Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur Program Skala Kecil ICCTF Tahun 2016 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Mitigasi Berbasis Lahan
Gedung Bappenas, Jakarta, 25 Mei 2016
Latar Belakang
Proyek akan menciptakan kemitraan lembaga publik-swasta yang berfokus pada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari lahan dan gambut melalui rehabilitasi, reboisasi, dan pembasahan dari rawa gambut yang terbakar.
Bagian dari konsesi PT Hutan Amanah Lestari (25,804 ha) yang terdegradasi dan hutan utuh. Konsesi adalah Hutan Produksi dengan IUP PAN/RAP-Karbon.
Wilayah proyek terletak di wilayah gambut dengan kedalaman >2m.
Drainase gambut, kondisi kering dan kekurangan manajemen membuat wilayah sangat rawan kebakaran.
Pendekatan Konservasi Landskap di Kalimantan Tengah
Areal Konsesi PT HAL
Tinjauan Area di Tahun 1990
Pengamatan: Tanda-tanda perambahan hutan di selatan.
Tinjauan Area di Tahun 1994
Pengamatan: Pembangunan jalan di utara.
Tinjauan Area di Tahun 1997
Pengamatan: Ada lebih banyak deforestasi di selatan dan mulai di barat laut.
Tinjauan Area di Tahun 2000
Pengamatan: Setelah deforestasi dari kebakaran, sebagian besar hutan mulai hilang.
Tinjauan Area di Tahun 2006
Pengamatan: Penggenangan gambut di utara.
Tinjauan Area di Tahun 2011
Pengamatan: • Deforestasi lanjut di selatan dalam dua daerah inti. • Wilayah tenggara hilang sepenuhnya. • Tanda-tanda pertumbuhan kembali dalam hutan inti.
Tinjauan Area di Tahun 2015
Pengamatan: • Pertumbuhan terus dalam zona inti. • Perkebunan kelapa sawit di timur.
Perkiraan Pengurangan Emisi Karbon
Studi kelayakan dilakukan oleh PT Forest Carbon Indonesia dengan Universitas Muhammadiyah.
Kemungkinan untuk mencapai pengurangan emisi karbon 80.126.059 ton CO2e selama 30 tahun.
Rata-rata 2,6 juta ton CO2e per tahun. Berarti 104 ton CO2e per hektar per tahun. Proyek ICCTF UMP menjaga sekitar 5.000 hektar hutan yang ada, jadi proyek ini akan menjaga 520,000 ton CO2e per tahun di dalam gambut.
Bila dibiarkan Business As Usual (BAU): Emisi terjadi dari kebakaran dan oksidasi lahan gambut.
Kegiatan Utama di Lapangan
Solusi inovatif untuk rehabilitasi hutan gambut terdegradasi atau terbakar.
Mencegah kebakaran melalui pembasahan lahan gambut dan genangan daerah kering.
Membuat ‘living classroom’ untuk menilai emisi GRK dan keanekaragaman hayati sebelum dan sesudah kontrol hidrologi diletakkan di tempat.
Meningkatkan potensi ekonomi masyarakat melalui Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK = NTFP). Mencarikan pembeli untuk produk HHBK.
Kegiatan Lapangan
Solusi inovatif untuk rehabilitasi hutan gambut terdegradasi atau terbakar dengan menghubungkan hutan barat dengan hutan timur
Mencegah kebakaran melalui pembasahan lahan gambut dan genangan daerah kering.
Membuat ‘living classroom’ untuk menilai emisi GRK dan keanekaragaman hayati sebelum dan sesudah kontrol hidrologi dibuat.
Meningkatkan potensi ekonomi masyarakat melalui HHBK (NTFP).
Juru Banu Kalanis
Rantau Kujang
Dampak
Lingkungan
Reforestasi lahan gambut terdegradasi dgn spesies endemik.
Rehabilitasi dan pengkayaan hutan terdegradasi.
Pengurangan emisi.
Perlindungan area lahan gambut jangka panjang.
Peningkatan fungsi dari zona DAS, satwa liar, fauna, dan keanekaragaman hayati.
Sosial
Program pengembangan masyarakat desa di sekitar proyek.
Program perikanan.
Perencanaan tata guna lahan desa dan kegiatan pemetaan yang meliputi desa-desa.
Strength Proyek ICCTF UMP
Kapasitas ilmu mengenai pohon hutan, yang dikuasai oleh Fapertahut UMP khususnya Ibu Siti (Ibu Dekan) yang banyak sekali waktunya di lapangan dan juga melakukan penelitian terhadap biji (benih) pohon lahan gambut.
