KONSEP KERAJAAN MESIANIS DALAM YESAYA 11:1-10 Yoel Benyamin
Abstract: Many Christian theologians try to explain about the royal messianic prophecy in Isaiah 11 as the spiritual situation that occurred in the church today is not pointing to a real royal. Investigation of actual prophecy of Isaiah 11 refers to the kingdom in the future, not the past nor present church age. This paper provides an overview of how prophetic it was implemented into the atmosphere kingdom millennium Keywords: Royal, messianic, Millennium and Isaiah 11 Abstrak: Banyak teolog Kristen mencoba menjelaskan nubuatan tentang kerajaan Mesianis dalam Yesaya 11 sebagai situasi rohani yang terjadi pada masa gereja masa kini bukan menunjuk kepada kerajaan yang riil. Penyelidikan nubuatan Yesaya 11 sesungguhnya mengacu kepada kerajaan yang di masa depan, bukan masa lalu dan bukan pula masa gereja sekarang. Tulisan ini memberikan gambaran bagaimana nubuatan suasana kerajaan itu terimplementasi pada kerajaan seribu tahun. Kata-kata kunci: Kerajaan, Mesianis, Millenium dan Yesaya 11.
Kitab Yesaya 11:1-10
Pendahuluan
merupakan
Pendirian Kerajaan Mesianis merupakan
gambaran kerajaan Kristus yang sempurna dan
pengharapan pada masa yang akan datang.
ideal, pada masa yang akan datang, dan
Sangat tidak mungkin jika dikatakan bahwa
Kristus akan menjadi sentral dalam kerajaan
kerajaan Mesianis sepenuhnya telah nyata di
itu. Jika orang percaya ingin melihat gambaran
bumi atau Kerajaan tersebut termanifestasi
pemerintahan Mesianis, di sinilah dapat kita
dalam gereja Tubuh Kristus sekarang. Penulis
temukan.
setuju dengan pernyataan Christ Marantika:
“Pemerintahan Mesias akan mendapatkan
“Suatu kekeliruan besar apabila sebagian
penggenapan penuh dalam kerajaan Kristus.
orang berpendapat bahwa gereja dan dunia ini
Raja yang ideal itu memerintah dalam
akan berangsur-angsur menjadi baik dan
kebenaran. Mesias sendiri akan menjadi pusat
akhirnya mencapai kemenangan total di bumi
yang dikelilingi oleh umat-Nya, dan bangsa-
ini, sebab dunia yang baik dan sempurna akan
bangsa dunia akan datang kepada mereka”
didirikan
(Charles
oleh
Mesias
sendiri”
(Chris
Charles
R.
R.Erdman
Eerdmans Kristus
berkata:
1982,
Marantika 2007, 51). Jadi Kerajaan Mesias
Pemerintahan
akan didirikan nanti. Hal ini dapat kita lihat
sempurna pada kerajaan Kristus pada masa
dari skala kejahatan yang tetap tejadi di bumi
mendatang,
sampai sekarang.
memerintah bersama Mesias. Mesias akan
di
mana
akan
45-46).
Israel
sepenuhnya
akan
turut
Sekalipun kerajaan Mesianis secara riil
memerintah dengan kebenaran, keadilan, dan
belum sepenuhnya hadir di bumi, namun
damai sejahtera melingkupi bumi dan Ia akan
orang percaya dapat melihat karakteristik atau
menjadi pusat di mana Israel memerintah.
ciri-ciri kerajaan Mesianis dalam Alkitab. Dan
“Suatu pemerintahan tidak akan terlepas dari
sekalipun kita memiliki pengharapan akan
keturunan
pengangkatan
pemerintahan” yakni kerajaan yang dijanjikan,
tubuh,
namun
menyelidiki tentang Kerajaan itu.
perlu
kita
Yehuda.
Sebab
“garis
dan “kaki” adalah dari keluarga Israel, yakni
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
keturunan Daud” (F.F.Bruce 1980, 80). Dia
Israel akan bersatu. Di masa itu keluarga
yang akan menegakkan keadilan di bumi.
Yehuda akan bersatu dengan keluarga Israel” (Darmawijaya 2001, 96). Kerajaan fisik itu
Pengharapan Kerajaan Mesianik Ideal
dipimpin oleh Mesias dan penuh dengan
Yahudi
kedamaian di bumi. Pengharapan Mesianis
Pada dasarnya, kata Mesiah mengacu
Yahudi memiliki ciri-ciri berikut:
kepada tradisi bangsa Yahudi, yakni konsep
Pertama, pembaharuan dinasti Daud.
pengurapan seorang Raja dengan minyak
Bangsa Yahudi merindukan zaman yang
khusus. Hal ini dapat dilihat dalam 1Raja-raja
membawa kemakmuran dan kesejahteraan.
19:16; Mazmur 133:2, di mana pengurapan
Hal tersebut diungkapkan Yesus dalam doa
tersebut menandakan pengukuhan bagi jabatan
yang diajarkanNya: “Datanglah KerajaanMu,
seseorang. Kata Mesias dapat diartikan “yang
Jadilah kehendakMu di bumi seperti di
diurapi”. “Seorang yang diurapi” secara
sorga...” (Mat. 6:10). Doa Yesus menguatkan
khusus yang diharapkan orang Yahudi dalam
pandangan bahwa akan ada kerajaan Mesias
PL, dalam PB ialah Kristus. Pengertian dasar
yang nyata sesuai harapan bangsa Israel.
terminologi “mesias” mengacu pada pribadi
Sehingga
yang akan ditahbiskan di tempat tinggi dengan
penggenapan
upacara pengurapan dengan minyak. Pada
“Pandangan Israel mengenai hidup di dunia ini
masa nenek moyang Israel, Imam dan Raja
berakar pada pengetahuan akan Allah yang
juga diurapi” (Allen C. Myers 1987, 712). Jadi
tunggal, yang menyatakan diriNya kepada
pengharapan mesianis sudah ada sejak bangsa
mereka.
Israel melaksanakan tradisi “pengurapan.”
konsekuen,
mereka hidup dalam penantian janji
Sifat
Allah
Allah,
memberi
di
bumi
ini.
yaitu setia dan
kunci
masa
depan
“Pengharapan Mesianis telah lahir sejak
kepada mereka, seberapa jauh iman mereka
semula di Israel dan ide ini terbentuk dalam
perlu melihat hal-hal yang akan terjadi”
setiap hati dalam keagamaan orang Israel. Ini
(Motyer & Bruce 2005, 62).
merupakan dasar yang essensial dalam sistem
Kedua, Mesias sebagai penghajar dan
Eskatologi Perjanjian Lama dan tidak dapat
penghapus dosa. Harapan ini kontras dengan
dipisahkan
akan
Mesias (Yesus) yang bergaul dengan orang
kedatangan Allah bagi KerajaanNya” (Payne
berdosa dan pemungut cukai, yang tidak
1982, 258). Selanjutnya “salah satu unsur
sesuai dengan keinginan orang Yahudi (Mat.
yang kuno dan amat sederhana dalam konsep
11:19). Maka tidak heran bila sikap Yesus
ini ialah pengharapan akan persatuan kerajaan
terhadap pendosa dan tindakan mengampuni
Daud itu akan terpenuhi. Sekali lagi bangsa
dosa ditanggapi secara keras. Sulit bagi
dalam
pengharapan
72
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
mereka menerima Yesus yang menolong,
dalam
menyelamatkan
menggambarkan Mesias dari keturunan raja
pendosa.
Orang
Israel
kitab
lain.
maka
Misalnya
nubuatan
beranggapan bahwa Mesias akan mengalahkan
(Isai)
musuh-musuh mereka yang jahat, dosa, dan
menggambarkan
penjajahan.
Nubuatan Mesias Yesaya mengacu kepada
Mesias
“pengharapan
Ketiga, Mesias yang diharapkan penuh
kitab
Yesaya
akan
lain
sebagai
keselamatan
juga raja. dan
kuat kuasa dan megah tidak sesuai dengan
kemuliaan umat Allah bersama dengan Raja di
sikap Yesus sebagai hamba Allah yang
masa mendatang, yang lahir dari Israel”
menderita, dan tidak berdaya terhadap musuh-
(Smith,
musuh yang hendak menyalibkan Dia. Yesus
menekankan
berkuasa dan membuat orang banyak terpukau
bersifat future dalam masa damai, namun juga
dengan mujizatNya. Namun ketika ditangkap
masih berharap akan pemerintahan Mesianis
di Getsemani, pengikutNya sendiri kecewa
present. Hal ini terjadi mengingat bangsa
dengan
melakukan
Yahudi sendiri sedang dalam tekanan bangsa
perlawanan sedikitpun. Sehingga Yesus yang
lain, dan menginginkan seorang pembebas.
pernah datang dalam sejarah dianggap sebagai
Pembebas
Mesias palsu. Mereka berharap Mesias akan
memiliki kekuatan politik dan militer, dan
mendirikan kerajaanNya dengan kekuasaan
yang sanggup membebaskan Yahudi serta
penuh (Luk. 24:21), dalam arti „kini‟ atau
mengalahkan musuh-musuh mereka.
Yesus
karena
tidak
410).
Yesaya
pengertian
yang
secara
khusus
Mesianis
diharapkan
ialah
yang
yang
present. “Dengan terselenggaranya pemilihan
Yesaya menekankan bahwa Mesias,
Israel di gunung Sinai, perhatian umat Allah
yang diurapi, “bukan hanya memerintah dan
terkonsentrasi pada kini, daripada tertuju
membawa berkat bagi Israel saja, tetapi juga
kepada
bagi
pengharapan
Mesianis
masa
bangsa-bangsa
di
dunia.
