembahasan ...............................................................
17
LANDASAN TEORI A. Teori Konstruk ..............................................................................
19
B. Sumber Dana Bank ......................................................................
23
C. Syirkah………………………………. .........................................
28
D. Musyarakah Mutanaqishah ........................................................... ..
31
xviii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
A. Rancangan Penelitian ....................................................................
34
B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................
35
C. Populasi dan Sampel ……………………. ...................................
35
D. Teknis Analisis Data…………………………………………….
37
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Konstruksi Model Pengelolaan Keuangan Haji di Bank Syariah
46
1. Kontrak Jama‟ah haji dengan BPKH…………………………… 47 2. Keunggulan Penempatan Dana Haji Pada DP I Bank………….. 50 3. Aplikasi Akad Musyarakah Mutanaqishah dalam Pengelolaan Keuangan Haji………………………………………………….. 52 4. Posisi Penempatan Dana Haji Pada DP I di Bank Syariah…….. 54 5. Mekanisme Pengelolaan Dana Haji pada DP I dengan Akad Musyarakah Mutanaqishah…………………………………….. 55 B. Analisis Masalah dan Solusi dari model yang di tawarkan dengan Metode ANP…………………………............................... 61 1. Analisis Masalah………………………………………………... 65 2. Analisis Masalah Regulasi...................................................... ….. 67 3. Analisis Masalah SDM................................................................. 68 4. Analisis Masalah Manajemen Risiko..........................................
69
5. Analisis Solusi.............................................................................
71
6. Analisis Solusi Regulasi................................................................ 72 7. Analisis Solusi SDM……………………………………………. 73
BAB V
8. Analisis Solusi Manajemen Risiko..............................................
75
9. Analisis Strategi………………………………………………..
76
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... .. B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xix
75 7
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Perbandingan Skala Verbal dan Skala Numerik, 37
Tabel 2
Ilustrasi Aplikasi Pengelolaan Keuangan Haji, 56
Tabel 3
Mekanisme Prosentase Pembagian Keuntungan, 58
Tabel 4
Ilustrasi Porsi Sumber Dana bank, 59
Tabel 5
Ilustrasi Mekanisme Pembagian Keuntungan, 60
Tabel 6
Kerangka ANP, 64
xx
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Alur Financial Engineering, 21
Gambar 2
Pembagian Syirkah, 29
Gambar 3
Perbandingan Jaringan AHP dan ANP, 39
Gambar 4
Tahapan Penelitian ANP, 45
Gambar 5
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Masalah, 66
Gambar 6
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Masalah, Regulasi, 67
Gambar 7
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Masalah SDM, 69
Gambar 8
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Masalah Manajemen Risiko, 70
Gambar 9
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Solusi, 72
Gambar 10
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Solusi Regulasi, 73
Gambar 11
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Solusi SDM, 74
Gambar 12
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Solusi Manajemen Risiko, 76
Gambar 13
Hasil ANP dan Rater Agreement berdasarkan Cluster Strategi, 77
xxi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Konstruksi Model ANP Pada Software Super Decision,87
Lampiran 2
Hasil Input Kuisioner ANP, 88
Lampiran 3
Perhitungan rata – rata hasil kuisioner responden, 94
Lampiran 4
Draft Kuisioner ANP, 97
xxii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah masyarakat muslim yang menunaikan ibadah haji di Indonesia paling tinggi jika dibandingkan dengan Negara – Negara lain. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia serius untuk terus merumuskan inisiatif model terbaik dalam pengeloaan keuangan maupun penyelenggaraan haji di Indonesia. Pengesahan Rancangan Undang – Undang (RUU) Pengelolaan Keuangan Haji menjadi Undang – Undang pada tanggal 29 September 2014 merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah terkait hal ini. Undang-undang tersebut mengamanatkan pengelolaan Keuangan Haji dengan asas prinsip syariah, kehatihatian, manfaat, nirlaba, transparan, dan akuntabel. Untuk melakukan pengelolaan keuangan haji, undang-undang tersebut membentuk badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai badan hukum publik yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri. BPKH berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia dan dapat memiliki kantor perwakilan di provinsi dan kantor cabang di kabupaten/kota. Struktur Organisasi BPKH terdiri atas badan pelaksana dan dewan pengawas.1 BPKH bertugas mengelola keuangan haji yang meliputi penerimaan, pengembangan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban keuangan haji. BPKH juga berwenang menempatkan dan menginvestasikan keuangan haji sesuai dengan 1
Diringkas dari UU nomor 34 tahun 2014 pasal 20 – 21 tentang pengelolaan keuangan haji
2
prinsip syariah, kehati-hatian, keamanan, nilai manfaat, dan likuiditas. Selain itu, BPKH juga berwenang melakukan kerja sama dengan lembaga lain.2 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut BPKH berkewajiban mengelola keuangan haji secara transparan dan akuntabel untuk kepentingan jamaah haji dan kemaslahatan umat Islam, memberikan informasi melalui media mengenai kinerja, kondisi keuangan serta kekayaan, dan hasil pengembangannya secara berkala setiap 6 (enam) bulan, memberikan informasi kepada jamaah haji mengenai nilai manfaat BPIH dan/atau BPIH khusus melalui rekening virtual setiap jamaah haji, melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, melaporkan pelaksanaan pengelolaan keuangan haji secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri dan DPR, membayar nilai manfaat setoran BPIH dan/atau BPIH khusus secara berkala ke rekening virtual setiap Jamaah Haji, dan mengembalikan selisih saldo setoran BPIH dan/atau BPIH Khusus dari penetapan BPIH dan/atau BPIH khusus tahun berjalan kepada Jamaah Haji.3 Pembahasan dan penanganan secara khusus terkait pengelolaan keuangan haji memang perlu dilakukan. Selama ini, kelembagaan dalam pengelolaan haji belum optimal. Hal ini didasarkan pada persoalan penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, yang selalu disoroti publik adalah pengelolaan keuangan haji. Selain itu, data indeks kepuasan haji menunjukkan belum optimalnya pelayanan haji kepada jamaah. Oleh karena itu, dengan terbentuknya BPKH, diharapkan
2 3
Ibid., pasal 25 Ibid., pasal 26
3
pengelolaan keuangan haji lebih transparan dan akuntabel sesuai dengan amanah undang – undang. Porsi dana haji di Indonesia begitu besar, setoran awal jamaah haji reguler pada tahun 2015 mencapai 85 triliun dengan setoran awal masing-masing orang 25 juta rupiah dan jangka waktu waiting list selama 10-14 tahun. Porsi dana haji sebesar 85 triliun tersebut akan dikelola oleh BPKH berdasarkan prinsip syariah, baik melalui investasi langsung, investasi portofolio syariah maupun disimpan di bank syariah atau bank umum yang mempunyai unit usaha syariah.4 Penempatan dana haji di bank syariah merupakan peluang bagi bank syariah untuk mendapatkan dana murah, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja bank syariah sehingga dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu bank syariah juga perlu melakukan inovasi produk baru dalam rangka pengoptimalisasian penempatan dana haji di bank syariah. Dalam penempatan dana haji di bank syariah atau bank umum yang mempunyai unit usaha syariah, saat ini ada beberapa alterntif misalnya, dalam bentuk deposito atau giro, maupun dalam bentuk sukuk berbasis proyek. Menurut analisis sementara, alternatif penempatan dana haji pada giro, deposito di bank syariah memang bisa dilakukan, tetapi ada beberapa kekurangannya. Pertama, Rekening giro merupakan instrumen keuangan jangka pendek yang memberikan tingkat bonus lebih kecil dibandingkan dengan simpanan lainnya. Oleh karena itu, 4
Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Sistem Informasi Haji Kementerian Agama Bpk Affan Rangkuti pada tanggal 26 Mei 2015 di Kantor Pusat Kementerian Agama Jakarta.
