KONSEP HUNIAN SEWA LAYAK HUNI BAGI MAHASISWA PADA AREA PENDIDIKAN Studi Kasus: Rumah Kos di sekitar Kampus ITS Surabaya
Septia Heryanti :: 3211201902
Pembimbing: -Ir. Ispurwono Soemarno, M.Arch, Ph.D - Ir. Purwanita Setijanti, M.Sc, Ph.D Jurusan Arsitektur Bidang Keahlian Perumahan dan Permukiman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Indonesia
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Evaluasi hunian dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan feed-back dari hunian yang ada saat ini, dan feed-forward untuk rancangan hunian selanjutnya (Preiser, 1989 dalam Amole, 2008).
Kos ♀Gebang @Rp 250ribu
Rumusan Masalah & Pertanyaan Penelitian
Rumah sewa: kebutuhan primer mahasiswa. Keberadaannya semakin berkembang tanpa adanya kebijakan yang memadai dari pihak universitas atau pemerintah. Padahal, kelayakan hunian mahasiswa dapat memberikan berbagai manfaat positif (Hassanain, 2008). Muncul pertanyaan:
Aspek apa saja yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sewa mahasiswa? Apakah hunian sewa mahasiswa di lokasi studi sudah layak? Bagaimanakah konsep yang merepresentasikan hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan?
Kos ♀Keputih @Rp 650ribu
Tujuan
Didapatkannya kriteria desain hunian sewa dari aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian tersebut. Diketahui kondisi kelayakan hunian sewa mahasiswa di lokasi studi. Dirumuskan usulan konsep yang merepresentasikan hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan.
Kos ♂♀ Keputih @Rp 250ribu – 1 juta
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Penelitian
•Aspek apa saja yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sewa mahasiswa? •Apakah hunian sewa mahasiswa di lokasi studi sudah layak? •Bagaimanakah konsep yang menggambarkan hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan?
Aspek yang penting bagi mahasiswa
Kajian Pustaka
Kelayakan Hunian Sewa berdasarkan Standar
+
Aspek yang mempengaruhi tingkat kepuasan mahasiswa
Kelayakan Hunian Sewa berdasarkan Preferensi Penghuni
Observasi & Kuesioner Awal Pengumpulan Data
Kuesioner
Analisa Data
Analisa Frekuensi
Responden ♂
Analisa Gap & Kuadran
Responden ♀
Kesimpulan Penelitian Penarikan Kesimpulan
•Aspek yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sewa mahasiswa adalah •Kelayakan hunian sewa mahasiswa di lokasi studi berdasarkan standar dan preferensi penghuni •Konsep hunian sewa mahasiswa yang layak dan sederhana di area pendidikan
DIAGRAM ALUR PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
Kelayakan hunian berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi aspek yang penting dalam penyelenggaraan sebuah rumah. Hunian sewa bagi mahasiswa, dapat diartikan sebagai hunian yang oleh pemiliknya disewakan seluruh atau sebagian unitnya kepada mahasiswa sebagai pihak pengguna atau konsumen (Nurdini, 2012).
Kepuasan atau satisfaction dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran dari celah antara keadaan penghuni sebenarnya dan yang diidamkan (Galster, 1987 dalam Amole, 2008).
Sejumlah faktor sosial demografis yang dapat menentukan kepuasan hunian, seperti usia, tingkat pendidikan, pendapatan, dan perubahan gaya hidup (Lu, 1999 dan Amole, 2009 dalam Tan, 2011). Thomsen (2008) dalam penelitiannya tentang aspek kepuasan berhuni bagi mahasiswa menemukan bahwa tinggal di dekat pusat kota dan dekat dengan tempat belajar merupakan aspek yang signifikan dalam menentukan tingkat kepuasan. Ia juga menyatakan bahwa akan lebih bermanfaat apabila penelitian tidak hanya menanyakan apakah penghuni sudah merasa puas/ tidak puas dengan kondisi huniannya, tetapi juga fokus pada ketidaksesuaian antara preferensi dan kondisi aktual hunian. Evaluasi kepuasan penghuni dapat dilihat dari karakteristik fisik bangunan (Amole, 2008). Opoku (2010) menyarankan agar penelitian tentang preferensi dan pemilihan rumah dilakukan dengan mengintegrasikan faktor sosial dan psikologis dengan aspek fungsional rumah. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi preferensi hunian sewa mahasiswa berdasarkan Oppewal dkk (2005) diantaranya adalah pemisahan hunian laki-laki dan perempuan, pemisahan hunian berdasarkan jurusan, penggunaan toilet dan shower secara bersama-sama, dan view dari dalam kamar. Selain itu, jarak dari kampus, harga sewa dan usia bangunan juga menjadi faktor yang menentukan bagi preferensi mahasiswa.
KAJIAN PUSTAKA STANDAR KELAYAKAN HUNIAN
Standar kelayakan hunian menggunakan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat, Kesehatan, dan buku standar (Metric Handbook).