Ia
akan
mendatang” (Payne 1982, 260). Mungkin
melaksanakan pemerintahan atas bumi pada
ketika keadaan mereka yang belum stabil
kerajaan yang akan datang” (Paul Enns 2006,
waktu itu memunculkan sebuah harapan akan
75). Ini berbeda dengan pandangan Yahudi
keadaan yang sejahtera dan damai terjadi pada
yang tertutup, di mana Yesaya membuka
masa itu juga. Faktor yang penting disini ialah
pikiran pembaca tentang metode Allah untuk
timing-nya Allah.
membereskan
dilema
kehidupan umat manusia. Pengertian Mesias dalam Yesaya Nubuatan Mesianik dalam kitab Yesaya konsisten dengan nubuatan mengenai Mesias 73
dari
dosa
dalam
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
lainnya. Bangsa Israel akan menjadi pusat dari
Identitas Pribadi Raja Damai (ayat 1,2) Ungkapan “Tunggul dari pohon yang
dunia baru ini” (Marantika,46).
ditebang dalam ayat ini adalah Israel itu sendiri, yang tumbuh terus dalam sisa itu adalah
keluarga
titik
Mesias yang dinubuatkan dalam Yesaya
pertumbuhannya adalah satu orang, yaitu
11:1,2 adalah keturunan Daud. Mesias tersebut
Mesias”
dikatakan mengeluarkan tunas baru langsung
(Derek
Pemerintahan-Nya
Daud,
Kidner akan
dan
KeturunanNya
1994,
384).
nampak
dalam
dari
akarnya
yang
“Taruk
kuat.
yang
beberapa ciri khusus yang dijabarkan dalam
demikianlah yang menjadi harapan baru bagi
point-poin dari sub-sub di bawah ini.
Israel yang akan dilahirkan dari keturunan Isai” (Widyapranawa 2006, 66). Jelas sekali dalam teks Yesaya 11:1, Mesias disebut
KelahiranNya Yesaya 11 tidak mengungkapkan proses
keturunan
Isai,
kelahiran yang detil. Namun ada gambaran-
Mengapa
ada
gambaran
Dalam
keturunan di sini? Penyebutan keturunan Isai
Yesaya 9:5 dikatakan: Sebab seorang anak
tidak berarti bahwa Mesias yang dimaksud
telah lahir untuk kita, seorang putera telah
adalah anak Isai secara lahiriah. Tetapi ini
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan
lebih kepada pengertian bahwa Mesias adalah
ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
keturunan Daud dan keturunan Isai juga.
tentang
kelahiranNya.
bukan
keturunan
perbedaan
Daud.
penyebutan
orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa,
Tunas (rj,xoß; khoter) akan keluar dari
Bapa yang Kekal, Raja Damai. Sejak dalam
tunggul Isai, dan taruk (rc,nE; netser) yang akan
nubuatan pun Dia sudah dinubuatkan akan
tumbuh
memegang suatu pemerintahan yang penuh
“Dalam konteks Perjanjian Lama kedua kata
damai. Dengan kelahiran Mesias itu, Allah
ini
datang kepada Israel, dengan tujuan utama
memperlihatkan kaitannya dengan tunas yang
ialah pendirian Kerajaan Damai. Allah ingin
disebut dalam pasal 4. Ditegaskan bahwa Dia
agar Israel menjadi umat kesayanganNya
tumbuh dari pangkalnya dan kemudian Dia
dalam Kerajaan itu. “Mesias sendiri akan
sendiri adalah “pangkal Isai” (Achim Teschner
menjadi pelayan dalam dunia baru yang damai
2002, 63). Dengan demikian diperlihatkan
dan sejahtera, dipimpin oleh RajaNya yang
bahwa “Mesias bukan hanya keturunan Daud
diurapi dengan kebenaran. Segala ciptaan akan
seperti halnya raja-raja Yehuda yang lain,
berada dalam keharmonisan satu dengan yang
melainkan Dia adalah “Daud kedua.” Di pihak
74
dari
jarang
pangkalnya
digunakan.
akan
berbuah.
Konteksnya
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
Menarik sekali bahwa kata “tunas”
lain Isai ayah Daud, berasal daripada-Nya”
(Ibrani: rj,xoß;; khoter); (William L. Holladay;
(Alec Motyer 1993, 121). Jika kita mencermati seluruh gagasan
software BibleWork) yang dalam bahasa
Mesianis dalam Perjanjian Lama, maka sering
Inggris: branch or twig, rod, yang berarti:
didapati
mengharapkan
ranting, tunas, di sini menunjuk kepada
kekuasaan Yahweh yang dipantulkan melalui
keturunan yang akan keluar dari keturunan
raja Israel. Namun dalam kitab Yesaya,
Isai
seolah-olah raja-raja yang ada pada masa itu
keturunannya. Dalam Yesaya pasal 4:2; kata
sudah tidak memantulkan kuasa Yahweh.
xm;c,ä ; zemakh (growth, what sprouts; its fresh
Bahkan sebaliknya mereka melihat sebuah
shoots, (the individual) shoot, bud: metaphor
kerajaan
tanda-tanda
of Messianic king); (Holladay; BibleWork).
pemulihan. Sehingga kehancuran tersebut
Kata ini bisa diterjemahkan tumbuh-tumbuhan
“menimbulkan tanda tanya besar terhadap
(dalam Kej.19:25); atau bisa berarti akar-akar
kekuasaan Yahweh. Sungguhpun demikian
(seperti dalam Yehezkiel 17:9); Tunas, yang
kehancuran itu tidak permanen. Orang Israel
mengacu kepada Mesias sebagai tunas Daud
mengharapkan bahwa Allah akan campur
(dalam Yer 23:5). Sedangkan pada pasal 6:13,
tangan dalam sejarah Israel melalui seorang
kata [r;z<ï yang berarti seed “bibit” atau benih
pahlawan,” (Samuel Benyamin 2008, 130)
atau keturunan. Kata ini juga dalam bahasa
yang
pengharapan
Inggris offspring atau descendants, yang
Mesianis, yang ditulis dalam “keturunan Isai.”
berarti keturunan; anak cucu. Kata tersebut
Mesias dikatakan sebagai keturunan Isai
terdapat juga dalam 1Samuel 2:20; juga
yang akan tumbuh secara adikodrati, di mana
terdapat dalam Kejadian 12:7; yang artinya
Ia akan menjalankan pemerintahan di bumi
keturunan; dalam 2Samuel 7:12 keturunan
yang penuh dengan keadilan dan kedamaian.
Daud.
“Sesudah pohon Daud dipotong dan hanya
kemanusiaan Mesias. Sebab istilah “the rod of
tunggulnya yang tertinggal, netzer atau taruk
Jesse
(sebuah gelar penting dari Juruselamat) akan
kemanusiaanNya,
tumbuh secara adikodrati” (Gleason L. Archer
memerintah
2005, 465). Karenanya Dia akan menjalankan
hubunganNya dengan umat kerajaan itu” (J.
pemerintahan yang benar-benar adil, sebab
Dwight Pentecost 1958, 479).
penulis
hancur
kitab
tanpa
diekspresikan
ada
dalam
tidak akan ada penggugat atau pemohon yang
sendiri,
bukan
Pentecost
cenderung
digunakan
Konklusi
„anak
untuk dan
atas
yang
Isai‟
menekankan
menekankan
hakNya manusia
baik
tetapi
dari
untuk karena
istilah
cerdik yang akan dapat mendustai Dia dengan
keturunan atau tunas, yang mengacu kepada
bukti palsu.
Mesias adalah, (1).Keturunan yang dimaksud 75
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
ialah keturunan dalam pengertian generasi
dalam Perjanjian Lama. Sehingga pemikiran
berikutnya dari Daud atau Isai. (2).Tunas
yang tepat ialah bahwa “kekuatan ilahi yang
(Mesias)
menjadi
unik itu yang berasal dari Yang Mahakuasa
penuh dengan kemuliaan,
dan memampukan seseorang untuk melakukan
dan membawa pemerintahan damai di bumi
pekerjaan ilahi yang mengagumkan secara
pada masa kerajaan seribu tahun.
efektif” (Leupold, 217). Oleh karena itu,
akan
keturunan
yang
tumbuh
kuat,
pribadi yang berasal dari garis keturunan Daud memiliki kekuatan ilahi dalam hal tindakan-
Roh TUHAN Mesias dipenuhi dengan Roh Tuhan dan
tindakan yang luar biasa. “Itu adalah simbol
berbagai karunia. Ketujuh karunia (Roh
menunjukkan bahwa Mesias diberkati secara
Tuhan, Hikmat, pengertian, nasihat, perkasa,
sempurna dengan Roh dengan segala hal yang
pengenalan,
Tuhan)
diperlukan untuk tugas-Nya sebagai Raja
menandakan kelimpahan karunia itu.
Ada
(Why.5:6); (Geoffrey W. Grogan 1986, 88)”
sejumlah
yang
Dalam
dan
tokoh
takut
Perjanjian
dipenuhi
akan
Lama
Roh
TUHAN
arti
sebenarnya
“Roh
TUHAN”
merupakan syarat bagi seorang raja. Apalagi
(Salomo;Gideon;Yefta;Simson;Daud;
Mesias akan menjadi Raja bukan hanya Raja
Hak.3:10; 1Sam.10:10; 16:13). “Ini sangat
bagi Israel, tetapi Raja bagi seluruh umat
cocok dengan peran atau tugasNya sebagai
manusia dalam Kerajaan Seribu Tahun nanti.