4
sangat disayangkan jika menempatkan dana haji pada giro, karena selain manfaatnya kurang maksimal, pemanfaatanya terbatas karena jangka pendek. Kedua, jika ditempatkan dideposito, meskipun tingkat imbalan yang diberikan lebih besar dari giro, tetapi jangka waktu maksimalnya hanya dua tahun. Jadi penggunaannya/pemanfaatanya kurang maksimal dikarenakan terbatas dengan jangka waktu tersebut. Padahal potensi dana haji bisa ditempatkan diinstrumen keuangan dengan jangka waktu yang lebih panjang lagi lebih dari 10 tahun dikarenakan daftar tunggu haji mencapai sekitar 10 – 14 tahun. Banyak
penelitian
terdahulu
terkait
pengelolaan
keuangan
haji,
penggunaan akad musyarakah mutanaqishah atau penelitian lain yang berhubungan dengan tema penelitian ini, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Mohd Shuhaimi Bin Haji Ishak,5 Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Model Tabung Haji dalam lembaga keuangan Islam dapat dijadikan alternatif untuk pembangunan ekonomi. Arie Haura dalam penelitiannya,6 menyimpulkan bahwa penempatan dana haji pada SDHI menguntungkan bagi Kementrian agama karena bebas default risk. Sedangkan dari sisi kememntrian keuangan akan menambah investor baru dalam pengelolaan anggaran Negara.
5
Mohd Shuhaimi Bin Haji Ishak “Tabung Haji as an Islamic Financial Institution for Sustainable Economic Development” Journal of Historical and Social Sciences IPEDR vol.17, 2011 hlm. 236 – 240. 6 Arie Haura, “Pengelolaan Dana Haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, hlm. 47 – 63.
5
Penelitian yang dilakukan oleh Ihdini Maulida Rahmah dengan judul Managemen Pengelolaan Dana Tabung Haji pada BNI Syariah. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan dana tabung haji di BNI Syariah dengan menggunakan pool of fund approach dan dinvestasikan ke sector produktif yaitu pembiayaan yang ada di BNI Syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Niko Nazri7 menyimpulkan bahwa perlu adanya Bank Haji Indonesia (BHI) yang secara khusus fokus pada pengelolaan keuangan haji (setoran awal, Investasi dan lain – lain). Jika hal ini dapat diimplementasikan, maka kedepannya manajemen pengelolaan keuangan haji di Indonesia akan lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Rahmawati8 menyimpulkan bahwa mekanisme pengelolaan dana asuransi haji dan asuransi dana haji pada PT Asuransi Syariah Mubarakah dan AJB Bumiputera Syariah tergolong sama yaitu nasabah membayar premi ke perusahaan, kemudian dana premi yang terkumpul akan diinvestasikan oleh perusahaan dan keuntungan yang didapat akan di bagi hasil dengan nisbah 70% untuk nasabah dan 30% untuk perusahaan. Kemudian perbedaan mendasar pada kedua perusahaan asuransi syariah tersebut adalah dalam hal nominal pembayaran premi dan penerimaan dana santunan. Selain itu perbedaan selanjutnya adalah dalam hal investasi. PT Asuransi Syariah 7
Niko Nazri, “Optimalisasi Pengelolaan Dana Haji Untuk Kesejahteraan Jama’ah Haji Indonesia (Sebuah Gagasan)”, hlm. 1-5 8 Ita Rahmawati, “Mekanisme Pengeloaan Dana Asuransi Haji dan Asuransi Dana Haji (Studi Komparasi Pada PT Asuransi Syariah Mubarakah Dan AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Malang” skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010, hlm. 111 – 128.
6
Mubarakah tidak menginvestasikan dana yang terkumpul pada obligasi syariah melainkan pada sektor-sektor riil seperti rumah sakit, usaha tekstil, pembiayaan dan lain-lain, hal ini dikarenakan perusahaan menginginkan bagi hasil pendapatan investasi secara terus menerus dan harta menjadi produktif. Sedangkan AJB Bumiputera 1912 Syariah mayoritas berinvestasi pada obligasi syariah dan sebagian kecil pada sektor lain, dikarenakan obligasi syariah mempunyai jumlah margin fee yang tetap dan jelas returnnya dan perusahaan memperoleh pengembalian yang utuh atas investasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mohammad Abdul Mannan dengan judul Islamic socioeconomic Institutions and mobilization Of resources with special Reference to hajj Management of Malaysia. Hasil dari penelitian ini adalah menekankan bahwa adanya peran haji untuk perencanaan pembangunan Negara – Negara Muslim.9 Adapun penelitian – penelitian yang bertema tentang akad musyarakah mutanaqishah antara lain penelitian yang dilakukan oleh Hanudin Amin yang menyimpulkan bahwa menunjukkan bahwa akad musyarakah mutanaqishah, bisa dijadikan alternatif pembiayaan KPRS dengan jangka waktu yang panjang. Berbeda ketika menggunakan akad murabahah yang seharusnya digunakan untuk pembiayaan jangka waktu pendek.
9
Dr. Mohammad Abdul Mannan, “Islamic Socioeconomic Institutions and Mobilization Of Resources with Special Reference to Hajj Management of Malaysia” Journal of Islamic research and training institute Islamic development bank, 1996, hlm. 9.
7
Penelitian yang dilakukan Ahamed Kameel Mydin Meera & Dzuljastri Abdul Razak10 yang menyimpulkan bahwa pembiayaan perumahan menggunakan akad Musyarakah Mutanaqishah lebih unggul daripada menggunakan bai’ bitsaman ajil. Adapun penelitian terdahulu yang membahas tentang aplikasi metode Analytic Network Process (ANP) antara lain, penelitian Abrista Devi & Aam S Rusdiyana dengan judul Analysis of Cash Waqf Fund Management in Indonesia : An Analytic Network Process (ANP) Method11 Hasil penelitian menyimpulkan bahwa permasalahan yang muncul dalam mengelola wakaf tunai di Indonesia terbagi menjadi 4 yaitu: Aspek Sumber Daya Manusia, aspek kepercayaan, aspek sistem, dan aspek syariah. Strategi yang dapat dibangun untuk mengembangkan praktek wakaf tunai di Indonesia berdasarkan prioritas adalah: 1) manajemen wakaf tunai yang lebih terkomputerisasi, 2) pengembangan lembaga pendidikan wakaf, 3) peningkatan kualitas pengelola dana yang lebih komprehensif, 4) transparansi dan akuntabilitas dalam segala hal. Adapun Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian – penelitian sebelumnya adalah pertama, sama – sama membahas tentang pengelolaan dana haji, sedangkan perbedaanya adalah pada penelitian 10
Ahamed Kameel Mydin Meera & Dzuljastri Abdul Razak, “Islamic Home Financing through Musharakah Mutanaqisah and al-Bay’ Bithaman Ajil Contracts : A Comparative Analysis,” African Journal of Business Management Vol. 6(1), pp. 266-273,11 January, 2012, hlm. 2 – 8. 11 Abrista Devi & Aam S Rusdiyana, “Analysis of Cash Waqf Fund Management in Indonesia : An Analytic Network Process (ANP) Method Approach”, Paper dipresentasikan dalam acara Asean Islamic Conference of Islamic Finance (AICIF) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 12 – 14 November 2014.
