Konseling Individu Dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak Overprotektif terhadap Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016
Oleh: Umi Fauziyah Saputri Program Studi Bimbingan dan Konseling
ABSTRAK UMI FAUZIYAH SAPUTRI. KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK TRAIT & FACTOR UNTUK MENGATASI DAMPAK OVERPROTEKTIF TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NOGOSARI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Konseling Individu Dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak Overprotektif terhadap Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Konseling Individu dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak Overprotektif Terhadap Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, Maret 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa kelas X SMA Negeri 1 Nogosari, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah Konseling Individu dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak Overprotektif Terhadap Kemandirian Siswa. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan metode
1
wawancara, observasi, dokumentasi dan kunjungan rumah. Keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi sumber dan metode, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa dampak overprotektif dapat menghambat kemandirian anak terutama ketika berada di lingkungan sekolah. Hal itu dapat dibuktikan dari gejala-gejala yang timbul dari siswa antara lain : 1) Ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa cenderung diam dan tenang; 2) Ketika ditanya guru siswa hanya diam dan tersenyum dan takut untuk berkata- kata; 3) Siswa sulit menyesuaikan diri dengan teman- temannya.Peran guru dalam membentuk kemandirian siswanya di sekolah sangatlah diperlukan. Cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan dukungan dan perhatian kepada siswa agar siswa lebih nyaman dalam menyalurkan potensi yang dimilikinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Konseling Individu dengan Teknik Trait & Factor berhasil dalam mengatasi dampak Overprotektif terhadap Kemandirian pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata kunci: Konseling Individu, Trait & Factor, Overprotektif
ABSTRACT
Umi Fauziyah Saputri. INDIVIDUAL COUNSELING BY USING TRAIT & FACTOR TECHNIQUE TO OVERCOME THE EFFECT OF OVERPROCTIVE INDEPENDENCE OF X GRADE STUDENT OF SMA NEGERI 1 NOGOSARI NOGOSARI SUBDISTRICT BOYOLALI REGENCY IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016. Thesis, Surakarta. Teacher Training and Education Faculty Slamet Riyadi University Surakarta. March 2016. This goal of this research in to know about individual counseling by using trait & factor technique to overcome the effect of overproctive independence of x
2
grade student of SMA Negeri 1 Nogosari Nogosari Subdistrict Boyolali Regency in the academic year of 2015/2016. This research uses qualitative research method. The subject of this research two X grade student of SMA Negeri 1 Nogosari, while the object of this individual counseling by using trait & factor technique to overcome the effect of overproctive on student’s independence. Technique of collecting the data used in this research are interview, obsevation, documentation and home visit. The validity of the data is earned by using sourse and method triangulation. The technique of analyzing the data used is discriptive qualitative analysis which covers data reduction, data presentation, conclusion and verification. Based on the result of data analyzing, it can be conceluded that overproctive caan hamper the student’s independence moreover while the students are in school. It can be proven from the symptoms ocuured in student such as: 1) student tend to be quite and calm during learning process; 2) students only be quite and keep smilling while given question; 3) it is difficult for the students to adapt with their friends. The role if teacher in creating students independence is really important in school. The other way that can be done is by giving support and attention on the students so that they feel comfortable in showing their potential and capacity
Keywords: Individual Counseling, Trait & Factor, Oveprotective klien untuk menemukan sumber diri
PENDAHULUAN Konseling individu adalah
sendiri maupun sumber dari luar
kunci dari semua kegiatan bimbingan dan
konseling
konseling
dimana
individual
dirinya, baik dari lembaga atau
proses
sekolah dan masyarakat dalam upaya
merupakan
mencapai
relasi antara konselor dengan klien, dimana
konseling
individu
perkembagan
dan
penyesuaian yang optimal, sesuai
juga
dengan
merupakan hubungan konseli atau
kemampuanya.
Melalui
Teknik Trait & Factor siswa di ajak 3
untuk dapat mengambarkan dirinya
selalu bergantung pada orang tuanya.
dan memahami diri dan lingkuganya
Dimana orang tuanya juga masih
untuk mencapai keberhasilan dalam
memperlakukan
mewujudkan
anak yang masih kecil dengan sikap
pengembangan
anaknya
seperti
Sudarwan
orang tua yang masih overprotektif
Danim (2010 : 166) Kemandirian
itu yang menyebabkan anak tidak
juga dipengaruhi oleh pola asuh
dapat mandiri dan selalu bergantung.
orang tua, ada yang orang tuanya
METODE PENELITIAN
potensinya.
memberikan
Menurut
perlindugan
Metode
yang
penelitian
yang
berlebihan pada anaknya, dimana
digunakan peneliti adalah deskriptif
perkembagan anak pada usia sekolah
kualitatif.
menengah atas seharusnya sudah
adalah
tidak bergantung lagi dengan orang
individu pada siswa yang masih
tuanya. Karena anak pada masa itu
memiliki tingkat kemandirian rendah
memasuki usia remaja. Usia yang di
akibat Overprotektif dengan Teknik
mana anak tersebut sudah dapat
Trait
melalukan pekerjaannya tanpa harus
Sedangkan
strateginya
memberikan
konseling
Factor.