Penguasa dalam Kerajaan tersebut, bukan
Mengingat hal tersebut, maka sangat mungkin
hanya karena kelahiran-kelahiran kerajaan
bahwa syarat seorang Mesias ialah harus
saja, sama halnya dengan hakim-hakim dan
mengalami “pengurapan” ilahi.
raja-raja yang terdahulu, sehingga Dia adalah Salomo, Gideon dan Daud dalam diri satu
Roh Hikmat dan Pengertian
orang” (Kidner 2002, 384).
Karakteristik kerajaan Mesianis dalam
Lasor berpendapat “Roh Yahweh” akan
Yesaya 11:2; ialah “Hikmat” (hm'k.x' = hokmah).
tinggal atas “tunggul,” (William S. LaSor
Kata hm'k.x' (hokmah) dipakai sedikitnya 75 kali
1982, 388) dan dijelaskan sebagai roh
dalam teks Ibrani (BDB Lexicon BibleWork),
kebijaksanaan dan pengertian, roh nasihat dan
dipakai untuk hikmat yang berhubungan
keperkasaan, roh pengetahuan dan takut akan
dengan
Tuhan (Yes.11:2,3).
Kelihatannya mudah
kecakapan, atau kemampuan dalam berbagai
untuk berpikir langsung dalam hal ini Pribadi
hal. Dalam konteks Yesaya, mungkin lebih
ketiga dari Tritunggal Kudus. Sebab sifat
tepat hikmat yang dimaksud adalah hikmat
pribadi dari roh belum secara jelas dinyatakan
yang berasal dari Allah, karena ada frasa “Roh 76
technical
skill,
kebijaksanaan,
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
TUHAN” dalam teks tersebut. “Kebenaran
„nasehat‟ Yahweh, yang Ia ungkapkan, yang
tentang KeAllahan Mesias dikonfirmasikan
sungguh
dengan
yang
menanam pengajaran dari Tuhan” (P. Muler
universal dalam Yesaya 11:4…Roh Kudus
1977, 384). Kata „perkasa‟ digunakan dalam
pertama menyatakan fakta sejajar tentang
Alkitab tidak hanya diperuntukkan bagi
natur ilahi Sang Mesias” (Payne 1989, 261-
keperkasaan Allah saja, tetapi juga untuk
263).
Hikmat
menyatakan keperkasaan suatu binatang buas.
menjelaskan bahwa Dia sendiri adalah Allah
Kata hr'WbG> (geborah) memiliki arti ”kekuatan
sumber hikmat itu, sebab “hikmat milik Allah
Allah yang penuh perkasa” (BibleWork, CD-
dan diperoleh dari Dia. Hikmat adalah
Room). Ada beberapa arti yang dipakai untuk
kemampuan untuk membuat keputusan tepat
menjelaskan kata tersebut dalam Yesaya 11:2.
gambaran
Mesias
kekuatan
memiliki
ilahi
Roh
pada waktu yang tepat yang memungkinkan
akan
datang,
dengan
keahlian
Pertama, kekuatan dan kuasa yang
bertindak dengan tepat” (Young 1987, 382).
memang pantas bagi Allah. Dalam Yesaya ini kita melihat Mesias digambarkan dengan
Roh Nasihat dan Keperkasaan
penuh keperkasaan seorang Raja segala raja.
Kata nasihat dalam teks Yesaya Ibrani
Ini merupakan kedaulatan Allah dalam karya
adalah (hc'[)e ezah, yang berarti “advice 1Raja-
dan
raja
mengatakan
12:14;
Maz.119:24;
plan,
scheme
penyataan
kuasa-Nya.
bahwa
Geborah
Kosmala itu
selalu
2Raj.18:20; Yes.5:19; 46:11; 1Kor.12:20)
berhubungan dengan sifat-sifat Allah yang
nasihat; rencana baik” (Holladay, BibleWork
lain, berdasarkan kedaulatan Allah sendiri.
CD-Room). Makna kata nasihat ini sejajar
Mesias disebut sebagai pribadi yang memiliki
dengan pengertian kata #[eAy (yoez) dalam
Geborah yang memang hanya dimiliki Allah,
Yesaya 9:6, di mana Mesias digambarkan
oleh karena itu kita pantas berkata bahwa
sebagai
Mesias adalah Allah, yang siap menjalankan
Konselor
atau Penasehat
Ajaib.
Seorang Konselor adalah pembimbing orang-
sifat-sifatNya
orang yang dalam persoalan atau kelemahan,
Kesimpulan yang demikian akan menjadi
dukacita dan kesedihan. Inilah gambaran
bantahan bagi kaum non-dispensasional yang
bahwa
mengartikan secara simbolis tentang Roh
roh
konselor
dalam
Mesias
itu
menjadikan Dia mampu “menghadirkan suatu
dalam
Milenium
nanti.
keperkasaan tersebut.
kuasa untuk membawa keputusan-keputusan-
Kedua, Kuasa dalam Nama Allah.
Nya yang bijaksana” (Young 1987, 382).
Dalam beberapa bagian Alkitab pernyataan
Muler
nama
berkata,
“sangat
tepat
bila
Allah
kadangkala
ditutup
dengan
Geborah, “tindakan kuasa,” yang mana Dia
menggambarkan suatu analogi di antara 77
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
menciptakan langit dan bumi, dan seringkali
pengenalan
sebagai
berhubungan dengan kebenaran dan kejujuran-
kasih”
Delitzsch
Nya.
mengindikasikan
Dengan
namaNya
Allah
telah
(F.
bentuk
“persekutuan
1969,
adanya
282)
yang
hubungan
yang
menyelamatkan. “God shows his might in his
menyatu antara pribadi Mesias dengan Bapa.
saving acts; these also are done in his name
Dalam teks ini kita melihat seolah-olah Mesias
(Ps. 20:7). God‟s name is identified with his
memiliki
geburah, “might” (H.Kosmala 1973, 370). Hal
merupakan ciri penting dalam diri sang Mesias
tersebut menunjukkan keagungan yang unggul
sebagai pemimpin dalam kerajaan itu. Roh
dari Mesias yang tidak dimiliki pihak lain
pengenalan pada Mesias “meliputi hubungan
manapun. “Tidak ada yang seperti Yahweh,
kasih dalam sifat dan atribut-atribut Allah”
yang namaNya besar dalam kekuasaan, yang
(Leupold,
memerintah dengan kekuatan yang kekal, dan
menegaskan sekaligus mengenai keAllahan
yang dapat menggunakan kekuatanNya untuk
Mesias dalam Yesaya ini. Mesias dikatakan
menyelamatkan umat-Nya yang beriman dari
memiliki Roh pengenalan ialah bahwa umat
penganiayaan,
dalam
yang
kadangkala
melalui
kekuatan alam” (Robin Wakely 2002, 813).
karunia-karunia
218).
khusus.
Pernyataan
kerajaanNya
diajarkan
Ini
tersebut
supaya
mengenal Tuhan seperti digambarkan oleh
Ketiga, konsep rohani dalam hubungan
pengenalan Mesias di atas.
dengan manusia. Manusia yang diciptakan Allah dalam gambar dan rupa-Nya, memiliki
Sifat PemerintahanNya (ay.3-5)
kekuasaan yang berupa geborah-Nya, yakni “kuasa”
yang
berasal
dari
Allah,
Secara khusus, dispensasional percaya
dan
bahwa
nubuatan-nubuatan
tentang
sebagaimana kita lihat bahwa itu nyata dalam
pemerintahan Mesianis yang belum digenapi,
kekuatan pisikal manusia. Namun demikian,
akan terjadi secara nyata di bumi ini dalam
konsep hr'WbG (geborah) pada akhirnya juga
Kerajaan
meliputi kualitas-kualitas rohani yang Ia miliki
demikian:
Milenium.
Walvoord
berkata
sampai tingkat paling tinggi, yaitu manusia, sebagai ciptaan Allah, bagian dari geborah-
Sejumlah besar nubuat, khususnya dalam
Nya.
Perjanjian Lama, masih belum terpenuhi. Dispensasional
nubuat-
pada masa gereja dan bahwa beberapa dari
Yesaya 11:2 menyatakan tentang Roh
nubuatan ini memiliki hakikat tertentu
Pengenalan dan takut akan Tuhan ada pada Delitzsch
bahwa
nubuat Perjanjian Lama tidak terpenuhi
Roh Pengenalan dan Takut akan Allah
Mesias.
percaya
sehingga harus terjadi di atas bumi. Karena
menggambarkan
itu harus ada satu periode atau masa interval 78
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
di atas bumi di mana nubuat-nubuat ini
yang tersisa untuk penggenapan tersebut
dapat dipenuhi, yaitu Millenium di bumi.
adalah masa Seribu Tahun (Charles C. Ryrie
Dari nubuat-nubuat ini diambil banyak
2005, 216-217).
rincian mengenai pemerintahan Millenium dari Kristus (John F. Walvoord 1958, 11-
Ryrie dalam argumentasinya di atas,
12).
dengan
tegas
menyatakan
bahwa
pemerintahan Mesias akan terjadi secara fisik Dengan kata lain bahwa dispensasional
atau politik terjadi di bumi ini, mengingat
tidak memaksakan pemikiran bahwa kerajaan
banyak nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang
millenium
belum
akan
terjadi,
tetapi
teks-teks
tergenapi.