8
sebelumnya penempatan dana haji pada Dana pihak ke II dan dana pihak ke III, sementara dalam penelitian ini ditempatkan pada dana pihak I. Kedua, sama – sama membahas tentang aplikasi akad musyarakah mutanaqishah, tetapi perbedaannya,
pada
penelitian
sebelumnya,
aplikasi
akad
musyarakah
mutanaqishah diaplikasikan di sisi aktiva (penyaluran dana), sedangkan dalam penelitian ini, akad musyarakah mutanaqishah diaplikasikan pada sisi passiva. Ketiga, dalam penelitian berjudul Analysis of Cash Waqf Fund Management in Indonesia: An Analytic Network Process (ANP) Method Approach (2014), penulis menggunakan metode ANP untuk menganalisis pengelolaan dana wakaf di Indonesia, sedangkan dalam penelitian ini, menggunakan metode ANP untuk menganalisis masalah, solusi dan strategi terkait pengelolaan keuangan haji di Indonesia berdasarkan konstruksi model yang ditawarkan. Atas dasar latar belakang tersebut, penelitian ini akan menawarkan alternatif model pengelolaan keuangan haji BPKH yang ditempatkan pada sisi passiva (Dana Pihak I) di bank syariah dengan akad Musyarakah Mutanaqishah, kemudian
menganalisis
kemungkinan
penerapan
model
tersebut,
mengidentifikasi faktor-faktor prioritas yang menjadi kendala penerapan model tersebut, berikut juga menawarkan beberapa solusi untuk masalah yang teridentifikasi dengan metode Analysis Network Process (ANP).
9
B. Rumusan Masalah Berdasar pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana konstruksi model pengelolaan keuangan haji di bank syariah pada sisi dana pihak pertama dengan akad musyarakah mutanaqishah? 2. Faktor-faktor apa saja yang mungkin menjadi kendala penerapan model tersebut, dan bagaimana solusi dari masalah yang teridentifikasi?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk membangun model pengelolaan keuangan haji di bank syariah pada sisi dana pihak pertama dengan akad Musyarakah Mutanaqishah. 2. Untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor-faktor prioritas yang menjadi kendala penerapan model tersebut, berikut juga menawarkan beberapa solusi dari masalah yang teridentifikasi.
10
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Akademik a. Sebagai wujud aplikasi keilmuan yang dimiliki oleh penulis terutama dalam bidang Keuangan Islam guna memperoleh penguasaan keilmuan dan pengetahuan yang lebih luas. b. Memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang keuangan Islam serta memperkuat penguasaan ilmu keuangan Islam. c. Sebagai refferensi penelitian dalam bidang keuangan Islam. d. Diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.
2. Praktis a. Bagi Pemerintah -
Memberikan alternatif baru bentuk pengeloaan keuangan haji.
-
Memberikan masukan pada pemerintah untuk menggunakan aqadaqad syar’i dalam menginvestasikan dana haji yang nantinya diharapkan akan lebih menguntungkan pemerintah dan jama’ah haji.
-
Memperkaya ragam model pengelolaan keuangan haji sehingga banyak pilihan aqad dan model investasi.
11
b. Bagi Perbankan Syariah -
Memberikan alternatif baru model pengelolaan dana haji pada dana pihak pertama dengan akad Musyarakah Mutanaqishah dan diharapkan bisa meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah nasional.
c. Bagi Jamaah haji -
Dengan adanya pengelolaan keuangan haji yang baik, diharapkan dapat memberikan kemaslahatan bagi umat Islam, khususnya jama’ah haji.
3. Riset mendatang a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan mengenai Keuangan Islam bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang Keuangan Islam. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refferensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti bidang yang sama dengan variabel penelitian yang berbeda.
12
E. Kajian Pustaka Ada beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini, antara lain sebagai berikut : Penelitian Shuhaimi Bin Haji Ishak dengan judul Tabung Haji as an Islamic Financial Institution for Sustainable Economic Development. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang dihasikan adalah bahwa Model Tabung Haji dalam lembaga keuangan Islam dapat dijadikan alternatif untuk pembangunan ekonomi.12 Penelitian yang dilakukan oleh Arie Haura, mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul Pengelolaan dana haji pada sukuk dana haji Indonesia (SDHI). Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penempatan dana haji pada SDHI menguntungkan bagi Kementrian agama karena bebas default risk. Sedangkan dari sisi kememntrian keuangan akan menambah investor baru dalam pengelolaan anggaran Negara.13 Penelitian yang dilakukan oleh Ihdini Maulida Rahmah dengan judul Managemen Pengelolaan Dana Tabung Haji pada BNI Syariah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menyebutkan bahwa pengelolaan dana tabung haji di BNI Syariah dengan menggunakan pool of fund 12
Mohd Shuhaimi Bin Haji Ishak “Tabung Haji as an Islamic Financial Institution for Sustainable Economic Development” Journal of Historical and Social Sciences IPEDR vol.17, 2011 hlm. 236 - 240 13 Arie Haura, “Pengelolaan dana haji pada sukuk dana haji Indonesia (SDHI)” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, hlm. 47 – 61.
13
approach dan dinvestasikan ke sector produktif yaitu pembiayaan yang ada di BNI Syariah.14 Penelitian yang dilakukan oleh Niko Nazri dengan judul Optimalisasi pengelolaan dana Haji untuk Kesejahteraan Jama’ah Haji Indonesia (Sebuah Gagasan). Metodologi penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif, teknik penelitian studi literature dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian meyebutkan bahwa perlu adanya Bank Haji Indonesia (BHI) yang secara khusus fokus pada pengelolaan keuangan haji (setoran awal, Investasi dan lain – lain). Jika hal ini dapat diimplementasikan, maka kedepannya manajemen pengelolaan keuangan haji di Indonesia akan lebih baik.15 Penelitian yang dilakukan oleh Hanudin Amin dengan judul Application of Musharakah Mutanaqisah Home Financing As an Alternative to Traditional Debt Financing: Lessons Learned From the U.S. 2007 Subprime Crisis. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa akad musyarakah mutanaqishah, bisa dijadikan alternative pembiayaan KPRS dengan jangka waktu yang panjang. Berbeda ketika
14
Ihdini Maulida Rahmah, “Managemen Pengelolaan Dana Tabung Haji pada BNI Syariah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif,” skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, hlm. 51 - 65 15 Niko Nazri, “Optimalisasi Pengelolaan Dana Haji Untuk Kesejahteraan Jama’ah Haji Indonesia (Sebuah Gagasan)”, hlm. 1-5
14
menggunakan akad murabahah yang seharusnya digunakan untuk pembiayaan jangka waktu pendek.16 Penelitian yang dilakukan oleh Abrista Devi & Aam S Rusdiyana (2014) dengan judul Analysis of Cash Waqf Fund Management in Indonesia: An Analytic Network Process (ANP) Method. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa permasalahan yang muncul dalam mengelola wakaf tunai di Indonesia terbagi menjadi 4 yaitu: Aspek Sumber Daya Manusia, aspek kepercayaan, aspek sistem, dan aspek syariah. Strategi yang dapat dibangun untuk mengembangkan praktek wakaf tunai di Indonesia berdasarkan prioritas adalah: 1) manajemen wakaf tunai yang lebih terkomputerisasi, 2) pengembangan lembaga pendidikan wakaf, 3) peningkatan kualitas pengelola dana yang lebih komprehensif, 4) transparansi dan akuntabilitas dalam segala hal.17 Penelitian yang dilakukan oleh Ita rahmawati, mahasiswi Ekonomi UIN Malik Ibrahim Malang tentang Mekanisme pengeloaan dana asuransi haji dan asuransi dana haji (Studi Komparasi Pada PT Asuransi Syariah Mubarakah Dan AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Malang). Dari hasil komparasi diperoleh bahwa secara umum mekanisme pengelolaan dana asuransi haji dan asuransi dana haji pada PT Asuransi Syariah Mubarakah dan AJB Bumiputera Syariah 16
Hanudin Amin, “Application of Musharakah Mutanaqisah Home Financing As an Alternative to Traditional Debt Financing: Lessons Learned From the U.S. 2007 Subprime Crisis”, Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, Vol. 9 No. 3, July - Sep 2013 hlm. 126 - 127 17 Abrista Devi & Aam S Rusdiyana, “Analysis of Cash Waqf Fund Management in Indonesia : An Analytic Network Process (ANP) Method Approach”, Paper dipresentasikan dalam acara Asean Islamic Conference of Islamic Finance (AICIF) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 12 – 14 November 2014.