No
Sumber
1
Permenpera Nomor 22 tahun 2008
2
Bean (2004)
Variabel
Kriteria Desain
Struktur tengah sudah selesai 100%
Struktur atas sudah selesai 100% Standar pencahayaan buatan (lampu) membaca dalam kamar 250-300 lux
Ketahanan struktur bangunan
Penerangan
3
Kepmenkes Nomor 829 tahun 1999
Ventilasi /penghawaan
Pedoman Umum RSS
4
Luasan kamar
untuk
Luas bersih dari jendela /lubang hawa sekurang-kurangnya 1/10 atau 10% dari luas lantai ruangan
Adanya lubang hawa yang berlokasi di bawah langit-langit sekurang-kurangnya 0,35% luas lantai ruang yang bersangkutan. Ambang batas untuk standar luasan ruangan per Jiwa: 7,2 m2 Kamar tidur tanpa kamar mandi dalam: ≥8m2
Luasan minimum kamar tidur yang layak untuk 1 orang adalah 10 m2
Kamar tidur dengan kamar mandi dalam umumnya minimal 13 m2
Metric Handbook
5
Metric Handbook
Luasan kamar mandi dalam
Kurang lebih 2.7m2
6
Metric Handbook
Perbandingan jumlah kamar mandi
Umumnya 1 WC, bak mandi dan shower untuk setiap 5 penghuni (mahasiswa)
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian Independent Variable Dependent Variable
Variabel A (Standar Desain)
Kriteria Desain Hunian Sewa bagi Mahasiswa Variabel B (PreferensiPenghuni)
Karakteristik Demografi
Bagian Rumah
Atribut Fisik Kepadatan sosial Ukuran kamar tidur Tampak bangunan
Rumah secara umum Kamar tidur Kamar mandi Dapur Ruang Cuci Pakaian Ruang Bersama Koridor /Selasar Tangga Area Parkir
Karakteristik fisik bangunan
Atribut Sosial Privasi Keamanan Kebebasan memilih Hubungan sosial
Kondisi fisik bangunan
Diagram Alur Penelitian
Sumber: hasil sintesa kajian pustaka, 2013
Analisa Kelayakan Hunian Sewa Mhs di Lokasi Studi
Analisa Tingat Kepuasan & Preferensi Responden /Mhs
Fakta Empiris
Referensi Aspek Kelayakan Hunian dan Standar Hunian Mhs
Penelitian terdahulu tentang Tingkat Kepuasan dan Preferensi Mhs
Konsep Hunian Sewa yang Layak bagi Mahasiswa
METODOLOGI
Hasil Perhitungan Sampel • Data mengenai mahasiswa yang tinggal di hunian sewa tidak dapat diketahui dengan pasti jumlahnya. • Penentuan populasi penelitian menggunakan asumsi dari prosentase jumlah hunian yang disewakan untuk mahasiswa di setiap RW.
Populasi sasaran
Populasi sampel
Tabel Jumlah Rumah yang Memiliki Usaha Kos No. RW Jumlah KK (±) Kelurahan Gebang Putih 1 RW 1 475 2 RW 2 200 3 RW 3 250 4 RW 4 300
Memiliki Usaha Kos (%)
Total Rumah
80 % 40 % 50 % 50 %
: semua mahasiswa yang tinggal di hunian sewa (bukan asrama mahasiswa yang disediakan instansi /universitas terkait) : semua mahasiswa yang tinggal di hunian sewa yang disediakan oleh sektor swasta di sekitar kampus ITS Surabaya khususnya di Kelurahan Keputih dan Kelurahan Gebang Putih
Maka, jumlah responden adalah: ± 674
Kelurahan Keputih 1 RW 1 2 RW 2 3 RW 3
n = 700 250 500
40 % 70 % 70 % ± 870
Jumlah sampel rumah: 674+870= 1544 Jumlah kamar rata-rata per rumah = 16 Jumlah penghuni rata-rata per kamar 1-2 orang, Jumlah responden jika dihitung menggunakan rumus Slovin (1990): n=
N 1 + N (e)2
Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah total populasi e = margin error atau tingkat kesalahan (0.1)
=
99,79 atau 100 responden
Keterangan : n : jumlah sampel N : jumlah total populasi = (jumlah rumah) x (ratarata jumlah kamar yang disewakan) x (jumlah penghuni per kamar) = 1544 x 16 x 2 = 49.408 e : margin error atau tingkat kesalahan ditentukan 10% (0,1) atau 90% taraf keyakinan benar
GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Rumah penduduk di sekitar area kampus yang banyak disewakan untuk kos mahasiswa.