Alur
logika
yang
nubuatanlah yang telah mengatakan rincian
memungkinkan untuk penjelasan itu ialah
tentang Kerajaan Seribu Tahun itu. Dalam hal
ketidakkonsistenan pada nondispensasionalis
ini
penggenapan
yang menafsirkan sebagian nubuat tersebut
nubuat tersebut akan terwujud secara harfiah
tergenapi secara harfiah, namun bagian lain
dalam kerajaan seribu tahun pada masa yang
simbolis. Pemerintahan Mesias dianggap telah
akan
berlangsung saat ini secara rohani, “orang-
dispensasional
datang
melihat
nanti.
Hal
serupa
pula
diungkapkan oleh Ryrie,
orang beriman sekarang ini sudah turut memerintah bersama-sama dengan Kristus,
Interpretasi harfiah Kitab Suci tentunya
yang digambarkan sebagai jiwa-jiwa para
menuntun orang pada penggenapan harfiah
orang yang mati sahid (yang telah dipenggal
semua nubuat Perjanjian Lama. Itulah
kepalanya), yang turut memerintah dengan
prinsip dasar eskatologi Premillennialism
Kristus” (Harun H 2001, 491).
(dispensasional). Andaikata semua nubuat
Pemerintahan Mesias “bukan hanya apa
Perjanjian Lama yang belum tergenapi semasa
yang dilakukan seseorang, tindakan-tindakan
Abraham, Daud, dan perjanjian baru itu
lahiriahnya, melainkan siapa Dia, pikiran dan
harus tergenapi secara harfiah, berarti harus
kemauanNya.
ada
semua
umatNya dengan adil” (Geroge E. Ladd 1962,
perjanjian tersebut dapat tergenapi, yaitu
126). Adil yang dimaksud ialah adil secara
dinubuatkan
masa
dalam
perjanjian
mendatang
ketika
Masa Seribu Tahun. Dengan kata lain,
nonharfiah.
memerintah
sama seperti yang digambarkan dalam Yesaya
adanya penggenapan harfiah mendatang penggenapan
akan
politik atau jasmani di dunia. Hal tersebut
gambaran harfiah Perjanjian Lama menuntut
atau
Mesias
2:4 dan Mika 4:3; bahwa pedang akan
Apabila
ditempa menjadi mata bajak dan tombak-
semua perjanjian tersebut harus tergenapi di
tombak menjadi pisau pemangkas, dan bangsa
masa mendatang, maka satu-satunya waktu 79
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
Kata “sekilas pandang” menunjukkan kepada
bangsa. Pemerintahan Mesias akan bersifat
kita bagaimana kebiasaan orang pada waktu
jasmani dan rohani. “Kristus akan memiliki
itu yang seringkali memutuskan perkara
control yang mutlak, jika Raja damai itu
dengan sewenang-wenang, tanpa ketelitian.
datang, perdamaian dunia akan terjadi” (Ladd,
Kata [m;îv.mil
127). Hal ini akan menjadi tanda bahwa
rumor” (TWOT Lexicon, BibleWork)atau
Milenium merupakan satu hal yang jelas
desas-desus; rumor. Dalam teks Alkitab
berbeda dengan sejarah lainnya.
bahasa Inggris dikatakan: “not judge by what
(lemsama) berarti “hearsay,
he sees with his eyes, or decided by what he PenghakimanNya
hears with his ears” (Holy Bible, NIS 1948).
“Ia akan menghakimi dengan keadilan”
Ini berarti Yesaya tidak menggambarkan
merupakan peristiwa di masa mendatang
Mesias sebagai Hakim yang menempatkan
diharapkan oleh Yesaya terjadi di tengah-
kekuatan kemanusiaanNya (telinga dan mata)
tengah kerajaan Israel. Kata jpV (sapat) yang
sebagai referensi untuk menyatakan benar dan
berarti “make decisions; act as judge”
salah.
(Holladay,
BibleWork)
Yesaya
Kedua, Ia akan mengahikimi orang-
dalam
orang lemah dengan keadilan. Kadangkala
Kerajaan Seribu Tahun nanti menjadi satu-
keadilan kurang berpihak kepada kaum lemah,
satunya Hakim yang mengambil keputusan
misalnya cerita tentang hakim yang lalim
yang tepat, adil dan bijaksana. Oleh sebab itu,
(Luk. 18:1-8). Dan ini juga salah satu latar
kita yakin bahwa pada waktu itu Mesias
belakang kitab Yesaya, di mana keadilan sulit
menyatakan keadilan secara penuh dalam
didapat oleh umat. Kata qd
kerajaanNya. Hal tersebut dapat terjadi karena
just) (BDB Lexicon, BibleWork) berarti
Mesias dipenuhi Roh Hikmat, serta kebenaran
kebenaran Mesias adalah mutlak, sehingga
ada pada Dia (ay.5). Penghakiman Mesias
menimbulkan damai di tengah-tengah umat.
memiliki beberapa ciri.
“Kebenaran akan menjadi tolok ukur dalam
menjelaskan
Pertama,
bagaimana
Mesias
dengan
ciri pemerintahan Mesias atas semua manusia”
menjatuhkan
(Pentecost, 483). Bukti dari kebenaran yang
keputusan menurut kata orang (ay.3). Ini
ada pada Mesias ialah penghakimanNya penuh
adalah gambaran bahwa Mesias tidak akan
keadilan.
sekilas
tidak
dalam
menghakimi
pandang saja atau
ceroboh atau keliru dalam memutuskan benar
Ketiga, menjatuhkan keputusan dengan
dan salah, seperti manusia masa kini yang
kejujuran. Ini berarti Mesias tidak memiliki
salah dalam pengambilan keputusan peradilan.
maksud 80
terselubung
dari
keputusanNya
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
mengenai suatu perkara. Jadi tidak akan ada
akan
perkara di mana Mesias dikatakan tidak
bagaimana mensejahterakan, dan melindungi
“fairness” (BDB Lexicon, BibleWork), jujur.
masyarakat. Kemudian dalam Millenium nanti
“Orang-orang lemah dan orang-orang miskin
“Mesias akan menjadi satu-satunya kebenaran
tidak akan tertekan oleh Mesias sebagaimana
dalam pemerintahanNya” (Matthew Henry &
mereka
Thomas Scott, 514). Dia memastikan kepada
telah
pemimpin
dipimpin
manusia.
oleh
pemimpin-
Orang-orang
memerintah,
bagaimana
mengadili,
yang
umatNya bahwa ia akan memerintah dengan
tertekan akan menikmati KeadilanNya, dan
kebenaran, mengadili dengan kebenaran, di
yang lemah akan mengadili” (John A. Martin
bumi. Mesias adalah sentral. Kata “kebenaran” (10:5), dalam bahasa
1986, 1057). Hal ini merupakan gambaran Yesaya tentang “hakim-hakim yang jahat pada
Ibrani qd,c,
masa Yesaya, yang merupakan pembahasan
kebenaran, atau right, just, rightness, justice,
yang kontras” (Plumptre, 453).
righteous (Holladay Lexicon, BibleWork),
(tzedek), berarti benar, adil,
dalam bahasa Inggris memiliki arti bahwa Kebenaran dan KesetiaanNya
kebenaran tersebut adalah kebenaran Allah.
Kebenaran merupakan syarat bagi suatu pemerintahan
yang
Karakteristik
tersebut kurang lebih 273 kali, bahkan dalam
pemerintahan Mesianis diliputi kebenaran.
Yesaya terdapat sebanyak 58 kali (LaSor,
Kebenaran
Mesias
Hubbard dan Bush, 389), yang berhubungan
digambarkan seperti ikat pinggang, yang kuat.
dengan kebenaran yang bersumber dari Allah
“Kebenaran akan menjadi hal yang nyata
sendiri. Lebih jauh lagi seorang bernama
mencirikan pemerintahan Mesianis secara
Snaith menyelidiki kata qd,c (zedek) tersebut,
menyeluruh. Kristus akan menjadi Raja yang
dengan kesimpulan makna kata tersebut
memerintah dalam kebenaran. Kebenaran akan
berhubungan langsung dengan karakter Allah.
menjadi dasar dari kekuasaan-Nya(Yes. 11:5).
“kata qd,c adalah digunakan sebagai atribut
Dengan
akan
untuk menyatakan pribadi Allah dalam hal
(Yes.11:4;
karakter-Nya. Allah adalah Hakim yang adil
dalam
adil.
Alkitab bahasa Ibrani menggunakan kata
pemerintahan
kebenaran
menghakimi
tersebut
orang
ps.72:104), dan dalam
lemah
Ia
dan
(2Taw.12:6; Yer.12:1). Oleh sebab itu Mesias
bertindak
dalam pemerintahan-Nya akan menghakimi
berdasarkan kebenaran” (Pentecost, 483).
dengan standard kebenaran tertinggi bagi
Sungguh tak dapat dibayangkan apabila suatu
semua umat dalam kerajaan seribu tahun.
kerajaan
memiliki
Pengertian „kebenaran‟ dalam ayat tersebut
“righteousness” (kebenaran), bagaimana ia
memiliki arti “Yahweh kebenaran kita,” yang
menjatuhkan
putusan
pemimpinnya
menghakimi Dia
tidak
81
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
merupakan ungkapan umum yang dimengerti
yang akan disembah oleh segala suku bangsa.
oleh orang Israel pada masa itu.
Suasana tersebut akan sepenuhnya menjadi nyata
Kerajaan
kerajaan
Seribu
Tahun.
Suasana adil terjadi ketika Mesias “masuk ke
Suasana Kerajaan Mesias (ay.6-10) Suasana
sebelum
Mesianis
yang
dalam relasi dengan penegakan Hukum dan
digambarkan dalam Yesaya 11 ini sungguh
dengan
luar biasa, dan mungkin belum pernah terjadi
manusia” (Bruce, 81). Selain itu juga akan ada
di bumi sejak Adam jatuh dalam dosa.
keharmonisan di antara makhluk ciptaan.