Pengalaman pengaturan hydrologi saat UMP mengikuti kegiatan pembangunan Tatas (dam) WWF.
Persetujuan sekitar 30 KK warga Desa Rantau Kujang (termasuk beberapa Ibu-Ibu) dan sekitar 30 KK warga Desa Kalanis atas reforestasi di area PT HAL dan mengenai pembuatan Tatas (dam) di beberapa kanal (kedua desa mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan area PT HAL sejak dulu, hanya area dari desa mereka sampai sekitar 2 km ke timur).
Warga ingin segera bisa mengatasi banjir di musim hujan dan mengatasi kebakaran di musim kering sehingga mereka sangat terbuka dg proyek ICCTF UMP.
Challenge
Ancaman dari penebang kayu liar di hutan timur area PT HAL yang menebang dalam jumlah lebih dari untuk kebutuhan sendiri, nampaknya ada perusahaan kayu yang memberi upah. Namun penebang ini bukan dari desa di Kalimantan Tengah melainkan dari Kalimantan Selatan sehingga memang mereka tidak punya klaim. Bagaimanapun juga, menghentikannya tidak mudah.
Ancaman dari Warga Desa Juru Banu di utara area PT HAL yang masih menebang pohon untuk keperluan sendiri dari hutan. Namun sementara ini masih di hutan dekat desanya (jarak 3 km dari batas utara PT HAL). Kalau hutan mereka habis, bisa mereka masuk ke area PT HAL. Dengan membantu di pemasaran hhbk, tentu mereka dapat diajak meninggalkan menebang pohon.
Ancaman banjir kiriman dari Kalimantan Tengah bagian utara di mana hutan juga semakin habis di sana.
Opportunity
Didapati hasil hutan bukan kayu (hhbk) berupa damar (getah yang membeku), getah Gemor, tumbuhan obat tradisional, sarang lebah madu, di hutan yang masih ada di barat dan timur area PT HAL, sehingga bisa menjadi kegiatan ekonomi warga, dan warga masyarakat tidak perlu mencari nafkah dari menebang kayu.
Perikanan dan Pemeliharaan Burung Walet, di desa, berkait erat dengan terjaganya hutan, bertambahnya luas hutan dan keadaan tergenangnya hutan sehingga warga masyarakat akan lebih ikut menjaga hutan.
Para Ibu di Desa Kalanis dan Rantau Kujang sudah pernah pelatihan anyam rumput Purun namun karena tidak ada bantuan pemasaran menjadi hilang kegiatan ekonomi ini. Dalam rangka pengarusutamaan gender, kegiatan ekonomi oleh Ibu-Ibu harus diperbanyak.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan Sampai dengan 24 Mei, kegiatan yang sudah dilaksanakan :
Identifikasi kanal dan sungai di peta landsat.
Pertemuan dengan Warga Masyarakat di Kelurahan Rantau Kujang (29 warga), di Desa Kalanis (37 warga) dan mendapat persetujuan untuk keagiatan-kegiatan konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan gambut di area PT HAL, termasuk persetujuan penabatan Tatas (canal blocking) di beberapa tempat.
Melakukan identifikasi awal fauna oleh ahli dari Borneo Nature Foundation (BNF). Tidak ditemukan sarang Orang Utan, ditemukan Bekantan dan tanda-tanda Gibbon.
Melakukan identifikasi kanal-kanal menggunakan kamera pada pesawat Drone milik PT Forest Carbon.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan (lanjutan)
Kerjasama dengan Kelurahan Rantau Kujang untuk alat pemadam api berupa pompa dan selang yang dimiliki.
Terhubung dengan pelatih Tim Serbu Api Provinsi.
Seleksi calon anggota tim Patroli Hutan.
Tindak lanjut dari janji para pelaksana ICCTF UMP pada pertemuan dengan warga, Ibu Siti sudah menghubungi ahli untuk Padi Apung, pembeli Damar, rekan di Jamu Sido Muncul yang bisa membantu soal obat tradisional dari bahan-bahan di Barito Selatan, pelatih Tim Serbu Api, ahli lebah madu, dll.
UMP sebagai Mitra ICCTF
Kerjasama strategis antara Universitas Muhammadiyah dan konsorsium proyek pengembangan oleh PT HAL
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya di dirikan semenjak tahun 1993 dan telah memiliki departemen kehutanan dan perkebunan yang kuat, serta memiliki ahli-ahli dalam pengelolaan hutan gambut
Konsorsium proyek pengembangan PT HAL meliputi:
PT HAL – Pemegang konsesi
PT Forest Carbon Indonesia – Perusahaan konsultan teknis kehutanan
Terima Kasih