3
Kampus ITS, Sukolilo
Kampus ITS Sukolilo
Asrama mahasiswa ITS ±674 hunian (44 responden)
1
2
Perumahan dosen ITS
±870 hunian (56 responden)
1
Kelurahan Gebang Putih. Lokasi penelitian di 4 RW: RW 1, RW 2, RW 3 dan RW 4. Jumlah KK: ± 900, yang memiliki usaha kos untuk mahasiswa : ± 55% atau ± 492 rumah yang disewakan.
2
Kelurahan Keputih. Lokasi penelitian di 3 RW: RW 1, RW 2, dan RW 3. Jumlah KK: >1.000, yang memiliki usaha kos untuk mahasiswa : ± 40% atau ± 600 rumah yang disewakan.
3
Kelurahan Mulyorejo. Berdasarkan peta pola bidang dari Bappeko, daerah ini tidak lagi berfungsi sebagai perumahan, melainkan area hijau hal ini disebabkan karena lokasinyayang sangat berdekatan dengan sungai (<10 meter dari tepi sungai).
Jumlah sampel yang ditentukan adalah 100 responden mahasiswa yang menyewa kamar kos di daerah bernomor 1 dan 2.
METODOLOGI PENELITIAN
Analisa Data
Analisa gap / selisih, atau terkadang disebut dengan service quality, dilakukan dengan melihat selisih antara tingkat kepuasan penghuni dengan preferensi atau keinginan mahasiswa yang diukur menggunakan Skala Likert 1 s/d 6. Semakin besar selisih /gap antara tingkat kepuasan dan preferensi penghuni, maka variabel tsb semakin membutuhkan penyesuaian desain. Contoh pertanyaan kuesioner: Seberapa privat kamar kos Anda saat ini? Tidak privat 1
2
Apakah menurut Anda privasi pada kamar kos itu penting?
Privat 3
4
5
6
Tidak penting 1
2
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penting 3
4
5
6
Sangat tidak puas Tidak puas Cukup tidak puas Cukup puas Puas Sangat puas
Terdapat gap sebesar 6-1= 5 poin
Variabel-variabel ini diletakkan dalam matriks kepuasan dan kepentingan (Rangkuti, 2002) untuk mempermudah analisa. Kuadran 1: memiliki kepentingan yang tinggi, tapi kondisinya kurang baik sehingga tingkat kepuasannya rendah. Variabel ini harus ditingkatkan kualitasnya. Kuadran 2: variabel yang dianggap penting bagi responden dan dianggap sudah sesuai dengan yang diinginkannya sehingga tingkat kepuasannya juga tinggi. Kuadran 3: faktor yang dianggap kurang penting penyediaannya bagi mahasiswa dan pada kenyataanya kondisinya juga tidak memuaskan sehingga perlu dievaluasi kembali apakah memang fasilitas tersebut diperlukan dalam hunian sewa. Kuadran 4: variabel yang tidak terlalu dianggap penting oleh responden, tetapi penyediannya memuaskan. Hal ini dapat menjadi nilai plus bagi suatu rumah kos, tapi juga bisa menjadi pemborosan karena tidak digunakan user.
Tinggi 6
Preferensi / Kepentingan
5
I
II
Attribute to improve
Maintain performance
2 4
III
IV
3
Attribute to maintain 1
Rendah
2
3
Main priority 4
Tingkat Kepuasan
5
6
Tingg i
GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
Hasil Analisa Tipologi Hunian Sewa Mahasiswa [Tipe 1]
[Tipe 2]
Tidak terdapat overlapping ruang.
Tidak terdapat overlapping ruang.
Terdapat ruang bersama.
Tidak terdapat ruang bersama.
[Tipe 3]
[Tipe 4]
Terdapat overlapping ruang.
Terdapat overlapping ruang.
Terdapat ruang bersama.
Tidak terdapat ruang bersama
Kriteria Pembeda:
Konflik ruang antara pemilik dan penyewa Ruang yang digunakan secara bersamaan oleh kedua belah pihak (penghuni dan penyewa) atau overlapping ruang menjadi pembeda pertama.
Akses menuju kamar tidur Koridor sebagai akses menuju kamar tidur juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu single loaded corridor dan double loaded corridor.
Adanya social space pada hunian sewa Banyak juga diantara hunian sewa yang tidak menyediakan fasilitas ini. Hubungan sosial di kedua jenis hunian ini tetap terjalin meskipun tidak terdapat fasilitas ini. Mahasiswa beralih menggunakan koridor antar kamar sebagai social space.
Kos ♀Gebang @Rp 250ribu
Keterangan: Kamar Tidur
Ruang Konflik
Ruang Bersama
Rumah Pemilik
Koridor
Kos♀ Keputih @Rp 400ribu
Contoh [Tipe 1]
Contoh Tipe Hunian Contoh [Tipe 4] Terdapat 3 kelompok hunian sewa jika dilihat dari konfigurasi ruangnya, yaitu: 1. Hunian sewa yang penyewanya (mahasiswa) tinggal bersama dengan pemilik rumah. 2. Hunian sewa yang penyewanya (mahasiswa) tinggal terpisah dengan pemilik rumah. 3. Hunian sewa yang sama seperti kelompok hunian nomor 2, tetapi dengan sistem kontrak rumah per tahun.