Keharmonisan, kenyamanan, kerukunan serta
Kutukan yang dinyatakan kepada manusia
kelimpahan berkat ada di sana. Hal tersebut
karena kejatuhan yang mempengaruhi seluruh
mengingatkan kita pada suasana Taman Eden,
ciptaan,
tempat manusia pertama diciptakan Allah. Ini
millennium,
terwujud
Kristus
makhluk akan berhenti (Yes.11:8-9). Manusia
menghasilkan perubahan demikian dalam
tidak perlu merasa takut kepada makhluk apa
wilayah
pun” (Erickson, 127).
karena
tabiat
“Pemerintahan
manusia,
dan
akhirnya
pimpinan
ilahi
akan rasa
atas
kelompok
dibebaskan. permusuhan
“Selama di
antara
mengubah seluruh ciptaan” (Kidner, 385). Dalam pemerintahan seribu tahun itu “semua
Serigala dan domba (ay.6)
orang yang masih hidup pada periode ini akan tunduk
kepada
pemerintahan
Serigala, Lembu, Macan Tutul dan
Mesias”
Domba
akan
berbaring
Ini
(Feinberg, 168). Pernyataan tersebut sesuai
menggambarkan
dengan Filipi 2:10-11; “setiap orang akan
pada
bertekuk lutut.” Hanya ada satu pemerintahan
pemerintahan Mesias. Kebuasan tidak lagi
Mesianis yang memungkinkan suasana damai
menguasai sifat-sifat binatang, sebab semua
ada di dalamnya. “Situasi dan kondisi kerajaan
mahkluk tunduk kepada sang Mesias sebagai
Mesianis yang digambarkan dalam ayat 6-10
Raja di atas bumi. “Tentang masa depan
ini menunjukkan tidak adanya permusuhan
pemerintahan Mesias dalam banyak nubuatan
antara herbivora dan karnivora. Semua bahaya
yang
dihapuskan sama sekali, bahkan untuk bayi
tersebut, seperti: sukcita, kemuliaan, keadilan,
manusia yang merupakan makhluk terlemah”
pengetahuan
(Teschner, 64).
pembelajaran, disingkirkannya kutuk dan sakit
masa
bahwa
bersama.
itu
akan
mengungkapkan
penuh,
binatang-binatang terkendali
dalam
kondisi-kondisi
pengajaran
dan
Dalam kerajaan Mesianis, orang lemah
penyakit, usia panjang, kemakmuran, sifat-
tidak ditindas, semua musuh akan dibinasakan
sifat binatang akan diubahkan” (Jordan, 243-
dengan nafas mulut-Nya, yakni si pendurhaka
244). 82
Feinberg
mengatakan
itu
bukan
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
“berkurangnya ketegangan atau tidak adanya
tinggal bersama hewan-hewan jinak dan
permusuhan secara lahiriah saja, melainkan
manusia” (John A. Martin 1986, 1057).
keharmonisan yang sesungguhnya” (Charles L.
Feinberg
1936,
145).
Digambarkan juga dalam ayat 6 ini
Keharmonisan
bahwa seorang anak kecil akan menggiring
tersebut sangat mungkin terjadi sebab seorang
lembu dan anak singa ini ke padang rumput.
Penguasa memegang kekuasaan atas alam
Anak lembu dan anak singa begitu akur dalam
semesta secara mutlak.
kerajaan ini, sementara kita tahu bahwa “singa
Kata rG" (gar) yang diterjemahkan live
dan lembu, yang keduanya bermusuhan turun-
(NIV), dalam BibleWork bisa ditulis dengan
temurun, akan menjadi berdamai dengan
kata sojourn, yang berarti “berdiam atau
sempurna”
tinggal” (Echols & Shadily, 538). Kata
menggambarkan betapa aman dan damainya
berdiam atau tinggal menunjukkan suatu
suasana kerajaan itu.
(F.Delitzsch
1969,
285).
Ini
keadaan yang panjang atau berlangsung lama, bersifat
permanen
ketika
mereka
Lembu dan Beruang (ay.7)
dalam
Dapat dikatakan binatang yang kuat
kerajaan itu.
memangsa yang lemah, seolah-olah tidak ada tempat bagi binatang yang lemah. Namun
Anak Lembu dan Anak Singa (ay.6) Kesempurnaan “damai” itu dapat dilihat
dalam kerajaan Mesianis, binatang-binatang
Lembu
yang kuat dan binatang-binatang kurang kuat
berdampingan dengan Anak Singa. Dengan
bukan merupakan kendala di dunia binatang.
kata lain hewan karnivora akan berubah
Keganasan baik beruang maupun singa, dalam
menjadi herbivora. “Pemerintahan Kristus
ayat 7, tidak ada lagi dalam kerajaan itu.
menghasilkan perubahan demikian dalam
Sampai saat ini kita tahu bahwa makanan
wilayah tabiat manusiawi, dan akhirnya akan
pokok bagi singa dan beruang adalah daging
mengubah seluruh ciptaan” (Kidner, 385).
binatang lain. Namun dalam kerajaan ini, kita
Perubahan pada semua mahkluk tidak lepas
melihat Lembu, Singa dan Beruang sama-
dari pengaruh Mesias, sebagai penegak damai
sama makan rumput.
dari
kenyataan
bahwa
Anak
dalam kerajaan itu. Yesaya menjelaskan kebenaran kerajaan itu, yang akan Mesias
Anak yang Menyusui dan Ular Tedung (ay.8)
dirikan. “Segala kutuk akan dilenyapkan,
Dalam ayat 8 ini, kita diingatkan tentang
damai dan harmoni akan dinyatakan, dan
bagaimana Tuhan berfirman dalam Kejadian
binatang liar akan jinak dan binatang buas
3:15; “permusuhan antara manusia dan ular,” sekalipun yang dimaksud ialah Iblis. Dalam 83
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
Kerajaan damai Ular tedung dan anak manusia
maka dalam kerajaan itu semua orang akan
akan berjalan bersama. Mereka akan berjalan
mengenal Allah secara jelas, tidak samar-
dalam pengaruh suasana Raja damai bukan
samar lagi.
pengaruh dari raja kejahatan lagi (iblis). Inilah yang digambarkan Leupold bahwa, “bagi seluruh
sifat-sifat
alamiah
hewan
Taruk dari Pangkal Isai
telah
Perikop Yesaya 11:1-10 ini ditutup
berkurang sampai pada keharmonisan yang
dengan keterangan kembali mengenai janji
sempurna. Setiap ketidakharmonisan, setiap
keturunan yang berasal dari Isai, “taruk dari
unsur-unsur berbahaya dan bencana telah
pangkal
dicabut” (Leupold, 221). Sifat alamiah ular
menegaskan kembali bahwa “Mesias sungguh-
dengan giginya yang berbisa tidak ada dalam
sungguh akan datang dari garis keturunan
kerajaan Mesianis, sehingga anak kecil dapat
Daud” (Young, 393). Ini sesuai dengan kata
bermain dengan ular berbisa.
tunas dan taruk dalam ayat 1, yang menjadi
Isai”.
Ini
dikatakan
untuk
tempat berkumpul yang standard bagi semua Bumi Penuh dengan Pengenalan akan Allah
umat. Yesaya sangat yakin bahwa Mesias
Puncak dari keadaan dalam kerajaan itu
yang dimaksud akan datang dan mendirikan
adalah pengenalan akan Allah melingkupi
Kerajaan
semua manusia dan alam, secara umum bumi.
mengatakan hal ini supaya bangsa Israel
Ini adalah puncak pelayanan Yesus dalam
percaya bahwa akan ada pemulihan yang
kerajaan damai. “Pelayanan Raja itu akan
dilakukan Mesias sendiri pada waktunya.
membawa
pokok-pokok
penting
Damai
di
bumi
ini.
Yesaya
dari
kerajaanNya yakni pegetahuan yang penuh”
Relevansi Kerajaan Mesianis
(Pentecost, 488). Pengenalan akan Allah ini
Dalam pokok ini kita akan melihat
akan datang melalui instruksi dan petunjuk
bagaimana kerajaan Mesianis dinyatakan pada
dari Raja. Baik manusia dan binatang, semua
bagian lain dalam kitab suci, sebagai bukti
akan mengenal Allah lebih jelas melalui Raja
bahwa semua penulis kitab berpikir sama
Damai itu. Sekarang kita mengenal dengan
tentang
samar-samar,
berlangsung
seperti
yang
diungkapkan
kerajaan
Mesianis
selama
seribu
yang tahun
akan itu.
Paulus, “sekarang aku hanya mengenal dengan
Sekalipun dalam Yesaya tidak ada penjelasan
tidak
tentang
sempurna,
tetapi
nanti
aku
akan
kapan
ada
satu
tergenapi,
sendiri dikenal” (1Kor. 13:12). Akibat dari
memungkinkan
pemerintahan Mesias dalam kerajaan ini,
nubuatan tersebut. Apabila semua nubuatan-
penggenapan
masa
itu
mengenal dengan sempurna, seperti aku
84
namun
nubuatan-nubuatan
yang
nubuatan-
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
nubuatan Alkitab harus tergenapi di masa
Janji Abraham meliputi tanah atau
mendatang, maka “satu-satunya waktu yang
negeri Kanaan, seprti difirmankan Tuhan:
tersisa untuk penggenapan tersebut adalah
“Pergilah dari negerimu dan dari sanak
Masa Seribu Tahun” (Ryrie 2005, 217).