15
tergolong sama yaitu nasabah membayar premi ke perusahaan, kemudian dana premi yang terkumpul akan diinvestasikan oleh perusahaan dan keuntungan yang didapat akan di bagi hasil dengan nisbah 70% untuk nasabah dan 30% untuk perusahaan. Kemudian perbedaan mendasar pada kedua perusahaan asuransi syariah tersebut adalah dalam hal nominal pembayaran premi dan penerimaan dana santunan. Selain itu perbedaan selanjutnya adalah dalam hal investasi. PT Asuransi Syariah Mubarakah tidak menginvestasikan dana yang terkumpul pada obligasi syariah melainkan pada sektor-sektor riil seperti rumah sakit, usaha tekstil, pembiayaan dan lain-lain, hal ini dikarenakan perusahaan menginginkan bagi hasil pendapatan investasi secara terus menerus dan harta menjadi produktif. Sedangkan AJB Bumiputera 1912 Syariah mayoritas berinvestasi pada obligasi syariah dan sebagian kecil pada sektor lain, dikarenakan obligasi syariah mempunyai jumlah margin fee yang tetap dan jelas returnnya dan perusahaan memperoleh pengembalian yang utuh atas investasinya.18 Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mohammad Abdul Mannan dengan judul Islamic socioeconomic Institutions and mobilization Of resources with special Reference to hajj Management of Malaysia. Hasil dari penelitian ini
18
Ita Rahmawati, “Mekanisme pengeloaan dana asuransi haji dan asuransi dana haji (Studi Komparasi Pada PT Asuransi Syariah Mubarakah Dan AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Malang” skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010, hlm. 111 – 128.
16
adalah menekankan bahwa adanya peran haji untuk perencanaan pembangunan Negara – Negara Muslim.19 Penelitian yang dilakukan Ahmeed Kameel mydin Meeraa dengan judul : Home Financing through the Musyarakah Mutanaqishah Contract : Some Practical Issues. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa akad Musyarakah Mutanaqishah dapat menjadi alternatif yang lebih menarik dalam pembiayaan perumahan, akan tetapi, ada beberapa masalah praktis perlu ditangani terutama terkait dengan penentuan tarif sewa, masalah pajak, default dan nilai aset. 20 Penelitian yang dilakukan Ahamed Kameel Mydin Meera & Dzuljastri Abdul Razak yang berjudul Islamic Home Financing through Musharakah Mutanaqisah and al-Bay’ Bithaman Ajil Contracts : A Comparative Analysis.21 Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembiayaan perumahan menggunakan akad Musyarakah Mutanaqishah lebih unggul daripada menggunakan bai’ bitsaman ajil.
19
Dr. Mohammad Abdul Mannan, “Islamic socioeconomic Institutions and mobilization Of resources with special Reference to hajj Management of Malaysia” Journal of Islamic research and training institute Islamic development bank, 1996, hlm. 9. 20 Ahamed Kameel Mydin Meera & Dzuljastri Abdul Razak, “Home Financing through the Musharakah Mutanaqisah Contracts: Some Practical Issues” Journal of Islamic Economic,Vol. 22 No. 1, pp: 121-143 (2009 A.D./1430 A.H.), hlm. 121. 21 Ahamed Kameel Mydin Meera & Dzuljastri Abdul Razak, “Islamic Home Financing through Musharakah Mutanaqisah and al-Bay’ Bithaman Ajil Contracts : A Comparative Analysis,” African Journal of Business Management Vol. 6(1), pp. 266-273,11 January, 2012, hlm. 2 – 8.
17
F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan uraian logis yang menyangkut hubungan urutan suatu bab dengan bab lainnya. Penelitian ini terdiri lima bab, untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian ini, maka akan diberikan gambaran secara umum sebagai berikut : Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjadi gambaran awal penelitian. Bab ini berisi latar belakang yang menjadi landasan utama untuk dilakukannya penelitian, rumusan masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan, tujuan dan kegunaan penelitian berisi tentang tujuan dilakukannya penelitian dan kegunaanya, kajian penelitian terdahulu kemudian diakhiri dengan sistematika pembahasan yang menjelaskan sistematika penyajian hasil penelitian dari awal penelitian hingga penyajian kesimpulan dari hasil penelitian. Bab kedua merupakan lanjutan dari bab pertama yang berisi berisikan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari teori konstruksi, konsep sumber dana bank dan teori – teori tentang syirkah. Teori konstruksi digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar untuk membangun model pengelolaan keuangan haji dalam penelitian ini. Teori tentang konsep sumber dana bank (passiva) digunakan sebagai dasar acuan tentang komponen sumber dana bank, baik sumber dana pihak I (DP I), sumber dana pihak II dan sumber dana dari masyarakat (DPK). Sedangkan teori tentang syirkah digunakan sebagai acuan/ dasar aplikasi akad musyarakah mutanaqishah.
18
Bab ketiga merupakan metode penelitian yang berisi tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi campuran, yaitu metodologi kualitatif dan metodologi kuantitatif. Bab keempat berisi Analisis dan Pembahsan, berisi analisis model pengelolaan keuangan haji pada dana pihak I dengan akad musyarakah Mutanaqishah dan analisis solusi dari masalah yang teridentifikasi dari metode Analitical Network Process (ANP). Bab kelima berisi penutup yang di dalamnya memaparkan kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang ditarik merujuk pada hasil pengujian hipotesis dan perumusan masalah yang diajukan dalanm penelitian ini. Sedangkan implikasi kebijakan akan menguraikan implikasi hasil penelitian ini.
79
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Dari konstruksi model pengelolaan keuangan haji yang menjadi rumusan masalah pertama dari penelitian ini, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Kontrak antara jama’ah haji dan BPKH dapat dilakukan dengan akad wad’iah yad dhamanah. Jama’ah haji selaku pihak yang menitipkan dan BPKH selaku pihak yang dititipi untuk mengelola dana haji tersebut. Manfaat dari pengelolaan dana haji tersebut akan dikembalikan kepada jama’ah melalui pengelolaan dari BPKH. Dengan cara ini, maka jama’ah haji mendapat manfaat ekonomi atau manfaat financial dari pengelolaan keuangan haji sehingga dapat mensubsidi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bagi para jama’ah. b. Pengelolaan keuangan haji (investasi dana haji) dapat dilakukan dengan penempatan pada dana pihak I bank syariah dengan akad Musyarakah Mutanaqishah. Pembagian keuntungan antara BPKH dan Bank Syariah menggunakan akad musyarakah mutanaqishah dalam pengelolaan keuangan haji bersifat adil, karena pembagiaannya berdasarkan komposisi modal dari masing – masing mitra. Semakin besar modal, maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Begitu juga sebaliknya.