Contoh [Tipe 2]
Tingkat Kepuasan
Contoh [Tipe 2]
5
1
3
2 1
1 Memiliki Konflik Ruang
Tingkat Kepuasan
Contoh [Tipe 3]
2 Tidak Memiliki Konflik Ruang
5
1
3
2 1
1 Memiliki Ruang Bersama
2 Tidak Memiliki Ruang Bersama
No
Demografi & Preferensi Responden
1
Variabel
Keterangan
Tempat biasa
Mayoritas memilih kamar kos
mengerjakan
karena lebih tenang.
tugas kuliah
Sedangkan kampus sebagai peringkat kedua dipilih karena
No
Aspek
Keterangan
akses internet cepat.
Diagram
Demografi 1
Jenis Kelamin
Lama berada
52% responden lebih banyak
setara 1:1 untuk
dalam hunian
melakukan aktfitas di dalam
mahasiswa laki laki dan
sewa
hunian sewa setiap harinya
perempuan
2
Usia
2
Jenis kelamin responden
♀ ♀
50 % 55 %
♂♂
hari)
3
oleh umur 21 tahun yaitu sebesar 30%
20 thn 14 %
23 thn 15 % 22 thn 16 %
3
Bidang Studi
Fasilitas dalam hunian sewa
paling
dan harganya menjadi aspek
menentukan
paling penting.
Fisika 18% Kimia 11 %
T. Sipil 12 %
Jumlah pindah
Mayoritas responden
kos
mempertahankan diri untuk tinggal di hunian sewa pertamanya (tidak pernah pindah kos),
Arsitektur 21 %
Kamar Kos 56 %
Luar Kos 8%
>16 jam 17 %
<10 jam 48 %
±12 jam 35 %
Rekan 10 %
Harga 34 %
Akses 14 % Fasilitas 36 %
hunian sewa
4
jurusan yang berbeda
Aspek yang
dalam memilih 21 thn 29 %
Responden berasal dari 11
Kampus 33 %
(>12 jam /lebih dari setengah
45 50%%
Usia responden didominasi
Diagram
1x 11% Tidak Perna h 53 %
2x 25 % 3x 11 %
Hunian Sewa Mahasiswa
350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000
1 2
1
2
Hunian Sewa ♂
Hunian Sewa♀
No
1
Puas (27 %)
♂ Sangat Puas (22 %)
Puas (35 %)
♀
Cukup Puas (30 %)
Perbandingan hunian
(Gender)
sewa responden di kedua lokasi hampir sama, yaitu 40%
(Rp320 ribu) lebihitinggi
laki-laki. Terdapat 2
dibandingkan harga
hunian mix gender di
hunian sewa laki-laki
Keputih.
(Rp267 ribu).
Lokasi 1
Lokasi 2
Kelurahan Gebang Putih
Kelurahan Keputih
♀ ♂
2
Kepuasan
Rata-rata tingkat
berhuni
kepuasan di lokasi 2
secara
adalah 4,5 lebih tinggi
umum
±4 poin dari lokasi 1
40 %
Sang at Puas (14 Puas%) (27 %)
Tidak Puas (9 %)
Kuran g Puas (23 %)
Sangat Puas (21 %)
Pua s (31 %)
Cukup Puas (27 %)
♂ 60 %
(64 %)
yaitu 4,1.
Kuran g Puas (16 %)
Cukup Puas (29 %)
Rp 268.000 Range 255-300ribu
Rp 344.000 Range 50-650ribu
3 Sangat Puas (13 %)
Kurang Puas (21 %)
Rp 255.000 Range 108-400ribu
Rp 257.000 Range 140-500ribu
Puas (31 %) Rp 302.000 Range 150-800ribu
♀
(36 %)
perempuan dan 60%
signifikan perbedaan tingkat kepuasannya.
Kurang Puas (13 %)
Cukup Puas (26 %)
Demografi
sewa perempuan
oleh harga. Sedangkan jenis kelamin lebih terlihat Kuran g Puas (22 %)
Keterangan
Rata-rata harga hunian
Kepuasan hunian secara umum juga tidak dipengaruhi
Sangat Puas (16 %)
Variabel
Cukup Puas (29 %)
Harga sewa Rata-rata harga kamar per
hunian sewa di lokasi
bulan, per
2 (Rp306 ribu) juga
mahasiswa
lebihitinggi dari harga hunian sewa di lokasi 1 (Rp253 ribu).