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke
Tentang masa tersebut dikatakan dalam kitab
negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”
Wahyu 20, yakni kerajaan seribu tahun.
(Kej. 12:1). Janji ini tentunya meliputi tanah,
Pengharapan Mesianis sebagai Raja
generasi, dan pemerintahan yang ada di
dalam kerajaan Milenium tidak hanya terdapat
dalamnya, seperti digambarkan oleh Figart
dalam Yesaya 11:1-10. Beberapa kitab lain
berikut:
juga menjelaskan tentang pengharapan itu, dan juga berbagai situasi dalam kerajaan yang
“Dasar dari semua kerajaan adalah tanah
penuh kedamaian. Kerajaan seribu tahun
atau negeri di mana kerajaan itu berada, generasi-generasi “benih” (manusia) yang
merupakan suatu masa di mana semua
akan membentuk bangsa itu, dan “para
nubuatan yang belum tergenapi, yang telah
raja”
disampaikan kepada tokoh-tokoh Perjanjian
(para
pemimpin
mengurusi
Lama, akan digenapi. Walvoord membuat tiga
bangsa)
pemerintahan.
yang Semua
persyaratan itu dipenuhi pada waktu Allah
pokok penting yang menuntut suatu waktu
menyampaikan
perjanjian
itu
kepada
penggenapannya, yakni “janji tentang negeri;
Abraham, yang untuk pertama kalinya
janji-janji kepada Daud; dan janji pemulihan
diberikan dalam kitab Kejadian 12:1-3, dan
Israel” (Walvoord 1996, 124). Ketiga perikop
diulangi serta diperkuat beberapa kali
tersebut menggambarkan kerajaan di bumi
kepada
akan ada secara nyata. Sehingga janji Allah
(Thomas O. Figart 2002, 152).”
Abraham
dan
keturunannya
kepada Daud, tidak hanya kepada Abraham, Janji berikutnya bahwa generasi yang
akan menjadi titik permulaan pengharapan Mesianis
yang dinanti-nantikan.
terdiri
Menurut
atas
“benih-benih
keturunan”
yang
dengan Daud dalam 2Samuel 7 paralel dalam
membentuk
satu
beberapa hal dengan perjanjian Yahweh
disampaikan Allah yakni tentang “bangsa
kepada Abraham dalam Kejadian 12 dan 17.
yang besar”. Alkitab menyebutkan sebanyak
Antara lain: “Nama yang besar; bangsa atau
dua kali tentang janji yang menjadi milik
kerajaan
mereka selamanya, sebagai milik yang tidak
keturunannya;
besar; dan
raja-raja
berkat-berkat”
dari
berkesudahan.
(Ralp
diberikan
atau
Smith, beberapa perhitungan janji Yahweh
yang
akan
manusia
bangsa.
Ketika
kita
Janji
untuk juga
berusaha
memahami janji “menjadi bangsa yang besar,”
L.Smith 1971, 413). 85
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
kita diperhadapkan kepada keputusan apakah
dengan berkat-berkat yang dijanjikan kepada
hal ini harus dipahami secara harfiah, yaitu
keturunan Abraham adalah kesimpulan yang
keturunan yang fisik (sebagaimana diyakini
tidak
oleh dispensasional), atau hal ini harus
perjanjian
di
dipahami
Abraham
tentang
secara
rohani
(sebagaimana
dapat
dibenarkan. dalam
Sebab,
Perjanjian
bangsa
negeri kepada
dan
takhta,
pandangan Covenant teologi). Sebagaimana
semuanya itu akan tiba bersama-sama dalam
ditunjukkan oleh penjelasan tentang perjanjian
diri Mesias, yang berhak duduk di atas takhta
di seluruh kitab Kejadian, maka janji itu
dan memerintah Israel.
bersifat harfiah, yakni “pengertian Abraham
Patut diketahui bahwa janji Tuhan
tentang janji bangsa yang besar itu sebagai hal
bersifat unconditional (tanpa syarat) kepada
yang mengacu kepada keturunannya yang
Abraham. Karena jika janji itu bersyarat penuh
fisik” (Walvoord 1948, 45). Ini tidak berarti
maka Abraham pun gagal menerima janji
bahwa
tersebut.
panfsiran
harfiah
menghilangkan
Namun
ketika
beberapa
kali
keturunan yang rohani dari Abraham (Gal.
Abraham bersalah dalam beberapa hal, Tuhan
3:6-9). Anak-anak rohani Abraham itu pun
tetap berulang-ulang mengatakan janji-Nya
adalah penggenapan harfiah nubuat tersebut.
kepada Abraham. Premilenialis dispensasional
Garis keturunan dari Abraham sampai kepada
percaya bahwa jika janji itu tanpa syarat, tidak
Kristus adalah garis harfiah, dan secara
ada
harfiah. Penggenapan janji harfiah itu penting
ketidaktaatan Abraham dan keturunannya
bagi tujuan Allah, tidak saja bagi keturunan
(Israel).
alasan
janji
tersebut
batal
karena
fisik Abraham, tetapi juga bagi keturunan “Karakter tanpa syarat dari perjanjian
rohaninya.
Abraham adalah pokok penting dalam
Penafsiran rohani tentang keturunan
menetapkan perjanjian Abraham sebagai
Abraham bertentangan dengan pola tafsir premilenialsm
dispensasional.
dasar bagi premilenialisme. Jika perjanjian
Walvoord
itu tanpa sayarat, maka aspek nasional dari
mengatakan: “premilenialis (dispensasional)
perjanjian itu harus jelas belum terpenuhi,
menolak bahwa penggenapan janji-janji ini
dan premilenialisme adalah satu-satunya
mengacu kepada keturunan alami atau bahwa Abraham”
bagi suatu bangsa di masa depan bagi Israel
digenapi oleh orang-orang non-Yahudi yang
dalam tanah hak milik mereka” (Charles C.
percaya / gereja” (Walvoord 1948, 146).
Ryrie 1953, 52).
janji-janji
tentang
“keturunan
system interpretasi yang membuat tempat
Membuat persamaan antara berkat-berkat yang dijanjikan kepada bangsa-bangsa lain 86
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
Kitab Suci dengan jelas mengajarkan
Unsur penting dari kovenan Abraham
bahwa janji ini adalah Perjanjian yang
adalah penggenapan di masa yang akan
mendasar atas perjanjian anugerah Allah.
datang di mana kerajaan Mesianis akan berkuasa. Israel sebagai
Roger juga setuju bahwa perjanjian Allah kepada
Abraham
tidak
bersyarat.
sebuah Negara
akan memiliki tanah di masa yang akan
Dia
datang. Banyak bagian PL mengantisipasi
mengatakan: “Allah memilih Abraham dan
berkat di masa yang akan datang bagi Israel
memberikan kepadanya dan anaknya, Ishak,
dan kepemilikan tanah sebagaimana yang
dan anak Ishak, Yakub, suatu janji tidak
dijanjikan kepada Abraham” (Paul Enns
bersyarat. Mereka (Israel) tetap berdiri dan
2006, 57-58).
menantikan pemenuhan janji itu. Penundaan telah menyebabkan Israel banyak berdosa” (E.W.
Roger
1962,
97).
Allah
Pentecost
akan
berkata,
hal
yang
perlu
disadari ialah “metode Allah menggenapi
menyatakan kuasaNya bagi bangsa Israel dan
Kovenan
akan memimpin mereka kepada pemenuhan
sebagaimana Allah menggenapi sebagian dari
janji itu.
kovenan itu dalam sejarah” (J. Dwight
Enns mengatakan bahwa janji
Abraham bersifat literal dan tanpa syarat;
Pentecost
abraham
1988,
71).
adalah
harfiah,
Allah
memberkati
Abraham dengan memberikan tanah, Allah “Kovenan Abraham adalah penting untuk
juga memberkati Abraham secara rohani,
mendapatkan pengertian yang tepat tentang
Allah
konsep kerajaan Mesianis mendatang dan
memberikannya
banyak
keturunan.
“Sesungguhnya Allah tetap memenuhi janji
merupakan dasar teologi PL. Kovenan
kepada
Abraham dijelaskan dalam Kejadian 12:1-3
Abraham
untuk
memberikan
kepadanya dan keturunannya suatu tempat
dan merupakan kovenan tak bersyarat. Tidak ada persyaratan yang melekat pada
permanent di suatu negeri. Pada prinsipnya
kovenan itu (tidak ada kata “jika” yang
sulit untuk menolak bahwa perjanjian ini
menunjukkan bahwa penggenapan kovenan
bersifat kekal” (George L. Murray 1984, 26-
itu bergantung pada manusia). Kovenan itu
27).
juga merupakan kovenan literal di mana janji-janji itu harus
dimengerti
Perjanjian
secara
memiliki
harfiah. Tanah yang dijanjikan itu harus
kata
lain
tanah
itu
segi:
kepada “Tanah
Abraham perjanjian;
perjanjian keturunan; perjanjian penebusan
dimengerti dengan penafsiran yang normal, dengan
tiga
Allah
(Kej.
tidak
12:1-3)”
(Paul
Enns,
58).
Natur
perjanjian tanpa syarat dan kekal itu terlihat
menggambarkan surga. Kovenan itu juga
pada waktu janji itu ditegaskan kembali pada
merupakan kovenan kekal. Janji-janji yang
Ishak (Kej. 21:12; 26:3-4). Janji-janji “Aku
Allah buat dengan Israel adalah kekal. 87
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
akan” menunjukkan aspek tanpa syarat dari
bangsa
janji
kemudian
(Alfred Edersheim 1977, 161). Sehingga ada
dikonfirmasikan pada Yakub (Kej.28:14-15).
harapan akan adanya seorang yang memangku
John
“Meskipun
tiga posisi sekaligus, imam, raja dan nabi,
kepemilikan Israel atas negeri itu berulang kali
yang diurapi menjadi pemimpin bangsa Israel,
terancam, Israel tidak pernah kehilangan
yang kekuasaannya tak terkalahkan.
itu.