Peneliti
mengumpulkan
data
dengan
meminta bantuan lagi terhadap orang
melaksanakan
observasi
tuanya
SMA
mencemati dan mengamati anak
hendanya sudah memasuki usia yang
yang masih kurang mandiri akibat
mandiri. Namun pada kenyataanya
sikap
masih ada siswa di SMA N 1
tuanya. Dari hasil observasi terdapat
Nogosari yang anak tersebut masih
2 siswa yang tengah mengalami
anak
pada
usia
4
&
Overprotektif
dari
untuk
orang
pengaruh
diterapkan terhadap kedua siswa
dari sikap overprotektif, sehingga
yang mengalami sikap Overprotektif
menjadi subyek dalam penelitian
terhadap kemandirian, kedua siswa
penulis yang kemudian dibantu oleh
tersebut berhasil berubah menjadi
guru Bimbingan dan Konseling dan
sosok pribadi yang lebih baik dan
Wali
dapat
kurangnya
kemandirian
Kelas
serta
Orang
tua.
bersikap
lebih
mandiri.
Kerjasama dengan guru Bimbingan
Konseling Individu tersebut ternyata
dan Konseling serta Orang tua ini
mampu membuat siswa mengatasi
berperan
mengungkapkan
permasalahan yang di hadapi hingga
identitas pribadi atau tindakan serta
dapat menempatkan dirinya bahwa
kegiatan siswa di sekolah, baik
dia sudah seharusnya bersikap lebih
dalam kegiatan akademik maupun
dewasa dan mandiri. Senada dengan
non
Penggunaan
ungkapan Sofyan Willis (2011:35)
Konseling Individu dengan Teknik
dimana layanan konseling individu
Trait & Factor ini diprediksi akan
berperan untuk memberikan bantuan
dapat berhasil dalam mengatasi sikap
kepada seluruh siswa dengan tujuan
Overprotektif
agar
untuk
akademik.
terhadapap
para
mengembangkan
Kemandirian siswa.
siswa seluruh
dapat potensi
yang ada di dalam dirinya serta HASIL dan PEMBAHASAN
mampu mengatasi masalah dan dapat
Hasil
menyesuaikan
Setelah dengan
konseling
Teknik Trait
masyarakat
individu
diri
lingkungannya
terhadap secara
positif. Adanya perubahan dalam diri
& Factor
5
Tujuan penelitian ini adalah
konseli Y dan Z setelah proses pelaksanaan
konseling
untuk
individu
mengetahui
Konseling
dengan Teknik Trait & Factor juga
Individu dengan Teknik Trait &
senada dengan pemaparan Sayekti
Factor dalam mengatasi dampak
(2010 : 51) tujuan yang ingin dicapai
Overprotektif terhadap Kemandirian
dari konseling Trait & Factor antara
pada siswa kelas X SMA Negeri 1
lain : 1) Membantu individu merasa
Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran
lebih
2015/2016.
baik
dengan
menerima
Seharusnya
di
usia
dan
remaja siswa hendaknya susdah bisa
membantu individu berfikir lebih
bersikap lebih mandiri namun pada
jernih dalam memecahkn masalah
kenyataanya siwa masih memiliki
dan
perkembaganya
sikap yang kurang mandiri akibat
secara rasional; 2) Mengubah sifat-
perlakuan dari orang tua yang masih
sifat subyektif, dan kesalahan dalam
Overprotektif.
penilain diri (konsep diri) dengan
Individu dengan Teknik Trait &
menggunakan
cara
Factor di SMA Negeri 1 Nogosari
Memperkuat
belum dilaksanakan dengan ideal,
pandagan
dirinya
mengontrol
ilmiah. keseimbangan
sendiri
metode 3) antara
atau
dan
pengaktifan
masih
Layanan
ada
konseling
siswa
yang
dan pemahaman sifat-sifat sehingga
bergantung terhadap orang tuanya
dapat bereaksi dengan wajar dan
yang disebabkan karena orangtuanya
stabil.
yang bersikap overprotektif, Untuk
Pembahasan
mengatasi semua permasalahan itu siswa tidak bisa mandiri dan masih
6
bergantung pada orang tuanya dalam mencapai tugas perkembangannya
KESIMPULAN dan SARAN
sebagai anak sekolah. Peran orang
Kesimpulan
tua
dan
dibutuhkan
guru
sangat
Berdasarkan hasil analisis data
membentuk
yang telah dilakukan oleh peneliti
memang
dalam
kemandirian anak. Orang tua sangat
maka
dapat
berperan penting dalam hal ini,
bahwa Konseling Individu dengan
dimana sebagai orang tua harus
Teknik
mendukung setiap kegiatan anak dan
mengatasi dampak
memberikan kebebasan kepada anak
terhadap Kemandirian pada siswa
agar anak dapat belajar untuk bisa
kelas X SMA Negeri 1 Nogosari
bertanggung jawab dan mandiri.