80
c. Terdapat keunggulan ketika dana haji ditempatkan pada dana pihak I dibank dibandingkan dengan ditempatkan pada DPK. Keunggulan penempatan dana haji pada dana pihak I di bank antara lain sebagai berikut : -
Maksimal penggunaanya karena jangka waktunya panjang
-
Lebih leluasa penggunaanya karena DP I merupakan modal sendiri
-
Imbalan yang diterima lebih besar
-
Tidak menuntut pendapatan tetap, bahkan BUS bisa menempatkan danaya ke aktiva produktif yang paling menguntungkan saat itu
-
Jika dana haji di tempatkan pada dana pihak I maka akan memperkuat permodalan bank syariah, sehingga melalui pengelolaan dana haji tersebut mampu meningkatkan kinerja perbankan syariah nasional.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang menjadi masalah ketika kontruksi model pengelolaan keuangan haji dalam penelitian ini diterapkan dan solusi dari masalah yang teridentifikasi dari Analitic Network Process (ANP) adalah sebagai berikut : a. Masalah yang muncul dari model pengelolaan keuangan haji yang di tawarkan dari urutan prioritas adalah : Masalah Regulasi, Masalah SDM dan Manajemen Risiko. Penguraian masing – masing aspek masalah secara keseluruhan menghasilkan urutan prioritas : 1) Masalah Regulasi : Membutuhkan fatwa DSN MUI Mengenai aplikasi akad Musyarakah Mutanaqishah pada sisi Passiva, diikuti dengan membutuhkan dukungan
81
fatwa OJK. 2) Masalah SDM : Kurangnya Pemahaman SDM diikuti oleh Kesiapan tenaga Analis Investasi. 3) Masalah Manajemen Risiko : Masalah Manajemen Risiko BPKH diikuti dengan Masalah Menejemen Risiko bank. b. Solusi dari model pengelolaan haji yang ditawarkan yang paling prioritas adalah solusi terkait tentang regulasi sebesar diikuti oleh solusi sumber daya manusia sebesar dan prioritas terakhir adalah solusi untuk manajemen risiko. Penguraian Aspek Solusi secara keseluruhan menghasilkan urutan prioritas : 1) Solusi Regulasi : DSN membuat fatwa di ikuti dengan OJK Membuat Peraturan. 2). Solusi SDM : Rekrutmen Tenaga Analis Investasi diikuti dengan Training SDM dan yang menempati urutan prioritas terakhir adalah rekrutmen SDM ekonomi syariah. 3) Solusi Manajemen Risiko yang paling prioritas adalah disiapkan mekanisme tanggung renteng pengelola BPKH diikuti oleh membatasi nilai nominal investasi, bank dijamin LPS, penempatan pada bank syariah Related BUMN, ditanggung negara dan yang menempati urutan prioritas terakhir adalah mencluster dana short term dan long term. c. Strategi yang dapat dilakukan terkait model pengelolaan haji yang ditawarkan yang paling prioritas adalah adanya sinergitas antara fatwa DSN, peraturan OJK, dan UU tentang pengelolaan haji diikuti oleh BPKH segera dijalankan sesuai UU No 34 Tahun 2014 sebesar 46%.
82
d. Adapun tingkat kesesuaian atau persetujuan antar responden berdasarkan Kendall’s coefficient menunjukkan nilai koefisien Kendall’s (W) yang relatif besar pada responden yang terdiri dari praktisi dan pakar. Hal itu menunjukkan bahwa antara praktisi, regulator dan pakar relatif sepaham dalam pendapatnya terkait mencari masalah solusi dan strategi dari alternative model pengelolaan keuangan haji di bank syariah yang ditawarkan. (W antara 0,5206 sampai 1). Sedikit berbeda hanyalah pada hasil prioritas strategi dimana nilai koefisien Kendall’s hanya 0,1111. Artinya jawaban para responden terkait prioritisasi strategi ini lebih bervariatif.
B. SARAN 1. Keuntungan
atau
deviden
dari
optimalisasi
pengelolaan
dana
haji
dikembalikan kepada para jamaah haji melalui pembangunan hotel/asrama haji Indonesia, pemenuhan kebutuhan catering dan pembelian pesawat haji untuk keberangkatan jamaah haji di Indonesia. Dengan cara seperti ini (melalui pengelolaan keuangan haji) maka mampu berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional serta berkontribusi pula dalam pembangunan nasional. 2. Diharapkan ada komitmen bersama bagi dari pembuat kebijakan dalam menunjang dan mendorong inovasi produk lembaga keuangan syariah seperti alternative model pengelolaan keuangan haji yang ditawarkan.
83
3. Diharapkan BPKH segera dijalankan sesuai amanah UU No. 34 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Haji serta dibangun sinergitas antara fatwa DSN - MUI, peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan haji. 4. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memperluas kajian penelitian akademik terkait Pengelolaan keuangan Haji. Prioritisasi masalah dan solusi dari pengelolaan keuangan haji ini layaknya mampu memberi masukan yang tepat kepada seluruh pihak terkait, masalah apa yang seharusnya lebih dahulu diselesaikan dan solusi mana yang paling tepat untuk dilaksanakan. 5. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Untuk itu, penulis mengharapkan penelitian ini dapat disempurnakan dan dikembangkan lagi oleh peneliti-peneliti selanjutnya terlebih terkait dengan kontrak antara jama’ah haji dan BPKH, yang belum menyeluruh di bahas dalam penelitian ini.
84
DAFTAR PUSTAKA
al-Suwailen, Sami, “Hedging in Islamic Finance”, Journal IDB (Islamic Development Bank), 2006.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007. Ascarya dan Yumanita, ”The Lack of Profit and Loss Sharing Financing in Indonesian Islamic Banks: Problems and Alternative Solutions”, paper presented at ”INCEIF Islamic Banking and Finance Educational Colloquium: Creating Sustainable Development of Human Capital and Knowledge in Islamic Finance through Education”, KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia. Ascarya, ”The Persistence of Low Profit and Loss Sharing Financing in Islamic Banking : The Case of Indonesia” Journal of Indonesian economic and business studies vol.1 LIPI, economic research center., 2011. Ascarya, “Analytic Network Process (ANP) New Approach of Qualitative Study”. Paper ini dipresentasikan dalam acara Seminar Internal Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisaksi Jakarta, 2005. Devi, Abrista & Aam S Rusdiyana, “Analysis of Cash Waqf Fund Management in Indonesia : An Analytic Network Process (ANP) Method Approach”, Paper dipresentasikan dalam acara Asean Islamic Conference of Islamic Finance (AICIF) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal 12 – 14 November 2014. Haura, Arie, “Pengelolaan dana haji pada sukuk dana haji Indonesia (SDHI)” Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Hanudin Amin, “Application of Musharakah Mutanaqisah Home Financing As an Alternative to Traditional Debt Financing: Lessons Learned From the U.S. 2007 Subprime Crisis”, Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, Vol. 9 No. 3, July - Sep 2013.
85
Hasanuddin, Maulana dan Jaih Mubarak, “Perkembangan akad musyarakah”, Jakarta : Kencana , 2012. Mannan, Dr. Mohammad Abdul, “Islamic socioeconomic Institutions and mobilization Of resources with special Reference to hajj Management of Malaysia” Journal of Islamic research and training institute Islamic development bank, 1996.
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah :Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana, 2012. Meera, Ahamed Kameel Mydin & Dzuljastri Abdul Razak, “Islamic Home Financing through Musharakah Mutanaqisah and al-Bay’ Bithaman Ajil Contracts : A Comparative Analysis,” African Journal of Business Management Vol. 6(1), pp. 266-273,11 January, 2012. Meera, Ahamed Kameel Mydin & Dzuljastri Abdul Razak, “Home Financing through the Musharakah Mutanaqisah Contracts: Some Practical Issues” Journal of Islamic Economic,Vol. 22 No. 1, pp: 121-143 (2009 A.D./1430 A.H.).
Muhammad, Manajemen dana bank syariah, Yogyakarta : Ekonisia, 2005. Nazri, Niko “Optimalisasi Pengelolaan Dana Haji Untuk Kesejahteraan Jama’ah Haji Indonesia (Sebuah Gagasan), 2012. Rahmawati, Ita, “Mekanisme pengeloaan dana asuransi haji dan asuransi dana haji (Studi Komparasi Pada PT Asuransi Syariah Mubarakah Dan AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Malang” skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010.