Perjanjian
Davis
itu
mengatakan:
Israel
mengacu
kepada
Mesias”
“Posisi premilenial menuntut adanya
negeri itu seluruhnya. Janji Allah itu pasti dan tanpa syarat” (John J. Davis 2001, 178).
pemenuhan
Dengan kata lain, untuk mempertahankan
keturunan
negeri itu tidak bergantung pada kekuatan
pemeliharaan nasional dan pengharapan yang
Abraham atau keturunannya. Semua janji
akan datang dari tanah itu, premilenial
dalam Perjanjian Lama, baik yang telah
menyadari bahwa keturunan Abraham bersifat
diucapkan
juga
secara rohani dan jasmani” (Walvoord, 144).
dijanjikan kepada Daud, pasti akan tergenapi.
Secara rohani orang-orang percaya masa kini
Segala
akan
adalah keturunan Abraham, yang memiliki
membuat Yahweh mengubah maksud-Nya
iman yang sama kepada Yahweh. Secara fisik,
atau
keturunan bangsa yang besar terwujud melalui
kepada
kegagalan
mengganti
diberikan-Nya
Abraham,
serta
manusia
tidak
janji-janji kepada
yang
telah
Daud
dan
janji fisik,
kepada yang
Israel dimaksud
sebagai ialah
kumpulan semua bangsa dalam millennium.
keturunannya.
Jika kita melihat dalam seluruh Alkitab Perjanjian Lama, maka dapat ditemukan
Pengharapan Mesianis dalam Perjanjian
bahwa bangsa Israel mengklaim janji Yahweh
Lama
yang bersifat kekal. Secara khusus tanah
Menurut Ryrie pemenuhan janji kerajaan
Palestina sekarang. Hal ini seperti dinyatakan
“dipenuhi pada masa yang akan datang menyangkut
kelangsungan
bangsa
oleh Ryrie berikut:
Israel
dalam kerajaan millenium” (Ryrie 1958, 73).
Ciri-ciri utama kerajaan menurut konsepsi
Maka tidaklah heran jika kita melihat bahwa
orang Yahudi adalah: duniawi; nasional;
“pengharapan
mesianis; moral; dan masa depan. Hal ini
Lama,
Mesianis
secara
dihubungkan
dalam
Perjanjian
keseluruhan,
biasanya
dengan
seorang
raja
berarti: kerajaan harus ada di bumi; secara khusus berhubungan dengan bangsa Israel;
di
diperintah oleh Mesias yang hadir secara
Yerusalem, sebab raja itu adalah figure utama
pribadi; dengan standar tinggi dari Allah;
yang diurapi di Israel” (Smith, 413). Sebab
belum terjadi pada saat ini (Ryrie, 276).
“sejarah, pengajaran-pengajaran, dan ramalan 88
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
Janji tersebut dapat dikatakan bersifat
Mesianis itu pasti akan nyata di bumi. Sebab
tanpa syarat. Artinya Allah mengesahkan
dispensasional mengacu kepada nubuatan
perjanjian
yang belum tergenapi dalam Perjanjian Lama.
tersebut
tidak
membutuhkan
partisipasi penerima janji untuk meneguhkan janji
tersebut.
“Allah
sendirilah
Mazmur 110, dipegang sebagai catatan
yang
yang menjadi “teks Perjanjian Lama yang
melaksanakan perjanjian itu dengan integritas-
paling sering dikutip atau disinggung dalam
Nya sampai kepada akhir penggenapannya
Perjanjian
nanti” (John J. Davis, 142). Alasannya adalah
mungkin adalah Mazmur penobatan bagi
terdapat “pengulangan elemen-elemen utama
seorang atau lebih dari raja keturunan Daud.
dari perjanjian tersebut sepanjang Alkitab
Nabi-nabi Perjanjian Lama menyadari nilai-
Perjanjian Lama” (John J. Davis, 142),
nilai positif dari kerajaan Daud, tetapi mereka
meskipun bangsa Israel terus menerus gagal
juga menghormatinya juga sebagai bagian
melaksanakan yang menjadi bagiannya.
mendasar bagi kedatangan Mesias dalam
Baru”.
“Sebenarnya
Mazmur
Dalam kitab Mikha juga dijelaskan
kerajaan-Nya” (Smith, 414). Sehingga tidak
bahwa “kedatangan Mesias tidak akan hanya
mustahil bahwa seorang nabi seperti Yesaya,
bagi Israel saja, tetapi juga bagi segenap
yang hidup dalam masa raja-raja, dapat
bangsa; mereka juga akan datang ke bukit
berkata bahwa dinasti Daud pasti akan
Allah dan dimasukkan menjadi umat Allah”
mendirikan kerajaan Yahweh di bumi. Mesias
(F.L. Baker 1983, 245). Dalam tulisan Alfred
dipandang sebagai raja yang sangat dinanti-
Edersheim dikatakan: “Mesias secara jelas
nantikan dalam tradisi nenek moyang Israel.
diidentifikasikan dengan takhta kemuliaan, dan
karena
pengharapan
itu yang
digambarkan
sebagai
panjang,
sebelum
Namun penantian akan pengharapan pemulihan atas kerajaan Israel tersebut seolaholah
menjemukan
sehingga
Bakker
kehadirannya yang nyata” (Alfred Edersheim
memandang bangsa Israel telah frustrasi
1977, 175). Janji-janji itu diberikan kepada
dengan pengharapan yang tak kunjung datang
bangsa Yahudi dalam rancangan Allah sendiri,
itu. “Kefrustrasian akan pengharapan ini
“bukan
akan
memimpin pada perkembangan ide Mesianis
membangun kerajaan dan takhta-Nya di muka
dalam Israel. Bahkan, sampai pada masa
bumi; sebab itu telah dipersiapkan oleh Bapa
Yesaya, pengharapan akan “keturunan Daud”
sejak semula, sama seperti Anak Domba yang
telah menjadi pesimis, sehingga Mesias dalam
telah dipilih sejak dunia dijadikan” (Figart,
Yesaya 11:1,2 digambarkan sebagai keturunan
151).
pandang
Isai” (F.L. Baker, 244). Pernyataan tersebut
dispensasional, kita percaya bahwa kerajaan
tidak hanya merendahkan pengharapan Israel
saja
Sehingga
kebetulan
dalam
Mesias
sudut
89
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
akan kerajaan itu, namun juga menuduh „ide
sempurna di bumi ini, atau kesempurnaan
Mesianis‟ sebagai konsep yang muncul dalam
kerajaan Mesianis itu terjadi pada masa
keputusasaan
mendatang?
saja.
Ini
berbeda
dengan
Apakah
Gereja
merupakan
yang
penggenapan dari janji “kerajaan Mesianis”
melihat pengharapan Mesianis tersebut bukan
yang dijanjikan kepada Israel, atau Tuhan
berdasarkan kefrustrasian, tetapi berdasarkan
sendiri akan menggenapinya bagi kaum Israel
janji-janji Allah. Sebab sejak awal, “Alkitab
dalam kerajaan yang akan datang?
pandangan
dispensasional
sendiri
sudah mencatat sebuah ramalan tentang
Kerajaan Mesianis dapat dilihat sebagai
sebuah tempat khusus dan kerajaan khusus
dua
sisi
yang
apabila
dicermati
dapat
yang akan dimiliki oleh bangsa Yahudi sesuai
membawa kita kepada arti kerajaan Mesias
rencana Allah dalam sejarah” (Davis, 138).
present (masa kini) dan future (masa yang
Jika memperhatikan kitab Yeremia 30:9,
akan datang). Di satu sisi kerajaan Mesias
dapat dilihat bahwa bangsa Israel yang
telah ditawarkan, tapi di sisi lain kerajaan
mengabdi bersama Daud, raja mereka, akan
tersebut belum dinyatakan di bumi. Dari sudut
dibangkitkan pada permulaan pemerintahan
pandang dispensasional, pelayanan Yesus
seribu tahun: “Mereka akan mengabdi kepada
mulai dalam masa dispensasi Hukum Taurat,
TUHAN, Allah mereka, dan kepada Daud,
dengan
raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi
mengumumkan
mereka.” Jelaslah bahwa ini mengacu kepada
penawarannya bagi
pemerintahan Daud, yaitu suatu kerajaan di
dengan tanda-tanda dan mujizat. “Periode
bumi di mana orang-orang asing tak dapat
pengumuman kerajaan ini yang seharusnya
memperbudak mereka. Penggenapannya akan
adalah masa “surya pagi” (Luk.1:78) tidak
bertepatan
Israel
dimanfaatkan oleh bangsa Israel” (Tamarol,
kembali (ay.10), yang akan diwujudkan segera
79). Namun Israel telah menolak kerajaan
setelah kedatangan Kristus kedua kalinya.
yang ditawarkan Yesus, sehingga terjadi
dengan
pengumpulan
membawa
misi
khusus
kerajaan Israel,
yakni
sekaligus yang disertai
semacam penundaan (delay) realisasi kerajaan Mesias itu. Penundaan ini membuka peluang
Karakteristik Kerajaan Digenapi Parsial Kerajaan Mesianis telah diwartakan
bagi gereja untuk memikul tugas yang
dalam pelayanan Yesus. Namun apakah ini
dilimpahkan Allah setelah orang Yahudi
berarti bahwa kerajaanNya yang dinubuatkan
menolak. Tamarol mengatakan:
dalam Perjanjian Lama telah nyata ketika pelayanan-Nya di bumi bersama murid-murid?