Harga (Rupiah)
Harga (Rupiah)
Responden terdiri dari 104 mahasiswa yang tinggal di 60 hunian sewa yang berbeda di sekitar Kampus ITS Surabaya. 60 hunian sewa ini terdiri dari 22 hunian di Kelurahan Gebang Purih dan 38 hunian di Kelurahan Keputih
350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 -
1 2
1 Gebang
2 Keputih
No
Tipe Hunian Sewa & Tingkat Penggunaan Ruang
1
Ruang
Dapur
Keterangan
Diagram
Mayoritas reponden tidak pernah atau jarang menggunaan fasilitas ini.
Selal u Sering (13 %) (6 %)
Padahal 54% diantaranya Frekuensi responden dilihat tipe hunian sewa yang mereka tinggali saat ini (eksisting) dan preferensinya terhadap tipe hunian sewa yang diinginkan.
menyatakan bahwa kondisi
Jarang (33 %)
Tidak Pernah (48 %)
dapur ini penting. Perbedaan gender tidak terlalu
Tipe 3 6%
signifikan Tipe 1 (44 %)
Tipe 2 (50 %)
Tipe 3 (18 %)
2 Tipe 2 (50 %)
Eksisting
Ruang
59% responden lebih banyak
Cuci Jemur
menggunakan fasilitas ruang
Pakaian
cuci di dalam hunian. Mayoritas
berhemat.
Eksisting
1 kamar 1 orang (53 %)
perempuan (sangat sedikit
Ruang
Berdasarkan diagram, fasilitas
Bersama
ruang bersama lebih
Preferensi
Responden laki-laki cenderung memilih tipe hunian dengan sistem kontrak (Tipe 3). Sedangkan jumlah penghuni per kamar mayoritas memilih sendiri untuk menjaga privasi.
adalah sebagai tempat
♀
♂ Selalu 12 %
dibutuhkan dibandingkan dapur. Alasannya diantaranya
1 kamar 1 orang (77 %)
Sering (33 %)
Jaran g (30 %)
terutama untuh hunian sewa
rumah
3
1 kamar 2 orang (44 %)
Selalu (26 %)
Fasilitas ini dibutuhkan
yang menjawab tidak pernah).
1 kamar 2 orang (23 %)
Tidak Pernah (11 %)
alasannya adalah untuk
Preferensi
Keterangan: Tipe hunian 1 : tinggal bersama pemilik rumah Tipe hunian 2 : tinggal terpisah dengan pemilik rumah dengan sistem kamar berderet Tipe hunian 3 : tinggal terpisah dengan pemilik rumah dengan sistem kamar kontrak bersama teman Tipe hunian 4 : asrama mahasiswa
♀
♂
Tipe 1 (29 %)
Serin g (23 %)
Tidak Pernah (23 %)
Jarang (42 %)
bersosialisasi dan hiburan Perbedaan gender tidak terlalu signifikan .
♂
♀
ANALISA
Kelayakan Hunian Sewa berdasarkan Standar Diagram
Selesai 36.5 % Hampir Selesai 19 %
Belum Selesa i 21 %
80%
selesai proses konstruksinya.
Selesai 100%
Tidak semua hunian sewa yang ditawarkan kepada mahasiswa telah
60%
Konstruksi Bangunan
Keterangan
40%
1
Aspek Demografi
20%
No
2
Pencahayaan
Diasumsikan luasan area belajar adalah 2 meter x 1 meter, sehingga areanya menjadi 2 m2. Agar kuat penerangan yang sampai pada bidang kerja area belajar mencapai 250 lux (sesuai standar), dibutuhkan sumber cahaya dengan flux sebesar ± 500 lm. Angka ini dapat diperoleh dengan menggunakan lampu pijar sebesar 8 Watt hingga 24 Watt tergantung dari merek lampu.
3
Penghawaan /ventilasi
Terdapat 60% hunian yang kamar tidurnya sudah memenuhi standar luas bersih dari jendela /lubang hawa sekurang-kurangnya 1/10 atau 10% dari luas lantai ruangan.
4
Standar luasan
Hampir semua rumah memenuhi standar luasan per jiwa untuk kamar tidur, yaitu 7,2
5
Jumlah fasilitas
m 2.
38 % Belum Memenu hi
62 % Sudah Sesuai
14 % Belum Memenuh i
Belum Sesuai 13 %
86 % Sudah Sesuai
Jumlah kamar mandi yang ideal apabila digunakan secara bersama adalah 1:5 yaitu 1 kamar mandi untuk 5 individu /mahasiswa. Perbandingan jumlah penghuni dengan kamar mandi yang ideal ini dapat ditemukan pada 2/3 dari obyek studi
60% Suda h Sesu ai
Belu m Sudah Sesu Memenuhi ai Standar 40 % 60 %
40% Belum Memenuhi
Sudah Memenuhi Standar 87 %
ANALISA
No
Variabel
1
Kondisi bukaan/
56% responden yang
penghawaan
merasa cukup puas hingga
kamar tidur
sangat puas sesuai dengan
Kelayakan Hunian Sewa berdasarkan Preferensi Penghuni
Keterangan
prosentase pemenuhan standar bukaan (60%), Angka ini < kepuasan
No
Variabel
1
Jumlah penyewa di hunian sewa
Keterangan
Diagram
kondisi KT secara umum
tinggal di hunian sewa
Sangat banyak (11 %) Banyak (12 %)
dengan rentang penghuni 480 orang. Rentang yang menyatakan sangat banyak
Kondisi
55% responden yang merasa
konstruksi
cukup puas hingga sangat
bangunan kos
puas sesuai dengan
secara umum
prosentase hunian sewa yang sudah selesai proses konstruksinya hingga 80-
Kondisi kamar
69% responden yang merasa
tidur secara
cukup puas hingga sangat
umum
puas sesuai dengan prosentase pemenuhan standar luasan (87%), standar bukaan (60%), dan kepuasan privasi KT (75%).