Riyadi, Slamet,Asset and liability management, Yogyakarta: FE UI, 2006.
Saaty, Thomas L and Vargas, Louis G Decision Making with the Analitic Network Process. Economic, Political, Social and Technological Applications with
86
Benefits, Opportunities, Costs and Risks. Springer. Pittsburgh : RWS Publication : 2006. Shuhaimi, Mohd Bin Haji Ishak “Tabung Haji as an Islamic Financial Institution for Sustainable Economic Development” Journal of Historical and Social Sciences IPEDR vol.17, 2011.
Usmani,Taqi Muhammad, .An Introduction To Islamic Finance, Pakistan: Idaratul Ma’arif, 2000. UU nomor 34 tahun 2014 pasal 20 – 21 tentang pengelolaan keuangan haji Wahyuni, Sri, “Konstruksi sukuk Musyarakah bil Ijarah sebagai alternatif Pembiayaan Infrastruktur Pemerintah, “Skripsi” STEI Hamfara Yogyakarta, 2010. Widodo, Sugeng “Islamic Financial Engeenering,” : Jurnal At-Tauzi STEI HAMFARA., 2010. Widodo, Sugeng, Moda Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam” Yogyakarta : Kaukaba, 2014
Lampiran 1 Konstruksi Model ANP pada Software Super Decisions
87
88
Lampiran 2 Hasil Input Kuisioner ANP KEMENAG 1
Membutuhkan dukungan Peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva) Risk management terkait Bank Risk Management terkait BPKH Kesiapan tenaga Analis Investasi Kurangnya Pemahaman SDM M REGULASI M RISK MANAGEMENT M SDM DSN membuat fatwa OJK membuat Peraturan Bank dijamin LPS Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH Ditanggung Negara Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster dana Shorterm & Long Term Penempatan pada Bank BUMN Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM S REGULASI S RISK MANAGEMENT S SDM Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014 Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dari Model Yang di Tawarkan
Normalized By Cluster Limiting 0.33334 0.019986 0.66666 0.5 0.5 0.16666 0.83334 0.53962 0.16342 0.29696 0.625 0.375 0.24319
0.039971 0.009079 0.009079 0.005499 0.027496 0.119914 0.036316 0.065991 0.074946 0.044968 0.008832
0.18512 0.24319 0.09315 0.10301 0.13233 0.43648 0.24838 0.31514 0.53962 0.16342 0.29696
0.006723 0.008832 0.003383 0.003741 0.004806 0.028804 0.016391 0.020797 0.119914 0.036316 0.065991
0.63241
0.140536
0.36759
0.081686
0
0
89
Kemenag 2 Name Membutuhkan dukungan Peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva) Risk management terkait Bank Risk Management terkait BPKH Kesiapan tenaga Analis Investasi Kurangnya Pemahaman SDM M REGULASI M RISK MANAGEMENT M SDM DSN membuat fatwa OJK membuat Peraturan Bank dijamin LPS Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH Ditanggung Negara Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster dana Shorterm & Long Term Penempatan pada Bank BUMN Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM S REGULASI S RISK MANAGEMENT S SDM Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014 Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dari Model Yang di Tawarkan
Normalized By Cluster Limiting 0.5 0.029979 0.5 0.14286 0.85714 0.5 0.5 0.53962 0.16342 0.29696 0.5 0.5 0.07646
0.029979 0.002594 0.015564 0.016498 0.016498 0.119914 0.036316 0.065991 0.059957 0.059957 0.003911
0.28451 0.15504 0.34582 0.02129 0.11688 0.21823 0.44101 0.34076 0.53962 0.29696 0.16342
0.014554 0.007931 0.01769 0.001089 0.005979 0.011163 0.022559 0.017431 0.119914 0.065991 0.036316
0.30546
0.067879
0.69454
0.154343
0
0
90
Praktisi 1 Name Membutuhkan dukungan Peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva) Risk management terkait Bank Risk Management terkait BPKH Kesiapan tenaga Analis Investasi Kurangnya Pemahaman SDM M REGULASI M RISK MANAGEMENT M SDM DSN membuat fatwa OJK membuat Peraturan Bank dijamin LPS Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH Ditanggung Negara Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster dana Shorterm & Long Term Penempatan pada Bank BUMN Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM S REGULASI S RISK MANAGEMENT S SDM Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014 Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dari Model Yang di Tawarkan
Normalized By Cluster Limiting 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.24999 0.009259 0.75001 0.027778 0.33333 0.074074 0.33333 0.074074 0.33333 0.074074 0.5 0.037037 0.5 0.037037 0.19524 0.014462 0.19524 0.12381 0.19524 0.09524 0.19524 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333
0.014462 0.009171 0.014462 0.007055 0.014462 0.024691 0.024691 0.024691 0.074074 0.074074 0.074074
0.66667
0.148148
0.33333
0.074074
0
0
91
Praktisi 2 Name Membutuhkan dukungan Peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva) Risk management terkait Bank Risk Management terkait BPKH Kesiapan tenaga Analis Investasi Kurangnya Pemahaman SDM M REGULASI M RISK MANAGEMENT M SDM DSN membuat fatwa OJK membuat Peraturan Bank dijamin LPS Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH Ditanggung Negara Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster dana Shorterm & Long Term Penempatan pada Bank BUMN Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM S REGULASI S RISK MANAGEMENT S SDM Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014 Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dari Model Yang di Tawarkan
Normalized By Cluster Limiting 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.5 0.018519 0.33333 0.074074 0.33333 0.074074 0.33333 0.074074 0.5 0.037037 0.5 0.037037 0.18333 0.01358 0.18333 0.18333 0.18333 0.08334 0.18333 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333
0.01358 0.01358 0.01358 0.006173 0.01358 0.024691 0.024691 0.024691 0.074074 0.074074 0.074074
0.5
0.111111
0.5
0.111111
0
0
92
DSN MUI Normalized By Name Cluster Limiting Membutuhkan dukungan Peraturan OJK 0.5 0.029979 Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva) 0.5 0.029979 Risk management terkait Bank 0.33335 0.006053 Risk Management terkait BPKH 0.66665 0.012105 Kesiapan tenaga Analis Investasi 0.75 0.024747 Kurangnya Pemahaman SDM 0.25 0.008249 M REGULASI 0.53962 0.119914 M RISK MANAGEMENT 0.16342 0.036316 M SDM 0.29696 0.065991 DSN membuat fatwa 0.5 0.059957 OJK membuat Peraturan 0.5 0.059957 Bank dijamin LPS 0.0928 0.00337 Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH 0.26948 0.009786 Ditanggung Negara 0.12827 0.004658 Membatasi Nilai Nominal Investasi 0.28754 0.010442 Mengcluster dana Shorterm & Long Term 0.06645 0.002413 Penempatan pada Bank BUMN 0.15547 0.005646 Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah 0.29167 0.019248 Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) 0.38541 0.025434 Training SDM 0.32292 0.02131 S REGULASI 0.53962 0.119914 S RISK MANAGEMENT 0.16342 0.036316 S SDM 0.29696 0.065991 Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji 0.53135 0.118078 BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014 0.46865 0.104145 Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dari Model Yang di Tawarkan 0 0
93