Bangsa Israel belum siap menerima kerajaan
Apakah kerjaan Mesianis itu telah ada secara
itu. Penawaran kerajaan harus dihentikan 90
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
dan program kerajaan harus ditunda. Hari-
moyang mereka dan pendirian tempat bagi
hari terakhir yang dinubuatkan Nabi Yoel
Israel adalah tahap awal dalam satu rangkaian
walaupun telah dikutip oleh Petrus (Kis.
peristiwa yang akan berpuncak pada kerajaan
2:17-20), ternyata belum semuanya digenapi
Mesias seribu tahun di bumi” (Walvoord,
dalam periode penawaran kerajaan karena
115).
program kerajaan itu belum dapat dimulai
besar.
3:5,9), yaitu dispensasi Anugerah yang gereja
masa
merupakan
kegelapan penderitaan mereka dalam tribulasi
lain yang dirahasiakan-Nya selama ini (Ef.
oleh
Kristus
pendahuluan dan akan diikuti dengan masa
sekarang. Allah telah menyiapkan program
dilaksanakan
Kedatangan
Selanjutnya
masa
seribu
tahun
pemerintahan Mesias.
kini
Setelah
(Tamarol, 79).
itu
pemerintahan
tersebut
dilanjutkan ke dalam dinasti yang kekal, kerajaan yang kekal dan takhta yang kekal
Aspek kerajaan Mesias dapat dikatakan telah
tergenapi
secara
parsial
(2Sam. 7:16). Penggenapan parsial ini bukan
pada
kedatanganNya. Penundaan terjadi karena
berarti
nubuat-nubuat
Israel berulang kali menolak penawaran
tergenapi,
kerajaan itu. Utusan Allah yaitu Yohanes
sebagain. Ada yang telah digenapi dan ada
Pembaptis tewas terbunuh di tangan Herodes,
yang belum tergenapi. Pentecost berkata:
melainkan
kitab
suci
digenapi
belum secara
dan Mesias, Raja yang dijanjikan dan yang telah datang ditolak oleh bangsa Israel dan
Beberapa nubuatan seringkali memiliki arti
akhirnya Dia mati di salib. Bangsa Israel
ganda, dan mengacu kepada peristiwaperistiwa yang berbeda, yang satunya dekat
memilih Barabas, seorang perampok dan pembunuh,
untuk
dibebaskan.
sementara yang satunya jauh; yang satunya
Maka
temporal, yang lainnya berarti rohani atau
berakhirlah masa pengumuman kerajaan itu.
mungkin kekal. Nubuat-nubuat itu memiliki
Namun penolakan Israel telah menjadi berkat bagi kita yang bukan Israel (Roma 11:11).
beberapa
sudut
ungkapan
mereka
pandang mungkin
peristiwa, sebagian
Dan kerajaan itu ditunda, tetapi pemberitaan
digenapi dan sebagian ditunda (Pentecost,
keselamatan ditawarkan kepada bangsa lain,
46-47).
yang membuat orang Yahudi cemburu. Jadi keliru jika mengatakan gereja sebagai
“penggenapan”
kerajaan
Daud maka “partial fulfillment (penggenapan
Mesianis tersebut. Sebab nubuatan tentang
sebagian), telah diimplementasikan oleh Allah
kerajaan
melalui Raja Kekal, Tuhan Yesus Kristus,
Mesianis
bagi
janji
Sebagaimana diuraikan dalam perjanjian
Israel
terpenuhi
apabila “bangsa Israel kembali ke tanah nenek
untuk 91
mempersiapkan
manusia,
terutama
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
Israel, dalam menyongsong fajar Kerajaan
Karena janji tanah yang dibuat kepada
Salom menyingsing” (Marantika, 34), Dwight
Abraham dan keturunannya belum digenapi
L. Baker berkata: “Dari Abraham sampai
sampai saat ini (Kej. 15:18-21), sehingga akan
Yesus, termasuk murid-murid dan para rasul,
dipenuhi
itu semua adalah pemimpin orang Yahudi”
Selanjutnya janji yang dibuat bagi Daud
(D.L. Baker 1971, 29). Sebab itu adalah
bahwa keturunannya (Mesias) akan duduk di
“rencana dan kehendak Allah yang kekal,
atas takhta kerajaan selama-lamanya akan
yang mana Milenium menjadi masa di mana
terpenuhi. Tanpa kerajaan seribu tahun, di
perjanjian Abraham dan Daud direalisasikan
mana seluruh janji-janji ini dapat dipenuhi,
secara penuh” (Tan, 266). Orang Kristen harus
maka janji-janji dengan cara lain (arti rohani),
menyadari bahwa sebagian nubuatan yang
bukannya secara harfiah. Penawaran kerajaan
belum tergenapi, akan tergenapi dalam masa
kepada Israel tidak diterima mereka, sehingga
kerajaan tersebut. Tidak ada masa yang
kerajaan yang ditawarkan itu tertunda sampai
memungkinkan penggenapan nubuat tersebut
kedatangan Mesias yang kedua kali untuk
dipenuhi.
mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Dalam
Secara prinsip, dispensasional menganut
dalam
kerajaan
millennium.
kerajaan Mesianis inilah manusia berdiam
penafsiran literal atas nubuatan. Artinya teks
dengan sejahtera dan damai.
nubuat ditafsirkan secara normal, sebagaimana Kepustakaan: Archer, Gleason L Jr. A Survey of the Old Testament Introduction. Chicago: Moody Press, 1984. Brown, Francis, S.R. Driver, Charles A Briggs. The New Brown-Driver-Briggs-Gesenius Hebrew and English Lexicon. Peabody: Hendrickson Publishers, 1979. Chafer, Lewis Sperry. Systematic Theology, Jil.7. Dallas: Dallas Seminary Press, 1971. ________. Dispensationalism. Dallas, Texas: Dallas Seminary Press, 1936. Davidson, Benjamin. The Analitycal Hebrew and Chaldee Lexicon. Peabody: Hendrickson Publishers, 1983. Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Malang: Seminary Alkitab Asia Tenggara, 2004. Erickson, Millard J. Christian Theology. Grand Rapids: Baker Book House, January, 2001. ________. Pandangan Kontemporer dalam Eskatologi. Diterjemahkan oleh Fenny
apa adanya. Sehingga, berhubung dengan nubuatan
mengenai
kerajaan
Mesianis,
nubuatan yang disampaikan Alkitab pun akan tergenapi secara literal pada masa yang akan datang. “Penjelasan mengenai janji kepada Abraham bahwa mendapatkan penggenapan parsial, mendukung pendirian bahwa janjijanji
tersebut
ditafsirkan
secara
literal”
(Pentecost, 82). Ryrie berkata, “metode Allah dalam
menggenapkan
parsial
perjanjian
Abraham adalah literal” (Ryrie, 50).
Kesimpulan Kerajaan Mesias akan diresmikan pada kedatangan Kristus yang kedua kalinya. 92
Konsep Kerajaan Mesianis Dalam Yesaya 11:1-10 Jurnal Teologi Borneo: Integritas, Inteligensia, Interdenominasi
Veronika. Malang: Seminary Alkitab Asia Tenggara, 2000. Eissfeld, Otto. The Old Testament. New York: Harper dan Row Publishers, 1966. Hill, Andrew E dan John H Walton. Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1996. Holladay, William L. (peny.). A Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament. Grand Rapids: William B Eerdmans Publishing Company, 2000. Jennings, F.C. Studies in Isaiah. New York: Loizeaux Brothers, t.th. Larkin, Clearance. Dispensational Truth. Philadelpia: Park Ave, 1920. Marantika, Chris. Masa Depan Dunia Ditinjau dari Sudut Alkitab. Disunting oleh Mayan Marbun Yogyakarta: Iman Press, 2004. Motyer, Alec. The Propechy of Isaiah. Leicester: Inter-Varsity Press, 1993. Owens, John Joseph. Analitycal Key to the Old Testament, jil.1. Grand Rapids: Baker Book House, 2000. Oswalt, John, N. The Book of Isaiah. Grand Rapids: William B Eerdmans Publishing Company, 1998. Pentecost, J. Dwight. Things to Come (A Study In Biblical Escatology). Grand Rapids: Zoondervan Publishing House, 1988. Ryrie, Charles Caldwell. The Old Testament Annotated (Ryrie Study Bible). Chicago: Moody Press, 1994. ________. Dispensationalism dari Zaman ke Zaman. Malang: Gandum Mas, Maret 2005. ________. The Basic of the Premillennial Faith. Neptune: Loizeaux Brothers, 1953. Siahaan, S.M. Pengharapan Mesianis dalam Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990. Tan, Paul Lee. The Interpretation of Propechy. Hongkong: Nordica International, 1993. Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas, 2003. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 (Ayub-Maleakhi). Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1994. VanGemmeren, Willem A. New International Dictionary of the Old Testament Theology and Exegesis, Jil.2. Carlile: Paternoster Press, 2002 Walvoord, John F. Pedoman Lengkap Nubuat ALkitab. Bandung: Kalam Hidup, 2003.
________. The Millennial Kingdom. Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1948. ________. The Return of the Lord. Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1953. Young, Edward.J. The Book of Isaiah, Jil.1. Grand Rapids: William B Eerdmans Publishing House, 1872.
93