Cukup Puas (28 %)
Kurang Puas 21 %
Cukup Banyak 34 %
terhadap kepuasan KT. Cukup Sedikit (40 %)
2
Kondisi
70% responden merasa
pencahayaan
puas. Namun, kesesuaian di
kamar tidur
lokasi tidak dapat diukur melalui kuesioner karena harus melakukan
Sangat Puas (16 %) Puas (12 %)
(28 %)
Tida k Pua Kurang s Puas (9 (21 %) %) Cukup Puas (29 %)
belajar responden. 3
Cukup Puas (27 %)
Sang at Puas (13 Puas%)
pengukuran lumen di area
Tidak Puas (11 %) Kurang Puas 31 %
100% . 3
Puas (17 %)
Tidak Puas (16 %)
hal lain yang berpengaruh
adalah 10-100 penghuni. 2
Sanga t Puas (11 %)
sehingga disiimpulkan ada
Responden yang menyatakan cukup sedikit
Diagram
Jumlah
Responden lebih memilih
maksimum
sesuai dengan perbandingan
penghuni yang
standar yaitu 1:5, bahkan
bisa sharing
mayoritas diantaranya
kamar mandi
memilih lebih dari itu (KM
KM Dalam (6 %) 5 orang (38 %)
<3 orang (51 %)
dalam / sharing <3 orang) Sangat Puas (15 %) Puas (30 %)
Kurang Puas (26 %) Cukup Puas (24 %)
4
Kondisi bukaan/
Mayoritas responden
penghawaan
merasa kurang puas dengan
kamar mandi
kondisi ventilasi KM. Kepuasan responden terhadap kondisi KM secara umum lebih tinggi daripada angka ini.
Puas 12 % Cukup Puas (21 %)
Sangat Tidak Puas 14 %
Kurang Puas (28 %)
Tidak Puas (20 %)
No
ANALISA
Kelayakan Hunian Sewa berdasarkan Preferensi Penghuni
1
Variabel
Keterangan
Kondisi koridor
46% responden merasa
/selasar secara
kurang puas hingga sangat
umum
tidak puas diantaranya
Diagram
Sangat Puas Puas (11 %) (15 %)
karena lebarnya kurang No
Variabel
Keterangan
untuk rak sepatu dll, terkena
Diagram
tampias hujan, atau karena
Tidak Puas (10 %)
Kurang Puas (27 %)
Cukup Puas 28 %
kotor. 1
Kondisi bukaan/ penghawaan dapur
Kondisi ventilasi pada dapur
responden yang merasa cukup puas hingga sangat puas.
2
Kondisi bukaan/
Kondisi ventilasi pada ruang
penghawaan
bersama cukup baik,
ruang bersama
penilaian 54% responden merasa cukup puas hingga sangat puas.
3
2 Sangat Tidak Puas (14 %)
kurang baik, hanya 38%
Kondisi
Kondisi ventilasi pada ruang
pencahayaan
bersama baik, penilaian 68%
ruang bersama
responden merasa cukup puas hingga sangat puas.
Puas 16 %
Cuku p Kurang Puas Puas (13 %) 24 %
Puas (14 %) Cukup Puas (20 %)
Puas (25 %)
secara umum
kurang puas hingga sangat tidak puas diantaranya karena lebarnya kurang, terlalu menanjak, dan permukaannya licin.
Sanga t Tidak Puas (13 %)
Kemanan parkir
Kondisi keamanan parkir
pada hunian
sudah cukup baik melebihi
sewa
kepuasan kondisi area parkir
Kuran g Puas (18 %)
Tidak Puas (15 %) Kurang Puas (13 %)
Cukup Puas (30 %)
Sangat Tidak Puas (13 %)
Puas (12 %) Cukup Puas (20 %)
Tidak Puas (31 %) Kuran g Puas (15 %)
Kurang Aman 10 %
Sangat Aman (30 %)
Cukup Aman (20 %)
secara umum. Aman (33 %)
4 Sangat Puas (13 %)
59% responden merasa
Tidak Puas 24 %
3 Sanga t Puas (20 %)
Kondisi tangga
Kepuasan hunian secara umum
Mayoritas responden merasa sudah cukup puas
Sangat Puas (13 %)
hingga sangat puas dengan huniannya saat ini.