OJK Name Membutuhkan dukungan Peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva) Risk management terkait Bank Risk Management terkait BPKH Kesiapan tenaga Analis Investasi Kurangnya Pemahaman SDM M REGULASI M RISK MANAGEMENT M SDM DSN membuat fatwa OJK membuat Peraturan Bank dijamin LPS Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH Ditanggung Negara Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster dana Shorterm & Long Term Penempatan pada Bank BUMN Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM S REGULASI S RISK MANAGEMENT S SDM Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014 Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dari Model Yang di Tawarkan
Normalized By Cluster Limiting 0.5 0.035388 0.5 0.035388 0.16664 0.001939 0.83336 0.009697 0.5 0.01435 0.5 0.01435 0.63698 0.141552 0.10472 0.023272 0.25829 0.057398 0.5 0.070776 0.5 0.070776 0.24104 0.00561 0.25101 0.04593 0.25101 0.04078 0.17023 0.1579 0.48437 0.35773 0.63698 0.10472 0.25829
0.005842 0.001069 0.005842 0.000949 0.003962 0.009063 0.027802 0.020533 0.141552 0.023272 0.057398
0.62965
0.139921
0.37035
0.082301
0
0
Membutuhkan dukungan Peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva)
Risk management terkait Bank Risk Management terkait BPKH
Kesiapan tenaga Analis Investasi Kurangnya Pemahaman SDM
M REGULASI M RISK MANAGEMENT M SDM
Lampiran 3 Perhitungan rata – rata hasil kuisioner responden
50%
50%
50%
53%
47%
NR 50%
50%
OJK
Kemenag 2
50%
50%
36%
DSN MUI
Kemenag 1 50%
50%
17%
64%
Praktisi 2
33%
50%
33%
83%
Praktisi 1
67%
50%
67%
OJK
50%
44%
NR
NR
Kemenag 2
50%
50% DSN MUI
OJK
Kemenag 1
14%
50%
Praktisi 2 50%
DSN MUI
50%
86%
Praktisi 1 25%
Praktisi 2
50%
Kemenag 2
Praktisi 1
Kemenag 1
50%
75%
17%
16% 30%
33% 33%
33% 33%
16% 30%
10% 26%
21% 30%
83% 50% 75% 50% 25% 50% 56% DSN Kemenag 1 Kemenag 2 Praktisi 1 Praktisi 2 MUI OJK NR 54% 54% 33% 33% 54% 64% 49% 16% 30%
94
DSN membuat fatwa OJK membuat Peraturan
Bank dijamin LPS Disiapkan mekanisme tanggung Renteng Pengelola BPKH Ditanggung Negara Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster dana Shorterm & Long Term Penempatan pada Bank BUMN
Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM
S REGULASI S RISK
18.51% 24.32%
34.58%
28.45% 15.50%
9.52%
19.52%
19.52% 12.38%
8.33%
18.33%
18.33% 18.33%
6.65%
28.75% 25.10% 22.60%
26.95% 25.10% 22.81% 12.83% 4.59% 14.66%
DSN Kemenag 1 Kemenag 2 Praktisi 1 Praktisi 2 MUI OJK NR 63% 50% 50% 50% 50% 50% 52% 38% 50% 50% 50% 50% 50% 48% DSN Kemenag 1 Kemenag 2 Praktisi 1 Praktisi 2 MUI OJK NR 24.32% 7.65% 19.52% 18.33% 9.28% 24.10% 17.20%
9.32%
2.13%
19.52%
30%
6.84%
10.30%
11.69%
16%
4.08%
13.23%
18.33% 15.55% 17.02% 15.89% DSN MUI OJK NR 33%
Praktisi 2
Kemenag 2
33%
Praktisi 1
Kemenag 1
22%
29%
44%
25% 44% 33% 33% 39% 48% 37% 32% 34% 33% 33% 32% 36% 33% DSN Kemenag 1 Kemenag 2 Praktisi 1 Praktisi 2 MUI OJK NR 54% 54% 33% 33% 54% 64% 49% 16% 30% 33% 33% 16% 10% 23%
95
MANAGEMENT S SDM
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU Tentang Pengelolaan Haji BPKH Segera di Jalankan sesuai UU No. 34 Tahun 2014
30%
26%
28%
54%
33%
16%
63%
46%
33%
30%
53%
37%
NR
50%
47%
OJK
Kemenag 2
67%
50%
DSN MUI
Kemenag 1
31%
33%
Praktisi 2
63%
69%
Praktisi 1
37%
96
10/15/2009
Dalam rangka penyelesaian Tesis yang sedang kami susun di Program Studi Hukum Islam, konsentrasi Keuangan & Perbankan Syariah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, maka kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner perbandingan pasangan dalam hal : “Mengidentifikasi Masalah dan Solusi Model Pengelolaan Keuangan Haji di Bank Syariah yang di tawarkan melalui Pendekatan ANP” Kuesioner ini dimaksud sebagai tindak lanjut dari wawancara sebelumnya kepada para pakar dan praktisi terkait identifikasi masalah, solusi dan strategi dari konstruksi model pengelolaan keuangan haji yang kami susun. Sehingga hasil dari kuesioner ini nanti akan menentukan masalah, solusi dan strategi apa yang paling penting/berpengaruh/prioritas. Untuk itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisinya secara lengkap agar diperoleh hasil yang diharapkan.
Skala Pengukuran ANP (Analytic Network Process) SKALA
KETERANGAN
1
Sama besar pengaruhnya / tingkat kepentingannya
2 3
Sedikit lebih besar pengaruhnya / tingkat kepentingannya
4 5
Lebih besar pengaruhnya / tingkat kepentingannya
6 7
Sangat lebih besar pengaruhnya / tingkat kepentingannya
8 9
Amat sangat besar pengaruhnya / tingkat kepentingannya
1
10/15/2009
Membutuhkan Dukungan Peraturan OJK – Solusi Regulasi Perbandingan berkenaan dengan node “Membutuhkan Dukungan Peraturan OJK” dengan cluster “Solusi Regulasi” Berkenaan dengan “Dibutuhkannya Dukungan Peraturan OJK”, Bandingkan 2 “Solusi Regulasi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (Solusi Regulasi) DSN Membuat Fatwa OJK Membuat Peraturan
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
Di butuhkan Fatwa DSN – Solusi Regulasi Perbandingan berkenaan dengan node “Di butuhkan Fatwa DSN” dengan cluster “Solusi Regulasi” Berkenaan dengan “Di butuhkan Fatwa DSN ”, bandingkan 2 “Solusi Regulasi ” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (Solusi Regulasi) DSN Membuat Fatwa OJK Membuat Peraturan
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
2
10/15/2009
Risk Management terkait Bank – Solusi Risk Management Perbandingan berkenaan dengan node “Risk Management terkait Bank” dengan cluster “Solusi Risk Management” Berkenaan dengan “Risk Management terkait Bank”, bandingkan 6 “Solusi Risk Management” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK SKALA (Solusi Risk Management) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bank dijamin LPS Penempatan pada Bank BUMN Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster Penempatan dana Shortterm dan Long Term Disiapkan Mekanisme Tanggung Renteng dari Pengelola BPKH Ditanggung Negara
Risk Management terkait BPKH – Solusi Risk Management Perbandingan berkenaan dengan node “Risk Management terkait BPKH” dengan cluster “Solusi Risk Management” Berkenaan dengan “Risk Management terkait BPKH”, bandingkan 6 “Solusi Risk Management” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK SKALA (Solusi Risk Management) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bank dijamin LPS Penempatan pada Bank BUMN Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster Penempatan dana Shortterm dan Long Term Disiapkan Mekanisme Tanggung Renteng dari Pengelola BPKH Ditanggung Negara
3
10/15/2009
Kesiapan Tenaga Analis Investasi – Solusi SDM Perbandingan berkenaan dengan node “Kesiapan Tenaga Analis Investasi” dengan cluster “Solusi SDM” Berkenaan dengan “Kesiapan Tenaga Analis Investasi”, bandingkan 3 “Solusi SDM” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK (SOLUSI SDM)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen Tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM
Kurangnya Pemahaman SDM – Solusi SDM Perbandingan berkenaan dengan node “Kurangnya Pemahaman SDM ” dengan cluster “Solusi SDM” Berkenaan dengan “Kurangnya Pemahaman SDM”, bandingkan 3 “Solusi SDM” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK (SOLUSI SDM)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen Tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM
4
10/15/2009