Boyolali. Hal itu ditunjukkan dengan
Begitu juga dengan guru, guru harus
adanya sikap dari (1) siswa Y ketika
memotivasi anak agar anak bisa
proses belajar mengajar berlangsung,
mengembangkan segala potensinya
siswa saat di dalam kelas cenderung
secara maksimal.
diam, takut tidak antusias mengikuti
Trait
ditarik
&
kesimpulan
Factor
dalam
Overprotektif
Sehingga pemberian layanan
pelajaran,untuk itu dia mempuanyai
konseling individu dengan tehnik
prestasi belajar yang kurang, (2)
Trait & Factor diharapkan dapat
siswa
membantu siswa yang belum bisa
mengajar berlangsung, siswa saat di
mandiri dan mengarahkan siswa agar
dalam kelas cenderung diam, takut
belajar menjadi anak yang mandiri
tidak antusias mengikuti pelajaran
tidak bargantung terhadap orang lain.
namun dia memiliki prestasi yang
7
Z
ketika
proses
belajar
cenderung lebih baik hal itu dapat
melakukan semua kegiatan yang
ditunjukan
ingin dilakukannya.
dari
hasil
prestasi
belajarnya yang menunjukan bahwa
Saran Berdasarkan
nilai-nilainya sanggat memuaskan.
tersebut
Peran guru dalam membentuk
di
atas,
kesimpulan maka
penulis
saran-saran
yang
kemandirian siswanya di sekolah
mengajukan
memang sangatlah diperlukan. Cara
diharapkan dapat diterapkan. Saran-
yang
saran tersebut antara lain adalah:
dilakukan
yaitu
dengan
a. Bagi Guru Pembimbing
memberikan dukungan dan perhatian kepada
siswa
nyaman
agar
dalam
siswa
melangkah
1) Ada
lebih
baiknya
pembimbing
dan
menyalurkan segala potensi yang ada
layanan
dalam
pada
dirinya
memberikan kegiatan
serta
selalu
pujian
yang
dilakukan
apabila
memberikan
konseling seluruh
guru
individu
siswa
yang
terhadap
diampunya agar seluruh siswa
siswa.
dapat merasakan peran dari
Begitu juga peran orang tua dalam
layanan
memumbuhkan dan meningkatkan
Dengan adanya peran
kemandirian anaknya yaitu dengan
layanan
tidak
tanggung
guru Bimbingan dan Konseling
jawab anak, membiarkan anak untuk
akan lebih dapat mengenal dan
melakukan apapun yang anak mau
memahami kondisi siswa yang
dan
diampunya.
mengambil
tetap
alih
memberikan
motivasi
terhadap anak agar anak nyaman
8
konseling
konseling
individu. dari
individu,
2) Ada
baiknya
Bimbingan
apabila
dan
4) Ada
guru
baiknya
Bimbingan
Konseling
apabila
dan
guru
Konseling
membangun komunikasi yang
memiliki buku catatan pribadi
lebih intens terhadap seluruh
dari seluruh siswa yang di
siswa yang diampunya melalui
ampunya,
sehingga
layanan
Bimbingan
dan
konseling
individu
guru
Konseling
secara rutin (setidaknya satu
dapat
bulan sekali satu siswa) agar
belakang serta perkembangan
guru Bimbingan dan Konseling
siswa dari waktu ke waktu.
dapat
lebih
mengenal
latar
b. Bagi Siswa
tipe
1) Hendaknya para siswa tidak
kepribadian dan kondisi siswa
lagi merasa takut ataupun
secara lebih mendalam. 3) Guru
mengetahui
Bimbingan
sungkan
dan
untuk
datang
dapat
berkonsultasi dan bercerita
membangun hubungan relasi
kepada guru Bimbingan dan
yang
Konseling.
Konseling
harus
baik,
efektif
dan seluruh
2) Hendaknya para siswa dapat
diampunya,
menjalin hubungan dengan
sehingga para siswa tidak lagi
teman, Hal tersebut sangat
merasa takut ataupun sungkan
penting bagi siswa agar
datang kepada guru Bimbingan
siswa dapat merasa nyaman
dan
dalam mengikuti kegiatan
bersahabat siswa
dengan
yang
Konseling
untuk
belajar mengajar di sekolah.
berkonsultasi dan becerita.
9
c. Bagi Orang Tua
anak dapat menerapkan pola
Hendaknya para orang tua
hidup
dapat
efektif,
memberikan
pendidikan pola
hidup
terhadap
yang
sehat
tidak
dan terlalu
karakter
dan
memanjakan
yang
baik
sehingga anak bisa belajar
anak.
Sehingga
lebih mandiri.
10
anaknya
DAFTAR PUSTAKA Sayekti.2010. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Surakarta. Sofyan S. Willis. 2011. Konseling Individual, Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta Sudarwan Danim. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
11