Puas (31 %)
Kuran g Puas (21 %)
Cukup Puas 29 %
ANALISA
Gap & Kuadran antara Tingkat Kepentingan & Kepuasan Berhuni Mahasiswa Tabel Analisa Gap antara Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Penghuni
Matriks Analisa Kuadran antara Tingkat Kepuasan dan Kepentingan Penghuni Tinggi
Variabel
Kepuasan
Kepentingan
Selisih
G1 G8
Tampak /depan Kualitas kondisi hunian area parkir sewa
3,5 3,3
4,4 5,6
0,9 2,3
G2 G4
Kebebasan Kualitas / kondisi dalamkamar beraktfitas mandi
4,3 3,7
5,2 5,6
0,9 1,9
G3 G6
Privasi kamar Kualitas / kondisi tidurruang cuci /jemur
3,3 4
5,2 5
1,2 1,7
G4 G7
Kualitas / kondisi ruang kamar bersama mandi
3,7 3,2
5,6 4,9
1,9 1,7
G5
Kualitas / kondisi dapur
2,6
4,1
1,5
G6 G3
Kualitaskamar Privasi / kondisi tidurruang cuci /jemur
3,3 4
5,2 5
1,7 1,2
G7 G1
Kualitas /depan Tampak kondisi hunian ruangsewa bersama
3,2 3,5
4,9 4,4
1,7 0,9
G8 G2
Kualitas / kondisi Kebebasan dalamarea beraktfitas parkir
3,3 4,3
5,6 5,2
2,3 0,9
6
G3
Terdapat 5 aspek (hijau) yang memiliki selisih tinggi (>1,5).
Kuadran 1
G2
5 G6
I 4
G7 G1 G5
II
3
Sebanyak 5 variabel yang masuk dalam Kuadran 1 serta 3 variabel yang masuk dalam Kuadran 2. Tidak terdapat variabel yang masuk dalam Kuadran 3 dan Kuadran 4.
G4
G8
Kepentingan
No
2
III
IV
Kuadran 2 Kuadran 3 1
Kuadran 4
2
3
4
Rendah
5
6 Tinggi
Tingkat Kepuasan
Konsep Hunian Sewa Mahasiswa Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan diatas, konsep hunian sewa bagi mahasiswa yang layak di area pendidikan adalah yang memperhatikan aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kelayakan hunian sebagai berikut;
• •Memenuhi preferensi penghuni mengenai tingkat Memenuhi standar kelayakan hunian secara fisik, diantaranya: penggunaan ruang dan tingkat kepentingan atribut • Telah selesai proses pembangunannya pada struktur tengah maupun atas rumah, yaitu: • Memiliki pencahayaan alami yang baik pada siang hari terutama pada area belajar. Jika tidak, harus didukung • Tingkat paling tiinggi yang minimum lebih denganpenggunaan pencahayaan buatan (lampu) 250 lm pada area belajar yang luasannya kurang lebih 2 m2. diutamakan dalam penyediaannya adalah ruang cuci • Memiliki lubang penghawaan untuk ventilasi udara minimum 10% dari luas lantai pada setiap ruangan terutama /jemur dilanjutkan dengan ruang bersama, pada pakaian, kamar tidur. dan terakhir dapur. • Memiliki luasan kamar tidur minimum 7,2 m2 dan 13 m2 apabila terdapat kamar mandi dalam. • Kondisi kamar mandi pada hunian sewa mahasiswa •laki-laki Jumlahmaupun kamar perempuan mandi minimum 1:5 atau 1 kamar lebih diperhatikan dari mandi untuk 5 mahasiswa. segi luasan, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya Kepentingan No Variabel • Kondisii area parkir pada hunian sewa mahasiswa lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan moda G4 Kualitas / kondisi kamar mandi 5,6 transportasi, kebersihan, pencahayaan dan G8 Kualitas / kondisi area parkir 5,6 penghawaannya G2 Kebebasan dalam beraktfitas 5,2 • Kebebasan beraktifitas pada hunian sewa mahasiswa G3 Privasi kamar tidur 5,2 laki-laki maupun perempuan lebih diperhatikan G6 Kualitas / kondisi ruang cuci /jemur terutama pada ruang bersama, ruang cuci, dan dapur. 5 G7 Kualitas / kondisi ruang bersama • Privasi pada kamar tidur juga perlu diperhatikan 4,9 meskipun tingkat kepuasannya sudah tinggi. G1 Tampak depan hunian sewa 4,4 • Kondisi ruang cuci dan jemur pada hunian sewa G5 Kualitas / kondisi dapur 4,1 mahasiswa terutama yang perempuan lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan perabot, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya Kondisi ruang bersama pada hunian sewa mahasiswa lebih diperhatikan dari segi luasan, penataan perabot, kebersihan, pencahayaan dan penghawaannya. • Tampak depan hunian sewa mahasiswa laki-laki maupun perempuan mengalami pengolahan bentuk
Kesimpulan
Kelayakan hunian sewa berdasarkan standar cukup tinggi.