Masalah Regulasi – Masalah Regulasi Perbandingan berkenaan dengan node “Masalah Regulasi ” dengan cluster “Masalah Regulasi” Berkenaan dengan “Masalah Regulasi”, bandingkan 2 “Masalah Regulasi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (Masalah Regulasi) Membutuhkan dukungan peraturan OJK Membutuhkan Fatwa DSN (Akad MMQ di Passiva)
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
Masalah Regulasi – Strategi Perbandingan berkenaan dengan node “Masalah Regulasi ” dengan cluster “Strategi” Berkenaan dengan “Masalah Regulasi”, bandingkan 2 “Strategi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (STRATEGI)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan keuangan haji BPKH Segera dijalankan
5
10/15/2009
Masalah Risk Management – Masalah Risk Management Perbandingan berkenaan dengan node “Masalah Risk Management” dengan cluster “Masalah Risk Management” Berkenaan dengan “Masalah Risk Management”, bandingkan 2 “Masalah Risk Management” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (Masalah Risk Management)
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
Risk Management terkait Bank Risk Management terkait BPKH
Masalah Risk Management – Strategi Perbandingan berkenaan dengan node “Masalah Risk Management” dengan cluster “Strategi” Berkenaan dengan “Masalah Risk Management”, bandingkan 2 “Strategi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK (STRATEGI)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan keuangan haji BPKH Segera dijalankan
6
10/15/2009
Masalah SDM – Masalah SDM Perbandingan berkenaan dengan node “Masalah SDM” dengan cluster “Masalah SDM” Berkenaan dengan “Masalah SDM”, bandingkan 2 “Masalah SDM” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (Masalah SDM) Kesiapan Tenaga Analis Investasi Kurangnya pemahaman SDM
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
Masalah SDM – Strategi Perbandingan berkenaan dengan node “Masalah SDM” dengan cluster “Strategi” Berkenaan dengan “Masalah SDM”, bandingkan 2 “Strategi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (STRATEGI)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan keuangan haji BPKH Segera dijalankan
7
10/15/2009
Solusi Regulasi – Solusi Regulasi Perbandingan berkenaan dengan node “Solusi Regulasi” dengan cluster “Solusi Regulasi ” Berkenaan dengan “Solusi Regulasi ”, bandingkan 2 “Solusi Regulasi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (Solusi Regulasi) DSN Membuat Fatwa OJK Membuat Peraturan
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
Solusi Regulasi – Strategi Perbandingan berkenaan dengan node “Solusi Regulasi” dengan cluster “Strategi” Berkenaan dengan “Solusi Regulasi ”, bandingkan 2 “Strategi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (STRATEGI)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan keuangan haji BPKH Segera dijalankan
8
10/15/2009
Solusi Risk Management – Solusi Risk Management Perbandingan berkenaan dengan node “Solusi Risk Management” dengan cluster “Solusi Risk Management” Berkenaan dengan “Solusi Risk Management”, bandingkan 6 “Solusi Risk Management” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK (Solusi Risk Management)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Bank dijamin LPS Penempatan pada Bank BUMN Membatasi Nilai Nominal Investasi Mengcluster Penempatan dana Shortterm dan Long Term Disiapkan Mekanisme Tanggung Renteng dari Pengelola BPKH Ditanggung Negara
Solusi Risk Management – Strategi Perbandingan berkenaan dengan node “Solusi Risk Management” dengan cluster “Strategi” Berkenaan dengan “Solusi Risk Management”, bandingkan 2 “Strategi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK (STRATEGI)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan keuangan haji BPKH Segera dijalankan
9
10/15/2009
Solusi SDM – Solusi SDM Perbandingan berkenaan dengan node “Solusi SDM” dengan cluster “Solusi SDM” Berkenaan dengan “Solusi SDM”, bandingkan 3 “Solusi SDM” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya ASPEK (SOLUSI SDM)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Rekrutmen SDM Ekonomi Syariah Rekrutmen Tenaga Ahli (Analis Investasi) Training SDM
Solusi SDM – Strategi Perbandingan berkenaan dengan node “Solusi SDM” dengan cluster “Strategi” Berkenaan dengan “Solusi SDM”, bandingkan 2 “Strategi” pada kolom berikut ini berdasarkan Pengaruh / Kepentingannya
ASPEK (STRATEGI)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Adanya Sinergitas antara Fatwa DSN, Peraturan OJK dan UU tentang pengelolaan keuangan haji BPKH Segera dijalankan
10
10/15/2009
Mengidentifikasi Masalah & Solusi – Masalah Perbandingan berkenaan dengan node “tujuan” dengan cluster “ Masalah” Berkenaan dengan “Masalah” dari model yang di tawarkan, bandingkan 3 “Masalah” pada kolom di bawah ini berdasarkan pengaruh atau kepentingannya
ASPEK (MASALAH)
SKALA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Regulasi Risk Management SDM
Mengidentifikasi Masalah & Solusi – Solusi Perbandingan berkenaan dengan node “tujuan” dengan cluster “Solusi ” Berkenaan dengan “Solusi”, bandingkan 3 “Solusi” pada kolom di bawah ini berdasarkan pengaruh atau kepentingannya
ASPEK (SOLUSI) Regulasi Risk Management SDM
1
2
3
SKALA 4 5 6
7
8
9
11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri Nama
: Nurul Izzati Septiana, S.E.I
Tempat/tgl. Lahir
: Malang, 19 September 1990
Gol
:O
Alamat Rumah
: Jln. Raya Kidangbang 11 Wajak, Malang, Jawa
Timur Nama Ayah
: Mizan Sya’roni
Nama Ibu
: Sri Sugiati
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. MI Al – Hidayah Wajak – Malang, lulus tahun 2002 b. Mts. Al - Hidayah Wajak – Malang, lulus tahun 2005 c. MA. Al – Hidayah Wajak – Malang, lulus tahun 2008 d. S1 STEI Hamfara Yogyakarta, lulus tahun 2012
C. Prestasi / Pengahargaan 1. Finalis Forum Riset Perbankan Syariah (FRPS) VI Bank Indonesia & IAEI 26 – 27 Juni 2013 di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. 2. Juara III Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam Tingkat Nasional TEMILNAS XI FOSSEI Riau, 15 Maret 2012. UIN Sultan Syarif kasim Riau. 3. Juara II Pidato Bahasa Arab bertemakan Ekonomi Islam tingkat Regional Yogyakarta “Gebyar Ide dan kreasi Ekonomi Islam” 6 Maret 2010 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 4. Juara Harapan I Lomba Debat Ekonomi Islam tingkat Nasional “Syariah Economic This Year 2009” Universitas Gajahmada (UGM)
D. Pengalaman Organisasi 1. Ketua Program Pendidikan Guru Al- Qur’an (PPGQ) Metode Qira’ati
DIY (Desember 2014 – Sekarang). 2. Anggota Forum Awardee beasiswa LPDP DIY (September 2014 –
sekarang) 3. Ketua Departemen Kemuslimahan BEM STEI Hamfara Yogyakarta
(2010 – 2011) 4. Bendahara BEM STEI Hamfara Yogyakarta (2009 – 2010) 5. Ketua OSIS MA Al – Hidayah Wajak – Malang (2006 – 2007) 6. Ketua OSIS Mts. Al – Hidayah Wajak – Malang (2003 – 2004)
E. Minat keilmuan
: Ekonomi Syariah / Keuangan & Perbankan Syariah
F. Karya Ilmiah (Penelitian) 1. Rekontstruksi BI RTGS untuk Persiapan Sistem Pembayaran Tunggal Asean (MEA 2015) 2. Upaya Mewujudkan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di Indonesia. 3. Konsep Pengelolaan Dana Haji di Bank Syariah