Kepuasan berhuni secara umum di diagram menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah puas (44%) dengan hunian sewa mereka saat ini.
Aspek yang berpengauh terhadap kriteria desian hunian sewa yang layak huni adalah yang sesuai dengan standar kelayakan hunian dan preferensi penghuni berupa tingkat kepuasan dan kepentingan dari suatu variabel.
Variasi Aspek demografis yaitu jenis kelamin, sesuai dengan penelitian sebelumnya (Najib, 2012), juga memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan penghuni.
Variasi harga tidak terlalu signifikan dalam menentukan tingkat kepuasan penghuni. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Oppewal (2005) dan Khozaei (2010)
Hasil jawaban responden sesuai dengan penelitian Amole (2008) dan Khozaei (2011) yang memasukkan atribut tampak eksterior sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan penghuni hunian sewa (mahasiswa).
Responden (mahasiswa) cenderung menilai kepentingan sebagai aspek yang dominan atau memiliki skor yang lebih tinggi.
Dari jawaban responden, dapat diketahui aspek mana saja yang berada pada kuadran 2 atau perlu diperbaiki kualitasnya, yaitu: •Kualitas / kondisi area parkir •Kualitas / kondisi ruang cuci /jemur •Kualitas / kondisi ruang bersama •Tampak depan hunian sewa •Kualitas / kondisi dapur
Terima Kasih
Kos ♂♀ Keputih @Rp 250ribu – 1 juta
Daftar Pustaka •Amole, Dolapo. (2005). Coping Strategies for Living in Student Residential Facilities in Nigeria. Enivironment and Behavior Volume 37 Nomor 2, 201-219 •Amole, Dolapo. (2007). Typological Analysis of Students’ Residences. Archnet-IJAR, International Journal of Architectural Research Volume 1 - Issue 3 -
November 2007 - (76-87) •Amole, Dolapo. (2008). Residential Satisfaction in students housing Journal of Environmental Psychology, 29, 76-85. •Amole, Dolapo. (2010). Gender Differences in User Responses to Students Housing. Procedia - Social and Behavioral Sciences 38 ( 2012 ) 89 – 99 Kepmenkes no 829/MENKES/ SK/VII/1999 Jati, Sutopo Patria. 2005. Rumah Sehat. Dinas Kesehatan: 2005 Marcella, Joyce Laurens. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo Muneer, T, N. Abodahab, G. Wir and J. Kubie. 2000. Windows is Building. Architectural Press: Napier University Edinburgh De Chiara, Joseph & John Hancock Callender. 1973. Time Saver Standards for Building Types. USA: McGraw Hill Book Company Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press Basuki, Riyanto. The Changes of Settlement Conditions as a Result of Academic Institutions Development in Surabaya Municipality (Case Study of Settlement Changes in Kelurahan Gebang Putih and Keputih in Sukolilo Subdistrict, Surabaya Municipality). ITS Surabaya, 2002. United Nation Conference on Human Settlements. Turkey, 1995, ch. 4, p.84 • J.F. Gabriel.1996. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC Kartika •Turner, Jhon FC and Robert. 1972. Freedom to Built- Deweller Control of Housing Process. The Macmillan Company: New York. •Sixmith, Judith. 1986. The Meaning of Home: An Exploratory Study of Environmental Experience. Journal od Environmental Psichology. University of Surrey, UK. •Basuki, Riyanto. The Changes of Settlement Conditions as a Result of Academic Institutions Development in Surabaya Municipality (Case Study of Settlement Changes in Kelurahan Gebang Putih and Keputih in Sukolilo Subdistrict, Surabaya Municipality). ITS Surabaya, 2002. •Tan, T. H. (2011). The Effect of Homeownership Externalities on Housing Satisfaction. 17th PRRES Conference Gold Goast Australia •Thomsen, J. (2007). Home Experiences in Student Housing : About Temporary Homes and Institutional Character. Journal of Youth Studies, 10(5), 577-596. •Thomsen, J. (2008). Student housing – student homes? aspects of student housing satisfaction Norwegian University of Science and Technology, Trondheim. •United Nation Conference on Human Settlements. Turkey, 1995, ch. 4, p.84. Opoku, Robert. A. (2010), “Housing preferences and attribute importance among low-income consumers in Saudi Arabia”, Habitat International 34. Oppewal, Harmen dkk. (2005), “Student Preferences for University Accommodation: An Application of the Stated Preference Approach”, Bab 9 di Housing, Space and Quality of Life, Ricardo Garcia-Mira, dkk, Ashgate publishers, Gower House, Aldershot, Hampshire, UK, 113-124.